| A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z | AA | AB | AC | AD | AE | AF | AG | AH | AI | |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Timestamp | Email Address | 1.1. Nama Mahasiswa | 1.2. Nomor Induk Mahasiswa | 1.3. Nomor Ponsel/WhatsApp Mahasiswa | 2.1. Nama mata kuliah | 2.2. Nomor dan judul materi kuliah yang telah dipelajari | 2.3a. Tautan (link) dalam materi kuliah yang diklik untuk memperoleh penjelasan lebih rinci | 2.3b. Penjelasan isi tautan dan bagaimana kaitannya dengan topik materi kuliah. | 2.4a. Judul dan penulis buku teks yang telah dibaca | 2.4b. Judul bab atau sub-bab buku teks yang telah dibaca | 2.4c. Isi bab atau sub-bab yang telah dibaca | 2.5.1. Pembagian situs mata kuliah melalui media sosial: Nama dan tautan media sosial | 2.5.2. Pembagian materi kuliah melalui media sosial: Pesan yang disampaikan | 2.6.1. Penyampaian komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah | 2.6.2. Penyampaian tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain | 2.7.1. Laporan Tugas: Silahkan unduh dan baca buku Why we disagree about climate change: Understanding controversy, inaction and opportunity. Setelah membaca buku tersebut, silahkan menjelaskan hubungan seperti apa yang menentukan mengapa kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur telah dan masih terus dilakukan dengan menggunakan jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka (framework species). | 2.7.2. Laporan Tugas: Setelah mempelajari jenis-jenis Ficus dan mempelajari materi kuliah mengenai perubahan iklim ini, uraiakan masing-masing satu kegiatan yang dapat Anda lakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam melaksanakan: (1) mitigasi perubahan iklim dan (2) adaptasi perubahan iklim. | 2.7.3. Laporan Tugas: Setelah membaca buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka dan kemudian berdasarkan persyaratan tersebut, jelaskan bagaimana jenis-jenis Ficus yang telah Anda pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, dapat memenuhi persyaratan tersebut. | 2.7.4. Laporan Tugas: Lakukan pengamatan kembali sebagaimana yang sudah Anda lakukan pada Latihan Pembelajaran Kasus Materi Kuliah 14, lalu laporkan data hasil pengamatan kedua yang telah Anda lakukan (hitung berapa stek yang Anda bibitkan untuk setiap jenis, dan hitung berapa stek yang tumbuh dari seluruh stek yang Anda bibitkan sejak 2 minggu lalu untuk setiap jenis Ficus). | 2.7.5. Laporan Tugas: Setelah mempelajari materi kuliah ilmu lingkungan dari materi kuliah 9 sampai materi kuliah 15 ini, dan dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikan S1 masing-masing, silahkan coba memikirkan dan menyampaikan topik penelitian yang akan Anda lakukan untuk menyusun tesis nanti. | 2.7.6. Laporan Tugas: Apakah mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dan berikan penjelasan masing-masing. | 2.7.7. Manfaat apa yang Anda peroleh dari mengerjakan tugas ini? | 2.8. Setelah mengunduh dan membaca buku Why we disagree about climate change: Understanding controversy, inaction and opportunity, jelaskan hubungan seperti apa yang menyebabkan Provinsi NTT berkontribusi terhadap permasalahan pemanasan global dan perubahan iklim. | 3.1. Dengan mengunggah Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas ini saya menyatakan dengan sejujur-jujurnya bahwa saya benar-benar telah mengerjakan laporan sesuai dengan kemampuan saya dan tidak menyalin laporan mahasiswa lain atau menyalin dari Internet atau dari sumber-sumber lainnya atau membiarkan laporan ini disalin oleh mahasiswa lain. | 3.2. Jika di kemudian hari ternyata ditemukan bahwa saya terbukti telah melanggar ketentuan pada butir 3.1 maka saya bersedia menerima sanksi yang dikenakan kepada saya sesuai dengan ketentuan yang sudah saya baca dan saya setujui. | 3.3. Dengan menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerhajakan Tugas ini maka saya menyatakan bahwa laporan yang saya kirimkan dapat digunakan sebagai bagian dari penilaian dalam melaksanakan kuliah untuk materi kuliah ini. | 3.4. Dengan memilih tidak pada salah satu butir dari butir 3.1 sampai butir 3.3 di atas atau tidak menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah maka saya menyatakan agar Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas yang saya sampaikan dinyatakan gugur dan saya bersedia tidak memperoleh penilaian dari pelaksanaan kuliah sekarang ini. | 3.5. Dengan tidak melaksanakan kuliah untuk materi kuliah sekarang ini atau Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas dinyatakan gugur sebagaimana pada butir 3.4 maka saya menyatakan menerima sanksi yang dikenakan kepada saya sesuai dengan ketentuan yang sudah saya baca dan saya setujui. | ||||||
2 | 12/17/2023 23:42:35 | tuannovi18@gmail.com | Novita Mariana Tuan | 231103001 | 081239144121 | Ilmu Lingkungan | 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | https://ilmulingkunganundana.blogspot.com/2019/12/15-tantangan-peluang-dan-penelitian.html | perubahan iklim dianggap sebagai isu lingkungan yang paling diperdebatkan. Perubahan iklim tidak hanya mengubah dunia secara fisik, tetapi juga mengubah dunia sosial-budaya kita karena manusia bukanlah semata-mata objek material dan perubahan iklim juga bukan semata-mata perubahan lingkungan fisik-kimia-hayati.Secara umum, perubahan iklim memiliki dampak signifikan pada lingkungan hidup, dan penting bagi kita untuk memahami dan mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menjadi basis untuk mengembangkan identitas dan kegiatan masing-masing maupun secara kolektif. | The context of REDD+ in Indonesia Drivers, agents and institutions, Indrarto, G. B., Murharjanti, P., Khatarina, J., Pulungan, I., Ivalerina, F., Rahman, J., Prana, M. N., Resosudarmo, I. A. P. and Muharrom, E. 2012 The Context of REDD+ in Indonesia: Drivers, agents and institutions. Working Paper 92. CIFOR, Bogor, Indonesia. | 1. Indonesia’s forests Cover, forest types, changing land use, deforestation and degradation | Salah satu penyebab deforestasi dan degradasi hutan adalah berbagai pihak memiliki kepentingan untuk memperoleh manfaat terbesar dari sumber daya hutan (lihat Bab 3). Kepentingan pemerintah pusat dan daerah, pelaku bisnis kehutanan, perusahaan pertambangan dan perkebunan dalam negeri dan asing yang membuka lahan hutan, masyarakat yang bergantung pada hutan dan sumber daya lainnya untuk kebutuhan sehari-hari, dan lembaga keuangan internasional saling terkait, sehingga saling bergantung. Pemerintah Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, memiliki kepentingan untuk memperoleh dana pembangunan dan menggunakan sumber daya hutan untuk mendukung kebutuhan tersebut | https://l.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Filmulingkunganundana.blogspot.com%2F2019%2F12%2F15-tantangan-peluang-dan-penelitian.html%3Futm_campaign%3Dshareaholic%26utm_medium%3Dfacebook%26utm_source%3Dsocialnetwork&h=AT0ObVz4I8oWIFY7j6zpT17HD779pdPPYjxQ8JDPsY-EEZ1VopRdeXXmt5KYxTM65WZoz8pogxk_-ZNrEzJIEMJoKfm5OXpz2ahelsMzIKAxzPPa275idge0mFgz1UytU8Ml | Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkunga | pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatur ketataan wilayah dengan semakin padatnya penduduk dan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak bijak. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain melakukan analisis pertumbuhan dan kepadatan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi, membangun infrastruktur transportasi untuk mengantisipasi semakin padatnya kegiatan dan semakin banyaknya mobilitas orang dan barang, serta melakukan analisis lokasi dan pola keruangan dalam perencanaan wilayah dan kota. Selain itu, pemerintah juga melakukan analisis faktor-faktor penentu lokasi pusat pemerintahan kota dan mengidentifikasi perkembangan infrastruktur untuk mendukung strategi perencanaan infrastruktur di suatu wilayah. | Pemanasan global memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi telah menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut, yang berpotensi mengancam pulau-pulau kecil dan daerah pesisir. Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi produksi pertanian dengan menyebabkan gagal panen akibat cuaca ekstrem seperti musim kering berkepanjangan, yang juga meningkatkan risiko kebakaran hutan. Dampak ini menunjukkan pentingnya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengambil langkah-langkah adaptasi untuk menghadapi perubahan iklim. Upaya untuk memperkuat keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak pemanasan global perlu menjadi prioritas global dalam upaya melindungi ekosistem bumi dan kehidupan manusia. | hubungan seperti apa yang menentukan mengapa kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur telah dan masih terus dilakukan dengan menggunakan jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka (framework species) , ada beberapa poin yang relevan yang dapat diperoleh dari buku tersebut yang mungkin berhubungan dengan kegiatan tersebut yaitu Pemahaman kontroversial, ini mengkaji tentang kontroversialitas dan perbedaan opini tentang perubahan iklim, yang dapat mempengaruhi bagaimana hal-hal dianggap dan dihadapi oleh masyarakat. Hal ini mungkin memiliki dampak pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, karena perubahan iklim dan degradasi hutan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Selanjutnya Pengambilan Keputusan, ini juga membahas tentang yang dialami oleh negara-negara dalam menghadapi perubahan iklim dan bagaimana hal-hal penting, seperti kebijakan kehutanan, dapat menjadi jalur utama dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, pembuat keputusan yang baik dan pengelolaan yang efektif dapat memainkan peran penting dalam menghadapi perubahan iklim dan melindungi lingkungan. Hal ini menekankan pada pentingnya memahami kontroversialitas dan perbedaan opini tentang perubahan iklim, serta menemukan cara yang efektif untuk mengatasi perbedaan dan menciptakan solusi bersama. | kegiatan yang dapat saya lakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam melaksanakan: (1) mitigasi perubahan iklim adalah mananam pohon ficus di kampus yang masih memiliki lahan kosong, karena Pohon Ficus memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap karbon dioksida dari udara, sehingga penanaman pohon ini dapat membantu dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca, Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kelembaban udara dan memperbaiki kualitas tanah, sehingga dapat membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim. dan (2) adaptasi perubahan iklim karena ficus sebagai peneduh dan penghijauan, Ficus dapat memberikan perlindungan dari panas dan sinar matahari yang berlebihan, serta membantu dalam menjaga suhu udara di sekitarnya dan Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kestabilan tanah dan mengurangi risiko erosi, yang merupakan dampak dari perubahan iklim | persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka dan kemudian berdasarkan persyaratan tersebut mungkin termasuk kemampuan tumbuhan untuk tumbuh dengan cepat, memiliki akar yang kuat, mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, dan memiliki interaksi simbiotik dengan organisme lain seperti mikoriza. jenis-jenis Ficus yang telah saya pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, dapat memenuhi persyaratan tersebut Sebagai contoh, Ficus benjamina, yang sering dikenal sebagai pohon ara, memiliki akar udara yang kuat dan mampu tumbuh dengan cepat, sehingga dapat menjadi kandidat yang baik untuk digunakan dalam memperbaiki perubahan iklim. Dengan demikian, jenis-jenis Ficus yang telah dipelajari dan dibuat bibitnya dalam tugas sebelumnya kemungkinan besar memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai jenis kerangka dalam memperbaiki perubahan iklim, sesuai dengan yang dibahas dalam buku "Repairing the Rainforest" oleh Goosem & Tucker (2013). | Beringin: jumlah stek 3 yang sudah bertunas belum ada, karet merah: jumlah stek 2: yang sudah bertunas 1 panjang tunas 2cm. | topik mengenai sampah, karena masalah pengelolaan sampah merupakan isu penting yang memengaruhi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Membuang sampah sembarangan dapat mengotori lingkungan yang kemudian dapat menjadi sumber penyakit. Selain itu, pengelolaan sampah yang baik dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Pengelolaan sampah juga merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dengan memilih topik ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah, mendorong sikap perilaku ramah lingkungan. | tidak ada | manfaat yang di peroleh dari mengerjakan tugas ini adalah saya bisa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya berkontribusi terhadap masalah lingkungan, dan mempelajari lebih tentang ficus. | hubungan yang menyebabkan Provinsi NTT berkontribusi terhadap permasalahan pemanasan global dan perubahan iklim di NTT juga mengalami degradasi lahan yang meningkat, yang dapat menambah kontribusi bagi perubahan iklim dan pemanasan global. Peningkatan degradasi lahan ini juga dapat menyebabkan banjir, pencemaran air, tanah, dan udara, serta kelangkaan air bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengelolaan sumber daya alam secara berlebihan (over eksploitatif) untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan, serta mengurangi kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global. | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
3 | 12/18/2023 4:07:57 | ceciliafara24@gmail.com | Cecilia Fara Kusnoto | 2311030006 | 081239435619 | Ilmu Lingkungan | 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | https://www.ipcc.ch/report/sixth-assessment-report-working-group-ii/ | booklet yang berisikan data objektif yang diperlukan untuk memahami basis ilmiah dari risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, dampak yang ditimbulkannya, dan tanggapan yang dapat dilakukan | Hein, J. (2018). Political Ecology of REDD+ in Indonesia: Agrarian Conflicts and Forest Carbon (1st ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781351066020 | Bab 4 REDD+, privatization, and transnationalization of convervation in Indonesia | REDD+ dan gagasan penyeimbangan karbon hutan telah mentransnasionalisasikan konflik agraria yang tampaknya lokal dalam setidaknya tiga cara berbeda. Pertama, kerangka kerja tata kelola REDD+ UNFCCC, konvensi dan deklarasi internasional tentang hak-hak masyarakat adat, dan perlindungan REDD+ transnasional mendukung norma-norma transnasional dan hukum lunak yang semakin sering digunakan oleh para petani dan masyarakat adat untuk mengkampanyekan dan mempertahankan akses terhadap sumber daya alam dan tanah. Kedua, kontestasi melibatkan koalisi aktor transnasional dan konflik terjadi dalam berbagai skala. Proyek-proyek konservasi dan REDD+ sering kali diimplementasikan oleh jaringan aktor transnasional yang luas, termasuk badan-badan negara, lembaga donor, perusahaan swasta, dan organisasi lingkungan.Ketiga, gagasan penggantian kerugian mengubah makna konflik agraria. Penggantian kerugian karbon hutan mengalihkan tanggung jawab untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pusat-pusat dunia ke daerah pinggiran dan dalam banyak kasus ke daerah-daerah yang berkontribusi jauh lebih kecil terhadap pemanasan global dibandingkan dengan pusat-pusat perkotaan di Global North. | Mbakarsi-https://x.com/MbakArsi/status/1736475487734837656?s=20 | Perlunya kesadaran bagi kita semua mengenai 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | Segala upaya telah di lakukan oleh pemerintah mengenai climate changes dalam membuat kebijakan. alangkah baiknya bukan hanya kebijakan dalam perundang-undangan saja tetapi pemerintah tetap mengkampanyekan kegiatan apa saja yang bisa di lakukan masyarakat untuk bisa di lakukan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari atau menambahkan materi-materi di dalam kurikulum di sekolah-sekolah atau universitas | Bisa berikan contoh langkah-langkah dalam usaha mengurangi emisi gas rumah kaca yang bisa kita lakukan tanpa merasa keberatan dalam melaksanakannya? | Hubungan antara kepentingan ekonomi dan politik. Seperti yang pernah di singgung dalam perkuliahan bahwa kebijakan lingkungan seringkali dipengaruhi atau di interupsi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Dalam kasus rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, kepentingan ekonomi dan politik yang di utamakan adalah kegiatan untuk meningkatkan produksi kayu. Jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka seringkali memiliki pertumbuhan yang cepat dan menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan politik dibandingkan dengan jenis-jenis kerangka yang pertumbuhannya lebih lambat dan menghasilkan kayu yang berkualitas lebih rendah. Sehingga pemerintah tetap mempertahankan menggunakan tanaman introduksi | Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam mitigasi perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim adalah rehabilitasi hutan dan lahan menggunakan ficus. Ficus adalah salah satu jenis pohon yang memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan cepat dan dapat bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan. Oleh karena itu, Ficus dapat digunakan untuk merehabilitasi lahan yang telah rusak, seperti lahan kritis, lahan bekas tambang, dan lahan bekas kebakaran. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dengan menggunakan Ficus dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Karbon dioksida adalah salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Dengan menyerap karbon dioksida, Ficus dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat laju perubahan iklim. Selain itu, Ficus juga dapat membantu meningkatkan kualitas air dan udara. Ficus dapat menyerap polutan dari udara dan air, serta dapat meningkatkan kelembaban udara. Hal ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pemanfaatan buah Ficus untuk dikonsumsi dan dijual. | Menurut buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka adalah sebagai berikut: *Tahan lama: tanaman Kerangka harus dapat menahan beban berat dan cuaca yang ekstrim. * Stabil:Tanama Kerangka harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh. Jenis-jenis Ficus yang telah saya pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, yaitu Ficus benjamina dan Ficus elastica dapat memenuhi persyaratan tersebut sebagai berikut:** * Tahan lama: Ficus benjamina dan Ficus elastica adalah jenis-jenis pohon yang memiliki umur yang panjang. Ficus benjamina dapat hidup hingga 100 tahun, Ficus elastica dapat hidup hingga 200 tahun. Umur yang panjang ini menjadikannya pilihan yang baik untuk digunakan sebagai kerangka. * Stabil:Ficus Benjamin dan Ficus elastica memiliki struktur batang yang kuat dan kokoh. Batangnya memiliki cabang yang banyak dan tersebar merata, sehingga dapat memberikan dukungan yang kuat untuk kerangka. | Beringin: jumlah stek 3 yang sudah bertunas belum ada, karet merah: jumlah stek 2: yang sudah bertunas 1 panjang tunas 2cm. | Pengembangan atau evaluasi desain arsitektur yang ramah lingkungan: Topik ini berfokus pada pengembangan desain arsitektur yang dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dari bangunan, seperti emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan limbah. Beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan dalam topik ini antara lain: * Penggunaan material dan energi yang berkelanjutan * Pengoptimalan bentuk dan kinerja bangunan | Tidak | mengetahui tantangan apa saja yang dihadapi oleh pemerintah dan petinggi negara dalam melihat perubahan iklim yang terjadi serta peluang yang berusaha di ciptakan | Masyarakat yang masih melakukan ladang tebas bakar di mana untuk membuka lahan tersebut di lakukan proses pembakaran di mana dalam proses tersebut melepaskan gas karbon dioksida. dimana gas ini merupakan salah satu penyebab emisi rumah kaca | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
4 | 12/18/2023 11:49:25 | afharhmn31@gmail.com | fatahur rahman buniamin | 231103004 | 082225615697 | Ilmu lingkungan | 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | https://www.ipcc.ch/report/sixth-assessment-report-working-group-ii/ | perubahan iklim dianggap sebagai isu lingkungan yang paling diperdebatkan. Perubahan iklim tidak hanya mengubah dunia secara fisik, tetapi juga mengubah dunia sosial-budaya kita karena manusia bukanlah semata-mata objek material dan perubahan iklim juga bukan semata-mata perubahan lingkungan fisik-kimia-hayati.Secara umum, perubahan iklim memiliki dampak signifikan pada lingkungan hidup, dan penting bagi kita untuk memahami dan mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menjadi basis untuk mengembangkan identitas dan kegiatan masing-masing maupun secara kolektif. | Hein, J. (2018). Political Ecology of REDD+ in Indonesia: Agrarian Conflicts and Forest Carbon (1st ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781351066020 | Bab 4 REDD+, privatization, and transnationalization of convervation in Indonesia | REDD+ dan gagasan penyeimbangan karbon hutan telah mentransnasionalisasikan konflik agraria yang tampaknya lokal dalam setidaknya tiga cara berbeda. Pertama, kerangka kerja tata kelola REDD+ UNFCCC, konvensi dan deklarasi internasional tentang hak-hak masyarakat adat, dan perlindungan REDD+ transnasional mendukung norma-norma transnasional dan hukum lunak yang semakin sering digunakan oleh para petani dan masyarakat adat untuk mengkampanyekan dan mempertahankan akses terhadap sumber daya alam dan tanah. Kedua, kontestasi melibatkan koalisi aktor transnasional dan konflik terjadi dalam berbagai skala. Proyek-proyek konservasi dan REDD+ sering kali diimplementasikan oleh jaringan aktor transnasional yang luas, termasuk badan-badan negara, lembaga donor, perusahaan swasta, dan organisasi lingkungan.Ketiga, gagasan penggantian kerugian mengubah makna konflik agraria. Penggantian kerugian karbon hutan mengalihkan tanggung jawab untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pusat-pusat dunia ke daerah pinggiran dan dalam banyak kasus ke daerah-daerah yang berkontribusi jauh lebih kecil terhadap pemanasan global dibandingkan dengan pusat-pusat perkotaan di Global North. | https://web.facebook.com/fathur.topan | https://web.facebook.com/fathur.topan | Apakah Masalah mendasar pada persoalan lingkungan adalah teknologi yang semakin berkembang dan laju pertumbuhan pendudu yang semakin padat, sehingga mengorbankan lahan dan hutan sebagai sumber pendapatan dan permukiman. | ika ada regulasi yang mengikat maka perdagangan karbonpun tidak akan dilakukan seenaknya. dalam hal ini regulasi yang ada masih lemah untuk meminimalisir perdagangan karbon bagi negara negara maju. | Hubungan antara kepentingan ekonomi dan politik. Seperti yang pernah di singgung dalam perkuliahan bahwa kebijakan lingkungan seringkali dipengaruhi atau di interupsi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Dalam kasus rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, kepentingan ekonomi dan politik yang di utamakan adalah kegiatan untuk meningkatkan produksi kayu. Jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka seringkali memiliki pertumbuhan yang cepat dan menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan politik dibandingkan dengan jenis-jenis kerangka yang pertumbuhannya lebih lambat dan menghasilkan kayu yang berkualitas lebih rendah. Sehingga pemerintah tetap mempertahankan menggunakan tanaman introduksi | kegiatan yang dapat saya lakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam melaksanakan: (1) mitigasi perubahan iklim adalah mananam pohon ficus di kampus yang masih memiliki lahan kosong, karena Pohon Ficus memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap karbon dioksida dari udara, sehingga penanaman pohon ini dapat membantu dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca, Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kelembaban udara dan memperbaiki kualitas tanah, sehingga dapat membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim. dan (2) adaptasi perubahan iklim karena ficus sebagai peneduh dan penghijauan, Ficus dapat memberikan perlindungan dari panas dan sinar matahari yang berlebihan, serta membantu dalam menjaga suhu udara di sekitarnya dan Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kestabilan tanah dan mengurangi risiko erosi, yang merupakan dampak dari perubahan iklim | "Menurut buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka adalah sebagai berikut: *Tahan lama: tanaman Kerangka harus dapat menahan beban berat dan cuaca yang ekstrim. * Stabil:Tanama Kerangka harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh. Jenis-jenis Ficus yang telah saya pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, yaitu Ficus benjamina dan Ficus elastica dapat memenuhi persyaratan tersebut sebagai berikut:** * Tahan lama: Ficus benjamina dan Ficus elastica adalah jenis-jenis pohon yang memiliki umur yang panjang. Ficus benjamina dapat hidup hingga 100 tahun, Ficus elastica dapat hidup hingga 200 tahun. Umur yang panjang ini menjadikannya pilihan yang baik untuk digunakan sebagai kerangka. * Stabil:Ficus Benjamin dan Ficus elastica memiliki struktur batang yang kuat dan kokoh. Batangnya memiliki cabang yang banyak dan tersebar merata, sehingga dapat memberikan dukungan yang kuat untuk kerangka." | Beringin: jumlah stek 3 yang sudah bertunas belum ada, karet merah: jumlah stek 2: yang sudah bertunas 1 panjang tunas 2cm. | "Pengembangan atau evaluasi desain arsitektur yang ramah lingkungan: Topik ini berfokus pada pengembangan desain arsitektur yang dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dari bangunan, seperti emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan limbah. Beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan dalam topik ini antara lain: * Penggunaan material dan energi yang berkelanjutan * Pengoptimalan bentuk dan kinerja bangunan" | tidak ada | mengetahui tantangan apa saja yang dihadapi oleh pemerintah dan petinggi negara dalam melihat perubahan iklim yang terjadi serta peluang yang berusaha di ciptakan | hubungan yang menyebabkan Provinsi NTT berkontribusi terhadap permasalahan pemanasan global dan perubahan iklim di NTT juga mengalami degradasi lahan yang meningkat, yang dapat menambah kontribusi bagi perubahan iklim dan pemanasan global. Peningkatan degradasi lahan ini juga dapat menyebabkan banjir, pencemaran air, tanah, dan udara, serta kelangkaan air bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengelolaan sumber daya alam secara berlebihan (over eksploitatif) untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan, serta mengurangi kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global. | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
5 | 12/18/2023 11:58:48 | meihizkiayellamau@gmail.com | Meihizkia Yella Mau | 2311030005 | 085222386233 | Ilmu Lingkungan | 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | https://www.ipcc.ch/ | IPCC adalah penyusunan laporan yang menilai pengetahuan mengenai perubahan iklim. Ini termasuk laporan penilaian, laporan khusus dan laporan metodologi. Untuk melaksanakan program kerja ini, IPCC mengadakan pertemuan dengan perwakilan pemerintah, yang diadakan sebagai sesi pleno Panel atau Kelompok Kerja IPCC untuk menyetujui, mengadopsi dan menerima laporan | REPAIRING THE RAINFOREST Steve Goosem and Nigel I.J Tucker | Bab 2, 14. ECOLOGICAL RESTORATION | Tamannya mungkin ratusan hektar dan beberapa individu dari segudang spesies yang dapat Anda tanam mungkin bisa Anda tanam hidup selama seribu tahun. Selain itu, hasil karya Anda akan menyediakan rumah bagi jutaan makhluk, tanpa disadari menjalani kehidupan sehari-hari tanpa menyadari tangan-tangan kreatif yang bertanggung jawab untuk memulainya jaringan kompleks di mana mereka sekarang menjadi bagiannya. Restorasi ekologi merupakan seni kreatif sekaligus ilmu pengetahuan. Tapi di sisi lain, ini lebih dari itu keduanya. Ketika Anda memulihkan suatu ekosistem, Anda cenderung mengamati, menafsirkan, dan memanfaatkan ekologi alami proses seperti gangguan, suksesi, penyebaran dan penyerbukan. | Hizkia Mau https://www.facebook.com/100003776171595/posts/pfbid021gG3M1Nt43tfJFqkZT1a9yqMmWQ6RUtRuNxwBtgGqmXjyhdzdiQrMyAmVaRWxfSrl/?app=fbl | pemanasan global mungkin merupakan permasalahan lingkungan paling menakutkan | Pendekatan lintas bidang ilmu lingkungan sangat penting karena tantangan lingkungan sering kali melibatkan faktor-faktor kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam dari berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu lingkungan, teknologi, ekonomi, dan sosiologi. Serta Perkembangan teknologi digital membantu masyarakat dengan mudah membicarakan melalui media massa online maupun media sosial. Dengan kemajuan teknologi digital, terdapat berbagai tantangan dan peluang dalam mengembangkan komunikasi lingkungan yang efektif. | salah satu cara menghemat bahan bakar fosil yakni dengan cara memanfaatkan transportasi umum seperti kereta api, bus, atau kereta bawah tanah. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan sepeda atau skuter listrik untuk perjalanan jarak pendek. | Hubungan antara kepentingan ekonomi dan politik. Seperti yang pernah di singgung dalam perkuliahan bahwa kebijakan lingkungan seringkali dipengaruhi atau di interupsi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Dalam kasus rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, kepentingan ekonomi dan politik yang di utamakan adalah kegiatan untuk meningkatkan produksi kayu. Jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka seringkali memiliki pertumbuhan yang cepat dan menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan politik dibandingkan dengan jenis-jenis kerangka yang pertumbuhannya lebih lambat dan menghasilkan kayu yang berkualitas lebih rendah. Sehingga pemerintah tetap mempertahankan menggunakan tanaman introduksi | kegiatan yang dapat saya lakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam melaksanakan: (1) mitigasi perubahan iklim adalah mananam pohon ficus di kampus yang masih memiliki lahan kosong, karena Pohon Ficus memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap karbon dioksida dari udara, sehingga penanaman pohon ini dapat membantu dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca, Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kelembaban udara dan memperbaiki kualitas tanah, sehingga dapat membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim. dan (2) adaptasi perubahan iklim karena ficus sebagai peneduh dan penghijauan, Ficus dapat memberikan perlindungan dari panas dan sinar matahari yang berlebihan, serta membantu dalam menjaga suhu udara di sekitarnya dan Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kestabilan tanah dan mengurangi risiko erosi, yang merupakan dampak dari perubahan iklim | "Menurut buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka adalah sebagai berikut: *Tahan lama: tanaman Kerangka harus dapat menahan beban berat dan cuaca yang ekstrim. * Stabil:Tanama Kerangka harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh. Jenis-jenis Ficus yang telah saya pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, yaitu Ficus benjamina dan Ficus elastica dapat memenuhi persyaratan tersebut sebagai berikut:** * Tahan lama: Ficus benjamina dan Ficus elastica adalah jenis-jenis pohon yang memiliki umur yang panjang. Ficus benjamina dapat hidup hingga 100 tahun, Ficus elastica dapat hidup hingga 200 tahun. Umur yang panjang ini menjadikannya pilihan yang baik untuk digunakan sebagai kerangka. * Stabil:Ficus Benjamin dan Ficus elastica memiliki struktur batang yang kuat dan kokoh. Batangnya memiliki cabang yang banyak dan tersebar merata, sehingga dapat memberikan dukungan yang kuat untuk kerangka." | Beringin: jumlah stek 3 yang sudah bertunas belum ada, karet merah: jumlah stek 2: yang sudah bertunas 1 panjang tunas 2cm | "Pengembangan atau evaluasi desain arsitektur yang ramah lingkungan: Topik ini berfokus pada pengembangan desain arsitektur yang dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dari bangunan, seperti emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan limbah. Beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan dalam topik ini antara lain: * Penggunaan material dan energi yang berkelanjutan * Pengoptimalan bentuk dan kinerja bangunan" | Tidak | manfaat yang di peroleh dari mengerjakan tugas ini adalah saya bisa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya berkontribusi terhadap masalah lingkungan, dan mempelajari lebih tentang ficus. | Masyarakat yang masih melakukan ladang tebas bakar di mana untuk membuka lahan tersebut di lakukan proses pembakaran di mana dalam proses tersebut melepaskan gas karbon dioksida. dimana gas ini merupakan salah satu penyebab emisi rumah kaca | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
6 | 12/18/2023 12:06:48 | andreaschendy@gmail.com | chendy anderias banfatin | 2311030008 | 087732747232 | Ilmu Lingkungan | 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | https://unfccc.int/resource/docs/2005/cop11/eng/misc01.pdf | berisi tentang Papua Nugini dan Kosta Rika, bersama banyak negara pendukung, mengajukan seruan kepada Para Pihak dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) dan Protokol Kyoto (KP). Seruan ini menekankan perlunya memperhatikan tingginya tingkat deforestasi di negara-negara berkembang, mengakui dampak emisi karbon yang dihasilkannya. Mereka menginginkan dialog untuk mengembangkan respons ilmiah, teknis, kebijakan, dan kapasitas yang dapat mengatasi emisi yang berasal dari deforestasi hutan tropis. | GLOBAL WARMING, MARK MASLIN | WHAT IS GLOBAL WARMING | Menjelaskan tentang gas rumah kaca yang berdapak pada perubahan iklim, tentang IPCC yang mengawasi perubahan tersebut, dan apa itu perubahan iklim sendiri | https://instagram.com/stories/chendyandreas/3252097573070819718?utm_source=ig_story_item_share&igshid=NjFhOGMzYTE3ZQ== | https://instagram.com/stories/chendyandreas/3252097573070819718?utm_source=ig_story_item_share&igshid=NjFhOGMzYTE3ZQ== | bagaimana pendapat anda mengenai pembangunan PLTN(pembangit listrik tenaga nuklir) yang direncanakan akan dibangun pemerintah indonesia | dengan mengganti ke energi terbarukan yang lebih baik. | Seperti yang pernah di singgung dalam perkuliahan bahwa kebijakan lingkungan seringkali dipengaruhi atau di interupsi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Dalam kasus rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, kepentingan ekonomi dan politik yang di utamakan adalah kegiatan untuk meningkatkan produksi kayu. Jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka seringkali memiliki pertumbuhan yang cepat dan menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan politik dibandingkan dengan jenis-jenis kerangka yang pertumbuhannya lebih lambat dan menghasilkan kayu yang berkualitas lebih rendah. Sehingga pemerintah tetap mempertahankan menggunakan tanaman introduksi | saya sudah menanam beringin tepat disamping lapangan yang nantinya saya harapkan mampu sebagai penutup lahan kosong segingga penguapan yang terjadi mampu sedikit dikendalikan dan membuat suhu disekitar menajdi sejuk | " ""Menurut buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka adalah sebagai berikut: *Tahan lama: tanaman Kerangka harus dapat menahan beban berat dan cuaca yang ekstrim. * Stabil:Tanama Kerangka harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh. Jenis-jenis Ficus yang telah saya pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, yaitu Ficus benjamina dan Ficus elastica dapat memenuhi persyaratan tersebut sebagai berikut:** * Tahan lama: Ficus benjamina dan Ficus elastica adalah jenis-jenis pohon yang memiliki umur yang panjang. Ficus benjamina dapat hidup hingga 100 tahun, Ficus elastica dapat hidup hingga 200 tahun. Umur yang panjang ini menjadikannya pilihan yang baik untuk digunakan sebagai kerangka. * Stabil:Ficus Benjamin dan Ficus elastica memiliki struktur batang yang kuat dan kokoh. Batangnya memiliki cabang yang banyak dan tersebar merata, sehingga dapat memberikan dukungan yang kuat untuk kerangka."" " | Beringin: jumlah stek 3 yang sudah bertunas belum ada, karet merah: jumlah stek 2: yang sudah bertunas 1 panjang tunas 2cm | ANALISA KUALITAS TANAH PADA LAHAN BEKAS TAMBANG MARMER DI DESA TUNUA | tidak | lebih memahami materi | salah satu contoh adalah sistem pertanian tebas bakar yang sudah turun temurun dilakukan sehingga susah untuk dihilangkan sehingga kemudian aktifitas inilah yang sedikit menyumbang pemanasan global karna ada hutan yang dibabat habis tak bersisa untuk aktifitas pertanian itu sendiri | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
7 | 12/18/2023 14:29:16 | simeonrhiti2@gmail.com | Simeon Rhiti | 2311030009 | 081266336256 | Ilmu Lingkungan | 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | https://unfccc.int/process-and-meetings/what-is-the-united-nations-framework-convention-on-climate-change#:4137a64e-efea-4bbc-b773-d25d83eb4c34 | Berdasarkan Konvensi, negara-negara industri sepakat untuk mendukung kegiatan perubahan iklim di negara-negara berkembang dengan memberikan dukungan keuangan untuk tindakan terhadap perubahan iklim, melebihi bantuan keuangan apa pun yang telah mereka berikan kepada negara-negara tersebut. Sistem hibah dan pinjaman telah ditetapkan melalui Konvensi dan dikelola oleh Fasilitas Lingkungan Global. Negara-negara industri juga sepakat untuk berbagi teknologi dengan negara-negara kurang maju. | GLOBAL WARMING, MARK MASLIN | Chapter 5 How do you model the future? | sejauh mana karbon dioksida mempengaruhi suhu global dimana bukan hanya disebabkan oleh dampak langsung karbon dioksida tetapi juga karena banyaknya pengaruh sekunder dan umpan balik iklim lainnya, seperti aerosol, sirkulasi laut, dan lain-lain, yang bahkan dapat mendinginkan sistem iklim. | https://www.facebook.com/100001090673256/posts/pfbid02bLHHbVWZjJdGm1x44YRNzC9bvzBkCT97TZUiNYEqAjUawsdzeXzD8enHNeqeL86Yl/?mibextid=Nif5oz | Tantangan dan Peluang Lingkungan di Masa Depan | Salah satu tantangan utama dalam penanggulangan perubahan iklim adalah keragaman pendekatan yang digunakan oleh masyarakat dan pemerintah di berbagai negara yang memiliki kondisi geografis, sosial, dan ekonomi yang berbeda-beda, sehingga pendekatan dalam satu negara belum tentu efektif dalam negara lain. Adakah pendekatan yang efektif di negara Indonesia yang berupaya mengurangi emisi karbon dimana sebagai contoh perdagangan karbon di negara bagian Eropa yang merupakan negara maju telah melaksanakan secara efektif? | Menurut saya pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif yakni mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang mana berpengaruh terhadap tinggi emisi karbon, mengurangi peningkatan harga-harga yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi resiko polusi udara, meningkatkan supply listrik dunia, dsb. Sedangkan dampak negatif meliputi bahaya radiasi nuklir baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan, teknologi nuklir dapat disalahgunakan sebagai senjata pemusnah massal, limbah nuklir memancarkan radiasi yang berbahaya, radioaktif yang dipancarkan dari energi nuklir sangat berbahaya karena dapat merusak DNA makhluk hidup dan lingkungan. | Seperti yang pernah di singgung dalam perkuliahan bahwa kebijakan lingkungan seringkali dipengaruhi atau di interupsi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Dalam kasus rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, kepentingan ekonomi dan politik yang di utamakan adalah kegiatan untuk meningkatkan produksi kayu. Jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka seringkali memiliki pertumbuhan yang cepat dan menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan politik dibandingkan dengan jenis-jenis kerangka yang pertumbuhannya lebih lambat dan menghasilkan kayu yang berkualitas lebih rendah. Sehingga pemerintah tetap mempertahankan menggunakan tanaman introduksi | kegiatan yang dapat saya lakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam melaksanakan: (1) mitigasi perubahan iklim adalah mananam pohon ficus di kampus yang masih memiliki lahan kosong, karena Pohon Ficus memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap karbon dioksida dari udara, sehingga penanaman pohon ini dapat membantu dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca, Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kelembaban udara dan memperbaiki kualitas tanah, sehingga dapat membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim. dan (2) adaptasi perubahan iklim karena ficus sebagai peneduh dan penghijauan, Ficus dapat memberikan perlindungan dari panas dan sinar matahari yang berlebihan, serta membantu dalam menjaga suhu udara di sekitarnya dan Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kestabilan tanah dan mengurangi risiko erosi, yang merupakan dampak dari perubahan iklim | "Menurut buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka adalah sebagai berikut: *Tahan lama: tanaman Kerangka harus dapat menahan beban berat dan cuaca yang ekstrim. * Stabil:Tanama Kerangka harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh. Jenis-jenis Ficus yang telah saya pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, yaitu Ficus benjamina dan Ficus elastica dapat memenuhi persyaratan tersebut sebagai berikut:** * Tahan lama: Ficus benjamina dan Ficus elastica adalah jenis-jenis pohon yang memiliki umur yang panjang. Ficus benjamina dapat hidup hingga 100 tahun, Ficus elastica dapat hidup hingga 200 tahun. Umur yang panjang ini menjadikannya pilihan yang baik untuk digunakan sebagai kerangka. * Stabil:Ficus Benjamin dan Ficus elastica memiliki struktur batang yang kuat dan kokoh. Batangnya memiliki cabang yang banyak dan tersebar merata, sehingga dapat memberikan dukungan yang kuat untuk kerangka." | Beringin: jumlah stek 3 yang sudah bertunas belum ada, karet merah: jumlah stek 2: yang sudah bertunas 1 panjang tunas 2cm | "Pengembangan atau evaluasi desain arsitektur yang ramah lingkungan: Topik ini berfokus pada pengembangan desain arsitektur yang dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dari bangunan, seperti emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan limbah. | Tidak | manfaat yang di peroleh dari mengerjakan tugas ini adalah saya bisa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya berkontribusi terhadap masalah lingkungan, dan mempelajari lebih tentang ficus. | Masyarakat yang masih melakukan ladang tebas bakar di mana untuk membuka lahan tersebut di lakukan proses pembakaran di mana dalam proses tersebut melepaskan gas karbon dioksida. dimana gas ini merupakan salah satu penyebab emisi rumah kaca | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
8 | 12/18/2023 16:55:04 | agnesrassa30@gmail.com | Agnes Rassa | 2311030007 | 082145987646 | Ilmu Lingkungan | 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | https://www.ipcc.ch/report/sixth-assessment-report-working-group-ii/ | berisi tentang Papua Nugini dan Kosta Rika, bersama banyak negara pendukung, mengajukan seruan kepada Para Pihak dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) dan Protokol Kyoto (KP). Seruan ini menekankan perlunya memperhatikan tingginya tingkat deforestasi di negara-negara berkembang, mengakui dampak emisi karbon yang dihasilkannya. Mereka menginginkan dialog untuk mengembangkan respons ilmiah, teknis, kebijakan, dan kapasitas yang dapat mengatasi emisi yang berasal dari deforestasi hutan tropis. | booklet yang berisikan data objektif yang diperlukan untuk memahami basis ilmiah dari risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, dampak yang ditimbulkannya, dan tanggapan yang dapat dilakukan | Hein, J. (2018). Political Ecology of REDD+ in Indonesia: Agrarian Conflicts and Forest Carbon (1st ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781351066020 | Bab 4 REDD+, privatization, and transnationalization of convervation in Indonesia | https://instagram.com/agnesrassa?utm_source=qr&igshid=OGU0MmVlOWVjOQ== | https://instagram.com/agnesrassa?utm_source=qr&igshid=OGU0MmVlOWVjOQ== | bagaimana cara agar kita dapat menghemat bahan bakar fosil? | . | Hubungan antara kepentingan ekonomi dan politik. Seperti yang pernah di singgung dalam perkuliahan bahwa kebijakan lingkungan seringkali dipengaruhi atau di interupsi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Dalam kasus rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, kepentingan ekonomi dan politik yang di utamakan adalah kegiatan untuk meningkatkan produksi kayu. Jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka seringkali memiliki pertumbuhan yang cepat dan menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan politik dibandingkan dengan jenis-jenis kerangka yang pertumbuhannya lebih lambat dan menghasilkan kayu yang berkualitas lebih rendah. Sehingga pemerintah tetap mempertahankan menggunakan tanaman introduksi | "Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam mitigasi perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim adalah rehabilitasi hutan dan lahan menggunakan ficus. Ficus adalah salah satu jenis pohon yang memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan cepat dan dapat bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan. Oleh karena itu, Ficus dapat digunakan untuk merehabilitasi lahan yang telah rusak, seperti lahan kritis, lahan bekas tambang, dan lahan bekas kebakaran. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dengan menggunakan Ficus dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Karbon dioksida adalah salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Dengan menyerap karbon dioksida, Ficus dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat laju perubahan iklim. Selain itu, Ficus juga dapat membantu meningkatkan kualitas air dan udara. Ficus dapat menyerap polutan dari udara dan air, serta dapat meningkatkan kelembaban udara. Hal ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pemanfaatan buah Ficus untuk dikonsumsi dan dijual." | "Menurut buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka adalah sebagai berikut: *Tahan lama: tanaman Kerangka harus dapat menahan beban berat dan cuaca yang ekstrim. * Stabil:Tanama Kerangka harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh. Jenis-jenis Ficus yang telah saya pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, yaitu Ficus benjamina dan Ficus elastica dapat memenuhi persyaratan tersebut sebagai berikut:** * Tahan lama: Ficus benjamina dan Ficus elastica adalah jenis-jenis pohon yang memiliki umur yang panjang. Ficus benjamina dapat hidup hingga 100 tahun, Ficus elastica dapat hidup hingga 200 tahun. Umur yang panjang ini menjadikannya pilihan yang baik untuk digunakan sebagai kerangka. * Stabil:Ficus Benjamin dan Ficus elastica memiliki struktur batang yang kuat dan kokoh. Batangnya memiliki cabang yang banyak dan tersebar merata, sehingga dapat memberikan dukungan yang kuat untuk kerangka." | Beringin: jumlah stek 3 yang sudah bertunas belum ada, karet merah: jumlah stek 2: yang sudah bertunas 1 panjang tunas 2cm. | topik yang akan saya ambil yaitu : Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Keanekaragaman Hayati di Hutan Hujan Tropis | tidak ada | lebih memahami materi | salah satu contoh adalah sistem pertanian tebas bakar yang sudah turun temurun dilakukan sehingga susah untuk dihilangkan sehingga kemudian aktifitas inilah yang sedikit menyumbang pemanasan global karna ada hutan yang dibabat habis tak bersisa untuk aktifitas pertanian itu sendiri | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
9 | 12/19/2023 3:15:29 | satriaandre48@gmail.com | Satria Anugerah Andremax Bentura | 2311030002 | 081337004441 | Ilmu Lingkungan | 15. Tantangan dan Peluang Lingkungan Hidup di Masa Depan serta Topik Penelitian Lintas Bidang Ilmu Lingkungan | https://ilmulingkunganundana.blogspot.com/2019/12/15-tantangan-peluang-dan-penelitian.html | perubahan iklim dianggap sebagai isu lingkungan yang paling diperdebatkan. Perubahan iklim tidak hanya mengubah dunia secara fisik, tetapi juga mengubah dunia sosial-budaya kita karena manusia bukanlah semata-mata objek material dan perubahan iklim juga bukan semata-mata perubahan lingkungan fisik-kimia-hayati.Secara umum, perubahan iklim memiliki dampak signifikan pada lingkungan hidup, dan penting bagi kita untuk memahami dan mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menjadi basis untuk mengembangkan identitas dan kegiatan masing-masing maupun secara kolektif. | Hein, J. (2018). Political Ecology of REDD+ in Indonesia: Agrarian Conflicts and Forest Carbon (1st ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781351066020 | Bab 4 REDD+, privatization, and transnationalization of convervation in Indonesia | REDD+ dan gagasan penyeimbangan karbon hutan telah mentransnasionalisasikan konflik agraria yang tampaknya lokal dalam setidaknya tiga cara berbeda. Pertama, kerangka kerja tata kelola REDD+ UNFCCC, konvensi dan deklarasi internasional tentang hak-hak masyarakat adat, dan perlindungan REDD+ transnasional mendukung norma-norma transnasional dan hukum lunak yang semakin sering digunakan oleh para petani dan masyarakat adat untuk mengkampanyekan dan mempertahankan akses terhadap sumber daya alam dan tanah. Kedua, kontestasi melibatkan koalisi aktor transnasional dan konflik terjadi dalam berbagai skala. Proyek-proyek konservasi dan REDD+ sering kali diimplementasikan oleh jaringan aktor transnasional yang luas, termasuk badan-badan negara, lembaga donor, perusahaan swasta, dan organisasi lingkungan.Ketiga, gagasan penggantian kerugian mengubah makna konflik agraria. Penggantian kerugian karbon hutan mengalihkan tanggung jawab untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pusat-pusat dunia ke daerah pinggiran dan dalam banyak kasus ke daerah-daerah yang berkontribusi jauh lebih kecil terhadap pemanasan global dibandingkan dengan pusat-pusat perkotaan di Global North. | https://m.facebook.com/?paipv=0&eav=AfbUxd4GL3aUUhSKsECNT7erqfLx-bjzOS90J8lm7RouVsyrWzFPpxlbDhlPUluwjOo&_rdr | . | perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global mungkin merupakan permasalahan lingkungan paling menakutkan yang sedang dihadapi oleh umat manusia di seluruh dunia saat ini | misalnya dengan berjalan kaki ke tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh tanpa harus menaiki kendaraan | Hubungan antara kepentingan ekonomi dan politik. Seperti yang pernah di singgung dalam perkuliahan bahwa kebijakan lingkungan seringkali dipengaruhi atau di interupsi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Dalam kasus rehabilitasi hutan dan lahan di Nusa Tenggara Timur, kepentingan ekonomi dan politik yang di utamakan adalah kegiatan untuk meningkatkan produksi kayu. Jenis-jenis introduksi yang bukan termasuk jenis-jenis kerangka seringkali memiliki pertumbuhan yang cepat dan menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan politik dibandingkan dengan jenis-jenis kerangka yang pertumbuhannya lebih lambat dan menghasilkan kayu yang berkualitas lebih rendah. Sehingga pemerintah tetap mempertahankan menggunakan tanaman introduksi | kegiatan yang dapat saya lakukan untuk menggunakan jenis-jenis Ficus dalam melaksanakan: (1) mitigasi perubahan iklim adalah mananam pohon ficus di kampus yang masih memiliki lahan kosong, karena Pohon Ficus memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap karbon dioksida dari udara, sehingga penanaman pohon ini dapat membantu dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca, Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kelembaban udara dan memperbaiki kualitas tanah, sehingga dapat membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim. dan (2) adaptasi perubahan iklim karena ficus sebagai peneduh dan penghijauan, Ficus dapat memberikan perlindungan dari panas dan sinar matahari yang berlebihan, serta membantu dalam menjaga suhu udara di sekitarnya dan Ficus juga dapat membantu dalam menjaga kestabilan tanah dan mengurangi risiko erosi, yang merupakan dampak dari perubahan iklim | """Menurut buku Repairing the Rainforest oleh Goosem & Tucker (2013), persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu jenis tumbuhan untuk dapat digunakan sebagai jenis kerangka adalah sebagai berikut: *Tahan lama: tanaman Kerangka harus dapat menahan beban berat dan cuaca yang ekstrim. * Stabil:Tanama Kerangka harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh. Jenis-jenis Ficus yang telah saya pelajari dan buat bibitnya ketika mengerjakan tugas materi kuliah sebelumnya, yaitu Ficus benjamina dan Ficus elastica dapat memenuhi persyaratan tersebut sebagai berikut:** * Tahan lama: Ficus benjamina dan Ficus elastica adalah jenis-jenis pohon yang memiliki umur yang panjang. Ficus benjamina dapat hidup hingga 100 tahun, Ficus elastica dapat hidup hingga 200 tahun. Umur yang panjang ini menjadikannya pilihan yang baik untuk digunakan sebagai kerangka. * Stabil:Ficus Benjamin dan Ficus elastica memiliki struktur batang yang kuat dan kokoh. Batangnya memiliki cabang yang banyak dan tersebar merata, sehingga dapat memberikan dukungan yang kuat untuk kerangka.""" | Beringin: jumlah stek 3 yang sudah bertunas belum ada, karet merah: jumlah stek 2: yang sudah bertunas 1 panjang tunas 2cm. | "Pengembangan atau evaluasi desain arsitektur yang ramah lingkungan: Topik ini berfokus pada pengembangan desain arsitektur yang dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dari bangunan, seperti emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan limbah. Beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan dalam topik ini antara lain: * Penggunaan material dan energi yang berkelanjutan * Pengoptimalan bentuk dan kinerja bangunan" | tidak | mengetahui tantangan apa saja yang dihadapi oleh pemerintah dan petinggi negara dalam melihat perubahan iklim yang terjadi serta peluang yang berusaha di ciptakan | hubungan yang menyebabkan Provinsi NTT berkontribusi terhadap permasalahan pemanasan global dan perubahan iklim di NTT juga mengalami degradasi lahan yang meningkat, yang dapat menambah kontribusi bagi perubahan iklim dan pemanasan global. Peningkatan degradasi lahan ini juga dapat menyebabkan banjir, pencemaran air, tanah, dan udara, serta kelangkaan air bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengelolaan sumber daya alam secara berlebihan (over eksploitatif) untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan, serta mengurangi kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global. | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
10 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
11 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
12 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
13 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
14 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
15 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
16 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
17 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
18 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
19 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
20 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
21 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
22 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
23 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
24 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
25 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
26 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
27 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
28 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
29 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
30 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
31 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
32 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
33 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
34 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
35 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
36 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
37 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
38 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
39 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
40 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
41 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
42 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
43 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
44 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
45 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
46 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
47 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
48 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
49 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
50 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
51 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
52 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
53 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
54 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
55 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
56 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
57 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
58 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
59 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
60 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
61 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
62 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
63 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
64 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
65 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
66 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
67 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
68 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
69 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
70 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
71 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
72 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
73 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
74 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
75 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
76 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
77 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
78 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
79 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
80 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
81 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
82 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
83 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
84 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
85 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
86 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
87 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
88 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
89 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
90 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
91 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
92 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
93 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
94 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
95 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
96 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
97 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
98 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
99 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
100 |