1 of 30

Teknik Wawancara Mendalam dan MMD

Pengalaman Belajar Lapangan 1

Prodi Kesehatan Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Pontianak

Tahun 2021/2022

2 of 30

Outline

  • Teknik wawancara mendalam
  • Menganalisis masalah dari wawancara mendalam
  • Penyajian data wawancara mendalam
  • Musyawarah Masyarakat Desa
  • Menentukan prioritas masalah saat MMD
  • Membuat akar masalah

3 of 30

Pengantar

  • Tidak semua kejadian/peristiwa itu tercatat dan terdokumentasi
  • Tidak semua yang tercatat dapat menjelaskan segala hal.
  • Survei terkadang tidak dapat mengungkap informasi yang dibutuhkan
  • Ingatan individu terkadang tidak lengkap dan tidak jelas
  • Banyak otak secara umum lebih brillian dibanding satu otak
  • Masalah Bersama, lebih baik didiskusikan secara Bersama.

4 of 30

Wawancara

  • Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002).
  • Wawancara juga merupakan alat mengecek ulang atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan responden.

5 of 30

Indepth interview

  • Penelitian yang bertujuan menggali pengalaman, pendapat, dan perasaan seseorang
  • Bertujuan untuk menggali topik-topik yang spesifik dan sensitif, misalnya kasus HIV
  • Bertujuan untuk menggali tanggapan yang beragam dan kontradiksi
  • Informan terbatas dan relatif sulit dikumpulkan

6 of 30

MMD (FGD)

  • Bertujuan mengidentifikasi dan menggali pendapat tentang norma kelompok
  • Bertujuan menemukan variasi atau keragaman jawaban dalam kelompok
  • Data/informasi yang dibutuhkan tidak terlalu spesifik, tidak bersifat sensitif
  • Informan/peserta yang tersedia cukup serta memungkinkan dikumpulkan

7 of 30

Indepth interview dan FGD

  • Dengan demikian Wawancara Mendalam cocok digunakan untuk menggali informasi dari individu tertentu, sedangkan Focus Group Discussion untuk menggali informasi dari sebuah kelompok.

8 of 30

Indepth interview dan MMD dalam PBL

  • Indepth interview 🡪 Menganalisis masala
  • MMD 🡪 Menentukan prioritas masalah dan analisis akar masalah

9 of 30

Sasaran Indepth Interview dalam PBL

  • Kepala Desa
  • Tokoh Masyarakat
  • Bidan desa (Petugas nakes di lokasi)
  • Tokoh agama
  • Dll.

10 of 30

Pertanyaan Berkualitas dan Teknik Probing

  • Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, maka beberapa hal perlu diperhatikan dalam melakukan pertanyaan yaitu:
  • Pertanyaan yang diajukan harus jelas, singkat dan mudah dimengerti. Untuk itu dalam menyusun pedoman wawancara peneliti perlu melakukan diskusi dengan sejawat atau orang yang paham karakteristik informan.
  • Pertanyaan yang diajukan sebaiknya merupakan pertanyaan tunggal untuk menghindari informan mengalam hambatan dalam melakukan interpretasi.
  • Pertanyaan yang diajukan sebaiknya pertanyaan yang bersifat terbuka agar informan memiliki kebebasan untuk menjawab.
  • Sebelum mengajukan pertanyaan tentang pendapat, perasaan dan persepsi sebaiknya pewawancara menanyakan tentang pengalaman dan perilaku yang berkaitan. Pertanyaan pengalaman dan perilaku akan membantu informan dalam menjawab informasi tentang pendapat, perasaan dan persepsi tersebut. Misalnya pewawancara ingin mengajukan pertanyaan tentang pendapat informan mengenai kualitas hidup akibat menderita kanker payudara, maka sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu tentang pengalamannya, seperti “sudah berapa lama ibu menderita kanker payudara?”

11 of 30

Pertanyaan Berkualitas dan Teknik Probing

  • Urutan pertanyaan dimulai dari yang bersifat umum (luas) lalu ke khusus (spesifik)
  • Pertanyaan-pertanyaan yang sensitif sebaiknya dihindari untuk menghindari ketersinggungan. Misalnya kepada informan ibu rumah tangga yang menderita HIV, jangan ajukan pertanyaan tentang perilaku suaminya yang menularkan.
  • Pewawancara berusaha agar mengembangkan hubungan baik (rapport) dengan informan.
  • Pewawancara agar melakukan teknik probing untuk memperdalam dan menggali jawaban informan. Seringkali informan menjawab pertanyaan pewawancara apa adanya. Dalam kondisi tersebut pewawancara yang belum terbiasa akan kebingungan menggali jawaban dari informan. Untuk itu pewawancara perlu dibekali pengetahuan tentang teknik probing.

12 of 30

Teknik probing

13 of 30

Teknik probing

14 of 30

Teknik dalam wawancara 1

a. Menciptakan dan menjaga suasana yang baik.

  • Adakan pembicaraan pemanasan: dengan menanyakan biodata responden (nama, alamat, hobi dll), namun waktunya jangan terlalu lama (±5 menit)
  • Kemukakan tujuan diadakannya penelitian, dengan maksud agar responden memahami pembahasan topik yang akan ditanyakan dan supaya lebih transparan kepada responden (adanya kejujuran).
  • Timbulkan suasana bebas: maksudnya responden boleh melakukan aktifitas yang lain ketika sesi wawancara ini berlangsung sehingga memberikan rasa “nyaman” bagi responden (tidak adanya tekanan), misalnya responden boleh merokok, minum kopi/teh, makan dan lain-lain
  • Timbulkan perasaan bahwa ia (responden) adalah orang yang penting, kerjasama dan bantuannya sangat diperlukan: bahwa pendapat yang responden berikan akan dijaga kerahasiannya dan tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam wawancara ini. Semua pendapat yang responden kemukakan sangat penting untuk pelaksanaan penelitian ini.

b. Mengadakan probing. Menggali keterangan yang lebih mendalam, hal ini dilakukan karena :�– Apabila jawaban tidak relevan dengan pertanyaan�– Apabila jawaban kurang jelas atau kurang lengkap�– Apabila ada dugaan jawaban kurang mendekati kebenaran

15 of 30

Teknik Wawancara 2

c. Tidak memberikan sugesti untuk memberikan jawaban-jawaban tertentu kepada responden yang akhirnya nanti apa yang dikemukakan (pendapat) responden bukan merupakan pendapat dari responden itu sendiri

d. Intonasi suara�Jika pewawancara merasa lelah atau bosan atau tidak suka dengan jawaban responden, hendaknya intonasi suara dapat dikontrol dengan baik agar responden tetap memiliki rasa “nyaman” dalam sesi wawancara tersebut. Hal yang dapat dilakukan misalnya; mengambil minum, ngobrol hal yang lain, membuat candaan dll)

e. Kecepatan berbicara�Agar responden dapat mencerna apa yang ditanyakan sehingga memberikan jawaban yang diharapkan oleh pewawancara

f. Sensitifitas pertanyaan�Pewawancara mampu melakukan empati kepada responden sehingga membuat responden tidak malu dalam menjawab pertanyaan tersebut

g. Kontak mata�Agar responden merasa dihargai, dibutuhkan selama proses wawancara tersebut

h. Kepekaan nonverbal�Pewawancara mampu melihat gerakan dari bahasa tubuh yang ditunjukan oleh responden, misalnya responden merasa tidak nyaman dengan sikap yang ditunjukan oleh pewawancara, pertanyaan atau hal lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan informasi yang diterima tidak lengkap

16 of 30

Teknik wawancara 3

i. Waktu�Dalam pelakasanaan wawancara-mendalam ini pewawancara dapat mengontrol waktu. Hal ini dikuatirkan responden dapat menjadi bosan, lelah sehingga informasi yang diharapkan tidak terpenuhi dengan baik. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan wawancara-mendalam yang dilakukan secara tatap muka adalah 1-2 jam, tergantung isu atau topik yang dibahas.

Sebelum dilakukan wawancara-mendalam, perlu dibuatkan pedoman (guide) wawancara. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pewawancara dalam menggali pertanyaan serta menghindari agar pertanyaan tersebut tidak keluar dari tujuan penelitian. Namun pedoman (guide) wawancara tersebut tidak bersifat baku  dapat dikembangkan dengan kondisi pada saat wawancara berlangsung dan tetap pada koridor tujuan diadakannya penelitian tersebut.

17 of 30

Teknik wawancara 4

Agar dalam pembuatan report serta analisa wawancara-mendalam berjalan dengan baik, diperlukan alat dokumentasi untuk menunjang pelaksanaan wawancara-mendalam tersebut. Alat dokumentasi adalah :�1. Recoder (alat perekam suara)�Hal ini bertujuan untuk memudahkan pewawancara mengingat kembali mengenai wawancara yang telah dilakukan. Sehingga dapat membantu dalam pembuatan report dan analisanya�2. Kamera�Dilakukan untuk kepentingan arsip dan juga untuk mencegah terjadinya pelaksanaan wawancara dengan responden yang sama agar informasi yang diberikan tidak bias�3. Catatan lapangan�Hal ini dilakukan sebagai informasi tambahan (faktor pendukung) dalam melakukan analisa.

18 of 30

Community Public Health Program

Program Studi Kesehatan Masyarakat�Universitas Muhammadiyah Pontianak

2021/2022

19 of 30

  • Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan warga desa beserta tokoh masyarakatnya dan para petugas untuk membahas hasil Survei Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil survei mawas diri.

20 of 30

Tujuan

  • Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya;
  • Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan Desa Siaga dan Poskesdes;
  • Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.

21 of 30

Tujuan MMD PBL

  • Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya berdasarkan hasila temuan mhsw;
  • Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan program kegiatan PBL;
  • Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.

22 of 30

Teknis MMD saat PBL

  • Menentukan prioritas masalah
  • Membuat akar masalah

23 of 30

Penentuan Prioritas Masalah Saat MMD

  • Memaparkan hasil olahan data dari fasilitas kesehatan (data sekunder) dan dari hasil survei komunitas (Data primer) 🡪 temuan dalam kegiatan sebelumnya.
  • Menyampaikan pentingnya menetapkan prioritas masalah
  • Mendiskusikan dengan peserta diskusi terkait:
  • Kebenaran data tersebut
  • Mana masalah yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu

4. Membuat kesimpulan terkait masalah yang perlu diprioritaskan

24 of 30

Penentuan akar masalah Saat MMD

  • Menyampaikan kembali hasil penetapan prioritas masalah
  • Menyampaikan pentingnya menetapkan akar masalah
  • Mengeksplorasi akar penyebab masalah (Sebaiknya baca teori dan hasil penelitian empirik terlebih dahulu, apabila perlu sudah disiapkan rancangan akar masalah dari masing-masing masalah yang ditemukan)
  • Menetapkan akar penyebab masalah

25 of 30

Peserta, Tempat dan Waktu Pelaksanaan MMD

  • MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas dan sektor terkait di tingkat kecamatan (Seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama dan lain-lain). MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa.
  • MMD dilaksanakan segera setelah hasil survey didapatkan.

26 of 30

Cara Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa

  • Pembukaan dilakukan oleh kepala desa dengan menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama;
  • Perkenalan peserta yang dipimpin oleh mahasiswa untuk menimbulkan suasana keakraban;
  • Penyajian hasil survei oleh mahasiswa selaku pelaksana urvei;
  • Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah kesehatan dan hasil PBL dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa/bidan di desa;
  • Menggali potensi dan menemukenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi;
  • Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Desa;
  • Menyimpulkan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa;

27 of 30

Analisis

Bayi Meninggal saat dilahirkan

Kesehatan Ibu Saat Hamil (Gizi, perilaku, lingkungan)

Kesehatan Perempuan sejak Bayi sampai pra konsepsi (gizi, perilaku, lingkungan)

Dukungan

(Suami, Keluarga & Masy.)

Pelayanan Kesehatan (Alat, Tenaga, Bahan,, Manaj.)

Sarana Prasarana (ambulan, Jalan, RS/ Tempat Bersalin, air, listrik)

Kesehatan Lingkungan (udara, kebersihan)

Penanganan Bayi Lahir (Keluarga, nakes, Penolong)

  • Kelainan pd janin
  • Ada penyulit

28 of 30

29 of 30

30 of 30

Selamat mengikuti PBL

  • Semoga sukses dan lancar