ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZAAABACADAEAFAGAHAI
1
TimestampEmail Address1.1. Nama Mahasiswa
1.2. Nomor Induk Mahasiswa
1.3. Nomor Ponsel/WhatsApp Mahasiswa
2.1. Nama mata kuliah
2.2a. Nomor dan judul pokok bahasan yang dipelajari
2.2b. Nomor dan judul materi kuliah dalam pokok bahasan yang telah dipelajari
2.3a. Tautan (link) dalam materi kuliah yang diklik untuk memperoleh penjelasan lebih rinci
2.3b. Jelaskan isi tautan dan bagaimana kaitannya dengan topik materi perkuliahan daring
2.4a. Judul dan penulis buku teks yang telah dibaca
2.4b. Judul bab atau sub-bab buku teks yang telah dibaca
2.4c. Isi bab atau sub-bab yang telah dibaca
3.1.1. Penyampaian komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah
3.1.2. Penyampaian tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain
3.2.1. Pembagian blog mata kuliah melalui media sosial: Nama Media Sosial
3.2.2. Pembagian materi kuliah melalui media sosial: Tautan (link) pembagian
3.3.1. Laporan Tugas Projek: Menetapkan topik dan menyusun latar belakang masalah penelitian.
3.3.2. Laporan Tugas Projek: Masalah lingkungan global, nasional, dan daerah yang berkaitan dengan topik penelitian
3.3.3. Laporan Tugas Projek: Kebaruan yang ditawarkan
3.3.4. Laporan Tugas Projek: Rumusan masalah penelitian
3.3.5. Laporan Tugas Projek: Unggah laporan
3.4. Kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tugas materi kuliah ini dan cara untuk mengatasinya.
3.5. Manfaat yang dapat diperoleh dari mengerjakan tugas materi kuliah ini
3.1. Dengan mengunggah Laporan Mengikuti Perkuliahan Daring ini saya menyatakan dengan sejujur-jujurnya bahwa saya benar-benar telah mengerjakan laporan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kemampuan saya dan tidak menyalin laporan mahasiswa lain atau menyalin dari Internet atau dari sumber-sumber lainnya atau membiarkan laporan ini disalin oleh mahasiswa lain.
3.2. Jika di kemudian hari ternyata ditemukan bahwa saya terbukti telah melanggar ketentuan pada butir 3.1 maka saya bersedia menerima sanksi yang dikenakan kepada saya sesuai dengan ketentuan mengikuti perkuliahan secara daring yang sudah saya baca dan saya setujui.
3.3. Dengan menyampaikan Laporan Mengikuti Perkuliahan Daring sekarang ini maka saya menyatakan bahwa laporan yang saya kirimkan dapat digunakan sebagai bagian dari penilaian dalam mengikuti perkuliahan daring mata kuliah ini.
3.4. Dengan memilih tidak pada salah satu butir dari butir 3.1 sampai butir 3.3 di atas atau tidak menyampaikan Daftar Hadir Mengikuti Perkuliahan Daring maka saya menyatakan agar Laporan Mengikuti Perkuliahan Daring yang saya sampaikan dinyatakan gugur dan saya dinyatakan tidak memperoleh penilaian dari perkuliahan daring sekarang ini.
3.5. Dengan tidak mengikuti perkuliahan secara daring untuk materi kuliah sekarang ini atau Laporan Mengikuti Perkuliahan Daring dinyatakan gugur sebagaimana pada butir 3.4 maka saya menyatakan menerima sanksi yang dikenakan kepada saya sesuai dengan ketentuan mengikuti perkuliahan secara daring yang sudah saya baca dan saya setujui.
2
2/16/2023 23:49:38marinitanuab@gmail.comMarini Irenne Tanuab2211030008082236383514Metodologi Penelitian3 Masalah Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
https://www2.hcmuaf.edu.vn/data/quoctuan/Research%20Methodology%20-%20Methods%20and%20Techniques%202004.pdf
Pemilihan suatu masalah harus didahului dengan studi pendahuluan. Ini mungkin tidak diperlukan ketika masalah membutuhkan pelaksanaan penelitian yang sangat mirip dengan yang telah dilakukan. Tapi ketika bidang penyelidikan relatif baru dan tidak memiliki seperangkat teknik yang dikembangkan dengan baik, studi kelayakan singkat harus selalu dilakukan. Jika subjek untuk penelitian dipilih dengan benar dengan memperhatikan poin-poin yang disebutkan di atas, penelitian tidak akan menjadi pekerjaan yang membosankan dan menyusahkan. Mendefinisikan masalah penelitian dengan benar adalah prasyarat untuk studi apa pun dan merupakan langkah yang paling penting. Mendefinisikan masalah penelitian, sangat sering, mengikuti pola berurutan; masalah dinyatakan secara umum, ambiguitas diselesaikan, proses pemikiran dan pemikiran ulang menghasilkan formulasi masalah yang lebih spesifik sehingga bahwa itu mungkin realistis satu dalam hal data dan sumber daya yang tersedia dan juga bermakna secara analitis. Semua ini menghasilkan masalah penelitian yang terdefinisi dengan baik yang tidak hanya bermakna dari sudut pandang operasional, tetapi sama-sama mampu membuka jalan bagi pengembangan hipotesis kerja dan sarana pemecahan masalah itu sendiri.
Research Methodology (Methods and Techniques); C. R. Kothari
Mendefinisikan masalah penelitian
Masalah penelitian memang ada jika kondisi berikut dipenuhi dengan: adanya individu yang dapat dikaitkan, ada 2 tindakan untuk dikaitkan, ada setidaknya 1 hasil sebagai tujuan dari pemecahan masalah. Masalah penelitian adalah salah satu yang menuntut peneliti untuk menemukan Sslusi terbaik untuk masalah yang diberikan, yaitu untuk mengetahui tindakan mana tujuan dapat dicapai secara optimal dalam konteks lingkungan tertentu. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan Masalah menjadi rumit. Setiap elemen yang dianggap rumit dipikirkan dalam konteks masalah penelitian. Masalah penelitian yang dilakukan untuk studi harus dipilih dengan hati-hati. Dalam memilih masalah penelitian perlu memperhatikan bahwa Subjek yang terlalu berlebihan sebaiknya tidak dipilih secara normal, karena akan menjadi tugas yang sulit untuk memberi penerangan baru dalam kasus seperti itu; Subjek kontroversial seharusnya tidak menjadi pilihan peneliti biasa; Masalah yang terlalu sempit atau terlalu kabur harus dihindari; Subyek yang dipilih untuk penelitian harus akrab dan layak sehingga bahan penelitian terkait atau sumber penelitian berada dalam jangkauan seseorang (seorang peneliti harus menghubungi seorang ahli yang terlibat dalam penelitian sebelumnya atau yang paham mengenai masalah yang akan diteliti); Pentingnya subjek, kualifikasi dan pelatihan peneliti, biaya yang dibutuhkan, faktor waktu adalah beberapa kriteria lain yang juga harus dipertimbangkan dalam memilih masalah; Pemilihan suatu masalah harus didahului dengan studi pendahuluan. Ini mungkin tidak diperlukan ketika masalah membutuhkan pelaksanaan penelitian yang sangat mirip dengan yang telah dilakukan. Tapi ketika bidang penyelidikan relatif baru dan tidak memiliki seperangkat teknik yang dikembangkan dengan baik, studi kelayakan singkat harus selalu dilakukan. Jika subjek untuk penelitian dipilih dengan benar dengan memperhatikan poin-poin yang disebutkan di atas, penelitian tidak akan menjadi pekerjaan yang membosankan dan menyusahkan. Mendefinisikan masalah penelitian dengan benar adalah prasyarat untuk studi apa pun dan merupakan langkah yang paling penting. Bahkan, perumusan masalah seringkali lebih penting. Hanya dengan merinci masalah penelitian dengan hati-hati, kita dapat menyusun desain penelitian dan dapat dengan lancar menjalankan semua langkah konsekuensial yang terlibat saat melakukan penelitian. boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. Namun dalam prakteknya hal ini sering diabaikan yang menyebabkan banyak masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, masalah penelitian harus didefinisikan secara sistematis, memberikan bobot yang sesuai untuk semua poin yang terkait. Teknik untuk tujuan tersebut melibatkan pelaksanaan langkah-langkah berikut secara umum satu demi satu: (i) pernyataan masalah secara umum; (ii) memahami sifat masalah; (iii) mensurvei literatur yang tersedia (iv) mengembangkan gagasan melalui diskusi; dan (v) mengubah masalah penelitian menjadi proposisi kerja.
Pemilihan suatu masalah harus didahului dengan studi pendahuluan. Ini mungkin tidak diperlukan ketika masalah membutuhkan pelaksanaan penelitian yang sangat mirip dengan yang telah dilakukan. Tapi ketika bidang penyelidikan relatif baru dan tidak memiliki seperangkat teknik yang dikembangkan dengan baik, studi kelayakan singkat harus selalu dilakukan. Jika subjek untuk penelitian dipilih dengan benar dengan memperhatikan poin-poin yang disebutkan di atas, penelitian tidak akan menjadi pekerjaan yang membosankan dan menyusahkan. Mendefinisikan masalah penelitian dengan benar adalah prasyarat untuk studi apa pun dan merupakan langkah yang penting.
Penelitian yang baik adalah penelitian dengan adanya unsur novelty juga berdampak pada kemajuan ilmu juga terhadap kalangan masyarakat, namun tidak semuanya akan langsung berdampak pada masyarakat oleh karena itu pemilihan dan perumusan masalah harus dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan hal-hal lainnya terkait karakteristik dari penelitian yang akan dilakukan
facebook
https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fmetodepenelitianlingkungan.blogspot.com%2F2017%2F03%2F23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html%3Futm_campaign%3Dshareaholic%26utm_medium%3Dfacebook%26utm_source%3Dsocialnetwork&quote=
Perspektif masyarakat dalam pemanfaatan ficus sebagai upaya penanganan bencana alam
Perubahan Iklim (Pemanasan Global), Kerusakan Hutan, banjir, kekeringan
Upaya menurunkan rusaknya lingkungan dengan memanfaatkan tumbuhan marga ficus sebagai tumbuhan yang ada di Indonesia dengan banyak kegunaan merupakan kebaruan (novelty) dalam penelitian kualitatif yang dilakukan. tumbuhan ficus sering disepelekan keberadaanya di lingkungan sehingga masyarakat enggan untuk memanfaatkan juga mengelolanya dalam upaya konservasi di lingkungan.
Perspektif masyarakat Biboki Anleu terhadap manfaat dari keberadaan tumbuhan marga ficus
https://drive.google.com/open?id=1csldr7my_PuxDNe76L5-783S1e2D45Lj
tidak ada
sangat membantu dalam memahami tahapan-tahapan melakukan penelitian (cara menentukan topik, pembatasan masalah, perumusan masalah sampai pada tujuan penelitian).
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
3
2/18/2023 0:35:43
veribainlawuii@gmail.com
Vredrik Bainlawuil2211030001081338107644Metodologi Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
3: Materi Kuliah
http://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html?utm_campaign=shareaholic&utm_medium=whatsapp&utm_source=im
dijelaskan dalam materi seorang Mike Kroelinger, profesor pengampu mata kuliah Metode Penelitian di Arizona State University (ASU), Amerika Serikat, mengatakan perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami. Namun ada perbedaan pendapat dari Dosen Pengampuh Matakuliah Saya yaitu Pak Wayan yang mengatakan pendapatnya bahwa bisanya memulai dengan menentukan sumber topik penelitian. Selebihnya, secara garis besar Pak wayan berusaha sepaham dengan apa yang telah disampaikan pada materi kuliah tersebut. Setiap peneliti pada intinya mempunyai cara masing-masing untuk merumuskan masalah penelitian, tetapi supaya masalah dapat dirumuskan dengan baik maka peneliti yang baik akan selalu memperhatikan langkah-langkah yang lazim sebagaimana diuraikan dalam buku-buku teks metodologi penelitian. dan diingatkan lagi Anda dapat mencari masalah penelitian dari masalah yang Anda alami sendiri, berdiskusi dengan pakar, mendeduksi dari teori dalam buku-buku teks, membaca laporan dan publikasi hasil penelitian. Masalah yang Anda peroleh dari langkah ini sebenarnya baru berupa topik, yang masih perlu Anda persempit untuk bisa menjadi sebuah masalah penelitian.
Judul Buku Biology How Life Works (BIOLOGI
BAGAIMANA HIDUP BEKERJA) Penulis Buku James Morris dan kawan-kawan
21 ALAT VISUAL TERHUBUNG SENI
Dijelaskan Bahwa Bagaimana Dunia Bekerja dan media terkait di Launch Pad dikembangkan bekordinasi dengan Teks dan Penilaian untuk menghadirkan pengalaman Visual yang terintegrasi dan menarik bagi siswa dalam sub bab ini juga dijelaskan Bahwa ada dua tantangan besar siswa pengantar biologi adalah menghubungkan konsep diseluruh Bab, dan Membangun gambaran kontekstual atau kerangka Visual dari Proses yang kompleks.
Masalah Penelitian dirumuskan dengan
1. Memberikan Latar Belakang,
2. Mengedintifikasi dari sejumlah masalah yang berkaitan dengan latar belakang , dan
3. Membatasi dalam konteks tertentu
Dan perumusan atau pendefinisian adalah masalah penelitian tersebut diperlukan untuk
1. Memberikan gambaran penting masalah yang diteliti
2. Memberi tempat pada topik penelitian dalam konteks kategori, landasan filosofis, pendekatan dan metode penelitian
3. Memberikan dasar untuk menentukan tujuan penelitian dan kerangka penulisan laporan penelitian (termasuk Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
Memang dalam menentukan judul yang Logis tentunya variabel-variabel pendukung harus berada pada posisi yang sejajar dalam penjelasan konsep penelitian dimana proposisi dari konsep judul penelitian menerangkan antara satu variabel dengan variabel yang lain itu harus saling berhubungan sehingga ketika orang membaca judul penjelasan konsep itu suda mencakup dua unsur yang akan mudah dipahami oleh pembaca.
Facebook
https://www.facebook.com/profile.php?id=100008990294637
PEMAHAMAN MASYARAKAT LOKAL DALAM MEMEILIH POHON PELINDUNG JENIS FICUS BENJAMINA PADA SISTEM PENGHIJAUAN DALAM PEMANFAATAN KEHIDUPAN TRADISONAL “DUSUN’ SUNGKAEN DI KOTA KUPANG
Pemanasan Global, Kekeringan, Banjir, Emisi Karbon,
Memberikan gambaran atau sosialisasi kepada masyarakat lokal dalam memanfaatkan tanam jenis ficus benjamina dalam bentuk gerakan penghijauan.
Kriteria-kriteria apa saja yang harus diterapkan dalam menerapkan pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan program penghijauan yang ada di dusun sungkaen kota kupang?
https://drive.google.com/open?id=1cPrc6w8dW3rTBwsOSbRjc1Eh0QjtBR0A
menentukan konsep dalam merumuskan latar belakang dan juga rumusan masalah harus sesuai dengan latar belakang yang dibahas dalam merujuk ke tujuan penelitian
supaya Bisa Menyusun Tesis yang baik
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
4
2/18/2023 15:03:12
fridusstefanus776@gmail.com
Stefanus Sefridus2211030013082146975617Metodologi Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
3. Merumuskan Masalah dan Mencari Pustaka
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeh4Xw00HYKEeU_nwI3tPFuVJuVIWnPAbmlUfkxTzTN5o8voQ/formResponse
Mike Kroelinger, profesor pengampu mata kuliah Metode Penelitian di Arizona State University (ASU), Amerika Serikat, menjelaskan bahwa perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami. Saya sedikit berbeda pendapat dengannya, sebagaimana telah saya sampaikan melalui tulisan sebelum tulisan ini, bahwa saya bisanya memulai dengan menentukan sumber topik penelitian. Selebihnya, secara garis besar saya berusaha sepaham dengan apa yang telah disampaikan pada materi kuliah tersebut. Setiap peneliti pada intinya mempunyai cara masing-masing untuk merumuskan masalah penelitian, tetapi supaya masalah dapat dirumuskan dengan baik maka peneliti yang baik akan selalu memperhatikan langkah-langkah yang lazim sebagaimana diuraikan dalam buku-buku teks metodologi penelitian.
Judul Buku Biology How Life Works (BIOLOGI
BAGAIMANA HIDUP BEKERJA) Penulis Buku James Morris dan kawan-kawan
15. BIOLOGI:BAGAIMANA HIDUP BEKERJA
Telah menjadi kekuatan revolusioner bagi instruktur dan siswa dalam kursus biologi jurusan. Itu adalah rangkaian alat terintegrasi pertama yang benar-benar komprehensif untuk biologi pengantar, dengan mulus menggabungkan teks, media, dan penilaian yang kuat untuk menciptakan pengalaman pedagogis terbaik bagi siswa.
Rumusan masalah juga memiliki fungsi tersendiri dalam karya tulis ilmiah, karena dapat dikatakan sebagai titik sentral dan juga disebut pedoman dalam sebuah penelitian dan menjadi bagian yang cukup krusial. Apalagi rumusan masalah dapat memberikan solusi sebab dari pertanyaan-pertanyaannya, peneliti akan menemukan jawaban atas permasalahan yang diteliti serta membuka pikiran peneliti maupun pembaca dan juga dapat mendorong kegiatan penelitian.
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlahtahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatanpenelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadisia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Sehingga Rumusan Masalah merupakan formulasi dari pertanyaan penelitian , yang artinya merupakan kesimpulan pertanyaan yang terkandungdalam pertanyaan penelitian.
Facabook - Fridus J Parera
https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fmetodepenelitianlingkungan.blogspot.com%2F2017%2F03%2F23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html%3Futm_campaign%3Dshareaholic%26utm_medium%3Dfacebook%26utm_source%3Dsocialnetwork&quote=
PEMAHAMAN MASYARAKAT POHON FICUS BENJAMINA SEBAGAI TANAMAN ALTERNATIF UNTUK MENJAGA PENURUNAN MATA AIR KELURAHAN BELLO KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG
Global warming yang berakibat terjadinya perubahan iklim berdampak terhadap perubahan siklus air, dimana membuat lebih banyak air yang menguap ke udara karena peningkatan temperatur. Sehingga kondisi ini berpengaruh pada keseimbangan neraca air.
Ketersediaan air merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap dinamika ekonomi pada sektor pertanian, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, energi, pariwisata, dan lain sebagainya.
Memberikan pemahaman kepada masyarakat tanaman pohon ficus benjamina sebagai tanaman alternatif penurunan mata air dan kearifan lokal masyarakat dalam menjaga air.
1. Bagaimana pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan tanam jenis ficus benjamina sebagai tanaman alternatif untuk menjaga penurunan mata air
2. Kearifan lokal apa saja yang ada di dalam masyarakat dalam upaya konservasi sumber daya air di Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang
https://drive.google.com/open?id=1cqnqkRtf5q4AW9ehjxVRzZke_e72YmrQ
Menentukan konsep latar belakang dan juga rumusan masalah sesuai dengan latar belakang yang dibahas dalam penelitian
Dapat Menyusun Tesis dengan baik dan benar serta Tepat Waktu
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
5
2/18/2023 20:08:53
advokat.abumi@gmail.com
Eka rahmawati abdurachman
2211030009081353516009Metodologi penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
Pokok Bahasan 3: Materi Kuliah, bahwa perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami.
https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html
Mike Kroelinger, profesor pengampu mata kuliah Metode Penelitian di Arizona State University (ASU), Amerika Serikat, menjelaskan bahwa perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami. Setelah perumusan masalah langkah berikut adalah menyusun latar belakang berdasarkan referensi, lalu berikutnya adalah penentuan tujuan penelitian
Metodologi Penelitian oleh Prof, Dr. Almasdi Syahza, SE,MP
Ilmu dan Pengetahuan
Pengetahuan dimulai dari seseorang yang mempunyai tingkat rasa
ingin tahunya tinggi. Munculnya rasa ingin tahu tersebut akan menimbulkan
keinginan seseorang untuk berbuat dan mencari tahu apa yang belum dia
tahu. Biasanya orang seperti ini akan memberitahu kepada orang lain
apa yang dia sudah tahu. Apabila sesorang rasa ingin tahunya tinggi, ini
berarti akan memulainya orang tersebut melakukan suatu penelitian utnuk
membuktikan rasa ingin tahunya tersebut.
Membatasi masalah penelitian bertujuan untuk mempersempit masalah menjadi lebih spesifik. rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang fokus ingin membandingkan atau mengkomparasi antara satu varaibel (bisa lebih dari satu variabel) dengan variabel lain yang berbeda.
Saya tertarik dengan pernyataan bahwa tidak semua masalah bisa menjadi masalah penelitian, hanya masalah yang berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan yang bisa menjadi masalah penelitian. Hal ini yang sering kita lupakan
Facebook Eka Nampira
https://www.facebook.com/100000041169243/posts/pfbid0DYYpEBz6LZyTCMskQxFkzvCFak66PcqsjPJsPbaxbUpAtTv8tXTdm4V4L7kQSJKGl/?mibextid=Nif5oz
PEMANFAATAN BUBUK AKTIF AHL PADA PENGELOLAAN
LIMBAH DAPUR UNTUK PERBAIKAN DAYA DUKUNG LAHAN RAMAH LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN PETANI LOMBOK DI KELURAHAN TARUS KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG
Masalah limbah dapur menyebabkan permasalahan lingkungan dan kesehatan
memanfaatkan inovasi bubuk AHL dalam mengelola limbah dapur menjadi dapat dimanfaatkan lagi
Masalah bagaimana pemanfaatan bubuk AHL dalam meningkatan daya dukung lahan dan pendapatan petani
https://drive.google.com/open?id=15KVtugmOMOEXf1cTkpKrKvGMca7BAFv7
Kesulitan daftar pustaka, mencari online
Lebih memahami tentang bagaimana melakukan penelitian
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
6
2/18/2023 22:36:26
konrardusonek16@gmail.com
Konrardus Onek2211030016081246467731Metodelogi Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
Pokok Bahasan 3: Materi Kuliah
http://www.public.asu.edu/~kroel/www500/The%20Research%20Problem.pdf
Perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas : pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami.
T.S. Kemp Mammals, A. Very Short Introduction
Bab 2 Biologi mamalia
Jika kita ingin memahami mamalia dan keanekaragamannya yang luar
biasa, pertama-tama kita harus belajar tentang biologi dasar yang dimiliki
oleh mereka semua. Semua jenis mamalia yang berbeda kemudian dapat
dijelaskan dengan cara yang berbeda di mana sifat umum ini, 'mamalia' ini,
dimodifikasi oleh evolusi untuk banyak gaya hidup dan habitat yang
berbeda.
Hubungan yang logis antara dua konsep disebut proposisi. Biasanya proposisi dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan yang menunjukkan hubungan antara dua konsep. Misalnya,
proposisi Hariis dan Todaro, yang banyak digunakan dalam studi kependudukan berbunyi
“proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh perbedaan upah”. ‘Karakteristik individu
menentukan integrasi sosial seseorang di masyarakat” merupakan contoh proposisi dalam
sosiologi.
belum adawhatsapp
https://trendkita.com/contoh-preposisi-penelitian/
Membangun Pemahaman Masyarakat Lokal Tentang Manfaat Pohon Ficus Benjamina Untuk Mengatasi Penurunan Debit Air Sungai Waikomo Kabupaten Lembata
Perubahan iklim global yang tidak menentu, Belum adanya
Perubahan iklim merupakan fenomena global, dimana dampaknya akan dirasakan secara global oleh seluruh belahan bumi. Pemanasan global dipicu oleh adanya efek Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyelubungi atmosfer yang telah mengubah cara atmosfer menyerap energi. Beberapa gas rumah kaca dapat ditemukan dalam bentuk CO yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil, metana dan N O yang dihasilkan dari kegiatan pertanian dan perubahan penggunaan lahan, serta CFCs, HFCs dan PFCs yang dihasilkan oleh gas buangan kendaraan dan industri (Ginoga, dkk., 2007). Menurut IPCC (2007) emisi gas rumah kaca pada tahun 2004 mencapai 49 giga ton (milyar ton) CO e. Peningkatan emisi diperkirakan akan terus terjadi dan mencapai 25-90% pada periode tahun 2000-2030. Beberapa dampak perubahan iklim yang dirasakan antara lain adalah pergantian musim yang tidak teratur dan bencana ekologis seperti banjir dan kekeringan yang datang silih berganti menimbulkan dampak kerugian yang nyata (Ahmad, 2007).
Konservasi tanah dan air merupakan cara konvensional yang cukup mampu menanggulangi masalah erosi, kekurangan air dan kahat unsur hara
https://drive.google.com/open?id=1ny30R91n0GPHKp1iRNXIYPiDIEnsERLb
Kesulitan melihat proposisi dua fariabel pada judul yang diangkat
Sangat bermanfaat dalam melatih dan membangun pemahaman tentang kemampuan identifikasi/ melihat suatu persoalan dan upaya mengatasinya melalui penelitian tertentu.
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
7
2/18/2023 23:09:13monybrigadir@gmail.comMarselina Haki Yohanes2211030004081338081535Metodologi Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
3. Perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami.
https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html
Perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami.
Research Method Knowledge Base (Prof. Wiliam M.K. Trochin Hosted)
Sampling
Sampling adalah proses memilih unit (misalnya, orang, organisasi) dari populasi yang diminati sehingga dengan mempelajari sampel kita dapat menggeneralisasi hasil kita kembali ke populasi dari mana mereka dipilih. Mari kita mulai dengan membahas beberapa istilah kunci dalam pengambilan sampel seperti "populasi" dan "kerangka sampel". Kemudian, karena beberapa jenis pengambilan sampel bergantung pada model kuantitatif, kita akan membahas beberapa istilah statistik yang digunakan dalam pengambilan sampel. Terakhir, kita akan membahas perbedaan utama antara metode pengambilan sampel probabilitas dan nonprobabilitas dan bekerja melalui jenis utama di masing-masing.
Perumusan tujuan haruslah relevan dengan identitas masalah yang dihadapi, perumusan masalah dan proses penelitian
1. umusan proposal yang baik adalah proposal yang memiliki unsur latar belakang, rumusan masalah dan tujuan, ruang lingkup, pelaksana kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian, lama waktu kegiatan, dan pembiayaan. 2. Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah.
Facebook
https://l.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fmetodepenelitianlingkungan.blogspot.com%2F2017%2F03%2F23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html%3Futm_campaign%3Dshareaholic%26utm_medium%3Dwhatsapp%26utm_source%3Dim%26fbclid%3DIwAR19uz2grjdKZ_tPvgWf0dPi26OfQoe2iMohWe1IL2DP72OiT5Zulc0CcE4&h=AT2wOy62j-AEBmk2HkaDU7yHuNpBN0C0uzLUDpWcPEt9OeuXCzk-qtDtLDWLKbn7A-JDHW97R9wof5meOMqQIMaeiWjXAdIyAUFQTpdqB7VmKQgW8AZaMXvZlBKy_l4xY9Ym&__tn__=H-R&c[0]=AT0vJWVhK1HdKZckgaonVFYx7JE1enA4Z-_Zgama56JNGSXVWAUX3UjrArNzAzeY1fY9Zhb9s_LGENWIuB6aQkvWF1QL_woTiLqD6YG-jXxBdITW6S9d7TgOvgg6wi4v5O0cxdTOGczg3662Gw4oU9zX1PjAQqlgVNOqubLyMFC4lt8T4qk
ANALISIS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DALAM
HUBUNGANNYA DENGAN ALIH FUNGSI DAN PENGGUNAAN
LAHAN
Kebakaran hutan, alih fungsi dan penggunaan lahan
Mengembalikan fungsi dari ekosistem hutan seperti menyimpan karbon, sebagai sumber
cadangan air tanah, serta sebagai tempat hidup bagi berbagai jenis satwa.
Apa yang harus dikaukan oleh masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan?
https://drive.google.com/open?id=1jcymimnflj1HSLiFcy2PJ1UDagVbt3R0
Mengalses materi secara online
Menambah pemahaman dalam membuat proposal tesis
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
8
2/18/2023 23:37:45
mohamadtaufik7@gmail.com
Mohamad Taufik2211030006081328074111Metodologi Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
Pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami
https://www.public.asu.edu/~kroel/www500/The%20Research%20Problem.pdf
Perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami. Setiap peneliti pada intinya mempunyai cara masing-masing untuk merumuskan masalah penelitian, tetapi supaya masalah dapat dirumuskan dengan baik maka peneliti yang baik akan selalu memperhatikan langkah-langkah yang lazim sebagaimana diuraikan dalam buku-buku teks metodologi penelitian.
untuk merumuskan masalah penelitian (formulating a problem statement), memerlukan dukungan pustaka dalam merumuskan masalah penelitian untuk memberikan kerangka teoritis (theoretical framework) terhadap masalah yang dirumuskan.
Rumusan maupun pertanyaan penelitian, menurut Research Guide dari University of Southern California, harus mampu:
• menggarisbawahi suatu dilema, ambiguitas, atau titik membingungkan dari suatu kenyataan;
• memberikan hasil yang mencengangkan daripada hasil yang sudah benar-benar dapat dipastikan;
• merujuk kepada landasan filosofis dan pendekatan penelitian tertentu;
• memprovokasi lahirnya pikiran dan pembahasan yang bermakna;
• memunculkan ide atau konsep penting yang selama ini kurang mendapat perhatian;
• membutuhkan analisis dan argumentasi yang kompleks daripada sekedar deskripsi sederhana;
• memberikan alur penelitian baru daripada sekedar menghasilkan generalisasi.
Research Methodology Methods and Techniques (Second Revised Edition); C. R. Kothari
3. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah pengaturan kondisi untuk pengumpulan dan analisis data dengan cara yang bertujuan untuk menggabungkan relevansi dengan tujuan penelitian dengan ekonomi dalam prosedur. Desain penelitian merupakan struktur konseptual di mana penelitian dilakukan; untuk pengumpulan, pengukuran dan analisis data. Oleh karena itu, desain mencakup suatu garis besar apa yang akan dilakukan peneliti mulai dari menulis hipotesis dan implikasi operasionalnya hingga
analisis data terakhir.
Desain penelitian diperlukan karena memfasilitasi kelancaran berbagai operasi penelitian, sehingga membuat penelitian seefisien mungkin menghasilkan informasi maksimal dengan pengeluaran minimal usaha, waktu dan uang.
Oleh karena itu, desain yang efisien dan tepat harus disiapkan sebelumnya memulai penelitian. Desain membantu peneliti untuk mengatur ide-idenya dalam bentuk dimana akan mungkin baginya untuk mencari kekurangan dan kekurangan. Desain seperti itu bahkan bisa diberikan kepada lain untuk komentar dan evaluasi kritis mereka. Dengan tidak adanya tindakan seperti itu, itu akan terjadi sulit bagi kritikus untuk memberikan tinjauan komprehensif dari studi yang diusulkan.
Rancangan penelitian yang sesuai untuk masalah penelitian tertentu, biasanya melibatkan pertimbangan
dari faktor-faktor berikut:
(i) sarana untuk memperoleh informasi;
(ii) ketersediaan dan keterampilan peneliti dan stafnya, jika ada;
(iii) tujuan masalah yang akan dikaji;
(iv) sifat masalah yang akan dipelajari; Dan
(v) ketersediaan waktu dan uang untuk penelitian.
Jika studi penelitian kebetulan bersifat eksplorasi atau formulatif, di mana jurusannya
penekanannya adalah pada penemuan ide dan wawasan, desain penelitian yang paling tepat harus fleksibel cukup untuk memungkinkan pertimbangan dari banyak aspek yang berbeda dari suatu fenomena. Tapi ketika tujuannya dari sebuah studi adalah deskripsi yang akurat tentang situasi atau hubungan antara variabel (atau dalam apa disebut studi deskriptif), akurasi menjadi pertimbangan utama dan desain penelitian yang meminimalkan bias dan memaksimalkan keandalan bukti yang dikumpulkan dianggap sebagai desain yang baik.
Cara untuk mengukur atau mengetahui penelitian yang kita lakukan pada level magister ? Adakah kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar penelitian memang berada pada level magister ? Terimakasih.
Menurut saya jika topik yang ditanyakan dalam pertanyaan ini adalah setelah dari hasil perumusan masalah maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan masalah dengan cara membagi kedalam unsur-unsur yang lebih kecil. Kemudian dari unsur-unsur tersebut dicari hubungan satu dengan yang lain.
Facebook
https://www.facebook.com/mohamad.taufik.963
Upaya peningkatan partisipasi masyarakat melalui rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan jenis Ficus di Desa Nenoat, Selatan Kabupaten TTS
Penggundulan Hutan, Pengurangan Deforestasi, Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Upaya peningkatan partisipasi masyarakat melalui rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan jenis Ficus di Desa Nenoat, Selatan Kabupaten TTS
Sejauhmana Partisipasi masyarakat terhadap Rehabilitasi hutan dan lahan

https://drive.google.com/open?id=1vGPKkSzqsVH1HU2lHybTD5ws2wE-KL0c
Harus lebih banyak membaca referensi dan memahami substansi materi tsb
Merumuskan dengan baik penelitian sesuai kaidah metodologi penelitian
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
9
2/19/2023 1:00:00thejegz@gmail.comYohanes Frianus Puu2211030011082141969646Metodologi Penelititan3. Masalah Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
http://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html?utm_campaign=shareaholic&utm_medium=whatsapp&utm_source=im
Sebelum memilih suatu judul penelitian, sebaiknya didahului dengan pemilihan topik masalah yang akan diambil sebagai bahan penelitian. Mendefinisikan masalah penelitian dengan benar adalah prasyarat untuk studi apa pun dan merupakan langkah yang paling penting.
Research Methodology (Methods and Techniques); C. R. Kothari
Mendefinisikan masalah penelitian
Apa itu masalah penelitian? Masalah penelitian, secara umum, mengacu pada beberapa kesulitan yang dialami peneliti dalam konteks
situasi teoretis atau praktis dan ingin mendapatkan solusi untuk hal yang sama.
Sebelum memilih suatu judul penelitian, sebaiknya didahului dengan pemilihan topik masalah yang akan diambil sebagai bahan penelitian. Mendefinisikan masalah penelitian dengan benar adalah prasyarat untuk studi apa pun dan merupakan langkah yang paling penting.
Menurut saya belum tentu sama antara tujuan dan kesimpulan, tetapi kalau berkaitan itu pasti
twitterhttps://twitter.com
Pengetahuan masyarakat Desa Manulea akan tumbuhan bermarga ficus sebagai tumbuhan yang sangat dapat berkontribusi dalam menjaga sumber mata air
Perubahan Iklim, kekeringan, longsor dan banjir
Konservasi sumber daya air yang dapat diberikan oleh manfaat tumbuhan ficus
Pengetahuan masyarakat Desa Manulea terhadap tumbuhan marga ficus dan manfaatnya
https://drive.google.com/open?id=1XC_n-LGWivD2oeT9c_0mDk8qxsaOBFQK
Tidak ada
Semakin membuka jalan berpikir untuk memahami tahapan-tahapan melakukan penelitian mulai dari cara menentukan topik, pembatasan masalah, perumusan masalah sampai pada tujuan penelitian
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
10
2/19/2023 3:34:00doraklaudius@gmail.comKlaudius Roland Dora2211030002081327267461Metodelogi Penelitian3 Masalah Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html
perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami. Setelah perumusan masalah langkah berikut adalah menyusun latar belakang berdasarkan referensi, lalu berikutnya adalah penentuan tujuan penelitian
" Judul Buku Biology How Life Works (BIOLOGI
BAGAIMANA HIDUP BEKERJA) Penulis Buku James Morris dan kawan-kawan"
Mendefinisikan masalah penelitian
Masalah penelitian yang dilakukan untuk studi harus dipilih dengan hati-hati. Dalam memilih masalah penelitian perlu memperhatikan bahwa Subjek yang terlalu berlebihan sebaiknya tidak dipilih secara normal, karena akan menjadi tugas yang sulit untuk memberi penerangan baru dalam kasus seperti itu; Subjek kontroversial seharusnya tidak menjadi pilihan peneliti biasa; Masalah yang terlalu sempit atau terlalu kabur harus dihindari; Subyek yang dipilih untuk penelitian harus akrab dan layak sehingga bahan penelitian terkait atau sumber penelitian berada dalam jangkauan seseorang.
Dalam membuat batasan masalah perlu mempertimbangkan beberapa hal yang penting seperti: masalah perlu dipecahakan lewat penelitian lapangan, kebermaknaan atau keberartian pemecahan masalah, keaslian dan kelayakan
Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup dua tahap: penemuan masalah dan pemecahan masalah. Penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit dan krusial, karena masalah penelitian mempengaruhi strategi yang akan diterapkan dalam pemecahan penelitian.
Facebook
https://www.facebook.com/100004141244409/posts/2500267540121263/?flite=scwspnss&mibextid=SuNsAO6G42NMt0cv
Pemahaman masyarakat Oebufu terhadap pemahaman ficus (Benjamina L.) sebagai tanaman penghijauan yang membantu dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup
perubahan iklim dan kekeringan
meberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap tumbuhan ficus (Benjamina L.) sebagai tanaman yang dapat membantu dalam menjaga kelestarian lingkungan

Bagaimana tanaman beringin (Benjamina L.) sebagai tanaman penghijauan yang dapat membantu dalam menjaga kelestarian lingkungan
https://drive.google.com/open?id=1HequFGaX_qhBWLA4KfdfN08MccrggGBZ
kekurangan referensi sebagai pendukung dalam melengkapi penyusunan proposal penelitian
Lebih memahami tentang bagaimana penyusunan proposal penelitian kualitatif
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
11
2/19/2023 12:39:58
klemenstoe14@gmail.com
Klementinus To Ee2211030015081353774333Metodologi Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
Pokok Bahasan 3: Materi Kuliah
https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html
Topik materi ini membahas langkah-langkah metodelogi penelitian antara laian meliputi:pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami..
Sistem Modular Perkenalan Pada Biologi, Osman ARPACI
Tunay TUNCER
I. ILMU DAN METODE ILMIAH.A.APA ITU ILMU
sains adalah cara terorganisir untuk memeriksa dan menangani alam dan peristiwa yang terjadi di alam semesta. Langkah pertama yang harus diambil oleh para ilmuwan yang telah mendedikasikan dirinya pada sains adalah mengkaji cara-cara yang mungkin untuk berguna bagi umat manusia. Faktor terpenting dalam membentuk kesimpulan yang tepat dalam penelitian ilmiah apa pun adalah tidak memihak dan menghasilkan
hipotesis (tebakan terpelajar) dari kesimpulan.
Bagaimana agar kita tidak bias dalam penelitian?
batasan masalah menjadi dasar untuk kita tidak bias sehingga kita fokus pada masalah dalam melakukan penelitian.
facebook
https://www.facebook.com/toee.klementinus
PENGEMBANGAN TUMBUHAN MARGA FICUS SEBAGAI TUMBUHAN KONSERVASI HIDROLOGIS DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
BENDUNGAN TILONG
1. Pemanasan Global, Masalah Banjir, Penurunan daya dukung DAS akibat pengundulan hutan, ladang berpindah, sedimentasi dan Sumber daya manusia di daerah DAS yang masih rendah.
Konsep konservasi lebih smart dengan mengedepankan hidrologis alamiah tanpa merusak ekosistem yang ada.
Apakah konservasi DAS dengan menanam pohon jenis tumbuhan marga ficus dapat memperbaiki kerusakan lingkungan di daerah DAS Bendungan Tilong?

https://drive.google.com/open?id=11-5dQ1OlLSzHK8rxts698cTLBN9QaQ46
Keterbatasan referensi. untuk mengatasinya dengan mekases refrensi online untuk menambah pengatahuan dan refrensi tulisan
menambah pengatahuan dan meningkatkan kemampuan dalam menyusun metode penelitian
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
12
2/19/2023 12:45:2912naylasyifa@gmail.comMuhammad Khalid2211030010085239435280
Metodologi penelitian lingkungan
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
Metodologi penelitian lingkungan
https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html
Masalah penelitian (research problem) merupakan pernyataan yang jelas mengenai sesuatu yang memerlukan perhatian, kondisi yang memerlukan perubahan, kesulitan yang perlu diatasi, atau sesuatu yang masih menjadi pertanyaan dalam pustaka ilmiah, dalam teori, atau dalam praktik yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Masalah penelitian juga merupakan sesuatu yang dipertanyakan, sebuah kontroversi yang memerlukan penjelasan, sebuah kesenjangan pengetahuan (ketidaksesuaian antara teori dan realitas), atau kebutuhan yang belum terpenuhi dalam bidang tertentu. Kehidupan sehari-hari penuh dengan keadaan seperti yang disebutkan, tetapi tidak semua keadaan seperti itu merupakan masalah penelitian. Menurut Better Thesis, supaya keadaan tersebut dapat menjadi masalah penelitian maka perlu dipenuhi beberapa syarat, antara lain:
Kesesuaian (relevance), sesuai dengan bidang ilmu tertentu, dalam hal ini ilmu lingkungan, dengan kemajuan bidang ilmu tersebut, dengan permasalahan yang sedang dihadapi pemerintah dan masyarakat dalam bidang tersebut, dsb., sehingga masalah memang perlu untuk diteliti; baca mengenai meningkatkan kesesuaian penelitian di ResearchGate;
Keaslian (originality), merupakan pemikiran asli peneliti untuk mengatasi masalah yang benar-benar ada, bukan masalah yang dikarang, baca diskusi mengenai keaslian penelitian di ResearchGate;
Kebaruan (novelty), mengandung sesuatu yang baru atau terobosan untuk mengatasi suatu masalah, baca diskusi mengenai kebaruan penelitian di ResearchGate;
Nilai penting (significance), mampu menunjukkan bahwa penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan atau mengatasi masalah kemasyarakatan, baca diskusi mengenai arti penting penelitian di ResearchGate;
Ketertelitian (researchability), masalah dapat diteliti dalam kaitan dengan ketersediaan data, tidak mengganggu keamanan, dan tidak bertentangan dengan nilai moral dan agama yang dianut masyarakat setempat
Kelayakan (feasibility), layak dari segi waktu, biaya, sumberdaya lain yang dapat dicurahkan dalam melaksanakan penelitian guna menjawab permasalahan tersebut, sesuatu yang dapat dikelola (manageable) pelaksanaannya.
Reserch Metodology By Kumar Tahun 2010
BAB 4 Masalah Penelitian
Perumusan masalah penelitian merupakan langkah pertama dan terpenting dari proses penelitian. Ini seperti identifikasi tujuan sebelum melakukan perjalanan. Dengan tidak adanya tujuan, tidak mungkin untuk mengidentifikasi rute terpendek – atau memang rute apa pun. Demikian pula, dengan tidak adanya masalah penelitian yang jelas, rencana yang jelas dan ekonomis tidak mungkin dilakukan. Untuk menggunakan analogi lain, masalah penelitian seperti pondasi sebuah bangunan. Jenis dan desain bangunan tergantung pada pondasi. Jika fondasinya dirancang dengan baik dan kuat, Anda bisa mengharapkan bangunannya juga. Masalah penelitian berfungsi sebagai dasar dari sebuah studi penelitian: jika dirumuskan dengan baik, Anda dapat mengharapkan studi yang baik untuk diikuti.
Menurut Kerlinger:



Jika seseorang ingin memecahkan suatu masalah, ia harus mengetahui secara umum apa masalahnya. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar masalahnya terletak pada mengetahui apa yang coba dilakukan seseorang. (1986: 17)

Masalah penelitian dapat mengambil beberapa bentuk, dari yang sangat sederhana sampai yang sangat kompleks. Cara Anda merumuskan masalah menentukan hampir setiap langkah berikut: jenis desain studi yang dapat digunakan; jenis strategi sampling yang dapat digunakan; instrumen penelitian yang dapat digunakan atau dikembangkan; dan jenis analisis yang dapat dilakukan.
Misalkan bidang minat Anda yang luas adalah depresi. Lebih lanjut misalkan Anda ingin melakukan studi penelitian mengenai layanan yang tersedia untuk pasien depresi yang tinggal di komunitas.
Jika fokus Anda adalah untuk mengetahui jenis layanan yang tersedia untuk pasien depresi, penelitian ini akan dominan bersifat deskriptif dan kualitatif. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif dan dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Di sisi lain, jika ingin mengetahui sejauh mana penggunaan layanan tersebut, yaitu jumlah orang yang menggunakannya, akan lebih dominan menggunakan metodologi kuantitatif meskipun bersifat deskriptif yang menggambarkan jumlah orang yang menggunakan suatu layanan. Jika fokus Anda adalah untuk menentukan tingkat penggunaan dalam kaitannya dengan atribut pribadi pasien, studi akan diklasifikasikan sebagai korelasional (dan kuantitatif). Metodologi yang digunakan akan berbeda dari yang digunakan dalam kasus penelitian deskriptif. Demikian pula, jika tujuan Anda adalah untuk mengetahui keefektifan layanan ini, penelitian akan kembali diklasifikasikan sebagai korelasional dan desain penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data dan analisisnya akan menjadi bagian dari metodologi kuantitatif.
Bicara soal masalah penelitian, Permasalahan dalam penelitian sering disebut problema atau metode dan secara umum dikelompokkan ke dalam 3 jenis yaitu problema deskriptif, problema komparatif dan problema korelatif.
Saya sepakat dengan bu Eka namun perlu lagi di lihat maslah tersebut memenuhi syarat yang dapat di jadikan sebagai kajian dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan. Hal yang mendasar yang perlu di perhatikan adalah masalah penelitian yang hendak di teliti harus memenuhi 6 persyaratan utama seperti; Kesesuaian (relevance), Keaslian (originality), Kebaruan (novelty), Nilai penting (significance), Ketertelitian (researchability), Kelayakan (feasibility).
Facebook an. Muhammad Khalid
https://web.facebook.com/sharer/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fmetodepenelitianlingkungan.blogspot.com%2F2017%2F03%2F23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html%3Futm_campaign%3Dshareaholic%26utm_medium%3Dfacebook%26utm_source%3Dsocialnetwork&quote&_rdc=1&_rdr
PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA MOLIE TERHADAP JENIS DAN MANFAAT MARGA FICUS DALAM MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI SABU RAIJUA.
Rachel Carson seorang ilmuan biologi dalam bukunya Silent Spring (1962), beliau menulis bahwa rusaknya lingkungan oleh pemakian bahan kimia dalam pertanian dalam memberantas hama dan memakai pupuk kimia untuk menaikan produksi. rahel carson mencoba mengingatkan kepada kita bahwa pola pembangunan yang sedang gencar dilakukan dengan teknologi yang merusak lingkungan. Sejak revolusi industri (1780), kurang lebih 2 abad yang silam negara-negara di dunia membangun dengan cara merusak bumi, energi yang menggerakkan pembangunan dunia menggunakan minyak bumi dan batubara yang menghasilkan Gas Rumah Kaca (GRK). Emil Salim (2010), bahwa kenaikan konsentrasi GRK terus meningkat , menurutnya bahwa konsentrasi sebelum revolusi industri 280 ppm, naik menjadi 380 ppm di tahun 2008. menurut perkiraan kepadatan rumah kaca semakin tebal menutupi menyelimuti lapisan atmosfer sehingga Bumi semakin hari semakin panas yang berdampak pada pemansana gelobal.

Deforsetasi hutan di jaman orde baru di indonesia dengan kebijakan hutan kayu industri membuat penggundulan hutan besar-besaran, konfersi lahan menjadi hutan tanaman industri seperti sawit membuat hutan kita hilang sehingga menyebapkan bencan alam di mana-mana. kehilangan hutan kita juga berdampak pada kenaikan suhu di permukaan bumi.

di NTT saat ini terjadi bencana alam di mana-mana kongkritnya di Kabupaten Kupang akibat banjir dan erosi tanah. hal ini juga disebapkan oleh pemanfaatan hutan menjadi bahan bangunan. pengambilan bahan galian C oleh perusahan pembangunan jalan menyebapkan pelebaran daerah aliran sungai sehingga berdampak pada banjir dan longsor yang terjadi di Takari kabupaten Kupang. selain itu suhu permukaan bumi dan kondisi cuaca yang tidak menetu membuat petani gagal panen.
Banyaknya jenis ficus di Sabu Raijua, dan melihat kondsi Sabu Raijua yang kering dan mengharapkan hujan sebagai sumber air untuk kehidupa, maka perlu dilakuan upaya penyadaran masyarakat Sabu Raijua pada umumnya untuk melestarikan ficus dengan cara menyemaikan dan menanmnya di lokiasi sumber air seperti yang di lakukan mbah Marijan.

1).Banyak Jenis Ficus Di Sabu Raijua, 2)Masyarakat belum mengetahu Manfaat Ficus sebagai Sumber ekologi, ekonomi dan Sosial.

Pengetahuan Maayarakat Molie dalam Mengenal Jenis Ficus dan manfaatnya untuk kelsetarian Lingkungan di Sabu Raijua
https://drive.google.com/open?id=1OCxsLW0K16tGfmBUAjHMdwNVU0ETWGYl
saya berterima kasih terhadap Bapa I Wayan Mudita yang sudah mencoba membuat materi dan kerangka berpikir yang luar biasa. sangat membantu saya untuk beroikir logis dan tertata. hal yang menjadi kendal adalah belum saja terbiasa dalam menysusn sebuah kalimat dan melakukan penelitian sehingga harapnya dengan adanya tuntunan materi ini membuat saya makin percaya diri untuk menulis, meneliti dan membuat tesis lebih baik kedepannya. saya ucapkan terima kasih banyak bapak atas ilmunya.
Sangat bermanfaat dalam mengasah keterampilan menganalisa, menemukan dan meramu masalah menjadi sebuah kajian penelitian. harapannya ini menjadi bekal bagi saya untuk menulis Tesis kedepannya. terima kasih banyak atas ilmunya pak.
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
13
2/19/2023 21:04:52
bramnggaluama608@gmail.com
Abram nggaluama2211030005085253412405Metodologi penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
3 Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian
https://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html
Mike Kroelinger, profesor pengampu mata kuliah Metode Penelitian di Arizona State University (ASU), Amerika Serikat, menjelaskan bahwa perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami. Saya sedikit berbeda pendapat dengannya, sebagaimana telah saya sampaikan melalui tulisan sebelum tulisan ini, bahwa saya bisanya memulai dengan menentukan sumber topik penelitian. Selebihnya, secara garis besar saya berusaha sepaham dengan apa yang telah disampaikan pada materi kuliah tersebut. Setiap peneliti pada intinya mempunyai cara masing-masing untuk merumuskan masalah penelitian, tetapi supaya masalah dapat dirumuskan dengan baik maka peneliti yang baik akan selalu memperhatikan langkah-langkah yang lazim sebagaimana diuraikan dalam buku-buku teks metodologi penelitian.
Bacteria a very short introduction_Oxford University Press, Sebastian G.B. Amyes
Bab 1 Asal mula bakteri
Mudah bagi kita untuk berasumsi bahwa bakteri adalah bentuk kehidupan yang paling sederhana dan dengan demikian mungkin merupakan bentuk kehidupan asli di planet ini. Ini mungkin benar tetapi ini bukan persamaan sederhana. Bakteri adalah organisme bersel tunggal dan dikenal sebagai sel prokariotik. Ini sangat berbeda dari sel hewan dan tumbuhan karena tidak ada kompartemen terpisah yang terlihat di dalam sel. Mereka juga biasanya jauh lebih kecil dari sel hewan dan tumbuhan.
Jadi bagaimana bakteri pertama kali muncul? Ini terlihat seperti teka-teki klasik 'ayam dan telur'. Bakteri, seperti semua sel, mengandung DNA dan berfungsi dengan menguraikan DNA ini menjadi protein, yang terdiri dari enzim yang mengontrol semua proses utama dalam organisme. Dalam hal ini, mereka mirip dengan sel lain dan dengan demikian mungkin memiliki asal usul yang sama. Penghubung antara decoding DNA dan produksi protein adalah RNA. Struktur RNA tidak jauh berbeda dari DNA dan beberapa percaya bahwa RNA adalah asal usul kehidupan. Ini masuk akal karena RNA adalah pembawa pesan; itu adalah molekul yang ditranskripsi dari DNA dan dari mana protein diterjemahkan. Itu adalah penemuan ribozim oleh Thomas Cech, di Universitas Colorado, dan Sydney Altman dari Universitas Yale yang dengan kuat menyatakan bahwa RNA adalah asal mula kehidupan. Ribozim adalah molekul RNA yang memiliki struktur 3D (tersier) dan dapat bertindak sebagai katalis, mirip dengan enzim. Oleh karena itu RNA dapat bertindak tidak hanya sebagai penyimpan materi genetik tetapi juga sebagai 'enzim' yang menerjemahkannya ke dalam struktur kehidupan.
Masalah untuk penelitian bisa berkenaan dengan kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini, atau pada saat yang lampau, atau. perkiraan pada masa yang akan datang Keadaan dan kegiatan pada saatini bisa dilihat dalam konteks saat ini, juga dilihat hubungannya dengan keadaan pada masa lalu atau kemungkinan perkembangannya pada masa yang akan datang.
Pada materi ini disebutkan bahwa sebagai mahasiswa magister seyogyanya penelitian untuk thesisnya adalah untuk level magister, bukan pada level sarjana atau bukan pada level doktor. Pertanyaan saya, apakah ada cara untuk mengukur dimana atau pada standard yang seperti apa penelitian pada level magister ini seharusnya ? Atau ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar penelitian memang berada pada level magister ? Terimakasih. Reply Replies bram nggaluamaFebruary 18, 2023 at 4:52 AM ijin menjawab dalam penelitian level magister kriteria - kriteria yang harus di penuhi sebernya tidak jauh berbeda dgan penelitian pada s1 atau s3. semuanya diawali dengan mengidentifikasi sebuah masalah.
twitter
https://twitter.com/b_nggaluama/status/1625864364770349056?s=20
Pemanfaatan jenis tumbuhan marga Ficus oleh masyarakat desa pukdale sebagai upaya penanganan bencana banjir
Perubahan Iklim , Kerusakan Hutan, banjir, kekeringan
Tumbuhan marga ficus merupakan salah satu tumbuhan yang ada di Indonesia yang dapat digunakan dalam menurunkan rusaknya lingkungan, dan selain itu tumbuhan ini mempunyai banyak manfaat yang merupakan kebaruan (novelty) dalam penelitian kaulitatif yang dilakukan. Tumbuhan ini dapat di jumpai dmana saja hanya banyak orang yang belum tau manfaatnya sehingga tumbuhan ini seringkali disepelekan dalam penggunaannya terhadap konservasi lingkungan.
pemanfaatan jenis tumbuhan maarga fikus oleh masyarakat desa pukdale dalam penanganan banjir
https://drive.google.com/open?id=1wOxMj3vjFNtsHzXEXTOls-F4CB99YgGp
kesulitannya ada pada 3.3.5. cara mengatasinya mencari refrensi sebnyak mungkin.
manfaatnya dapat memberikan wawasan atau pemahaman dalam penyusunan tesis kedepan.
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
14
2/19/2023 21:14:14aris.njata@gmail.comAris Ndena Senjata2211030007085239717793Metodologi Penelitian3 Masalah Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
https://www2.hcmuaf.edu.vn/data/quoctuan/Research%20Methodology%20-%20Methods%20and%20Techniques%202004.pdf

Subjek penelitian perlu memperhatikan poin-poin yang disebutkan di atas, penelitian tidak akan menjadi pekerjaan yang membosankan dan menyusahkan. Mendefinisikan masalah penelitian dengan benar adalah prasyarat untuk studi apa pun dan merupakan langkah yang paling penting. Mendefinisikan masalah penelitian, sangat sering, mengikuti pola berurutan; masalah dinyatakan secara umum, ambiguitas diselesaikan, proses pemikiran dan pemikiran ulang menghasilkan formulasi masalah yang lebih spesifik sehingga bahwa itu mungkin realistis satu dalam hal data dan sumber daya yang tersedia dan juga bermakna secara analitis. Semua ini menghasilkan masalah penelitian yang terdefinisi dengan baik yang tidak hanya bermakna dari sudut pandang operasional, tetapi sama-sama mampu membuka jalan bagi pengembangan hipotesis kerja dan sarana pemecahan masalah itu sendiri.
"Judul Buku Biology How Life Works (BIOLOGI
BAGAIMANA HIDUP BEKERJA) Penulis Buku James Morris dan kawan-kawan
"
15. BIOLOGI: biologi sangat berkaitan dengan kehidupan sehari hari manusia
Telah menjadi kekuatan revolusioner bagi instruktur dan siswa dalam kursus biologi jurusan. Itu adalah rangkaian alat terintegrasi pertama yang benar-benar komprehensif untuk biologi pengantar, dengan mulus menggabungkan teks, media, dan penilaian yang kuat untuk menciptakan pengalaman.
Tambahan Ibu, rumusan masalah juga adalah pemilihan masalah dari beberapa masalah yang ada, untuk menentukan masalah yang lebih tepat untuk di jawab dalam suatu penelitian
Sebenarnya terlalu banyak masalah yang ditemukan di kehidupan sehari - hari, bahkan disetiap kehidupan yang kita alami.
fb
https://web.facebook.com/login.php?skip_api_login=1&api_key=966242223397117&signed_next=1&next=https%3A%2F%2Fweb.facebook.com%2Fsharer.php%3Fu%3Dhttps%253A%252F%252Fmetodepenelitianlingkungan.blogspot.com%252F2017%252F03%252F23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html%253Fspref%253Dfb%26t%3DMetodologi%2BPenelitian%2BLingkungan%253A%2B3.3.%2BBagaimana%2BMerumuskan%2BMasalah%2Bdan%2BTujuan%2BPenel...&cancel_url=https%3A%2F%2Fweb.facebook.com%2Fdialog%2Fclose_window%2F%3Fapp_id%3D966242223397117%26connect%3D0%23_%3D_&display=popup&locale=en_GB
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya garis pantai/pesisir yang panjang. Wilayah pantai pesisir membutuhkan pengelolaan yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Peranan sumberdaya pesisir diperkirakan akan semakin meningkat dimasa-masa mendatang dalam menunjang pembangunan ekonomi masyarakat. Sehingga, dalam memanfaatkan ruang dan sumberdaya wilayah pesisir secara optimal dan berkelanjutan, perlu pemahaman yang mendalam tentang pengertian, karakeristik dan cara pengelolaan kawasan pantai pesisir oleh pemerintah dan terutama masyarakat yang mendiaminya.
Pengelolaan sumberdaya dan jasa-jasa lingkungan pesisir yang dilakukan melalui penilaian menyeluruh (comprehensive assesment), menentukan tujuan, sasaran dan pemanfaatannya, dengan memperhatikan peraturan-peraturan dalam pengelolaan, tentunya akan memberikan keuntungan besar. Sebab pesisir pantai memiliki pontensi yang besar bila dijadikan sebagai objek wisata. Namun pengembangan kegiatan perekonomian yang dilakukan di kawasan pantai atau pesisir harus diimbangi dengan pengelolaan lingkungan kawasan pesisir yang baik. Hal ini dikarenakan wilayah pesisir sebagai kawasan peralihan yang menghubungkan ekosistem darat dan ekosistem laut terletak sangat rentan terhadap kerusakan dan perubahan yang diakibatkan oleh berbagai aktifitas manusia di darat maupun di laut (Sastrayuda, 2010).
Masalah lingkungan semakin lama semakin besar, meluas dan serius. Yang pada awalnya hanya merupakan masalah alami yang dimana hanya merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat dipulihkan kemudian secara alami (homeostasi). Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami, karena manusia sebagai faktor penyebab yang sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena faktor manusia jauh lebih besar dan rumit (complicated) dibandingkan dengan faktor alam itu sendiri. Manusia dengan berbagai dimensinya, terutama dengan faktor mobilitas pertumbuhannya, akal pikir dengan segala perkembangan aspek-aspek kebudayaannya, dan begitu juga dengan faktor proses masa atau zaman yang mengubah karakter dan pandangan manusia, merupakan faktor yang lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan hidup
Masalah lingkungan yang banyak ditemukan di kawasan wisata pantai adalah masalah sampah yang mengotori pantai. Terdapat dua jenis sampah yang mengotori pantai, yaitu sampah dari aktivitas wisata dan sampah bawaan dari laut. Hingga saat ini permasalahan sampah di lokasi wisata pantai masih belum ditangani dengan efektif (Aini, 2012; Radar Tasikmalaya, 2015; Kompas, 2015). Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan dan kelestarian kawasan wisata alam. Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial, seperti penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika lingkungan, dan pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk memperbaiki lahan kritis, dan juga dapat mempengaruhi pemasukan anggaran daerah.
1.2. Rumusan Masalah
Peraturan Presiden Republik Indonesia No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, menargetkan pengurangan sampah 30% hingga tahun 2025 melalui 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). Pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah di Kawasan Pariwisata Strategis Nasional berdasarkan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, bahwa pengelolaan sampah di Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) dinilai masih belum optimal. Inovasi teknologi dalam mengantisipasi peningkatan volume sampah bertujuan untuk menunjang kebersihan dan keindahan destinasi wisata dapat tetap terpelihara dengan baik. Mengingat pentingnya penanganan sampah di kawasan kepulauan di kawasan pantai diperlukan pengolahan sampah yang terpadu. Sistem pengolahan sampah terpadu harus disesuaikan dengan komposisi dari sampah di pantai, baik dari aktivitas wisata maupun sampah bawaan laut.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran lapangan berupa timbulan dan komposisi sampah di kawasan wisata pantai sehingga bisa dilakukan tindakan pegelolaan. Sampah pantai yang dimaksudkan di sini adalah sampah dari daratan yang timbul akibat aktivitas sekitar pantai, yang jumlahnya tergantung pada jumlah pengunjung dan aktifitas masyarakat sekitar, sampah yang terbawa oleh aliran sungai serta sampah dari fasilitas penunjang, seperti penginapan dan pedagang.
Pengelolaan sampah di kawasan pesisir kecamatan mamboro, kabupaten sumba tengah masih menjadi grey area, belum ada pengaturan dalam perda yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab pengelola sampah pesisir, sehingga dalam penelitian ini hendak dicari tau informasinya untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Berapakah komposisi dan kepadatan jenis sampah laut di kawasan wisata pesisir pantai Utara - Desa Utara, Pantai Pasir Hitam – Desa Manuwolu dan Pantai Kapulit – Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, kabupaten Sumba Tengah?
2. Bagaimanakah pengelolaan sampah laut di kawasan wisata pesisir pantai Utara - Desa Utara, Pantai Pasir Hitam – Desa Manuwolu dan Pantai Kapulit – Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, kabupaten Sumba Tengah?



1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah;
1. Untuk mengetahui komposisi dan kepadatan sampah laut di kawasan wisata pesisir pantai Utara - Desa Utara, Pantai Pasir Hitam – Desa Manuwolu dan Pantai Kapulit – Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, kabupaten Sumba Tengah.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengelolaan sampah laut di kawasan wisata pesisir pantai Utara - Desa Utara, Pantai Pasir Hitam – Desa Manuwolu dan Pantai Kapulit – Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, kabupaten Sumba Tengah?

1.4. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah;
1. Melalui penelitian ini, akan menjadi acuan penelitian dan analisis persoalan sekaligus menawarkan solusi yang kiranya dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berorientasi pada peningkatan dan pengembangan ilmu lingkungan dalam menformulasikan pembangunan kota melalui pengelolaan sampah untuk menciptakan pesisir pantai yang bersih bebas dari sampah.
2. Manfaat praktis dari penelitian ini, diharapkan agar keseluruhan data dan informasi yang disajikan dalam bentuk hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi pemerintah kabupaten sumba tengah di bidang pengelolaan sampah, agar upaya pemerintah dalam menciptakan dan menjaga Kawasan wisata pesisir yang bebas dari sampah dapat berkelanjutan.
Masalah lingkungan yang banyak ditemukan di kawasan wisata pantai adalah masalah sampah yang mengotori pantai. Terdapat dua jenis sampah yang mengotori pantai, yaitu sampah dari aktivitas wisata dan sampah bawaan dari laut. Hingga saat ini permasalahan sampah di lokasi wisata pantai masih belum ditangani dengan efektif (Aini, 2012; Radar Tasikmalaya, 2015; Kompas, 2015). Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan dan kelestarian kawasan wisata alam. Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial, seperti penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika lingkungan, dan pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk memperbaiki lahan kritis, dan juga dapat mempengaruhi pemasukan anggaran daerah.
1. Berapakah komposisi dan kepadatan jenis sampah laut di kawasan wisata pesisir pantai Utara - Desa Utara, Pantai Pasir Hitam – Desa Manuwolu dan Pantai Kapulit – Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, kabupaten Sumba Tengah?
2. Bagaimanakah pengelolaan sampah laut di kawasan wisata pesisir pantai Utara - Desa Utara, Pantai Pasir Hitam – Desa Manuwolu dan Pantai Kapulit – Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, kabupaten Sumba Tengah?
Peraturan Presiden Republik Indonesia No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, menargetkan pengurangan sampah 30% hingga tahun 2025 melalui 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). Pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah di Kawasan Pariwisata Strategis Nasional berdasarkan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, bahwa pengelolaan sampah di Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) dinilai masih belum optimal. Inovasi teknologi dalam mengantisipasi peningkatan volume sampah bertujuan untuk menunjang kebersihan dan keindahan destinasi wisata dapat tetap terpelihara dengan baik. Mengingat pentingnya penanganan sampah di kawasan kepulauan di kawasan pantai diperlukan pengolahan sampah yang terpadu. Sistem pengolahan sampah terpadu harus disesuaikan dengan komposisi dari sampah di pantai, baik dari aktivitas wisata maupun sampah bawaan laut.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran lapangan berupa timbulan dan komposisi sampah di kawasan wisata pantai sehingga bisa dilakukan tindakan pegelolaan. Sampah pantai yang dimaksudkan di sini adalah sampah dari daratan yang timbul akibat aktivitas sekitar pantai, yang jumlahnya tergantung pada jumlah pengunjung dan aktifitas masyarakat sekitar, sampah yang terbawa oleh aliran sungai serta sampah dari fasilitas penunjang, seperti penginapan dan pedagang.
Pengelolaan sampah di kawasan pesisir kecamatan mamboro, kabupaten sumba tengah masih menjadi grey area, belum ada pengaturan dalam perda yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab pengelola sampah pesisir, sehingga dalam penelitian ini hendak dicari tau informasinya untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Berapakah komposisi dan kepadatan jenis sampah laut di kawasan wisata pesisir pantai Utara - Desa Utara, Pantai Pasir Hitam – Desa Manuwolu dan Pantai Kapulit – Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, kabupaten Sumba Tengah?
2. Bagaimanakah pengelolaan sampah laut di kawasan wisata pesisir pantai Utara - Desa Utara, Pantai Pasir Hitam – Desa Manuwolu dan Pantai Kapulit – Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, kabupaten Sumba Tengah?
https://drive.google.com/open?id=1yTqZMiP06GHvaB22ff57dg6g0SKMgJQb
tidak ada kesulitan
manfaat yang diperoleh adalah: kita dibiasakan untuk memahami teknologi
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
15
2/19/2023 21:30:19
manekdefitri16@gmail.com
Kurniawati De Fitri Manek2211030014081217369294
Metodologi Penelitian Lingkungan
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami
http://www.public.asu.edu/~kroel/www500/The%20Research%20Problem.pdf
Terkait jenis-jenis metode penelitian, dan menyusun rumusan masalah
Research Methodolog: a step by step guide for beginners
1. Penelitian: Cara Berpikir
Ada beberapa cara untuk mengumpulkan dan memahami informasi dan menemukan jawaban atas pertanyaan Anda – penelitian adalah salah satu caranya.
Perbedaan antara penelitian dan cara lain untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan Anda adalah bahwa dalam proses yang diklasifikasikan sebagai penelitian,
Anda bekerja dalam kerangka seperangkat filosofi, menggunakan metode yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dan berusaha untuk menjadi tidak memihak
dan objektif. Penelitian memiliki banyak aplikasi. Anda perlu memiliki keterampilan penelitian untuk menjadi penyedia layanan, administrator/manajer, atau perencana yang efektif. Sebagai seorang profesional yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan profesional, keterampilan penelitian sangat penting.
Latar belakang suatu penelitian memiliki peranan untuk:
1. Menjelaskan situasi dan kondisi yang melatar belakangi terjadinya masalah tersebut.
2. Menguraikan kesenjangan-kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, teori dengan praktek, rencana dengan pelaksanaan dan kesenjangan lainnya yang ada.
3. Menceritakan apa yang mendorong seorang peneliti untuk melakukan penelitian terhadap suatu permasalahan.
4. Menjelaskan tentang alasan-alasan penting dan bagaimana menariknya masalah untuk diteliti dalam jangkauan kemampuan akademik, biaya, tenaga, dan waktu peneliti.
umusan masalah merupakan suatu kalimat pernyataan yang disusun berdasarkan adanya masalah tersebut dan akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam suatu proses penelitian. Namun demikian terdapat kaitan erat antara suatu masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah yang teridentifikasi.
whatsapp (081217369294)
https://go.shr.lc/3HWa9ZB
Peran Pohon Jenis Ficus Dalam Mengurangi Laju Erosi Daerah Aliran Sungai Di Kabupaten Belu
Banjir, Erosi, Daerah Aliran Sungai
Dengan menanam tanaman yang m
Bagaiamana Pohon Jenis Ficus mampu mengurangi laju erosi di daerah aliran sungai?
https://drive.google.com/open?id=1it0xmMKWZb7ZVhmg7YOaB90vY06hqePW
masih sedikit bingung terkait menentukan judul topik yag tepat terkait masalah yang diamati
Perlahan mulai memahami sedikit demi sedikit terkait penentuan topik hingga merumuskan masalah
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
16
2/19/2023 21:49:17
Marlinceseran77@gmail.com
Marlince Seran 2211030003085333486620Metodologi Penelitian3 Masalah Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
http://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html?utm_campaign=shareaholic&utm_medium=whatsapp&utm_source=im
Mike Kroelinger, profesor pengampu mata kuliah Metode Penelitian di Arizona State University (ASU), Amerika Serikat, menjelaskan bahwa perumusan masalah penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdiri atas pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami.
Setiap peneliti pada intinya mempunyai cara masing-masing untuk merumuskan masalah penelitian, tetapi supaya masalah dapat dirumuskan dengan baik maka peneliti yang baik akan selalu memperhatikan langkah-langkah yang lazim sebagaimana diuraikan dalam buku-buku teks metodologi penelitian.
Masalah yang penulis peroleh dari langkah ini sebenarnya baru berupa topik, yang masih perlu dipersempit untuk bisa menjadi sebuah masalah penelitian. Untuk mempersempit masalah penelitian, atau sering juga disebut membatasi masalah penelitian (narrowing a topic idea), penulis dapat melakukan pemetaan masalah dengan membagi masalah ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil dan kemudian menentukan hubungannya satu sama lain.
Setelah berhasil menentukan masalah yang lebih spesifik, penulis perlu menuliskan bagaimana memperoleh masalah lebih spesifik tersebut dari topik penelitian umum yang telah ditentukan sebelumnya
Berikutnya Anda perlu merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pernyataan penelitian atau pertanyaan penelitian atau pernyataan yang dipertajam dengan sejumlah pertanyaan penelitian. Rumusan maupun pertanyaan penelitian, menurut Research Guide dari University of Southern California, harus mampu:
• menggarisbawahi suatu dilema, ambiguitas, atau titik membingungkan dari suatu kenyataan;
• memberikan hasil yang mencengangkan daripada hasil yang sudah benar-benar dapat dipastikan;
• merujuk kepada landasan filosofis dan pendekatan penelitian tertentu;
• memprovokasi lahirnya pikiran dan pembahasan yang bermakna;
• memunculkan ide atau konsep penting yang selama ini kurang mendapat perhatian;
• membutuhkan analisis dan argumentasi yang kompleks daripada sekedar deskripsi sederhana;
• memberikan alur penelitian baru daripada sekedar menghasilkan generalisasi.





Research Methodology : a step by step guide for beginners
Penulis : Ranjit Kumar
Mendefinisikan Masalah Penelitian
Mendefinisikan Masalah Penelitian

Dalam proses penelitian, langkah pertama dan terpenting adalah memilih dan mendefinisikan masalah penelitian dengan benar. Seorang peneliti harus menemukan masalah dan merumuskannya sehingga menjadi rentan terhadap penelitian.
Masalah penelitian, secara umum, mengacu pada beberapa kesulitan yang dialami peneliti dalam konteks situasi teoretis atau praktis dan ingin mendapatkan solusi untuk hal yang sama. Biasanya kita mengatakan bahwa masalah penelitian memang ada jika kondisi berikut dipenuhi dengan:
a. Harus ada individu (kelompok atau organisasi di mana masalah dapat dikaitkan.
b. Setidaknya harus ada dua arah tindakan. Suatu tindakan ditentukan oleh satu atau lebih nilai dari variabel yang dikendalikan.
c. Setidaknya harus ada dua kemungkinan dari tindakan, mana disukai dari pada yang lain. Dengan kata lain, ini berarti bahwa setidaknya harus ada satu hasil yang diinginkan peneliti, yaitu tujuan.
d. Kursus tindakan yang tersedia harus memberikan beberapa kesempatan untuk mencapai tujuan, tetapi mereka tidak dapat memberikan kesempatan yang sama, jika tidak, pilihan tidak menjadi masalah.
Masalah penelitian yang dilakukan untuk studi harus dipilih dengan hati-hati. Masalah harus muncul dari pikiran peneliti seperti tanaman yang tumbuh dari benihnya sendiri.
Bagaimana mendefinisikan masalah penelitian merupakan tugas yang sangat besar. Pendekatan
yang biasa dilakukan adalah peneliti sendiri yang harus mengajukan pertanyaan (atau jika ada orang lain yang menginginkan peneliti untuk melakukan penelitian, individu, organisasi atau otoritas yang bersangkutan harus mengajukan pertanyaan kepada peneliti) dan mengatur teknik dan prosedur untuk menyoroti pertanyaan yang bersangkutan untuk merumuskan atau mendefinisikan masalah penelitian.
Mendefinisikan masalah penelitian dengan benar dan jelas adalah bagian penting dari studi penelitian dan tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa.
Teknik langkah-langkah secara umum:
a. pernyataan masalah secara umum;
b. memahami sifat masalah;
c. mensurvei literatur yang tersedia
d. mengembangkan gagasan melalui diskusi; dan
e. mengubah masalah penelitian menjadi proposisi kerja.
Suatu rumusan masalah itu ditandai dengan pertanyaan penelitian, yang umumnya disusun dalam bentuk kalimat tanya. Setiap peneliti pada intinya mempunyai cara masing-masing untuk merumuskan masalah penelitian, pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami. Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya membatasi ruang lingkup masalah. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevansi dan lebih fokus pada masalah yang diteliti.
Setiap peneliti pada intinya mempunyai cara masing-masing untuk merumuskan masalah penelitian, pemilihan topik, pembatasan, penentuan sumber topik, evaluasi, perumusan, penyeimbangan rumusan, penentuan format rumusan, dan pemastian bahwa masalah mudah dipahami.
Facebook
https://www.facebook.com/sharer.php?u=https%3A%2F%2Fmetodepenelitianlingkungan.blogspot.com%2F2017%2F03%2F23-bagaimana-merumuskan-masalah-dan.html%3Fspref%3Dfb&t=Metodologi%20Penelitian%20Lingkungan%3A%203.3.%20Bagaimana%20Merumuskan%20Masalah%20dan%20Tujuan%20Penel...
Pemanfaatan Jenis-Jenis Tumbuhan Marga Ficus Untuk Menjaga Kelestarian Mata Air Di Kalangan Masyarakat Desa Camplong, Kabupaten Kupang
Perubahan iklim, kekeringan, banjir, dan tanah longsor
Meningkatkan debit air bersih untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat melalui penanaman tumbuhan marga ficus di kalangan masyarakat desa camplong sebagai upaya persediaan air bersih pada musim kemarau panjang
Pemahaman masyarakat desa camplong terhadap pemanfaatan jenis tumbuhan ficus sebagai penyedia air tanah
https://drive.google.com/open?id=17aSs8_b9OO3QYT0l5p5QYVlqpOhz9c3J
Masih kurang memahami pembuatan 2 konsep mejadi proposisi
membantu saya dalam memahami langkah-langkah penulisan proposal
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
17
2/19/2023 23:02:37
indrianyndoen201177@gmail.com
Indriany N. R. Ndoen221103001208124614642Metodologi Penelitian
3.3. Bagaimana Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian Lingkungan serta Menyajikannya dalam Proposal?
3. Perumusan Masalah
http://metodepenelitianlingkungan.blogspot.com/2017/03/23-bagaimana-merumuskan-masalah
Masalah yang Anda peroleh dari langkah ini sebenarnya baru berupa topik, yang masih perlu Anda persempit untuk bisa menjadi sebuah masalah penelitian. Untuk mempersempit masalah penelitian, atau sering juga disebut membatasi masalah penelitian (narrowing a topic idea), Anda dapat melakukan pemetaan masalah dengan membagi masalah ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil dan kemudian menentukan hubungannya satu sama lain. Setelah itu, mulailah menuliskan latar belakang dari masalah yang akan Anda teliti, yang lazim disebut latar belakang penelitian. Latar belakang penelitian, sebagaimana dijelaskan dalam Navigating the Disertation, menguraikan konteks dari masalah penelitian dalam kaitan dengan bidang ilmu dan dengan isu lingkungan yang banyak mendapat sorotan. Menurut Research Guides dari University of Southern California, menyusun latar belakang penelitian dapat dilakukan dengan melakukan kontekstualisasi (contextualization), yaitu mengaitkan masalah penelitian dengan satu atau beberapa konteks, antara lain budaya, ekonomi, gender, sejarah, filosofi, politik, sosial, tempat, dan waktu tertentu, bergantung pada masalah yang diteliti.

Selanjutnya Anda perlu menguraikan proses mempersempit atau membatasi masalah penelitian disertai dengan memberikan argumentasi yang didukung dengan rujukan pustaka.
Judul buku Research Methodology : Methods and techniques
Penulis : C. R. Kothari
3. Desain Penelitian
Masalah berat yang mengikuti tugas mendefinisikan masalah penelitian adalah persiapan desain proyek
penelitian, yang dikenal sebagai "desain penelitian". Keputusan tentang apa, di mana, kapan, berapa
banyak, dengan cara apa mengenai penyelidikan atau studi penelitian merupakan desain penelitian.
“Desain penelitian adalah pengaturan kondisi pengumpulan dan analisis data dengan cara yang bertujuan
untuk menggabungkan relevansi dengan tujuan penelitian dengan ekonomi dalam p1prosedur.” Bahkan,
desain penelitian adalah struktur konseptual di mana penelitian dilakukan; itu merupakan cetak biru untuk
pengumpulan, pengukuran dan analisis data. Dengan demikian, desain mencakup garis besar tentang apa
yang akan dilakukan peneliti mulai dari menulis hipotesis dan implikasi operasionalnya hingga analisis akhir
data. Secara lebih eksplisit, keputusan desing terjadi sehubungan dengan:
(i) Apa yang dipelajari?
(ii) Mengapa penelitian ini dilakukan?
(iii) Di mana studi akan dilakukan?
(iv) Jenis data apa yang diperlukan?
(v) Di mana data yang diperlukan dapat ditemukan?
(vi) Periode waktu apa saja yang termasuk dalam studi ini?
(vii) Apa yang akan menjadi desain sampel?
(viii) Teknik pengumpulan data apa yang akan digunakan?
(ix) Bagaimana data akan dianalisis?
(x) Dengan gaya apa laporan akan disiapkan?
Rumusan masalah adalah tulisan singkat yang berisi pertanyaan tentang topik yang diangkat oleh penulis. Jadi rumusan masalah memuat pertanyaan yang hendak dijawab oleh penulis melalui karya tugas ilmiahnya. Kata tanya yang dipakai oleh penulis dalam membuat rumusan masalah biasanya adalah mengapa, bagaimana dan apa.
Saya coba menjawab Pak Klemens. Agar kita tidak bias dalam penelitian maka : 1. Mencari informasi pembanding 2. Diskusi dengan orang dari kelompok atau latar belakang yang berbeda 3. Terbuka menerima perbedaan 4. Jadilah pendengar yang baik 5. Lakukan perenungan dan pikirkan kembali 6. Suara terbanyak belum tentu mencerminkan kebenaran 7. Keluar dari zona nyaman Makasih.
Facebook
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02mgYpWkNyC7nXvfAQb6FPL5MB5pgebG6eWf83bCsVazDdTiBSRToFoewohP3ezVeHl&id=100000071643612&mibextid=Nif5oz
Pengetahuan masyarakat Desa Tanah Merah akan tumbuhan bermarga ficus sebagai tumbuhan yang sangat dapat berkontribusi dalam menjaga sumber mata air dan mencegah erosi
Perubahan Iklim, kekeringan, longsor dan banjir
Konservasi sumber daya air yang dapat diberikan oleh manfaat tumbuhan ficus
Pengetahuan masyarakat Desa Tanah Merah terhadap tumbuhan marga ficus dan manfaatnya
https://drive.google.com/open?id=1ibnoZELhtFH4fcf7ZEbSqrnFA6hu0FxX
Kesulitan yang dialami bahwa sudah 23 tahun tamat dari S1 dan setelah tamat tidak pernah menulis sehingga agak sulit tetapi berkat literatur dari dosen pengampu dan bantuan dari google perlahan-lahan masalah tersebut dapat teratasi
Lebih menambah wawasan tentang bagaimana kaidah dalam merumuskan masalah penelitian
SetujuSetujuSetujuSetujuSetuju
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100