A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z | AA | AB | AC | AD | AE | AF | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Timestamp | Email Address | 1.1. Nama Mahasiswa | 2.1. NIM | 2.3. Nama Dosen PA | 2.1. Nama mata kuliah yang perkuliahannya dilaksanakan | 2.2. Judul materi kuliah yang perkuliahannya dilaksanakan | 2.3.1. Tutan luar (external link) pada materi kuliah yang diklik untuk mendalami materi kuliah. | 2.3.2. Isi tautan luar (external link) yang sudah dibaca isinya untuk mendalami materi kuliah. | 2.4.1. Judul buku, judul bab, dan sub-bab buku yang dibaca untuk mendalami materi kuliah. | 2.4.2. Isi buku, bab buku, atau sub-bab buku yang dibaca untuk mendalami materi kuliah. | 2.5.1. Pembagian materi kuliah melalui media sosial: Nama dan tautan media sosial | 2.5.2. Tanggapan yang diperoleh dari pembagian materi kuliah 1.2 melalui media sosial | 2.6.1. Penyampaian komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah | 2.6.2. Penyampaian tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain | 2.7.1. Laporan Melaksanakan Tugas: Sebutkan nama teman dan/atau nama dosen yang diajak berdiskusi dan masukan perubahan yang diperoleh sebagai hasil diskusi. | 2.7.2. Laporan Melaksanakan Tugas: Perbaiki rumusan masalah setelah dilakukan perubahan berdasarkan masukan yang diperoleh sebagai kalimat yang mengubungkan dua hal dalam bentuk pernyataan masalah atau pertanyaan penelitian. | 2.7.3. Laporan Melaksanakan Tugas: Buat daftar pustaka menggunakan gaya APA Edisi 7 untuk ke-10 pustaka hasil pencarian dan perekaman menggunakan Zotero Connector, tetapi dengan mengetikkan secara manual menggunakan program aplikasi Notepad. | 2.7.4. Laporan Melaksanakan Tugas: Kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kuliah kali ini | 2.7.5. Laporan Melaksanakan Tugas: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi | 2.7.7. Manfaat yang diperoleh dari melaksanakan tugas kuliah kali ini | 3.1. Dengan Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah ini saya menyatakan dengan sejujur-jujurnya bahwa saya benar-benar telah mengerjakan laporan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kemampuan saya dan tidak menyalin laporan mahasiswa lain atau menyalin dari Internet atau dari sumber-sumber lainnya atau membiarkan laporan ini disalin oleh mahasiswa lain. | 3.2. Jika di kemudian hari ternyata ditemukan bahwa saya terbukti telah melanggar ketentuan pada butir 3.1 maka saya bersedia menerima sanksi yang dikenakan kepada saya sesuai dengan ketentuan mengikuti melaksanakan kuliah yang sudah saya baca dan saya setujui. | 3.3. Dengan menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah sekarang ini maka saya menyatakan bahwa laporan yang saya kirimkan dapat digunakan sebagai bagian dari penilaian dalam melaksanakan kuliah mata kuliah ini. | 3.4. Dengan memilih tidak pada salah satu butir dari butir 3.1 sampai butir 3.3 di atas atau tidak menyampaikan Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah maka saya menyatakan agar Laporan Melaksanakan Kuliah yang saya sampaikan dinyatakan gugur dan saya dinyatakan tidak memperoleh penilaian dari pelaksanaan kuliah sekarang ini. | 3.5. Dengan tidak melaksanakan kuliah untuk materi kuliah sekarang ini atau Laporan Melaksanakan Kuliah yang saya sampaikan dinyatakan gugur sebagaimana pada butir 3.4 maka saya menyatakan menerima sanksi yang dikenakan kepada saya sesuai dengan ketentuan melaksanakan kuliah yang sudah saya baca dan saya setujui. | ||||||
2 | 18/09/2023 9:28:45 | hersonmanafe23@gmail.com | Herson s Manafe | 2104060074 | Ir Muhhamad kasim, MP. | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/ | Penelitian merupakan metode ilmiah supaya bisa menguasai dan memperoleh solusi dari suatu permasalahan yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran yang mempunyai karakter kesahihan ilmiah. Ada banyak sekali kebenaran yang dapat dibuktikan dengan metode ilmiah, umumnya apapun kebenaran yang sifatnya metafisik ataupun estetik. Misalnya saja adalah kebenaran pada agama ataupun keindahan yang subjektif. Kebenaran ilmiah tersebut adalah kebenaran yang berlandaskan indera dan daya rasional. Sehingga kebenaran ilmiah cukup terbatas dan bukan kebenaran yang hakikat. Jadi, kebenaran ilmiah tersebut mempunyai perilaku tentatif ataupun tidak tetap. Jika disimpulkan, maka kebenaran ilmiah yang dulu pernah ditemukan adalah kebenaran yang sifatnya tidak abadi. Sebab, kebenaran dapat diuji ulang berdasarkan temuan terdahulu. | Metode ilmiah dalam kaitannya dengan tujuan dan paradigma penelitian | Untuk mempermudah kita dalam memahami paradigma penelitian saat akan menyusun sebuah karya ilmiah yang akan kita kerjakan, maka alangkah lebih baik jika memahami tentang jenis-jenis paradigma penelitian. | https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0WC63oDDuxxzW7uP8g3Lvk5fMDXYQ3vnghSPF2XZy3UKReyjTyz73fRKwjgNvwUonl&id=100084210725184&sfnsn=wiwspwa&mibextid=VhDh1V | @adipanjaiga: menurut saya dijaman era sekarang ( modern) ini metode ilmiah tidak terlalu penting karena banyak teknologi atau tuntutan dari berbagai pihak itu yang bisa kita akses untuk mempelajari nya dalam diri kita sendiri, itu menurut saya ya, setiap orang punya pendapat nya masing-masing | Tidak ada | Tidak ada | Bpk umbu rebu | Masalah nya keterkaitan kategorinya dengan paradigma penelitian nya | Written by Qotrun A | Kesulitan nya yang tidak ada sih, tergantung dari masing-masing mahasiswa nya | Tidak ada | Manfaat nya sangat berdampak karena kita dapat mengakses beberapa pengetahuan yang sebelumnya kita tidk tahu | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
3 | 23/09/2023 11:17:19 | ludgardisamostry@gmail.com | Ludgardis Amostry | 2104060018 | Ir. Effy Roefaida, MS | Metode Ilmiah | 2.1. Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | A guide to ontology, epistemology, and philosophical perspectives for interdisciplinary researcher | Panduan ontologi, epistemologi, dan perspektif filosofis bagi peneliti interdisipliner. Memahami dasar filosofis ilmu pengetahuan sangat penting dalam memastikan bahwa hasil penelitian diinterpretasikan secara tepat dan bermakna. Dengan meningkatnya penelitian interdisipliner, pemeriksaan terhadap titik-titik perbedaan dan titik temu antara pendekatan-pendekatan filosofis dapat menghasilkan refleksi kritis dan perdebatan tentang apa yang dapat kita ketahui, apa yang dapat kita pelajari dan bagaimana pengetahuan ini dapat mempengaruhi perilaku sains dan keputusan-keputusan yang dihasilkan. dan tindakan. | Paradigma Penelitian (https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKMA5300-M1.pdf) | Paradigma Penelitian Penelitian merupakan cara ilmiah untuk memahami dan memecahkan masalah sehingga didapatkan kebenaran yang sifatnya kebenaran ilmiah. Ada kebenaran lain yang sering tidak terjangkau oleh kemampuan berpikir ilmiah, misalnya kebenaran filsafat dan kebenaran agama. Kebenaran ilmiah bukanlah kebenaran yang hakiki, tetapi kebenaran yang sifatnya terbatas pada kemampuan indra dan daya pikir rasional manusia. Oleh karena itu, kebenaran ilmiah sifatnya relatif tidak tetap. Artinya, temuan yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, bukan berarti menjadi satu kebenaran yang abadi. Para peneliti kemudian dapat melakukan uji ulang atas persoalan yang sama terhadap hasil temuan terdahulu. | Instagram (https://www.instagram.com/p/CxSpqhHvJX_/?igshid=NjIwNzIyMDk2Mg==) | https://www.instagram.com/p/CxSpqhHvJX_/?igshid=NjIwNzIyMDk2Mg== | Pandangan transformatif-emansipatori dilakukan dalam kategori penelitian kuantitatif ataukah kualitatif? | Metode kualitatif karena metode kualitatif bertujuan untuk menjabarkan data analisis secara naratif. Karena Pandangan transformatif-emansipatori memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif maupun subjektif. | Kakak Alkuin Meydalyan | Rumusan masalah: Berdasarkan pada uraian latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dilakukan di atas maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah seberapa besar intensitas kerusakan tanaman jambu biji oleh hama kutu putih. | 1. Hama dan penyakit tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) di Kecamatan Rancabungur dan Kampus IPB Darmaga Bogor. 2. Identifikasi Serangga Pada Tanaman Jambu Biji (Psidium Guajava L) Di Desa Serbajadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. 3. Pengembangan Booklet Hama Dan Penyakit Jambu Kristal (Psidium Guajava L.) Di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar Sebagai Buku Panduan Petani Muda Jambu Kristal. 4. Hama dan Penyakit Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L) di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. 5. Keanekaragaman Spesies Kutu Putih (Hemiptera : Pseudococcidae) pada Tanaman Buah-buahan di Bogor. 6. Identifikasi Jenis Kutu Putih Pada Tanaman Jambu Kristal Di Ud. Bumiaji Sejahtera Kota Batu. 7. Keanekaragaman Kutu Putih (Hemiptera: Pseudococcidae) yang Berasosiasi dengan Cendawan Entomophthorales pada Berbagai Tanaman di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. 8. Preparation of Chitin, Study of Physicochemical Properties and Biopesticide Activities. 9. Sistem Pakar Mendiagnosa Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Jambu Kristal Menggunakan Metode Certainty Factor | Rophita | Jurnal Cyber Tech. 10. Effectiveness of Neem Seed Extract Formulation (Azadirachta Indica) and Bitung (Barringtonia asiatica) against Mealybug Papaya (Paracoccus marginatus) (Hemiptera: Pseudococcidae).1. Hama dan penyakit tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) di Kecamatan Rancabungur dan Kampus IPB Darmaga Bogor. 2. Identifikasi Serangga Pada Tanaman Jambu Biji (Psidium Guajava L) Di Desa Serbajadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. 3. Pengembangan Booklet Hama Dan Penyakit Jambu Kristal (Psidium Guajava L.) Di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar Sebagai Buku Panduan Petani Muda Jambu Kristal. 4. Hama dan Penyakit Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L) di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. 5. Keanekaragaman Spesies Kutu Putih (Hemiptera : Pseudococcidae) pada Tanaman Buah-buahan di Bogor. 6. Identifikasi Jenis Kutu Putih Pada Tanaman Jambu Kristal Di Ud. Bumiaji Sejahtera Kota Batu. 7. Keanekaragaman Kutu Putih (Hemiptera: Pseudococcidae) yang Berasosiasi dengan Cendawan Entomophthorales pada Berbagai Tanaman di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. 8. Preparation of Chitin, Study of Physicochemical Properties and Biopesticide Activities. 9. Sistem Pakar Mendiagnosa Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Jambu Kristal Menggunakan Metode Certainty Factor | Rophita | Jurnal Cyber Tech. 10. Effectiveness of Neem Seed Extract Formulation (Azadirachta Indica) and Bitung (Barringtonia asiatica) against Mealybug Papaya (Paracoccus marginatus) (Hemiptera: Pseudococcidae). | Kesulitan di internet yang tidak stabil. | Tidak ada | Mampu menggunakan aplikasi zotero. | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
4 | 01/10/2023 10:52:36 | yunnikoamesah@gmail.com | Maria Yuttania Koamesah | 2104060169 | Prof. Ir. Herianus J. D. Lalel, M.Si., Ph. D | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://i2insights.org/2017/05/02/philosophy-for-interdisciplinarity/ | Pemahaman filsafat penting karena penelitian ilmu sosial hanya dapat diinterpretasikan secara bermakna bila ada kejelasan mengenai keputusan yang diambil yang mempengaruhi hasil penelitian. Beberapa dari keputusan ini, meskipun tidak selalu disadari, didasarkan pada beberapa prinsip filosofis utama, sebagaimana diuraikan dalam gambar di bawah. Filsafat memberikan prinsip-prinsip umum pemikiran teoritis, metode kognisi, perspektif dan kesadaran diri, yang semuanya digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang realitas dan untuk merancang, melakukan, menganalisis dan menafsirkan penelitian dan hasilnya. Gambar di bawah menunjukkan tiga cabang utama filsafat yang penting dalam sains dan berfungsi untuk menggambarkan perbedaan di antara keduanya. | Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches | We turn now from the introduction, the purpose, and the questions and hypotheses to the method section of a proposal. This chapter presents essential steps in designing quantitative methods for a research proposal or study, with specific focus on survey and experimental designs. These designs reflect postpositivist philosophical assumptions, as discussed in Chapter 1. For example, determinism suggests that examining the relationships between and among variables is central to answering questions and hypotheses through surveys and experiments. In one case, a researcher might be interested in evaluating whether playing violent video games is associated with higher rates of playground aggression in kids, which is a correlational hypothesis that could be evaluated in a survey design. In another case, a researcher might be interested in evaluating whether violent video game playing causes aggressive behavior, which is a causal hypothesis that is best evaluated by a true experiment. In each case, these quantitative approaches focus on carefully measuring (or experimentally manipulating) a parsimonious set of variables to answer theory-guided research questions and hypotheses. In this chapter, the focus is on the essential components of a method section in proposals for a survey or experimental study. | Maria Yuttania Koamesah https://twitter.com/MKoamesah?t=9xnGSW0SPJqVQzhQcQG3pQ&s=09 | tidak ada | Maria Yuttania Koamesah30 September 2023 pukul 18.38 mengapa pustaka yang digunakkan untuk menyusun rumusan masalah berbeda dengan pustaka untuk menyusun tinjauan pustaka? | Nofriani Wila30 September 2023 pukul 06.29 apa tujuan umum dari penelitian? Balas Balasan Intan Dunggun30 September 2023 pukul 06.47 Penelitian dilakukan dengan tujuan umum untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia nyata. Dalam konteks penelitian, masalah (problems) merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian, keadaan yang perlu diperbaiki, atau kesenjangan yang terdapat dalam pustaka, dalam teori, atau dalam praktik yang memerlukan penjelasan dan/atau penyelesaian. Maria Yuttania Koamesah30 September 2023 pukul 18.42 Tujuan umum penelitian adalah untuk mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang suatu topik atau masalah tertentu | Teman Albert | Sejauh mana intensitas kerusakan tanaman terung oleh penggerek buah terung pada beberapa varietas terung. | Rahmah, N., Johari, A., & Wulandari, T. (2021). Keanekaragaman Serangga Hama Pada Tanaman Terung (Solanum melongena L.) Di Kebun Masyarakat Tani Wilayah Jambi (Doctoral dissertation, Universitas Jambi). Syakur, A., Alam, M. N., & Asrun, B. (2022). PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta india A. Juss) TERHADAP HAMA KUTU DAUN (Aphis craccivora) PADA TANAMAN TERONG (Solanum melongena L). Jurnal Biogenerasi, 7(2), 258-265. Yolanda, A. (2022). Keanekaragaman Hama Kumbang Lembing Herbivora (Epilachninae) pada Tanaman Terung (Solanum melongena L.) di Kebun Botani Desa Solok Kabupaten Muaro Jambi Sebagai Materi Ajar Mata Kuliah Entomologi (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS JAMBI). Bestari, E. (2023). Pengaruh Tanaman Refugia (Zinnia elegans Jacq.) terhadap Intensitas Serangan Hama Kutu Kebul (Bemisia tabaci Genn.) pada Tanaman Terung (Solanum melongena L.) di Kebun Botani Desa Solok Kabupaten Muaro Jambi sebagai Materi Ajar Praktikum Entomologi (Doctoral dissertation, Universitas Jambi). Vinisafitri, I., Alni, M., Fuadi, M. T., Nasir, C. M. P., Al Farabi, A., Rosydana, A., & Sutarman, S. (2022). PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN TERONG (Solanum melongena L.) TERPADU DI DESA PERMISAN KECAMATAN JABON, SIDOARJO. Nabila, F., Ferisya, M. Z., Ameilia, M., Novitasari, J., Riyanti, T. E., Aprilya, T., ... & Arsi, A. (2023, January). Intensitas Serangan Serangga Hama pada Terung (Solanum melongena L.) di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. In Seminar Nasional Lahan Suboptimal (Vol. 10, No. 1, pp. 504-512). Arsi, A., Gustiar, F., Pratama, R., Suparman, S. H. K., Hamidson, H., Umayah, A., ... & Muhari, M. (2023, January). Pengaruh Mulsa terhadap Serangan Hama pada Tanaman Terung (Solanum melongena L.) di Desa Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. In Seminar Nasional Lahan Suboptimal (Vol. 10, No. 1, pp. 1023-1032). PUTU ARIES, T. R. I. C. A. (2023). ANALISIS FREKUENSI, DOSIS APLIKASI INSEKTISIDA, DAN TINGKAT KERUSAKAN BUAH PADA TANAMAN TOMAT DAN TERONG: STUDI KASUS PRAKTIK PENGENDALIAN HAMA DI KECAMATAN ADILUWIH, KABUPATEN PRINGSEWU. Arsi, A., Lailaturrahmi, L., Suparman, S. H. K., Hamidson, H., Pujiastuti, Y., Gunawan, B., ... & Umayah, A. (2022). Inventarisasi spesies dan intensitas serangan hama tanaman terung (Solanum melongena L.) pada dua sistem kultur teknis di daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Agrikultura, 33(2), 126-137. Apriliyanto, E., & Setiawan, B. H. (2019). Intensitas serangan hama pada beberapa jenis terung dan pengaruhnya terhadap hasil. Agrotechnology Research Journal, 3(1), 8-12. | kesulitan dalam menggunakan zotero untuk mengedit daftar pustaka kembali | dengan membaca dan menonton tutorial | menambah wawasan dan pengetahuan untuk membuat daftar pustaka dengan mudah dan rumusan masalah | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
5 | 01/10/2023 19:29:54 | alfinajeninda@gmail.com | Yustina Alfina Jeninda | 2104060126 | Ir. Effy Roefaida, MS | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam kaitan dengan tujuan, macam, kategori, dan paradigma penelitian. | https://www.google.co.id/books/edition/Metodologi_penelitian_kualitatif/59V8DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1 | Metodologi Penelitian Kualitatif: Pendekatan dan Teknik" | Judul buku: Metodologi penelitian Judul bab: masalah penelitian kualitatif Sub-bab buku: merumuskan masalah penelitian. | Isi buku tersebut yaitu sebagai berikut. Metodologi penelitian adalah pendekatan sistematis yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Ini mencakup langkah-langkah seperti pemilihan topik penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan menyusun laporan penelitian. Metodologi penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap utama: perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan analisis data. Pada setiap tahap, peneliti harus memilih metode yang sesuai, seperti kualitatif atau kuantitatif, dan alat yang digunakan. Pemahaman yang baik tentang metodologi penelitian penting untuk memastikan keandalan dan validitas hasil penelitian. | Instagram. https://www.instagram.com/p/CxTAyvGPWI5QZSoBWAUh1DS2khUR_cHKy9K4hI0/?igshid=MzRlODBiNWFlZA== | Suatu masalah akan timbul paradigma penelitian. | Apa pentingnya memahami metode ilmiah dalam penelitian untuk mencapai hasil yang valid dan reliabel? | Sangat penting dalam penelitian karena metode ini membantu mencapai hasil yang valid dan reliabel. Berikut alasannya: 1) Validitas, dimana metode ilmiah membantu peneliti merancang eksperimen atau studi dengan baik. Ini melibatkan pengembangan hipotesis yang dapat diuji dan pengumpulan data yang relevan. Dengan demikian, hasil penelitian lebih cenderung mencerminkan fenomena yang sebenarnya, sehingga lebih valid. 2). Reliabilitas, yaitu melalui penggunaan prosedur yang konsisten dan terstandarisasi, metode ilmiah membantu mengurangi kesalahan dalam pengukuran dan analisis data. Ini meningkatkan reliabilitas hasil penelitian, yaitu kemampuan untuk mengulangi eksperimen dan mendapatkan hasil yang serupa. 3. Objektivitas merupakan metode ilmiah mempromosikan pendekatan objektif terhadap penelitian. Ini berarti peneliti berusaha untuk mengurangi bias pribadi dan memastikan bahwa hasil tidak dipengaruhi oleh preferensi atau pendapat pribadi. | Hasil diskusi bersama Yuni, yaitu Untuk rumusan masalah sebaiknya dicantumkan strategi pengendalian yang efektif untuk mengatasi hama kutu putih pada daun tanaman pepaya. | Bagaimana strategi pengendalian yang efektif untuk mengatasi hama kutu putih pada daun tanaman pepaya? | Estia, D. (2020). Pengaruh ekstrak daun sambiloto (andrographis paniculata (burm. f)) dan buah maja (aegle marmelos l.) Sebagai pestisida nabati terhadap kutu putih (paracoccus marginatus) pada tanaman pepaya (carica papayal.) (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung). Afifah, L., Saputro, N. W., & Enri, U. (2022). Sosisalisasi Penggunaan Beauveria Bassiana dan Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Hama pada Sayuran Hidroponik. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 8(1), 12-21. Sine, J. N., Herewila, K., & Bernadina, L. (2020). ANALISIS PENDAPATAN PEPAYA ORGANIK PADA CV GS ORGANIK DESA PENFUI TIMUR, KECAMATAN KUPANG TENGAH. Jurnal EXCELLENTIA, 9(01), 58-64. Suliartini, N. W. S., Alpin, A. Z., Ashari, M., Amalia, D. R., Alfionita, U., Sari, F. W., ... & Pratiassandi, G. (2022). Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati Berbahan Dasar Daun Gamal dan Daun Pepaya Sebagai Inovasi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan Terhadap Pengendalian Hama Tanaman Budidaya. Jurnal Gema Ngabdi, 4(3), 273-278. Herlina, L. (2011). Introduksi parasitoid, sebuah wacana baru dalam pengendalian hama kutu putih pepaya Paracoccus marginatus di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 30(3), 87. Yunilawati, H., Rosa, E., & Nukmal, N. (2016). Perbandingan Daya Toksisitas Isolat Murni Ekstrak Air Daun Gamal (Gliricidia maculata) dan Ekstrak Air Daun Nimba (Azadirachta indica) Terhadap Hama Kutu Putih Pepaya (Paracoccus marginatus). Syantia, D. E. (2019). EFEK EKSTRAK METANOL SERBUK DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) KULTIVAR LAMPUNG UTARA TERHADAP SEMUT YANG BERSIMBIOSIS DENGAN KUTU PUTIH PADA TANAMAN PEPAYA. Nukmal, N. (2016). PERBANDINGAN DAYA TOKSISITAS ISOLAT MURNI EKSTRAK AIR DAUN GAMAL (Gliricidia maculata) DAN EKSTRAK AIR DAUN NIMBA (Azadirachta indica) TERHADAP HAMA KUTU PUTIH PEPAYA (Paracoccus marginatus). HAMA, P. H. PEMANFAATAN PARASITOID SEBAGAI AGENS. SARI, A. (2018). Pembuatan Insektisida Nabati Ekstrak Air Daun Gamal Dari Empat Kultivar Berbeda Untuk Mengendalikan Kutu Putih Pepaya (Paracoccus marginatus). | Sedikit kesulitan jika menggunakan HP android, akan lebih mudah menggunakan komputer/leptop. | Tidak ada | Menambah wawasan untuk pembenahan kedepannya. | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
6 | 01/10/2023 21:47:47 | yustinalisa829@gmail.com | Yustina Lisa | 2104060127 | Don H. Kadja SP.M.Sc | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/ | Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang dipakai oleh para peneliti dalam memandang realita suatu permasalahan dan juga teori ataupun ilmu pengetahuan. Menurut penuturan dari Guba (1990), paradigma penelitian merupakan seperangkat keyakinan dan juga persetujuan bersama antara ilmuwan satu dengan ilmuwan lainnya tentang bagaimana sebuah masalah harus ditangani dan juga dipahami. | Judul buku: Paradigma Penelitian Beserta Jenis dan Terminologinya Judul bab: 1.1 pengertian paradigma 1.2 jenis paradigma penelitian | Isi buku: Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang dipakai oleh para peneliti dalam memandang realita suatu permasalahan dan juga teori ataupun ilmu pengetahuan. Menurut penuturan dari Guba (1990), paradigma penelitian merupakan seperangkat keyakinan dan juga persetujuan bersama antara ilmuwan satu dengan ilmuwan lainnya tentang bagaimana sebuah masalah harus ditangani dan juga dipahami. Secara umum, terdapat dua kelompok paradigma yang sering digunakan oleh para peneliti. Dimana paradigma yang kerap digunakan oleh para peneliti adalah paradigma kuantitatif dan kualitatif. Kedua paradigma tersebut mempunyai kriteria dan juga metode tersendiri. Baik itu paradigma penelitian kuantitatif ataupun kualitatif. Keduanya mempunyai karakteristik dan juga kelebihan serta kekurangannya sendiri. Selain kedua paradigma itu, ada juga paradigma penelitian lainnya yang mendasari. Beberapa paradigma itu antara lain paradigma positivisme, paradigma konstruktivisme, paradigma pragmatisme, paradigma kritis, dan juga paradigma subjektivisme. – Konstruktivisme: Artinya adalah percaya bahwa tidak ada kebenaran atau realitas yang sifatnya tunggal. Realitas tersebut harus ditafsirkan dan setia penafsiran pasti berbeda. Pendekatan yang ada di dalam paradigma ini memakai pendekatan kualitatif. – Positivisme: Percaya bahwa ada kebenaran tunggal dari suatu kejadian ataupun pandangan. Realitas yang ada di positivisme dapat diukur dengan metode yang valid dan terpercaya. Pendekatan yang dipakai pada paradigma tersebut adalah pendekatan kuantitatif. – Pragmatis: Itu artinya adalah percaya bahwa kenyataan ataupun realitas yang ada dapat diperdebatkan dan diinterpretasikan. Oleh karena itu, cara yang paling baik yang bisa digunakan dalam penelitian adalah menemukan solusi dari setiap masalah yang datang. Pendekatan pada paradigma pragmatis merupakan perpaduan dari kuantitatif dan kualitatif. – Subjektivisme: percaya bahwa kenyataan merupakan apa yang dipercaya peneliti sebagai sebuah realita yang nyata. Sehingga subjektivis berpendapat bahwa pengetahuan merupakan perkara sudut pandang. Dimana paradigma subjektivis memakai pendekatan arkeologis, dekonstruktif, dan juga analisis wacana. – Kritis: Percaya bahwa kenyataan merupakan wujud yang dikonstruksikan sehingga selalu di bawah hubungan kuasa yang berkelanjutan. Paradigma tersebut umumnya menggunakan cara kritik ideologi, etnografi, kritis, dan analisis wacana. | FB:icak https://www.facebook.com/100042541410504/posts/pfbid02jPeavDjgj24QsnLbW4nDLFkmpnyY1SxUre3rwWVhzkJzBGMk1Mo7hJ6bkqydocgpl/?app=fbl | Terimakasih | Pertanyaan: Bagaimana agar dapat mengintegrasikan penelitian ke dalam paradigma penelitian yang relevan untuk mencapai tujuan penelitian? | Pertanyaan dari kk Petrus leki: Apa yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis sehingga kita bisa memutuskan uji hipotesis apa yang harus di gunakan? Jawaban dari Saya : Dalam memilih jenis uji hipotesis yang tepat, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan: Jenis Data: Pertama-tama, perlu dipertimbangkan jenis data yang Anda miliki. Apakah data Anda bersifat numerik atau kategorikal? Apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak? Ini akan memengaruhi pilihan uji hipotesis. Tujuan Penelitian: Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan penelitian Anda. Apakah Anda ingin membandingkan dua kelompok, menguji hubungan antar variabel, atau melakukan analisis lainnya? Tujuan penelitian akan membantu Anda memilih uji hipotesis yang sesuai. Jumlah Sampel: Ukuran sampel yang Anda miliki juga penting. Beberapa uji hipotesis memerlukan sampel yang besar untuk memberikan hasil yang dapat diandalkan, sementara yang lain cocok untuk sampel yang lebih kecil. Asumsi Statistik: Beberapa uji hipotesis memiliki asumsi statistik tertentu yang perlu dipenuhi. Misalnya, uji t berpasangan mengasumsikan distribusi normal data. Pastikan data Anda memenuhi asumsi-asumsi tersebut sebelum memilih uji hipotesis. Hipotesis Penelitian: Anda harus merumuskan dengan jelas hipotesis penelitian Anda, baik hipotesis nol (H0) maupun hipotesis alternatif (H1). Ini akan membantu Anda memilih uji hipotesis yang sesuai untuk menguji hipotesis Anda. Tingkat Signifikansi: Tentukan tingkat signifikansi yang sesuai, yang menunjukkan seberapa kuat bukti yang Anda perlukan untuk menolak hipotesis nol. Keputusan Bisnis atau Ilmiah: Akhirnya, pertimbangkan apa yang akan Anda lakukan dengan hasil uji hipotesis. Apakah ini akan memengaruhi keputusan bisnis atau penelitian Anda? Keputusan ini dapat memengaruhi pilihan Anda dalam menguji hipotesis. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Anda dapat memilih uji hipotesis yang paling sesuai untuk penelitian atau analisis Anda. Jika Anda tidak yakin, berkonsultasilah dengan seorang statistikawan atau ahli metodologi penelitian untuk bantuan lebih lanjut. | Nama Teman : lodovikus Masukkan yang diperoleh adalah, perlu melakukan penelitian tentang uji efektivitas ekstrak daun pepaya terhadap mortalitas hama trips pada tanaman cabai | Apakah ekstrak daun pepaya efektif untuk membunuh hama trips pada tanaman cabai? | DAFTAR PUSTAKA Aras, L. B. (2021). Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Jengkol dan Daun Pepaya Terhadap Pengendalian Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) Padi Sawah Dengan Takaran Yang Bervariasi. 1. Cantika, G., Rahmadhini, N., & Widayati, W. (2023). POTENSI PESTISIDA BERBAHAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA UNTUK PENGENDALIAN WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius). Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology), 4(1), 19–23. https://doi.org/10.31938/agrisintech.v4i1.536 Hakim, Z., Sujai, L., Wardah, N. N., Susanti, E. N., & Rizky, R. (2020). Implementasi Algoritma Forward Chaining Untuk Sistem Pakar Diagnosis Hama Tanaman Kacang Kedelai Pada Dinas Pertanian Pandeglang Provinsi Banten. 8(1). Hariyanto, R., & Sa’diyah, K. (2018). Sistem Pakar Diagnosis Penyakit dan Hama Pada Tanaman Tebu Menggunakan Metode Certainty Factor. JOINTECS (Journal of Information Technology and Computer Science), 3(1). https://doi.org/10.31328/jointecs.v3i1.500 Hasfita, F., Za, N., & Lafyati, L. (2019). Pemanfaatan Daun Pepaya (Carica papaya) untuk Pembuatan Pestisida Nabati. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 8(1), 36. https://doi.org/10.29103/jtku.v8i1.1914 Irfan, M. (2016). UJI PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN. JURNAL AGROTEKNOLOGI, 6(2), 39. https://doi.org/10.24014/ja.v6i2.2239 Prayogo, Y. (2005). POTENSI, KENDALA, DAN UPAYA MEMPERTAHANKAN KEEFEKTIFAN CENDAWAN ENTOMOPATOGEN UNTUK MENGENDALIKAN HAMA TANAMAN PANGAN. 10. Ridhwan, M. (2016). POTENSI KEMANGI SEBAGAI PESTISIDA NABATI. 1. Sukamto, D. S. (2022). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Pengendalian Hama Thrips (Thrips Parvispinus.) pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescents L.). BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi, 4(2), 174–181. https://doi.org/10.31537/biocons.v4i2.723 Wiyono, S. (n.d.). Perubahan Iklim dan Ledakan hama dan penyakit tanaman. | Jaringan internet kadang lemot | Tidak ada | Bermanfaat agar bisa melatih mengerjakan tugas akhir nantinya | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
7 | 01/10/2023 22:55:17 | hacasoternes@gmail.com | Soternes Haca | 2104060107 | Ir. Antonius S. S. Ndiwa, MP. | Metode ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | Metode penelitian ilmiah aplikasi dalam pendidikan dan sosial. | http://repository.uhamka.ac.id/736/1/Buku%20Metode%20Penelitian%20Ilmiah.pdf | Judul buku : Metode Penelitian Ilmiah Aplikasi Dalam Pendidikan Dan Sosial, Judul Bab : Perumusan Permasalahan Sub Bab : 1. Penemuan Permasalahan 2. Pengecekan Hasil Penemuan Permasalahan 3. Perumusan Permasalahan | Isi Bab buku yang yang di baca untuk mendalami materi kuliah : 1. Penemuan Permasalahan, meliputi cara-cara formal penemuan Permasalahan dan cara-cara informal penemuan Permasalahan. 2. Pengecekan Hasil Penemuan Permasalahan, yang didasarkan beberapa hal antara lain faedah, lingkup dan kedalaman. 3. Perumusan Permasalahan, meliputi Bentuk Rumusan Permasalahan, Karakteristik Rincian Permasalahan, Contoh Rumusan Permasalahan dan Keterkaitan Antara Rumusan Permasalahan Dengan Hipotesis Dan Temuan Penelitian. | https://www.instagram.com/p/CxVivVDPzxr/?igshid=MzRlODBiNWFlZA== | Apa pentingnya memahami metode ilmiah dalam penelitian untuk mencapai hasil yang valid dan reliabel? | sangat penting dalam penelitian karena metode ini membantu mencapai hasil yang valid dan reliabel. Berikut alasannya: 1) Validitas, dimana metode ilmiah membantu peneliti merancang eksperimen atau studi dengan baik. Ini melibatkan pengembangan hipotesis yang dapat diuji dan pengumpulan data yang relevan. Dengan demikian, hasil penelitian lebih cenderung mencerminkan fenomena yang sebenarnya, sehingga lebih valid. 2). Reliabilitas, yaitu melalui penggunaan prosedur yang konsisten dan terstandarisasi, metode ilmiah membantu mengurangi kesalahan dalam pengukuran dan analisis data. Ini meningkatkan reliabilitas hasil penelitian, yaitu kemampuan untuk mengulangi eksperimen dan mendapatkan hasil yang serupa. 3. Objektivitas merupakan metode ilmiah mempromosikan pendekatan objektif terhadap penelitian. Ini berarti peneliti berusaha untuk mengurangi bias pribadi dan memastikan bahwa hasil tidak dipengaruhi oleh preferensi atau pendapat pribadi. | Ibu Yustina, Diskusi tentang bagaimana metode ilmiah dalam penelitian untuk mencapai hasil yang valid dan reliabel? Dan setelah diskusi dengan ibu Yustina dan memperoleh sebuah hasil diskusi atas pertanyaan yang saya ajukan, yaitu : sangat penting dalam penelitian karena metode ini membantu mencapai hasil yang valid dan reliabel. Berikut alasannya: 1) Validitas, dimana metode ilmiah membantu peneliti merancang eksperimen atau studi dengan baik. Ini melibatkan pengembangan hipotesis yang dapat diuji dan pengumpulan data yang relevan. Dengan demikian, hasil penelitian lebih cenderung mencerminkan fenomena yang sebenarnya, sehingga lebih valid. 2). Reliabilitas, yaitu melalui penggunaan prosedur yang konsisten dan terstandarisasi, metode ilmiah membantu mengurangi kesalahan dalam pengukuran dan analisis data. Ini meningkatkan reliabilitas hasil penelitian, yaitu kemampuan untuk mengulangi eksperimen dan mendapatkan hasil yang serupa. 3. Objektivitas merupakan metode ilmiah mempromosikan pendekatan objektif terhadap penelitian. Ini berarti peneliti berusaha untuk mengurangi bias pribadi dan memastikan bahwa hasil tidak dipengaruhi oleh preferensi atau pendapat pribadi. | Apa saja hama dan penyakit yang menyerang tanaman jeruk nipis di Bakunase Kecamatan Kota Raja? | Putra, W. R., Zuhria, S. A., & Roosenani, A. (2022). Inventarisasi Serangga Pada Pertanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifali) di Desa Plosogenuk Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. AGROSAINTIFIKA, 4(2), 299-305. Maesyaroh, S. S., Dewi, T. K., Tustiyani, I. M. J., & Mutakin, J. (2018). Keberadaan Dan Keanekaragaman Serangga Pada Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis l.) Inspection And Diversity On Siam Orange Plants (Citrus nobilis l.) The research was conducted to determine the diversity of species and the role of insects between pest. Jurnal Pertanian, 9(2), 115-121. Anjarwati, L. A. (2021). Struktur komunitas dan keanekaragaman serangga di kebun jeruk purut (citrus hystrix) tulungagung/Lina Anjarwati (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang). Ulimah, F. I. (2021). Keanekaragaman serangga aerial di perkebunan jeruk semi organik dan anorganik Dusun Kasin Desa Sepanjang Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim). Naim, A. (2009). Studi keanekaragaman serangga pada perkebunan jeruk organik dan anorganik di Kota Batu (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim). Pora, M. S. (2013). Keanekaragaman serangga pada perkebunan jeruk manis (Citrus sinensis L) anorganik dan semiorganik Desa Banaran Kecamatan Bumi aji Kota Batu (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim). Septiani, N., Nurhadi, N., & Maizeli, A. (2023). Jenis-Jenis Serangga yang Ditemukan pada Kebun Jeruk Kasturi di Cikarau Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 1660-1663. Deciana, D., Muhammad, N., Maryono, T., & Dirmawati, S. R. (2014). Inventarisasi jamur-jamur patogen pada buah jeruk (Citrus sp.) di beberapa pasar di Bandar Lampung. Jurnal Agrotek Tropika, 2(2), 193-196. Fahrudin, H. A. (2021). Keanekaragaman Serangga Aerial di Perkebunan Jeruk Semi Organik dan Anorganik Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim). Arifan, S. (2020). Spesies Serangga Pengunjung Pada Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis L) Di Kampung Blang Kucak Sebagai Pengembangan Bahan Ajar Di Sma Negeri Unggul Binaan Bener Meriah (Doctoral dissertation, UIN AR-RANIRY). | Dalam mengakses jaringan yang agak loading. | Tidak ada | Manfaat yang dapat diperoleh adalah bisa melatih dan menambah wawasan kami sebagai mahasiswa dalam belajar menggunakan teknologi, terlebih khusus mengetahui dalam proses pengaksesan hal baru seperti beberapa aplikasi baru tersebut | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | |||||||
8 | 02/10/2023 9:30:23 | defitrikardo6@gmail.com | Syrilus d rikardo | 2104060110 | Ir.Yoke L.Benggu,M.Phil | Metode ilmiah | Metode ilmiah dalam kaitan tujuan,macaam,kategori,dan paradikma penelitian | https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/ | Penelitian merupakan metode ilmiah supaya bisa menguasai dan memperoleh solusi dari suatu permasalahan yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran yang mempunyai karakter kesahihan ilmiah | Apa itu paradikma penelitian,pengertian penelitian,jenis-jenis paradigma penelitian. | Adanya epistemologi dan juga ontologi di sebuah masalah dapat dipandang secara holistik atau menyeluruh mengenai bagaimana sebuah pengetahuan dipandang dan bagaimana kita para peneliti dapat melihat diri kita sendiri dalam kaitannya dengan pengetahuan dan juga strategi metodologis yang akan dipakai untuk mengungkapnya. Dengan adanya kesadaran mengenai asumsi filosofis, peneliti akan dapat meningkatkan kualitas penelitian dan dapat berkontribusi pada perkembangan sebuah penelitian. | https://www.instagram.com/p/Cxk28R0Ponr/?igshid=MmU2YjMzNjRlOQ== | Dengan memebagaikan materi2 melalui media sosial begini sangat bermanfat bagi semua orng utuk menambah wawasan merekamelalu media sosial,tetap semangat | Bagaimana agar dapat mengintegrasikan penelitian ke dalam paradigma penelitian yang relevan untuk mencapai tujuan penelitian? | Untuk mengintegrasikan penelitian ke dalam paradigma penelitian yang relevan dan mencapai tujuan penelitian, Anda perlu mengikuti beberapa langkah strategis. Berikut adalah panduan umum yang dapat membantu Anda dalam proses ini: 1. **Pemahaman Paradigma Penelitian**: Pertama-tama, Anda perlu memahami dengan baik paradigma penelitian yang relevan dengan topik Anda. Paradigma penelitian adalah kerangka kerja teoretis dan filosofis yang mengarahkan pendekatan dan pemahaman dalam bidang penelitian tertentu. Misalnya, paradigma positivisme, interpretivisme, atau konstruktivisme. 2. **Identifikasi Kerangka Kerja Teoritis**: Identifikasi kerangka kerja teoritis yang sesuai dengan paradigma penelitian yang Anda pilih. Kerangka kerja ini akan membantu Anda merumuskan pertanyaan penelitian, hipotesis, dan konsep yang relevan dengan pendekatan Anda. 3. **Desain Penelitian yang Konsisten**: Pastikan desain penelitian Anda konsisten dengan paradigma penelitian yang Anda pilih. Misalnya, jika Anda menggunakan pendekatan interpretif, Anda mungkin akan menggunakan metode kualitatif seperti wawancara mendalam atau analisis konten. 4. **Pemilihan Metode Penelitian**: Pilih metode penelitian yang sesuai dengan paradigma Anda. Metode penelitian harus cocok untuk pertanyaan penelitian Anda dan harus memungkinkan Anda mengumpulkan dan menganalisis data dengan cara yang sesuai dengan kerangka kerja paradigma. 5. **Analisis Data yang Sesuai**: Lakukan analisis data yang sesuai dengan pendekatan paradigma Anda. Jika Anda menggunakan pendekatan kualitatif, gunakan teknik analisis kualitatif seperti analisis tematik atau grounded theory. Jika Anda menggunakan pendekatan kuantitatif, gunakan metode statistik yang sesuai. 6. **Interpretasi yang Relevan**: Interpretasikan hasil penelitian Anda dengan mempertimbangkan kerangka kerja teoritis dari paradigma Anda. Jelaskan bagaimana temuan Anda berkontribusi terhadap pemahaman dalam paradigma tersebut. 7. **Diskusi dan Kesimpulan yang Kontekstual**: Dalam diskusi dan kesimpulan, kontekstualisasikan temuan Anda dalam kerangka paradigma penelitian Anda. Jelaskan implikasi temuan Anda terhadap pemahaman dan teori dalam paradigma tersebut. 8. **Kajian Literatur yang Mendalam**: Kajian literatur yang mendalam dalam paradigma penelitian Anda untuk memahami karya sebelumnya dan bagaimana penelitian Anda dapat berkontribusi. 9. **Kolaborasi dan Diskusi**: Diskusikan penelitian Anda dengan sesama peneliti yang berfokus pada paradigma yang sama atau serupa. Kolaborasi dan diskusi dapat membantu memperdalam pemahaman Anda tentang paradigma dan mengasah pemikiran Anda. 10. **Refleksi Kontinu**: Selama seluruh proses penelitian, selalu refleksi pada pemilihan paradigma dan metode Anda. Pastikan bahwa Anda tetap konsisten dengan paradigma yang Anda pilih, dan jika ada perubahan, refleksi dan pertimbangkan dampaknya. Mengintegrasikan penelitian ke dalam paradigma penelitian yang relevan memerlukan pemahaman mendalam tentang paradigma tersebut dan keselarasan semua aspek penelitian Anda dengan kerangka kerja teoritis dan filosofis paradigma tersebut. Hal ini akan memastikan bahwa penelitian Anda memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang penelitian yang Anda geluti. | Forlan | - Bagaimana penggunaan Beauveria bassiana sebagai musuh alami dapat membantu mengendalikan serangan Helopeltis pada tanaman jambu mete? - Apa dampak serangan Helopeltis terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jambu mete? | Judul : Penggunaan beauveria bassiana sebagai musuh alami helopeltis pada tanaman jambu mete Bab 1 Pendahuluan Latar belakang Hama merupaakan organisme yang menyerang tanaman sehingga pertumbuhan terganggu, selain itu juga menyebabkan kualitas dan kuantitasnya menurun (Destarianto, 2013). Munculnya hama di area pertanian mengakibatkan petani mengalami keresahan dan ketakutan akan kerusakan yang ditimbulkan oleh hama. Hama adalah organisme atau makhluk hidup yang merugikan atau mengganggu pertumbuhan, produksi, atau kesejahteraan manusia, tanaman, hewan, atau lingkungan secara umum. Hama bisa berupa serangga, jamur, bakteri, virus, gulma, tikus, dan berbagai organisme lainnya. Mereka dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian, hewan ternak, properti, serta dapat membawa risiko terhadap kesehatan manusia dan hewan. Oleh karena itu, pengendalian hama sering kali diperlukan untuk melindungi tanaman, hewan, dan sumber daya alam. Hama penghisap buah Helopeltis sp. (Hemiptera: Miridae) merupakan hama utama dalam budidaya kakao. Helopeltis pada tanaman kakao lebih dari satu spesies, antara lain. H. antonii, H. theivora, dan H. claviver. Hama ini merupakan salah satu hama yang menjadi kendala dalam upaya peningkatan produksi kakao. Serangan berat dapat menyebabkan penurunan produksi hingga 50% (Indriani, 2004). Kepik pengisap atau Helopeltis spp. termasuk hama penting pada tanaman jambu mete; dia menyerang pucuk muda, tunas, bunga, biji, buah dan daun. Nimfa dan imago mengisap cairan tumbuhan pada pucuk muda, tunas, bunga, gelondong dan buah muda. Air liurnya sangat beracun dan tempat yang terkena menjadi melepuh dan bewarna coklat tua. Buah yang terserang berbecak hitam. Serangan pada pucuk dapat mengakibatkan gugur pucuk dan daun muda yang terserang menjadi kering dan mengakibatkan mati pucuk. Bunga-bunga yang terserang menjadi hitam dan mati, kadangkala bekas tusukan serangga ditandai oleh keluarnya gum. Untuk menekan populasi helopeltis sp. Digunakan beberapa upaya pengendalian biologi, mekanik dan kimiawi. Pengendalian yang lebih efektif digunakan yaitu pengendalian dengan menggunakan musuh alamii dari helopeltis sp. Penggunaan pengendalian menggunakan musuh alami yaitu beauveria bassiana. Penelitian ini akan berfokus pada hama penghisap buah Helopeltis spp., terutama pada tanaman jambu mete. Helopeltis spp. adalah hama penting yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman jambu mete dengan menyerang berbagai bagian seperti pucuk muda, tunas, bunga, buah, dan daun. Serangan hama ini dapat mengakibatkan kerugian produksi yang signifikan. Oleh karena itu, penelitian akan mempertimbangkan berbagai upaya pengendalian yang dapat digunakan untuk mengurangi populasi Helopeltis spp. dan melindungi tanaman jambu mete dari serangan hama ini. Salah satu pendekatan yang akan dieksplorasi dalam penelitian ini adalah pengendalian biologi dengan menggunakan musuh alami, yaitu Beauveria bassiana. Penggunaan musuh alami dalam pengendalian hama menjadi alternatif yang menarik karena lebih ramah lingkungan daripada pengendalian kimiawi. Penelitian akan mengkaji efektivitas penggunaan Beauveria bassiana dalam mengendalikan populasi Helopeltis spp. pada tanaman jambu mete serta potensinya sebagai solusi berkelanjutan dalam pertanian. | Bagai mana mencarai rumusan masalah dan tujuan untuk membuat suatu judul penelitian | Tidak ada | memaksa kami lebih menggali pengetahuan/wawasan kami tentang cara mencari masalah penelitian dan tujuan penelitian dan membuat satu judul penelitian yg bisa berguan utuk kami kedepanya | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
9 | 02/10/2023 19:21:57 | ecikenca75@gmail.com | Emerensiana Putri Enca | 2104060062 | Agustina Etin Nahas.SP.M.Si | Metode ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://penerbitdeepublish.com/paradigma-penelitian/ | Pemahaman konsep paradigma tersebut relevan untuk pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan. Selain itu, paradigma juga dapat diartikan sebagai pandangan dasar mengenai pokok bahasan ilmu yang mana paradigma ini mendefinisikan dan juga membantu menemukan sesuatu yang harus diteliti dan juga dikaji. Paradigma kemudian juga digunakan untuk mencari pertanyaan yang harus dimunculkan, cara merumuskan pertanyaan, dan aturan-aturan yang harus diikuti dalam menginterpretasikan jawaban. Sehingga dapat diartikan bahwa paradigma penelitian adalah bagian dari kesepakatan atau consensus yang paling luas dalam dunia ilmiah yang berfungsi membedakan satu komunitas ilmiah tertentu dan dengan lainnya. Paradigma penelitian ini berkaitan dengan pendefinisian, metode, teori, hubungan antara model, serta adanya instrumen yang tercakup di dalamnya dan menjadi dasar untuk memberikan pedoman bagi seluruh proses penelitian. Oleh sebab itu, diperlukannya paradigma pada sebuah penelitian yang dilakukan dengan tujuan adalah untuk menjawab suatu permasalahan penelitian dengan menggunakan analisis dan juga data tertentu yang mana dengan penelitian tersebut, akan diketahui seberapa jauh konsep, pertanyaan, teori, dan lain sebagainya di dalam penelitian. | Metode penelitian bisnis pendekatan kuantitatif dan kualitatif | Buku “Metodologi Penelitian Bisnis; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif” disusun dengan maksud agar para mahasiswa dapat dengan mudah memahami bagaimana proses penelitian dilakukan, misalnya dalam hal mengidentifikasi masalah penelitian, membuat kerangka penelitian, mengidentifikasi variabel yang terkait, cara memperoleh data dan analisis data, serta bagaimana menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dalam penelitian bisnis. | Salah satu persoalan mendasar dan menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam penelitian adalah rumusan pertanyaan penelitian. Sebab, kualitas penelitian salah satunya sangat ditentukan oleh bobot atau kualitas pertanyaan yang diajukan | Apa yang menjadi persoalan mendasar dan menjadi bagian penting dalam suatu penelitian? | Salah satu persoalan mendasar dan menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam penelitian adalah rumusan pertanyaan penelitian. Sebab, kualitas penelitian salah satunya sangat ditentukan oleh bobot atau kualitas pertanyaan yang diajukan | Ir. I Wayan Mudita, M.Sc.,Ph.D. | Setelah menemukan masalah penelitian, lalu bagaimana cara merumuskannya dalam bentuk pernyataan masalah atau pertanyaan penelitian? Yang jelas, tidak dengan cara menyebutkan judul penelitian lalu menambahkan frasa "perlu diteliti" sebagaimana yang selama ini banyak dilakukan dalam penulisan proposal penelitian skripsi. Masalah penelitian sepenarnya merupakan sebuah proposisi (proposition), yaitu pernyataan mengenai hubungan dua hal atau dua keadaan. Proposisi dapat merupakan hubungan kuantitatif atau hubungan kualitatif. Misalnya jika masalah yang akan diteliti adalah kerusakan yang ditimbulkan oleh ulat grayak pada berbagai varietas tanaman jagung maka rumusan masalah dalam bentuk penyataan masalah dan pertanyaan penelitian dalam bentuk proposisi kuantitatif adalah sebagai berikut: Pernyataan masalah: Berdasarkan pada uraian latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dilakukan di atas maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah intensitas kerusakan tanaman jagung oleh ulat grayak amerika pada beberapa varietas jagung. Pertanyaan penelitian: Berdasarkan pada uraian latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dilakukan di atas maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah sejauh mana intensitas kerusakan tanaman jagung oleh ulat grayak amerika berbeda pada beberapa varietas jagung. | Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cet. 12. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2013). Manajemen Penelitian. Cet. 12. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Emzir, (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Putra, Nusa. (2013). Research & Development, Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar, Cet. 2. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sanjaya, Wina. (2014). Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode, dan Prosedur. Cet. 2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sedarmayanti dan Hidayat, (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: CV Mandar Maju. Sugiyono, (2013). Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi, Cet. 1. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Cet. 3. Bandung: Pascasarjana UPI dan PT. Remaja Rosdakarya. | _ | _ | Projek kuliah ini sangat bermanfaat bagi saya | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | |||||||
10 | 02/10/2023 21:11:49 | yhnsonia@gmai.lcom | Yohana Aprilia Hilda Sonia | 2104060117 | Diana Y.L. Serangmo, SP., MP | Metode ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://ebizmark.id/artikel/paradigma-penelitian-pengertian-menutut-ahli/ | Paradigma penelitian merupakan seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis dan membentuk sebuah kerangka pemikiran yang memiliki fungsi untuk memahami, menafsirkan, dan menjelaskan kenyataan dan masalah yang dihadapi. Konsep paradigma relevan untuk pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan. Paradigma juga dapat diartikan sebagai pandangan dasar mengenai pokok bahasan ilmu. Dan mendefinisikan dan juga membantu hal yang harus diteliti dan dikaji. Paradigma juga digunakan untuk mencari pertanyaan yang harus dimunculkan, cara merumuskan pertanyaan, dan aturan-aturan yang harus diikuti dalam menginterpretasikan jawaban. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa paradigma penelitian adalah bagian dari kesepakatan yang paling luas dalam dunia ilmiah dan memiliki fungsi untuk membedakan satu komunitas ilmiah tertentu dan lainnya. Paradigma penelitian sangat erat kaitannya dengan definisi, metode, teori, hubungan antar model dan ketersediaan instrumen yang menjadi landasan untuk memandu seluruh proses | Judul buku:Paradigma Metode Penelitian Judul bab buku:Penelitian Kualitatif dan Inspirasi Permasalahan Penelitian | Penelitian kualitatif merupakan multi metode yang fokus, melibatkan interpretasi, pendekatan alamiah pada materi subjek. Ini berarti bahwa penelitian kualitatif studi segala sesuatu dalam setting alamiah mereka, berusaha mengerti dan menginterpretasi, fenomena dalam pengertian sesuai arti masyarakatnya. Penelitian kualitatif melibatkan studi menggunakan dan mengkoleksi variasi materi-materi empiris, studi kasus, pengalaman personal, introspektif, life histori, interview, observasi, sejarah, interaksional, dan teks visual yang mengambarkan rutinitas dan problem waktu dan arti hidup individual (Denzin dan Yvonna S., 1994: 2).Berbagai paradigma digunakan dalam strategi dan metode penelitian kualitatif, dari konstruktivisme hingga kajian budaya, feminism, marxisme dan model-model studi etnik. Penelitian kualitatif digunakan dari berbagai disiplin tidak hanya satu disiplin keilmuwan. Penelitian kualitatif menggunakan semiotic, narrative, isi (content), wacana (discourse), arsip, analisa phonemic, bahkan statistic. Selain itu menggunakan pendekatan, metode dan teknik teknik etnometodologi, phenomenology, hermeneutic, feminism, rhizomatik, dekonstruksionisme, etnografi, interview, psikoanalisa, kajian budaya, survey, observasi partisipasi dan yang lain (Denzin dan Yvonne, 1994:3). | Twitter: YohanaApriliaH1 https://x.com/yohanaapriliah1/status/1708829121122324962?s=46 | Tidak ada | jelaskan bagaimana cara agar dapat menghindari kesenjangan pustaka saat melakukan penelitian | kesenjangan pustaka tidak dapat dihindari,namun kita bisa meminimalisir hal tersebut dengan meperhatikan hal-hal berikut ini:(1)mencari atau mentelusuri pustaka yang sesuai dengan masalah penelitian dan berasal dari sumber jelas & terpercaya,(2)Melakukan penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah atau sistematika penelitian,(3) Menyiapkan penelitian dengan baik agar tidak terjadi kesalahan. | Yuni | Apa jenis pengendalian yang tepat untuk penyakit busuk hitam pada tanaman kubis | Pratama, R. D., & Trimulyono, G. (2011). Efektivitas ekstrak daun dan biji jarak pagar (jatropha curcas) sebagai antibakteri xanthomonas campestris penyebab penyakit busuk hitam pada tanaman kubis. Effectiveness of Leaves and Seeds Extract of Jatropha curcas against the Cause of Rot Black Disease. Mandang, R., Assa, B., & Sualang, D. S. (2016, October). Efektivitas Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pseudomonas fluorescens Dalam Menghambat Penyakit Busuk Lunak Pada Tanaman Kubis Bunga (Brassica Oleraceavar. botrytis L). In Cocos (Vol. 7, No. 7). Nugroho, A. (2012). Eksplorasi bakteriofage virulen terhadap xanthomonas campestris pv. campestris asal kopeng untuk mengendalikan busuk hitam kubis. Rahmawati, Y. (2012). Eksplorasi Bakteriofage Virulen Terhadap Xanthomonas Campestris PV. Campestris Asal Tawangmangu Dalam Pengendalian Penyakit Busuk Hitam Kubis. Nirwanto, H. E. R. Y. (2007). Epidemi dan manajemen penyakit tanaman. UPN “Veteran” Press. Surabaya. H. Sutarman, S. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tanaman. Pratama, T., Suastika, G., & Nurmansyah, A. (2016). Dampak Penyakit Tanaman terhadap Pendapatan Petani Kubis-kubisan di Daerah Agropolitan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 12(6), 218-218. FRAYITNO, F. (2012). TINGKAT SERANGAN PENYAKIT BUSUK HITAM (Xanthomonas Campestris Pv. Campestris) PADA BERBAGAI FASE PERTUMBUHAN TANAMAN KUBIS (Brassica Oleracea L.) (Doctoral dissertation, Universitas Andalas). Saputri, N. (2014). Pengendalian Busuk Hitam Menggunakan Bakteriofag Asal Tanah Pertanaman Kubis. Satyani, M. S. (2017). Penyakit-Penyakit Penting Pada Komoditas Kubis (Brassica oleracea L. var. capitata) Di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya). | Tidak ada | Tidak ada | Menambah wawasan dan pengetahuan serta cara mengoprasikan zotero | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
11 | 03/10/2023 13:33:18 | sartikayuni56@gmail.com | Kornelia Ayunita Sartika | 2104060017 | Ir.Yenny Raja Kana, MS | Metode ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://books.google.co.id/books?id=VuSCEAAAQBAJ&pg=PA118&dq=metode+ilmiah+dalam+kaitan+dengan+tujuan,+macam,+kategori,+dan+paradigma+penelitian&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwit56Xl4sSBAxUxyDgGHbgvBoUQ6AF6BAgLEAM#v=onepage&q=metode%20ilmiah%20dalam%20kaitan%20dengan%20tujuan%2C%20macam%2C%20kategori%2C%20dan%20paradigma%20penelitian&f=false | Tentang penelitian ilmu komunikasi bersifat deskriptif di perlukan suatu fokus analisis . | Judul Buku:Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi,judul Bab: PERANCANGAN DAN TAHAPAN PENELITIAN KOMUNIKASI,judul sub bab Buku: KEKHASAN PENELITIAN KOMUNIKASI | Isi Buku: menjelaskan tentang penelitian komunikasi yang bersifat deskriptif maka sifatnya banyak membawa kesukaran , karena banyak variabel yang tampak dan di anggap penting.termasuk perumusan konsep yang tepat tentang gejala yang hendak diteliti, | https://www.instagram.com/p/CxxgntXPPSE/?igshid=MzRlODBiNWFlZA== | Sebutkan dan jelaskan cara lain pengumpulan data selain survey, wawancara, dan diskusi! | Pemahaman metode ilmiah penting karena membantu mendapatkan hasil penelitian yang valid, and reliabel. Dengan metode ini, penelitian lebih akurat, dapat diandalkan, dan berkontribusi pada pengetahuan ilmiah. | Ludgardis Amostry | Mengapa kutu putih menyerang tanaman daun pepaya? | Oktarina dan Pramayudi, “BIOLOGI HAMA KUTU PUTIH PEPAYA (Paracoccus Marginatus) PADA TANAMAN PEPAYA.” Mwanauta, Ndakidemi, dan Venkataramana, “Characterization of Farmer’s knowledge and management practices of papaya mealybug Paracoccus magnatus (Hemiptera.” Muniappan dkk., “Classical Biological Control of the Papaya Mealybug, Paracoccus marginatus (Hemiptera.” “First Report of the Papaya Mealybug, Paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae), in Indonesia and India.” Febriastuti, “Identifikasi Kutu Putih (Mealybug) (Hemiptera.” Septiana Putri, “KELIMPAHAN HAMA Paracoccus Marginatus Williams & Granara de Willink (Hemiptera.” “Kutu Putih--UC IPM.” Kusumaningsih dkk., “Pemanfaatan Beberapa Jenis Tanaman Berpotensi Pestisida untuk Mengendalikan Hama Kutu Putih pada Bibit Sengon (Falcataria mollucana).” Harahap, “PENGARUH EKSTRAK KIRINYU (Chromolaena odorata L) TERHADAP KUTU PUTIH (Paracoccus marginatus) TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L).” Thalib dkk., “POPULASI DAN SERANGAN KUTU PUTIH PEPAYA, PARACOCCUS MARGINATUS (HEMIPTERA.” | Jaringan | Tidak ada | Manfaatnya yaitu bisa menggunakan berbagai aplikasi untuk mengerjakan sesuatu dengan mudah | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | |||||||
12 | 06/10/2023 21:35:21 | eraga311217@gmail.com | Emanuel Raga | 2104060059 | Julinda B.D Henuk .,SP.M.Si | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://penerbitdeepublish.com/paradigma-penelitian/ | Pentingnya Paradigma Penelitian Jenis-jenis Paradigma Penelitian 1. Paradigma Penelitian Kuantitatif 2. Paradigma Penelitian Kualitatif 3. Positivisme 4. Konstruktivisme 5. Pragmatisme 6. Subjektivitas 7. Paradigma Kritis | Judul buku: Metodologi Penelitian Kuantitatif Judul bab buku: Penelitian Kuantitatif Judul sub-bab: Pengertian penelitian kuantitatif | Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. | https://www.instagram.com/p/CxxslTevlhY/?igshid=YWYwM2I1ZDdmOQ== | Dalam sebuah penelitian partisipatori, bagaimana resiko yang akan dihadapi oleh peneliti sebagai akibat dari tugasnya untuk melakukan perubahan dalam masyarakat? | Resiko yang di hadapi oleh peneliti sebagaimana seorang peneliti harus bersikap skeptis,tidak asal percaya terhadap lemparan opini atau mitos, berpikir objektif, sesuai dengan fakta yang di teruji,dan menguji masalah dengan pengalaman sendiri | Erwin Busa | Bagaimana pengaruh penyakit antraknosa pada kualitas hasil pepaya, dan apa strategi pengendalian yang efektif untuk mengatasi masalah ini?" | Awaludin, M. A. (2019). PENGARUH EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH PEPAYA. Ariani, K. (2016). UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papayaL.) SEBAGAI FUNGISIDA ALAMI TERHADAP JAMUR Colletotrichum capsici (Syd.) Butler & Bisby PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuumL.). Hafsah, Siti. "Penapisan genotipe dan analisis genetik ketahanan pepaya terhadap penyakit antraknosa di Tajur dan Gunung Geulis Bogor." (2007). Yunita, Rita, Nurul Nisa Amin, and Tri Asmira Damayanti. "Pemanfaatan kitosan untuk mengendalikan antraknosa pada pepaya (Colletotrichum gloeosporioides) dan meningkatkan daya simpan buah." Jurnal Fitopatologi Indonesia 8.4 (2012): 97-97. ARIYANTI, Y. (2016). PENGARUH PELAPIS BUAH SUGAR ESTER BLEND DAN SUHU SIMPAN SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN BUAH PEPAYA ‘CALIFORNIA’TERHADAP JAMUR Colletrotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc. ANGGARAENI, R. (2019). EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporioides PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH PEPAYA (Carica papaya L.). | Kesulitannya saat mengakses aplikasi zotero | Harus banyak2 belajar dan mempunyai sifat ingin cari tahu yang lebih | Supaya kita dapat mengerti | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | |||||||
13 | 06/10/2023 21:49:36 | yanaliatau@gmail.com | Yanalia Rupa Tau | 2104060115 | Ir. Titik Sri Harini, MP | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/ | Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang dipakai oleh para peneliti dalam memandang realita suatu permasalahan dan juga teori ataupun ilmu pengetahuan.Secara umum, terdapat dua kelompok paradigma yang sering digunakan oleh para peneliti. Dimana paradigma yang kerap digunakan oleh para peneliti adalah paradigma kuantitatif dan kualitatif.Jenis-jenis Paradigma Penelitian1. Paradigma Penelitian Kuantitatif Paradigma kuantitatif adalah paradigma yang dilandasi oleh filsafat positivisme, dimana tidak mengakui adanya unsur teologi dan juga metafisik.2. Paradigma Penelitian Kualitatif Paradigma penelitian kualitatif adalah penelitian yang menempatkan manusia sebagai subjek penelitian. | Judul buku : Metode penelitian ilmiah aplikasi pendidikan dan sosial Judul bab buku : Pengertian tentang penelitian Judul sub-bab buku : Macam tujuan penelitian | Tujuan penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari rasa ingin tahu manusia. Tujuan penelitian dapat beragam, termasuk eksplorasi, deskripsi, prediksi, eksplanasi, dan aksi. Penentuan tujuan dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan terkait dengan permasalahan yang dihadapi. Misalnya, jika permasalahan masih samar-samar, tujuan eksplorasi digunakan, sedangkan jika sudah cukup dijelajahi, tujuan deskripsi lebih relevan. | Instagram : https://www.instagram.com/p/CxyBAbYB9bM/?igshid=MWZjMTM2ODFkZg== | Tidak ada | jelaskan bagaimana cara agar dapat menghindari kesenjangan pustaka saat melakukan penelitian? | Menurut saya kesenjangan pustaka tidak dapat dihindari,namun kita bisa meminimalisir hal tersebut dengan meperhatikan hal-hal berikut ini:(1)mencari atau mentelusuri pustaka yang sesuai dengan masalah penelitian dan berasal dari sumber jelas & terpercaya,(2)Melakukan penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah atau sistematika penelitian,(3) Menyiapkan penelitian dengan baik agar tidak terjadi kesalahan. | Mariesta Mawe | Bagaimana serangan hama tungau merah memengaruhi produksi dan kualitas ubi kayu, dan apa saja strategi pengendalian yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini? | Jayanti, Y. W. (2021). PENGARUH KLON TERHADAP INTENSITAS HAMA DAN PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI LAMPUNG TENGAH. Rosa, H. O., & Pramudi, M. I. (2020). Identifikasi Tungau Hama pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, 3(1), 164-168. Amaliyah, S. (2021). TA: PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.) DI SABINA LUMBUNG PERSADA (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Lampung). Indiati, S. W. Ketahanan Varietas/Klon Ubikayu Umur Genjah terhadap Tungau Merah. no. 1, 2012. laporan-bioekologi-tungau-dan-gejala-serangannya.pdf. Pramudianto1), Pramudianto1), dan Kurnia Paramita Sari2. “Tungau Merah (Tetranychus Urticae Koch) pada Tanaman Ubikayu dan Cara Pengendaliannya.” Buletin Palawija, vol. 14, no. 1, 2016, hlm. 36–48. Roja, A. (2009). Ubikayu: Varietas dan Teknologi Budidaya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Padang. Sari, Y., Alkaff, M., & Rahman, M. A. (2021). Identifikasi Penyakit tanaman ubi kayu berdasarkan citra daun menggunakan metode probabilistic neural network (pnn). Jurnal Komtika (Komputasi dan Informatika), 5(1), 1-9. Sari, K. P. (2016). Tungau merah (Tetranychus Urticae Koch) pada tanaman ubikayu dan cara pengendaliannya. Buletin Palawija, 14(1), 36-48. | kesulitan yang saya alami yaitu jaringan internet yang kurang stabil | Tidak ada | Manfaatnya yaitu menambah pengentahuan dan mampu mengoperasikan aplikasi zotero | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
14 | 06/10/2023 22:09:57 | nestyriantoby9846@gmail.com | Yuliana Yunesti Kewa Duli | 2104060037 | Ir. Zainal Abidin, MP | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://www.google.com/amp/s/penerbitdeepublish.com/paradigma-penelitian/amp/ | Secara umum, paradigma penelitian merupakan seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis dan membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memahami, menafsirkan, dan menjelaskan kenyataan dan/atau masalah yang dihadapi. | Judul buku : metode penelitian kualitatif dan kuantitatif | Peneliti kuantitatif mengejar obyektivitas metode pengumpulan datanya dengan menggunakan “inter-obyective- agreement”, artinya untuk mengetahui obyektivitas dengan cara meminta persetujuan antara dua pengamat atau lebih yang sama- sama berkualitas. Sedangkan peneliti kualitatif, karena lebih mengutamakan menggunakan “human instrument” maka untuk mencapai obyektivitas lebih menekankan pada “confirmability”, yaitu kesesuaian antara beberapa sumber informasi. | https://twitter.com/nestyy1202/status/1707746927830532343?t=yL9p9YBZTkt5WwU-DVXhZQ&s=19 | Tidak ada | Mohon jelaskan mengapa dalam pandangan positivistik, objektivitas realitas dapat diperoleh oleh pengematan berjarak tanpa melibatkan emosi oleh peneliti | Cara lain pengumpulan data selain survey wawancara dan diskusi ialah Studi Dokumen studi dokumen,Sesuatu dengan namanya, studi dokumen dilakukan dengan mengkaji dokumen-dokumen terkait topik penelitian. Dokumen tersebut dapat berupa surat, arsip foto, notulen rapat, jurnal, buku harian, dan lain-lain. | Cornelius Patrik Seran Miona Sydel Uli | Bagaimana penyakit karat pada jambu biji (Psidium guajava L.) memengaruhi kualitas buah di daerah Noelbaki | Misra, A. K. “Guava Diseases — Their Symptoms, Causes and Management.” Diseases of Fruits and Vegetables: Volume II, disunting oleh S. A. M. H. Naqvi, Springer Netherlands, 2004, hlm. 81–119. DOI.org (Crossref), https://doi.org/10.1007/1-4020-2607-2_4. Parameswara, Yosephine Sista, dan Slamet Susanto. “Perbaikan Teknik Pembrongsongan melalui Aplikasi Pestisida untuk Meningkatkan Kemulusan Buah Jambu Kristal (Psidium guajava L).” Buletin Agrohorti, vol. 7, no. 1, 1, Januari 2019, hlm. 62–68. journal.ipb.ac.id, https://doi.org/10.29244/agrob.v7i1.24417. Pratiwi, Selsa Nisa, dkk. Inventarisasi Hama Lalat Buah (Bactrocera spp) di SKP Kelas I Bengkulu Wilker Pulau Baai Dengan Perangkap Methyl Eugenol. 2022. Avifah DN. 2017. Hama dan penyakit tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) di kecamatan Tanah Sareal, kota Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Lim TK, Manicom BC. 2003. Diseases of guava. Di dalam: Ploetz RC, editor. 2003. Diseases of Tropical Fruit Crops. Eriza, A.S. (2015). Hama dan Penyakit Tanaman Jambu Kristal (Psidium guajava L.) di Agribusiness Development Station Cikarawang Bogor. Bogor, Indonesia: Institut Pertanian Bogor. Semangun, H. (2000). Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Yogyakarta, Indonesia: Gadjah Mada University R. Rophita, D. Saripurna, and M. Gilang Suryanata, “Sistem Pakar Mendiagnosa Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Jambu Kristal Menggunakan Metode Certainty Factor,” Jurnal CyberTech, vol. 4, no. 1, 2021 Kundrat, L. Sumarti, and U. Sumarna, “ANALISIS UJI KELAYAKAN BUDIDAYA JAMBU BIJI KRISTAL (Psidium guajava L) DI DESA CIWARINGIN KECAMATAN LEMAHABANG KABUPATEN KARAWANG,” Jurnal Ilmiah Pertanian, vol. 4, no. 1, 2022. H. Karamina, W. Fikrinda, and A. T. Murti, “Kompleksitas pengaruh temperatur dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota Batu,” Kultivasi, vol. 16, no. 3, 2017 | Membuat daftar pustaka dengan Zotero. | Menonton tutorial di YouTube. | Mengetahui cara membuat daftar pustaka dengan menggunakan zotero | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
15 | 06/10/2023 23:42:19 | patrickseran30@gmail.com | Cornelius Patrik Seran | 2104060012 | Diana Serangmo S.P., MP. | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | Apa Itu Paradigma Penelitian Beserta Jenis dan Terminologinya https://gramedia.com/literasi/paradigma- penelitian/ | a. Epistemologi: artinya bagaimana sesuatu itu bisa diketahui. b. Ontologi: artinya apa yang ingin diketahui, umumnya berhubungan dengan realita yang ada. c. Aksiologi: artinya menjelaskan mengenai sebuah nilai dari penelitian. d. Metodologi: artinya bagaimana para ilmuwan mencari tahu. | PARADIGMA PENELITIAN PEMBAHASAN 1. Paradigma Penelitian 2. Manfaat Paradigma dalam penelitian 3. Materi Penelitian Kualitatif Ditinjau Dari Segi Keilmuan | Penelitian pada hakekatnya merupakan wahana untuk menentukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran itu dapat dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui model- model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Selanjutnya Bogdan dan Biklen (1982;32) menyebutkan bahwa paradigma penelitian adalah "kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dalam penelitian". | IG: patrick_seran; https://www.instagram.com/p/Cxx3_N5JIps/?igshid=MzRlODBiNWFlZA== | kesenjangan pustaka terjadi karena kelemahan atau keterbatasan teori dasar yang belum bisa mendukung penelitian dimana penelitian yang didapat sebetulnya belum bisa dijelaskan oleh teori apapun, ataukah adanya kekurangan dari bahan penelitian yang menyebabkan perbedaan pada hasil penelitian dengan teori pustaka yang digunakan. Selain itu juga hal ini terjadi dikarenakan terjadi galat pada penelitiannya. | Dalam penelitian kuantitatif ,analisi data merupakan Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam menganalisi data teknik-teknik yang digunakan dalam analisi data dalam penelitian kuantitaif menggunakan teknik statistik dimana terdapat dua macam statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. | Dalam penelitian kuantitatif ,analisi data merupakan Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam menganalisi data teknik-teknik yang digunakan dalam analisi data dalam penelitian kuantitaif menggunakan teknik statistik dimana terdapat dua macam statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. | Miona Sydel Uli Yuliana Yunesti Kewa Duli | Bagaimana dampak yang ditimbulkan serangan hama Pseudococcidae sp. pada tanaman jeruk nipis. | 1. Une Cochenille Nouvelle Nuisible au Manioc en Afrique Équatoriale, Phenacoccus Manihoti N. Sp. [Homoptera, Coccoidea, Pseudococcidae] 2. Rastrococcus invadens sp. n. (Hemiptera: Pseudococcidae) introduced from the Oriental Region to West Africa and causing damage to mango, citrus and other trees 3. Mealybugs (Hemiptera: Pseudococcidae) and their impact on the Musaceae crop 4. Encapsulation rates of the parasitoid Anagyrus sp. nr. pseudococci, by three mealybug species (Hemiptera: Pseudococcidae) 5. Effectiveness of Neem Seed Extract Formulation (Azadirachta Indica) and Bitung (Barringtonia asiatica) against Mealybug Papaya (Paracoccus marginatus) (Hemiptera: Pseudococcidae) | Google Schoolar untuk hasil searching Indonesia kurang memuaskan. | Saya mencoba mencari menggunakan website lain tapi secara efisiensi masih kalah dibanding Google Schoolar | Mengetahui banyak literasi luar negeri yang membahas permasalahan yang sama | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
16 | 07/10/2023 0:03:25 | sydeluli@gmail.com | Miona Sydel Uli | 2104060023 | Ir. Yosefina R. Y. Gandut, MS | metode ilmiah | 2.1. Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | Apa Itu Paradigma Penelitian Beserta Jenis dan Terminologinya https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/ | Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang dipakai oleh para peneliti dalam memandang realita suatu permasalahan dan juga teori ataupun ilmu pengetahuan. Menurut penuturan dari Guba (1990), paradigma penelitian merupakan seperangkat keyakinan dan juga persetujuan bersama antara ilmuwan satu dengan ilmuwan lainnya tentang bagaimana sebuah masalah harus ditangani dan juga dipahami. | Metodologi penelitian ilmiah,bab 2 penelitian ilmiah, penelitian ilmiah | Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan menggunakan langkah-langkah yang telah tersusun secara sistematis. | https://twitter.com/MeeSyuhh/status/1698334538429350000?s=19 | tidak ada | Sebutkan dan jelaskan cara lain pengumpulan data selain survey, wawancara, dan diskusi! | Yang saya baca dari internet,seperti yang kita ketauhi Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam mendapatkan data di lapangan. Dalam penelitian sosial, ada beberapa teknik yang umum dilakukan, yaitu kuesioner, studi pustaka, wawancara, dan observasi. Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis. Teknik pengumpulan data yang juga banyak dilakukan adalah studi pustaka. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung. | Cornelius Patrik seran Yuliana yunesti kewa duli | Bagaimana peran sanurus sp. Sebagai musuh alami dalam mengendalikan wereng pucuk pada tanaman mangga? | 1.PERANAN Synnematium sp. DALAM PENGENDALIAN Sanurus indecora JACOBI (HOMOPTERA: FLATIDAE) 2.EFIKASI PESTISIDA NABATI DARI TANAMAN SELA JAMBU METE DAN JAMUR ENTOMOPATOGEN SYNNEMATIUM SP. UNTUK MENGENDALIKAN WERENG PUCUK METE (SANURUS INDECORA) 3. A New Plant Parasitic Species of Synnematium from India 4. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAYATI HAMA PENGHISAP PUCUK DAN BUNGA PADA JAMBU METE 5. Kemungkinan pemanfaatan Synnematium sp. sebagai agens hayati untuk pengendalian Lawana candida pada tanaman jambu mete. 6. Bioekologi Sanurus indecora dan pengaruh serangannya terhadap kehilangan hasil jambu mete. 7. Potensi cendawan Synnematium sp. sebagai agens pengendali Lawana sp. | Kesulitan membuat daftar pustaka melalui zotero | Tidak ada | Cara membuat daftar pustaka dengan menggunakan zotero | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
17 | 07/10/2023 12:54:13 | wilanofriani@gmail.com | Nofriani Wila | 2104060170 | Prof. Ir. Yosep Seran Mau, M. sC., Ph. D | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/23731890cdc8189968cf15105c651573.pdf | fungsi ilmu yaitu mendeskripsikan, menjelaskan, mendeskripsi, dan mengendalikan. Ilmu melaksanakan fungsinya melalui teori yang dikandungnya. | BAB I ILMU PENGETAHUAN 1.1 Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan 1.2 Komponen-komponen Ilmu 1.3 Struktur Ilmu Pengetahuan BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Pengertian 2.2 Pentingnya Kegiatan Penelitian 2.3 Pendekatan Memperoleh Kebenaran 2.4 Macam-macam Metode Penelitian 2.5 Langkah-langkah Penelitian (Proses Kegiatan Ilmiah). | Langkah-langkah sistematis tersebut meliputi: (1) Mengidentifikasi dan Merumuskan masalah, (2) Menyusun kerangka Pemikiran, (3) Merumuskan Hipotesis, (4) Menguji hipotesis, dan (5) Menarik kesimpulan. BAB II KEGIATAN ILMIAH 2.1 Pentingnya Penelitian Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan asspek penting bagi kehidupan suatu manusaia. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut: (1) Tuntutan kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial terus berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia selalu berusaha untuk mencoba menemukan, menghasilkan, dan menerapkan berbagai pengetahuannya termasuk penemuan dibidang teknologi dan inovasi. (2) Penemuan dibidang teknologi dan inovasi telah mendorong para ilmuwan untuk terus meneliti, mengembangkan penemuan- penemuannya. (3) Selain didorong oleh rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan praktis di lapangan. Eskalasi perkembangan tuntutan praktis dengan jelas tidak lepas dari invensi dan inovasi, serta kegiatan penelitian yang terus menerus. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong invensi-invensi-invensi. Inivensi-invensi inilah yang mendorong perkembangan inovasi dan telah menjadikan suatu bangsa semakin maju dan berkembang. Invensi-invensi (penemuan baru) timbul karena adanya dorongan untuk mengadakan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian-penelitian ilmiah itulah yang didorong oleh keingintahuan dan tuntutan praktis. | Twitter. https://twitter.com/nobutuhduit/status/1701048289532256682?t=y7Y6BXCfmiIX54axI_tOcQ&s=19 | tidak ada | apa tujuan umum dari penelitian? | Penelitian dilakukan dengan tujuan umum untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia nyata. Dalam konteks penelitian, masalah (problems) merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian, keadaan yang perlu diperbaiki, atau kesenjangan yang terdapat dalam pustaka, dalam teori, atau dalam praktik yang memerlukan penjelasan dan/atau penyelesaian. | teman/kaka yang diajak berdiskusi: ka Sius dan ka Matris hasil diskusi: banyak petani yang sampai saat ini jika menanam tanaman dalam jumlag banyak tidak memperhatikan jarak tanam. Seperti pada tanaman pepaya, kebanyakan petani pada awalnya hanya menyerbarkan biji pepaya pada tanah lalu membiarkan tumbuh begitu saja dan pada saat tumbuh tidak dipindahkan dan ditanam berdasarkan jarak tanam sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat dalam menanam tanaman dengan memperhatikan jarak tanam yang ada | apakah jarak tanam berpengaruh terhadap hasil tanaman pepaya california? bagaimana pengaruh jarak tanam terhadap hasil produksi | Rahmawati, L. A. (2016). ANALISIS USAHATANI PEPAYA VARIETAS CALIFORNIA (Carica papaya L.)(Studi Kasus di Desa Bakalan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Propinsi Jawa Timur Tahun 2015). Oryza-Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan, 1(2), 1-8. Isnawan, Y. 2011. Budidaya pepaya California. https://epetani.pertanian.go.id/budidaya/budidayapepayacalifornia-8481/ diakses pada 07 Oktober 2023. Munasiroh, B. (2022). TA: BUDIDAYA PEPAYA (Carica papaya L.) VARIETAS CALIFORNIA DI UD. SABILA FARM YOGYAKARTA (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Lampung). Admin1. (2023, April 25). Inilah Jarak Tanam Pepaya California Yang Ideal serta Mengenal Hama d. Tanam.Co.Id. https://www.tanam.co.id/jarak-tanam-pepaya-california/ Siregar, R. S., Lubis, S., & Siregar, Z. (2020). Pengembangan Budidaya Pepaya Jenis California Untuk Meningkatkan Ekonomi Di Desa Nagori Rabuhit Kabupaten Simalungun. ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat), 1(1), 20-26. DINDY NOVIANDY, R. A. D. E. N. (2020). KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi). Hidayat, R., Arsyad, A., & Yoesdiarti, A. (2021). ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.). JURNAL AGRIBISAINS, 7(1), 35-47. Azzamy. 2015. Tentang Pepaya California. http : Mitalom.com [07 Oktober 2023]. Muktiani. 2011. Bertanam Varietas Unggul Pepaya California. Pustaka Baru Press, Yogyakarta Tjitrosoepomo. 2004 .Tanaman Pepaya (Carica papaya L).Medan : Universitas Sumatera utara. | menyimpulkan dan menentukan rumusan masalah | belajar memahami dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi | berlatih dalam menemukan dan menentukan rumusan masalah sesuai dengan yang terjadi di lapangan | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
18 | 08/10/2023 19:49:13 | ponomariana96@gmail.com | Endang Mariana Pono | 2104060064 | Widasari Bunga, SP., M.Sc | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://deepublishstore.com/blog/paradigma-penelitian/ | Penelitian sendiri didefinisikan Hillway (1956), “metode studi dengan melalui proses penyelidikan yang hati-hati terhadap suatu permasalahan yang ditujukan guna menemukan solusi yang tepat untuk pemecahan masalah tersebut.” Fellin, Tripodi dan Meyer (1996) mendefinisikan penelitian sebagai“Suatu cara sistematis untuk meningkatkan, memodifikasi dan meningkatkan pengetahuan. Yang mana, pengetahuan ini nantinya dapat disampaikan dan diuji oleh peneliti lain atau peneliti selanjutnya.” | Paradigma Penelitian: Pengertian, Jenis dan Contoh | Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang digunakan oleh peneliti dalam memandang realita suatu permasalahan dan teori atau ilmu pengetahuan. Guba dan Lincoln (1988) mendefinisikan paradigma penelitian sebagai cara peneliti memahami permasalahan tertentu dengan kriteria untuk menguji guna ditemukannya penyelesaian masalah. Secara umum, ada 2 kelompok paradigma penelitian yang kerap digunakan oleh peneliti. Paradigma yang paling banyak digunakan oleh peneliti adalah kuantitatif dan kualitatif. Kedua paradigma ini memiliki kriteria dan metode tersendiri. Baik paradigma penelitian kuantitatif maupun kualitatif, keduanya memiliki karakteristik dan kelebihan serta kekurangan masing-masing. Selain kedua paradigma tersebut, ada pula beberapa paradigma penelitian lainnya yang mendasari. Beberapa paradigma tersebut antara lain paradigma Positivisme, paradigma Konstruktivisme, paradigma Pragmatisme, paradigma Subjektivisme, dan paradigma Kritis. | Endang Mariana Pono https://www.facebook.com/100033194841727/posts/pfbid02birBootefFnesyYS5QJRMzbEAvqPLCyK2Ek8YpbUvmSuydMQkseVywP1LZJzST4Wl/?app=fbl | Tidak ada | Apa pentingnya memahami metode ilmiah dalam penelitian untuk mencapai hasil yang valid dan reliabel? | sangat penting dalam penelitian karena metode ini membantu mencapai hasil yang valid dan reliabel. Berikut alasannya: 1) Validitas, dimana metode ilmiah membantu peneliti merancang eksperimen atau studi dengan baik. Ini melibatkan pengembangan hipotesis yang dapat diuji dan pengumpulan data yang relevan. Dengan demikian, hasil penelitian lebih cenderung mencerminkan fenomena yang sebenarnya, sehingga lebih valid. 2). Reliabilitas, yaitu melalui penggunaan prosedur yang konsisten dan terstandarisasi, metode ilmiah membantu mengurangi kesalahan dalam pengukuran dan analisis data. Ini meningkatkan reliabilitas hasil penelitian, yaitu kemampuan untuk mengulangi eksperimen dan mendapatkan hasil yang serupa. 3. Objektivitas merupakan metode ilmiah mempromosikan pendekatan objektif terhadap penelitian. Ini berarti peneliti berusaha untuk mengurangi bias pribadi dan memastikan bahwa hasil tidak dipengaruhi oleh preferensi atau pendapat pribadi. | Teman Liggira Jenisia Nahak | Bagaimana pupuk kandang babi dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman belimbing wuluh | Adananurdin, A., Winarsih, S., Widayat, M., 2004, Uji Efektifitas Delok Bunga Belimbing Wuluh (Avverhoa bilimbi) sebagai Antimikroba terhadap Bakteri Salmonella Typhi secara In Vitro, J. kedokteran brawijaya, 20 (1) : 30-35 Alfath, C.R., Yulina, V., dan Sunnati., 2013, Antibacterial Effect of Granati fructus Cortex Extract on Streptococcus mutans In Vitro, J. Dent, 20(1): 5-8. Arifin, H., Anggraini, N., Handayani, D., Rasyid, R., 2006, Standarisasi Ekstrak Etanol Daun Eugenia Cumini Merr., J. Sains Tek Far, 11 (2): 88-93. Astawan, M., Kasih, A.L., 2008, Khasiat Warna-warni Makanan, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, Hal 31. Astuti, K.W., 2012, Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Perolehan Kembali Cannabinoid dari Daun Ganja, Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences, 2 (1): 21-23. Kumar, A.K., Gusia, S.K., M, A., Latha, J.N.L., 2013, A Review On Phytochemical Constituents and Biological Assays of Averrhoa bilimbi, J. Pharm, 3 (4): 136-9. McDonnell, C., Russell, A.D., 1999, Antiseptics and Disinfectants: Activity, Action, and Resistence, Clin Microbiol Rev, 12 (1): 147-179. Morton, J.F., 1987, Bilimbi Averrhoa bilimbi, (Online), (www.hort.purdue.edu), diakses: 28 September 2014. Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 59. Nurhidayat, O., P, E.T., Wahyono, B., 2012, Perbandingan Media Power Point dengan Flip Chart dalam Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut, J. Pub Health, 1(1): 31-35. | Mencari sumber nya sangat susah | Bertanya kepada teman dan mencari di google untuk mencari informasi lebih teliti lagi | Mendapat pengetahuan yang bermanfaat | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
19 | 08/10/2023 19:58:06 | ersonmonemnase@gmail.com | Hersonsius A. Monemnasi | 2104060075 | Dr.Ir. Anthonius S. J. Adu Tae, M. P. | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam kaitan dengan tujuan,macam, kategori,dan paradigma penelitian | https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/ | Kata penelitian tentu sangat sudah sangat familiar bagi mahasiswa. Sebab, di sepanjang masa kuliah, mahasiswa seringkali bersinggungan langsung dengan penelitian ataupun hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. | Apa Itu Paradigma Penelitian Beserta Jenis dan Terminologinya | Penelitian merupakan metode ilmiah supaya bisa menguasai dan memperoleh solusi dari suatu permasalahan yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran yang mempunyai karakter kesahihan ilmiah. Ada banyak sekali kebenaran yang dapat dibuktikan dengan metode ilmiah, umumnya apapun kebenaran yang sifatnya metafisik ataupun estetik. Misalnya saja adalah kebenaran pada agama ataupun keindahan yang subjektif. Kebenaran ilmiah tersebut adalah kebenaran yang berlandaskan indera dan daya rasional. Sehingga kebenaran ilmiah cukup terbatas dan bukan kebenaran yang hakikat. Jadi, kebenaran ilmiah tersebut mempunyai perilaku tentatif ataupun tidak tetap. Jika disimpulkan, maka kebenaran ilmiah yang dulu pernah ditemukan adalah kebenaran yang sifatnya tidak abadi. Sebab, kebenaran dapat diuji ulang berdasarkan temuan terdahulu. | https://www.instagram.com/p/CyIwH1hSA2G/?igshid=OGY3MTU3OGY1Mw== | Tidak ada | mohon jelaskan bagaimana cara agar dapat menghindari kesenjangan pustaka saat melakukan penelitian? | Menurut saya kesenjangan pustaka tidak dapat dihindari,namun kita bisa meminimalisir hal tersebut dengan meperhatikan hal-hal berikut ini:(1)mencari atau mentelusuri pustaka yang sesuai dengan masalah penelitian dan berasal dari sumber jelas & terpercaya,(2)Melakukan penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah atau sistematika penelitian,(3) Menyiapkan penelitian dengan baik agar tidak terjadi kesalahan. | Dionisius Humoen | Bagaimana pengaruh dosis pupuk dan waktu pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan pepaya buah Bagaimana pengaruh dosis dan waktu pemberian pupuk kandang terhadap pepaya buah | Kalie, M. B. 2007. Bertanam Pepaya. Edisi Revisi. Cetakan 23. Penebar Swadaya. Jakarta.Herry, N. F. 2015. Analisis Pendapatan Usahatani Dan Saluran Pemasaran Pepaya (Carica Papaya L.) Di Kabupaten Tulungagung. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian. 11(13): 12-28. April 2015. Rukmana, R. H. 2012. Seri Budidaya Pepaya. Kanisius, Yogyakarta.Sobir. 2009. Sukses Bertanam Pepaya Unggul. Agro Media. Bogor.Sujiprihati, S., K. Suketi. 2009. Budidaya Pepaya Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. Utami, R.D. 2013. Pertumbuhan Bibit Pepaya Pada Berbagai Komposisi Media Tanam. Departemen Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. | Susah mengakses link projek menggunakan 1 handphone | Cara mengatasi dengan menggunakan 2 handphone | Dapat menambah wawasan dalam meneliti sesuatu | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
20 | 08/10/2023 20:01:46 | liggirianahak@gmail.com | Liggiria Jenisia Nahak | 2104060082 | Lily Fauziah Ishaq.M.Phil.,P.hD | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/ | Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang dipakai oleh para peneliti dalam memandang realita suatu permasalahan dan juga teori ataupun ilmu pengetahuan. Menurut penuturan dari Guba (1990), paradigma penelitian merupakan seperangkat keyakinan dan juga persetujuan bersama antara ilmuwan satu dengan ilmuwan lainnya tentang bagaimana sebuah masalah harus ditangani dan juga dipahami. | Jenis-jenis Paradigma Penelitian | 1. Paradigma Penelitian Kuantitatif Paradigma kuantitatif adalah paradigma yang dilandasi oleh filsafat positivisme, dimana tidak mengakui adanya unsur teologi dan juga metafisik. Paradigma yang satu ini meyakini bahwa ilmu pengetahuan merupakan satu-satunya pengetahuan yang valid. Pengetahuan yang dimaksud tersebut yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman yang sudah kita lalui. Dimana pengalaman itu kita rasakan oleh indera kita yang nantinya akan diolah oleh pikiran kita sendiri. Karena berawal dari pengalaman pribadi, maka objek penelitian biasanya tidak jauh dari hubungan dan sebab akibat antara pengalaman yang sudah kita lalui dan fenomena yang ada. Walaupun berasal dari pengalaman yang kita lalui, penelitian tetap saja berdasarkan fakta yang ada. Selain itu, penelitian juga dapat dilandasi oleh asumsi dengan melihat fakta yang ada. Sehingga, paradigma tersebut menggunakan asumsi kita yang telah kita bangun dari fakta yang kita dapatkan dari proses berpikir kita terkait fenomena ataupun kejadian tertentu. 2. Paradigma Penelitian Kualitatif Paradigma penelitian kualitatif adalah penelitian yang menempatkan manusia sebagai subjek penelitian. Paradigma tersebut termasuk menganut model humanistik karena menjadikan manusia sebagai subjek penelitian di dalam fenomena ataupun peristiwa yang akan kita teliti. Selain itu, paradigma kualitatif percaya bahwa manusia yang nantinya menentukan perilaku dirinya sendiri dan juga peristiwa sosial yang terjadi. Filsafat fenomenologis miliki Edmund Husserl yang nantinya dikembangkan dalam sosiologi oleh Max Weber menjadi landasan dari paradigma tersebut. | Facebook (https://www.facebook.com/100064755250942/posts/pfbid02MkwqVb8v31yuBymy6CboLnvF3GUzxjrM2ZCWHgbb1iHUss679DxmHp9zjxXdXDk2l/) | Tidak ada | Apa tujuan umum dari penelitian? | Penelitian dilakukan dengan tujuan umum untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia nyata. Dalam konteks penelitian, masalah (problems) merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian, keadaan yang perlu diperbaiki, atau kesenjangan yang terdapat dalam pustaka, dalam teori, atau dalam praktik yang memerlukan penjelasan dan/atau penyelesaian. | Teman(Endang Mariana Pono) | Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah sejak perkecambahan dan pertumbuhan awal bibit pepaya harus ditunjang dengan kesesuaian media semai yang digunakan.Setiap media semai dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap perkecambahan dan pertumbuhan awal bibit papaya. Komposisi media yang sering digunakan oleh petani adalah campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. Namun tidak semua daerah memiliki potensi untuk menghasilkan pupuk kandang. | Agustina, 2017. Kajian Karakterisasi Tanaman Pepaya ( Carica Papaya L.) Di Kota Madya Bandar Lampung. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Lampung Andayani, 2013. Uji Empat Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Keriting (Capsicum Annum L.). Jurnal Agrifor Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian, Sangatta. 12 (1) : 22-29 Budiyanto, I. 2013. Bertanam varietas unggul pepaya california. www.Irwanbudiyanto29.blogspot.co.id/2013/07/bertanam-varietasunggul-pepaya-california.html. Diakses 25 April 2018.Putra, W. M. 2017. Pengaruh Penggunaan Berbagai Media Tumbuh dan Hormon Tanaman Unggul Terhadap Pertumbuhan Bibit Pepaya (carica papaya L.). Skripsi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau.Pekanbaru,Tyas, W.S. 2009. Evaluasi Keragaan Pepaya (Carica papaya L.) di Enam Lokasi di Boyolali. Skripsi. Jurusan Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.Utami, R.D. 2013. Pertumbuhan Bibit Pepaya Pada Berbagai Komposisi Media Tanam. Departemen Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. | Kesulitan yang dihadapi yaitu susah mengakses link | Bertanya dan mencari sumber lebih rinci | Dapat memperoleh ilmu baru | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
21 | 09/10/2023 17:04:02 | juankase421@gmail.com | Juandri Teti Gahes Kase | 2104060077 | Dr.Ir Muhammad S M Nur.,M.Si | Metode ilmiah | Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://instagram.com/stories/juan_kase017/3209655532252589235?utm_source=ig_story_item_share&igshid=ODk2MDJkZDc2Zg== | https://deepublishstore.com/blog/metode-ilmiah/ | Pengertian metode ilmiah | Pendahuluan,rumusan masalah,hipotesis,rancangan penelitian | Tidak ada | Apa pentingnya memahami metode ilmiah dalam penelitian untuk mencapai hasil yang valid dan reliabel | sangat penting dalam penelitian karena metode ini membantu mencapai hasil yang valid dan reliabel. Berikut alasannya: 1) Validitas, dimana metode ilmiah membantu peneliti merancang eksperimen atau studi dengan baik. Ini melibatkan pengembangan hipotesis yang dapat diuji dan pengumpulan data yang relevan. Dengan demikian, hasil penelitian lebih cenderung mencerminkan fenomena yang sebenarnya, sehingga lebih valid. 2). Reliabilitas, yaitu melalui penggunaan prosedur yang konsisten dan terstandarisasi, metode ilmiah membantu mengurangi kesalahan dalam pengukuran dan analisis data. Ini meningkatkan reliabilitas hasil penelitian, yaitu kemampuan untuk mengulangi eksperimen dan mendapatkan hasil yang serupa. 3. Objektivitas merupakan metode ilmiah mempromosikan pendekatan objektif terhadap penelitian. Ini berarti peneliti berusaha untuk mengurangi bias pribadi dan memastikan bahwa hasil tidak dipengaruhi oleh preferensi atau pendapat pribadi. | Emanuel luiz | Tidak ada | Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. (1993). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Rochayati, S. & Dariah, A. (2012). Perkembangan Lahan Kering masam: Peluang, Tantangan dan Strategi serta Teknologi Pengelolaan dalam Prospek Pertanian Lahan Kering dalam mendukung Ketahanan Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 187-206. Simanungkalit, A.H., Hanafiah, A, S, & Sabrina, T. (2019). Uji Potensi beberapa jenis jamur mikoriza vesikular arbuskula (MVA) terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) di tanah Inceptisol. Jurnal Agroteknologi FP USU, 27, 213-222. Smith, S.E., & Read, D.J. (2008). Mycorrhizal Symbiosis.Elsevier, New York, USA. Sukartono, W.H., Utomo, Z., Kusuma, & Nugroho, W.H. (2011). Soil fertility status and maize (Zea mays) yield after biochar application on sandy soils of North Lombok. Indonesia. J. Trop. Agric., 49: 47-53. Tambunan, S., Handayanto, E., & Siswanto, B. (2014). Pengaruh aplikasi bahan organik segar dan biochar terhadap ketersediaan P dalam tanah di lahan kering Malang Selatan. Jurnal Tanah dan Sumber daya Lahan, 1(1):89-98. Tarigan, A.D., & Nelvia. (2020). Pengaruh pemberian biochar tandan kosong kelapa sawit dan mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays Sacharrata L.) di tanah Ultisol. Jurnal Agroekotek, 12(1): 23-37. UNDP. (2012). Application of biochar technology in Indonesia: sequestering carbon in the soil, improving crop yield and providing alternative clean energy. Jakarta: Biochar Project Indonesia, UNDP. Verdiana, M.A., & Sumarni, H.T. (2016). Pengaruh berbagai dosis biochar sekam padi dan pupuk npk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, 4 (8): 611-616 Wayah, E., Sudiarso, & Soelistyono, R. (2014). Pengaruh pemberian air dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt L.). Jurnal Produksi Tanaman, 2(2): 94-102. | Kesulitan dalam mencari daftar pustaka | Tidak ada | Manfaat yang saya dapat dalam tugas ini adalah dapat mengetahui cara dan menyusun daftar pustaka | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | |||||||
22 | 10/10/2023 0:21:21 | yanuariusjlh@gmail.com | Yanuarius Jelahu | 2104060116 | Sri Widinugraheni, SP.,M.Sc | Metode Ilmiah | Metode Ilmiah Dalam Kaitan Dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian | https://www.google.com/amp/s/penerbitdeepublish.com/paradigma-penelitian/amp/ | https://www.google.com/amp/s/penerbitdeepublish.com/paradigma-penelitian/amp/ | Paradigma Penelitian :Pengertian, peran penting, jenis dan contoh | Pengertian Paradigma Penelitian, Jenis-jenis Paradigma Penelitian | Facebook: Ary, Link :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02jn3rt4Hc4sKd9rGiARED5HgVZ3mP8iKDsRuAsYgJbpEcN8HuV76seQp2dw5DkjpAl&id=100014383474111&mibextid=Nif5oz | Tidak Ada | Mohon menjelaskan dari berbagai jenis penelitian,penelitian apa yang biasa dilakukan bagi mahasiswa ditingkatan S1? | Kesenjangan pustaka adalah kondisi di mana penelitian yang Anda lakukan tidak memiliki dukungan literatur yang memadai atau referensi yang relevan. Untuk menghindari kesenjangan pustaka saat melakukan penelitian, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Lakukan Tinjauan Literatur Awal - Mulailah dengan melakukan pencarian literatur terkait dengan topik penelitian Anda. Gunakan basis data akademik seperti Google Scholar, PubMed, IEEE Xplore, atau perpustakaan universitas Anda. 2. Identifikasi Poin-Poin Kunci: - Identifikasi poin-poin penting dalam literatur yang relevan dengan penelitian Anda. Ini termasuk temuan, teori, model, metodologi, dan pendekatan yang relevan dengan topik Anda. 3. Analisis Literatur: - Evaluasi literatur yang Anda temukan. Pertimbangkan relevansi, kebaruan, dan kualitasnya. Catat temuan yang bisa digunakan dalam penelitian Anda. 4. Buat Daftar Referensi: - Buat daftar referensi yang relevan dengan penelitian Anda. Pastikan untuk mengutip sumber-sumber yang sesuai dalam laporan penelitian Anda. 5. Identifikasi Celah: - Identifikasi area di mana literatur saat ini belum memberikan jawaban atau belum cukup mendalam. Inilah yang menjadi peluang untuk penelitian Anda. 6. Merencanakan Penelitian dengan Baik: - Rencanakan penelitian Anda dengan cermat berdasarkan temuan dari literatur yang telah Anda tinjau. Pastikan bahwa metode penelitian Anda dirancang untuk mengisi celah-celah yang telah Anda identifikasi. 7. Diskusi dengan Rekan Peneliti: - Diskusikan penelitian Anda dengan rekan peneliti atau pembimbing. Mereka dapat memberikan wawasan tambahan tentang literatur yang relevan dan membantu Anda mengidentifikasi potensi kesenjangan pustaka. 8. Selalu Perbarui Pustaka Anda - Jangan berhenti mencari literatur sepanjang penelitian Anda. Setiap kali Anda menemukan literatur baru yang relevan, tambahkan ke daftar referensi Anda dan pertimbangkan implikasinya terhadap penelitian Anda. 9. Jaga Kebaruan: - Pastikan bahwa penelitian Anda juga memberikan kontribusi baru terhadap pemahaman dalam bidang tersebut. Hindari mengulangi penelitian yang sudah ada jika memungkinkan. 10. Gunakan Manajer Referensi: - Manajer referensi seperti Zotero, Mendeley, atau EndNote dapat membantu Anda mengatur literatur dan mengelola daftar referensi Anda dengan lebih efisien. Menghindari kesenjangan pustaka memerlukan disiplin, kesabaran, dan upaya yang cukup. Dengan melakukan tinjauan literatur yang mendalam dan merencanakan penelitian dengan baik, Anda dapat meningkatkan kualitas penelitian Anda dan memastikan bahwa kontribusi Anda dalam penelitian tersebut memiliki nilai yang signifikan. | Nama teman : Tanco Dambut. Hasil Diskusi: Ternyata apa yang data-data yang dicantumkan pada skripsi bukan hanya asal mengisi, tetapi harus melewati beberapa Metode yang ada, yaitu dengan melakukan penelitian. | Apa Saja hama yang menyerang pada tanaman pakcoy | Bahri, Sutejo, & Waruwu. (2020). Respon pertumbuhan dan produksi tanaman sawi pakchoy (Brasiaca rapa L.) terhadap jenis media tanam dan dosis pupuk NPK. Jurnal Planta simbiosa, 2(1), 37–45 Dominiko, T. A., Setyobudi, L., & Herlina, N. (2018). Respon Tanaman Pakcoy (Brassica rapachinensis) Terhadap Penggunaan Pupuk Kascing dan Biourin Kambing. Jurnal Produksi Tanaman, 6(1), 188–193. Mutiah Sari, Lahmuddin L., & Yuswani P. 2013. Uji Efektivitas Beberapa Insektisida Nabati untuk Mengendalikan Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) (Lepidoptera: Noctuidea) di Laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi. 1 : (3). Hlm: 560-569. Nalu, R.J.P., Samharinto, Salamiah, 2021. Efektivitas Beberapa Macam Pestisida Nabati dalam Mengendalikan Hama Daun Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.). Agrotekotek View Vol 4, 6. https://doi.org/10.20527/agtview.v4i2.3000 Megasari, R., 2020. Uji Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rappa L) Dengan Pemberian Nutrisi Ab-Mix Dan Pupuk Organik Cair Pada System Hidroponik. Musamus J. Agrotechnology Res. MJAR Vol II, 45–51. Charitsabita, R., Purbajanti, E.D., Widjajanto, D.W., 2019. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) secara Hidroponik dengan Berbegai Jenis Media Tanam dan Aerasi Berbeda Vol.6. No.2, (33), 270–278. | Tidak Ada | Tidak Ada | Bisa Mengetahui beberapa teknik Penggunaan aplikasi Zotero | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | Setuju | ||||||
23 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
24 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
25 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
26 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
27 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
28 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
29 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
30 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
31 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
32 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
33 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
34 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
35 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
36 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
37 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
38 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
39 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
40 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
41 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
42 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
43 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
44 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
45 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
46 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
47 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
48 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
49 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
50 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
51 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
52 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
53 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
54 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
55 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
56 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
57 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
58 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
59 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
60 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
61 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
62 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
63 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
64 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
65 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
66 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
67 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
68 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
69 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
70 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
71 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
72 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
73 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
74 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
75 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
76 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
77 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
78 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
79 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
80 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
81 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
82 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
83 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
84 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
85 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
86 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
87 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
88 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
89 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
90 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
91 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
92 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
93 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
94 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
95 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
96 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
97 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
98 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
99 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
100 |