ABCDEFGHIJ
1
TimestampEmail Address
Anggota Kelompok (NIM, NAMA, KELAS).
EssayNilai
2
11/11/2017 17:19:43
ingancio.ginting@gmail.com
1301150018, Raja Ingan Cio Ginting, IF-40-GAB03
1301154144, Juan Antonio Nainggolan, IF-40-GAB03
1301154284, I.G.N.P. Vasu Geramona, IF-40-GAB03
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!
Didalam permasalahan semakin berkurangnya minat dan pengetahuan akan kebudayaan Indonesia oleh sebagian besar generasi muda adalah dikarenakan kurangnya informasi kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia ,kurang adanya partisipasi kepada seluruh kalangan masyarakat ataupun generasi muda untuk mempertahankan suatu kebudayaan yang ada di indonesia, kebudayaan asing lebih tertarik untuk diikuti dibanding budaya sendiri, dan lemahnya bangsa indonesia akan pentingnya pelestarian kebudayaan yang telah dimiliki karena bangsa indonesia sendiri memiliki banyak kekayaan budaya. Banyak budaya Indonesia yang telah dikenal di seluruh dunia meliputi Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs Manusia Purba Sangiran. Walau sudah dikenal luas di dunia, namun masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak paham makna yang terkandung di dalamnya. Candi Borobudur sendiri sudah berumur lebih dari 30 tahun dan terus dirawat tetapi informasi tentang candi ini masih sangat minim di buku maupun di internet sehingga masih banyak yang kurang mengetahui informasi detil tentang Candi ini. Segala informasi dan pengetahuan tentang budaya Indonesia sebenarnya tersimpan lengkap tetapi semua itu hanya diketahui generasi pendahulu dan tidak semua bisa disebarluaskan untuk para generasi muda untuk mempelajarinya. Dan semakin berkembangnya budaya luar/barat yang lebih menggiurkan dibanding budaya sendiri meliputi teknologi gadget, makanan dan minuman, pakaian, gaya hidup, dan sebagainya. Sehingga nilai dari kearifan kebudayaan yang ada sangat tertinggal dan sedikit sekali masyarakat indonesia yang masih melestarikan budaya indonesia yang ada pada saat ini.

2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!
Untuk memberikan solusi untuk setiap masalah akan kurangnya minat dan pengetahuan akan kebudayaan indonesia oleh sebagian besar generasi muda adalah memperkuat akidah dalam mengenal kebudayaan Indonesia, generasi muda seharusnya lebih menguatkan jatidiri dan kecintaanya pada suatu budaya yang akan mereka warisi nantinya. Akidah merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki oleh para generasi muda untuk meneruskan nilai budaya luhur bangsa Indonesia. Kuat dan tidaknya pondasi ini juga akan menetukan seberapa kuat character suatu bangsa. Bila para generasi mudanya sudah tidak memiliki jati diri yang kuat maka budaya asing pun akan mudah dengan leluasanya menggeser budaya suatu daerah. dan sebaliknya jika suatu daerah memiliki jatidiri yang kuat maka akan sangat sulit budaya asing untuk bisa masuk, apalagi mengantikan budaya daerah tersebut. dibuatnya aktivitas pelatihan dan pendidikan warisan budaya untuk kaum muda seluruh Indonesia yang diikuti dan dimulai sejak dini yaitu murid SD, SMP, SMA, dan bahkan sampai dunia perkuliahan agar kebudayaan juga dapat dikenal seiring dengan dunia pembelajaran. Mengadakan study tour ke museum – museum kebudayaan Indonesia sebagai kegiatan sekolah sehingga seluruh pelajar di Indonesia bisa melihat secara langsung macam – macam kebudayaan benda maupun tak benda yang ada di Indonesia serta mengunjungi sanggar tari untuk melihat kebudayaan tari Indonesia seperti tari Tor-tor dari Sumatera Utara, tari Topeng dari DKI Jakarta, tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur, dan lain sebagainya. Membuat sekumpulan buku dokumentasi akan seluruh budaya Indonesia sebagai panduan tetap kebudayaan dan tidak dapat diubah kecuali terdapat pembaharuan, sehingga buku – buku ini dapat dijadikan bukti untuk segala peninggalan budaya dari generasi pendahulu dan kebenarannya dapat dipastikan dan generasi muda dapat menjadikan buku ini menjadi pembelajaran yang paling lengkap yang ditulis kembali kedalam buku paket ataupun buku referensi mereka. Selain itu dimulainya mengunggah segala informasi tentang kebudayaan indonesia kedalam situs pembelajaran online yang mudah diakses sehingga pelajar seluruh Indonesia mampu mempelajari dan mengenal setiap kebudayaan yang ada di Indonesia dan tidak ada lagi ketidak-kenalan akan budaya Indonesia.
82
3
11/12/2017 17:59:47vnovelty.ofd@gmail.com
1301154466, Renaning Karutami Susilo, IF39-04
1301154480, Anita Aprianti, IF39-04
1301154522, Novelty Octaviani Faomasi Daeli, IF39-04
1. Kesenian tradisional di Indonesia mulai ditinggalkan generasi muda negeri ini, yang dimana teknologi sekarang semakin canggih sehingga berbagai kebudayaan luar melalui berbagai media, terutama televisi,smart phone, social media sehingga banyak anak muda jaman sekarang kurang mengenal akan wayang, tari, kesenian angklung dan bisa jadi budaya luar yang lebih dikenal oleh generasi jaman sekarang malah tidak memiliki nilai yang positif.
Generasi muda juga berpikir bahwa kesenian dan budaya sendiri dianggap sudah ketinggalan jaman atau tidak ng-trend dan kuno, sehingga generasi muda tidak mau melestarikan dan mengenal budaya di Indonesia. Padahal kesenian wayang sekarang menambahkan sedikit inovasi seperti menyelipkan lagu dangdut yang sedang hits pada jaman sekarang, tetapi tetap saja cara itu kurang berhasil
Kurangnya informasi kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia juga bisa menjadi factor penyebabnya, seperti halnya candi Borobudur adalah warisan dunia yang dimiliki Indonesia tetapi masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak paham makna yang terkandung di dalamnya, hal ini disebabkan karena minimnya informasi yang tersedia di situs tersebut dan semua pengetahuannya masih tersimpan digenerasi pendahulu.
Daerah bisa menjadi factor juga, contohnya adalah Bali. Kesenian tradisional Bali masih tetap melestarikan budaya-budayanya seperti Tari Kecak, Tari Pendet dll karena remaja disana diberi motivasi untuk mempelajari kesenian tradisional. Bandingkan dengan kota besar seperti Jakarta atau di kota besar lainnya, kami melihat tidak adanya motivasi dari orang tuanya hingga daerah tempat tinggalnya untuk memotivasi generasi muda untuk melestarikan budaya. Mirisnya ada orang tua yang lebih memilih membelikan anaknya gadget dibandingkan mengikuti kegiataan kesenian tradisional.

2. Menghadapi berbagai masalah mengenai terancam punahnya kesenian tradisional menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk menyelamatkan budaya Indonesia tak benda. Salah satu solusi untuk mempertahankan budaya tak benda ini yaitu merubah mindset para anak muda Indonesia mengenai budaya Indonesia yang tertinggal menjadi budaya Indonesia yang menarik. Cara yang digunakan yaitu dengan menerapkan budaya non fisik menjadi trend yang menarik bagi para pemuda Indonesia, contohnya yaitu pada budaya tari-tarian. Budaya tari-tarian tradisional dapat menjadi trend di kalangan anak muda Indonesia dengan cara mengadakan acara festival nasional tari-tarian dan acara festival nasional ini dapat diadakan semenarik mungkin sehingga banyak anak muda yang tertarik lalu akan mengikuti kegiatan festival ini. Dengan kombinasi berbagai kreatifitas anak muda yang menarik, acara festival nasional budaya ini akan menarik perhatian dan budaya indonesia dapat menjadi trend yang menarik bagi anak muda di Indonesia.
Kurangnya informasi mengenai sejarah budaya Indonesia juga menjadi salah satu faktor mendasar terancam punahnya budaya tak benda, masih banyak anak muda yang tidak mengenal asal muasal munculnya budaya Indonesia tak benda. Solusi yang diperlukan agar budaya Indonesia tak benda tidak punah yaitu dengan mengenalkan kepada anak muda Indonesia mengenai sejarah munculnya budaya Indonesia yang berjenis tak benda. Cara pengenalan budaya ke anak muda haruslah menarik agar banyak anak muda Indonesia menjadi tertarik untuk mengenal lebih banyak budaya tak benda yang berasal dari Indonesia. Contoh cara pengenalan budaya tak benda ke anak kecil yaitu misalnya melalui cerita-cerita yang diceritakan oleh orang tua kepada anak-anak sehingga, anak-anak Indonesia sudah terbiasa dan dapat menyukai cerita-cerita sejarah budaya Indonesia tak benda.
Salah satu faktor penyebab terancamnya budaya Indonesia tak benda di Indonesia yaitu kurangnya pengarahan dari pihak orang tua untuk mengenalkan budaya Indonesia.Pada fase masa anak-anak, lebih mudah untuk mengenalkan hal-hal baru karena pada fase tersebut, anak-anak cenderung mencari tahu banyak hal untuk dimengerti dan fase tersebut merupakan fase yang cocok bagi orang tua untuk mengenalkan budaya Indonesia tak benda sehingga anak-anak Indonesia sudah terbiasa dan tertarik mengenal hal-hal budaya Indonesia.
83
4
11/13/2017 20:26:54
galihworkday@gmail.com
1301164451, Galih Yudhsena Trenggala, IF-40-GAB01
1301164217, Junifar Adam P. , IF-40-GAB01
1301160434, Aziz Sabirin, IF-40-GAB01
1301164481, Randi Salam, IF-40-GAB01
1. Masalah utama kenapa generasi muda saat ini tidak tertarik akan budaya tak benda mungkin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

Pertama, kurang nya pendidikan atau edukasi tentang kesenian lokal ke anak anak dan remaja baik itu di lingkungan tempat tinggalnya ataupun di sekolah. Kedua, sudah tidak zaman atau bisa dikatakan sudah kuno, Anak anak muda zaman sekarang menganggap kesenian lokal sudah kuno dan lebih menyukai semua yang serba modern. Ini menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, generasi mudah lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Ketiga, kalah bersaing dalam hal kemenarikan dengan hal-hal berbau modern, seperti contohnya menonton film di bioskop. Ini dikarenakan kebudayaan modern lebih asik dan menarik, daripada budaya lokal terutama budaya tak benda.

Keempat, adapun generasi muda tidak tertarik dengan kebudayaan lokal akibat dari pengaruh globalisasi yang tidak terkontrol. Sosial budaya negara barat yang tidak dapat dikendalikan dengan baik, masuk sangat cepat ke dalam masyarakat dan menciptakan pengaruh besar terhadap penggusuran kebudayaan lokal yang akhirnya makin lama kubudayaan lokal terutama tak benda akan hilang. Kelima, di era modern ini hampir segalanya yang dipikirkan manusia adalah mencari penghasilan, dan lapangan pekerjaan saat ini sedang menuju skala internasional. Jadi kita sebagai manusia yang harus mencari nafkah, akan lebih serius untuk mempelajari bagaimana kita bisa bersaing dengan negara lain. Akibatnya kita lebih kental dengan pemahaman kebudayaan asing serta bahasa asing yang tentunya lebih membantu kita untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Keenam, persepsi masyarakat dan generasi muda banyak yang menganggap kebudayaan tak benda seperti menari, upacara tradisional dll. membuang banyak waktu, namun tak bisa menghasilkan apa-apa. Berbanding terbalik dengan poin kelima.

2. Karena banyaknya generasi muda yang sudah tidak tertarik akan kebudayaan tak benda atau bisa dikatakan kebudayaan lokal Indonesia, ada baiknya pemerintah lebih mengapresiasi ataupun mendukung bakat-bakat muda yang berjuang dalam melestarikan kebudayaan tak benda lokal. Karena jika dilihat dari fenomena masyarakat saat ini, para generasi muda zaman sekarang akan memiliki cita-cita atau tujuan hidup jika ada seseorang yang mereka kagumi.

Mereka memliki seorang tokoh panutan mereka sendiri yang bisa memotivasi mereka agar mencapai cita-citanya. Contohnya, akibat kesuksesan Mark Zuckerberg pendiri Facebook, banyak generasi muda zaman sekarang, ingin menjadi seperti dirinya dengan cara belajar dengan giat. Pemerintah setidaknya bisa memanfaatkan tokoh kebudayaan tak benda Indonesia untuk menuju kancah internasional. Dan selalu mensupportnya.

Cara lainnya, ubahlah persepsi masyarakat atau generasi muda tentang kebudayaan tak benda. Caranya dengan memberikan edukasi sejak dini disekolah, perlu adanya bimbingan terhadap generasi muda kita agar nilai dalam unsur kebudayaan yang ada di indonesia tetap melekat pada diri generasi muda. Sehingga kebudayaan tak benda tersebut tidak hilang begitu saja.

Untuk hal yang lebih mudah adalah orang tua yang menjadi teladan bagi anak-anaknya. Pertama-tama orang tua harus mencintai kebudayaan tak benda lokal. Ini akan menjadi teladan bagi anak-anaknya kelas. Anak akan beranggapan bahwa orang tua mereka menghargai dan mencintai budayanya. Maka kemungkinan besar anak akan meniru dengan senang hati. Orang tua juga setidaknya bisa menggunakan percakapan bahasa daerah di rumahnya, ini akan membuat anak mudah dan terbiasa memahami budaya tak benda. Dengan begitu kebudayaan tak benda tidak akan hilang.
85
5
11/13/2017 20:32:37onghin06@gmail.com
(1301164005, LINTANI AFINA HAJAR R., IF-40-03),(1301164093, NURMAYA HARSA MAULANI, IF-40-03), (1301164214, GHINADYA, IF-40-03).
Nomor 1
Akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin lama semakin tidak ada yg tertarik. Menurut kelompok kami, generasi muda sekarang ini sudah memiliki pola pikir baru atau pola pikir berbeda dari generasi sebelumnya. Hal tersebut dilandasi akibat budaya barat yang sangat berpengaruh dalam segala bidang kehidupan dan tren. Sehingga asumsi bahwa indonesia memiliki budaya yang sangat melimpaj hanya sebatas pengetahuan saja bukan menjadi sebuah tanggung jawab lagi untuk mengembangkannya
Karena kurangnya apresiasi dan menghargai dari bangsa Indonesia sendiri. Miskin nya kadar menghargai yang budaya rasakan tapi ketika budaya tersebut dicatut oleh negeri sebrang mereka marah karena itu merupakan bagian dari budaya mereka, tapi mereka sendiri tidak membanggakannya. Dan juga kurangnya pemberian pengetahuan tentang kebudayaan di dalam Pendidikan.

Nomor 2
Solusi
1. Memperkuat rasa cinta kepada berbagai warisan Indonesia dengan cara mempelajari warisan Indonesia seperti belajar tari tradisonal, menyanyikan lagu-lagu daerah, dan lain-lain
2. Tetap membudayakan karakter asli orang Indonesia yang mempunyai berbagai sudut pandang positif, seperti sabar dan ramah terhadap sesame serta saling membantu satu sama lain.
3. Tetap membudayakan perlombaan yang bertemakan kedaerahan dan kekayaan Indonesia yang sangat beragam dan indah.
4. Bangga memakai produk kerajinan tangan dari Indonesia yang tujuannya untuk menunjukkan identitas kita orang Inodesia
5. Tetap menjaga nama baik, marwah, dan kebudayaan asli dari Indonesia.
6. Membudayakan memakai batik seperti yang diterapkan di Telkom University , yang pada hari Jumat menggenakan batik untuk semua mahasiswa, guna untuk menjaga identitas kita orang Indonesia.
7. Menciptakan inovasi yang menganggkat kebudayaan Indonesia, contohnya membuat kreasi batik lebih modern tanpa menghilangkan ciri khas batik yang akan bernilai lebih di pasaran.
8. Rajin belajar dan membuat penelitian , berinovasi yang bertemakan kebudayaan Indonesia yang bisa menganggakat nama Inodesia dengan segala ciri khas yang ada.
9. Agar dapat lebih mengenal karakter budaya suatu daerah, bergabung dengan komunitas kebudayaan bisa menjadi salah satu cara agar dapat mengenali dan lebih mencintai budaya sendiri.
10. Memposting kearifan lokal untuk menunjukkan dan memperkenalkan budaya lokal.
11. Mempromosikan budaya lokal melalui produk kesenian lokal.
12. Tidak terpengaruh dengan budaya asing. Dengan menjadikan budaya lokal sebagai identitas diri.
13. Memperkenalkan kebudayaan lokal dari tarian-tarian kedaerahan yang diperkenalkan melalui sanggar seni dengan membawa tarian adat sebagai bahan ajaran.
14. Menumbuhkan rasa cinta dengan adat budaya lokal dengan belajar bahasa daerah.
80
6
11/14/2017 8:17:18
much.yusril21@gmail.com
Kelompok: much yusril mahendra/1301160183/if-40-gab04
Daniel giftsent hasibuan/1301164330/if-40-gab04
Gandhi agungia mardianto/1301164306/if-40-gab04
Muhammad fachreza alghifary/1301164500/if-40-gab04
Tugas mandiri IV WGTIK 2017/2018
Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!
Untuk mengidentifikasi kita harus merumuskan masalah diatas yaitu:
Mengapa generasi saat ini sedikit yang minat dengan budaya tak benda?
Apa yang menjadi factor generasi saat ini sedikit minat dengan budaya tak benda?
alasannya menurut kami karena generasi masa kini cenderung berorientasi kepada suatu hal yang menjadi trend, bagi sebagian besar beranggapan bahwa mereka yang tidak mengikuti trend akan ketinggalan jaman, kami sendiri pun merasakan begitu. Nah kenapa budaya-budaya tersebut tidak lagi menjadi trend? Banyak hal yang seiring waktu bisa lekang oleh jaman sehingga menjadikan hal tersebut terkesan kuno, beberapa penyebabnya yaitu yang pertama karena tidak adanya pembaharuan, kedua monoton atau tidak variatif . misalnya dulu pada jamannya tidak ada televisi , tidak ada internet dan tidak ada bioskop , hiburan wayang adalah pertunjukan yang sangat digandrungi masyarakat, masyarakat sangat tertarik karena bagi mereka saat itu wayanglah hiburan satu-satunya yang bisa mereka lihat, karena tidak banyak pilihan lainnya. namun sekarang masyarakat mempunyai banyak pilihan lain , tetapi wayang tetap monoton dengan pertunjukannya yang begitu-begitu saja, andai wayang membuat suatu pilihan alternatif, sehingga penonton tertarik dengan begitu bukan tidak mungkin trend budaya tak benda tersebut kembali kepada masa emasnya . Dengan ini perlu adanya pembaharuan dan variasi yang inovatif dan kreatif sehingga tidak ada lagi kesan kuno pada budaya tak benda Indonesia . Itulah yang menjadi salah satu alasan yang menurut kami tepat mengapa generasi saat ini kurang minat dalam budaya tak benda tersebut.
Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!
Untuk mengatasi hal tersebut kita bisa melakukan suatu gerakan untuk menjadikan budaya kita tidak hanya sebagai ciri khas bangsa tapi juga di jadikan sebagai trend dengan cara yaitu;
pertama dengan meriset apa sih hal-hal yang menjadi minat masyarakat. Karena masyarakat itu tidak akan melakukan sesuatu yang bukan menjadi minatnya. Sehingga perlunya kita mengetahui apa sih yang menjadi minatnya . dan dari itu kita bisa kolaborasikan minat-minat masyarakat tersebut dengan unsur budaya tak benda tersebut ,dengan mengkolaborasikan itu akan menciptakan minat dari orang - orang .tidak hanya minat saja masyarakat bisa menerima budaya tak benda tersebut , budaya tak benda tersebut harus juga menyesuaikan jaman , dengan memodernisasikan budaya tersebut sehingga terlihat baru dimata masyarakat karena masyarakat akan bosan melihat sesuatu yang begitu-begitu saja. contohnya dengan mempoles cerita wayang kedalam sebuah film tanpa mengilangkan unsur budaya didalamnya , sehingga cerita perwayangan bisa lebih menarik daripada cerita marvel universe atau mengkolaborasikan angklung dengan genre music yang digandrungi pemuda masa kini misalnya rock.
Tetapi tidak semua solusi diatas bisa ditujukan kepada semua budaya tak benda , ada misalnya upacara adat yang harus sakral tidak bisa kita lakukan cara-cara diatas tetapi bisa kita kemas dengan cara yang sedikit berbeda, sehingga tidak membuatnya monoton. Solusi-solusi ini tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan dari pemerintah, gerakan nyata dari budayawan , dan tindakan dari para pemuda , maka dari itu perlunya kerjasama dari seluruh elemen masyarakat.
80
7
11/14/2017 12:23:00
joshuapanjaitan01@gmail.com
(1301164044,JOSHUA PANJAITAN, IF-40-GAB04)
(1301164337,MUHAMMAD AKMAL, IF-40-GAB04)
(1301164056,SAMUEL TUA MANURUNG, IF-40-GAB03)
(1301164118,SANDI MANGIWA PONGSINARAN, IF-40-GAB04)

1. Warisan budaya tak benda merupakan tradisi, seni pertunjukan, ekpresi lisan seperti bahasa, praktek, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, serta alat-alat, benda alamiah, dan artefak. Serta ruang budaya yang terkait dan diakui oleh berbagai komunitas, kelompok, dan dalam hal tertentu oleh perseorangan sebagai warisan budaya mereka.
Beberapa wujud warisan budaya tak benda tersebut diantaranya adalah Tari Saman dari Nangroe Aceh Darussalam, Angklung dari Jawa Barat, Kerak Telor dari Jakarta, Reog Ponorogo dari Jawa Timur, Upacara Adat Ngaben dari Bali, Sasandu dari Nusa Tenggara Timur, Tenun Ikat Dayak dari Kalimantan, Upacara Kematian Sangihe dari Sulawesi, Pakaian Adat Abdi Dalem dari Ternate, Ukiran Asmad dari Papua, dan sebagainya.
Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia selalu saja naik dan turun. Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Ini terjadi karena adanya proses perubahan social seperti Akulturasi dan Asimilasi.
Akulturasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang secara lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.




Perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini banyak didominasi dengan budaya-budaya asing yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan kebudayaan lokal.
Berikut Faktor-faktor Pendorong Hilangnya Budaya Indonesia:

a. Masuknya Budaya Asing
Budaya asing saat ini banyak mewarnai budaya Indonesia, masuknya budaya asing dinilai sebagai salah satu penyebabnya. Contohnya adalah sebagai berikut:

b.Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
c. Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.
d. Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastik.
Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing.

e.Kurangnya Kesadaran

Bangsa Indonesia harus memiliki jati diri dengan cara mempertahankan nilai-nilai budaya, saat ini masyarakat kita tidak peduli budaya yang masuk itu dapat merusak atau tidak, namun pada kenyataannya masyarakat sekarang lebih senang menerima budaya asing dibandingkan melestarikan budaya lokal atau tradisional, yang sebenarnya dapat mengakibatkan hilangnya budaya Indonesia.
f. Kemajuan Teknologi dan Peralatan Hidup

Kemajuan teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia, contohnya adalah pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk dapat bekerja secara cepat dan efisien, maka seseorang akan lebih memilih teknologi yang lebih maju untuk mendukung pekerjaannya dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih lambat.Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya cenderung bersifat exploitative dan expansif dalam pelaksanaannya. Untuk mengejar keuntungan materi seoptimal mungkin, mesin-mesin berat yang mahal harganya dan biaya perawatannya, mendorong pengusaha untuk menggunakannya secara intensif tanpa mengenal waktu. Pembabatan hutan secara besar-besaran tanpa mengenal waktu siang dan malam, demikian juga mesin pabrik harus bekerja terus menerus dan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap di lempar ke pasar. Pemenuhan bahan mentah yang diperlukan telah menimbulkan tekanan pada lingkungan yang pada gilirannya mengancam kehidupan penduduk yang dilahirkan, dibesarkan dan mengembangkan kehidupan di lingkungan yang di explotasi secara besar-besaran.Di samping itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak mengenal batas lingkungan geografik, sosial dan kebudayaan maupun politik. Di mana ada sumber daya alam yang diperlukan untuk memperlancar kegiatan industri yang ditopang dengan peralatan modern, kesana pula mesin-mesin modern didatangkan dan digunakan tanpa memperhatikan kearifan lingkungan (ecological wisdom) penduduk setempat.Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan ini pada gilirannya juga menjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan yang harus nmampu memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang seringkali dilupakan orang adalah lumpuhnya pranata sosial lama sehingga penduduk seolah-olah kehilangan pedoman dalam melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu masih ada, namun tidak berfungsi lagi dalam menata kehidupan pendudduk sehari-hari. Seolah-olah terah terjadi kelumpuhan sosial seperti kasus lumpur panas Sidoarjo, pembalakan liar oleh orang kota, penyitaan kayu tebangan tanpa alas an hokum yang jelas, penguasaan lahan oleh mereka yang tidak berhak.

2. Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :
a . Kenali budaya
Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa
juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.

b. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya :
b.a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b.b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
b.c. Mengikuti kegiatan atau komunitas tentang budaya, seperti tari tradisional, olahraga tradisional, dan lain-lain.
b.d. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.

c. Ajarkan budaya kepada orang lain
Mengajar di sekitar lingkungan dengan mengenalkan betapa indah dan kaya nya budaya Indonesia
Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
Menyelengarakan pelajaran muatan lokal
d. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
e. Mengaplikasikan budaya yang ada dikehidupan bermasyarakat contohnya berbahasa dan sopan santun, yang menimbulkan ciri khas budaya masing masing.
f. Tidak gengsi/malu dengan budaya yang dimiliki, sifat ini yang sering melanda anak muda tak terkecuali orang tua, merasa kuno dengan budaya nya mengingat perkembangan budaya saat ini sangat pesat dan menimbulkan rasa gengsi
g. Menghindari sikap acuh tak acuh terhadap budaya
Menurut kelompok kami cara cara seperti diatas bisa dikatakan bagus apabila implementasinya sungguh sungguh guna menciptakan rasa cinta budaya sendiri agar tidak terkikis oleh zaman, memang sangat miris melihat budaya yang ada saat ini sudah semakin terkikis namun dengan adanya kesadaran kami yakin budaya tak benda yang ada bisa lestari.

87
8
11/14/2017 13:52:54sbaprilia@gmail.com
Kelas GAB04
Kelompok :
-Nur Azizah Agustina (1301164076)
-Shinta Bella Aprilia (1301164161)
-Annalisa Wahyu Romadon (1301164485)
-Maudy Novianty Ekasari (1301164421)
UNESCO sebagai organisasi Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan menyatakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara "super kaya" di bidang kebudayaan baik dari jenis benda maupun tak benda. Khusus budaya tak benda seperti wayang, tari, kesenian angklung, upacara tradisional dan masih banyak lagi, semakin lama semakin ditinggalkan oleh sebagian besar generasi muda dan tidak menutup kemungkinan akan hilang di masa mendatang.

1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!
Jawab :
1. Adanya pengaruh Globalisasi yang mengakibatkan budaya barat masuk dan generasi saat ini lebih suka mempelajari budaya asing dari pada budayanya sendiri
2. Generasi muda saat ini berfikiran bahwa budayanya sendiri kuno sedangkan budaya dari barat itu modern, sehingga mereka tidak tertarik untuk mempajarinya
3. Banyak generasi saat ini yang sudah minim jiwa nasionalisnya
4. Generasi muda saat ini tidak memahami budayanya sendiri, bahwa sebenarnya kebudayaan tak benda itu harus dilestarikan agar tidak punah dan tidak di ambil oleh negara lain.
5. Kurangnya Pengenalan kebudayaan tak benda sejak dini, sehingga generasi sekarang krisis identitas dan jati diri
2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!
Jawab :
Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal agar tidak punah di masa mendatang diantaranya adalah :
1. Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
2. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya :
a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisional pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, dan lain-lain.
3. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
4. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya negara lain.
5. Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
6. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
7. Tidak terpengaruh dengan budaya asing
- Jadikan budaya sebagai identitas diri
- Memilih serta memilah kebudayaan asing yang berdampak positif terhadap kebudayaan lokal
8. Memadukan kesenian modern dengan kesenian tradisional.
9. Tidak perlu menutup diri dari budaya luar. Pelajari budaya mereka, ambil positifnya, implementasikan terhadap budaya kita.
10. Ikuti perkembangan
Jika kita hanya stuck dengan produk tradisional saja, kita tidak akan bisa bersaing di pasar internasional. Akan lebih baik jika menggabungkan elemen pop dengan budaya kita.
11. Bangga dan pakai produk budaya kita
Percuma jika para anak mudanya menjadi garang di media sosial ketika batik diklaim oleh negara tetangga tapi masih malas memakai batik. Rubah mindset tersebut, mulailah menjadi pionir bagi produk budaya kita sendiri. Pakai produk asli Indonesia seperti distro produksi lokal, maupun barang barang produksi lokal.
12. Viral Trend
Memanfaatkan sosial media menjadi game changer bagi promosi budaya. Menggunakan sosial media untuk memposting hal hal tentang budaya kita.
13. Pemerintah harus ikut berperan dalam menarik kembali minat generasi muda terhadap kesenian tradisional Indonesia.
83
9
11/14/2017 15:28:37
dimaswiranata8@gmail.com
1301160261,Yudha Bagas Larasanto,IF-GAB01
1301160128,Ariq Novdhiali Wibisono,IF-GAB01
1301164029, Dimas Agusta Wiranata, IF-GAB01
1301164176,Bayu Arifat Firdaus,IF-GAB01
1. Dikarenakan globalisasi yang tak terbendung sehingga budaya barat yang masuk ke Negara kita yang membuat budaya barat lebih popular dari budaya asli bangsa sendiri. Generasi jaman sekarang lebih cenderung menggemari bahkan tergila-gila dengan budaya asing seperti lagu barat, lagu korea, lagu jepang dan lain lain, daripada budaya bangsa sendiri agar dianggap kekinian dan tidak ketinggalan jaman sehingga banyak generasi jaman sekarang yang sama sekali tidak peduli akan budayanya sendiri. Sangat sedikit sekali generasi jaman sekarang yang peduli akan budaya sendiri, kadang mereka dianggap kuno atau ketinggalan jaman, padahal budaya sendiri merupakan identitas dari bangsa Indonesia. Dengan memperkenalkan budaya sendiri membuat Negara kita lebih dikenal didunia dengan identitas yang super kaya dan tidak kalah dari Negara lain.
Selain itu, rasa bangga dan kepedulian terhadap budaya sendiri masih kurang saat ini. Mereka lebih tertarik untuk mempelajari budaya asing ketimbang budaya sendiri. Salah satu penyebabnya yaitu kurangnya informasi tentang kekayaan budaya yang ada di Indonesia saat ini. Kurangnya sosialisasi dan akses untuk mendapatkan informasi tentang budaya Indonesia dan mudahnya akses masuknya budaya budaya asing ke Indonesia membuat budaya asing lebih diminati dan dicintai ketimbang budaya Indonesia.
2. Masuknya budaya asing memang hal wajar asalkan budaya sendiri tidak terlupakan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia namun kita harus tetap menjaga budaya kita sendiri agar tidak luntur . langkah langkah untuk mengantisipasinya ialah dengan cara menambahkan rasa nasionalisme yang tangguh, misal kita harus mengadakan acara tentang mempelajari budaya dan nilai nilai sejarah yang ada di dalamnya , membangkitkan rasa ingin tau terhadap budaya Indonesia dengan cara melihatkan betapa menariknya budaya Indonesia. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input input dari negara negara lain yang akan menjadi perkembangan di Negara Indonesia tercintaku ini.
Masuknya budaya modern dari barat ke Indonesia suka tidak suka kita tidak bisa membendungnya. Jika kita berusaha membendungnya maka kita akan ketinggalan informasi baru mengenai budaya maupun update teknologi terbaru. Paling tidak kita hanya bisa memilah milih mana yang bagus dan mana yang tidak bagus. Bukan berarti budaya yang bagus harus kita tolak mentah mentah, kita hanya cukup tau saja karakteristik budaya tersebut. Dengan begitu ilmu kita dalam menyaring budaya yang masuk akan semakin luas dan semakin akurat.
Dengan berkembangnya budaya modern harus seiring dengan pelestarian budaya lokal atau tradisional, agar budaya lokal atau tradisional tersebut tidak punah. Tugas pemerintah negara bekerjasama dengan masyarakat lokal adalah melestarikan budaya tersebut agar tidak punah. Kita juga sebagai warga Negara Indonesia harus bangga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Dengan melestarikan sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia di dunia International, seluruh dunia akan tau bahwa Indonesia memiliki budaya yang beranekaragam.
Indonesia yang merupakan Negara kepulauan sekaligus Negara yang memiliki banyak budaya serta ragam bahasa sangat rentan terhadap punahnya budaya tersebut, dikarenakan banyaknya budaya berbeda maka pemerintah akan kesusahan dalam melestarikan budaya tersebut jika tidak dibantu oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian kita memiliki kewajiban membantu pemerintah dalam melestarikan budaya lokal agar tidak punah. kita juga sebagai masyarakat Indonesia berkewajiban mengenalkan budaya ke dunia Internasional agar dunia lebih mengenal budaya dari tanah air tercintaku ini.
82
10
11/14/2017 16:11:29
ilhamramadhan007@yahoo.com
- 130115008, Alvien Ihsan Ramadhan, IF-40-GAB03
- 1301154396, Ilham Ramadhan, IF-40-GAB03
- 1301154242, Algie Sukma Pratama, IF-40-GAB03
- 1301154368, Lalu Gias Irham, IF-40-GAB03
1. Menurut Kami, berkurangnya minat generasi muda Indonesia terhadap budaya tak benda disebabkan salah satunya karena adanya budaya asing yang masuk dan pada akhirnya lebih mendominasi daripada budaya Indonesia sendiri. Dapat dilihat dari masuknya budaya-budaya yang kebarat-baratan dan juga budaya yang dipopulerkan oleh korea selatan yang biasa disebut K-Pop. Selain itu, kurang diadakannya acara-acara atau event yang mempopulerkan budaya tak benda Indonesia atau dapat dibilang masih sedikit. Sekalipun ada, durasi acara tersebut tidak berlangsung lama. Berkurangnya minat generasi muda juga disebabkan karena budaya tak benda yang ada di Indonesia saat ini dianggap ketinggalan zaman atau dianggap kuno oleh generasi muda Indonesia. Faktor lainnya yaitu disebabkan kurangnya sanggar atau tempat untuk mengekspresikan budaya tak benda tersebut. Selain itu, dari segi upacara tradisional, dapat dilihat kini mulai tidak dilakukan atau mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Dari sisi pemerintah, dapat dilihat kurangnya penyampaian atau penyuluhan tentang pentingnya menjaga warisan budaya tak benda Indonesia kepada masyarakat Indonesia, sehingga minat masyarakat menjadi berkurang karena ketidaktahuan. Selain kurangnya penyuluhan tentang kepentingan menjaga budaya tak benda Indonesia, dipengaruhi juga oleh kurangnya informasi tentang budaya tak benda itu sendiri. Hal itu diebabkan karena kurangnya sumber pendidikan budaya yang bias menjadi referensi generasi muda Indonesia. Globalisasi juga ikut mempengaruhi berkurangnya minat generasi muda Indonesia karena adanya teknologi-teknologi serta informasi-informasi yang pada akhirnya membuat budaya tak benda Indonesia menjadi terlihat kuno. Semakin banyaknya tempat-tempat hiburan juga ikut memengaruhi berkurangnya minat generasi muda Indonesia terhadap budaya tak benda Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tempat-tempat kuliner yang bergaya barat, klub-klub malam, dan pasar-pasar yang bergaya barat. Kurangnya bimbingan dari orang tua serta pengaruh dari faktor lingkungan juga ikut memengaruhi berkurangnya minat generasi muda terhadap budaya tak benda Indonesia. Faktor yang paling penting menurut Kami yaitu kurangnya kesadaran generasi muda Indonesia akan pentingnya menjaga warisan budaya tak benda Indonesia.

2. Dewasa ini, seperti yang kita ketahui, arus penyebaran informasi sudah sangat merajalela. Kita bisa mendapatkan informasi apapun yang kita inginkan di dunia ini melalui teknologi yang bernama internet. Namun, penyebaran informasi yang sangat luas tersebut memberikan dampak yang kurang positif terhadap orang-orang yang belum mampu untuk menyaring informasi yang didapatkan. Dalam hal ini adalah generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa di masa depan.
Menurut kami, salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk melestarikan warisan budaya tak benda Negara Indonesia agar tidak punah di masa mendatang adalah dengan menanamkan nilai-nilai budaya tak benda pada kalangan pemuda. Alasannya adalah karena merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan dan akan membawa nilai-nilai Negara Indonesia, salah satunya adalah nilai budaya tak benda. Dengan menanamkan nilai budaya tak benda, para pemuda juga bisa lebih kreatif dalam menciptakan karya-karya seperti seni musik, lagu, dan lain-lain. Cara lain yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya tak benda adalah menjadikan nilai budaya tak benda ke dalam kurikulum pendidikan formal di Negara Indonesia, mulai dari pendidikan sekolah dasar hingga tingkat menengah atas agar anak-anak generasi muda paham betapa pentingnya peran mereka dalam melestarikan budaya tak benda sehingga walaupun seiring dengan derasnya aliran budaya tak benda dari luar negeri, mereka tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip budaya tak benda Negara Indonesia.
83
11
11/14/2017 17:41:06r.asyarifah@gmail.com
Aliffrizia Vahy Holifa Sahita(1301164295)
R. Ayu Syarifah Nurillah(1301164221)
Ahmad Zaky(1301164258)

kelas : IF-40-GAB-04
1.) Jika ditinjau melalui aspek global, globalisasi menjadi tantangan untuk semua aspek kehidupan juga yang terkait dengan kebudayaan. Era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan mampu mengambil setiap kesempatan. Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa. Dalam era globalisasi, kebudayaan tradisional mulai semakin terlupakan. Masuknya berbagai budaya asing yang tidak terlebih dahulu disaring dan diseleksi juga menjadi salah satu penyebabnya. Kebanyakan remaja sekarang lebih suka mengikuti budaya lain seperti budaya dari negara jepang dan korea sampai-sampai tarian tradisional terganti oleh tarian-tarian asing dan juga mereka berpenampilan ala negara tersebut. Dengan berbagai masalah demikian Indonesia akan semakin kehilangan identitas kebangsaaanya. Berkurangnya peminat seni tradisional juga dikarenakan kurangnya masyarakat melestarikan budaya seni, contoh sederhana saja, zaman sekarang komunitas tarian daerah, wayang, dan alat-alat musik tradisional sudah sangat berkurang, karena di era sekarang masyarakat lebih sering mengadakan konser-konser seperti budaya asin, sehingga masyarakat dan anak muda zaman sekarang tidak tahu betul mengenai seni tradisional tersebut.

2.) Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan yang tidak bisa diragukan lagi mulai dari bahasa , adat, tarian musik dan lain sebagainya. Kita seharusnya bangga, dengan ini kita bisa menarik peminat turis asing yang pergi ke Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang harus kita syukuri dan lestarikan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya, Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Salah satu cara untuk melestarikan budaya tradisional adalah sikap dan perilaku dari masyarakatnya sendiri. Jika dalam diri setiap masyarakat terdapat jiwa nasionalis yang dominan, melestarikan budaya tradisional merupakan suatu kebanggaan, tapi generasi muda sekarang ini justru beranggapan yang sebaliknya, sehingga mereka menggagap melestarikan budaya itu suatu paksaan. Jadi kelestarian budaya tradisional itu juga sangat bergantung pada jiwa nasionalis generasi mudanya.
Sebagai para generasi muda penerus bangsa, jiwa dan sikap nasionalis sangatlah diperlukan. Bukan hanya untuk kepentingan politik saja kita dituntut untuk berjiwa nasionalis, tetapi dalam mempertahankan dan melestarikan budayapun juga demikian. Kita butuh untuk menyadari bahwa untuk mempertahankan budaya peninggalan sejarah itu tidak mudah. Butuh pengorbanan yang besar pula. Oleh karenanya tak cukup apabila hanya ada satu generasi muda yang mau untuk tapi yang lain masa bodoh. Dalam melakukannya dibutuhkan kebersamaan untuk saling mendukung dan mengisi satu sama lain. Dalam kata lain dalam menjaga kelestarian budaya juga diperlukan kekompakan untuk saling mengisi dan mendukung. Kita sebagai masyarakat juga harus bisa memilah apa yang masuk dari luar artinya kita harus bisa memilih dan menyaring mana yang lebih baik dan positif untuk kita ikuti. Bukan sekedar ingin mengikuti tren yang sudah ada tanpa memfilter terlebih dahulu. Sudah saatnya kita kembangkan dan lestarikan kembali tarian tradisional yang sudah mulai tertutupi oleh tarian modern, karena bagaimanapun itu adalah hasil cipta karya bangsa kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah kepunahan itu sendiri, antara lain agar kesenian tradisional itu tetap bisa berkembang dan tidak punah kita juga harus mengajarkan kepada generasi penerus kita melalui sekolah, sanggar seni, maupun media elektronik dan media cetak. Misalnya dari pihak sekolah itu sendiri mengadakan pentas seni yang juga menampilkan kesenian tradisional, atau melalui kegiatan ekstrakulikuler yang dapat menjadi wilayah pengembangan potensi yang lebh luas. Serta sebaiknya di sekolah juga dibangun sarana yang dapat menampung siswa agar dapat memgembangkan kreatifitas yang mereka miliki.
Melalui pelajar itu sendiri, dengan begitu lambat laun kesenian tradisional itu akan tetap berkembang. Apalagi, di zaman sekarang kesenian tradisional sudah sampai ke mancanegara bahkan pekerja seni juga pandai mengkolaborasikan antara kesenian tradisional dengan kesenian modern. Jadi, kesenian tradisional itu sendiri akan terus berkembang dan tidak akan punah.
85
12
11/14/2017 17:56:29rj.rifqy@gmail.comnim : 1301164107
nama : Rifqy Nurhalim
kelas : IF 40-05
1.a. Budaya Asing/Luar (Budaya Barat)
Mengapa? Menurut saya, karena adanya pengaruh dari budaya asing yang lebih diterima oleh masyarakat dibandingkan budayanya sendiri sehingga dengan mudahnya masyarakat Indonesia meninggalkan budaya tak benda sendiri. Adapun kesempatan dengan menjadi negara yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing sehingga menambah devisa negara. Dengan adanya kesempatan tersebut, membuat masyarakat Indonesia merasa cepat puas dan lebih bangga ikut mempelajari budaya asing alias barat dan merasa malu mengikuti budaya sendiri.

b.Kurangnya minat masyarakat untuk mengenal budaya daerahnya sendiri, untuk itu masyarakat dengan mudah meniggalkan budayanya dan melupakannya begitu saja. banyak di zaman sekarang masyarakat menggap ribet melestarikan budaya sendiri sehingga lebih memilih yang lebih praktis.

c. Kurangnya sosialisasi dari Pemerintah mengenai pelestarian budaya daerah Indonesia bagi Generasi Penerus Bangsa sehingga terpengaruh budaya asing alias barat menjadi mudah.

d. Adanya kemajuan teknologi, kebudayaan daerah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia terlebih Generasi Penerus Bangsa.

e. Masyarakat generasi milenial sekarang ini menggap budaya tak benda kampungan / norak. mereka malu untuk tampil dengan identitas budaya sendiri yang tak keren seperti dace dari amerika dibandingkan tarian tradisional, film-film hollywood lebih menarik dibandingkan pertunjukan seni wayang golek, dll.

f. melemahnya peran sekolah dalam menggalakan kelestarian budaya tak benda lokal, sekolah lebih mengutamakan pendidikan formal kebanyakan sekarang ini. padahal melestarikan budaya sendiri pun menurut saya penting.

e. Dan yang lebih penting dari 6 pendapat saya di atas, adanya Globalisasi. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.

2. a. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.

b. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.

c. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.

d. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.

e. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.

f. Masuknya budaya asing harus dapat disaring agar tidak merusak kebudayaan daerah itu sendiri.

g. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mengenalkan budaya kita sebagai identitas bangsa seperti dengan contoh mengikuti ajang-ajang pameran bakat dengan tarian tradisional di pentas dunia, memarkan pertunjukan wayang di pagelaran seni dunia, dll.

h. Jangan takut untuk disebut kampungan / norak. karena kita harus bangga dengan peninggalan leluhur kita yang menjadi warisan kekayaan budaya kita. jangan malah mengikuti tren-trend dari budaya sing zaman sekarang terutama yang negatif.

i. Sekolah-sekolah harus menggalakan kegiatan-kegiatan yanng mendukung budaya tak benda, seperti pentas seni bertema budaya adat tradisional.

j. Orang tua harus berperan aktif dalam perkembangan anak menyeleksi budaya asing yang masuk, agar tidak membawa dampak yang negatif.

k. Dan inti dari solusi tersebut di atas adalah, Masyarakat harus lebih mencintai budayanya sendiri agar tidak diakui oleh bangsa lain.
86
13
11/14/2017 19:05:32thirafi.badai@gmail.com
(1301164069,Thirafi Wian, IF-GAB-01)(,Galih Rahagi,IF-GAB-04)(,Prastio T,IF-GAB-04)
1. Penyebab Kurangnya minat generasi muda saat ini untuk melestarikan maupun mengikuti kegiatan budaya tak benda seperti seni pertunjukam dan kemahiran kerajinan tradisional karena pengaruh budaya asing dan berkembangnya jaman, terlepas dari itu anak – anak jaman sekarang lebih melek teknologi di banding dengan kebudayaan daerah masing – masing, selain berkembangnya jaman, masuknya budaya asing juga menjadi pengaruh yang besar belakangan ini, contohnya budaya korea, budaya ini sedang menjadi trend hangat dikalangan remaja masa kini, mulai dari bahasa, tarian hingga pertunjukan dari Negara tersebut, mereka memilih budaya tersebut dengan alasan lebih keren dan hits, tetapi apa perbedaan dari budaya mereka dengan kita ?. mungkin karena anggapan mereka budaya Indonesia adalah budaya “ndeso”, tetapi justru budaya Indonesia sangatlah beragam, menarik untuk dipelajari oleh generasi jaman sekarang, misalnya misalnya tari tanduak dari Sumatra Barat yang memiliki makna mencari jodoh, ideologi leluhur inilah yang menjadi keunikan dari budaya Indonesia yang dimiliki, karena dari jaman dahulu, para leluhur kita jika memiliki, melihat, atau merasakan sesuatu, mereka akan melakukan suatu kebiasaan yang unik, mislanya Joget Sonde dari Riau, tarian ini merupakan ungkapan kegembiraan orang riau untuk membangun solidaritas yang tinggi dalam lingkungan masyarakat karena mengajarkan generasi mudanya bagaimana bekerja sama dan membeni rasa kekeluargaan antar masyarakat. Rata – rata budaya yang kita miliki, mengajarkan kita bergotong royong, bersenang – senang, sebagai bentuk syukur kepada Pencipta, dan bahkan menjadi ajang mencari jodoh, tentu dibalik banyaknya budaya yang unik, tak lepas pula peran orang tua untuk mengajarkan budaya Indonesia kepada anak – anaknya dalam hal melestarikan ataupun mengenalkan budaya Indonesia kepada anak mereka.
2. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, peran orang tua dalam ikut sertanya mengenalkan budaya indonesia kepada anak – anaknya, selain itu hendaknya kita juga memoderensasikan kebudayaan yang ada seperti tari kreasi. Tak lepas dari memodernkan budaya yang ada, kita juga dengan menggunakan teknologi yang termutakhir, hendaknya mengenalkan kebudayaan kita dengan cara seperti promosi dengan Audio visual, animasi, maupun kreasi – kreasi modern yang bertujuan untuk mempromosikan budaya kita kepada dunia luar dan mengenalkannya kepada generasi yang akan datang. Tak lepas dengan menggunakan teknologi yang sudah maju, kita juga jangan lupa untuk menjaga ke orijinalitas kebudayaan kita, karena kebudayaan kita lengkat dengan hal – hal yang berbau dengan Ketuhanan, gotong royong, dan bergembira. Mari kita ajarkan poin – poin penting yang budaya kita miliki, karena poin itulah yang membuat budaya kita beda dengan budaya Negara lain. Setelah menyesuaikan dengan teknologi yang ada, tidak lupa dengan orijinalitas kebudayaan kita, kita juga harusnya bangga dengan kebudayaan yang kita miliki, karena dengan kita bangga, maka secara tidak langsung kita mempromosikan budaya kita kepada orang lain, dengan orang lain tahu kalo kita bangga dengan kebudayaan kita sendiri, maka orang lain akan belajar budaya kita, seperti comedian Pandji pernah katakana dlam tur stand up comedy nya, bahwa di luar sana banyak orang yang tertarik dengan bahasa dan budaya Indonesia, mereka ingin belajar karena apa ? karena mereka mengenali budaya kita karena mereka melihat sopan santun kita sangatlah indah dimata mereka, selain sopan santun kita juga dikenal ramah oleh beberapa turis, karena negara asal mereka jarang sekali melihat orang yang setiap hari ramah tamah, oleh karena itu kita hendaknya bangga dengan hal itu dan mulai menjaga dan melestarikan budaya kita agar di ingat terus oleh generasi – generasi yang akan datang
Sumber (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/2016/09/26/penetapan-warisan-budaya-tak-benda-indonesia-2016/)
83
14
11/14/2017 19:11:18mfauzanna@gmail.com
1301164275, Muhammad Fauzan Nur Adillah, IF 40-GAB04
1301160463, Muhammad Fauzan Rahman, IF 40-GAB04
1301160478, Ismail Hasanain Wafii, IF 40-GAB04
1301164350, Yafi Maulana Malik, IF 40-GAB04
1. Pengaruh budaya luar yang diluar batas kewajaran menjadi salah satu akar permasalahannhya. Dimana budaya luar dapat masuk secara bebas, salah satunya melalui media sosial, disana berbagai informasi dengan mudahnya didapatkan sehingga masyarakat lebih tertarik dengan budaya-budaya baru yang berada di luar sana. Budaya luar memberikan ketertarikan terhadap masyarakat Indonesia, terlebih lagi masyarakat Indonesia masih labil dengan mudahnya menerima segala informasi tanpa dipilah secara bijak, terutama pada kaum muda mudi Indonesia. Mereka merasa bangga dengan budaya luar yang mereka senangi, mulai dari tarian, gaya hidup, logat, hingga musik mereka pelajari. Karena terlalu asik mempelajari budaya luar, mereka pun lupa akan budayanya sendiri. terlebih lagi budaya Indonesia yang kurang terekpos menjadi suatu kendala masyarakat yang ingin mempelajarinya. Namun pada kenyataannya budaya luarlah lebih dominan terekspos. Kurangnya sosialiasi pemerintah terhadap pengaruh teknologi berimbas pada anak-anak. Contohnya anak-anak sekolah dasar hampir semuanya mempunyai gawai dan mahir menggunakannya seperti membuka youtube, facebook, update instagram dan media sosial lainnya. Selain itu juga, dewasa ini orang tua lebih mementingkan kehidupan kerjanya daripada urusan rumah tangganya, sehingga urusannya diberikan kepada asisten rumah tangga, dari sana lah anak-anaknya lepas dari pengawasan orang tuanya, terkadang asisten rumah tangga hanya mengurus keperluan anak seperti memberi makan dan minum tanpa memberikan pendidikan moral kepada anak-anak tersebut, sehingga anak-anak tersebut berselancar di dunia maya lebih dari anak-anak umumnya. Yang seharusnya mereka bermain diluar bersama teman sebayanya mempelajari budaya mereka sendiri seperti bermain alat musik daerah mereka atau pun permainan tradisional lainnya, namun kenyataannya miris, mereka lebih memilih untuk berdiam diri bermain gawai tanpa memperdulikan sekitarnya. Hal ini menjadi pukulan keras akan ketidaktertarikannya anak-anak terhadap budayanya sendiri.



2. Pertama, seharusnya pemerintah maupun masyarakat harus bersama-sama dalam memelihara budaya kita sendiri jangan sampai budaya kita terlupakan dan mempromosikan budaya tak benda negara Indonesia lewat media informasi dan komunikasi seperti media sosial, laman web. Pemerintah pun harus lebih memperhatikan budaya yang masuk dari berbagai celah seperti memblokir budaya-budaya tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di Indonesia. Selain itu peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga pendidik menjadi suatu solusi akan kelestarian budaya, karena dengan adanya hal tersebut pendidikan berbasis kebudayaan dapat diterapkan di sekolah-sekolah umum dan khusus, menjadi tugas bagi tenaga pendidik agar anak-anak merasa memiliki dan berkewajiban untuk melestarikan kebudayaanya. Jangan sampai kebudayaan kita terlupakan apalagi sampai diakui oleh bangsa lain. Bercermin dari pengalaman terdahulu budaya negara kita diakui oleh negara tetangga, masyarakat dan pemerintah berbondong-bondong memboikot dan mencaci negara tersebut karena telah “mencuri” budaya negara Indonesia. Fokus utama saat ini yaitu kalangan muda khususnya anak-anak. Orang tua harus lebih memperhatikan, membimbing dan mendukung anak-anaknya untuk lebih selektif terhadap arus globalisasi khususnya budaya. Cara yang biasanya dilakukan agar generasi muda lebih mengenal budayanya yakni dengan mengajarkan kepada anak-anaknya untuk lebih peduli terhadap budaya negara Indonesia khususnya daerahnya, seperti mengajak anaknya menonton festival-festival budaya Indonesia, memperkenalkan budaya terhadap anaknya dengan mengajaknya untuk mengikuti bimbingan tentang budaya baik itu alat musik, tarian, upacara adat, dan sebagainya. Orang tua juga harus memberikan pendidikan moral agar perilakunya tidak menyimpang. Selain itu teman sebayanya mempengaruhi sikapnya, yaitu anak-anak dapat memilih temannya yang baik. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting bagi anak agar anaknya mengenal budayanya sendiri, mereka pun menjaga dan melestarikannya.
84
15
11/14/2017 19:54:58
andaresta.fauzan@gmail.com
1301164336-Diah Hevyka Maylawati-IF40gab02
1301164004-Indah Ayu Nur Fauziah-IF40gab02
1301164477-Javiar Fayah-IF 40-GAB01
1301164189-Andaresta Fauzan-IF 40-GAB01
1. Generasi saat ini memiliki minat terhadap budaya lokal yang berbeda dengan generasi terdahulu dimana pola pikir generasi muda saat ini sudah terpengaruh oleh banyak faktor, salah satunya yaitu Globalisasi ( penyebaran informasi secara cepat), Westernisasi ( pengaruh budaya barat ), Modernisasi, Trend masa kini, Perkembangan zaman, Gengsi yang tinggi.
Remaja masa kini seolah tidak mengenal tarian, lagu ataupun budaya dari daerahnya sendiri. Padahal itu merupakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia bahkan dapat dikatakan sebagai aset yang harus dikembangkan dan di pertahankan. Generasi penerus seolah menutup mata dengan beragam budaya di Indonesia yang begitu menarik dan indah karena mereka lebih tertarik dengan budaya negara lain yang mereka anggap lebih modern, sedangkan menganggap budaya lokal itu kuno, kolot dan tidak modern. Padahal pada keyataannya tidak seperti itu. Pola pikir remaja zaman sekarang memang berbeda, karena sudah terpengaruh oleh globalisasi. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaannya sangat tergantung kepada budaya tradisional kita yang lambat laun terus luntur bahkan hilang dan mengalami degradasi.
Kini masyarakat Indonesia sedang mengalami krisis kebudayaan terutama kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena kebudayaan tradisional kita dibiarkan merana dan tidak terawat. Budaya tradisional tergerus oleh moderenisasi yang dianggap sebagai westernisasi. Budaya Indonesia yang sudah semakin hilang terkontaminasi dengan budaya luar. Generasi muda saat ini tidak sadar bahwa dengan sikap mereka yang seperti itu membuat mereka berada pada krisis kebudayaan. Lebih ironis lagi remaja zaman sekarang tidak mengetahui budaya-budaya asli Indonesia sendiri, namun lebih familiar dengan budaya luar.
Sebenarnya jika kebudayaan asli kita yang sangat banyak ini dapat kita manfaatkan dengan baik, dapat menjadi penyumbang pendapatan negara kita yang cukup besar dengan menjadikan budaya asli kita sebagai objek wisata. Dari peristiwa tersebut kita selaku remaja seharusnya merasa bangga karena mampu memperkenalakan dan melestarikan budaya asli bangsa kita sendiri.
2. Mengikuti organisasi kebudayaan di lingkungan sekitar, kita sebagai mahasiswa dapat dengan mudah menemui organisasi mengenai kebudayaan dari daerah asal masing – masing di lingkungan kampus, dengan mengikuti organisasi seperti ini secara tidak langsung kita ikut membantu melestarikan budaya Indonesia serta mengenal secara lebih jauh mengenai budaya kita dari daerah tertentu.
Mengikuti acara bertema kebudayaan Indonesia serta men-share atau membagikannya lagi kepada orang lain sehingga acara – acara bertema kebudayaan ini dapat lebih banyak diminati khalayak ramai.
Penggunaan unsur – unsur kebudayaan tradisional dengan modern, sehingga terciptanya suatu karya yang menarik, contohnya seperti, acara televisi yang bertema kebudayaan Indonesia, animasi yang bertema kebudayaan Indonesia, serta banyak lainnya.
Mencari tahu tentang budaya kita, mencari tahu berbagai macam informasi yang berhubungan dengan budaya kita. Kita bisa mendapatkan informasi tersebut melalui bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa juga melalui surat kabar. Selain dari literatur cetak, kita pun dapat mempelajari tentang budaya melalui internet.
Memilah kebudayaan asing yang masuk kedalam Indonesia, tidak semua budaya asing yang masuk kedalam Indonesia banyak memberikan dampak positif, sehingga kita harus cermat dalam mengadopsi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Sehingga tidak menyebabkan hilangnya kebudayaan lokal oleh kebudayaan asing yang masuk.
Menjadikan budaya sebagai identitas diri, mempunyai rasa bangga terhadap budaya lokal yang kita miliki dan kelebihan budaya Indonesia dimata Internasional. Dengan adanya rasa bangga seperti itu kita tidak akan mudah terpengaruh oleh derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Bangga menggunakan produk – produk hasil olahan dalam negeri juga, seperti menggunakan baju batik, dan sebagainya.


85
16
11/14/2017 19:56:19diah.hevyka@gmail.com
1301164336-Diah Hevyka Maylawati-IF40gab02
1301164004-Indah Ayu Nur Fauziah-IF40gab02
1301164477-Javiar Fayah-IF 40-GAB01
1301164189-Andaresta Fauzan-IF 40-GAB01
1. Generasi saat ini memiliki minat terhadap budaya lokal yang berbeda dengan generasi terdahulu dimana pola pikir generasi muda saat ini sudah terpengaruh oleh banyak faktor, salah satunya yaitu Globalisasi ( penyebaran informasi secara cepat), Westernisasi ( pengaruh budaya barat ), Modernisasi, Trend masa kini, Perkembangan zaman, Gengsi yang tinggi.
Remaja masa kini seolah tidak mengenal tarian, lagu ataupun budaya dari daerahnya sendiri. Padahal itu merupakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia bahkan dapat dikatakan sebagai aset yang harus dikembangkan dan di pertahankan. Generasi penerus seolah menutup mata dengan beragam budaya di Indonesia yang begitu menarik dan indah karena mereka lebih tertarik dengan budaya negara lain yang mereka anggap lebih modern, sedangkan menganggap budaya lokal itu kuno, kolot dan tidak modern. Padahal pada keyataannya tidak seperti itu. Pola pikir remaja zaman sekarang memang berbeda, karena sudah terpengaruh oleh globalisasi. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaannya sangat tergantung kepada budaya tradisional kita yang lambat laun terus luntur bahkan hilang dan mengalami degradasi.
Kini masyarakat Indonesia sedang mengalami krisis kebudayaan terutama kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena kebudayaan tradisional kita dibiarkan merana dan tidak terawat. Budaya tradisional tergerus oleh moderenisasi yang dianggap sebagai westernisasi. Budaya Indonesia yang sudah semakin hilang terkontaminasi dengan budaya luar. Generasi muda saat ini tidak sadar bahwa dengan sikap mereka yang seperti itu membuat mereka berada pada krisis kebudayaan. Lebih ironis lagi remaja zaman sekarang tidak mengetahui budaya-budaya asli Indonesia sendiri, namun lebih familiar dengan budaya luar.
Sebenarnya jika kebudayaan asli kita yang sangat banyak ini dapat kita manfaatkan dengan baik, dapat menjadi penyumbang pendapatan negara kita yang cukup besar dengan menjadikan budaya asli kita sebagai objek wisata. Dari peristiwa tersebut kita selaku remaja seharusnya merasa bangga karena mampu memperkenalakan dan melestarikan budaya asli bangsa kita sendiri.
2. Mengikuti organisasi kebudayaan di lingkungan sekitar, kita sebagai mahasiswa dapat dengan mudah menemui organisasi mengenai kebudayaan dari daerah asal masing – masing di lingkungan kampus, dengan mengikuti organisasi seperti ini secara tidak langsung kita ikut membantu melestarikan budaya Indonesia serta mengenal secara lebih jauh mengenai budaya kita dari daerah tertentu.
Mengikuti acara bertema kebudayaan Indonesia serta men-share atau membagikannya lagi kepada orang lain sehingga acara – acara bertema kebudayaan ini dapat lebih banyak diminati khalayak ramai.
Penggunaan unsur – unsur kebudayaan tradisional dengan modern, sehingga terciptanya suatu karya yang menarik, contohnya seperti, acara televisi yang bertema kebudayaan Indonesia, animasi yang bertema kebudayaan Indonesia, serta banyak lainnya.
Mencari tahu tentang budaya kita, mencari tahu berbagai macam informasi yang berhubungan dengan budaya kita. Kita bisa mendapatkan informasi tersebut melalui bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa juga melalui surat kabar. Selain dari literatur cetak, kita pun dapat mempelajari tentang budaya melalui internet.
Memilah kebudayaan asing yang masuk kedalam Indonesia, tidak semua budaya asing yang masuk kedalam Indonesia banyak memberikan dampak positif, sehingga kita harus cermat dalam mengadopsi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Sehingga tidak menyebabkan hilangnya kebudayaan lokal oleh kebudayaan asing yang masuk.
Menjadikan budaya sebagai identitas diri, mempunyai rasa bangga terhadap budaya lokal yang kita miliki dan kelebihan budaya Indonesia dimata Internasional. Dengan adanya rasa bangga seperti itu kita tidak akan mudah terpengaruh oleh derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Bangga menggunakan produk – produk hasil olahan dalam negeri juga, seperti menggunakan baju batik, dan sebagainya.
17
11/14/2017 20:10:20fasyahj@yahoo.com
1301164336 - Diah Hevyka Maylawati - IF 40-GAB02
1301164004 - Indah Ayu Nur Fauziah - IF 40-GAB02
1301164477 - Javiar Fasyah - IF 40-GAB01
1301164189 - Andaresta Fauzan - IF 40-GAB01
1. Generasi saat ini memiliki minat terhadap budaya lokal yang berbeda dengan generasi terdahulu dimana pola pikir generasi muda saat ini sudah terpengaruh oleh banyak faktor, salah satunya yaitu Globalisasi ( penyebaran informasi secara cepat), Westernisasi ( pengaruh budaya barat ), Modernisasi, Trend masa kini, Perkembangan zaman, Gengsi yang tinggi.
Remaja masa kini seolah tidak mengenal tarian, lagu ataupun budaya dari daerahnya sendiri. Padahal itu merupakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia bahkan dapat dikatakan sebagai aset yang harus dikembangkan dan di pertahankan. Generasi penerus seolah menutup mata dengan beragam budaya di Indonesia yang begitu menarik dan indah karena mereka lebih tertarik dengan budaya negara lain yang mereka anggap lebih modern, sedangkan menganggap budaya lokal itu kuno, kolot dan tidak modern. Padahal pada keyataannya tidak seperti itu. Pola pikir remaja zaman sekarang memang berbeda, karena sudah terpengaruh oleh globalisasi. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaannya sangat tergantung kepada budaya tradisional kita yang lambat laun terus luntur bahkan hilang dan mengalami degradasi.
Kini masyarakat Indonesia sedang mengalami krisis kebudayaan terutama kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena kebudayaan tradisional kita dibiarkan merana dan tidak terawat. Budaya tradisional tergerus oleh moderenisasi yang dianggap sebagai westernisasi. Budaya Indonesia yang sudah semakin hilang terkontaminasi dengan budaya luar. Generasi muda saat ini tidak sadar bahwa dengan sikap mereka yang seperti itu membuat mereka berada pada krisis kebudayaan. Lebih ironis lagi remaja zaman sekarang tidak mengetahui budaya-budaya asli Indonesia sendiri, namun lebih familiar dengan budaya luar.
Sebenarnya jika kebudayaan asli kita yang sangat banyak ini dapat kita manfaatkan dengan baik, dapat menjadi penyumbang pendapatan negara kita yang cukup besar dengan menjadikan budaya asli kita sebagai objek wisata. Dari peristiwa tersebut kita selaku remaja seharusnya merasa bangga karena mampu memperkenalakan dan melestarikan budaya asli bangsa kita sendiri.

2. Mengikuti organisasi kebudayaan di lingkungan sekitar, kita sebagai mahasiswa dapat dengan mudah menemui organisasi mengenai kebudayaan dari daerah asal masing – masing di lingkungan kampus, dengan mengikuti organisasi seperti ini secara tidak langsung kita ikut membantu melestarikan budaya Indonesia serta mengenal secara lebih jauh mengenai budaya kita dari daerah tertentu.
Mengikuti acara bertema kebudayaan Indonesia serta men-share atau membagikannya lagi kepada orang lain sehingga acara – acara bertema kebudayaan ini dapat lebih banyak diminati khalayak ramai.
Penggunaan unsur – unsur kebudayaan tradisional dengan modern, sehingga terciptanya suatu karya yang menarik, contohnya seperti, acara televisi yang bertema kebudayaan Indonesia, animasi yang bertema kebudayaan Indonesia, serta banyak lainnya.
Mencari tahu tentang budaya kita, mencari tahu berbagai macam informasi yang berhubungan dengan budaya kita. Kita bisa mendapatkan informasi tersebut melalui bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa juga melalui surat kabar. Selain dari literatur cetak, kita pun dapat mempelajari tentang budaya melalui internet.
Memilah kebudayaan asing yang masuk kedalam Indonesia, tidak semua budaya asing yang masuk kedalam Indonesia banyak memberikan dampak positif, sehingga kita harus cermat dalam mengadopsi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Sehingga tidak menyebabkan hilangnya kebudayaan lokal oleh kebudayaan asing yang masuk.
Menjadikan budaya sebagai identitas diri, mempunyai rasa bangga terhadap budaya lokal yang kita miliki dan kelebihan budaya Indonesia dimata Internasional. Dengan adanya rasa bangga seperti itu kita tidak akan mudah terpengaruh oleh derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Bangga menggunakan produk – produk hasil olahan dalam negeri juga, seperti menggunakan baju batik, dan sebagainya.
18
11/14/2017 20:47:45elsa.nursida@gmail.com
Jati Krismanadi(1301164145), Zuliana Sandra Prastiwi(1301164278), Yulistia Elsa Nursida(1301164229)
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!
Jawab:
Salah satu hal yang menjadi alasan adalah adanya krisis globalisasi yang melanda masyarakat Indonesia sehingga budaya asing dapat masuk dengan mudahnya. Hal ini berpengaruh sangat cepat terhadap system kebudayaan masyarakat yang mana dapat menyebabkan terjadinya guncangan budaya yaitu sebuah keadaan disaat masyarakat tidak dapat menahan berbagai pengaruh kebudayaa yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.
Di era seperti sekarang banyak sekali remaja yang kurang mengenal kebudayaan tak benda seperti kesenian tradisional karawitan, gamelan dan wayang dikarenakan kebanyakan dari mereka lebih menyukai kesenian dan tradisi luar yang telah masuk ke Indonesia. Saat ini budaya barat juga semakin menjadi konsumsi sehari-hari bagi para remaja, sehingga kesenian tradisional yang berasal dari dalam negri dianggap kuno atau ketinggalan jaman. Oleh karena itu mereka sudah enggan untuk melestarikan budaya tersebut atau bahkan mengenalnya saja sudah malas.
Perkembangan teknologi yang memicu semakin cepatnya budaya asing masuk ke Indonesia tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan local. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu akulturasi kebudayaan yang dapat melahirkan kebudayaan baru,sedangkan kebudayaan yang asik masuk tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Maka kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang luar biasa. Selain itu juga misalkan dalam pementasan wayang kulit, Bahasa yang digunakanpun adalah Bahasa Jasa Kawi yang mana kaum muda jaman sekarang tidaklah mengerti Bahasa tersebut. Dari hal tersebutlah timbul keengganan bagi para remaja untuk menonton pementasan tersebut karena tidak paham dan tidak mengerti alur ceritanya. Budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan efek yang beraneka ragam dan budaya Indonesia perlahan-lahan punah.
Selain itu krisis identitas juga dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa nasionalisme remaja. Budaya asing yang masuk tidak membentuk pola piker namun menawarkan nilai, tidak membebaskan namun menghilangkan kesadaran sehingga bagi mereka yang terbiasa menentang nilai budaya asing akan menentang nilai budaya local karena menganggap semua yang berbau local itu terbelakang, tertinggal dan perlu diubah.
2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!
Jawab:
Menurut kami seiring dengan perkembangan zaman, para generasi bangsa sudah mulai melupakan serta meninggalkan kebudayaan-kebudayaan Indonesia yang sangat kaya ini. Globalisasi juga berpengaruh kuat dalam menurunnya tingkat kepedulian masyarakat dalam menjaga atau melestarikan budaya Indonesia. Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut adalah solusi unuk tetap menjaga budaya tak benda tersebut supaya tidak punah untuk dimasa mendatang yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :
1) Kenali budaya tak benda tersebut kepada generasi penerus kita.
 Mencari tahu tentang apa saja budaya Indonesia
 Mengikuti kegiatan atau komunitas tentang budaya seperti tari tradisional, olahraga tradisional, upacara tradisional, wayang, kesenian angklung, dan lain-lain.
2) Ajarkan budaya tak benda tersebut kepada generasi penerus kita.
 Mengajar di sekitar lingkungan dengan mengenalkan betapa indah dan kaya nya budaya Indonesia.
3) Memperkenalkan budaya tak benda tersebut ke luar negeri.
 Memposting kegiatan seni lokal di media sosial
 Mengekspor barang hasil kesenian budaya local
4) Tidak terpengaruh dengan budaya asing
 Jadikan budaya sebagai identitas anda
 Memilih serta memilah kebudayaan asing yang berdampak positif terhadap kebudayaan lokal.
5) Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
 Menggunakan produk lokal.
6) Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
 Tidak malu untuk memperkenalkan budaya tak benda tersebut kepada siapapun.
 Tidak malu untuk mempelajari budaya tak benda tersebut.
7) Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme.
 Tidak menganggap suku atau budaya lain lebih rendah dari kebudyaan kita sendiri, karna akan menimbulkan konflik.
86
19
11/14/2017 21:31:41
fedyfahron98@gmail.com
Fedy Fahron Guntara (1301160192)
Rezky Riadhi S. (1301164095)
Axel Haikal Yusup (1301164228)
1.
Warisan budaya tak benda adalah warisan budaya yang tidak bisa dilihat dengan mata dan,dan dirasa dengan tangan namun jelas-jelas budaya itu ada di sekitar kita. Bagaimana Anda akan menggolongkan musik-musik Nusantara? Alat musiknya jelas-jelas merupakan benda cagar budaya, barangkali. Namun bagaimana dengan komposisi bunyi-bunyiannya? Bagaimana dengan khasanah nilai yang terdapat di dalamnya? Hal ini tentu merupakan sebuah warisan budaya yang hanya bisa dirasa dengan akal budi.
Budaya tradisional memang seharusnya menjadi kebanggaan dan dipertahankan, tapi budaya tradisional mulai hilang dikarenakan masuknya budaya asing (modern).
Di masa saat ini ataupun masa yang akan datang tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur tersebut bukan lagi ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah, tetapi oleh masyarakat, dalam hal ini mereka para pelaku seni, pecinta seni, pekerja seni dan pemerhati seni serta lainnya agar kesenian dan budaya tersebut tidak hilang atau musnah di telan zaman.
Terlebih lagi saat ini, budaya barat dan modernisasi sudah menjadi konsumsi sehari-hari anak-anak muda. Akibatnya kesenian dan budaya sendiri dianggap tidak nge-trend dan terkesan kuno, sehingga generasi penerus tidak mau menggelutinya bahkan mereka sudah tidak lagi mengenal budaya sendiri.
Berikut adalah beberapa akar dari permasalahan kenapa budaya tradisional semakin sedikit minat generasi saat ini.
Yang pertama, jika ditinjau secara global, globalisasi menjadi tantangan untuk semua aspek kehidupan yang terkait dengan kebudayaan. Budaya tradisional mencerminkan cara kerja yang kurang baik dan tidak mampu berahan dalam era global. Karena era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan dengan perubahan zaman dan mampu memanfaatkan setiap kesempatan.
Kedua, Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Peristiwa tersebut mau tidak mau pasti akan berpengaruh terhadap keberadaan kebudayaan tradisional. Kehadiran teknologi yang semakin canggih seperti saat ini yang memudahkan semua orang khususnya remaja dalam mengakses informasi dan memberikan banyak alternatif tawaran hiburan yang lebih beragam, yang mungkin menurut para remaja lebih menarik jika dibandingkan dengan budaya atau kesenian tradisional yang kita miliki. Kondisi yang demikian mau tidak mau menjadikan kebudayaan tradisional semakin tersisih dari kehidupan masyarakat.
2.
Yang pertama adalah penerapan seni sebagai media pendidikan kebudayaan mengandung makna memilih pendidikan seni yang diterapkan secara luas, yang bertumpu kepada kesadaran budaya sendiri, sebagai sarana strategis untuk pengalihan kebudayaan dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Yang kedua, kebudayaan nasional harus menjadi acuan bagi pelaksanaan pendidikan seni pelaksanaannya harus mampu mengubah kerangka acuan yang selama ini lebih didominasi oleh pemikiran dan konsep-konsep barat. dia perlu menjadi penyeimbang pada gejala globalisasi yang datang sedemikian gencar, dan perlu menjadi asas bagi pengembangan identitas yang berakar pada sejarah dan kebudayaan sendiri. Salah satu cara agar kesenian tradisional tidak dianggap kuno ataupun monoton adalah dengan mengembangkan/memperbaharui seni itu sendiri atau mempadukan antara seni tradisional dan budaya asing agar lebih diminati oleh kalangan remaja, contohnya di saung udjo bandung menampilkan dan memperkenalkan kesenian angklung kepada turis atau wisatawan dengan cara yang berbeda yaitu angklung dimainkan dengan cara dipadukan dengan alat music seperti gitar listrik dan alat music lainnya agar tidak terlihat sangat monoton dan membosankan serta diberikan sedikit hiburan atau drama agar lebih terkesan menarik. Contoh lain juga dapat dilihat saat ini modern dance lebih diminati oleh remaja daripada tarian tradisional, sebenarnya tarian modern dapat diberi unsur tarian tradisional agar lebih menarik dan diminati karena didalamnya terdapat suatu keindahan yang berbeda yang mengandung nilai positif. Saat ini banyak juga di Indonesia perlombaan dance dengan memakai tema budaya. Sebenarnya tarian tradisional saat ini banyak diperkenalkan ke luar negri agar Negara lain mengetahui apa saja kebudayaan atau kesenian yang dimiliki oleh Indonesia, jadi kesenian Indonesia itu sudah mendunia dan bukan hal yang ketinggalan zaman seperti yang dikatakan.
85
20
11/14/2017 21:44:56
irfanardiansyah88@gmail.com
(1301164197,IRFAN ARDIANSYAH, IF-40-GAB02)(1301164536,MUHAMMAD REZA RAHMAWAN, IF-40-GAB02)(1301160320,ENDING INDRAMAYA, IF-40-GAB02)
1) Permasalahan Mengenai Budaya Tak Benda di Indonesia

Kesenian & kebudayaan merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kesenian dapat menjadi wajah untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia.
Faktanya, sekarang ini identitas budaya Indonesia sudah mulai memudar karena arus global. Sehingga kondisi yang mengkhawatirkan ini perlu segera diselamatkan. Hal ini semakin diperparah dengan diakuinya budaya Indonesia oleh bangsa lain. Masalah yang sedang marak baru-baru ini adalah diakuinya lagu daerah yang bersal dari Maluku,”Rasa Sayang-sayange,” serta “Reog Ponorogo” dari Jawa Timur oleh Malaysia. Hal ini disebabkan oleh kurang pedulinya bangsa Indonesia terhadap budayanya. Namun ketika kebudayaan itu di akui oleh bangsa lain, Indonesia mulai bingung. Berita terbaru menyebutkan bahwa kesenian “Angklung” dari Jabar juga mau dipatenkan oleh Negara tersebut.
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan kita bersama yakni kebudayaan yang mempunyai makna bagi kita bangsa Indonesia.Kalau bukan kita lalu siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikannya.Hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Begitu juga halnya dengan pemerintah, pemerintah harus tegas dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia dengan cara membuat peraturan perundang-undangan yang bertujuan untuk melindungi budaya bangsa. Jika perlu pemerintah harus mematenkan budaya yang ada di Indonesia agar tidak jatuh ke tangan Negara lain

Ada beberapa budaya dan kuliner Indonesia yang di klaim oleh Malaysia
1. Batik
Sungguh sangat menyakitkan hati bangsa Indonesia atas ulah negeri Jiran yang telah mengakui batik sebagai budayanya. Selain itu juga sangat meresahkan para perajin Batik Indonesia. Bangsa ini harus segera menghapus baying-bayang yang meresahkan itu agar para perajin batik Indonesia dikemudian hari tidak perlu memberi royalty kepada Negara lain.Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia akan menominasikan batik Indonesia untuk dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda(Intangible Cultural Heritage).
2. Tari Pendet
Geram dan marah muncul dari masyarakat Indonesia menyikapi klaim kebudayaan yang dilakukan Malaysia. Berbagai asset budaya nasional dalam rentang waktu yang tak begiu lama,telah di klaim Negara Jiran.. pola pengklaimannya pun dilakukan melalui momentum formal kenegaraan, seperti melalui media promosi “Visit Malaysia Year” yang disrlipkan kebudayaan nasional Indonesia.
3. Wayang Kulit

4. Angklung

5. Reog Ponorogo

6. Lagu Rasa Sayange

7. Bunga Raflesia Arnoldy
Klaim Malaysia terhadap bunga Raflesia Arnoldi membangkitkan semangat Kelompok Peduli Puspa Langka Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang untuk melestarikan habitat flora langka itu.
8. Keris

9. Rendang Padang(Sumatra Barat)
Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari di semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri. Selain daging sapi, rendang juga menggunakan kelapa(karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas Indonesia di antaranya Cabai (lado), lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai (Pemasak).
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri[bagi masyarakat Minang Sumatra Barat yaitu musyawarah, yang berangkat dari 4 bahan pokok, yaitu:

1. Dagiang (Daging Sapi), merupakan lambang dari Niniak Mamak (para pemmpin Suku adat)
2. Karambia (Kelapa), merupakan lambang Cadiak Pandai (Kaum Intelektual)
3. Lado (Cabai), merupakan lambang Alim Ulama yang pedas, tegas untuk mengajarkan syarak (agama)
4. Pemasak (Bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minang.

Rendang ini juga di akui oleh Malaysia sebagai salah satu kuliner khas Malaysia.

Ada beberapa Kebudayaan Indonesia lain yang mungkin udah Hak Patenkan Malaysia
1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
6. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
7. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
8. Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
9. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
10. Lagu Injit-injit Semut dari Kalimantan Barat oleh Pemerintah Malaysia
11. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
13. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
15. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
16. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
17. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
18. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
19. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
20. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
21. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
22. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
23. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
24. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
25. Kain Ulos oleh Malaysia
26. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
27. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia




2) 1. Kesenian & kebudayaan merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kesenian dapat menjadi wajah untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia. Faktanya, sekarang ini identitas budaya Indonesia, khususnya bagian budaya tak benda, sudah mulai memudar dan ditinggalkan, hal ini semakin diperparah dengan diakuinya budaya Indonesia oleh bangsa lain, sehingga kondisi yang mengkhawatirkan ini perlu segera diperbaiki. Masalah ini disebabkan oleh ketidak tertarikan generasi muda dengan budaya t,ak benda dari dibudayakan turun temurun oleh generasi-generasi sebelumnya, sebab dari permasalahan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhin permasalahan ini diantaranya yaitu:
>> Ketertarikan generasi muda yang lebih condong ke budaya luar yang dibawa oleh arus globalisasi, dengan alasan gaya hidup yang harus menyesuaikan zaman
>> Berkurangnya orang-orang yang berprofesi sebagai guru budaya tak benda tersebut, dikarenakan kurangnya permintaan akan tenaga pengajar dimasyarakat, sehingga orang-orang tersebut beralih profesi sebelum menurunkan ilmunya.
>> Kondisi ekonomi & politik dalam negeri yang kurang memungkinkan adanya usaha dari pemerintahan untuk secara konsisten berkomitmen untuk melindungi dan mengembangkan budaya lokal.
>> Terlalu banyaknya budaya lokal, sehinggal usaha untuk melestarikan budaya-budaya tersebut tidak merata dan susah

2. Dengan mengidentifikasi akar-akar masalah yang menimbulkan permasalahan lain, kita dapat lebih mudah untuk memperbaiki permasalahaan tentang budaya tak benda secara satu per satu. Beberapa solusi yang dapat di implementasikan untuk memperbaiki kondisi budaya tak benda di Indonesia antara lain:
>> Masalah gaya hidup di masa globalisasi
Hal ini disebabkan oleh generasi muda yang terus terpapar dengan budaya-budaya dan teknologi yang dibawa oleh arus globalisasi, mengharuskan generasi tersebut untuk berubah demi beradaptasi dengan kemajuan teknologi di era globalisasi ini, sehingga meninggalkan budaya-budaya yang menjadi identitas dari negara generasi tersebut. Arus globalisasi tidak dapat dihindari, hanya efeknya saja yang dapat diminimalisasi. Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir globalisasi tersebut adalah pendidikan tentang identitas nasional dan budaya nasional sejak dini, menanamkan identitas nasional di generasi muda sehingga tidak mudah meninggalkan budaya yang menjadi identitas nasional suatu bangsa.
>> Masalah kurangnya orang yang berprofesi sebagai guru dari budaya terkait
Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi di lingkungan sosial orang-orang yang tadinya berprofesi sebagai guru dari budaya yang diturunkan oleh generasi-generasi terdahulu. Kurangnya peminat menyebabkan berkurangnya permintaan untuk mengajar, sehingga guru-guru ini tidak mempunyai pendapatan apapun, dan akhirnya beralih profesi ke profesi lainnya. Hal ini dapat diperbaiki dengan suatu program pemerintah yang melindungi dan memberi jaminan kondisi & taraf hidup yang baik bagi guru-guru ini dengan subsidi pemerintah, seperti guru PNS. Guru-guru ini lalu ditempatkan di sekolah di seluruh penjuru nusantara, sebagai guru ektrakulikular wajib, yang mengajarkan tentang ilmu budaya tak benda guru-guru tersebut.
>> Masalah kondisi ekonomi & politik dalam negeri
kondisi ekonomi & politik dalam negeri juga ikut ambil dalih dalam permasalahan turunnya budidaya budaya tak benda di negeri ini. Hal ini dikarenakan karena tanpa kondisi ekonomi yang baik, masyarakat akan lebih fokus untuk memikirkan kelangsungan dan taraf hidup individu, sehingga kurang pedul terhadap budaya-budaya yang harus dilestarikan. Politik dalam negeri juga akan mengganggu proses budidaya budaya tak benda di negeri ini, karena pemerintah otomatis akan lebih mengedepankan stabilitas negara ketimbang budaya-budaya bangsanya, walaupun budaya-budaya tersebut merupakan suatu identitas yang mebuat suatu bangsa. Masalah ini merupakan masalah setiap negara berkembang, yang sangat sulit untuk diselesaikan. Untuk memperbaiki kondisi ekonomi & politik dalam negeri, perlu ada kesadaran dan komitmen yang bersifat nasional akan perlunya kesatuan untuk menghadapi suatu masalah bangsa tersebut, untuk menggerakan perekonomian negeri secara efektif.
>> Masalah terlalu banyaknya budaya yang harus dilestarikan
Banyaknya budaya di Indonesia juga menjadi suatu masalah tersendiri, dikarenakan oleh terlalu banyaknya ragam budaya di Indonesia, masyarakatnya seringkali tidak menyadari bahwa salah satu budayanya sendiri sedang terpuruk ataupun diambil oleh bangsa lain. Masalah ini dapat diatasi dengan penyuluhan dan edukasi tentang budaya-budaya yang dimiliki Indonesia

88
21
11/14/2017 21:49:10mfaisaln26@gmail.com
1301164028, Rafli Alwan Nugraha, IF-40-12
1301164372, Muhammad Faisal Nur, IF-40-12
1301164405, Muhammad Aniq Wafa', IF-40-12
1301164487, Muhammad Ihsanuddienullah, IF-40-12
1. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing kedalam kehidupan sehari-hari. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan dan ditinggalkan.Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal untuk melestarikan budaya tersebut. Budaya lokal adalah identitas bangsa maka dari itu budaya tersebut harus kita jaga agar tidak terlupakan identitas bangsa tersebut. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan masukan-masukan dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan di negara.Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam dan lebih menarik untuk dinikmati dari pada budaya lokal dan kesenian tradisional kita sendiri. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional dan budaya Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Factor yang mendasar yang menyebabkan budaya lokal dilupakan seperti Kurangnya informasi kekayaan warisan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia menyebabkan generasi saat itu tidak tahu warisan budaya Indonesia, padahal Indonesia memiliki tujuh warisan budaya, tiga diantaranya warisan budaya dunia.

2. Mulai dari kesadaran kita sendiri untuk melestarikan budaya karena tanpa adanya kesadaran Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula. Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui tentang budaya itu sendiri sebagai bentuk peran kita dalam melestarikan budaya kita . Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini. Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya. Peran generasi muda saat ini dengan cara melaksanakan pengelolaan atau pelestarian kebudayaan meliputi :
1. Perlindungan
Melindungi dari pencurian budaya tradisional dari bangsa lain
2. pengembangan
melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian.
3. pemanfaatan;
bimbingan dan penyuluhan terhadap generasi muda agar tersampaikan informasi mengenai budaya tradisional atau dengan cara kegiatan festival
4. pendokumentasian
melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual.
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa kita.
Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini juga bisa di manfaatkan untuk memberi informasi tentang budaya tradisional kepada generasi muda karena mudahnya penggunaan tenknologi saat ini.
Masa remaja adalah masa yang labil sehingga akan mudah di pengaruhi maka dari itu kita bisa menjadikan sarana Pendidikan sebagai salah satu cara untuk memberikan pembelajaran tentang kebudayaan Indonesia.
83
22
11/14/2017 22:25:22
hanifahkusuma8822@gmail.com
1301164168 HANIFAH KUSUMA WARDANI IF-40-GAB03
1301164265 Geyanissa Wanadyawati IF-40-GAB03
1301164352 Fauziah Giyanti IF-40-GAB03
1301164120 Shyffa Ilmallia Noer Fhadillah IF-40-GAB03
1.
Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Budaya Generasi Muda
Teknologi merupakan salah satu unsur-unsur utama dari kebudayaan, sehingga antara teknologi dan budaya saling berpengaruh. Teknologi selalu berkembang dari zaman ke zaman. Di zaman globalisasi saat ini, kemajuan teknologi terutama teknologi informasi sangat diperlukan bagi kehidupan masyarakat.
Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi maka akan berpengaruh terhadap budaya generasi muda bangsa kita. Globalisasi telah membawa kemajuan teknologi informasi dan mengubah beberapa kebudayaan yang sudah kita miliki.
Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap pengaruh budaya asing ini, sehingga dalam membangun sosial budaya, terutama terhadap generasi muda itu, diperlukan persiapan yang matang, agar mereka dapat mengambil manfaat positif dan membentengi diri dari dampak negatif globalisasi dunia yang tengah berkembang ini. Selaku harapan serta tumpuan bangsa dan negara yang akan melanjutkan pembangunan di segala bidang, generasi muda harus dibekali sedini mungkin dengan ilmu pengetahuan tentang tata cara mengambil manfaat positif dari kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan deras dan pesat.
Don Tapscott dalam bukunya yang berjudul ‘Growing Up Digital: The Rise of The Net Generation’ (1998), menganggap kemunculan internet sebagai ruang publik yang menawarkan berkah bagi perwujudan partisipasi semua orang. Internet telah menjadi ruang maya untuk membangun masyarakat yang dianggap demokratis atau sebuah cyberdemocracy. Ia pun menyoroti kebangkitan sebuah generasi baru yang dikenal sebagai ‘the net generation’ dengan kebiasaan dan karakter tersendiri.
The Net Generation telah memasuki budaya generasi muda saat ini, dan membawa dampak positif dan negatif. Berikut dampak negatif dari adanya Tekonologi Informasi:
– Derasnya arus informasi dan telekomunikasi menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai budaya asli bangsa kita.
– Mengurangi bahkan dapat menghilangkan ikatan batin dan moral yang biasanya dekat dalam hubungan social antar masyarakat.
Contoh: situs jejaring sosial yang banyak bermunculan membuat orang tak memiliki kebutuhan untuk bertemu langsung.
– Semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti lunturnya sikap ramah-tamah, gotong royong dan sopan-santun yang dipengaruhi oleh budaya barat, seperti perubahan cara berpakaian, pemakaian yang dicampur-campur bahasa asing (bahasa juga salah satu budaya bangsa), serta pergaulan yang bebas.
– Terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
– Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telepon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
– Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan dalam kehidupan budaya kita, khususnya bagi generasi muda penerus bangsa. Oleh sebab itu, maka perkembangan teknologi informasi ini untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin dan tetap diawasi peggunaannya, sehingga para generasi muda tidak terjerumus pada kekejaman teknologi informasi yang pada akhirnya merusak budaya generasi muda Indonesia.
Kita sebagai generasi muda dan penerus bangsa harus bisa melestarikan kebudayaan bangsa kita yang sekarang semakin terkikis oleh budaya bangsa lain akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dan memfilter budaya-budaya negatif yang datang melalui teknologi informasi.
2.
Mau mempelajari budaya baik sekedar mengenal atau ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita bisa berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya :
a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu.
c. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
d. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
e. Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
f. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
g. Belajar tidak perlu menutup diri dari budaya luar. Pelajari budaya mereka, ambil positifnya, implementasikan terhadap budaya kita.
h. Ikuti perkembangan jika kita hanya stuck dengan produk tradisional saja, kita tidak akan bisa bersaing di pasar internasional. Akan lebih baik jika menggabungkan elemen pop dengan budaya kita.
i. Bangga dan pakai produk budaya kita percuma jika para anak mudanya menjadi garang di media sosial ketika batik diklaim oleh negara tetangga tapi masih malas memakai batik ketika kuliah karena takut diolok olok. Mulailah menjadi pionir bagi produk budaya kita sendiri. Pakai produk asli Indonesia .
j. Viral Trend memanfaatkan sosial media menjadi game changer bagi promosi budaya. Gunakan sosial media untuk memposting hal hal tentang budaya kita.
Demikian beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam proses pelestarian budaya. Diharapkan kita sebagai generasi penerus untuk tetap bisa menjaga dan melestarikan budaya.
85
23
11/14/2017 22:43:07magrifputra@gmail.com
Muhammad Magrifitya Putra - 1301164018 - IF-40-GAB04
Muhammad Zulfikar Abdul Aziz - 1301164313 - IF-40-GAB04
Enrico Farizky Rustam - 1301164263 - IF-40-GAB04
Waskitha Ghaziadiyata - 1301164178 - IF-40-GAB04
1. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.

Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.

Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.

Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, "maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri", jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru.

Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

2. Solusi dari kami terkait masalah ini adalah memperkenalkan budaya tak benda Negara Indonesia / moral sejak dini agar kelak generasi baru bisa ikut melestarikan budaya tak benda negara Indonesia dan menjadi solusi kepunahan moral yang sudah di lakukan secara turun temurun.
83
24
11/14/2017 22:43:44indahnuzi@gmail.com
1301164336, Diah Hevyka Maylawati, IF 40 gab 02
1301164004, Indah Ayu Nur Fauziah, IF 40 gab 02
1301164477, Javiar Fasyah, IF 40 gab 01
1301164189, Andaresta Fauzan,IF 40 gab 01
1. Generasi saat ini memiliki minat terhadap budaya lokal yang berbeda dengan generasi terdahulu dimana pola pikir generasi muda saat ini sudah terpengaruh oleh banyak faktor, salah satunya yaitu Globalisasi ( penyebaran informasi secara cepat), Westernisasi ( pengaruh budaya barat ), Modernisasi, Trend masa kini, Perkembangan zaman, Gengsi yang tinggi.
Remaja masa kini seolah tidak mengenal tarian, lagu ataupun budaya dari daerahnya sendiri. Padahal itu merupakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia bahkan dapat dikatakan sebagai aset yang harus dikembangkan dan di pertahankan. Generasi penerus seolah menutup mata dengan beragam budaya di Indonesia yang begitu menarik dan indah karena mereka lebih tertarik dengan budaya negara lain yang mereka anggap lebih modern, sedangkan menganggap budaya lokal itu kuno, kolot dan tidak modern. Padahal pada keyataannya tidak seperti itu. Pola pikir remaja zaman sekarang memang berbeda, karena sudah terpengaruh oleh globalisasi. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaannya sangat tergantung kepada budaya tradisional kita yang lambat laun terus luntur bahkan hilang dan mengalami degradasi.
Kini masyarakat Indonesia sedang mengalami krisis kebudayaan terutama kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena kebudayaan tradisional kita dibiarkan merana dan tidak terawat. Budaya tradisional tergerus oleh moderenisasi yang dianggap sebagai westernisasi. Budaya Indonesia yang sudah semakin hilang terkontaminasi dengan budaya luar. Generasi muda saat ini tidak sadar bahwa dengan sikap mereka yang seperti itu membuat mereka berada pada krisis kebudayaan. Lebih ironis lagi remaja zaman sekarang tidak mengetahui budaya-budaya asli Indonesia sendiri, namun lebih familiar dengan budaya luar.
Sebenarnya jika kebudayaan asli kita yang sangat banyak ini dapat kita manfaatkan dengan baik, dapat menjadi penyumbang pendapatan negara kita yang cukup besar dengan menjadikan budaya asli kita sebagai objek wisata. Dari peristiwa tersebut kita selaku remaja seharusnya merasa bangga karena mampu memperkenalakan dan melestarikan budaya asli bangsa kita sendiri.
2. Mengikuti organisasi kebudayaan di lingkungan sekitar, kita sebagai mahasiswa dapat dengan mudah menemui organisasi mengenai kebudayaan dari daerah asal masing – masing di lingkungan kampus, dengan mengikuti organisasi seperti ini secara tidak langsung kita ikut membantu melestarikan budaya Indonesia serta mengenal secara lebih jauh mengenai budaya kita dari daerah tertentu.
Mengikuti acara bertema kebudayaan Indonesia serta men-share atau membagikannya lagi kepada orang lain sehingga acara – acara bertema kebudayaan ini dapat lebih banyak diminati khalayak ramai.
Penggunaan unsur – unsur kebudayaan tradisional dengan modern, sehingga terciptanya suatu karya yang menarik, contohnya seperti, acara televisi yang bertema kebudayaan Indonesia, animasi yang bertema kebudayaan Indonesia, serta banyak lainnya.
Mencari tahu tentang budaya kita, mencari tahu berbagai macam informasi yang berhubungan dengan budaya kita. Kita bisa mendapatkan informasi tersebut melalui bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa juga melalui surat kabar. Selain dari literatur cetak, kita pun dapat mempelajari tentang budaya melalui internet.
Memilah kebudayaan asing yang masuk kedalam Indonesia, tidak semua budaya asing yang masuk kedalam Indonesia banyak memberikan dampak positif, sehingga kita harus cermat dalam mengadopsi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Sehingga tidak menyebabkan hilangnya kebudayaan lokal oleh kebudayaan asing yang masuk.
Menjadikan budaya sebagai identitas diri, mempunyai rasa bangga terhadap budaya lokal yang kita miliki dan kelebihan budaya Indonesia dimata Internasional. Dengan adanya rasa bangga seperti itu kita tidak akan mudah terpengaruh oleh derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Bangga menggunakan produk – produk hasil olahan dalam negeri juga, seperti menggunakan baju batik, dan sebagainya.

25
11/15/2017 7:55:05
qeisfarhan10@gmail.com
1301160370, Qeis Farhan Raihan, 40- GAB03
1301160455, Muhammad Sandika Alam. 40- GAB03
1301164137, Rakha Elangtara, 40- GAB02
Nomor 1:
Masalah nya adalah antara lain:
1. Kurangnya kesadaran dari diri sendiri untuk mengetahui lebih dalam tentang budaya Indonesia ini. Seperti info tentang wayang,tarian tradisional, maupun barang tradisional seperti angklung, atau yang lainnya. Dengan teknologi yang semakin maju seharusnya dengan mudah dapat informasi yang diinginkan tetapi karena kurangnya kesadaran dari diri sendiri tersebut mengakibatnya budaya budaya Indonesia dahulu semakin terlupakan dengan jaman sekarang ini

2. Adanya efek dari globalisasi. Era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan mampu mengambil setiap kesempatan. Budaya tradisional di Indonesia sebenernya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru. Yang jadi permasalahannya adalah jadi diri bangsa. Seperti gotong royong yang dulu sering dilakukan tapi di era globalisasi sekarang ini semakin berkurang.

3. Kurangnya edukasi sejak dini. Dengan kurangnya info saat masih kecil, yang dimana anak masih belum mengetahui apapun tentang budaya Indonesia. Jika saat kecil diimbangin dengan informasi tentang budaya Indonesia kemungkinan budaya ditinggalkan semakin kecil.

4. Kurangnya peran pemerintah dalam menunjang warganya untuk lebih berperan aktif untuk mengexplorkan dan memfasilitasi warganya untuk lebih menyukai kebudayaan Indonesia lebih dalam. Seperti mengadakan acara yang bertemakan tentang budaya Indonesia, Cara untuk membuat wayang, cara untuk menari tradisional dari daerah tertentu. Dengan begitu warga bisa lebih menyukai budaya Indonesia lebih dalam dari yang sebelumnya.

Nomor 2:
Solusinya antara lain:
1. Pemerintah harus berperan aktif dalam memfasilitasi ataupun mengexplorkan budaya Indonesia. Seperti mengadakan acara yang bertemakan tentang budaya Indonesia, Cara untuk membuat wayang, cara untuk menari tradisional dari daerah tertentu. Dengan begitu warga bisa lebih menyukai budaya Indonesia lebih dalam dari yang sebelumnya.
Jika acara tersebut dilakukan tiap tahun dan terus menurus untuk warganya agar mencintai kebudayaan indonesianya tidak luntur oleh era globalisasi saat ini.

2. Harus ada edukasi dari saat TK seterusnya. Dengan begitu anak yang masih kecil memiliki keinginan untuk mengetahui kebudayaan Indonesia dan akan memiliki kesadaran sendiri untuk menjaga dan menyukai kebudayaan Indonesia dari beberapa daerah.

3. Setiap sekolah Harus memiliki Ekstra Kulikuler tentang kebudayaan Indonesia. Dengan begitu minat dari anak anak tidak luntur saat nanti tumbuh dewasa. Dengan mengadakan atau mempelajari tarian dari daerah tradisional tertentu, mempelajari tentang membuat wayang, mempelajari tentang membuat batik, dan lain lain. Jika itu dilaksanakan dan diimbangin dengan praktik maka daya minat nya semakin tinggi. Cenderung jaman sekarang lebih menyukai praktik ketimbang teori. Oleh sebab itu jika dilakukan sambal praktik maka minatnya dan kemungkinan kebudayaan ditinggalkan semakin kecil.

4. Sekolah maupun guru harus berperan aktif dalam menjaga kebudayaan tradisional. Banyak jaman sekarang lebih memilih untuk mengisi waktu luangnya dengan melakukan hal hal yang tidak bermanfaat. Seperti bermain game dan lain lain. Jika murid memiliki waktu yang kosong dan melakukan yang tidak bermanfaat seharusnya guru melakukan bimbingan kepada muridnya. Seperti sekolah melakukan acara pentas seni dengan melibatkan muridnya yang akan melakukan seperti menari tarian tradisional, Memainkan wayang, angklung dan lain sebagainya. Dengan begitu waktu yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat dan mengurangi dampak negative dari era globalisasi saat ini.

5. Orang tua pun harus berperan terhadap anaknya untuk mengajak anaknya lebih menyayangi dan lebih memberi bimbingan tentang kebudayaan Indonesia lebih dalam ditambah hiburan agar anak tidak terlalu bosan. Dengan begitu budaya Indonesia akan kecintaanya tidak punah dimasa dating

6. Dengan mendokumentasikannya dan ditaruh di museum dan mengajak anak anak mengunjingi museum tersebut agar lebih mengetahui tentang kebudayaan indonesia lebih dalam.
85
26
11/14/2017 23:15:06ryan.army27@gmail.com
1. Ryan Armiditya Pratama (1301164144) / IF 40 GAB 03
2. Raden Kevin Y (1300164192) / IF 40 GAB 03
3. Muhammad Fahmi Nur Fajri (1301164396) / IF 40 GAB 03
1. Budaya nasional khususnya budaya tak benda harusnya menjadi suatu identitas bangsa yang harus dilestarikan, khususnya oleh generasi muda. Kebanyakan generasi muda Indonesia sekarang lebih memilih budaya luar ketimbang budaya negaranya sendiri. Kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki hak penuh atas kebudayaan itu sendiri seharusnya dapat melestarikannya bukan malah mengesampingkannya bahkan melupakannya.
Jika ditinjau melalui aspek global, globalisasi merupakan salah satu penyebab kemunduran budaya nasional tak benda di kalangan generasi muda. Banyak budaya-budaya dari luar yang mereka anggap lebih keren, nyaman, trendi, dan sebagainya. Globalisasi juga menyebabkan rusaknya moral bangsa dikarenakan kurangnya kepedulian dan ketelitian untuk menyaring budaya-budaya luar yang masuk sehingga seluruh budaya yang masuk akan langsung diserap baik itu positif ataupun negatif. Hal ini menyebabkan generasi muda sekarang kurang peduli terhadap budaya-budaya dalam negeri dikarenakan faktor-faktor yang telah disebutkan. Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat plagiat, namun yang menjadi masalah adalah bagaimana kita mempertahankan jati diri bangsa.
Kurangnya penyuluhan informasi kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa juga menjadi salah satu penyebab mengapa generasi muda sekarang kurang tertarik dalam mempelajari budayanya sendiri. Bagaimana mereka dapat mempelajari budaya negara jika informasi tentang budaya itu sendiri sangatlah minim. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang menjadi warisan dunia seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs Manusia Purba Sangiran. Walau sudah dikenal luas di dunia, namun masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak paham makna yang terkandung di dalamnya. Pelatihan dan pendidikan warisan budaya untuk generasi muda Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kepedulian generasi muda untuk melestarikan warisan budaya dunia di Indonesia.

2. Dalam menjaga dan melestarikan budaya tak benda yang ada dalam masyarakat kita dapat melakukan dengan berbagai cara. Kita sebagai generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung kelestarian budaya serta menjaga budaya lokal tersebut misalkan dengan beberapa cara misalkan, kita memiliki keinginan untuk mempelajari budaya tersebut, meskipun kita hanya sekedar mengenal atau mungkin hanya dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya mengikuti kompetisi yang bersangkutan dengan kebudayaan lokal, misalnya tari tradisi atau teater daerah. Dengan cara itu kita telah termasuk dalam melestarikan budaya. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, bahkan dengan memperkenalkan budaya bangsa kita ke luar negeri dengan cara mengadakan pentas seni, supaya bangsa luar mengetahui dengan kebudayaan Indonesia, bukan hanya bangsa negara Indonesia yang mengetahui budaya luar. Kita bisa menggunakan cara lain untuk mengurangi supaya budaya Indonesia tidak menghilang yaitu dengan mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus bangsa seperti anak cucu kita nantinya sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan dapat tetap bertahan. Rata rata anak muda zaman sekarang memiliki rasa malu atau gengsi dengan kebudayaan mereka, justru mereka membanggakan atau bahkan sangat mengetahui budaya luar. Budaya Indonesia dianggap kuno atau tidak mengkuti perkembangan zaman. Maka dari itu kita harus menghilangkan perasaan gengsi atau malu dengan kebudayaan yang kita miliki.dan juga kita tidak merendahkan atau bahkan melecehkan budaya orang lain. Semoga dengan car acara tersebut budaya bangsa Indonesia tidak musnah atau hilang begitu saja.
83
27
11/14/2017 23:21:52sanshidqi@yahoo.com
1301164147 Shidqi Aqil Naufal IF GAB 02
1301164123 Farhan fadhlullah IF GAB 02
1301164011 Abduh Salam IF GAB 02

1. Budaya tak benda semakin sedikit tidak menarik karena :
A. Pengaruh budaya barat yang datang ke indonesia
Budaya barat yang datang ke indonesia dapat menjadikan budaya tak benda yang ada di indonesia semakin tidak menarik dan semakin banyak orang yang tidak tau apa apa saja budaya yang ada di indonesia,ini terjadi mungkin karena budaya barat mengikuti zaman dll.harusnya budaya barat yang masuk ke indonesia di filter tidak masuk semua ke indonesia dll,dengan cara budaya tak benda yang ada di indonesia lebih di lestarikan lebih di gunakan dalam event event tertentu dll.
B. Budaya tak benda di indonesia tidak mengikuti zaman
Maksudnya tidak mengikuti zaman ialah,seni atau wayang golek yang di tampilkan itu itu aja tidak ada perbedaan,ketika budaya tak benda bisa mengikuti zaman maka akan menarik minat generasi muda sata ini,contohnya dalam pengiklanan menggunanakan medsos,atau ketika tampil menggunakan teknologi teknologi terbaru dll.
C. Kurangnya minat masyrakat atau warga sekitar akan budaya tak benda di indonesia
Masyarakat juga menjadi faktor penting apakah budaya tak benda yang ada di indonesia ini bisa berkembang atau tidak,ketika masyrakat nya berminat atau masyrakat nya mendukung kegiatan tari contohnya,maka tari akan menjadi tradisi yang kental yang ada di suatu daerah atau suatu tempat.
D. Masyarakat kurang mengapresiasi budaya tak benda yang ada di indonesia
Masyrakat kurang mengapresiasi karena,masyarakat lebih memilih budaya barat dari pada budaya nya sendiri,dengan alasan budaya barat lebih modern lebih kekinian dll,walapun manfaat yang di dapat dari budaya barat hanya sedikit.
E. Kurang nya peran pemerintah dalam pemeliharaan budaya tak benda
Peran pemerintah juga sangat berpengaruh bagi kelangsungan budaya tak benda yang ada di indonesia,ketika masyakat.contoh nya pemerintah provinsi dki jakarta ,sering menggunakan ondel ondel atau sering menjadikan ondel sebagai icon kota jakarta,maka dnegan itu masyarakatnya akan lebih tau atau lebih mengenal apa itu ondel ondel buat apa dan budaya daerah mana ,dll,oleh karena itu pemerintah berperan penting dalam menarik minat budaya tak benda yang ada di indonesia

2.
A. Solusi yang saya sarankan adalah dengan membimbing masyarakat agar memiliki sifat kehati-hati dan spesifik untuk memilih-milih karena dengan masuknya budaya asing dapat mempengaruhi budaya lokal dan menimbulkan dampak-dampak negatif, maka masyarakat harus memikirkan sejauh mungkin apa yang akan terjadi dalam jangka panjang dan apa saja yang akan muncul dampak negatifnya
B. Budaya indonesia tidak mengikuti zaman, kita hanya mengubahnya/ memodifikasinya saja agar budaya yang terlihat tua dan dipandang tidak keren agar menjadi suatu budaya yang mengikuti zaman contoh melalui media game para remaja atau anak-anak dapat belajar game yang rasa budaya lokalnya sangat kental dan mendidik atau dibuatnya animasi dengan cerita yang menarik dengan menyisipkan bumbu-bumbu budaya indonesia.
C. Karena budaya adalah suatu yang kuno maka masyarakat akan menganggap budaya adalah suatu hal yang kurang diminati, solusi yang ada yaitu dengan mendidik anak-anak dari sejak kecil akan budayanya, membatasi anak-anak agar tidak termakan oleh budaya barat karena genererasi muda lah yang akan membawa bagaimana budaya tersebut ada.
D. Masyarakat khususnya yg berada di perkotaan kurang mengapresiasi karena mereka hanya memikirkan pekerjaanya maka dari itu orang-orang yang masih memiliki budaya harus sering-sering mengadakan event yang besar tentang kebudayaan indonesia, event tersebut harus dibuat semenarik mungkin agar masyarakat tidak lupa akan budayanya dan tidak menganggap budaya itu suatu hal yang kecil.
E. Solusi yang harus dilakukan pemerintah yaitu harus membangun dan membiayai organisasi-organisasi yang menghimpun budaya indonesia agar organisasi tersebut akan terus berjalan, dan pemerintah harus menekan lagi kinerja dari UNESCO karena tanpa dukungan pemerintah semakin sulit untuk mencapai tujuan yang baik.
84
28
11/14/2017 23:42:28muhfaridzia@gmail.com
1301164296 - MUHAMMAD PARIDUDIN ZIA - IF-40-GAB01
1301164209 - MUHAMMAD AFIF AMANULLAH FAWWAZ - IF-40-GAB02
1301164064 - ALAM FAJARAY - IF-40-GAB02
1301164185 - ARGO SURYA ADHI DEWANTORO - IF-40-GAB02
Jawaban No.1
Masyarakat di Indonesia khusunya anak-muda sekarang semakin tidak tertarik untuk mempelajari kebudayaanya sendiri entah itu karena faktor datangnya era globalisasi sehingga membuat masyarakat semakin enggan untuk mempelajari apalagi melestarikan kebudayaan yang ada . Sekarang negara kita indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai dari perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, hingga kebudayaan pun ikut. Hal seperti ini berpengaruh besar bagi gaya hidup kita sebagai masyarakat indonesia yang semakin hari mulai beralih budaya barat-baratan dan sedikit demi sedikit mulai meninggalkan kebudayaan asli. Jika kita melihat seni pertunjukan tradisional saat ini misalnya hanya sedikit orang yang meminatinya daripada seni pertunjukan yang modern dan glamor. Kita bisa lihat banyak sekali anak-anak muda yang lebih meminati tari modern daripada tari tradisional. Tari tradisional ditinggalkan karena dianggap kampungan dan tidak sejalan dengan gaya hidup anak muda masa kini. Hal ini dibuktikan dengan kurangnya partisipasi anak-anak muda dalam mengikuti seni tari tradisional. Banyak dijumpai bahwa pemain dari seni tari tradisional rata-rata adalah orang dewasa. Anak-anak muda masa kini banyak tertarik dengan tarian modern, tarian yang menurut mereka adalah tarian yang kekinian dan tidak ketinggalan zaman. Tarian modern tersebut telah mempengaruhi pola pikir anak-anak muda masa kini. Tarian modern ini telah mempropaganda anak-anak muda agar bisa meniru kebudayaan negara lain dan meninggal kebudayaan negaranya sendiri. Apabila banyak anak-anak muda Indonesia yang memilih untuk mengikuti kebudayaan negara lain yang lebih modern dan kekinian, maka bahaya terbesarnya adalah tergesernya kebudayaan asli negara Indonesia. Alasan lainnya adalah mungkin tarian tradisional lebih susah daripada tarian modern karena tarian tradisional ini gerakannya terlalu detail dan musik yang digunakan adalah musik-musik tradisional yang dimainkan langsung pada saat tarian sedang berlangsung. Seni drama tradisional di Indonesia juga mengalami kemunduran seiring berjalannya waktu. Kini sangat sulit melihat seni pertujukan tradisional karena hanya beberapa kelompok masyarakat yang mempertahankannya. Kesenian tradisional, seperti ludruk, ketoprak, dan wayang ini merupakan kesenian khas dari setiap daerah di Indonesia. Kesenian tradisional khas Indonesia ini membutuhkan banyak properti dalam setiap kali tampil. Kini kesenian tersebut mulai mengalami penurunan karena generasi muda Indonesia kurang mendukung kesenian pertunjukan drama tradisional tersebut. Penyebabnya tak lain adalah karena maraknya pengaruh dari budaya barat yang masuk ke Indonesia.


Jawaban No. 2
Berikut beberapa upaya yang bisa diterapkan untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal antaralain adalah :

1. Membuat sebuah aplikasi dengan penjelasan dan info yang menarik tentang berbagai macam budaya di indonesia agar anak muda semakin tertarik belajar dan terus melestarikan budaya-budaya yang ada.
2. Mengajarkan sejak dini kebudayaan-kebudayaan pada generasi muda sehingga kebudayaan tersebut tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
3. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan
4. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
5. Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
7. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu.
8. Mengikuti kegiatan atau komunitas tentang budaya, seperti tari tradisional dan lain-lain
9. Ajarkan budaya kepada orang lain misalnya dengan mengajar di sekitar lingkungan dengan mengenalkan betapa indah dan kaya nya budaya Indonesia
10. Tidak terpengaruh dengan budaya asing Jadikan budaya sebagai identitas anda.

Sumber Referensi :
http://hanydina.blogspot.co.id/2013/02/cara-menjaga-budaya-lokal.html
https://www.kompasiana.com/mochammadjimly/tergesernya-budaya-asli-indonesia-oleh-budaya-barat_5750657bc723bde10ae99182
https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-anda-untuk-menjaga-agar-budaya-indonesia-tetap-lestari/1202/3
85
29
11/14/2017 23:46:18luzansosial@gmail.com
1301168027
Arief Luthfiyanto
IF-40-Gab 01
Luzansosial@gmail.com

1301178427
Yuliana Agustiningsih
IF-40-GAB03
yulianaagustiningsih@gmail.com

1301178132
Louisten Novandi T Manalu
IF-40-GAB03
louistenmanalu@gmail.com
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!

Kurangnya pengetahuan akan pentingnya melestarikan budaya.
Kebudayaan Indonesia sekarang sudah mulai ditinggalkan. Banyak yang menganggap tidak pentingnya mempelajari kebudayaan lokal dan semakin sedikit kegiatan atau acara yang melibatkan kebudayaan lokal. Pengenalan – pengenalan mengenai kebudayaan juga sudah sulit didapatkan pada masyarakat. Pendidikan mengenai keberanekaragaman budaya yang merupakan bagian dari nilai-nilai identitas diri dan bangsa juga sudah mulai ditinggalkan.

Kurangnya minat atau kesadaran untuk melestarikan budaya
Munculnya anggapan bahwa kebudayaan merupakan budaya kuno, yang sudah tidak menarik lagi serta kurangnya pengetahuan akan kegunaan budaya. Membuat minat dan kesadaran generasi saat ini untuk melestarikan budaya sangat kurang.

Era globalisasi yang membuat dengan mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia.
Dimana dengan banyaknya kemunculan budaya asing yang dinilai lebih praktis dan lebih popular membuat generasi muda dengan mudah mulai mengikutinya. Keinginan hidup praktis semakin mendukung berkembangnya budaya asing di Indonesia. Sehingga keadaan tersebut seringkali membuat generasi saat ini mengalami krisis identitas atau jatidiri. Dimana generasi saat ini sering meniru gaya berpenampilan, gaya berperilaku, dan lain sebagainya dari kebudayaan barat. Sehingga identitas bangsa Indonesia salah satunya tata krama juga semakin memudar.

Kemajuan teknologi dan kurangnya kontrol diri.
Teknologi yang berkembang dengan sangat pesat, membuat segala informasi yang diinginkan dapat dengan mudah didapatkan. Bahkan segala sesuatu semakin praktis dengan peralatan serba canggih, makanan instan (cepat saji) bahkan untuk memesan makanan sekarang sudah ada yang menggunakan delivery order. Sehingga dengan adanya kemajuan teknologi mengurangi intensitas interaksi generasi muda, yang apabila kurang control diri akan menjadikannya individualis. Dan mulai meninggalkan nilai – nilai yang terkandung dalam budaya Indonesia.


2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!

Mengenal lebih dekat mengenai kebudayaan sendiri
Terkadang kita lupa sama kebudayaan sendiri, padahal ada orang-orang di luar bangsa kita yang bahkan rela datang ke sini untuk belajar budaya kita. Oleh karena itu perlu kesadaran dan pengenalan kembali mengenai budaya sendiri. Budaya yang kita miliki, warisan budaya leluhur harus kita kenali kembali. Salah satu mengenali budaya sendiri adalah dengan mengunjungi sejarawan budaya atau para pegiat budaya untuk menggali ilmu dari mereka. Semakin mengenal budaya sendiri, maka rasa memiliki kita akan semakin besar.

Ikut andil dalam setiap kegiatan-kegiatan kebudayaan
Salah satu bentuk kepedulian kita dengan budaya sendiri adalah ikut andil dalam setiap kegiatan-kegiatan kebudayaan. Hanya dengan menonton saja, itu sudah termasuk ikut andil dalam melestarikan. Misalnya dengan menonton wayang kulit, mempelajari setiap karakter pemeran, bahasa, hingga para pementasnya. Ikut andil dalam kegiatan budaya ini memberikan dampak positif bagi psikologi. Secara tidak langsung, kita akan ikut berperan dalam mempelajari dan melestarikan budaya. Semakin sering menonton, pengetahuan akan semakin bertambah, hingga nantinya akan muncul rasa suka dan memiliki, seperti yang diutarakan diawal. Ketika rasa memiliki muncul dalam diri, maka kita tidak akan rela budaya kita diplagiat bahkan diambil oleh bangsa lain. Dan kita akan merasa bangga memiliki budaya tersebut.

Mempromosikan kebudayaan yang kita miliki
Setelah kita mengenal lebih dekat dengan budaya sendiri, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mempromosikan budaya kita kepada khalayak umum, kepada bangsa lain. Seperti teori marketing, agar budaya kita dikenal orang banyak, maka perlu kita promosikan. Metode untuk mempromosikan kebudayaan ada banyak sekali. Ada cara tradisional, ada juga cara modern. Cara tradisional yang dimaksud adalah dengan menceritakan dari mulut ke mulut hingga menjadi topik pembicaraan. Bisa juga dengan mengadakan pentas, seminar, atau bisa juga dengan mengadakan pameran kebudayaan. Selanjutnya, cara modern yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempromosikan kebudayaan sendiri. Dengan menjadikan trending topik di sosial media, membuat website berisi penjelasan tentang budaya tersebut hingga mendokumentasikan dan mempublish setiap kegiatan budaya yang dilakukan ke kanal-kanal video yang tersedia. Semakin viral orang membicarakan budaya kita, semakin banyak pula orang yang akan mengenal bahwa itu merupakan budaya kita. Semakin viral positif budaya kita di mata netizen, semakin menarik pula budaya sendiri dimata generasi kita.
86
30
11/14/2017 23:50:22
novaldyfajarae11@gmail.com
1301160340 Novaldy Fajarae IF 40-05
1301160412 Muhammad Rayhan Natadimadja IF 40-05
1301160020 Fairus Zuhair Azizy Atoir IF 40-05
1301164480 Moch. Ikbal Tawakal IF 40-05
1. Budaya tradisional tak benda maupun budaya tradisional benda sekarang sudah mulai tergusur dikarenakan adanya budaya asing yang lebih asik dan modern yang masuk ke negara kita. Kita sebagai warga negara indonesia yang mempunyai hak penuh atas kebudayaan tersebut seharusnya dapat melestarikannya bukan malah mengesampingkannya dengan berbagai alasan seperti takut dibilang ketinggalan jaman, takut dibilang kampungan, katrok, dan lain sebagainya.

Jika ditinjau dari aspek global, globalisasi menjadi tantangan untuk semua aspek kehidupan juga yang terkait dengan kebudayaan. Budaya tradisional yang mencerminkan etos kerja yang kurang baik tidak akan mampu bertahan dalam era global. Di era global kita diwajibkan untuk siap berubah menyesuaikan jaman dan mampu mengambil setiap kesempatan yang ada. Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa. Contoh sederhananya, budaya gotong royong disetiap lingkungan di Indonesia sudah mulai terkikis habis, individual dan tidak mau tahu dengan orang lain adalah cerminan yang tampak saat ini. Perlu dipikirkan agar kebudayaan kita tetap dapat mencerminkan kepribadian \bangsa. Kebudayaan tradisional adalah sebuah warisan luhur.

Dalam era globalisasi, kebudayaan tradisional tak benda mulai mengalami erosi. Orang, anak muda utamanya lebih senang menghabiskan waktunya untuk mengakses internet dari pada mempelajari tarian dari kebudayaan sendiri. Orang – orang akan merasa bangga dan percaya diri ketika mereka dapat meniru gaya berpakaian orang barat dan menganggap budayanya sendiri kuno dan ketinggalan. Globalisasi akan selalu memberikan perubahan, kita lah yang harus meneliti apakah budaya-budaya tersebut bersifat positif ataupun negatif.

2. Pastinya kita sebagai generasi muda yang akan membawa kemana negeri ini akan berjalan harus memfilter setiap budaya yang masuk dari luar, kita tidak boleh langsung mengambil mentah-mentah apa yang datang. Kita harus mengambil nilai positif dari budaya yang datang dan membuang sisi negatifnya ataupun kita bisa mengembangkannya menjadi lebih baik lagi dengan mempertahankan nilai nilai yang ada
Kita juga harus cerdas dalam menggunakan internet yang saat ini sangat mudah diakses, kita harus meluangkan waktu untuk mengetahui lebih lagi tentang INDONESIA kita sendiri, kita harus belajar banyak untuk membangun negeri ini, jangan sampai terpengaruh omongan luar.

Kita juga harus sering mengikuti berbagai pagelaran acara kebudayaan agar pengetahuan kita semakin menambah dan kita bisa melestarikan budaya tersebut, lalu kita bisa menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam budaya tersebut. Jangan merasa acuh tak acuh dengan budaya sendiri, karena itu adalah awal dari menghilangnya kebudayaan kita

Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat kita juga bisa melakukan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya, mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita, Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan, mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain, mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa, menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki, menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme. Yaitu sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya dan penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.
85
31
11/15/2017 0:01:46alifaazzami@gmail.com
Alifa Nur Azzami 1301154494
Briananda Adianti C 1301154674
Mulia Hanif 1301154270
RM Yuda Pradana K 1301154256
Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Keragaman tersebut tidak saja terdapat secara internal, tetapi juga karena pengaruh-pengaruh yang membentuk suatu kebudayaan. Perkembangan budaya lokal di setiap daerah tentu memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat nasionalisme, karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat. Namun dalam derasnya arus globalisasi, budaya lokal pada sisi lain mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di sisi lain juga mengakibatkan kerusakan dan pengkikisan budaya lokal yang luar biasa.
Generasi muda adalah harapan masa depan, calon pemimpin masa depan, oleh karena itu di pundak generasi mudalah nasib suatu bangsa dipertaruhkan. Suatu bangsa apa bila generasi mudanya memiliki kualitas yang unggul dan semangat yang kuat untuk memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia, maka bangsa itu akan besar.
Budaya tak benda Indonesia dapat dikatakan budaya yang terbatas karena hanya beberapa orang yang menguasainya. Orang orang ini didominasi bukan dari generasi muda yang umurnya dan pengaruhnya luas. Maka dari itu diperlukan regenerasi atau pencarian bibit bibit baru agar kebudayaan tersebut tidak luntur atau bahkan malah menjadi hilang.
Namun saat ini kita dapat melihat betapa lemahnya peran generasi muda dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah masing masing. Di sini bisa kita lihat, bahwa generasi muda lebih suka mengikuti budaya modern yang kebarat-baratan dari pada budaya daerah kita yang lebih beradat dan beradab.
Apabila generasi muda lebih memperhatikan budaya lokal maka budaya lokal suatu bangsa tidak akan punah di era globalisasi ini. Karena budaya lokal sangat berpengaruh terhadap perilaku generasi muda. Mereka akan akan lebih menghargai nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan semakin kuat.
Di Indonesia sekarang ini banyak sekali berkembang kesenian – kesenian yang sifatnya makin menjauh dari kebudayaan Indonesia. Kesenian – kesenian dari luar banyak yang masuk dan berkembang dalam tubuh remaja, sehingga mereka cenderung lebih menyukai dan lebih mengenal kesenian dari luar itu. Ada beberapa faktor penyebab para remaja cenderung memilih kesenian modern dari pada kesenian tradisional, diantaranya adalah sebagai berikut :
Remaja sekarang menganggap kesenian modern lebih mengikuti perkembangan zaman daripada kesenian tradisional.
Kesenian tradisional adalah kesenian yang kuno / jadul.
Kesenian modern adalah kesenian yang sesuai dengan kepribadian mereka.
Mereka merasa takut apabila dianggap ketinggalan zaman oleh orang lain / teman –temannya.
Kurangnya pengenalan dan pemahaman terhadap kesenian tradisional sejak dini.
Kesenian modern terus berkembang pada diri remaja, baik melalui internet, TV, radio dll (media cetak maupun elektronik).
Kurang tersedianya alat – alat kesenian tradisional, serta minimnya tenaga pengajar yang ahli dalam bidang tersebut.
Faktor lingkungan yang cenderung westernisasi (suka meniru gaya hidup orang barat).

Beberapa faktor diatas juga timbul akibat beberapa masalah, seperti:
Kurang adanya partisipasi kepada seluruh kalangan masyarakat ataupun generasi muda untuk mempertahankan suatu kebudayaan yang ada di indonesia, kebudayaan yang turunan dari leluhur kita dan banyak sekali mengandung arti tersendiri bagi bangsa indonesia yaitu nilai arti dalam kehidupan sosial baik dalam bertutur kata yang baik ataupun tingkah laku.
Seiring dengan perkembangan pesatnya suatu zaman sehingga nilai dari kearifan kebudayaan yang ada maka tertinggalah suatu nilai kebudayaan di indonesia sehingga sedikit sekali masyarakat indonesia yang masih melestarikan budaya indonesia yang ada pada saat ini.
Kurang dapat perhatian dari pemerintah sekitar mengenai kearifan kebudayaan yang ada disekitarnya sehingga masyarakat sekitarnya kurang begitu mau mempelajarinya sehingga norma-norma yang terkandung dalam suatu kearifan kebudayaan yang ada di indonesia sedikit terlupakan.
Lemahnya bangsa indonesia akan pentingnya pelestarian kebudayaan yang telah dimiliki karena bangsa indonesia sendiri memiliki banyak kekayaan budaya sehingga banyak wisatawan asing yang ingin berkunjung ke indonesia untuk melihat langsung kebudayaan ataupun kesenian yang ada di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia yang beragam sebenarnya adalah keunikan yang sedikit dimiliki bangsa lain. Keunikan ini harusnya menjadi daya tarik bagi generasi muda Indonesia untuk melestarikan dan ikut membudidayakannya kepada generasi selanjutnya. Keunikan budaya Indonesia juga seharusnya dapat menjadi topic yang terus menerus dibawa dalam ranah public. Generasi muda identic dengan mereka yang gemar melakukan eksistensi diri salah satunya dengan melakukan apa yang menjadi topic pembicaraan dikalangan public, ini dapat menjadi salah satu cara pelestarian budaya budaya Indonesia oleh generasi muda.
Generasi muda yang cerdas adalah mereka yang dapat memfilter apa yang masuk ke mereka. Artinya bukan berarti tidak boleh melihat budaya barat, namun haruslah dengan kesadaran dan kesetaraan antara budaya Indonesia yang dapat dibilang budaya timur dengan apa yang diserap dalam kehidupan sehari hari.
83
32
11/15/2017 0:30:56
hardiansyahs05@gmail.com
1301164010, Rafi Ali Rachmadi, IF-40-07
1301164085, Muadz Fikri Nugraha, IF-40-07
1301164097, Hardiansyah Shidek, IF-40-07
1301164255, Azward Nurfauzan, IF-40-07
1. Akar permasalahan yang menyebabkan mengapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini yakni dikarenakan perkembangan zaman. Perkembangan zaman pada saat ini mengubah semua hal-hal yang ada seperti budaya, sosial, ekonomi, politik, dan bahkan agama yang sebagai pedoman hiduppun semakin tidak dipedulikan. Perubahan-perubahan tersebut sangat berpengaruh bagi masyarakat Indonesia, terutama untuk para-para remaja Indonesia yang merupakan generasi penerus, dan pada saat ini para remaja-remaja tersebut adalah seorang pelajar. Sudah banyak munculnya tanda-tanda memudarnya budaya tak benda yaitu banyak kasus yang telah kita ketahui diberbagai daerah bahkan di pelosok-pelosok desa kasus-kasus yang buruk dapat merusak generasi muda dan masa depan bangsa telah merasuki hampir seluruh daerah. Ini dapat disebabkan oleh mulai pudarnya budaya Indonesia. Banyak akar permasalahan yang ada menyebabkan pudarnya budaya tak benda saat ini. Ada beberapa akar permasalahan yang ada yakni, remaja pada zaman ini lebih menaruh minatnya pada gaya Barat. Gaya barat merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya jati diri atau kepribadian seseorang sebagai orang Indonesia. Salah satunya budaya korea yang lebih ke zaman sekarang dengan boyband/girlband koreanya dan saat ini semakin diminati oleh para remaja putra putri indonesia yang mengubah sikap dan kepribadian seseorang. Salah satu contohnya adalah lebih membanggakan artis luar daripada pahlawan-pahlawan yang telah memerjuangkan kemerdekaan, dan remaja jaman sekarang lebih memilih tari barat daripada tari tradisional. Musik juga berpengaruh, dan remaja sekarang lebih menyukai lagu berbahasa inggris dibandingkan dengan lagu nasional maupun tradisional Indonesia. Produk juga mempengaruhi turunnya minat budaya tak benda dalam negeri. Produk yang digunakan masyarakat Indonesia hampir 100% menggunakan prodak luar negeri daripada produk asli Indonesia. Jadi, masih banyak lagi akar permasalahan yang menyebabkan penurunan minat generasi saat ini pada budaya tak benda negara kita tercinta ini Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Solusi yang mungkin untuk menyelesaikan permasalahan kebudayaan yang ada di Indonesia, yaitu dengan menumbuhkan rasa cinta akan kebudayaan Indonesia, terutama kebudayaan yang ada di daerahnya sendiri dan menyaring beberapa kebudayaan luar yang masuk pada Indonesia. Cara untuk menumbuhkan rasa cinta akan kebudayaan sendiri harus dilakukan sejak keci, karena anak – anak sangatlah berpengaruh untuk melestarikan kebudayaan yang ada, karena anak – anak akan menjadi penerus dari kebudayaan mereka sendiri agar tidak hilang ataupun diambil oleh negara lain dan oleh karena itu, diperlukan peran orang tua untuk mendidik anaknya agar dapat mengetahui dan membiasakan diri dengan kebudayaan daerahnya, paling tidak membiasakan untuk memakai Bahasa daerah pada saat berada di rumah agar tidak malu untuk memakai Bahasa daerahnya sendiri. Cara selanjutnya yaitu dengan memperbanyak kegiatan yang mengandung kebudayaan daerah, baik itu berita yang menggunakan Bahasa daerah, media hiburan yang mengandung kebudayaan daerah, dan kegiatan lainnya yang mengandung kebudayaan daerah. Kegiatan – kegiatan tersebut haruslah dibuat semenarik mungkin ataupun membuat banyak orang menjadi penasaran akan kebudayaan tersebut dan mengikuti jaman tanpa mengubah unsur kebudayaannya. Contohnya membuat film ataupun acara yang mengandung kebudayaan daerah, seperti cerita – cerita atau legenda yang terdapat pada daerah tersebut, ataupun membuat komik yang mengandung kebudayan daerah, baik itu komik yang menceritakan kebudayaan suatu daerah ataupun komik fiksi yang menceritakan pahlawan ataupun tokoh ikonik yang ada di daerah tersebut, seperti Gatot kaca, kabayan si pitung, dan tokoh – tokoh lainnya. Hal ini dilakukan agar dapat menarik perhatian banyak baynak orang, terutama pada anak - anak yang nantinya akan menjadi penerus kebudayaan tersebut agar tidak hilang.
83
33
11/15/2017 1:32:21
agniyanoorilhamiatii@gmail.com
1301164241, Agniya Noor Ilhamiati, IF 40-GAB02
1301164121, Deandra Abiantoro, IF 40-GAB02
1301160466, Raihan Hamid Surwaperwata, IF 40-GAB01
1301164034, Fakry Adi Permana, IF 40-GAB01
UNESCO sebagai organisasi Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan menyatakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara "super kaya" di bidang kebudayaan baik dari jenis benda maupun tak benda. Khusus budaya tak benda seperti wayang, tari, kesenian angklung, upacara tradisional dan masih banyak lagi, semakin lama semakin ditinggalkan oleh sebagian besar generasi muda dan tidak menutup kemungkinan akan hilang di masa mendatang.
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!
Budaya tak benda di zaman sekarang ini memang kurang banyak peminat. Mereka lebih memilih yang benda dan modern. Semakin tahun generasi yang ada sekarang ini lebih mengikuti budaya luar yang mereka bilang Hits. Faktor faktor utamanya bisa jadi karena:
1) Kuno
Kesan kuno masih saja melekat pada generasi muda saat ini yang menjadikan kurangnya peminat dalam hal-hal tak benda ini. Mereka lebih memilih gadget atau barang-barang terbaru agar terlihat kesan ‘tidak ketinggalan zaman’. Kesan kuno ini ibaratkan tidak mengikuti perkembangan zaman, padahal dengan kita mengembangkan zaman seharusnya budaya yang ada di sekitar kita ini juga ikut dikembangkan agar seimbang antar keduanya.
2) Membosankan
Kesenian yang indah, upacara tradisional dan semacamnya dinilai membosankan di kalangan muda sekarang atau lebih dikenal ‘kids zaman now’ itu merupakan sebutan untuk anak-anak muda zaman sekarang yang kelakuannya berbeda dengan orang-orang zaman dahulu. Banyak cara agar kebudayaan tidak membosankan, dengan menambah komedi misalnya jika itu seni teater. Bisa menjadi tarian kontemporer, yaitu campuran antara tradisional dan modern.
3) Rendahnya peminat
Untuk meningkatkan peminat, bisa saja dengan mengsosialisasikan pentingnya kebudayaan di negara kita tercinta ini. Bisa di sekolah dengan adanya ekstrakulikuler yang membudayakan kebudayaan Indonesia, atau Unit Kegiatan Mahasiswa di tiap Universitas. Dengan begitu para audience akan mulai tertarik dari apa yang mereka lihat, atau bisa saja mereka mengunggah apa yang mereka tonton itu, dan membuat banyak orang menonton, bisa dibantu oleh social media.
4) Terbawa arus
Biasanya orang-orang Indonesia mudah terpegaruh oleh sesuatu. Ikut-ikut teman, atau terbawa oleh orang-orang kelas ekonomi tinggi yang menggunakan alat elektronik modern. Sehingga ini bisa jadi salah satu faktor yang menyebabkan kebudayaan khas Indonesianya menurun.
Mungkin itu beberapa factor yang menjadikan masyarakat Indonesia ini kurang memperhatikan budayanya sendiri. Tapi masih banyak masyarakat juga yang cinta daerah. Mereka banyak mengembangkan budayanya sampai go International. Tapi mungkin yang seperti inilah yang tidak diketahui masyarakat. Banyak prestasi-prestasi yang dapat dibanggakan tapi informasinya tidak sampai ke semua khalayak masyarakat.

2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!
1) di televisi seharusnya di tayangkan tontonan yang berbudaya juga, bukan sinetron yang ada di setiap chanel televisi. Berita mengenai kriminal atau obrolan mengenai selebriti Indonesia sudah ada, hanya saja kurang berbudaya. Sebaiknya ada tontonan yang membawakan kebudayaan Indonesia ini menjadi lebih menarik, missal di ajang pencari bakat. Itu bias menjadi salah satu hal agar penonton tidak bosan.
2) Di pinggir jalan, jika pernah mengunjungi kota Yogyakarta pasti tahu bahwa ada di sekitaran jalan Malioboro penari-penari jalanan dan pemusik-pemusik jalanan yang berbakat membawakan kebudayaan jawa yang khas, dengan penontonnya yang sangat ramai karena pembawaannya yang menarik perhatian pejalan kaki. Ini bias dijadikan contoh untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia untuk mengenalkan kebudayaan di daerah sendiri kepada kalangan anak-anak muda zaman sekarang.
3) Perhatian orang tua sangat penting bagi kelangsungan hidup seorang anak. Baiknya orang tua tidak mengenalkan gadget terlebih dahulu pada anak dibawah umur. Main dengan teman sebaya di lingkungan rumah sekitar atau memainkan permainan khas anak-anak Indonesia misal, bermain engklek, congklak, bola bekel, kelereng, petak umpet, dan masih banyak lagi. Mengenali budaya negara sendiri dari kecil lebih baik dan bias jadi anak itu semakin berpotensi.
Solusi yang utama adalah kesadaran diri sendiri bahwa sudah mengerti apa itu kebudayaan dan cara mengembangkannya agar tidak punah dan tidak dilupakan oleh generasi sekarang dan di masa yang akan datang. Jika sudah sadar bagaimana pentingnya kebudayaan yang sangat amat kaya ini, maka kita bias memulai dari diri kita sendiri. Misalnya dengan cara menggunakan batik, itu contoh kecil yang sangat mudah, dengan menggunakan batik berarti kita mengapresiasi hasil budaya bangsa Indonesia. Dan bila jika sudah memulai, kita bisa mengajak teman, keluarga, sahabat, saudara, pacar, tetangga atau siapun itu untuk ikut menggunakan batik, dan mengakui bahwa kita mencintai negeri ini sebagaimana kita mencintai budayanya.
85
34
11/15/2017 2:07:31zafitract@gmail.com
1. Crisnandra Rahmita Mardiantien (1301160103) IF-40-GAB-01
2. Sri Frenzilino Mahayyu Akbarisena (1301160475) IF-40-GAB-02
3. Rezza Nafi Ismail (1301160425) IF-40-GAB-02
4. Dimas Prasetyo Aji (1301164001) IF-40-GAB-02
1.
Biasanya budaya tak benda Indonesia kurang menarik minat generasi muda nuntuk melestarikannya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:

a. Budaya tak benda di Indonesia tidak memiliki branding yang menarik, padahal kreativitas generasi muda sangat potensial untuk meningkatkan minat terhadap budaya tak benda di Indonesia

b. Faktor selanjutnya adalah generasi muda kurang menghargai budaya sendiri dan malah memilih mengikuti budaya luar agar terlihat kekinian, sehingga semakin hari budaya tak benda semakin terlupakan, seharusnya generasi muda merasa bangga atas keragaman budaya tak benda yang sering menarik minat orang luar Indonesia karena kekayaan budaya dan filosofi budayanya

c. Faktor terahir adalah budaya tak benda di Indonesia kalah populer dengan budaya luar, hal ini di sebabkan kurangnya lembaga terkait untuk menciptakan inovasi agar menarik minat generasi muda untuk ikut serta dalam kegiatan melestarikan budaya tak benda di Indonesia, sehingga budaya tak benda di Indonesia tidak pudar atau menghilang seiring berjalannya waktu.

Jika kita amati banyak negara yang berhasil mengembangkan budaya modern tapi tidak melupakan budaya tradisional seperti negara Jepang yang keduanya berjalan beriringan dengan harmonis, peduduk jepang bangga akan adanya budaya ninja dan budaya summo dan lainnya, malah budaya itu kan menarik wisatawan untuk datang, bila kita cermati kekayaan budaya tak benda di Indonesia sangat potensial untuk bidang pariwisata di Indonesia, tentu saja syaratnya generasi muda mau dan merasa bangga untuk melestarikannya agar budaya tak benda di Indonesia tidak pudar di makan jaman


2.
Dari masalah-masalah yang telah kami identifikasi sebelumnya, ada beberapa hal yang menurut kami bisa dilakukan agar budaya tak benda Indonesia tidak punah, yaitu:

a) Mengemas budaya tak benda Indonesia dengan baik dan menarik, seperti menyisipkan unsur budaya Indonesia kedalam film yang berkualitas. Hal ini telah dilakukan oleh Jepang dengan membuat film yang memiliki unsur budaya tradional Jepang yang kental, tanpa mengabaikan kualitas cerita dan teknik-teknik film lainnya layaknya film Hollywood. Contoh lainnya adalah China bisa memperkenalkan budaya bela dirinya “Kungfu” melalui film Kungfu Hustle. Diharapkan Indonesia juga bisa memperkenalkan budaya bela diri seperti pencak silat melalui film yang berkualitas dan bisa menarik generasi muda untuk menontonnya. Selain itu, pemerintah juga bisa memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi kebudayaan Indonesia, mulai dari mengadakan endorsment kebudayaan Indonesia kepada para selebriti tanah air, selebriti instagram ataupun influencer-influencer Indonesia karena saat ini kehadiran selebgram atau influencer-influencer di Indonesia sangat berpengaruh pada gaya hidup remaja Indonesia.

b) Mengadakan lomba yang bertemakan budaya tak benda Indonesia dengan hadiah yang menarik agar peserta antusias dan memberikan ide terbaik untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Alternatif lain yaitu dengan mengadakan pendidikan kebudayaan Indonesia dan sistem pembelajaran yang dibuat haruslah unik, tidak membuat pelajar atau orang yang mempelajarinya merasa terbebani dan tentunya sistem pembelajaran kebudayaan Indonesia haruslah menarik dan eye catching. Tipikal remaja dewasa ini adalah ingin mendapatkan sesuatu yang instan dan tidak membosankan sehingga jika ingin mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada penerus bangsa saat ini haruslah dikemas semenarik mungkin

c) Meningkatkan tingkat kesejahteraan warga Indonesia yang memiliki kemampuan khusus dalam budaya tak benda dengan cara membuat suatu wadah yang bisa menampung orang-orang tersebut agar bisa mengajarkan ilmu-ilmu tentang budaya tak benda Indonesia kepada generasi penerus bangsa. Orang-orang yang mengajar diberi biaya tunjangan hidup yang mencukupi agar orang-orang tersebut tetap konsisten dalam mengajar budaya tak benda Indonesia.
84
35
11/15/2017 2:22:42
techkomfajar@gmail.com
1301150074 (KETUA) Witsqadianto Wicaksono, IF 40 GAB02
1301154228 Muhammad Adnan R, IF 40 GAB02
1103134330 Muhammad Fajar Septiawan IF 40 GAB03
1103130039 Ryzki Perdana Emil, IF 40 GAB03
1. Mengapa Warisan Budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini, hal ini di sebabkan Karena Globalisasi dan masuknya banyak pengaruh budaya asing yang lebih di anggap modern, budaya Indonesia sering di kaitkan dengan primitive dan tidak modern, anak muda sering mengikuti tren masa kini, sesuatu yang di anggap keren dan modern, dan banyak juga yang mengikuti gaya idola nya masing masing. Globalisasi tidak dapat dibendung, kebudayaan dari luar memang banyak yang masuk ke Indonesia dan mempengaruhi generasi muda, tetapi di sana semestinya pemerintah melalui kementrian kebudayaan dan masyarakat yang berbudaya melakukan antisipasi. Misalnya lebih mengenalkan budaya dan tradisi kepada generasi muda melalui media media. Selama ini hanya TVRI sebagai media yang benar benar konsisten dalam menayangkan info budaya Indonesia terutama tradisi dan Warisan Budaya Tak Benda, minat generasi muda zaman sekarang sangat dipengaruhi oleh media, apa yang terlihat di media, itu lah yang akan menjadi minat generasi muda. Di tahun 2017 ini tercatat di kemendikbud lebih dari 150 WBTB akan di data dan di tetap kan, Provinsi DIY memiliki 11 budaya dan tradisi di susul dengan Jambi 10 Budaya dan tradisi, mengapa Provinsi DIY banyak memiliki WBTB yang akan di tetapkan, hal ini di pengaruhi dengan kental nya tradisi dan budaya di DIY, Keraton pun masih ada di DIY, anak anak kecil, generasi muda di ajarkan sesuai dengan budaya jawa yang sangat erat dan tata krama yang baik, media media pun mendukung penyebaran budaya dan tradisi tersebut, jadi memang generasi muda nya akan sangat menghargai dan mencintai budaya nya sendiri, belum lagi kreativitas akan akulturasi budaya dengan menggabungkan seni modern dan tradisional sehingga semakin mendukung menjaga kebudayaan itu sendiri agar awet. Di Provinsi Jambi pun sama, generasi muda mulai di perkenalkan budaya nya sendiri, dari SD hingga Kuliah, kebudayaan dan tradisi jambi melekat dan selalu di tampilkan di setiap acara apapun di tempat manapun, setidaknya setiap ada suatu acara pasti ada Tarian sebagai pengisi acara, setiap pembukaan acara selalu di sajikan tarian sekapur sirih sehingga anak anak muda tahu dan paham akan kebudayaannya, bahkan bisa menjadi suatu impian atau cita cita bagi generasi muda nya untuk menjadi Ahli Budaya dan mengenal budaya nya lebih dalam, terdapat Instansi dan Sanggar yang mendukung akan pengembangan dan merawat kebudayaan dan tradisi tersebut. Lain hal nya dari 2 provinsi ini, di kota besar seperti Jakarta yang menjadi ibu kota, tradisi dan kebudayaan WBTB tidak terlalu di lestarikan seperti 2 provinsi tadi, di Jakarta atau kota besar lainnya, mungkin tahu ada yang nama nya tarian ada yang nama nya alat music atau ada yang namanya tradisi, tetapi lebih memilih kearah modernitas dan menganggap hal tersebut kampungan atau ketinggalan zaman, seperti contoh, generasi muda lebih menyenangi Dance ala K-Pop daripada Ondel Ondel, hal ini juga di sebabkan Karena pengaruh media dan minimnya tingkat kepedulian akan kebudayaan itu sendiri di kota kota besar, pengaruh pola piker juga mempengaruhi, ada blok blok tersendiri yang membatasi antara Orang Kota, dan orang Desa, orang yang ada di kota di anggap lebih sempurna dan lebih modern, sementara orang desa di anggap kampungan dan primitive, belum lagi banyak nya tayangan budaya luar dari korea, jepang, eropa yang sering di tonton generasi muda dibandingkan menonton wayang golek atau kesenian lainnya. Kesimpulannya, hal yang menyebabkan akar masalah dari kurangnya minat generasi muda akan Warisan Budaya Tak Benda adalah kurangnya komunikasi, kurangnya pemberian informasi, kurangnya pemberitaan di media, ataupun peliputan dari media mengenai Kebudayaan dan Tradisi itu sendiri, zaman ini adalah era digital, semua bisa di lihat dari media, kalaupun ada suatu pertunjukkan kesenian media juga kurang menginformasikannya sehingga banyak tidak tahu, kalaupun tahu juga generasi muda menganggap Game atau nongkrong lebih menarik daripada kesenian tersebut.



2. Agar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tidak punah, perlu dilestarikan dengan banyak cara, mempelajari nya dan mulai langsung mempraktekkan nya, seperti contoh tarian, kita bisa belajar menari lalu ketika ada acara acara kita bisa menampilkannya, dari segi Teknologi kita juga bisa mendokumentasikan segala bentuk Budaya yang ada di Indonesia dan mendata nya, salah satu kekurangan pemerintah adalah kurangnya mendata segala jenis kebudayaan di Indonesia ini secara mendetail, seperti contoh apa saja nama nama property yang di pakai oleh penari tarian adat. Lalu juga kekurangan dalam meliput dan dokumentasi serta info yang benar, Semua orang tau Reog dari Ponorogo, semua orang tau Tari Saman dari Aceh tapi hal yang sedikit orang yang paham bahwa Suku Melayu di Riau tidak sama dengan Melayu di Palembang, bahkan lebih parahnya banyak orang tidak tahu posisi Jambi di peta. Dengan banyak mendokumentasikan tentang budaya kita sendiri, kita bisa membantu melestarikan WBTB, salah satu cara yang paling membuat minat muda menjadi mencintai budaya adalah dengan adanya Instagram, Youtube, Facebook, dll atau bisa kita sebut Sosial Media, dari Youtube kita bisa banyak mendokumentasikan kebudayaan kita dan memperkenalkannya, di Instagram kita bisa juga menunjukkan kepada banyak orang tentang kebudayaan kita, di Facebook juga bisa melakukan hal tersebut dan membagikannya kepada orang orang, dari Sosial Media ini sendiri generasi muda akan mulai tertarik dan mulai mempelajari sedikit demi sedikit, dari situ lah minat generasi muda akan meningkat dan akhirnya semua akan mempelajari lebih dalam akan Budaya sendiri, berbeda dengan tradisi, masih ada lembaga adat di tiap masing masing daerah untuk menjalankannya, seperti cuci kampung di Jambi atau adat Pernikahan di tiap daerah, hal tersebut masih I pegang teguh oleh masing masing daerah, yang mulai punah adalah WBTB seperti tarian, kesenian dan lain lain. Memadukan seni tradisional dengan modern juga merupakan salah satu cara agar Kebudayaan itu sendiri tidak punah, akulturasi budaya bisa tetap memeganh teguh kebudayaan itu sendiri, memang ke asliannya akan sedikit berubah tetapi kebudayaan itu sendiri tetap akan lestari. Kebudayaan Melayu contohnya, Musik Melayu lama hanya memakai gendang tanpa alat music melodis, setelah itu semakin bercampur kebudayaan itu dan berkembang menjadi budaya Musik Melayu sekarang dengan adanya alat alat dari Eropa seperti Akordion dan Biola, padahal sebelumnya tidak ada alat music tersebut dalam kebudayaan melayu. Akulturasi budaya adalah hal yang telah dilakukan sejak zaman dulu, dari masa masa kerajaan hingga colonial belanda dan sampai hari ini, seperti wayang yang awalnya bercerita tentang Jawa, sekarang sudah ada wayang yang menceritakan tentang Rhoma Irama, ada juga lagu Jawa sinden sekarang sudah ada Lagu Hip Hop jawa, dulu alat musik sebatas gendang sekarang sudah ada organ tunggal, semua nya berkembang, yang mesti di ingat hanya satu yang pasti, inti dari kebudayaan tersebut, musik melayu dapat dikatakan melayu apabila penyanyi memiliki cengkok dan musik nya memiliki tangga nada melayu, sama halnya dengan jawa musik jawa dapat dikatakan sebagai music jawa sekalipun memakai alat musik apapun yang terpenting memakai tangga nada jawa, banyak sekali riset riset di Indonesia oleh Institut seni dan pemerintah untuk mencari tau dan membuat suatu dokumen pasti mengenai suatu kebudayaan, seperti contoh, belum ada dokumen pasti mengenai tangga nada musik papua, jadi membuat dokumen pasti tersebut juga di perlukan, dan tugas kita mempelajari dokumen tersebut untuk memahami nya. Sebagai mahasiswa yang kami lakukan adalah Mempelajari Kebudayaan lalu mendokumentasikannya serta mempromosikannya agar dapat di terima kalangan muda.
87
36
11/15/2017 12:13:59muchfuad21@gmail.com
(1301140424, Abu Dzar Al-Ghiffari, IF-40-Gab02),
(130114002, Eri Sadewo, IF-40-Gab04),
(Fajar Hadi Hidayatullah, 1301140165, IF-40-Gab02),
(1301140272, Muchamad Fuad, IF-40-Gab02)
nomor 1.
Pada dasarnya remaja adalah seseorang yang masih sangat aktif dan ingin selalu belajar banyak hal yang baru. Biasanya generasi muda akan mengikuti kegiatan aktifitas yang popular dikalangan lingkungan dan sekitarnya. Aktifitas yang dilakukan sebagai hobbi yang dilakukan antara lain berolahraga, bermain musik, menari, salah satunya melakukan kegiatan yang berhubungan dengan budaya Indonesia. Namun sekarang ini generasi muda sudah jarang yang melakukan kegiatan budaya dalam negeri sendiri hal tersebut dikarenakan masuknya budaya asing yang masuk ke Indonesia sehingga membuat minat generasi muda terhadap budayanya sendiri menjadi berkurang . Budaya asing yang masuk ke dalam negeri dinilai oleh generasi muda adalah hal yang sangat keren dan membuat generasi muda ikut meniru budaya yang datang dari luar negeri. Hal itu disebabkan karena budaya lokal jarang sekali diketahui oleh generasi muda, dengan perkembangan teknologi yang sekarang ini lebih banyak ditemukan kegiatan budaya baru yang lebih popular sehingga mendorong generasi muda untuk mengikuti kegiatan tersebut. Terlebih lagi orang-orang disekitar generasi muda juga biasanya lebih menyukai musik, drama, cerita dari negara-negara asing pula sehingga informasi yang didapat mengenai budaya lokal sendiri kurang diketahui. Dari pertanyaan tersebut menurut kami berkurangnya minat generasi muda pada budaya lokal karena ialah :
1. Masuknya budaya asing ke Indonesia
2. Kurangnya informasi mengenai budaya lokal di lingkungan generasi muda.
3. Dari perkembangan teknologi budaya lokal jarang dipublikasi ke media lokal

nomor2.
Dari masalah yang sudah kami jelaskan diatas kami mencari solusi untuk mencoba menyelesaikan permasalahan yang ada tersebut.
1. Untuk masalah tentang Budaya asing yang masuk ke Indonesia mau tidak mau pasti tidak dapat ditutup atau dilarang, maka dari itu dibutuhkan pengetahuan bagi generasi muda untuk memilih mana budaya yang baik untuk diikuti ataupun yang tidak pantas untuk diikuti. Maka dari itu peran orang-orang disekitar generasi muda untuk memberikan arahan yang baik kepada mereka. Orang tua dan pendidikan dasar atau sekolah seharusnya tempat pertama untuk memberikan arahan dan informasi mengenai budaya tersebut.
2. kurangnya informasi mengenai budaya lokal, sekarang ini generasi muda mendapatkan informasi mengenai budaya lokal biasanya hanya ilmu dasar yang didapat dari sekolah. Sehingga kegiatan budaya tersebut serasa kurang menarik untuk dilakukan. Apalagi jika seseorang ingin melakukan kegiatan budaya tersebut maka dia harus membeli peralatan budaya itu sendiri dan itu bukan hal yang murah untuk beberapa orang. Maka dari itu baiknya sekolah memberikan pembelajaran budaya tidak hanya informasi dasar namun pelajaran tentang budaya itu sendiri bagaimana cara memainkannya dan menggunakannya. Untuk menarik lagi minat agar siswa dari suatu sekolah lebih serius untuk mendalami kegiatan budaya tersebut. Lebih baik diadakan festival dalam kota yang mengundang semua sekolah untuk menampilkan hasil latihan ilmu budaya dari setiap sekolahan ataupun diadakan perlombaan tentang seni budaya sehingga tidak hanya sebagai kegiatan sekolah namun sebagai ajang untuk berkompetisi siswa dari setiap sekolahannya.
3. Perkembangan teknologi sekarang ini sudah sangat canggih, informasi dapat ditemukan dengan mudah hanya membutuhkan bantuan dari internet hal ini merupakan salah penyebab banyak informasi mengenai budaya asing yang masuk kedalam Indonesia. Mengapa hal ini menjadi masalah, karena dengan adanya teknologi yang canggih saat ini. Budaya yang ada di Indonesia jarang tekekspos ke dalam bentuk sebuah karya digital. Contohnya film, animasi , atau game yang menampilkan kegiatan budaya sehingga menarik minat seseorang untuk melakukan kegiatan tersebut. Sehingga dengan perkembangan teknologi ini membuat creator film, animasi maupun game mau membuat sebuah inovasi yang berisi konten budaya lokal sehingga meningkatkan informasi serta persuasi generasi muda untuk mengikuti kegiatan budaya.

85
37
11/15/2017 7:13:51titodamasp@gmail.com
Tito Damas Pamungkas(1301164046)
Timothy EkaPrasatya(1301164008)
Dwi kuncoro aji (1301160253)
Muhammad Lutfi Zain (1301164547)
Sebagai negara yang memiliki berbagai macam suku , ras , dan adat, Indonesea pasti memiliki berbagai kebudayaan yang sangat kaya, baik dari jenis benda maupun tak benda.Khusus budaya tak benda seperti wayang, tari, kesenian angklung , upacara tradisional dan masih banyak lagi. Namun seiring perkembangan zaman yang semakin maju, kebudayaan di Indonesia mulai kurang menarik bagi generasi saat ini. Banyak sekali permasalahan yang mempengaruhi minat generasi zaman sekarang terhadap kebudayaan khususnya budaya tak benda. Akar permasalahan yang menyebabkan budaya tak benda kurang di minati oleh generasi saat ini adalah kemajuan yang pesat dari Globalisasi. Bukan cuma teknologi saja yang menjadi dampak dari Globalisasi, contoh lain nya adalah Budaya. Dahulu budaya Indonesia sangat banyak peminat nya. Contohnya saja di Jawa, dahulu saat ada pertunjukan wayang kulit ataupun tarian-tarian tradisional, masyarakat sangat antusias untuk menyaksikan pergelaran budaya tersebut. Itu sangat berbeda dengan generasi saat ini. Kita bisa lihat dengan masuknya Budaya barat ke negara kita membuat generasi saat ini lebih memilih Budaya barat dari pada budaya tradisional yang menjadi ciri khas orang Indonesia sejak dulu. Banyak dari generasi muda sekarang mengganggap bahwa tradisi Budaya tradisional itu kuno. Mereka malah lebih memilih untuk menyaksikan konser atau pertunjukan yang sama sekali tidak ada unsur Budaya dari Indonesia. Pertunjukan wayang kulit atau tari-tarian tradisional saat ini sangat sepi oleh pengunjung. Bahkan generasi muda saat ini jika ditanya tentang kebudayaan di Indonesia kebanyakan menjawab tidak tau. Hal ini sangat memprihatinkan untuk penerus bangsa Indonesia. Salah satu penyebab generasi muda saat ini lebih tertarik ke Budaya barat yaitu karena di sekolah-sekolah ataupun di perkuliahan sekarang sudah sangat jarang yang mengadakan atau mengajarkan Budaya dengan contoh tari-tarian atau pun pergelaran musik tradisional. Generasi muda lebih memilih budaya barat yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Tetapi sangat banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Padahal budaya lokal sendiri juga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman , asalkan tidak melupakan ciri khas dan kepribadian dari bangsa Indonesia. Kebudayaan lokal juga bisa dimodifikasi agar lebih menarik untuk dipamerkan mengikuti zaman globalisasi ini, contohnya saja dengan mempadukan alat musik angklung dengan alat musik modern . Jika keduanya dipadukan dan berkolaborasi , maka akan tercipta musik yang sangat indah antara perpaduan angklung dan alat musik modern tersebut. Hal ini akan menambah daa tarik tersendiri terhadap alat musik angklung tersebt. Ada juga dengan baju batik, bau batik dibuat dengan motif yang beraneka ragam sehingga generasi muda tertarik dengan baju tersebut dan menjadi penasaran dengan proses pembuatannya . dari hal tersebut berbagai macam kesenian juga bisa menarik perhatian generasi muda atau bahkan masyarakat luas. Kemampuan untuk berkomunikasi juga sangat penting agar tidak terjadi pemahaman yang keliru akan budaya yang kita anut sekarang. Minimnya komunikasi tentang kebudayaan ini menjadi permasalahan karena zaman sekarang ini komunikasi tentang kebudayaan kepada generasi muda sangatlah minim , hal ini juga berpengaruh terhadap minat generasi muda karena mereka tidak mengetahui akan budaya yang sangat kaya. Kurangnya komunikasi juga menyebabkan perselisihan antar suku , hal ini akan berdampak perpecahan antar suku dan juga bisa berdampak turunnya ketahana budaya bangsa. Kurangnya pembelajaran budaya juga menjadi permasalahan, budaya seharusnya diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Namun sekarang ini banyak yang menganggap tidak penting pembelajaran budaya lokal . Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui akan pentingnya budaya dari jenis benda maupun tak benda dalam membangun budaya bangsa serta bagaimana cara beradaptasi budaya lokal terhadap perkembangan zaman . Maka dari itu perlu dibuat solusi untuk mengatasi hal tersebut supaya budaya tak langsung tidak ditinggalkan oleh generasi zaman sekarang atau bahkan mengalami kepunahan, solusi yan tepat yaitu dengan cara mempromosikan budaya . dengan mempromosikan kebudayaan pada tv, internet ,dl secara tidak langsung hal tersebut bisa menarik perhatian generasi muda. Ada pula dengan festival kebudayaan, yaitu dengan cara mengumpulkan kebudayaan dari yang ada di seluruh bangsa Indonesia dan menampilkannnya didepan umum. Hal ini akan sangat menarik minat untuk menonton kegiatan tersebut dan mungkin menarik minat generasi muda untuk berpartisipasi kedalam kebudayaan. Selanjutnya dengan mengenalkan kebudayaan disekolah, pada zaman sekarang pameran kebudayaan disekolah sudah sangat minim, karena terkikis oleh zaman yang semakin maju dan budya barat yang masuk tanpa melalui proses yang bertentangan dengan ciri khas bangsa Indonesia. Disekolahan bahkan lebih memilih diadakannya konser konser band besar dibandingkan dengan pameran kebudayaan . Maka dari itu seharusnya disekolah juga diadakan semacam pameran dan pembelajaran supaya generasi muda zaman sekarang mengerti akan kayanya kebdayaan di Indonesia. Solusi lainnya yaitu dengan memfilter kebudayaan barat yang masuk, zaman sekaran ini efek globalisasi yang seakin kuat membuat berbagai macam informasi masuk dengan sangat mudahnya , sehingga kebudayaan barat yang tidak sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia juga bisa masuk dengan sangat mudah. Hal ini juga perlu menjadi erhatian karena dengan masuknya buda barat tersebut akan membuat generasi mda sekarang lebih memilih kebudayaan barat dibanding melestarikan budaya lokal karena dianggap lebih modern. Hal ini tidak boleh terjadi karena kebudayaan lokal sendiri lama kelamaan akan mengalami kepunahan kalau dibiarkan begitu saja. Usaha lainnya yaitu pada saat hari peringatan kemerdekanaan Indonesia , pasti diseluruh daerah merayakannya , ada berbagai macam cara untuk merayakannya . Salah satunya yang berhubungan dengan materi ini yaitu diadakannya karnaval. Dengan diadakannya karnaval ini, pasti semua peserta akan berdandan dengan berbagai macam pakaian dan atribut yang menarik perhatian. Disini kita dapat mempromosikan kebudayaan kita baik budaya benda maupun tak benda untuk menarik minat generasi muda yag menonton karnaval tersebut.
81
38
11/15/2017 8:44:24nurlywi@gmail.com
1301164226, Nurly Widya Arista, IF GAB-04 / 1301164154, Atik Zilziana MN, IF GAB 04/ 1301164105, Adetya Ika Zandika, IF GAB 04
Masalah
1. Terlalu di pandang bahwa kesenian daerah tidak memiliki prospek untuk menjamin masa depan. Karena masyarakat Indonesia terpaku oleh adanya mendapatkan uang dengan cara kerja di perkantoran atau menjadi pegawai negri, padahal ada banyak hal yang dapat mendapatkan uang.
2. Kurangnya fasilitas untuk masyarakat mengembangkan rasa kepedulian terhadap kesenian daerah
3. Remaja sekarang menganggap kesenian daerah kuno dan tidak modern atau tidak mengikuti zaman, dikarenakan di sekolah sekolah terkadang memfasilitasi kesenian modern
4. Para remaja banyak yang melirik budaya luar atau barat karena kemajuan teknologi

Solusi :
1. Memperbanyak lomba-lomba tentang kesenian daerah. Lomba-lomba tentang kesenian daerah dapat menarik minat remaja terhadap kesenian itu tersendiri. Sehingga masyarakat dapat memandang kesenian daerah bukan hanya dapat di jadikan hobi, namun juga dapat menambah perekonomian. Dari kesenian daerah juga dapat membuka tempat pelatihan, sehingga dapat menambah perekonomian setiap bulanya.
2. Menurut Hidayato mengatakan, para remaja saat ini cenderung menyukai sampai meniru kebudayaan luar. Adanya fasilitas seperti internet, televisi, radio, majalah yang banyak menampilkan kebudayaan asing, membuat para remaja tidak dapat membendung rasa keingintahuan mereka untuk mencoba dan meniru kebudayaan asing tersebut. Sehingga kebudayaan lokal menjadi tidak mereka sukai, dan mereka cenderung menganggap kebudayaan lokal sebagai kebudayaan kuno atau ketinggalan jaman, sedangkan kebudayaan asing mereka anggap sebagai kebudayaan yang modern & maju. Kuranganya tempat pelatihan tentang kesenian Indonesia juga menjadi salah satu factor kurangnya minat masyarakat untuk menyalurkan bakat mereka.
3. Di lingkungan SMP dan SMA masa sekarang kesenian sudah mulai banyak yang ditinggalkan mereka menganggap kesenian daerah kuno, karena sekolah sekolah menengah atas maupun pertama mereka banyak mengembangkan tarian maupun kesenian luar, seperti cheers dance dll. Solusi nya yaitu pihak sekolah memperbanyak extrakulikuler kesenian daerah atau membuat pagelaran seni daerah pada acara sekolah. Ataupun menjadi kan mata pelajaran sehingga anak anak sekarang masih dapat mengenal dan faham kesenian pada daerah mereka. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.

4. Karena adanya pengaruh dari budaya asing yang lebih diterima oleh masyarakat dibandingkan budayanya sendiri sehingga dengan mudahnya masyarakat Indonesia meninggalkan budaya sendiri. Adapun kesempatan dengan menjadi negara yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing sehingga menambah devisa negara. Dengan adanya kesempatan tersebut, membuat masyarakat Indonesia merasa cepat puas dan lebih bangga ikut mempelajari budaya asing alias barat. Dan Kurangnya minat masyarakat untuk mengenal budaya daerahnya sendiri, untuk itu masyarakat dengan mudah meniggalkan budayanya dan melupakannya begitu saja. Serta adanya kemajuan teknologi, kebudayaan daerah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia terlebih Generasi Penerus Bangsa.
a. Solusi mengenai budaya yang ditinggalkan agar bangkit kembali .Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
b. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
c. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.
d. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
e. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.

84
39
11/15/2017 9:05:29
fauzanfirdauuus@gmail.com
1301164317 Fauzan Firdaus IF-40-GAB-04
1301164279 Resty Della Septa IF-40-GAB-04
1301164458 Muhamad Nurihsan IF-40-GAB-01
1301164506 Ramawaldi Putra IF-40-GAB-01
1. Budaya merupakan salah satu ciri khas sebuah negara dan kebangsaan.Setiap Budaya merupakan suatu hal unik dan mempunyai ciri khasnya masing-masing.Begitu juga dengan Indonesia.
Budaya indonesia sangat beragam dan sangat banyak.Namun sangat disayangkan,seiring perkembangan zaman,budaya Indonesia banyak yang jarang dilirik bahkan ditinggalkan.
Banyak factor yang mempengaruhi hal hal ini.Salah satunya adalah efek globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat,membuat banyak anak muda yang terlalu terbuai dengan budaya luar.Dalam masyarakat kita sudah banyak yang berpikiran bahwa budaya barat lebih ‘kece’,keren dan menarik dibanding budaya kita.Oleh karena itu banyak yang lebih banyak melihat budaya luar negeri ,menganutnya agar terlihat lebih kekinian dan keren.
Kurangnya penanaman jiwa-jiwa cinta dan bela negara sejak dini.Memang benar ketika kita masih di bangku sekolah banyak diajarkan tentang budaya-budaya negara sendiri,namun hanya sekedar lewat dan sebentar saja.Pelajaran-pelajaran seperti seni budaya hanya di ajarkan saat bangku sekolah dasar.Saat menginjak SMP keatas,pelajaran tersebut seakan hilang dan tidak dianggap penting.Oleh karena itu banyak jiwa-jiwa muda yang seharusnya menjadi penerus untuk melestarikan budaya-budaya local kurang teguh pendiriannya dan lebih melirik budaya negara lain.
Penyakit lain masyarakat Indonesia adalah,kurang bangganya budaya negara sendiri,bahkan seringkali menganggap renda budaya negara sendiri.Padahal tak sedikit budaya Indonesia yang tak kalah keren dari budaya luar,bahkan banyak budaya kita yang di minati dan di apresiasi oleh negara lain.Masyarakat Indonesia terkadang terlalu apatis terhadap budaya sendiri,dan kurang membuka wawasan mereka akan budaya sendiri.Padahal jika masyarakat lebih mau untuk mengenal budaya-budaya local,mempelajari setidaknya sedikit dari budaya yang ada secara detail,mungkin mereka akan terbuka wawasannya dan bisa mencintai budaya negara sendiri.
Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting adalah ketika masyarakat Indonesia sudah tidak peduli lagi terhadap budaya Indonesia. Mereka lebih mementingkan budaya baru yang terlihat lebih easy-going (mudah implementasi sebagian budaya)¬ terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan ada saja penanaman budaya tersebut terbengkalai oleh hebatnya teknologi/inovasi baru yang semakin kesini semakin ‘diprioritaskan’.
Untuk beberapa kondisi, menyukai budaya luar tidak menjadi masalah selama kita masih bisa mencintai apa yang negara kita miliki. Jangan sampai lupa budaya yang dimana berasal dari kita sendiri.
2. Seperti yang telah kita ketahui, budaya adalah sebuah karakteristik/ciri khas yang sangat mengidentifikasikan sebuah negara atau sebuah daerah yang diciptakan oleh masyarakat-masyarakat dari daerah/negara itu sendiri. Yang jadi problematika saat ini adalah bagaimana jika budaya tersebut dilupakan? Padahal budaya tersebut adalah ciri khas mereka sendiri bahkan seharusnya dijadikan sebagai kebanggan mereka sendiri.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai budaya Indonesia seharusnya ditanam kuat-kuat sejak dini, sehingga ketika zaman berjalan seiring dengan datangnya budaya luar yang negatif, masyarakat Indonesia dapat melestarikan dan menjaga budaya Indonesia dengan baik. Dengan pemahaman budaya sejak dini pula, masyarakat Indonesia pasti bisa merasakan sensasi dimana bangga terhadap budaya adalah sesuatu hal yang luar biasa.
Dalam konteks zaman modern, bukan berarti dengan kita tetap menjaga budaya Indonesia merupakan suatu perbuatan yang sering kita sebut dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ‘Ketinggalan Zaman’. Memang zaman akan berubah seiring berjalannya waktu, dan Indonesia pasti akan merasakan dampak dari perubahan tersebut. Namun yang harus kita lihat lebih dalam adalah perbuatan kita yang akan membiarkan sebuah ciri khas kita lenyap begitu saja. Tidak akan ada lagi suatu pembeda yang membedakan negara Indonesia dengan negara lain. Boleh kita mengaplikasikan budaya dari luar, asal kita telah menyaring budaya tersebut hingga budaya positif saja, dan juga tidak sama sekali melupakan budaya asli dari kita sendiri dan tetap melestarikannya.
Maka dari itu, pemahaman implementasi budaya mengenai seberapa pentingnya terhadap kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Kita bisa menyadari bahwa budaya Indonesia harus lebih diprioritaskan daripada budaya luar, sehingga kelestarian budaya Indonesia baik benda maupun tak benda dapat terjaga meskipun seiring berjalannya waktu yang semakin mengganggu kebudayan Indonesia itu sendiri.
83
40
11/15/2017 9:05:58rdsepta96@gmail.com
1301164317 Fauzan Firdaus IF-40-GAB-04
1301164279 Resty Della Septa IF-40-GAB-04
1301164458 Muhamad Nurihsan IF-40-GAB-01
1301164506 Ramawaldi Putra IF-40-GAB-01
1. Budaya merupakan salah satu ciri khas sebuah negara dan kebangsaan.Setiap Budaya merupakan suatu hal unik dan mempunyai ciri khasnya masing-masing.Begitu juga dengan Indonesia.
Budaya indonesia sangat beragam dan sangat banyak.Namun sangat disayangkan,seiring perkembangan zaman,budaya Indonesia banyak yang jarang dilirik bahkan ditinggalkan.
Banyak factor yang mempengaruhi hal hal ini.Salah satunya adalah efek globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat,membuat banyak anak muda yang terlalu terbuai dengan budaya luar.Dalam masyarakat kita sudah banyak yang berpikiran bahwa budaya barat lebih ‘kece’,keren dan menarik dibanding budaya kita.Oleh karena itu banyak yang lebih banyak melihat budaya luar negeri ,menganutnya agar terlihat lebih kekinian dan keren.
Kurangnya penanaman jiwa-jiwa cinta dan bela negara sejak dini.Memang benar ketika kita masih di bangku sekolah banyak diajarkan tentang budaya-budaya negara sendiri,namun hanya sekedar lewat dan sebentar saja.Pelajaran-pelajaran seperti seni budaya hanya di ajarkan saat bangku sekolah dasar.Saat menginjak SMP keatas,pelajaran tersebut seakan hilang dan tidak dianggap penting.Oleh karena itu banyak jiwa-jiwa muda yang seharusnya menjadi penerus untuk melestarikan budaya-budaya local kurang teguh pendiriannya dan lebih melirik budaya negara lain.
Penyakit lain masyarakat Indonesia adalah,kurang bangganya budaya negara sendiri,bahkan seringkali menganggap renda budaya negara sendiri.Padahal tak sedikit budaya Indonesia yang tak kalah keren dari budaya luar,bahkan banyak budaya kita yang di minati dan di apresiasi oleh negara lain.Masyarakat Indonesia terkadang terlalu apatis terhadap budaya sendiri,dan kurang membuka wawasan mereka akan budaya sendiri.Padahal jika masyarakat lebih mau untuk mengenal budaya-budaya local,mempelajari setidaknya sedikit dari budaya yang ada secara detail,mungkin mereka akan terbuka wawasannya dan bisa mencintai budaya negara sendiri.
Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting adalah ketika masyarakat Indonesia sudah tidak peduli lagi terhadap budaya Indonesia. Mereka lebih mementingkan budaya baru yang terlihat lebih easy-going (mudah implementasi sebagian budaya)¬ terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan ada saja penanaman budaya tersebut terbengkalai oleh hebatnya teknologi/inovasi baru yang semakin kesini semakin ‘diprioritaskan’.
Untuk beberapa kondisi, menyukai budaya luar tidak menjadi masalah selama kita masih bisa mencintai apa yang negara kita miliki. Jangan sampai lupa budaya yang dimana berasal dari kita sendiri.
2. Seperti yang telah kita ketahui, budaya adalah sebuah karakteristik/ciri khas yang sangat mengidentifikasikan sebuah negara atau sebuah daerah yang diciptakan oleh masyarakat-masyarakat dari daerah/negara itu sendiri. Yang jadi problematika saat ini adalah bagaimana jika budaya tersebut dilupakan? Padahal budaya tersebut adalah ciri khas mereka sendiri bahkan seharusnya dijadikan sebagai kebanggan mereka sendiri.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai budaya Indonesia seharusnya ditanam kuat-kuat sejak dini, sehingga ketika zaman berjalan seiring dengan datangnya budaya luar yang negatif, masyarakat Indonesia dapat melestarikan dan menjaga budaya Indonesia dengan baik. Dengan pemahaman budaya sejak dini pula, masyarakat Indonesia pasti bisa merasakan sensasi dimana bangga terhadap budaya adalah sesuatu hal yang luar biasa.
Dalam konteks zaman modern, bukan berarti dengan kita tetap menjaga budaya Indonesia merupakan suatu perbuatan yang sering kita sebut dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ‘Ketinggalan Zaman’. Memang zaman akan berubah seiring berjalannya waktu, dan Indonesia pasti akan merasakan dampak dari perubahan tersebut. Namun yang harus kita lihat lebih dalam adalah perbuatan kita yang akan membiarkan sebuah ciri khas kita lenyap begitu saja. Tidak akan ada lagi suatu pembeda yang membedakan negara Indonesia dengan negara lain. Boleh kita mengaplikasikan budaya dari luar, asal kita telah menyaring budaya tersebut hingga budaya positif saja, dan juga tidak sama sekali melupakan budaya asli dari kita sendiri dan tetap melestarikannya.
Maka dari itu, pemahaman implementasi budaya mengenai seberapa pentingnya terhadap kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Kita bisa menyadari bahwa budaya Indonesia harus lebih diprioritaskan daripada budaya luar, sehingga kelestarian budaya Indonesia baik benda maupun tak benda dapat terjaga meskipun seiring berjalannya waktu yang semakin mengganggu kebudayan Indonesia itu sendiri.
41
11/15/2017 9:19:01ap.anjar@yahoo.com
(1301164140, Anjar Apriyanti,GAB-01) (1301164323, Ni Putu Mutiara Candra,GAB-01) (1301164236, Deby Nofalia Fardiansari
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini :
1. Karena generasi muda menganggap wayang,angklung dll hanya kebudayaan yang kuno dan sudah ketinggalan zaman.
2. Masalah kedua yaitu wayang,angklung dll sangat tidak praktis,berat dan membutuhkan ruang yang banyak untuk menyimpan atau menggunakannya.
3. Kurangnya ekskul atau pelajaran tambahan tentang kebudayaan Indonesia di sekolah-sekolah.
4. Generasi sekarang menganggap untuk mempelajari angklung,wayang dll adalah hal sulit karena kurangnya guru les yang menawarkan untum mempelajari alat-alat tersebut, sekarang banyak yang membuka les untuk alat-alat music modern seperti drum,gitar,piano dan les tari modern dll.
5. Pola pikir masyarakat tentang wayang,angklung yang tidak penting untuk dilestarikan atau dipelajari sebaiknya di hapus.
2. Solusi :
1) Pemerintah berperan penting dan harus aktif dalam mepromosikan budaya tak benda yang Indonesia miliki di kancah nasional maupun internasional.
2) Pihak sekolah harus memiliki pelajaran tentang kebudayaan atau ekskul khusus untuk memeplajari budaya tak benda atau mendalami tentang budaya tak benda yang Indonesia miliki dan sekolah harus rutin mengadakan pentas seni minimal satu kali setahun atau saat event penerimaan siswa baru aga siswa baru juga dikenalkan dengan ekskul kebudayaan yang ada di sekolah tersebut.
3) Dinas kebudayaan harus mengadakan pameran, pentas atau pertunjukan music yang melibatkan budaya tak benda, dan pertunjukan atau pameran ini harus di kemas secara modern tapi tidak melupakan unsur daerah yang kental agar tidak disalah artikan oleh masyarakat.
4) Orang tua harus lebih mengajak dan mendukung sang anak untuk ingin mengikuti les ataupun kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia, dan memberikan pengertian mengapa kebudayaan Indonesia wajib dilestarikan, sikap tersebut harus di tanamkan sejak kecil untuk menumbahkan rasa cinta kepada tanah air.
5) Pihak RT/RT atau keluarahan dan kecamatan harus sering mengadakan lomba-lomba tari kesenian, bermain alat music tradisional,nyinden bagi masyarakat dengan cara itu juga menarik masyarakat untuk ingin lebih mengenal kebudayaan Indonesia dan menambah rasa ingin mempelajari berbagai kesenian yang ada di Indonesia.
6) Desain atau hias desa dan kelurahan yang ada di Indonesia dengan pernak-pernik yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia, misal gambar tembok dengan tokoh pewayangan, pernak pernik dari anyaman bambu ataupun dengan pernak-pernik yang berhubungan dengan kesenian yang ada di Indonesia.
7) Pemerintah harus menyediakan ruangan atau tempat dan alat-alat yang butuh biaya besar seperti angklung,gendang dll untuk berlatih kesenian Indonesia di setiap daerah agar memudahkan masyarakat untuk berlatih kesenian indonesia
8) Harus mendirikan tempat belajar/les yang mempelajari kesenian, tari, wayang, angklung dll, agar generasi muda tidak ketinggalan dengan kesenian tersebut, dan tidak terus menerus mempelajari kebudayaan modern saja.
9) Pihak penyiaran harus sering menyiarkan acara atau cuplikan tentang kesenian Indonesia, tentang sejarahnya ataupun pertunjukannya, yang dikemas secara modern agar tidak bosen dan tidakmelupakan nilai kesenian daerah itu sendiri agar pesan-pesan dalam pertunjukan tersebut tersampaikan dengan baik di mata penonton.
10) Masyarakat harus mengubah pola pikir tentang tidak penting untuk mempelajari dan mengetahui apa saja kesenian indonesia, masyarakat harus meningkatkan rasa keingintahuan tentang kebudayaan Indonesia dan rasa inigin mempelajari yang tinggi agar kesenian Indonesia tidak pudar dan tetap akan mendunia di kacah internasional.
11) Pemerintah harus bekerjasama dalam hal mempromosikan tentang kebudayaan dan kesenian yang ada di Indonesia, banyak warga Negara asing yang berminat dengan kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia, tetapi kurangnya informasi mengenai hal tersebut mengakibatkan warga Negara asing tersebut enggan belajar dan mengetahui tentang kebudayaan dan kesenian yang ada di Indonesia.

84
42
11/15/2017 9:23:51kakaabu354@yahoo.com
1301164354 - Abu Abdirohman Rosikhun Nur Muttaqin - IF 40 07
1301160531 - David Ferdinand Wiryawan - IF 40 07
1391164329 - Hanif Hanam Maulana - IF 40 07
1301160073 - Redy Indrawan - IF 40 07
1. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam dan banyak sekali jumlahnya. Ini merupakan salah satu kelebihan negara Indonesia tercinta kita ini, dengan banyaknya kebudayaan dan keanekaragamannya banyak sekali bangsa lain yang menaruh ketertarikan pada hal ini. Bahkan tak sedikit pula orang – orang dari bangsa lain yang sampai – sampai rela datang jauh – jauh dari negaranya ke negara Indonesia kita kita hanya untuk mempelajari kebudayaan dan keanekaragaman yang menarik bagi mereka, yang di negara mereka tidak akan dijumpai hal-hal seperti demikian. Itulah yang terjadi saat ini, orang - orang dari luar tertarik dengan budaya kita tapi tidak demikian pada warga kita sendiri khususnya untuk orang – orang generasi masa kini, yang acuh tak acuh dengan budaya –nya bahkan ada yang sampai malu dengan kebudayaannya sendiri. Hal – hal seperti ini bisa kita lihat dikarenakan beberapa hal, yaitu : krisis indentitas dan jati diri dan kurangnya kesadaran melestarikan budaya.
Generasi muda Indonesia saat ini, mayoritasnya sudah krisis identitas dan jati diri. Mareka mudah sekali mengekor serta ikut-ikutan pada apapun yang dijejalkan pada mereka atau ikut – ikutan pada apapun yang sedang ramai atau heboh di masyarakat. Hal ini bisa terlihat dari mudahnya seseorang menjadi terkenal, hal ini terjadi di generasi muda kita yang sekarang ini. Hanya bermodal sesuatu yang aneh dan konyol sudah bisa membuatnya jadi terkenal, yang bahkan mungkin anak – anak generasi sekarang tidak tahu kenapa seseorang itu terkenal, mereka hanya ikut - ikutan saja meramaikan karena berpikiran itu sedang heboh jadi ya ikut saja. Budaya – budaya asing juga yang masuk ke negara kita dianggap baik begitu saja tanpa disikapi secara kritis, budaya – budaya tersebut dianggap lebih kekinian dan lebih baik karena berasal dari luar negeri yang notabenya lebih maju daripada negara Indonesia kita ini. Generi muda kita sekarang ini menjadi terlihat ke barat – baratan, ke jepang – jepangan, ke korea –korean atau bahkan berideologi marx, komunis dan sebagainya.
Selain itu generasi muda saat ini sudah sangat tipis kesadarannya dalam hal melestarikan budaya miliknya sendiri. Ini juga bisa terlihat dari banyaknya anak – anak muda generasi kita yang malah lebih hapal lagu – lagu barat daripada lagu – lagu daerah yang ada di negara ini ini seperti lagu Ongkona Bone, Cingcakeling, Gambang Suling dan lain sebagainya.

2. Melestarikan budaya kita ini sudah menjadi hal wajib yang harus segera kita lakukan saat ini, jika tidak maka mau tidak mau budaya – budaya yang sudah bertahan lama dari zaman nenek moyang bangsa kita ini akan terlupakan dan mungkin bisa sirna begitu saja. Dibutuhkan tindakan agar kesadaran generasi muda saat ini bisa muncul dan melestarikan budayanya. Revolusi mental yang dicanangkan presiden kita saat ini Ir. Joko Widodo merupakan salah satu solusi yang menurut kami sudah benar dan sangat kami setujui. Memberikan pendidikan lebih tentang betapa pentingnya budaya yang kita saat ini. Kita juga bisa menunjukkan sisi menarik dan postif dari budaya – budaya yang kita miliki, sehingga harapannya generasi muda saat ini bisa mengetahui dan sadar bahwa budaya kita ini adalah sesuatu yang pantas untuk dibanggakan sesuatu yang bangsa – bangsa lain tidak akan bisa miliki. Yang bahkan banyak orang –orang dari bangsa lain tertarik dan ingin memiliki budaya yang kita miliki aat ini. Kita yang seharusnya bangga dengan budaya sendiri, kita lah yang harusnya memeberikan pengaruh pada bangsa lain sehingga bangsa lain akan berbondong – bondong mencari tahu informasi tentang budaya kita ini yang nantinya pasti akan membuat negara kita ini menjadi lebih maju kedepannya, menjadi pusat tujuan orang – orang dari bangsa untuk berlibur ataupun menuntut ilmu. Inilah kenapa harus ada sosialisasi yang rutin dan menyeluruh pada masyarakat kita ini terutama untuk generasi mudanya. Membuat tayangan – tayangan yang bisa membuat generasi muda merasa bangga dan takjub dengan budayanya sendiri bukan malah memperbanyak tayangan – tayangan yang berasal dari luar negeri, yang hal tersebut pastinya akan malah membuat generasi muda kita ingin menirunya, hal – hal seperti inilah yang akan mengikis kebanggaan generasi muda saat ini terhadap kebudayaan yang kita miliki.

82
43
11/15/2017 9:36:58
muhamad.ihsan1933@gmail.com
- 1301164317 Fauzan Firdaus IF-40-GAB-04
- 1301164279 Resty Della Septa IF-40-GAB-04
- 1301164458 Muhamad Nurihsan IF-40-GAB-01
- 1301164506 Ramawaldi Putra IF-40-GAB-01
1. Budaya merupakan salah satu ciri khas sebuah negara dan kebangsaan.Setiap Budaya merupakan suatu hal unik dan mempunyai ciri khasnya masing-masing.Begitu juga dengan Indonesia.
Budaya indonesia sangat beragam dan sangat banyak.Namun sangat disayangkan,seiring perkembangan zaman,budaya Indonesia banyak yang jarang dilirik bahkan ditinggalkan.
Banyak factor yang mempengaruhi hal hal ini.Salah satunya adalah efek globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat,membuat banyak anak muda yang terlalu terbuai dengan budaya luar.Dalam masyarakat kita sudah banyak yang berpikiran bahwa budaya barat lebih ‘kece’,keren dan menarik dibanding budaya kita.Oleh karena itu banyak yang lebih banyak melihat budaya luar negeri ,menganutnya agar terlihat lebih kekinian dan keren.
Kurangnya penanaman jiwa-jiwa cinta dan bela negara sejak dini.Memang benar ketika kita masih di bangku sekolah banyak diajarkan tentang budaya-budaya negara sendiri,namun hanya sekedar lewat dan sebentar saja.Pelajaran-pelajaran seperti seni budaya hanya di ajarkan saat bangku sekolah dasar.Saat menginjak SMP keatas,pelajaran tersebut seakan hilang dan tidak dianggap penting.Oleh karena itu banyak jiwa-jiwa muda yang seharusnya menjadi penerus untuk melestarikan budaya-budaya local kurang teguh pendiriannya dan lebih melirik budaya negara lain.
Penyakit lain masyarakat Indonesia adalah,kurang bangganya budaya negara sendiri,bahkan seringkali menganggap renda budaya negara sendiri.Padahal tak sedikit budaya Indonesia yang tak kalah keren dari budaya luar,bahkan banyak budaya kita yang di minati dan di apresiasi oleh negara lain.Masyarakat Indonesia terkadang terlalu apatis terhadap budaya sendiri,dan kurang membuka wawasan mereka akan budaya sendiri.Padahal jika masyarakat lebih mau untuk mengenal budaya-budaya local,mempelajari setidaknya sedikit dari budaya yang ada secara detail,mungkin mereka akan terbuka wawasannya dan bisa mencintai budaya negara sendiri.
Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting adalah ketika masyarakat Indonesia sudah tidak peduli lagi terhadap budaya Indonesia. Mereka lebih mementingkan budaya baru yang terlihat lebih easy-going (mudah implementasi sebagian budaya)¬ terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan ada saja penanaman budaya tersebut terbengkalai oleh hebatnya teknologi/inovasi baru yang semakin kesini semakin ‘diprioritaskan’.
Untuk beberapa kondisi, menyukai budaya luar tidak menjadi masalah selama kita masih bisa mencintai apa yang negara kita miliki. Jangan sampai lupa budaya yang dimana berasal dari kita sendiri.
2. Seperti yang telah kita ketahui, budaya adalah sebuah karakteristik/ciri khas yang sangat mengidentifikasikan sebuah negara atau sebuah daerah yang diciptakan oleh masyarakat-masyarakat dari daerah/negara itu sendiri. Yang jadi problematika saat ini adalah bagaimana jika budaya tersebut dilupakan? Padahal budaya tersebut adalah ciri khas mereka sendiri bahkan seharusnya dijadikan sebagai kebanggan mereka sendiri.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai budaya Indonesia seharusnya ditanam kuat-kuat sejak dini, sehingga ketika zaman berjalan seiring dengan datangnya budaya luar yang negatif, masyarakat Indonesia dapat melestarikan dan menjaga budaya Indonesia dengan baik. Dengan pemahaman budaya sejak dini pula, masyarakat Indonesia pasti bisa merasakan sensasi dimana bangga terhadap budaya adalah sesuatu hal yang luar biasa.
Dalam konteks zaman modern, bukan berarti dengan kita tetap menjaga budaya Indonesia merupakan suatu perbuatan yang sering kita sebut dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ‘Ketinggalan Zaman’. Memang zaman akan berubah seiring berjalannya waktu, dan Indonesia pasti akan merasakan dampak dari perubahan tersebut. Namun yang harus kita lihat lebih dalam adalah perbuatan kita yang akan membiarkan sebuah ciri khas kita lenyap begitu saja. Tidak akan ada lagi suatu pembeda yang membedakan negara Indonesia dengan negara lain. Boleh kita mengaplikasikan budaya dari luar, asal kita telah menyaring budaya tersebut hingga budaya positif saja, dan juga tidak sama sekali melupakan budaya asli dari kita sendiri dan tetap melestarikannya.
Maka dari itu, pemahaman implementasi budaya mengenai seberapa pentingnya terhadap kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Kita bisa menyadari bahwa budaya Indonesia harus lebih diprioritaskan daripada budaya luar, sehingga kelestarian budaya Indonesia baik benda maupun tak benda dapat terjaga meskipun seiring berjalannya waktu yang semakin mengganggu kebudayan Indonesia itu sendiri.
44
11/15/2017 9:40:32
hanafigusman@hotmaill.com
1301160362
Hanafi Abdullah Gusman
IF40 GAB04

1301160444
M.Hatta Eka Putra
IF40 GAB02

1301164225
Rifki Mifatur Sutomo
IF40 GAB04

1301164426
Taufiq Akmal Dawami
IF 40 GAB01

1. Akar permasalahan utama adalah pemeliharaan dari budaya itu sendiri, mulai dari pemeliharaan dari menjaga keutuhan dari budaya itu sendiri sehingga budaya tersebut tidak dimodifikasi dan di plagiat oleh kaum yang tidak bertanggung jawab dan juga memelihara dengan cara regenerasi dari budaya seperti sosialisasi kepada kaum pemuda yang menjadi tombak regenenasi. Peran pemerintah dirasa kurang dalam menjaga dan melestarikan budaya, pemerintah dirasa baru bergerak menjaga budaya ketika sudah terdapat dorongan besar dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikan busaya tersebut. Contoh saja reog ponorogo yang saat itu sedang marak di beritakan karena budaya tersebut telah diplagiat oleh negara lain sehingga perlu adanya pengakuan dari UNESCO dalam upaya mempertahankan budaya. Permasalah utama adalah budaya Indonesia adalah budaya dengan ragam dan juga karakteristik nomor 1 dengan kuantiti terbesar di banding negara lain tetapi kepekaan dari masyarakat dan pemerintah terhadap budaya bisa di analogikan seperti air dan minyak yang tidak bersatu. Di indonesia sudah terdapat banyak lembaga perlindungan budaya yang digalakan oleh komunitas masyarakat maupun Universitas. Tetapi dorongan pemerintah dalam mendukung lembaga yang menaungi budaya sangat lah sedikit. Universitas di Indonesia melalu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) telah menyelenggarakan pagelaran Seni dan Budaya dari tema beraneka macam sesuai dengan kebudayaan masing-masing tapi keganjilan dari acara ini adalah berbagai sponsor-sponsor pendukung acara adalah bukan dari lembaga pemerintah atau dibawah kendali pemerintah. Sehingga penyelenggara acara tersebut harus menyelengarkaan acara secara mandiri
Pemerintah bukan lah “kambing hitam” utama dari permasalahan pemeliharaan budaya, masyarakat ikut andil dalam permasalahan pemelirahaan dan kelestarian budaya Indonesai yang telah mecapai level kritis. Masyarakat yang telah terkena badai budaya barat dan juga budaya asia Timur yang sangat massiv diseluruh aspek budaya, masyarakat dapat dengan mudah mengenali budaya asing, memperagakan budaya asing dan mendalami budaya asing. Dalam hakikatnya mengetahui budaya asing mempunyai manfaat yang sangat besar dan juga memliki benefit yang luar biasa. Mempelajari budaya asing adalah salah satu indikator bahwa suatu bangsa telah memiliki pola pikir global dengan pola adaptasi yang besar tetapi kesalahan terjadi ketika budaya asing lebih diperhatikaan dibanding budaya yang telah diwarisi dan dijaga oleh leluhur, itu terjadi ketika salah satu budaya asing dilarang oleh Pemerintah atau lembaga non-pemerintah dikarenakan berbenturan dengan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia. Tetapi respond negatif yang diterima oleh pemerintah terhadap pencekalan terhadap budaya asing yang berdampak negatif tersebut. Sehingga perlu revolusi yang massiv terhadap
2. Pertama adalah perlu dibentuk nya subisidi oleh lemabaga pemerintah untuk lembaga-lembaga non pemerintah yang menaungi bidang pemelirahaan kebudayaan dan sosial budaya. Subsidi yang diberikan bukan hanya berupa pendanaan dalam bentuk uang, tetapi perlu subsidi fisik dan materi yang lebih seperti diberikan nya fasilitas yang memadai didukung oleh subisdi alat-alat peraga kebudayaan yang layak sehingga bukan hanya doronga bagi penggiat budaya untuk melestarikan tetapi terdapat dorongan dari masyarakat lain yang memandang kebudayaan indonesia adalah kebudayaan yang didukung pemerintah dan dijaga oleh pemerintah. Lalu dari segi materi adalah pemerintah mempunyai peran dalam pembekalaan pelestarian budaya, mulai dari segi adaptasi budaya tradisional terhadap adanya budaya asing yang mempunyai skema yang lebih matang dan juga memiliki sifat adaptasi yang lebih kuat. Adapun adaptasi budaya yang telah dirasakan saat ini adalah sudah terdapatnya budaya Indonesia di campur dengan budaya asing yang tidak menghilangkan estetika dari budaya kita sendiri. Hal itu membuktikan bahwa budaya Indonesia dapat menjadi budaya yang lebih adaptif terhadap budaya asing

83
45
11/15/2017 9:40:37fikriaksan17@gmail.com
1301164432-Muhammad Fikri Ahsan Mujhar-GAB03
1301164495-Muhammad Yusuf-GAB03
1301164156-M. Taris Syahir Zul Fahmi-GAB03
1301164597-Nurul Devita-GAB01
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!

Jawaban:
Indonesia merupakan negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia, yaitu 740 suku. Dimana itu membuat Indonesia memiliki banyak budaya berbeda disetiap daerah. Di setiap suku tentunya memiliki adatnya masing-masih, baik upacara adat, pusaka yang diturunkan dari generasi ke generasi, dan bahkan kepercayaan nenek moyang mereka. Di era globalisasi saat ini, budaya tersebut mulai dilupakan khususnya budaya tak benda seperti upacara adat, tarian daerah, dan kegiatan yang biasanya dilakukan setiap tahun.

Berikut adalah faktor penyebab tidak menariknya budaya pada generasi saat ini:

- Masuknya budaya asing ke Indonesia
Budaya asing di Indonesia telah ada sejak masa penjajahan. Selain itu budaya asing juga masuk lewat jalur perdagangan yang sedang berkembang saat itu, namun saat ini perkembangan teknologi sangat pesat sehingga kita dapat mengakses informasi dengan mudah. Perkembangan teknologi juga merupakan faktor masuknya budaya asing ke Indonesia. Selain itu usia remaja merupakan usia yang sangat kritis, apa yang menarik dan menyenangkan baginya dengan mudah akan ditiru. Budaya tersebut masuk melalui media komunikasi yang semakin lama semakin canggih seperti televisi, dalam bentuk film, video klip, dan lain-lain. Bukan hanya media elektronik tetapi juga media cetak yang memuat informasi seputar budaya barat tersebut. Selain itu, internet bukanlah sesuatu yang langka pada saat sekarang ini. Para remaja dapat dengan mudah mengakses sesuatu hal yang baru melalui internet, baik hal yang positif maupun negatif. Setelah mereka melihat gaya hidup dan kebiasaan orang barat mereka mulai meniru dan merubah gaya hidupnya menjadi kebarat-baratan. Contohnya saja dalam hal penampilan, banyak remaja sekarang yang meniru gaya dan penampilan orang barat yaitu dengan mewarnai rambut mereka, memberi warna pada mata mereka agar terlihat seperti orang barat yang memiliki warna rambut dan mata berbeda dengan orang Indonesia. Selain itu dalam hal etika pun remaja Indonesia memakai etika barat yang tidak seperti di Indonesia, mereka tidak punya aturan hukum mengenai kesopanan, agama, dan sosial.

- Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai kebudayaan
Masih banyak orang yang menganggap budaya itu tidak penting dan merasa malu untuk melestarikannya padahal memiliki budaya merupakan suatu kebanggan karena orang di negara lain banyak yang tidak memiliki adat ataupun budaya yang dapat dia lestarikan. Anak-anak remaja lebih sering menggunakan gaya pakaian yang merupakan kebudayaan barat, seperti remaja perempuan lebih senang menggunakan celana pendek, mereka melakukan itu agar terlihat lebih cantik, padahal salah karena hal tersebut tidak menutup aurat. Faktanya, itu telah menyalahi budaya bangsa karena budaya bangsa terkenal dengan sopan santun dalam berpakaian.

2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!

Jawaban:
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.
Solusi untuk mengatasi krisis budaya yang dialami Indonesia saat ini adalah dengan memasukkan pendidikan kebudayaan daerah dan nasional ke dalam kurikulum pendidikan. Indonesia sudah menerapkan hal ini sejak dulu, tetapi saat ini hal itu sudah mulai ditinggalkan dengan adanya beberapa sekolah di daerah yang tidak memasukkan kebudayaan daerah di dalam kurikulum pendidikan. Kami berharap pemerintah dapat membuat pendidikan kebudayaan daerah dapat merata di seluruh sekolah yang ada di Indonesia sehingga para penerus negara setidaknya mengenal kebudayaan tempat dia lahir.
84
46
11/15/2017 9:58:03signizier@gmail.com
Fernanda Sukma 1301154555 IF-40-GAB4
Maula Ilma A.D.A 1301154471 IF-40-GAB4
Rahmat Adhi Jumara 1301154317 IF-40-GAB04
Dani Agung Prastiyo 1301154646 IF-40-GAB03
Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk memperlajarinya kurang. Mereka lebih tertarik belajar kebudayaan asing. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia. Padahal Indonesia memiliki tujuh warisan budaya, tiga di antaranya warisan budaya dunia. Kurang adanya partisipasi kepada seluruh kalangan masyarakat ataupun generasi muda untuk mempertahankan suatu kebudayaan yang ada di indonesia, kebudayaan yang turunan dari leluhur kita dan banyak sekali mengandung arti tersendiri bagi bangsa indonesia yaitu nilai arti dalam kehidupan sosial baik dalam bertutur kata yang baik ataupun tingkah laku. Seiring dengan perkembangan pesatnya suatu zaman sehingga nilai dari kearifan kebudayaan yang ada maka tertinggalah suatu nilai kebudayaan di indonesia sehingga sedikit sekali masyarakat indonesia yang masih melestarikan budaya indonesia yang ada pada saat ini. Lemahnya bangsa indonesia akan pentingnya pelestarian kebudayaan yang telah dimiliki karena bangsa indonesia sendiri memiliki banyak kekayaan budaya sehingga banyak wisatawan asing yang ingin berkunjung ke indonesia untuk melihat langsung kebudayaan ataupun kesenian yang ada di Indonesia. Terlalu mengesampingkan perihal mengenai kebudayaan yang ada di indonesia dan generasi muda indonesia juga terlalu mengikuti perkembangan zaman jadi sedikit sekali perhatian terhadap setiap generasi muda negara indonesia dalam berpartisipasi memajukan budaya indonesia. Generasi Muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan budaya daerah. Dalam konteks keberlanjutan budaya apabila Generasi Muda sudah tidak lagi peduli terhadap budaya daerahnya maka budaya tersebut akan mati. Namun jika generasi mudanya memilki kecintaan dan mau ikut serta dalam melestarikan budaya daerahnya budaya tersebut akan tetap ada disetiap generasi. Besarnya pengaruh budaya asing terhadap budaya daerah ini yang membuat para generasi muda yang peduli terhadap budaya daerahnya harus bekerja keras dan memfilter setiap budaya yang masuk ke daerah. Jangan sampai generasi muda lengah dan bahkan mengikuti budaya budaya yang bertentangan dengan budaya daerahnya.
Setidaknya ada beberapa peran generasi muda dalam memajukan budaya daerah ,diantaranya :
1. Memperkuat Akidah
Akidah merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki oleh para generasi muda untuk meneruskan nilai budaya luhur bangsa Indonesia. Kuat dan tidaknya pondasi ini juga akan menetukan seberapa kuat character suatu bangsa.
Bila para generasi mudanya sudah tidak memiliki jati diri yang kuat maka budaya asing pun akan mudah dengan leluasanya menggeser budaya suatu daerah.dan sebaliknya jika suatu daerah memiliki jatidiri yang kuat maka akan sangat sulit budaya asing untuk bisa masuk, apalagi mengantikan buadaya daerah tersebut.
Maka dari itu generasi muda seharusnya lebih menguatkan jatidiri dan kecintaanya pada suatu budaya yang akan mereka warisi nantinya.
2. Meningkatkan Intelektualitas
Intelektualitas menjadi sesuatu yang di anggap penting karena melalui intelektualitas ini para generasi muda bisa menyelamatkan memajukan budaya daerah di mana mereka tinggal dan melalui intelektualitas ini akan lahir moral dan etika serta menjunjung tinggi nilai nilai suatu budaya.
Keluasan ilmu pengetahuan juga bisa dijadikan sebagai jalan untuk mebangun negeri ini, sehingga dengan keluasan ilmu tersebut para generasi muda bisa memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat dan menjadi pilter masuknya budaya asing ke daerah masing-masing.
Penyebaran budaya asing yang semakin hari semakin memprihatinkan saat ini, yang mulai mengikis nilai-nilai budaya daerah seharusnya menjadi perhatian yang serius bagi kalangan intelektual muda.
Kecenderungan kepada budaya asing yang melanda generasi muda indonesia mestinya bisa di tanggulangi dengan ilmu dan pembelajaran budaya daerah yang mengadung nilai-nilai luhur dimasanya termasuk penerapan muatan lokal di tingkat pendidikan.
Sudah selayaknya dan sudah menjadi kewajiban kita para generasi muda untuk terus berusaha dan berupaya untuk terus melestarikan peninggalan sejarah nenek moyang kita yang telah ditinggalkan dalam bentuk budaya maupun bentuk bangunan bersejarah. Sebagai generasi penerus sudah seharusnya jika para generasi muda menggali potensi dirinya dan berupaya untuk mengaktifkan lagi kebudayaan daerah yang sebagian besar sudah tergeserkan oleh nilai budaya asing yang secara nyata bertentangan dengan budaya dasar daerah kita.
Pemuda sebagai aset penerus eksistensi budaya daerah sudah menjadi kewajiban baginya untuk berusaha dan berupaya untuk melestarikan kebudayaan daerah yang sebagian sudah hamper punah, sehingga kebudayaan yang hampir punah itu bisa dibangkitkan lagi. Kecintaan kita pada budaya dan berusaha membentuk kelompok kelompok pecinta budaya daerah serta bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu berdirinya sarana dan prasarana agar terwujudnya kelestarian budaya daerah tersebut.
Dengan berdirinya kelompok sanggar muda tersebut diharapakan dapat melestarikan budaya daerah yang ada dan menumbuhkan kecintaan serta kesadaran generasi muda akan pentingya untuk melestarikan budaya daerahnya. Sehingga apa yang menjadi tradisi dan khasan suatu daerah akan tetap ada dan kejayaan dimasa lalu menjadi sejarah tersendiri yang bisa dibanggakan di oleh generasi penerusnya kelak.

Generasi muda juga harus menjadi aktor terdepan dalam memajukan budaya daerah, sehingga budaya asing yang masuk yang ke daerah tidak merusak atau mematikan budaya daerah tersebut. Besarnya pengaruh budaya asing terhadap budaya daerah ini yang membuat para generasi muda yang peduli terhadap budaya daerahnya harus bekerja keras dan memfilter setiap budaya yang masuk ke daerah. Jangan sampai generasi muda lengah dan bahkan mengikuti budaya budaya yang bertentangan dengan budaya daerahnya.
82
47
11/15/2017 10:14:55
akmaldawamitaufiq@gmail.com

NIM: 1301164426
NAMA: Taufiq Akmal Dawami
Kelas : IF 40-02/IF GAB 01

NIM: 1301160362
NAMA: Hanafi Abdullah Gusman
Kelas : IF 40-02/IF GAB 04

NIM: 1301160444
NAMA: M.Hatta Eka Putra
Kelas : IF 40-02/IF GAB 02

NIM: 1301164225
NAMA: Rifki Mifathur Sutomo
Kelas : IF 40-02/IF GAB 04
1. Akar permasalahan utama adalah pemeliharaan dari budaya itu sendiri, mulai dari pemeliharaan dari menjaga keutuhan dari budaya itu sendiri sehingga budaya tersebut tidak dimodifikasi dan di plagiat oleh kaum yang tidak bertanggung jawab dan juga memelihara dengan cara regenerasi dari budaya seperti sosialisasi kepada kaum pemuda yang menjadi tombak regenenasi. Peran pemerintah dirasa kurang dalam menjaga dan melestarikan budaya, pemerintah dirasa baru bergerak menjaga budaya ketika sudah terdapat dorongan besar dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikan busaya tersebut. Contoh saja reog ponorogo yang saat itu sedang marak di beritakan karena budaya tersebut telah diplagiat oleh negara lain sehingga perlu adanya pengakuan dari UNESCO dalam upaya mempertahankan budaya. Permasalah utama adalah budaya Indonesia adalah budaya dengan ragam dan juga karakteristik nomor 1 dengan kuantiti terbesar di banding negara lain tetapi kepekaan dari masyarakat dan pemerintah terhadap budaya bisa di analogikan seperti air dan minyak yang tidak bersatu. Di indonesia sudah terdapat banyak lembaga perlindungan budaya yang digalakan oleh komunitas masyarakat maupun Universitas. Tetapi dorongan pemerintah dalam mendukung lembaga yang menaungi budaya sangat lah sedikit. Universitas di Indonesia melalu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) telah menyelenggarakan pagelaran Seni dan Budaya dari tema beraneka macam sesuai dengan kebudayaan masing-masing tapi keganjilan dari acara ini adalah berbagai sponsor-sponsor pendukung acara adalah bukan dari lembaga pemerintah atau dibawah kendali pemerintah. Sehingga penyelenggara acara tersebut harus menyelengarkaan acara secara mandiri
Pemerintah bukan lah “kambing hitam” utama dari permasalahan pemeliharaan budaya, masyarakat ikut andil dalam permasalahan pemelirahaan dan kelestarian budaya Indonesai yang telah mecapai level kritis. Masyarakat yang telah terkena badai budaya barat dan juga budaya asia Timur yang sangat massiv diseluruh aspek budaya, masyarakat dapat dengan mudah mengenali budaya asing, memperagakan budaya asing dan mendalami budaya asing. Dalam hakikatnya mengetahui budaya asing mempunyai manfaat yang sangat besar dan juga memliki benefit yang luar biasa. Mempelajari budaya asing adalah salah satu indikator bahwa suatu bangsa telah memiliki pola pikir global dengan pola adaptasi yang besar tetapi kesalahan terjadi ketika budaya asing lebih diperhatikaan dibanding budaya yang telah diwarisi dan dijaga oleh leluhur, itu terjadi ketika salah satu budaya asing dilarang oleh Pemerintah atau lembaga non-pemerintah dikarenakan berbenturan dengan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia. Tetapi respond negatif yang diterima oleh pemerintah terhadap pencekalan terhadap budaya asing yang berdampak negatif tersebut. Sehingga perlu revolusi yang massiv terhadap

2. Pertama adalah perlu dibentuk nya subisidi oleh lemabaga pemerintah untuk lembaga-lembaga non pemerintah yang menaungi bidang pemelirahaan kebudayaan dan sosial budaya. Subsidi yang diberikan bukan hanya berupa pendanaan dalam bentuk uang, tetapi perlu subsidi fisik dan materi yang lebih seperti diberikan nya fasilitas yang memadai didukung oleh subisdi alat-alat peraga kebudayaan yang layak sehingga bukan hanya doronga bagi penggiat budaya untuk melestarikan tetapi terdapat dorongan dari masyarakat lain yang memandang kebudayaan indonesia adalah kebudayaan yang didukung pemerintah dan dijaga oleh pemerintah. Lalu dari segi materi adalah pemerintah mempunyai peran dalam pembekalaan pelestarian budaya, mulai dari segi adaptasi budaya tradisional terhadap adanya budaya asing yang mempunyai skema yang lebih matang dan juga memiliki sifat adaptasi yang lebih kuat. Adapun adaptasi budaya yang telah dirasakan saat ini adalah sudah terdapatnya budaya Indonesia di campur dengan budaya asing yang tidak menghilangkan estetika dari budaya kita sendiri. Hal itu membuktikan bahwa budaya Indonesia dapat menjadi budaya yang lebih adaptif terhadap budaya asing
48
11/15/2017 10:19:38aufaputry2@gmail.com
Abdillah mursyid/1301164100/ GAB-01
Aufa Eka Putri Lestari/1301164025/GAB-02
Biliputra Dipraja/1301160233/GAB-02
1. Perubahan budaya yang terjadi di dalam generasi saat ini, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.

Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan budaya kita. Padahal budaya (tak bennda) kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan budaya (tak benda) kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kebudayaan (tak benda) Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.

Budaya nasional yang seharusnya menjadi kebanggaan dan harusnya di pertahankan sekarang mulai hilang dikarenakan masuknya budaya asing (modern). Kita sebagai warga negara indonesia yang mempunyai hak penuh atas kebudayaan tersebut seharusnya melestarikannya bukan malah mengesampingkannya dengan berbagai alasan seperti takut dibilang ketinggalan jaman, takut dibilang kupper, katrok, dan lain sebagainya.

Jika ditinjau melalui aspek global, globalisasi menjadi tantangan untuk semua aspek kehidupan juga yang terkait dengan kebudayaan. Era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan mampu mengambil setiap kesempatan. Budaya (tak benda) di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa. Sebagai contoh sederhana, budaya gotong royong di Indonesia saat ini hampir terkikis habis, individual dan tidak mau tahu dengan orang lain adalah cerminan yang tampak saat ini. Perlu dipikirkan agar kebudayaan kita tetap dapat mencerminkan kepribadian /bangsa. Kebudayaan (tak benda) adalah sebuah warisan luhur.

Dalam era globalisasi, kebudayaan (tak benda) mulai mengalami erosi. Orang dewasa, anak muda utamanya lebih senang menghabiskan waktunya untuk mengakses internet dari pada mempelajari kebudayaannya (tak benda) sendiri. Orang akan merasa bangga ketika dapat menuru gaya berpakaian orang barat dan menganggap budayanya kuno dan ketinggalan. Globalisasi akan selalu memberikan perubahan, kita lah yang harus meneliti apakah budaya-budaya tersebut bersifat positif ataupun negatif.

2. Kita perlu sadar bahwa sebagai bangsa indonesia, kita memiliki jati diri atau identitas bangsa, dan itu juga merupakan permasalahan cara berfikir kita. Tidak adanya rasa bangga terhadap jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki budaya sedemikian yang harus kita bawa dalam kehidupan. Sekarang ini kebanggaan ada apabila beratribut kebaraat baratan ataupun yang lain, standar-standar nilai tertentu berubah menjadi standar nilai budaya bangsa lain yang belum tentu lebih baik. Jadi solusinya kita harus sadar bahwa sebagai seseorang yang lahir membawa kebudayaan bangsa Indonesia berarti kita juga perlu menjaganya.
Lalu, dalam adanya peningkatan sistem pendidikan dari yang level pengetahuan saja ketika berbicara mengenai budaya, nilai-nilai, karakter dan lainnya menjadi level laku yaitu penerapan dalam kehidupan. Seperti saat pembelajaran di lembaga akademis, kita semua menjadi tahu mengenai suatu nilai-nilai tertentu, tapi kita tidak menjadi berperilaku terhadapat nilai-nilai tertentu. Dan itu yang perlu diperbaiki.
83
49
11/15/2017 10:32:58bilaltawaqal@gmail.com
1. Bilal Tawaqal (1301164174,IF 40-11)
2. Ilham Ibnu Purnomo (1301164089,IF 40-11)
3. Maulana Azizwara (1301160210,IF 40-11)
1. a. mengapa budaya asli indonesia semakin punah ?
b. mengapa budaya luar dapat dengan mudah masuk di indonesia?
c. mengapa anak muda jaman sekarang banyak yg tidak tau budaya asli indonesia ?
2. a . karena budaya tak benda kalah tenarnya dengan budaya budaya asing yg muncul di indonesia
b. karena masyarakat indonesia yg lebih memilih mengikuti budaya asing dari luar
c. karena kurangnya perhatian terhadap budaya sendiri
70
50
11/15/2017 10:48:48
ramawaldiputra@yahoo.com
1301164317 Fauzan Firdaus IF-40-GAB-04
1301164279 Resty Della Septa IF-40-GAB-04
1301164458 Muhamad Nurihsan IF-40-GAB-01
1301164506 Ramawaldi Putra IF-40-GAB-01
1. Budaya merupakan salah satu ciri khas sebuah negara dan kebangsaan.Setiap Budaya merupakan suatu hal unik dan mempunyai ciri khasnya masing-masing.Begitu juga dengan Indonesia.
Budaya indonesia sangat beragam dan sangat banyak.Namun sangat disayangkan,seiring perkembangan zaman,budaya Indonesia banyak yang jarang dilirik bahkan ditinggalkan.
Banyak factor yang mempengaruhi hal hal ini.Salah satunya adalah efek globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat,membuat banyak anak muda yang terlalu terbuai dengan budaya luar.Dalam masyarakat kita sudah banyak yang berpikiran bahwa budaya barat lebih ‘kece’,keren dan menarik dibanding budaya kita.Oleh karena itu banyak yang lebih banyak melihat budaya luar negeri ,menganutnya agar terlihat lebih kekinian dan keren.
Kurangnya penanaman jiwa-jiwa cinta dan bela negara sejak dini.Memang benar ketika kita masih di bangku sekolah banyak diajarkan tentang budaya-budaya negara sendiri,namun hanya sekedar lewat dan sebentar saja.Pelajaran-pelajaran seperti seni budaya hanya di ajarkan saat bangku sekolah dasar.Saat menginjak SMP keatas,pelajaran tersebut seakan hilang dan tidak dianggap penting.Oleh karena itu banyak jiwa-jiwa muda yang seharusnya menjadi penerus untuk melestarikan budaya-budaya local kurang teguh pendiriannya dan lebih melirik budaya negara lain.
Penyakit lain masyarakat Indonesia adalah,kurang bangganya budaya negara sendiri,bahkan seringkali menganggap renda budaya negara sendiri.Padahal tak sedikit budaya Indonesia yang tak kalah keren dari budaya luar,bahkan banyak budaya kita yang di minati dan di apresiasi oleh negara lain.Masyarakat Indonesia terkadang terlalu apatis terhadap budaya sendiri,dan kurang membuka wawasan mereka akan budaya sendiri.Padahal jika masyarakat lebih mau untuk mengenal budaya-budaya local,mempelajari setidaknya sedikit dari budaya yang ada secara detail,mungkin mereka akan terbuka wawasannya dan bisa mencintai budaya negara sendiri.
Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting adalah ketika masyarakat Indonesia sudah tidak peduli lagi terhadap budaya Indonesia. Mereka lebih mementingkan budaya baru yang terlihat lebih easy-going (mudah implementasi sebagian budaya)¬ terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan ada saja penanaman budaya tersebut terbengkalai oleh hebatnya teknologi/inovasi baru yang semakin kesini semakin ‘diprioritaskan’.
Untuk beberapa kondisi, menyukai budaya luar tidak menjadi masalah selama kita masih bisa mencintai apa yang negara kita miliki. Jangan sampai lupa budaya yang dimana berasal dari kita sendiri.
2. Seperti yang telah kita ketahui, budaya adalah sebuah karakteristik/ciri khas yang sangat mengidentifikasikan sebuah negara atau sebuah daerah yang diciptakan oleh masyarakat-masyarakat dari daerah/negara itu sendiri. Yang jadi problematika saat ini adalah bagaimana jika budaya tersebut dilupakan? Padahal budaya tersebut adalah ciri khas mereka sendiri bahkan seharusnya dijadikan sebagai kebanggan mereka sendiri.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai budaya Indonesia seharusnya ditanam kuat-kuat sejak dini, sehingga ketika zaman berjalan seiring dengan datangnya budaya luar yang negatif, masyarakat Indonesia dapat melestarikan dan menjaga budaya Indonesia dengan baik. Dengan pemahaman budaya sejak dini pula, masyarakat Indonesia pasti bisa merasakan sensasi dimana bangga terhadap budaya adalah sesuatu hal yang luar biasa.
Dalam konteks zaman modern, bukan berarti dengan kita tetap menjaga budaya Indonesia merupakan suatu perbuatan yang sering kita sebut dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ‘Ketinggalan Zaman’. Memang zaman akan berubah seiring berjalannya waktu, dan Indonesia pasti akan merasakan dampak dari perubahan tersebut. Namun yang harus kita lihat lebih dalam adalah perbuatan kita yang akan membiarkan sebuah ciri khas kita lenyap begitu saja. Tidak akan ada lagi suatu pembeda yang membedakan negara Indonesia dengan negara lain. Boleh kita mengaplikasikan budaya dari luar, asal kita telah menyaring budaya tersebut hingga budaya positif saja, dan juga tidak sama sekali melupakan budaya asli dari kita sendiri dan tetap melestarikannya.
Maka dari itu, pemahaman implementasi budaya mengenai seberapa pentingnya terhadap kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Kita bisa menyadari bahwa budaya Indonesia harus lebih diprioritaskan daripada budaya luar, sehingga kelestarian budaya Indonesia baik benda maupun tak benda dapat terjaga meskipun seiring berjalannya waktu yang semakin mengganggu kebudayan Indonesia itu sendiri.
51
11/15/2017 11:15:03
annisa_suciati@yahoo.com
(1301160091,Annisa Suciati Salsabila, IF 40 GAB 01), (1301164116,Firlia DUanita Putri, IF 40 GAB 01), ( 1301164152, Tiani Tiara Putri, IF 40 GAB 01), (1301164558, Dinda Mareta Putriany, IF 40 GAB 01)
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!
Indonesia memiliki banyak budaya tak benda yang sangat menarik. Sebelumnya, banyak masyarakat Indonesia yang lebih memiliki ketertarikan kepada budaya tak benda, namun setelah masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia, perhatian masyarakat Indonesia teralihkan dengan budaya Barat tersebut yang kemudian ketertarikan masyarakat Indonesia kepada budaya tak benda semakin berkurang.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Semakin berkurangnya ketertarikan masyarakat kepada budaya tak benda, berkurangnya minat masyarakat untuk mempelajari budaya tak benda yang dimiliki oleh Indonesia, dan semakin tinggi minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari kebudayaan Barat dibandingkan dengan kebudayaan Indonesia, maka akan semakin menghilangnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang budaya tak benda yang dimiliki oleh Indonesia.

2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!
Seiring dengan perkembangan zaman, para generasi bangsa sudah mulai melupakan serta meninggalkan kebudayaan-kebudayaan Indonesia yang sangat kaya ini. Globalisasi juga berpengaruh kuat dalam menurunnya tingkat kepedulian masyarakat dalam menjaga atau melestarikan budaya Indonesia.
Masyarakat Indonesia harus lebih memiliki niat untuk mempelajari tentang kebudayaan di Indonesia dibandingkan dengan kebudayaan Barat, terutaman budaya tak benda yang dimiliki oleh negara Indonesia agar kebudayaan tersebut tidak punah dan dapat lebih dilestarikan lagi.

Cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia terdapat empat poin penting, yaitu :
a. - Kenali budaya Indonesia lebih mendalam.
- Mencari tahu tentang kebudayaan yang dimiliki oleh negara Indonesia.
- Mengikuti kegiatan atau komunitas tentang kebudayaan Indonesia, seperti tari tradisional, olahraga tradisional, dan kebudayaan lainnya yang dimiliki oleh negara Indonesia.

b. - Lebih diperdalamnya pengetahuan pengetahuan tentang budaya Indonesia kepada masyarakat Indonesia. Salah satu alasan kenapa budaya Indonesia kalah dengan budaya luar adalah banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui apa saja budaya Indonesia. Kegiatan memperdalam ilmu ini dapat dilakukan baik di lingkungan sekolah atau pun di ingkungan rumah sekitar dengan adanya sosialisasi. Dengan ilmu ilmu yang didapat ini, diharapkan masyarakat Indonesia tidak hanya mengetahuin buday Indonesia, tapi dapat juga mempelajari dan membudayakan budaya Indonesia

c. - Memperkenalkan budaya yang dimiliki oleh Indonesia ke luar negeri, agar budaya
Indonesia dapat dikenal oleh negara lain.
- Memposting kegiatan seni lokal di media sosial.
- Menggunakan produk lokal.
- Mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal ke luar negeri.

d. - Tidak terpengaruh dengan budaya asing.
- Jadikan budaya Indonesia sebagai identitas anda.
- Memilih serta memilah kebudayaan asing yang berdampak positif terhadap kebudayaan lokal.
85
52
11/15/2017 11:23:52
karomyfatahillah@gmail.com
1301164346,Fatahillah Karomy,IF 40 GAB01
1301160321,Hamad Fauzi Jessar ,IF 40 GAB02
1301164052,Firman Ramdhani,IF 40 GAB02
1

a) Kurangnya kesadaran masyarakat

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya tak benda di indonesia merupakan salah satu alasan mengapa budaya tak benda di indonesia kurang diminati oleh generasi saat ini, masyarakat indonesia saat ini lebih minat mengikuti budaya asing karena menggangap budaya asing mengikuti perkembangan zaman sedangkan budaya tak benda indonesia seperti wayang , tari tradisional , dan lain – lain sudah ketinggalan zaman sehingga sudah tidak perlu dilestarikan.

Banyak masyarakat indonesia yang baru sadar akan budaya indonesia pada saat budaya tersebut sudah di klaim oleh negara lain seperti contohnya ketika tari reog ponorogo di klaim merupakan budaya asli malaysia barulah masyarakat indonesia membela mati – matian agar budaya tersebut tidak di klaim oleh negara tersebut padahal jika kasus tersebut tidak terjadi mungkin banyak masyarakat indonesia yang belum tau apa itu tari reog ponorogo.

b) Kurangnya sosialisasi pemerintah atau budayawan

Kurangnya sosialisasi pemerintah / budayawan merupakan salah satu alasan mengapa budaya tak benda di indonesia kurang diminati oleh generasi saat ini, akibat dari kurangnya sosialisasi pemerintah atau budayawan sehingga masih banyak masyarakt indonesia khususnya anak muda yang masih belum tau apa - apa saja yang menjadi budaya tak benda di indonesia dan mengapa mereka perlu untuk melestarikan dan mempertahankan budaya tersebut.

c) Kurangnya tempat pembelajaran budaya tak benda di indonesia

Kurangnya tempat pembelajaran budaya tak benda di indonesia merupakan salah satu alasan mengapa budaya tak benda di indonesia kurang diminati oleh generasi saat ini, budaya tak benda harusnya sudah diajarkan sejak dini agar nantinya mereka tau tentang budaya – budaya tak benda yang ada di indonesia sehingga ingin melestarikan dan mempertahankan budaya tersebut. Namun, nyatanya di indonesia khususnya di kota – kota besar sudah sangat jarang ada sebuah tempat untuk mempelajari budaya tak benda di indonesia.




d) Era globalisasi

Era globalisasi meyebabkan segala sesuatu saat ini sudah serba mudah. Masyarakat saat ini khususnya generasi muda sudah masuk ke dalam pengaruh perkembangan gadget dan internet. Anak muda di indonesia saat ini sudah sangat mudah mengakses segala sesuatu sehingga generasi saat ini mudah terpengaruh dengan budaya asing dan melupakan budaya negara sendiri.

2

Solusi :

a) Masyarakat harus mulai mempelajari sejarah budaya budaya tak benda mulai dari bagaimana proses pembuatan kain batik, keris , dan lain lain yang berada Indonesia, dengan mempelajari maka masyarakat Indonesia mulai sadar bahwa budaya Indonesia itu adalah budaya yang mahal , budaya yang langka yang hanya bisa di temukan di Indonesia, setidaknya jika tidak mempelajari diusahakan masyarakt Indonesia harus mengetahui bahwa itu adalah budaya asli Indonesia.


b) Pemerintah atau budayawan harus lebih sering mengadakan festival budaya yang dimana menunjukkan kepada masyarakat bahwa ini adalah budaya kita, kita punya budaya seperti ini, lalu memfasilitasi workshop budaya dimana membuat masyarakat mengenali mencoba memahami proses sejarah dalam pembuatan berbagai macam budaya, sebenarnya bukan Cuma pemerintah tetapi harus ada support dari masyarkat juga untuk membuat sebuah festival budaya.

c) Sebenarnya bukan kurang tempat pembelajarn budaya tak benda di Indonesia banyak tetapi hanya saja tidak terkenal atau tidak tersebarluaskan ke lingkungn masyarakat, oleh karena itu dari pemerintah juga harus mendukung tempat pembelajaran budaya


d) Karena budaya dianggap kuno makanya sulit sekarang di era yang serba modern ini, nah solusi nya adalah buat budaya kita go internasional yang dimna membuat kita sebagai masyarakat Indonesia bangga bahwa budaya kita go internasional dan karena budaya kita go internasional sudah pasti kita mau melestarikannya
85
53
11/15/2017 11:27:12masyhurh@gmail.com
(1301160369, Faishol Muzaky, IF-40-GAB02)
(1301160535, Masyhur Hisyam S, IF-40-GAB02)
(1301164024, Fadilah Rizka Rahma Putra , IF-40-GAB02)
(1301164012, Edgarsa Bramandyo W, IF-40-GAB02)
1. Sebelumnya kita ketahui bahwa budaya memiliki banyak arti diantaranya yaitu keseluruhan kompleks, yang mana di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, dll. Budaya merupakan jati diri bangsa yang wajib dipelihara dan dilestariakan keberadaannya. Sebab budaya merupakan warisan turun temurun yang tidak bisa dianggap remeh karena keberadaannya diciptakan dari berbagai perjuangan orang-orang terdahulu agar dapat menjadi media dalam persatuan bangsa.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, memang bukan rahasia umum lagi apabila generasi muda sekarang mulai meninggalkan budaya tak benda, minat mereka untuk mempelajarinya saja sangat kurang. Secara umum, generasi muda lebih tertarik untuk mempelajari budaya asing yang mereka anggap lebih berkelas dan bergengsi. Padahal di Indonesia sendiri memiliki tujuh warisan budaya yang mana tiga diantaranya merupakan warisan budaya dunia.
Ada banyak faktor yang menyebabkan generasi muda di Indonesia kurang meminati budaya tak benda, diantaranya yaitu budaya tak benda di Indonesia kurang mendapat perhatian dari pemerintah sehingga mengakibatkan masyarakat kurang begitu mau untuk mempelajarinya, dan itu dapat menyebabkan kearifan kebudayaan yang ada sedikit demi sedikit akan terlupakan. Selain itu kurangnya kesadaran diri dari generasi muda untuk mempelajari budaya di Indonesia yang mana mereka sendiri lebih tertarik mempelajari budaya asing dibandingkan budaya Indonesia apalagi ditambah dengan adanya akses internet mereka dapat lebih mudah untuk mepelajaribudaya asing.

2. Untuk mencegah lunturnya budaya kita sendiri dari pengaruh budaya asing yang masuk, tentu kita memerlukan landasan yang kuat. Landasan cinta tanah air dapat dibangun bagi tiap-tiap individu sejak masih kecil. Hal ini memerlukan dukungan dari semua lapisan pihak masyarakat Indonesia. Dimulai dari pentingnya pendidikan cinta tanah air oleh orangtua kepada anaknya sejak dini. Orangtua juga perlu mengrti dan paham bertapa pentingnya cinta tanah air. Hal ini dimaksudkan agar budaya kita tidak luntur walaupun diterjang derasnya budaya asing.
Dalam membangun rasa cinta tanah air bagi orangtua, diperlukan perhatian lebih dari pemerintah. Pengetahuan rasa cinta tanah air dapat dilakukan dengan berragam cara dan media. Contohnya, pemerintah dapat membuat iklan layanan masyarakat untuk mengedukasi semua lapisan masyarakat khususnya orangtua agar menydari bertapa pentingnya mencintai budaya sendiri. Disisi lain, sosialisai mengenai pentingnya cinta tanah air dapat dilakukan dengan penyelenggaraan seminar yang diwajibkan bagi tiap lemaga dan perusahaan yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap staff dan pegawai akan lebih mengerti bertapa pentingnya cinta tanah air agar budaya kita tidak luntur.
Saat ini adaa generasi yang dikenal sebagai generasi milenials atau generasi muda muda yang sudah maju akan teknologi nya. Untuk dapat membuat warisan warisan indonesia agar tetap terjaga, maka diperlukannya sebuah modifikasi dalam hal memperkenalkan apa saja yang indonesia punya dan apa saja warisan indonesia yang saat ini terancam punah. Dengan memanfaatkan berbagai macam media elektronik seperti instagram yang bisa memperkenalkan ragam budaya indonesia, youtube melihat misalkan ada tarian tradisional apa saja. Karena dengan bantuan media elektronik inilah yang bisa diterima oleh kalangan kalangan muda mudi saat ini dan persebarannya tidak perlu membutuhkan usaha yang banyak hanya tinggal share saja maka sudah tersebar. Inilah yang seharusnya juga kita gunakan dalam menggunakan media elektronik bukan hanya sekedar hiburan bahkan ujaran kebencian saja namun banyak hal positif yang bisa kita lakukan dengan seiring perkembangan zaman ini.
81
54
11/15/2017 11:38:51rmsutomo99@gmail.com
1301164225, Rifki Mifathur Sutomo, if 40-02/if 40 gab 04
1. Akar permasalahan utama adalah pemeliharaan dari budaya itu sendiri, mulai dari pemeliharaan dari menjaga keutuhan dari budaya itu sendiri sehingga budaya tersebut tidak dimodifikasi dan di plagiat oleh kaum yang tidak bertanggung jawab dan juga memelihara dengan cara regenerasi dari budaya seperti sosialisasi kepada kaum pemuda yang menjadi tombak regenenasi. Peran pemerintah dirasa kurang dalam menjaga dan melestarikan budaya, pemerintah dirasa baru bergerak menjaga budaya ketika sudah terdapat dorongan besar dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikan busaya tersebut. Contoh saja reog ponorogo yang saat itu sedang marak di beritakan karena budaya tersebut telah diplagiat oleh negara lain sehingga perlu adanya pengakuan dari UNESCO dalam upaya mempertahankan budaya. Permasalah utama adalah budaya Indonesia adalah budaya dengan ragam dan juga karakteristik nomor 1 dengan kuantiti terbesar di banding negara lain tetapi kepekaan dari masyarakat dan pemerintah terhadap budaya bisa di analogikan seperti air dan minyak yang tidak bersatu. Di indonesia sudah terdapat banyak lembaga perlindungan budaya yang digalakan oleh komunitas masyarakat maupun Universitas. Tetapi dorongan pemerintah dalam mendukung lembaga yang menaungi budaya sangat lah sedikit. Universitas di Indonesia melalu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) telah menyelenggarakan pagelaran Seni dan Budaya dari tema beraneka macam sesuai dengan kebudayaan masing-masing tapi keganjilan dari acara ini adalah berbagai sponsor-sponsor pendukung acara adalah bukan dari lembaga pemerintah atau dibawah kendali pemerintah. Sehingga penyelenggara acara tersebut harus menyelengarkaan acara secara mandiri
Pemerintah bukan lah “kambing hitam” utama dari permasalahan pemeliharaan budaya, masyarakat ikut andil dalam permasalahan pemelirahaan dan kelestarian budaya Indonesai yang telah mecapai level kritis. Masyarakat yang telah terkena badai budaya barat dan juga budaya asia Timur yang sangat massiv diseluruh aspek budaya, masyarakat dapat dengan mudah mengenali budaya asing, memperagakan budaya asing dan mendalami budaya asing. Dalam hakikatnya mengetahui budaya asing mempunyai manfaat yang sangat besar dan juga memliki benefit yang luar biasa. Mempelajari budaya asing adalah salah satu indikator bahwa suatu bangsa telah memiliki pola pikir global dengan pola adaptasi yang besar tetapi kesalahan terjadi ketika budaya asing lebih diperhatikaan dibanding budaya yang telah diwarisi dan dijaga oleh leluhur, itu terjadi ketika salah satu budaya asing dilarang oleh Pemerintah atau lembaga non-pemerintah dikarenakan berbenturan dengan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia. Tetapi respond negatif yang diterima oleh pemerintah terhadap pencekalan terhadap budaya asing yang berdampak negatif tersebut. Sehingga perlu revolusi yang massiv terhadap
2. Pertama adalah perlu dibentuk nya subisidi oleh lemabaga pemerintah untuk lembaga-lembaga non pemerintah yang menaungi bidang pemelirahaan kebudayaan dan sosial budaya. Subsidi yang diberikan bukan hanya berupa pendanaan dalam bentuk uang, tetapi perlu subsidi fisik dan materi yang lebih seperti diberikan nya fasilitas yang memadai didukung oleh subisdi alat-alat peraga kebudayaan yang layak sehingga bukan hanya doronga bagi penggiat budaya untuk melestarikan tetapi terdapat dorongan dari masyarakat lain yang memandang kebudayaan indonesia adalah kebudayaan yang didukung pemerintah dan dijaga oleh pemerintah. Lalu dari segi materi adalah pemerintah mempunyai peran dalam pembekalaan pelestarian budaya, mulai dari segi adaptasi budaya tradisional terhadap adanya budaya asing yang mempunyai skema yang lebih matang dan juga memiliki sifat adaptasi yang lebih kuat. Adapun adaptasi budaya yang telah dirasakan saat ini adalah sudah terdapatnya budaya Indonesia di campur dengan budaya asing yang tidak menghilangkan estetika dari budaya kita sendiri. Hal itu membuktikan bahwa budaya Indonesia dapat menjadi budaya yang lebih adaptif terhadap budaya asing
55
11/15/2017 12:02:04
nandasafira1403@gmail.com
1301164015,Mangaraja Pinayungan, IF 40 GAB 01
1301164322, Nanda Safira I, IF 40 GAB 01
1301164223,Tia Ariska Putri, IF 40 GAB 01
1.Seiring berjalannya waktu, banyak yang berubah terhadap pola hidup maupun kebudayaan Indonesia. Sebagai contoh zaman dahulu, tata cara berpakaian, tata cara berbicara atau tata cara apapun itu yang dahulu masih belum terpengaruh oleh apapun, sangat lah sopan dan santun maupun tertutup dalam hal berpakaian. Mengenai kebudayaan Indonesia yang sudah hampir tidak diminati oleh para generasi masa kini, ada beberapa hal yang menjadi akar permasalahan mengapa budaya-budaya tak benda Indonesia menjadi tak diminiati oleh para generasi masa kini. Yang pertama, karena adanya globalisasi, sehingga masyarakat Indonesia lebih berkaca pada negara asing atau biasanya Negara Amerika, dimana negara ini adalah kiblat modernisasi dan menurut generasi millenials, budaya Indonesia terlalu tradisional dan mereka beranggapan budaya Indonesia sedikit membosankan. Maka dari itu pemerintah seharusnya bisa mendorong budaya Indonesia agar lebih diminati masyarakatnya dengan sering mengadakan festival dan kebudayaan tersebut dengan sedikit di mix oleh sesuatu yang modern, agar anggapan generasi millenials mengenai budaya tersebut yang membosankan bisa berkurang dan mereka bisa mengapresiasikan budaya tersebut. Sebagai contoh, kita bisa menyatukan tarian tradisional dengan tarian modern.
Yang kedua masih satu topik dengan alasan yang pertama, yaitu berkembangnya teknologi. Teknologi masa kini lah yang membuat generasi masa kini tidak haus akan pengetahuan kebudayaan sendiri. Dengan diberikannya teknologi berupa internet maupun barang elektronik yang secanggih apapun, generasi masa kini sudah lupa akan kebudayaan nya sendiri. Bukan lupa saja, inisiatif untuk mencari tahu saja sudah tidak ada bagi kebanyakan anak muda zaman sekarang. Dan malah haus akan kebudayaan asing. Kebudayaan sendiri dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Tidak sepatutnya kita beranggapan seperti itu. Karena jika bukan kita yang memulainya, siapa lagi.
Permasalahan yang ketiga adalah kurang nya kesadaran masyarakat maupun anak bangsa bahwa pentingnya memelihara kebudayaan sendiri. Kebudayaan kita harus tetap dijaga keaslian nya maupun kepemilikannya. Jika tidak di jaga, maka dengan mudah nya negara lain mengatas nama kan budaya tersebut. Apa ingin budaya kita dengan mudah dicuri dan menghak milikkan oleh negara asing tanpa sepengetahuan kita? Atau dengan kata lain di akui oleh negara lain? Tidak ingin bukan. Nah oleh karena itu mari lestarikan dan jangan lupakan kebudayaan sendiri. Karena budaya lokal adalah identitas negara.
Kita anak bangsa, anak yang harus bisa menjunjung tinggi akan kebudayaan Indonesia.

2.Itulah beberapa sebab yang berhasil saya identifikasi yang menjadi kekawatiran akan dampak buruk yang dapat mengakibatkan punahnya budaya Indonesia. Untuk itu perlu adanya solusi-solusi yang seharusnya segera dilaksanakan agar kebudayaan Indonesia tidak punah, Yaitu :Memaanfaatkan pengaruh globalisasi dengan teknologi, dengan teknologi pemerintah menyediakan tutorial-tutorial pembelajaran yang berkaitan dengan budaya Indonesia dan juga promosi budaya indonesia. Melestarikan pewarisan budaya, usaha pewarisan budaya harus terus menerus dilakukan, baik oleh masyarakat pelaku budaya, juga pemerintah yang memiliki kewenangan dengan cara membentuk sanggar-sanggar budaya bsebagai tempat pendidikan generasi muda, membuat pertunjukkan seni budaya secara rutin dan gratis, sebagai pribadi diharapkan para orang tua untuk mendongeng atau menceritakan potensi-potensi budaya Indonesia kepada anak cucunya dan membuat promosi-promosi.Sering diadakan pementasan seni budaya, dengan sering mengadakan pementasan, ini akan menyadarkan atau mungkin sedikit memaksa masyarakat menonton seni budaya Indonesia. Misalnya:sanggar-sanggar seni yang sudah terbentuk setiap bulan atau seminggu sekali mengadakan pementasan di daerahnya dan untuk lingkup yang lebih besar pemerintah daerah bisa mengadakan lomba pementasan seni budaya Indonesia Pementasan tidak harus dipentaskan pada malam hari. Pementasan seni budaya dapat juga dipentaskan pagi atau siang hari, terutama pada hari-hari libur. Misal setiap minggu karena bila di lakukan malam hari masyarakat lebih malas untuk datang menghadiri acara-acara budaya. Dan yang terakhir solusi- solusi untuk melestarikan budaya dengan mengajarkan seni budaya lewat sekolah-sekolah akan lebih efektif, apalagi jika program itu masuk dalam kurikulum atau kegiatan ektra. Oleh karena itu pemerintah harus sungguh-sungguh memikirkan, selain membuat kurikulum, menyediakan tenaga pengajarnya, juga sarana dan prasarananya.
83
56
11/15/2017 12:06:45share424@gmail.com
Made Raharja Surya mahadi (1301160039)
Aditya Eka Bagaskara (1301164222)
Ahmad Rizky Prayogi (1301164309)
1.Teknologi komunikasi akan selau berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi dan dampak dari negara maju yang semakin peka terhadap teknologi komunikasi. Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan dengan efektif dan efisien.
Adanya teknologi baru dapat menciptakan kebudayaan yang baru pada masyarakat serta teknologi sebagai pertanda kemajuan kebudayaan. Semakin berkembangnya teknologi dimana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita, berarti ikut serta mempengaruhi tergesernya nilai-nilai budaya Indonesia ini. Banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Hal ini menuntut kita untuk lebih waspada dalam menerima budaya luar / asing.
Perkembangan teknologi tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan berbudaya. Teknologi sendiri dapat muncul dari ilmu pengetahuan yang selalu berkembang dari zaman ke zaman. Namun, pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembentukan budaya mempunyai dampak positif maupun negatif.
Dari dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi informasi ini adalah terciptanya sifat dan sikap ketergantungan kepada teknologi yang semakin canggih sehingga banyak orang yang mulai melupakan nilai-nilai kebudayaan yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu contoh, anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan gadget canggih dibandingkan dengan permainan tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia. Dengan hal tersebut, maka anak-anak tersebut tidak dapat mengenal bahkan melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia sejak dahulu.
Permasalahan lainya adalah para pelakon seni sudah mulai berkurang karena tidak ada penerusnya, sehingga tidak ada yang melestarikan budaya non benda tersebut. Bahkan para pelakon seni jarang mendapatkan penghargaan atau dukungan dari pemerintah, oleh karena itu banyak dari mereka mulai pensiun atau memilih pekerjaan lain.
Generasi zaman sekarang jarang yang mengetahui budaya non benda tersebut karena memang jarang dan sulit untuk ditemui, apalagi orang tuanya tidak pernah mengenalkan budaya tersebut dan bahkan orang tua tidak mengetahui budana non benda tersebut. Maka dari itu peran orang tua sangatlah penting untuk melestarikan budaya non benda ini.
2. Solusi untuk permasalahan tersebut adalah sebaiknya kita mampu memilah mana budaya yang patut ditiru, dan mana budaya yang tidak patut untuk ditiru. Selain itu seharusnya orang tua dan lingkungan sekita lebih mengenalkan budaya sekita daripada teknologi yang canggih karena peran orang tua dan lingkungan sekitar sangat kuat pengaruhnya. Dari segi budayanya, sebaiknya budaya tersebut diperbaharui agar bisa cocok dizaman sekarang, karena apapun yang tidak bisa beradaptasi akan kalah oleh waktu. Pemerintah sebaiknya mendukung pelestarian budaya non benda ini dengan mensupport pelakon seni seperti wayang, dan tarian seperti mendanai mereka, melakukan pertunjukan seni setiap minggu agar tidak kalah dengan pesatnya teknologi di zaman sekarang. Ada baiknya jika teknologi tersebut dikolaborasikan dengan budaya non benda tersebut agar menjadi lebih modern tetapi tidak mengurangi unsur budayanya sedikitpun. Seperti menambahkan lampu berwarna warni pada pagelaran wayang dan lain - lainya. Jika generasi muda zaman sekarang lebih mengerti pentingnya budaya tersebut, maka pasti budaya tersebut akan berkembang dan tidak akan punah.
81
57
11/15/2017 12:12:34
jamalakbaralam@live.com
- 1301160439 / Tubagus Rifky F.K.S / IF-40-GAB02
- 1301160436 / Jamal Akbar Alam / IF-40-GAB02
- 1301163474 / Vrieza Rahman / IF-40-GAB02
1. Permasalahan yang ada di Indonesia dewasa ini menurut kami ialah saat ini anak muda di Indonesia terlalu gampang untuk meniru gaya barat. Budaya "latah" sekarang menjadi tren di Indonesia. Satu suka semua suka, satu tiru semua tiru, itulah mengapa budaya tak benda semakin dikesampingkan oleh para anak muda Indonesia.

2. Solusi dari kami ialah tonjolkan budaya-budaya di Indonesia ini. Perbanyak pameran atau halbyang semacamnya dalam mempertontonkan budaya sendiri. "Jual" budaya kita kepada khalayak karna itu merupakan daya tarik negara kita. Jangan mudah terpengaruh atau ikut-ikutan sana-sini karena kita mempunyai budaya yang jauh lebih baik dari yang lain. Ini bukan etnosentris tapi memang faktanya seperti itu.
71
58
11/15/2017 12:25:49crisanadenta@gmail.com
Crisanadenta Wintang Kencana
1301164376
Kinkin Agustriana
1301164311
Rachman Noor Sidiq
1301164361
Irfan Dwi Prakoso
1301160164
Kelas : IF 40 GAB 01
1. Beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini menurut kami adalah :
a. Pengaruh budaya luar
Budaya luar yang semakin menjalar ke Indonesia, dan menyebar di Indonesia, menyebabkan masyarakat Indonesia itu sendiri menjadi lebih tertarik dengan beraneka-ragamnya budaya luar. Budaya luar tersebut menjadi lebih menarik menurut masyarakat Indonesia karena dianggap lebih modern dan unik.
Karena unsur ketertarikan tersebut, masyarakat menjadi penasaran dan memilih untuk mempelajari budaya luar yang lambat laun menyebabkan masyarakat melupakan budaya Indonesia sendiri.
b. Gengsi
Karena budaya luar dianggap lebih modern dan berskala internasional, maka masyarakat merasa bahwa, budaya Indonesia itu sendiri terlihat kuno dan tidak menarik. Hal tersebut lah yang menciptakan pemikiran bahwa, ketika mempelajari budaya Indonesia, mereka juga akan merasa sebagai orang yang ketinggalan zaman yang tidak mengikuti tren perkembangan zaman.
c. Kurang peduli
Karena gengsi tersebut, masyarakat menjadi malu untuk melakukan dan menerapkan budaya mereka sendiri.
Perasaan itu lah yang membuat masyarakat Indonesia menjadi kurang peduli untuk melestarikan budaya Indonesia. Dan hal tersebut juga merupakan penyebab masyarakat menjadi malas untuk mempelajari budayanya.
d. Berkembangnya teknologi
Hal-hal di atas juga terjadi karena perkembangan teknologi yang semakin canggih dari waktu ke waktu. Perkembangan teknologi yang cepat, menyebabkan informasi menyebar lebih cepat pula, terutama dikarenakan teknologi Internet.
Informasi yang menyebar cepat ini juga membawa budaya-budaya luar lebih cepat masuk ke Indonesia melalui berbagai media.
Selain itu, kebanyakan teknologi yang kita rasakan sekarang ini, berasal dari luar negeri, sehingga menciptakan pola pikir masyarakat Indonesia bahwa budaya luar lebih modern, karena teknologi-teknologi modern yang kita gunakan sekarang juga berasal dari luar negeri.
2. Terdapat beberapa solusi-solusi dari permasalahan yang telah kami identifikasi yaitu di antaranya
a. Sosialisasi
Dengan mensosialisasikan budaya Indonesia ke masyarakat dengan tujuan untuk mengingatkan betapa pentingnya untuk mempelajari dan melestarikan budaya sendiri, karena Indonesia memiliki banyak ragam budaya yang semakin lama semakin punah dan kurang dipublikasikan. Hal ini juga ditujukan agar budaya kita tidak diakui oleh Negara lain.
Sosialisasi ini juga dapat diutamakan untuk sekolah-sekolah di Indonesia, terutama pada pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan dasar seperti SD, SMP, dan SMA. Karena untuk menciptakan pola pikir yang baik, harus dimulai sejak usia dini. Dengan menerapkannya sejak kecil, juga dapat membuat budaya Indonesia terekam dengan baik di ingatan anak.
b. Menyelipkan konten budaya Indonesia
Dengan menyelipkan konten-konten budaya Indonesia terhadap hal-hal modern yang biasa digunakan, dirasakan, atau dipakai. Dengan semakin seringnya melihat konten budaya yang diselipkan ke berbagai hal modern saat ini, masyarakat Indonesia secara tidak langsung akan teringat dan terus terbayang dengan konten-konten tersebut. Kemudian hal itu yang akan membuat masyarakat Indonesia menjadi penasaran sehingga mulai mencari tahu dan mempelajari budaya-budaya Indonesia yang ada.
c. Menciptakan permainan dengan unsur budaya Indonesia
Tidak dapat dipungkiri bahwa bermain merupakan hobi yang dimiliki seluruh anak-anak dimana pun mereka berada.
Dan di era modern seperti zaman sekarang, permainan komputer (Computer Games) merupakan salah satu hobi yang paling populer dari banyak anak-anak dan remaja di berbagai daerah, tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia.
Dari sudut pandang kami sebagai seorang mahasiswa yang berlatar belakang Informatika, salah satu solusi yang dapat diberikan adalah, dengan menciptakan software/aplikasi computer games yang memiliki tema kebudayaan.
Contohnya saja, sebuah game pertempuran dan pertualangan dengan latar belakang cerita kerajaan Kalimantan, dengan lokasi di pulau Kalimantan, dan dengan senjata-senjata tradisional Kalimantan ataupun Indonesia. Pemain harus menyelesaikan misi demi misi untuk bermain game tersebut, dan setiap misi memiliki cerita kebudayaan daerah Kalimantan, sejarah mulai dari saat terbentuknya kerajaan-kerajaan yang ada di pulau Kalimantan, hingga bagaimana sejarah Kalimantan saat Indonesia merdeka.
Tak lupa, game tersebut juga harus memiliki design yang bagus dan menarik, sehingga banyak anak-anak dan remaja di seluruh Indonesia yang tertarik untuk memainkannya.
Secara tidak langsung, saat mereka bermain, mereka akan belajar tentang kebudayaan Indonesia, mereka akan mengetahui tidak hanya budaya, namun juga sejarah dari sebuah kerajaan, pulau, dan bahkan cerita terbentuknya Negara Indonesia.
Dan pada umumnya, permainan akan menjadi topik pembicaraan ketika seorang anak bertemu dengan teman-temannya. Dengan seringnya mereka membicarakan game dan konten dari game tersebut, maka secara tidak langsung, mereka menjadi mengerti tentang budaya dan mengingat tidak hanya tentang budaya, namun juga sejarah Indonesia.
Selain menjadi topik pembicaraan, biasanya, seorang anak akan mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut serta memainkan game tersebut, maka secara tidak langsung, anak tersebut juga termasuk membantu melestarikan dan menyebarkan kebudayaan, cerita dan sejarah tentang Indonesia.
d. Mengenalkan budaya budaya Indonesia sejak dini
Dengan semakin berkembangnya zaman, pasti berbagai macam iptek dan budaya juga semakin berkembang serta beragam muncul dari berbagai negara. Oleh karena itu, sebaiknya para orangtua bisa mengimbangi hal itu dengan mengenalkan budaya Indonesia sejak dini. Bisa dari permainan, tari-tarian, maupun makanan tradisional. Hal ini tentu bisa membantu mengurangi pengaruh budaya luar masuk ke otak anak anak. Bisa juga para orang tua sering-sering memutar video tari-tarian khas Indonesia sehingga bisa membantu memunculkan kreatifitas anak untuk lebih mengembangkan dirinya. Selain itu, dengan orangtua mengenalkan budaya budaya Indonesia sejak dini, bisa mengurangi keterlibatan budaya luar didalam negeri Indonesia ini.
86
59
11/15/2017 12:32:53mferianda@gmail.com
Dzulfiqar Ridha, 1301154298, IF-40-GAB03
Adhitia Wiraguna, 1301150060, IF-40-GAB03
Muhammad Ferianda Satya, 1301164400, IF-40-GAB02
Arizona Zulkarnain, 1301160035, IF-40-GAB04
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!

Warisan budaya tak benda merupakan warisan budaya yang tak bisa diindera dengan mata dan tangan, namun jelas-jelas ada di sekitar kita. Bagaimana Anda akan menggolongkan musik-musik Nusantara (misalnya)? Alat musiknya jelas-jelas merupakan benda cagar budaya, barangkali. Namun bagaimana dengan komposisi bunyi-bunyiannya? Bagaimana dengan khasanah nilai yang terdapat di dalamnya? Hal ini tentu merupakan sebuah warisan budaya yang hanya bisa diindera dengan telinga dan akal budi.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.

Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.

2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!

Salah satu solusi yang kami tawarkan adalah pembatasan produk produk dari luar negri, atau bisa juga dengan penyaringan konten konten yang bisa merusak metal negeri karena tingkah laku konsumtif negara negara maju. Kami sadar memang cara ini susah dilakukan karena masyarakat Indonesia cenderung menggap hal yang berbau luar negeri lebih menarik dan “gaul” dibandingkan dalam negeri, solusi ini juga sebagai pencegah pola fikir tersebut menjadi luas, bisa juga dengan cara membuka hal hal yang sebenarnya terjadi pada budaya budaya luar yang masuk ke Indonesia karena globalisasi. Contohnya pada baju baju di luarnegeri yang sebenarnya memakai design Indonesia/batik, atau bahan bahan yang digunakan berasal dari Indonesia.
Cara lain yang bisa diterapkan adalah memanfaatkan orang luar atau orang asing untuk lebih memajukan Indonesia. Contohnya dalam penyebaran informasi. Kita bisa memanfaatkan ilmu ilmu luar untuk penyebaran informasi, khususnya budaya Indonesia yang semakin lama semakin ditinggalkan. Kita bisa berkerja sama dengan perusahaan luar negeri untuk mempublikasi atau menyebarkan budayakita, contohnya pada batik, batik bisa dipakai sebagi pola yang bagus pada sepatu, akan sangan bagus jika perusahaan perusahaan besar sepeti nike,Adidas memakai pola batik pada sepatu mereka dan budaya Indonesia lebih terkenal dimanca negara. Hal ini akan berdampak pada masyarakat indonesianya sendiri, karena pada akhir akhir ini lbeih menganggap barang dengan “merk” lebih bagus dibandingkan dengan produk Indonesia, bisa dimanfaatkan agar masyarakat lebih cinta produk Indonesia.
Hal lain yang bisa diterapkan adalah pembelajaran dari usia dini, karena jika sudah mencintai sesuatu pada usia dini. Manusia codong akan menyukai hal tersebut hingga nantinya.setidaknya tidak menjelek jelekan dan tahu bahwa ada budaya yang harus dilestarikan diindonesia. Bahkan jika dikenalkan diusia dini, dan anak itu suka, contohnya pada tarian atau music, anak tersebut bisa diasah dan mengembangkan bakatnya(jika bakat) dan bisa menjadi penerus penerus pelestari budaya indoesia pada masa yang akan datang.
84
60
11/15/2017 12:48:56
ericanursanti@student.telkomuniversity.ac.id
1301160094, Erica Nursanti Dewi, IF 40 GAB 01
1301164191, Mutiara Ramadhani Wijaya, IF 40 GAB 01
1301164082 , Arbie Nabillasalsa Burkon, IF 40 GAB 01
1301164546, Riska Chairunisa, IF 40 GAB 01
1. Akar permasalahan mengapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini
• Masuknya Budaya Asing
Pada era modern seperti saat ini, masyarakat indoesia lebih terpengaruh oleh adanya kebudayaan barat yang masuk kedalam ruang lingkup masyarakat indonesia adanya budaya yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan. Sehingga masyarakat mengadakan perubahan karena terpaksa demi untuk menyesuaikan suatu faktor dengan faktor lain yang sudah mengalami perubahan.
• Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional
Yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
• Peristiwa transkultural
Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
• Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi
Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi. Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi.
• Globalisasi
Dalam era globalisasi, kebudayaan tradisional mulai mengalami erosi. Orang, anak muda utamanya lebih senang menghabiskan waktunya untuk mengakses internet dari pada mempelajari tarian dari kebudayaan sendiri. Orang akan merasa bangga ketika dapat menuru gaya berpakaian orang barat dan menganggap budayanya kuno dan ketinggalan. Globalisasi akan selalu memberikan perubahan, kita lah yang harus meneliti apakah budaya-budaya tersebut bersifat positif ataupun negatif.

2. Solusi-solusi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang:
Kenali Budaya
1. Mencari tahu tentang budaya
Dengan perkembangan teknologi yang makin pesat karena pengaruh globalisasi, tentu saja akan menjadi kemudahan untuk anda dalam mendapatkan informasi yang lengkap mengenai budaya anda. Contohnya yaitu jika anda adalah orang Jawa yang ingin memperdalam pengetahuan anda mengenai budaya Jawa, anda bisa membaca berbagai buku budaya Jawa atau cukup mencari infonya melalui website-website tertentu.

2. Mengikuti kegiatan budaya
Untuk dapat mengenal budaya yang ada di daerah anda, setelah mempelajari tentang budaya anda, mengikuti kegiatan budaya merupakan langkah yang tepat. Jika anda mengikuti kegiatan budaya ini, tentu saja anda akan lebih cinta terhadap budaya yang ada.

3. Bergabung dalam komunitas
Ada berbagai hal yang akan anda dapatkan disini. Pertama, anda bisa lebih mengenal budaya anda sebab dalam sebuah komunitas, akan ada beberapa tokoh kebudayaan yang sering berkunjung untuk menambah pengetahuan anda atau bisa juga mereka bertukar pikiran dengan anda dan anggota komunitas lain tentang budaya untuk menghindari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan Lalu, untuk mempererat tali persaudaraan dan kekompakan dalam melestarikan budaya, sebuah komunitas akan membuat acara tertentu yang bertemakan budaya anda.

Memperkenalkan Budaya ke Luar Negeri
1. Memposting kesenian lokal di media sosial anda
Postinglah foto-foto kesenian lokal yang dilengkapi dengan deskripsi di media sosial anda. Akan lebih baik jika anda memberikan deskripsi dalam dua bahasa yaitu bahasa lokal dan juga bahasa inggris agar orang luar lebih memahami apa yang anda posting.

2. Mengenakan produk budaya lokal anda di luar negeri
Misalnya anda mempunyai batik sebagai produk budaya lokal anda, untuk memperkenalkan batik tersebut, anda cukup memakainya saat sedang di luar negeri. Dengan memakai pakaian batik, tentu saja anda telah memberikan sumbangsih dalam memperkenalkan budaya lokal ke dunia luar. Selain pakaian, anda juga bisa memakai hasil kesenian lokal lainnya seperti tas, gelang, dan lain-lain.

3. Mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal
Mengembangkan usaha anda agar sampai ke pasar mancanegara. Jika anda telah mencapai itu, anda bisa mengekspor produk kesenian tersebut ke luar negeri. Kini, beberapa produk lokal Indonesia yang memang telah menembus pasar internasional seperti batik dan songket, namun lebih baik jika ke depannya lebih banyak lagi produk kesenian lokal yang diperkenalkan ke luar negeri.
86
61
11/15/2017 12:52:47
komangmartha31@gmail.com
salwa salsabila 1301164070 IF Gab-01
komang martha suteja 1301164119 IF Gab-01
septyan indra bayu 1301164264 IF Gab-01
bintang peryoga 130116403 IF Gab-01
1. Budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini karena di pengaruhi oleh beberapa faktor contohnya .Globalisasi ( penyebaran informasi secara cepat), Westernisasi ( pengaruh budaya barat ), Modernisasi, Trend masa kini, Perkembangan zaman, Gengsi yang tinggi. Generasi saat ini seolah tidak mengenal tari-tari dari daerahnya sendiri. Padahal itu merupakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia bahkan dapat dikatakan sebagai aset yang harus dikembangkan dan di pertahankan. Sebagai generasi penerus, hendaknya kita menjaga bahkan melestarikan tari tradisional yang ada di negara kita ini. Karena jika tidak kita jaga dan pelihara, maka akan dengan mudah tari-tari tradisi kita akan diklaim oleh negara-negara lain. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali tari-tari modern yang berkembang dan diminati oleh kaum remaja saat ini. Pamor tari tradisi seakan redup dengan adanya tari-tari modern sekarang ini. Salah satu faktor penyebab lunturnya minat tari tradisi di kalangan remaja yaitu “ gengsi “. Mereka menganggap bahwa tradisi itu kuno, tradisi itu kolot dan tidak modern. Padahal pada keyataannya tidak seperti itu. Pola pikir generasi saat ini memang berbeda, karena sudah terpengaruh oleh globalisasi. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaannya sangat tergantung kepada budaya tradisional kita yang lambat laun terus luntur bahkan hilang dan mengalami degradasi. Modernisasi yang dinggap sebagai westernisasi ( pembaratan ) juga telah menggerus budaya tradisional terutama tari-tari tradisi yang ada di Indonesia. Kemelut yang terjadi di Indonesia dikarenakan hilangnya kebudayaan asli bangsa Indonesia yang telah terkontaminasi oleh budaya barat. Sehingga bangsa ini seperti kehilangan jati diri budayanya terutama kalangan remaja. Mereka tidak sadar bahwa mereka tengah berada para krisis kebudayaan. Lebih ironis lagi ketika para remaja zaman sekarang tidak mengetahui tari-tari tradisi asli bangsa sendiri.

2. Solusi untuk permasalahan diatas antara lain adanya edukasi tentang pengetahuan kebudayaan bangsa Indonesia sejak dini. Dimulai dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, hingga media elektronik dan non-elektronik harus mendukung gerakan cinta kebudayaan tanah air sehingga generasi saat ini yang akan menjadi penerus bangsa Indonesia akan mengetahui dan memahami kebudayaannya sendiri. Dan akan mempertahankan dan melestarikan kebudayaannya sendiri sehingga tidak akan diambil alih oleh negara lain. Dan bukan hanya sebagai pengetahuan saja, tetapi harus diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Contoh: dengan diadakannya pentas atau lomba kebudayaan daerah atau nasional tiap periode. Sehingga dengan diadakannya kegiatan seperti ini akan menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan tanah air. Sehingga akan menurunnya rasa apatis terhadap kebudayaan sendiri.
Adapula beberapa cara lain yang dapat dilakukan oleh anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah:
- Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
- Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya :
a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
- Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
- Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
- Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
- Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
83
62
11/15/2017 13:04:29
shintasurya097@gmail.com
1301164045 Aditya Eka Maulana IF-GAB-01
1301164410 Shinta Surya Syawiril Ummah IF-GAB-01
1301164155 Ariani Fitria Kusumaningtyas IF-GAB-01
1301164131 Badrus Shoolehk Al Ar fanny IF-GAB-01





INDONESIA SEBAGAI NEGARA BUDAYA SUPER KAYA
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas. Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke. Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki keragaman budaya yang tersebar dibeberapa daerah kepulauan.
Bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau masyarakat mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat dibakar(ngaben).
UNESCO sebagai organisasi badan perserikatan bangsa-bangsa untuk pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan, menyatakan bahwa Negara Indonesia merupakan Negara “super kaya” dibidang kebudayaan baik dari jenis benda maupun tak benda. Khusus budaya tak benda seperti wayang, tari, kesenian angklung, upacara tradisional, dan masih banyak lagi, semakin lama semakin ditinggalkan oleh sebagian besar generasi muda dan tidak menutup kemungkinan akan hilang di masa mendatang.






Faktor yang mempengaruhi kurangnya minat generasi muda saat ini adalah kurangnya peran dari orangtua dalam menanamkan jiwa nasionalisme terhadap kebudayaan daerah kepada anaknya sejak dini. Hal ini membuat anak Indonesia terbawa arus globalisasi sehingga kebudayaan asing lebih dikenal.
Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk memperlajarinya kurang. Salah satu faktor penyebabnya yang lain adalah kurangnya informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Mereka lebih tertarik belajar kebudayaan asing. Karena tak dapat dipungkiri perkembangan global yang semakin menjunjung adanya peran teknologi yang akan membuat tersebarnya budaya asing semakin cepat berkembang dan diakses oleh generasi saat ini. . Maraknya aksi-aksi moral yang tidak baik memang sudah sangat memprihatinkan, apalagi di tambah dengan kurangnya nilai-nilai budaya lokal yang semakin memperburuk keadaan.Meskipun demikian generasi muda Indonesia tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Masuknya budaya asing ke Indonesia memang membawa dampak yang cukup besar terhadap generasi muda saat ini.
Solusi untuk permasalahan ini yaitu, dengan pengenalan dan pengadaan kekayaan budaya Indonesia. Pengenalan budaya Indonesia dapat diterapkan melalui orangtua dengan memberikan pengarahan untuk mempelajari tentang kebudayaan daerah serta mengajak anaknya untuk menonton acara kebudayaan.Selain itu pengenalan dapat diterapkan dilingkungan sekolah atau melalui pemerintah untuk melaksanakan acara kebudayaan daerah. Dengan mengadakan acara, sekolah ataupun pemerintah dapat menampilkan hasil pelajaran kebudayaan terhadap generasi muda dengan menampilkan kebudayaan-kebudayaan tak benda tersebut ke masyarakat luas.


Selain mengenalkan dan mengadakan kebudayaan tersebut, adapun rasa cinta budaya yang harus dimiliki oleh generasi-generasi .Adaapun cara untuk menumbuhkan kembali cinta budaya kepada kaum muda dapat melalui pelajaran muatan lokal (kesenian) berbasis pelestarian seni budaya setempat, didalam pelajaran kesenian anak dapat di kenalkan dengan budaya-budaya dari berbagai daerah yang ada di Indonesia dengan cara yang menyenangkan. Misalnya saja bisa melalui alat musik. Salah satu contoh menumbuhkan cinta terhadap budaya Indonesia pada pelajaran kesenian murid diajarkan dengan bermain kulintang dan alat musik lainnya, selain itu pada pembelajaran menggambar, siswa dapat diajarkan untuk menggambar motif batik dan mengenali jenis-jenis batik yang ada di Indonesia. Dalam pelajaran kesenian siswa dapat di ajarkan untuk membuat karya seni yang bertema keanekaragaman budaya Indonesia. Dengan cara tersebut siswa dapat mengingat melalui pengalaman yang mereka lakukan ketika mengikuti pelajaran kesenian. Pentingnya budaya lokal (budaya Indonesia) terhadap kaum muda bertujuan untuk membentuk karakter kaum muda Indonesia.
83
63
11/15/2017 13:10:42hatta.eka.p@gmail.com
NIM: 1301160362
NAMA: Hanafi Abdullah Gusman
Kelas : IF 40-02/IF GAB 04

NIM: 1301160444
NAMA: M.Hatta Eka Putra
Kelas : IF 40-02/IF GAB 02

NIM: 1301164225
NAMA: Rifki Mifathur Sutomo
Kelas : IF 40-02/IF GAB 04

NIM: 1301164426
NAMA: Taufiq Akmal Dawami
Kelas : IF 40-02/IF GAB 01
1. Akar permasalahan utama adalah pemeliharaan dari budaya itu sendiri, mulai dari pemeliharaan dari menjaga keutuhan dari budaya itu sendiri sehingga budaya tersebut tidak dimodifikasi dan di plagiat oleh kaum yang tidak bertanggung jawab dan juga memelihara dengan cara regenerasi dari budaya seperti sosialisasi kepada kaum pemuda yang menjadi tombak regenenasi. Peran pemerintah dirasa kurang dalam menjaga dan melestarikan budaya, pemerintah dirasa baru bergerak menjaga budaya ketika sudah terdapat dorongan besar dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikan busaya tersebut. Contoh saja reog ponorogo yang saat itu sedang marak di beritakan karena budaya tersebut telah diplagiat oleh negara lain sehingga perlu adanya pengakuan dari UNESCO dalam upaya mempertahankan budaya. Permasalah utama adalah budaya Indonesia adalah budaya dengan ragam dan juga karakteristik nomor 1 dengan kuantiti terbesar di banding negara lain tetapi kepekaan dari masyarakat dan pemerintah terhadap budaya bisa di analogikan seperti air dan minyak yang tidak bersatu. Di indonesia sudah terdapat banyak lembaga perlindungan budaya yang digalakan oleh komunitas masyarakat maupun Universitas. Tetapi dorongan pemerintah dalam mendukung lembaga yang menaungi budaya sangat lah sedikit. Universitas di Indonesia melalu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) telah menyelenggarakan pagelaran Seni dan Budaya dari tema beraneka macam sesuai dengan kebudayaan masing-masing tapi keganjilan dari acara ini adalah berbagai sponsor-sponsor pendukung acara adalah bukan dari lembaga pemerintah atau dibawah kendali pemerintah. Sehingga penyelenggara acara tersebut harus menyelengarkaan acara secara mandiri
Pemerintah bukan lah “kambing hitam” utama dari permasalahan pemeliharaan budaya, masyarakat ikut andil dalam permasalahan pemelirahaan dan kelestarian budaya Indonesai yang telah mecapai level kritis. Masyarakat yang telah terkena badai budaya barat dan juga budaya asia Timur yang sangat massiv diseluruh aspek budaya, masyarakat dapat dengan mudah mengenali budaya asing, memperagakan budaya asing dan mendalami budaya asing. Dalam hakikatnya mengetahui budaya asing mempunyai manfaat yang sangat besar dan juga memliki benefit yang luar biasa. Mempelajari budaya asing adalah salah satu indikator bahwa suatu bangsa telah memiliki pola pikir global dengan pola adaptasi yang besar tetapi kesalahan terjadi ketika budaya asing lebih diperhatikaan dibanding budaya yang telah diwarisi dan dijaga oleh leluhur, itu terjadi ketika salah satu budaya asing dilarang oleh Pemerintah atau lembaga non-pemerintah dikarenakan berbenturan dengan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia. Tetapi respond negatif yang diterima oleh pemerintah terhadap pencekalan terhadap budaya asing yang berdampak negatif tersebut. Sehingga perlu revolusi yang massiv terhadap
2. Pertama adalah perlu dibentuk nya subisidi oleh lemabaga pemerintah untuk lembaga-lembaga non pemerintah yang menaungi bidang pemelirahaan kebudayaan dan sosial budaya. Subsidi yang diberikan bukan hanya berupa pendanaan dalam bentuk uang, tetapi perlu subsidi fisik dan materi yang lebih seperti diberikan nya fasilitas yang memadai didukung oleh subisdi alat-alat peraga kebudayaan yang layak sehingga bukan hanya doronga bagi penggiat budaya untuk melestarikan tetapi terdapat dorongan dari masyarakat lain yang memandang kebudayaan indonesia adalah kebudayaan yang didukung pemerintah dan dijaga oleh pemerintah. Lalu dari segi materi adalah pemerintah mempunyai peran dalam pembekalaan pelestarian budaya, mulai dari segi adaptasi budaya tradisional terhadap adanya budaya asing yang mempunyai skema yang lebih matang dan juga memiliki sifat adaptasi yang lebih kuat. Adapun adaptasi budaya yang telah dirasakan saat ini adalah sudah terdapatnya budaya Indonesia di campur dengan budaya asing yang tidak menghilangkan estetika dari budaya kita sendiri. Hal itu membuktikan bahwa budaya Indonesia dapat menjadi budaya yang lebih adaptif terhadap budaya asing
64
11/15/2017 13:37:59
hendrosusanto926@gmail.com
1301160284, Hendro Susanto, IF-40-GAB01
1301164539, Hatta Chaidir, IF-40-GAB01
1301164053, Setyo Nugroho, IF-40-GAB02
1301164151, Hamzah Misbachul Adlan, IF-40-GAB02
1. Menurut kami bebrapa akar permasalahan mengapa budaya tak benda semakin sedikit menarik generasi saat ini yaitu Seiring dengan perkembangan pesatnya suatu zaman sehingga nilai dari kearifan budaya tak benda yang ada maka tertinggalah suatu nilai kebudayaan di indonesia sehingga sedikit sekali masyarakat indonesia yang masih melestarikan budaya indonesia yang ada pada saat ini. Salah satu benda yang mempengaruhi generasi saat ini untuk tidak melestarikan budaya tak benda yaitu gadget. Sebenarnya gadget memiliki dampak positif juga terhadap kelestarian budaya tak benda, misalnya dengan gadget kita bisa memberi tahu kepada dunia luar bahwa bangsa indonesia memiliki kebudayaan tak benda yang sangat beraneka ragam sehingga dapat menarik turis-turis asing untuk datang ke indonesia. Tetapi melihat fakta di lapangan saat ini, gadget kebanyakan malah memberikan dampak negatif terhadap generasi saat ini. Dengan keasyikan bermain gadget generasi saat ini cenderung lupa untuk untuk melestarikan budaya tak benda yang ada di sekitarnya. Gadget biasanya hanya digunakan mengakses media sosial, bermain game online maupun offline dan tak pernah sedikitpun berpikir untuk diambil dampak positif untuk memestarikan budaya tak benda. Penyebab lain dari kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini yaitu Kurang dapat perhatian dari pemerintah sekitar mengenai edukasi tentang budaya tak benda yang ada disekitarnya sehingga masyarakat sekitarnya kurang begitu mau mempelajarinya sehingga norma-norma yang terkandung dalam suatu budaya tak benda yang ada di indonesia sedikit terlupakan, penyebab lain juga dari kesadaran masyarakat generasi saat ini yang kurang menyadarinya mungkin dikarenakan tidak ada waktu luang untuk meperhatikan budaya tak benda di sekitarnya bisa dikarenakan sibuk bekerja dll, sehingga mereka kurang menyadarinya.
2. Solusi dari kami agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang yaitu kami berharap semua elemen dari masyarakat hingga pemerintah generasi saat ini berperan. Untuk menyikapi perkembangan teknologi yang pesat orang tua harus mampu mengontrol anak nya dalam bermain gadget agar sehingga generasi saat ini terhindar dari dampak negatif dari gadget. Di setiap desa juga sudah seharusnya untuk mendirikan sekolah atau tempat belajar tentang kebudayaan tak benda untuk generasi saat ini. Sekolah ini juga mengajarkan tentang bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa bangga kepda generasi saat ini akan budaya tak benda sehingga mereka dapat memberi tahu kepada dunia luar melalui media apapun termasuk gadget yang mereka miliki. Dari sudut pandang pemerintah seharusnya lebih memperhatikan mengenai kearifan kebudayaan yang ada di sekitarnya sehingga masnyasrakt sekitar mau mempelajarinya sehigga norma-norma yang terkandung dalam suatu kearifan kebudayaan yang ada di indonesia tidak terlupakan atau tergerus oleh budaya asing. Pemerintah juga harus dapat menanamkan nilai bhineka tunggal ika kepada generasi saat ini melalui sekolah-sekolah sebagai sikap sosial yang menyadari akan kebersamaan ditengah perbedaann dan perbedaan dalam kebersamaan. Semangat ini sangat penting untuk diaktualisasikan dalam tantanan kehidupan social yang multicultural. Nilai moral sosial itu terkait hubungan manusia dengan manusia yang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam melakukan hubungan tersebut, manusia perlu memahami norma-norma yang berlaku agar hubungannya dapat berjalan lancar atau tidak terjadi kesalah pahaman. Kekuatan dari suatu nilai kearifan dalam berbudaya lokal adalah perlu adanya bimbingan terhadap generasi muda kita agar nilai dalam unsur kebudayaan yang ada di indonesia tetap melekat pada diri generasi muda kita sehingga tidak hilang suatu ajaran yang bernilai positif pada kebudayaan yang ada di indonesia.
83
65
11/15/2017 14:00:32bilaarta@gmail.com
1301164402, i made bila arta wirawan, IF-40-GAB-02
1301164050, M. ilham akbari, IF- 40- GAB- 02
1301164180, putu egha wikanadipa, IF-40-GAB-03
1301162112, Tri Broto Siswoyo , IF - 40 - GAB - 02
1. Karena Sumber Daya Manusia di Indonesia masih tergolong rendah, kurang meratanya pembangunan, pendidikan serta pendapatan perkapita. Hal itulah yang menyebabkan tidak seluruh masyarakat Indonesia bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi, bahkan ada yang tidak mampu meneruskan sekolah dasar yang membuat kurangnya kepedulian tentang melestarikan budaya karena kurangnya pendidikan . Namun terlepas dari itu, masyarakat Indonesia yang mampu mempertahankan warisan budayanya di era globalisasi yang kian marak seiring berjalannya waktu semakin menurun. Maka tidak heran banyak generasi muda yang mulai meninggalkan kebudayaan Indonesia karena terpengaruh budaya luar, seperti diskotik, cara berpakaian, dan lain sebagainya.
Selain kebudayaan adat yang mulai ditinggalkan, budaya bangsa Indonesia yang terkenal ramah dan sopan dalam berlaku dengan sesama juga sedikit demi sedikit mulai terlupakan atau bahkan ditinggalkan oleh sebagian besar generasi muda. Kebudayaan tersebut antara lain seperti senyum dan menyapa sesama, gotong royong, dan juga musyawarah. Hal tersebut memang terdengar sangat sederhana tapi sangat berarti dan memiliki makna yang mendalam bagi kita orang - orang Indonesia apalagi bagi generasi muda yang sedikit demi sedikit mulai terpengaruh budaya luar yang tak jarang menyimpang dari norma yang sudah ada di masyarakat.
Pada jaman globalisasi ini juga para pemuda menilai bahwa banyak budaya tak benda pada saat ini tidak memiliki nilai hiburan. Yang dimaksudkan adalah, nilai hiburannya jauh lebih sedikit ketimbang nilai hiburan dari perangkat dan hiburan digital yang banyak beredar pada saat ini. Dengan berkembangnya teknologi di era globalisasi ini, banyak orang dari kalangan muda yang mengalihkan minat dan memilih kegiatan yang dinilai lebih masa kini. Seperti hal-hal yang berbau teknologi karena mereka menilai bahwa budaya daerah itu sudah ketinggalan zaman. Selain dari sisi hiburan, ada juga dari sisi sosial. Mereka yang mengikuti kegiatan yang berbau budaya akan dinilai ketinggalan zaman oleh orang-orang di sekitarnya. Karena hal ini, banyak pemuda yang tidak mau meneruskan peninggalan budaya tak benda yang sebenarnya sangat menarik, seperti tarian dan nyanyian daerah. Tidak banyak juga mereka yang tidak ingin menggunakan Bahasa daerahnya karena takut akan dilihat seperti orang kampung oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan beberapa diantara mereka menyembunyikan logat daerahnya.

2. Solusinya antara lain adalah mendukung adanya UKM-UKM kesenian daerah di universitas. Seperti di Telkom University ini, adanya banyak UKM kedaerahan sangat berkontribusi untuk pelestarian budaya Indonesia, mengingat banyaknya budaya di Indonesia ini. Dan juga untuk UKM-UKM terkait, melakukan pagelaran seni berkala setiap tahun. Beberapa orang lebih memilih satu budaya daripada budaya lain. Karenanya, harus dilakukan pagelaran budaya dari seluruh UKM kedaerahan pada satu acara, agar orang-orang dapat melihat lebih dari satu budaya yang dipilihnya dan menyadari betapa menariknya budaya yang diminatinya dan budaya-budaya lain yang ada di Indonesia ini.
Perhatian dari pemerintah juga sangat mendukung untuk melestarikan budaya tak benda karena kurangnya dukungan, dana, dan wadah yang membuat anak muda yang ada di beberapa daerah yang masih melestarikan budayanya tidak dapat mengembangkan budayanya karena kurang perhatian dari pemerintah, dengan memuat program pelestarian budaya yang menampung seni – seni anak muda dari berbagai daerah akan membangun semangat anak muda untuk tetap melestarikan budayanya karena akan ada persaingan di antara tiap daerah yang akan menampilkan budayanya masing – masing akan menjadi suatu ajang lomba bagi setiap daerah.
Jadi kesimpulan untuk melestarikan budaya tak benda ini adalah menyediakan wadah bagi seniman muda agar dapat mengeluarkan semua potensial seni mreka yang dari berbagai daerah dan budaya.
82
66
11/15/2017 14:00:49
anomsentanu@gmail.com
1301160246, Anom Sentanu Prayosa, IF 40 GAB02
1301164259, Muhammad Hafiz Zamrudin, IF 40 GAB02
1301164537, Fitri Eka Cahyanti, IF 40 GAB02
Warisan budaya tak benda merupakan warisan budaya yang tak bisa diindera dengan mata dan tangan, namun jelas-jelas ada di sekitar kita. Bagaimana Anda akan menggolongkan musik-musik Nusantara (misalnya)? Alat musiknya jelas-jelas merupakan benda cagar budaya, barangkali. Namun bagaimana dengan komposisi bunyi-bunyiannya? Bagaimana dengan khasanah nilai yang terdapat di dalamnya? Hal ini tentu merupakan sebuah warisan budaya yang hanya bisa diindera dengan telinga dan akal budi. Pada zaman berkembang seperti ini atau tepatnya pada era globalisasi ini kebudayaan lokal mulai tergeserkan oleh kebudayaan barat, sehingga pada zaman sekarang ini generasi muda lebih memilih untuk mengadopsi budaya barat dibandingkan budaya sendiri. Seolah - olah mereka berfikir bahwa budaya barat jauh lebih baik dibandingkan budaya lokal yang dianggap kuno, membosankan serta kampungan. Pemikiran - pemikiran seperti itu lah yang membuat generasi muda mulai meninggalkan budaya tak benda lokal dibandingkan dengan budaya barat. Kurangnya pengetahuan mengenai budaya tak benda juga menjadi faktor penyebab mereka meninggalkan budaya tersebut.Padahal Indonsia sangatlah kaya akan budaya-budayangnya. Namun generasi mudapada zaman ini bahkan tidak mengenali budaya-budaya daerah mereka sendiri. Seperti contohnya tari tradisional merak yang berasa dari Jawa Tengah, generasi muda sekarang ini bahkan yang brdomisili di provinsi Jawa Tengah pun belum tentu mengetahui jika tari merak trersebut berasal dari Jawa Tengah, mereka lebih mengetahui akan tari-tari modern yang diadopsi dari budaya barat yang membuat generasi muda mulai menganggap tari-tarian tradisonal itu jelek dan tidak gaul. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya sejak budaya luar masuk ke Indonesia kita semakin tak peduli mengenai budaya Indonesia terutama budaya tak benda. Kita terus menganggap budaya baratlah yang lebih bagus dan lebih menarik dari pada budaya kita sendiri sebelum mencoba budaya budaya yang kia punya. Sikap kita terhadap budaya tak benda itulah yang membuat budaya tak benda menjadi semakin tak menarik di mata kita terutama kalangan anak remaja karena kita anak remaja yang masih muda dan mempunyai banyak akal untuk mengembangkan budaya budaya Indonesia lah yang harus melakukan sesuatu untuk membuat budaya budaya di Indonesia menjadi menarik dan lebih dikenal lagi oleh kalangan masyarakat Indonesia.




Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal adalah:
- Mau belajar budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
- Ikut berpartisipasi ada kegiatan dalam rangka pelestarian budaya, misalnya:
Sebuah. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara atau kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
- Mengajarkan budaya itu pada generasi penerus jadi budaya itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
- Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
- Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbicara
- Menghilangkan perasaan gengsi atau malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
- Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme
Sehingga pada intinya kitalah yang harus memulai untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya tak benda itu sendiri. Kita anak muda lah yang masih mempunyai banyak akal dan ide ide cemerlang yang mempunyai kesempatan untuk membangkitkan lagi budaya tak benda tersebut.


Sumber :
http://claudiakurnia.blogspot.co.id/2012/01/kebudayaan-indonesia-kurang-diminati.html
http://hanydina.blogspot.co.id/2013/02/cara-menjaga-budaya-lokal.html
http://www2.pdsp.kemdikbud.go.id/Berita/2015/06/13/Warisan-Budaya-BendaWarisan-Budaya-Tak-Benda


84
67
11/15/2017 14:09:07
nurulizzaaahh@gmail.com
- (1301160271, Aedhelio Pratama, IF-GAB-01)
- (1301164014, Krisnhadi Bima, IF-GAB-01)
- (1301164162, M. Raihan Rafiiful Allaam, IF-GAB-01)
- (1301164504, Nurul Izzah, IF-GAB-01)
1. Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang sangat berharga. Tetapi sayangnya saat ini budaya-budaya tersebut sudah mulai ditinggalkan, terutama budaya tak benda. Akar permasalahan budaya tak benda Indonesia sedikit menarik minat generasi saat ini, yang menjadi penyebabnya yaitu karena terjadinya perubahan kebudayaan.

Perubahan kebudayaan menyebabkan budaya lokal dilupakan dan mulai ditinggalkan dimasa sekarang ini. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, seperti karena budaya lokal sudah dianggap tidak lagi memuaskan, atau karena menyesuaikan dengan kondisi zaman.

Faktor yang paling dominan yaitu masuknya budaya asing ke dalam kebudayaan tak benda indonesia. Memang hal tersebut hal yang wajar, namun pada kenyataannya budaya asing tersebut mulai mendominasi budaya tak benda lokal Indonesia, sehingga budaya tak benda lokal Indonesia mulai dilupakan dan ditinggalkan.

Perubahan kebudayaan ini tidak terlepas dari faktor generasi muda yang lebih mudah terpengaruh dengan hal-hal baru tanpa melakukan filter kebudayaan mana yag cocok dengan kepribadian bangsa. Masyarakat, terutama generasi muda sering kali mengesampingkan budaya lokal apabila menjumpai budaya baru yang lebih menarik dan kekinian menurut sudut pandang mereka. Terlebih kebudayaan luar memang lebih modern dan mengikuti zaman, karena teknologi berperan didalamnya, sehingga masyarakat lokal Indonesia lebih berminat terhadap kebudayaan luar/asing.

Selain dari faktor diatas, faktor internal pun turut serta dalam hal perubahan kebudayaan yang berakibat budaya tak benda lokal Indonesia menjadi kurang diminati, yaitu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal Indonesia. Kemudian karena minimnya komunikasi budaya, yang menyebabkan terjadinya perselisihan antar suku. Dan karena kurangnya pembelajaran terkait budaya tak benda lokal untuk generasi saat ini.

2. Perubahan kebudayaan merupakan hal yang wajar. Perubahan tersebut membawa dampak baik dan buruk. Perubahan yang membawa dampak positif tentunya akan membuat masyarakat lebih maju, berkembang, dan tidak ketinggalan zaman. Namun perubahan kebudayaan sering kali membawa dampak buruk yang tidak mudah diatasi. Hal ini perlu diperhatikan karena untuk mencegah agar kebudayaan tak benda lokal tidak punah ditelan perubahan kebudayaan. Cara-cara yang dapat diambil, yaitu sebagai berikut :
1. Menumbuhkan sikap peduli terhadap budaya lokal dan berperan aktif dalam melestarikannya.
2. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dalam masyarakat, sehingga masyarakat lebih cinta terhadap budaya lokal Indonesia.
3. Melakulan filterisasi lebih mendalam terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia, serta menolak mentah-mentah jika kebudayaan tersebut mendatangkan banyak dampak buruk.
4. Melestarikan kebudayaan lokal, agar tidak punah dan ditelan zaman. Salah satu caranya dengan mendirikan komunitas-komunitas pelestarian kebudayaan lokal.
5. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat tahu mana saja kebudayaan yang seusai atau tidak sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia.

Sebagai warga negara Indonesia,kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju daerah,dan sebagainya. Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan kepribadian bangsa kita yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua merupakan satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Upaya melestarikan budaya antara lain :
1. Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu di daerah kita sendiri, kemudian mendalami kebudayaan itu
2. Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut jika perlu sampai ke negara lain
3. Membiasakan hal - hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik, karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut

Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaan meliputi :
1. Perlindungan; merawat, memelihara aset budaya agar tidak punah dan rusak disebabkan oleh manusia dan alam
2. Pengembangan; melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian
3. Pemanfaatan; melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi
4. Pendokumentasian; melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual.

Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan kekokohan akan budaya bangsa kita.
86
68
11/15/2017 14:11:57karinaad26@gmail.com
(1301164342, Karina Aulia Dini, IF 40-07)
(1301160170, Haifa Salsabila, IF 40-07)
(1301164452, Monica Dessy Amanda, IF 40-07)
(1301164549, Fakhira Zahra Zulfira, IF 40-07)
1. Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!
Masalah yang ada yaitu adanya pengaruh dari budaya asing yang pada jaman ini lebih diterima oleh masyarakat dibandingkan dengan budayanya sendiri. Khususnya pada remaja masa kini. Yang lebih tertarik dengan budaya-budaya asing. Kemudian kurangnya minat masyarakat untuk mengenal budaya daerahnya sendiri, sehingga tentu saja masyarakat dengan mudahnya meninggalkan budayanya dan melupakannya begitu saja.
Kemudian kurangnya sosialisasi dari pemerintah mengenai pelestarian budaya daerah. Sedangkan seharusnya pemerintah membantu untuk sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya-budaya daerah.
Selain itu kemajuan teknologi juga berpengaruh khususnya untuk generasi penerus bangsa. Atau remaja-remaja masa kini yang sering melihat budaya-budaya luar dan menirunya.
Dan inti dari pendapat diatas tersebut, menurut kami globalisasi berperan besar dalam masalah budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini. Padahal globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan pesat, dapat melakukan penyebaran mengenai budaya kita ini. Hal tersebut karena tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun, sebenarnya hal tersebut juga menjadi boomerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisasi dalam bidang budaya misalnya.
Contoh nyatanya ialah ketika banyak anak muda misalnya yang lebih tertarik kepada budaya barat, atau bahkan korea, dan sebagainya. Mereka mengatahui budaya-budaya tersebut dari kemudahan teknologi masa kini. Kemudian mereka menirunya dan karena budaya tersebut berasal dari negara yang maju, maka mereka menganggap budaya itu keren dibanding budaya negeri sendiri. Kemudian banyak juga remaja yang mengidolakan artis-artis luar sehingga meniru semua gayanya, tingkah lakunya, dan tentunya budayanya.


2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!
Arus globalisasi sangat kuat maka kita harus menghadapi dengan bijaksana. Kita sebagai masyarakat yang bermoral dan berpendidikan harus bisa memilah mana yang positif dan negatif. Hal yang paling dikhawatirkan atas derasnya arus globalisasi adalah memudarkan kepribadian bangsa atau jati diri bangsa. Upaya-upaya pembangunan jati diri bangsa Indonesia, termasuk didalamnya penghargaan nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan semakin memudar dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Dalam kenyataannya didalam struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang lebih sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit dicernakan sementara itu budaya global lebih mudah merasuk. Sehingga cara untuk menyikapi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa,salah satunya yaitu memberi pendidikan kebudayaan.
Pendidikan kebangsaan dapat diberikan melalui pembinaan dan pengembangan budaya dan juga program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan kebutuhan daerah yang perlu diajari oleh murid. Dalam hal ini kurikulum akan memberi perhatian serius tentang pembelajaran yang perlu ditonjolkan di suatu daerah yaitu diadakan nya pelajaran bahasa daerah, pelajaran kesenian daerah budidaya industri di suatu daerah.
Pelestarian budaya bangsa Keragaman budaya merupakan sesuatu yang menjadi ciri khas nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan apabila ada upaya untuk meninggalkan ciri khas tersebut tentu akan mendapat penolakan masyarakat. Untuk itu perlu adanya dukungan terhadap upaya-upaya yang mengarah pada pelestarian budaya bangsa.
Pemberdayaan organisasi kepemudaan juga bisa dikembangkan karena generasi muda memiliki potensi berupa daya serap yang tinggi dan sarat akan kritikan. Generasi muda memiliki kepentingan yang sangat besar dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Generasi mudalah yang paling menentukan kehidupan suatu bangsa, pada hari ini dan hari esok.
83
69
11/15/2017 14:15:52sesep6@gmail.com
1301178146,SATRIADI LUMBAN GAOL,IF-40-GAB03
1301178578,YOLANDA SIMAMORA,IF-40-GAB03
1. Akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini!
Jawab :
kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hokum, adat-istiadat & semua kemampuan/kebiasaan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.(Sir Edward Tylor).
Namun seiring berjalannya waktu dan teknologi semakin canggih, rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya. Hal ini disebab kan semakin gencarnya media elektronik , khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar, hal ini dengan mudahnya merusak pikiran pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda.mereka cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.
Yang menjadi faktor semakin sedikit nya minat generasi saat ini terhadap budaya tak benda misal nya : tari , wayang , angklung , dan lain sebagainya adalah dikarenakan :
- Adanya perkembangan teknologi yang begitu cepat
Hal ini bisa menyebabkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadapa memudarnya nilai-nilai budaya asli bangsa kita.
Mengurangi bahkan dapat menghilangkan ikatan batin dan moral yang biasanya dekat dalam hubungan social antar masyarakat.
Semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti lunturnya sikap ramah-tamah , gotong-royong dan sopan santun yang dipengaruhi oleh budaya barat, seperti perubahan cara berpakaian , pemakaian yang dicampur bahasa bahasa asing , serta pergaulan bebas.
- Kurangnya Pendidikan dalam pelestarian budaya
Hal ini adalah salah satu akar permasalahan dari sedikit nya minat generasi saat ini , dengan sedikit nya pereleasian pendidikan budaya misalnya tari , kita hanya tau bahwa jenis tari di Indonesia sangat banyak ,kita hanya bisa di teori dan tidak di prakteknya sehingga sedikit demi sedikit kita hanya bisa menyebutkan dan tidak bisa mempraktekkan.
- Kurangnya seni pertunjukkan budaya Indonesia
Di era globalisasi ini seni pertunjukan budaya sudah sangat menurun, hal ini merupakan salah satu faktor yang membuat generasi muda saat ini minim pengetahuan dan minat untuk pelestarian budaya Indonesia.
- Kurang nya penyuluhan dan pelatihan dalam pelestarian budaya
Dengan minimnya atau bahkan tidak ada penyuluhan tentang budaya Indonesia , maka menyebabkan minat generasi muda untuk melestarikan budaya sangat lah minim.
- Pertunjukkan budaya asing lebih menonjol di tampilkan di berbagai media social
Dengan kemajuan teknologi maka kebudayaan asing semakin masuk ke dalam Indonesia sedikit demi sedikit, hal itu bisa kita lihat dari perbandingan tari dan breakdance. Generasi muda lebih senang untuk mempertunjukkan ‘breakdance’ dari luar negri daripada ‘tari’ yang jelas jelas merupakan warisan bangsa Indonesia.

2. Berikan solusi-solusi dari permasalahan yang telah Anda identifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang!
Jawab :
- Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
- Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya :
a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
- Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan
- Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain
- Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa
- Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki
- Dengan adanya teknologi kita juga bisa menggunakan teknologi sebagai cara untuk melestarikan budaya . misalnya mengupload di media social budaya seperti tari dari daerah tertentu dan membagikan nya ke media social.
- Melakukan pertunjukan seni seperti yang dilakukan oleh generasi muda, artis ,maupun kalangan muda , contoh nya Agnes monica memperkenalkan batik melalui lagunnya, Miss Indonesia memperkenalkan candi sebagai warisan budaya dengan Gaun yang digunakan.
85
70
11/15/2017 14:14:16icent2094@gmail.com
1301164220 Ahmad Fathan Afdhali IF-40-09
1301160075 Bambang Hadi Prakoso IF-40-09
1301164344 Muhammad Fadli Asshiddiqi IF-40-09
1301164148 Muhammad Hafiz Siregar IF-40-09
1. Kebudayaan Indonesia Kurang diminati Generasi Muda
Pada saat ini rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya tak benda kurang tertanam di generasi muda Indonesia. Minat mereka untuk mempelajarinya sudah sangat kurang. Padahal Indonesia memiliki tujuh warisan budaya, tiga di antaranya warisan budaya dunia. KEMDIKBUD mengemukakan bahwa hingga tahun 2016, 444 karya budaya tak benda telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berikut adalah daftar rincian jumlah WBTB Indonesia yang telah ditetapkan per tahun:
• Tahun 2013: 77
• Tahun 2014: 96
o 89 WBTB Indonesia
o 7 Warisan Budaya Bersama
• Tahun 2015: 121
• Tahun 2016: 150
“Warisan budaya Indonesia, khususnya Warisan Budaya Takbenda Indonesia terancam punah. Oleh sebab itu pelestarian dan pengelolaan warisan budaya perlu dilaksanakan dengan penanganan serius dari semua pihak yang terlibat,” jelas Mendikbud.
Banyak sekali Warisan Budaya Tak Benda(WBTB) yang dimiliki oleh negara Indonesia, tetapi masih sedikit generasi muda yang ingin tetap melestarikannya.

Padahal seharusnya generasi muda tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam melestarikan kebudayaan Indonesia agar kebudayaan tersebut akan tetap ada sampai kapan pun. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Generasi muda zaman sekarang ini lebih tertarik untuk mengenal dan mempelajari budaya-budaya asing yang kini telah masuk ke Indonesia. Maraknya aksi-aksi moral yang tidak baik memang sudah sangat memprihatinkan, apalagi di tambah dengan kurangnya nilai-nilai budaya lokal yang semakin memperburuk keadaan. Meskipun demikian generasi muda Indonesia tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Masuknya budaya asing ke Indonesia memang membawa dampak yang cukup besar terhadap generasi muda saat ini.

Pengaruh globalisasi juga sangat besar terhadap generasi muda. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Pengaruh tersebut menyebabkan banyak anak muda yang kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi.

Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala yang telah muncul dalam kehidupan sehari-hari contohnya, dari cara berpakaian remaja-remaja saat ini yang cenderung mengikuti budaya asing. Mereka lebih memilih mempelajari tarian modern (Modern Dance), bahkan bergaya hidup ke barat-baratan. Mereka memakai pakaian yang minim sehingga memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak boleh diperlihatkan. Padahal untuk melestarikan budaya bangsa seharusnya mereka memakai pakaian yang sopan sesuai dengan norma-norma budaya yang berlaku. Adanya fasilitas seperti internet, televisi, radio, majalah yang banyak menampilkan kebudayaan asing, membuat para remaja tidak dapat membendung rasa keingintahuan merek untuk mencoba dan meniru kebudayaan asing tersebut. Sehingga kebudayaan lokal menjadi tidak mereka sukai, dan mereka cenderung menganggap kebudayaan lokal sebagai kebudayaan kuno atau ketinggalan jaman, sedangkan kebudayaan asing mereka anggap sebagai kebudayaan yang modern & maju. Banyaknya sinetron serta tayangan-tayangan lain di media yang jauh dari budaya masyarakat Indonesia juga mempengaruhi.


2. Cara Mempertahankan Kebudayaan Tak Benda
Nilai budaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat memiliki kekayaan yang begitu besar nilainya, akan tetapi seiring perkembangan zaman upaya pelestariannya pun mulai luntur yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal masyarakat itu sendiri.
Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula. Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui tentang budaya itu sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini. Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya.
Sebagai warga negara Indonesia,kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju daerah,dan sebagainya. Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan kepribadian bangsa kita yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua merupakan satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Upaya melestarikan budaya antara lain :
1. Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
2. Kemudian mendalami kebudayaan itu. Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai ke negara lain.
3. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti belajar membuat batik, karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.
4. Melakukan Pendokumentasian budaya seperti pentas seni tradisional dan menyebarkannya ke social media dan situs-situs terkenal.
5. Tidak perlu menutup diri dari budaya luar. Pelajari budaya mereka, ambil positifnya, implementasikan terhadap budaya kita.
6. Ikuti perkembangan
Jika kita hanya tersangkut dengan produk tradisional saja, kita tidak akan bisa bersaing di pasar internasional. Akan lebih baik jika menggabungkan elemen pop dengan budaya kita.
Contoh:
Produksi film dengan eksekusi maksimal tentang silat (The Raid bahkan sampai kehabisan tiket di teater London dan masih menjadi kandidat kuat film action terbaik hingga sekarang).
7. Viral Trend
Memanfaatkan sosial media menjadi game changer bagi promosi budaya.
Gunakan sosial media untuk memposting hal hal tentang budaya kita.
Contoh: hastag #ootd untuk caption posting Instagram saat kita memakai batik.


Kebudayaan Lokal Indonesia adalah semua budaya yang terdapat di Indonesia yaitu segala puncak-puncak dan sari-sari kebudayaan yang bernilai di seluruh kepulauan indonesia, baik yang ada sejak lama maupun ciptaan baru yang berjiwa nasional. Peranan budaya lokal ini mempunyai peranan yang penting dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa, oleh karena itu Pemerintah Daerah dituntut untuk bergerak lebih aktif melakukan pengelolaan kekayaan budaya, karena budaya tumbuh dan kembang pada ranah masyarakat pendukungnya. Disamping itu, bagi pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat sendiri, dan elemen lainnya haruslah menyokong atas keberlangsungan dalam pengelolaan kekayaan budaya kedepan.
Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaan meliputi :
1. perlindungan; merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak disebabkan oleh manusia dan alam.
2. pengembangan; melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian.
3. pemanfaatan; melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi.
4. pendokumentasian; melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual.
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa kita

87
71
11/15/2017 14:18:08faliaamalia5@gmail.com
1301164104, Ayu Wulandari, IF-40-02
1301164602, Falia Amalia, IF-40-02
1301160544, Rani Sari Murti, IF-40-02
1301164262, Talitha Farah Kurniawati, IF-40-02
1. Para remaja saat ini cenderung menyukai sampai meniru kebudayaan luar. Adanya fasilitas seperti internet, televisi, radio, majalah yang banyak menampilkan kebudayaan asing, membuat para remaja tidak dapat membendung rasa keingintahuan mereka untuk mencoba dan meniru kebudayaan asing tersebut. Sehingga kebudayaan lokal menjadi tidak mereka sukai, dan mereka cenderung menganggap kebudayaan lokal sebagai kebudayaan kuno atau ketinggalan jaman, sedangkan kebudayaan asing mereka anggap sebagai kebudayaan yang modern & maju.
Kebudayaan luar itu seharusnya di sikapi dengan cermat, apakah kebudayaan asing ini bertentangan dengan kebudayaan lokal atau tidak, bukan langsung diterima begitu saja. Jika tidak bertentangan dengan lokal kita bisa mengolah kebudayaan asing tersebut dengan kebudayaan lokal, dan menciptakan suatu perpaduan yang unik sehingga para remaja tidak merasa bosan dengan kebudayaan lokal.

KELEMAHAN PERANAN BUDAYA LOKAL
• Kurangnya Komunikasi tentang kebudayaan bangsa Indonesia adalah sebuah hambatan yang harus diselesaikan, sebagai bangsa Indonesia seharusnya kita harus lebih proaktif untuk mempromosikankebudayaan bangsa kita bahwa bangsa Indonesia itu kaya akan keanekaragaman budayanya. Adapun minimnya komunikasi sering terjadi perselisihan antar suku yang dapat berdampak turunnya ketahanan budaya nasional karena banyak terjadi kesalah pahaman tentang apa yang dianut.
• Peran masyarakat terutama orang tua serta pemerintah sangat penting disini seperti mungkin memberikan pengetahuan wawasan kebudayaan lokal kepada para anak – anak sehingga mereka biasa mencintai kebudayaan mereka sendiri dibandingkan dengan kebudayaan asing, dengan begitu maka kebudayaan lokal bisa tetap lestari sampai kapanpun dan tetap utuh.
• Kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal sekarang ini masih dibilang sangat minim, karena mungkin masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih trendy atau praktis sehingga kebudayaan luar sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini. Tetapi banyak budaya – budaya asing yang datang tidak sesuai dengan kepribadian suatu bangsa dan dapat merusak para generasi muda pada sekarang ini.
• Pengaruh globalisasi dapat mengakibatkan budaya luar yang tidak cocok dapat menjadi suatu kebudayaan yang bisa masuk kedalam kebudayaan bangsa indonesia dan itu sangat berdampak negatif pada kebudayaan lokal seperti sekarang ini banyak generasi – generasi muda sudah mulai-mulai meninggalkan kebudayaan lokal karena mereka menganggap kebudayaan lokal masih bersifat kuno dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman modern seperti pada saat ini.

Jadi, akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini yaitu:
• Pertama dampak pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya atau disebut juga globalisasi. Globalisasi sendiri membuat budaya luar masuk di indonesia dengan mudah. Generasi saat ini,tidak menyikapi dengan baik dampak dari globalisasi sendiri, tidak dapat memfilter mana yang perlu diambil mana yang tidak.
• Kedua, kurangnya pendidikan sejak dini tentang budaya, dikota-kota besar biasanya mata pelajaran tentang kebudayaan sudah dihapuskan, yang dulu setiap sekolah dasar ada muatan lokal yaitu pelajaran tentang bahasa daerah masing masing namun kini perlahanlahan mulai dihapuskan.
• Ketiga, kurangnya penanaman jiwa cinta tanah air sejak dini. Generasi saat ini haruslah bisa menyikapi dengan baik dampak dari globalisasi,
Pemerintah selama ini mungkin kurang dalam menumbuhkan rasa kepada masyarakat bahwa budaya tradisional kita harus kita lestarikan bersama karena kesenian tradisional adalah salah satu kekayaan budaya dan tentunya cerminan masyarakat itu sendiri, dan juga kurang nya dalam mempromosikan musik tradisional kepada masyarakat luar.

2. Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya local. Cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia terdapat beberapa poin penting :

1. Kenali budaya
- Mencari tahu tentang budaya Indonesia
- Mengikuti kegiatan atau komunitas tentang budaya, seperti tari tradisional, olahraga tradisional, dan lain-lain.
2. Ajarkan budaya kepada orang lain
- Mengajar di sekitar lingkungan dengan mengenalkan betapa indah dan kaya nya budaya Indonesia
3. Memperkenalkan budaya ke luar negeri
- Memposting kegiatan seni lokal di media sosial
- Menggunakan produk lokal
- Mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal
4. Tidak terpengaruh dengan budaya asing
- Jadikan budaya sebagai identitas anda
- Memilih serta memilah kebudayaan asing yang berdampak positif terhadap kebudayaan lokal
5. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan misalnya :
a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
6. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
7. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
8. Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
9. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
10. Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme
11. Pendidikan di Indonesia haruslah mengandung tentang budaya Indonesia mulai dari mata pelajarannya maupun tentang kegiatannya
12. Pemerintah harus mendukung segala kegiatan tentang budaya Indonesia
Demikian beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam proses pelestarian budaya. Diharapkan segala kesadaran kita sebagai generasi penerus untuk tetap bisa menjaga dan melestarikan budaya.
87
72
11/15/2017 14:22:02
dwibetasuryanis29@gmail.com
Febry Triyadi 1301162195 IF GAB02 / IF 40-08
Ainun Abidin 1301164159 IF GAB02 / IF 40-08
Dwi Beta Suryanis 1301164532 IF GAB02/IF 40-08
Linggis Galih Wiseso 1301164355 IF GAB02/IF 40-08
1.Identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini.
Berbicara mengenai budaya, Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan budaya. Namun seiring berjalannya waktu sampai saat ini, globalisasi telah membawa eranya yang telah melunturkan kebudayaan Indonesia. Maka berangkat dari hal tersebutlah akar permasalahan yang menyebabkan budaya tak benda seperti wayang kulit, tari, kesenian angklung, dan lain sebagainya kurang menarik di generasi yang serba gadget saat ini. Beberapa hal yang menjadi akar masalahnya yaitu karena adanya pengaruh dari budaya asing. Sebagai contoh misalnya masyarakat sekarang ini lebih suka menyimak film di tv setiap hari dibandingkan harus menonton wayang kulit. Karena dibandingkan harus keluar rumah berdesak desakkan mendapat tempat untuk menonton wayang, masyarakat lebih dominan mengikuti perkembangan era globalisasi yang hanya duduk santai dirumah menikmati tayangan tv yang bisa ditangkap melalui parabola. Belum lagi terdapat kesenian popular yang dapat diputar melalui dvd, vcd. Fakta demikian adalah bukti betapa negara asing telah menguasai globalisasi budaya. Kemudian yang menjadi akar berikutnya adalah generasi muda saat ini kurang peduli budaya sendiri. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa teknologi telah merenggut kebudayaan yang tersisa dengan fokus muda mudi masa kini berpacu pada gadget. Semua bisa didapatkan dari teknologi yang ada sekarang dan terlebih yang lebih menarik perhatian generasi kita, contohnya saja social media. Dan belum lagi tentang kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal dan komunikasi budaya yang sekarang ini sering menjadi perdebatan antar suku karena kesalahpahaman komunikasi budaya tersebut. Pernyataan tersebut tentu saja membuat komunikasi budaya semakin minim, sehingga akan berdampak pada turunnya ketahanan budaya bangsa. Dan hal terakhir yang menurut kelompok kami paling utama dalam pembahasan akar permasalahaan dari budaya tak benda adalah kurangnya pembelajaran tentang budaya sejak usia dini. Bisa diambil sebagai contoh saja, mata pelajaran yang ada di pendidikan anak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, bahkan SMA/SMK, semakin memudar bahasan materi tentang budaya lokal daerah masing-masing. Meski masih tersisa, itu hanya budaya Bahasa antar daerah di Indonesia. Cakupan terhadap materi budaya yang ada di Indonesia kurang diperhatikan.

2.Solusi dari permasalahan yang sudah kami identifikasikan adalah pupuk pembelajaran tentang budaya lokal sejak usia dini. Tidak hanya di mata pelajaran, namun dapat dijadikan ekstrakurikuler di sekolah anak-anak. Tak hanya pada usia dini, tentunya kita bisa memanfaatkan peranan mahasiswa dalam kebudayaan untuk mempertahankan budaya yang masih ada maupun hampir terlupakan. Caranya adalah mengoptimalkan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya, khususnya budaya tak benda. Optimalisasi tersebut terdapat 2 jalur, intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikuler yaitu menjadikan seni dan budaya sebagai substansi mata kuliah, untuk mendapatkan pemahaman yang baik terhadap kesenian. Sedangkan ekstrakurikuler dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa atau yang biasa kita sebut UKM. Hal ini merupakan salah satu yang dapat mengoptimalkan pelestarian budaya. Sebagai wadah terbukanya pintu untuk mahasiswa yang berbakat dan kreatif dibidang seni tari, dan sebagainya. Dan dilakukan latihan-latihan secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM tersebut yang berujung pada pementasan atau pagelaran. Dan itu merupakan bentuk nyata dari pelestarian budaya lokal. Kesimpulannya adalah perubahan terhadap era globalisasi sangat mempengaruhi peran masyarakat terhadap budaya tak benda/budaya lokal. Kesadaran masayarakat akan budaya berkurang dan perlu diperkokoh lagi untuk mempertahankannya. Karena nilai-nilai budaya bangsa sendiri yang paling berharga dibanding bangsa lain.

Daftar pustaka :
http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-ketahanan-budaya-bangsa-2/
http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitas-pembelajaran-sejarah-dan/
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah/
Bnj,Harian Kompas, 25 0ktober 2009.Jakarta
www.wordpress.com
83
73
11/15/2017 14:22:46
pradityarzk29@gmail.com
Fatahillah Ardhi - 1301164326 Praditya Rizki N - 1301164288 Raden Muhammad Irvan R - 1301164339 Robby Akmal - 1301164364
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Bagaimana Lunturnya Budaya- Budaya di berbagai daerah indonesia sudah tidak banyak diminati oleh generasi muda sekarang, itu karena kebudayaan bangsa sekarang sudah mulai luntur dari masyarakat kita karena masyarakat khususnya kita para pemuda lebih condong senang meniru budaya-budaya luar dari pada budaya asal kita sendiri. Seperti para remaja lebih sering menggunakan pakaian yang merupakan kebudayaan barat seperti remaja perempuan yang lebih senang menggunakan celana pendek, mereka melakukan itu agar terlihat lebih cantik padahal salah karena tidak menutup aurat. Sesungguhnya itu telah menyalahi budaya bangsa karena budaya bangsa terkenal dengan sopan santun dalam berpakaian.

Penyebabnya sebagai berikut:
- Kurangnya kesadaran masyarakat , kesadaran masyarakat kini terhadap budaya lokal terbilang turun drastis karena mereka lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai perkembangan zaman. Budaya asing yang mereka anggap lebih keren dan lebih praktis padahal banyak budaya indonesia yang lebih dari budaya asing tersebut.
- Minimnya Komunikasi Budaya, kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting karena agar tidak terjadi salah pemahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi juga yang sering membuat perselisihan antar suku yang berdampak turunya ketahanan budaya bangsa. Komunikasi antar masyarakat pun penting dengan saling mengenalkan budaya mereka ke masyarakat lain juga ke generasi penerus agar budaya itu tetap hidup dan lestari.
- Kurangnya pembelajaran budaya, memang betul dalam pembelajaran kita saat ini anak usia dini telah mempelajari budaya yang masuk dalam mata pelajaran di sekolahnya. Namun banyak juga yang tidak menanggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pelajaran budaya ini kita dapat membangun budaya bangsa serta cara beradaptasi budaya lokal di tengah perkembangan zaman ini.

Dampaknya sebagai berikut:

Dampaknya remaja indonesia mulai kehilangan jati dirinya sebagai rakyat indonesia yang memegang teguh budaya indonesia. Budaya baik mulai luntur seperti tarian tarian daerah, kesenian daerah, dan adat daerah, lain juga budaya budaya baik seperti budaya gotong royong, budaya tolong menolong, dan lainya.
Disisi lain ada negara lain yang menklaim budaya indonesia adalah budaya dari negaranya, itu adalah kesalahan besar. Lagi lagi peran remaja diperlukan dalam pelestarian budaya agar tidak di ambil paten budaya itu oleh negara lain.
Juga budaya yang luntur ini akan menyebabkan budaya itu punah dengan tidak diteruskanya ke pada generasi muda atau generasi penerus. Juga berakibat terhadap turunya moral bangsa, turunya nilai religius remaja. Turunya sikap saling menghargai antar masyarakat dan lainya.Seperti berikut adalah dampak dari lunturnya budaya asing yang menyebabkan budaya kita di klaim atau di eksploitasi oleh pihak asing :

- Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh pemerintah Malaysia
- Lagu Soleram dari Riau oleh pemerintah Malaysia
- Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh pemerintah Malaysia
- Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh
Shiseido Co Ltd
- Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang

Ya benar, memang pihak asing banyak mengklaim budaya kita diatas adalah sedikit contohnya. Mungkin pas di media ada berita tentang pihak asing mengambil budaya indonesia baru kita bergerak dan berkoar untuk mengambilnya kembali. Memang itu salah pihak tersebut tapi sedikit kesalahan dari kita kenapa tidak kita lestarikan agar tidak di klaim oleh pihak asing.

Solusinya sebagai berikut:

Solusinya kita sebagai remaja seharusnya lebih mencintai budaya kita sendiri, jangan hanya karena budaya kita di akui oleh negara lain. Baru kita unjuk diri dengan berkoar-koar di media sosial, tanpa melakukan aksi nyata untuk mempertahankan budaya tersebut. Setidaknya mari kita mulai lestarikan budaya indonesia dari dalam diri sendiri, seperti mencintai budaya, musik, film, hal hal lain dari negeri kita sendiri.
Juga sebagai remaja mungkin kita bisa mengemas budaya indonesia yang sebelumnya terlihat kuno dan biasa saja, dikemas menjadi lebih menarik. Entah dengan arasement atau tarian, sehingga budaya ini mempunyai nilai lebih dimata orang banyak agar lebih dilirik dan dicintai oleh rakyat indonesia ini.
Mungkin tidak semua remaja indonesia tidak peduli dengan budayanya, masih banyak remaja diluar sana yang masih mencintai dan melestarikan budaya kita. Jadi kita sebagai remaja indonesia mari kita lestarikan budaya indonesia.


86
74
11/15/2017 14:27:18vbyanty23@gmail.com
1301164132 Viebiyanty Prihatiningrum IF 40 GAB03
1301160216 Laras Gupitasari IF 40 GAB03
1301160083 Diniyal Amru Agatsa IF 40 GAB03
1301164365 Yuriza Mufidah IF 40 GAB03

1. Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki beragam kebudayaan. Banyaknya pulau-pulau di Indonesia mengakibatkan semakin beragamnya kebudayaan Indonesia. Budaya-budaya di tiap daerah juga bermacam-macam. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.
Perkembangan zaman yang pesat membuat arus informasi dapat dengan mudah di akses masyarakat yang membuat masyarakat mudah terseret dan terpengaruh, mulai dari informasi yang sensasional sampai hal positif maupun negatif. Dengan adanya hal itu banyak fenomena-fenomena yang ditimbulkan, salah satunya adalah demam drama Korea dan k-pop yang sedang melanda kalangan muda.
Dengan masuknya budaya asing ke Indonesia mengakibatkan minat generasi saat ini semakin sedikit terhadap budaya tak benda Indonesia. Masuknya budaya asing ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis global yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkaan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan generasi saat ini. Dimana generasi saat ini tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan yang bersangkutan. Perkembangan teknologi, terutama masukanya kebudayaan asing tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu akulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring olah masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa. Salah satu contoh sederhana generasi saat ini lebih suka menyanyikan lagu yang cenderung kebudayaan asing karena mereka mengganggap lagu adat/tradisional tidak up to date dan generasi saat ini lebih pandai memainkan alat musik modern dibandingkan alat musik tradisional. Selain itu karena masuknya budaya asing ke indonesia generasi saat ini lebih suka menarikan tarian luar tidak menarikan tarian tradisional dan sekaligus lebih cenderung mempelajari musik dan tarian luar. Dampak masuknya budaya asing antara lain. Terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa.
Selain contoh-contoh di atas, ada lagi kebiasaan yang sudah mulai mengakar di kaum remaja. Yaitu dengan membiasakan makan-makanan cepat saji. Seperti yang kita ketahui bersama, makanan cepat saji adalah salah satu budaya atau kebiasan orang asinng. Padahal makanan cepat saji mengandung banyak sekali zat pengawet yang berbahaya untuk tubuh kita. tapi, para remaja tidak memikirkan hal itu. Hanya sedikit remaja yang memperdulikan diri mereka sendiri dengan tidak sering memakan makanan cepat saji tersebut. Bahkan banyak dari kaum remaja yang merasa malu apabila memakan makanan khas Indonesia.
Dari beberapa kasus di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa generasi muda lebih memilih atau lebih menyukai budaya barat di banding budaya Indonesia itu sendiri. Sehingga tidak heran apabila akhir-akhir ini budaya kita sudah mulai memudar. Padahal belum tentu budaya asing tersebut akan cocok dengan pribadi mereka. Seharusnya kita tidak hanya menerima begitu saja budaya asing tersebut dan juga kita tidak harus menolak secara seluruhnya budaya tersebut. Karena tidak semua budaya asing itu buruk.



2. Peran anak muda adalah menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia, banyak media yang menampilkan penduduk negara lain memainkan tarian tradisional yang di miliki Indonesia dan dengan cepatnya orang Indonesia menuduh negara tersebut mengklaim budaya Indonesia tanpa mencari kebenarannya. Tetapi ada juga beberapa kebudayaan Indonesia banyak terpengaruh dari negara lain, karena pada jaman kolonial Indonesia adalah tempat yang strategis untuk para perdagangan (India, Arab, Tingkok) dan pembeli (Portugis, dan lain sebagainya) bertemu. Hal itu yang akhirnya mempengaruhi kebudayaan indonesia salah satunya cerita pewayang Mahabarata yang mengisahkan tentang perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang merebutkan kekuasaaan (menjadi raja).
Dalam menjaga dan melestarikan budaya tak benda Negara Indonesia agar tidak punah. Beberapa solusi yang dapat kita lakukan diantaranya, yaitu;
• Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikannya dalam kehidupan kita.
• Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisional pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan, dan lain-lain.
• Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
• Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
• Tidak berpengaruh dengan budaya asing.
• Terbuka dan menjaga, maksudnya untuk tetap bisa memilih dan memilah mana budaya yang baik dan buruk yang bisa mempengaruhi budaya kita. Dan menjaga warisan budaya leluhur kita agar tetap terlestarikan budaya itu sendiri.
• Lebih menekankan ekstrakulikuler kebudayaan kepada pelajar agar mereka tetap bisa melestarikan budaya Indonesia.
Kita harus mampu memilah-milah kebudayaan mana saja yang cocok dengan diri kita dan tentunya lingkungan kita. Semuanya kembali pada kesadaran dari masing-masing individu, apakah ingin memelihara budaya kita yang mayoritas lebih baik di bandingkan dengan budaya asing atau lebih memilih budaya asing yang akan selalu berubah dari masa ke masa.
86
75
11/15/2017 14:31:54kkrizki00@gmail.com
1301160509 Rizki Achmad Riyanto IF 40 GAB 01
1301160373 Kinegar Hadinawa IF 40 GAB 04
1301164540 Gary Andersen IF 40 GAB 01
No 1 Budaya merupakan identitas suatu masyarakat. Hal itu mencerminkan asal-asul dan ciri khas suatu masyarakat. Misalnya jawa barat mempunyai tarian tradisional jaipong. Kebudayaan ada dua jenis yaitu benda dan tak benda. Tetapi budaya tak benda mulai ditinggalkan secara perlahan.
Masuknya budaya luar negeri mulai menggeser keberadaan budaya lokal. Generasi muda mulai menginggalkan budaya lokal dan mengikuti budaya luar negeri. Kemudian generasi tua tidak mengajarkan anaknya mengenal budaya lokal. Selain itu minimnya cagar budaya yang membuat generasi muda tidak mengetahui budaya lokal.
Masuknya budaya luar, membuat para generasi muda mulai kurang peduli dengan budaya lokal yang ada. Musik tradisional dikalahkan oleh musik dari luar. Musik seperti dangdut yang dinilai kampungan kalah jauh dibandingkan dengan musik dari budaya luar seperti Rock,Jazz,dll. Alat musik tradisional juga menjadi kalah jika dibandingkan dengan Alat musik dari luar. Selain itu, memang sudah sifat dasar rakyat indonesia untuk mudah mengagumi negara luar. Anak Anak di indonesia juga terlalu sering menonton film animasi dari negara lain. Bukannya, film animasi indonesia tidak ada, namun film animasi indonesia masih kalah dari animasi negara lain. Sehingga anak kecil yang menyukai film animasi tersebut, menjadi otomatis menyukai budaya yang ada disana. Kondisi industri kreatif indonesia baru mulai berkembang. Dari dulu industri kreatif di indonesia sulit untuk berkembang. Hanya baru beberapa tahun belakang ini, industri kreatif indonesia mulai berkembang.
Inti dari semua itu adalah, karena memang sudah dampak natural dari globalisasi itu sendiri. Budaya yang masuk, bukan budaya dari satu negara, namun berbagai budaya yang paling populer di dunia masuk di indonesia. Bagaimana mungkin indonesia dapat bertahan terhadap budaya2 yang masuk tersebut, karena disini bukan indonesia terhadap negara lain, namun indonesia terhadap dunia.

No 2 indonesia merupakan salah satu negara yang koheren yang memiliki berbagai macam budaya, Bahasa, dan agama. Dengan berbagai macam nya latar belakang masyakat yang berbeda, terbentuklah Pancasila yang adalah hasil dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya.. Oleh karena itu menurut saya demokrasi yang cocok untuk Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Secara umum pengertian dari demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang pelaksanaannya mengutamakan asas musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama (seluruh rakyat). Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ideologinya terdapat dalam Pancasila, oleh karena itu setiap sila yang terdapat dalam Pancasila harus diaplikasikan dalam kehidupan setiap rakyatnya sehari-hari untuk menunjang kemajuan negara kita.
Kenapa kami memilih demokrasi Pancasila? Karena demokrasi Pancasila sangat sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia sendiri yang memiliki sejarah Panjang dalam perjuangan pendahulu yang berjuang melawan penjajah, dan bagaimana negara ini berkembang menjadi sekarang atas bantuan para pemimpin2 terdahulu dan rakyat-rakyat yang berkerjasama untuk menjadikan Demokrasi Indonesia menjadi demokrasi Pancasila
secara umum ciri demokrasi Pancasila adalah:
1. Kedaulatan beada di tangan rakyat.
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
6. Menghargai hak asasi manusia.
7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena merugikan semua pihak.
8. Tidak menganut sistem monopartai.
9. Pemilu dilaksanakan secara luber.
10. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
11. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.

85
76
11/15/2017 14:40:13mzaki194@gmail.com
muhammad zaki faizal (1301160186)
Rista Aryantiwi (1301162387)
muhammad jehan mahsan (1301160441)

IF-40-11
nomor 1
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.
Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya kita.Sebagai contoh budaya tak benda seperti wayang, tari, kesenian angklung, upacara tradisional dan masih banyak lagi, semakin lama semakin ditinggalkan oleh sebagian besar generasi muda dan tidak menutup kemungkinan akan hilang di masa mendatang. Akar permasalahan tersebut yaitu :

- Cara berfikir masyarakat yang telah modern, membuat mereka lebih menilai segala sesuatu berdasar harganya, bukan lagi berdasarkan makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya,
- Kurangnya event pagelaran budaya yang mampu memperkenalkan dan menyampaikan budaya-budaya tak benda berserta dengan makna dan filosofinya,
- Pemikiran masyarakat terhadap budaya yang dinilai kuno, ketinggalan zaman, dan tidak penting.
nomor 2Merubah cara fikir tiap pribadi yang hanya mengukur segala sesuatu dari harga, agar mengukur segala sesuatu berdasarkan makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya,
- Mengadakan event yang benar-benar memperkenalkan budaya-budaya yang ada, serta menyampaikan makna dan filosofi yang terkandung didalam budaya tersebut,
- Mengubah pemikiran masyarakat terhadap budaya, agar mereka memahami pentingnya budaya-budaya baik yang ternilai kuno hingga modern.



Nomer 2
Sebagai warga negara Indonesia,kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju daerah,dan sebagainya. Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan kepribadian bangsa kita yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua merupakan satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Upaya melestarikan budaya antara lain :
1. Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
2. Kemudian mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai ke negara lain.
3. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.


Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaan meliputi :
1. perlindungan; merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak disebabkan oleh manusia dan alam.
2. pengembangan; melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian.
3. pemanfaatan; melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi.
4. pendokumentasian; melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual.
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa kita
5. memasukan materi pelajaran yang berhubungan dengan budaya tak benda. Agar mereka dapat mencobanya dan dapat menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan tersebut.
6. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan langkah-langkah untuk melindungi budaya Indonesia. Salah satunya dengan mendaftarkan warisan budaya tak benda ke United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (Unesco). Langkah lain, mengajak pemerintah daerah (pemda) untuk memperkuat festival kebudayaan.

tulisan budayawan Edi Sedyawati dalam bukunya Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah (PT Rajagrafindo Persada, 2012). Edi menuliskan, adalah tugas kita bersama, para guru, dan para pengisi media massa untuk meningkatkan kesadaran budaya dan kesadaran sejarah terhadap masyarakat luas.
Kesadaran budaya itu antara lain, menurut Edi, ditandai dengan pengertian bahwa di samping merawat dan mengembangkan unsur-unsur warisan budaya, kita sebagai bangsa Indonesia yang bersatu juga sedang mengembangkan sebuah kebudayaan baru, yaitu kebudayaan nasional. Hal itu dapat meningkatkan harkat bangsa. Di samping itu, demikian Edi menulis, kesadaran sejarah pun perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan karena dewasa ini terasa masih amat kurang.

http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/2011/03/permasalahan-budaya-di-indonesia.html
https://lidamaulida.wordpress.com/2015/11/20/cara-mempertahankan-kebudayaan-indonesia-pada-era-globalisasi-saat-ini/
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/09/26/oww9tt284-upaya-pemerintah-lindungi-budaya-indonesia
http://travel.kompas.com/read/2014/10/24/175400427/Memelihara.Warisan.Budaya.Tak.Benda.

86
77
11/15/2017 14:37:53bftiga@gmail.com
(1301160438,M Aditya Rayhan,IF4008) (1301160171, Hafidzil Khairi,IF4008) (1301162178, Edy Santoso, IF4008) (1301160468, M Zaky Ramadhan, IF4008)
1. Minimnya Pengajaran Ketika Usia Belia
Usia muda adalah tahap dimana seseorang seperti kertas putih yang siap untuk di’coret’, yang mana ketika itu adalah insting peniru kita sangat besar dan apapun yang terjadi ditahap ini berpengaruh besar terhadap tingkah, perilaku, maupun kepribadiannya kelak, dan Orang Tua maupun sekitar adalah objek sempurna untuk ditiru oleh si Belia.
Masalahnya ad alah kerap kali ketika dimasa ini orang tua maupun lingkungan sekitar memberikan contoh yang akan membentuk jiwa si Belia menjadi jiwa yang memahami bahwa Budaya luar adalah budaya yang menarik, bahkan beranggapan budaya luar adalah budaya yang seharusnya ditiru sehingga menyebabkan budaya yang disekitarnya, yang mana adalah budaya indonesia semakin ditinggalkan.

Tuntutan sosial untuk mencapai pengakuan sosial di lingkungan generasi muda
Budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini menurut kelompok kami dikarenakan masuk nya budaya-budaya asing kedalam kehidupan sehari-hari generasi muda dimana tren/kebudayaan tersebut dianggap lebih menarik oleh para generasi muda, meskipun budaya asing yang masuk tersebut bukan berasal dari budaya tradisional masyarakat luar, melainkan tren/budaya baru yang tercipta karena proses globalisasi yang dinamakan globalisasi budaya. Dalam globalisasi budaya generasi saat ini dituntut untuk mengikuti tren/budaya global dalam upaya mendapatkan pengakuan lingkungan sosial yang "tidak ketinggalan zaman". Karena tuntutan sosial tersebut generasi saat ini terus berupaya untuk melakukan "panjat sosial" untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungan sosial disekitarnya. Apabila hal tersebut terus berlanjut maka semakin lama kebudayaan tak benda di negeri ini akan menjadi semakin asing dan semakin dianggap "ketinggalan zaman" oleh generasi yang akan datang. Faktor lain yang menyebabkan budaya tak benda di negeri ini semakin sedikit menarik minat generasi saat ini


2. Menurut kelompok kami, solusi yang ditawarkan untuk akar-akar permasalahan diatas adalah dengan mengubah mindset generasi saat ini dengan menerapkan pemikiran bahwa budaya-budaya tak benda di negeri ini merupakan warisan para leluhur yang patut kita jaga bersama. Banyak faedah yang tersirat dan tak tersirat yang dapat kita ambil dari kebudayaan tak benda. Penjelasan faedah atau tujuan dari budaya akan dapat menimbulkan kesadaran dari individu individu generasi muda. hal ini nantinya akan berpengaruh pada pembangunan pondasi dari rasa kecintaan dan apresiasi pada budaya kita sendiri. ketidak pedulian kadang ditimbulkan karena ketidaktahuan dari sebuah individu sehingga mengakibatkan hal ini menular pada individu lainnya. Penanaman nilai nilai yang dapat menimbulkan kecintaaan dan kebanggaan terhadap generasi muda akan jauh lebih baik daripada memberikan pendidikan ulang pada generasi yang lebih senior meskipun bukan hal yang salah untuk digunakan. Sebabnya karena generasi muda akan lebih mudah untuk diberikan dan dibentuk mindsetnya karena belum banyak kontaminasi dari budaya budaya luar. Kebudayaan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah bangsa .karenanya dengan kebudayaan tersebut kita memiliki identitas masing-masing yang membuat kita beragam dan memiliki rasa senasib yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa nasionalisme dan ikatan persaudaraan yang kuat. Sehingga dapat menimbulkan nilai nilai positif yang dapat mempengaruhi pembangunan negara yang kuat dan solid. Dan hal diatas dapat meminimalisir intrusi dari pihak pihak luar yang akan mengganggu keutuhan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya usaha untuk meningkatkan kepedulian terhadap budaya bangsa sendiri merupakan tanggung jawab dari seluruh masyarakat indonesia. Karena ada peribahasa yang mengatakan ”it takes a village to raise a child” yang artinya kepedulian seluruh masyarakat sangatlah diperlukan untuk keberlangsungan budaya oleh generasi muda.
82
78
11/15/2017 14:42:29rifkifauzi309@gmail.com
1301164169, Rifki Fauzi, GAB-02
1301164529, Teddy Andrianto, GAB-03
1301164133, Abdul Aziz, GAB-02
1301164109, Choddy Rabbany, GAB-01
1.) Semakin pesatnya perkembangan zaman hal ini mempengaruhi pola hidup manusia dari waktu ke waktu sehingga masyarakat mulai melupakan budaya budaya yang indonesia sendiri karena sudah ter pengaruh oleh budaya budaya asing.
Kurang nya penidikan budaya di negara ini sehingga generasi sekarang masih belum mengetahui budaya budaya daerahnya sendiri dan seiring berkembanya zaman generasi generasi mudah saat ini pun mulai mengadopsi budaya budaya asing hal ini menjadikan masyarakat akan sedikit sedikit meninggalkan mudaya mereka sendiri.
Kurangnya wadah untuk mempromosikan budaya kita dan wadah untuk generasi mudah kita untuk sehingga mereka tidak dapat memberikan ilmunya kepada generasi generasi mudah kita jika ini dibiarkan maka kita akan kehilangan orang orang yang ahli dalam mempertahan etika budaya kita.
Budaya asing lebih menarik sehingga generasi generasi sekarang ini lebih tertarik mengadopsi budaya asing dan kurangnya kegiatan kegiatan (promosi budaya) sehigga generasi sekarang ini tidak tahu bahwa budayanya mereka seniri pun lebih menarik dari pada budaya asing.
Budaya kita ter kesan jadul dan nora sehingga generasi generasi sekarang ini meninggalkan budaya asli indonesia dan berpindah ke budaya asing karena budaya asing terkesan lebih keren dan modern.


2.) Masalah-masalah budaya kerap dipermasalahkan di Indonesia. Terutama bagi para generasi saat ini, minat rasa ingin tahu tentang kebudayaan semakin berkurang, permasalahan yang paling penting bagi para remaja di Indonesia point pentingnya tentu saja pengaruh dari budaya luar, budaya-budaya eropa, yang masuk ke Indonesia. Tidak hanya budaya budaya asing saja, namun penggunaan teknologi pun dapat menyebabkan kurangnya ketertarikan generasi modern terhadap kebudayaan. Hal ini cenderung membuat kebudayaan di Indonesia semakin lemah dan lama kelamaan budaya di Indonesia akan punah. Solusi yang dapat diberikan agar permasalahan budaya tidak punah di Indonesia harusnya dapat di sosialisasikan melalui berbagai banyak media, seperti halnya cara guru menyampaikan pembelajaran tentang seni budaya kepada muridnya, hal ini dapat mencegah masalah ketidak tertarikan kebudayaan bagi generasi saat ini, dengan menambahkan kurikulum mata pelajaran senibudaya pada Sekolah Dasar, menengah, dan ke atas. Di berbagai banyak sekolah seharusnya mata pelajaran ini sudah ada, dan ada beberapa Sekolah mungkin yang tidak memasukkan mata pelajaran ini kedalam kurikulum terutama Sekolah Swasta, akan tetapi dengan cara ini, solusi masalah inipun masih belum dapat terselesaikan, karena generasi saat ini ada yang menganggap sepele dengan kebudayaan. Hal ini sangat mengkhawatirkan untuk dimasa yang akan datang. Generasi sekarang seharusnya diberi pengawasan terhadap orang tua, karena bisa saja generasi saat ini tidak tertarik terhadap kebudayaan Indonesia dikarenakan pergaulan yang sangat berlebihan, dan juga pengaruh budaya luar yang berbeda 180 derajat dari budaya Indonesia. Mereka menganggap budaya luar lebih asik karena kebebasannya dan budaya dalam membosankan karena banyak aturan-aturannya. Sehingga ketertarikan terhadap kebudayaan Indonesia semakin berkurang. Akan lebih baik jika orang tua mengawasi anak-anaknya dan juga mengajarkan tentang kebudayaan yang sudah turun-temurun agar generasi saat ini tahu tata karma dan aturan-aturan melalui budaya dari adat istiadat dan norma agama dari orang tuanya. Sehingga hal ini dapat membuat generasi saat ini akan takut melanggar aturan dan akan mengikuti kebudayaan dari orang tuanya adalah cara pencegahan yang paling penting, hal ini tidak akan membuat mereka melupakan kebudayaan, walaupun mulai dari yang kecil, pastinya sudah tertanam didalam diri mereka kebudayaan dari suku mereka sendiri. Bersosialisasi dengan orang-orang sekitar, ataupun membuat sebuah grup kebudayaan Indonesia di berbagai media sosial, ataupun di lingkungan sekitar, pun dapat mengatasi solusi punahnya kebudayaan di Indonesia. Dan tentunya di sekolah-sekolah, ataupun di sebuah Perguruan Tinggi, dengan membangun sebuah komunitas ataupun perkumpulan klub kebudayaan, dengan mensosialisasikan dan menampilkan berbagai ragam budaya tentunya tidak akan membuat seni budaya di Indonesia berkurang. Jika hal ini selalu dibudidayakan tentunya kebudayaan di Indonesia tidak akan punah di masa yang akan datang.
83
79
11/15/2017 14:50:07cdinata9@gmail.com
Wisnu Jayanata, 13011600345, IF-40-GAB04; 1301160038, I Kadek Candradinata, IF-40-GAB04; Ahmad Muammar Fanani, 1301160149, IF-40-GAB02
Pada era globalisasi ini, budaya atau kearifan lokal di Indonesia semakin memudar seiring perkembangannya. Negara Republik Indonesia merupakan negara yang sangat kaya di bidang kebudayaan baik dari jenis benda maupun tak benda. Khusus budaya tak benda seperti wayang, tari, kesenian angklung, upacara tradisional dan masih banyak lagi, kian hari kian ditinggalkan oleh generasi muda dan apabila ini berlanjut maka budaya Republik Indonesia akan musnah. Mengapa demikian ? Berikut merupakan identifikasi beberapa akar permasalahan kenapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi saat ini.
Generasi muda saat ini lebih memilih budaya - budaya barat karena dianggap lebih keren dan tidak kuno seperti budaya tradisional. Kita memang tidak bisa menghentikan globalisasi, karena pengaruh globalisasi sehingga informasi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri sangat cepat menyebar dan diterima oleh masyarakat bahkan sebagian besar tidak dipilah terlebih dahulu, sehingga informasi yang belum tentu baik untuk masyarakat Indonesia tidak tersaring. Ini terjadi karena masyarakat Indonesia dahulu dijajah, setelah mengetahui dan mendapatkan cara untuk menerima informasi dari luar, masyarakat Indonesia menjadi terlalu antusias dengan perkembangan teknologi informasi dan sangat bersemangat untuk berkompetisi di dalam bidang tersebut sehingga mengabaikan kebudayaan dan akhirnya menganggap kebudayaan asli Indonesia tersebut kuno dan tidak mengikuti zaman. Pandangan inilah yang menyebabkan generasi muda lebih memilih budaya – budaya barat agar tidak merasa dianggap “ketinggalan zaman” oleh masyarakat. Selain itu, minat generasi muda untuk mempelajari, mengembangkan atau melestarikan kebudayaan Indonesia sangat kurang, ini dipengaruhi oleh kurang adanya motivasi yang membuat minat kompetisi pada generasi saat ini menurun dan secara tidak langsung menurunkan minat generasi muda untuk mempelajari, mengembangkan atau melestarikan budaya tersebut.
Berikut saran atau solusi upaya – upaya yang mungkin dapat dilakukan demi melestarikan kebudayaan Indonesia dan meningkatkan minat generasi muda. Mengajarkan kebudayaan – kebudayaan Indonesia pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan. Menunjukkan bahwa kebudayaan Negara Republik Indonesia tidak kuno, dan keren, seperti dengan menunjukkan prestasi – prestasi yang diraih Indonesia dalam ajang kebudayaan internasional. Mencintai budaya Indonesia namun tetap tanpa merendahkan atau melecehkan budaya orang lain. Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa, dengan menggunakan bahasa daerah setiap hari, kita telah melestarikan salah satu kebudayaan Indonesia, namun tetap gunakan bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki, kenapa kita harus malu dengan kebudayaan yang kita miliki, sedangkan mereka yang diluar sana justru menyukai kebudayaan kita. Memilah kebudayaan asing, nyatanya, tidak semua kebudayaan asing ini memberikan dampak positif terhadap budaya lokal. Maka dari itu, kita harus cermat dalam mengadopsi budaya asing yang datang. Jangan sampai masyarakat Indonesia asal mengikuti tren yang ada, dan hasilnya adalah budaya lokal anda hilang. Dengan memilah dan memilih kebudayaan asing yang datang ke Indonesia. Contohnya ialah budaya kerja keras dari budaya asing dapat kita adopsi sebab budaya ini akan berdampak positif. Anda bisa lebih bekerja keras dalam mencapai cita-cita anda dan juga bekerja keras untuk melestarikan budaya lokal Indonesia. Selain itu, terdapat pula kebudayaan menghormati satu sama lain, kebudayaan ini akan sangat cocok untuk masyarakat Indonesia mengingat Indonesia memiliki ragam budaya sehingga masyarakat Indonesia akan lebih saling menghargai dan tidak menjatuhkan satu sama lain. Dapat disimpulkan, menerima datangnya budaya asing dengan pemilahan terlebih dahulu, kebudayaan Indonesia tidak akan hilang, justru kebudayaan Indonesia dapat melangkah ke arah yang lebih baik.
82
80
11/15/2017 14:51:54
fatikasari.anisa@gmail.com
1) Anisa Nur Fatikasari ( 1301164608 / IF-40-08 )
2) Rizki Alfarid Gusna ( 1301160343 / IF-40-08 )
3) Riva Yudisa Ikhsanurahman ( 1301164368 / IF-40-08 )
4) Thasya Nurul Wulandari Siagian ( 1301164111 / IF-40-08 )
1. Salah satu penyebab mengapa budaya tak benda semakin sedikit menarik minat generasi muda saat ini adalah masuknya budaya asing ke Indonesia. Kebiasaan orang-orang barat yang biasa kita saksikan baik di media elektronik, cetak maupun secara langsung seperti cara berpakaian dan mode yang telah menjadi budaya masyarakat kita khususnya kalangan remaja. Pengaruh ini dapat merambat lebih cepat ke golongan bawah akibat artis-artis di jagad hiburan yang memiliki tingkat modernisasi yang lebih tinggi. Dari perilaku dan gayanya itulah di lihat sebagai contoh dan layak di tiru karena di anggap lebih maju dan modern. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari modernisasi. Sehingga para remaja merasa tidak percaya diri kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri. Dan kini nilai-nilai kebudayaan kita semakin terkikis karena di sebabkan oleh pengaruh budaya Asing yang masuk ke Negara kita, sebagai contoh yaitu: cara berpakaian anak-anak remaja Indonesia yang sudah jauh melenceng dari aturan-aturan agama dan norma yang ada. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan sehingga ada bagian tubuh yang seharusnya tidak diperlihatkan malah diperlihatkan. Hembusan pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya modern dalam bentuk pergaulan masyarakat.

2. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini yaitu sebagai bangsa Indonesia pada dasarnya , kita telah memiliki prinsip dan budaya yang sudah turun-temurun dan dikenal memiliki kearifan lokal oleh masyarakat lokal maupun mancanegara. Sebelum masuknya era globalisasi, kebudayaan kita dikenal beraneka ragam dan unik . Untuk mempertahankan budaya tak benda agar tidak ditinggalkan kita dapat memanfaatkan masalah yang muncul menjadi solusinya . Contohnya pada permasalahan diatas kita mengetahui akibat perkembangan zaman , budaya asing tersebar luas melalui media baik elektronik maupun cetak . Kita dapat mengganti konten dari media-media tersebut , menjadi media untuk memperkenalkan dan menyebar luaskan budaya tradisional yang kita miliki , dengan cara membuat iklan atau video semenarik dan sekreatif mungkin agar seluruh masyarakat yang melihat iklan ini baik dari kalangan muda maupun tua dapat lebih antusias dan tertarik untuk belajar dan ikut menjaga budaya bangsa kita. Selanjutnya, permasalah tentang ketidakpercayaan para generasi muda saat ini untuk belajar tentang budaya tradisional yang dianggap tidak modern menjadi alasan mereka tidak tertarik untuk mempelajarinya , sehingga solusinya kita harus memodifikasi penerapan budaya tradisional yang ada agar lebih menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin modern , namun tanpa mengurangi nilai keaslian dari budaya tersebut , contohnya dengan melakukan kolaborasi antara tari tradisional dengan tarian kontemporer yang lebih modern , selain itu kita dapat mengubah desain batik yang pada umumnya ketinggalan zaman dan biasanya lebih banyak digunakan oleh kalangan tua , menjadi lebih tampil modis dengan semakin banyak nya desain baju yang lebih kekinian sehingga kalangan muda pun akan lebih tertarik dan percaya diri untuk memakainya. Masalah lain yang muncul yaitu generasi muda tidak dapat membedakan antara budaya baru yang baik dengan budaya yang seharusnya tidak dicontoh, sehingga solusinya pendidikan tentang norma dan agama harus lebih ditingkatkan dan dipraktikan baik dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat agar generasi penerus bangsa lebih mengerti dan bisa menyaring banyaknya budaya luar yang masuk , agar kedepannya budaya tak benda yang kita miliki tidak akan punah dan tetap terjaga keasliannya seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
84
81
11/15/2017 14:51:59
reinaldo.kenneth@gmail.com
Hela Irmawati 1301160248
Reinaldo Kenneth D 1301164273
Yazri Pahlevi 1301164391
Rafif Falih Dalimunthe S. 1301164459
1. Budaya tak benda semakin lama semakin ditinggalkan seiring dengan semakin berkembangnya kemajuan disegala bidang misalnya dari aspek teknologi, globalisasi, pola pikir, dll. Sebagai contoh semakin berkembangnya lagu modern yang menggeser lagu- lagu tradisional milik bangsa kita, dari mulai anak-anak sampe orang tua lebih memilih mendengarkan lagu barat dari pada musik lokal seperti (Lir ilir, gundul pacul dll). Musik lokal atau tradisional dianggap sudah kuno atau ketinggalan jaman dan membosankan alasan ini yang menyebabkan masyarakat cenderung malu untuk mendengarkannya dan membuat musik lokal semakin ditinggalkan. Tidak hanya dalam segi musik, dance modern juga lebih diminati oleh kalangan anak muda dibanding tarian daerah yang lekat akan unsur budaya padahal banyak orang asing yang malah mempelajari berbagai jenis tarian daerah kita. Selain itu alasan lainnya kenapa banyak masyarakat sekarang lebih memilih lagu luar adalah karena kurangnya budaya dalam negeri yang terekspos agar dapat dilihat oleh masyarakat kita sendiri. Kurang diperkenalkannya budaya milik bangsa kepada generasi muda. Contoh sederhana adalah di sekolah, jaman dulu pelajaran daerah termasuk kedalam pelajaran wajib yang harus diikuti oleh seluruh siswa. Dulu siswa diajarkan menari, bermain musik tradisional (contoh gamelan dari jawa), menyanyikan lagu daerah namun sekarang pelajaran ini semakin ditinggalkan seiring dengan kurang dianggap pentingnya pelajaran daerah dari pada pelajaran matematika, bahasa inggris dsb. Ini membuat remaja jaman sekarang menjadi banyak yang tidak tahu menahu akan banyaknya dan beraneka ragamnya budaya yang kita miliki. Tidak kalah penting pengaruh perilaku masyarakat sekitar. Pertunjukan wayang, pertunjukan musik angklung, ludruk yang dahulu selalu menemani keseharian masyarakat Indonesia yang sering dipertontonkan oleh desa sebagai hiburan kini bagai hilang tanpa jejak apalagi dalam ruang lingkup masyarakat kota yang lebih memilih menonton film di bioskop, pergi ke karaoke, maupun konser musik moderen. Masuknya budaya luar sangat mempengaruhi tergesernya budaya milik bangsa. Oleh sebab itu kita harus tetap melestarikan budaya kita agar tidak dicuri bangsa lain atau pun hilang begitu saja
Solusi agar budaya tak benda di Indonesia tidak punah
Kebudayaan di suatu negara memiliki tingkat keberadaan yang berbeda-beda. Kebudayaan ini bisa mencerminkan suatu negara. Dari permasalahan diatas kami memberikan solusi agar budaya Indonesia tidak punah di generasi generasi selanjutnya. Berikut adalah solusi yang berikan :
1. Perlindungan
Perlindungan dari masyarakat suatu negara, menurut kami salah satu upaya agar budaya suatu negara tidak punah adalah dengan cara melakukan perlindungan dari masyarakatnya sendiri, karena kalau bukan kita pemuda Indonesia tidak ada lagi yang bisa melindungi budaya Indonesia. Melindungi budaya bisa dengan membuat komunitas komunitas yang menekuni suatu budaya dan jika ada banyak komunitas yang menjaga budaya maka semakin banyak juga budaya kita bisa dikenal oleh generasi generasi selanjutnya. Perlindungan budaya tidak bisa hanya dengan komunitas saja tetapi pemerintah juga ikut turun membantu melestarikan dan menyelenggarakan acara acara yang diselenggarakan oleh komunitas komunitas tersebut.
2. Pemanfaatan
Pemanfaatan budaya seperti memberikan lahan terbuka untuk mengadakan acara seperti pameran, pentas seni, bazar, dan sebagainya. Acara-acara seperti itu bisa mengundang orang luar sekalipun turis untuk mendatangi acara tersebut, dan keuntungannya adalah selain kita bisa mendapat penghasilan dari penjualan souvenir, budaya suatu negara juga akan dikenal dan dipandang oleh masyarakat luar.
3. Adaptasi
Solusi yang terakhir adalah dengan melakukan adaptasi dengan kemajuan teknologi dan zaman. Menurut pandangan kami masyarakat millennium sedari kecil sudah hidup bersandingan dengan teknologi, maka dari itu adaptasi budaya dengan kemajuan teknologi akan memiliki efek yang besar.
Adaptasi seperti membuat suatu game atau aplikasi yang bertema budaya. Maka secara tidak langsung orang yang menggunakan aplikasi atau game tersebut akan mencari tahu lebih lanjut tentang budaya tersebut. Dan dari hal tersebut budaya suatu negara akan terhindar dari kepunahan.
83
82
11/15/2017 16:02:26naufalrzld@gmail.com
Irfandio Daffa A. (1301160175)
Mochammad Naufal Rizaldi (1301160334)
Haris Bayhaqi (1301164040)
Asbahid Rifqi B. (1301164090)
Para remaja zaman sekarang sebagian besar sudah tidak peduli lagi dengan budayanya sendiri. Remaja zaman sekarang lebih tertarik dengan budaya – budaya luar terutama budaya barat yang begitu pesat masuk ke Indonesia yang akibatnya budaya lokal sendiri terlupakan bahkan hampir hilang. Di daerah perkotaan sudah jarang ada bahkan hampir tidak ada acara atau ajang yang menampilkan tarian – tarian dari berbagai daerah di Indonesia. Kebanyakan di daerah perkotaan banyak sekali yang menampilkan tarian – tarian dari barat dengan diiringi musik barat dan yang memerankan tarian itu pun kebanyakan adalah para remaja bahkan anak – anak. Beda halnya dengan daerah pedesaan atau pulau pulau terpencil, disana budaya tak benda malah sering kita jumpai dan pemerannya pun beragam, mulai dari anak – anak hingga orang dewasa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pudarnya kebudayaan tak benda di Indonesia terutama di kalangan remaja zaman sekarang, yaitu

a. Semakin berkembangnya teknologi
Semakin maju zaman semakin maju pula perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi saat ini sangat lah pesat, karena pesatnya perkembanyak teknologi, kita bisa melihat berbagai informasi yang ada di luar sana. Salah satu informasi yang bisa di dapat dari luar sana yaitu budaya barat. Mungkin anak – anak hingga remaja zaman sekarang lebih tertarik dengan tontonan budaya barat dari pada tontonan budaya lokal. Karena hal ini mengacu kepada kebiasaan, dimana orang itu lahir, disitulah orang itu akan belajar budayanya. Sering kita lihat anak – anak hingga remaja zaman sekarang yang tinggal di daerah perkotaan selalu dikelilingi dengan teknologi – tekonologi seperti gadget smartphone. Didikan orang tua pun sangat kurang di zaman sekarang ini, karena anak – anak usia balita sudah disuguhi gadget smartphone agar anak itu diam. Apabila anak itu diberi tontonan budaya – budaya Indonesia maka anak itu pun secara tidak sadar akan mencintai budayanya karena dari kecil sudah dididik dan diperlihatkan budaya lokal. Apabila sebaliknya maka anak tersebut akan mengikuti budaya dari luar. Karena pada dasarnya anak – anak itu mengikuti apa yg dia dilihat.

b. Tren
Tren zaman sekarang sudah sangat berbeda dengan zaman dahulu. Dulu anak – anak menghabiskan waktunya selain bermain adalah dengan belajar tari dan music daerah, tapi dengan datangnya tren – tren baru seperti film bioskop, konser band, game online, dan entertainment lainnya anak-anak sekarang memiliki lebih banyak kegiatan yang bisa dipilih. Daripada belajar menari atau music daerah anak – anak sekarang lebih memilih berkumpul untuk menonton film belajar memainkan alat music pop.

c. Pendidikan
Pendidikan di Indonesia masih dibilang kurang baik, karena masih menilai suatu mata pelajaran berdasarkan nilai yg didapatkan oleh siswa tersebut. Anak – anak SD hingga SMA telah mendapatkan mata pelajaran seni budaya namun hanya sekadar memperkanalkan bukan mengimplementasikan. Selain pendidikan di sekolah, pendidikan di sekitar lingkungan rumah juga penting, karena disana lah anak – anak berkembang dan mempelajari sifat dari lingkungannya. Apabila anak tersebut sudah berada di lingkungan yang modern dan tidak menyukai kesenian maka anak tersebut akan meniru dan mempelajarinya. Yang terpenting adalah didikan dari orang tuanya, apakah orang tua tersebut memberikan pendidikan tentang kesenian daerah lokal atau tidak. Jika orang tua sudah memperlihatkan kesenian barat kepada anaknya maka secara tidak langsung anak tersebut akan menirunya.

Solusi dari ketiga masalah tersebut yaitu tentunya orang tua haruslah sadar dari dampak perkembangan teknologi yg pesat ini terhadap masa depan anak – anaknya dan juga masa depan budaya lokal di Indonesia. Orang tua seharusnya tidak memberikan gadget kepada anak – anak, apa bila anak tersebut sudah memasuki usia remaja barulah orang tua bisa mempertimbangkan dengan catatan orang tua harus lah selalu mengawasin anak – anaknya agar tidak terjerumus ke budaya barat. Tetapi orang tua juga tidak boleh terlalu memaksakan anak – anaknya untuk mencintai budaya lokal, karena apabila anak tersebut dipaksakan maka anak tersebut bisa saja mengalami depresi atau stress akibat tekanan dari orang tuanya. Orang tua cukup hanya memberikan pendidikan dan memberikan penjelasan apa dampak yang diperoleh akibat lunturnya budaya lokal di kalangan remaja dan anak – anak. Solusi ke dua yaitu dengan cara mengikuti tren yang ada saat ini, misal teren saat ini adalah game mobile. Kesenian yang ada di Indonesia bisa aja dijadikan sebuah game mobile yang menarik sehingga anak – anak yang bermamin game tersebut minimal akan mengenal dan mengetahui apa saja budaya tak benda di Indonesia.
84
83
11/15/2017 15:04:28andriamirul@gmail.com
Aditya Standley Cristianto (1301160138)
Johan Antonius Salim(1301164150)
Andri Amirul Sonjaya(1301164234)
1.Generasi muda Indonesia saat ini semakin kurang peduli dan kurang mencintai budaya bangsanya sendiri. Karena sekarang ini semakin banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia, sehingga minat generasi muda jauh lebih tertarik untuk mempelajari kebudayaan asing tersebut. Salah satu yang menyebabkan kurangnya minat untuk mempelajari budaya sendiri karena kurangnya informasi dan pengetahuan tentang kekayaan budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia, padahal Bangsa Indonesia memiliki banyak kebudayaan bahkan ada yang menjadi warisan budaya dunia.
Generasi muda Indonesia yang akan menjadi penerus bangsa diharapkan mampu mengantisipasi dan juga teliti dalam memilih kebudayaan asing yang masuk, karena budaya asing tersebut tidak semuanya sesuai dengan sesuai dengan kebudayaan kita dan bisa berdampak sangat buruk terhadap eksistensi budaya kita jika kita tidak benar-benar menyaringnya.
Dilihat dari sudut pandang sikap, saat ini banyak tingkah laku anak-anak muda yang tidak kenal sopan santun, cenderung cuek dan tidak ada rasa peduli terhadap kondisi bangsanya. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya yang akhir-akhir ini mulai terangkat lagi seperti, anak-anak geng motor. Dengan bersembunyi dibalik mantel organisasi yang berbasis ketertarikan (interest based organization) mereka dengan seenaknya melakukan tindakan kekerasan yang sangat mengganggu ketenteraman dan kenyaman masyarakat, bahkan meresahkan hati warga. Dan masih banyak lagi faktor-faktor yang merusak moral bangsa.
Jika pengaruh yang seperti diatas dibiarkan begitu saja, maka nantinya moral bangsa semakin rusak dan semakin banyak timbul tindakan anarkis antara masyarakat. Nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak adanya rasa cinta terhadap budaya bangsanya sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, pengaruh negatif masuknya budaya asing terlihat cukup banyak dan tentunya cukup menyumbangkan dalam kehancuran moral generasi muda Indonesia. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif masuknya budaya asing terhadap nilai-nilai nasionalisme.

2. Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :
- Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
- Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya :
a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
- Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
- Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
- Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
- Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
- Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme
- Kenali budaya
Mencari tahu tentang budaya Indonesia
Mengikuti kegiatan atau komunitas tentang budaya, seperti tari tradisional, olahraga tradisional, dan lain-lain.
-Ajarkan budaya kepada orang lain
Mengajar di sekitar lingkungan dengan mengenalkan betapa indah dan kaya nya budaya Indonesia
-Memperkenalkan budaya ke luar negeri
Memposting kegiatan seni lokal di media sosial
Menggunakan produk lokal
Mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal
- Tidak terpengaruh dengan budaya asing
Jadikan budaya sebagai identitas anda
Memilih serta memilah kebudayaan asing yang berdampak positif terhadap kebudayaan lokal
Source:
http://hanydina.blogspot.co.id/2013/02/cara-menjaga-budaya-lokal.html
http://guruppkn.com/cara-melestarikan-budaya
http://lidya-amanda-dhita.blogspot.co.id/2012/01/kurang-pedulinya-generasi-muda-terhadap_605.html
85
84
11/15/2017 15:05:01
muhammadfajarrizqi@gmail.com
1301164401 MUHAMMAD FAJAR RIZQI
1301164036 MUHAMMAD ALFISAR RACHMAN
1301164318 MAXALMINA SATRIA KAHFI
1.Warisan budaya tak benda, merupakan warisan budaya yang tak bisa diindera dengan mata dan tangan, namun jelas-jelas ada di sekitar kita. Pada tahun 2016 telah ditetapkan sebanyak 150 karya budaya menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Masalah yang muncul usai ditetapkannya budaya-budaya tersebut adalah kepedulian dan minat anak bangsa terhadap budaya tersebut yang semakin hari semakin kurang diminati, bahkan tidak ingin tahu apa saja budaya yang ada di Indonesia, khususnya budaya tak benda. Salah satu akibat dari budaya tak benda semakin sedikit menarik minta generasi saat ini dan paling berpengaruh adalah hadirnya budaya asing ke dalam kehidupan berbudaya di indonesia. Proses perkembangan dan pengimitasian mereka terhadap budaya asing semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi melalui media massa, terlebih khusus melalui internet. Mereka rela menyediakan banyak waktu hanya untuk dapat menyaksikan sosialisasi budaya lain. Proses pengimitasian para remaja ini, memperlihatkan terjadinya sebuah pergeseran kekaguman terhadap budaya sendiri. Nampak dengan jelas proses pergeseran budaya. Orang tua tak mampu mengarahkan anak mereka untuk tetap mengagumi dan mengimitasi budaya sendiri melainkan mengizinkan anak-anak mereka mengimitasi budaya asing dalam cara berpakaian maupun gaya hidup. Contoh pengaruh budaya asing adalah dari segi berpakaian yang dulu lebih suka berpakaian yang menutupi semua anggota badan kini beralih pada pakaian-pakaian yang lebih condong terbuka. Budaya asing yang diimitasi oleh remaja sekarang, tidak melihat efek negatifnya sehingga budaya yang dapat menghilangkan identitas bangsa ikut terimitasi oleh penerus bangsa. Selain itu arus globalisasi dan perkembangan zaman yang semakin modern menjadi salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi bertahan/tidaknya suatu budaya bangsa. Awal dari modernitas yang dapat menghilangkan budaya adalah ketika anak bangsa tidak dapat mengkolaborasikan teknologi modern dengan budaya lokal, sehingga budaya sendiri terlupakan. Informasi yang dapat dengan mudah diakses dan didapatkan juga menjadi faktor mengapa budaya asing dapat menjadi lebih cepat dilihat oleh remaja saat ini, disisi lain budaya lokal kurang diberikan akses informasi, jika sudah ada akses penyebaran informasi tersebut kurang banyak dan waktu penyebaran informasi tersebut cenderung sebentar, tidak seperti budaya asing yang akses dan penyebaran informasinya terus menerus. Adapula cara penyajian informasi kurang atraktif sehingga kurang mempengaruhi daya tarik budaya lokal tersebut.

Dari hasil pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa budaya tak benda yang ada di indonesia sudah sangat jarang di lirik oleh masyarakat indonesia, jika terus menerus seperti ini maka tidak dapat di pungkiri lagi bahwa budaya tak benda yang ada di indonesia akan punah , supaya budaya tak benda yang ada di indonesia tidak punah maka ada solusi - solusi yang harus di terapkan yaitu :
meningkatkan rasa sadar dan cinta terhadap budaya sendiri , kurangnya rasa sadar dan cinta terhadap budaya sendiri adalah faktor paling utama yang dapat membuat budaya indonesia menjadi punah.
mengajarakan budaya tersebut kepada generasi penerus , jarangnya orangtua yang mengajarkan budaya indonesia menyebabkan generasi penerus menjadi tidak tahu apa saja budaya tak benda yang indonesia punya sehingga generasi penerus lebih tau budaya luar.
memperkenalkan budaya - budaya indonesia terhadap masyarakat indonesia maupun masyarakat luar , kurangnya pemerintah yang memperkenalkan budaya indonesia seperti melakukan acara - acara yang memperkenalkan budaya indonesia dan menayangkan acara tersebut pada station - station tv yang ada di indonsia  menyebabkan banyak masyarakat indonesia yang tidak tahu apa saja budaya yang indonesia punya dan seberapa pentingnya budaya tersebut .  
mengadakan lomba - lomba yang bertema budaya indonesia , dengan adanya lomba yang bertema budaya maka akan membuat generasi penerus menjadi tahu dan mengerti betapa menariknya budaya indonesia yang tidak kalah menariknya dengan budaya asing.
Menjadikan pengetahuan budaya Indonesia menjadi wajib bagi seluruh rakyat indonesia, dengan mewajibkan budaya Indonesia kita menjadi belajar untuk memahami dan mengerti budaya - budaya Indonesia yang selama ini telah ditinggal bahkan tidak sedikit yang lupa akan budaya Indonesia
Memaparkan  budaya - budaya Indonesia melalui banyak media, dengan memaparkan budaya - budaya Indonesia seperti contohnya membuat poster yang dipasang di publik dan seperti menggambar mural pada dinding dapat menarik perhatian rakyat pada budaya Indonesia.


Referensi :
http://www2.pdsp.kemdikbud.go.id/Berita/2015/06/13/Warisan-Budaya-BendaWarisan-Budaya-Tak-Benda
https://media.neliti.com/media/publications/93464-ID-none.pdf
https://www.kompasiana.com/nofitasari/pengaruh-budaya-asing-terhadap-masyarakat-indonesia_5815e7275eafbd9728b827a4
85
85
11/15/2017 16:00:43draniahk@gmail.com
1301164211 Gigas Taufan Arvyanto /IF 40-GAB01
1301164163 Dhamir Raniah Kiasati Desrul / IF 40-GAB01
1301160199 Cindy Alifia Putri / IF 40-GAB01
1.Budaya tak benda semakin sedikit diminati oleh generasi muda saat ini dikarenakan:
• Kebanyakan warisan budaya yang termasuk budaya tak benda di Indonesia memiliki tingkat kerumitan yang tinggi dan tidak mudah ditiru. Seperti wayang kulit, yang pembuatanya terbilang cukup sulit. Mulai dari pemilihan kulit untuk dijadikan sebagai wayang, pembentukan dasar bentuk wayang, pengukiran ulir-ulir tubuh pada setiap lakon wayang berbeda-beda satu dengan yang lain, serta pewarnaan dan pengeringannya. Selain itu juga penyimpanan wayang kulit juga harus diperhatikan agar wayang tetap awet.
• Beberapa budaya tak benda memerlukan prosesi adat dan tidak sembarangan dibuat, untuk tetap sesuai dengan warisan nenek moyang. Jika tidak demikian masyarakat daerah dengan budaya tertentu akan mengaitkan dengan mitos-mitos yang telah beredar sejak dahulu dari leluhur secara turun temurun dan akhirnya menjadi kepercayaan local daerah tersebut.
• Budaya tak benda juga memiliki nilai-nilai tersendiri yang tidak asal dibuat tanpa makna. Mulai dari makna historis, makna tentang kemanusiaan, serta penggambaran masyarakat budaya tersebut berasal. Makna-makna yang terdapat pada budaya tak benda juga membuatnya menjadi ciri dari budaya itu sendiri, seperti corak batik mega mendung yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Motif mega mendung identic dengan corak warna biru yang maskulinitas kaum lelaki dalam pembuatanya dan berani dalam mengahadapi rintangan.
• Semakin tergesernya budaya sendiri dan digantikan dengan budaya dari luar. Seperti pada budang musik. Musik tradisional seperti gendhing-gendhing jawa (macapat, tembang), dan musik gamelan semakin jarang terdengar. Pemain dari musik tersebut kebanyakan adalah orang-orang yang telah lanjut usia, jarang terlihat anak muda dalam mengisi permainan gamelan jawa.
• Jarangnya pengenalan tentang budaya tak benda, sehingga generasi muda tidak mengetahuinya. Generasi muda lebih mengenal budaya asing daripada budaya bangsa mereka sendiri. Kalaupun ada pengenalan hanya berlangsung singkat saja.
• Identik dengan desa atau kampung. Budaya asli bangsa kita sebenarnya lahir dari leluhur kita yang dahulunya hidup dalam komunitas tertentu dan hidup di daerah kecil. Sama halnya dengan saat ini, kebanyakan budaya asli masih bisa ditemui di daerah yang lebih terpencil daripada di kota-kota besar, sehingga budaya seperti kesenian daerah lebih identik dengan identitas desa dan membuat anak-anak muda yang tinggal di kota cenderung menganggap sebelah mata sehingga lebih memilih budaya asing yang terlihat lebih modern.
2. Berikut adalah solusi dari permasalahan yang telah diidentifikasi agar budaya tak benda Negara Indonesia tidak punah di masa mendatang:
• Melakukan pelatihan dalam pembuatan ataupun pemakaian budaya tak benda. Pelatihan berguna untuk menghasilkan bibit-bibit yang dapat membuat budaya-budaya tak benda tetap bisa dibuat.
• Mengenalakan budaya tak benda asli bangsa sendiri ke generasi muda sedini mungkin. Dengan mengenalkan budaya sendiri sedari kecil, mereka akan lebih mengenal budaya asli bangsa. Hal itu juga akan mengingkatkan minat untuk belajar budaya sendiri ketimbang budaya asing.
• Kurikulum wajib sekolah-sekolah harus terdapat muatan yang mengenalkan budaya bangsa. Hal itu juga wajib dilakukan agar siswa juga semakin mengenal budayanya sendiri. Selain itu pula, pengadaan lomba-lomba yang bertemakan budaya daerah juga akan mendorong peningkatan minat dalam mempelajari budaya bangsa.
• Menghilangkan pandangan bahwa budaya asli bangsa itu tidaklah “kampungan”. Seperti batik yang dulu dikaitkan dengan generasi tua dan hanya orang tua saja yang memakainya, sementara anak-anak muda memakainya hanya saat waktu formal, sekarang batik dapat dipadupadankan dengan fashion terkini dan tidak hanya orang tua saja yang memakai batik, tapi anak-anak muda juga mulai menggemari batik. Dengan kreativitas memanfaatkan batik untuk dijadikan aksesoris terkini seperti topi, kaos, celana, dan masih banyak lagi, membuat batik menjadi lebih menarik. Hal ini juga bisa diterapkan pada budaya tak benda lain, sehingga tetap bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
83
86
11/15/2017 15:10:58quaryring@yahoo.com
1301164219 - ATIKA AYUNDA M - IF4008
1301164453 - DZUL WULAN NINGTYAS - IF4008
1301164550 - AMALIA HUWAIDAH - IF4008
1301164086 - RAHMATIAN JAYANTY S - IF4008
PEMASALAHAN MINIMNYA CINTA BUDAYA
Beberapa dekade kebelakang, indonesia dikenal sebagai negara yg memegang teguh dan bangga prinsip, dalam berbudaya, bahasa, dan bersikap. Keseharian bangsa Indonesia tidak akan jauh dari nilai dan budaya luhur pengampu serta nenek moyang bangsa Indonesia, namun seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang, informasi yang didapatkan masyarakat tidak hanya didapat dari mulut ke mulut ataupun buku pengetahuan, tetapi dari banyak tempat, fasilitas, dan platform salah satunya internet. Penggunaan internet mulai masuk ke Indonesia pada 1994, dan familier digunakan masyarakat familier mulai pertengahan menuju akhir tahun 2000an. Khalayak luas bias menikmati teknologi tersebut bahkan seluruh golongan usia dapat mengakses internet. Pada saat itulah jalan berpikir masyarakat Indonesia perlahan mulai berakulturasi, berangsur-angsur berubah, dan terpengaruh dengan apa yg di lihat dan didapatkannya dari sumber tertentu, dari berubah nya pola piker masyarakat Indonesia, timbul lah rasa keinginan untuk mengeksplor, menjelajah lebih luas wawasan tentang ilmu serta budaya diluar ilmu serta budaya nya sendiri padahal belum tentu masyarakat sudah mengenal dan menjaga denngan betul budaya yg dimilikinya. Karena terpengaruh terhadap budaya luar, dan kurangnya ketertarikan masyarakat Indonesia khusus nyaa generasi sekarang, budaya tak benda di Indonesia mulai sepi peminatnya sehingga cenderung diabaikan. Salah satu pokok permasalahannya adalah generasi sekarang merasa bahwasannya budaya leluhur nya sudah pasti dijaga oleh generasi sebelumnya, dan merasa aka nada penggantinya dan bukan mereka penggantinya seolah olah lepas dari tanggung jawab seseorang yg berbudaya. Padahal seharusnya generasi sekarang tau bahwasannya penerus dan penjaga budaya leluhur tersebut adalah generasi mereka sendiri. Selain itu para remaja cenderung meniru kebudayaan barat. Jika pengaruh-pengaruh tersebut dibiarkan, moral generasi bangsa menjadi rusak, selain itu rasa terhadap budaya bangsa itu sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat menjadi berkurang. Tak sedikit pula kalangan remaja yang lebih senang belajar budaya asing. Oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi yang ada saat ini.

SOLUSI
Untuk mengatasi permasalahan yang telah kami paparkan pada poin sebelumnya, kami menyajikan beberapa solusi yang akan kami bahas sebagai brikut. Seperti yang dijelaskan pada poin di atas, bahwa faktor yang mempengaruhi minat masyarakat pada umumnya sangat didominasi oleh adanya internet. Sehingga masalah ini dapat di atasi dengan cara yang sama dengan bagaimana masalah itu tercipta. Dengan internet kita dapat menyebarluaskan keindahan dan keunikan buadaya kita. Banyak cara-cara yang dapat dilakukan dengan perantara media internet. Bisa dengan pembuatan animasi yang menampilkan budaya-budaya tertentu, bisa dengan iklan atau bahkan vlog-vlog yang sekarang lagi viral dikalangan netizen. Kita juga dapat menyisipkan unsur budaya pada aspek pelajaran, acara tv ataupun hiasan-hiasan yang dapat kita pasang di sepanjang jalan umum (bisa berupa patung, lampu, plang dan lain lain). Kita juga dapat menetapkan hari budaya nasional yang wajib diikuti oleh seluruh masyarakat sama halnya dengan hut RI. Dalam acara tesebut kita dapat mengembangkan metode penyuluhan budaya kita lewat permainan atau pertunjukan yang berkaitan dengan budaya di Indonesia. Kita juga dapat menyisipkan nilai budaya lewat produk-produk makanan atau minuman yang beredar di pasaran. Para musisi juga harus berperan dalam melestarikan budaya Indonesia. Dengan kemampuan musisi profesional, diharapkan dapat membuat musik-musik yang dapat bersaing dengan musik luar. Singkat kata, solusi untuk permasalahan ini harus dipikul oleh seluruh masyarakat Indonesia. Namun tentu kita butuh sebuah awalan, seseorang yang mau memulai perubahan tersebut.

Negara yang maju adalah negara yang mencintai budayanya sendiri.
83
87
11/15/2017 15:35:33
imamnurdin173@gmail.com
(Imam Ali Nurdin Ahmad 1301140343 IF-40-GAB04),
(Mochammad Aria Putra Suwantra, 1301160200, IF-40-GAB01),
(Ilham Akbar Muhammad 1301140308 IF-40-GAB01),
(Rangga Dwi Wira 1301140143 IF-40-GAB01)
1. Beberapa akar permasalahan budaya tak benda kurang menarik minat generasi saat ini ;
a. Generasi muda Indonesia saat ini semakin kurang peduli dalam mencintai budaya bangsanya sendiri. Salah satunya adalah minimnya minat untuk mempelajari budayanya sendiri. Hal ini dikarenakan minimnya informasi dan pengetahuan tentang kekayaan budaya yang dimiliki bangsa indonesia. Padahal bangsa indonesia memiliki banyak kebudayaan yang diakui UNESCO sebagai warisan dunia. Masuknya berbagai kebudayaan luar melalui berbagai media, seperti Internet, media cetak, televisi, dll. Lumayan mempengaruhi kelunturan apresiasi terhadap budaya tradisional.
b. Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk mempelajarinya kini sudah mulai menurun . Terlebih lagi, budaya barat dan modernisasi menjadikan konsumsi sehari-hari generasi muda. Akibatnya kesenian dan budaya sendiri sudah dianggap tidak populer, terkesan kuno dan membosankan. Hal ini yang menyebabkan generasi penerus tidak mau menggelutinya bahkan mereka sudah tidak lagi mengenal budaya sendiri. Seharusnya generasi muda tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam melestarikan kebudayaan Indonesia agar kebudayaan tersebut akan tetap terjaga hingga generasi ke generasi berikutnya.
c. Pengaruh globalisasi juga sangat besar terhadap generasi muda, menyebabkan banyak generasi muda yang kehilangan kesadaran sebagai warga negara Indonesia yang mengenal dan membawa budayanya dalam kehidupan sehari - hari. Hal ini dapat dilihat dari gejala - gejala yang telah muncul dalam kehidupan sehari-hari contohnya, dari cara berpakaian, berbahasa, berpikir, dan berperilaku sesuai norma yang baik. Padahal, dalam melestarikan budaya tradisional Indonesia harusnya mengikuti norma-norma budaya yang kurang lebih dari daerahnya.

2. Solusi solusi dari permasalahan yang ada ;
a. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana informasi dan pengetahuan tentang kekayaan budaya bangsa Indonesia. Diakui bahwa teknologi sangatlah memiliki peran penting dalam kehidupan manusia terutama generasi muda, seperti teknologi informasi yang bersumber dari televisi, internet dan lain sebagainya. Melalui media-media itu kita bisa melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia. Di sinilah teknologi bisa memainkan perannya dalam pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa indonesia. Misal memberi informasi budaya wayang. Wayang memberikan gambaran kehidupan manusia di masa lampau dengan segala masalahnya yang menyimpan nilai-nilai pandangan hidup dalam mengatasi segala tantangan dan perkara. Selain itu, tersimpan nilai moral dan estetika, juga nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Jawa. Melalui wayang, orang memperoleh pandangan baru dan sikap hidup umat manusia dalam menentukan kebijakan mengatasi tantangan hidup.


b. Pengenalan akan seni dan budaya Indonesia kepada generasi muda harus dilakukan sejak dini, mulai di bangku sekolah dasar, sehingga generasi muda mengenal dan mencintai budaya indonesia sudah tertanam sejak dini. Hal ini sudah diterapkan pada masa sekolah dasar. Memberikan pelajaran muatan lokal kepada murid - murid. Namun, tidak dapat bertahan pada masa Sekolah Menengah Atas dan ke atas. Tidak hanya generasi muda saja yang tidak dapat melestarikan budaya Bangsa Indonesia, namun masyarakat kota yang rentan akan pengaruh globalisasi sehingga budaya tradisional mulai menghilang secara perlahan dari kehidupan sehari - hari.


c. Pengaruh globalisasi memang membawa banyak keuntungan, terjalin komunikasi antarbangsa dan terbentuknya peluang kegiatan antarnegara dalam cakupan luas. Akan tetapi, ancaman globalisasi terhadap eksistensi jati diri bangsa dibidang budaya tercermin dari semakin terkikisnya budaya lokal. Dalam kehidupan sehari-hari telah dilakukan upaya-upaya pelestarian budaya tradisi di era globalisasi saat ini memang menemukan banyak kendala. Kendala tersebut dapat dianalisis dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yang menjadi penghambat adalah sikap nasionalisme individu untuk lebih mencintai budaya asli Indonesia yang masih rendah, terkadang pola hidup individualisme, hipokrit, sinisme yang menjadi faktor penyebab minimnya kesadaran akan budaya tradisional yang dimiliki secara bersama-sama dan komprehensif.
Faktor eksternal yang menjadi penghambat dalam upaya pelestarian budaya tradisi tersebut adalah kurangnya sosialisasi dan mediasi baik itu dari pemerintah menangani masalah tersebut maupun media sebagai sarana khusus masyarakat umum yang menjembatani informasi kepada masyarakat. Selain itu, peran masyarakat juga cukup penting untuk mengajarkan pada generasi muda agar memiliki keahlian untuk melestarikan budaya yang dimilikinya.


Usaha untuk menjaga kelestarian budaya indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pementasan - pementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Secara khusus dapat dilakukan dengan cara:

1) Upaya untuk mempelajari kebudayaan tradisi oleh setiap individu.
2) Mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tradisi.
3) Menambah wawasan dengan cara mempelajari budaya dari daerah lain.
4) Menanamkan nilai kepada generasi muda agar bangga dengan budaya tradisi nusantara.
5) Membuat wadah atau lembaga untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas generasi muda dalam hal kebudayaan.

Upaya pelestarian itu akan berkesinambungan apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan adanya sosialisasi dari berbagai media massa baik regional maupun nasional. Implikasinya baik secara cepat atau lambat budaya tradisional kembali populer dan menjadi identitas bangsa Indonesia di dunia Internasional.
85
88
11/15/2017 15:14:05ahmad.fire@gmail.com
Ahmad Arsyel Abdul Hakim (1301164193) IF 40-GAB02
Ayumi Rahmadani H. (1301164606) IF 40-GAB02
M. Naufal Divian M. (1301164378) IF 40-GAB01
Danit Hafiz P. (1301160205) IF 40-GAB01
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Budaya adalah sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara pikir manusia. Masyarakat pada generasi saat ini tidak banyak yang minat terhadap budaya tak benda. Beberapa akar permasalahan terhadap budaya tak benda di Indonesia maupun mancanegara adalah sebagai berikut:
• Anak atau pemuda zaman sekarang yang malas melakukan sesuatu (mageran). Beberapa faktor pemuda zaman sekarang mageran yaitu karena hampir segala hal dalam kehidupan mereka serba instan, misalnya dalam hal memesan makanan, mereka menggunakan jasa delivery, baik menggunakan telefon maupun secara online. Sejak kecil, mereka sudah terbiasa dengan hal tersebut yang berakibat hal tersebut mengakar pada sifat mereka dan menjadikan mereka sebagai generasi mageran.
• Generasi saat ini merasa bosan dengan budaya leluhur yang dipandang kuno dan tidak berubah dari zaman nenek moyang sampai sekarang. Mereka lebih menyukai dan menggandrungi budaya modern daripada budaya tradisional, misalnya mereka lebih tertarik pada modern dance daripada tari jaipong. Sehingga mengurangi kesadaran mereka untuk melestarikan budaya tradisional. Selain itu, pementasan budaya yang dirasa kurang menarik sehingga menyebabkan generasi muda tidak tertarik untuk ikut melestarikan budaya tersebut.
• Banyak ahli budaya yang sudah tua dan meninggal di zaman ini dan belum sempat mewariskan ilmunya pada generasi yang lebih muda. Selain itu, pementasan budaya yang dipertunjukkan hampir semua diperankan oleh orang-orang yang sudah tua, ditambah penontonnya yang mayoritas adalah generasi tua itu sendiri. Karena itu, jika ada pemuda yang sebenarnya tertarik pada pementasan budaya itu, mereka merasa minder atau gengsi untuk ikut menyaksikan pementasan budaya tersebut.
• Pendidikan di Indonesia saat ini yang lebih mementingkan ilmu pasti/eksak mengikis jiwa kreativitas dari dalam diri para pelajar, sehingga mereka lebih fokus pada logika. Dikarenakan sekarang itu zaman teknologi dimana teknologi semakin berkembang dan tidak mementingkan budaya tradisional, generasi muda lebih tertarik untuk mempelajari teknologi dibandingkan mempelajari budaya tradisional
2. Solusi yang dapat kita berikan yaitu dengan mempertahankan budaya-budaya yang ada di Indonesia dengan menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat yang dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal dengan cara :
• Mau mempelajari budaya baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
• Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan
• Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah
• ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
• Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
• Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
• Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa. Walau begitu, gunakan bahasa daerah yang sopan.
• Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki. Kita harus bangga pada budaya kita sendiri.
• Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme. Maksudnya yaitu kita jangan menganggap budaya orang lain itu lebih rendah dari milik kita.
84
89
11/15/2017 15:16:00gerytompul@gmail.com
1301164179, Gery Sitompul, IF GAB-01
131164167, Hovely Simatupang, IF GAB-01
1301164227, Irsyad Fauzan, IF GAB-01
1301160479, Wisnu Adi Nurcahyo, IF GAB-01
1. Budaya adalah salah satu warisan dari leluhur kita juga anugerah Tuhan YME yang merupakan ciri khas suatu bangsa. Budaya merupakan pembeda agar kita saling mengenal satu sama lain. Di Indonesia terdapat ratusan suku bangsa yang memiliki kebhinekaan tradisi, adat dan budaya yang masing-masing memiliki keunikan. Misalnya, budaya sunda terkenal akan beragamnya jenis-jenis instrumentalnya. Seperti angklung dan kecapi atau pakaian khasnya seperti iket dan pangsi yang memiliki nilai yang tinggi sebagai status sosial mereka. Budaya-budaya yang lain pun memiliki corak keunikan yang khusus yang menjadi penanda bahwa ia merupakan suku bangsa tertentu. Generasi muda saat ini haya sedikit yang mau ikut terjun langsung mempertahankan keunikan budaya nusantara, hal ini terjadi terutama pada kebudayaan tak benda. Hal ini terjadi karena besarnya pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia, sehingga mindset anak muda saat ini merasa jadul atau ketinggalan zaman apabila tetap mengikuti budaya zaman dulu atau budaya yang sudah turun temurun dari nenek moyang kita dulu. Hal ini juga terjadai karena, sudah semakin sedikitnya orang tua kita yang mau menekankan pentingnya memiliki niat menjaga budaya asli nusantara, ini menyebabkan anak-anak muda zaman sekarang semakin kebarat-baratan. Ditambah lagi kurang nya mata pelajaran atau ekstrakulikuler disekolah yang menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya nusantara. Pagelaran-pagelaran seni akbar pun masih jarang dilaksanakan. Hal ini semua membuat para generasi muda zaman sekarang seolah tertutup matanya oleh budaya yang masuk ke indonesia dan seakan menganggap budaya asing itu merupakan budaya yang paling bagus dan paling penting untuk di ikuti.

2. Tradisi yang turun menurun merupakan ciri khas budaya kita. Namun dengan semakin pesatnya modernisasi dunia, budaya yang melekat pada jiwa manusia Indonesia semakin luntur dikarenakan modernisasi ini juga sebagai budaya baru yang terlihat lebih mudah diaplikasikan daripada budaya yang lainnya. Oleh karena itu, diperlukan solusi agar modernisasi tetap berjalan namun tidak menghilangkan keaslian budaya kita sendiri. Satu lagi alasan yang paling meyakinkan kenapa anak-anak muda zaman sekarang sudah tidak punya niat lagi melestarikan budaya nusantara adalah, semakin sedikitnya orang-orang tua yang mau mengajarkan budaya tersebut. Contohnya adalah tenun ulos, di sumatera utara. Tenun ulos hanya di geluti segilintir orang saja. Yang jadi masalahnya, kenapa tidak diadakan kursus tenun ulos? Atau disetiap sekolah ditambahkan ekstrakulikuler budaya? Hal ini harusnya yang jadi bahan perhatian paling besar bagi massyarakat maupun pemerintah, mengingat zaman modernisasi saat ini yang mulai memakan budaya kita nusantara. Salah satunya juga bisa dengan membuat sebuah acara yang memadukan antara unsur budaya tradisional dan unsur budaya modern. Misalnya sebagai contoh di Summarecon Mal Bekasi digelar festival budaya khas kota Daeng(Makassar) dengan tajuk "Nganreki Sanggena Bhassoro" yang artinya "yuk makan sampai kenyang". Dengan latar tempat yang modern diselingi juga unsur unsur tradisional dari masyarakat nusantara. Cara yang lain juga bisa dengan mementaskan budaya tradisional pada acara-acara modern. Misalnya pada pentas seni suatu SMA yang dominannya diisi oleh musik-musik modern bisa diselingi dengan pentas angklung. Dengan itu ada ciri khas budaya kita diantara pentas-pentas musik modern ini. Bisa juga dengan menampilkan pentas budaya pada acara-acara resmi baik nasional ataupun internasional. Sebagai misal, kita menampilkan tari blantek pada acara Konferensi Asia Afrika.
80
90
11/15/2017 15:19:31yahya2142@gmail.com
1301140199 YAHYA ERMAYA IF-40-GAB01
1301144179 REZA ARYADI IF-40-GAB01
1301144209 VICHA OCTAVIA TAMA IF-40-GAB01
1. Budaya tak benda di Indonesia sudah semakin sedikit menarik minat generasi saat ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya penyebaran budaya-budaya tak benda. Kurangnya penyebaran dikarenakan sudah sangat sedikit orang yang memelihara kebudayaan-kebudayaan tak benda. Generasi sekarang sudah sangat terjajah oleh teknologi. Meraka lebih suka memainkan permainan pada gadget mereka masing-masing sebagai hiburan sampai ditinggalkannya kebudayaan-kebudayaan tak benda yang ada. Mungkin ada beberapa dari mereka yang tertarik dengan kebudayaan-kebudayaan tak benda yang ada namun mereka malu menunjukkannya karena mereka hanyalah minoritas dan takut dicemooh oleh teman-temannya.
2. Agar budaya-budaya tak benda di Indonesia tidak punah, harus ada solusi untuk menanganinya. Untuk mempertahankan budaya-budaya tak benda yang ada di Indonesia, kita harus membuat budaya-budaya tak benda tersebut dapat diterima oleh generasi saat ini. Generasi saat ini sangat terikat oleh gadget mereka. Maka dari itu kita harus menyatukan budaya-budaya sekarang agar dapat dinikmati pada gadget yang selalu dibawa-bawa kemanapun mereka pergi. Mungkin salah satu solusinya adalah membuat game yang menarik dengan menyelipkan budaya-budaya tak benda yang ada di Indonesia.
75
91
11/15/2017 15:21:02
dianchusnul12@gmail.com
1301160063 Agnes Leady O
1301160087 Mitha Putrianty F
1301160307 Mela Mai A
1301163356 Dian Chusnul H
1.
Beberapa akar permasalahan bahwa budaya tak benda di Indonesia semakin sedikit menarik minat generasi sekarang adalah karena adanya globalisasi. Dimana, budaya luar dengan mudah masuk ke lingkungan kita. Karena globalisasi inilah, generasi saat ini lebih memilih "mempelajari" atau bahkan "mengembangkan" bakat mereka pada budaya luar tersebut, bukan pada budaya Indonesia. Contohnya saja lebih banyak generasi saat ini yang memilih untuk menonton konser penyanyi-penyanyi luar negeri dibandingkan dengan menonton pertunjukan wayang, atau pertunjukan budaya lainnya. Hal ini menunjukkan kurangnya apresiasi atau kecintaaan terhadap budaya sendiri.
Selain itu, kurangnya sosialisasi budaya tak benda ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan generasi saat ini kurang minat terhadap budaya tak benda. Mungkin hanya beberapa orang saja yang mencintai budaya tak benda ini. Misalnya orang-orang yang memang berasal dari keluarga dengan latar belakang yang erat dengan kebudayaan tak benda. Atau orang-orang yang memang dari kecil diarahkan oleh orang tua mereka untuk terjun ke suatu bidang budaya.
Akar permasalahan yang lain lagi adalah tidak adanya pembelajaran tentang kesenian daerah di beberapa daerah tertentu. Misalnya di beberapa daerah di Kalimantan. Tidak adanya pembelajaran tentang bahasa daerah mereka di sekolah-sekolah yang ada (tingkat SD sampai SMA). Tidak seperti di daerah Jawa Barat misalnya, yang mewajibkan seluruh siswa tingkat SD-SMA mempelajari tentang kebahasaan daerah mereka.

2.
Perlu adanya sosialisasi tentang budaya tak benda itu sendiri, yang mungkin dikhususkan untuk menarik minat generasi sekarang. Contohnya pemerintah menyelenggarakan suatu pameran seni yang dibuat dari, untuk, dan oleh generasi sekarang. Dimana pameran seni itu tidak hanya menampilkan seni-seni atau kebudayaan-kebudayaan yang sudah sering dilihat pada umumnya, tetapi juga budaya-budaya yang jarang atau bahkan belum pernah ditampilkan di depan umum. Seperti tari-tarian, wayang-wayangan, peragaan busana kebaya atau bahkan upacara adat. Hal ini juga bisa menambah wawasan bagi yang menontonnya. Bukan hanya generasi sekarang, melainkan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, perlu juga diadakannya pelajaran "bahasa" suatu daerah yang berlaku di daerah yang belum menerapkan sistem ini. Sistem ini akan diterapkan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD-SMA. Selain itu, perlu diterapkannya pembelajaran tentang kebahasaan itu di kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah diterapkan di Bandung, yaitu program 'Rebo Nyunda', yang mengharuskan setiap warganya untuk berbicara dengan Bahasa Sunda setiap hari Rabu. Walaupun belum semua warga menerapkan itu, setidaknya mereka memiliki rasa kepedulian terhadap budaya sendiri.
Solusi lain adalah untuk para orangtua lebih mengenalkan lagi budaya-budaya Indonesia yang tak benda kepada anak-anak mereka, agar budaya-budaya tersebut tidak menghilang di masa yang akan datang, apalagi sampai diambil oleh negara lain. Contohnya mendorong anak mereka untuk terjun ke dunia tari-tarian tradisional, atau mungkin hanya dengan mengajak anak-anak mereka mengunjungi temlat-tempat yang kental akan kebudayaan seperti keraton, rumah adat dan museum seni.
Kemudian pemerintah mengadakan pagelaran wajib di setiap daerahnya atau membuat tempat rekreasi yang kental akan budaya-budaya Indonesia. Kemendikbud mewajibkan kepada sekolah-sekolah di Indonesia dari SD-SMA untuk membuat mata pelajaran kesenian yang dikhusukan untuk mempelajari Bahasa, musik dan tarian dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu perlunya regenerasi budaya seperti tarian, bermain alat music, atau bahasa ke anak-anak muda di Indonesia agar anak-anak Indonesia lebih mengenal lagi budaya-budaya yang ada di Indonesia.

83
92
11/15/2017 15:23:08
febrinim99065@gmail.com
Febrian Aji Pangestu (1301164353) IF 40-06
Ardi Hendrawan (1301160157) IF 40-06
1
Kebudayaan-kebudayaan bangsa sekarang sudah mulai luntur dari masyarakat kita karena masyarakat kita khususnya para pemuda lebih condong senang meniru budaya-budaya luar dari pada budaya asli kita sendiri. Sebagai contoh para remaja putri atau pemudi kita lebih senang meniru memakai celana pendek seperti remaja putri atau pemudi bule yang ternyata merupakan kebudayaan barat yang mereka anggap dapat membuat mereka lebih cantik dari pada memakai pakaian yang menutup anggota tubuh yang merupakan salah ciri khas kita sebagai negara yang penuh sopan santun dan keramahannya. Remaja sekarang ini berbeda jauh dengan remaja-remaja zaman dulu. Jika remaja dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan mau berusaha sedangkan remaja sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan serba canggih dan makanan instan, dan kebanyakan tidak mau berusaha dengan keras, sebagi generasi penerus hendaknya kita harus berusaha lebih keras .
Zaman yang serba ada ternyata mampu membuat seorang menjadi pemalas dan lamban dalam berfikir serta bertindak. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaan sangat tergantung kepada kemampuan penalaran, skill, dan manajemen masyarakat khususnya kaum muda sebagai generasi penerus. Sayang sekali sampai dengan saat ini, masyarakat Indonesia mengalami krisis kebudayaan. hal ini disebabkan Kebudayaan asli bangsa Indonesia dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak dikembangkan oleh pihak-pihak yang berkompeten . Bahkan kebudayaan asli bangsa terkesan dibiarkan mati merana digerilya oleh kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat. Watak-watak negatif masyarakat Indonesia seperti munafik, feodal, malas, tidak suka bertanggung jawab, suka gengsi dan prestis, dan tidak suka bisnis, harus dihilangkan dan diganti dengan watak-watak yang baik. Semangat rakyat yang senang bergotong royong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, bermusyawarah memutuskan cara penyelesaian masalah sudah sangat jarang terlihat.
Nilai-nilai kebudayaanpun sudah mulai hilang terlindas oleh kemajuan jaman. Beberapa penyebabnya adalah karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal. Hal ini terjadi lantaran masyarakat saat ini kurang dibekali dengan pembelajaran kebudayaan ketika masih kecil. Oleh karena itu nilai-nilai kebudayaan semakin lama semakin terkikis. Karena generasi muda sudah terpengaruh dengan budaya asing, maka pelaku kebudayaan tak benda di Indonesia yang mayoritas dari generasi tua, sulit untuk mewariskan kebudayaan yang seharusnya diwarikan secara turun temurun. Jika hal ini terus terjadi maka lama kelamaan rantai kebudayaan di Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu akan putus.


2
Solusinya adalah dengan membatasi diri agar tidak terpengaruh dengan budaya asing yang saat ini masuk dengan bebasnya di Indonesia. Untuk membatasi diri dari budaya asing, kita harus mencintai budaya lokal terlebih dahulu. Adapun cara yang lain yaitu dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang bertemakan budaya dalam rangka untuk melestarikan kebudayaan itu sendiri seperti mengikuti pentas seni atau teater. Selain melestarikan, kita juga dituntut untuk mengajar kebudayaan kepada generasi penerus sehingga kebudayaan yang kita wariskan tidak musnah dan dapat bertahan dalam waktu yang lama.
Selain untuk melestarikan dan mewariskan budaya secara turun temurun di negeri ini, kita juga bisa melestarikan budaya ke mancanegara dengan tujuan untuk membuat kebudayaan Indonesia dikenal secara Internasional. Caranya yaitu dengan membuat pertunjukkan seni di luar negeri dengan skala yang besar, atau dengan membuat karya-karya seni khas nusantara lalu di eksport ke banyak negara. Dengan begitu persebaran kebudayaan Indonesia di mancanegara akan meningkat drastis dan dengan begitu akan banyak turis asing yang pergi ke Indonesia karena ingin mengenal lebih dekat mengenai kebudayaannya. Jika hal ini terjadi maka kehidupan para pelaku budaya akan menjadi sejahtera karena karya-karyanya banyak diminati turis yang datang.
Untuk memperoleh itu semua, kita harus mencintai budaya local terlebih dahulu. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendoktrin kebudayaan local kepada anak kecil agar mencitai budayanya sendiri dengan cara memperbanyak kontes seni atau kompetisi tari dan lain-lain.
83
93
11/15/2017 15:25:23
rizkinastiti001@gmail.com
panji bagaskara, 1301160098, if-gab-02
nisrina nurhuda, 1301164268, if-gab-02
rizki nastiti a, 1301164231, if-gab-02
1. Permasalahan mengapa budaya tradisional tak benda sedikit diminatin generasi saat ini ada beberapa macam. warisan budaya tak benda adalah segala praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan—serta alat-alat, benda (alamiah), artefak, dan ruang-ruang budaya terkait dengannya—yang diakui oleh berbagai komunitas, kelompok, dan dalam hal tertentu perseorangan sebagai bagian warisan budaya mereka. Warisan budaya tak benda ini, yang diwariskan dari generasi ke generasi, senantiasa diciptakan kembali oleh berbagai komunitas dan kelompok sebagai tanggapan mereka terhadap lingkungannya, interaksinya dengan alam, serta sejarahnya, dan memberikan mereka rasa jati diri dan keberlanjutan untuk memajukan penghormatan keanekaragaman budaya dan daya cipta insani. Rasa bangga dan kepedulian untuk melestarikan budaya kurang tertanam di generasi Indonesia saat ini. Minat mereka untuk mempelajarinya kurang dan lebih tertarik dengan budaya asing. Ditambah lagi banyak orang beranggapan bahwa tradisional dan modern adalah dua hal yang saling berlawanan. Hal tersebut memicu anggapan bahwa tradisional adalah hal-hal yang berbau kuno dan tidak dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman sedangkan modern mengacu kepada sifat sifat yang terbaru (up-to-date) dan bisa menyesuaikan perkembangan zaman. Kesenian modern dianggap lebih mampu memuaskan jiwa atau batin masyarakat. Kesenian yang lahir pada masa lampau dianggap sebagai seni tradisional sementara disisi lain, generasi yang lahir belakangan telah melahirkan kesenian baru yang sama sekali berbeda dengan kesenian sebelumnya dan memiliki pendukung yang jauh lebih banyak. Kondisi tersebut yang dianggap sebagian kalangan mengkhawatirkan Karena jika pendukung seni tradisional mengalami kemrosotan maka kesenian tersebut akan benar-benar punah dimasa saat ini. Ditambah lagi di era globalisasi ini terdapat internet, televise, radio maupun majalah yang menampilkan budaya asing sehingga tidak menutup kemungkinan generasi saat ini ingin mencari tahu tentang budaya asing tersebut. Hal ini juga bisa membuat generasi muda saat ini mulai meninggalkan seni tradisional dan lebih mengedepankan seni modern.

Sumber :
• http://nasional.kompas.com/read/2008/11/26/17323361/generasi.muda.kurang.peduli.budaya.sendiri
• http://basundoro-fib.web.unair.ac.id/artikel_detail-67666-Sejarah-KESENIAN%20TRADISIONAL%20DI%20TENGAH%20ARUS%20MODERNISASI.html
• http://travel.kompas.com/read/2014/10/24/175400427/Memelihara.Warisan.Budaya.Tak.Benda.
• http://hellenaldila06.blogspot.co.id/2015/01/tugas-ilmu-budaya-dasar-budaya-dan.html

2. Menurut kelompok kami, solusi yang bisa dilakukan agar budaya Indonesia tetap bisa berjalan dengan zaman modern yaitu dimulai dari diri sendiri dan Kesadaran diri sendiri untuk tetap menjaga seni tradisional Indonesia. Begitu pun dengan keluarga untuk selalu mengontrol penggunaan internet maupun memberikan motivasi untuk berkarya yang bertujuan melestarikan budaya Indonesia. Lalu dengan menumbuhkan rasa puas setelah melakukan atau mendengarkan atau melihat seni tradisional Indonesia. Banyak cara untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap seni tradisional salah satunya yaitu memadukan seni modern dengan seni tradisional. Ada satu contoh yang kami tahu yaitu salah satu lagu atau EDM (Electronic Dance Music) karya anak bangsa yaitu Weird-Genius. Weird-Genius adalah suatu grup music elektronik yang beranggotakan 3 orang yaitu Billy Taner, Eka Gustiwana dan Reza Oktovian. Grup musik ini menciptakan lagu yang berjudul “DPS”. Ada hal yang menarik dari lagu tersebut yaitu ada nada atau ketukan dengan menggunakan gamelan yang dipadukan dengan nada atau ketukan zaman modern. Lalu supaya menumbuhkan rasa cinta terhadap seni tradisional bisa juga melakukan sosialisasi terhadap masyarakat supaya lebih mengetahui dan berminat untuk melestarikan budaya tak benda Indonesia. Salah satunya yaitu dengan menampilkan berbagai macam tari atau musik tradisional pada saat CFD (Car Free Day) atau hari bebas kendaraan. Dengan cara ini masyarakat yang sedang olahraga atau melakukan lari bisa mengetahui bahwa Indonesia memiliki budaya yang sebagus dan seindah itu. Menurut kami pemerintah sangat berperan penting dalam menumbuhkan rasa cinta kepada generasi muda saat ini. Tanpa dukungan dari pemerintah, kita sebagai masyarakat kurang memaksimalkan usaha menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya tak benda. Usaha yang telah dilakukan pemerintah yaitu membuat pagelaran kebudayaan Indonesia dan menjaga kebudayaan Indonesia supaya tidak di akui negara lain. Menurut kelompok kami, usaha yang harus dilakukan generasi muda saat ini adalah menciptakan inovasi baru dibidang budaya Indonesia yang bisa berjalan seiring perkembangan zaman di era globalisasi ini. Contohnya memoderenisasi budaya itu sendiri seperti budaya musik yang menjadi warisan dari nenek moyang untuk di record ulang untuk bisa di putar di smartphone atau perangkat modern yang lain dan juga seni tari yang bisa juga di buatkan video untk bisa di putar dimana saja dan kapan saja .




Sumber :
• https://www.youtube.com/watch?v=sUcQle3S2Yo
• https://toolazyforname.blogspot.co.id/2013/04/upaya-pemerintah-dalam-melestarikan.html
84
94
11/15/2017 15:32:56nmukhbit@gmail.com
Muhammad Naufal Mukhbit Amrullah - 1301162314
Tira Vieri Andrian - 13101160464
Deryandaru Bhaskara - 1301160239
Rahadian Yusuf - 1301164057
Banyak alasan mengapa budaya tak benda Indonesia banyak ditinggalkan, salah satunya karena masuknya budaya luar yang lebih menarik bagi generasi muda Indonesia. Generasi muda pada zaman sekarang lebih tertarik kepada budaya-budaya luar yang menurut mereka keren. Banyak juga yang menganggap budaya Indonesia terlalu kuno, ribet, dan tidak keren. Banyaknya budaya luar yang masuk ke Indonesia membuat minat mereka untuk mempelajari budaya Indonesia sangat kurang.

Mari kita ambil contoh, misalkan saja tarian daerah khas Indonesia. Indonesia memiliki banyak jenis tarian yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu tarian-tarian tersebut malah makin jarang diminati oleh generasi- generasi muda di Indonesia. Generasi muda saat ini lebih memilih untuk mempelajari tarian-tarian modern seperti break dance dan tarian-tarian ala boyband yang berasal dari Korea Selatan. Walaupun masih ada beberapa kalangan yang masih mengapresiasi dan melestarikan budaya asli Indonesia, tetap saja lebih banyak orang yang lebih suka dengan budaya luar, yang akan membuat budaya Indonesia lama-kelamaan akan punah oleh perkembangan budaya luar yang kebarat-baratan.

Alasan lain, yaitu kurangnya edukasi tentang budaya tersebut kepada generasi-generasi muda di Indonesia. Di sekolah-sekolah, biasanya para guru hanya mengajarkan sekilas tentang budaya tersebut, tanpa mengajarkan bagaimana cara melestarikan budaya tersebut agar budaya tersebut tidak akan punah. Para orangtua pun biasanya terlalu sibuk untuk mengajarkan budaya tersebut pada anak-anaknya, sehingga memberikan beban itu kepada sekolah yang diemban anak-anaknya, yang juga kurang mengajarkan tentang budaya Indonesia.

Walaupun budaya Indonesia sekarang terlihat ‘mati’, atau dalam kata lain sudah jarang ada orang yang melestarikannya, namun budaya tersebut masih dapat kita selamatkan. Jika kita ingin budaya tersebut tetap hidup, maka harus dimulai dari diri kita sendiri. Budaya-budaya di Indonesia sudah mulai pudar karena makin sedikit orang yang melestarikannya. Jika kita mulai untuk melestarikannya, maka perlahan-lahan budaya tersebut akan tetap hidup dan diingat oleh orang-orang. Jika kita sudah melestarikannya, maka tugas kita yang berikutnya adalah mengajak orang-orang lain untuk ikut melestarikannya.

Solusi lain yang bisa kita terapkan agar budaya Indonesia tidak akan pernah mati salah satunya adalah meningkatkan edukasi tentang budaya itu sendiri. Tingkatkan materi-materi tentang budaya Indonesia pada kurikulum persekolahan. Perbanyak lomba-lomba kesenian, mulai dari tingkat daerah hingga tingkat nasional. Buatlah suatu alasan yang kira-kira bisa mengikat minat anak-anak muda agar perlombaan tersebut tidak hanya diikuti orang-orang dewasa, namun juga diikuti anak-anak agar budaya tersebut dapat terus bertahan. Semakin banyak generasi muda yang mengikuti lomba tersebut, maka akan semakin banyak juga orang-orang yang akan membawa budaya tersebut ke masa depan.

Solusi lain juga bisa dengan mengadakan festival budaya yang dilakukan secara rutin. Di mana dalam acara tersebut akan ada penampilan budaya dan pembelajaran tentang budaya-budaya Indonesia yang melimpah ruah. Dengan adanya acara tersebut, kita dapat mengajak generasi muda Indonesia untuk makin tahu tentang budaya-budaya Indonesia.
Pemerintah daerah juga harus turut membantu mengembangkan kesenian di daerahnya masing-masing. Dengan cara mengadakan sekolah tari dan sekolah-sekolah budaya lain yang mengajak generasi muda untuk dapat mengetahui budaya tersebut lebih lanjut. Pemerintah juga harus peka jika ada acara-acara yang diadakan agar menampilkan budaya-budaya yang dimiliki Indonesia, bukan menampilkan budaya luar yang notabene sudah lebih dikenali oleh masyarakat Indonesia.
82
95
11/15/2017 15:36:49
sayidm.ridhof@gmail.com
1301154312 Sayid Muhamad Ridho Fadilah IF 40-GAB3
1301154424 Mohamad Irwan Afandi IF 40-GAB3
1301154354 Hanif Salafi IF 40-GAB3
1301154536 Trisha Maharani IF 40-GAB3
1) Generasi muda saat ini menganggap kebudayaan2 tersebut ketinggalan zaman dan sudah kuno
Generasi muda zaman sekarang, khususnya para remaja mempunyai beragam cara untuk mendapatkan perhatian baik di social media maupun dalam pergaulan sehari-sehari,seperti di sekolah atau kuliah. Mereka sangat bangga jika dapat tampil meniru gaya-gaya selebriti atau bergaya kebarat-baratan, mereka bangga ketika bisa dance daripada bisa menari tarian daerah, mereka bangga ketika hafal lagu barat daripada lagu daerah tempat ia tinggal, mereka menganggap semua hal yang modern adalah keren dan menganggap semua hal yang berbau unsur tradisional adalah ketinggalan zaman, kuno, dan sudah tidak layak untuk diikuti lagi. Padahal, mereka tidak perlu harus menjadi seperti orang barat untuk menunjukkan identitas dirinya dan mendapatkan pengakuan dari orang lain, cukup dengan menjadi dirinya sendiri yang cinta dengan kebudayaannya dan ikut melestarikan budaya tersebut.
2) Kebudayaan tersebut dianggap tidak sesuai dengan kepribadian mereka.
Pengaruh globalisasi telah membawa banyak perubahan bagi remaja saat ini, baik itu positif maupun negatif, salah satu contohnya adalah remaja kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Dari cara berpakaian saja, banyak remaja sekarang yang berpenampilan seperti selebriti yang cenderung ke budaya barat, mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang tidak seharusnya diperlihatkan. Padahal, cara berpakaian seperti ini tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Namun, realita yang terjadi adalah mereka menganggap budaya seperti itulah yang sesuai dengan kepribadian mereka dan juga pergaulan mereka. Mereka menganggap kebudayaan yang ada sejak zaman dulu sudah tidak sesuai dengan mereka, mereka merasa lebih pantas dengan budaya-budaya modern yang ada saat ini.
3) Kurangnya pengenalan dan pemahaman terhadap kebudayaan indonesia sejak dini.
Secara perlahan tetapi pasti, rasa cinta maupun pemahaman terhadap budaya tradisional mulai luntur di kalangan generasi muda saat ini, dan tergantikan oleh budaya barat yang tidak seluruhnya sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Kurangnya pengenalan dan pemahaman terhadap kebudayaan indonesia sejak dini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan generasi muda saat ini menjadi kurang peduli terhadap eksistensi kebudayaan tersebut. Salah satu contohnya adalah kurangnya penerapan mata pelajaran yang dikhususkan untuk mempelajari budaya daerah masing-masing atau kebudayaan Indonesia. Padahal, hal seperti ini bisa meningkatkan minat murid untuk lebih mengetahui kebudayaan Indonesia.
4) Kurangnya rasa peduli dan apresiasi pemerintah terhadap tokoh kesenian daerah dan kuranya kemauan pemerintah untuk melestarikan budaya lokal
Mungkin kita bisa melihat bahkan merasakan banyak sekali para seniman yang meninggalkan pekerjaannya karena jasa mereka tidak dibutuhkan. Mereka lebih memilih mencari pekerjaan lain yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya meski sebenarnya pession mereka di bidang kesenian. Hal semacam ini lah yang sebenarnya membuat kebudayaan local menghilang, karena kurangnya tokoh yang berpengaruh. Selain itu mungkin kita hanya menyaksikan pertunjukan budaya daerah pada event-event kota tertentu bahkan mungkin setahun sekali. Hal ini yang menjadi kesalahan pemerintah dalam melestarikan budaya loka. Tanpa adanya seorang tokoh yang ahli dan event yang memadahi, lambat laun kebudayaan local pasti akan menghilang.
SOLUSI
1. Generasi muda saat ini menganggap kebudayaan-kebudayaan tersebut ketinggalan zaman dan sudah kuno hal itu disebabkan kurangnya Pendidikan tentang kebudayaan sejak dini yang menyebabkan menjadi kurang tertarik. Jika diberikan Pendidikan sejak kecil mereka akan lebih tertarik dengan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu juga adanya kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk yang menyebabkan kurang terkenalnya kebudayaan sendiri. Cara pertama untuk menangani kasus ini adalah dengan memberikan Pendidikan yang lebih tentang kebudayaan-kebudayaan di Indonesia. Cara kedua adalah dengan memberikan seminar, penyuluhan, pameran untuk memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia. Saat ini, penggunaan SmartPhone di masyarakan sangatlah tinggi. Frekuensi penggunaan SmartPhone bisa dari 3 – 7 jam perhari. Maka dari itu cara ketiga adalah dengan membuat suatu aplikasi yang memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Aplikasi tersebut bisa berupa game tebak-tebakan interaktif tentang budaya, bank kesenian (berisi informasi kesenian, contoh dan video), dll.

2. Kebudayaan tersebut dianggap tidak sejalan dengan mereka karena adanya factor gengsi antar masyarakat. Cara pertama adalah dengan melakukan sosialisasi tentang pentingnya kebudayaan Indonesia. Sosialisasi tersebut akan membandingkan budaya budaya Indonesia dengan budaya asing yang tidak kalah keren dari budaya asing yang masuk ke Indonesia. Selain itu adalah dengan menerapkan kebudayaan kebudayaan Indonesia dalam kegiatan sehari-hari. Seperti menggunakan batik, mendengarkan lagu lagu daerah dan lain-lain. Cara terakhir adalah dengan mengajak teman-teman sekitar untuk lebih mengenal tentang kebudayaan yang ada di Indonesia.

3. Dari sisi pemerintahan, pemerintah harus ikut serta dalam melestarikan budaya daerah tidak hanya meminta masyarakatnya melestarikan tanpa bentuk yang jelas. Jika kita ambil contoh kabupaten “Banyuwangi” yang hanya terkenal akan santet sekrang menjelma menjadi salah satu kabupaten terbaik di Indonesia dalam hal alam dan pelestarian budaya. Pemerintah banyuwangi sering sekali mengadakan event yang berhubungan dengan budaya seperti tari gandrung 1000, vestival barong dan budaya lain yang melibatkan masyarakat. Event tersebut tidak hanya dilakukan satu tahun sekali namun hampir setiap bulan selalu ada vestival tentang budaya banyuwangi. Hal semacam ini akan memberikan daya tarik tersendiri baik bagi kaum muda maupun para tokoh kesenian daerah tersebut. Dengan adanya wadah baik, maka kelestarian budaya pun semakin baik.
84
96
11/15/2017 15:39:18aldinafy@gmail.com
1301164074, ALDI NAFI ALMAALI, IF-40-08
1301164023, ARIF RAHMAN HAKIM, IF-40-08
1301164135, M. DIAZ RAMDANI, IF-40-08
1. Permasalahan
Kita bisa lihat dari perilaku anak-anak jaman sekarang yang mengatasnamakan “kids jaman now”. Sangat miris memang, kita sebagai masyarakat yang masih memegang teguh budaya di kampung melihat kelakuan anak- anak jaman sekarang. Mereka memperlihatkan dunianya tanpa malu sedikitpun. Seolah-olah orang tua terlalu membebaskan anak-anaknya.
Jika anak-anak penerus bangsa seperti ini terus. Tidak menutup kemungkinan budaya daerah akan hilang, akan mengikuti budaya barat yang bertentangan dengan agama kita.
2. Solusi
Peran orang tua sangatlah penting bagi perkembangan anak-anak emas penerus bangsa yang akan mengharumkan negara Indonesia. Tetapi jika melihat perkembangan Indonesia yang seperti itu akan kah kita budaya kita tetap lestari? Kita orang- orang yang sadar akan budaya di sekitar harus mengajak orang tua yang membebaskan anaknya agar tidak terlalu membebaskan anaknya yang masih di bawah umur.
Ketika anak-anak orang akan di bentuk pola fikir dan kebiasaan yang akan menjadikan pondasi untuk kehidupan di masadepan. Ketika sudah menjadi kebiasaan akan gampang dalam mengatur kedepannya.
Contohnya saja di dalam masyarakat sekitar saya, anak-anak di wajibkan mengaji setelah magrib ke masjid atau mushala ataupun di rumah. Dan di larang untuk main main pada waktu magrib. Budaya daerah deperti itu akan menjadi kebiasaan pada saat besar nanti. Jadi Peran orang tua sangatlah penting dalam menjaga budaya di sekitar kita agar selalu lestari.

1. Permasalahan
Penyampaian budaya tak benda yang masih begitu-begitu saja
Perlu diketahui bahwa penyampaian budaya tak benda itu tidak sekuat dengan budaya asing, seperti jika di budaya asing mereka menyampaikannya dengan pentas seni yang seunik-uniknya entah itu melalui dekorasi-dekorasinya ataupun alat-alat panggung yang dapat memeriahkan masyarakat sekitar agar masyarakat tertarik dengan budaya mereka. Dan untuk sekarang banyak yang menanggapi bahwa untuk mempelajari budaya sejak dini itu sudah tidak penting lagi

2. Solusi
Coba untuk mengeluarkan atau membuktikan dengan membuat sebuah pentas yang menarik dan tidak membosankan. Seperti halnya kita harus mengajak orang-orang sekitar untuk melihat budaya yang ditampilkan tetapi dengan cara tidak menarik biaya apapun, karena jika kita menarik biaya dari orang yang kita ajak, maka bisa jadi dia tidak menarik dengan budaya dan mereka mengeluarkan biaya untuk melihat apa yang mereka tidak inginkan. Oleh karena itu, coba untuk tidak menarik biaya apapun dari orang yang kita ajak, dan jika pentasnya itu mengeluarkan biaya banyak, seharusnya Pemerintah membantu dalam acara budaya tersebut. Dan untuk pentasnya coba dengan membuat semenarik mungkin, ntah itu dengan menggunakan tema-tema yang 3D, atau menggunakan sebuah VR(Virtual Reality) di dalam gedung untuk melihatnya, atau apapun itu

1. Permasalahan
Banyaknya budaya-budaya asing yang masuk ke dalam Indonesia
Perlu diketahui bahwa sudah banyak sekali budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia, entah itu dari budaya benda, ataupun budaya-budaya yang tak benda

2. Solusi
Coba pemerintah untuk mengimbangi pemasukan dari budaya luar dengan budaya dalam negeri. Pemerintah dapat membatasi pemasukan-pemasukan budaya luar ke dalam negeri ini dengan cara coba untuk memblok acara tv luar yang sekiranya dia dapat menarik mata ke masyarakat di dalam negeri ini
1. Permasalahan
Karena faktor teknologi yang terus berkembang sehingga semakin sedikit masyarakat pada saat ini yang tertarik dengan budaya - budaya yang telah ada, ini mungkin sudah tidak bisa di hindari lagi minat masyarakat semakin melupakan budaya dan cenderung lebih mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat, dan mau tidak mau jika keadaannya seperti ini terus maka perlahan tapi pasti budaya budaya akan hilang,
Sebagai contoh dulu saya hampir setiap tahun setidaknya ada sebuah pertunjukan wayang di daerah asal saya dan saya sering melihat bagaimana antusias nya warga terhadap pertunjukan tersebut dan begitu meriah nya acara tersebut, zaman semakin maju dan sesudah invasi teknologi menyerbu setiap warga di daerah asal saya semua nya yang dulu warga begitu antusias terhadap pertunjukan tersebut lama kelamaan semakin berkurang dan berkurang dari waktu ke waktu dan akhirnya hampir beberapa tahun ini saya belum pernah lagi melihat pertunjukan wayang tersebut di selenggarakan di daerah asal saya dan ini mungkin terjadi karena semakin maju teknologi dan semakin dilupakan pula budaya yang telah ada sejak dulu.
2. Solusi
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas menurut saya cukup sulit untuk di selesaikan karena saat ini kita tidak bisa terlepas dari apa yang namanya perkembangan zaman setiap tahun setiap dekade pasti ada perubahan namun kita masih bisa tetap menjaga budaya yang ada dengan memperkenalkannya sedini mungkin kepada anak anak yang masih belum mengenal teknologi supaya kita bisa menanamkan pondasi rasa kepedulian yang kuat terhadap budaya dan jangan dulu perkenalkan anak anak tersebut kepada gadget gadget canggih pada saat ini namun jika setelah pondasi rasa kepedulian terhadap budaya nya sudah kuat anak anak tersebut dapat menggunakan teknologi canggih saat ini dan juga tidak boleh melupakan budaya yang telah lama di terapkan.
86
97
11/15/2017 15:40:28Fiqrikhaikal@gmail.com
1301164291,anisa septiani, if gab 02
1301164282,muhammad fiqri khaikal , if gab 02
1301164414,Ghea Jhon Chrisdianto,if gab 02
1301164392,fuad, IF-40-GAB01
1. Akar permasalahan pada kasus ini mungkin semakin majunya teknologi semakin banyak benda modern disekitar kita seperti gadget, tv, mudahnya mendapatkan akses internet, namun semakin turunlah pemikiran masyarakat Indonesia untuk menjaga kearifan lokal, budaya tak benda didaerahnya masing-masing, hal ini terjadi karena apa yang ditanamkan oleh orang tua saat ini kepada anaknya bukan lagi mengajarkan budaya Indonesia namun memengenalkan gadget kepada anaknya sewaktu kecil, karena yang dipikir anak, yang dirasakan oleh anak adalah lebih seru dan lebih adiktif adalah permain pada gadget sehingga orang tua pun banyak yang tidak berani melarang anaknya untuk berhenti bermain permain gadget terus menerus, padahal mempengaruhi anak justru lebih baik saat dibawah sepuluh tahun, dibandingkan dengan umur belasan tahun keatas.
Kurangnya perhatian kepada anak pun terjadi pada pendidikan saat ini, bibit penerus bangsa Indonesia saat ini justru lebih mengenal permainan online dibanding budaya tak benda maupun benda di Indonesia, karena tidak ada penekanan lebih terhadap siswa-siswi di sekolah mengenai budaya Indonesia.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya tak benda sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya tak benda tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya tak benda juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.
Tokoh masyarakat yang menyebarkan dan memperkenalkan lebih jauh budaya Indonesia pun semakin sedikit, tanpa kita sadari disetiap daerah, disetiap wilayah, bahkan disetiap desa ada beberapa orang yang seringkali menyebarluaskan budaya Indonesia, namun hal tersebut jarang sekali terlihat saat ini demi seiringnya waktu berjalan, mereka pun kesusahan untuk menyebarluaskannya lagi karena tidak ada dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat.
Menurunnya mental dan moral anak karena yang mereka kenal bukanlah budaya tak benda di Indonesia namun yang mereka kenali yaitu idola hiburannya, permainan pada gadget, dan lebih buruknya sudah mengenali percintaan pada usia yang belum matang.
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.

2. Solusi pada poin pertama adalah memperkenalkan budaya Indonesia di media, di tv, internet, maupun radio, ataupun juga aplikasi pada gadget, hal ini mampu mengingatkan kembali pada budaya Indonesia bagi yang telah membaca, melihat informasi budaya Indonesia yang telah disebarkan di media. Berita di televisi saat ini berisi berita buruk di Indonesia lebih banyak dari pada berita baik di Indonesia, perbandingannya yaitu 10% untuk berita baik dan 90% berita buruk, dan lebih parahnya pada 10% itu penyebarluasan budaya Indonesia hanya sedikit sekali terjadi pada berita kabar baik di Indonesia, padahal pada zaman yang modern ini pemegang media massa lah yang menguasai dunia.
Dan solusi berikutnya ialah kita sebagai manusia yang prihatin bagi kebudayaan di Indonesia terutama pada budaya tak benda seharusnya mampu lebih memperkenalkan kemasyarakat masyarakat sekitar , dengan cara melakukan pergelaran pergelaran seni daerah masing masing , agar masyarakat dapat lebih mengenal bahkan paham dengan kebudayaan yang ada , serta mengajak agar masyarakat masyarakat daerah maupun masyarakat awam agar dapat berpartisipasi dalam pegelaran seni yang diselenggarakan .

83
98
11/15/2017 15:41:15aryav.reza05@gmail.com
1301144179 REZA ARYADI IF-40-GAB01
1301144209 VICHA OCTAVIA TAMA IF-40-GAB01
1301140199 YAHYA ERMAYA IF-40-GAB01
1. Budaya nasional milik Indonesia mulai ditinggalkan karena masuknya budaya asing dan globalisasi. Budaya tradisional yang mencerminkan etos kerja yang kurang baik tidak akan mampu bertahan dalam era global. Era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan mampu mengambil setiap kesempatan. Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa. Sebagai contoh sederhana, budaya gotong royong di Indonesia saat ini hampir terkikis habis, individual dan tidak mau tahu dengan orang lain adalah cerminan yang tampak saat ini. Perlu dipikirkan agar kebudayaan kita tetap dapat mencerminkan kepribadian bangsa. Kebudayaan tradisional adalah sebuah warisan luhur. Generasi muda saat ini juga lebih terfokus terhadap pekerjaan yang lebih berat sehingga tidak mempunyai waktu untuk mempelajari budayanya sendiri. Banyak pula sekolah yang mengharuskan muridnya untuk belajar 10 jam di sekolah sehingga anak anak tidak memiliki waktu untuk belajar tentang budaya selain yang dipelajari di sekolah. Faktor – factor ini yang menyebabkan mengapa budaya asli milik bangsa Indonesia mulai ditinggalkan. Karena tidak adanya segi waktu dan perubahan zaman yang tidak bias dihindari. Budaya yang dahulu tak ternilai harganya, kini justru menjadi budaya yang tak bernilai di mata masyarakat. Sikap yang tak menghargai itu memberikan dampak yang cukup buruk bagi perkembangan budaya tradisional di negara kita. Mengapa? Karena salah satu cara untuk melestarikan budaya trsdisional adalah sikap dan perilaku dari masyarakatnya sendiri. Jika dalam diri setiap masyarakat terdapat jiwa nasionalis yang dominan, melestarikan budaya tradisional merupakan suatu kebanggaan, tapi generasi muda sekarang ini justru beranggapan yang sebaliknya, sehingga mereka menggagap melestarikan budaya itu suatu paksaan. Jadi kelestarian buadaya tradisional itu juga sangat bergantung pada jiwa nasionais generasi mudanya.
2. Sebagai para generasi muda penerus bangsa, jiwa dan sikap nasionalis sangatlah diperlukan. Bukan hanya untuk kepentingan politik saja kita dituntut untuk berjiwa nasionalis, tetapi dalam mempertahankan dan melestarikan budayapun juga demikian. Kita butuh untuk menyadari bahwa untuk mempertahankan budaya peninggalan sejarah itu tidak mudah. Butuh pengorbanan yang besar pula. Oleh karenanya tak cukup apabila hanya ada satu generasi muda yang mau untuk tapi yang lain masa bodoh. Dalam melakukannya dibutuhkan kebersamaan untuk saling mendukung dan mengisi satu sama lain. Dalam kata lain dalam menjaga kelestarian budaya juga diperlukan kekompakan untuk saling mengisi dan mendukung.
Kemudian kebudayaan yang telah ada seperti kebudayaan tradisional akan tergeser bahkan akan hilang terganti oleh kebudayaan baru/ modern. Orang-orang akan lebih mengandalkan kebudayaan baru dan meninggalkan kebudayaan tradisional karena dianggap kebudayaan itu adalah kebudayaan yang kuno dan pantas di tinggalkan.
Jadi keberadaan kebudayaan tradisional saat ini sangat mengkhawirkan. Kita sebagai penerus bangsa harus dapat melestarikan budaya sendiri, budaya tradisional. Jangan sampai budaya itu punah tertelan waktu yang ke era globalisasi.
99
11/15/2017 15:46:52
mhd.farhan1998@gmail.com
1301164389, Mhd.Farhan Intan Ilhami, IF GAB01
1301164383, Abrar Halim Novidra, IF GAB01
Jawaban :
No.1.
-Kekuatan (Strength)
1) Kekuatan dari suatu nilai kearifan dalam berbudaya lokal adalah perlu adanya bimbingan terhadap generasi muda kita agar nilai dalam unsur kebudayaan yang ada di indonesia tetap melekat pada diri generasi muda kita sehingga tidak hilang suatu ajaran yang bernilai positif pada kebudayaan yang ada di indonesia.
2) Nilai Bhineka Tunggal Ika sebagai sikap social yang menyadari akan kebersamaan ditengah perbedaan, dan perbedaan dalam kebersamaan. Semangat ini sangat penting untuk diaktualisasikan dalam tantanan kehidupan social yang multicultural.
3) Nilai moral sosial itu terkait hubungan manusia dengan manusia yang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam melakukan hubungan tersebut, manusia perlu memahami norma-norma yang berlaku agar hubungannya dapat berjalan lancar atau tidak terjadi kesalah pahaman.
4) Nilai kearifan lokal menyama braya; mengandung makna persamaan dan persaudaraan dan pengakuan social bahwa kita adalah bersaudara. Sebagai satu kesatuan sosial persaudaraan maka sikap dan prilaku dalam memandang orang lain sebagai saudara yang patut diajak bersama dalam suka dan duka
-Kelemahan (Weakness)
1) Kurang adanya partisipasi kepada seluruh kalangan masyarakat ataupun generasi muda untuk mempertahankan suatu kebudayaan yang ada di indonesia, kebudayaan yang turunan dari leluhur kita dan banyak sekali mengandung arti tersendiri bagi bangsa indonesia yaitu nilai arti dalam kehidupan sosial baik dalam bertutur kata yang baik ataupun tingkah laku.
2) Seiring dengan perkembangan pesatnya suatu zaman sehingga nilai dari kearifan kebudayaan yang ada maka tertinggalah suatu nilai kebudayaan di indonesia sehingga sedikit sekali masyarakat indonesia yang masih melestarikan budaya indonesia yang ada pada saat ini.
3) Kurang dapat perhatian dari pemerintah sekitar mengenai kearifan kebudayaan yang ada disekitarnya sehingga masyarakat sekitarnya kurang begitu mau mempelajarinya sehingga norma-norma yang terkandung dalam suatu kearifan kebudayaan yang ada di indonesia sedikit terlupakan.
4) Lemahnya bangsa indonesia akan pentingnya pelestarian kebudayaan yang telah dimiliki karena bangsa indonesia sendiri memiliki banyak kekayaan budaya sehingga banyak wisatawan asing yang ingin berkunjung ke indonesia untuk melihat langsung kebudayaan ataupun kesenian yang ada di indonesia.
-Tantangan/Hambatan (Threats)
1) Tantang bagi seluruh kalangan masyarakat indonesia adalah bagaimana caranya melestarikan budaya indonesia agar kebudayaan dan cerminan perilaku bangsa indonesia dalam berbudaya tidak punah dan tidak pula ketinggalan zaman.
2) Kemajuan pesat teknologi pada saat ini sehingga sedikit sekali masyarakat indonesia mempunyai peranan penting dalam tanggung jawab bersama sebagai dalam memajukan kebudayaan yang ada di indonesia.
3) Terlalu mengesampingkan perihal mengenai kebudayaan yang ada di indonesia dan masyarakat indonesia juga terlalu mengikuti perkembangan zaman jadi sedikit sekali perhatian terhadap setiap warga negara indonesia dalam berpartisipasi memajukan budaya indonesia.
4) Kearifan dalam sifat perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari perlu mendapatkan perhatian khusus karena pada dasarnya ini semua kembali kepada masyarakat indonesianya juga untuk melestarikan kebudayaan yang ada di indonesia.

Kebudayaan daerah merupakan kesenian tradisional yang di miliki oleh setiap daerah, maupun suku yang ada di Indonesia. Kebudayaan daerah yang di miliki Indonesia merupakan sebuah aset mahal dan berharga nilainya, karena kebuyaan lokal yang di miliki Indonesia memiliki ciri dan identitas yang berfungsi sebagai pemerkaya dan pemersatu keragaman kebudayaan yang ada di Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Namun dalam usaha memperkokoh ketahanan bangsa banyak sekali tantangan zaman dan pencegahan pencurian-pencurian hasil kebudayaan oleh negara lain, serta pemberian motivasi terhadap para pemuda untuk ikut dalam memperkokoh ketahanan bangsa melalui kebudayaan daerah.



No. 2.
Generasi Muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan budaya daerah. Dalam konteks keberlanjutan budaya apabila Generasi Muda sudah tidak lagi peduli terhadap budaya daerahnya maka budaya tersebut akan mati. Namun jika generasi mudanya memilki kecintaan dan mau ikut serta dalam melestarikan budaya daerahnya budaya tersebut akan tetap ada disetiap generasi.
Generasi muda juga harus menjadi aktor terdepan dalam memajukan budaya daerah, sehingga budaya asing yang masuk yang ke daerah tidak merusak atau mematikan budaya daerah tersebut. Besarnya pengaruh budaya asing terhadap budaya daerah ini yang membuat para generasi muda yang peduli terhadap budaya daerahnya harus bekerja keras dan memfilter setiap budaya yang masuk ke daerah. Jangan sampai generasi muda lengah dan bahkan mengikuti budaya budaya yang bertentangan dengan budaya daerahnya.
Setidaknya ada beberapa peran generasi muda dalam memajukan budaya daerah ,diantaranya :
a. Kurangnya Akidah
Akidah merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki oleh para generasi muda untuk meneruskan nilai budaya luhur bangsa Indonesia. Kuat dan tidaknya pondasi ini juga akan menetukan seberapa kuat character suatu bangsa.
Bila para generasi mudanya sudah tidak memiliki jati diri yang kuat maka budaya asing pun akan mudah dengan leluasanya menggeser budaya suatu daerah.dan sebaliknya jika suatu daerah memiliki jatidiri yang kuat maka akan sangat sulit budaya asing untuk bisa masuk, apalagi mengantikan budaya daerah tersebut.
Maka dari itu generasi muda seharusnya lebih menguatkan jatidiri dan kecintaanya pada suatu budaya yang akan mereka warisi nantinya.
b. Kurangnya Intelektualitas
Intelektualitas menjadi sesuatu yang di anggap penting karena melalui intelektualitas ini para generasi muda bisa menyelamatkan memajukan budaya daerah di mana mereka tinggal dan melalui intelektualitas ini akan lahir moral dan etika serta menjunjung tinggi nilai nilai suatu budaya.
Keluasan ilmu pengetahuan juga bisa dijadikan sebagai jalan untuk mebangun negeri ini, sehingga dengan keluasan ilmu tersebut para generasi muda bisa memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat dan menjadi pilter masuknya budaya asing ke daerah masing-masing.
Penyebaran budaya asing yang semakin hari semakin memprihatinkan saat ini, yang mulai mengikis nilai-nilai budaya daerah seharusnya menjadi perhatian yang serius bagi kalangan intelektual muda.
Kecenderungan kepada budaya asing yang melanda generasi muda indonesia mestinya bisa di tanggulangi dengan ilmu dan pembelajaran budaya daerah yang mengadung nilai-nilai luhur dimasanya termasuk penerapan muatan lokal di tingkat pendidikan.
c. Generasi muda sebagai aset masa depan
Sudah selayaknya dan sudah menjadi kewajiban kita para generasi muda untuk terus berusaha dan berupaya untuk terus melestarikan peninggalan sejarah nenek moyang kita yang telah ditinggalkan dalam bentuk budaya maupun bentuk bangunan bersejarah. Sebagai generasi penerus sudah seharusnya jika para generasi muda menggali potensi dirinya dan berupaya untuk mengaktifkan lagi kebudayaan daerah yang sebagian besar sudah tergeserkan oleh nilai budaya asing yang secara nyata bertentangan dengan budaya dasar daerah kita.
Pemuda sebagai aset penerus eksistensi budaya daerah sudah menjadi kewajiban baginya untuk berusaha dan berupaya untuk melestarikan kebudayaan daerah yang sebagian sudah hamper punah, sehingga kebudayaan yang hampir punah itu bisa dibangkitkan lagi. Kecintaan kita pada budaya dan berusaha membentuk kelompok kelompok pecinta budaya daerah serta bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu berdirinya sarana dan prasarana agar terwujudnya kelestarian budaya daerah tersebut. Kesadaran Melestarikan Budaya
Sesungguhnya, “Melestarikan suatu budaya lebih sulit dari pada membuat budaya yang baru”, demikian ungkpan orang bijak. Tapi itulah kenyataanya saat ini yang terjadi kita lebih sulit mempelajari budaya daerah yang tak lain milik kita sendiri. Konsisi seperti ini bisa kita lihat begitu banyak anak muda kita yang lebih hapal lagu lagu barat ketimbang lagu daerah seperti lagu Ongkona Bone, Ininnawa sabbarae, dan lain sebagainya, Nah disinilah peran penting para generasi muda untuk menyelamatkan serta melestarikan budaya daerah yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat saat ini.
Sejatinya, kesadaran untuk melestarikan budaya daerah ini idealnya memang harus dimulai dari para generasi muda, karena di pundaknyalah ada potensi besar yang perlu mendapat motivasi dari berbagai pihak.

sumber: https://aribhactiar.wordpress.com/
87
100
11/15/2017 15:51:03tengku08@gmail.com
1301164048/TengkuMuhammadRisky/Gab4
1301164230/M.AlvinFadhil/gab4
1301164146/HaldisAznalF/gab4
1301164242/M.YugafHaykal/gab4
1. Beberapa akar permasalahan budaya semakin sedikit menarik minat generasi saat ini yaitu seperti :
Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Keragaman tersebut tidak saja terdapat secara internal, tetapi juga karena pengaruh-pengaruh yang membentuk suatu kebudayaan. Perkembangan budaya lokal di setiap daerah tentu memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat nasionalisme, karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat. Namun dalam derasnya arus globalisasi, budaya luar pada sisi lain mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di sisi lain juga mengakibatkan kerusakan dan pengkikisan budaya lokal yang luar biasa dan berkurangnya minat generasi muda sekarang ini terhadap budayanya sendiri

a. Adanya kemajuan teknologi yang mengakibatkan masyarakat terutama genarasi muda semakin meninggalkan kebudayaan tak benda Indonesia. Kemajuan teknologi seperti handphone, tv lebih menarik bagi masyarakat terutama anak anak sampai remaja, karena terpengaruh oleh budaya barat sehingga anak muda zaman sekarang lebih mengikuti tren yang ada.
b. Adanya minat yang kurang pada kebudayaan sendiri yang dianggap oleh masyarakat terutama geneasi muda sebagai hal yang membosankan
c. Lebih diterimanya budaya asing di dalam masyarakat yang menyebabkan budaya Indonesia sendiri semakin mudah untuk ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia.
d. Adanya alur globalisasi yang menyebabkan perkembangan kebudayaan luar dan kecepatan dalam mengakses informasi semakin cepat diterima oleh masyarakat. Alur globalisasi ini dikuasai oleh negara - negara maju yang menyebabkan negara – negara berkembang seperti Indonesia khawatir tertinggal arus globalisasi ini dalam berbagai bidang tak terkecuali kebudayaan. Kebudayaan akan cenderung mengarah ke globalisasi yang melibatkan masyarakat yang menyeruluh di dunia. Maka kebudayaan asli setiap bangsa akan mudah untuk ditinggalkan.

2. Cara untuk menjaga budaya kita agar tidak hilang adalah:
Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :
A. Memuat mata pelajaran senibudaya yang lebih spesifik ke budaya saja
B. Membuat cagar budaya dan tempat tempat untuk memempelajarinya secara gratis untuk semua warga
C. Membuat acara acara tv dan media sosial untuk menarik budaya indonesia
D. Mengajarkan ke penerus bangsa betapa pentingnya budaya kita
E. Memuka sekolah sekolah budaya yang terjangkau dan gratis
F. Membuka taman budaya di kota kota besar sehingga warga kota tidak melupakan tentang budaya kita
G. Pemerintah seharusnya membuat kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
H. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
I. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
J. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
K. Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
L. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
M. Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme

Demikian beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam proses pelestarian budaya. Diharapkan segala kesadaran kita sebagai generasi penerus untuk tetap bisa menjaga dan melestarikan budaya.
83