1 of 22

PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN

SERTA HASIL TANAMAN KEDELAI DAN JAGUNG PADA TANAH PODSOLIK DENGAN APLIKASI PEMBENAH TANAH DAN

POLA TANAM YANG BERBEDA

PRODI MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TAHUN 2018

UJIAN TESIS

Oleh :

T. Fachrul Razie

NIM. 1509200190001

Pembimbing :

Dr. Bakhtiar, S.P., M.Si

Dr. Ir. Syakur., M.P

2 of 22

Rusak

PENDAHULUAN

Di Aceh secara umum memiliki jenis tanah podsolik dengan sifat tanah yang kurang baik.

Pupuk kandang

Biochar

Perbaikan tanah

Pola tanam

3 of 22

Rusak

Tujuan penelitian

  • mengetahui pengaruh pembenah tanah terhadap perubahan sifat kimia tanah podsolik yang dibudidayakan kedelai dan jagung dengan beberapa pola tanam
  • mengetahui pengaruh pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai dan jagung dengan beberapa pola tanam pada tanah podsolik.
  • mengetahui interaksi antara pembenah tanah dan pola tanam terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan serta hasil kedelai dan jagung dengan beberapa pola tanam pada tanah podsolik.

Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan sekaligus bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu teknologi tepat guna dalam budidaya tanaman pada jenis tanah podsolik.

Cont pendahuluan...

4 of 22

Rusak

Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN

Lokasi lahan

Pengamatan Hasil Panen dan Analisis Kimia Tanah

Jantho , Aceh Besar

Lab. Fisiologi Tanaman dan Lab. Penelitian Tanah dan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala

Bahan dan Alat

Bahan

Alat

  • Biochar arang sekam
  • Pupuk kandang sapi
  • benih jagung Bonanza
  • benih kedelai Dena 1

Cangkul, parang, garu, sprayer, gembor, timbangan, refractometer dan alat-alat laboratorium

5 of 22

Rusak

Metode penelitian

Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 5 x 3 dengan 3 ulangan.

Faktor pertama

(Pembenah Tanah)

Faktor Kedua

(Pola tanam)

A0 = NPK 400 kg ha-1

A1 = biochar 10 ton ha-1

A2 = Pupuk kandang 10 ton ha-1

A3 = Biochar 10 ton ha-1 + NPK 400 kg ha-1

A4 = Pupuk kandang 10 ton ha-1 + NPK 400 kg ha-1

S1 = Monokultur Kedelai

S2 = Monokultur Jagung

S3 = Tumpang Sari Kedelai-Jagung

Cont metode...

6 of 22

Rusak

Pelaksanaan penelitian

Cont metode...

Persiapan Lahan

Pengambilan contoh tanah

Pengamatan tanaman

Perawatan tanaman

Analisis tanah

Analisis tanaman

7 of 22

Rusak

Pengamatan

Cont metode...

pertumbuhan dan hasil kedelai

pertumbuhan dan hasil jagung

Analisis sifat kimia tanah

  1. Perubahan Tinggi tanaman
  2. Berat biji per plot (kg)
  3. Berat 100 biji
  1. Perubahan tinggi tanaman
  2. Berat tongkol tanpa kelobot per plot (kg)
  3. Berat tongkol tanpa kelobot per hektar (ton)
  4. Kadar gula
  1. pH (H2O) dan pH KCL
  2. C-organik
  3. N-total
  4. P-tersedia
  5. K-dd

Nisbah Kesetaraan Lahan

8 of 22

Rusak

Rekapitulasi Sidik Ragam

Hasil dan Pembahasan

Parameter

F hitung Perlakuan

A

S

A x S

Hasil Analisis Tanah Panen :

pH (H2O)

1,25tn

3,87*

1,54tn

C-organik

0,43tn

0,01tn

0,44tn

N-total

1,30tn

0,72tn

1,09tn

P-tersedia

4,84**

13,45**

5,03**

K-dd

7,51**

9,35**

2,60*

Perubahan tinggi tanaman kedelai (cm) :

3 - 4 MST

2,68tn

5,47*

0,44tn

4 - 5 MST

1,53tn

10,24**

0,44tn

5 - 6 MST

0,34tn

6,20*

0,39tn

Berat biji kedelai kg.plot-1

0,57tn

122,19**

0,48tn

Berat 100 biji kedelai (g)

0,76tn

1,20tn

0,75tn

Perubahan tinggi tanaman jagung (cm) :

3 - 4 MST

1,28tn

0,22tn

0,22tn

4 - 5 MST

1,49tn

19,37**

0,56tn

5 - 6 MST

2,26tn

66,04**

2,53tn

6 - 7 MST

10,35tn

27,56**

4,58**

Berat tongkol tanpa kelobot kg.plot-1

2,28tn

32,17**

4,11*

Kadar Gula (obrix)

0,71tn

10,53**

5,54**

Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL)

5,96*

9 of 22

Rusak

4.1 Sifat Kimia Tanah

4.1.2 Analisis Tanah Awal

Sifat Tanah

Nilai

Kriteria

pH (H2O) tanah

6,80

Netral

C-organik (%)

0,67

Sangat Rendah

N-total (%)

0,16

Rendah

P-tersedia (ppm)

1,40

Sangat Rendah

Ca-dd (me/100g)

3,40

Rendah

Mg-dd (me/100g)

0,68

Rendah

K-dd (me/100g)

0,15

Rendah

Na-dd (me/100g)

0,10

Rendah

Kapasitas Tukat Kation (KTK) (me/100g)

16,933

Sedang

Kejenuhan Basa (KB) (%)

23,73

Rendah

Tabel 3. Hasil analisis sifat kimia tanah awal

0,67

0,16

1,40

0,15

10 of 22

Rusak

4.1.3 pH tanah, C-organik, dan N-total setelah perlakuan

Tabel 4. Pengaruh pembenah tanah dan pola tanam yang berbeda terhadap perubahan pH tanah, C-organik, dan N-total.

Perlakuan

pH tanah

C-organik

(%)

N-total

(%)

Pembenah Tanah (A)

NPK

6,01

1,13

0,14

Biochar

6,07

1,09

0,14

Pukan

6,19

1,11

0,14

Biochar + NPK

6,12

1,05

0,15

Pukan + NPK

5,98

1,05

0,15

Pola Tanam (S)

Monokultur kedelai

6,11 ab

1,08

0,15

Monokultur jagung

5,94 a

1,09

0,14

Tumpangsari

6,17 b

1,09

0,15

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji DMRT)

11 of 22

Rusak

4.1.4 P-tersedia dan K-dd setelah perlakuan

Tabel 5. Nilai P-tersedia akibat pengaruh interaksi antara pembenah tanah dan pola tanam.

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama (Huruf kapital pada kolom yang sama, huruf kecil pada baris yang sama) menunjukkan tidak berbeda nyata pada tingkat peluang 0,05 (DMRT 5%)

Perlakuan

P-tersedia (mg.kg-1)

Monokultur kedelai

Monokultur jagung

Tumpangsari

NPK

5,87 ABa

11,27 ABb

7,02 Aab

Biochar

9,70 BCa

14,77 Bb

7,31 ABa

Pukan

4,87 Aa

9,70 Ab

10,83 ABb

Biochar + NPK

3,72 Aa

11,37 ABb

17,11 Cc

Pukan + NPK

12,67 Ca

14,38 Ba

11,64 Ba

17,11 Cc

12 of 22

Rusak

Tabel 6. Nilai K-dd akibat pengaruh interaksi antara pembenah tanah dan pola tanam.

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama (Huruf kapital pada kolom yang sama, huruf kecil pada baris yang sama) menunjukkan tidak berbeda nyata pada tingkat peluang 0,05 (DMRT 5%)

Perlakuan

K-dd (cmol.kg-1)

Monokultur kedelai

Monokultur jagung

Tumpangsari

NPK

0,24 Aa

0,17 Aa

0,21 Aa

Biochar

0,20 Aa

0,24 Aa

0,21 Aa

Pukan

0,28 Aa

0,21 Aa

0,21 Aa

Biochar + NPK

0,32 Aa

0,23 Aa

0,20 Aa

Pukan + NPK

0,57 Bb

0,29 Aa

0,26 Aa

0,57 Bb

13 of 22

Rusak

4.2 Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai

4.2.1 Perubahan Tinggi Tanaman Kedelai

Tabel 7. Pengaruh pembenah tanah dan pola tanam yang berbeda terhadap perubahan tinggi tanaman kedelai pada 3-4 MST, 4-5 MST, serta 5-6 MST.

Perlakuan

Perubahan Tinggi Tanaman Kedelai (cm)

3-4 MST

4-5 MST

5-6 MST

Pembenah Tanah (A)

 

 

NPK

7,24

9,93

13,73

Biochar

8,01

8,42

12,81

Pukan

8,18

10,24

14,52

Biochar + NPK

9,45

9,10

13,83

Pukan + NPK

7,03

10,05

13,75

Pola Tanam (S)

Monokultur kedelai

8,59 b

10,43 b

14,89 b

Tumpangsari

7,37 a

8,66 a

12,57 a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji DMRT)

14 of 22

4.2.2 Berat Biji Kedelai per Plot dan Berat 100 Biji Kedelai

Tabel 8. Rata-rata komponen hasil kedelai akibat perlakuan pembenah tanah dan pola tanam

Perlakuan

Berat Biji kg plot-1

Berat 100 biji (g)

Pembenah Tanah (A)

NPK

0,86

18,55

Biochar

0,86

18,44

Pukan

1,00

18,37

Biochar + NPK

0,94

21,44

Pukan + NPK

0,85

22,14

Pola Tanam (S)

Monokultur kedelai

1,34 b

20,83

Tumpangsari

0,46 a

18,75

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji DMRT)

15 of 22

Rusak

4.3 Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung

4.3.1 Perubahan Tinggi Tanaman Jagung

Tabel 9. Rata-rata perubahan tinggi tanaman jagung akibat perlakuan pembenah tanah dan pola tanam pada 3-4 MST, 4-5 MST, serta 5-6 MST.

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji DMRT)

Perlakuan

Perubahan Tinggi Tanaman Jagung (cm)

3-4 MST

4-5 MST

5-6 MST

6-7 MST

Pembenah Tanah (A)

NPK

31,84

35,24

35,14

36,99 c

Biochar

25,57

29,94

30,42

27,77 bc

Pukan

33,92

36,99

35,15

18,75 a

Biochar + NPK

31,70

38,09

37,02

26,60 b

Pukan + NPK

32,82

36,91

37,00

37,55 c

Pola Tanam (S)

Monokultur jagung

30,57

40,65 b

41,46 b

35,28 b

Tumpangsari

31,78

30,21 a

28,44 a

23,79 a

16 of 22

Rusak

Tabel 10. Rata-rata perubahan tinggi tanaman jagung pada 6-7 MST akibat pengaruh interaksi antara pembenah tanah dan pola tanam

Perlakuan

Perubahan Tinggi Tanaman 6-7 MST (cm)

Monokultur jagung

Tumpangsari

NPK

47,73 Cb

26,25 BCa

Biochar

39,37 BCb

16,17 ABa

Pukan

23,59 Ab

13,90 Aa

Biochar + NPK

27,63 ABb

25,58 Ba

Pukan + NPK

38,07 BCa

37,03 Ca

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama (Huruf kapital pada kolom yang sama, huruf kecil pada baris yang sama) menunjukkan tidak berbeda nyata pada tingkat peluang 0,05 (DMRT 5%)

47,73 Cb

37, 03 Ca

17 of 22

4.3.2 Berat Tongkol Tanpa Kelobot dan Kadar Gula

Tabel 11. Rata-rata komponen hasil jagung akibat perlakuan pembenah tanah dan pola tanam

Perlakuan

Berat Tongkol Tanpa Kelobot

kg plot-1

Kadar Gula

%brix

Pembenah Tanah (A)

NPK

10,05

10,68

Biochar

10,18

10,85

Pukan

9,62

10,33

Biochar + NPK

10,20

10,43

Pukan + NPK

12,70

10,53

Pola Tanam (S)

Monokultur jagung

12,61 b

10,21 a

Tumpangsari

8,49 a

10,92 b

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji DMRT)

18 of 22

Rusak

Tabel 12. Rata-rata berat tongkol jagung tanpa kelobot plot-1 akibat pengaruh interaksi antara pembenah tanah dan pola tanam

Perlakuan

Berat Tongkol Tanpa Kelobot (kg plot-1)

Monokultur jagung

Tumpangsari

NPK

11,50 ABa

8,60 ABa

Biochar

14,77 Bb

5,60 Aa

Pukan

11,50 ABb

7,73 ABa

Biochar + NPK

10,27 Aa

10,13 Ba

Pukan + NPK

15,00 Bb

10,40 Ba

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama (Huruf kapital pada kolom yang sama, huruf kecil pada baris yang sama) menunjukkan tidak berbeda nyata pada tingkat peluang 0,05 (DMRT 5%)

10, 27 Aa

5,60 Aa

19 of 22

Rusak

Tabel 13. Rata-rata kadar gula biji jagung akibat pengaruh interaksi antara pembenah tanah dan pola tanam

Perlakuan

Kadar Gula (obrix)

Monokultur jagung

Tumpangsari

NPK

9,53 Aa

11,83 Cb

Biochar

10,57 Ba

11,13 BCa

Pukan

10,63 Bb

10,03 Aa

Biochar + NPK

10,47 Abb

10,40 ABa

Pukan + NPK

9,87 Aba

11,20 BCb

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama (Huruf kapital pada kolom yang sama, huruf kecil pada baris yang sama) menunjukkan tidak berbeda nyata pada tingkat peluang 0,05 (DMRT 5%)

11,83 Cb

20 of 22

Rusak

4.4 Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL)

Tabel 14. Rata-rata nisbah kesetaraan lahan (NKL) akibat perlakuan pembenah tanah dan pola tanam.

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji DMRT)

Perlakuan

Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL)

NPK

1,11 bc

Biochar

0,70 a

Pukan

1,02 ab

Biochar + NPK

1,45 c

Pukan + NPK

1,01 ab

1,45 C

Nilai NKL > 1 menunjukkan bahwa tanaman kedelai dan jagung mendapatkan hasil yang lebih baik jika di budidaya dengan pola tanam tumpangsari

21 of 22

Rusak

Kesimpulan

  1. Pembenah tanah meningkatkan nilai P-tersedia dan K-dd serta NKL.
  2. Pola tanam meningkatkan nilai P-tersedia dan K-dd serta parameter pertumbuhan tanaman kedelai dan jagung
  3. Terdapat interaksi yang nyata perlakuan pembenah tanah dengan pola tanam terhadap peubah P-tersedia, K-dd, perubahan tinggi tanaman jagung 6-7 MST, komponen hasil jagung
  4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya tanaman kedelai dan jagung dengan pola tanam tumpangsari terbaik didapat pada perlakuan pembenah tanah Biochar+NPK

22 of 22