A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | JURNAL PRAKTEK PENGENALAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PERIKANAN (PPKMP) TAHUN AKADEMIK 2021/2022 | ||||||||||||||||||||||||
2 | |||||||||||||||||||||||||
3 | Nama | wildan miftahul rozaq | |||||||||||||||||||||||
4 | NRP | 57216113978 | |||||||||||||||||||||||
5 | Kelas | 1 PP B | |||||||||||||||||||||||
6 | |||||||||||||||||||||||||
7 | NO | TANGGAL | DESKRIPSI / ISI KEGIATAN | UPLOAD FOTO KEGIATAN 1 | UPLOAD FOTO KEGIATAN 2 | UPLOAD FOTO KEGIATAN 3 | UPLOAD FOTO KEGIATAN 4 | PERTANYAAN | Verifikasi Pembimbing | Keterangan/Jawaban dari Pembimbing | |||||||||||||||
8 | 1 | 07-Feb-2022 | hari ini tanggal 7 febuari 2022 dimulai pukul 07.30 dengan agenda menuju dinas perikanan kabupaten lampung selatan untuk menyerahkan surat perizinan dari kampus. pada jam 09.00 dilanjut dengan menuju tpi dermaga bom untuk melaksanakan zoom dengan kepala kuptd dan kepala koprasi mina dermaga bom dan dilanjut dengan pengarahan dari kepala uptd dan kepala koprasi mina dermaga bom. pukul 13.00 sampai jam 16.00 dilanjut dengan mengecek lokasi peraktik bersama dengan kepala kuptd dan kepala koprasi | bagaimana sejarah berdirinya koprasi? bagaimana sistem kerja koprasi mina dermaga? | |||||||||||||||||||||
9 | 2 | 08-Feb-2022 | hari kedua pukul 08.00-11.30 lansung menuju ke lokasi dermaga bom untuk melihat kapal yang ada di lokasi dermaga bom melihat kapal ikan nelayan. ada beberapa Kapal yang ada antara lain bagan congkel, perahu rumpus dan bagan congkel mini. nelayan biasa menangkap pada sore hari dan kembali ke dermaga sekitar pagi hari. alat tangkap yang digunakan nelayan yaitu jaring yang berukuran 6x10m ikan yang ditangkap nelayan biasanya ikan teri,cumi,dan tanjan.hasil tangkapan yang diperoleh sekitar 1-1,5 ton (55 cekeng/keranjang), ikan yang sudah ditangkap langsung dibawa ketempat pelelangan dan sebagian disimpan di freezer ikan. kendala yang di hadapi nelayan sehingga tidak melaut antara lain pada bulan november-januari karena faktor cuaca buruk dan angin barat serta kerusakan pada mesin dan jaring tangkap serta harga yang tidak sesuai. nelayan biasanya mengetahui keberadaan ikan dari komunikasi antar nelayan lain dan jarak yang ditempuh untuk menangkap ikan biasanya sekitar 2 mil dari dermaga atau sekitar 2 jam menuju pulau. ikan hasil tangkapan dijual dengan harga 250.000/cekeng tergantung kondisi ikan, hasil penjualan di bagi rata persentase kepada pemilik dan abk kapal. pada jam 13.00-15.30 menuju lokasi docking yang tak jauh dari dermaga bom. dengan pemilik bapak yadi, usaha belau telah berjalan sejak tahun 2013 dengan keryaawan 3 orang, lama pengerjaan kerusakan ringan biasanya 5-7 hari dan kerusakan berat bisa sampai 1 tahun. kerusakan mesin yang di alami biasanya apek seal yang bocor dan metal dan mesin yang di gunakan biasanya berjenis ketinting, dompleng dan mesin deasel copotan mobil. biaya perbaikan biasanya tergantung dari kerusakan kapal. | ||||||||||||||||||||||
10 | 3 | 09-Feb-2022 | kegiatan pagi dimulai dengan pengisian absensi pada pukul 07.30 dengan melakukan absen kedatangan dan dilanjut dengan apel korwil dan langsung menuju lokasi peraktik ke tempat pengolahan ikan milik ibu khodijah dengan memisahkan daging, kulit dan tulang.beliau dibantu dengan 2 orang rekannya yang bernama ibu rubana dan ibu sri. meraka mendapat bahan baku ikan parang dari tpi dermaga bom dengan harga Rp.21.000dan langsung diolah menjadi ikan pirit dengan menggunakanpiritan yang terbuat dari kuningan. biasanya memproduksidengan 2 hari sekali dengan jumlah 50kg/2 harisekali dengan harga Rp.40.000/kg. beliau telah menekuniprofesi pengolahan selama 20 tahun, dengan modal awalpinjaman dari bank sebanyak Rp.10.000.000 selama 2 tahun.pada pukul 13.30 dilanjut menuju pembuatan otak-otak milih hj.Mustapah yang tak jauh dari lokasi ibu khodijah beliau telah mendirikan usahanya selama 30 tahun dengannama UD Belida Jaya. beliau menggunakan bahan utama ikanparang sebagai bahan otak-otak, ditambah dengan bahan penyedap seperti, micin,gula,santan,garam,bawang merah,telur,penyedap dan dibungkus dengan daun pisang. setelah di bungkus otak-otak dibakar kurang lebih 5 menit dan bisa di jual dengan harga Rp.1.500 perbuah. | ||||||||||||||||||||||
11 | 4 | 10-Feb-2022 | kegiatan pagi dimulai jam 08.00 dengan menuju tempat budidaya udang cv. cas dengan jenis udang lithopenaeus vannamei yang terletak di desa agom, disana bertemu dengan bapak Priyatno selaku salah satu pimpinan tambak beliau menjelaskan tentang sejarah usaha CV CAS yang menyewa lahan selama 5 tahun dimulai sejak 2019 dan mulai sejak 2019, dalam setahun bisa menghasilkan 112-115 ton udang dalam 2 siklus, terdapat 2 blok, luas kolam sekitar 3000m² dan system yang digunakan adalah semi intensif. lalu bertemu dengan bapak Reno selaku teknisi di tambak cas dia menjelaskan mengenai teknis dan kualitas air yang memiliki salinitas 30 dan rentan pH 7-8 dengan hasil sampling terahir di doc 35 hari dengan menggunakan sampling jala, partial 1 telah di laksanakan di doc 50 hari dengan size 11,5 gram. kendala yang dihadapi adalah penyebaran penyakit mio. Di jam 13.45-16.10 kami berada ditambak kedua di dusun ketang kalianda yaitu PT. Maju Tambak Sumur milik Bapak acai dengan pimpinan tambak bapak Andi yang menjelaskan mengenai berdirinya tambak pada tahun 1990 yang berjalan sampai saat ini yang telah menjadi milik adik dari Bapak Acai yang satu tahun bisa 2-3 siklus panen yang setahun bisa mencapai 800 ton udang yang langsung diambil oleh pabrik dan di ekspor keluar negri yang bisa mencapai harga Rp. 80.000-Rp.90.000/kg, dan memiliki 97 petakan dengan rata-rata luasan 2.500-6000m². lalu menemui bapak lasman selaku teknisi yang menjelaskan tahapan budidaya dari persiapan sampai selesai panen raya yang dimulai dari persiapan lahan, pengeringan, pembersihan kolam,kincir dan langsung di beri desinfektan dengan Hcl,Cao setelah itu langsung di isi air untuk bilas dan dibuang kembali setelah kering diisi kembali dengan di dossing tcca sebanyak 20ppm, pemasangan kincir dan pembentukan plankton bacillus sp selama 48jam dengan bahan dedak dan kultur molase setelah jadi baru tebar benur dari Np. masalah yang di hadapi saat budidaya adalah penyakit udang antara lain: EHP,AHPND,MIO,WS | ||||||||||||||||||||||
12 | 5 | 11-Feb-2022 | dihari ke-5 kegiatan ppkmp di kalianda dari pagi sampai siang berada di pengolahan ikan asin yang berada di jl.sinar laut kelurahan way urang kalianda milik ibu maimunah. menurut penjelasan beliau pengolahan tersebut adalah turunan dari sang kakak yang usaha tersebut telah berdiri dari tahun 2012 hingga saat ini dengan modal usaha pribadi sebesar 200 juta dengan lahan sewa sebesar 4jt/tahun seluas setengah hektare dengan 12 karyawan dengan hasil produksi sekitar 3 ton pertahun dan pemasaran langsung diambil konsumen dengan jangkauan sekitar lampung selatan.berikutnya dengan bapak lay yang berada dibagian cuci dan sortir dipenjelasan beliau pengolahan ikan asin diawali dari bahan ikan mentah yang masih segar dicuci dengan air bersih dan langsung ditata di atas wadah taping, biasanya untuk mengolah ikan asin menggunakan ikan segar jenis teri,petek,tembang dan terkadang cumi yang diperoleh langsung dari nelayan yang ada di tpi dermaga bom. setelah di tata diatas wadah tapping langsung masuk ke perebusan yang dioprasikan oleh bapak munir dan bapak hartanto,dalam penjelasan beliau ikan direbus kedalam air mendidih dengan wadah persegi panjang dengan ukuran 2,5x1meter yang mampu menampung air sebanyak 400 liter. lama perebusan sekitar 10menit dengan garam sebanyak 100kg diawal perebusan dan akan ditambah sekitar 4-5 kg dalam setiap perebusan berikutnya setelah itu masuk ke tahap penjemuran sekirar 7 jam dibawah matahari yang terik matahari.setelah kering masuk ketahap pengemasan yang dikemas dengan kardus sekitar 10kg perkemasan. kendala yang di hadapi adalah cuaca terkadang hujan | ||||||||||||||||||||||
13 | 6 | 12-Feb-2022 | pada hari ke-5 ppkmp dari pagi kami menuju ke usaha budidaya hatchery di desa banding kecamatan kalianda, disana bertemu dengan bapak nasrudin selaku pemilik usaha tersebut, yang menjelaskan tentang awal mula usaha yang berdiri mandiri sejak tahun 2016 dan usaha bersama sejak 1994-1995 yang dibawa oleh orang jepara kemudian dilakukan ujicoba dan sampai sekarang oleh bapak Nasrudin. terdapat 24 bak dengan ukuran 4x6m dan kedalaman 135cm, dengan modal pribadi sebesar 200juta dan memiliki 4 karyawan. dari penjelasan bapak eko selaku teknisi pembenuran neupli atau telur udang biasanya ditetaskan selama 17 hari menjadi larva dan siap panen menjadi pl 7 dan panen dilakukan 1 minggu 2 kali pada hari rabu dan hari minggu. pakan buatan terdapat 3 varian dengan proses mix lalu di campur jadi 1, selama 1 bulan bisa mencapai 25juta benur yang di pasarkan. menurut bapak mukmin selalu tenaga pembantu menjelaskan sedikit tentang persiapan bak setelah panen adalah pengeringan tempat selama 4-5 hari untuk mensterilkan tempat setelah itu proses pencucian menggunakan kaporit dan penjemuran, setelah itu siap digunakan kembali, dalam waktu 24 jam terdapat 3 kali pemberian pakan hidup yaitu artemia dan sirkulasi dilakukan setiap hari pada pagi dan sore. kendala yang dihadapi adalah kontaminasi plankton dikarenakan banyaknya protozoa pada bulan juli-agustus. | ||||||||||||||||||||||
14 | 7 | 13-Feb-2022 | Hari ini tanggal 13 Februari 2022, kegiatan diawali dengan apel korwil. Setelah itu kami menuju ke lokasi PPKMP pada pukul 07.30 WIB. Disana bertemu dengan Bapak Ahyar sebagai pengelola konsevasi mangrove, Bapak Ahyar menjelaskan mangrove di wilayah Desa Tejang mulai ditanami sekitar tahaun 1960an bibitnya tumbuh langsung disekitar desa Tejang dan warga disana melindungi mangrove yang sudah tumbuh tersebut. Lalu pada tahun 2007 mendapatkan bantuan bibit mangrove untuk ditanam di sekitar lokasi tersebut. luas ekosistem hutan mangrove mencapai 1 hektare. Menurut bapak Aan sebelum tahun 2000an juga sering terjadi pengeboman diwilayah terumbu karang tersebut yang mengakibatkan kerusakan parah terumbu karang diwilayah tersebut, luas daerah terumbu karang disana seluas 59,98 ha. lalu pengelolaan sampah disana masih kurang baik yaitu masih banyak warga disana yang membuang sampah rumah tangga langsung ke laut dan warga disana juga jarang melakukan bersih-bersih pantai secara rutin. Dampak lingkungan dengan terjaganya hutan mangrove dan terumbu karang yang dirasakan warga disana adalah terjaganya ekosistem disekitar pantai, terjaganya pantai dari abrasi, populasi ikan diterumbu karang melimpah sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menangkap ikan disana. Harapan masyarakat adalah peran pemerintah untuk membantu pengembangan ekowisata yang ada. Disana juga terdapat keramba jaring apung bantuan dari pemerintah kabupaten lampung selatan yang dikelola oleh bapak iwan selaku warga setempat yang berisi ikan bawal bintang dan kakap putih, biasa diberi makan ikan-ikan kecil hasil tangkapan nelayan setempat dan pelet sebagai campuran | ||||||||||||||||||||||
15 | 8 | 14-Feb-2022 | Hari ini dimulai dengan mengunjungi Pasar Ikan Higienis Dermaga Boom Kalianda, disana saya bertemu responden Bapak Indra sebagai penjual ikan dari nelayan. Dijelaskan bahwa ia telah berjualan sejak 4 tahun yang lalu. Ukuran lapak yang digunakan untuk usaha penjual ikan dari nelayan berukuran 2x1.5m2 dengan sistem kontrak 2 juta pertahun. Modal awal untuk usaha tersebut sekitar 3 juta. Jenis ikan yang terdapat pada tempat penjualan ikan tersebut adalah ikan, ikan simba, ikan kerapu, cumi-cumi, ikan teri , ikan bakre, dan ikan layang. Biasanya ikan dari kapal masuk ke pelelangan dan langsung masuk ke pasar ikan untuk langsung di pasarkan sehingga ikan masih dalam keadaan fresh. Ikan yang paling laku adalah ikan bakre dan ikan layang. Penjualan ikan per hari bisa mencapai 50 kg. biasanya pada bulan juli susah untuk mendapatkan ikan yang segar dan terkadang harga bisa naik hingga 2x lipat dikarenakan kelangkaan ikan akibat cuaca buruk. Selanjutnya saya menemui Bapak Ridwan dan Bapak Fei sebagai penjual ikan mereka menjelaskan bahwa ikan yang mereka jual bersal dari TPI Dermaga Bom dan para pengepul ikan, jenis ikan yang mereka jual banyak jenisnya dan hamper rata-rata sama dengan penjual lain yang ada di lokasi tersebut. Kendala yang dihadapi dalam menjual ikan adalah jika hasil tangkap nelayan tidak maksimal karena faktor cuaca dan otomatis harga ikan melambung tinggi dan pembelian ikan mengeluh, juga sebaliknya dimusim-musim tertentu kadang jumlah ikan sangat melimpah hingga harga jatuh dibawah harga pasaran. Menurut Ibu Suminah sebagai pembeli ikan yang terdapat di Pasar Ikan Higienis Dermaga Bom kalianda menjelaskan bahwa semua ikan yang berada di lokasi pasar ini masih sangat bagus dan fresh jadi rasa dari ikan itu tidak berubah biasanya membeli jenis ikan kembung, ikan selar, ikan tongkol, ikan simba, udang serta cumi. Biasanya membeli dan mengunjungi pasar ikan TPI dermaga bom setiap seminggu sekali untuk membeli ikan ataupun udang dan cumi | ||||||||||||||||||||||
16 | 9 | 15-Feb-2022 | Kegiatan PPKMP pada hari selasa diawali dengan diskusi kelompok mengenai kegiatan apa saja yang masih kurang dan apa yang perlu di tambah serta rencana untuk hari berikutnya. Dilanjut dengan menemui bapak Munawar sebagai pelaku utama yang bekerja di perusahaan hatchery di daerah kalianda, yaitu PT Biru Laut Khatulistiwa sebagai penyediaan benih udang, perusahaan ini milik swasta yang bergerak sejak 1990 di desa merak blantung kalianda. Spesies yang di produksi antara lain udang windu dan udang putih atau vannamei. Selalu menggunakan indukan yang berkualitas untuk mendapatkan naupli yang berkualitas juga. Perusahaan ini memiliki 12 hatchery dan 2 central naupli dan lab develobment dengan 8 tambak plastic pembesaran. Alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan antara lain thermo meter, DO meter, timbangan, sterofoam untuk packing, karet pengikat, oksigen dan masi banyak lagi. Sedangkan bahan yang dipakai dalam central naupli antara lain EDTA dan pakan yang digunakan adalah pakan cumi, pakan cacing laut hidup, TCCA, cloramin, oksigen. Dalam seleksi induk memerlukan kriteria tertentu karna merupakan langkah awal untuk keberhasilan usaha. Bapak Munawar berusia 57 tahun, gaji yang di dapatkan sebesar 2,8 juta/bulan dan memiliki pekerjaan sampingan di cv anugrah setia yagn bergerak di bidang pakan dan memiliki gaji tambahan sebesar 2 juta. | ||||||||||||||||||||||
17 | 10 | 16-Feb-2022 | Kegiatan PPKMP pada hari rabu kami menuju dermaga bom untuk menemui bapak Rosidi. Beliau adalah seorang nelayan yang berada di daerah kalianda, berumur 46 tahun yang memiliki 3 orang anak yang masih sekolah di bangku sekolah menengah atas, menengah pertama dan sekolah dasar. Biasanya bapak Rosidi mendapatkan penghasilan sebesar 2-3 juta perbulan dan memiliki usaha sampingan berupa ternak ayam kampung yang berada di rumahnya dengan hasil 1 juta perbulan. Alasan bapak Rosidi memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan yang ada karna dari nelayan saja kadang tidak pasti. Bapak Rosidi tinggal di daerah maja kalianda selama 25 tahun dengan pendidikan terahir yang ditempuh pak Rosidi adalah SMA. Untuk kebutuhan bulanan biasanya pak Rosidi menghabiskan sekitar 2-2.5 juta perbulan. Pak Rosidi juga mengatakan bahwa dia tidak pernah mengikuti kegiatan pendidikan nonformal lain dan juga dia juga tidak mengikuti koprasi karena bukan anggota organisasi keanggotaan | ||||||||||||||||||||||
18 | 11 | 17-Feb-2022 | |||||||||||||||||||||||
19 | 12 | 18-Feb-2022 | |||||||||||||||||||||||
20 | 13 | 19-Feb-2022 | |||||||||||||||||||||||
21 | 14 | 20-Feb-2022 | |||||||||||||||||||||||
22 | 15 | 21-Feb-2022 | |||||||||||||||||||||||
23 | |||||||||||||||||||||||||
24 | |||||||||||||||||||||||||
25 | |||||||||||||||||||||||||
26 | |||||||||||||||||||||||||
27 | |||||||||||||||||||||||||
28 | |||||||||||||||||||||||||
29 | |||||||||||||||||||||||||
30 | |||||||||||||||||||||||||
31 | |||||||||||||||||||||||||
32 | |||||||||||||||||||||||||
33 | |||||||||||||||||||||||||
34 | |||||||||||||||||||||||||
35 | |||||||||||||||||||||||||
36 | |||||||||||||||||||||||||
37 | |||||||||||||||||||||||||
38 | |||||||||||||||||||||||||
39 | |||||||||||||||||||||||||
40 | |||||||||||||||||||||||||
41 | |||||||||||||||||||||||||
42 | |||||||||||||||||||||||||
43 | |||||||||||||||||||||||||
44 | |||||||||||||||||||||||||
45 | |||||||||||||||||||||||||
46 | |||||||||||||||||||||||||
47 | |||||||||||||||||||||||||
48 | |||||||||||||||||||||||||
49 | |||||||||||||||||||||||||
50 | |||||||||||||||||||||||||
51 | |||||||||||||||||||||||||
52 | |||||||||||||||||||||||||
53 | |||||||||||||||||||||||||
54 | |||||||||||||||||||||||||
55 | |||||||||||||||||||||||||
56 | |||||||||||||||||||||||||
57 | |||||||||||||||||||||||||
58 | |||||||||||||||||||||||||
59 | |||||||||||||||||||||||||
60 | |||||||||||||||||||||||||
61 | |||||||||||||||||||||||||
62 | |||||||||||||||||||||||||
63 | |||||||||||||||||||||||||
64 | |||||||||||||||||||||||||
65 | |||||||||||||||||||||||||
66 | |||||||||||||||||||||||||
67 | |||||||||||||||||||||||||
68 | |||||||||||||||||||||||||
69 | |||||||||||||||||||||||||
70 | |||||||||||||||||||||||||
71 | |||||||||||||||||||||||||
72 | |||||||||||||||||||||||||
73 | |||||||||||||||||||||||||
74 | |||||||||||||||||||||||||
75 | |||||||||||||||||||||||||
76 | |||||||||||||||||||||||||
77 | |||||||||||||||||||||||||
78 | |||||||||||||||||||||||||
79 | |||||||||||||||||||||||||
80 | |||||||||||||||||||||||||
81 | |||||||||||||||||||||||||
82 | |||||||||||||||||||||||||
83 | |||||||||||||||||||||||||
84 | |||||||||||||||||||||||||
85 | |||||||||||||||||||||||||
86 | |||||||||||||||||||||||||
87 | |||||||||||||||||||||||||
88 | |||||||||||||||||||||||||
89 | |||||||||||||||||||||||||
90 | |||||||||||||||||||||||||
91 | |||||||||||||||||||||||||
92 | |||||||||||||||||||||||||
93 | |||||||||||||||||||||||||
94 | |||||||||||||||||||||||||
95 | |||||||||||||||||||||||||
96 | |||||||||||||||||||||||||
97 | |||||||||||||||||||||||||
98 | |||||||||||||||||||||||||
99 | |||||||||||||||||||||||||
100 |