1 of 50

Pertemuan 4�Rancangan Riset: �Kerangka Pikir/Konseptual �dan Hipotesis

Dr. Mariyudi, SE, MM

LOGO

2 of 50

The Research Process

(1)

OBSERVATION

Broad area of research interest identified

(2)

PRELIMINARY DATA GATHERING

Interviewing Literature survey

(3)

PROBLEM DEFENITION

Research problrm delineated

(4)

THEORETICAL FRAMEWORK

Variables clerly identified and tabeled

(5)

GENERATION OF HYPOTHESES

(6)

SCIENTIFIC RESEARCH DESIGN

(7)

DATA COLLECTION, ANALYISIS, AND INTERPRETATION

(8)

DEDUCTION

Hypotheses substantied?

Research question answered?

(11)

Managerial Decision Making

(10)

Report Presentation

(9)

Report Writing

No

Yes

Uma Sekaran & Roger Bougie, (2012). Research Methods For Business: A Skill Building Approach

3 of 50

Figure 2. Desain Penelitian

Tujuan Penelitian

Eksplorasi

Deskripsi

Pengujian Hipotesis

Jenis Penelitian

Membuktikan:

Hubungan kausal

Korelasional

Perbedaan kelompok, peringkat, dsb

Tingkat Intervensi Peneliti

Minimal: Mempelajari peristiwa sebagaimana adanya

Manipulasi dan/ataukontrol dan/atau simulasi

Konteks Studi

Direncanakan

Tidak direncanakan

Pengukuran dan Ukuran

Defenisi operasional

Item (ukuran)

Skala

Kategori

Pengkodean

Unit analisis (populasi yang diteliti)

Individu

Pasangan (Dyads)

Kelompok

Organisasi

Mesin

dsb

Desain Sampel

Probabilitas/ nonprobabilitas

Ukuran sampel (n)

Horizon Waktu

Satu kali (one-shot) atau lintas bagian (cross-sectional)

longitudinal

Metode Pengumpulan Data

Pengamatan

Wawancara

Kuesioner

Pengukuran fisik

Unobtrusive

  1. Feel for Data

  • Goodness of Data

  • Pengujian hipotesis

PERNYATAAN MASALAH

ANALISIS DATA

PENGUKURAN

RINSIAN STUDI

4 of 50

KAJIAN TEORI DAN

PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN

5 of 50

  • PENGERTIAN TEORI
  • TINGKATAN DAN FOKUS TEORI
  • KEGUNAAN TEORI DALAM PENELITIAN
  • DESKRIPSI TEORI
  • KERANGKA BERPIKIR

6 of 50

A. PENGERTIAN TEORI

  • Langkah berikutnya mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian.
  • Agar penelitian mempunyai landasan yang kokoh.
  • Adanya landasan teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
  • Teori : generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.
  • Sitirahayu Haditono (1999) : suatu teori akan memperoleh arti yang penting bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada

7 of 50

  • TEORI YANG DEDUKTIF : Deduktif berarti berangkat dari masalah umum yang kemudian menjurus ke masalah spesifik. 
  • Model berpikir deduktif dalam penelitian kuantitatif berarti pendekatan yang dimulai dengan teori atau hipotesis yang sudah ada, kemudian data dikumpulkan dan dianalisis untuk menguji kebenaran atau validitas dari teori tersebut.
  • Pendekatan deduktif berusaha untuk membuktikan atau membantah teori yang ada melalui data yang diperoleh.
  • Dalam model ini, peneliti sudah memiliki kerangka teori yang jelas, yang kemudian diuji melalui observasi atau wawancara untuk melihat apakah data mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang diajukan. 

8 of 50

  • CONTOH TEORI YANG DEDUKTIF :

Contoh Judul

Deskripsi

Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Peningkatan Prestasi Akademik Mahasiswa�

Judul ini menggunakan pendekatan deduktif karena dimulai dengan teori yang ada mengenai pengaruh media sosial terhadap prestasi akademik. Peneliti sudah memiliki hipotesis bahwa penggunaan media sosial berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa. Kemudian, data dikumpulkan untuk menguji apakah hipotesis tersebut benar atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi teori yang ada mengenai hubungan antara dua variabel tersebut.

Dampak Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah�

Judul ini menggunakan pendekatan deduktif karena judul ini dimulai dengan teori motivasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Disini, peneliti menguji apakah penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, berdasarkan teori motivasi yang telah ada sebelumnya. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk menguji apakah teori tersebut berlaku dalam konteks yang lebih spesifik.

9 of 50

  • TEORI YANG INDUKTIF : Induktif berarti berangkat dari masalah yang spesifik yang berfokus pada penemuan konsep baru.
  • Model berpikir induktif dalam penelitian kualitatif berarti pendekatan yang digunakan untuk menggali pemahaman dan pengetahuan baru berdasarkan data yang diperoleh secara langsung dari lapangan.
  • Dalam model ini, peneliti tidak memulai dengan hipotesis atau teori yang sudah ada, melainkan mengumpulkan data terlebih dahulu dan menganalisisnya untuk menemukan pola, tema, atau konsep yang muncul secara alami.
  • Dengan kata lain, penelitian dimulai dengan observasi atau pengumpulan informasi yang kemudian dianalisis secara mendalam untuk menarik kesimpulan atau teori yang bersifat lebih umum. 

10 of 50

  • CONTOH TEORI YANG INDUKTIF :

Contoh Judul

Deskripsi

Pengalaman Mahasiswa dalam Menggunakan Platform Pembelajaran Daring: Studi Kasus�

Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif karena peneliti tidak memulai dengan teori atau hipotesis tertentu, melainkan menggali pengalaman mahasiswa secara langsung dalam menggunakan platform pembelajaran daring. Data dikumpulkan melalui wawancara atau observasi untuk melihat pola atau tema yang muncul dari pengalaman mereka, yang kemudian akan diolah untuk membangun pemahaman atau teori baru tentang penggunaan platform pembelajaran daring.

Interaksi Sosial di Lingkungan Kerja yang Multikultural: Studi Kasus�

Pendekatan induktif diterapkan karena penelitian ini berfokus pada interaksi sosial yang terjadi di tempat kerja yang multikultural tanpa mengandalkan teori yang sudah ada. Peneliti mengamati dan mewawancarai karyawan di perusahaan tersebut untuk memahami bagaimana mereka berinteraksi dalam konteks multikultural. Dari data yang diperoleh, peneliti kemudian mengidentifikasi tema-tema atau pola-pola yang dapat memberikan wawasan baru tentang dinamika interaksi sosial dalam lingkungan multikultural.

11 of 50

  • TEORI YANG FUNGSIONAL : Suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembetukan teori kembali mempengaruhi data.
  • PARAGRAF ATAU LOGIKA PEMIKIRAN:
  • Penalaran deduktif ialah logika dari umum sampai khusus,
  • Penalaran induktif yang logika khusus sampai umum.

12 of 50

  • Teori : alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang disusun secara sistematis.
  • Fungsi teori : menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction) dan pengendalian (control) suatu gejala.
  • Teori : seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi.
  • Hoy & Miskel (2001) : 1) teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis, 2) berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku yang memiliki keteraturan 3) sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.

13 of 50

B. TINGKATAN DAN FOKUS TEORI

  • Tingkatan Teori : Micro, Meso dan Macro.
  • MICRO LEVEL THEORY : irisan kecil waktu, ruang, atau sejumlah orang. Konsepnya biasanya tidak terlalu abstrak.
  • MESO LEVEL THEORY : berupaya menghubungkan tingkat makro dan mikro atau beroperasi pada tingkat menengah.
  • MACRO LEVEL THEORY : menyangkut operasi agregat yang lebih besar seperti lembaga sosial, seluruh sistem budaya, dan seluruh masyarakat. Teori ini menggunakan lebih banyak konsep yang abstrak.

14 of 50

  • Fokus Teori : Teori Substatif, Teori Formal dan Middle Range Theory.
  • Subtantive theory dikembangkan untuk area khusus yang menjadi perhatian sosial seperti geng nakal, pemogokan, kekerasan, atau hubungan dengan orang lain.
  • Formal theory dikembangkan untuk area konseptual merek dalam teori umum, seperti penyimpangan, sosialisasi, atau kekuasaan.
  • Middle range theory sedikit lebih abstrak daripada generalisasi empiris atau hipotesis khusus. Middle range theory dapat bersifat formal atau substantif. Middle range theory terutama digunakan dalam sosiologi untuk memandu penyelidikan empiris.
  • Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui pengumpulan data adalah teori subtantif karena teori ini lebih fokus berlaku untuk obyek yang akan diteliti.

15 of 50

  • UNDERPINNING THEORY :

16 of 50

  • UNDERPINNING THEORY :

17 of 50

C. KEGUNAAN TEORI DALAM PENELITIAN

  • Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas karena teori di sini sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas apa yang akan dipakai.
  • Teori digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variabel yang akan diteliti, untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif, untuk mencandra dan membahas hasil penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.

18 of 50

D. DESKRIPSI TEORI

  • Deskripsi teori : uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.
  • Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
  • Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria yaitu relevansi, kelengkapan dan kemutakhiran.

19 of 50

  • Relevansi berkenaan dengan kecocokan antar variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca, kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber yang digunakan maka akan semakin mutakhir teori.
  • Langkah-langkah untuk melakukan pendeskripsian teori :

  1. Tetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya
  2. cari sumber-sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.

20 of 50

  1. lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti
  2. cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
  3. baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
  4. deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Cantumkan juga sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori.

21 of 50

E. KERANGKA BERFIKIR

  • Kerangka berfikir : model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
  • Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti.

22 of 50

  • Perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening maka juga perlu dijelaskan mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.
  • Penjelasan :

1. Menetapkan variabel yang diteliti.

Kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka berfikir untuk pengujian hipotesis maka harus ditetapkan terlebih dulu variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti dan apakah nama setiap variabel merupakan titik tolak untuk menemukan teori yang akan dikemukakan.

23 of 50

2. Membaca Buku dan Hasil Penelitian

Membaca buku-buku yang relevan yang dapat berbentuk buku teks, ensiklopedia dan kamus. Hasil penelitian berupa laporan penelitian, journal ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi.

3. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian

Dari buku yang dibaca akan dapat dikemukakan teori-teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti, definisi terhadap masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel dan kedudukan antara satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu.

24 of 50

4. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian

Peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang telah dikemukan. Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu sesuai dengan obyek penelitian atau tidak.

5. Analisis Komparatif terhadap Teori dan hasil Penelitian

Dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain sehingga peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang lain atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.

25 of 50

6. Sintesa Kesimpulan

Sintesa kesimuplan sementara yaitu perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

7. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berpikir yang asosiatif/ hubungan maupun komparatif/perbandingan.

8. Hipotesis

  • Misalkan kerangka berpikirnya : jika komitmen kerja tinggi maka produktifitas lembaga akan tinggi.
  • Hipotesis yang dapat dibuat adalah ”ada hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen kerja dengan produktifitas kerja”
  • Bila kerangka berfikirnya berbunyi : ”Karena lembaga A menggunakan teknologi tinggi maka produktifitas kerjuanya lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga B yang teknologi kerjanya rendah.
  • Hipotesisnya berbunyi ” Terdapat perbedaan produktifitas kerja yang signifikan antara lembaga A dan B”.

26 of 50

HIPOTESIS

27 of 50

PENGERTIAN

1. Prof. Dr.S.Nasution

Hipotesis : pernyataan tentatif yg merupakan dugaan atau terkaan tentang apa yg diamati dalam usaha untuk memahaminya.

2. W. Gulo :

Hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapatan.

Hipotesis : suatu pernyataan yg pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya.

28 of 50

Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dan pengamatan. Hipotesis mengemukan pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan.

3. Drs. Cholid Narbuko, dkk

Hipotesis : merupakan dugaan sementara yg masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Hipotesis terbentuk sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih.

29 of 50

4. Dr. Husaini Usman, M.Pd., dkk.

Hipotesis : pernyataan atau jawaban

sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang dikemukakan.

5. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto

Hipotesis : sebagai suatu jawaban yg bersifat sementara terhadap permasalah-an penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul.

30 of 50

Perumusan Hipotesis Berguna

1. Memfokuskan masalah

2. Mengidentifikasi data yg relevan untuk dikumpulkan.

3. Menunjukkan bentuk desain penelitian.

4. Menjelaskan gejala sosial.

5. Mendapatkan kerangka penyimpulan.

6. Merangsang penelitian lebih lanjut.

Sumber-sumber hipotesis

1. Dari penelitian sendiri.

2. Dari teori dan konsepsi.

3. Hasil penelitian yg terdahulu.

31 of 50

Kriteria Hipotesis yang baik

1. Hipotesis harus bertalian dengan teori

tertentu.

2. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan

data empiris.

3. Hipotesis harus bersifat spesifik.

4. Sedapat mungkin hipotesis harus dikait-

kan dengan teknik /metode penelitian

yang ada untuk mengetesnya.

32 of 50

Persyaratan Hipotesis

Borg dan Gall (1979) mengajukan persyaratan untuk hipotesis :

  1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas.
  2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel.
  3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yg dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yg relevan.

33 of 50

Menurut Siswoyo Haryono (2004), persyaratan penyusunan hipotesis :

1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif.

Kalimat dalam hipotesis bersifat positif dan

normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya

atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat

hipotesis.

Contoh :

- Anak-anak harus hormat kepada orang tua

(bukan hipotesis).

34 of 50

- Kepatuhan anak kepada orang tua mereka makin menurun (hipotesis).

2. Variabel yang dinyatakan dalam

hipotesis adalah variabel yang operasi-

onal, dalam arti dapat diamati dan

diukur.

3. Hipotesis menunjukkan hubungan

tertentu diantara variabel-variabel.

35 of 50

Fungsi hipotesis :

1. Menguji kebenaran suatu teori

2. Memberi ide utk mengembangkan suatu

teori

3. Memperluas pengetahuan mengenai

gejala-gejala yang dipelajari.

36 of 50

Ciri-ciri hipotesis yang tajam

1. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

2. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklaratif.

Misal : Apabila ………….., maka ……………

Karena ………….., maka ……………

3. Menyatakan sesuatu yg mungkin terjadi

Karena akan digunakan sebagai pedoman dalam

rangka mencapai tujuan, maka hipotesis harus berisi sesuatu yang mungkin dapat dijalankan.

4. Mampu menjelaskan kenyataan yg menjadi masalah utama.

5. Hipotesis akan berusaha memecahkan suatu

masalah/persoalan melalui hal-hal yg menjadi pokok masalah.

37 of 50

6. Harus dapat diuji dengan data yg ada.

Hipotesis harus dapat dioperasional-

kan dengan menggunakan data yang

tersedia.

38 of 50

  • Jenis-Jenis Hipotesis

Secara garis besar ada dua jenis Hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya. Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi:

a). Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-

kesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini

berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang

bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh

orang banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai

tiba, “ jika hujan kota Palembang Banjir”. Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.

39 of 50

b). Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.

40 of 50

c). Hipotesis yang digunakan untuk

mencari hubungan antar variable:

hipotesis ini merumuskan hubungan

antar dua atau lebih variable-variabel

yang diteliti. Dalam menyusun hipote-

sisnya, peneliti harus dapat mengeta-

hui variabel mana yang mempengaruhi

variable lainnya sehingga variable

tersebut berubah.

41 of 50

Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga:

a). Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis

penelitian merupakan anggapan dasar peneliti

terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.

Misalnya:

Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress

42 of 50

b). Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang

bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata- mata berdasarkan anggapan dasarnya tetapi juga berdasarkan obyektifitas- nya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada.

43 of 50

Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan kan penelitian.

Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.

44 of 50

c). Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang

dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan

berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka- angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0

45 of 50

Cara Merumuskan Hipotesis

Cara merumuskan Hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut: rumuskan

Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, dan Hipotesis statistik.

Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.

Contoh:

Ada hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai Ada hubungan antara promosi dan volume penjualan

46 of 50

Hipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional

variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan.

Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan

instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya:

47 of 50

H0: Tidak ada hubungan antara cara memberi-kan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi- rendahnya pemasukan perusahaan

H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi kenaikan pemasukan

sebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:

H0: P = 0,3

H1: P ≠ 0,3

48 of 50

Uji Hipotesis

Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.

Dalam membuat Hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:

a). Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.

Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha

b). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.

Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta

49 of 50

Tugas Minggu ini:

Mahasiswa diminta untuk melengkapi tugas makalah (Rancangan Riset) yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya, yaitu:

  1. Menyusun kerangka konseptual rancangan risetnya yang relevan dengan Tinjauan Pustaka, dan hasil penelitian sebelumnya yang up to date (gunakan referensi dari jurnal internasional 5 tahun terakhir).
  2. Menyusun Hipotesis Penelitian yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.

50 of 50

LOGO