PERSEPSI DAN PERILAKU PEMILIH PADA PILKADA KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020
LAPORAN SURVEI KABUPATEN TORAJA UTARA
Masagena Research Center
September 2020
KATA PENGANTAR
Laporan ini mengemukakan temuan hasil survei Persepsi dan Perilaku Pemilih Pada Pilkada Toraja Utara terkait dengan berbagai macam aspek Pemilihan, diantaranya pengetahuan pemilih tentang Pilkada, partisipasi dan perilaku politik, persepsi dan harapan terhadap kualitas Pilkada, perilaku politik uang dan hoaks serta ujaran kebencian.
Pengumpulan data survei ini dilakukan antara tanggal 31 Agustus 2020 – 21 September 2020. Data dikumpulkan melalui serangkaian wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 400 (Empat ratus) orang responden yang dipilih sepenuhnya secara acak. Meskipun hanya mewawancarai empat ratus pemilih saja, namun hasil survei ini secara metodologi dapat diklaim mewakili pendapat seluruh penduduk Kabupaten Toraja Utara yang berpotensi menjadi pemilih (eligible voter).
Bagian 1
METODE SURVEI
Representasi
Jumlah Sampel
Margin of Error (MoE)
Metode Penarikan Sampel
Waktu Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data
Quality Control
METODOLOGI
Dipilih secara acak Responden per TPS
Dipilih secara acak TPS
Dipilih secara acak beberapa Desa/kelurahan
Didistribusi secara proporsional menurut estimasi jumlah pemilih di kecamatan
400 Sampel
Toraja Utara
Kecamatan (1)
Kecamatan (2)
Kecamatan (3)
DESA/ KELURAHAN
TPS
TPS
TPS
RESPONDEN
RESPONDEN
TPS
TPS
DESA/ KELURAHAN
STRUKTUR SAMPEL
Tabel 1. Distribusi Sampel Toraja Utara
DISTRIBUSI SAMPEL
Kecamatan | Responden Per Kecamatan | Persentase (%) |
AWAN RANTEKARUA | 5 | 1,25 |
BALUSU | 25 | 6,25 |
BANGKELEKILA' | 10 | 2,50 |
BARUPPU' | 10 | 2,50 |
BUNTAO | 10 | 2,50 |
BUNTU PEPASAN | 30 | 7,50 |
DENDE PIONGAN NAPO | 25 | 6,25 |
KAPALA PITU | 10 | 2,50 |
KESU' | 20 | 5,00 |
NANGGALA | 15 | 3,75 |
RANTEBUA | 20 | 5,00 |
RANTEPAO | 25 | 6,25 |
RINDINGALLO | 10 | 2,50 |
SA'DAN | 30 | 7,50 |
SANGGALANGI | 20 | 5,00 |
SESEAN | 45 | 11,25 |
SESEAN SULOARA | 20 | 5,00 |
SOPAI | 30 | 7,50 |
TALLUNGLIPU | 15 | 3,75 |
TIKALA | 10 | 2,50 |
TONDON | 15 | 3,75 |
TOTAL | 400 | 100,00 |
Bagian 2
PENGETAHUAN
TENTANG PILKADA
Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu atau tidak tahu bahwa pada 9 Desember 2020 yang akan datang akan dilakukan pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati? (n=400)
Jumlah 8,75% responden yang menjawab belum tahu jika pada tanggal 9 Desember 2020 akan berlangsung pemilihan Calon Bupati dan calon Wakil Bupati Toraja Utara tergolong tinggi. Semakin banyak pemilih yang mengetahui jadwal pemungutan suara, semakin membuka peluang peningkatan jumlah pemilih yang akan ke TPS untuk memilih.
Sangat penting bagi masyarakat mengetahui jadwal pelaksanaan pemilihan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Toraja Utara karena dengan mengetahui jadwal tersebut mereka dapat menyiapkan waktu untuk datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020. Selain itu, mereka juga secara lebih dini dapat mencari informasi mengenai pasangan calon yang kemudian dapat dipertimbangkan menjadi pilihannya.
Salah satu ancaman jika pemilih tidak mengetahui jadwal pemungutan suara adalah membuka ruang bagi pihak tertentu untuk memanfaatkan situasi ini. Sering terjadi mereka sengaja menciptakan situasi kebingungan di masyarakat dengan membuat jadwal fiktif melalui media sosial. Jika lebih awal mendapat informasi pasti yang resmi dari pihak penyelenggara, maka mereka tidak akan mudah dibuat bingung oleh berbagai informasi palsu di media sosial.
Idealnya, 4 bulan menjelang pelaksanaan pemungutan suara, jumlah pemilih yang mengetahui jadwal pemungutan suara telah mencapai 90% - 100%. Capaian seperti ini sangat mungkin karena penetapan jadwal pelaksanaan pemungutan suara pada bulan Mei 2020 (4 bulan). Hal ini terutama dengan semakin terbukanya akses informasi bagi publik baik melalui media mainstream maupun media sosial yang online memungkinkan publik dapat lebih cepat mendapatkan informasi Pemilu. Dengan begitu, dapat menjadi perhatian bahwa 83,25% responden yang mengetahui jadwal pelaksanaan pemungutan suara, dan masih terdapat 8,75% responden yang belum tahu.
KATEGORI GENDER
Secara statistik, tidak ada perbedaan yang menonjol pengetahuan jadwal pelaksanaan pemungutan suara antara gender laki-laki dengan gender perempuan (86,50% dan 80,00%). Angka ini menunjukkan bahwa informasi ini sampai ke sebuah rumah tangga, lalu dibagi ke anggota keluarga yang lain. Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada seorang pun yang tidak memiliki informasi, maka cenderung anggota yang lain juga tidak tahu (Jadi informasi akan sangat efektif jika berbasis pada rumah tangga).
Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu atau tidak tahu bahwa pada 9 Desember 2020 yang akan datang akan dilakukan pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati? (nl=200,np=200)
Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu atau tidak tahu bahwa pada 9 Desember 2020 yang akan datang akan dilakukan pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati?
Gender | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
Laki-Laki | 3,50% | 14 | 5.818 |
Perempuan | 5,25% | 21 | 8.726 |
Total | 8,75% | 35 | 14.544 |
Tabel 2. Representasi jawaban tidak tahu (8,75%) Kategori Gender
Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu atau tidak tahu bahwa pada 9 Desember 2020 yang akan datang akan dilakukan pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati?
Kategori Umur | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
<20 | 0,50% | 2 | 831 |
20-29 | 1,50% | 6 | 2.493 |
30-39 | 1,50% | 6 | 2.493 |
40-49 | 2,00% | 8 | 3.324 |
50-59 | 1,50% | 6 | 2.493 |
>60 | 1,75% | 7 | 2.909 |
Total | 8,75% | 35 | 14.544 |
Tabel 3. Representasi jawaban tidak tahu (8,75%) Kategori Umur
Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu atau tidak tahu bahwa pada 9 Desember 2020 yang akan datang akan dilakukan pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati?
Pendidikan terakhir | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
Tdk sekolah | 1,75 | 7 | 2.909 |
SD | 1,50 | 6 | 2.493 |
SLTP | 1,50 | 6 | 2.493 |
SLTA | 3,00 | 12 | 4.987 |
Diploma | 0,25 | 1 | 416 |
S1/S2/S3 | 0,75 | 3 | 1.247 |
Total | 8,75 | 35 | 14.544 |
Berdasarkan latar belakang pendidikan responden, kategori tamatan SLTA menempati urutan tertinggi yang tidak tahu jadwal Pilkada. Jumlahnya sebanyak 3,00 persen atau merepresentasikan sekitar 4.987 pemilih. Disusul kategori tdk sekolah dengan jumlah responden yang tidak tahu sebanyak 1,75 persen atau merepresentasikan sekitar 2.909 pemilih.
Tabel 4. Representasi jawaban tidak tahu (8.75%) Kategori Pendidikan
Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu atau tidak tahu bahwa pada 9 Desember 2020 yang akan datang akan dilakukan pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati?
Pekerjaan utama | Pesentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
Petani/Nelayan | 2,75% | 11 | 4.571 |
Pengemudi/Supir | 0,25% | 1 | 416 |
Buruh/Tukang | 0,25% | 1 | 416 |
Pedagang Kecil | 0,25% | 1 | 416 |
Pedagang Besar | 0,00% | 0 | 0 |
Pengusaha | 0,50% | 2 | 831 |
PNS/Pensiunan | 0,25% | 1 | 416 |
Pegawai Swasta | 0,00% | 0 | 0 |
Ibu rumah tangga | 2,50% | 10 | 4.155 |
Mahasiswa/pelajar | 0,75% | 3 | 1.247 |
Tidak bekerja | 0,50% | 2 | 831 |
Lainnya | 0,50% | 2 | 831 |
Tidak Tahu/Tidak Jawab | 0,25% | 1 | 416 |
Total | 8,75% | 35 | 14.544 |
Berdasarkan pekerjaan responden, kategori petani/nelayan paling tinggi angka yang tidak tahu jadwal pemungutan suara, yaitu 2,75 persen atau sekitar 4.571 pemilih. Selanjutnya kategori ibu rumah tangga yang tidak tahu jadwal pemungutan suara sebanyak 2,50 persen atau sekitar 4.155 pemilih.
Tabel 5. Representasi jawaban tidak tahu (8,75%) Kategori Pekerjaan
Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu atau tidak tahu bahwa pada 9 Desember 2020 yang akan datang akan dilakukan pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati?
Kategori Pengeluaran | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
Rp 500.000 atau di bawahnya | 2,00 | 8 | 3.324 |
Rp 500.001 – Rp 1.000.000 | 2,75 | 11 | 4.571 |
Rp 1.000.001 – 1.500.000 | 1,50 | 6 | 2.493 |
Rp 1.500.001 – 2.000.000 | 1,50 | 6 | 2.493 |
Rp 2.000.001 – 3.000.000 | 0,50 | 2 | 831 |
Rp 3.000.001 – 4.000.000 | 0,25 | 1 | 416 |
Rp 4.000.001 – 6.000.000 | 0,25 | 1 | 416 |
Rp 6.000.001 – 8.000.000 | 0 | 0 | 0 |
Rp 8.000.001 – 10.000.000 | 0 | 0 | 0 |
> Rp 20.000.000 | 0 | 0 | 0 |
Total | 8,75 | 35 | 14.544 |
Tabel 6. Representasi jawaban tidak tahu (8,75%) Kategori Ekonomi
Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu atau tidak tahu bahwa pada 9 Desember 2020 yang akan datang akan dilakukan pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati?
Kecamatan | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
AWAN RANTEKARUA | 0,25% | 1 | 416 |
BALUSU | 0,50% | 2 | 831 |
BANGKELEKILA' | 0,25% | 1 | 416 |
BARUPPU' | 0,25% | 1 | 416 |
BUNTAO | 0,25% | 1 | 416 |
BUNTU PEPASAN | 0,50% | 2 | 831 |
DENDE PIONGAN NAPO | 0,50% | 2 | 831 |
KAPALA PITU | 0,25% | 1 | 416 |
KESU' | 0,25% | 1 | 416 |
NANGGALA | 0,25% | 1 | 416 |
RANTEBUA | 0,50% | 2 | 831 |
RANTEPAO | 0,50% | 2 | 831 |
RINDINGALLO | 0,25% | 1 | 416 |
SA'DAN | 0,75% | 3 | 1.245 |
SANGGALANGI | 0,50% | 2 | 831 |
SESEAN | 1,00% | 4 | 1.661 |
SESEAN SULOARA | 0,50% | 2 | 831 |
SOPAI | 0,75% | 3 | 1.245 |
TALLUNGLIPU | 0,25% | 1 | 416 |
TIKALA | 0,25% | 1 | 416 |
TONDON | 0,25% | 1 | 416 |
Total | 8,75% | 35 | 14.544 |
Dari segi wilayah, responden Kecamatan Sesean paling tinggi angka yang tidak tahu jadwal pelaksanaan pemungutan suara, yaitu sebanyak 1,00 persen atau sekitar 1.661 pemilih. Disusul dua kecamatan yang memiliki angka yang sama, yaitu Sa’dan dan Sopai. Kedua kecamatan ini memiliki angka responden yang tidak tahu jadwal pemungutan suara masing-masing sebanyak 0,75 persen atau masing-masing sekitar 1.245 pemilih.
Tabel 7. Representasi jawaban tidak tahu (8,75%) Kategori Kecamatan
Kapan Bapak/Ibu/Saudara mengetahui pelaksanaan Pilkada Serentak tersebut? �
Jika diperhatikan jawaban responden mengenai kapan mereka tahu jadwal pemungutan suara, maka yang terlihat lebih banyak mengetahui jadwal pada periode akhir Juli – awal Agustus.
Faktor pandemi Covid-19 pada bulan Juni-Juli sangat berpengaruh dalam sosialisasi jadwal pelaksanaan Pilkada.
Semakin dekat jadwal pelaksanaan pemungutan suara, semakin terbuka akses informasi di masyarakat. Selain sosialisasi yang dilakukan oleh penyelenggara, tim kampanye pasangan calon juga sangat membantu sosialisasi jadwal pelaksanaan pemungutan suara.
Dari mana Bapak/Ibu/Saudara mendapatkan informasi mengenai hari atau tanggal pasti pelaksanaan Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 tersebut?
Media Informasi | Persentase (%) |
Dari program atau iklan Pilkada di televisi | 13,45 |
Dari program atau iklan Pilkada di radio | 0,21 |
Dari program atau iklan Pilkada di koran atau majalah | 0,21 |
Dari pemberitaan media online | 5,46 |
Dari RT atau Petugas Pendaftaran Pemilih | 39,92 |
Dari petugas kelurahan setempat | 5,04 |
Dari tim sukses Calon setempat | 1,89 |
Penyelenggara Ad-Hoc (PPK/PPS) | 27,10 |
Tidak tahu/tidak jawab | 2,94 |
Informasi Lainnya | 3,78 |
Tabel 8. Media Informasi
Terdapat 3 (Tiga) media atau sumber yang paling banyak menjadi sumber informasi responden mengenai jadwal pelaksanaan pemungutan suara Pilkada, yaitu:
RT/PPDP 39,92,0%
Penyelenggara Ad-Hoc 27,10%
Televisi 13,45%
Apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan atau tidak akan menggunakan hak pilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 nanti? (n=400)�
Meskipun pandemi Covid-19 masih mewabah pada saat pemungutan suara nanti, apakah Bapak/Ibu/Saudara akan tetap datang ke TPS atau tidak akan datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 nanti untuk mencoblos? �
Antusiasme responden untuk datang ke TPS pada hari pencoblosan cukup tinggi. Di antara 82,25% responden yang akan ke TPS, 79,50% menyatakan tetap akan memberikan suaranya sekalipun masih dalam situasi Pandemi Covid-19. Sikap antusiasme ini merupakan modal yang kuat dalam hal partisipasi pemilih.
KATEGORI GENDER
Secara statistik, tidak ada perbedaan partisipasi antara responden laki-laki dengan perempuan. Responden laki-laki yang menyatakan akan datang memilih ke TPS sebanyak 82,50 persen, sedangkan responden perempuan sebanyak 82,00 persen.
Apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan atau tidak akan menggunakan hak pilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 nanti? (nl=200,np=200)�
Perbandingan antara responden yang menjawab tahu/tidak tahu jadwal pilkada 9 Desember dengan yang akan/tidak akan menggunakan hak pilihnya.
Apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan atau tidak akan menggunakan hak pilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 nanti?
Gender | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
Laki-Laki | 4,00% | 16 | 6.649 |
Perempuan | 4,25% | 17 | 7.064 |
Total | 8,25% | 33 | 13.713 |
Tabel 9. Representasi jawaban tidak akan menggunakan (8,25%) Kategori Gender
Apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan atau tidak akan menggunakan hak pilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 nanti? �
Kategori Umur | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
<20 | 0,50% | 2 | 831 |
20-29 | 1,50% | 6 | 2.493 |
30-39 | 1,25% | 5 | 2.078 |
40-49 | 2,00% | 8 | 3.325 |
50-59 | 1,50% | 6 | 2.493 |
>60 | 1,50% | 6 | 2.493 |
Total | 8,25% | 33 | 13.713 |
Tabel 10. Representasi jawaban tidak akan menggunakan (8,25%) Kategori Umur
Berdasarkan umur responden, kategori umur yang paling tinggi angka yang tidak mau ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 untuk mencoblos, yaitu umur 40-49 tahun dengan angka 2,00 persen atasu sekitar 3.325 pemilih. Selanjutnya, kategori umur 20-29 tahun, 50-59 Tahun dan di atas 60 tahun dengan angka 1,50 persen atau sekitar 2.493 pemilih.
Apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan atau tidak akan menggunakan hak pilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 nanti? �
Pendidikan terakhir | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
Tdk sekolah | 1,50% | 6 | 2.493 |
SD | 1,50% | 6 | 2.493 |
SLTP | 1,25% | 5 | 2.078 |
SLTA | 2,75% | 11 | 4.571 |
Diploma | 0,50% | 2 | 831 |
S1/S2/S3 | 0,75% | 3 | 1.247 |
Total | 8,25% | 33 | 13.713 |
Tabel 11. Representasi jawaban tidak akan menggunakan (8,25%) Kategori Pendidikan
Dari segi pendidikan responden, kategori pendidikan yang paling tinggi angka yang tidak mau memilih adalah SLTA, yaitu sebanyak 2,75 persen 4.571 orang. Disusul responden yang kategori pendidikan tdk sekolah dan SD 1,50 persen atau sekitar 2.493 pemilih.
Apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan atau tidak akan menggunakan hak pilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 nanti? �
Pekerjaan utama | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
Petani/Nelayan | 2,75% | 11 | 4.570 |
Pengemudi/Supir | 0,25% | 1 | 416 |
Buruh/Tukang | 0,25% | 1 | 416 |
Pedagang Kecil | 0,25% | 1 | 416 |
Pedagang Besar | 0,00% | 0 | 0 |
Pengusaha | 0,25% | 1 | 416 |
PNS/Pensiunan | 0,25% | 1 | 416 |
Pegawai Swasta | 0,00% | 0 | 0 |
Ibu rumah tangga | 2,25% | 9 | 3.739 |
Mahasiswa/pelajar | 0,75% | 3 | 1.246 |
Tidak bekerja | 0,50% | 2 | 831 |
Lainnya | 0,50% | 2 | 831 |
Tidak Tahu/Tidak Jawab | 0,25% | 1 | 416 |
Total | 8,25% | 33 | 13.713 |
Tabel 12. Representasi jawaban tidak akan menggunakan (8,25%) Kategori pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan responden, kategori pekerjaan petani/nelayan yang menempati urutan tertinggi yang tidak bersedia memilih, yaitu sebanyak 2,75 persen atau sekitar 4.570 pemilih. Disusul kategori ibu ru sebanyak 2,25 persen atau sekitar 3.739 pemilih. Urutan ketiga ditempati kategori pekerjaan yaitu mahasiswa menempati angka 0.75 persen atau sekitar 1.246 orang.
Apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan atau tidak akan menggunakan hak pilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 nanti? �
Kategori Pengeluaran | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
Rp 500.000 atau di bawahnya | 2,00% | 8 | 3.324 |
Rp 500.001 – Rp 1.000.000 | 2,50% | 10 | 4.155 |
Rp 1.000.001 – 1.500.000 | 1,50% | 6 | 2.493 |
Rp 1.500.001 – 2.000.000 | 1,25% | 5 | 2.078 |
Rp 2.000.001 – 3.000.000 | 0,50% | 2 | 831 |
Rp 3.000.001 – 4.000.000 | 0,25% | 1 | 416 |
Rp 4.000.001 – 6.000.000 | 0,25% | 1 | 416 |
Rp 6.000.001 – 8.000.000 | 0 | 0 | 0 |
Rp 8.000.001 – 10.000.000 | 0 | 0 | 0 |
> Rp 20.000.000 | 0 | 0 | 0 |
Total | 8,25% | 33 | 13.713 |
Tabel 13. Representasi jawaban tidak akan menggunakan (8,25%) Kategori Ekonomi
Berdasarkan keadaan ekonomi keluarga responden, kelompok berpengeluaran yang Rp 500.001 – 1.000.000 yang paling tinggi angka yang menyatakan tidak bersedia memilih, yaitu sebanyak 2,50 persen atau sekitar 4.155 pemilih. Disusul kategori berpengeluaran Rp 500.000 atau di bawahnya sebanyak 2,00 persen atau sekitar 3.324 pemilih. Kategori ini dapat disebut sebagai kelompok menengah ke bawah.
Apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan atau tidak akan menggunakan hak pilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 nanti?
Kecamatan | Persentase Responden | Jumlah Responden | Representasi Pemilih |
AWAN RANTEKARUA | 0,25 | 1 | 416 |
BALUSU | 0,5 | 2 | 831 |
BANGKELEKILA' | 0,25 | 1 | 416 |
BARUPPU' | 0,25 | 1 | 416 |
BUNTAO | 0,25 | 1 | 416 |
BUNTU PEPASAN | 0,5 | 2 | 831 |
DENDE PIONGAN NAPO | 0,5 | 2 | 831 |
KAPALA PITU | 0,25 | 1 | 416 |
KESU' | 0,5 | 2 | 831 |
NANGGALA | 0,25 | 1 | 416 |
RANTEBUA | 0,5 | 2 | 831 |
RANTEPAO | 0,5 | 2 | 831 |
RINDINGALLO | 0,25 | 1 | 416 |
SA'DAN | 0,5 | 2 | 831 |
SANGGALANGI | 0,5 | 2 | 831 |
SESEAN | 0,75 | 3 | 1.243 |
SESEAN SULOARA | 0,5 | 2 | 831 |
SOPAI | 0,5 | 2 | 831 |
TALLUNGLIPU | 0,25 | 1 | 416 |
TIKALA | 0,25 | 1 | 416 |
TONDON | 0,25 | 1 | 416 |
Total | 8,25 | 33 | 13.713 |
Tabel 14. Representasi jawaban tidak akan menggunakan (13,75%) Kategori Kecamatan
Jumlah responden yang paling tinggi angka yang tidak bersedia ke TPS memilih, yaitu Kecamatan Sesean yang jumlahnya mencapai 0,75 persen sekitar 1.243 pemilih. Disusul oleh kecamatan lainnya, yaitu kecamatan Balusu, Buntu Pepasan, Dende Piongan Napo, Kesu’, Rantebua, Rantepao, Sa’dan, Sanggalangi, Sesean Suloara dan Sopai. Pada kecamatan ini, masing-masing terdapat 0,5 persen responden yang menyatakan tidak bersedia memilih atau sekitar 831 pemilih.
Apakah rumah Bapak/Ibu/Saudara pernah atau tidak pernah didatangi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) atau Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau lainnya berkaitan dengan pendaftaran pemilih? (n=400)
Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah atau tidak pernah mengecek nama Bapak/Ibu/Saudara dalam Daftar Pemilih? (n= 400)�
Responden yang tidak pernah mengecek namanya pada daftar pemilih cukup tinggi (33%). Hal ini berarti bahwa terdapat 33% dari pemilih belum memastikan dirinya apakah sudah terdaftar atau belum dalam daftar pemilih. Hal ini menunjukkan bahwa pemilih tidak cukup aktif dalam hal mestikan dirinya terdaftar dalam DPT.
Bagaimana cara mengecek guna mendapatkan informasi nama Bapak/Ibu/Saudara terdaftar atau tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih? �
Apakah yang Bapak/Ibu/sdr lakukan untuk memastikan nama anda terdaftar dalam Daftar Pemilih? �
Cara Memastikan | Persentase |
Mendatangi petugas (RT/RW) | 6,25 |
Mandatangi Penyelenggara (PPDP/PPS/PPK/KPU) | 28,25 |
Menunggu Perbaikan yang akan dilakukan oleh Petugas | 1,00 |
Mengecek Media Sosial KPU | 2,00 |
Tidak tahu/tidak jawab | 62,50 |
Total | 100% |
Tabel 15. Cara memastikan nama terdaftar dalam Daftar pemilih
Bagian 3
PARTISIPASI DAN
PERILAKU POLITIK
Apakah Bapak/Ibu/Saudara memilih atau tidak memilih pada Pemilu 2019 (Pilpres dan Pileg) lalu? (n=400)�
Dapat diprediksi jika angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 yang akan datang tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat berdasarkan jumlah responden yang menyatakan datang ke TPS pada Pilpres dan Pileg tahun 2019 mencapai 82 persen, sedangkan untuk Pilkada 2020 yang akan datang mencapai 82,25 persen. Secara statistik angka ini sama karena berada jangkauan margin of error.
Apa alasan Bapak/Ibu/Saudara tidak memilih pada Pemilu 2019 (Pilpres dan Pileg) lalu?
Apa alasan Bapak/Ibu/Saudara memilih seorang pemimpin Daerah? (n=400)�
Alasan memilih Pemimpin | Ya | Tidak | Tidak tahu/ tidak jawab |
Program yang ditawarkan | 64,30% | 7,30% | 28,40% |
Kesamaan primordial (misalnya: agama, suku, daerah, kelompok, partai) | 21,00% | 43,00% | 36,00% |
Karena pertimbangan fisik (misalnya: ganteng) | 2,50% | 61,80% | 35,70% |
Memiliki kemampuan pengelolaan uang negara denganbaik | 56,80% | 10,00% | 33,20% |
Dicalonkan oleh partai politik yang didukung | 21,00% | 40,50% | 38,50% |
Mengikuti pilihan kepala keluarga | 20,50% | 42,80% | 36,70% |
Mengikuti pilihan orang yang berpengaruh | 14,50% | 50,80% | 34,70% |
Pemberian uang dan atau barang | 8,50% | 55,30% | 36,20% |
Jujur, bersih, bebas KKN | 79,00% | 2,50% | 18,50% |
Berwibawa | 58,80% | 5,50% | 35,70% |
Berpengalaman memimpin | 62,50% | 3,80% | 33,70% |
Taat beragama | 66,00% | 1,30% | 32,70% |
Intimidasi | 0,30% | 61,80% | 37,90% |
Ikut-ikutan | 1,50% | 63,80% | 34,70% |
Tabel 16. Alasan memilih pemimpin
Apakah harapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap hasil Pilkada yang akan datang dalam hubungannya dengan kondisi bangsa Indonesia ke depan dan daerah secara khusus?
Harapan Responden | Ranking |
Pemimpin terpilih dapat membangun infrastruktur di kota dan di desa | I |
Kondisi masyarakat di Toraja Utara lebih baik dan aman | II |
Terpilih pemimpin yang lebih jujur dan bertanggung jawab | III |
Pilkada berjalan lancar | IV |
Pemimpin yang terpilih dapat mensejahterahkan masyarakat | V |
Bantuan untuk masyarakat kurang mampu dan sektor pertanian | VI |
Kualitas pendidikan dan kesehatan lebih baik | VII |
Pemimpin terpilih dapat memperbaiki kondisi ekonomi | VIII |
Pemimpin terpilih tidak korupsi | IX |
Terbuka lapangan pekerjaan | X |
Mendukung Pariwisata di Toraja Utara | XI |
Tabel 17. Harapan responden
Apakah Bapak/Ibu/Saudara yakin atau tidak yakin bahwa harapan tersebut akan terwujud setelah Pilkada berhasil dilaksanakan? (n=400)
Apakah Bapak/Ibu yakin atau tidak yakin Pilkada Serentak 2020 mendatang akan berlangsung dengan jujur dan adil? (n=400)
Sejalan dengan angka harapan terhadap pemimpin yang terpilih, responden yang mengatakan Pilkada akan berlangsung jujur dan adil, hanya 4,50% yang mengatakan sangat yakin, dan 54,25% yang mengatakan yakin. Sebaliknya yang mengatakan tidak yakin sebanyak 14,75% dan yang mengatakan biasa saja 8,50%.
Dengan demikian, angka tersebut juga memperlihatkan jika pemilih masih ragu bagi terwujudnya pelaksanaan Pilkada yang jujur dan adil. Hal ini sejalan dengan keyakinan mereka terhadap pelaksanaan Pemilu 2019 lalu hanya terdapat 57,25% yang mengatakan berlangsung dengan jujur dan adil.
Apa alasan Bapak/Ibu mengatakan sangat yakin atau yakin akan berlangsung dengan jujur dan adil? �
Alasan Responden Yakin | Ranking |
Penyelenggara lebih jujur, transparan dan menjalankan tugasnya dengan baik | I |
Optimis saja pemilahan bisa berlangsung dengan jujur | II |
Karena banyak pihak yang mengawasi | III |
Calon pemimpinnya bagus | IV |
Karena pemilihan sebelumnya berlangsung aman | V |
karena Ada aturan yang mengatur | VI |
Tabel 18. Harapan responden Yakin
Apa alasan Bapak/Ibu mengatakan tidak yakin atau sangat tidak yakin akan berlangsung dengan jujur dan adil?
Alasan Responden Tidak Yakin | Ranking |
Masih banyak politik uang | I |
Karena melihat pengalaman sebelumnya yang tidak berlangsung jujur | II |
Pesimis saja kalau pemilihan yang akan datang bisa berlansung jujur | III |
Intimidasi | IV |
Karena banyak korupsi | V |
Tidak percaya dengan politik saat ini yang sarat dengan kepentingan | VI |
Tabel 19. Harapan responden tidak yakin
Hal yang menarik dari alasan responden yang mengatakan tidak yakin jika Pilkada mendatang tidak akan berlangsung jujur dan adil karena masih banyak praktik politik uang, pengalaman sebelumnya yang tidak berlangsung jujur, serta Pesimis saja kalau pemilihan yang akan datang bisa berlansung jujur.
Secara umum, menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah Pemilu 2019 (Pilpres dan Pileg) lalu berlangsung secara jujur atau tidak jujur? (n=400)�
Terdapat 13,00% responden yang mengatakan jika pada Pemilu tahun 2019 lalu berlangsung tidak jujur dan adil. Alasan mereka yang paling utama adalah masih banyak praktik politik uang, pengalaman sebelumnya yang tidak berlangsung jujur, serta Pesimis saja kalau pemilihan yang akan datang bisa berlangsung jujur.
JIKA JUJUR. Apa alasannya?
Alasan responden menjawab jujur | Ranking |
Karena pemilihan yang lalu berjalan lancar | I |
Penyelenggara bekerja profesional dan ketat pengawasan | II |
Tidak ada politik uang | III |
Karena calon pemimpin yang maju bagus | IV |
Pengawasan ketat | V |
Ada undang-undang yang mengatur | VI |
Tabel 21. Harapan responden menjawab jujur
JIKA TIDAK JUJUR. Apa alasannya?
Alasan responden menjawab tidak jujur | Ranking |
Terjadi politik uang | I |
Adanya kepentingan partai atau kelompok tertentu | II |
Calon pemimpin tidak jujur | III |
Terdapat banyak kecurangan | IV |
Tabel 20. Harapan responden menjawab tidak jujur
Bagian 4
PERILAKU
POLITIK UANG
Bagaimana pendapat bapak/ibu/saudara, apakah setuju atau tidak setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara? (n=400)�
Secara umum terdapat 26,75% persen responden yang mengatakan setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara.
Bagaimana pendapat bapak/ibu/saudara, apakah setuju atau tidak setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara? (nl=200,np=200)
KATEGORI GENDER
Berdasarkan kategori gender, responden perempuan lebih banyak menjawab setuju yaitu 25,50% dan laki-laki sebanyak 28.00%.
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/saudara, apakah setuju atau tidak setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara? (n=400)�
Gender | Persentase responden | Reponden | Representasi pemilih |
Laki-Laki | 12,75% | 51 | 21.193 |
Perempuan | 14,00% | 56 | 23.271 |
Total | 26,75% | 107 | 44.464 |
Tabel 22. Jawaban setuju tentang pemberian imbalan (26,75%) kategori Gender
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/saudara, apakah setuju atau tidak setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara? (n=400)�
Kategori Umur | Persentase responden | Reponden | Representasi pemilih |
<20 | 1,50% | 6 | 2.493 |
20-29 | 4,75% | 19 | 7.895 |
30-39 | 4,50% | 18 | 7.480 |
40-49 | 6,25% | 25 | 10.389 |
50-59 | 4,50% | 18 | 7.480 |
>60 | 5,25% | 21 | 8.727 |
Total | 26,75% | 107 | 44.464 |
Tabel 23. Jawaban setuju tentang pemberian imbalan (26,75%) kategori Umur
Berdasarkan umur responden, kategori umur 40-49 tahun yang angka tertinggi setuju dengan politik uang, 6,25 persen atau sekitar 10.389 orang. Disusul kelompok umur di atas 60 tahun dengan angka 5,25 persen atau sekitar 8.727 pemilih. Kategori umur yang menempati urutan ketiga adalah 20-29 tahun yaitu 4,75 persen atau sekitar 7.895 pemilih.
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/saudara, apakah setuju atau tidak setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara? (n=400)�
Pendidikan terakhir | Persentase responden | Reponden | Representasi pemilih |
Tdk sekolah | 5,00% | 20 | 8.311 |
SD | 5,00% | 20 | 8.311 |
SLTP | 4,25% | 17 | 7.064 |
SLTA | 9,00% | 36 | 14.960 |
Diploma | 1,25% | 5 | 2.078 |
S1/S2/S3 | 2,25% | 9 | 3.740 |
Total | 26,75% | 107 | 44.464 |
Tabel 24. Jawaban setuju tentang pemberian imbalan (26,75%) kategori Pendidikan
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/saudara, apakah setuju atau tidak setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara? (n=400)
Pekerjaan utama | Persentase responden | Reponden | Representasi pemilih |
Petani/Nelayan | 8,75% | 35 | 14.544 |
Pengemudi/Supir | 0,50% | 2 | 831 |
Buruh/Tukang | 0,75% | 3 | 1.247 |
Pedagang Kecil | 0,75% | 3 | 1.247 |
Pedagang Besar | 0,25% | 1 | 416 |
Pengusaha | 1,25% | 5 | 2.078 |
PNS/Pensiunan | 1,00% | 4 | 1.662 |
Pegawai Swasta | 0 | 0 | 0 |
Ibu rumah tangga | 7,50% | 30 | 12.466 |
Mahasiswa/pelajar | 2,25% | 9 | 3.740 |
Tidak bekerja | 1,75% | 7 | 2.909 |
Lainnya | 1,50% | 6 | 2.493 |
Tidak Tahu/Tidak Jawab | 0,50% | 2 | 831 |
Total | 26,75% | 107 | 44.464 |
Tabel 25. Jawaban setuju tentang pemberian imbalan (26,75%) kategori Pekerjaan
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/saudara, apakah setuju atau tidak setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara? (n=400)�
Kategori Pengeluaran | Persentase responden | Reponden | Representasi pemilih |
Rp 500.000 atau di bawahnya | 6,25% | 25 | 10.389 |
Rp 500.001 – Rp 1.000.000 | 8,25% | 33 | 13.713 |
Rp 1.000.001 – 1.500.000 | 4,75% | 19 | 7.895 |
Rp 1.500.001 – 2.000.000 | 4,75% | 19 | 7.895 |
Rp 2.000.001 – 3.000.000 | 1,25% | 5 | 2.078 |
Rp 3.000.001 – 4.000.000 | 0,50% | 2 | 831 |
Rp 4.000.001 – 6.000.000 | 0,50% | 2 | 831 |
Rp 6.000.001 – 8.000.000 | 0,25% | 1 | 416 |
Rp 8.000.001 – 10.000.000 | 0,25% | 1 | 416 |
> Rp 20.000.000 | 0 | 0 | 0 |
Total | 26,75% | 107 | 44.464 |
Tabel 26. Jawaban setuju tentang pemberian imbalan (26,75%) kategori Ekonomi
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/saudara, apakah setuju atau tidak setuju tentang pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara? (n=400)
Kecamatan | Persentase responden | Reponden | Representasi pemilih |
AWAN RANTEKARUA | 0,25 | 1 | 416 |
BALUSU | 1,75 | 7 | 2.909 |
BANGKELEKILA' | 0,75 | 3 | 1.247 |
BARUPPU' | 0,75 | 3 | 1.247 |
BUNTAO | 0,75 | 3 | 1.247 |
BUNTU PEPASAN | 2,00 | 8 | 3.324 |
DENDE PIONGAN NAPO | 1,75 | 7 | 2.909 |
KAPALA PITU | 0,75 | 3 | 1.247 |
KESU' | 1,25 | 5 | 2.078 |
NANGGALA | 1,00 | 4 | 1.662 |
RANTEBUA | 1,25 | 5 | 2.078 |
RANTEPAO | 1,75 | 7 | 2.909 |
RINDINGALLO | 0,75 | 3 | 1.247 |
SA'DAN | 2,00 | 8 | 3.324 |
SANGGALANGI | 1,25 | 5 | 2.078 |
SESEAN | 2,75 | 11 | 4.569 |
SESEAN SULOARA | 1,25 | 5 | 2.078 |
SOPAI | 2,00 | 8 | 3.324 |
TALLUNGLIPU | 1,00 | 4 | 1.662 |
TIKALA | 0,75 | 3 | 1.247 |
TONDON | 1,00 | 4 | 1.662 |
Total | 26,75 | 107 | 44.464 |
Tabel 27. Jawaban setuju tentang pemberian imbalan (26,75%) kategori Kecamatan
JIKA MENJAWAB SETUJU, Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui bahwa pemberian imbalan untuk mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada saat pemungutan suara adalah sogokan? �
JIKA MENJAWAB TIDAK SETUJU Apakah alasan Bapak/Ibu/Saudara?
Alasan tidak setuju dengan pemberian imbalan | Ranking |
Karena tidak melahirkan pemimpin yang jujur | I |
Hak suara sangat berharga | II |
Dapat merusak generasi yang akan datang | III |
Dapat memilih dengan bebas | IV |
Merusak tatanan demokrasi | V |
Melanggar aturan dan Undang-undang Pemilu | VI |
Karena dapat melahirkan pemimpin yang korupsi nantinya | VII |
Memilih harus jujur dan bertanggungjawab kepada Tuhan | VIII |
Tabel 28. Alasan tidak setuju dengan pemberian imbalan
JIKA MENJAWAB TIDAK SETUJU Menurut Bapak/Ibu/Saudara Bagaimana cara mencegah praktik politik uang?
Terdapat dua cara yang paling banyak ditawarkan oleh responden untuk mencegah terjadinya politik uang dari sisi pemilih harus menolak jika ada yang memberi uang, serta memberi sanksi kepada yang memberi dan menerima sogokan dan dari sisi peneyelenggara dan lembaga pengawasan harus memperketat pengawasan.
Cara Mencegah Praktek Politik Uang | Ranking |
Menolak jika ada yang memberi uang | I |
Beri sanksi kepada yang memberi dan yang menerima sogokan | II |
Memperketat pengawasan dan melaporkan ke pihak berwajib | III |
Kesadaran sendiri | IV |
Melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat | V |
Diambil uagnya tapi tidak dipilih orangnya | VI |
Menghasilkan pemimpin yang tidak jujur | VII |
Tabel 29. Cara mencegah praktek politik uang
Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah menerima imbalan dari calon kepala daerah atau calon anggota legislatif, atau tim sukses dengan tujuan untuk memilih partai atau calon tertentu? (n=400)
JIKA PERNAH. Apakah yang menyerahkan adalah Tim sukses calon atau pihak lainnya?
Apakah Bapak/Ibu terpengaruh atau tidak terpengaruh jika pasangan calon Walikota dan calon wakil Walikota atau tim suksesnya memberikan imbalan agar Bapak/Ibu memilihnya pada pemilihan yang akan datang? (n=400)
[JIKA TERPENGARUH]. Apakah imbalan tersebut berupa uang atau barang?
JIKA UANG berapa jumlahnya?
Meskipun banyak responden yang tidak mau mengatakan jumlah uang yang diterima, tetapi terdapat gambaran jika responden menerima pada kisaran Rp 200.000 – Rp 300.000.
JIKA BARANG, manakah yang Bapak/Ibu pilih?
Bagian 5
MEDIA
HABIT TRACKING
Seberapa aktif Bapak/Ibu/Saudara menggunakan media sosial untuk mencari informasi? (n=400)
Terdapat 9% responden yang mengatakan sangat aktif menggunakan media sosial, serta 18% mengatakan cukup aktif dan kurang aktif 20%. Media sosial yang paling banyak digunakan adalah Facebook (28,7%), lalu grup chat seperti Whatsapp, telegram (3,50%), dan youtube (1,25%).
Jenis media sosial apakah yang paling sering Bapak/Ibu/ Saudara gunakan untuk mengakses informasi?
Media Sosial | Persentase |
28,75% | |
Grup chat seperti Whatsapp, telegram | 3,50% |
0,75% | |
Youtube | 1,25% |
Tiktok | 0,25% |
Lainnya | 10% |
Tidak tahu/tidak jawab | 55,50% |
Total | 100% |
Tabel 30. Media sosial
Di antara media promosi untuk menyampaikan pesan kampanye Pilkada di bawah ini, manakah yang paling menarik perhatian Bapak/Ibu/Saudara pada Pemilu 2019 kemarin? (n=400)
Media | Persentase |
Spanduk | 29,00% |
Layer | 0,50% |
Brosur | 0,50% |
Baliho | 33,75% |
Video tron | 0,25% |
Iklan di koran atau suratkabar lokal | 0,25% |
Iklan di TV lokal | 15,00% |
Iklan di radio lokal | 0,25% |
Media sosial (Instagram, FB, WA, Youtube) | 6,00% |
Lainnya | 2,25% |
Tidak tahu/tidak jawab | 12,25% |
Total | 100% |
Tabel 31. Media promosi
Terdapat 4 (empat) media promosi untuk kampanye Pilkada yang dipilih oleh responden, yaitu baliho (33,75%), spanduk (29,00%), iklan di TV lokal (15%), dan media sosial (Instagram, FB, WA, Youtube)(6,00%).
Apakah Bapak/Ibu suka mendengarkan salah satu siaran radio? (n=400)
Stasiun radio apa yang sering Bapak/Ibu dengar dalam tiga bulan terakhir?
Stasiun Radio | Persentase |
Radio FM | 0,75% |
Rina | 0,75% |
Selideo fm | 0,25% |
Tidak jawab | 98,25% |
Total | 100,00% |
Acara radio | Persentase (%) |
Berita Nasional | 2,50% |
Berita Daerah | 0,50% |
Musik / Hiburan | 1,25% |
Kesenian tradisional | 0,50% |
Siraman ruhani/siaran religius | 0,25% |
Lainnya | 0,25% |
Tidak jawab | 94,75% |
Total | 100% |
Acara radio apa yang sering Bapa/Ibu dengarkan?
Tabel 32. Acara Radio
Tabel 33. Stasiun Radio
Seberapa sering Bapak/Ibu membaca surat kabar? (n=400)�
Surat kabar apa yang Bapak/Ibu baca dalam tiga bulan terakhir?
Seberapa sering Bapak/Ibu menonton televisi? (n=400)
Stasiun TV Nasional apa yang paling sering ditonton dalam tiga bulan terakhir?
Lainnya : ARTV, Noncon Acola
Acara TV apa yang paling sering ditonton dalam tiga bulan terakhir?
Lainnya : Animasi, Garis tangan, Moto GP, Olahraga, Kartun
Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar atau membaca istilah “ujaran kebencian dan hoaks”? (n=400)
Apakah Bapak/Ibu terpengaruh atau tidak terpengaruh terhadap ujaran kebencian dan hoaks?
PROFIL RESPONDEN
VARIABEL | % |
Gender | |
Laki-Laki | 50.00 |
Perempuan | 50.00 |
Umur | |
<20 Thn | 6.00 |
20-29 Thn | 17.75 |
30-39 Thn | 16.50 |
40-49 Thn | 23.50 |
50-59 Thn | 17.00 |
>60 Thn | 19.25 |
Pendidikan | |
Tdk Sklh | 19.00 |
SD | 18.75 |
SLTP | 16.00 |
SLTA | 33.75 |
Diploma | 4.00 |
Sarjana | 8.50 |
VARIABEL | % |
Ekonomi Rumah Tangga | |
<500 Ribu | 23.50 |
500 Ribu - 1 Juta | 31.00 |
1 Juta - 1,5 Juta | 17.50 |
1,5 Juta - 2 Juta | 17.25 |
2 Juta - 3 Juta | 5.00 |
3 Juta - 4 Juta | 2.25 |
4 Juta - 6 Juta | 2.25 |
6 Juta - 8 Juta | 0.75 |
8 Juta - 10 Juta | 0.25 |
VARIABEL | % |
Pekerjaan | |
Petani/Nelayan | 32.50 |
Pengemudi/Supir | 1.75 |
Buruh/Tukang | 2.75 |
Pedagang Kecil | 3.00 |
Pedagang Besar | 0.50 |
Pengusaha | 4.50 |
PNS/Pensiunan | 3.75 |
Pegawai Swasta | 0.25 |
Ibu rumah tangga | 28.00 |
Mahasiswa/pelajar | 8.50 |
Tidak bekerja | 7.00 |
Lainnya | 6.00 |
Tidak Tahu/Tidak Jawab | 1.50 |
Bagian 6
REKOMENDASI
Rekomendasi
Selesai