1 of 97

INDIKATOR MUTU ASUHAN PASIEN

dr. Luwiharsih,MSc

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

2 of 97

Curiculum vitae dr Luwiharsih, MSc

Tempat & tgl Lahir : Pati, 28 April

Jabatan sekarang :

  • Ka Bidang Diklat KARS 2011 – 2014
  • Ka Divisi Mutu PERSI 2012 – 2015

Pendidikan

  • SI FK Unair
  • SII Pasca Sarjana UI

Pengalaman Kerja

  • Surveior & Pembimbing Akreditasi RS mulai tahun 1995 sd sekarang
  • Direktur RSK Sitanala Tangerang 2007 – 2010
  • Ka Sub Dit RS Pendidikan 2005 – 2007
  • Ka Sub Dit RS Swasta 2001 – 2005
  • Ka Sub Dit Akreditasi RS 1995 - 2001

risk manj 10-11 juni 2014

2

3 of 97

APA ITU MUTU ?

  • Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh orang yang berbeda namun berimplikasi pada superioritas sesuatu hal.
  • Penilaian indikator dapat digunakan untuk menilai mutu berbagai kondisi.

indikator-luwi

3

PENILAIAN MUTU INDIKATOR MUTU

4 of 97

FRAMEWORK PENINGKATAN MUTU

Kerangka kerja peningkatan mutu yang baik akan menghasilkan :

    • Pengembangan prioritas yang jelas, apa yang diukur.
    • Menjamin keputusan berdasarkan pada data yang diukur
    • Membuat peningkatan berdasarkan pada perbandingan nasional dan internasional.

5 of 97

PEMILIHAN INDIKATOR DAN PENGUMPULAN DATA

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

5

Sumber daya di RS terbatas

RS tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yg diinginkan

RS harus memilih proses dan hasil praktik klinis dan manj yg paling penting dinilai dng mengacu :

- misi RS

- kebutuhan pasien & pelayanan

Penilaian sering terfokus pada proses yang berimplikasi risiko tinggi, diberikan dalam volume besar atau cenderung menimbulkan masalah.

6 of 97

Indikator adalah

suatu cara utk menilai penampilan dari suatu kegiatan → merupakan variabel yg digunakan utk menilai perubahan

7 of 97

INDIKATOR MUTU

  • Ukuran mutu dan keselamatan rumah sakit yg digambarkan dari data yang dikumpulkan
  • Indikator kualitas yg telah disepakati proses atau hasil ukuran (Outcome measures) yg digunakan utk menentukan tingkat mutu (level of quality) yg telah dicapai
  • Sebuah variabel terukur yang dapat digunakan utk menentukan tingkat kepatuhan terhadap standar atau pencapaian tujuan mutu

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

8 of 97

Pimpinan RS bertanggung jawab membuat pilihan final kegiatan penilaian yang ditargetkan.

Untuk masing-masing area ini pimpinan menetapkan :

  • proses, prosedur dan hasil (outcome) yang akan dinilai;
  • ketersediaan “ilmu pengetahuan” (science) dan “bukti(evidence) untuk mendukung penilaian;
  • bagaimana penilaian dilakukan;
  • bgmn penilaian diserasikan dng ren cana menyeluruh dr penilaian PMKP;
  • frekuensi dari penilaian.

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

8

9 of 97

KRITERIA INDIKATOR :

  1. Sahih (valid) yi benar-2 dpt dipakai utk mengukur aspek yg akan dinilai
  2. Dapat dipercaya (reliable), yi mampu menunjukkan hasil yg sama pada saat berulang kali, utk waktu sekarang maupun yg akan datang
  3. Sensitif yi cukup peka utk mengukur, sehingga jml nya tidak perlu banyak
  4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yg jelas, tidak bertumpang tindih�

10 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

KEGIATAN PMKP

DATA

SUMBER DAYA TERBATAS

PRIORITAS → INDIKATOR KUNCI

11 of 97

Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab menentukan pilihan terakhir dari indikator kunci yang digunakan dalam kegiatan mutu rumah sakit.

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

11

12 of 97

INDIKATOR MUTU KUNCI

    • Indikator area klinis (PMKP 3.1 EP 1)
    • Indikator International library (PMKP 3.1 EP 2)
    • Indikator area manajerial (PMKP 3.2)
    • Indikator Sasaran Keselamatan Pasien RS (PMKP 3.3)

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

12

INDIKATOR KUNCI/INDIKATOR UTAMA

13 of 97

INDIKATOR MUTU ASUHAN PASIEN/INDIKATOR MUTU AREA KLINIK

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

14 of 97

INDIKATOR MUTU PELAYANAN

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

INDIKATOR KUNCI/UTAMA

INDIKATOR UNIT PELAYANAN

INDIKATOR UNIT PELAYANAN

INDIKATOR UNIT PELAYANAN

15 of 97

APAKAH INDIKATOR AREA KLINIS ?

  • Merupakan ukuran pelayanan klinik
  • Merupakan ukuran obyektiif dlm bentuk kuantitatif thp proses manajemen atau dampak dari asuhan pasien.
  • Memberikan dimensi pengukuran mutu atau aspek kepatutan dari asuhan pasien
  • Dpt digunakan utk membandingkan atau benchmarking informasi terkait asuhan klinis. Misalnya angka kematian.
  • Merupakan PERTANDA akan masalah yang MUNGKIN terjadi dan peluang perbaikan mutu klinik

→ Indikator mutu area klinis = indikator mutu asuhan pasien

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

15

16 of 97

APAKAH INDIKATOR AREA KLINIS ?

  • Membantu menyoroti area masalah dlm kinerja klinis shg dapat memberi informasi atau mendorong kegiatan peningkatan mutu.
  • Merupakan refleksi yg cepat dari praktik klinis
  • Merupakan komunikasi dari sumber daya yang tepat dan identifikasi isue penting untuk penelitian selanjutnya.
  • Menentukan peran penting dalam sistem monitoring dan evaluasi yang komprehensif

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

16

17 of 97

Tujuan pengembangan indikator area klinik:

  • Meningkatkan partisipasi dan komitment tenaga kesehatan dalam kegiatan evaluasi dan perbaikan mutu klinik
  • Menciptakan alat sebagai tanda kemungkinan masalah atau peluang perbaikan
  • Mendukung pengumpulan data nasional mengenai proses pelayanan dan hasil klinik
  • Sebagai suplemen dalam penilaian akreditasi atau bagian dari akreditasi

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

17

18 of 97

MENGAPA INDIKATOR KLINIS DIPERLUKAN ?

  • Pelayanan kesehatan menjadi lebih komplek, bila dilihat dari peningkatan pelayanan yang diberikan, dimana pada saat bersamaan pelayanan juga harus diberikan dalam konteks keterbatasan biaya, peningkatan pasien yang diharapkan dan yang terbesar adalah fokus pada akuntabilitas.
  • Dengan adanya pemantauan indikator klinis maka maka dapat diketahui data KTD.

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

18

19 of 97

MENGAPA INDIKATOR KLINIS DIPERLUKAN ?

  • Hasil penelitian pada Harvard Medical Practice sbb :
  • Pada 30,000 RM di New York state, ditemukan telah terjadi KTD pada 3.7% pasien masuk RS, dimana lebih dari separo dapat dicegah dan 13,6 % menyebabkan kematian di RS → dampaknya adalah meningkatnya tekanan dari masyarakat, regulator dan profesional untuk redesign proses pelayanan kesehatan dan sistem yang menjadikan pelayanan lebih aman di masa mendatang
  • Data tidak hanya digunakan secara rutin untuk membandingkan kinerja antar pelayanan kesehatan, tetapi juga potensial untuk digunakan dan juga menarik berbagai stake holder termasuk periset, praktisi, manajer, regulator, pasien dan pemberi yan.

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

19

20 of 97

�PEMILIHAN INDIKATOR DAN PENGUMPULAN DATA�

Standar PMKP.3.1

Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk masing-masing struktur, proses dan hasil (outcome) setiap upaya klinis.

Elemen Penilaian PMKP.3.1.

1. Pimpinan klinis menetapkan indikator kunci untuk setiap di area klinis (pelayanan) yang disebut di 1) sampai 11) di Maksud dan Tujuan.

2. Paling sedikit 5 dari 11 indikator klinis harus dipilih (Sesuai dng international library)

3. Pimpinan rumah sakit memperhatikan muatan ”ilmu” (science) dan ‘bukti’ (evidence) untuk mendukung setiap indikator yang dipilih.

4. Penilaian mencakup struktur, proses dan hasil (outcome)

5. Cakupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk setiap indikator

6. Data penilaian klinis dikumpulkan dan digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari peningkatan

dr Luwi - PMKP 10 des 2013

20

21 of 97

INDIKATOR AREA KLINIS :

Luwi-indikator mutu 25 mei 2013

21

  1. asesmen pasien;
  2. pelayanan laboratorium;
  3. pelayanan radiologi dan diagnostic imaging;
  4. prosedur bedah;
  5. penggunaan antibiotika dan obat lainnya;
  6. kesalahan medikasi (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC);
  7. penggunaan anestesi dan sedasi;
  8. penggunaan darah dan produk darah;
  9. ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien;
  10. pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan;
  11. riset klinis;
  • Paling sedikit 5 penilaian terhadap upaya klinis harus dipilih dari indikator yg ditetapkan di International Library (PMKP 3.1, EP 2)

PMKP 3.1 EP 1

22 of 97

�PEMILIHAN INDIKATOR �DAN PENGUMPULAN DATA�

Standar PMKP.3.3.

Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk masing-masing sasaran keselamatan pasien (lihat Kelompok III)

 Elemen Penilaian PMKP. 3.3.

  1. Pimpinan manajerial dan klinis menetapkan indikator kunci untuk menilai setiap Sasaran Keselamatan Pasien.
  2. Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien termasuk area-area yang ditetapkan di Sasaran Keselamatan Pasien I sampai VI
  3. Data penilaian digunakan untuk menilai efektivitas dari peningkatan

dr Luwi - PMKP 10 des 2013

22

23 of 97

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

  1. Ketetapan identifikasi pasien
  2. Peningkatan Komunikasi yang efektif
  3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
  4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
  5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
  6. Pengurangan risiko jatuh

dr Luwi - PMKP 10 des 2013

23

24 of 97

INDIKATOR AREA KLINIS

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

25 of 97

INDIKATOR ASESMEN PASIEN (IAK 1)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

No

INDIKATOR

STANDAR

1.

Asesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien RI

100 %

2.

Asesmen awal keperawatan dalam 24 jam pada pasien RI

100 %

3.

Asesmen medis pasien bedah sebelum operasi

100 %

4.

Asesmen medis anestesi sebelum operasi

100 %

5.

Pelaksanaan skrining nutrisional

100 %

6.

Asesmen nyeri pada pasien rawat inap

100 %

7.

Asesmen risiko jatuh pada pasien rawat inap

100 %

26 of 97

INDIKATOR ASESMEN PASIEN (IAK 1)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

No

INDIKATOR

STANDAR

8.

Pre visit anestesi

9.

Pasien stroke yang dilakukan assesmen rehabilitasi medis

10.

Asesmen awal pasien emergency

27 of 97

PELAYANAN LABORATORIUM (IAK 2)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

No

INDIKATOR

STANDAR

1.

Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium.

≤ 140 menit

Kimia darah & darah rutin.

2.

Pelaksana ekspertisi

Dokter Spesialis Patologi Klinik

3.

Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium.

100 % 

 

4.

Waktu tunggu pemeriksaan lab cito

5.

Angka keterlambatan penyerahan hasil pemeriksaan

6.

Angka kerusakan sampel darah

7.

Angka kesalahan pengambilan sampel

8.

Angka kesalahan pasien

9.

Pelaporan nilai kritis laboratorium

28 of 97

PELAYANAN RADIOLOGI (IAK 3)

No.

INDIKATOR

STANDAR

1.

Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto. 

≤ 3 jam 

2.

Pelaksana ekspertisi

Dr Spes Ro

3.

Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen

Kerusakan foto ≤ 2%

4.

Waktu tunggu pemeriksaan Radiologi cito

-

5.

Angka pemeriksaan ulang

6.

Angka penolakan expertise

7.

Angka keterlambatan penyerahan hasil

8.

Angka kesalahan posisi pemeriksaan

9.

Angka reaksi obat kontras

10.

Penyampaian hasil radiologis kristis kepada dokter pengirim

11.

respon time pem cito dari IGD

12.

respon time USG cito dari IGD non obsgyn

13.

respon time thorax konvensional

29 of 97

PROSEDUR BEDAH (IAK 4)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

No

INDIKATOR

STANDAE

1.

Waktu tunggu operasi elektif

≤ 2 hari

2.

Kejadian Kematian di meja operasi

≤ 1 %

3.

Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

100 %

4.

Tidak adanya kejadian operasi salah orang

100 %

5.

Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi

100 %

6.

Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing / lain pada tubuh pasien setelah operasi.

100 %

30 of 97

PROSEDUR BEDAH (IAK 4)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

No

INDIKATOR

STANDAE

7.

Angka penundaan operasi

8.

Angka keterlambatan dimulainya operasi

9..

Angka infeksi luka operasi

10.

Angka ketidak lengkapan informed concent

11

Angka ketidak lengkapan laporan operasi

12

Angka ketidak lengkapan laporan anestesi

13

Kepatuhan melaksanakan proses time out pada pasien pre operasi

14

Ketidaksesuaian Diagnosis pra dan pasca bedah

15

Marking

31 of 97

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA & OBAT LAINNYA (IAK 5)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

No

INDIKATOR

STANDAR

1.

Operasi bersih tanpa pemberian profilaxis antibiotik

2.

Penulisan resep sesuai formularium

3.

Penggunaan antibiotika di ICU sesuai dng hasil resistensi test

32 of 97

KESALAHAN MEDIKASI (MEDICATION ERROR) DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC); (IAK 6)�

  1. Ketepatan waktu pemberian antibiotika
  2. Ketetapkan waktu pemberian injectie antibiotik pada pasien rawat inap.
  3. Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat
  4. Kesalahan dan Kejadian Nyaris Cedera Medikasi, Pencegahan Adverse Drug Event

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

33 of 97

PENGGUNAAN DARAH DAN PRODUK DARAH; (IAK 8)

  1. Angka keterlambatan penyediaan darah untuk operasi elektif
  2. Angka kesalahan golongan darah
  3. Angka kesalahan jenis darah
  4. Angka reaksi transfusi darah
  5. Angka perbedaan hasil skrining
  6. efektifitas penggunaan darah → cros macth dan yang dipakai.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

34 of 97

PENGGUNAAN DARAH DAN PRODUK DARAH; (IAK 8)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi

100 % terpenuhi

 

Kejadian reaksi tranfusi

≤ 0,01 %

 

35 of 97

KETERSEDIAAN, ISI DAN PENGGUNAAN REKAM MEDIS PASIEN; (IAK 9)�

  • Kelengkapan catatan laporan operasi
  • Tingkat kelengkapan RM → pilih 1 form yang dilakukan evaluasi → lihat form telaah RM tertutup

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

36 of 97

KETERSEDIAAN, ISI DAN PENGGUNAAN REKAM MEDIS PASIEN; (IAK 9)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan

100%

Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas.

100%

 

Waktu penyediaan dokomen rekam medik pelayanan rawat jalan

≤ 10 menit

 

Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat Inap

≤ 15 menit

 

 

37 of 97

10. Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan; (IAK 10)

  • Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
  • Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
  • Infeksi Luka Operasi (ILO)
  • Infeksi Saluran Kemih (ISK)
  • Angka Phlebitis
  • HAP/ Hospital Acquired Pneumonia
  • IDO/ Infeksi Daerah Operasi Bersih

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

38 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

No

JENIS PELAYANAN

INDIKATOR

STANDAR

21

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )

Adanya anggota tim PPI yang terlatih

≥ 75 %

 

Tersedia APD disetiap instalasi / departement

≥ 60 %

Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial / HAI (health care associated infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter)

≥ 75 %

39 of 97

. Riset Klinis

  • Penelitian dengan ethical clearance
  • Jumlah penelitian yang sudah selesai

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

40 of 97

INDIKATOR INTERNATIONAL LIBRARY

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

41 of 97

Apakah International Library of Measures?

  • International Library of Measures terdiri dari 10 grup populasi penyakit spesifik yang diidentifikasi sebagai kumpulan indikator.

  • Setiap kumpulan indikator terdiri dari 2 sampai 8 indikator proses dan outcome.

41

42 of 97

�International Library of Measures-�Measure Sets

  1. Acute Myocardial Infarction (AMI)
  2. Heart Failure (HF)
  3. Stroke (STK)
  4. Children’s Asthma Care (CAC)
  5. Hospital-Based Inpatient Psychiatric Service (HBIPS)
  6. Nursing-Sensitive Care (NSC)
  7. Perinatal Care (PC)
  8. Pneumonia (PN)
  9. Surgical Care Improvement Project (SCIP)
  10. Venous Thromboembolism (VTE)

42

43 of 97

I. Acute Myocardial Infarction (AMI)�

  1. Aspirin received within 24 hours of arrival to the hospital for patients having an acute myocardial infarction (AMI).
  2. Aspirin prescribed at discharge for patients who had an acute myocardial infarction.
  3. ACEI (angiotensin converting enzyme inhibitor) or ARB (angiotensin receptor blocker) for patients who have LVSD (Left Ventricular Systolic Dysfunction) after having an acute myocardial infarction.
  4. Adult smoking cessation advice/counseling given to patients who had an acute myocardial infarction.
  5. Beta-blocker prescribed at discharge for patients who had an acute myocardial Infarction
  6. Acute myocardial infarction (AMI) patients who expire during the hospital stay

indikator-luwi

43

44 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

45 of 97

II. Heart Failure (HF)

  1. Heart failure patients with documentation in the hospital record that left ventricular systolic (LVS) function was evaluated before arrival, during hospitalization, or is planned for after discharge

  • ACEI (angiotensin converting enzyme inhibitor) or ARB (angiotensin receptor blocker) or heart failure patients who have LVSD (Left Ventricular Systolic Dysfunction)

  • Adult smoking cessation advice/counseling given to heart failure patients

indikator-luwi

45

46 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

47 of 97

III. Stroke (STK)

  1. Patients with ischemic stroke prescribed antithrombotic therapy at discharge
  2. Patients with atrial fibrillation/flutter receiving anticoagulation therapy
  3. Stroke patients who were given stroke education during their hospital stay
  4. Ischemic or hemorrhagic stroke patients who were assessed for rehabilitation services

indikator-luwi

47

48 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

49 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

50 of 97

V. Hospital-Based Inpatient Psychiatric Service (HBIPS)

  1. Psychiatric patients who were placed in physical restraints during their inpatient hospitalization. This measure will determine the total number of hours that patients were maintained in physical restraints for those admitted to a hospital-based inpatient psychiatric setting

  • Psychiatric patients who were placed in seclusion during their inpatient hospitalization. This measure will determine the total number of hours that all patients were maintained in seclusion for those admitted to a hospital-based inpatient psychiatric setting.

indikator-luwi

50

51 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

52 of 97

VI. Nursing-Sensitive Care (NSC)

  1. Patients that have hospital-acquired (nosocomial) pressure ulcer(s) (category/stage II) on the day of the prevalence study 

  • All documented falls with or without injury, experienced by patients in a calendar month. All documented falls by a patient with an injury level of minor (2) or greater.

indikator-luwi

52

53 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

54 of 97

VII. Perinatal Care (PC)

  1. Patients with elective vaginal deliveries or elective cesarean sections at >= 37 and < 39 weeks of gestation completed

  • Nulliparous women with a term, singleton baby in a vertex position delivered by cesarean section

  • Exclusive breast milk feeding during the newborn's entire hospitalization

indikator-luwi

54

55 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

56 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

57 of 97

VIII. Pneumonia (PN)

  1. Pneumonia patients, aged 65 and older, who were screened for pneumococcal vaccine status and were administered the vaccine prior to discharge, if indicated
  2. Adult smoking cessation advice/counseling given to patients who smoke cigarettes and who are hospitalized for pneumonia
  3. Pneumonia patients, aged 50 and older, who during the flu season, were screened for influenza vaccine status and were vaccinated prior to discharge, if indicated

indikator-luwi

57

58 of 97

IX. Surgical Care Improvement Project (SCIP)

  1. Prophylactic antibiotics received one hour prior to surgical incision for hip arthroplasty patients
  2. Prophylactic antibiotics received one hour prior to surgical incision for knee arthroplasty patients
  3.  Surgical patients (hip arthroplasty) who received prophylactic antibiotics consistent with current guidelines
  4. Surgical patients (knee arthoplasty) who received prophylactic antibiotics consistent with current guidelines
  5. Surgical patients (hip arthroplasty) whose prophylactic antibiotics were discontinued within 24 hours after anesthesia end time
  6. Surgical patients (knee arthroplasty) whose prophylactic antibiotics were discontinued within 24 hours after anesthesia end time
  7. Surgical patients (hip/knee arthroplasty) with recommended venous thromboembolism (VTE) prophylaxis ordered anytime from hospital arrival to 24 hours after Anesthesia End Time
  8.  Surgical patients who received appropriate venous thromboembolism (VTE) prophylaxis within 24 hours prior to anesthesia start time to 24 hours after anesthesia end time

indikator-luwi

58

59 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

60 of 97

X. Venous Thromboembolism (VTE)

  1.  Patients who received VTE prophylaxis (or reasons of why this was not done) on the day of or day after hospital admission or surgery.<BR>Note: This measure applies to medical and surgical cases that are not included in the SCIP measure population

  • ICU patients who received VTE prophylaxis (or reasons of why this was not done) on the day of or day after hospital admission or surgery.<BR>Note: This measure applies to all ICU cases except those included in the SCIP measure population (knee/hip arthroplasty) who had surgery on the day of or the day after ICU admission or transfer

indikator-luwi

60

61 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

62 of 97

INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

63 of 97

INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

SKP 1

Ketepatan memasang gelang identitas pasien

SKP 2

Ketepatan melakukan TBaK saat menerima instruksi verbal melalui telpun

SKP 3

Kepatuhan penyimpanan elektrolit pekat

SKP 4

Marking, surgical check list

SKP 5

Kepatuhan cuci tangan

SKP 6

Angka pasien jatuh di IGD/ruang perawataan

64 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

CONTOH-2 INDIKATOR

Ketepatan Identifikasi pasien

  • Jumlah pasien tanpa gelang identitas
  • Specimen tidak diberi label dng 2 tanda pengenal

Peningkatan Komunikasi yg efektif

  • Verbal order di tandatangani dokter dalam 24 jam
  • Hasil lab per telp di read back

Peningkatan keamanan obat yg perlu di waspadai

  • % high alert medication yg masih ditemukan di unit perawatan umum
  • % high alert medication yg ditemukan tanpa label high alert

Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi.

  • Time out dilaksanakan dng lengkap sebelum operasi

Pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan

  • Angka kepatuhan hand hygiene

Pengurangan risiko jatuh

  • Jml pasien jatuh
  • Pelaksanaan asesmen risiko jatuh di IRI

65 of 97

BAGAIMANA MEMILIH INDIKATOR ?

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

66 of 97

BAGAIMANA MEMILIH INDIKATOR ?

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

PEMILIHAN INDIKATOR

  • Sahih (valid)
  • Dapat dipercaya (reliable),
  • Sensitif
  • Spesifik,�

Fokus pd :

  • proses berisiko tinggi,
  • Volume besar
  • Cenderung menimbul kan masalah

67 of 97

Pertimbangan dalam memilih indikator yang prioritas untuk menilai mutu pelayanan

  • Dipersyaratkan dalam standar akreditasi.
  • Dipersyaratkan oleh pemilik (pertanggung jawaban)
  • Ketersediaan data
  • High risk, high cost, high volume, problem prone
  • Konsensus
  • Dipersyaratkan oleh customer

68 of 97

PEMILIHAN INDIKATOR MUTU BERDASARKANHIGH RISK, HIGH VOLUME, PROBLEM PRONE

HIGH RISK

  • Merujuk pada area yg rawan atau tidak stabil
  • Mempertimbangkan risiko-2 perawatan pada populasi tertentu, potensial dampak kegagalan pemberian tindakan/pengobatan yg salah
  • Kategori ini termasuk pasien eksperimental atau intervensi khusus yg berisiko

HIGH VOLUME

  • Yaitu pelayanan yg frekuensinya besar
  • Demografis pasien berperan dalam hal ini
  • Pasien apa yg paling sering dilayani di RS?
  • Apakah RS mempunyai target kelompok usia tertentu ? Apakah RS memberikan spesialiasi dalam jenis pelayanan (pediatri, bedah, obsgyn) ?

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

69 of 97

PEMILIHAN INDIKATOR MUTU BERDASARKANHIGH RISK, HIGH VOLUME, PROBLEM PRONE

PROBLEM PRONE

  • Prosedur atau proses yg dapat menghasilkan outcome yg tidak diharapkan Misalnya : pasien jatuh dua kali di unit Alzheimer.
  • Berikan perhatian khusus pada area dimana proses tidak berjalan baik atau outcome tidak konsisten

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

70 of 97

PEMILIHAN INDIKATOR KLINIK

  • Prioritas tinggi
  • Sederhana
  • Mulai dengan sedikit indikator
  • Data tersedia
  • Ditingkatkan secara bertahap
  • Dampak terhadap pengguna dan pelayanan
  • Mengukur berbagai dimensi mutu

71 of 97

ALTERNATIF I → PEMILIHAN �INDIKATOR KUNCI

  1. Dapat merujuk/mengambil indikator yang ada di Standar Pelayanan Minimal RS → pilih mana yang belum tercapai, angkat menjadi indikator kunci . Karena indikator kunci adalah indikator yang harus dipantau langsung oleh Direktur RS, jadi pilih yang masih menjadi masalah sehingga Direktur dapat mengetahui adanya permasalahan tsb & mengupayakan langkah-langkah perbaikannya.
  2. Indikator yg sudah dipilih, agar ditetapkan oleh Direktur dan dilengkapi dengan profil/kamus indikator, form-2 pencatatan harian, form utk rekapitulasi data

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

72 of 97

ALTERNATIF I : PEMILIHAN �INDIKATOR KUNCI

3. Buat SPO untuk pencatatan, pengumpulan, validasi, analisa, pelaporan dan feedback data

4. Tetapkan PJ untuk pengumpul data dan lakukan edukasi untuk pengumpul data

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

73 of 97

ALTERNATIF II : PEMILIHAN INDIKATOR KUNCI

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Lakukan identifikasi dari prosedur, proses dan hasil yang ingin diukur

  • Proses yg berisiko
  • Prosedur yg sering menimbulkan masalah
  • Prosedur yg sering dilakukan (Volume tinggi)
  • Hasil yg dapat diketahui masih di dalam kendali RS

  • Prosedur bedah tertentu (misalnya : bibir sumbing)
  • Prosedur tindakan kelompok bedah tertentu (misal : bedah orthopedi)

  • Proses dalam memilih prosedur operasi bibir sumbing
  • Proses pemasangan protesis pada bedah pinggul

JOINT REPLACEMENT

74 of 97

JOINT REPLACEMENT

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

1.

Asesmen pasien

Asesmen medis pasien bedah sebelum operasi

2.

Pelayanan Laboratorium

Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium.

3.

Pelayanan Radiologi

Tidak terjadi kesalahan pemberian label

4.

Prosedur bedah

Marking, surgical cek list

5.

Penggunaan obat & obat lainnya

Pemberian antibiotika 1 jam sbl operasi

6.

Kesalahan medikasi & KNC

Tidak terjadi kesalahan pemberian obat

75 of 97

JOINT REPLACEMENT

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

7.

Penggunaan anestesi & bedah

Pre visit anestesi

8.

Penggunaan darah & produk darah

Reaksi transfusi darah

9.

Ketersediaan, isi & penggunaan RM pasien

Kelengkapan inform consent

10

PPI, surveilans & pelaporan

Infeksi daerah operasi

11

Riset klinis

Ethical clearence

76 of 97

dr Luwi - PMKP 2 juni 2013

76

DIMENSI MUTU

PMKP

INDIKATOR KLINIS

SKP

  • Appropriateness
  • Availability
  • Continuity
  • Effectiveness
  • Prevention/ Early Detection

PMKP .3.1 – Prosedur op

PMKP 3.1 – antibiotik & penggunaan obat lain

PMKP 3.1 – infection, prevention

and control, surveillance and

reporting

Joint

Replacement

  • SKP 1
  • SKP 4
  • SKP 5

77 of 97

PIMPINAN DEPARTEMEN / UNIT & PELAYANAN �

Standar TKP.5.5.

Pimpinan melakukan evaluasi kinerja departemen atau pelayanan dan kinerja stafnya.

Elemen Penilaian TKP.5.5.

  1. Pimp. melaksanakan pengukuran mutu (quality measures) yg mengatur pelayanan yg diberikan dalam departemen atau pelayanan termasuk kriteria a) sampai d) di Maksud dan Tujuan yang sesuai dengan departemen pelayanan tersebut → Program mutu Instalasi → lihat PMKP 1.1
  2. Pimp. melaksanakan pengukuran mutu terkait dng kinerja staf dlm menjalankan tanggung jawab mereka di dep /yan
  3. Pimpinan melaksanakan program pengendalian mutu apabila dibutuhkan
  4. Pimp. Dep. atau yan diberikan data & informasi yg dibutuhkan utk mengelola dan meningkatkan asuhan dan pelayanan
  5. Kegiatan pengukuran dan peningkatan mutu di departemen dan di pelayanan dilaporkan secara berkala dalam mekanisme pengawasan mutu di RS.

luwi-tkp-14 jan

78 of 97

Seleksi tingkat pengukuran di departemen atau pelayanan dipengaruhi oleh :�

  1. prioritas rumah sakit dalam hal pengukuran dan peningkatan terkait dengan departemen atau pelayanan;
  2. evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan melalui berbagai sumber termasuk survei dan keluhan pasien;
  3. kebutuhan untuk memahami efisiensi dan efektivitas biaya (cost effectiveness) dari pelayanan yang diberikan;
  4. evaluasi atas pelayanan yang diberikan menurut penetapan kontrak. (lihat juga TKP.3.3)

luwi-tkp-14 jan

79 of 97

INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN�(TKP 5.5)

  • Bila di unit pelayanan sudah ada indikator mutunya → lanjutkan saja. Tetapi bila sudah tercapai semua, maka agar ditambah dengan indikator baru
  • Indikator unit pelayanan bisa merujuk/mengambil indikator-2 yang ada di Standar Pelayanan Minimum RS

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

80 of 97

Pertimbangan dalam memilih indikator yang prioritas untuk menilai kinerja pelayanan

  • Diwajibkan/dipersyaratkan oleh peraturan perundangan
  • Diwajibkan/dipersyaratkan oleh standar akreditasi
  • Dipersyaratkan oleh pemilik (pertanggung jawaban)
  • Ketersediaan data
  • High risk, high cost, high volume, problem prone
  • Konsensus
  • Dipersyaratkan oleh customer

81 of 97

Cara menyusun indikator

  • Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari tiap-tiap indikator, mengapa indikator tersebut penting dan dapat menunjukkan tingkat kinerja organisasi/bagian/unit kerja
  • Kejelasan terminologi yang digunakan
  • Kapan pengumpulan data (kapan indikator harus di update), kapan harus dianalisis, cara analisis, dan interpertasinya
  • Numerator dan denominator
  • Threshold (target)
  • Dari mana data diperoleh (sistem informasi untuk mendukung perolehan data)

82 of 97

Langkah penyusunan indikator mutu pelayanan

  • Menciptakan lingkungan yang menyadari perlunya mengukur kinerja (klinis):
    • Memahami konteks/latar belakang penyusunan indikator (apa yang ingin dikerjakan, mengapa, bagaimana, sebaik apa, dan problem apa yang mungkin dijumpai)
    • Kejelasan tujuan penyusunan indikator
    • Identifikasi pendukung dan penghambat dan bagaimana mengatasinya
    • Membentuk tim penyusun
    • Pelajari sistem mutu yang ada
    • Tentukan sumber informasi yang dibutuhkan untuk menyusun indikator
    • Workshop untuk mendapat dukungan dari pihak terkait

83 of 97

Langkah penyusunan indikator mutu pelayanan

  • Penyusunan indikator:
    • Review indikator-indikator yang ada dari literatur maupun dari DepKes
    • Review indikator-indikator yang selama ini digunakan
    • Identifikasi unit-unit terkait
    • Identifikasi indikator-indikator yang dapat dimonitor
    • Susun indikator dan buat kamus indikator nya
    • Tetapkan metoda pengumpulan data dan sumber informasi
    • Tentukan metoda analisis
    • Sosialisasi
    • Tetapkan cara pelaporan indikator

84 of 97

Langkah penyusunan indikator mutu pelayanan

  • Penerapan indikator:
    • Monitor proses pengumpulan data
    • Monitor analisis terhadap indikator dan pelaporannya
    • Monitor penggunaan hasil analisis indikator
    • Hitung biaya implementasi
  • Review:
    • Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data, analisis dan hasil analisis, pemanfaatan indikator untuk perbaikan, tindak lanjut perbaikan
    • Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator
  • Evaluasi dan ongoing monitoring

85 of 97

Cara menetapkan threshold �(Katz & Green, 1997)

  • Sentinel event (kejadian luar biasa, serius, tidak diinginkan) → indicator: target = 0, misalnya pembedahan pada sisi yang salah
  • Rate based indicator:
    • Kumpulkan data untuk periode waktu tertentu
    • Hitung mean dan standard deviasi
    • Tetapkan simpangan yang bisa diterima
    • Ingat rate-based indicator tidak pernah 100 %

86 of 97

Cara menetapkan threshold �(Katz & Green, 1997)

  • Rujukan (referensi) sebagai konsensus nasional atau konsensus profesi
  • Jika rate based indicator belum dapat ditentukan, dapat ditetapkan threshold secara konsensus pada tahun pertama.
  • Adakalanya threshold tidak dapat ditetapkan, penilaian terhadap indikator berdasarkan trend naik atau turun.

87 of 97

CONTOH KAMUS INDIKATOR LAINNYA

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

88 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

1.

Nama indikator

Marking sebelum dilakukan tindakan operasi

2.

Program

Keselamatan Pasien

3.

Dimensi mutu

Keselamatan

4.

Tujuan

Mencegah terjadinya kesalahan pasien, prosedur dan sisi operasi

5.

Dasar pemikiran/literatur

Standar Akreditasi RS versi 2012

6.

Definisi

Marking adalah : penandaan lokasi dan sisi operasi yg tepat dng melibatkan pasien oleh operator yg akan melakukan tindakan

7.

Kriteria

a. Inklusi

Semua pasien yg akan dilakukan tindakan operasi dan hrs ditandai sesuai SPO

b. Eksklusi

Semua pasien yg tidak perlu ditandai lokasi operasi, misal : organ tunggal

89 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

8.

Type indikator

Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

9.

Jenis indikator

Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

10.

Numerator

Jumlah pasien yg sudah diberi tanda lokasi sisi operasi saat dilakukan sign in

11.

Denumerator

Jumlah semua pasien rencana operasi yg harus ditandai sesuai SPO

12.

Cara pengukuran/formula

Jumlah pasien yg sudah ada “tanda lokasi sisi operasi” saat dilakukan sig n in/jumlah semua pasien rencana operasi yg hrs di tandangani X 100

13.

Nilai ambang/standar

100 %

14.

Sumber data

Medical record (surgical check list)

15.

Wilayah pengamatan

Kamar operasi

16.

Metode pengumpulan data

concurrent

90 of 97

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

17

Pengumpul data

Perawat OK

18.

Frekuensi pengumpul data

bulanan

19.

Periode waktu laporan

Triwulan

20

Mohon dijelaskan rencana analisis

21.

Mohon dijelaskan bagimana hasil data akan disebarluaskan pada staf (PMKP 1.4)

Rapat koordinasi

22.

Nama alat atau sistem audit

Surgical check list

91 of 97

SARAN : PROFIL/KAMUS INDIKATOR IAK & IAM

dr Luwi - 2 Agust 2014

91

INDIKATOR : AREA KLINIS/AREA MANAJERIAL/SASARAN KESELAMATAN PASIEN

JUDUL INDIKATOR

TUJUAN PENINGKATAN MUTU

NUMERATOR

DENUMERATOR

SUMBER DATA

PENANGGUNG JAWAB

(nama & jabatan)

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

Diminta di PMKP 3.1 EP 3 & PMKP 3.2 EP 2

TYPE INDIKATOR → diminta di PMKP 3.1 EP 4, PMKP 3.2 EP 3

  • Struktur
  • Proses
  • Outcome
  • Proses dan Outcome

92 of 97

SARAN : PROFIL/KAMUS INDIKATOR IAK & IAM

dr Luwi - 2 Agust 2014

92

Jangka Waktu laporan

Frekuensi penilaian data → Diminta PMKP 3.1 EP 5, PMKP 3.2 EP 4, PMKP 4.1

  • Harian
  • Mingguan

  • Bulanan
  • Lainnya .................

Metodologi pengumpulan Data → Diminta di PMKP 3.1 EP 5, PMKP 3.2 EP 4,

  • Retrospective
  • Sensus Harian

Target sampel & sample size → Diminta di PMKP 3.1 EP 5, PMKP 3.2 EP 4,

Area monitoring

Utk mengetahui lokasi data

Nilai ambang/standar

Diperlukan untuk analisis dng membandingkan standar & utk mengetahui capaian indikator

Jelaskan pengumpulan data dan analisisnya → Diminta di PMKP 4, 4.1 & 4,2

93 of 97

SARAN : PROFIL/KAMUS INDIKATOR IAK & IAM

dr Luwi - 2 Agust 2014

93

Jelaskan bagaimana data akan di diseminasi ke staf

Diminta di PMKP 1.4

Nama alat audit atau nama file :

Lampirkan formulir alat audit :

Form pengumpulan data

94 of 97

dr Luwi - 2 Agust 2014

94

95 of 97

KESIMPULAN

  • Indikator mutu asuhan pasien di RS terdiri dari 2 kelompok besar yaitu : indikator mutu unit pelayanan dan indikator mutu kunci di area klinik dan sasaran keselamatan pasien
  • Indikator mutu kunci dapat berasal dari indikator mutu unit pelayanan
  • Indikator mutu kunci area klinik juga dapat dng cara memilih topik yg ingin ditingkatkan dng mengacu visi & misi RS tsb → semua IAK, IAM & ISKP merujuk topik yg ingin ditingkatkan tsb

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

96 of 97

KESIMPULAN

  • Indikator bukanlah hal yg statis, tetapi dinamis, dapat berubah sesuai kebutuhan penilaian yg ingin dikembangkan oleh RS
  • Karena itu jangan takut memilih indikator → Profil/kamus indikator sangat membantu dalam menetapkan sumber data, fkekuensi pengumpulan dan analisa data.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

97 of 97

TERIMA KASIH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit