1 of 22

BAB 7�ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG�

BY : KELOMPOK 1 OFF D PAKT UM’16

2 of 22

BAB 7�ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG�

BY : KELOMPOK 1 OFF D PAKT UM’16

3 of 22

GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA

Biaya bersama merupakan biaya-biaya yang memiliki manfaat bersama ketika terjadi sumberdaya yang sama digunakan dalam output dua, lebih jasa, ataupun produk

Pada biaya bersama di departemen dan produk, contohnya adalah upah yang dibayarkan kepada satpam pabrik merupakan biaya bersamasemua produk namun berbeda yang diproduksi dipabrik tersebut, karena manfaat satpam dirasakan oleh semua produk, tetapi pembebanan biayanya berbeda dalam setiap produk.

4 of 22

A. Jenis-jenis Departemen

Departemen

Produksi

Pendukung

departemen perakitan dan departemen peleburan

departemen pertamanan, pemeliharaan, rumah tangga, permesinan, dan personalia

5 of 22

FAQIH

HAMZAH

ASLAN

SANUM

6 of 22

FAQIH

HAMZAH

7 of 22

8 of 22

B. Pengalokasian Biaya Dari Departemen Ke Produk�

Didalam perusahaan terdapat berbagai departemen dan semua biaya overhead ditelusuri ke tiap-tiap departemen, departemen pendukung dibebankan ke kepada departemen produksi dan tarif overhead dibuat untuk menentukan biaya produk. Biaya departemen pendukung tidak akan dibebankan pada produk karena produk tidak pernah melawati departemen pendukung, dan penyediaan jasa pendukung adalah bagian dari baiaya total produk yang harus dibebankan pada produk

9 of 22

C. Jenis-jenis Dasar Alokasi

Biaya yang ditimbulkan oleh departemen pendukung adalah dari aktivitas departemen produksi, adapun faktor-faktornya adalah varuabel atau aktivitas dalam departemen produksiyang menyebabkan munculnya biaya jasa pendukung. Dalam memilih dasar alokasi biaya departemen pendukung, berbagai usaha harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya).

10 of 22

D.Tujuan Alokasi

Tujuan dari alokasi adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh harga yang disepakati bersama

2. Menghitung profitabilitas lini produk

3. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian

4. Menilai persediaan

5. Memotivasi para manajer

11 of 22

MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN

  • Biaya departemen pendukung sering dialokasikan ke departemen lain melalui penggunaan tarif pembebanan . Sebagai contoh Departemen Pemrosesan data suatu perusahaan melayani beerbagai departemen lainya, kemudian pengoprasian. Ada 2 tarif pembebanan dalam perusahaan yaitu :

A) Tarif Pembebanan Tunggal

B) Tarif pembebanan ganda

12 of 22

A. Tarif Pembenanan Tunggal

  • Contohnya : Perusahaan memiliki departemen pengepakan untuk tiga jenis produknya, yaitu: Produk A, Produk B, dan Produk C. Biaya pengepakan merupakan biaya variabel dengan jumlah sebesar Rp 50.000,00 per lembar kardus pembungkus. Estimasi penggunaan kardus pembungkus untuk setiap jenis produk dan perhitungan biaya variabel dapat dijelaskan sebagai berikut

Jenis Produk

Total

Produk A

100.000 Kardus x Rp 50.000,00 =

Rp   5.000.000.000,00

Produk B

200.000 Kardus x Rp 50.000,00 =

Rp 10.000.000.000,00

Produk C

500.000 Kardus x Rp 50.000,00 =

Rp 25.000.000.000,00

Jumlah

800.000 Kardus

Rp 40.000.000.000,00

13 of 22

  • Perusahaan juga mengeluarkan biaya gaji sebagai komponen biaya tetap pada akun biaya pengepakan sebesar Rp 1.000.000.000,00. Maka total biaya pengepakan sebesar Rp 41.000.000.000,00 (Rp 40.000.000.000,00 + Rp 1.000.000.000,00) dengan jumlah keseluruhan kardus sebanyak 800.000 kardus. Oleh karena itu, biaya untuk satu kali pengepakan sebesar Rp 51.250,00 (Rp 41.000.000.000,00 : 800.000 kardus). Nah sekarang, kita lihat pembebanan aktualnya sebagai berikut :

  • Dari perhitungan perhitungan tarif pembebanan tunggal perusahaan mengeluarkan biaya Rp 40.487.500.000,00. Namun, apakah benar angka tersebut? Mari kita lakukan analisis dengan langkah sebagai berikut:

Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel

= Rp 1.000.000.000,00 + ( 790.000 Kardus x Rp 50.000,00)

= Rp 1.000.000.000,00 + Rp 39.500.000.000,00

= Rp 40.500.000.000,00

Jadi sebenarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 40.500.000.000,00 untuk pengepakan dan ada selisih sebesar Rp 12.500.000,00. 

Jenis Produk

Total

Produk A

  90.000 Kardus x Rp 51.250,00 =

Rp   4.612.500.000,00

Produk B

210.000 Kardus x Rp 51.250,00 =

Rp 10.762.500.000,00

Produk C

490.000 Kardus x Rp 51.250,00 =

Rp 25.112.500.000,00

Jumlah

790.000 Kardus

Rp 40.487.500.000,00

14 of 22

B. Tarif Pembebanan Ganda.

Jika tarif ganda digunakan, maka suatu tarif terpisah dihitung untuk tiap tipe sumber daya berdasarkan pada faktor penyebab. Kemudian, penggunaan aktual tiap tipe faktor penyebab dikalikan dengan tarif yang sesuai untuk mendapatkan jumlah biaya departemen pendukung yang dialokasikan.

15 of 22

Penggunaan Yang Dianggarkan Versus Penggunaan Aktual�

Ketika kita mengalokasikan biaya Departemen Pendukung ke Departemen Produksi, kita harus mengalokasikan biaya yang dianggarkan, karena kita harus menghitung biaya produk yang diproduksi. Biaya departemen pendukung yang dianggarkan harus dialokasikan ke departemen produksi untuk memperkirakan tariff overhead, karena tariff overhead diitung awal periode ketika biaya actual belum diketahui. Jadi biaya yang diannggarkan harus digunakan. Kemudian departemen pendukung yang dialokasikan adalah evaluasi kinerja, biaya departemen pendukung ini juga dianggarkan ke departemen produksi

16 of 22

MEMILIH METODE ALOKASI DEPARTEMEN PENDUKUNG

Dalam menetapkan metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya Departemen Pendukung, perusahaan harus menentukan seberapa besar interaksi departemen pendukung. Selain itu merekan haru menimbang biaya dan manfaat yang berhubungan dengan ketiga pengalokasian biaya yaitu metode langsung, metode berurutan dan metode timbal balik.

17 of 22

A.Metode Langsung

  • Metode alokasi langsung digunakan oleh perusahaan, ketika mengalokasikan biaya departemen pendukung hanya ke departemen produksi. Tidak ada biaya dari satu departemen pendukung yang dialokasikan ke departemen pendukung lainnya. Jadi, dalam metode ini tidak ada interaksi antar departemen pendukung yang diakui.

18 of 22

B. Metode Alokasi Berurutan

  • Metode alokasi berurutan mengakui adanya interaksi antar departemen pendukung. Akan tetapi, metode ini tidak sepenuhnya mengakui nteraksi antar departemen pendukung. Alokasi biaya dilakukan dengan cara menurun, mengikuti prosedur ranking yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

19 of 22

C. Metode Alokasi Timbal Balik

  • Dalam metode alokasi timbal balik, pemakaian suatu departemen pendukung oleh departemen menentukan biaya total tiap departemen pendukung dimana biaya total mencerminkan interaksi antar departemen pendukung. Kemudian, biaya total departemen pendukung yang baru tersebut di alokasikan ke departemen produksi.
  • Metode ini mengakui semua interaksi antar departemen pendukung.�Biaya Total Departemen Pendukung. Untuk menentukan biaya total departemen pendukung dapat digunakan

20 of 22

TARIF OVERHEAD DEPARTEMEN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK

Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung yang dialokasikan ke biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada departemen produksi dan membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam mesin.

21 of 22

  • contoh alokasi berurutan total biaya overhead departemen pengesahan adalah $355.000, dan asumsikan bahwa jam mesin adalah dasar untuk pembebanan overhead ke produk dengan aktivitas normal sebesar 71.000 jam mesin, maka tarif biaya overhead departemen pengesahan adalah:

  • Dengan cara yang sama, total biaya overhead departemen perakitan sebesar $ 215.000, dan diasumsikan tingkat aktivitas normal sebesar 107.500 jam tenaga kerja, maka tarif biaya overhead di departement perakitan adalah:

Tarif Overhead Departemen Pengesahan : $355.000/71.000 jam mesin

= $5 per jam mesin

Tarif Overhead Departemen Perakitan : $215.000/107.500 jam mesin

= $2per jam tenaga kerja langsung

22 of 22

 �LAMPIRAN : ALOKASI BIAYA PATUNGAN

Metode Unit Fisik

Produk Sampingan

Metode Nilai Penjualan saat Pemisahan

Metode Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan