1 of 22

Evaluasi Fasilitas Kesehatan dan Jaminan Kesehatan

di Provinsi Jawa Barat

by Laksmi Setiawati

2 of 22

Latar Belakang

  • Jenis Jaminan Kesehatan yang beragam di Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat

  • Persebaran Fasilitas Kesehatan di Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat yang tidak merata

3 of 22

Tujuan

  • Menganalisa jenis Jaminan Kesehatan yang paling banyak digunakan oleh penduduk Provinsi Jawa Barat

  • Menganalisa jumlah dan persebaran Fasilitas Kesehatan di Provinsi Jawa Barat

4 of 22

Sumber Data

5 of 22

Di Jawa Barat

Fasilitas Kesehatan

6 of 22

Jumlah Fasilitas Kesehatan

Berdasarkan Jenis

94.74%

Provinsi Jawa Barat paling banyak memiliki Posyandu dibandingkan jenis faskes lain yang tersebar di Kabupaten dan Kota

7 of 22

Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten

Kabupaten Bogor memiliki 10.93% atau sebanyak 5,128 Unit dari 46,933 Unit fasilitas kesehatan paling banyak di wilayah Kabupaten.

Dibandingkan dengan Kabupaten Purwakarta yang hanya memiliki fasilitas kesehatan 1,085 unit atau sebanyak 2.31%

8 of 22

Perbandingan Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten

Terdapat perbedaan sebesar 90.38% pada jumlah Posyandu dengan jumlah fasilitas kesehatan lainnya

Perbandingan lebih lengkap dapat dilihat di Dashboard Tableau berikut:

https://public.tableau.com/app/profile/laksmi.setiawati/viz/EvaluasiFasilitasKesehatandanJaminanKesehatan/Dashboard

9 of 22

Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kota

Kota Bandung memiliki 24.83% atau sebanyak 2,160 Unit dari 8,700 Unit fasilitas kesehatan paling banyak di wilayah Kota.

Dibandingkan dengan Kota Banjar yang hanya memiliki fasilitas kesehatan 239 unit atau sebanyak 2.75%

10 of 22

Perbandingan Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kota

Terdapat perbedaan sebesar 80.05% pada jumlah Posyandu dengan jumlah fasilitas kesehatan lainnya di wilayah Kota

Perbandingan lebih lengkap dapat dilihat di Dashboard Tableau berikut:

https://public.tableau.com/app/profile/laksmi.setiawati/viz/EvaluasiFasilitasKesehatandanJaminanKesehatan/Dashboard

11 of 22

Di Jawa Barat

Jaminan Kesehatan

12 of 22

Jenis Jaminan Kesehatan

Pekerja Penerima

Upah (PPU)

Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN

Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD

Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri

Masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui APBN.

Peserta yang terdiri dari Pegawai Pemerintah maupun Non Pegawai Pemerintah yang iurannya dibiayai oleh pemberi kerja dan peserta yang bersangkutan.

Peserta yang bekerja mandiri dan iurannya dibiayai oleh peserta yang bersangkutan.

Peserta yang iurannya dibiayai oleh Pemerintah Daerah melalui APBD.

Peserta yang tidak bekerja tapi mampu membayar iuran Jaminan Kesehatan.

Jaminan kesehatan khusus sebuah perusahaan yang diberikan untuk karyawannya.

Perusahaan yang memberikan jasa pertanggungan risiko yang memberikan penggantian karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga.

Program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Daerah.

Bukan Pekerja (BP)

JAMKESDA

Asuransi Perusahaan

Asuransi Swasta

13 of 22

Jumlah Pemilik Jaminan Kesehatan

Berdasarkan Tipe Jaminan Kesehatan

43.37%

Masyarakat Provinsi Jawa Barat merupakan Penerima Bantuan Iuran APBN

23.08% merupakan Pekerja Penerima Upah yang jaminan kesehatannya dibiayai oleh pemberi kerja dan peserta yang bersangkutan

Jiwa

Jiwa

Jiwa

Jiwa

Jiwa

Jiwa

Jiwa

Jiwa

14 of 22

Perbandingan Jumlah Pemilik

Jaminan Kesehatan di Kabupaten

Wilayah Kabupaten 59.74% merupakan Penerima Bantuan Iuran APBN & APBD.

21.02% menggunakan jaminan kesehatan jenis Pekerja Penerima Upah (PPU).

Dan 19.24% menggunakan jenis jaminan kesehatan lainnya.

15 of 22

Perbandingan Jumlah Pemilik

Jaminan Kesehatan di Kota

Penduduk Wilayah Kota 35.81% merupakan Penerima Bantuan Iuran APBN & APBD.

29.49% menggunakan jaminan kesehatan jenis Pekerja Penerima Upah (PPU).

24.02% menggunakan jaminan kesehatan jenis Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri.

Dan 10.68% menggunakan jenis jaminan kesehatan lainnya.

16 of 22

Kesimpulan

&

Rekomendasi

17 of 22

Kesimpulan

  • 15.363.537 Jiwa atau 43.37% dari 35,427,117 Jiwa total penduduk merupakan Penerima Bantuan Iuran APBN.

  • Tidak ada penduduk yang menggunakan Asuransi Perusahaan maupun Asuransi Swasta.

  • 94.74% Provinsi Jawa Barat paling banyak memiliki Posyandu dibandingkan jenis faskes lain.

  • Provinsi Jawa Barat hanya memiliki 1.38% faskes Rumah Sakit (Umum, Khusus dan Bersalin) atau sejumlah 769 unit dari total 55,670 unit faskes.

  • Jumlah Penduduk dengan jumlah fasilitas kesehatan di beberapa kota dan kabupaten tidak seimbang. Seperti di Kabupaten Karawang, Kabupaten Majalengka, Kota Cirebon.

18 of 22

Rekomendasi

  • Provinsi Jawa Barat perlu menambahkan jumlah Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Bersalin di seluruh wilayah Kabupaten maupun wilayah Kota agar mempermudah penduduk untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih memadai.

  • Kabupaten Karawang masih membutuhkan fasilitas kesehatan. Kabupaten Karawang memiliki 2.027.847 jiwa dan menempati posisi 6 kabupaten dengan penduduk terbanyak, tetapi hanya memiliki 2.425 unit fasilitas kesehatan dan jumlah fasilitas tersebut menduduki posisi 10. Sehingga akan terjadi kepadatan antrian pada fasilitas kesehatan dan membuat masyarakat tidak nyaman apabila fasilitas kesehatan tidak ditambahkan.

19 of 22

Rekomendasi

  • Kabupaten Majalengka masih membutuhkan fasilitas kesehatan. Kabupaten Karawang memiliki 911.635 jiwa dan menepati posisi 12 kabupaten dengan penduduk terbanyak, tetapi hanya memiliki 1.582 unit fasilitas kesehatan dan jumlah fasilitas tersebut menduduki posisi 15. Sehingga akan terjadi kepadatan antrian pada fasilitas kesehatan dan membuat masyarakat tidak nyaman apabila fasilitas kesehatan tidak ditambahkan.

  • Kota Cirebon masih membutuhkan fasilitas kesehatan. Kota Cirebon memiliki 338.779 jiwa dan menepati posisi 7 kota yang memiliki penduduk terbanyak, tetapi hanya memiliki 399 unit fasilitas kesehatan dan jumlah fasilitas tersebut menduduki posisi 8. Sehingga akan terjadi kepadatan antrian pada fasilitas kesehatan dan membuat masyarakat tidak nyaman apabila fasilitas kesehatan tidak ditambahkan.

20 of 22

Rekomendasi

  • Asuransi Swasta maupun Asuransi Perusahaan dapat memperluas kerja sama dengan Rumah Sakit agar penduduk tertarik untuk menggunakan asuransi dengan akses ke rumah sakit lebih mudah karena penduduk bisa memilih rumah sakit terdekat.

  • Asuransi Swasta maupun Asuransi Perusahaan dapat memulai bersosialisasi dengan penduduk bahwa penggunaan asuransi lebih mudah karena tidak perlu menggunakan rujukan.

21 of 22

Tableau Dashboard

Selengkapnya dapat dilihat melalui link berikut:

https://shorturl.at/luDX1

22 of 22

Terima Kasih

Please keep this slide for attribution.

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.