MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
Satuan Pendidikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
SATUAN PENDIDIKAN
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
2
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data
Bab 1
Profil dan Platform Rapor Pendidikan
Bab 2
Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
Bab 3
Monitoring dan Evaluasi
Bab 4
Tema
Tujuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Bab 1: Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data
3
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:
Memahami kebijakan Merdeka Belajar
01
Memahami konsep Perencanaan Berbasis Data sebagai bagian dari Merdeka Belajar
02
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kemdikbudristek telah menetapkan Visi Pendidikan Indonesia sebagai panduan dalam merumuskan kerja pendidikan
4
Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
“
”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dikeluarkan kebijakan Merdeka Belajar bagi tercapainya pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia
5
Memastikan peserta didik mengalami kemajuan belajar sehingga lebih kompeten dan berkarakter
Memastikan bahwa kelompok- kelompok yang termarginalkan (sulit mendapat akses pendidikan) dibantu untuk mendapatkan akses pendidikan yg berkualitas.
Fokus pada pengembangan kompetensi dasar dan karakter
Intervensi asimetris berfokus pada penguatan kelompok termarjinalkan
Pendidikan Berkualitas
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Intervensi Asimetris: intervensi yang disesuaikan dengan kondisi sasaran (misal letak geografis, kondisi sosial ekonomi, dll)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Berbagai kebijakan Merdeka Belajar (MB) untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia sudah diluncurkan
6
Program Organisasi Penggerak
Guru Penggerak
Penggantian UN
Penyesuaian Kebijakan Dana BOS
Program Sekolah Penggerak
SMK Pusat Keunggulan
Perluasan Program Beasiswa Lembaga Pengelola Pendidikan
Sekolah Aman Berbelanja dengan SIPLah
Akselerasi dan Pendanaan Satuan Pendidikan Tahun 2022
Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar
MB 1
MB 3
MB 4
Rapor Pendidikan Indonesia
MB 7
MB 8
MB 10
MB 16
MB 19
MB 15
MB 12
MB 5
*Merdeka Belajar yang tercantum hanya yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data adalah bagian dari Merdeka Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia
7
MERDEKA BELAJAR
Pendidikan Berkualitas bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keluarga
Guru
Institusi Pendidikan
Dunia Usaha/Industri
Masyarakat
“Sekolahkan Anak Indonesia”
Angka Partisipasi Tinggi
>95% di seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah; >70% pada jenjang pendidikan tinggi
“Dorong Pembelajaran Siswa”
Hasil Belajar Berkualitas
Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan, hasil penelitian berkualitas tinggi, dan >90% tingkat penempatan kerja
“Tidak Ada Anak yang Tertinggal”
Distribusi yang merata
Baik secara geografis maupun status sosial ekonomi
Rapor Pendidikan
Perencanaan Berbasis Data
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data memperbaiki permasalahan peningkatan mutu pendidikan dengan lebih sederhana dan bermakna
8
Proses perencanaan sebagai kegiatan bermakna yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan
Data dari berbagai sumber dan melakukan pengisian borang berkali-kali
Hasilnya evaluasi yang beragam
Mengukur berbagai hal
Data hanya dari AN dan Dapodik serta tidak ada pengisian borang-borang tambahan lagi
Evaluasi hanya satu
Mengukur hal yang kunci: �Mutu hasil belajar �dan layanan pendidikan
Dahulu
Sekarang
Perencanaan hanya sebatas pemenuhan dokumen administrasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan menyusun kegiatan peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan fakta
9
Mengidentifikasi masalah berdasarkan indikator yang ditampilkan di dalam Rapor Pendidikan
Melakukan pembenahan melalui perumusan kegiatan dalam bentuk rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (BOS dan BOP) dan daerah (APBD)
Melakukan refleksi
capaian, pemerataan, dan proses pembelajaran di satuan pendidikan dan daerah masing-masing
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perencanaan berbasis data adalah proses yang berkelanjutan dan terintegrasi dalam siklus perencanaan satuan pendidikan
10
Langkah 1
Analisis Profil Pendidikan
Langkah 2
Analisis Akar
Masalah
Langkah 3
Perumusan Program dan Kegiatan
Langkah 6
Monitoring dan Evaluasi
Langkah 5
Pelaksanaan Kegiatan
Langkah 4
Memasukkan hasil rumusan dalam dokumen perencanaan dan anggaran
RKJM
Perencanaan Jangka Menengah
RKT
Perencanaan Tahunan
RKAS
Dokumen Anggaran
RKJM: Rencana Kerja Jangka Menengah
RKT: Rencana Kerja Tahunan
RKAS: Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
Profil Pendidikan: Laporan Komprehensif mengenai layanan pendidikan sebagai hasil dari Evaluasi Sistem Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perencanaan berbasis data dilakukan di tingkat pemerintah daerah dan satuan pendidikan
11
Perencanaan Satuan Pendidikan
Pendidikan Usia Dini
Pendidikan Dasar dan Menengah
1
2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kemendikbudristek akan memfasilitasi satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan berbasis data
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Bab 2: Profil Pendidikan dan Indikator Profil Pendidikan
13
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:
Memahami definisi, kerangka, dan struktur Profil Pendidikan
01
Memahami indikator dalam Profil Pendidikan
02
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Definisi Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan
14
Laporan Komprehensif mengenai layanan pendidikan sebagai hasil dari Evaluasi Sistem Pendidikan yang digunakan sebagai landasan untuk peningkatan mutu layanan pendidikan dan penetapan Rapor Pendidikan
Profil Pendidikan
Indikator Terpilih Dari Profil Pendidikan yang merefleksikan prioritas Kemendikbudristek yang digunakan untuk menilai kinerja daerah dan satuan pendidikan. Rapor Pendidikan diperoleh dari perbandingan nilai indikator antar tahun (akan ditampilkan mulai tahun 2023).
Rapor
Pendidikan
Aplikasi Berbasis Web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan dan Rapor Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan kewenangannya.
Platform Rapor Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah alat bantu bagi satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama memperbaiki kualitas layanan pendidikan
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah perangkat dan cara untuk
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data bukanlah perangkat dan cara untuk
15
Didiskusikan secara konstruktif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan untuk membenahi mutu pendidikan
Refleksi capaian pendidikan sejauh ini
Mengidentifikasi akar permasalahan
Membanding-bandingkan pencapaian
Memeringkatkan satuan dan daerah
Menghukum dan mencari siapa yang salah
Menjadi tambahan beban dokumen administrasi yang tidak bermakna
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Dasar Hukum perencanaan berbasis data diatur dalam PP No. 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendikbudristek No. 09 tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
16
Pasal 28
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh Satuan Pendidikan untuk:
Pasal 48
PP No 57 Tahun 2021
Pasal 28
Permendikbudristek No 09 tahun 2022
Pasal 24
a. Pendidikan Anak Usia Dini; dan
b. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Pasal 26
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan perencanaan program dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang layanan pendidikan PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan
17
Bentuk Evaluasi
Asesmen Nasional
(AKM, Survei Karakter, &
Survei Lingkungan Belajar)
Sumber Data
Dapodik
Data Pendidikan Kemenag
Platform Digital
Guru dan Kepala Sekolah
Tracer Study SMK
Data GTK
BPS, dll.
Laporan Evaluasi
Platform Rapor Pendidikan
PROFIL
Profil Satuan Pendidikan
Profil Pendidikan Daerah
(isi komprehensif, bersifat diagnostik)
RAPOR
Rapor Satuan Pendidikan
Rapor Pendidikan Daerah
(bagian dari indikator Profil Pendidikan)
Evaluasi Diri Satuan Pendidikan
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
Evaluasi Diri Pemda
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
Evaluasi Diri Internal
Evaluasi Eksternal
Evaluasi Pendidikan Daerah
(re)akreditasi Sekolah
oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah dengan kriteria tertentu)
Insentif Kinerja Sekolah
dari Kemendikbud
RKTS
RKPD
SPM
Akreditasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
18
03
05
04
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal.
Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan pendidikan dengan mengurangi aplikasi beragam dalam proses evaluasi internal dan eksternal.
02
Single source of data sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan.
01
Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di tingkat satuan pendidikan dan perencanaan di tingkat pemerintah daerah.
01
Single source of data sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kerangka Penilaian terdiri dari lima dimensi yang merefleksikan 8 SNP
19
8 Standar Nasional Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan
1
Standar Isi
2
Standar Proses
3
Standar Penilaian
4
Standar Pengelolaan
5
Standar GTK
6
Standar Pembiayaan
7
Standar Sarpras
8
A. Mutu dan relevansi hasil belajar peserta didik
B. Pemerataan pendidikan yang bermutu
D. Mutu dan relevansi pembelajaran
C. Kompetensi dan kinerja GTK
E. Pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel
Profil Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran
Output
Proses
Input
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam beberapa tingkatan
20
Dimensi
Indikator Level 1
Indikator Level 2
Indikator Level 3
Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3. Beberapa indikator level 2 tidak memiliki indikator level 3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK
21
Kualitas Capaian Pembelajaran Siswa
Kualitas Proses Belajar Siswa
Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sekolah
Mutu dan relevansi hasil belajar murid
Pemerataan pendidikan yang bermutu
Mutu dan relevansi pembelajaran
Kompetensi dan kinerja PTK
Pengelolaan sekolah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel
Proses
Input
Output
Dimensi A
Dimensi B
Dimensi D
Dimensi C
Dimensi E
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indikator DASMEN
22
Dimensi
Mutu dan Relevansi Hasil Belajar
Kemampuan literasi
A.
Indikator Level 1
Pemerataan Pendidikan Yang Bermutu
B.
Kemampuan numerasi
Indeks Karakter
Penyerapan Lulusan SMK
Pendapatan Lulusan SMK
Kompetensi Lulusan SMK
Kesenjangan literasi
Kesenjangan numerasi
APS SD/MI/Paket A/SDLB
APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Kesenjangan karakter
APK SD/MI/Paket A/SDLB
APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB
APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB
APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB
Hanya ada di level daerah
Output
Di level daerah dan satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indikator DASMEN
23
Mutu dan Relevansi Pembelajaran
Kualitas pembelajaran
D.
Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
Iklim inklusivitas
Kesenjangan Iklim inklusivitas
Kepemimpinan instruksional
Iklim keamanan sekolah
Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah
Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk sanitasi) antar wilayah
Kesenjangan iklim keamanan sekolah
Iklim kesetaraan gender
Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring
Kesenjangan Iklim kesetaraan gender
Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
Iklim kebinekaan
Link and match dengan Dunia Kerja
Kesenjangan Iklim kebinekaan
Proses
Hanya ada di level daerah
Di level daerah dan satuan pendidikan
Dimensi
Indikator Level 1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indikator DASMEN
24
Kompetensi dan Kinerja GTK
Proporsi GTK bersertifikat
C.
Proporsi GTK penggerak
Pengelolaan sekolah yang Partisipatif, Transparan, dan Akuntabel
E.
Kehadiran guru di kelas
Indeks distribusi guru
Pengalaman pelatihan guru
Kualitas GTK penggerak
Pemenuhan Kebutuhan Guru
Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi
Nilai UKG
Partisipasi warga sekolah
Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu
Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Input
Belum tersedia
Hanya ada di level daerah
Di level daerah dan satuan pendidikan
Dimensi
Indikator Level 1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Permasalahan yang terjadi di suatu indikator dapat dicari akar masalahnya dari indikator yang lain
25
Hasil belajar murid
(dimensi A dan B)
Kualitas Proses Pembelajaran
(dimensi D)
Lingkungan Belajar
(dimensi D)
Kompetensi guru dan kepala sekolah
(dimensi C)
Tata kelola dan perbaikan pembelajaran
(dimensi E)
Akibat
Sebab
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Kunjungi Laman Rapor Pendidikan
Mengakses Beranda
Mengakses Mutu Pembelajaran
Mengakses Mutu Hasil Belajar
Mengakses Kompetensi & Kinerja GTK
Mengakses Pengelolaan Sekolah Partisipatif…
Unduh Excel Data / Report
1
2
3
4
5
6
7
Masuk menggunakan
akun belajar.id
1
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
2
Kunjungi Laman Rapor Pendidikan
Mengakses Beranda
Mengakses Mutu Pembelajaran
Mengakses Mutu Hasil Belajar
Mengakses Kompetensi & Kinerja GTK
Mengakses Pengelolaan Sekolah Partisipatif…
Unduh Excel Data / Report
1
2
3
4
5
6
7
Masuk menggunakan
akun belajar.id
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
3
Kunjungi Laman Rapor Pendidikan
Mengakses Beranda
Mengakses Mutu Pembelajaran
Mengakses Mutu Hasil Belajar
Mengakses Kompetensi & Kinerja GTK
Mengakses Pengelolaan Sekolah Partisipatif…
Unduh Excel Data / Report
1
2
3
4
5
6
7
Masuk menggunakan
akun belajar.id
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
4
Kunjungi Laman Rapor Pendidikan
Mengakses Beranda
Mengakses Mutu Pembelajaran
Mengakses Mutu Hasil Belajar
Mengakses Kompetensi & Kinerja GTK
Mengakses Pengelolaan Sekolah Partisipatif…
Unduh Excel Data / Report
1
2
3
4
5
6
7
Masuk menggunakan
akun belajar.id
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
5
Kunjungi Laman Rapor Pendidikan
Mengakses Beranda
Mengakses Mutu Pembelajaran
Mengakses Mutu Hasil Belajar
Mengakses Kompetensi & Kinerja GTK
Mengakses Pengelolaan Sekolah Partisipatif…
Unduh Excel Data / Report
1
2
3
4
5
6
7
Masuk menggunakan
akun belajar.id
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
6
Kunjungi Laman Rapor Pendidikan
Mengakses Beranda
Mengakses Mutu Pembelajaran
Mengakses Mutu Hasil Belajar
Mengakses Kompetensi & Kinerja GTK
Mengakses Pengelolaan Sekolah Partisipatif…
Unduh Excel Data / Report
1
2
3
4
5
6
7
Masuk menggunakan
akun belajar.id
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
7
Kunjungi Laman Rapor Pendidikan
Mengakses Beranda
Mengakses Mutu Pembelajaran
Mengakses Mutu Hasil Belajar
Mengakses Kompetensi & Kinerja GTK
Mengakses Pengelolaan Sekolah Partisipatif…
Unduh Excel Data / Report
1
2
3
4
5
6
7
Masuk menggunakan
akun belajar.id
Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
34
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:
Mengidentifikasi masalah dan akar masalah berdasarkan Profil Pendidikan
01
Menetapkan solusi penyelesaian akar masalah
02
Memasukkan solusi dalam dokumen perencanaan dan anggaran
03
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perencanaan berbasis data membantu satuan pendidikan dan daerah untuk melakukan perubahan bermakna dalam perumusan kegiatan dan anggaran bagi peningkatan mutu pendidikan
35
03
05
04
01
Menggunakan data dari Rapor Pendidikan yang terintegrasi, komprehensif, dan objektif
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
Melibatkan pemangku kepentingan secara aktif dalam proses perencanaan
Pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang terus menerus
02
Melakukan refleksi diri dan perbaikan berkelanjutan dari tahun ke tahun
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perencanaan Berbasis Data
Pendidikan Dasar dan Menengah
(SD, SMP, SMA, SMK, SLB)
PERENCANAAN BERBASIS DATA
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
(SD, SMP, SMA, SMK, SLB)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
37
Tahapan
Tahapan:
Tahapan:
Tahapan:
Kegiatan
Tahapan:
Memilih dan menetapkan Masalah
Merumuskan akar masalah
Menentukan program dan kegiatan
Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah�(RKAS)
Identifikasi
Refleksi
Benahi
Memasukkan dalam dokumen RKAS
RKAS
Dokumen
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Identifikasi: Memilih dan Menetapkan Masalah
38
No | Indikator Rapor yang bermasalah | Menu Prioritas | Indikator yang akan diintervensi |
1 | Tuliskan hasil pemetaan indikator yang dianggap masih perlu ditingkatkan dari capaian rapor pendidikan | Tuliskan seluruh daftar indikator prioritas yang ditetapkan oleh Kemenwdikbudristek | Pilih dan tetapkan indikator yang akan diintervensi dari daftar indikator yang perlu ditingkatkan dan dengan mempertimbangkan indikator prioritas |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah
39
No | Menu Prioritas Dasmen | Rasionalisasi |
1 | A.1 Kemampuan Literasi | Literasi dan numerasi adalah pondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang beredar. |
2 | A.2 Kemampuan Numerasi | |
3 | A.3 Indeks Karakter | Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik. |
4 | D.4 Iklim Keamanan Sekolah | Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas pembelajaran. |
5 | D.8. Iklim Kebhinekaan | Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor pendukung iklim pembelajaran. |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Refleksi: Merumuskan Akar Masalah
40
Permasalahan | Akar Masalah |
Pilih indikator yang sudah ditetapkan di tahap identifikasi sebagai masalah yang akan diintervensi |
|
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi: Menentukan program dan kegiatan
41
Akar Masalah | Program dan Kegiatan |
Pilih akar masalah dari tahap refleksi | Tentukan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rencana Kerja Tahunan (RKT):
Tahapan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi dalam satu dokumen
42
| Identifikasi | Refleksi | Benahi | Kegiatan di RKAS |
No | Masalah | Akar Masalah | Program dan Kegiatan | Kegiatan Detail |
| | | | |
*Peserta Pelatihan memasukkan hasil tahapan identifikasi, refleksi, dan benahi dalam format RKT di atas sebagai dokumen perencanaan satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
RKAS: memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke dalam format RKAS
43
Program | Sub-Program | Kode Kegiatan | Kegiatan | Volume | Satuan | Satuan biaya | Jumlah |
Standar Nasional Pendidikan | Klasifikasi sesuai kegiatan BOS | kode kegiatan dalam kegiatan RKAS | Nama kegiatan RKAS | Jumlah barang dan jasa | Satuan barang dan jasa | Satuan biaya (rupiah) | Total Anggaran |
*Satuan pendidikan hanya perlu memilih kegiatan detail di bagian “kegiatan”, kolom “program”, “sub-program”, dan “kode kegiatan” akan otomatis terisi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
44
Perumusan identifikasi, refleksi dan benahi untuk lima indikator prioritas
CONTOH
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) |
A.1 Kemampuan literasi | A.1. Sebagian besar siswa dalam kategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalam hal membaca teks informasi, membaca teks sastra, mengakses dan menemukan isi teks, menginterpretasi dan memahami isi teks, dan Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik |
A.2 Kemampuan numerasi | A.2. Sebagian besar siswa dalam kategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalam hal Domain bilangan, Aljabar, Geometri, Data dan ketidakpastian, Kompetensi mengetahui, Kompetensi menerapkan, dan Kompetensi menalar D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik |
A.3 Indeks Karakter | A.3.1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia masih kurang A.3.2. Gotong royong masih rendah A.3.3. Kreativitas masih rendah A.3.4. Nalar kritis masih kurang D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik A.3.5. Kebhinekaan global masih rendah D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah A.3.6. Kemandirian masih rendah D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik |
D.4 Iklim Keamanan Sekolah | D.4.1 Kesejahteraan psikologis siswa masih rendah D.4.4 Hukuman fisik masih tinggi D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru masih rendah D.4.5 Kekerasan seksual masih tinggi D.4.3 Perundungan masih tinggi D.4.6 Narkoba masih tinggi |
D.8 Iklim Kebhinekaan | D.8.1. Toleransi agama dan budaya masih rendah D.8.2. Sikap inklusif masih rendah D.8.3. Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya masih kurang D.8.4. Komitmen Kebangsaan masih rendah |
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
A.1 Kemampuan literasi | A.1. Sebagian besar siswa dalam kategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalam hal membaca teks informasi, membaca teks sastra, mengakses dan menemukan isi teks, menginterpretasi dan memahami isi teks, dan Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks |
|
| D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
A.1 Kemampuan literasi | D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah
|
|
D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
A.2. Kemampuan numerasi | A.2. Sebagian besar siswa dalam kategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalam hal Domain bilangan, Aljabar, Geometri, Data dan ketidakpastian, Kompetensi mengetahui, Kompetensi menerapkan, dan Kompetensi menalar |
|
D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
A.2. Kemampuan numerasi | D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah
|
|
D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
A.3 Indeks Karakter | A.3.1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia masih kurang
|
|
A.3.2. Gotong royong masih rendah |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
A.3 Indeks Karakter | A.3.3. Kreativitas masih rendah
|
|
| A.3.4. Nalar Kritis masih kurang |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
A.3 Indeks Karakter | A.3.5. Kebhinekaan Global masih rendah
|
|
| A.3.6. Kemandirian masih rendah |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
A.3. Indeks Karakter | D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik |
|
D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah
|
| |
D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
D.4 Iklim Keamanan Sekolah | D.4.1. Kesejahteraan psikologis siswa masih rendah |
|
D.4.2. Kesejahteraan psikologis guru masih rendah |
| |
D.4.3. Perundungan masih tinggi |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
D.4 Iklim Keamanan Sekolah | D.4.4. Hukuman Fisik masih tinggi |
|
D.4.5. Kekerasan Seksual masih tinggi |
| |
D.4.6. Narkoba masih tinggi |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
D.8 Iklim Kebhinekaan | D.8.1. Toleransi beragama dan budaya masih rendah |
|
D.8.2. Sikap Inklusif masih rendah |
|
Identifikasi (Masalah) | Refleksi (Akar Masalah) | Benahi (Kegiatan) |
D.8 Iklim Kebhinekaan | D.8.3. Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya masih kurang |
|
D.8.4. Komitmen Kebangsaan masih rendah |
|
Deskripsi Kegiatan
Rekomendasi Kegiatan dalam Benahi dideskripsikan dalam paparan berikut
59
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Guru mempelajari dan mendiskusikan video inspirasi seri Proyek Peningkatan Literasi di Platform Merdeka Mengajar | https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=21 Anda dapat mempelajari contoh-contoh bagaimana membangun pemahaman literasi dan numerasi dasar di berbagai daerah |
2 | Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di komunitas belajar di topik Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid modul Strategi Literasi | https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8
|
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
60
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi numerasi
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Guru mempelajari buku matematika terjemahan dari Jepang yang sudah tersedia di PMM | https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-ajar/books/XrAm6oYZMy?index=1�Ini contoh buku murid yang tersedia dan masih banyak lagi buku pendukung numerasi yang dapat anda temukan di platform Merdeka Mengajar |
2 | Guru membaca modul numerasi di laman bersama hadapi korona | |
3 | Guru mempelajari asesmen awal pembelajaran dan akm kelas pada domain aljabar, geometri dan data-ketidakpastian kemudian merefleksikan diri kemampuannya dan bagaimana akan mengajarkannya | https://guru.kemdikbud.go.id/assessment/packets Asesmen numerasi untuk murid dapat ditemukan melalui link di atas atau pada aplikasi Merdeka Mengajar |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
61
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di komunitas belajar di topik Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila dan mencari contoh Perangkat Ajar Modul Projek tema Kebhinekaan dan Kemandirian di Platform Merdeka Mengajar | Pelatihan mandiri modul projek https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/16 �Contoh Perangkat ajar Modul Projek https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-ajar/toolkits?subject=Modul+projek+-+Bhinneka+Tunggal+Ika&phase=E Anda dapat mencari lebih banyak contoh di Platform Merdeka Mengajar |
2 | Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di komunitas belajar di topik Profil Pelajar Pancasila, terutama modul Kebhinekaan Global | Pelatihan mandiri Profil Pelajar Pancasila https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/18
Tentang ke-6 dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila dan implementasinya dalam pembelajaran khususnya kebhinekaan global |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
62
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas pembelajaran
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Guru mempelajari dan mendiskusikan video inspirasi seri Guru Abad 21 di Platform Merdeka Mengajar | https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=50 Kompetensi Abad 21 tidak hanya ditujukan kepada murid, tetapi guru juga perlu memilikinya untuk menghadirkan pembelajaran yang relevan sesuai kebutuhan murid. Maka, Guru yang menjadi pembelajar sepanjang hayat dapat menuntun muridnya pula menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Daftar Video:
|
2 | Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di komunitas belajar di topik Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid | https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8
|
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi pembelajaran
63
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Guru mempelajari topik Perencanaan Pembelajaran pada PMM dan mendiskusikan modul Refleksi Pembelajaran dalam Komunitas Belajar Guru di Sekolah | https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/12
*Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih dahulu topik Kurikulum sebagai konsep dasarnya. |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan instruksional
64
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Kepala Sekolah mempelajari video inspirasi seri Memahami Diri: Mengelola Satuan Pendidikan di Platform Merdeka Mengajar | https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=46 Satuan Pendidikan memerlukan pengelolaan yang tepat dan sesuai, sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh murid-muridnya. Pengelolaan yang berorientasi pada murid akan dapat mendorong perbaikan proses pembelajaran secara terus-menerus kepada murid
|
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan menggunakan modul literasi dan Numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar
65
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Pelibatan orang tua dalam penguatan pembelajaran literasi dan numerasi | https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-modul-belajar-literasi-numerisasi/ Selama pandemi, banyak proses pembelajaran yang terjadi di rumah sehingga membutuhkan pelibatan orang tua yang signifikan dalam prosesnya. Selain itu, peningkatan kemampuan literasi melibatkan proses berpikir tingkat tinggi yang membutuhkan peran orang tua untuk mendampingi anak belajar di rumah. Untuk memberikan penguatan kapasitas, Kemendikbudristek menyediakan modul sebagai bahan kolaborasi antara guru dan orang tua untuk mendampingi pembelajaran literasi dan numerasi |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan menggunakan modul literasi dan Numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar
66
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Peningkatan kapasitas satuan pendidikan secara mandiri untuk mengajar literasi dan numerasi secara lebih efektif. | https://www.inovasi.or.id/id/modul-pembelajaran/ Literasi adalah kompetensi yang dikembangkan dalam seluruh mata pelajaran, tidak terbatas pada pelajaran Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris saja. Oleh karena itu kemampuan mengajarkan literasi perlu dimiliki seluruh guru di satuan pendidikan. Modul pendampingan ini dikembangkan oleh INOVASI dan Kemendikbudristek untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan literasi dan numerasi lebih baik. Modul ini tidak terbatas untuk guru tetapi juga untuk pimpinan satuan pendidikan agar lebih efektif dalam mendukung peningkatan literasi dan numerasi peserta didik. |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 3: Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa
67
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Peningkatan interaksi anak dengan sumber bacaan untuk meningkatkan kemampuan literasi. | Bagi satuan pendidikan SD yang memberikan akses teknologi kepada peserta didik, berbagai buku bacaan anak yang telah terkurasi dapat diakses melalui https://literacycloud.org/ . Untuk buku dalam bahasa Indonesia, dapat langsung klik tautan ini. Membaca untuk kesenangan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi. Terutama untuk anak-anak, frekuensi membaca buku membantu memperkaya kosakata serta menguatkan logika berbahasa. Untuk meningkatkan interaksi anak dengan bahan bacaan, terdapat beberapa contoh kegiatan yang bisa menjadi rujukan: Contoh bentuk kegiatan:
|
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 4: Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
68
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Pembentukan komunitas belajar | Materi terkait komunitas belajar dapat diunduh di: https://drive.google.com/drive/folders/1i2vYl3mWDJfHEMBSdrMCCe9nLZi2Of5q Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif. Tujuan pembentukan komunitas belajar:
|
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 5: Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah
69
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber |
1 | Refleksi kepala sekolah dan guru terhadap proses pembelajaran | Tautan matari untuk refleksi pembelajaran adalah: Guru melakukan refleksi pembelajaran untuk mengidentifikasi tantangan agar mendapatkan masukan bagi perbaikan pembelajaran selanjutnya. Kompetensi utama yang diharapkan dalam proses refleksi pembelajaran adalah guru menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan agar guru dapat:
|
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 6: Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan terkait penguatan profil pelajar pancasila sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
70
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber dan Langkah Kegiatan |
1 | Dalam Kurikulum Merdeka, projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang untuk mengembangkan karakter. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat diterapkan juga untuk sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013, dengan konsekuensi penambahan jam pelajaran. | Langkah kegiatan
|
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim Keamanan: Kesetaraan Gender dan Kekerasan Seksual
71
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber dan Langkah Kegiatan |
1 | Tujuan: Siswa memahami apa itu kesetaraan gender, mengenali bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender, dan mengetahui apa yang harus dilakukan jika menemukan kekerasan seksual di sekitar. Keunggulan kegiatan ini antara lain:
| Cara:
Materi: |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim Keamanan: Perundungan
72
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber dan Langkah Kegiatan |
2 | Tujuan: Siswa memahami apa itu perundungan, mengenali perundungan dan mengetahui bagaimana mencegah perundungan di sekitar. Keunggulan kegiatan ini antara lain:
| Cara:
Materi: |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim Keamanan: Narkoba
73
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber dan Langkah Kegiatan |
3 | Tujuan: Siswa memahami bahaya narkoba dan bagaimana mencegah agar tidak terjerumus dan sekolah mengetahui cara pencegahan dan penanganan narkoba Keunggulan kegiatan ini antara lain:
| Cara:
Materi: Hikayat Ibu Muda Kurir Narkoba |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 8: Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah
74
# | Deskripsi Kegiatan | Sumber dan Langkah Kegiatan |
1 | Roots adalah program pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah. Program Roots melibatkan siswa (seluruh jenjang) sebagai Agen Perubahan dan guru sebagai Fasilitator Roots. Tujuan: Sekolah melibatkan guru sebagai fasilitator dan siswa (seluruh jenjang) sebagai agen perubahan Keunggulan program ini:
| Cara:
Materi: |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 9: Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan penggunaan narkoba
75
# | Deskripsi Kegiatan | Langkah Kegiatan |
1 | Peraturan dan tata tertib mengatur hal hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan penggunaan narkoba di sekolah. Peraturan yang dapat menjadi rujukan adalah Permendikbud 82/2015 tentang Pencegahan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Peraturan yang sudah disepakati perlu diuji coba dan ditegakkan bersama sama warga sekolah dan dilakukan evaluasi secara periodik sebagai masukan untuk revisi jika diperlukan. | Beberapa aspek dan langkah yang dapat dilakukan sekolah: Pencegahan:
Penanganan
Jika pelaku adalah peserta didik, satuan pendidikan dapat memberikan sanksi kepada peserta didik dalam rangka pembinaan berupa: (a) teguran lisan; (b) teguran tertulis; dan (c) tindakan lain yang bersifat edukatif. Jika pelaku adalah guru dan tenaga pendidik: (a) teguran lisan; (b) teguran tertulis;(c) pengurangan hak; dan (d) pemberhentian sementara/tetap dari jabatan sebagai pendidik/tenaga kependidikan atau pemutusan/pemberhentian hubungan kerja. |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi kebhinekaan global
76
# | Deskripsi Kegiatan | Langkah Kegiatan dan Sumber |
1 | Tujuan: Guru memahami apa itu Kebhinekaan Global, contoh sehari-hari dan relevansinya bagi siswa Keunggulan kegiatan ini antara lain:
| Cara:
Materi: (Kebhinekaan Global: Link materi dan penjelasan) |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi Toleransi
77
# | Deskripsi Kegiatan | Langkah Kegiatan dan Sumber |
2 | Tujuan: Guru mendapatkan pemahaman mengapa toleransi penting dalam bagaimana kebhinekaan konteks global, nasional, personal dan kemudian dapat menyebarkannya dalam konteks sekolah dan kelas Keunggulan kegiatan ini antara lain:
| Cara:
Materi: (note: saat ini belum berdasarkan on demand, tapi masih diinsert melalui PGP, PSP dan PPPPTK) |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi Toleransi dan Keberagaman untuk Siswa
78
# | Deskripsi Kegiatan | Langkah Kegiatan dan Sumber |
3 | Tujuan: Siswa memahami pentingnya toleransi dan keberagaman, saling mengenal dengan kelompok yang berbeda dan bagaimana mempraktikkannya dalam lingkup kelas dan sekolah Keunggulan kegiatan ini antara lain:
| Cara:
Materi: |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi Toleransi dan Keberagaman untuk Guru
79
# | Deskripsi Kegiatan | Langkah Kegiatan dan Sumber |
4 | Tujuan: Guru memahami pentingnya toleransi dan keberagaman, saling mengenal dengan kelompok yang berbeda dan memilih materi-materi yang dapat menjadi bahan diskusi dengan siswa. Keunggulan kegiatan ini antara lain:
| Cara:
Materi: |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi keragaman fisik
80
# | Deskripsi Kegiatan | Langkah Kegiatan dan Sumber |
5 | Tujuan: Siswa memahami keberagaman fisik yang ada di sekitar dan bagaimana menciptakan ruang aman bagi perbedaan tersebut. Keunggulan kegiatan ini antara lain:
| Cara:
Materi: |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Bab 4: Monitoring dan Evaluasi
81
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:
Memahami bentuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
01
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Bentuk melakukan Monitoring dan Evaluasi
82
Lbr Kerja
Tahapan
Tahapan:
Tahapan:
Tahapan:
Lembar Monev 1
Evaluasi terhadap realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran
Lembar Monev 2
Pencatatan dan dokumentasi perubahan
Lembar Monev 3
Evaluasi capaian mutu
Kesesuaian antara rencana kerja dan pelaksanaan
Identifikasi Hasil Peningkatan Mutu
Foto, video, catatan perubahan
Analisis Data
RKAS
Metode analisis masalah
Hasil observasi dan pengamatan
Platform Rapor Pendidikan
Bukti-bukti Perubahan
Dokumen
Tujuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Lembar Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan di update dalam laporan penggunaan RKAS
83
Aktivitas | Koordinator pelaksana | Pelaksanaan Kegiatan | Budget | Realisasi | Review Kegiatan | Rekomendasi ke depan |
1. Pelatihan guru dalam hal numerasi | Kepala sekolah | 3 Juli 2022 | 20,000,000 | 18,000,000 | Secara umum terlaksana dengan baik, perlu tambahan nara sumber | Perlu dicari tambahan nara sumber |
2. Peningkatan kualitas guru dalam perencanaan pembelajaran | Kepala sekolah | 14 Juli 2022 | 12,000,000 | 13,000,000 | Guru sudah cukup dapat menyusun perencanaan pembelajaran | Tahun depan perlu diulang |
3. Berbagi praktik baik dalam pedagogik | Guru | 1 Agt 2022 | 8,000,000 | 8,000,000 | Jumlah peserta blm seperti yg diharapkan | Pemberitahuan acara perlu lebih awal |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Lembar Monev 2: Pencatatan Perubahan
84
Sebelum | Sesudah |
|
|
Unggah dokumentasi: | Unggah dokumentasi: |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Lembar Monev 3: Perbandingan capaian Profil Pendidikan
85
Hasil analisis:
No | Indikator | 2021 | 2022 | Delta | 20.. |
A.1 | Kemampuan Literasi | 75.0 | 75.0 | - | |
A.2 | Kemampuan Numerasi | 28.0 | 30.0 | +2.0 | |
A.3 | Karakter | 27.0 | 40.0 | +13.0 | |
No | Indikator | 2021 | 2022 | Delta | 20.. |
A.1.1 | Kemampuan memahami bacaan informasional (non-fiksi) | 89.0 | 89.0 | - | |
A.1.2 | Kemampuan memahami bacaan fiksi | 88.0 | 75.0 | -13.0 | |
A.2.1 | Domain bilangan | 98.0 | 98.0 | - | |
A.2.2 | Aljabar | 14.0 | 30.0 | +16.0 | |
A.2.3 | Geometri | 48.0 | 60.0 | +12.0 | |
A.2.4 | Data dan ketidakpastian | 53.0 | 45.0 | -12.0 | |
A.3.1 | Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia | 59.0 | 59.0 | - | |
A.3.2 | Gotong royong | 48.0 | 48.0 | - | |
A.3.4 | Kreativitas | 19.0 | 40.0 | +21.0 | |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tahapan pelaksanaan Perencanaan Berbasis Data disusun agar satuan pendidikan dapat mengidentifikasi, merefleksikan, dan membenahi kondisi satuan pendidikan menggunakan data yang tersedia di platform Rapor Pendidikan
86
03
05
04
01
Satuan pendidikan membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi kondisi dan tantangan yang dihadapi
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah menentukan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target capaian, dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melaksanakan program dan kegiatan yang sudah direncanakan
Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat keterlaksanaan kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan di tahun berikutnya
02
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri untuk menemukan akar permasalahan dari tantangan yang dihadapi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
TERIMA KASIH
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi