PEMBELAJARAN KONSUMEN
PERILAKU KONSUMEN
PERTEMUAN 2
BAB 3
Referensi:
CONSUMER BEHAVIOR,
Edisi 8�Michael Solomon
Prentice Hall, 2009
PROSES PEMBELAJARAN
3-2
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN PERILAKU
3-3
Figure 3.1
TIPE-TIPE TEORI PEMBELAJARAN PERILAKU
Classical conditioning: memasangkan stimulus yang menghasilkan respon dengan stimulus lain yang tidak menghasilkan respon
Instrumental conditioning (atau operant conditioning): individu belajar menerapkan suatu perilaku tertentu untuk memperoleh hasil yang positif dan menghindari hasil yang negatif
3-4
TIPE-TIPE TEORI PEMBELAJARAN PERILAKU
3-5
CLASSICAL CONDITIONING
Ivan Pavlov dan anjingnya
3-6
APLIKASI PENGULANGAN (REPETITION) DALAM PEMASARAN
Pengulangan meningkatkan pembelajaran
3-7
APLIKASI PEMASARAN DARI STIMULUS GENERALIZATION
Stimulus generalization: stimulus yang serupa dengan conditioned stimulus dapat menghasilkan respon yang serupa dengan unconditioned responses.
3-8
FAMILY BRANDING�
3-9
Contoh dari family branding, yaitu : merk ABC, pertama kali hanya ada pada batu baterai saja, namun kemudian diperluas menjadi berbagai macam produk seperti : Kecap, sirop, sambal, mie, dan sebagainya.
FAMILY BRANDING�
3-10
ME TOO PRODUCT�
Me Too Product adalah suatu konsep yang membuat kemasan mirip dengan kemasan produk pesaing, yang biasa melakukan ini adalah follower yang berusaha membuat kemiripan dengan produk pemimpin pasar.
Para pesaing yang menciptakan produk me too product ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa produknya memiliki citra yang baik seperti layaknya produk dengan merek yang sudah ternama.
3-11
ME TOO PRODUCT�
3-12
LINCENSING�
Licensing adalah praktek pemberian nama produk/merek dengan menggunakan nama-nama selebriti, nama desainer, nama produsen, nama perusahaan, bahkan tokoh-tokoh film kartun.
Nama-nama tersebut digunakan sebagai merek dengan prinsip dan tujuan untuk menimbulkan citra positif terhadap produk-produknya.
Citra positif yang telah terbangun dari tokoh-tokoh tersebut diharapkan dapat mengalir kepada produk-produk yang menggunakan namanya.
3-13
LINCENSING�
Contoh product Lincensing :
3-14
POSITIONING�
Positioning suatu merek/produk adalah citra/image yang dimiliki konsumen terhadap produk tersebut.
Misalnya :
Produk VEGETA, produsen VEGETA ingin membuat positioning produk VEGETA sebagai minuman kesehatan yang berserat tinggi, maka produsen mulai mengkomunasikan secara intensif kepada konsumen, baik melalui iklan maupun atribut lainnya untuk menguatkan persepsi tersebut agar persepsi konsumen terhadap VEGETA terbentuk dalam benak konsumen tanpa konsumen mengetahui bahwa produsen tersebut telah membuat positioning terhadap produk VEGETA
3-15
DIFFERENTIATION�
Pemasar/produsen berusaha mengkomunikasikan nilai lebih produk mereka yang tidak dimiliki produk lain.
Jika konsumen dapat /mampu merasakan adanya perbedaan tersebut, maka produsen tersebut dianggap telah mampu membuat differensiasi produknya dimata konsumen.
Contoh :
Produsen Sabun mandi dove berusaha menjelaskan kepada konsumen, bahwa dove bukan sekedar sabun mandi biasa, namun sabun yang mengandung mosturaiser yang dapat membuat kulit lebih lembut dan menjaga kelembapan kulit. Hal ini tentu membuat persepsi masyarakat terhadap sabun mandi dove berbeda dimata konsumen. Dove dianggap memiliki keunggulan/perbedaan dibanding dengan sabun mandi lainnya yang sejenis dengan dove, seperti : Lux, Biore, dsb
3-16
DISKUSI
Beberapa pembuat iklan menggunakan lagu-lagu terkenal untuk mempromosikan produk mereka. Mereka bahkan berani membayar mahal untuk lagu-lagu tersebut.
3-17
INSTRUMENTAL/OPERANT CONDITIONING
3-18
INSTRUMENTAL/OPERANT CONDITIONING (LANJUTAN)
3-19
Figure 3.2
INSTRUMENTAL/OPERANT CONDITIONING (LANJUTAN)
3-20
TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF: PEMBELAJARAN MELALUI PENGAMATAN
Kita memperhatikan orang lain dan mencatat perkuatan yang mereka peroleh dari perilaku mereka
3-21
PEMBELAJARAN MELALUI PENGAMATAN (LANJUTAN)
3-22
Figure 3.3
PERAN INGATAN DALAM PEMBELAJARAN
3-23
Figure 3.4
BAGAIMANA INFORMASI DIARTIKAN
3-24
SISTEM INGATAN
SISTEM INGATAN (LANJUTAN)
3-26
Figure 3.5
JARINGAN ASOSIASI
3-27
JARINGAN ASOSIASI UNTUK PARFUM
3-28
Figure 3.6
AKTIVASI
3-29
TINGKAT PENGETAHUAN
3-30
MENGINGAT INFORMASI UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN PEMBELIAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi informasi yang mudah diingat:
3-31
MENGINGAT INFORMASI UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN PEMBELIAN (LANJUTAN)
Faktor-faktor yang mempengaruhi informasi yang mudah diingat:
3-32
APA YANG MEMBUAT KITA LUPA?
3-33
PRODUK-PRODUK SEBAGAI PENCIPTA INGATAN
3-34
MENGUKUR INGATAN UNTUK STIMULUS PEMASARAN
3-35