Adapun karakteristik pantun yang harus dipahami tersebut adalah sebagai berikut :
Mempunyai Bait : Sama seperti puisi pada umumnya, pantun juga memiliki bait, namun hanya 1 saja, dimana tiap bait terdiri dari 4 baris, yang terdiri dari sampiran dan isi.
Tiap baris terdiri dari 8-12 kata : Awal kemunculannya, suku kata yang digunakan perbaris dibatasi, ini dikarenakan dulu diaplikasikan melalui lisan, sehingga jika terlalu panjang maka akan susah dihapal dan diingat.
Ada Sampiran dan isi : Seperti yang sudah saya singgung di atas, pantun mengandung 2 unsur penting yakni Sampiran dan isi. Sampiran terletak pada 2 baris awal, sedangkan isi letaknya di 2 baris akhir.
Memiliki Rima : Rima merupakan aliran dalam pantun, yang membentuk pola dengan kesamaan bunyi di akhir tiap kata pada setiap baris. Ada 2 rima yang dipakai, yakni a-a-a-a dan a-b-a-b.
Sebelum saya menjelaskan bagaimana langkah-langkah dalam membuat pantun, terlebih dahulu ketahui beberapa jenis Pantun yang selama ini kita kenal, dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. apa sajakah itu? Berikut ulasannya :
1. Pantun Nasihat
Pengertian Pantun Nasehat adalah jenis pantun yang tujuannya memberikan anjuran, arahan, ajakan dan pesan moral bagi semua orang, sehingga khalayak yang mendengarkan akan terpersuasi oleh orang yang menyampaikan pantun tersebut.
2. Pantun Cinta
Capukannya sangat besar, namun lebih menitik-beratkan kepada muda-mudi yang sedang menjalin hubungan asmara dengan lawan jenis. Jenis pantun yang satu ini, umumnya digunakan untuk menyampaikan rasa cinta, sayang, rindu dan harapan seseorang pada orang lain.
Baca : Pantun Cinta
3. Pantun Anak-anak
Pantun anak-anak ialah pantun yang disampaikan dan ditujukan untuk para anak kecil, dengan tujuan membuat mereka senang dengan berbagai makna pantun yang disampaikan, mulai dari jenaka, ajakan, pendidikan dan kasih sayang.
Baca : Pantun Anak-Anak
4. Pantun Jenaka
Sesuai dengan namanya, pantun jenaka adalah jenis pantun yang bertujuan untuk menghibur para pembaca maupun pendengar, dengan menyertakan hal ataupun sebab yang dijadikan objek tertentu, kemudian disirami dengan humor atau hal-hal yang lucu.
Baca : Pantun Jenaka
5. Pantun Teka-teki
Berikutnya ada Pantun Teka-teki, yakni jenis pantun yang memberi isyarat untuk berinteraksi dengan para pendengar. Teka-teki berarti bertanya, sehingga pengucap atau pembuat akan melantunkan pantun sekaligus tantangan pada pendengar untuk membalas.
6. Pantun Agama
Pengertian pantun agama adalah jenis pantun yang membahas antara hubungan manusia dengan penciptanya. Pantun ini identik dengan nilai dan norma agama, yang secara langsung memberi nasihat dan ajakan terhadap para pendengar, untuk senantiasa mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.
Baca : Pantun Islami
7. Pantun Kepahlawanan
Yang terakhir ada pantun Kepahlawanan, yakni jenis pantun yang mengarah pada maksud mengenang dan memberi pengenalan kepada pendengar, mengenai para pahlawan yang telah gugur di masa lalu. Sehingga para audiens bisa memetik pelajaran dan hikmah yang terkandung didalamnya.