1 of 17

ASUHAN KEPERAWATANMENINGITIS DAN ENSEFALITIS

2 of 17

MENINGITIS

Definisi

  • Merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan arahnoid dan piamatter di otak serta spinal cord. Inflamasi ini lebih sering disebabkan oleh bakteri dan virus meskipun penyebab lainnya seperti jamur dan protozoa juga terjadi. (Donna D.,1999).
  • Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur(Smeltzer, 2001).

3 of 17

Etiologi

    • Meningitis Bakterial (Meningitis sepsis)
    • Meningitis Virus (Meningitis aseptic)
    • Meningitis Jamur
  • Faktor resiko terjadinya meningitis :
  • Infeksi sistemik
  • Pada meningitis bacterial,
  • Trauma kepala
  • Kelainan anatomis

4 of 17

Manifestasi Klinis

Anak dan Remaja

  • Demam
  • Mengigil
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Perubahan pada sensorium
  • Kejang (seringkali merupakan tanda-tanda awal)
  • Peka rangsang
  • Agitasi

Bayi dan Anak Kecil

    • Demam
    • Muntah
    • Peka rangsang yang nyata
    • Sering  kejang (sering kali disertai denagan menangis nada tinggi)
    • Fontanel menonjol.

5 of 17

Pemeriksaan Diagnostik

  • Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisa cairan otak.
  • Meningitis bacterial: tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut, leukosit dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur posistif terhadap beberapa jenis bakteri.
  • Meningitis virus : tekanan bervariasi, CSF jernih, leukositosis, glukosa dan protein normal, kultur biasanya negative.

6 of 17

Penatalaksanaan

Farmakologis

  • Obat anti inflamasi :
  • Pengobatan simtomatis :
  • Pengobatan suportif :

Perawatan

a.  Pada waktu kejang

1)  Longgarkan pakaian, bila perlu dibuka.

2)  Hisap lender

3)  Kosongkan lambung untuk menghindari muntah dan aspirasi.

4)  Hindarkan penderita dari rodapaksa (misalnya jatuh).

b.  Pemantauan ketat.

1)  TTV

2)  Produksi air kemih

3)  Faal hemostasis untuk mengetahui secara dini adanya DC.

7 of 17

ENSEFALITIS

Definisi 

  • Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.
  • Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus.

8 of 17

Manifestasi Klinis

  • Meskipun penyebabnya berbeda-beda, Secara umum, gejala berupa Trias Ensefalitis yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun. (Mansjoer, 2000). Adapun tanda dan gejala Ensefalitis sebagai berikut:
  • Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia
  • Kesadaran dengan cepat menurun
  • Muntah
  • Kejang-kejang,
  • bingung, koma, hemiparesis, gerakan involunter, kelemahan otot-otot wajah.

9 of 17

Pemeriksaan Diagnostik

    • Pemeriksaan serologis
    • Pemeriksaan darah
    • EEG/ Electroencephalography
    • CT scan

10 of 17

Penatalaksanaan

  • Terapi antimikroba :        
  • Ensefalitis virus
  • Pengobatan simptomatis: 
  • Pengobatan antivirus

Mengurangi meningkatnya tekanan intracranial, management edema otak :

a) Mempertahankan hidrasi, monitor balance cairan : jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan anak.

b) Pemberian Glukosa 20%, 10ml intravena

11 of 17

Perbedaan Ensefalitis dengan Meningitis

Encephalitis

Meningitis

Kesadaran ↓

Kesadaran relatif masih baik

Demam ↓

Demam ↑

Lokasi terinfeksi di jaringan otak

Lokasi terinfeksi di selaput otak

Banyak disebabkan virus

Banyak disebabkan bakteri

12 of 17

Asuhan Keperawatan Meningitis dan Esefalitis

Pengkajian

  • Keluhan utama:
  • Riwayat penyakit sekarang:
  • Riwayat penyakit dahulu:
  • Riwayat Kesehatan Keluarga:
  • Imunisasi:
  • Pemeriksaan fisik (ROS)

B1 (Breathing)

B2 (Blood)

B3 (Brain)

B4 (Bladder)

B5 (Bowel)

B6 (Bone)

Diagnosa

  • Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral yang mengubah/menghentikan darah arteri/virus
  • Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum/fokal, kelemahan umum.
  • Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan.

13 of 17

Analisa Data

Analisa Data

Etiologi

Masalah Keperawatan

DS: Nyeri kepala, Pusing, kehilangan memori, bingung, kelelahan, kehilangan visual, kehilangan sensasi

DO: Bingung / disorientasi, penurunan kesadaran, perubahan status mental, gelisah, perubahan motorik, dekortikasi, deserebrasi, kejang, dilatasi pupil, edema papil

CO 2 Hipoksia serebri

Permiabilitas vaskuler ­

Transudasi cairan

Edema serebri

Volume tengkorak ­

Vasospasme pembuluh darah serebri

Sirkulasi terhenti

Gangguan perfusi jaringan

Gangguan perfusi jaringan serebral

DS:-

DO: pasien mengalami kejang, gangguan motorik, ataksia.

Gangguan transmisi impuls

Kejang

Risiko tinggi terhadap cedera

Risiko tinggi terhadap cedera

DS: merasa lemah

DO: pasien terlihat pucat dan lemah

Kejang

Kelemahan

Gangguan mobilitas fisik

Gangguan mobilitas fisik

14 of 17

Intervensi

  • Diagnosa 1 : gangguan perfusi jaringan serebral b.d edema serebral yang mengubah/ menghentikan darah arteri/virus
  • Tujuan : Perfusi jaringan menjadi adekuat
  • Kriteri hasil : Kesadaran kompos mentis       

       

Intervensi

Rasional

Mandiri

Tirah baring dengan posisi kepala datar.

 Perubahan tekanan CSS mungkin merupakan potensi adanya resiko herniasi batang otak yang memerlukan tindakan medis dengan segera

Bantu berkemih, membatasi batuk, muntah mengejan.

Aktivitas seperti ini akan meningkatkan tekanan intratorak dan intraabdomen yang dapat men9ingkatkan TIK.

Kolaborasi. Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat.

 Peningkatanaliran vena dari kepal akna menurunkan TIK

Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ).

Meminimalkan fluktuasi dalam aliran vaskuler dan TIK.

Berikan obat : steroid, clorpomasin, asetaminofen

Menurunkan permeabilitas kapiler untuk membatasi edema serebral, mengatasi kelainan postur tubuh atau menggigil yang dapat meningkatkan TIK, menurunkan konsumsi oksigen dan resiko kejang

15 of 17

Diagnosa 4 : Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum/lokal, kelemahan umum.�Tujuan             : Mengurangi risiko cidera akibat kejang�Kriteria hasil  : Tidak ditemukan cidera selama kejang

Intervensi

Rasional

Mandiri�Pertahankan penghalang tempat tidur tetap terpasang dan pasang jalan nafas buatan

 Melindungi pasien bila terjadi kejang

Tirah baring selama fase akut

Menurunkan resiko terjatuh/trauma ketika terjadi vertigo, sinkop, atau ataksia

Kolaborasi

Berikan obat : venitoin, diaepam, venobarbital.

 Merupakan indikasi untuk penanganan dan pencegahan kejang

16 of 17

Diagnosa 5 : gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan akekuatan.�Tujuan : Klien dapat beraktifitas kembali dengan normal�Kriteria Hasil :Klien tidak merasa lemah�

Intervensi

Rasional

Bantu latihan rentang gerak.

Mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi/posisi normal akstremitas dan menurunkan terjadinya vena yang statis

Berikan perawatan kulit, masase dengan pelembab.

Meningkatkan sirkulasi, elastisitas kulit, dan menurunkan resiko terjadinya ekskoriasi kulit

Berikan matras udara atau air, perhatikan kesejajaran tubuh secara fumgsional.

Menyeimbangkan tekanan jaringan, meningkatkan sirkulasi dan membantu meningkatkan arus balik vena untuk menurunkan resiko terjadinya trauma jaringan.

Berikan program latihan dan penggunaan alat mobilisasi.

Proses penyembuhan yang lambat seringkali menyertai trauma kepala dan pemulihan secara fisik merupakan bagian yang amat penting dari suatu program pemulihan tersebut.

17 of 17

Evaluasi

  • Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain.
  • Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik dan fungsi motorik/sensorik, tanda-tanda vital stabil.
  • Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.
  •  Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.
  •  Mencapai kembali atau mempertahankan posisi fungsional optimal dan kekuatan.
  • Meningkatkan tingkat kesadaran biasanya dan fungsi persepsi.
  • Tampak rileks dan mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang situasi.