Davidson, Stickney, dan Weil (1987) merupakan proses untuk mengambil langkah tertentu yang disengaja dalam batas-batas prinsip akuntansi berterima umum untuk menghasilkan tingkat yang diinginkan dari laba yang dilaporkan.
Healy dan Wahlen (1999) mengatakan bahwa manajemen laba muncul ketika manajer menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan mengubah transaksi untuk mengubah laporan keuangan untuk menyesatkan stakeholders yang ingin mengetahui kinerja ekonomi yang diperoleh perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontrak yang diperoleh perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontrak yang menggunakan angka-angka akuntansi yang dilaporakan.
3 of 11
Manajemen Laba dalam Sudut Pandang
Income Minimization,
Income Maximization,
Income Smoothing
4 of 11
Income maximization
Income maximization yaitu perusahaan cenderung akan melaporkan laba dalam jumlah yang besar dan tidak wajar dengan kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan periode-periode sebelumnya.
Untuk melakukan income maximization, manajemen dapat menggeser laba dari periode yang akan datang ke periode sekarang, atau dengan melakukan penjualan fiktif sehingga akan menimbulkan peningkatan laba yang drastis.
Motif manajemen untuk melakukan income maximization cukup beragam, misalnya dengan adanya kenaikan laba maka perusahaan akan mendapatkan respon dari para investor, pemasok, kreditur, dan pihak-pihak penting lainnya sehingga hal tersebut akan mendongkrak kenaikan harga saham perusahaan, dan manajemen pun akan mendapatkan kompensasi dari pemilik perusahaan.
Namun hal tersebut tidak hanya akan mendatangkan dampak positif, disisi lain manajemen juga harus bersiap untuk menghadapi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya dengan laba yang tinggi, maka investor akan meminta dividen yang tinggi, karyawan akan meminta kenaikkan gaji, dan pemerintah akan menetapkan pajak yang besar. Apabila perusahaan tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut, maka sangat besar kemungkinan perusahaan akan mengalami kepailitan.
5 of 11
Income Minimization
Income minimization yaitu dimana dengan cara ini pihak manajemen akan melaporkan laba sekecil mungkin dengan menggeser laba tahun berjalan ke periode-periode selanjutnya.
Motif perusahaan melakukan income decreasing biasanya untuk menghindari tagihan pajak yang terlalu tinggi, oleh karena itu dengan pelaporan laba yang kecil bahkan minus (rugi) maka perusahaan akan terhindar dari pajak, namun dampaknya perusahaan akan kehilangan kepercayaan dari stakeholders, pemasok, pelangaan, dan pihak-pihak lainnya, sehingga perusahaan berpotensi akan krisis pada masa mendatang.
6 of 11
Income Smoothing
Income smoothing (perataan laba) yaitu kecenderungan perusahaan untuk melaporkan laba dalam jumlah yang relatif sama dari periode ke periode. Cara yang lazim dilakukan perusahaan untuk perataan laba yaitu dengan merealisasikan penjualan dan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan, promosi produk dan perusahaan, pengembangan merk, dan pertanggungjawaban sosial secara bertahap untuk beberapa periode. Selain itu perusahaan juga bisa untuk tidak melakukan pencatatan realisasi penjualan dan pengeluaran-pengeluaran tersebut secara bertahap.
Alasan manajemen untuk melakukan perataan laba yaitu untuk menjaga stabilitas laba perusahaan dari periode ke periode, sehingga laba yang tersaji dalam laporan keuangan tidak tampak mengalami fluktuasi. Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan bisa saja untuk menghindari pembayaran pajak yang lebih besar, atau bahkan perusahaan berniat untuk mengurangi pembayaran dividen kepada investor.
7 of 11
Metode Pendeteksian Manajemen Laba oleh Jones (1991)
8 of 11
9 of 11
10 of 11
11 of 11
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai akrual diskresioneri positif, maka perusahaan cenderung melakukan strategi income increasing, sedangkan jika nilai akrual diskresioneri negatif, maka perusahaan cenderung melakukan income decreasing strategy. Semakin nilai diskresioneri mendekati 0 (nol) mengindikasikasikan semakin kecil kemungkinan suatu perusahaan untuk melakukan praktik manajemen laba.