A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Nama | Link Referensiku | Alasan Pemilihan Referensi | |||||||||||||||||||||||
2 | Henry Praherdhiono | http://members.aect.org/edtech/ed1/36/index.html | Ketertarikan: Saya tertarik referensi ini karena referensi ini menjelaskan dengan sangat detai. Referensi menunjukkan 1) definisi, 2) Sejarah dan 3) Tokohtokohnya. Definisi yang diberikan oleh referensi ini adalah bagaimana kita memahami lingkungan belajar dari keilmuan teknik menuju keilmuan pendidikan. Konten Menarik: Saya tertarik dengan kontek teknik media dalam pembelajaran. Penjelasan artikel ini ternyata media pembelajaran seperti papan tulis, komputer, video, film yang biasanya saya sebut media pembelajaran disini ditulis bahwa perangkat tersebut adalah lingkungan belajar. | |||||||||||||||||||||||
3 | Lintang Ayu Mayapada | https://www.ajpe.org/content/ajpe/75/10/207.full.pdf | Ketertarikan: Saya tertarik dengan refrensi ini yang berjudul "Using Facebook as an Informal Learning Environment." karena pada artikel ini memiliki pembahasan yang menarik selain itu juga pada refrensi ini memberikan penjelasan yang sangat detail. Konten Menarik: Pada artikel ini dijelaskan bahwa 1)Tujuan dalam menggunakan platform facebook ini untuk membuat, melaksanakan, dan menilai efektivitas kegiatan Facebook opsional dimaksudkan untuk mengekspos siswa untuk isu-isu bisnis kontemporer tidak tercakup dalam isi inti manajemen farmasi dan tentu saja kepemimpinan dan perspektif dari para pakar dan pemimpin pemikiran eksternal untuk universitas mereka. 2)Desain pembelajaran ini menggunakan strategi pembelajaran informal digunakan untuk membuat halaman grup Facebook dan pakar tamu diidentifikasi dan diundang untuk mengirimkan posting yang berkaitan dengan topik yang terkait dengan bisnis. Siswa diberikan petunjuk untuk bergabung dengan kelompok Facebook tapi diberitahu bahwa partisipasi adalah opsional. 3)Penilaian keberhasilan ini dengan menggunakan metode pendekatan menggunakan kuesioner siswa, hasil pemeriksaan questions, dan kelompok fokus mahasiswa digunakan untuk menilai kegiatan ini. Desain informal tanpa posting pedoman dan ada persyaratan partisipasi diterima dengan baik oleh siswa, yang menghargai lingkungan belajar dan paparan ahli eksternal. Dengan kesimpulan pada artikel ini Facebook dapat menyediakan lingkungan belajar informal untuk menyajikan topik kontemporer dan pemikiran pakar tamu yang tidak berafiliasi dengan perguruan tinggi atau sekolah, dengan demikian membuka kepada siswa masalah "dunia nyata" yang relevan. | |||||||||||||||||||||||
4 | Icha Ayu Islamiyah | https://digitalcommons.usu.edu/jete/vol1/iss1/9/ | Ketertarikan: Saya tertarik referensi artikel dengan judul “Understanding Generation Z students to Promote a Contemporary Learning Environment” karena membahas mengenai para siswa Generasi Z yang menginginkan pembelajaran yang lebih mempersiapkan untuk karier mereka. Siswa lebih tertarik pada tantangan gaya hidup dan menghargai standard. Berdasarkan keinginan tersebut, dilihat sebagai hal positif karena dapat meningkatkan kemauan siswa untuk belajar. Konten menarik: Artikel ini menarik karena mengatakan bahwa menyesuaikan tugas dan teknik komunikasi untuk Generasi Z menjadi sebuah titik awal dalam mempertimbangkan tugas mata pelajaran yang dapat berjalan dengan baik untuk siswa. Meskipun beberapa guru membuat penugasan untuk meningkatkan pengetahuan, memudahkan penilaian, dan membuat siswa terlibat dalam proses pembelajaran, seorang guru harus membekali siswa dengan keterampilan dan sikap yang akan memungkinkan dapat diimplementasikan yang terkait dalam pekerjaannya masa depan. Selain itu Generasi Z menginginkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang menggunakan teknologi dan media visual untuk menanggapi tantangan kontemporer. Tantangan dalam mata pelajaran yang diperbarui dan dikomunikasikan secara produktif untuk mempersiapkan Generasi Z kehidupan profesional (kerja) yang semakin dekat. | |||||||||||||||||||||||
5 | Muhamad Rizki Sulistyo | http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10316/4942 | Ketertarikan : Saya tertarik dengan Artikel yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Belajar Dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Keahlian Elektronika Industri Di Sekolah Menengah Kejuruan” ini karena bagaimana keterkaitan antara Lingkungan Belajar dengan Disiplin Belajar dapat mempengaruhi Hasil Belajar dari siswa. Konten menarik : Di artikel ini dijelaskan secara rinci Lingkungan Belajar dibagi menjadi 3 yaitu Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat. Dalam lingkungan sekolah permasalahan di semua SMK rata-rata sama yaitu siswa SMK tergolong aktif apabila kegiatan pembelajaran praktek dan pasif untuk pembelajaran teori. Disini peran guru sangat penting karena berhubungan langsung dengan siswa. Sehingga penggunaan metode mengajar yang inovatif sangat diperlukan. Lingkungan Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama yang dikenal anak untuk pertama kali untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Lingkungan masyarakat adalah tempat anak belajar bersosialisasi dan belajar tentang norma dan budaya. Yang termasuk lingkungan sosial anak adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman di sekitar perkampungan siswa tersebut. Ketiga jenis Lingkungan Belajar ini dan Disiplin Belajar dapat mempengaruhi keaktifan, antusiasme, dan hasil belajar dari siswa, terutama siswa SMK yang menjadi subjek penelitian ini. | |||||||||||||||||||||||
6 | Amanda Nabila Yusuf | https://link.springer.com/article/10.1007/s10758-017-9310-7 | Ketertarikan: Saya tertarik pada referensi artikel dengan judul "Designing a Virtual Learning Environment System for Teaching Twenty-First Century Skills to Higher Education Students in ASEAN" dikarenakan alasan yang pertama yaitu membahas topik yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini di mana pembelajaran bisa dilakukan secara efektif di Virtual Learning Environment (VLE) dengan 3D virtual classroom. Alasan yang kedua adalah subyek dari studi ini adalah mahasiswa perguruan tinggi perwakilan dari negara komunitas ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) sehingga menarik untuk dipelajari. Artikel ini menjelaskan bagaimana menggabungkan platform Learning Management System (LMS) Moodle dengan platform dunia virtual 3 dimensi OpenSimulator yang akan memnuhi kebutuhan peserta didik sehingga menciptakan pengalaman belajar yang mensimulasikan ketertarikan, imajinasi, keterlibatan, dan interaktif. Referensi pada artikel ini membahas tentang 1) Virtual Learning Environment (VLE) 2) Pembelajaran online di perguruan tinggi 3) Faktor-faktor yang membentuk desain pembelajaran efektf di abad ke-21. Konten Menarik: Saya tertarik dengan konten penggabungan platform LMS dengan dunia virtual 3 dimensi menjadi 1 pada artikel ini untuk membentuk sebuah lingkungan belajar virtual, yaitu penggabungan antara Moodle dan OpenSimulator. VLE yang digunakan pun adalah agar mahasiswa perguruan tinggi perwakilan dari negara komunitas ASEAN tersebut dapat memplejari dan mengenal ASEAN lebih jauh lagi, dan membuat peserta didik merasakan pengalaman belajar langsung. | |||||||||||||||||||||||
7 | Himami Absawati | https://booksc.org/book/53022287/3ee998 | Ketertarikan : Saya tertarik terhadap referensi artikel dengan judul “Using social media to develop personal learning environments and self-regulated learning skills: a case study” ini dikarenakan topik pembahasan yang menarik dan sesuai dengan perubahan lingkungan belajar peserta didik pada era digital dewasa ini. Artikel ini memberikan pemahaman bagaimana pengaruh penggunaan media sosial sebagai Lingkungan Belajar Pribadi (PLE) dan mengembangkan kemampuan Pembelajaran Mandiri (SRL). Selain itu, referensi artikel ini juga menunjukan secara detail mengenai: 1) Definisi Personal Learning Environments (PLE) dan Self-Regulated Learning (SRL); 2) Hubungan antara sosial media, PLE dan SRL; dan 3) Aspek-aspek yang dipengaruhi dalam pembelajaran. Referensi artikel ini sangat cocok dijadikan referensi pokok untuk penelitian selanjutnya dengan topik serupa. Konten Menarik : Saya tertarik dengan konten penggunaan sosial media dalam proses pembelajaran. Artikel ini menjelaskan bahwa sosial media bisa disebut sebagai alat pembelajaran dan pengembangan yang efektif. Dari hasil penelitian artikel ini, bahwa sosial media berpengaruh dalam proses SRL diantaranya proses penetapan tujuan, strategi tugas, motivasi, pemantauan diri, dan evaluasi diri. Oleh karena itu, sosial media dikategorikan termasuk salah satu lingkungan belajar. | |||||||||||||||||||||||
8 | Novita Putri Cahyaningtyas | https://link.springer.com/article/10.1023/A:1009932704458 | Keterkarikan : Saya tertarik terhadap referensi artikel dengan judul "Creating a Learning Environment by Using Self-, Peer- and Co-Assessment" ini dikarenakan topik pembahasan yang sangat menarik bagi saya untuk dibaca. Artikel ini menggambarkan untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan dalam organisasi profesi. Dalam artikel ini, tinjauan pustaka memberikan jawaban atas dua pertanyaan: (1) Bagaimana penilaian diri, rekan, dan bersama diterapkan di pendidikan tinggi? dan (2) Apa pengaruh dari penggunaan bentuk-bentuk penilaian ini terhadap kualitas lingkungan belajar?. Konten menarik : Hal yang membuat saya tertarik setelah mambaca artikel ini adalah tentang penerapan bentuk-bentuk penilaian ini mempercepat pengembangan kurikulum berdasarkan kompetensi (pengetahuan sebagai alat) daripada pengetahuan (sebagai tujuan) dan mengarah pada integrasi pengajaran dan penilaian di pendidikan tinggi. Dengan demikian, perkembangan lingkungan belajar berkontribusi pada pendidikan profesional yang bertanggung jawab dan reflektif. | |||||||||||||||||||||||
9 | Digma Heldy Pratama | https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/226/1/012196 | Ketertarikan; Saat pertama kali saya membaca judul artikel ini yaitu “Web-Based Learning Environment Based on Students' Needs” sudah pasti merupakan jawaban dari tantangan perkembangan teknologi internet. Menurut artikel ini untuk mendorong siswa mencapai HOTS, maka guru seharusnya bisa menggunakan learning environment berbasis web untuk mendukung proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang kolaboratif dapat diciptakan melalui web karena dapat membantu dan mengurangi kendala sehingga pembelajaran berjalan lebih fleksibel dan efisien. Lingkungan belajar berbasis web adalah salah satunya strategi pembelajaran dimana teknologi internet menjadi media utama penyampaian materi. Teaching and Learning (T&L) dengan cepat. Lingkungan belajar berbasis web tidak hanya cocok untuk pendidikan jarak jauh tetapi juga dapat mendukung pembelajaran abad dua puluh satu karena dapat meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa khususnya dalam pendidikan yang lebih tinggi. Terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini, mau tidak mau kita dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan pemebelajaran yang baru. Konten menarik; Setelah saya pahami artikel ini terdapat satu penjelasan yang menarik, yaitu karakteristik dari learning environment berbasis web yang dapat mendukung kebutuhan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Karakteristik tersebut antara lain adalah forum diskusi online, catatan kuliah, tugas, portofolio dan fitur chat. Dari kelima aspek tersebut yang paling banyak diminati siswa adalah forum diskusi online, alasannya adalah fitur tersebut dapat memberikan ruang antara siswa dan guru untuk dapat berbagai pengetahuan dan pengalaman terkait dengan proses belajar mengajar. | |||||||||||||||||||||||
10 | Tasya Alifia Azzahra | https://doaj.org/article/253b3e58b94845cabdd7f2cc46e83b75 | Ketertarikan: Saya tertarik dengan referensi “Smart learning environment: Teacher’s role in assessing classroom attention” karena memberikan penjelasan yang mendetail. Referensi memberikan deskripsi rinci tentang lingkungan belajar kolaboratif, eksperimen yang dilakukan dengan implementasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar di lingkungan belajar kolaboratif, dan hasil dari eksperimen yang dilakukan. Konten Menarik: Saya tertarik dengan konten peran guru yang berpengaruh dalam lingkungan belajar kolaboratif. Dalam penjelasan artikel ini dikatakan bahwa peran penting dari posisi guru dalam menilai perhatian kelas dapat meningkatkan motivasi pelajar, keterlibatan dan pembelajaran yang efektif. | |||||||||||||||||||||||
11 | Fidiatul Nabila 2 | https://ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia/article/viewFile/11020/6710 | Ketertarikan: Saya tertarik dengan terhadap referensi artikel yang berjudul "Penataan Lingkungan Belajar Terpadu Untuk Meningkatkan Potensi Kecerdasan Jamak Anak" karena menurut saya artikel ini sangat menarik untuk dibaca mengingat pondasi utama anak ketika belajar adalah ketika anak sekolah pertama kali yaitu PAUD atau di TK. Pada artikel ini Penelitian ini kita dapat mengetahui bagaimana cara untuk mengembangkan pembelajaran taman bermain indoor dan outdoor yang terintegrasi desain untuk mengoptimalkan berbagai kecerdasan anak. Didalam artikel ini juga dijelaskan bahwa ada 2 tahap pengembangan yang dilakukan. Tahap pertama, pengembangan berbagai instrumen intelijen diperlukan untuk mendukung desain lingkungan belajar yang terintegrasi. Tahap kedua, mendesain desain setting lingkungan belajar terintegrasi berdasarkan tahap pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain manajemen lingkungan belajar yang terintegrasi dapat mengoptimalkan kecerdasan ganda masa kecil awal. Konten Menarik: Hal yang membuat saya tertarik dengan artikel ini adalah cara merancang desain penataan lingkungan belajar indoor dan outdoor playgroud terpadu yang bertujuan untuk meningkatkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Rancangan ini juga di dukung dengan ydengan perangkat pembelajaran berupa Lesson Plan Activity yaitu : Rencana Program Pembelajaran Harian , Rencana Program Pembelajaran Mingguan dan Rencana Program Pembelajaran Tahunan yang satu padukan dalam sebuah proses pembelajaran di pendidikan anak usia dini. | |||||||||||||||||||||||
12 | Alifana Nihayati | https://media.neliti.com/media/publications/278060-lingkungan-belajar-efektif-bagi-siswa-se-3169741a.pdf | Ketertarikan : saya tertarik dengan referensi artikel yang berjudul "Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar". Karena menurut saya anak mulai bisa berfikir dan memahami situasi lingkungan sekitar dimulai sejak sekolah dasar. Nah, pada artikel ini lebih mengkhususkan pada bagaimana mengelola kelas. Jadi lebih mudah dipahami. Konten menarik : menurut saya isinya sangat menarik, artikel ini banyak memberikan pengetahuan terkait strategi manajemen kelas yang nantinya akan dipilih dan cocok dalam manajemen kelas tersebut. Yang mana dengan adanya pengelolaan kelas maka dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran, meningkatkan prestasi siswa dalam belajar, menerapkan pendekatan belajar yang kreatif, variatif, dan inovatif. | |||||||||||||||||||||||
13 | Finda Syahara | https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1366/1/012081/meta | Ketertarikan : Ketertarikan saya pada artikel dengan judul “Online learning environment to enhance HOTS in mathematics using Polya's problem solving model “ karena situasi pandemi saat ini menjadi tantangan bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan. Definisi yang diberikan artikel ini adalah bagaimana meningkatkan HOTS pada siswa Matematika dengan menggunakan lingkungan belajar online dan juga untuk mengetahui pencapaian HOTS saat ini di kalangan siswa, untuk mempelajari pengaruh lingkungan belajar online yang dikembangkan dalam memelihara HOTS di antara sampel dan terakhir untuk mempelajari bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai HOTS di antara sampel sambil menggunakan perangkat digital. Konten Menarik : Salah satu konten yang menurut saya menarik pada artikel ini adalah memfokuskan pada faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi HOTS di kalangan siswa. Ini menciptakan penelitian kesenjangan tentang apa yang dapat dilakukan untuk menggunakan HOTS dari level yang saat ini lebih rendah ke level yang lebih baik. Penelitian ini telah berhasil mengeksplorasi bagaimana tingkat HOTS manusia dapat dipelihara dengan menggunakan pedagogi yang sesuai dan lingkungan belajar online. Model pemecahan masalah Polya menggunakan Moodle mampu menumbuhkan keterampilan berpikir sehingga menunjukkan bahwa sangat mungkin meningkatkan keterampilan berpikir. | |||||||||||||||||||||||
14 | Nadia Karima Maula | https://booksc.org/book/76840179/e0dc59 | Ketertarikan: Saya tertarik pada artikel berjudul "The Effects of Gamification in Online Learning Environments: A Systematic Literature Review" karena saat in banyak sekali institut pendidikan yang menerapkan pembelajaran online berkat pandemi COVID-19 sehingga topik yang diangkat sangat relevan dengan masa kini. Selain itu, sudah sejak lama saya tertarik seputar penggunaan gim atau elemennya dalam pembelajaran. Konten Menarik: Penelitian telaah artikel ini menonjolkan kekurangan dari MOOC dan menyebutkan bahwa gamifikasi diharapkan dapat menjadi solusi dari kekurangan-kekurangan tersebut. Banyak sekali aspek yang dibahas dalam artikelnya, termasuk elemen gamifikasi yang paling banyak digunakan dalam lingkungan pembelajaran online, dampak elemen-elemen tersebut pada perilaku pebelajar dalam lingkungan pembelajaran online, dan faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk merancang gamifikasi efektif untuk lingkungan pembelajaran online, khususnya dalam MOOC. Secara keseluruhan, saya rasa ada banyak sekali pengetahuan baru yang bisa didapatkan dari artikel ini. | |||||||||||||||||||||||
15 | Ancilla Adjeng Evaristiayu | Social Media Tools and Platforms in Learning Environments || Revitalize Your Teaching: Creative Approaches to Applying Social Media in the Classroom | White, Bebo; King, Irwin; Tsang, Philip | download (booksc.org) | Ketertarikan: Saya tertarik pada artikel yang berjudul "Social Media Tools and Platforms in Learning Environments || Revitalize Your Teaching: Creative Approaches to Applying Social Media in the Classroom", karena penggunaan social media sebagai salah satu platform pembelajaran merupakan salah satu solusi yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan lebih familiar bagi para siswa, bahkan saya pun juga sedang dalam proses menerapkan hal ini dalam proses belajar saya. Artikel ini menganalisis beragam cara di mana media sosial dapat digunakan di kelas dari sudut pandang Taksonomi Bloom, sehingga pembahasan yang disajikan juga sangat sistematis. Konten Menarik: Pembahasan pada artikel ini sangat praktis, mudah dipahami dan juga diikuti karena isinya yang menganalisis satu per satu tingkatan dalam Taksonomi Bloom yang dikorelasikan dengan platform-platform media sosial yang sesuai dengan masing-masing tingkatan, berikut dengan contoh-contoh kegiatannya yang dapat langsung dipraktikkan di kelas. | |||||||||||||||||||||||
16 | Siti Amalia Primadayanti | https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/63/66 | Ketertarikan : Dalam mencari referensi artikel lingkungan belajar saya tertarik dengan artikel yang berjudul "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR" karena dalam artikel ini membahas tentang lingkungan belajar yang pada umumnya tidak memberikan kenyamanan bagi peserta didik karena berbagai hal. lingkungan yang tidak kondusif menjadi pembahasan yang paling penting dalam artikel ini. pembahasan tentang lingkungan belajar yang tidak kondusif juga sangat sesuai dengan apa yang saya alami selama melakukan proses pembelajaran di sekolah. banyak hal-hal yang mengganggu seperti ramai di luar kelas, banyak murid yang sering keluar kelas, dan lain-lain. berkaitan dengan hal tersebut maka artikel ini membahas bahwa lingkungan belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Konten Menarik : Analisis yang dilakukan detail dan dapat dipahami. pembahasan yang lebih menekankan bagaimana motivasi belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran di tempat yang berbeda menunjukkan peningkatan yang baik. variabel yang berhasil diteliti juga berada di peningkatan yang signifikan. | |||||||||||||||||||||||
17 | Afri Tri Fardani | https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1104 | Ketertarikan : saya tertarik dengan referensi artikel yang berjudul “HUBUNGAN SISTEM PEMBELAJARAN, LINGKUNGAN BELAJAR, KONSEP DIRI DAN PENGEMBANGAN EMPLOYABILITY SKILLS MAHASISWA” karena pada artikel ini membahas mengenai hubungan antara sistem pembelajaran, lingkungan belajar, konsep diri dan pengembangan employability skills mahasiswa. Beberapa referensi menunjukkan lingkungan belajar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil-hasil belajar, serta dapat mempengaruhi pengembangan kemampuan intelektual mahasiswa, seperti berpikir kreatif dan kritis, kemampuan beradaptasi, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan mengelola diri dalam belajar, kemampuan komunikasi, kemampuan interpersonal, bekerja sama dalam tim, berpikir reflektif, bekerja secara mandiri, serta kemampuan berpikir lintas disiplin ilmu. Konten menarik : saya tertarik pada teknik pembahasannya, di mana pada artikel ini dijelaskan secara rinci dan mendalam mengenai hubungan antara sistem pembelajaran, lingkungan belajar, konsep diri dan pengembangan employability skills mahasiswa. Artikel ini menjelaskan bahwa pengembangan employability skills tidak bisa dilihat sebagai pengaruh dari lingkungan belajar saja, namun perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar lingkungan belajar. Penelitian lain menunjukkan bahwa lingkungan belajar bersama-sama dengan variabel lain berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil-hasil pembelajaran dalam bentuk kompetensi baik yang bersifat akademik, personal, maupun kompetensi sosial. | |||||||||||||||||||||||
18 | Sasa Irma Safitri | http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view/10147/4835 | Ketertarikan : saya menemukan sebuah artikel yang menurut saya sangat menarik, dengan judul "Strategi Guru dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif: Studi Fenomenologi pada Kelas-kelas Sekolah Menengah Pertama di Ponorogo". Yang menarik dari artikel ini adalah membahas tentang bagaimana guru dalam membangun lingkungan belajar yang kondusif yaitu makna strategi membangun lingkungan belajar yang kondusif, baik dari dimensi fisik maupun psikososial, sehingga dapat memfasilitasi dan memediasi belajar siswa pada Sekolah Menengah Pertama di Ponorogo. Seperti yang sudah diketahui, lingkungan belajar membawa pengaruh besar terhadap pembelajaran khususnya pada hasil belajar siswa. Dimensi kenyamanan dan keindahan psikis maupun fisik merupakan syarat penting bagi terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan kelas yang memperhatikan dimensi kenyamanan dan keindahan secara langsung akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Sebaliknya, jika lingkungan kelas tidak mempertahankan dimensi kenyamanan dan keindahan maka kurang mendukung terhadap hasil belajar siswa yang maksimal. Konten Menarik : Pembahasannya sangat mendetail sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Topik yang dibahas dalam artikel ini menekankan pada pemilihan strategi pembelajaran, penggunaan media, dan dukungan guru melalui interaksi guru dan siswa serta penanaman nilai kebebasan interaksi antar siswa sebagai strategi dalam menata lingkungan belajar yang kondusif. | |||||||||||||||||||||||
19 | Muhammad Aththariq Al Akbar | https://www.jurnalptiq.com/index.php/andragogi/article/view/48 | Ketertarikan : saya tertarik referensi ini yang berjudul PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 3 TANGERANG SELATAN, karena referensi ini mejelaskan tentang kecerdasan emosianal(EQ) dan motivasi belajar. Konten menarik : saya tertarik dengan konten kecerdasan emosional (EQ) dna motivasi pebelajaran karena perhitungan yang detail dan peningkatan satu unit kecerdasan emosional dan lingkungan belajar secara simultan akan mempengruhi peningkatan motivasi belajar | |||||||||||||||||||||||
20 | Wildana Harismawan | https://link.springer.com/article/10.1007%2Fs10984-010-9071-x | Ketertarikan: Saya tertarik dengan jurnal berjudul "Architectural design and the learning environment: A framework for school design research" karena mempelajari tentang bagaimana ruang pembelajaran dan proses belajar mengajar saling berkaitan dalam praktiknya. Dikatakan bahwa desain fisik sekolah dapat berkontribusi terhadap kualitas lingkungan belajar, tetapi beberapa faktor non-arsitektural juga sangat menentukan kualitas dari fasilitas yang diberikan sebagai tempat untuk belajar mengajar. Konten Menarik: Konten yang menurut saya menarik pada jurnal ini ialah karena masih cukup jarangnya konten yang membahas detail tentang pengaruh desain arsitektur terhadap lingkungan belajar mengajar. Dimana jurnal ini dapat menggambarkan sebarapa pentingnya desain baik eksterior maupun interior sehingga dapat mempengaruhi baik semangat, motivasi, pola pikir, hingga emosioanal siswa dan guru saat melakukan proses belajar mengajar. | |||||||||||||||||||||||
21 | Muhammad Rafi Kuntjoro | https://www.ugr.ac.id/jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/296 | Ketertarikan : Saya tertarik dengan referensi ini karena membahas mengenai beberapa hal penting yang terjadi pada proses pembelajaran mahasiswa di masa pandemi Covid-19 ini. Adapun hal hal tersebut mencakup 1. Pola belajar 2. Interaksi 3. Lingkungan Belajar . Konten menarik : ada hal yang membuat saya tertarik dalam artikel ini yaitu konten penelitian yang disajikan secara keseluruhan yang meliputi hampir semua proses yang dibutuhkan selama pembelajaran daring ini belangsung. Seperti bagaimana mahasiswa dalam memanfaatkan media pembelajaran yang ada, gaya belajar, dan jenis komunikasi dalam artian sinkronus atau asinkronus. | |||||||||||||||||||||||
22 | Arif Febri Wibowo | https://ojs.unm.ac.id/pubpend/article/view/7739/pdf | Ketertatikan: Saya tertarik pada artikel yang berjudul "Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar" saya tertarik dengan referensi artikel ini karena membahas mengenai pengaruh fasilitas belajar dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar. motivasi belajar sendiri sangat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Konten Menarik: Hal yang menarik bagi saya disini adalah dalam salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitiannya yaitu penelitian kepustakaan karena saya sendiri tidak pernah mendengarnya sebelumnya. Lalu untuk hasil penelitiannya sendiri dapat dibuktikan juga bahwa fasilitas belajar dan lingungkan belajar berpengaruh positif pada motivasi belajar yang dibuktikan dalam hasil pembahasan yang terperinci dalam menghitungnya. | |||||||||||||||||||||||
23 | Arsy Haqqi Astalini | https://id.booksc.org/book/81450397/edac8b | Ketertarikan: Saya tertarik dengan sebuah artikel yang berjudul “Kahoot! Using a game-based approach to blended learning to support effective learning environments and student engagement in traditional lecture theatres”. Hal itu dikarenakan dalam artikel tersebut membahas mengenai inovasi dalam pembelajaran tradisional dalam perkuliahan. Berdasarkan penelitian dalam artikel tersebut, tingginya tingkat kebosanaan akademis mahasiswa membuat pihak universitas mengambil langkah untuk membuat pendekatan alternatif dengan menggunakan Kahoot!. Konten Menarik: Ada hal yang membuat saya tertarik dengan artikel tersebut, yaitu masih banyak pandangan bahwa pembelajaran harus dilakukan secara tradisional atau secara tatap muka. Namun kenyataannya pembelajaran yang hanya berlangsung secara tatap muka membuat siswa menjadi jenuh dan kurang motivasi untuk belajar. Oleh karena itu kuliah secara tradisional perlu ‘ditata ulang’ untuk memfasilitasi lebih aktif keterlibatan, untuk meningkatkan lingkungan belajar siswa yang mendukung lulusan atribut pemikir kritis. Dengan merangkul pendekatan berbasis permainan untuk pembelajaran campuran, kuliah tradisional diubah menjadi ruang interaktif untuk dialog dan diskusi mengatasi kepasifan dalam pembelajaran. | |||||||||||||||||||||||
24 | Erny Oktavia Waluyo | https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/1049482900010102 | Ketertarikan: Pada awalnya saya langsung tertarik terhadap judulnya yaitu "Software Design as a Learning Environtment". Dan didalamnya terdapat model pendekatan yang baru saja saya ketahui yakni ISDP, yang juga menggunakan objek program yang unik, sederhana namun belum pernah terfikirkan oleh saya. Konten menarik : Saya tertarik terhadap objek desain perangkat lunak yang dipilih, yakni Logo. Selain itu artikel penelitian ini dilakukan pada jenjang sekolah dasar. Jadi intinya bagaimana siswa siswi sekolah dasar belajar dengan difasilitasi Logo sebagai lingkungan pembelajarannya. | |||||||||||||||||||||||
25 | Yustika Oktariani | https://journal.unesa.ac.id/index.php/jepk/article/view/748 | Ketertarikan : Saya tertarik dengan Artikel yang berjudul “Pengaruh kebiasaan Belajar, Lingkungan Belajar, dan Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas IX IPS di MAN Bangkalan” ini karena membahas bagaimana pengaruh serta keterkaitan antara kebiasaan belajar siswa, Lingkungan Belajar, dan dukungan yang diberikan oleh orang tua dalam kaitannya dengan prestasi yang dihasilkan oleh siswa. Konten menarik : Di artikel ini dijelaskan secara detail antar hubungan dalam variable yang diangkat. Yakni pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa, pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa, pengaruh dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa, dan pengaruh variable secara bersamaan terhadap prestasi belajar siswa. Dalam kaitannya dengan prestasi belajar siswa, 3 variabel yyang diangkat memiliki perannya masing-masing. Dari berbagai macam dukungan dalam proses belajar siswa diharap dapat menghasilkan output yang berkualitas. Kebiasaan belajar bukanlah merupakan bakat alamiah atau pembawaan lahir yang dimiliki siswa sejak kecil. Kebiasaan belajar yang baik tidak dapat dibentuk dalam waktu yang cepat, akan tetapi dapat diterapkan dan ditumbuhkan sedikit demi sedikit melalui proses. Di dalam proses itulah seharusnya terdapat dukungan baik dari internal maupun external peserta didik. Untuk itu variable yang diangkat yakni kebiasaan belajar (tergolong dalam factor internal), lingkungan belajar dan dukungan orang tua (tergolong dalam factor external). | |||||||||||||||||||||||
26 | Salsa Islam Lazuardini | https://www.jstor.org/stable/pdf/jeductechsoci.10.1.107.pdf | Ketertarikan: Saya tertarik dengan artikel berjudul "Teaching in a wireless learning environment: A case study" karena artikel ini mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi penerapan teknologi dalam suatu lingkungan belajar melalui studi kasus. Penulis memilih tiga faktor yaitu instructional belief, instructional routine, and features of wireless and mobile technology melalui tinjauan pustaka yang kemudian dieksplorasi pada menggunakan metode studi kasus yang melibatkan guru dan kelas fokus untuk mengetahui efek dari faktor-faktor tersebut dalam pembelajaran dengan wireless learning environment. Konten menarik: Studi kasus tersebut menghasilkan fakta bahwa banyak guru yang mau dan memandang positif untuk menerapkan teknologi (wireless learning environtment) namun mereka tidak melaksanakannya secara penuh karena ketidak konsistenan anatara kepercayaan instruksional dan praktik yang terjadi di lapangan. Adanya pembaharuan bentuk lingkungan belajar yang melibatkan teknologi ini juga sedikit memberikan tekanan kepada guru untuk kembali mendesain metode dan strategi belajar yang tepat menyesuaikan dengan konsep dan prinsip dari wireless learning environment. | |||||||||||||||||||||||
27 | Rian Dwi Irawan | http://mhs.stikim.ac.id/stikim_karyailmiah/karya_ilmiah/d4_kebidanan/2014_0712000882_file1.pdf | Ketertarikan: Saya tertarik dengan dulunya yaitu "Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI" karena penasaran bagaimana hubungan yang tercipta antara lingkungan belajar dengan kemandirian belajar. Konten Menarik: saya tertarik dengan desain penelitiannya yang menggunakan cross sectional karena hanya terbatas pada 2 variabel yaitu dependen dan independen saja. padahal dalam kemandirian belajar banyak faktor yang mempengaruhinya dan hanya diambil hubungannya dengan lingkungan belajar saja. | |||||||||||||||||||||||
28 | Ivanda Naufal | https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/4561756 | Ketertarikan: Saya tertarik pada artikel yang berjudul "Integrating Social Networking Technologies in Education: A Case Study of a Formal Learning Environment", karena artikel ini membahas dan meneliti efektivitas penggunaan teknologi baru dan pengalaman jaringan sosial dalam pendidikan formal untuk menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang baik dan efektif bagi para siswa. Makalah ini menyajikan studi kasus yang meneliti teknologi dan pengalaman dalam konteks pendidikan formal. Konten Menarik: Pembahasan pada artikel ini sangat praktis, mudah dipahami dan juga isinya yang menganalisis dan membahas tentang konsep konsep dari jejaring social yang dikorelasikan dengan Pendidikan formal. Hasil penelitian diungkapkan bahwa lingkungan belajar yang diintegrasikan dengan teknologi jejaring social berdampak baik bagi proses belajar siswa. | |||||||||||||||||||||||
29 | Zaki Alfisga | https://doi.org/10.19109/pairf.v1i1.3010 | Ketertarikan : Saya tertarik pada artikel yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di MAN 2 Palembang”, karena artikel ini membahas mengenai pengaruh lingkungan belajar terhadap tingkat konsentrasi belajar siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Konten Menarik: Pembahasan pada artikel ini sangat praktis, mudah dipahami dan juga isinya yang mengetahui pengaruh belajar terhadap tingkat konsentrasi belajar siswa. Hasil dari penelitian ini terungkap bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan belajar terhadap tingkat konsentrasi siswa di MAN 2 Palembang. | |||||||||||||||||||||||
30 | Petrus Excel Grethaputra | https://doi.org/10.26858/publikan.v9i1.7739 | Ketertarikan: Saya tertarik dengan referensi “Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar” karena memberikan penjelasan yang mendetail. Referensi memberikan deskripsi rinci tentang pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar, pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi belajar, dan pengaruh fasilitas belajar dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar.Konten Menarik: Saya tertarik dengan konten peran fasilitas belajar dan lingkungan belajar berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar. Dalam penjelasan artikel ini dikatakan bahwa Fasilitasbelajar secara partial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa | |||||||||||||||||||||||
31 | Melliyanti Dewi Puspitasari | http://jurnal.ensiklopediaku.org/ojs-2.4.8-3/index.php/education/article/view/628 | Ketertarikan: saya tertarik dengan referensi "PERAN SEORANG GURU DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG KONDUSIF " karena isi materi secara jelas dan rinci dengan memberikan contoh yang relevan dengan topik, juga sangat memotivasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk menghindari peserta didik dari kejenuhan. konten Menarik: saya tertarik karena Terciptanya kelas kondusif akan menghidari peserta didik dari kejenuhan, kelelahan psikis dan juga terciptanya kelas yang kondusif akan memberikan motivasi dan ketahanan dalam belajar. | |||||||||||||||||||||||
32 | Yoel Oktafianus | http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/524 | Ketertarikan: Saya tertarik dengan sebuah artikel yang berjudul “HUBUNGAN METODE MENGAJAR DOSEN, KETERAMPILAN BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA" karena ingin mengetahui dan mempelajari bagaimana Hubungan Metode Mengajar Dosen, Keterampilan Belajar, Sarana Belajar Dan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa, Konten Menarik: saya tertarik di dalam isi materi terdapat Sampel acak proporsional bertingkat terdiri dari 329 yang diambil dari 1180 siswa IAIN Sumatera Utara, Medan, dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel tersebut. | |||||||||||||||||||||||
33 | ||||||||||||||||||||||||||
34 | ||||||||||||||||||||||||||
35 | ||||||||||||||||||||||||||
36 | ||||||||||||||||||||||||||
37 | ||||||||||||||||||||||||||
38 | ||||||||||||||||||||||||||
39 | ||||||||||||||||||||||||||
40 | ||||||||||||||||||||||||||
41 | ||||||||||||||||||||||||||
42 | ||||||||||||||||||||||||||
43 | ||||||||||||||||||||||||||
44 | ||||||||||||||||||||||||||
45 | ||||||||||||||||||||||||||
46 | ||||||||||||||||||||||||||
47 | ||||||||||||||||||||||||||
48 | ||||||||||||||||||||||||||
49 | ||||||||||||||||||||||||||
50 | ||||||||||||||||||||||||||
51 | ||||||||||||||||||||||||||
52 | ||||||||||||||||||||||||||
53 | ||||||||||||||||||||||||||
54 | ||||||||||||||||||||||||||
55 | ||||||||||||||||||||||||||
56 | ||||||||||||||||||||||||||
57 | ||||||||||||||||||||||||||
58 | ||||||||||||||||||||||||||
59 | ||||||||||||||||||||||||||
60 | ||||||||||||||||||||||||||
61 | ||||||||||||||||||||||||||
62 | ||||||||||||||||||||||||||
63 | ||||||||||||||||||||||||||
64 | ||||||||||||||||||||||||||
65 | ||||||||||||||||||||||||||
66 | ||||||||||||||||||||||||||
67 | ||||||||||||||||||||||||||
68 | ||||||||||||||||||||||||||
69 | ||||||||||||||||||||||||||
70 | ||||||||||||||||||||||||||
71 | ||||||||||||||||||||||||||
72 | ||||||||||||||||||||||||||
73 | ||||||||||||||||||||||||||
74 | ||||||||||||||||||||||||||
75 | ||||||||||||||||||||||||||
76 | ||||||||||||||||||||||||||
77 | ||||||||||||||||||||||||||
78 | ||||||||||||||||||||||||||
79 | ||||||||||||||||||||||||||
80 | ||||||||||||||||||||||||||
81 | ||||||||||||||||||||||||||
82 | ||||||||||||||||||||||||||
83 | ||||||||||||||||||||||||||
84 | ||||||||||||||||||||||||||
85 | ||||||||||||||||||||||||||
86 | ||||||||||||||||||||||||||
87 | ||||||||||||||||||||||||||
88 | ||||||||||||||||||||||||||
89 | ||||||||||||||||||||||||||
90 | ||||||||||||||||||||||||||
91 | ||||||||||||||||||||||||||
92 | ||||||||||||||||||||||||||
93 | ||||||||||||||||||||||||||
94 | ||||||||||||||||||||||||||
95 | ||||||||||||||||||||||||||
96 | ||||||||||||||||||||||||||
97 | ||||||||||||||||||||||||||
98 | ||||||||||||||||||||||||||
99 | ||||||||||||||||||||||||||
100 |