Tari Bambu Gila atau Baramasewel adalah permainan tradisional dari Maluku yang muncul sejak zaman penjajahan Portugis. Tarian ini dikenal dengan unsur mistisnya, di mana roh halus dipercaya menggerakkan sebatang bambu panjang yang dipegang oleh tujuh orang dewasa.

Dalam masyarakat Maluku yang tradisional, aura mistis dari Bambu Gila sangat kuat. Hanya orang-orang terpilih yang boleh memainkan bambu ini. Tari Bambu Gila pernah digunakan untuk berbagai keperluan, seperti memindahkan kapal dan melawan musuh saat perang.

Selain sebagai pertunjukan budaya, Bambu Gila juga menjadi bagian dari warisan spiritual masyarakat Maluku. Sekarang, Bambu Gila sering dijadikan hiburan dalam berbagai acara, selama tidak melanggar aturan dan norma.

Seiring waktu, gerakan dalam tarian ini telah mengalami modifikasi. Meski roh halus menjadi daya tarik utama, makna sebenarnya dari tarian ini adalah simbol kebersamaan. Gerakan kaki yang serempak melambangkan semangat gotong royong yang disebut Masohi.

Tari Bambu Gila kini jarang ditemui, bahkan di Maluku sendiri. Hanya beberapa kampung yang masih menampilkan tarian ini secara otentik. Namun, banyak sanggar tari di Maluku yang telah mengadaptasi tarian ini ke bentuk yang lebih modern, sering ditampilkan sebagai tarian penyambutan tamu atau hiburan dalam acara formal.

Bambu Gila adalah identitas unik masyarakat Maluku yang tidak ditemukan di tempat lain. Tarian ini menegaskan kekayaan budaya Indonesia.