A | B | C | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z | AA | AB | AC | AD | AE | AF | AG | AH | AI | AJ | AK | AL | AM | AN | AO | AP | AQ | AR | AS | AT | AU | AV | AW | AX | AY | AZ | BA | BB | BC | BD | BE | BF | BG | BH | BI | BJ | BK | BL | BM | BN | BO | BP | BQ | BR | BS | BT | BU | BV | BW | BX | BY | BZ | CA | CB | CC | CD | CE | CF | CG | CH | CI | CJ | CK | CL | CM | CN | CO | CP | CQ | CR | CS | CT | CU | CV | CW | CX | CY | CZ | DA | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
5 | Indikator | Target Tahunan KRISNA RENJA | KETERANGAN INDIKATOR (INDIKATOR BARU ATAU INDIKATOR YANG ANTARA PK DAN KRISNA TIDAK ADA | Satuan | Definisi Operasional | REALISASI SD. JANUARI | REALISASI SD. FEBRUARI | REALISASI S.D MARET | REALISASI S.D APRIL | REALISASI S.D MEI | REALISASI SD. JUNI | REALISASI S.D JULI | REALISASI S.D AGUSTUS | REALISASI S.D SEPTEMBER | REALISASI SD. OKTOBER | REALISASI SD. NOVEMBER | REALISASI S.D DESEMBER | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7 | Definisi IKK | Definisi Pembilang | Definisi Penyebut | Target s.d Januari | Pembilang | Penyebut | Realisasi | %Capaian terhadap target S.d Januari | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target s.d Februari | Pembilang | Penyebut | Realisasi | % Capaian terhadap target S.d. Februari | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target s.d Maret | Pembilang | Penyebut | Realisasi | %Capaian terhadap target s.d Maret | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target s.d April | Pembilang | Penyebut | Realisasi | %Capaian terhadap target s.d April | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target s.d Mei | Pembilang | Penyebut | Realisasi | %Capaian terhadap target s.d Mei | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target Juni | Pembilang | Penyebut | Realisasi | % Capaian terhadap target s.d. Juni | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target s.d Juli | Pembilang | Penyebut | Realisasi | %Capaian terhadap target s.d Juli | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target s.d Agustus | Pembilang | Penyebut | Realisasi | %Capaian terhadap target s.d Agustus | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target September | Pembilang | Penyebut | Realisasi | %Capaian terhadap target s.d September | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target Oktober | Pembilang | Penyebut | Realisasi | % Capaian terhadap target s.d. Oktober | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target November | Pembilang | Penyebut | Realisasi | % Capaian terhadap target s.d. November | %Capaian terhadap target tahunan | Hambatan | Rencana Tindak Lanjut | Target s.d Desember | Pembilang | ||||||||||||||
8 | 1 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17=15/16 *100% | 18=17/14 | 19=17/9 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 4100,00% | 4200,00% | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 4900,00% | 5000,00% | 5100,00% | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57,00 | 58,00 | 59,00 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | ||||||||||
9 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
10 | Indeks Pengawasan Obat | 84 | Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
11 | Indeks Pengawasan Obat Tradisional | 76 | Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
12 | Indeks Pengawasan Suplemen Kesehatan | 83 | Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
13 | Indeks Pengawasan Kosmetik | 76 | Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
14 | Indeks Pengawasan Makanan | 79 | Indeks | putusa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
15 | Persentase putusan pengadilan yang dinyatakan bersalah | 67 | Persen | http://bit.ly/capaianpusattahun2020 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
16 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase Obat yang memenuhi syarat di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase Obat yang memenuhi syarat di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 83,6 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
17 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase Makanan yang memenuhi syarat di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase Makanan yang memenuhi syarat di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 80 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
18 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase Obat yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase Obat yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 86 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
19 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase Makanan yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase Makanan yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 73 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
20 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaIndeks kesadaran masyarakat (awareness index) terhadap Obat dan Makanan aman dan bermutu di masing-masing wilayah kerja UPT | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Indeks kesadaran masyarakat (awareness index) terhadap Obat dan Makanan aman dan bermutu di masing-masing wilayah kerja UPT | 75 | nilai | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
21 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaIndeks kepuasan pelaku usaha terhadap pemberian bimbingan dan pembinaan pengawasan Obat dan Makanan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Indeks kepuasan pelaku usaha terhadap pemberian bimbingan dan pembinaan pengawasan Obat dan Makanan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 85 | nilai | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
22 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaIndeks Kepuasan masyarakat atas kinerja pengawasan Obat dan Makanan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Indeks Kepuasan masyarakat atas kinerja pengawasan Obat dan Makanan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 74 | nilai | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
23 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaIndeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Publik BPOM di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Publik BPOM di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 884 | nilai | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
24 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase keputusan/rekomendasi hasil Inspeksi sarana produksi dan distribusi yang diilaksanakan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase keputusan/rekomendasi hasil Inspeksi sarana produksi dan distribusi yang diilaksanakan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 89 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
25 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase keputusan/rekomendasi hasil inspeksi yang ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan di masing-masing wilayah kerja UPT | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase keputusan/rekomendasi hasil inspeksi yang ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan di masing-masing wilayah kerja UPT | 60 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
26 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase keputusan penilaian sertifikasi yang diselesaikan tepat waktu di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase keputusan penilaian sertifikasi yang diselesaikan tepat waktu di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 88 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
27 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase sarana produksi Obat dan Makanan yang memenuhi ketentuan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase sarana produksi Obat dan Makanan yang memenuhi ketentuan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 55 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
28 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase sarana distribusi Obat dan Makanan yang memenuhi ketentuan di masing -masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase sarana distribusi Obat dan Makanan yang memenuhi ketentuan di masing -masing wilayah kerja UPT BPOM | 63 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
29 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaIndeks Pelayanan Publik di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Indeks Pelayanan Publik di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 3,76 | Nilai Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
30 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaTingkat efektifitas KIE Obat dan Makanan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Tingkat efektifitas KIE Obat dan Makanan di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 74 | nilai | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
31 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaJumlah sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) aman di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Jumlah sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) aman di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 1330 | sekolah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
32 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaJumlah desa pangan aman di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Jumlah desa pangan aman di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 427 | desa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
33 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaJumlah pasar aman dari bahan berbahaya di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Jumlah pasar aman dari bahan berbahaya di masing-masing wilayah kerja UPT BPOM | 165 | pasar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
34 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase sampel obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen kesehatan yang diperiksa dan diuji sesuai standar | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase sampel obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen kesehatan yang diperiksa dan diuji sesuai standar | 85 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
35 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase sampel makanan yang diperiksa dan diuji sesuai standar | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase sampel makanan yang diperiksa dan diuji sesuai standar | 77 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
36 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase keberhasilan penindakan obat dan makanan | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase keberhasilan penindakan obat dan makanan | 69 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
37 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaIndeks RB UPT | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Indeks RB UPT | 85 | Nilai Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
38 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaNilai AKIP UPT | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Nilai AKIP UPT | 85 | Nilai | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
39 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaIndeks Profesionalitas ASN UPT | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Indeks Profesionalitas ASN UPT | 77 | Nilai Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
40 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase pemenuhan laboratorium pengujian Obat dan Makanan sesuai standar GLP | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase pemenuhan laboratorium pengujian Obat dan Makanan sesuai standar GLP | 79 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
41 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaPersentase laboratorium pengawasan obat dan makanan yang sesuai Good Laboratory Practise | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Persentase laboratorium pengawasan obat dan makanan yang sesuai Good Laboratory Practise | 75 | 0 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
42 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaIndeks pengelolaan data dan informasi UPT yang optimal | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Indeks pengelolaan data dan informasi UPT yang optimal | 2 | Nilai Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
43 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaNilai Kinerja Anggaran UPT | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Nilai Kinerja Anggaran UPT | 94 | Nilai | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
44 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh IndonesiaTingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran UPT | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran UPT | Efisien (92%) | Tingkat Efisiensi (%) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
45 | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | Pengawasan Obat dan Makanan di Seluruh Indonesia | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
46 | Pencegahan Kejahatan Obat dan MakananPersentase rekomendasi cegah tangkal kejahatan Obat dan Makanan yang ditindaklanjuti | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | dit. cegah tangkal | Persentase rekomendasi cegah tangkal kejahatan Obat dan Makanan yang ditindaklanjuti | 84% | RO | Persentase | Rekomendasi cegah tangkal kejahatan Obat dan Makanan adalah rekomendasi yang dihasilkan dari upaya cegah tangkal kejahatan Obat dan Makanan, berupa : penyusunan analisis kejahatan Obat dan Makanan, penggalangan stakeholders dan analisis peta rawan kasus kejahatan Obat dan Makanan. Rekomendasi dianggap sudah ditindaklanjuti apabila stakeholders dan/atau unit terkait sudah melakukan proses selanjutnya dari rekomendasi yang disampaikan. | 84% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 84% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 84% | 1 | 3 | 33,33% | 39,68% | 39,683% | 84% | 3 | 3 | 100,00% | 119,05% | 119,05% | 84% | 4 | 5 | 80,00% | 95,24% | 95,24% | 84% | 7 | 13 | 0,54 | 64,10% | 64,10% | Terdapat 5 rekomendasi yang diselesaikan pada akhir Juni sehingga belum dapat ditindaklanjuti oleh unit terkait pada triwulan II | Tetap melakukan intervensi ke unit terkait dan update tindak lanjut secara berkala | 84% | 10 | 13 | 76,92% | 91,58% | 91,58% | 84% | 12 | 13 | 92,31% | 109,89% | 109,89% | 84% | 13 | 17 | 76,47% | 91,04% | 91,04% | Terdapat 4 rekomendasi yang diselesaikan pada akhir September sehingga belum dapat ditindaklanjuti oleh unit terkait pada triwulan III | Tetap melakukan intervensi ke unit terkait dan update tindak lanjut secara berkala | 84% | 14 | 18 | 77,78% | 92,59% | 92,59% | 84% | 17 | 21 | 80,95% | 96,37% | 96,37% | 84% | 19 | |||||||||||||||||||||||||
47 | Pencegahan Kejahatan Obat dan MakananPersentase analisis kejahatan Obat dan Makanan yang berkualitas | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | Persentase analisis kejahatan Obat dan Makanan yang berkualitas | 80% | Persentase | Analisis kejahatan Obat dan Makanan adalah kegiatan analisis terhadap tren/potensi kejahatan Obat dan Makanan yang disusun dalam rangka pencegahan kejahatan Obat dan Makanan. Berkualitas adalah terpenuhinya 5 unsur penilaian dengan nilai masing-masing unsur minimal 3 dan dengan total nilai minimal 15. unsur-unsur tersebut adalah : 1. Validitas, yaitu pembuktian dari sumber data/pustaka/literatur yang digunakan dalam analisis terjamin ketepatan, kebenaran, dan keterkiniannya. (skala 1-5). 2. Objektivitas, Analisis disusun menggunakan metodologi yang jelas, berdasarkan pada data/kondisi faktual, bersifat netral/bebas dari bias, dan tidak dipengaruhi oleh opini pribadi. (skala 1-5). 3. Aktual, tema isu/permasalahan yang diangkat pada analisis merupakan hal yang relevan dibahas saat ini dan berkaitan dengan komoditi Obat dan Makanan (skala 1-5). 4. Sistematika Penulisan, analisis yang dihasilkan memiliki urutan yang sistematis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah (minimal terdapat komponen judul, latar belakang, tujuan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan usulan tindak lanjut dan daftar pustaka) (skala 1-5). 5. Kemanfaatan, yaitu metode penelitian, hasil, dan kesimpulan dalam dokumen analisis telah sesuai dan menjawab tujuan dari analisis yang dilakukan, serta terdapat usulan tindak lanjut yang sesuai. (skala 1-5). | 80% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 80% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 80% | 1 | 1 | 100,00% | 125,00% | 125,000% | 80% | 3 | 3 | 100,00% | 125,00% | 125,00% | 80% | 5 | 5 | 100,00% | 125,00% | 125,00% | 80% | 5 | 5 | 1,00 | 125,00% | 125,00% | 80% | 7 | 7 | 100,00% | 125,00% | 125,00% | 80% | 7 | 7 | 100,00% | 125,00% | 125,00% | 80% | 11 | 11 | 100,00% | 125,00% | 125,00% | Penyusunan analisis membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan kendala waktu dalam proses pengujian dimana pengujian dilakukan sebanyak 2 batch dan setiap batch membutuhkan waktu sekitar 1 bulan | - Survey evaluasi analisis kepada seluruh unit kerja penerima analisis - Monitoring rekomendasi analisis | 80% | 14 | 14 | 100,00% | 125,00% | 125,00% | 80% | 14 | 14 | 100,00% | 125,00% | 125,00% | 80% | 15 | |||||||||||||||||||||||||||||
48 | Pencegahan Kejahatan Obat dan MakananPersentase data kerawanan kejahatan Obat dan Makanan yang akurat | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | Persentase data kerawanan kejahatan Obat dan Makanan yang akurat | 87,50% | Persentase | Kerawanan kejahatan adalah potensi terjadinya kejahatan Obat dan Makanan sebagai hasil analisis informasi, pemberitaan, dan kajian termasuk hasil kegiatan pengawasan, intelijen, dan penyidikan meliputi produk, sebaran, sumber, modus, dan keterkaitan antar wilayah. Akurat adalah data kerawanan yang dinyatakan valid melalui proses verifikasi dan analisis. | 87,50% | 162 | 176 | 92,05% | 105,19% | 105,195% | 87,50% | 401 | 448 | 89,51% | 102,30% | 102,296% | 87,50% | 723 | 1051 | 68,79% | 78,62% | 78,619% | Banyak terjadi penambahan dan pergantian petugas pengelola aplikasi di Direktorat Cegah Tangkal maupun di UPT sehingga memiliki kendala pada proses pengisian data di aplikasi. | Menyusun SK petugas yang baru, mensosialisasikannya kepada seluruh petugas, melakukan ToT pada seluruh petugas Direktorat Cegah Tangkal secara berkala, dan akan melaksanakan bimbingan teknis untuk petugas UPT . | 87,50% | 935 | 1293 | 72,31% | 82,64% | 82,64% | Terjadi perubahan verifikator di Direktorat Cegah Tangkal yang berdampak pada perubahan role verifikasi masing-masing akun. Perubahan ini memerlukan reset setiap akun verifikator dimana proses reset harus menunggu selesainya penyusunan surat hasil evaluasi rawan kasus triwulan I tahun 2022 sesuai dengan pembagian tugas yang lama. Sehingga pada bulan April, tidak dilakukan proses verifikasi data guna mereset akun masing-masing verifikator. | - dilakukan ToT dan sosialisasi SK yang baru sekaligus sosialisasi aplikasi kepada petugas verifikator baru - reset akun masing-masing verifikator sesuai dengan pembagian tugas. Proses verifikasi dapat dilakukan kembali per tanggal 13 Mei 2022 | 87,50% | 1055 | 1433 | 73,62% | 84,14% | 84,14% | Terjadi perubahan verifikator di Direktorat Cegah Tangkal yang berdampak pada perubahan role verifikasi masing-masing akun sehingga masih terdapay banyak data rawan kasus yang belum terverifikasi | Mengingatkan petugas verifikator baru untuk melakukan verifikasi terhadap data UPT yang menjadi tanggung jawabnya | 87,50% | 1561 | 2076 | 0,75 | 85,93% | 85,93% | Terdapat banyak data kerawanan kejahatan yang disubmite oleh UPT pada akhir triwulan sehingga presentase realisasi terpantau lebih kecil daripada data masuk | Dilakukan verifikasi data kerawanan kejahatan oleh petugas Direktorat Cegah Tangkal pada awal triwulan selanjutnya (Juli) untuk meningkatkan realiasasi | 87,50% | 1662 | 2235 | 74,36% | 84,99% | 84,99% | 87,50% | 1774 | 2370 | 74,85% | 85,55% | 85,55% | Masih terdapat beberapa data yang dikirimkan oleh UPT yang belum diapprove oleh verifikator | Mengingatkan petugas verifikator untuk melakukan verifikasi terhadap data UPT yang menjadi tanggung jawabnya secara berkala | 87,50% | 2234 | 2894 | 77,19% | 88,22% | 88,22% | 87,50% | 2415 | 3095 | 78,03% | 89,18% | 89,18% | Masih terdapat beberapa data yang dikirimkan oleh UPT yang belum diapprove oleh verifikator | Mengingatkan petugas verifikator untuk melakukan verifikasi terhadap data UPT yang menjadi tanggung jawabnya secara berkala | 87,50% | 2415 | 3095 | 78,03% | 89,18% | 89,18% | 87,50% | 2584 | |||||||||||||||||||||
49 | Pencegahan Kejahatan Obat dan MakananPersentase penggalangan dalam rangka cegah tangkal kejahatan Obat dan Makanan yang mendapat respon positif | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | Persentase penggalangan dalam rangka cegah tangkal kejahatan Obat dan Makanan yang mendapat respon positif | 92% | Persentase | Penggalangan dalam rangka cegah tangkal kejahatan Obat dan Makanan adalah semua usaha pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terarah untuk membuat, menciptakan, mengubah suatu kondisi yang menguntungkan dalam rangka cegah tangkal kejahatan Obat dan Makanan. Respon positif adalah respon yang diberikan oleh responden terhadap upaya penggalangan yang dilakukan oleh Direktorat Cegah Tangkal dalam rangka pencegahan kejahatan Obat dan Makanan, diukur berdasarkan hasil survei dengan nilai minimal 70. Kuesioner survei respon penggalangan terdiri dari 12 pertanyaan yang mewakili 3 aspek penggalangan yaitu: Penyelenggaraan kegiatan (bobot: 20%), terdiri dari 4 pertanyaan menyangkut koordinasi pelaksanaan, sarana dan prasarana, pengaturan waktu serta kepuasan terhadap penyelenggaraan kegiatan. Materi penggalangan (bobot: 30%), terdiri dari 4 pertanyaan menyangkut kejelasan materi, metode penyampaian oleh narasumber, pemahaman terhadap isu yang diangkat serta persepsi stakeholder terhadap kepentingan isu yang diangkat. Tindak lanjut penggalangan (bobot: 50%), terdiri dari 4 pertanyaan menyangkut respon terhadap inisiasi kerja sama, dukungan terhadap program cegah tangkal, tindak lanjut penggalangan serta masukan stakeholder terhadap program cegah tangkal. Perhitungan hasil survei: Nilai survei = (20% x rata2 nilai aspek penyelenggaraan kegiatan + 30% x rata2 nilai aspek materi penggalangan + 50% x rata2 nilai aspek tindak lanjut penggalangan) | 92% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 92% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 92% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 92% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 92% | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Belum menghasilkan output kegiatan sehingga belum bisa dikalkulasi | 92% | 2 | 2 | 1,00 | 108,70% | 108,70% | 92% | 2 | 2 | 100,00% | 108,70% | 108,70% | 92% | 2 | 2 | 100,00% | 108,70% | 108,70% | 92% | 3 | 3 | 100,00% | 108,70% | 108,70% | 92% | 5 | 5 | 100,00% | 108,70% | 108,70% | 92% | 5 | 5 | 100,00% | 108,70% | 108,70% | 92% | 5 | ||||||||||||||||||||||||||||
50 | Pencegahan Kejahatan Obat dan MakananIndeks RB Direktorat Cegah Tangkal | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | Indeks RB Direktorat Cegah Tangkal | 83,4 | Indeks | Berdasarkan PermenPANRB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas PermenPANRB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah, Inspektorat Utama selaku Tim Penilai Internal (TPI) melakukan penilaian pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Satker/Unit Kerja dan BB/BPOM. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disingkat Menuju WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu satker/unit kerja dan BB/BPOM yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani yang selanjutnya disingkat Menuju WBBM adalah predikat yang diberikan kepada suatu satker/unit kerja dan BB/BPOM yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas | #DIV/0! | 0,000% | #DIV/0! | 0,000% | #DIV/0! | 0,000% | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Akhir tahun | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Akhir Tahun | #VALUE! | #VALUE! | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
51 | Pencegahan Kejahatan Obat dan MakananIndeks profesionalisme ASN Direktorat Cegah Tangkal | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | Indeks profesionalisme ASN Direktorat Cegah Tangkal | 84,5 | Indeks | Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan. Indeks Profesionalitas ASN diukur berdasarkan Permen PANRB 38/2018 tentang Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN. Indeks Profesionalitas ASN diukur dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, yaitu: Kualifikasi : diukur dari indikator riwayat pendidikan formal terakhir yang telah dicapai Kompetensi : diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan Kinerja : diukur dari indikator penilaian prestasi kerja PNS Disiplin : diukur dari indikator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami | #DIV/0! | 0,000% | #DIV/0! | 0,000% | #DIV/0! | 0,000% | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | Akhir tahun | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | 84,5 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
52 | Pencegahan Kejahatan Obat dan MakananIndeks pengelolaan data dan informasi di Direktorat Cegah Tangkal yang optimal | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | Indeks pengelolaan data dan informasi di Direktorat Cegah Tangkal yang optimal | 2,25 | Indeks | Komponen pengelolaan data dan informasi Unit Kerja Eselon II mencakup komponen: Indeks data dan informasi yang telah dimutahirkan di BCC Data dan informasi yang dimaksud adalah data kinerja yang terintegrasi ke dalam sistem BCC yang digunakan dalam mendukung bisnis proses unit kerja dan pengambilan keputusan strategis oleh pimpinan BPOM. Yang dimaksud dimutahirkan adalah data dan informasi yang terintegrasi dimutahirkan sesuai dengan waktu yang ditentukan. BCC adalah suatu lokasi/tempat yang dilengkapi dengan kumpulan data untuk diolah dan dianalisa sebagai dasar dalam membuat kebijakan pengawasan obat dan makanan, selain itu juga memonitor dan mengevaluasi kinerja pengawasan obat dan makanan oleh pimpinan Tujuan penetapan indikator ini adalah untuk menjamin data dan informasi yang ada selalu update pada saat digunakan sehingga keputusan yang diambil tepat sasaran. Terdapat data dan informasi dalam sistem BCC yang harus dimutahirkan secara berkala oleh unit penyedia data. Data dan informasi yang harus dimutahirkan sebagai berikut: UPT : SIPT, SPIMKer Data Keracuanan Unit kerja pusat sesuai data kinerja masing-masing (terlampir) Indeks pemanfaatan sistem informasi BPOM, mencakup sistem informasi yang digunakan/diimplementasikan dalam pelaksanaan bisnis proses di masing-masing unit kerja mencakup: Balai : email, sharing folder, dashboard BCC, Berita Aktual pada Subsite Balai Pusat : email dan dashboard BCC Pemanfaatan email yang dimaksud adalah pemanfaatan oleh unit kerja, bidang/bagian/subdit maupun individu. | 2,25 | 3 | 133,33% | 133,333% | 2,25 | 3 | 133,33% | 133,33% | 2,25 | 3 | 133,33% | 133,33% | 2,25 | 3 | 133,33% | 133,33% | 2,25 | 3 | 133,33% | 133,33% | 2,25 | 2,5 | 111,11% | 111,11% | 2,25 | 2,5 | 111,11% | 111,11% | 2,25 | 3 | 133,33% | 133,33% | 2,25 | 3 | 133,33% | 133,33% | 2,25 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
53 | Pencegahan Kejahatan Obat dan MakananTingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Direktorat Cegah Tangkal | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Direktorat Cegah Tangkal | 90 | Indeks | Efisiensi adalah kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit namun menghasilkan output yang sama atau lebih besar atau dengan kata lain bahwa persentase capaian output sama atau lebih tinggi dari capaian input. Indeks efisiensi (IE) Diperoleh dengan membagi % capaian output dengan % capaian input Standar efisiensi (SE) adalah 1 Tingkat efisiensi diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE) terhadap standar efisiensi (SE). Apabila IE ≥ SE maka kegiatan dianggap efisien, apabila: IE ≤ SE maka kegiatan dianggap tidak efisien. Kriteria: Efisien apabila TE berkisar dari 0 sampai dengan 1 Tidak efisien apabila TE<0 atau TE>1 | 90 | 75 | 83,33% | 83,333% | 90 | 75 | 83,33% | 83,333% | 90 | 75 | 83,33% | 83,333% | 90 | 75 | 83,33% | 83,33% | 90 | 75 | 83,33% | 83,33% | 90 | 75 | 83,33% | 83,33% | 90 | 90,00 | 100,00% | 100,00% | 90 | 90,00 | 100,00% | 100,00% | 90 | 90,00 | 100,00% | 100,00% | 90 | 90,00 | 100,00% | 100,00% | 90 | 90,00 | 100,00% | 100,00% | 90 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
54 | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | Pencegahan Kejahatan Obat dan Makanan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
55 | Intelijen Obat dan MakananPersentase rekomendasi intelijen Obat dan Makanan yang berkualitas | Intelijen Obat dan Makanan | dit. intelijen obat dan makanan | Persentase rekomendasi intelijen Obat dan Makanan yang berkualitas | 80 | Persentase | Rekomendasi intelijen yang berkualitas adalah rekomendasi intelijen yang ditindaklanjuti dengan penilaian kualitas diatas 8,5 | Jumlah rekomendasi intelijen yang ditindaklanjuti dengan penilaian kualitas diatas 8,5 | Rekomendasi yang dinilai oleh Stakeholder | 80 | 2 | 2 | 100 | 125 | 125 | Dari 4 rekomendasi yang dikeluarkan hanya 2 yang ditindaklanjuti | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80 | 4 | 4 | 100 | 125 | 125 | Dari 13 rekomendasi yang dikeluarkan hanya 4 yang ditindaklanjuti | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80 | 5 | 6 | 83,33 | 104,17 | 104,17 | Dari 16 rekomendasi yang dikeluarkan hanya 6 yang ditindaklanjuti | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80,00 | 8 | 11 | 7272,73% | 9090,91% | 90,91 | Dari 18 rekomendasi yang dikeluarkan hanya 11 yang telah diniliai | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80,00 | 9 | 12 | 75,00% | 93,75% | 93,75% | Dari 18 rekomendasi yang dikeluarkan hanya 11 yang telah diniliai | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80,00 | 9 | 12 | 75,00 | 93,75 | 93,75 | Di bulan juni tidak ada yang melakukan penilaian rekomendasi | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80 | 11 | 14 | 78,57 | 98,21 | 98,21 | Dari 18 Rekomendasi hanya 14 yang sudah melakukan penilaian terhadap rekomendasi yang diberikan | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80 | 12 | 16 | 75 | 93,75 | 93,75 | Dari 20 Rekomendasi hanya 16 yang sudah melakukan penilaian terhadap rekomendasi yang diberikan | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80 | 14 | 18 | 77,78 | 97,22 | 97,22 | Dari 22 Rekomendasi hanya 18 yang sudah melakukan penilaian terhadap rekomendasi yang diberikan | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80 | 14 | 18 | 77,78 | 97,22 | 97,22 | Dari 22 Rekomendasi hanya 18 yang sudah melakukan penilaian terhadap rekomendasi yang diberikan | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80 | 14 | 18 | 77,78 | 97,22 | 97,22 | Dari 22 Rekomendasi hanya 18 yang sudah melakukan penilaian terhadap rekomendasi yang diberikan | Akan berkoordinasi dengan unit penerima rekomendasi agar menilai rekomendasi yang diberikan apabila sudah ditindaklanjuti | 80 | 20 | ||||||||
56 | Intelijen Obat dan MakananPersentase laporan informasi yang sesuai standar | Intelijen Obat dan Makanan | Persentase laporan informasi yang sesuai standar | 80 | Persentase | Laporan Informasi yang sesuai standar adalah laporan yang memuat minimal 3 unsur 5W+1H | Jumlah Laporan Informasi sesuai standar | Jumlah laporan Informasi yang disusun | 80 | 22 | 22 | 100 | 125 | 125 | Tidak ada hambatan | 80 | 52 | 58 | 89,66 | 112,07 | 112,07 | Tidak ada hambatan | 80 | 91 | 98 | 92,86 | 116,07 | 116,07 | Tidak ada hambatan | 80,00 | 126 | 136 | 9264,71% | 11580,88% | 115,81 | Tidak ada Kendala | 80,00 | 148 | 161 | 9192,55% | 11490,68% | 11490,68% | Tidak ada Kendala | 80,00 | 157 | 171 | 91,81 | 114,77 | 114,77 | Tidak ada Kendala | 80,00 | 178 | 199 | 89,45 | 111,81 | 111,81 | Tidak ada kendala | Akan mempertahankan kualitas Lapooran intelijen sebagai produk kegiatan intelijen | 80 | 217 | 244 | 88,93 | 111,17 | 111,17 | Tidak ada kendala | Akan mempertahankan kualitas Lapooran intelijen sebagai produk kegiatan intelijen | 80 | 240 | 274 | 87,59 | 109,49 | 109,49 | Tidak ada kendala | Akan mempertahankan kualitas Lapooran intelijen sebagai produk kegiatan intelijen | 80 | 281 | 304 | 92,43 | 115,54 | 115,54 | Tidak ada Kendala | Akan memonitoring capaian indikator | 80 | 302 | 332 | 90,96 | 113,70 | 113,70 | Tidak ada Kendala | Akan memonitoring capaian indikator | 80 | 319 | |||||||||||||||
57 | Intelijen Obat dan MakananPersentase laporan intelijen yang sesuai standar | Intelijen Obat dan Makanan | Persentase laporan intelijen yang sesuai standar | 80 | Persentase | Laporan Intelijen yang sesuai standar adalah laporan yang penilaian minimal 75 dari unsur 5W+1H | Jumlah LAPIN sesuai standar | Jumlah LAPIN yang disusun | 80,00 | 1 | 1 | 100 | 125 | 125 | Tidak ada hambatan | 80 | 1 | 2 | 50,00 | 62,50 | 62,50 | Tidak ada hambatan | 80 | 2 | 3 | 66,67 | 83,33 | 83,33 | Tidak ada hambatan | 80,00 | 2 | 3 | 6666,67% | 8333,33% | 83,33 | Belum ada laporan intelijen yang tersusun dibulan April | 80,00 | 4 | 5 | 8000,00% | 10000,00% | 10000,00% | Tidak ada Kendala | 80 | 4 | 6 | 66,67 | 83,33 | 83,33 | Tidak ada Kendala | 80 | 8 | 12 | 66,67 | 83,33 | 83,33 | DInamika yang tinggi di lapangan mengakibatkan beberapa hasil operasi intelijen kurang maksimal | Akan meningkatkan kualitas operasi intelijen dengan melakukan perencanaan yang baik | 80 | 10 | 14 | 71,43 | 89,29 | 89,29 | DInamika yang tinggi di lapangan mengakibatkan beberapa hasil operasi intelijen kurang maksimal | Akan meningkatkan kualitas operasi intelijen dengan melakukan perencanaan yang baik | 80 | 11 | 15 | 73,33 | 91,67 | 91,67 | Tidak ada kendala | Melakukan perencanaan sebalum melaksanakan operasi intelijen sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas operasi intelijen | 80 | 13 | 16 | 81,25 | 101,56 | 101,56 | Tidak ada Kendala | Akan memonitoring capaian indikator | 80 | 13 | 16 | 81,25 | 101,56 | 101,56 | Tidak ada Kendala | Akan memonitoring capaian indikator | 80 | 13 | |||||||||||||||
58 | Intelijen Obat dan MakananPersentase Laporan informasi dan Laporan Intelijen UPT yang sesuai Pedoman | Intelijen Obat dan Makanan | Persentase Laporan informasi dan Laporan Intelijen UPT yang sesuai Pedoman | 60 | Persentase | Akhir tahun | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
59 | Intelijen Obat dan MakananJumlah profil jaringan kejahatan Obat dan Makanan yang terpetakan | Intelijen Obat dan Makanan | Jumlah profil jaringan kejahatan Obat dan Makanan yang terpetakan | 3 | Jaringan | Akhir tahun | 3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
60 | Intelijen Obat dan MakananIndeks RB Direktorat Intelijen Obat dan Makanan | Intelijen Obat dan Makanan | Indeks RB Direktorat Intelijen Obat dan Makanan | 80,8 | Nilai Indeks | Berdasarkan PermenPANRB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas PermenPANRB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah, Inspektorat Utama selaku Tim Penilai Internal (TPI) melakukan penilaian pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Satker/Unit Kerja dan BB/BPOM. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disingkat Menuju WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu satker/unit kerja dan BB/BPOM yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani yang selanjutnya disingkat Menuju WBBM adalah predikat yang diberikan kepada suatu satker/unit kerja dan BB/BPOM yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas | Akhir tahun | 80,8 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
61 | Intelijen Obat dan MakananIndeks profesionalisme ASN Direktorat Intelijen Obat dan Makanan | Intelijen Obat dan Makanan | Indeks profesionalisme ASN Direktorat Intelijen Obat dan Makanan | 84 | Nilai Indeks | Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan. Indeks Profesionalitas ASN diukur berdasarkan Permen PANRB 38/2018 tentang Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN. Indeks Profesionalitas ASN diukur dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, yaitu: Kualifikasi : diukur dari indikator riwayat pendidikan formal terakhir yang telah dicapai Kompetensi : diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan Kinerja : diukur dari indikator penilaian prestasi kerja PNS Disiplin : diukur dari indikator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami | Akhir tahun | 84 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
62 | Intelijen Obat dan MakananIndeks Pengelolaan Data dan Informasi Direktorat Intelijen Obat dan Makanan yang optimal | Intelijen Obat dan Makanan | Indeks Pengelolaan Data dan Informasi Direktorat Intelijen Obat dan Makanan yang optimal | 2,25 | Nilai Indeks | Komponen pengelolaan data dan informasi Unit Kerja Eselon II mencakup komponen: Indeks data dan informasi yang telah dimutahirkan di BCC Data dan informasi yang dimaksud adalah data kinerja yang terintegrasi ke dalam sistem BCC yang digunakan dalam mendukung bisnis proses unit kerja dan pengambilan keputusan strategis oleh pimpinan BPOM. Yang dimaksud dimutahirkan adalah data dan informasi yang terintegrasi dimutahirkan sesuai dengan waktu yang ditentukan. BCC adalah suatu lokasi/tempat yang dilengkapi dengan kumpulan data untuk diolah dan dianalisa sebagai dasar dalam membuat kebijakan pengawasan obat dan makanan, selain itu juga memonitor dan mengevaluasi kinerja pengawasan obat dan makanan oleh pimpinan Tujuan penetapan indikator ini adalah untuk menjamin data dan informasi yang ada selalu update pada saat digunakan sehingga keputusan yang diambil tepat sasaran. Terdapat data dan informasi dalam sistem BCC yang harus dimutahirkan secara berkala oleh unit penyedia data. Data dan informasi yang harus dimutahirkan sebagai berikut: UPT : SIPT, SPIMKer Data Keracuanan Unit kerja pusat sesuai data kinerja masing-masing (terlampir) Indeks pemanfaatan sistem informasi BPOM, mencakup sistem informasi yang digunakan/diimplementasikan dalam pelaksanaan bisnis proses di masing-masing unit kerja mencakup: Balai : email, sharing folder, dashboard BCC, Berita Aktual pada Subsite Balai Pusat : email dan dashboard BCC Pemanfaatan email yang dimaksud adalah pemanfaatan oleh unit kerja, bidang/bagian/subdit maupun individu. | 2,25 | 1,00 | 44,44% | 2,25 | 1,25 | 55,56 | 2,25 | 250,00% | 11111,11% | 111,11 | 2,25 | 250,00% | 11111,11% | 11111,11% | 2,25 | 2,50 | 111,11 | 111,11 | 2,25 | 2,5 | 111,11 | 111,111 | Tidak ada hambatan | 2,25 | 2,5 | 111,111 | 111,111 | Tidak ada hambatan | 2,25 | 2,5 | 111,11 | 111,11 | Tidak ada hambatan | 2,25 | 3 | 133,33 | 133,33 | Mengevaluasi realisasi agara capaian tidak melebihi 120% | 2,25 | 3 | 133,33 | 133,33 | Mengevaluasi realisasi agara capaian tidak melebihi 120% | 2,25 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
63 | Intelijen Obat dan MakananTingkat Efisiensi penggunaan anggaran Direktorat Intelijen Obat dan Makanan | Intelijen Obat dan Makanan | Tingkat Efisiensi penggunaan anggaran Direktorat Intelijen Obat dan Makanan | 90 | Tingkat Efisiensi (%) | Efisiensi adalah kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit namun menghasilkan output yang sama atau lebih besar atau dengan kata lain bahwa persentase capaian output sama atau lebih tinggi dari capaian input. Indeks efisiensi (IE) Diperoleh dengan membagi % capaian output dengan % capaian input Standar efisiensi (SE) adalah 1 Tingkat efisiensi diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE) terhadap standar efisiensi (SE). Apabila IE ≥ SE maka kegiatan dianggap efisien, apabila: IE ≤ SE maka kegiatan dianggap tidak efisien. Kriteria: Efisien apabila TE berkisar dari 0 sampai dengan 1 Tidak efisien apabila TE<0 atau TE>1 | 90 | 75 | 83,33 | 83,33 | 90 | 75 | 83,33 | 83,33 | 90 | 75 | 83,33 | 83,33 | 90 | 7500,00% | 8333,33% | 83,33 | 90 | 7500,00% | 8333,33% | 8333,33% | 90 | 75,00 | 83,33 | 83,33 | 90 | 75 | 83,33 | 83,33 | 90 | 75 | 83,33 | 83,33 | 90 | 75 | 83,33 | 83,33 | 90 | 75 | 83,33 | 83,33 | 90 | 75 | 83,33 | 83,33 | 90 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
64 | Intelijen Obat dan Makanan | Intelijen Obat dan Makanan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
65 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase sarana Produksi Obat Tradisional yang memenuhi persyaratan CPOTB | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | dit. pengawasan obat tradisional dan suplemen kesehatan | Persentase sarana Produksi Obat Tradisional yang memenuhi persyaratan CPOTB | 80 | Persentase (%) | Persentase sarana produksi OT dan SK yang memenuhi persyaratan CPOTB adalah jumlah sarana produksi OT dan SK yang memenuhi persyaratan CPOTB dibagi dengan jumlah sarana produksi OT dan SK yang aktif berproduksi yang diawasi. Memenuhi ketentuan pada Industri Obat Tradisional sesuai dengan ketentuan pada Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) adalah : Untuk Industri Obat Tradisional (IOT), Industri Farmasi/Pangan yang memproduksi Suplemen Kesehatan adalah jumlah kategori temuan Mayor ≤ 5 dan tidak terdapat temuan kritikal Untuk UMKM Obat Tradisional yang memenuhi ketentuan adalah : CPOTB Tahap I : tidak terdapat temuan terhadap aspek sanitasi dan higiene yang bersentuhan langsung dengan produk CPOTB Tahap II : jumlah kategori temuan Mayor ≤ 3 dan tidak terdapat temuan kritikal CPOTB Tahap III : jumlah kategori temuan Mayor ≤ 5 dan tidak terdapat temuan kritikal | Jumlah sarana produksi OT yang memenuhi persyaratan CPOTB | Jumlah sarana Produksi OT yang aktif berproduksi yang di awasi | 80 | 3 | 4 | 75,00% | 93,75% | 93,75% | 80 | 13 | 14 | 92,86% | 116,07% | 116,07% | 80 | 49 | 52 | 94,23% | 117,79% | 117,79% | 80 | 76 | 81 | 93,83% | 117,28% | 146,60% | 80 | 95 | 104 | 91,35% | 114,18% | 142,73% | 80 | 131 | 141 | 92,91 | 116,13 | 116,13 | 80 | 174 | 190 | 91,58% | 114,47% | 114,47% | 80 | 212 | 228 | 92,98% | 116,23% | 116,23% | 80 | 264 | 282 | 93,62% | 80 | 294 | 313 | 93,93% | 117,41% | 117,41% | 80 | 337 | 357 | 94,40% | 118,00% | 118,00% | 80 | 369 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
66 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase UMKM Obat Tradisional yang menerima sertifikat CPOTB Bertahap | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Persentase UMKM Obat Tradisional yang menerima sertifikat CPOTB Bertahap | 86,7 | Persentase (%) | 86,7 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
67 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang memenuhi ketentuan | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Persentase iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang memenuhi ketentuan | 63 | Persentase (%) | Iklan adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai suatu obat tradisional atau suplemen kesehatan dalam bentuk gambar, tulisan atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan/atau perdagangan Iklan yang diawasi adalah iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang dibuat oleh pelaku usaha dan distributornya Iklan Memenuhi Ketentuan adalah iklan yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan/pedoman di bidang pengawasan iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan Persentase Iklan yang memenuhi ketentuan adalah jumlah iklan yang memenuhi ketentuan yang dibuat oleh pelaku usaha dan distributornya dibagi dengan jumlah iklan yang diawas | jUMLAH IKLAN YANG MEMENUHI KETENTUAN | jumlah iklan yang diawasai | 63 | 214 | 259 | 82,63% | 131,15% | 131,15% | 63 | 292 | 364 | 80,22% | 127,33% | 127,33% | 63 | 498 | 641 | 77,69% | 123,32% | 123,32% | 63 | 976 | 1272 | 76,73% | 121,79% | 193,32% | 63 | 1369 | 1714 | 79,87% | 126,78% | 201,24% | 63 | 1696 | 2119 | 80,04 | 127,04 | 127,04 | 63 | 2013 | 2508 | 80,26% | 127,40% | 127,40% | 63 | 2427 | 3112 | 77,99% | 123,79% | 123,79% | 63 | 2715 | 3485 | 77,91% | 63 | 3113 | 3990 | 78,02% | 123,84% | 123,84% | 63 | 3401 | 4356 | 78,08% | 123,93% | 123,93% | 63 | 3815 | |||||||||||||||||||||||||||||||||
68 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase pemenuhan pedoman pengawasan Obat Tradisional, dan Suplemen Kesehatan oleh UPT | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Persentase pemenuhan pedoman pengawasan Obat Tradisional, dan Suplemen Kesehatan oleh UPT | 82 | Persentase (%) | Persentase UPT yang telah sesuai dalam pengambilan keputusan OT dan SK (pemeriksaan sarana, pengujian, pengawasan label dan promosi) dengan jumlah UPT seluruh Indonesia berdasarkan pedoman yang ada. Sesuai berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku dalam pengawasan OT dan SK Kriteria UPT yang sesuai adalah yang memiliki penilaian Baik dan Baik sekali | Jumlah UPT yang telah sesuai dalam pengambilan keputusan pengawasan OT dan SK | Jumlah UPT seluruh indonesia | 82 | 62 | 73 | 84,93% | 103,58% | 103,58% | 82 | 62 | 73 | 84,93% | 103,58% | 103,58% | 82 | 62 | 73 | 84,93% | 103,58% | 103,58% | 82 | 62 | 72 | 86,11% | 105,01% | 128,07% | 82 | 65 | 73 | 89,04% | 108,59% | 132,42% | 82 | 73 | 73 | 100,00 | 121,95 | 121,95 | 82 | 73 | 73 | 100,00% | 121,95% | 121,95% | 82 | 73 | 73 | 100,00% | 121,95% | 121,95% | 82 | 73 | 73 | 100,00% | 82 | 73 | 73 | 100,00% | 121,95% | 121,95% | 82 | 73 | 73 | 100,00% | 121,95% | 121,95% | 82 | 73 | |||||||||||||||||||||||||||||||||
69 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanIndeks kepuasan masyarakat terhadap layanan publik di bidang pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan publik di bidang pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | 88 | Nilai Indeks | Kepuasan pelaku usaha adalah salah satu indikator yang dapat diukur untuk menggambarkan kinerja pelayanan publik di bidang pengawasan OT dan SK terhadap pelayanan Sertifikat CPOTB serta SKI/SKE Nilai Indeks Kepuasan Pelayanan Publik di bidang pengawasan OT adalah suatu ukuran untuk menilai tingkat efektivitas Pelayanan Publik di bidang pengawasan OT yang dilakukan oleh BPOM | Hasil Indeks Kepuasan Mayarakat yang dilaporkan oleh Inspektorat Utama | Akhir Tahun | Diukur akhir tahun | Diukur akhir tahun | Akhir Tahun | 88 | Akhir Tahun | Akhir tahun | 88 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
70 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase keputusan hasil pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang diselesaikan tepat waktu | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Persentase keputusan hasil pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang diselesaikan tepat waktu | 76 | Persentase (%) | Persentase keputusan hasil pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang diselesaikan tepat waktu adalah jumlah keputusan hasil pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan TMK yang diselesaikan tepat waktu dibagi total keputusan hasil pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang tidak memenuhi ketentuan. Keputusan dapat berupa laporan, rapat pembahasan, rekomendasi, penarikan, public warning, pemeriksaan, surat perintah ke balai atau sejenisnya yang tergantung hasil pengawasan. Hasil pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan tidak memenuhi ketentuan terdiri dari: Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan hasil sampling yang : tanpa izin edar, TMS berdasarkan hasil pengujian, TMK penandaan berdasarkan hasill evaluasi, telah kedaluwarsa(melewati tanggal kadaluwarsa yang tertera pada label) dan rusak Iklan/promosi Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan tidak memenuhi ketentuan (TMK) ditetapkan melalui evaluasi Sarana Produksi dan Sarana distribusi TMK yang berdasarkan hasil pemeriksaan Tepat waktu adalah penyelesaian keputusan hasil pengawasan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam pedoman Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan. | Jumlah keputusan hasilpengawasan OTSK yang tmk yang diselesaikan tepat waktu | jumlah keputusan hasil pengawasan ot mk | 76 | 121 | 145 | 83,45% | 109,80% | 109,80% | 76 | 232 | 277 | 83,75% | 110,20% | 145,00% | 76 | 544 | 648 | 83,95% | 110,46% | 110,46% | 76 | 1049 | 1258 | 83,39% | 109,72% | 144,37% | 76 | 1285 | 1506 | 85,33% | 112,27% | 147,72% | 76 | 1722 | 1950 | 88,31 | 116,19 | 116,19 | 76 | 2066 | 2348 | 87,99% | 115,78% | 115,78% | 76 | 2555 | 2894 | 88,29% | 116,17% | 116,17% | 76 | 3016 | 3230 | 93,37% | 122,86% | 122,86% | 76 | 3449 | 3717 | 92,79% | 122,09% | 122,09% | 76 | 3819 | 4085 | 93,49% | 123,01% | 123,01% | 76 | 4291 | |||||||||||||||||||||||||||||||
71 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase hasil pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang ditindaklanjuti oleh lintas sektor | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Persentase hasil pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang ditindaklanjuti oleh lintas sektor | 74 | Persentase (%) | Rekomendasi hasil pengawasan merupakan suatu rekomendasi yang diberikan oleh BPOM melalui UPT ataupun Unit Kerja Pusat kepada lintas sektor yang memiliki kewenangan dan tanggungjawab terhadap sarana produksi/distribusi Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Keputusan/Rekomendasi hasil inspeksi dapat berupa pembinaan, peringatan, peringatan keras atau rekomendasi PSK/Pencabutan Ijin/Pencabutan NIE dan atau tindak lanjut kasus yang berupa hasil pemeriksaan sarana (sarana produksi, sarana distribusi), hasil pengujian sampel, hasil pengawasan iklan (kepada media lokal, KPID), hasil pengawasan label, penanganan kasus, pengaduan konsumen. Tindak lanjut adalah feedback/respon dari lintas sektor terkait terhadap keputusan/rekomendasi hasil pengawasan yang diterbitkan oleh UPT ataupun Direktorat Pengawasan OT dan SK. Lintas sektor meliputi pemerintah daerah, kementerian/lembaga, organisasi profesi, maupun institusi lain yang terkait pengawasan OT dan SK | jumlah tindak lanjut yang diterima dari linsek | rekomendasi hasil pengawasan yang dikeluarkan | 74 | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | 74 | 91 | 119 | 76,47% | 103,34% | 103,34% | 74 | 101 | 129 | 78,29% | 105,80% | 105,80% | 74 | 150 | 190 | 78,95% | 106,69% | 144,17% | 74 | 324 | 402 | 80,60% | 108,91% | 147,18% | 74 | 419 | 521 | 80,42 | 108,68 | 108,68 | 74 | 624 | 782 | 79,80% | 107,83% | 107,83% | 74 | 624 | 782 | 79,80% | 107,83% | 107,83% | 74 | 777 | 967 | 80,35% | 108,58% | 108,58% | 74 | 877 | 1080 | 81,20% | 109,73% | 109,73% | 74 | 944 | 1168 | 80,82% | 109,22% | 109,22% | 74 | 988 | |||||||||||||||||||||||||||||||
72 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase laporan keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang ditindaklanjuti tepat waktu | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Persentase laporan keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang ditindaklanjuti tepat waktu | 93 | Persentase (%) | Persentase Jumlah laporan keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang ditindaklanjuti dengan jumlah laporan keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang masuk | 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑂𝑏𝑎𝑡 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑢𝑝𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖 | 𝑟𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑂𝑇 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 | 93 | 14 | 14 | 100,00% | 107,53% | 107,53% | 93 | 23 | 23 | 100,00% | 107,53% | 107,53% | 93 | 53 | 53 | 100,00% | 107,53% | 107,53% | 93 | 74 | 74 | 100,00% | 107,53% | 115,62% | 93 | 97 | 97 | 100,00% | 107,53% | 115,62% | 93 | 107 | 107 | 100,00 | 107,53 | 107,53 | 93 | 167 | 167 | 100,00% | 107,53% | 107,53% | 93 | 190 | 190 | 100,00% | 107,53% | 107,53% | 93 | 192 | 192 | 100,00% | 107,53% | 107,53% | 93 | 199 | 199 | 100,00% | 107,53% | 107,53% | 93 | 206 | 206 | 100,00% | 107,53% | 107,53% | 93 | 214 | |||||||||||||||||||||||||||||||
73 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanJumlah UMKM Obat Tradisional yang difasilitasi dalam pemenuhan CPOTB | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Jumlah UMKM Obat Tradisional yang difasilitasi dalam pemenuhan CPOTB | 96 | Jumlah | 96 | 96 | 96 | 96 | 96 | 96 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
74 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase UPT yang dilakukan supervisi dalam rangka peningkatan kualitas pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Persentase UPT yang dilakukan supervisi dalam rangka peningkatan kualitas pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | 61 | Persentase (%) | UPT merupakan Balai Besar / Balai dan Loka Pengawas Obat dan Makanan di seluruh Indonesia. Supervisi merupakan bimbingan dan asistensi Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan ke UPT. Tahun 2019, jumlah UPT adalah 73. Dalam 5 tahun, diprediksi semua UPT dilakukan supervisi, sehingga setiap tahun dilakukan supervisi 14 UPT (73 UPT dibagi 5 tahun). Target tahunan di tahun 2020 yaitu 60% dari 14 UPT, sehingga di tahun 2020 dilakukan supervisi terhadap sekitar 8 UPT." | upt yang dilakukan supervisi | 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑃𝑇 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (14 𝑈𝑃𝑇 | akhir tahun | diukur akhir tahun | diukur akhir tahun | Akhir tahun | 61 | Akhir Tahun | 61 | 61 | 61 | 61 | Akhir tahun | 61 | 61 | 9 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
75 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPersentase permohonan penilaian sarana dan produk Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang diselesaikan tepat waktu | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Persentase permohonan penilaian sarana dan produk Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang diselesaikan tepat waktu | 89 | Persentase (%) | Persentase permohonan penilaian sarana dan produk Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang diselesaikan tepat waktu adalah jumlah berkas permohonan penilaian produk dan sarana Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang mendapat keputusan tepat waktu dibagi jumlah berkas permohonan penilaian produk dan sarana Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang diterima Tepat waktu adalah penyelesaian kegiatan pelayanan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Standar pelayanan Publik di Lingkungan BPOM." | jumlah berkas permohonan yang diselesaikan tepat waktu | Jumlah berkas permohonanyang diterima | 89 | 799 | 874 | 91,42% | 102,72% | 102,72% | 89 | 1499 | 1640 | 91,40% | 102,70% | 89 | 2503 | 2758 | 90,75% | 101,97% | 101,97% | 89 | 3279 | 3669 | 89,37% | 100,42% | 112,83% | 89 | 3297 | 3689 | 89,37% | 100,42% | 112,83% | 89 | 4954 | 5729 | 86,47 | 97,16 | 97,16 | 1. Kekurangan SDM yang melakukan evaluasi permhonan sertifikasi sehingga Bila salah satu sdm dinas, rapat, cuti atau mengerjakan surat2 maka SKI terlambat 2. SLA pengerjaan permohonan dihitung sejak permohonan itu masuk, namun jika ada ketidaklengkapan dokumen dari pemohonon sehingga memperpanjang waktu pegerjaan selama menunggu berkas tersebut lengkap disampaikan oleh pemohon. | 89 | 5802 | 6615 | 87,71% | 98,55% | 98,55% | 89 | 6710 | 7538 | 89,02% | 100,02% | 100,02% | 89 | 7580 | 8420 | 90,02% | 101,15% | 101,15% | 89 | 8362 | 9284 | 90,07% | 101,20% | 101,20% | 89 | 9184 | 10222 | 89,85% | 100,95% | 100,95% | 89 | 9811 | |||||||||||||||||||||||||||||||
76 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanIndeks Pelayanan Publik dibidang pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Indeks Pelayanan Publik dibidang pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | 3,46 | Nilai Indeks | Indeks Pelayanan Publik (IPP) adalah indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja pelayanan publik di lingkungan K/L/D berdasarkan 6 (enam) aspek meliputi: Kebijakan Pelayanan (bobot 30%); Profesionalitas SDM (18%); Sarana Prasarana (15%); Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP) (15%); Konsultasi dan Pengaduan (15%); Inovasi (7%). Penilaian kinerja UPP mengacu Peraturan Menteri PANRB Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. IPP BPOM diperoleh dari rata-rata IPP seluruh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik (UPP) di lingkungan BPOM, yang terdiri atas unit kerja pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar/Balai POM. | Hasil penilaian upp | akhir tahun | Diukur akhir tahun | Diukur akhir tahun | Akhir tahun | 3,46 | 3,46 | 3,46 | 3,46 | 3,46 | Akhir tahun | 3,46 | Akhir Tahun | 3,46 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
77 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanTingkat Efektifitas KIE dibidang Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Tingkat Efektifitas KIE dibidang Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | 90,59 | Nilai | 90,59 | 90,59 | 90,59 | 90,59 | 90,59 | 90,59 | 90,59 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
78 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanIndeks RB Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Indeks RB Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | 90 | Nilai Indeks | Berdasarkan PermenPANRB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas PermenPANRB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah, Inspektorat Utama selaku Tim Penilai Internal (TPI) melakukan penilaian pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Satker/Unit Kerja dan BB/BPOM. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disingkat Menuju WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu satker/unit kerja dan BB/BPOM yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani yang selanjutnya disingkat Menuju WBBM adalah predikat yang diberikan kepada suatu satker/unit kerja dan BB/BPOM yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik. | hasil penilaian rb inspektorat | akhir tahun | Diukur akhir tahun | Diukur akhir tahun | akhir tahun | 90 | akhir tahun | 90 | 90 | 90 | 90 | Akhir tahun | 90 | Akhir Tahun | 90 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
79 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanIndeks Profesionalitas ASN Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Indeks Profesionalitas ASN Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | 77 | Nilai Indeks | Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan. Indeks Profesionalitas ASN diukur berdasarkan Permen PANRB 38/2018 tentang Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN. Indeks Profesionalitas ASN diukur dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, yaitu: Kualifikasi : diukur dari indikator riwayat pendidikan formal terakhir yang telah dicapai; Kompetensi : diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan; Kinerja : diukur dari indikator penilaian prestasi kerja PNS; Disiplin : diukur dari indikator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami | hasil penilaian biro sdm | akhir tahun | Diukur akhir tahun | Diukur akhir tahun | akhir tahun | 77 | akhir tahun | 77 | 77 | 77 | 77 | Akhir tahun | 77 | Akhir Tahun | 77 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
80 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanIndeks pengelolaan data dan informasi Unit Kerja Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang optimal | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Indeks pengelolaan data dan informasi Unit Kerja Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang optimal | 2 | Nilai Indeks | Komponen pengelolaan data dan informasi Unit Kerja Eselon II mencakup komponen: Indeks data dan informasi yang telah dimutahirkan di BCC > Data dan informasi yang dimaksud adalah data kinerja yang terintegrasi ke dalam sistem BCC yang digunakan dalam mendukung bisnis proses unit kerja dan pengambilan keputusan strategis oleh pimpinan BPOM; Yang dimaksud dimutahirkan adalah data dan informasi yang terintegrasi dimutahirkan sesuai dengan waktu yang ditentukan; BCC adalah suatu lokasi/tempat yang dilengkapi dengan kumpulan data untuk diolah dan dianalisa sebagai dasar dalam membuat kebijakan pengawasan obat dan makanan, selain itu juga memonitor dan mengevaluasi kinerja pengawasan obat dan makanan oleh pimpinan; Tujuan penetapan indikator ini adalah untuk menjamin data dan informasi yang ada selalu update pada saat digunakan sehingga keputusan yang diambil tepat sasaran.; Terdapat data dan informasi dalam sistem BCC yang harus dimutahirkan secara berkala oleh unit penyedia data. Data dan informasi yang harus dimutahirkan sebagai berikut: (UPT : SIPT, SPIMKer Data Keracuanan, Unit kerja pusat sesuai data kinerja masing-masing (terlampir) ) 2. Indeks pemanfaatan sistem informasi BPOM, mencakup sistem informasi yang digunakan/diimplementasikan dalam pelaksanaan bisnis proses di masing-masing unit kerja mencakup> Balai : email, sharing folder, dashboard BCC, Berita Aktual pada Subsite Balai; Pusat : email dan dashboard BCC Pemanfaatan email yang dimaksud adalah pemanfaatan oleh unit kerja, bidang/bagian/subdit maupun individu. | 2 | 3 | 150,00% | 150,00% | 2 | 3 | 150,00% | 150,00% | 2 | 2,75 | 137,50% | 137,50% | 2 | 300,00% | 150,00% | 75,00% | 2 | 300,00% | 150,00% | 150,00% | 2 | 3,00 | 150,00 | 150,00 | 2 | 3,00% | 150,00% | 150,00% | 2 | 3,00% | 150,00% | 150,00% | 2 | 3 | 150,00% | 150,00% | 2 | 3 | 150,00% | 150,00% | 2 | 3,00 | 150,00% | 150,00% | 2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
81 | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanTingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Direktorat PengawasanObat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Direktorat PengawasanObat Tradisional dan Suplemen Kesehatan | 99 | Tingkat Efisiensi (%) | Efisiensi adalah kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit namun menghasilkan output yang sama atau lebih besar atau dengan kata lain bahwa persentase capaian output sama atau lebih tinggi dari capaian input. Indeks efisiensi (IE) Diperoleh dengan membagi % capaian output dengan % capaian input Standar efisiensi (SE) adalah 1 Tingkat efisiensi diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE) terhadap standar efisiensi (SE). Apabila IE ≥ SE maka kegiatan dianggap efisien, apabila: IE ≤ SE maka kegiatan dianggap tidak efisien. 5. Kriteria: Efisien apabila TE berkisar dari 0 sampai dengan 1; Tidak efisien apabila TE<0 atau TE>1 | 99 | 75,00% | 75,76% | 99 | 84,00% | 84,85% | 99 | 84 | 84,85% | 84,85% | 99 | 8600,00% | 86,87% | 0,88% | 99 | 9400,00% | 94,95% | 94,95% | 99 | 75,00 | 75,76 | 75,76 | 99 | 99,00% | 100,00% | 100,00% | 99 | 99,00% | 100,00% | 100,00% | 99 | 99 | 100,00% | 100,00% | 99 | 99 | 100,00% | 100,00% | 99 | 100 | 101,01% | 101,01% | 99 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
82 | Pengawasan Obat Tradisional, dan Suplemen Kesehatan | Pengawasan Obat Tradisional, dan Suplemen Kesehatan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
83 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanPersentase Industri pangan olahan yang menerapkan Manajemen Risiko | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | dit. pengawasan produksi pangan olahan | Persentase Industri pangan olahan yang menerapkan Manajemen Risiko | 57 | Persen | 46 | 86 | 193 | 44,55958549 | 96,87% | 78,17% | 48 | 88 | 193 | 45,59585492 | 94,99% | 79,99% | 48 | 88 | 193 | 45,59585492 | 94,99% | 79,99% | 49 | 93 | 193 | 4818,65% | 9833,99% | 84,54 | 50 | 95 | 193 | 4922,28% | 9844,56% | 8635,58% | 50 | 98 | 193 | 50,78 | 101,55 | 89,08 | 51 | 100 | 193 | 51,81 | 101,60 | 90,9008272 | 52 | 101 | 193 | 52,33160622 | 1,006377043 | 91,80983547 | 54 | 101 | 193 | 52,33160622 | 96,91038188 | 91,80983547 | 55 | 102 | 193 | 0,5284974093 | 0,009609043806 | 0,009271884374 | 56 | 105 | 193 | 54,40 | 97,15 | 95,45 | 57 | 111 | |||||||||||||||||||||||||||||||||
84 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanPersentase Peningkatan Industri pangan olahan yang telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO) | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Persentase Peningkatan Industri pangan olahan yang telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO) | 13 | Persen | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
85 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanPersentase instansi pemerintah yang berperan aktif dalam pengawasan produksi | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Persentase instansi pemerintah yang berperan aktif dalam pengawasan produksi | 58 | Persen | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
86 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanPersentase pemenuhan pelaksanaan pengawasan produksi pangan olahan oleh UPT BPOM sesuai dengan NSPK | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Persentase pemenuhan pelaksanaan pengawasan produksi pangan olahan oleh UPT BPOM sesuai dengan NSPK | 77 | Persen | 77 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
87 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanIndeks kepuasan masyarakat terhadap layanan publik Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan publik Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan | 85 | Indeks | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
88 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanPersentase keputusan hasil pengawasan Produksi Pangan Olahan yang diselesaikan sesuai standar | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Persentase keputusan hasil pengawasan Produksi Pangan Olahan yang diselesaikan sesuai standar | 89 | Persen | 89 | 22 | 25 | 88 | 98,88% | 1,11% | 89 | 47 | 52 | 90,38461538 | 101,56% | 1,14% | 89 | 72 | 80 | 90 | 89 | 89 | 99 | 8989,90% | 10101,01% | 101,01 | 89 | 99 | 110 | 9000,00% | 10112,36% | 89 | 113 | 126 | 89,68 | 100,77 | 100,77 | 89 | 143 | 158 | 90,51 | 101,69 | 101,69 | 89 | 154 | 170 | 90,58823529 | 101,784534 | 101,784534 | 89 | 185 | 203 | 91,13300493 | 102,3966347 | 102,3966347 | 89 | 187 | 206 | 0,9077669903 | 0,0101996291 | 0,0101996291 | 89 | 204 | 223 | 91,48 | 102,79 | 102,79 | 89 | 212 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
89 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanPersentase koordinasi Pengawasan Produksi Pangan fortifikasi yang dilaksanakan | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Persentase koordinasi Pengawasan Produksi Pangan fortifikasi yang dilaksanakan | 80 | Persen | 15 | 16 | 106,6666667 | 20 | 60 | 75 | 125 | 93,75 | 80 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
90 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanPersentase tingkat pengetahuan pelaku usaha dan masyarakat terhadap Pengawasan Produksi yang diberikan | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Persentase tingkat pengetahuan pelaku usaha dan masyarakat terhadap Pengawasan Produksi yang diberikan | 85 | Persen | 85 | 50 | 54 | 92,59 | 1,089324619 | 108,9324619 | 85 | 85,85 | 101 | 101 | 85 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
91 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanJumlah kab/kota yang melaksanakan Pengawasan Produksi Pangan Olahan sesuai standar | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Jumlah kab/kota yang melaksanakan Pengawasan Produksi Pangan Olahan sesuai standar | 200 | Kab/Kota | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
92 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanPersentase keputusan penilaian sarana Produksi Pangan Olahan yang diselesaikan tepat waktu | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Persentase keputusan penilaian sarana Produksi Pangan Olahan yang diselesaikan tepat waktu | 89 | Persen | 89 | 6 | 6 | 100 | 1,123595506 | 1,123595506 | 89 | 12 | 12 | 100 | 1,123595506 | 1,123595506 | 89 | 15 | 15 | 100 | 1,123595506 | 112,3595506 | 89 | 26 | 26 | 10000,00% | 11235,96% | 112,36 | 89 | 43 | 43 | 10000,00% | 11235,96% | 11235,96% | 89 | 48 | 48 | 100,00 | 112,36 | 112,36 | 89 | 56 | 56 | 100 | 112,3595506 | 112,3595506 | 89 | 65 | 65 | 100 | 112,3595506 | 112,3595506 | 89 | 106 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
93 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanIndeks pelayanan publik di Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan yang optimal | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Indeks pelayanan publik di Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan yang optimal | 4,3 | Indeks | 4,3 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
94 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanIndeks RB Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Indeks RB Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan | 88 | Indeks | 88 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
95 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanIndeks profesionalitas ASN Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Indeks profesionalitas ASN Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan | 85 | Indeks | 85 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
96 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanIndeks pengelolaan data dan informasi di Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan yang optimal | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Indeks pengelolaan data dan informasi di Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan yang optimal | 2,25 | Indeks | 2,25 | 0,75 | 33,33333333 | 33,33333333 | 2,25 | 1 | 44,44444444 | 44,44444444 | 2,25 | 2 | 88,88888889 | 3950,617284 | 2,25 | 200,00% | 88,89% | 2,25 | 200,00% | 8888,89% | 8888,89% | 2,25 | 2,50 | 111,11 | 2,25 | 2,5 | 111,1111111 | 111,1111111 | 2,5 | 111,1111111 | 111,1111111 | 3 | 1,333333333 | 2,25 | 3 | 133,33 | 133,33 | 2,25 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
97 | Pengawasan Produksi Pangan OlahanTingkat efisiensi penggunaan anggaran Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Tingkat efisiensi penggunaan anggaran Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan | 91 | Indeks | 91 | 75 | 0,8241758242 | 0,8241758242 | 91 | 75 | 0,8241758242 | 82,41758242 | 91 | 75 | 0,8241758242 | 0,009056877189 | 91 | 7500,00% | 8241,76% | 82,41758242 | 91 | 7500,00% | 8241,76% | 8241,76% | 91 | 75,00 | 82,42 | 82,42 | 92 | 101,0989011 | 95 | 1,043956044 | 91 | 95 | 104,40 | 104,40 | 91 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
98 | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | Pengawasan Produksi Pangan Olahan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
99 | Pengawasan KosmetikPersentase sarana Kosmetik yang memenuhi ketentuan | Pengawasan Kosmetik | dit. pengawasan kosmetik | Persentase sarana Kosmetik yang memenuhi ketentuan | 87 | Persentase sarana Kosmetik yang memenuhi ketentuan adalah jumlah sarana kosmetik yang memenuhi ketentuan dibagi dengan jumlah sarana kosmetik yang diawasi Sarana kosmetik adalah sarana Produksi dan sarana Distribusi kosmetik Memenuhi ketentuan adalah memenuhi ketentuan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan. | Jumlah sarana Kosmetik yang memenuhi ketentuan | jumlah sarana Kosmetik yang diawasi | 87 | 76 | 103 | 73,79% | 84,81% | 84,81% | 87 | 216 | 297 | 72,73% | 83,59% | 83,59% | 87 | 321 | 452 | 71,02% | 81,63% | 81,63% | 87 | 395 | 536 | 73,69% | 84,71% | 87 | 554 | 725 | 76,41% | 87,83% | 87 | 704 | 903 | 0,78 | 0,90 | 1155 | 1537 | 75,15% | 1606 | 2171 | 73,98% | 87 | 3443 | 4838 | 71,17% | 81,80% | 3807 | 5303 | 71,79% | 82,52% | 4286 | 5899 | 72,66% | 83,51% | 4626 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
100 | Pengawasan KosmetikPersentase iklan Kosmetik yang memenuhi ketentuan | Pengawasan Kosmetik | Persentase iklan Kosmetik yang memenuhi ketentuan | 87 | Iklan adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai Kosmetika dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan/atau perdagangan Kosmetika Iklan yang diawasi adalah iklan kosmetik yang dibuat oleh pemilik nomor notifikasi Iklan Memenuhi Ketentuan adalah iklan yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan/Pedoman di bidang pengawasan iklan kosmetik Persentase iklan yang Memenuhi Ketentuan adalah jumlah iklan memenuhi ketentuan yang dibuat oleh pemilik nomor notifikasi dibagi dengan jumlah iklan yang diawasi | Jumlah iklan Pemilik Nomor Notifikasi yang memenuhi ketentuan | Jumlah iklan Pemilik Nomor Notifikasi yang di awasi | 87 | 0 | 0 | belum dilakukan pengukuran | 87 | 513 | 715 | 71,75% | 82,47% | 82,47% | 87 | 1275 | 1781 | 71,59% | 82,29% | 82,29% | 87 | 1684 | 2322 | 72,52% | 83,36% | 87 | 2297 | 3139 | 73,18% | 84,11% | 87 | 3617 | 4677 | 0,77 | 0,89 | 3794 | 4907 | 77,32% | 4565 | 5805 | 78,64% | 87 | 9275 | 10657 | 87,03% | 100,04% | 10787 | 12493 | 86,34% | 99,25% | 11421 | 13259 | 86,14% | 99,01% | 11819 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
101 | Pengawasan KosmetikPersentase pemenuhan Ketentuan pengawasan Kosmetik oleh Balai Besar/Balai POM/Loka POM | Pengawasan Kosmetik | Persentase pemenuhan Ketentuan pengawasan Kosmetik oleh Balai Besar/Balai POM/Loka POM | 85 | Persentase pemenuhan Ketentuan pengawasan Kosmetik oleh Balai Besar/Balai POM/Loka POM adalah Persentase Pengambilan keputusan hasil pengawasan kosmetik yang sesuai dengan ketentuan yang ada dibandingkan dengan hasil pengawasan kosmetik yang dilakukan. Setelah itu dilakukan penilaian perbalai berdasarkan laporan hasil keputusan yang telah sesuai dengan ketentuan. Batas nilai minimum sesuai dengan ketentuan adalah 75% Hasil Pengawasan kosmetik berupa hasil Pengawasan sarana, Pengawasan Keamanan dan Mutu, pengawasan Penandaan dan iklan kosmetik �yang dimaksud dengan Sesuai Ketentuan yang ada adalah Sesuai berdasarkan peraturan Perundang-undangan/Pedoman/SOP di bidang kosmetik | Jumlah balai yang telah sesuai dengan ketentuan pengawasan Kosmetik | dengan jumlah seluruh balai dan loka yang ada | 85 | 0 | 0 | belum dilakukan pengukuran | 85 | 0 | 0 | 0,00% | 0,00% | 0,00% | belum dilakukan pengukuran | 85 | 55 | 73 | 75,34% | 88,64% | 88,64% | 85 | 55 | 73 | 75,34% | 88,64% | 85 | 55 | 73 | 75,34% | 88,64% | 85 | 72 | 73 | 0,99 | 1,16 | 72 | 73 | 98,63% | 72 | 73 | 98,63% | 85 | 72 | 73 | 98,63% | 116,04% | 72 | 73 | 98,63% | 116,04% | 72 | 73 | 98,63% | 116,04% | 72 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
102 | Pengawasan KosmetikIndeks kepuasan masyarakat terhadap layanan publik di bidang pengawasan kosmetik | Pengawasan Kosmetik | Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan publik di bidang pengawasan kosmetik | 84,5 | diukur pada akhir tahun | diukur pada akhir tahun | diukur pada akhir tahun | 84,5 | 84,5 | 84,5 | pengukuran di akhir tahun | Akhir Tahun | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
103 | Pengawasan KosmetikPersentase keputusan hasil pengawasan kosmetik yang diselesaikan tepat waktu | Pengawasan Kosmetik | Persentase keputusan hasil pengawasan kosmetik yang diselesaikan tepat waktu | 87 | Persentase keputusan hasil pengawasan kosmetik yang diselesaikan tepat waktu adalah jumlah keputusan hasil pengawasan kosmetik yang diselesaikan tepat waktu dibagi total keputusan hasil pengawasan kosmetik Pusat/BBPOM/BPOM/LokaPOM yang ditindaklanjuti/diverifikasi Pengawasan mencakup kegiatan pengawasan sarana, pengawasan keamanan dan mutu, pengawasan penandaan, dan pengawasan iklan kosmetik Keputusan hasil pengawasan kosmetik yang tepat waktu dilakukan terhadap: Kosmetik hasil sampling dan/atau pengujian Pengawasan Keamanan Kosmetik Pengawasan Penandaan Kosmetik Pengawasan Iklan/promosi kosmetik Pengawasan Sarana produksi Pengawasan Sarana distribusi d. Tepat waktu adalah penyelesaian kegiatan tindaklanjut sesuai dengan pedoman pola tindak lanjut/sop tentang pengawasan kosmetik. | Jumlah keputusan hasil pengawasan kosmetik yang diselesaikan tepat waktu | total keputusan hasil pengawasan kosmetik Pusat/BBPOM/BPOM/LokaPOM yang ditindaklanjuti/diverifikasi | 87 | 0 | 0 | #DIV/0! | #DIV/0! | #DIV/0! | belum dilakukan pengukuran | 87 | 790 | 878 | 89,98% | 103,42% | 103,42% | 87 | 4843 | 5367 | 90,24% | 103,72% | 103,72% | 87 | 6266 | 7204 | 86,98% | 99,98% | 87 | 9147 | 10237 | 89,35% | 102,70% | 87 | 12575 | 14395 | 0,87 | 1,00 | 14582 | 16736 | 87,13% | 18742 | 21369 | 87,71% | 87 | 28414 | 32463 | 87,53% | 100,61% | 28414 | 32463 | 87,53% | 100,61% | 32201 | 36775 | 87,56% | 100,65% | 39375 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
104 | Pengawasan KosmetikPersentase hasil pengawasan Kosmetik yang ditindaklanjuti oleh Lintas Sektor | Pengawasan Kosmetik | Persentase hasil pengawasan Kosmetik yang ditindaklanjuti oleh Lintas Sektor | 83 | Persentase hasil pengawasan Kosmetik yang ditindaklanjuti oleh Lintas Sektor adalah jumlah feedback/hasil tindaklanjut yang dilakukan oleh Lintas Sektor terhadap keputusan hasil pengawasan yang di terbitkan/dikeluarkan oleh Direktorat Pengawasan Kosmetik Pengawasan mencakup kegiatan pengawasan sarana, pengawasan keamanan dan mutu, pengawasan penandaan, dan pengawasan iklan kosmetik Hasil pengawasan yang ditindaklanjuti adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh Lintas Sektor terhadap keputusan hasil pengawasan yang diterbitkan/dikeluarkan oleh direktorat pengawasan kosmetik Keputusan hasil pengawasan dapat berupa Surat tindaklanjut hasil pengawasan, peringatan, peringatan keras atau rekomendasi PSK/Pencabutan Ijin/Penutupan sementara akses daring notifikasi/Pencabutan NIE/, tindak lanjut kasus, surat perbaikan dan pencegahan (CAPA). Lintas Sektor yang dimaksud terdiri dari pelaku usaha, unit kerja pusat lain, BBPOM/BPOM/Loka POM dan instansi terkait | Jumlah feedback/tindaklanjut yang di lakukan oleh Lintas Sektor | Jumlah keputusan hasil pengawasan yang dikeluarkan/diterbitkan | 83 | 0 | 2 | 0,00% | 0,00% | 0,00% | 83 | 50 | 93 | 53,76% | 64,78% | 64,78% | 83 | 209 | 307 | 68,08% | 82,02% | 82,02% | 83 | 250 | 326 | 76,69% | 92,39% | 83 | 283 | 364 | 77,75% | 93,67% | 83 | 494 | 568 | 0,87 | 1,05 | 530 | 601 | 88,19% | 541 | 637 | 84,93% | 83 | 767 | 906 | 84,66% | 102,00% | 767 | 906 | 84,66% | 102,00% | 808 | 950 | 85,05% | 102,47% | 917 |