BAB 7�ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG�
BY : KELOMPOK 1 OFF D PAKT UM’16
BAB 7�ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG�
BY : KELOMPOK 1 OFF D PAKT UM’16
GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA�
Biaya bersama merupakan biaya-biaya yang memiliki manfaat bersama ketika terjadi sumberdaya yang sama digunakan dalam output dua, lebih jasa, ataupun produk
Pada biaya bersama di departemen dan produk, contohnya adalah upah yang dibayarkan kepada satpam pabrik merupakan biaya bersamasemua produk namun berbeda yang diproduksi dipabrik tersebut, karena manfaat satpam dirasakan oleh semua produk, tetapi pembebanan biayanya berbeda dalam setiap produk.
A. Jenis-jenis Departemen�
Departemen
Produksi
Pendukung
departemen perakitan dan departemen peleburan
departemen pertamanan, pemeliharaan, rumah tangga, permesinan, dan personalia
FAQIH
HAMZAH
ASLAN
SANUM
FAQIH
HAMZAH
B. Pengalokasian Biaya Dari Departemen Ke Produk�
Didalam perusahaan terdapat berbagai departemen dan semua biaya overhead ditelusuri ke tiap-tiap departemen, departemen pendukung dibebankan ke kepada departemen produksi dan tarif overhead dibuat untuk menentukan biaya produk. Biaya departemen pendukung tidak akan dibebankan pada produk karena produk tidak pernah melawati departemen pendukung, dan penyediaan jasa pendukung adalah bagian dari baiaya total produk yang harus dibebankan pada produk
C. Jenis-jenis Dasar Alokasi�
Biaya yang ditimbulkan oleh departemen pendukung adalah dari aktivitas departemen produksi, adapun faktor-faktornya adalah varuabel atau aktivitas dalam departemen produksiyang menyebabkan munculnya biaya jasa pendukung. Dalam memilih dasar alokasi biaya departemen pendukung, berbagai usaha harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya).
D.Tujuan Alokasi
Tujuan dari alokasi adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh harga yang disepakati bersama
2. Menghitung profitabilitas lini produk
3. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian
4. Menilai persediaan
5. Memotivasi para manajer
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
A) Tarif Pembebanan Tunggal
B) Tarif pembebanan ganda
A. Tarif Pembenanan Tunggal
Jenis Produk | | Total |
Produk A | 100.000 Kardus x Rp 50.000,00 = | Rp 5.000.000.000,00 |
Produk B | 200.000 Kardus x Rp 50.000,00 = | Rp 10.000.000.000,00 |
Produk C | 500.000 Kardus x Rp 50.000,00 = | Rp 25.000.000.000,00 |
Jumlah | 800.000 Kardus | Rp 40.000.000.000,00 |
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 1.000.000.000,00 + ( 790.000 Kardus x Rp 50.000,00)
= Rp 1.000.000.000,00 + Rp 39.500.000.000,00
= Rp 40.500.000.000,00
Jadi sebenarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 40.500.000.000,00 untuk pengepakan dan ada selisih sebesar Rp 12.500.000,00.
Jenis Produk | | Total |
Produk A | 90.000 Kardus x Rp 51.250,00 = | Rp 4.612.500.000,00 |
Produk B | 210.000 Kardus x Rp 51.250,00 = | Rp 10.762.500.000,00 |
Produk C | 490.000 Kardus x Rp 51.250,00 = | Rp 25.112.500.000,00 |
Jumlah | 790.000 Kardus | Rp 40.487.500.000,00 |
B. Tarif Pembebanan Ganda.
Jika tarif ganda digunakan, maka suatu tarif terpisah dihitung untuk tiap tipe sumber daya berdasarkan pada faktor penyebab. Kemudian, penggunaan aktual tiap tipe faktor penyebab dikalikan dengan tarif yang sesuai untuk mendapatkan jumlah biaya departemen pendukung yang dialokasikan.
Penggunaan Yang Dianggarkan Versus Penggunaan Aktual�
Ketika kita mengalokasikan biaya Departemen Pendukung ke Departemen Produksi, kita harus mengalokasikan biaya yang dianggarkan, karena kita harus menghitung biaya produk yang diproduksi. Biaya departemen pendukung yang dianggarkan harus dialokasikan ke departemen produksi untuk memperkirakan tariff overhead, karena tariff overhead diitung awal periode ketika biaya actual belum diketahui. Jadi biaya yang diannggarkan harus digunakan. Kemudian departemen pendukung yang dialokasikan adalah evaluasi kinerja, biaya departemen pendukung ini juga dianggarkan ke departemen produksi
MEMILIH METODE ALOKASI DEPARTEMEN PENDUKUNG�
Dalam menetapkan metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya Departemen Pendukung, perusahaan harus menentukan seberapa besar interaksi departemen pendukung. Selain itu merekan haru menimbang biaya dan manfaat yang berhubungan dengan ketiga pengalokasian biaya yaitu metode langsung, metode berurutan dan metode timbal balik.
A.Metode Langsung
B. Metode Alokasi Berurutan
C. Metode Alokasi Timbal Balik
TARIF OVERHEAD DEPARTEMEN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK�
Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung yang dialokasikan ke biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada departemen produksi dan membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam mesin.
Tarif Overhead Departemen Pengesahan : $355.000/71.000 jam mesin
= $5 per jam mesin
Tarif Overhead Departemen Perakitan : $215.000/107.500 jam mesin
= $2per jam tenaga kerja langsung
�LAMPIRAN : ALOKASI BIAYA PATUNGAN �
Metode Unit Fisik
Produk Sampingan
Metode Nilai Penjualan saat Pemisahan
Metode Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan