1 of 20

RELIABILITAS INSTRUMEN

2 of 20

Definisi

  • Merupakan suatu konsistensi atau pengulangan dari hasil pengukuran.
  • Pengukuran dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama setelah dilakukan beberapa kali pengukuran dengan subjek pengukuran yang tidak berubah.

3 of 20

Jenis Reliabilitas

  • Inter-rater
  • Test-retest
  • Parallel-forms
  • Internal consistency

4 of 20

Inter-Observer Reliability

  • Different people, same test

5 of 20

Intra-Observer Reliability

  • Same people, different times

6 of 20

Paralel Forms

  • Different people, same time, different test.

7 of 20

Internal Consistency

  • Different questions, same construct.
  • Average inter-item correlation compares correlations between all pairs of questions that test the same construct by calculating the mean of all paired correlations.
  • Average item total correlation takes the average inter-item correlations and calculates a total score for each item, then averages these.
  • Split-half correlation divides items that measure the same construct into two tests, which are applied to the same group of people, then calculates the correlation between the two total scores.

8 of 20

9 of 20

10 of 20

11 of 20

Metode Pengukuran

  • Metode Test-Retest / Metode ulang
  • Metode Bentuk-bentuk equivalent (equivalent-forms method) / Paralel

12 of 20

Metode Test-Retest atau Metode ulang

  • Metode ini melibatkan dua kali tes dengan responden yang sama namun pada waktu yang berbeda. Selang waktu yang baik antara 15-30 hari
  • Setelah diperoleh hasil pengukuran, koefisien realibilitas dihitung dengan korelasi product moment/korelasi pearson
  • Tinggi rendahnya indeks korelasi (R) inilah yang menunjukkan derajat reliabilitas instrumen

13 of 20

Metode Bentuk-bentuk equivalent (equivalent-forms method) / Paralel

  • Membuat dua kuesioner yang digunakan untuk mengukur aspek yang sama (pertanyaan berbeda namun memiliki isi/konten yang sama)
  • Kedua kuesioner tersebut diberikan pada responden yang sama dalam waktu yang sama pula (tidak harus menunggu waktu)
  • Untuk menghitung reliabilitas perlu dilakukan perhitungan korelasi skor total dari kedua jenis tes tersebut dengan teknik korelasi product moment/pearson
  • Tingginya nilai koefisien korelasi yang diperoleh, menunjukkan bukti yang kuat mengenai reliabilitas bahwa kedua instrumen tersebut mengukur sesuatu yang sama.

14 of 20

Metode Bentuk-bentuk equivalent (equivalent-forms method) / Paralel

Metode ini memungkinkan untuk menggabungkan antara metode tes-retest dan metode paralel (bentuk ekuivalen). Instrumen yang dibuat untuk tes paralel, diberikan dua kali terhadap kelompok individu yang sama, hanya dengan interval waktu yang berbeda sebagaimana dilakukan pada metode tes-retes. Koefisien reliabilitas yang tinggi akan menunjukkan bahwa dua bentuk instrumen tersebut tidak hanya mengukur dua jenis performance yang sama, akan tetapi juga memiliki konsistensi sepanjang waktu.

15 of 20

Reliabilitas hasil pengukuran

  • Konsistensi inter- dan intra-examiner dapat dinilai dalam beberapa cara, yang paling sederhana adalah persentase kesepakatan antara skor, yaitu persentase subyek dialokasikan skor yang sama oleh dua pemeriksa. Namun, dalam kasus karies gigi, jika prevalensi penyakit rendah, metode ini tidak memberikan penilaian reproduksifitas yang akurat. Cara yang lebih dapat diandalkan untuk menilai kesepaktan keseluruhan antara pemeriksa adalah statistik kappa.
  • Statistik kappa menghubungkan pengukuran kesepakatan yang sebenarnya dengan tingkat kesepakatan yang akan terjadi secara kebetulan. Skor kappa dapat dihitung menggunakan tabel 2 x 2.

16 of 20

Saat diaplikasikan untuk mencatat karies gigi pada tingkat gigi:

  • a = proporsi gigi dimana kedua pemeriksa menganggapnya sehat
  • b = proporsi gigi dimana pemeriksa 1 menganggapnya sehat dan pemeriksa 2 menganggapnya karies
  • c = proporsi gigi dimana pemeriksa 1 menganggapnya karies dan pemeriksa 2 menganggapnya sehat
  • d = proporsi gigi dimana kedua pemeriksa menganggapnya karies

17 of 20

18 of 20

19 of 20

  • dimana:
  • Po = proporsi kesepakatan yang diamati (a+d)
  • Pe = proporsi kesepakatan yang bisa diharapkan terjadi secara kebetulan (a+c) x (a+b) untuk gigi sehat dan (b+d) x (c+d) untuk gigi karies. Oleh karena itu:

 

Pe = (a+c) x (a+b) + (b+d) x (c+d)

(a+b+c+d)2

  • Statistik Kappa diinterpretasikan sebgai berikut:
    • <0.20 = poor agreement
    • 0.21–0.40 = fair agreement
    • 0.41–0.60 = moderate agreement
    • 0.61–0.80 = substantial agreement
    • 0.81–1.00 = almost perfect agreement

20 of 20

THANK YOU ☺