1 of 39

ANALISIS BUTIR SOAL

A. Yani (Pengawas Pembina)

2 of 39

TUGAS UTAMA GURU

Berdasarkan peraturan:

  1. Merencanakan, melaksanalan, menilai, mengevaluasi, dan membuat tindak lanjut;
  2. Tugas tambahan;

3 of 39

Pengertian Analisis Soal

Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996: 308).

4 of 39

Tujuan

  • Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan.
  • membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan

(Aiken, 1994: 63).

5 of 39

Soal yang Bermutu

adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya di antaranya dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan guru.

6 of 39

Analisis Kualitatif

01

Analisis Kuantitatif

02

Teknik Analisis Butir Soal

dalam kaitan dengan isi dan bentuknya (mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk)

dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya (kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya)

(Anastasi dan Urbina, 1997)

7 of 39

Manfaat Analisis Butir Soal

Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam tes atau dalam pembelajaran, diantaranya:

  1. Membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang digunakan,
  2. Sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal seperti tes yang disiapkan guru untuk siswa di kelas,
  3. Mendukung penulisan butir soal yang efektif,
  4. Secara materi dapat memperbaiki tes di kelas,
  5. Meningkatkan validitas soal dan reliabilitas;

(Anastasi dan Urbina, 1997:184)

8 of 39

Manfaat lain

  1. Menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan,
  2. Memberi masukan kepada siswa tentang kemampuan dan sebagai dasar untuk bahan diskusi di kelas,
  3. Memberi masukan kepada guru tentang kesulitan siswa,
  4. Memberi masukan pada aspek tertentu untuk pengembangan kurikulum,
  5. Merevisi materi yang dinilai atau diukur,
  6. Meningkatkan keterampilan penulisan soal

(Nitko, 1996: 308-309).

9 of 39

Manfaat Lainnya

  1. Apakah fungsi soal sudah tepat?
  2. Apakah soal ini memiliki tingkat kesukaran yang tepat?
  3. Apakah soal bebas dari hal-hal yang tidak relevan?
  4. Apakah pilihan jawabannya efektif?
  5. Diskusi kelas efisien tentang hasil tes,
  6. Untuk kerja remedial,
  7. Untuk peningkatan secara umum pembelajaran di kelas, dan
  8. Untuk peningkatan keterampilan pada konstruksi tes.

Linn dan Gronlund (1995: 315)

10 of 39

Aanalisis butir soal bertujuan untuk menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya; untuk meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh soal, serta meningkatkan pembelajaran melalui ambiguitas soal dan keterampilan tertentu yang menyebabkan peserta didik sulit.

11 of 39

ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUALITATIF

01

12 of 39

ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUALITATIF

Aspek yang diperhatikan di dalam penelaahan secara kualitatif ini adalah setiap soal ditelaah dari segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman penskorannya.

Yang harus disiapkan:

  1. kisi-kisi tes,
  2. kurikulum yang digunakan,
  3. buku sumber, dan
  4. kamus bahasa Indonesia.

13 of 39

Teknik Panel.

Teknik Moderator

Setiap butir soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penulisan butir soal, yaitu ditelaah dari segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, kebenaran kunci jawaban/pedoman penskorannya yang dilakukan oleh beberapa penelaah;

Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai penengah; setiap soal ditelaah secara bersama;

TEKNIK ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUALITATIF

14 of 39

Prosedur Analisis Secara Kualitatif

Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya

Pelaksanaan:

  1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
  2. Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan kriteria!
  3. Berilah tanda cek (V) pada kolom "Tidak" bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
  4. kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.

15 of 39

Prosedur Analisis Secara Kualitatif

Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya

Pelaksanaan:

  1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
  2. Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan kriteria!
  3. Berilah tanda cek (V) pada kolom "Tidak" bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
  4. kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.

16 of 39

Prosedur Analisis Secara Kualitatif

Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya

Pelaksanaan:

  1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
  2. Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan kriteria!
  3. Berilah tanda cek (V) pada kolom "Tidak" bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
  4. kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.

17 of 39

Prosedur Analisis Secara Kualitatif

Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya

Pelaksanaan:

  1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
  2. Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan kriteria!
  3. Berilah tanda cek (V) pada kolom "Tidak" bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
  4. kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.

18 of 39

Prosedur Analisis Secara Kualitatif

Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya

Pelaksanaan:

  1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
  2. Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan kriteria!
  3. Berilah tanda cek (V) pada kolom "Tidak" bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
  4. kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.

19 of 39

Prosedur Analisis Secara Kualitatif

Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya

Pelaksanaan:

  1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
  2. Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan kriteria!
  3. Berilah tanda cek (V) pada kolom "Tidak" bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
  4. kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.

20 of 39

ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUANTITATIF

02

21 of 39

ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUANTITATIF

adalah penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan.

22 of 39

Teknik Modern

Teknik Klasik

Yaitu penelaahan butir soal dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal, menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu soal dengan kemampuan siswa. Nama lain IRT adalah latent trait theory (LTT), atau characteristics curve theory (ICC).

Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik.

TEKNIK ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUANTITATIF

23 of 39

Teknik Klasik

Kelebihan analisis butir soal secara klasik adalah murah, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer, murah, sederhana, familier dan dapat menggunakan data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil (Millman dan Greene, 1993: 358)

24 of 39

Contoh

Adapun proses analisisnya sudah banyak dilaksanakan para guru di sekolah seperti beberapa contoh di bawah ini.

  1. Langkah pertama yang dilakukan adalah menabulasi jawaban yang telah dibuat pada setiap butir soal yang meliputi berapa peserta didik yang: (1) menjawab benar pada setiap soal, (2) menjawab salah (option pengecoh), (3) tidak menjawab soal. Berdasarkan tabulasi ini, dapat diketahui tingkat kesukaran setiap butir soal, daya pembeda soal, alternatif jawaban yang dipilih peserta didik.

  • Misalnya analisis untuk 32 siswa, maka langkah (1) urutkan skor siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah. (2) Pilih 10 lembar jawaban pada kelompok atas dan 10 lembar jawaban pada kelompok bawah. (3) Ambil kelompok tengah (12 lembar jawaban) dan tidak disertakan dalam analisis. (4) Untuk masing-masing soal, susun jumlah siswa kelompok atas dan bawah pada setiap pilihan jawaban. (5) Hitung tingkat kesukaran pada setiap butir soal. (6) Hitung daya pembeda soal. (7) Analisis efektivitas pengecoh pada setiap soal

(Linn dan Gronlund, 1995: 318-319).

25 of 39

tingkat kesukaran butir

penyebaran pilihan jawaban

frekuensi jawaban pada setiap pilihan jawaban

01

daya pembeda butir

02

03

04

Aspek ayang dianalisa

mengetahui berfungsi tidaknya jawaban yang tersedia.

tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes

peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu.

membedakan antara warga belajar/siswa yang telah menguasai materi dan yang tidak/kurang/belum menguasai materi.

26 of 39

1. tingkat kesukaran butir

Rumus ini dipergunakan untuk soal obyektif

Rumus ini dipergunakan untuk soal uraian

0,00 - 0,30 soal tergolong sukar 0,31 - 0,70 soal tergolong sedang 0,71 - 1,00 soal tergolong mudah

27 of 39

Tingkat kesukaran butir soal memiliki 2 kegunaan

Tingkat kesukaran butir soal memiliki 2 kegunaan, yaitu kegunaan bagi guru dan kegunaan bagi pengujian dan pengajaran Kegunaannya bagi guru adalah:

  1. (1) sebagai pengenalan konsep terhadap pembelajaran ulang dan memberi masukan kepada siswa tentang hasil belajar mereka,
  2. (2) memperoleh informasi tentang penekanan kurikulum atau mencurigai terhadap butir soal yang bias.

Adapun kegunaannya bagi pengujian dan pengajaran adalah:

  1. (a) pengenalan konsep yang diperlukan untuk diajarkan ulang,
  2. (b) tandatanda terhadap kelebihan dan kelemahan pada kurikulum sekolah,
  3. (c) memberi masukan kepada siswa,
  4. (d) tanda-tanda kemungkinan adanya butir soal yang bias,
  5. (e) merakit tes yang memiliki ketepatan data soal.

(Nitko, 1996: 310- 313).

28 of 39

Tingkat kesukaran butir soal juga dapat digunakan untuk memprediksi alat ukur itu sendiri (soal) dan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan guru.

Misalnya satu butir soal termasuk kategori mudah, maka prediksi terhadap informasi ini adalah seperti berikut.

  1. 1) Pengecoh butir soal itu tidak berfungsi.
  2. 2) Sebagian besar siswa menjawab benar butir soal itu; artinya bahwa sebagian besar siswa telah memahami materi yang ditanyakan.

29 of 39

Bila suatu butir soal termasuk kategori sukar, maka prediksi terhadap informasi ini adalah seperti berikut.

  1. 1) Butir soal itu "mungkin" salah kunci jawaban.
  2. 2) Butir soal itu mempunyai 2 atau lebih jawaban yang benar.
  3. 3) Materi yang ditanyakan belum diajarkan atau belum tuntas pembelajarannya, sehingga kompetensi minimum yang harus dikuasai siswa belum tercapai.
  4. 4) Materi yang diukur tidak cocok ditanyakan dengan menggunakan bentuk soal yang diberikan (misalnya meringkas cerita atau mengarang ditanyakan dalam bentuk pilihan ganda).
  5. 5) Pernyataan atau kalimat soal terlalu kompleks dan panjang.

30 of 39

2. Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara warga belajar/siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan warga belajar/siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan

31 of 39

Manfaat daya pembeda butir soal

Manfaat daya pembeda butir soal adalah seperti berikut ini.

  1. 1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak.
  2. 2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau belum memahami materi yang diajarkan guru.

Apabila suatu butir soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat dicurigai "kemungkinannya" seperti berikut ini.

  • • Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat.
  • • Butir soal itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar
  • • Kompetensi yang diukur tidak jelas
  • • Pengecoh tidak berfungsi
  • • Materi yang ditanyakan terlalu sulit, schingga banyak siswa yang menebak
  • • Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah informasi dalam butir soalnya

32 of 39

Rumus DP

33 of 39

3. Penyebaran Pilihan Jawaban

  • Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar dalam penelaahan soal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berfungsi tidaknya jawaban yang tersedia.

  • Suatu pilihan jawaban (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi apabila pengecoh:
    1. 1) paling tidak dipilih oleh 5 % peserta tes/siswa,
    2. 2) lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang belum paham materi.

34 of 39

4. Reliabilitas Skor Tes

Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes. Indeks reliabilitas berkisar antara 0 - 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi pula keajegan/ketepatannya

35 of 39

Menentukan reliabilitas Tes

Menentukan reliabilitas skor tes, yaitu :

  1. 1) Keajegan pengukuran ulang: kesesuaian antara hasil pengukuran pertama dan kedua dari sesuatu alat ukur terhadap kelompok yang sama.
  2. 2) Keajegan pengukuran setara: kesesuaian hasil pengukuran dan 2 atau lebih alat ukur berdasarkan kompetensi kisi-kisi yang lama.
  3. 3) Keajegan belah dua: kesesuaian antara hasil pengukuran belahan pertama dan belahan kedua dari alat ukur yang sama.

36 of 39

Teknik Modern

Teknik Klasik

Yaitu penelaahan butir soal dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal, menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu soal dengan kemampuan siswa. Nama lain IRT adalah latent trait theory (LTT), atau characteristics curve theory (ICC).

Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik.

TEKNIK ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUANTITATIF

37 of 39

Teknik Modern

Analisis butir soal secara modern yaitu penelaahan butir soal dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal. Teori ini merupakan suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu scal dengan kemampuan siswa. Nama lain IRT adalah latent trait theory (LTT), atau characteristics curve theory (ICC).

38 of 39

Teknik Modern dengan Komputer

Analisis butir soal dengan komputer maksudnya adalah penelaahan butir soal secara kuantitatif yang penghitungannya menggunakan bantuan program komputer. Analisis data dengan menggunakan program komputer adalah sangat tepat. Karena tingkat keakuratan hitungan dengan menggunakan program komputer lebih tinggi bila dibandingkan dengan diolah secara manual atau menggunakan kalkulator/ tangan. Program komputer yang digunakan untuk menganalisis data modelnya bermacam-macam tergantung tujuan dan maksud analisis yang diperlukan.

  1. ITEMAN
  2. EXCEL
  3. SPSS (Statistical Program for Social Science)

39 of 39

Terima Kasih