Pertemuan 4�Rancangan Riset: �Kerangka Pikir/Konseptual �dan Hipotesis
Dr. Mariyudi, SE, MM
LOGO
The Research Process
(1)
OBSERVATION
Broad area of research interest identified
(2)
PRELIMINARY DATA GATHERING
Interviewing Literature survey
(3)
PROBLEM DEFENITION
Research problrm delineated
(4)
THEORETICAL FRAMEWORK
Variables clerly identified and tabeled
(5)
GENERATION OF HYPOTHESES
(6)
SCIENTIFIC RESEARCH DESIGN
(7)
DATA COLLECTION, ANALYISIS, AND INTERPRETATION
(8)
DEDUCTION
Hypotheses substantied?
Research question answered?
(11)
Managerial Decision Making
(10)
Report Presentation
(9)
Report Writing
No
Yes
Uma Sekaran & Roger Bougie, (2012). Research Methods For Business: A Skill Building Approach
Figure 2. Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Eksplorasi
Deskripsi
Pengujian Hipotesis
Jenis Penelitian
Membuktikan:
Hubungan kausal
Korelasional
Perbedaan kelompok, peringkat, dsb
Tingkat Intervensi Peneliti
Minimal: Mempelajari peristiwa sebagaimana adanya
Manipulasi dan/ataukontrol dan/atau simulasi
Konteks Studi
Direncanakan
Tidak direncanakan
Pengukuran dan Ukuran
Defenisi operasional
Item (ukuran)
Skala
Kategori
Pengkodean
Unit analisis (populasi yang diteliti)
Individu
Pasangan (Dyads)
Kelompok
Organisasi
Mesin
dsb
Desain Sampel
Probabilitas/ nonprobabilitas
Ukuran sampel (n)
Horizon Waktu
Satu kali (one-shot) atau lintas bagian (cross-sectional)
longitudinal
Metode Pengumpulan Data
Pengamatan
Wawancara
Kuesioner
Pengukuran fisik
Unobtrusive
PERNYATAAN MASALAH
ANALISIS DATA
PENGUKURAN
RINSIAN STUDI
KAJIAN TEORI DAN
PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. PENGERTIAN TEORI
Contoh Judul | Deskripsi |
Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Peningkatan Prestasi Akademik Mahasiswa� | Judul ini menggunakan pendekatan deduktif karena dimulai dengan teori yang ada mengenai pengaruh media sosial terhadap prestasi akademik. Peneliti sudah memiliki hipotesis bahwa penggunaan media sosial berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa. Kemudian, data dikumpulkan untuk menguji apakah hipotesis tersebut benar atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi teori yang ada mengenai hubungan antara dua variabel tersebut. |
Dampak Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah� | Judul ini menggunakan pendekatan deduktif karena judul ini dimulai dengan teori motivasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Disini, peneliti menguji apakah penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, berdasarkan teori motivasi yang telah ada sebelumnya. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk menguji apakah teori tersebut berlaku dalam konteks yang lebih spesifik. |
Contoh Judul | Deskripsi |
Pengalaman Mahasiswa dalam Menggunakan Platform Pembelajaran Daring: Studi Kasus� | Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif karena peneliti tidak memulai dengan teori atau hipotesis tertentu, melainkan menggali pengalaman mahasiswa secara langsung dalam menggunakan platform pembelajaran daring. Data dikumpulkan melalui wawancara atau observasi untuk melihat pola atau tema yang muncul dari pengalaman mereka, yang kemudian akan diolah untuk membangun pemahaman atau teori baru tentang penggunaan platform pembelajaran daring. |
Interaksi Sosial di Lingkungan Kerja yang Multikultural: Studi Kasus� | Pendekatan induktif diterapkan karena penelitian ini berfokus pada interaksi sosial yang terjadi di tempat kerja yang multikultural tanpa mengandalkan teori yang sudah ada. Peneliti mengamati dan mewawancarai karyawan di perusahaan tersebut untuk memahami bagaimana mereka berinteraksi dalam konteks multikultural. Dari data yang diperoleh, peneliti kemudian mengidentifikasi tema-tema atau pola-pola yang dapat memberikan wawasan baru tentang dinamika interaksi sosial dalam lingkungan multikultural. |
B. TINGKATAN DAN FOKUS TEORI
C. KEGUNAAN TEORI DALAM PENELITIAN
D. DESKRIPSI TEORI
E. KERANGKA BERFIKIR
1. Menetapkan variabel yang diteliti.
Kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka berfikir untuk pengujian hipotesis maka harus ditetapkan terlebih dulu variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti dan apakah nama setiap variabel merupakan titik tolak untuk menemukan teori yang akan dikemukakan.
2. Membaca Buku dan Hasil Penelitian
Membaca buku-buku yang relevan yang dapat berbentuk buku teks, ensiklopedia dan kamus. Hasil penelitian berupa laporan penelitian, journal ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi.
3. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian
Dari buku yang dibaca akan dapat dikemukakan teori-teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti, definisi terhadap masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel dan kedudukan antara satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu.
4. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang telah dikemukan. Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu sesuai dengan obyek penelitian atau tidak.
5. Analisis Komparatif terhadap Teori dan hasil Penelitian
Dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain sehingga peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang lain atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
6. Sintesa Kesimpulan
Sintesa kesimuplan sementara yaitu perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
7. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berpikir yang asosiatif/ hubungan maupun komparatif/perbandingan.
8. Hipotesis
HIPOTESIS
PENGERTIAN
1. Prof. Dr.S.Nasution
Hipotesis : pernyataan tentatif yg merupakan dugaan atau terkaan tentang apa yg diamati dalam usaha untuk memahaminya.
2. W. Gulo :
Hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapatan.
Hipotesis : suatu pernyataan yg pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya.
Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dan pengamatan. Hipotesis mengemukan pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan.
3. Drs. Cholid Narbuko, dkk
Hipotesis : merupakan dugaan sementara yg masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Hipotesis terbentuk sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih.
4. Dr. Husaini Usman, M.Pd., dkk.
Hipotesis : pernyataan atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang dikemukakan.
5. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
Hipotesis : sebagai suatu jawaban yg bersifat sementara terhadap permasalah-an penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul.
Perumusan Hipotesis Berguna
1. Memfokuskan masalah
2. Mengidentifikasi data yg relevan untuk dikumpulkan.
3. Menunjukkan bentuk desain penelitian.
4. Menjelaskan gejala sosial.
5. Mendapatkan kerangka penyimpulan.
6. Merangsang penelitian lebih lanjut.
Sumber-sumber hipotesis
1. Dari penelitian sendiri.
2. Dari teori dan konsepsi.
3. Hasil penelitian yg terdahulu.
Kriteria Hipotesis yang baik
1. Hipotesis harus bertalian dengan teori
tertentu.
2. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan
data empiris.
3. Hipotesis harus bersifat spesifik.
4. Sedapat mungkin hipotesis harus dikait-
kan dengan teknik /metode penelitian
yang ada untuk mengetesnya.
Persyaratan Hipotesis
Borg dan Gall (1979) mengajukan persyaratan untuk hipotesis :
Menurut Siswoyo Haryono (2004), persyaratan penyusunan hipotesis :
1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif.
Kalimat dalam hipotesis bersifat positif dan
normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya
atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat
hipotesis.
Contoh :
- Anak-anak harus hormat kepada orang tua
(bukan hipotesis).
- Kepatuhan anak kepada orang tua mereka makin menurun (hipotesis).
2. Variabel yang dinyatakan dalam
hipotesis adalah variabel yang operasi-
onal, dalam arti dapat diamati dan
diukur.
3. Hipotesis menunjukkan hubungan
tertentu diantara variabel-variabel.
Fungsi hipotesis :
1. Menguji kebenaran suatu teori
2. Memberi ide utk mengembangkan suatu
teori
3. Memperluas pengetahuan mengenai
gejala-gejala yang dipelajari.
Ciri-ciri hipotesis yang tajam
1. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklaratif.
Misal : Apabila ………….., maka ……………
Karena ………….., maka ……………
3. Menyatakan sesuatu yg mungkin terjadi
Karena akan digunakan sebagai pedoman dalam
rangka mencapai tujuan, maka hipotesis harus berisi sesuatu yang mungkin dapat dijalankan.
4. Mampu menjelaskan kenyataan yg menjadi masalah utama.
5. Hipotesis akan berusaha memecahkan suatu
masalah/persoalan melalui hal-hal yg menjadi pokok masalah.
6. Harus dapat diuji dengan data yg ada.
Hipotesis harus dapat dioperasional-
kan dengan menggunakan data yang
tersedia.
Secara garis besar ada dua jenis Hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya. Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi:
a). Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-
kesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini
berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang
bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh
orang banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai
tiba, “ jika hujan kota Palembang Banjir”. Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
b). Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
c). Hipotesis yang digunakan untuk
mencari hubungan antar variable:
hipotesis ini merumuskan hubungan
antar dua atau lebih variable-variabel
yang diteliti. Dalam menyusun hipote-
sisnya, peneliti harus dapat mengeta-
hui variabel mana yang mempengaruhi
variable lainnya sehingga variable
tersebut berubah.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga:
a). Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis
penelitian merupakan anggapan dasar peneliti
terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya:
Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
b). Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang
bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata- mata berdasarkan anggapan dasarnya tetapi juga berdasarkan obyektifitas- nya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada.
Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan kan penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
c). Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang
dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan
berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka- angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
Cara Merumuskan Hipotesis
Cara merumuskan Hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut: rumuskan
Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, dan Hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
Ada hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai Ada hubungan antara promosi dan volume penjualan
Hipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional
variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan.
Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan
instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya:
H0: Tidak ada hubungan antara cara memberi-kan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi- rendahnya pemasukan perusahaan
H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi kenaikan pemasukan
sebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:
H0: P = 0,3
H1: P ≠ 0,3
Uji Hipotesis
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.
Dalam membuat Hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
a). Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha
b). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta
Tugas Minggu ini:
Mahasiswa diminta untuk melengkapi tugas makalah (Rancangan Riset) yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya, yaitu:
LOGO