ABCDEFGHIJKLMNOPQ
1
TimestampNama mahasiswaNIM
1. Kegiatan pemasaran dalam bisnis internasional, mulai dari menilai dan menganalisis pasar, memasarkan secara internasional, sampai melakukan kegiatan ekspor dan impor. Untuk itu jelaskan hal-hal apa saja yang menurut anda harus dilakukan,khususnya terkait dengan akspek pemasaran, agar misi bisnis sukses ?
2. Pelaku pasar di negara maju memandang produk dari negara sedang berkembang sebagai produk berkualitas rendah. Strategi apa yang dapat digunakan untuk menjual produk-produk buatan negara sedang berkembang dengan negara maju dengansukses ?
3. Sebutkan dampak positif dan negatif perdagangan internasional bagi perekonomian indonesia
4. Sehubungan dengan no. 3, bagaimana cara untuk mengantisipasi adanya dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian indonesia ?
5. Faktor apa yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional
6. Bagaimana peran bisnis pada stabilitas pemerintah dan aturan berkelanjutan. Kebijakan Perdagangan Internasional yang dilakukan suatu negara yang berupa tindakan ataupun peraturan yangmempengaruhi baik langsung ataupun tidak langsung terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara tersebut serta rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional. Apakah Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional bagi sebuah negara?
7. Terkait pertanyaan no. 6, sebutkan kebijakan pemerintah yang harus ditetapkan dalam bisnis internasional.
8. Jelaskan bagaimana perusahaan yang melakuakn bisnis internasional, dengan adanya kondisi sekarang merebaknya COVID-19 ?
2
14/03/2020 16:46:22Favorita Nurul Nilawati2018P20034
strategi pertama yang harus di lakukan pada strategi memasuki pasar internasional adalah dengan mengetahui lingkungan pemasaran internasional dan yang paling penting adalah sistem yang di gunakan dalam perdagangan internasional. alam mempertimbangkan pasar asing, harus mengetahui dan memperhatikan beberapa hal seperti hukum, ekonomi, budaya negara yang jadi tujuan pasar dan juga politik.

strategi kedua yang harus di lakukan adalah perusahaan anda semestinya dapat mempertimbangkan proporsi dari penjualan di pasar internasional untuk target total penjualannya.apakah anda akan berbisnis dalam beberapa !egara tertentu saja ataumungkin berbisnis dalam banyak negara.

strategi ketiga adalah memutuskan setiap pasar yang akan di masuki. strategi ini memberikan keharusan penilaian terhadap besarnya keuntungan atau laba yang dibandingkan resiko yang akan terjadi.

strategi keempat dan yang terakhir adalah perusahaan perlu memutuskan cara menembus pasar negara lain yang menjadi target dan juga memberikankeputusan sejauh mana promosi, produk, distribusi dan harga yang sesuai dengan pasar asing tersebut.
Negara berkembang :
1. indrustrialisasi subtitusi impor
Bertujuan mengembangkan industri berorientasi domestik (nasional) yang dapat menggantikan produk impor. Negara yang menggunakan strategi ini adalah Korea & Taiwan. Pertimbangan menggunakan strategi ini: Sumber daya alam & Faktor produksi cukup tersedia Potensi permintaan dalam negeri memadai Sebagai pendorong perkembangan industri manufaktur dalam negeri Kesempatan kerja menjadi luas Pengurangan ketergantungan impor, shg defisit berkurang
2. industrialisasi berorientasi ekspor
Beorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam negeri yang memiliki keunggulan bersaing. Rekomendasi agar strategi ini dapat berhasil: Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar yang merefleksikan kelangkaan barang ybs baik pasar input maupun output Tingkat proteksi impor harus rendah Nilai tukar harus realistis Ada insentif untuk peningkatan ekspor
3. masalah perekonomian dua listik
Dualisme perekonomian menunjukkan adanya perbedaan antara bangsa-bangsa kaya (NM) dan miskin (NSB) dan perbedaan antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat. Teori Dualisme Sosial Boeke: “dualisme yang terjadi di NSB disebabkan oleh bentroknya sistem sosial yang diimpor dengan sistem sosial asli yang jenisnya berbeda” Dualisme Teknologi, Higgins: “terjadinya perbedaan teknologi antara sektor modern (kota) yang bersifat labour saving (menghemat TK) dengan sektor tradisional (desa) yang bersifat labour intensive (padat karya)

negara maju :
1. persaingan antar negara
Bela Balassa menuturkan bahwa negara maju akan melakukan kebijakan proteksi yang berupa penarikan biaya atau tarif barang impor, pembatasan kuota barang impor, pemberian subsidi pada perusahaan dalam negeri untuk mendorong kegiatan ekspor, dan menanamkan investasi pada negara berkembang (Balassa, 1984). Proteksionisme adalah kebijakan ekonomi yang membatasi perdagangan antarnegara melalui cara tata niaga, pemberlakuan tarif bea masuk impor (tariff protection), jalan pembatasan kuota (non-tariff protection), sistem kenaikan tarif dan aturan berbagai upaya menekan impor bahkan larangan impor. Apa pun ancaman terhadap produk lokal harus diminimalkan. Namun, proteksionisme ini bertentangan dengan prinsip pasar bebas.
2. penerapan kebijakan strategis
Negara maju lebih memilih pengadaan impor barang mentah atau barang setengah jadi. Negara-negara maju biasanya juga melakukan spesialisasi pada sektor-sektor yang menurutnya lebih unggul dibanding negara lainnya. Negara-negara maju juga seringkali memberikan bantuan subsidi kepada negara lain dengan harapan negara tersebut mampu bersaing di kancah perdagangan internasional, dan secara khusus untuk dengan mudah mendapatkan barang tersebut dengan keuntungan yang berlipat ganda. Negara maju berfokus pada produksi barang manufaktur yang akan dikerjakan oleh negara berkembang (Larry, 1968).
Dampak positif perdagangan internasional bagi Indonesia adalah :

1. Meningkatkan hubungan dan relasi antar negara yang berhubungan.
2. Meningkatkan kesempatan bekerja.
3. Menambah penghasilan devisa negara.
4. Produktivitas perdagangan negara semakin meningkat.
5. Menekan angka pengangguran.
6. Kemakmuran bangsa yang semakin membaik.
7. Mempermudah para konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
8. Menciptakan spesialisasi produksi

Dampak negatif perdagangan internasional bagi Indonesia adalah :

1. Memunculkan pola hidup konsumtif serta ketergantungan kepada negara lain.
2. Indonesia akan rawan terkena penjajahan dari bidang ekonomi.
3. Rawan timbul persaingan-persaingan yang tidak sehat.
4. Dapat mematikan produksi dan usaha dalam negeri yang tidak mampu bersaing.
5. Dapat melemahkan rupiah apabila impor lebih besar daripada ekspor
1. Pemberlakuan kouta import
2. Peningkatan tarif atau bea masuk
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional
4. Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi
5. Meningkatkan IPTEK baik dibidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi.
6. Ikut aktif dalam forum-forum kerjasama ekonomi dan memanfaatkannya bagi kepentingan kemajuan bangsa
7. Melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokrasi di segala bidang secara efektif dan efisien
8. Pembangunan moral bangsa dengan menannamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang kuat dibidang politik dan ekonomi
1. Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
Kondisi geografis setiap negara berbeda-beda. Itu artinya, sumber daya alam antar negara juga tidak sama. Karena kondisi ini, perdagangan internasional dilakukan untuk menyamaratakan produk hasil SDA.
SDA merupakan unsur produksi negara. Maka dari itu, produksi barang/ jasa di setiap negara berbeda-beda. Karena situasi inilah, pertukaran produk penting untuk dilakukan. Supaya negara yang tidak memiliki produk tertentu bisa membeli dari negara lain. Begitu juga sebaliknya.

2. Penguasaan Iptek
Negara dengan pertumbuhan sains dan teknologi yang kuat, tentu hasil produksinya lebih banyak dan berkualitas. Sebaliknya, negara dengan IPTEK rendah, produk dan barang yang dikeluarkan lebih sedikit dan mutunya kurang. produksi barang menggunakan teknologi, modal usahanya lebih murah dibandingkan manual. Namun, hasilnya lebih bagus dan proses produksi lebih cepat.
Maka dari itu, negara dengan teknologi yang kuat, akan melakukan spesialisasi pada produknya. Sedangkan barang/ jasa yang tidak dimiliki akan mengimpor dari negara lain yang memilikinya.

3. Keinginan Memperluas Pasar
Perdagangan internasional dilakukan untuk memperluas pasar. Hal ini didasarkan pada teori bahwa memproduksi produk dalam skala besar dan dipasarkan di seluruh dunia bisa mendatangkan keuntungan yang juga besar. Tentu konsep ini berbeda dengan sistem perdagangan nasional. Yang mana, mereka menjual produk seminim mungkin agar tidak mengalami kerugian yang besar.

4. Kelebihan atau Kekurangan Produk Negara
Kelebihan dan kekurangan produk dalam suatu negara adalah faktor terjadinya perdagangan internasional. Negara yang kurang produk akan impor dari negara yang lebih. Sedangkan negara dengan produk lebih akan mengekspor kelebihannya pada negara yang kurang dan butuh produk tersebut. Karena transaksi ini, terjadilah hubungan kerjasama perdagangan antar negara. Yang melibatkan seluruh negara sesuai kesepakatan perundingan.

5. Perbedaan Iklim
Perbedaan iklim di satu negara, menjadi alasan sumber daya alam di suatu negara berbeda dengan negara lain. Karena, keberadaan SDA ditentukan oleh suhu, cuaca dan musim tertentu.
Atas dasar itulah, tidak semua produk atau jasa bisa diproduksi oleh satu negara. Karena SDA setiap negara terbatas. Sehingga diperlukan perdagangan lintas negara untuk memenuhi kebutuhan produk yang tidak ada di negaranya.

6. Belanja Berdasarkan Gaya Hidup
Tren dan gaya hidup tergolong faktor pendorong perdagangan internasional. Tidak dipungkiri, style hidup di suatu negara tidak sama dengan negara lain. Sehingga hal ini akan menimbulkan kebutuhan akan gaya hidup tersebut bisa saling diperjualbelikan.
Salah satu contoh adalah kebutuhan fashion. Masyarakat di suatu negara menyukai baju merek luar negeri. Maka tidak boleh tidak, pemerintah harus impor baju tersebut dari negara penghasilnya. Lalu terjadilah perdagangan internasional.

7. Ekspansi Pasar
Faktor terjadinya perdagangan internasional yang terakhir adalah untuk melakukan ekspansi pasar. Ini didasari pada keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Semakin luas pasaran produk, tentu pembelinya semakin banyak. Maka dari itu, negara dengan produk tertentu, akan memperkenalkan barang atau jasa ke seluruh negara. Supaya pelanggan berlimpah, laba yang dikeruk juga berlipat ganda.
Berikut ini adalah beberapa tujuan mengenai kebijakan perdagangan internasional.
1. Autarki
Autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara lain dalam beberapa hal bukan hanya ekonomi, akan tetapi juga pada bidang politik dan militer.
Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan salah satu kebijakan yang diambil, dengan menciptakan kesejahteraan dan mengadakan perdagangan internasional ini akan memperoleh keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi suatu produksi dan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di suatu negara.
Dengan adanya kebijakan ekonomi internasional ini kita mampu menghapuskan segala bentuk hambatan perdagangan internasional seperti tarif bus, larangan perdagangan, quota dll.

2. Proteksi
Proteksi (perlindungan) di mana penerapan kebijakan ekonomi internasional mempunyai tujuan untuk melindungi seluruh industri yang sedang mengalami perkembangan atau sedang tumbuh dan melindungi perusahaan baru serta memberikan perlindungan terhadap produk dalam negeri dari pesaing barang impor.
Pada dasarnya untuk perlindungan dalam perdagangan ini yaitu: Kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.

3. Keseimbangan Neraca Pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari ditetapkannya kebijakan ekonomi internasional. Karena pada dasarnya kebijakan ekonomi internasional akan berpengaruh terhadap neraca pembayaran .
Contoh, ketika pemerintah menerapkan sebagian stabilitas ekonomi internasional pada negara yang kelebihan valuta asing atau devisa maka akan terjadi sesuatu pada neraca pembayaran.

4. Pembangunan Ekonomi

Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Perlu diketahui bahwa ketika suatu negara mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan merata, maka ia menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat terjamin.
Untuk mencapai pembangunan dan kesejahteraan makan perlu ditetapkan kebijakan antara lain:
a. Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri (terkhusus pada industri yang masih dalam masa awal perjalanannya).
b. Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan.
c. Memperbanyak ekspor.
1. Manfaat Dalam Politik

Adanya perdagangan ini memiliki dampak yang signifikan dalam bidang politik suatu negara. Hal tersebut terwujud dengan kerjasama yang terjalin bersama negara lainnya. Kemampuan suatu negara di bidang militer akan semakin kuat dengan kerjasama politik ini. Jika memerlukan kekuatan politik, negara lain akan tidak segan untuk membantu.

2. Manfaat Dalam Bidang Sosial

Adanya krisis di suatu negara akan terminimalisir dengan adanya kebijakan tersebut. Selain itu, ikatan sosial dengan negara lain akan terjalin sangat baik. Selama menjalankan perdagangan internasional, maka ikatan tersebut akan terjalin dengan baik secara berkelanjutan.

Tentu saja apabila hubungan sosial dengan negara lain bisa terwujud dan lancar. Maka kedua negara yang terhubung ini akan menciptakan kedamaian. Dengan adanya kedamaian, dunia akan cenderung lebih aman dan tercegah dari konflik berkepanjangan.

3. Manfaat Bidang Ekonomi

Manfaat perdagangan internasional terhadap bidang ekonomi sangatlah baik. Manfaat yang paling kentara dari hal itu adalah berpotensi meningkatkan pendapatan negara. Selain itu juga dapat menciptakan kesejahteraan, menciptakan banyak lapangan pekerjaan, memenuhi kebutuhan kedua negara yang melakukan ikatan. Serta berdampak pada penambahan devisa untuk negara dan membuat peningkatan pada produksi komoditas.

Fungsinya jelas sangat penting. Sekarang kamu telah mengetahui hal-hal mengenai kebijakan perdagangan internasional. Dengan mengetahui hal tersebut, maka akan menambah pengetahuan kamu jika kelak menjadi seorang eksportir.
1. mempercepat realisasi belanja bahan baku.
2. mendorong pusat-pusat pariwisata melalui berbagai program pendukung.
3. serta mendorong dan mempercepat belanja padat karya untuk kegiatan produktif yang menyerap banyak tenaga kerja.
4. Melakukan perundingan atau transaksi dengan media internet
3
14/03/2020 17:56:04Diyah Ayu Tanjungsari2018P20022
1. Strategi Memasuki Pasar Internasional adalah dengan mengetahui lingkungan pemasaran internasional dan yang aling penting adalah sistem yang di gunakan dalam perdagangan internasional. Dalam mempertimbangkan pasar asing, harus mengetahui dan memperhatikan beberapa hal seperti hukum, ekonomi, budaya negara yang jadi tujuan pasar dan juga politik.
2. Perusahaan anda semestinya dapat mempertimbangkan proporsi dari penjualan di pasar Internasional untuk target total penjualannya.apakah anda akan berbisnis dalam beberapa Negara tertentu saja atau mungkin berbisnis dalam banyak Negara.
3. Memutuskan setiap pasar yang akan di masuki. Strategi ini memberikan keharusan penilaian terhadap besarnya keuntungan atau laba atas investasi yang dibandingkan resiko yang akan terjadi.
4. Perusahaan perlu memutuskan cara menembus pasar Negara lain yang menjadi target dan juga memberikan keputusan sejauh mana promosi, produk, distribusi dan harga yang sesuai dengan pasar asing tersebut.
1. Mempersiapkan Produk Berstandar Nasional dan Internasional
2. Perluas jaringan pemasaran aktif di dunia online
3. Ikuti pameran lokal
4. Ikuti pameran di luar negeri
5. Harus memiliki barometer produk sejenis
6. Sosialisasikan produk ke industri sesuai dengan target audiens atau segmen pasar
Dampak Positif
1. Saling membantu memenuhi kebutuhan antar negara
2. Meningkatkan produktivitas usaha
3. Mengurangi pengannguran
4. Menambah pendapatan devisa bagi negara

Dampak Negatif
1. Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor
2. Masyarakat menjadi konsumtif
3. Mematikan usaha-usaha kecil
1. Pemberlakuan kouta import
2. Peningkatan tarif / bea masuk
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional
4. Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi
5.Meningkatkan IPTEK baik dibidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi.
6. Melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokrasi di segala bidang secara efektif dan efisien
7. Ikut aktif dalam forum-forum kerjasama ekonomi dan memanfaatkannya bagi kepentingan kemajuan bangsa
8. Pembangunan moral bangsa dengan menannamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang kuat dibidang politik dan ekonomi.
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Perbedaan kekayaan SDA
3. Perbedaan selera
4. Perbedaan iklim
5. Keinginan memperluas pasar dan menambah keuntungan
6. Adanya kelebihan atau kekurangan produk dalam suatu negara
1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional
2. Melindungi kepentingan industri dalam negeri
3. Melindungi lapangan kerja
4. Menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional
5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi
6. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas
1. Mengendalikan ekspor dan impor
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
3. Menyehatkan neraca pembayaran
1. Menunda pajak pegawai dan perusahaan.
pembebasan pajak akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga bisa mendorong konsumsi rumah tangga.
2. Kebijakan mempermudah impor akan mendorong untuk pemenuh­an ketersediaan bahan baku.
3. Kemudahan impor akan mendorong produksi sehingga bisa menjaga suplai barang sekali­gus mengendalikan inflasi
4
14/03/2020 18:49:56Farida Nur Solikhah2018P20023
1. Memperoleh Pengetahuan Pasar
Untuk berhasil dalam geografi baru, bisnis harus melakukan uji tuntas untuk mengembangkan wawasan pasar. Bagaimanapun, model satu ukuran untuk semua tidak berfungsi dengan baik untuk perusahaan global yang bercita-cita tinggi.
Memahami nuansa bahasa lokal, persyaratan dan preferensi pelanggan, perbedaan budaya, kerangka kerja peraturan, dan operasi industri dapat membantu Anda menyusun strategi terbaik untuk keberhasilan, pertumbuhan, dan skala bisnis jangka panjang di pasar baru.
2. Memetakan Ukuran Pasar, Segmentasi Produk dan Analisis Peluang
Setelah Anda memperoleh pengetahuan tentang pasar yang dipilih, langkah selanjutnya adalah memilih pendekatan terbaik untuk berhasil memecahkannya. Menentukan ukuran pasar, memetakan potensi pertumbuhannya di masa depan, dan menganalisis persaingan harus menjadi prioritas utama, karena wawasan ini dapat membantu Anda mengukur berapa banyak waktu dan sumber daya yang perlu Anda investasikan untuk mendorong nilai optimal.
Penting juga untuk mengidentifikasi dan memisahkan tantangan pasar yang ada, dan memikirkan bagaimana caranya mengubah itu menjadi peluang. Analisis mendalam semacam itu memungkinkan Anda untuk mengembangkan produk atau layanan yang sangat disesuaikan untuk menjangkau setiap demografi konsumen sasaran, sehingga memaksimalkan peluang pendapatan Anda.
3. Dampak Peraturan Resmi dan Hukum terhadap Bisnis
Tergantung pada industri Anda, Anda mungkin harus menghadapi tantangan peraturan dan hukum yang unik ketika berekspansi ke negara lain.
Semua ini tidak dapat diabaikan, karena bisnis Anda harus beroperasi dalam kerangka kerja peraturan dan hukum dari target pasar. Anda harus menangani aspek-aspek seperti undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku, prosedur investasi dan bisnis, praktik organisasi perusahaan, penyelesaian sengketa, persyaratan merek dagang, undang-undang bea cukai, dan persyaratan peraturan dan masih banyak lagi.
Meskipun memenuhi semua keperluan ini sebelum secara resmi meluncurkan bisnis Anda di negara baru dapat menjadi proses yang kompleks, ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda memahaminya.
Oleh karena itu, selalu disarankan untuk mencari panduan hukum yang berpengalaman untuk praktik bisnis asing untuk mengidentifikasi ancaman dan risiko yang dapat bertindak sebagai penghalang bagi bisnis Anda.
4. Mengidentifikasi Mitra yang Tepat
Ketika berencana untuk memasuki negara baru, Anda mungkin perlu membuat tim terpisah untuk mengelola operasi regional dalam hal distribusi, logistik, penyelesaian sengketa, tata kelola, perpajakan, dan keuangan. Melakukannya dengan kecepatan dan skala kompetitif akan membutuhkan Anda untuk mengandalkan bisnis lokal dengan keahlian dalam fungsi-fungsi penting ini.
Anda mungkin juga perlu menjelajahi aliansi dan kemitraan lokal dengan bergabung bersama perusahaan lain, dengan ukuran dan kehadiran pasar yang sama, yang terletak di wilayah yang Anda masukkan.
Kemitraan semacam itu akan memungkinkan Anda untuk menguji sambil meminimalkan paparan risiko Anda, serta untuk mendapatkan akses ke keahlian lokal, jaringan bisnis, dan rantai pasokan yang ada, menjadikannya salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan bisnis Anda di pasar yang lebih baru.
5. Membangun Strategi Go-to-market (GTM) yang Kokoh
Strategi go-to-market (GTM) dibuat untuk fokus secara khusus pada pengiriman produk atau layanan kepada pelanggan akhir. Untuk membuat strategi GTM yang unggul, Anda harus terlebih dahulu menetapkan target pasar, diikuti oleh penelitian sekunder tentang ukuran pasar, potensi pertumbuhannya, dan dinamika internal.
Setelah target pasar diuraikan, Anda harus menganalisis pelanggan potensial dan berbagai persyaratan mereka untuk mengidentifikasi bagaimana organisasi Anda dapat melayani mereka dengan baik. Dengan demikian, strategi penentuan posisi yang kuat dapat dirancang untuk menyoroti USP bisnis Anda dan membangun merek kepada target Anda.
1. Mempersiapkan Produk Berstandar Nasional dan Internasional
Sebelum Anda memasarkan produk barng dan jasa Anda ke pada konsumen atau pelanggan Anda, tentu saja Anda harus mulai dengan mempersiapkan standar nasional (SNI) dari Badan Standar Nasioan (BSN) dan kemudian juga untuk melangkah ke standar internasional (ISO). Tujuan dari Anda mengikuti SNI adalah untuk meningkatkan transaksi perdagangan dalam negeri dan juga dalam dunia internasional, baik antar sesama produsen atau antara produsen dan masyarakat, meningkatkan perlindungan bagi konsumen dan meningkatkan persaingan usaha yang sehat dan transparan, serta memacu kemampuan inovasi.

2. Perluas Jaringan Anda dengan Pemasaran Aktif di Dunia Online
Buat situs resmi untuk produk barang atau jasa Anda, serta daftarkan diri di beberapa situs direktori bisnis sesuai dengan produk Anda. Mengaktifkan beberapa program media sosial seperti: blog, facebook, twitter dan lainnya. Juga mengoptimalkan mesin pencari pencari seperti Google, Yahoo, atau bahkan Baidu. Anda dituntut harus aktif dalam menggunakan media sosial untuk memperkenalkan dan memasarkan produk barang dan jasa. Dengan begitu, produk dari bisnis Anda akan dilihat oleh banyak masyarakat luas, khususnya oleh para calon pelanggan di luar negeri.

3. Ikuti pameran lokal
Ikutilah pameran produk-produk local, seperti rutinitas pameran yang dilaksanakan dan sudah memiliki citra yang baik dari pembeli (konsumen) baik lokal maupun internasional seperti: Inacraft, Pekan Raya Jakarta, produksi Indonesia dari Pameran, Produk Kreatif Indonesia, dan lain-lain.

4. Ikuti pameran di luar negeri
Pameran ini biasanya diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Indonesia di luar negeri yang menunjukkan produk dari Indonesia. Dan juga bisa mengikuti pameran internasional yang diselenggarakan oleh Negara setempat. Untuk dapat mengakses informasi ini, dapat bergabung dalam asosiasi atau masyarakat yang berhubungan dengan produk Anda seperti Asosiasi produk untuk industri. Carilah informasi pada situs-situs yang terkait.

5. Anda Harus Memiliki Barometer Produk Sejenis
Carilah produk yang serupa dengan Anda, produk tersebut harus sudah menjadi pasar leader baik di lokal dan di luar negeri dalam menjadi barometer produk Anda. Anda perlu belajar dari mmeraka bagaimana memimpin pasar, dapat terus bertahan dan berinovasi dalam mengembangkan produk yang sejenis dengan produk Anda.

6. Sosialisasikan produk Anda ke industri sesuai dengan target audiens atau segmen pasar Anda
Beri mereka (pelanggan) beberapa promo yang menarik. Berikan demo tentang kualitas produk Anda secara langsung dan mencobanya secara gratis sehingga mereka tahu produk Anda. Kepuasan mereka ketka mengkonsumsi produk Amda akan menjadi kekuatan word of mouth marketing yang baik dan cukup efektif. Anda harus mencari peluang promo dengan low budget tapi high profit sampai produk Anda menjadi bahan perbincangan banyak orang termasuk para pengguna produk Anda karena Mutunya yang baik.
Dampak Positif Perdagangan Internasional

1. Timbulnya spesialisasi (pengkhususan) produksi. Dalam hal ini setiap negara dapat memproduksi barang-barang yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki negara tersebut, baik yang berhubungan dengan iklim, kekayaan alam, kemampuan, atau keahlian yang dimilikinya. Dengan spesialisasi tersebut, akan mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih besar dan biayanya lebih murah, sehingga harganya pun bisa lebih rendah. Contoh Indonesia memproduksi minyak bumi, gas, timah, tembaga, dan kayu lapis; Australia memproduksi daging, susu, dan wol; dan sebagainya. Dengan kondisi tersebut maka akan terjadi pembagian kerja internasional dalam memproduksi barang dan jasa sehingga setiap negara tidak perlu memikirkan bagaimana cara memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkannya.
2. Timbulnya kerjasama internasional. Melalui perdagangan internasional yang saling menguntungkan akan menimbulkan keinginan untuk melakukan kerjasama di bidang-bidang lain, seperti bidang politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, dan sebagainya. Hal ini akan mendukung tercapainya persahabatan antarnegara dan perdamaian dunia.
3. Mendorong terjadinya inovasi produksi. Dengan meningkatnya perdagangan internasional, maka para pengusaha di dalam negeri akan terus berusaha mengembangkan produksinya agar tidak tergilas oleh pengusaha luar negeri yang menjual produknya di Indonesia.
4. Meningkatnya pemasukan devisa negara, sehingga penerimaan Negara akan semakin besar. Hal ini tentu akan meningkatkan kemampuan Negara untuk melaksanakan pembangunan nasional.
5. Semakin terpenuhinya alat pemuas kebutuhan. Dengan adanya perdagangan internasional, maka kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang sebelumnya tidak ada di dalam negeri, dapat dipenuhi dengan cara mengimpor barang dan jasa tersebut dari negara lain. Dengan demikian selera konsumsi masyarakat akan semakin terpenuhi.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Sementara itu dampak negatif dari perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia antara lain:

1. Timbulnya ketergantungan terhadap negara lain. Apalagi jika barang dan jasa yang dibutuhkan bangsa kita itu memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri, maka ketergantungan terhadap luar negeri akan semakin tinggi. Akibatnya pemenuhan kebutuhan akan barang/ jasa tersebut menjadi sangat labil, terutama jika negara pemasok menghentikan pasokannya.
2. Kemungkinan munculnya penjajahan ekonomi oleh negara lain. Apabila produk dalam negeri kita tidak mampu mengimbangi produk barang-barang impor (dari luar negeri), maka produk kita akan tersisih, dan pasaran dalam negeri akan dikuasioleh produk barang-barang impor.
3. Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk menghadapi persaingan produk luar negeri, pengusaha kita cenderung melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara habis-habisan. Eksploitasi sumber daya ini pada akhirnya akan merugikan bangsa kita sendiri, karena pengelolaan sumber daya menjadi kurang efisien.
4. Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional
5. Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi Negara lain yang lebih maju
1. pemberlakuan kuota import
2. peningkatan tarif bea masuk
3. meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional
4. meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi
5. meningkatkan IPTEK baik di bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi
6. ikut secara aktif dalam forum kerja sama ekonomidan memanfaatkannua bagi kepentingan kemajuan bangsa
7. melakukan penyempurnaan lebih lanjutr dalam rangka deregulasi dan debirokrasi disegala bidang di segala bidang secara efektif dan efisien
8. pembangunan moiral bangsa dengan menanamkan solidaritas sosisal dan nasionalisme yang kuat di bidang politik dan ekonomi
Penguasaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Negara-negara dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi akan mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak, berkualitas, dan tentunya efisien dibandingkan dengan negara yang lambat akan IPTEK-nya. Hal ini bisa terjadi karena pemanfaatan teknologi sangat menghemat biaya produksi dan mampu menghasilkan barang yang lebih banyak. Negara dengan teknologi yang lebih maju cenderung melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang, sedangkan barang yang bukan produk sendiri akan dibeli dari negara lain.

Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda- beda, sehingga perbedaan tersebut menjadikan setiap negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda pula. Pada dasarnya, sumber daya alam adalah faktor produksi negara. Oleh karena itu, setiap negara memiliki keanekaragaman kondisi produksi.

Perbedaan Selera
Selera ternyata dapat menimbulkan perdagangan Internasional. Terjadinya perbedaan kebudayaan, sistem politik, pandangan hidup, dan tatanan sosial menyebabkan terjadinya selera terhadap berbagai jenis komoditas.

Perbedaan Iklim
Perbedaan iklim setiap negara menyebabkan terbatasnya potensi sumber daya alam. Akibatnya, tidak semua barang untuk memenuhi kebutuhan dapat dipenuhi sendiri oleh negara tersebut. Oleh karena itu, negara akan mengimpor dari negara lain.

Keinginan Memperluas Pasar & Menambah Keuntungan
Ada kalanya para produsen menjalankan produksinya dengan tidak maksimal karena takut mengakibatkan kelebihan produksi sehingga menyebabkan kerugian. Namun, beberapa produsen sengaja melakukan produksi besar-besaran untuk menambah keuntungan sehingga akan mendorong mereka untuk melakukan perdagangan Internasional. Hal ini merupakan penyebab timbulnya perdagangan internasional.

Kelebihan atau Kekurangan Produk dalam Suatu Negara
Kelebihan produk pada suatu negara (surplus) dan kekurangan kas dalam suatu negara (defisit) adalah suatu hal yang terjadi karena adanya perbedaan sumber daya alam dan kemajuan antara negara satu dan lainnya. Terjadinya surplus menyebabkan negara yang bersangkutan akan menjual hasil produknya ke negara lain, sedangkan negara yang mengalami defisit akan membeli barang dari luar negeri melalui perdagangan Internasional.
Autarki
autarki ialah berusaha untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh ekonomi, politik maupun militer. Sebenarnya, tujuan ini bertentangan denga prinsip perdagangan antar negara(international) secara bebas (libaralisasi perdagangan internasional).

Kesejahteraan (welfare)
tujuan diadakan ekonomi dengan negara lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang lebih mahal kalau diproduksi di dalam negeri.
Ekspor dilakukan agar bisa menjual barang dengan harga yang lebih mahal kalau dijual dalam negari.
Apabila pemasaran suatu barang semakin luas, penambahan produksi dapat dimungkinkan. Akibat selanjutnya, lapangan kerja dapat diperluas. Sehingga penduduk makin mendapat keselamatan memperoleh pekerjaan. Terjaminnya pekerjaan (semakin berkurangnya pengangguran) berarti semakin meningkatnya kesejahteraan.
Dengan adanya hubungan ekonomi internasional, masing-masing negara menadapatkan keuntungan. Oleh karena itu, untuk mendorong adanya perdagangan harus dihilangkan atau dikurangi.

Proteksi
tujuan proteksi adalah untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang impor. Biasanya, kebijakan proteksi dilakukan dengan cara pembatasan jumlah barang impor dan menaikkan bea masuk. Selain itu, pemerintahan harus mempermudah arus impor bahan-bahan yang perlukan untuk industri dalam negeri beserta ahli teknologinya.
Proteksionisme adalah kebijakan pemerintahan melindungi industri dalam negeri melalui tarif dan kuota.

Keseimbangan neraca pembayaran
neraca pembayaran merupakan catatan tentang penerimaan yang dari luar negeri dan pembayaran ke luar negeri. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit (jumlah yang diterima lebih kecil daripada yang dibayarkan), maka cadangan devisa melakukan kebijakan ekonomi internasional untuk menjaga neraca pembayarannya, paling tidak dalam keadaan seimbang.

Peningkatan pembangunan ekonomi
agar pembangunan ekonomi dalam negeri lancar, seringkali pemerintah melakukan kebijakan ekonomi internasional. Misalnya, untuk melindungi industri dalam negeri, maka pemerintah membatasi impor barang industri yang bersangkutan. Sebaliknya, di bidang ekspornya pemerintahan memberikan kebijakan yang mendorong untuk meningkatkan ekspor.
1. Kebijakan politik proteksi
Kebijakan ini merupakan dari pemerintah secara langsung untuk melakukan perlindungan industri dalam suatu negara yang menjadi pelaku impor. Proteksi ini bertujuan untuk memperluas lapangan perkerjaan, membuat produksi dalam negeri menjadi maksimal, menjaga kestabilan perdagangan internasional dan memelihara tradisi perdagangan.

2. Kebijakan bea cukai dan tarif perdagangan
Pada waktu melakukan perdagangan International keluar negeri harus ada bea masuk. Adanya kebijakan ini membuat produksi barang impor dan ekspor makin aman. Tentunya barang yang masuk dengan bea cukai tidak menjadi barang illegal karena sudah diizinkan oleh suatu negara. Kebijakan ini dilakukan terus hingga saat ini.

3. Kebijakan politik free trade (perdagangan bebas)
Politik free trade tidak melarang siapapun untuk melakukan perdagangan ke negara lain. Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan ini dengan dukungan pihak-pihak terkait. Alasan dikeluarkannya kebijakan ini yaitu bila suatu negara terus melakukan perdagangan International, mengindikasikan bahwa produksi barangnya termasuk unggul sekali.

4. Kebijakan impor
Pada kebijakan perdagangan International lebih ditekankan pada pelarangan. Pemerintah melarang melakukan impor untuk melakukan perdagangan dengan alasan tertentu. Adapun alasan tersebut yaitu impor barang menjadi turun, harga barang mengalami kenaikan yang tinggi, produksi barang makin meningkat dan jumlah barang menurun.

5. Kebijakan politik autarki
Kebijakan perdagangan International ini sangat bertentangan dengan politik perdagangan bebas. Pasalnya kebijakan perdagangan autarki menekankan untuk menghindari pengaruh yang berasal dari negara lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh perdagangan International harus menurut keyakinan sendiri yang melihat aspek ekonomi, militer dan politik.

6. Kebijakan subsidi
Perlu Anda ketahui bahwa kebijakan subsidi merupakan pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk menutupi harga barang produksi. Kebijakan ini memberikan dalampak dari perdagangan International. Dampaknya yaitu harga barang tetap, produksi barang dalam negara meningkat, impor barang turun dan jumlah barang pada pasar tetap.

7. Kebijakan Kuota
Perdagangan internasional identik dengan produksi barang yang dikirim ke luar dan dalam negara. Tidak semua barang dapat masuk kedalam suatu negara karena harus dilakukan penjaringan. Tujuan penjaringan yaitu untuk pembatasan kuota, supaya barang yang masuk dan keluar negara menjadi seimbang.
Pada umumnya kuota diterapkan pada beberapa contoh komoditi seperti kayu gaharu, buah kentang, bawang merah, beras organik, scrap besi, produk besi baja dan beberapa komoditi lain sejenisnya.

8. Kebijakan Dumping
Pemerintah mengeluarkan kebijakan perdagangan International dumping yaitu sebagai diskriminasi harga. Penjualan barang yang dilakukan oleh semua para produsen lebih murah bila dalam negeri. Berbeda kalau penjualan keluar negeri, barang bisa dipatok lebih mahal. Hal ini berpengaruh pada kurva permintaan yang lebih inelastis.

9. Kebijakan Premi
Kebijakan ini terlihat sangat fantastis karena premi atau sebuah bonus akan diberikan pada produsen yang mencapai target penjualan dari pemerintah. Biasanya target penjualan ini hanya diketahui oleh para pelaku perdagangan internasional. Pemerintah akan membayar hasil produksi untuk beberapa unit pada barang yang akan diekspor.

10. Kebijakan Larangan Pembatasan Ekspor dan Impor
Biasanya suatu negara tidak menyetujui penjualan produk dari negara tertentu. Hal ini disebabkan oleh produk tersebut tidak dibutuhkan oleh suatu negara sehingga ada kebijakan larangan ekspor yang dikeluarkan pemerintah. Demi adanya proses kelancaran perdagangan maka, kebijakan larangan ekspor ini sudah diterapkan sejak dulu.
perusahan mencari substitusi atau alternatif negara tujuan ekspor dan negara asal impor sehingga kegiatan produksi dapat terus berjalan.melebarkan sayap ekspor ke negara–negara nontradisional dengan memperhatikan pasar dan kebutuhan di negara tersebut. Perlu adanya upaya untuk membentuk segmen pasar dalam negeri yang mampu menyediakan kebutuhan negara nontradisional
5
14/03/2020 19:26:28Suryono2018P20039
1. memahami Produk usaha kita

Kunci utama dalam menjalankan bisnis adalah pada produk yang akan jual. perlu memahami produk secara lebih luas. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memulai untuk memikirkan target pasar. Jika kita paham bahwa produk kita dibutuhkan oleh orang dewasa, mulailah berfikir cara menembus pasar tersebut.

2. Spesifikasi Target Pasar

Sebagai pengusaha, kita perlu menyasar target pasar secara spesifik. tentunya tak dapat langsung menyasar target pasar secara lebih luas pada awal menjalankan bisnis.

Jika kita memiliki modal kecil, sasarlah target pasar secara khusus pada yang memberikan potensi keuntungan besar bagi Anda. Dengan begitu, Anda akan memperoleh keuntungan untuk digunakan secara perlahan bagi pengembangan bisnis ke depannya.


3. menyusun Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran berbeda dengan strategi pemasaran. Marketing strategy atau strategi pemasaran adalah terkait dengan target yang ingin dicapai. maka perlu merumuskan strategi ingin mencapai target tersebut.

Berikut adalah empat komponen utama dari rencana pemasaran:

- Produk dan layanan

- Harga

- Distribusi

- Promosi


4. Riset Pasar

Perlu melakukan riset pasar. Riset ini merupakan investasi jangka panjang dalam pengembangan bisnis kita


5. Menyelaraskan Strategi Pemasaran dan Rencana Pemasaran

Pastikan upaya yang kita lakukan selaras dengan strategi dan rencana pemasaran yang telah kita susun.
Mempersiapkan Produk Berstandar Nasional dan Internasional

Perluas Jaringan Anda dengan Pemasaran Aktif di Dunia Online

Ikuti pameran lokal

Ikuti pameran di luar negeri

Anda Harus Memiliki Barometer Produk Sejenis


Sosialisasikan produk Anda ke industri sesuai dengan target audiens atau segmen pasar Anda
Dampak positif perdagangan internasional bagi Indonesia adalah :

Meningkatkan hubungan dan relasi antar negara yang berhubungan.
Meningkatkan kesempatan bekerja.
Menambah penghasilan devisa negara.
Produktivitas perdagangan negara semakin meningkat.
Menekan angka pengangguran.
Kemakmuran bangsa yang semakin membaik.

dampak negatif
Timbulnya ketergantungan terhadap negara lain. Apalagi jika barang dan jasa yang dibutuhkan bangsa kita itu memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri, maka ketergantungan terhadap luar negeri akan semakin tinggi. Akibatnya pemenuhan kebutuhan akan barang/ jasa tersebut menjadi sangat labil, terutama jika negara pemasok menghentikan pasokannya.
Kemungkinan munculnya penjajahan ekonomi oleh negara lain. Apabila produk dalam negeri kita tidak mampu mengimbangi produk barang-barang impor (dari luar negeri), maka produk kita akan tersisih, dan pasaran dalam negeri akan dikuasioleh produk barang-barang impor.
Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk menghadapi persaingan produk luar negeri, pengusaha kita cenderung melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara habis-habisan. Eksploitasi sumber daya ini pada akhirnya akan merugikan bangsa kita sendiri, karena pengelolaan sumber daya menjadi kurang efisien.
Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional
Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi Negara lain yang lebih maju
cara mengatasi dampak negatif perdagangan internasional yaitu:

-pemberlakuan kuota import

-peningkatan tarif / bea masuk

-meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional

-meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi

-meningkatkan iptek baik di bidang produksi,informasi,komunikasi,dan transportasi

-ikut secara aktif dalam forum-forum kerja sama ekonomi dan memanfaatkannya bagi kepentingan kemajuan bangsa

-melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokasi di segala bidang secara efektif dan efisien

-pembangunan moral bangsa dengan menanamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang kuat di bidang politik dan ekonomi

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/26752604#readmore
cara mengatasi dampak negatif perdagangan internasional yaitu:

-pemberlakuan kuota import

-peningkatan tarif / bea masuk

-meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional

-meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi

-meningkatkan iptek baik di bidang produksi,informasi,komunikasi,dan transportasi

-ikut secara aktif dalam forum-forum kerja sama ekonomi dan memanfaatkannya bagi kepentingan kemajuan bangsa

-melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokasi di segala bidang secara efektif dan efisien

-pembangunan moral bangsa dengan menanamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang kuat di bidang politik dan ekonomi

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/26752604#readmore
Melindungi Industri atau Sektor-Sektor Lain di dalam Negeri
Negara-negara yang tingkat pembangunan ekonominya masih rendah dan masih belum kuat cenderung menerapkan proteksi terhadap produk- produk serupa dari luar negeri (impor). Khusus untuk sektor industri, kebijakan ini disebut kebijakan industri anak/muda (Infant Industry), karena tujuannya adalah untuk melindungi industri-industri di dalam negeri yang baru berdiri atau sedang tumbuh dari persaingan barang-barang impor.
Dengan cara itu, industri yang dilindungi tersebut dapat mengembangkan atau memperkuat diri tanpa
ada ancaman tergusur dari pasar dalam negeri oleh produk-produk serupa dengan harga lebih murah dan kuantitas lebih baik dari industri-industri di luar negeri yang sudah mapan.
b. Mengurangi Defisit Saldo Neraca Perdagangan
Banyak NSB (Negara Sedang Berkembang) mengalami defisit di dalam saldo neraca perdagangan karena sangat tergantung pada impor, sementara ekspor mereka relatif kecil atau total nilainya terus menurun karena harga dari komoditi- komoditi primer, khususnya pertanian, yang menjadi ekspor utama mereka di pasar dunia terus merosot. Untuk mengurangi defisit tersebut yang berarti menghindari dari kelangkaan cadangan devisa (menghemat pemakaian devisa), kebijakan substitusi impor/ proteksi biasanya menjadi pilihan utama.
C. Meningkatkan Kesempatan Kerja
Strategi pembangunan ekonomi atau industri dengan kebijakan substitusi impor juga sering diterapkan di banyak NSB sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesempatan kerja di dalam negeri. Negara yang sektor industrinya belum kuat terancam akan hancur jika impor sepenuhnya dibebas- kan, yang selanjutnya berarti peningkatan jumlah pengangguran, terutama di negara-negara yang sektor padat karya lainnya seperti pertanian, jasa, dan perdagangan tidak mampu menyerap pertumbuhan angkatan kerja mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk.
d. Mencegah Politik Dumping
Suatu negara dituduh melakukan dumping jika negara tersebut menjual barang di pasar luar negeri dengan harga lebih rendah daripada harga di pasar dalam negerinya. Negara-negara eksportir yang melakukan praktik dumping bertujuan untuk menembus, memperluas pangsa pasar atau menguasai pasar di luar negeri. Negara importir yang merasa barang impornya terlalu murah atau menduga negara penjual di bawah harga normal biasanya membalas dengan mengenakan atau menaikkan tarif bea meterai terhadap barang tersebut. Pengenaan bea meterai oleh negara importir sebagai respons terhadap praktik dumping dari negara eksportir umum disebut kebijakan anti dumping.
Politik Proteksi
Politik Proteksi merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dari persaingan-persaingan barang-barang impor.

Politik Autarki
Politik autarki merupakan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh ekonomi, militer mapun politik. sehingga kebijakan ini berlawanan dengan prinsip perdagangan internasional yang mendorong adanya perdagangan bebas. Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang dollar terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada eksportir di Amerika.

3. Politik Dagang Bebas
Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antar negara. Alasan diberlakukannya kebijkan perdagangan bebas ini adalah bahwa perdagangan bebas dapat mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang, sehingga barang suatu negara memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Negara lain.
Dampak Kerugian Global

Dalam perhitungan ADB, dampak global akibat virus corona ini, akan berkisar US$77 miliar hingga US$347 milar. Angka tersebut setara dengan 0,1% hingga 0,4% PDB global.

“Sebagai estimasi, untuk skenario moderat pengaruhnya sekitar US$156 miliar, atau 0,2% PDB global,” tulis ADB. “Negara-negara berkembang Asia akan mengalami kerugian sekitar US$22 miliar, atau 0,24% jika menggunakan skenario moderat.”

Dalam skenario yang sama, secara global, potensi kehilangan ekonomi dunia mencapai US155 miliar dan China sendiri US$103 miliar. Itu dalam skenario moderat. Jika skenario buruk, secara global, potensi kerugian dunia mencapai US$346 miliar. Angka tersebut berasal dari potensi kerugian China (US$ 236 miliar), negara Asia non-China (US$42 miliar) dan sisanya dari negara-negara lain (US$68 miliar).

6
14/03/2020 19:55:00AHMAD SAFARI2018P20041
Spesialisasi antar bangsa

Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu

 a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.

b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain

c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
Strategi yang di gunakan
a. Menggali pengetahuan tentang pasar yang akan dituju atau market intelligence. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan survei pasar untuk mendapatkan data mengenai kondisi pasar, produk sejenis di pasaran, harga kompetitor, mutu barang, dan lainnya.

b. Memperhatikan kualitas produk dan memastikan bahwa produk telah memenuhi standarisasi internasional sebelum melakukan ekspor. Standarisasi internasional dapat menjadi cara untuk menyesuaikan produk yang akan dijual dengan kondisi negara yang hendak dituju.

c. Mencari tahu database dari Badan Pengembangan Export Nasional (BPEN), yang merupakan lembaga pengelola ekspor yang bertugas untuk melakukan koordinasi dan pembinaan tentang pengembangan ekspor.

d. Mencari tahu database dari Kedutaan Besar Negara Asing di Indonesia, yang biasanya memiliki perwakilan asing yang dapat membantu para pebisnis dalam menemukan dengan tepat siapa saja orang yang harus dihubungi untuk melakukan kegiatan ekspor

Dampak positif perdagangan internasional bagi Indonesia adalah :  

Meningkatkan hubungan dan relasi antar negara yang berhubungan.

Meningkatkan kesempatan bekerja.

Menambah penghasilan devisa negara.

Produktivitas perdagangan negara semakin meningkat.

Menekan angka pengangguran.

Kemakmuran bangsa yang semakin membaik.

Mempermudah para konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.

Menciptakan spesialisasi produksi, dsb

Dampak negatif perdagangan internasional bagi Indonesia adalah :  

Memunculkan pola hidup konsumtif serta ketergantungan kepada negara lain.

Indonesia akan rawan terkena penjajahan dari bidang ekonomi.

Rawan timbul persaingan-persaingan yang tidak sehat.

Dapat mematikan produksi dan usaha dalam negeri yang tidak mampu bersaing.

Dapat melemahkan rupiah apabila impor lebih besar daripada ekspor, dsb

 

 

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Timbulnya spesialisasi (pengkhususan) produksi. Dalam hal ini setiap negara dapat memproduksi barang-barang yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki negara tersebut, baik yang berhubungan dengan iklim, kekayaan alam, kemampuan, atau keahlian yang dimilikinya. Dengan spesialisasi tersebut, akan mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih besar dan biayanya lebih murah, sehingga harganya pun bisa lebih rendah. Contoh Indonesia memproduksi minyak bumi, gas, timah, tembaga, dan kayu lapis; Australia memproduksi daging, susu, dan wol; dan sebagainya. Dengan kondisi tersebut maka akan terjadi pembagian kerja internasional dalam memproduksi barang dan jasa sehingga setiap negara tidak perlu memikirkan bagaimana cara memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkannya.

Timbulnya kerjasama internasional. Melalui perdagangan internasional yang saling menguntungkan akan menimbulkan keinginan untuk melakukan kerjasama di bidang-bidang lain, seperti bidang politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, dan sebagainya. Hal ini akan mendukung tercapainya persahabatan antarnegara dan perdamaian dunia.

Mendorong terjadinya inovasi produksi. Dengan meningkatnya perdagangan internasional, maka para pengusaha di dalam negeri akan terus berusaha mengembangkan produksinya agar tidak tergilas oleh pengusaha luar negeri yang menjual produknya di Indonesia.

Meningkatnya pemasukan devisa negara, sehingga penerimaan Negara akan semakin besar. Hal ini tentu akan meningkatkan kemampuan Negara untuk melaksanakan pembangunan nasional.

Semakin terpenuhinya alat pemuas kebutuhan. Dengan adanya perdagangan internasional, maka kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang sebelumnya tidak ada di dalam negeri, dapat dipenuhi dengan cara mengimpor barang dan jasa tersebut dari negara lain. Dengan demikian selera konsumsi masyarakat akan semakin terpenuhi.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Timbulnya ketergantungan terhadap negara lain. Apalagi jika barang dan jasa yang dibutuhkan bangsa kita itu memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri, maka ketergantungan terhadap luar negeri akan semakin tinggi. Akibatnya pemenuhan kebutuhan akan barang/ jasa tersebut menjadi sangat labil, terutama jika negara pemasok menghentikan pasokannya.

Kemungkinan munculnya penjajahan ekonomi oleh negara lain. Apabila produk dalam negeri kita tidak mampu mengimbangi produk barang-barang impor (dari luar negeri), maka produk kita akan tersisih, dan pasaran dalam negeri akan dikuasioleh produk barang-barang impor.

Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk menghadapi persaingan produk luar negeri, pengusaha kita cenderung melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara habis-habisan. Eksploitasi sumber daya ini pada akhirnya akan merugikan bangsa kita sendiri, karena pengelolaan sumber daya menjadi kurang efisien.

Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional

Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi Negara lain yang lebih maju

Untuk mengurangi dampak negatif perdagangan intenasional maka perlu dilakukan membantu meningkatkan daya saing para pekerja dan industri dalam negeri sehingga mereka bisa bersaing dalam pasar bebas yang timbul dari perdagangan internasional dengan cara:

1. Memberi pelatihan sehingga kemampuan pekerja dan hasil pekerjaan meningkat. Ini karena negara lain juga akan menawarkan kemampuan pekerja mereka dan hasil kerja yang lebih baik, sehingga kemampuan dan hasil kerja pegawai dalam negeri harus lebih baik agar bisa bersaing.

2. Dalam hal yang sama kita juga perlu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan mahasiswa di dalamnya agar setelah lulus memiliki kemampuan yang membantunya bersaing dan mendapat pekerjaan. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi beasiswa mahasiwa tidak mampu dan membangun lembaga penelitian dan pelatihan di kampus.

3. Melindungi karya khas dalam negeri dan karya warga negara Indonesia dengan memperketat hak cipta dan perlindungan asal produk. Misalnya dengan mematenkan pola batik dan tenun tradisional agar tidak dijiplak negara lain.

4. Memberantas korupsi dan pungutan liar agar usaha kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar multinasional dari luar negeri.
Faktor-faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional diantaranya faktor ekonomi, politik, sosial budaya, bahkan militer.
1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional

2. Melindungi kepentingan industri dalam negeri

3. Melindungi lapangan kerja

4. Menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional

5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi

6. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas

 

Terkait pernyataan no 6 sebutkan kebijakan pemerintah yang harus ditetapkan dalam bisnis internasional.

1. Kebijakan politik proteksi

Kebijakan ini merupakan dari pemerintah secara langsung untuk melakukan perlindungan industri dalam suatu negara yang menjadi pelaku impor. Proteksi ini bertujuan untuk memperluas lapangan perkerjaan, membuat produksi dalam negeri menjadi maksimal, menjaga kestabilan perdagangan internasional dan memelihara tradisi perdagangan.

2. Kebijakan bea cukai dan tarif perdagangan

Pada waktu melakukan perdagangan International keluar negeri harus ada bea masuk. Adanya kebijakan ini membuat produksi barang impor dan ekspor makin aman. Tentunya barang yang masuk dengan bea cukai tidak menjadi barang illegal karena sudah diizinkan oleh suatu negara. Kebijakan ini dilakukan terus hingga saat ini.

3. Kebijakan politik free trade (perdagangan bebas)

Politik free trade tidak melarang siapapun untuk melakukan perdagangan ke negara lain. Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan ini dengan dukungan pihak-pihak terkait. Alasan dikeluarkannya kebijakan ini yaitu bila suatu negara terus melakukan perdagangan International, mengindikasikan bahwa produksi barangnya termasuk unggul sekali.

4. Kebijakan impor

Pada kebijakan perdagangan International lebih ditekankan pada pelarangan. Pemerintah melarang melakukan impor untuk melakukan perdagangan dengan alasan tertentu. Adapun alasan tersebut yaitu impor barang menjadi turun, harga barang mengalami kenaikan yang tinggi, produksi barang makin meningkat dan jumlah barang menurun.

 

5. Kebijakan politik autarki

Kebijakan perdagangan International ini sangat bertentangan dengan politik perdagangan bebas. Pasalnya kebijakan perdagangan autarki menekankan untuk menghindari pengaruh yang berasal dari negara lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh perdagangan International harus menurut keyakinan sendiri yang melihat aspek ekonomi, militer dan politik.

6. Kebijakan subsidi

Perlu Anda ketahui bahwa kebijakan subsidi merupakan pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk menutupi harga barang produksi. Kebijakan ini memberikan dalampak dari perdagangan International. Dampaknya yaitu harga barang tetap, produksi barang dalam negara meningkat, impor barang turun dan jumlah barang pada pasar tetap.

7. Kebijakan Kuota

Perdagangan internasional identik dengan produksi barang yang dikirim ke luar dan dalam negara. Tidak semua barang dapat masuk kedalam suatu negara karena harus dilakukan penjaringan. Tujuan penjaringan yaitu untuk pembatasan kuota, supaya barang yang masuk dan keluar negara menjadi seimbang. Pada umumnya kuota diterapkan pada beberapa contoh komoditi seperti kayu gaharu, buah kentang, bawang merah, beras organik, scrap besi, produk besi baja dan beberapa komoditi lain sejenisnya.

8. Kebijakan Dumping

Pemerintah mengeluarkan kebijakan perdagangan International dumping yaitu sebagai diskriminasi harga. Penjualan barang yang dilakukan oleh semua para produsen lebih murah bila dalam negeri. Berbeda kalau penjualan keluar negeri, barang bisa dipatok lebih mahal. Hal ini berpengaruh pada kurva permintaan yang lebih inelastis.

9. Kebijakan Premi

Kebijakan ini terlihat sangat fantastis karena premi atau sebuah bonus akan diberikan pada produsen yang mencapai target penjualan dari pemerintah. Biasanya target penjualan ini hanya diketahui oleh para pelaku perdagangan internasional. Pemerintah akan membayar hasil produksi untuk beberapa unit pada barang yang akan diekspor.

10.  Kebijakan Larangan Pembatasan Ekspor dan Impor

Biasanya suatu negara tidak menyetujui penjualan produk dari negara tertentu. Hal ini disebabkan oleh produk tersebut tidak dibutuhkan oleh suatu negara sehingga ada kebijakan larangan ekspor yang dikeluarkan pemerintah. Demi adanya proses kelancaran perdagangan maka, kebijakan larangan ekspor ini sudah diterapkan sejak dulu.
COVID-19 juga mengganggu rantai pasok perusahan. Adanya pembatasan kegiatan perusahaan (lockdown) di Tiongkok memengaruhi rantai pasok secara global. Bahkan, perusahaan-perusahaan yang menjual perangkat keras (hardware), ritel, dan bersifat direct-to-consumer direkomendasikan untuk mencari suplai alternatif.

Selain itu, berbagai pembatalan perjalanan dan pertemuan bisnis terjadi karena dampak corona. Beberapa negara membuat kebijakan agar perusahaan menunda perjalanan bisnis internasionalnya. Perusahaan juga tidak bisa melakukan pertemuan tatap muka untuk penjualan, pengembangan bisnis atau kerja samanya. Sebagai alternative bisa dilakukan melalui video conference atau sejenisnya.

7
14/03/2020 20:58:54Takri Ul Vuad2018P2002
1.Analisis Lingkungan Internasional
2.Penetapan Tujuan dan Kebijakan
3.Sasaran Pasar Internasional
4.Program Pemasaran
5.Organisasi Pemasaran
6.Evaluasi dan Pengendalian
1.Menggali pengetahuan tentang pasar yang akan dituju atau market intelligence. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan survei pasar untuk mendapatkan data mengenai kondisi pasar, produk sejenis di pasaran, harga kompetitor, mutu barang, dan lainnya.
2.Memperhatikan kualitas produk dan memastikan bahwa produk telah memenuhi standarisasi internasional sebelum melakukan ekspor. Standarisasi internasional dapat menjadi cara untuk menyesuaikan produk yang akan dijual dengan kondisi negara yang hendak dituju.
3.Mencari tahu database dari Badan Pengembangan Export Nasional (BPEN), yang merupakan lembaga pengelola ekspor yang bertugas untuk melakukan koordinasi dan pembinaan tentang pengembangan ekspor.
4.Mencari tahu database dari Kedutaan Besar Negara Asing di Indonesia, yang biasanya memiliki perwakilan asing yang dapat membantu para pebisnis dalam menemukan dengan tepat siapa saja orang yang harus dihubungi untuk melakukan kegiatan ekspor.
Dampak positif
1.Meningkatkan hubungan dan relasi antar negara yang berhubungan.
2.Meningkatkan kesempatan bekerja.
3.Menambah penghasilan devisa negara.
4.Produktivitas perdagangan negara semakin meningkat.
5.Menekan angka pengangguran.
6.Kemakmuran bangsa yang semakin membaik.
7Mempermudah para konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
8.Menciptakan spesialisasi produksi, dsb
Dampak negatif
1.Memunculkan pola hidup konsumtif serta ketergantungan kepada negara lain.
2.Indonesia akan rawan terkena penjajahan dari bidang ekonomi.
3.Rawan timbul persaingan-persaingan yang tidak sehat.
4.Dapat mematikan produksi dan usaha dalam negeri yang tidak mampu bersaing.
5.Dapat melemahkan rupiah apabila impor lebih besar daripada ekspor, dsb
Cara mengatasi dampak negatif perdagangan internasional terhadap perekonomian Indonesia adalah

a. Pemberlakuan kouta import

b. Peningkatan tarif / bea masuk

c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional

d. Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi

e. Meningkatkan IPTEK baik dibidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi.

f. Ikut aktif dalam forum-forum kerjasama ekonomi dan memanfaatkannya bagi kepentingan kemajuan bangsa

g. Melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokrasi di segala bidang secara efektif dan efisien

h. Pembangunan moral bangsa dengan menannamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang kuat dibidang politik dan ekonomi.  
1. Penguasaan iptek dan tehnologi
2.Pemberdayaan kekayaan sumber daya alam
3 Perbedaan iklim
4,Perbedaan selera
Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional, meliputi:

1. Tarif

Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.

2. Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun.

3. Pembatasan Impor

Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya.

4. Pengekangan Ekspor Sukarela

Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian.

5. Persyaratan Kandungan Lokal

Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di amerika serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum diberlakukan.

6. Subsidi Kredit Ekspor

Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor.

7. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)

Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik adalah industri telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari peralatan telekomunikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit perdagangan peralatan komunikasi di Eropa.

8. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)

Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal. Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Perancis 1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan pabean yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang relatif amat sedikit.
1Tarif,subsidi ekspor,pembatasan impor
1. Mengikuti standart proteksi yg sudah ditetapkan pemerintah
2. tidak bertransaksi dengan negara suspect corona
3.meliburkan karyawan selama 14 hari sesuai anjuran pemerintah
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100