1 of 6

Pengertian Abreviasi

  • Abreviasi (dari bahasa Latin brevis, yang berarti "pendek") merupakan proses morfologis berupa penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus kata. Istilah lain untuk Abreviasi ialah pemendekan, sedang hasil prosesnya disebut kependekan.

  • Abreviasi dapat juga diartikan sebagai proses penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga jadilah bentuk baru yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi ialah pemendekan, sedang hasil prosesnya disebut kependekan (Harimurti Kridalaksana, 1989: 159).

2 of 6

Jenis-jenis Abreviasi

  • Singkatan

Singkatan yaitu salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak, misalnya: FSUI (Fakultas Sastra Universitas Indonesia), KKN (Kuliah Kerja Nyata), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).

  • Penggalan

Penggalan yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem, seperti Prof (Profesor), Kol (Kolonel), Pak (Bapak).

  • Akronim

Akronim yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik bahasa Indonesia seperti SIM (Surat Izin Mengemudi), IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan), LAN (Lembaga Administrasi Negara).

3 of 6

Lanjutan….

  • Kontraksi

Kontarksi yaitu proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau gabungan leksem seperti takkan (tidak akan), rudal (peluru Kendal), sendratari (seni drama tari).

  • Lambang huruf

konseLambang huruf yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan p dasar kuantitas, satuan atau unsur, seperti cm (centimeter), kg (kilo gram), Au (Aurum).

4 of 6

Morfem Visual dan morfem Auditif

Morfem visual

Merupakan bentuk bahasa satuan yang tidak pernah dilafalkan. Dalam kaitannya dengan kependekan, yang termasuk dalam morfem visual adalah bentuk singkatan yang tidak dieja huruf demi huruf seperti dll.

Morfem auditif

Merupakan bentuk bahasa satuan yang dapat dilafalkan sesuai dengan bentuk grafemnya. Dalam kaitannya dengan kependekan, yang termasuk dalam morfem auditif adalah bentuk singkatan yang dapat dieja huruf demi huruf. Misalnya, PBSI (pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).

5 of 6

Kependekan Sebagai Bentuk

Monomorfemis atau polimorfemisv

•Diantara bentuk-bentuk singkatan yang bermacam-macam jeisnya kita jumpai bentuk seperti : itjen, kalab, kalitbangdiklat. Bentuk-bentuk itu menjadi masalh bagi peneliti bahasa.

•Masalahnya, apakah bentuk-bentuk itu dapat dianggap sebagai bentuk yang monomorfemis atau bentuk yang polimorfemis. Bagi beberapa kalangan, bentuk It, jen, ka, lab, lit, bang, dik dan lat merupakan bentuk-bentuk yang tidak asing lagi, karena muncul dengan singkatan-singkatan lain seperti itlit, itkeh,mayjen, dirjen, kabag dan seterusnya.

•Oleh karena itu, untuk kelompok tertentu bentuk seperti itjen, kalab, kalitbangdiklat merupakan bentuk yang polimorfemis. Untuk kelompok lain bentuk-bentuk serupa itu merupakan bentuk monomorfemis, karena menunjuk padasatu referen.

6 of 6

Alomorf dan Aloleks

•Hubungan antara sebuah bentuk kependekan dan bentuk kepanjangan dapat dilihat dari dua segi, yaitu :

1.Sebuah bentuk kependekan dapat dianggap sebagai alomorf dari bentuk kepanjangannya.

2.Sebuah bentuk kependekan dapat dianggap sebagai aloleks dari bentuk kepanjangannya