HARTSA JAMILA ROCHI, S.Pd, MM
PENGAWAS MADRASAH KAB MAGELANG
Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
Dasar Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
kurikulum yang berfokus pada penguatan arah kebijakan melalui pembelajaran mendalam
Memuat tentang cakupan Kurikulum Merdeka dan implementasinya
Permendikdasemen No. 12 Tahun 2025
Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Permendidaksmen No. 10 Tahun 2025
SKL pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.
Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025
Keputusan Kepala BSKAP No.046/H/KR/2025
Tahun 2025
Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022
Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022
Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
KMA N0. 450 Tahun 2024
Tentang: Pedoman Implementasi Kurikulum Pada RA, MI, MTs,MA dan MAK
SK Dirjen N0. 3302 Tahun 2024
Tentang: CP PAI dan Bahasa Arab
Bagaimana cara menyusun perencanaan pembelajaran?
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
dokumen perencanaan pembelajaran:
Fleksibel
tidak terikat pada bentuk/format tertentu dan dapat disesuaikan dengan karakteristik Pembelajaran
Jelas
mudah dipahami; dan
Sederhana
Memuat pokok-pokok dan penting pelaksanaan pembelajaran. Sederhana tidak selalu berarti mudah, melainkan efektif dapat dilaksanakan
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
Pembelajaran
Prinsip
Interaktif
Terjadinya interaksi yang sistematis dan produktif antara pendidik dengan peserta didik, sesama peserta didik, dan antara peserta didik dengan materi belajar.
Pendidik berperan sebagai fasilitator proses pembelajaran dan tidak menjadi satu satunya sumber pembelajaran.
Inspiratif
Guru mwnjadi sumber inspirasi peserta didik dalam pengalaman belajar
Menyenangkan
peserta didik mengalami proses belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi positif.
Menantang
mengembangkan peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui tugas dan aktivitas dengan tingkat kesulitan yang tepat.
Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
Membuka ruang bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikis peserta didik
Kurikulum
Profil Pelajar Pancasila & Profil Pelajar Rahmatal lil ‘Alamin
Pembelajaran
Asesmen
Tujuan Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses Asesmen
SIKLUS PEMBELAJARAN
Teaching at the right level
Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU
BERPUSAT PADA
PESERTA DIDIK
MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MENDESAIN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
PDBK
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PRINSIP
PEMBELAJARAN
Berorientasi pada nilai ibadah
Membangun pembelajar sepanjang hayat
Mendukung pengembangan kompetensi dan karakter secara holistik
Dirancang secara kontekstual dengan melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra
Berorientasi pada masa depan
Dirancang sesuai karakteristik peserta didik
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif, baik dari sisi materi, metode, media/alat, durasi waktu, dan pengelolaan lingkungan belajar
Proses penyusunan perencanaan pembelajaran
Catatan: Proses tersebut merupakan perancangan kegiatan pembelajaran bagi pendidik yang akan merencanakan pembelajaran secara mandiri.
Menganalisis Capaian Pembelajaran
Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alurnya
Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Skema Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
Dalam
merancang
pembelajaran
pendidik
dapat
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran
dan/atau perencanaan pembelajaran,
(2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau
rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang
disediakan Pemerintah
Pendidik menentukan pilihan tersebut berdasarkan kemampuan masing-masing
Memahami Capaian Pembelajaran
Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
Menyusun Alur
Tujuan Pembelajaran
Merancang
Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Tujuan Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU 20/2003, Bab II:3)
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka Dasar Kurikulum yang terdiri dari kemendikdasmen No 13 tahun 2025 tentang kurikulum merdeka pada usia dini, jenjang dasar dan menengah
Kemendikbudristek no 12 tahun 2025 tentang standar isi
Struktur Kurikulum KMA 1503 tahun 2025, Capaian Pembelajaran (B Arab Agama SK Dirjen 3302 tahun 2024), dan Kurikulum merdeka mengacu pada kemendikbudristek No 12 tahun 2024 untuk mapel umum dan Capaian pembelajaran edisi revisi BSAKP No 46 2025
KEMENDIKBUDRISTEK NO 12 TAHUN 2025 TENTANG STANDAR ISI
KEMENDIKBUDRISTEK NO 13 TAHUN 2025 TENTANG
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
CAPAIAN PEMBELAJARAN 2024 PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
BSKAP N0 46TAHUN 2025
SK DIRJEN NO 3302 TAHUN 2024 TENTANG CP PAI DAN BAHASA ARAB�
adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik di akhir setiap fase.
Capaian Pembelajaran
Catatan: Dalam CP, “memahami” merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi, menggunakan berbagai perspektif, dan berempati atas suatu fenomena. (Understanding by Design, Wiggins & Tighe (2005))
KOMPONEN CP MATA PELAJARAN
RASIONAL
TUJUAN MATA PELAJARAN
KARAKTERISTIK
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Komponen Capaian
Pembelajaran
Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen dipetakan menurut perkembangan peserta didik
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf yang utuh.
Kemampuan yang perlu dicapai peserta didik setelah mempelajari mata pelajaran tersebut
tersebut
Rasional Mata Pelajaran
Tujuan Mata Pelajaran
Karakteristik Mata Pelajaran
Capaian dalam Setiap Fase
Secara Keseluruhan
Capaian dalam Setiap
Fase menurut Elemen
dipelajari dalam mata pelajaran
Arti “Elemen” dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya, hal tersebut disesuaikan dengan karakteristik pada masing-masing mata pelajaran.
Perlu diketahui
Contoh:
Pemahaman IPA dan Keterampilan Proses
terdapat elemen Menyimak, Membaca dan Memirsa, Berbicara dan Mempresentasikan, Menulis
Contoh:
Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
Karakteristik CP Mapel PAI –B
Arab
1
Keterampilan Abad 21
2
Konteks Bermasyarakat Global, Berbangsa dan Bernegara
3
Berdimensi Ukhrowi
Tujuan Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran dibuat untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
Bagaimana cara merumuskan tujuan pembelajaran?
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
Teknik Perumusan Tujuan Pembelajaran
Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
1
Merumuskan Tujuan Pembelajaran secara langsung melalui Capaian Pembelajaran
2
Merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan menganalisis “kompetensi” dan “lingkup materi”pada Capaian Pembelajaran
3
Merumuskan Tujuan Pembelajaran lintas elemen
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diharapkan untuk tidak fokus pada satu teori saja, melainkan dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, serta konteks lingkungan pembelajaran.
Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan rujukan teori untuk merumuskan tujuan pembelajaran, diantaranya:
Taksonomi Bloom versi Revisi Anderson dan Krathwohl (2001)
6 Aspek Pemahaman yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005)
6 Level Taksonomi Marzano (2000)
Level 1
Mengingat, termasuk di dalamnya mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, termasuk definisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau menyebutkan kembali suatu materi yang pernah diajarkan kepadanya.
Level 2
Memahami, termasuk di dalamnya menjelaskan ide atau konsep seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan kalimat sendiri, menginterpretasikan suatu informasi, menyimpulkan, atau membuat parafrasa dari suatu bacaan.
Level 3
Mengaplikasikan, termasuk di dalamnya menggunakan konsep, pengetahuan, atau informasi yang telah dipelajarinya pada situasi berbeda dan relevan.
Level 4
Menganalisis, termasuk dalam kemampuan ini adalah memecah- mecah informasi menjadi beberapa bagian, kemampuan untuk mengeksplorasi hubungan/korelasi atau membandingkan antara dua hal atau lebih, menentukan keterkaitan antarkonsep, atau mengorganisasikan beberapa ide dan/atau konsep.
Level 5
Mengevaluasi, termasuk kemampuan untuk membuat keputusan, penilaian, mengajukan kritik, dan rekomendasi yang sistematis.
Level 6
Menciptakan, yaitu merangkaikan berbagai elemen menjadi satu hal baru yang utuh, melalui proses pencarian ide, evaluasi terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga kreasi yang diciptakan menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang ada. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan memberikan nilai tambah terhadap suatu produk yang sudah ada.
TAKSONOMI BLOOM
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, termasuk definisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau menyebutkan kembali suatu materi yang pernah diajarkan kepadanya.
menjelaskan ide atau konsep seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan kalimat sendiri, menginterpretasikan suatu informasi, menyimpulkan, atau membuat parafrasa dari suatu bacaan.
menggunakan konsep, pengetahuan, atau informasi yang telah dipelajarinya pada situasi berbeda dan relevan
kemampuan untuk membuat keputusan, penilaian, mengajukan kritik dan rekomendasi yang sistematis
merangkaikan berbagai
elemen menjadi satu hal baru yang utuh, melalui proses pencarian ide, evaluasi
terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga
kreasi yang diciptakan menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang ada. termasuk memberikan nilai tambah terhadap suatu produk yang sudah ada.
Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3) Mengaplikasikan
(C4)
Menganalisis
(C5)
Mengevaluasi
(C6)
Menciptakan
memecah-mecah informasi menjadi beberapa bagian, kemampuan untuk mengeksplorasi hubungan/korelasi atau membandingkan antara dua hal atau lebih, menentukan keterkaitan antar konsep, atau mengorganisasikan beberapa ide dan/atau konsep.
Perlu diketahui
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan asesmen, dan instruksi yang tepat.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman peserta didik atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan siklus.
Jika peserta didik melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman (mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)
Perlu diketahui
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
Tingkat 5:
metakognisi
Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan yaitu sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Terdapat 6 level taksonomi yaitu:
mengingat kembali
(retrieval) informasi dalam batas
mengidentifikasi sebuah informasi secara
umum.
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Tingkat 1: mengenali dan mengingat kembali (retrieval)
Pemahaman yang dimaksud melibatkan dua proses
yang saling berkaitan yaitu integrasikan dan
simbolisasi.
Tingkat 2: pemahaman
Cakupan analisis disini berupa kemampuan menggenerasi informasi baru yang belum diproses oleh seseorang.
Ada lima proses analisis:
(1) mencocokan,
(2) mengklasifikasikan, (3) menganalisis kesalahan,
(4) menyamaratakan (5) menspesifikasikan.
Tingkat 3:
analisis
Pemanfaatan pengetahuan
digunakan saat seseorang ingin
menyelesaikan tugas tertentu.
Ada empat kategori umum pemanfaatan
pengetahuan:
(1) pengambilan keputusan,
(2) penyelesaian masalah,
(3) percobaan,
(4) penyelidikan.
Tingkat 4:
pemanfaatan pengetahuan
Sistem metakognisi
berfungsi untuk memantau, mengevaluasi
dan mengatur fungsi dari semua jenis
pemikiran lainnya.
Ada empat fungsi dari metakognisi:
(1) menetapkan tujuan, (2) memantau proses,
(3) memantau kejelasan, (4) memantau ketepatan.
Tingkat 6:
sistem diri
Menentukan apakah seseorang akan
melakukan atau tidak melakukan sesuatu
tugas.
Ada empat jenis dari sistem diri:
(1) memeriksa kepentingan,
(2) memeriksa kemanjuran,
(3) memeriksa respon emosional,
(4) memeriksa motivasi secara keseluruhan.
Perlu diketahui
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
Merumuskan tujuan pembelajaran Secara Langsung Berdasarkan CP
Teknik 1
Menganalisis Capaian Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan Menganalisis
‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP.
Teknik 2
Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP
Teknik 3
Alur tujuan pembelajaran merupakan tujuan pembelajaran yang diurutkan, bukan turunan atau rincian dari tujuan pembelajaran.
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
Kompetensi
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
| Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) | |
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis menurut urutan dari awal hingga akhir fase. | ||
Tujuan Pembelajar an (TP)
Lingkup materi
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran
Kriteria
Alur Tujuan
Pembelajara
n (ATP)
Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase.
ATP menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang linear dari
awal hingga akhir fase.
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi dalam satu fase
Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)?
Pengurutan dari Konkret ke yang Abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari mudah ke kompleks
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (2)
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh: dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Pengurutan Hierarki
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh: siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural
Scaffolding
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh: dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
Ilustrasi Alur Tujuan Pembelajaran
Catatan: Alur tujuan pembelajaran adalah urutan tujuan-tujuan pembelajaran, bukan turunan dari tujuan pembelajaran.
Dimensi Profil Lulusan
Dimensi Profil Lulusan (DPL), yaitu:
Kedelapam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Apa yang dimaksud Panca Cinta
"Panca Cinta" adalah lima pilar utama dalam Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), yang bertujuan membentuk karakter siswa secara holistik melalui lima aspek cinta, yaitu
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
Dokumen Perencanaan pembelajaran dapat berupa: Rencana Pelaksanaan
| Komponen minimum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran | Komponen minimum dalam Modul Ajar |
|
| |
Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen- komponen dalam RPP. |
Bagaimana cara mengimplementasikan pembelajaran terdiferensiasi?
Maju Bermutu Mendunia
MADRASAH
Pembelajaran
Karakteristik
Memanfaatkan asesmen pada awal, proses, dan akhir pembelajaran untuk memahami kebutuhan dan posisi peserta didik dalam perjalanan belajarnya
Menggunakan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi peserta didik untuk melakukan penyesuaian pembelajaran
Didasarkan pada refleksi atas kemajuan belajar eserta didik yang dilakukan secara kolaboratif dengan Pendidik lain
Memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar peserta didik, di atas cakupan dan ketuntasan muatan kurikulum yang disampaikan
Keterpaduan
Pembelajaran dan Asesmen
Pendidik menyusun rencana pembelajaran, termasuk di dalamnya rencana asesmen mulai dari awal hingga akhir pembelajaran
Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil dari asesmen ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.
Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang.
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik mendetailkan rencana pembelajaran dan/atau membuat perencanaan yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.
Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor
kemajuan belajar.
Panduan dalam mengelompokkan peserta didik untuk keperluan pembelajaran terdiferensiasi
1
Kelompok tidak permanen sepanjang tahun atau semester, dan tidak berlaku di semua mata pelajaran
2
Perlu dipikirkan bentuk- bentuk tantangan yang lebih beragam bagi peserta didik yang sudah mahir
3
Perlu dipikirkan bentuk pendampingan bagi peserta didik yang belum siap atau perlu bimbingan
4
Ada beragam peran yang bisa dipilih oleh peserta didik untuk mendalami kompetensi yang dibangun
Contoh diferensiasi pembelajaran 1
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik
Proses
Menyediakan sumber belajar yang bervariasi
Konten
Diferensiasi pembelajaran dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan
Produk
Alternatif pembelajaran sesuai capaian peserta didik
Alternatif 1
Peserta didik di kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut capaian belajar mereka, dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau disertai guru pendamping/asisten. Selain itu, satuan pendidikan juga menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk peserta didik yang belum siap untuk belajar sesuai dengan fase di kelasnya.
Alternatif 2
Alternatif 3
Berdasarkan asesmen di awal pembelajaran menunjukkan perbedaan kompetensi peserta didik yang tidak sesuai dengan usia tumbuh kembangnya. Pendidik memberikan pendampingan sesuai kebutuhan belajar peserta didik tersebut.
Alternatif 4
Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, pendidik mengajar seluruh peserta didik di kelasnya sesuai dengan hasil asesmen tersebut. Untuk sebagian kecil peserta didik yang belum siap, pendidik memberikan pendampingan setelah jam pelajaran berakhir.
Pendidik dapat juga merancang sendiri pendekatan yang lain
Contoh diferensiasi pembelajaran 2
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga, dan lingkaran. Berdasarkan hasil asesmen awal tersebut, pendidik melakukan pembelajaran terdiferensiasi sebagai berikut: | |||
Kesiapan Belajar | Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar. | Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar. | Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling |
Pembelajaran terdiferensiasi |
|
| |
Pembelajaran terdiferensiasi
Merupakan tindak lanjut dari hasil asesmen awal
Tidak mengarah pada terbentuknya persepsi pengkategorian peserta didik ke dalam kelompok yang “pintar” dan tidak.
Fokus pada kesiapan atau capaian belajar peserta didik
Pengelompokkan bukan berdasarkan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik
BELAJAR MANDIRI
https://guru.kemdikbud.go.id/
https://www.sekolah.mu/
KEMENAG
SIKURMA