1 of 52

KROMOSOM MANUSIA NORMAL DAN KELAINAN

Oleh :

Nurul Misbah, SKM, M.Pd

2 of 52

SEL

  • Sel merupakan bangunan mendasar suatu mahluk hidup .
  • Dikelompokkan menjadi 2 golongan :

1. Eukaryotik : memiliki nucleus dan membrane, organella. Contoh : tanaman, hewan, manusia

2. Prokaryotik : tidak punya. Contoh : bakteri.

  • Dewasa memiliki 10 – 100 triliun sel

3 of 52

4 of 52

Kromosom

  • Seperangkat DNA (deoxyribonucleic acid) yang terorganisir, berada di nucleus.
  • Masing-masing mahluk hidup memiliki jumlah kromosom yang berbeda.
  • Struktur seperti benang/tongkat yg terlihat pada sel yg sedang membelah
  • Berisi molekul DNA dan protein yang membawa informasi penurunan sifat (hereditas) suatu organisme.

5 of 52

Lanjutan…

  • Genes adalah instruksi individu yang memberi informasi kepada sel tubuh bagaimana harus tumbuh dan berkembang
  • Gen membentuk karakteristik fisik dan medik seperti : warna rambut, gol. darah, mudah/sukar terpapar penyakit.
  • Tiap kromosom mempunyai lengan p dan q ; p lengan pendek dan q panjang.
  • Lengan dipisahkan oleh sentromer
  • Material yang membentuk kromosom :
    • DNA
    • Protein

6 of 52

7 of 52

   DNA

  • Nama kimia bagi molekul yang membawa instruksi genetik bagi semua mahluk hidup
  • Molekul DNA mengandung 2 strands yang saling membelit/shape yang dikenal dengan double helix.
  • Tiap strand memiliki kerangka yang dibuat dari sugar (deoxyribose) and phosphate groups.
  • Tiap dioxyribose melekat 4 basa yaitu adenine (A), cytosine (C), guanine (G), and thymine (T).
  • Adenine berpasangan dengan thymine, dan cytosine dengan guanine.

8 of 52

9 of 52

10 of 52

Jumlah Kromosom

  • Berbeda untuk setiap species
  • Jumlah Kromosom Manusia :

Terdiri atas : 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromosom seks yaitu: XX pada wanita dan XY pada pria

  • Mengandung 30.000 - 35.000 genes.
  • Satu set 23 chromosomes diturunkan dari biological ibu (sel telur), dan ayah (sel sperma)

11 of 52

 Mempelajari kromosom

  • Dengan mikroskop , then Stainning
  • Chromosomes terlihat seperti strings with light and dark "bands"
  • Gambar kromosom lengkap (46 kromosom) disebut karyotype
  • Karyotype dapat membantu mengidentifikasi abnormalitas chromosom, baik struktur maupun jumlah
  • Pasangan kromosom diberi label nomor 1-22, pasangan ke 23 diberi label "X" and "Y."

12 of 52

13 of 52

Lanjutan…

  • Tiap lengan kromosom diberi kode nomor setelah terlihat pada proses staining
  • Semakin tinggi nomornya, semakin jauh dari centromer
  • 22 pasang kromosom yang pertama disebut "autosomes"
  • Pasangan Kromosom terakhir disebut "sex chromosomes."
  • Sex chromosomes seseorang menentukan jenis kelamin; perempuan (XX), dan (XY). Laki-laki

14 of 52

15 of 52

Abnormalitas kromosom bisa terjadi

1.   Meiosis

2.   Mitosis

3.   Maternal Age

4.   Environment

16 of 52

Mitosis

  • Proses pada sel dimana terjadi proses replikasi kromosom menghasilkan 2 nukleus yang identik.
  • Umumnya, mitosis langsung diikuti dengan pembagian nukleus sel yang seimbang dan sel yang lain mengandung 2 sel yang sama

17 of 52

Meiosis

  • pembelahan sel yang terjadi dalam pematangan sel jenis kelamin,
  • setelah dua pembelahan sel berurutan, masing-masing inti sel anak menerima separuh jumlah kromosom yang sama dengan sel somatik spesies, sehingga gamet menjadi haploid.
  • memproduksi 4 sex sell haploid.

18 of 52

Abnormalitas jumlah kromosom

  • Individu kehilangan satu kromosom pada salah satu pasangan (monosomi) atau kelebihan kromosom (trisomy).

Contoh : Down syndrom yang dikenal sebagai trisomy 21

  • Contoh abnormalitas jumlah
  • Kleinfelter Syndrome : trisomy sex chromosome, XXY.
  • Turner Syndrome : monosomy sex kromosom : hanya x

19 of 52

DOWN SYNDROM

20 of 52

21 of 52

22 of 52

Kelainan Struktur

  • Delesi (del)
  • Duplikasi (dup)
  • Translokasi (t)
  • Disentrik (dic)
  • Insersi (ins)
  • Inversi (inv)
  • Isokromosom (I)
  • Kromosom cincin/ring (r)

23 of 52

Lanjutan….

  • Deletion: Tipe mutasi dimana terjadi kehilangan material genetik.
  • Insersi: Tipe mutasi melibatkan penambahan material genetik.
  • Duplikasi: Tipe mutasi yang melibatkan penambahan produksi satu atau lebih gene atau bagian chromosome.

24 of 52

25 of 52

Indikasi Klinik Yang Perlu Analisis Kromosom :

  • Hambatan pertumbuhan, perkembangan awal, hambatan tinggi tubuh, genitalia meragukan, dan retardasi mental.
  • Kematian saat lahir atau neonatus.
  • Masalah kesuburan/fertilitas.
  • Wanita amenorrhoe, pasutri dengan riwayat infertilitas (3-6%), dan abortus habitualis.

26 of 52

Lanjutan ….

  • Riwayat keluarga dengan abnormalitas kromosom.
  • Neoplasia → sel kanker dengan kelainan kromosom.
  • Wanita hamil pada usia lanjut.
  • Adanya peningkatan resiko kelainan kromosom pada fetus.

27 of 52

Analisis Kromoson Dengan Mengkultur Sel

  • Darah tepi (peripheral blood) memerlukan 3-4 hari kultur.
  • Biopsi kulit menghasilkan kultur fibroblast
  • Lekosit spesifik limfosit T membentuk limfoblastoid
  • Sumsum tulang digunakan untuk diagnosis keganasan hematologis.
  • Fetal cells berasal dari cairan amnion (amniosentesi dan biopsi villi khorialis.

28 of 52

Menentukan jenis kelamin

  • Pemeriksaan kromososm
  • Kelamin yang dominan
  • Operasi laparoskopi apakah ada ovarium atau testis → setelah selesai puberta

29 of 52

  PENYAKIT KELAINAN GENETIK (PKG)

  • Kelainan Numerik : Perubahan pada jumlah kromosom

A.  Set Kromosom

B.  Kromosom Autosom

C.  Kromosom Seks

  • Struktur : Delesi, adisi, atau gabungan
  • Kelainan Mosaik : Kromosom tidak merata di sel tubuh

⇨ Pada sel berbeda, berbeda materi genetiknya

30 of 52

Kelainan Numerik

1. Kelainan Autosom :

a. Trisomi 21 (Sindrom Down) (47,XX/XY + 21)

  • Insidensi Kelahiran 1 : 700
  • Fenotip :
  • Retardasi mental, IQ : 25 – 50
  • Jarak mata lebar (hipertelorisme)
  • Hidung datar dengan pangkal pipi
  • Tangan/jari pendek, terdapat simian creas
  • Ada kelainan jantung

31 of 52

32 of 52

  • Variasi Sindrom Down

1) Robertsonian Translocation

- 4% dari kasus sindrom Down,

- Mempunyai 46 kromosom, kromosom 21q bertranslokasi ke kromosom 14/akrosentrik.

- Konstitusi kromosomnya 46, XX/XY, rob(14;21),+ 21; atau translokasi 21q21q (46,XX/XY, rob(21q;21q).

2) Mozaik Sindrom Down

- Mempunyai kromosom mosaik (sebagian 46 dan sebagian lagi 47)

33 of 52

b. Trisomi 13 (47, XX/XY + 13) (Sindrom Patau)

- Insidensi Kelahiran : 1 : 20.000

- Fenotip :

  • Bibir sumbing/bercelah
  • Malformasi sistem saraf pusat (retardasi mental berat)
  • Retardasi pertumbuhan
  • Low set ears
  • Memiliki garis simian
  • Kelainan jantung bawaan

34 of 52

  c. Trisomi 18 (Sindrom Edward) (47, XX/XY +18)

  • Insidensi Kelahiran 1 : 8.000
  • Sering dijumpai pada jaringan abortus
  • Fenotip
        • Retardasi mental
        • Malformasi kongenital multi organ
        • Dagu kecil dan mulut segitiga
        • Low set ears
        • Daya hidup rendah, maksimal 2 bulan

(90% < 6 bulan).

35 of 52

36 of 52

TRISOMI 18

37 of 52

2. Kelainan Kromosom Seks

Genotip

Jenis kelamin

Kelainan

XY

Laki-laki

-

XX

Wanita

-

XXY

Laki-laki

Sindrom Klinifer

XYY

Laki-laki

Sindrom super male

XO

Wanita

Sindrom Turner

XXX

Wanita

Sindrom superfemale

38 of 52

Sindrom Klinefelter

  • Kariotip umumnya 47,XXY
  • Kromatin X dan Y Positif (+)
  • Insiden ⇨ 1 : 600 bayi laki-laki lahir hidup (USA)
  • Fenotif :
    • Fostur tubuh tingi kurus (>170 cm) tungkai kaki panjang
    • Gynecomastia
    • Testis kecil
    • Libido menurun (hypogonadism)
    • Infertil (ciri seks skunder tidak berkembang)
    • Retandasi mental (IQ rendah)
    • Beberapa orang diujmpai kesulitan belajar
    • Penurunan → ND oogenesis & spermatogenesis
    • Varian : 48,XXXY; Mozaik,46XY/47,XXY atau 48,XY/48XXXY

39 of 52

Sindrom Turner

  • Kariotip umumnya 45,X0.
  • Kromatin seks (X dan Y) negatif (-)
  • Insiden ⇨ 1 : 2.500 kelompok perempuan
  • Penurunan ⇨ ND selama oogenesis Meiosis I
  • Varian – Mosaik : 45,X/46,XX (15%); 45,X/47,XXX; dll

  • Fenotip :
        • Postur tubuh pendek (±130 cm)
        • Webbed neck, edema pada kaki
        • Cubitus vagus
        • Dada rata, mamae (-)
        • Coartation aorta dan defek skeletal
        • Genitalia eksterna infantil
        • Klitoris hipertrofi
        • Rambut axilla dan pubis (-)
        • Streak gonads, Ovarium dysgenesis, amenore primer, steril

- IQ : normal (< rata-rata normal).

40 of 52

Sindrom X Ganda

  • Kariotip umumnya 47,XXX.
  • Fenotip :
        • Postur tubuh tinggi.
        • Beberapa pasien mengalami kesulitan belajar.
        • Infertil
        • Beberapa psikopatologi, antisosial sangat jarang.
        • IQ : rendah (< rata-rata normal).
        • Kromatin X : positif ganda; kromatin Y : negatif.
        • Umumnya akibat ND meiosis I (M I) maternal
  • Variasi kariotip: 47,XXX atau 48,XXXX atau 49,XXXXX.

41 of 52

Sindrom XX (Laki-laki 46,XX)

  • Kariotip 46, XX
  • Insidens 1 : 20.000 bayi laki
  • Fenotip :
        • Fenotip laki-laki
        • Testis mengalami hialinisasi
        • Kelainan pada meiosis sehingga terjadi pindah silang (crossing over) gen Testis determining Factor (TDF) dari kromosom-Y ke kromosom-X

42 of 52

Kelainan Struktur

a. Sindrom Cri du Chat

Delesi (denovo) lengan pendek kromosom 5 (5p-, reg 14-15).

Sering menimbulkan kematian bayi

Insidensi relatif jarang ⇨ 1 : 50.000 kelahiran

Fenotip :

        • Microcephaly
        • Moonlike face
        • Mulut kecil (mandibula) dan melebar
        • Hidung lebar berbentuk lempeng
        • Low set ear
        • Retardasi mental berat, IQ < 35
        • Dapat hidup mencapai dewasa

43 of 52

b. Sindrom de Grouchy (18p-)

  • De Grouchi 1963 (18p-)
  • Delesi (denovo) lengan pendek kromosom 18 (18p-)
  • Fenotip :
        • Berat lahir < normal
        • Wajah bulat
        • Low set ear
        • Mulut melebar
        • Retardasi mental
        • Dapat hidup mencapai dewasa
        • Carries dentis

44 of 52

d.  Sindrom Ring Kromosom 18 (18r).

  • Kromosom membentuk cincin (Ring; 18r).
  • Fenotip :
        • Berat lahir < normal
        • Low set ear
        • Retardasi mental
        • Letak mata dalam
        • Kelainan jantung bawaan
        • Microcephaly

45 of 52

e.  Sindrom Azoospermia Factor (AZF a, b, c) (Microdeletion Y Chromosome)

  • Aberasi struktur kromosom seks

Delesi lengan panjang kromosom Y

  • DAZ (Delete Azoospermia Factor)
  • Azoospermia Factor C

46 of 52

  Kelainan Gonad Dan Perkembangan Seksual

Kesulitan penentuan seks akibat genilitalia meragukan (Ambiguous)

a.  Hermafrodit (hermaphroditsm)

    • Terdapat testis dan ovarium atau dalam bentuk ovotestis.
    • Genitalia ambiguous : hipospadia, perbesaran klitoris
    • Kariotip:46,XX/46,XY

47 of 52

HERMAFRODIT

48 of 52

b.  Pseudohermafrodit Wanita (female pseudohermaphroditsm)

    • Terdapat ovarium atau gonad pada satu seks saja
    • Genitalia ambiguous : perbesaran klitoris, fusi labia majora menyerupai kantong scrotum.
    • Umumnya akibat hiperplasia adrenal kongenital, menimbulkan defek enzim yang dibentuk kelenjar adrenal, dibutuhkan biosintesis kortisol untuk virilisasi.
    • Ovarium berkembang normal, namun produksi androgen.
    • Kariotip:46,XX.
    • Hiperplasia adrenal menyebabkan defisiensi 21-hidroksilase,

49 of 52

c.  Pseudohermafrodit pria (male pseudohermaphroditsm)

Bentuk dari androgen insensitivity.

1)   Defiensi 5-alfa reduktase.

    • Enzim ini berperan dalam konversi testosteron menjadi dihidrotestoteron.
    • Feminisasi genetalia eksterna : mikropenis, vagina buntu
    • Kariotip:46,XY.
    • Testis berkembang normal.

2)  Feminisasi Testis (Testicular feminization; androgen insensitivity syndrome).

    • Kelainan gen reseptor androgen (rangkai X dominan).
    • Testis dalam abdomen atau kanal inguinal.
    • Memiliki vagina tetapi buntu.

50 of 52

51 of 52

Referensi :

  • Thompson & Thompson, 2001 : Genetics in Medicine Edt 6th, Nussbaum, McInnes, and Willard. WB.Saunders Comp.
  • Thompson & Thompson 1991 : Genetics in Medicine Edt 5th, WB.Saunders Comp.
  • Thompson& Thompson 1980 : Genetics in Medicine Edt 3th, WB.Saunders Comp.
  • Strickberger, M 1976 : Genetic Edt 2nd, McGrawhill.

52 of 52

SEKIAN

TERIMA KASIH