1 of 10

Perlawanan Makassar Terhadap VOC

Anggota : 1. Batrisyia Karamina (04)

2. Devina Alvatica Swandi P (07)

3. Ega Prabandari Kusuma (08)

4. Melina Okta Bella (16)

5. Muhammad Rizky Ardhana(21)

2 of 10

LATAR BELAKANG

PENGARUH VOC

PERTEMPURAN VOC

PENYEBAB KEGAGALAN

PERJANJIAN BONGAYA

JATUHNYA MAKASSAR

PETA KONSEP

3 of 10

Latar Belakang

  • Kerajaan Makassar yang terletak di Sulawesi Selatan merupakan gabungan dari 2 kerajaan yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Dilihat dari letak geografisnya, letak wilayah Kerajaan Makassar sangat strategis.
  • Kerajaan Makassar mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Hasanudin antara tahun 1654 - 1669.
  • Pada pertengahan abad ke-17, Kerajaan Makassar menjadi pesaing berat bagi VOC terutama dalam bidang pelayaran dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur.
  • Persaingan dagang tersebut terasa semakin berat untuk VOC sehingga VOC merancang siasat dengan berpura-pura ingin membangun hubungan baik dan saling menguntungkan dengan Kerajaan Makassar.

4 of 10

Pengaruh VOC terhadap Makassar

  • Setelah mendapatkan kesempatan berdagang dan mendapatkan pengaruh di Makassar, VOC mulai menunjukkan perilaku dan niat utamanya, yaitu mulai mengajukan tuntutan kepada Sultan Hasanuddin.
  • Tuntutan VOC terhadap Makassar ditentang oleh Sultan Hasanudin dalam bentuk perlawanan dan penolakan semua bentuk isi tuntutan yang diajukan oleh VOC yang sangat ingin menguasai perdagangan di daerah Indonesia Timur.
  • Oleh karena itu, VOC selalu berusaha mencari jalan untuk menghancurkan Makassar sehingga terjadilah beberapa kali pertempuran antara rakyat Makassar melawan VOC.

5 of 10

Pertempuran VOC dengan Makassar

  • Pertempuran pertama (tahun 1633)
  • Pertempuran kedua (tahun 1654).
  • Kedua pertempuran tersebut diawali dengan perilaku VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang yang masuk maupun keluar Pelabuhan Makassar. Dua kali upaya VOC tersebut mengalami kegagalan karena pelaut Makassar memberikan perlawanan sengit terhadap kompeni.
  • Pertempuran ketiga (tahun 1666 – 1667) dalam bentuk perang besar dan adanya politik adu domba. Ketika VOC menyerbu Makassar, pasukan VOC dibantu oleh sekutunya yaitu pasukan Raja Bone (Aru Palaka)yang merupakan musuh besar Sultan Hasanuddin dan Pasukan Kapten Yonker dari Ambon.
  • Angkatan laut VOC yang dipimpin oleh Speelman menyerang pelabuhan Makassar dari laut, sedangkan pasukan Aru Palaka mendarat di Bonthain dan berhasil mendorong suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan Hasanudin serta melakukan penyerbuan ke Makassar.

6 of 10

Penyebab Kegagalan Rakyat Makassar

Perlawanan rakyat Makassar akhirnya mengalami kegagalan. Salah satu faktor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah keberhasilan politik adu domba (devide et empera) Belanda terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru Palaka yang merupakan raja Kerajaan Bone. Pada akhir peperangan, Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang isinya sangat merugikan pihak Makassar.

7 of 10

Perjanjian Bongaya

Perjanjian Bongaya tanggal 18 November 1667 :

  • VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
  • Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.
  • Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.
  • Makassar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.
  • Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun.

8 of 10

Jatuhnya Kerajaan Makassar

Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan rakyat Makassar terhadap Belanda tetap diteruskan oleh putra Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makassar, Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran dan pada akhirnya Belanda berhasil menghancurkan Makassar dan menguasai wilayah kerajaan tersebut sepenuhnya.

9 of 10

Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada 3 faktor penyebab perlawanan rakyat Makassar yaitu :

  • Belanda menganggap Makassar sebagai pelabuhan gelap.
  • Belanda mengadakan blokade ekonomi terhadap Makassar.
  • Sultan Hasanuddin menolak monopoli perdagangan Belanda di Makassar.

10 of 10