ASUHAN KEPERAWATAN�MENINGITIS DAN ENSEFALITIS
MENINGITIS
Definisi
Etiologi
Manifestasi Klinis
Anak dan Remaja
Bayi dan Anak Kecil
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan
Farmakologis
Perawatan
a. Pada waktu kejang
1) Longgarkan pakaian, bila perlu dibuka.
2) Hisap lender
3) Kosongkan lambung untuk menghindari muntah dan aspirasi.
4) Hindarkan penderita dari rodapaksa (misalnya jatuh).
b. Pemantauan ketat.
1) TTV
2) Produksi air kemih
3) Faal hemostasis untuk mengetahui secara dini adanya DC.
ENSEFALITIS
Definisi
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan
Mengurangi meningkatnya tekanan intracranial, management edema otak :
a) Mempertahankan hidrasi, monitor balance cairan : jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan anak.
b) Pemberian Glukosa 20%, 10ml intravena
Perbedaan Ensefalitis dengan Meningitis
Encephalitis | Meningitis |
Kesadaran ↓ | Kesadaran relatif masih baik |
Demam ↓ | Demam ↑ |
Lokasi terinfeksi di jaringan otak | Lokasi terinfeksi di selaput otak |
Banyak disebabkan virus | Banyak disebabkan bakteri |
Asuhan Keperawatan Meningitis dan Esefalitis
Pengkajian
B1 (Breathing)
B2 (Blood)
B3 (Brain)
B4 (Bladder)
B5 (Bowel)
B6 (Bone)
Diagnosa
Analisa Data
Analisa Data | Etiologi | Masalah Keperawatan |
DS: Nyeri kepala, Pusing, kehilangan memori, bingung, kelelahan, kehilangan visual, kehilangan sensasi DO: Bingung / disorientasi, penurunan kesadaran, perubahan status mental, gelisah, perubahan motorik, dekortikasi, deserebrasi, kejang, dilatasi pupil, edema papil | CO 2 Hipoksia serebri Permiabilitas vaskuler Transudasi cairan Edema serebri Volume tengkorak Vasospasme pembuluh darah serebri Sirkulasi terhenti Gangguan perfusi jaringan | Gangguan perfusi jaringan serebral |
DS:- DO: pasien mengalami kejang, gangguan motorik, ataksia. | Gangguan transmisi impuls Kejang Risiko tinggi terhadap cedera | Risiko tinggi terhadap cedera |
DS: merasa lemah DO: pasien terlihat pucat dan lemah | Kejang Kelemahan Gangguan mobilitas fisik | Gangguan mobilitas fisik |
Intervensi
Intervensi | Rasional |
Mandiri Tirah baring dengan posisi kepala datar. | Perubahan tekanan CSS mungkin merupakan potensi adanya resiko herniasi batang otak yang memerlukan tindakan medis dengan segera |
Bantu berkemih, membatasi batuk, muntah mengejan. | Aktivitas seperti ini akan meningkatkan tekanan intratorak dan intraabdomen yang dapat men9ingkatkan TIK. |
Kolaborasi. Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat. | Peningkatanaliran vena dari kepal akna menurunkan TIK |
Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ). | Meminimalkan fluktuasi dalam aliran vaskuler dan TIK. |
Berikan obat : steroid, clorpomasin, asetaminofen | Menurunkan permeabilitas kapiler untuk membatasi edema serebral, mengatasi kelainan postur tubuh atau menggigil yang dapat meningkatkan TIK, menurunkan konsumsi oksigen dan resiko kejang |
Diagnosa 4 : Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum/lokal, kelemahan umum.�Tujuan : Mengurangi risiko cidera akibat kejang�Kriteria hasil : Tidak ditemukan cidera selama kejang
Intervensi | Rasional |
Mandiri�Pertahankan penghalang tempat tidur tetap terpasang dan pasang jalan nafas buatan | Melindungi pasien bila terjadi kejang |
Tirah baring selama fase akut | Menurunkan resiko terjatuh/trauma ketika terjadi vertigo, sinkop, atau ataksia |
Kolaborasi Berikan obat : venitoin, diaepam, venobarbital. | Merupakan indikasi untuk penanganan dan pencegahan kejang |
Diagnosa 5 : gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan akekuatan.�Tujuan : Klien dapat beraktifitas kembali dengan normal�Kriteria Hasil :Klien tidak merasa lemah�
Intervensi | Rasional |
Bantu latihan rentang gerak. | Mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi/posisi normal akstremitas dan menurunkan terjadinya vena yang statis |
Berikan perawatan kulit, masase dengan pelembab. | Meningkatkan sirkulasi, elastisitas kulit, dan menurunkan resiko terjadinya ekskoriasi kulit |
Berikan matras udara atau air, perhatikan kesejajaran tubuh secara fumgsional. | Menyeimbangkan tekanan jaringan, meningkatkan sirkulasi dan membantu meningkatkan arus balik vena untuk menurunkan resiko terjadinya trauma jaringan. |
Berikan program latihan dan penggunaan alat mobilisasi. | Proses penyembuhan yang lambat seringkali menyertai trauma kepala dan pemulihan secara fisik merupakan bagian yang amat penting dari suatu program pemulihan tersebut. |
Evaluasi