1 of 17

INFLASI DAN DEFLASI

2 of 17

Pengertian Inflasi

  • Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain (Boediono, 2018).
  • Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan persentase yang sama. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan persentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi (Nopirin, 2014).
  • Inflasi merupakan suatu kejadian yang menggambarkan situasi dan kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uang mengalami pelemahan, dan jika terjadi secara terus-menerus maka akan mengakibatkan pada memburuknya kondisi ekonomi secara menyeluruh serta mampu mengguncang tatanan stabilitas politik suatu negara (Irham Fahmi, 2017).

3 of 17

Pembagian Inflasi�(Irham Fahmi, 2017)

Dari segi asalnya, inflasi terbagi menjadi 2 yaitu;

  1. Inflasi Domestik; terjadi karena faktor situasi dan kondisi yang terjadi didalam negeri, seperti karena kebijakan pemerintah dalam mengeluarkan deregulasi yang mampu mempengaruhi kenaikan harga. Con entohnya kenaikan harga BBM yang memberikan efek pada kenaikan harga barang secara keseluruhan.
  2. Inflasi impor; disebabkan karena faktor situasi dan kondisi yang terjadi diluar negeri, seperti terjadinya guncangan ekonomi di Negara Amerika Serikat yang memberi pengaruh pada naiknya berbagai barang yang berasal dari AS.

4 of 17

Jenis Inflasi menurut sebabnya�(Nopirin, 2014)

Menurut Teori Kuantitas sebab utama timbulnya inflasi adalah kelebihan permintaan yang disebabkan karena penambahan jumlah uang beredar.

  1. Demand-pull Inflation; inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total (agregate demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan hampir kesempatan kerja penuh, kenaikan permintaan total disamping menaikkan harga dapat juga menaikkan hasil produksi (output). Apabila kesempatan kerja penuh (full-employment) telah tercapai, penambahan permintaan selanjutnya hanyalah akan menaikkan harga saja (sering disebut dengan inflasi murni). Apabila kenaikkan permintaan ini menyebabkan keseimbangan GNP berada diatas/melebihi GNP pada kesempatan kerja penuh, maka akan terdapat adanya “Inflationary Gap”. Inflationary Gap inilah yang dapat menimbulkan inflasi.

5 of 17

Jenis Inflasi menurut sebabnya�(Nopirin, 2014)

2. Cost-push Inflation; biasanya ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi, inflasi dibarengi dengan resesi (penurunan). Keadaan ini timbul biasanya dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (agregate supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi pada gilirannya akan menaikkan harga dan turunnya produksi. Kalau proses ini berjalan terus maka timbullah Cost-Push Inflation.

6 of 17

Macam-macam Inflasi�(Boediono, 2018)

Jenis-jenis Inflasi

Kriteria

(% setahun)

Inflasi Ringan

< 10

Inflasi Sedang

10 -30

Inflasi berat

30-100

Hiperinflasi

> 100

7 of 17

Mengapa Inflasi Timbul?�(Teori keynes)

  • Inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya.
  • Proses inflasi, menurut teori ini tidak lain adalah proses perebutan bagian rezeki diantara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang bisa disediakan oleh masyarakat tersebut.
  • Proses perebutan ini akhirnya diterjemahkan menjadi keadaan dimana permintaan masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia (timbulnya apa yang disebut inlationary gap).

8 of 17

Mengapa Inflasi Timbul?�(Teori Strukturalis)

  • Teori ini memberi tekanan pada ketegaran (rigidities) dari struktur perekonomian negara-negara sedang berkembang. Karena inflasi dikaitkan dengan faktor-faktor struktural dari perekonomian(faktor-faktor ini hanya bisa berubah secara gradual dan dalam jangka panjang), maka teori ini bisa disebut teori inflasi “Jangka Panjang”.
  • Menurut teori ini ada 2 ketegaran utama dalam perekonomian negara-negara sedang berkembang yang bisa menimbulkan inlflasi;
  • “ketidak-elastisan” dari penerimaan ekspor, yaitu nilai ekspor yang tumbuh secara lamban dibanding sektor-sektor lain.
  • “ketidak-elastisan” dari supply atau produksi bahan makanan didalam negeri. Dikatakan bahwa produksi bahan makanan dalam negeri tidak tumbuh secepat pertambahan penduduk dan penghasilan perkapita.

9 of 17

Efek Inflasi

  1. Efek terhadap pendapatan; efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula yang yang diuntungkan dengan adanya inflasi.
  2. Efek terhadap efisiensi; inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan produksi beberapa barang tertentu. Dengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain, yang kemudian mendorong kenaikan produksi barang tersebut.
  3. Efek terhadap output; inflasi dapat menyebabkan terjadinya kenaikan produksi. Dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga barang mendahului kenaikan upah, sehingga keuntungan pengusaha naik. Kenaikan ini akan mendorong kenaikan produksi, namun apabila laju inflasi itu cukup tinggi (hyperinlation) dapat mempunyai akibat sebaliknya yaitu penurunan output.

10 of 17

Cara Mencegah Inflasi

  1. Kebijaksanaan Moneter; pengendalian jumlah uang beredar.
  2. Kebijaksanaan fiskal; pengaturan pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijaksaan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.
  3. Kebijaksanaan yang berkaitan dengan output; kenaikan output dapat memperkecil inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang dalam negeri cenderung menurunkan harga.
  4. Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing; ini dilakukan dengan penentuan ceiling (menetapkan harga tertinggi) harga, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji maupun upah. Kalau indeks harga naik, maka gaji/upah juga naik.

11 of 17

Inflasi dan Pengangguran

  • Dari hasil studi lapangan oleh A W Philips (1958) tentang hubungan antara kenaikan tingkat upah dengan pengangguran di Inggris pada tahun 1861-1957, maka diperoleh hubungan negatif antara prosentase kenaikan upah dengan pengangguran.
  • Paul Samuelsen dan Robert Solow mempopulerkan hubungan negatif ini di AS dengan sedikit modifikasi, mereka memperoleh hubungan negatif antara laju inflasi dengan tingkat pengangguran.

12 of 17

Perhitungan Inflasi

13 of 17

Contoh Soal:

Tahun

IHK

2010

391,4

2011

408,01

2012

420,3

2013

432,7

2014

444

2015

456,5

2016

469,9

2017

480,8

2018

488,3

2019

497,6

14 of 17

Penyelesaian tahun 2011

15 of 17

Deflasi�(Irham Fahmi, 2017)

  • Deflasi adalah suatu kondisi dimana harga barang dan jasa terus mengalami penurunan dan nilai uang terus mengalami penguatan.
  • Pada kondisi deflasi ini dimana peurunan harga barang dilakukan dengan tujuan:
  • Menggairahkan produksi, industri, kesempatan kerja, dan meningkatkan nilai uang.
  • Bertujuan agar barang yang telah diproduksi terjangkau dibeli oleh masyarakat.
  • Membantu para pebisnis dalam memasarkan barangnya dan cepat kembali untuk memproduksi barang yang baru.

Kondisi inflasi dan deflasi yang tidak terkendali akan mampu merusak tatanan ekonomi suatu negara. Karena itu deflasi yang dimaksud adalah delasi yang terkendali atau actual deflation (deflasi yang diharapkan) dan dengan deflasi yang terkendali ada banyak keuntungan yang diperoleh terutama pada kinerja keuangan berbagai sektor bisnis.

16 of 17

Uji pemahaman

  1. hitunglah/Selesaikan inflasi tahun 2012-2019.
  2. Gambarkan grafik laju inflasi 2012-2019.
  3. Analisislah dan berikan kesimpulan.

17 of 17

Referensi

Boediono. 2018. Ekonomi moneter. Edisi-4. Yogyakarta: BPFE

Nopirin. 2012. Ekonomi Moneter. Edisi-4. Yogyakarta: BPFE

Fahmi, Irham. 2017. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan-4. Bandung: Alfabeta