Page 1 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI i
Page 2 of 204
ii AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XI
Penulis : Pahrurroji M. Bukhori
Editor : H. Ahmad Fawaid
Cetakan Ke-1, Tahun 2020
Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Agama RI
Dilindungi Undang-Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi KMA Nomor
183 tahun 2019 Tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah. Buku ini
disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan
dipergunakan dalam proses pembelajaran. Buku ini merupakan ‚Dokumen Hidup‛ yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas buku ini.
ISBN 978-623-6687-43-7 (jilid lengkap)
ISBN 978-623-6687-45-1 (jilid 2)
Diterbitkan oleh:
Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI
Jl. Lapangan Banteng Barat No 3-4 Lantai 6-7 Jakarta 10110
Page 3 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI iii
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur hanya milik Allah swt. yang telah menganugerahkan
hidayah, taufik dan inayah sehingga proses penulisan buku teks pelajaran PAI dan bahasa Arab pada
madrasah ini dapat diselesaikan. Salawat serta salam semoga tercurah keharibaan Rasulullah saw.
Amin.
Seiring dengan terbitnya KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa
Arab pada Madrasah, maka Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
menerbitkan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada madrasah terdiri
dari; al-Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab untuk jenjang MI, MTs dan MA/
MAK semua peminatan. Keperluan untuk MA Peminatan Keagamaan diterbitkan buku Tafsir, Hadis,
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Usul Fikih, Ilmu Kalam, Akhlak Tasawuf dan Bahasa Arab berbahasa
Indonesia, sedangkan untuk peminatan keagamaan khusus pada MA Program Keagamaan (MAPK)
diterbitkan dengan menggunakan Bahasa Arab.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi di era global mengalami
perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi. Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada madrasah
harus bisa mengantisipasi cepatnya perubahan tersebut di samping menjalankan mandat mewariskan
budaya-karakter bangsa dan nilai-nilai akhlak pada peserta didik. Dengan demikian, generasi muda
akan memiliki kepribadian, berkarakter kuat dan tidak tercerabut dari akar budaya bangsa namun
tetap bisa menjadi aktor pada zamannya.
Pengembangan buku teks mata pelajaran pada madrasah tersebut di atas diarahkan untuk tidak
sekedar membekali pemahaman keagamaan yang komprehensif dan moderat, namun juga memandu
proses internalisasi nilai keagamaan pada peserta didik. Buku mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab
ini diharapkan mampu menjadi acuan cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari- hari, yang selanjutnya mampu ditransformasikan pada kehidupan sosial-masyarakat dalam konteks
berbangsa dan bernegara.
Pemahaman Islam yang moderat dan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kurikulum PAI di
madrasah tidak boleh lepas dari konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila, berkonstitusi UUD 1945 dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Eka. Guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum harus
mampu mengejawanantahkan prinsip tersebut dalam proses pembelajaran dan interaksi pendidikan di
lingkungan madrasah.
Kurikulum dan buku teks pelajaran adalah dokumen hidup. Sebagai dokumen hidup memiliki
fleksibilitas, memungkinkan disempurnakan sesuai tuntutan zaman dan imlementasinya akan terus
berkembang melalui kreatifitas dan inovasi para guru. Jika ditemukan kekurangan maka harus
diklarifikasi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI c.q. Direktorat Kurikulum
Sarana Kelembagaan dan Kepeserta didikan Madrasah (KSKK) untuk disempurnakan.
Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab yang diterbitkan Kementerian Agama merupakan
buku wajib bagi peserta didik dan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di Madrasah. Agar
ilmu berkah dan manfaat perlu keikhlasan dalam proses pembelajaran, hubungan guru dengan peserta
didik dibangun dengan kasih sayang dalam ikatan mahabbah fillah, diorientasikan untuk kebaikan
dunia sekaligus di akhirat kelak.
Akhirnya ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan atau penerbitan buku ini. Semoga Allah swt. memberikan pahala yang tidak akan
terputus, dan semoga buku ini benar-benar berkah dan manfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Amin
Ya Rabbal ‘Alamin.
Jakarta, Agustus 2020
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Muhammad Ali Ramdhani
Page 4 of 204
iv AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Berikut ini adalah pedoman transliterasi yang diberlakukan berdasarkan keputusan
bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543b/U/1987.
1. Konsonan
Konsonan
Nama Alih aksara Nama
Akhir Tengah Awal Tunggal
Tidak Alif ا ـا
dilambangkan
Tidak
dilambangkan
Be b/B Ba ب تـ ـثـ ـة
Te t/T Ta ت تـ ـتـ ـت
ṡ/Ṡ Ṡa ث ح ج ج
Es (dengan titik
diatas)
Je j/J Jim ج ج ج ج
ح ح ح ح Ha H/h Ha (dengan titik
di bawah)
خ خ خ خ Kha Kh/kh Ka dan ha
د د Dal D/d De
ذ ذ Żal Ż/ż
Zet (dengan titik
di atas)
ـر ر Ra R/r Er
ـز ز Zai Z/z Zet
Es s/S Sin س س س س
ش ش ش ش Syin Sy/sy Es dan ye
ṣ/Ṣ Ṣad ص ص ص ص
Es (dengan titik
di bawah)
ḍ/Ḍ Ḍad ض ض ض ض
De (dengan titik
di bawah)
Page 5 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI v
ṭ/Ṭ Ṭa ط ط ط ط
Te (dengan titik
di bawah)
ẓ/Ẓ Ẓa ظ ظ ظ ظ
Zet (dengan
dititik di bawah)
terbalik Apostrof ‘__ Ain ‘ع ع ع ع
Ge g/G Gain غ غ غ غ
Ef f/F Fa ف ف ف ف
Qi q/Q Qof ق ق ق ق
Ka k/K Kaf ك ك ك ك
El l/L Lam ل ل ل ل
Em m/M Mim م م م م
En n/N Nun ن ن ن ن
و و Wau W/w We
Ha h/H Ha ه ه ه ه
ء Hamzah ___’ Apostrof
Ye y/Y Ya ي ي ي ـي
Hamzah ( ء ( yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun.
Jika terletak di tengah atau di akhir, ia ditulis dengan tanda apostrof (’).
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau
monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Alih aksara vokal tunggal bahasa Arab yang
berupa tanda diakritik atau harakat adalah sebagai berikut:
Vokal Nama Alih aksara Nama
َ Fatḥah A/a A
َ Kasrah I/i I
َ Dammah U/u U
Page 6 of 204
vi AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Alih aksara vokal rangkap bahasa Arab yang berupa gabungan antara harakat dan huruf
adalah gabungan huruf, yaitu:
Vokal rangkap Nama
Alih
aksara
Nama
ي
ـ Fatḥah dan ya’ Ai/ai A dan I
و
ـ fatḥah dan wau Au/au A dan u
Contoh
ِل
ْ
ُ
َ
Kaifa : ي
َُ
ْ
ى
َ
Ḥaula : ح
Maddah
Alih aksara maddah atau vocal panjang yang berupa harakat dan huruf adalah huruf dan
tanda, yaitu:
Vokal panjang Nama Alih aksara Nama
اَ Fatḥah dan alif
ā a dan garis di atas
ىَ Fatḥah dan alif maqṣūrah
يَ Kasrah dan ya ī I dan garis di atas
وَ Ḍammah dan wau ū u dan garis di atas
Contoh
َ
ات
َ
Māta : م
ى
َ
م
َ
Ramā : ر
لَ
ْ
ِقي
: Qīla
ُ
ت
ْ
ى
ُ
م
َ
Yamūtu : ي
Page 7 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI vii
3. Kata Sandang
Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ال namun dalam
transliterasi ini kata sandang itu di bedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf
syamsiyah dan kata sandang yang diikuti huruf qamariyah. Kata sandang yang diikuti
oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan dengan bunyinya, yaitu huruf /1/ diganti dengan
huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Kata sandang
yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai aturan yang digariskan di
depan dan sesuai dengan bunyinya.
Contoh:
لُ
ُ
ج
َّ
الر : ar-rajulu
ُ
ِد
ّ
ي
َّالس : as-sayyidu
ْ ُس
م
َّ
الش : as-syamsu
ُ
م
َ
ل
َ
الق : Al-qalamu
ُ
ع
ْ
ِدي
َ
الب : Al-badĭ’u
لُ
َ
َل
َ
الج : Al-jalālu
Page 8 of 204
viii AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
KI-KD-TUJUAN Panduan dan target materi yang harus disampaikan
guru dan dikuasai peserta didik
PETA KONSEP
MARI
RENUNGKAN
MARI
MENGAMATI
ARTI KOSA
KATA
Kerangka pikir materi yang akan disampaikan dan
harus dikuasai peserta didik
Pengantar awal atau stimulus sebelum masuk ke
dalam materi pokok pembelajaran
Ilustrasi gambar atau tajuk berita untuk dapat
mengantarkan pemahaman peserta didik mengenai
materi pokok
Arti per kata/ kalimat untuk memudahkan peserta
didik belajar memahaminya arti kata per kata /
kalimat.
TERJEMAH
MARI
MENGKAJI
RUANG
DISKUSI
RANGKUMAN
AYO
BERLATIH
Arti keseluruhan dari teks al-Qur’an ataupun Hadis
agar pesannya dipahami oleh para peserta didik
Narasi dari pesan teks al-Qur’an atau Hadis agar
bisa dipahami oleh para peserta didik
Sarana untuk mengelaborasi dan mengomunikasikan
gagasan para peserta didik
Penekanan pokok materi untuk bahan resume
bersama dengan para peserta didik
Berisi beberapa tahapan dari tugas yang harus
dilakukan secara mandiri oleh para peserta didik
Page 9 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI ix
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
HALAMAN PENERBITAN .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
PEDOMAN TRANSLITERASI......................................................................................... iv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ix
SEMESTER 1
BAB 1 – HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 2
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 2
Tujuan Pembelajaran........................................................................................................... 3
Peta Konsep ........................................................................................................................ 4
A. Mari Renungkan ............................................................................................................. 5
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 5
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 7
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 17
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 18
F. Rangkuman..................................................................................................................... 18
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 19
BAB II – HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA DAN GURU
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 23
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 23
Tujuan Pembelajaran........................................................................................................... 24
Peta Konsep ........................................................................................................................ 24
A. Mari Renungkan ............................................................................................................. 25
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 25
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 27
Page 10 of 204
x AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 34
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 35
F. Rangkuman..................................................................................................................... 36
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 36
BAB III - MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN KEJI
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 40
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 40
Tujuan Pembelajaran........................................................................................................... 41
Peta Konsep ........................................................................................................................ 41
A. Mari Renungkan ............................................................................................................. 42
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 43
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 43
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 48
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 50
F. Rangkuman..................................................................................................................... 51
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 51
BAB IV - TOLERANSI BERAGAMA
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 55
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 55
Tujuan Pembelajaran........................................................................................................... 56
Peta Konsep ........................................................................................................................ 56
A. Mari Renungkan ............................................................................................................. 57
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 58
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 59
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 69
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 70
F. Rangkuman..................................................................................................................... 70
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 71
Page 11 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI xi
BAB V – ADAB MENCARI ILMU
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 76
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 76
Tujuan Pembelajaran........................................................................................................... 77
Peta Konsep ........................................................................................................................ 77
A. Mari Renungkan ............................................................................................................. 78
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 79
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 79
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 89
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 89
F. Rangkuman..................................................................................................................... 90
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 90
PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)......................................................................... 93
SEMESTER II
BAB VI - BERTANGGUNG JAWAB MENJAGA AMANAH
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 99
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 99
Tujuan Pembelajaran......................................................................................................... 100
Peta Konsep ........................................................................................................................ 101
A. Mari Renungkan ................................................................................................................ 102
B. Mari Mengamati .......................................................................................................... ....103
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis....................................................................... .... 104
D. Mari Implementasikan ................................................................................................. 115
E. Mari Berdsikusi ............................................................................................................ 116
F. Rangkuman.................................................................................................................... 117
G. Ayo Berlatih .................................................................................................................. 117
BAB VII – BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 121
Page 12 of 204
xii AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 121
Tujuan Pembelajaran 122
Peta Konsep ........................................................................................................................ 122
A. Mari Renungkan 123
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 123
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 124
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 129
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 130
F. Rangkuman..................................................................................................................... 131
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 131
BAB VIII -- ETOS KERJA PRIBADI MUSLIM
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 135
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 135
Tujuan Pembelajaran........................................................................................................... 136
Peta Konsep 136
A. Mari Renungkan ............................................................................................................. 137
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 137
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 138
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 144
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 145
F. Rangkuman..................................................................................................................... 145
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 146
BAB IX - MAKANAN YANG HALAL DAN BAIK
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 150
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 150
Tujuan Pembelajaran........................................................................................................... 151
Peta Konsep ........................................................................................................................ 152
A. Mari Renungkan ............................................................................................................. 152
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 153
Page 13 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI xiii
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 154
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 161
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 162
F. Rangkuman..................................................................................................................... 162
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 163
BAB X – BERSYUKUR KEPADA ALLAH
Kompetensi Inti .................................................................................................................. 167
Kompetensi Dasar............................................................................................................... 167
Tujuan Pembelajaran........................................................................................................... 168
Peta Konsep ........................................................................................................................ 168
A. Mari Renungkan ............................................................................................................. 169
B. Mari Mengamati ........................................................................................................... 170
C. Mari Memahami Al-Qur’an dan Hadis ........................................................................ 171
D. Mari Implementasikan ................................................................................................... 178
E. Mari Berdiskusi .............................................................................................................. 179
F. Rangkuman..................................................................................................................... 179
G. Ayo Berlatih ................................................................................................................... 180
PENILAIAN AKHIR TAHUN........................................................................................... 182
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 187
GLOSARIUM................................................................................................................... 188
CATATAN ....................................................................................................................... 189
Page 14 of 204
Page 15 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 1
HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA
Page 16 of 204
2 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA
Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
Spiritual Menghayati penciptaan manusia dan hakikatnya sebagai hamba Allah
swt.
Sosial Mengamalkan sikap disiplin dalam kehidupan keseharian
Pengetahuan Menganalisis QS al-Mu’minūn (23): 12-14 tentang fase penciptaan
manusia, QS An-Naḥl (16): 78 tentang kesempurnaan penciptaan
manusia disertai organ-organ, QS al-Baqarah (2): 30-32 tentang
manusia sebagai khalifah di bumi, QS az-Zāriyāt (51): 56 tentang
tujuan penciptaan manusia dan jin, dan hadis riwayat Muslim
tentang penciptaan manusia:
ِس
ْ
ب
َ
غ
ُ
ً
ْ
ب
ُ
س
َّ
م
َ
ح
ُ
ا م
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
، و
ٌ
ِيُؼ
َ
و
َ
، و
َ
ت
َ
ٍ
ِ
او
َ
ػ
ُ
ى م
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
، ح
َ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
ي ؿ
ِ
ب
َ
أ
ُ
ً
ْ
ب
ِ
ط
ْ
ٌ
َ
ى ب
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
ُّ
ِي
او
َ
س
ْ
م
َ
ه
ْ
ال
ٍ
ر
ْ
ي
َ
م
ُ
ه
ِ
ً
ْ
ِهللا ب
-
ُ
ه
َ
ل
ُ
ظ
ْ
ك
َّ
الل
َ
و - ي،
ِ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح ىا:
ُ
ال
َ
، ن
ٌ
ِيُؼ
َ
و
َ
، و
َ
ت
َ
ٍ
ِ
او
َ
ػ
ُ
ى م
ُ
ب
َ
أ
َ
و
ى هللاُ
َّ
ل
ِهللا كَ
ىُُ
ػُ
َ
ا ض
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
اَُ
َ
ِس ِهللا، ن
ْ
ب
َ
غ
ْ
ً
َ
ٍب، غ
ْ
ه
َ
ِ و
ً
ْ
ِس ب
ْ
ٍ
َ
ظ
ْ
ً
َ
َ ُف، غ
م
ْ
غ
َ
ْ
ا ْلا
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
ِ
ّ
م
ُ
أ
ِ
ً
ْ
ٌ
َ
ِي ب
ف
ُ
ه
ُ
ه
ْ
ل
َ
د
ُ
ؼ
َ
م
ْ
ج
ُ
ً
ْ
م
ُ
ي
َ
س
َ
ح
َ
أ
َّ
ِن
ئ
ُ
وم
ُ
س
لْ
َْ
اْل
ُ
ِزم
َّلا
ال
َ
ى
ُ
ه
َ
و
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِه و
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
َ
ِػين
َ
ب
ْ
ض
َ
ِه أ
Page 17 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 3
َّ
م
ُ
، ث
ََِ
ل
َ
ش
لَ
ْ
ِمث
ً
ت
َ
ؿ
وْ
ُ
م
ََِ
ل
َ
ِي ش
ف
ُ
ىن
ُ
ٍ
َ
ً
َّ
م
ُ
، ث
ََِ
ل
َ
ش
لَ
ْ
ِمث
ً
ت
َ
ه
َ
ل
َ
غ
ََِ
ل
َ
ِي ش
ف
ُ
ىن
ُ
ٍ
َ
ً
َّ
م
ُ
ا، ث
ً
م
ْ
ى
َ
ً
ِ ِه،
ل
َ
م
َ
غ
َ
ِ ِه، و
ل
َ
ح
َ
أ
َ
ِنِه، و
ْ
ِظ
ِب ض
ْ
خ
َ
ٌِ
ا ٍث: ب
َ
ِم
ل
َ
ً
ِ
ؼ
َ
ب
ْ
ض
َ
أ
ِ
ب
ُ
ط
َ
م
ْ
إ
ُ
ٍ
َ
، و
َ
وح
ُّ
ِه الط
ِقُ
ُ
ر
ُ
ك
ْ
ى
َ
ُ
َ
ق
َُ
َ
ل
َْ
اْل
لُ
ػَ
ْ
ط
ُ
ً
ِه
َ
ؿ
َ
و ا
َ
ىم
َّ
ت
َ
ِت ح
َّ
ى
َ
ج
ْ
ِل ال
ْ
ه
َ
ِل أ
َ
م
َ
ِػ
ب
لُ
َ
م
ْ
ػ
َ
ُ
َ
ل
ْ
م
ُ
ي
َ
س
َ
ح
َ
أ
َّ
ِن
ئ
ُ
ه
ُ
ر
ْ
ي
َ
ؾ
َ
ه
َ
ل
ِ
ئ
َ
ِصي َل
َّ
ال
َ
ى
َ
،ق
ٌ
ِػُس
ػَ
ْ
و
َ
أ
ٌّ
ي
،
ِ
اض
َّ
ِل الى
ْ
ه
َ
ِل أ
َ
م
َ
ِػ
ب
لُ
َ
م
ْ
ػ
َ
ُ
َ
، ق
ابُ
َ
ٌِخ
ْ
ِه ال
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ُ
ِو
ب
ؼْ
َ
ِ
َ
، ق
ٌ
اع
َ
ِشض
َّ
َِل
ا ئ
َ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
ب
َ
و
ُ
ه
َ
ى
ْ
ِ
َ
ب
ُ
ىن
ُ
ٍ
َ
ً
َ
ح
َ
أ
َّ
ن
ِ
إ
َ
ا،و
َ
ه
ُ
ل
ُ
د
ْ
س
َ
ُ
َ
ق ،
ٌ
اع
َ
ِشض
َّ
َِل
ا ئ
َ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
ب
َ
و
ُ
ه
َ
ى
ْ
ِ
َ
ب
ُ
ىن
ُ
ٍ
َ
ا ً
َ
ىم
َّ
ت
َ
، ح
ِ
اض
َّ
ِل الى
ْ
ه
َ
ِل أ
َ
م
َ
ِػ
ب
لُ
َ
م
ْ
ػ
َ
ُ
َ
ل
ْ
م
ُ
ي
َ
س
ا
َ
ه
ُ
ل
ُ
د
ْ
س
َ
ُ
َ
ِت،ق
َّ
ى
َ
ج
ْ
ِل ال
ْ
ه
َ
ِل أ
َ
م
َ
ِػ
ب
لُ
َ
م
ْ
ػ
َ
ُ
َ
،ق
ابُ
َ
ٌِخ
ْ
ِهال
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ُ
ِو
ب
ؼْ
َ
ِ
َ
ق
dan hadis riwayat Bukhari tentang hak Allah dari manusia:
ِ ي
ج
َ
ث
َّ
س
َ
ِ ح ي
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
ِق غ
َ
ى
ْ
ح
َ
ى ْلا
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
م
َ
آز
َ
ً
ْ
ى ب
َ
ح
ْ
ح
َ
ً
َ
ِمؼ
ػَ
َ
ِهُم
ا
َ
ط
ْ
ب
ِ
ئ
ُ
ً
ْ
ب
ُ
ام
َ
ح
ِس ْ
ئ
ى
َّ
ل
ِ كَ
ّ
ي
ِ
ب
َّ
الى
َ
ف
ْ
ز
ِ
ض
ُ
ذ
ْ
ى
ُ
ي
اَُ
َ
ن
ُ
ه
ْ
ى
َ
غ
َ َّللا َّ ُ
ِ ي
ضخ
َ
ٍش ض
ا
َ
ػ
ُ
م
ْ
ً
َ
ىٍن غ
ُ
م
ْ
ُ
َ
م
ِ
ً
ْ
و ب
ِ
ط
ْ
م
َ
غ
ْ
ً
َ
غ
َ
ام
َ
ح
ِس ْ
ئ
ُ
ه
َ
ل
اُُ
َ
ه
ُ
ً
ٍ
اض
َ
ى ِحم
َ
ل
َ
غ
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِه و
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ُ
هللا ى
َ
ل
َ
ِ غ
َّ َّللا َّ
و
َ
ِي ح
ض
ْ
س
َ
ج
لْ
َ
ه
ُ
اش
َ
ػ
ُ
ا م
َ
ً
اَُ
َ
ه
َ
ق
ٌ
ر
ْ
ي
َ
ك
ُ
غ
ى
َ
ل
َ
ِ غ
َّ َّللا َّ
و
َ
ح
َّ
ِن
ا
َ
ق
اَُ
َ
ن
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
أ
ُ
ه
ُ
ىل
ػُ
َ
ض
َ
و
َّللا َّ ُ
ُ
ذ
ْ
ل
ُ
ِ ن
ى َّللا َّ
َ
ل
َ
ِز غ
ا
َ
ِػب
ال
ُّ
و
َ
ا ح
َ
م
َ
ِزِه و
ا
َ
ِغب
َ
ل
َ
ِز غ
ا
َ
ِػب
ال
َّ
و
َ
ح
َ
ا و
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ِ ِه ؿ
ىا ب
ُ
ً
ِ
ط
ْ
ـ
ُ
ٌ
َ
َل
َ
و
ُ
وه
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ٌ
ْ
ن
َ
ِز أ
ا
َ
ِػب
ال
َ
َل
ْ
ً
َ
م
ِ بَ
ّ
ص
َ
ػ
ُ
ٌ
َ
َل
ْ
ن
َ
ِ أ
ى َّللا َّ
ىا
ُ
ٍِل
َّ
خ
َ
ُ
َ
ق
ْ
م
ُ
ه
ْ
ِ ط
ّ
ـ
َ
ب
ُ
ج
َ
َل
اَُ
َ
َغ ن
ا
َّ
ِ ِهالى
ب
ُ
ِ ط
ّ
ـ
َ
ب
ُ
أ
َ
ال
َ
ق
َ
ِ أ
ىَُ َّللا َّ
ػُ
َ
اض
َ
ً
ُ
ذ
ْ
ل
ُ
ه
َ
اق
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ِ ِه ؿ
ب
ُ
ِى
ط
ْ
ـ
ُ
. ٌ
Psikomotor 1. Mendemonstrasikan hafalan dan terjemahan ayat dan hadis tentang
penciptaan manusia dan keikhlasan beribadah
2. Menyajikan keterkaitan kandungan ayat dan hadis tentang
penciptaan manusia dan keikhlasan beribadah dengan fenomena
sosial
Tujuan Pembelajaran
HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA
1 Peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan dari QS al-Mu’minūn (23):
12-14; QS an-Naḥl (16): 78; QS al-Baqarah (2): 30-32; dan QS az-Zāriyāt
(51): 56 serta hadis riwayat Muslim tentang penciptaan manusia.
2 Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat QS al-Mu’minūn (23):
12-14; QS an-Naḥl (16): 78; QS al-Baqarah (2): 30-32; dan QS az-Zāriyāt
(51): 56 serta hadis riwayat Muslim tentang penciptaan manusia
3 Peserta didik dapat menganalisis kandungan QS al-Mu’minūn (23): 12-14;
QS an-Naḥl (16): 78; QS al-Baqarah (2): 30-32; dan QS az-Zāriyāt (51): 56
serta hadis riwayat Muslim tentang penciptaan manusia.
4 Peserta didik dapat menunjukkan perilaku orang yang memahami
kandungan ayat dan hadis tentang hakikat penciptaan manusia.
Page 18 of 204
4 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Peta Konsep
HAKIKAT
PENCIPTAAN
MANUSIA
Menganalisis QS al- Zāriyāt (51): 56
Menganalisis QS al- Baqarah (2): 30-32
Menganalisis QS al- Naḥl (16): 78
Menganalisis QS al- Mu’minūn (23): 12-14
Menganalisis hadis
riwayat Imam
Muslim tentang
penciptaan manusia.
Meng
Perilaku orang yang
memahami
penciptaan manusia
dan keikhlasan
beribadah
Page 19 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 5
Manusia adalah makhluk Allah swt. yang paling sempurna. Baik dilihat dari
bentuk fisiknya ataupun potensinya. Tidak ada yang bisa menandingi manusia. Oleh
karenanya, manusia berpotensi menjadi makhluk Allah swt. yang paling mulia di alam
semesta ini. Bukan semata dilihat dari aspek penampilannya, namun juga dari hakikat
penciptaannya. Dari mulai proses kehadirannya, hingga proses ketiadannya.
Ditinjau dari segi proses penciptaan, manusia telah melalui serangkaian proses
yang sangat unik dan menakjubkan. Jauh melebihi makhluk Allah swt. yang lainnya.
Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Allah swt. adalah Zat yang Maha Besar dan
Maha Kuasa. Allah swt. adalah Zat Maha Pencipta. Tidak ada yang dapat menandingi
hasil penciptaan-Nya.
Sebagai makhluk yang paling sempurna, manusia berkedudukan jauh lebih tinggi
dibandingkan makhluk Allah swt. lainnya. Manusia mengemban misi agung,
sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah swt., yaitu menjadi Khalifatullah fi al-Ard,
wakil Allah swt. di muka bumi. Untuk memahaminya lebih mendalam, mari kita
cermati beberapa ayat al-Qur’an yang menjelaskan proses penciptaan manusia, proses
manusia setelah dilahirkan, dan tugas serta tujuan manusia diciptakan.
Amati gambar berikut ini, kemudian berikan tanggapanmu!
A.Mari Merenungkan
ti
B. Mari Mengamati
ti
Page 20 of 204
6 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Sumber: berdakwah.com
Sumber: Republikaonline.com
Sumber: Merdeka.com
Page 21 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 7
1. QS al-Mu’minūn [23] ayat 12-14
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Sebelum kita memahami lebih mendalam tentang kandungan QS al- Mu’minūn ayat 12-14, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya
sebagai berikut ini:
ْ
س
َ
ه
َ
ل
َ
ٍن و )
ًِي
ْ
ٍت ِمً
َ
الل
ػُ
ْ
ِمً
َ
ان
ؼَ
ْ
ا إلاو
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
في
ِ
د ٢١(
ً
ت
َ
ك
ْ
ٌ
ُ
ه
ُ
اه
َ
ى
ْ
ل
َ
ػ
َ
ح
َّ
م
ُ
ٍن ث )
ٌِي
َ
ٍ م
اض
َ
ط
َ
ن ٢١ ا
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
د
َّ
م
ُ
(ث
َ
ت
َ
ه
َ
ل
َ
ػ
ْ
ا ال
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
ذ
َ
ق
ً
ت
َ
ه
َ
ل
َ
غ
َ
ت
َ
ك
ْ
ٌ
ُّ
الى
ُ
اه
َ
ه
ْ
أ
َ
ـ
ْ
و
َ
أ
َّ
م
ُ
ا ث
ً
م
ْ
ح
َ
ل
َ
ام
َ
ِػظ
ْ
ا ال
َ
ه
ْ
ى
ؼَ
َ
ٌ
َ
اق
ً
ام
َ
ِغظ
َ
ت
َ
ؿ
وْ
ُْ
ا اْل
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
ذ
َ
ق
ً
ت
َ
ؿ
وْ
ُ
م
َّللا َّ ُ
َ
ى
َ
اض
َ
ب
َ
خ
َ
ق
َ
ط
َ
ا آد
ً
ه
ْ
ل
َ
د
َ
ِ ِهين
ال
َ
خ
ْ
ال
ُ
ً
ؼَ
ْ
ح
َ
أ )٢١(
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
ْ
س
َ
ه
َ
ل
َ Dan sungguh و
ً
ت
َ
ه
َ
ل
َ
غ
sesuatu yang
melekat
ا
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
د
Kami telah
menciptakan
ً
ت
َ
ؿ
وْ
ُ Segumpal daging م
َ
ان
ؼَ
ْ
إلاو Manusia ا
ً
ام
َ
ِغظ
Tulang
ال
ػُ
ْ
ِمً ٍت
َ
ل saripati dari ا
َ
ه
ْ
ى
ؼَ
َ
ٌ
َ
ق
Kemudian Kami
bungkus
ٍن
ًِي
ْ
ِمً
ما
ً dari tanah ْ
ح
َ
ل Daging
َّ
م
ث K ُ
emudian ُ
اه
َ
ه
ْ
أ
َ
ـ
ْ
و
َ
أ
Kami
menjadikannya
ُ
اه
َ
ى
ْ
ل
َ
ػ
َ
ح
Kami
menjadikannya
َ
ط
َ
ا آد
ً
ه
ْ
ل
َ
د
makhluk yang
(berbentuk) lain
ً
ت
َ
ك
ْ
ٌ
ُ
ه
air mani ُ َّ للاَّ
َ
ى
َ
اض
َ
ب
َ
خ
َ Mahasuci Allah ق
ِي
ٍن ف
ٌِي
َ
ٍ م
اض
َ
ط
َ
ن
dalam tempat yang
kokoh (rahim)
ُ
ً
ؼَ
ْ
ح
َ
أ
َ
ِ ِهين
ال
َ
خ
ْ
ال
Pencipta yang
paling baik
C. Mari Memahami
Al-Qur’an-Hadis
ti
Page 22 of 204
8 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
b. Terjemah ayat
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (QS al-Mu’minūn [23] : 12-14)
c. Penjelasan Ayat
QS al-Mu’minūn ini menerangkan tentang proses penciptaan manusia yang
sangat unik. Proses penciptaan manusia diuraikan mulai unsur pertamanya,
proses pertumbuhannya di dalam rahim, kemudian menjadi makhluk yang
sempurna, dan siap lahir menjadi seorang anak manusia. Sebuah rangkaian proses
yang sekaligus menunjukkan keharusan adanya kerjasama yang baik antara kedua
orang tua.
Pada ayat 12, dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari saripati yang
berasal dari tanah. Selanjutnya, pada ayat 13, dengan kekuasaan Allah swt.
saripati yang berasal dari tanah tersebut dijadikan menjadi nut}fah (air mani).
Dalam istilah ilmu biologi, air mani seorang laki-laki disebut dengan sel sperma
dan air mani kaum perempuan disebut dengan sel telur (ovum). Dan ketika
bertemu dalam proses pembuahan, keduanya berada dan tersimpan dalam tempat
yang kokoh, yaitu rahim seorang perempuan.
Selanjutnya, pada ayat 14, dijelaskan bahwa ketika telah berada dalam
rahim seorang perempuan, dalam waktu tertentu (40 hari), nut}fah tersebut
berkembang menjadi ’alaqah (segumpal darah), kemudian dalam kurun waktu
tertentu pula (40 hari), ’alaqah tersebut berubah menjadi mudg}ah (segumpal
daging), lalu selama kurun waktu tertentu (40 hari), mudg}ah tersebut berubah
menjadi tulang-belulang yang terbungkus daging, dan akhirnya tumbuh dan
berkembang menjadi anak manusia, sebagaimana telah disebutkan juga dalam
ayat tersebut (‛kemudian Kami menjadikan dia makhluk yang berbentuk lain‛).
Terkait dengan hal ini, riset para ahli embriologi menyebutkan bahwa
selain mengandung spermatozoa, air mani juga tersusun dari berbagai campuran
yang mempunyai fungsi masing-masing, misalnya mengandung gula yang
diperlukan untuk menyediakan energi bagi spermatozoa, menetralkan asam di
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 23 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 9
pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan
sperma.
Sebelum proses fertilisasi atau pembuahan terjadi, 250 juta sperma
terpancar dari laki-laki pada satu waktu menuju sel telur, yang jumlahnya hanya
satu setiap siklusnya. Sperma-sperma tersebut melakukan perjalanan yang sulit
menuju sel telur; karena saluran reproduksi wanita yang berbelok-belok, kadar
keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, adanya gerakan ‘menyapu’ dari
saluran reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Hanya
seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, hanya
akan membolehkan masuk satu sperma saja. Setelah masuk dan terjadi fertilisasi
pun, belum tentu zygot ini akan menempel di tempat yang tepat di rahim
perempuan.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, terbentuk
sebuah sel tunggal. Sel tunggal tersebut akan berkembang biak dengan membelah
diri, hingga akhirnya menjadi ‚segumpal daging‛. Hal ini hanya dapat dilihat
dengan bantuan mikroskop, dan prosesnya tidak simpel dan mudah. Prosesnya
kompleks dan kritis di setiap proses pembelahannya. Jika terjadi kesalahan kecil
sedikit saja pada tahap-tahap tertentu, fetus bisa mengalami kecacatan. Namun,
zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat
kuat pada dinding rahim Ibu (plasenta), seperti akar yang kokoh menancap di
bumi. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting
dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat al- Qur’an surat al-Mu’minūn di atas adalah tahap-tahap pembentukan manusia
dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, air
mani itu menjadi segumpal darah, lalu segumpal darah itu menjadi segumpal
daging, dan segumpal daging itu menjadi tulang-belulang, lalu tulang belulang
itu dibungkus dengan daging. Kemudian menjadi makhluk yang (berbentuk) lain.
Dan hebatnya adalah ketika al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw., pemahaman para ahli terhadap proses kejadian manusia belum sampai pada
penggambaran yang sangat detail, seperti yang digambarkan pada ayat-ayat di
atas. Justru informasi yang dibawa al-Qur’an yang dengan tepatnya mampu
memberikan gambaran sedemikian detail dan gamblang. Di era perkembangan
Page 24 of 204
10 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
ilmu pengetahuan dan teknologi, semua yang digambarkan oleh al-Qur’an, yang
kemudian dijelaskan lebih detail oleh Nabi Muhammad saw. semuanya terbukti
benar. Ini menunjukkan bahwa al-Qur’an adalah wahyu Allah swt. Dan isi
kandungannya adalah kebenaran hakiki dan bersifat mutlak (absolute).
Sebagai penguatan terhadap penjelasan tersebut, Rasulullah saw.
menjelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:
ا
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
، ح
َ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
ي ؿ
ِ
ب
َ
أ
ُ
ً
ْ
ب
ِ
ط
ْ
ٌ
َ
ى ب
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح ،
ٌ
ِيُؼ
َ
و
َ
، و
َ
ت
َ
ٍ
ِ
او
َ
ػ
ُ
ى م
ُ
ب
َ
أ
ٍ
ر
ْ
ي
َ
م
ُ
ه
ِ
ً
ْ
ِس ِهللا ب
ْ
ب
َ
غ
ُ
ً
ْ
ب
ُ
س
َّ
م
َ
ح
ُ
ا م
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
و
ُّ
ِي
او
َ
س
ْ
م
َ
ه
ْ
ال -
ُ
ه
َ
ل
ُ
ظ
ْ
ك
َّ
الل
َ
و -
َ
م
ْ
غ
َ
ْ
ا ْلا
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ىا: ح
ُ
ال
َ
، ن
ٌ
ِيُؼ
َ
و
َ
، و
َ
ت
َ
ٍ
ِ
او
َ
ػ
ُ
ى م
ُ
ب
َ
أ
َ
ي، و
ِ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ِ ح
ً
ْ
ِس ب
ْ
ٍ
َ
ظ
ْ
ً
َ
ُف، غ
َّ
ِن
ئ
ُ
وم
ُ
س
لْ
َْ
اْل
ُ
ِزم
َّلا
ال
َ
ى
ُ
ه
َ
و
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِه و
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ى هللاُ
َّ
ل
ِهللا كَ
ىُُ
ػُ
َ
ا ض
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
اَُ
َ
ِس ِهللا، ن
ْ
ب
َ
غ
ْ
ً
َ
ٍب، غ
ْ
ه
َ
و
ْ
ِمث
ً
ت
َ
ه
َ
ل
َ
غ
ََِ
ل
َ
ِيش
ف
ُ
ىن
ُ
ٍ
َ
ً
َّ
م
ُ
ا، ث
ً
م
ْ
ى
َ
ً
َ
ِػين
َ
ب
ْ
ض
َ
ِ ِهأ
ّ
م
ُ
أ
ِ
ً
ْ
ٌ
َ
ِيب
ف
ُ
ه
ُ
ه
ْ
ل
َ
د
ُ
ؼ
َ
م
ْ
ج
ُ
ً
ْ
م
ُ
ي
َ
س
َ
ح
َ
أ
ََِ
ل
َ
ِيش
ف
ُ
ىن
ُ
ٍ
َ
ً
َّ
م
ُ
، ث
ََِ
ل
َ
ش
لَ
ِنِه
ْ
ِظ
ِب ض
ْ
خ
َ
ٌِ
ا ٍث: ب
َ
ِم
ل
َ
ً
ِ
ؼ
َ
ب
ْ
ض
َ
أ
ِ
ب
ُ
ط
َ
م
ْ
إ
ُ
ٍ
َ
، و
َ
وح
ُّ
ِه الط
ِقُ
ُ
ر
ُ
ك
ْ
ى
َ
ُ
َ
ق
َُ
َ
ل
َْ
اْل
لُ
ػَ
ْ
ط
ُ
ً
َّ
م
ُ
، ث
ََِ
ل
َ
ش
لَ
ْ
ِمث
ً
ت
َ
ؿ
وْ
ُ
ِه،
م ِل
َ
ح
َ
أ
َ
، و
َ
س
َ
ح
َ
أ
َّ
ِن
ئ
ُ
ه
ُ
ر
ْ
ي
َ
ؾ
َ
ه
َ
ل
ِ
ئ
َ
ِصي َل
َّ
ال
َ
ى
َ
، ق
ٌ
ِػُس
ػَ
ْ
و
َ
أ
ٌّ
ِهي
َ
ؿ
َ
ِ ِه،و
ل
َ
م
َ
غ
َ
و
ُ
ىن
ُ
ٍ
َ
ا ً
َ
ى م
َّ
ت
َ
ِت ح
َّ
ى
َ
ج
ْ
ِل ال
ْ
ه
َ
ِل أ
َ
م
َ
ِػ
ب
لُ
َ
م
ْ
ػ
َ
ُ
َ
ل
ْ
م
ُ
ي
ِ
إ
َ
ا، و
َ
ه
ُ
ل
ُ
د
ْ
س
َ
ُ
َ
، ق
ِ
اض
َّ
ِل الى
ْ
ه
َ
ِل أ
َ
م
َ
ِػ
ب
لُ
َ
م
ْ
ػ
َ
ُ
َ
، ق
ابُ
َ
ٌِخ
ْ
ِه ال
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ُ
ِو
ب
ؼْ
َ
ِ
َ
، ق
ٌ
اع
َ
ِشض
َّ
َِل
ا ئ
َ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
ب
َ
و
ُ
ه
َ
ى
ْ
ِ
َ
ب
ْ
م
ُ
ي
َ
س
َ
ح
َ
أ
َّ
ن
ى
ُ
ٍ
َ
ا ً
َ
ى م
َّ
ت
َ
، ح
ِ
اض
َّ
ِل الى
ْ
ه
َ
ِل أ
َ
م
َ
ِػ
ب
لُ
َ
م
ْ
ػ
َ
ُ
َ
ِل ل
َ
م
َ
ِػ
ب
لُ
َ
م
ْ
ػ
َ
ُ
َ
، ق
ابُ
َ
ٌِخ
ْ
ِهال
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ُ
ِو
ب
ؼْ
َ
ِ
َ
، ق
ٌ
اع
َ
ِشض
َّ
ِ َل
ا ئ
َ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
ب
َ
و
ُ
ه
َ
ى
ْ
ِ
َ
ب
ُ
ن
ا
َ
ه
ُ
ل
ُ
د
ْ
س
َ
ُ
َ
ِت،ق
َّ
ى
َ
ج
ْ
ِل ال
ْ
ه
َ
أ .
Artinya:
Telah disampaikan kepada kami oleh Abu Bakr bin Abi Syaibah dari Abu
Mu’awiyah dan Waki’ dari Muhammad bin Abdullah dari Numair al-Hamdani
dari ayahnya, juga dari Abu Mu’waiyah dan Waki’ dari A’masy dari Zaid bin
Wahb dari Abdillah bin Mas’ud r.a, bahwasanya ia berkata: Rasulullah saw. yang
dialah orang yang jujur dan terpercaya pernah berkata kepada
kami.‚Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim
ibunya selama empat puluh hari (berupa nutfah atau sperma), kemudian menjadi
‘alaqah (segumpal darah) selama waktu itu juga, kemudian menjadi mudghah
(segumpal daging) selama waktu itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat
untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat empat perkara yang telah
ditentukan, yaitu; rezekinya, ajal, amal perbuatan, dan sengsara atau bahagianya.
Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya, sesunggguhnya ada seseorang di
antara kalian beramal dengan amalan penghuni surga, sehingga tidak ada jarak
antara dirinya dengan surga kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah)
mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka ia pun
masuk neraka. Dan sesunggguhnya ada seseorang di antara kalian beramal
dengan amalan penghuni neraka, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan
neraka kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, sehingga ia
beramal dengan amalan ahli surga, maka ia pun masuk surga. (HR. Bukhari- Muslim)
Page 25 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 11
2. QS al-Naḥl [16]:78
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS an- Naḥl [16]:78, mari kita baca teks ayatnya dengan baik dan benar berikut ini:
َ
ل
ْ
ػ
َ
ح
َ
َل
ْ
م
ُ
ٌِ
اج
َ
ه
َّ
م
ُ
ىِن أ
ُ
ٌ
ُ
ب
ْ
ِمً
ْ
م
ُ
ٌ
َ
ح
َ
ط
ْ
د
َ
أ
َ َّللا َّ ُ
و ۙ
َ
ة
َ
ِس
ئ
ْ
ق
َ
ْ
ْلا
َ
و
َ
اض
لَ
ْ
ب
َ
ْ
ْلا
َ
و
َ
ؼ
ْ
م
الؼَّ
ُ
م
ُ
ٌ
َ
ل
لَ
َ
ػ
َ
ح
َ
ا و
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ؿ
َ
ىن
ُ
م
َ
ون
ُ
ط
ُ
ٌ
ْ
ـ
َ
ح
ْ
م
ُ
ٌ
َّ
ل
َ
ػ
َ
ل
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
ْ
م
ُ
ٌ
َ
ح
َ
ط
ْ
د
َ
أ
Mengeluarkan
kamu
لَ
َ
ػ
َ
ح
َ dia menjadikan و
ىِن
ُ
ٌ
ُ
ب
ْ
ِمً
dari perut َ
ؼ
ْ
م
الؼَّ
ُ
م
ُ
ٌ
َ
ل
Bagimu
pendengaran
َّ
م
ُ
أ
ْ
م
ُ
ٌِ
اج
َ
ض ه
َ
ا
لَ Ibumu
ْ
ب
َ
ْ
ْلا
و Penglihatan َ
َ
ىن
ُ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ح
َ
Tidak mengetahui لَ
َ
ة
َ
ِس
ئ
ْ
ق
َ
ْ
ْلا
َ dan hati nurani و
ا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ؿ Sesuatu
َ
ون
ُ
ط
ُ
ٌ
ْ
ـ
َ
ح
ْ
م
ُ
ٌ
َّ
ل
َ
ػ
َ
ل
agar kamu
bersyukur
b. Terjemah Ayat
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur. ( QS an-Naḥl [16]: 78)
c. Penjelasan Ayat
Kandungan dari ayat 78 surat an-Naḥl ini masih erat kaitannya dengan
makna dari surat al-Mu’minūn ayat 12-14. Pada ayat ini, Allah swt. menegaskan
bahwa ketika seorang anak manusia dilahirkan ke dunia, dia tidak tahu apa-apa.
Dengan kekuasaan dan kasih sayang-Nya, manusia dibekali dengan atribut
pelengkap yang nantinya dapat berfungsi untuk mengetahui segala sesuatu yang
sebelumnya tidak pernah diketahui. Atribut-atribut tersebut ialah berupa tiga
unsur penting dalam proses pembelajaran bagi manusia, yakni: pendengaran,
penglihatan dan hati/akal pikiran.
Page 26 of 204
12 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Dalam ayat di atas, indera pendengaran disebutkan pertama oleh Allah
swt., sebab pendengaran adalah unsur utama yang pertama kali dipergunakan
oleh orang yang akan belajar untuk memahami segala sesuatu. Menurut sebuah
teori penemuan modern, bayi yang masih dalam kandungan bisa menangkap
pesan yang disampaikan dari luar dan ia sangat peka. Maka ada ahli yang
menyarankan agar anak berkembang dengan kecerdasan yang tinggi dan
kehalusan budi, hendaknya selama di dalam kandungan, ia sering diperdengarkan
musik klasik dan irama-irama yang lembut. Atau kalau dalam konteks Islam,
hendaknya bayi yang ada dalam kandungan sang ibu, sering diperdengarkan ayat- ayat suci al-Qur’an, kalimah-kalimah t}ayyibah. Karena diyakini bahwa sang bayi
dapat menangkap pesan melalui pendengaran itu.
Dalam proses memahami dan mempelajari segala sesuatu, manusia akan
dapat menangkapnya dengan indera pendengaran, yang diperkuat dengan
penglihatan dan akhirnya disimpan dalam hati sebagai ilmu pengetahuan.
Setelah manusia menyadari bahwa ketika lahir tidak satupun yang bisa
diketahui, kemudian atas kemurahan Allah swt. yang telah memberikan indera
pendengaran, penglihatan dan hati/ akal pikiran, manusia bisa mengetahui segala
sesuatu dalam hidupnya. Kesadaran tersebut sudah seharusnya mendorong rasa
bersyukur yang teramat besar kepada Allah swt. yang telah berkuasa memberikan
semuanya. Oleh karena itu, pada akhir ayat, Allah swt. menegaskan bahwa semua
diberikan kepada manusia agar mereka mau bersyukur kepada-Nya. Rasa syukur
itu kemudian harus diwujudkan dengan pengakuan, ketundukan, ketaatan,
kepatuhan yang dapat diekspresikan dalam bentuk keimanan dan direalisasikan
dalam beribadah kepada-Nya. Dialah Allah swt. Zat yang Maha Pencipta, Zat
Yang Maha Pemurah, Zat Yang Maha Kuasa, dan Zat Yang Maha Besar.
3. QS al-Baqarah [2]: 30 - 32
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan dari QS
al-Baqarah [2]: 30 - 32, mari kita baca teks ayatnya dengan baik dan benar
berikut ini:
َ
َ
َ
او
َ
ِقيه
ُ
ِؼس
ْ
ك
ُ
ً ً
َ
ام
َ
ِقيه
لُ
َ
ػ
ْ
ج
َ
ج
َ
أ
ْ
ىا
ُ
ال
َ
ن
ً
ت
َ
ُِك
ل
َ
ِن د
ْ
ض
َ
ِي ْلا
ف
ِغلٌ
ا
َ
ي ح
ّ
ِ
و
ِ
ِتئ
َ
ٌِ
ئ
َ
ال
َ
م
ْ
ِ ل
ل
ََ
ُّ
ب
َ
ض
اَُ
َ
ن
ْ
ش
ِ
إ
َ
و
ِكَُ
ؼْ
َ
ىن
ُ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ح
َ
ا َل
َ
م
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
ي أ
ّ
ِ
و
ِ
ئ
اَُ
َ
ن
ََ
َ
ُغ ل
ّ
ِس
َ
ه
ُ
ه
َ
و
َ
ِسى
ْ
م
َ
ِح
ب
ُ
ح
ّ
ِ
ب
ؼَ
ُ
و
ُ
ً
ْ
ح
َ
ه
َ
اء و
َ
م
ّ
ِس
ال (١٣)
َ
م
َ
آز
َ
م
َّ
ل
َ
غ
َ
و
Page 27 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 13
َ
ْلا
َ
ِزِنين
ا
كَ
ْ
م
ُ
ىخ
ُ
ِن ي
َلءئ
ُ
ـإ
َ
اء ه
َ
م
ػْ
َ
أ
ِ
ِي ب
ىو
ُ
ئ
ِ
هب
َ
أ
اَُ
َ
ه
َ
ِتق
َ
ٌِ
ئ
َ
ال
َْ
ىاْل
َ
ل
َ
غ
ْ
م
ُ
ه
َهَ
ط
َ
غ
َّ
م
ُ
ا ث
َ
ه
َّ
ل
ُ
اءً
َ
م
ْ
ػ ( ١٢ )
ُ
ٌُِم
َ
ح
ْ
ال
ُ
ُِم
ل
َ
ػ
ْ
ال
َ
هذ
َ
أ
ََ
َّ
ه
ِ
ا ئ
َ
ى
َ
خ
ْ
م
َّ
ل
َ
ا غ
َ
م
َّ
َِل
ا ئ
َ
ى
َ
ل
َ
م
ْ
ِغل
َ
َل
ََ
َ
اه
َ
ح
ْ
ب
ػُ
ْ
ىا
ُ
ال
َ
ن (١١)
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
ي
ّ
ِ
و
ِ
ئ
ِغلٌ
ا
َ
ح
Aku hendak
menjadikan
َ
م
َّ
ل
َ
غ
َ
و
َ
م
َ
آز
Dan Dia ajarkan
kepada Adam
ِن
ْ
ض
َ
ِيْلا
Di bumi ف
اء
َ
م
ػْ
َ
ْلا
ا
َ
ه
َّ
ل
ُ
ً
nama-nama (benda)
semuanya
لُ
َ
ػ
ْ
ج
َ
ج
َ
أ
Apakah Engkau
hendak menjadikan
َّ
م
ُ
ث
ْ
م
ُ
ه
َهَ
ط
َ
غ
kemudian Dia
perlihatkan
ً
َ
م
ْ
ك
ُ
ً
ُ
ِؼس
ي orang yang merusak
ِ
ىو
ُ
ئ
ِ
هب
َ
Sebutkan kepada أ
-Ku
ِكَُ
ؼْ
َ
َ
َ
و
اء
َ
م
ّ
ِس
ال
dan menumpahkan
darah
ََ
َ
اه
َ
ح
ْ
ب
ُ Mahasuci Engkau ػ
ُ
ً
ْ
ح
َ
ه
َ
و
ُ
ح
ّ
ِ
ب
ؼَ
ُ
و
kami bertasbih ا
َ
م
َّ
َِل
ئ
ا
َ
ى
َ
خ
ْ
م
َّ
ل
َ
غ
selain apa yang telah
Engkau ajarkan
kepada kami
ُغ
ّ
ِس
َ
ه
ُ
ه
َ
و
ََ
َ
ل
Kami menyucikan
nama-Mu
ُ
ُِم
ل
َ
ػ
ْ
ال
ُ
ٌُِم
َ
ح
ْ
ال
Engkaulah Yang
Maha Mengetahui,
Mahabijaksana
b. Terjemah ayat
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‛Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.‛ Mereka berkata, ‛Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?‛ Dia berfirman,
‛Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.‛ Dan Dia ajarkan
kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada
para malaikat, seraya berfirman, ‛Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini,
jika kamu yang benar!‛ Mereka menjawab, ‛Mahasuci Engkau, tidak ada yang
kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh,
Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.‛ (QS al-Baqarah [2]: 30-32)
Page 28 of 204
14 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
c. Penjelasan Ayat
Dalam ayat 30 dari surat al-Baqarah ini, disampaikan informasi bahwa
sebelum Allah swt. menciptakan manusia yang pertama, yakni Adam a.s., hal
tersebut sudah disampaikan kepada para malaikat. Dalam ayat tersebut, terjadi
dialog antara Allah swt. dengan malaikat. Allah swt. menyampaikan kepada para
malaikat bahwa Allah swt. hendak menjadikan khalifah Allah di muka bumi,
yaitu manusia. Apakah yang dimaksud khalifah itu? Khalifah berarti pengganti,
yang menggantikan, atau yang datang sesudah siapa yang datang. Ada ulama
yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang menggantikan Allah swt. dalam
menegakkan hukum-hukum-Nya di muka bumi. Allah swt. menunjuk manusia
sebagai khalifah karena kelebihan manusia dibandingkan makhluk yang
selainnya. Dengan menunjuk manusia sebagai khalifah, Allah swt. sekaligus
bermaksud menguji kemampuan manusia dalam melaksanakan amanah tersebut.
Ketika Allah swt. menyampaikan firman-Nya, malaikat segera berkata,
‛Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi adalah orang yang akan
membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?‛ Bila dikaji dengan baik,
pernyataan para malaikat tersebut bukan pertanda keberatan atas kehendak Allah
swt. sebab para malaikat adalah makhluk yang sangat taat dan patuh terhadap
perintah Allah swt., tidak mungkin malaikat menentang dan mendurhakai-Nya,
termasuk menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Karenanya,
pernyataan dari malaikat tersebut dapat diasumsikan beberapa hal. Pertama,
berdasar kepada pengalaman sebelum terciptanya manusia, ada makhluk yang
merusak bumi dan menumpahkan darah. Kedua, karena yang akan ditugaskan
menjadi khalifah bukan malaikat, maka tentunya makhluk baru ini berbeda
dengan mereka yang senantiasa bertasbih dan memuji Allah swt. Ketiga, bisa
juga karena dari penamaan Allah swt. terhadap makhluk yang akan diciptakan
dengan sebutan khalifah. Padahal kata khalifah ini mengisyaratkan fungsi pelerai
perselisihan dan penegak hukum, sehingga dipastikan ada diantara mereka yang
akan berbuat kerusakan, perselisihan, dan pertumpahan darah. Namun apapun
latar belakang pertanyaan para malaikat tersebut, bukanlah menunjukkan
keberatan terhadap rencana Allah swt.
Page 29 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 15
Dalam ayat tersebut, diketahui bahwa pertanyaan malaikat itu dijawab
singkat oleh Allah swt.: ‛Sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui apa yang kamu
tidak ketahui‛. Jawaban Allah swt. tersebut menyiratkan manusia memang laik
ditugasi sebagai khalifah di muka bumi, karena kelebihannya dibandingkan
makhluk lain termasuk malaikat. Kelebihan yang sangat nyata adalah adanya
kelengkapan unsur penciptaan manusia, yaitu jasad fisik, dan ruh, termasuk di
dalamnya nafsu, dan yang terpenting adalah kelebihan akal pikiran yang
dikaruniakan Allah swt. kepada manusia. Dalam ayat selanjutnya, ayat 31-32,
Allah swt. telah menyatakan kelebihan manusia dibandingkan makhluk lainnya.
4. QS az-Za>riya>t [51]: 56
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan dari QS
az-Za>riya>t [51]: 56, mari kita baca teks ayatnya dengan baik dan benar berikut
ini:
وِن
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ُِ
ل
َّ
َِل
َؽئ
ْ
و
ِ
ْ
إلا
َ
و
َّ
ً ِ
ج
ْ
ال
ُ
ذ
ْ
ه
َ
ل
َ
ا د
َ
م
َ
و
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
َ
م
َ
و اِ
ُ
ذ
ْ
ه
َ
ل
َ
د
Aku tidak
َؽ Menciptakan
ْ
و
ِ
ْ
إلا
َ Dan manusia و
َّ
ً ِ
ج
ْ
ال
Jin
َّ
َِل
ئ
وِن
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ُِ
ل
melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku
b. Terjemah Ayat
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku. (QS Az-Za>riya>t [51]: 56)
c. Penjelasan Ayat
Allah swt. menegaskan di dalam QS az-Za>riya>t ayat 56 bahwa tujuan dari
penciptaan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah
dalam arti menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, taat dan patuh terhadap
segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan, dan kepatuhan dalam
kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir maupun batin.
Sebab tujuan dari ibadah adalah untuk mencari ridha Allah swt.
Page 30 of 204
16 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Secara garis besar, ibadah dapat dibedakan menjadi dua yaitu: ‘iba>dah
mah}d}ah, yakni ibadah yang ditetapkan ketentuan pelaksanaannya, seperti: salat,
puasa, zakat dan haji; dan ibadah g}air mah}d}ah, yakni ibadah yang tidak
ditetapkan ketentuan secara khusus dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh,
ibadah dalam menyantuni fakir miskin, berbuat baik, dan hal-hal lain dalam
bentuk mu’amalah.
Ibadah merupakan bukti rasa syukur manusia kepada Allah swt. yang telah
menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan yang dengan kemurahan- Nya Allah swt. memberikan fasilitas hidup. Sikap tersebut sudah seharusnya
dimiliki oleh setiap manusia, apabila manusia mempunyai kesadaran akan hal
tersebut. Lain halnya apabila manusia tidak mempunyai kesadaran untuk
mensyukuri segala yang telah diberikan oleh Allah swt., maka ia akan menjadi
manusia yang tidak mau tunduk, tidak mau taat, dan justru mengingkari Allah
swt. dengan tidak beribadah kepada-Nya.
Rasulullah saw. sebagai teladan kita telah mengajarkan bahwa ibadah
bukan saja kewajiban tetapi kebutuhan kita untuk berterima kasih ataupun
bersyukur kepada Allah swt. Dalam sebuah hadis beliau bersabda:
ى
ُ
ه
َ
ً ،
ُ
ه
ْ
ى
َ
غ
َ َّللا َّ ُ
ِ ي
ضخ
َ
ض
َ
ة
َ
ِؿير
ُ
اْل
ُ
ذ
ْ
ِمػ
: ػَ
اَُ
َ
ٍز، ن
ا
َ
ٍ
ِ
ظ
ْ
ً
َ
، غ
طٌ
َ
ػ
ِمؼْ
ا
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
: ح
اَُ
َ
ٍم، ن
ْ
ُ
َ
ػ
ُ
ى و
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
ْ
ِ ن
: ئ
ُُ
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِه و
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ى هللاُ
َّ
ل
كَ
ُّ
ي
ِ
ب
َّ
الى
َ
ان
َ
ً
ُ
ُِ
ل
ُ
ىم
ُ
ه
َ
ُ
َ
ل
َ
ِم
ط
َ
ى ج
َّ
ت
َ
ح
َ
ِ ي
ّ
ل
لَ
ُ
اه
َ
م
َ
س
َ
ن -
ُ
اه
َ
ان
ػَ
ْ
و
َ
أ - :
ىُُ
ُ
ه
َ
ُ
َ
ق
ُ
ه
َ
ل
اُُ
َ
ه
ُ
ُ
َ
ق
ا
ً
ىض
ُ
ٍ
َ
ا ؿ
ً
س
ْ
ب
َ
غ
ُ
ىن
ُ
ً
َ
أ
َ
ال
َ
ق
َ
أ .
Artinya:
Diceritakan kepada kami oleh Abu Nu’aim dari Mas’ar bin Ziyad bahwa aku
mendengar al-Mughirah RA. berkata; ‚Ketika Nabi saw. bangun untuk
mendirikan salat (malam) hingga tampak bengkak pada kaki atau betis, Beliau
dimintai keterangan tentangnya. Maka Beliau menjawab: ‚Apakah memang
tidak sepatutnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?‛ (HR. Bukhari)
Juga ada hadis lainnya yang berkaitan dengan hak Allah kepada manusia
sebagai berikut ini:
ِ
ط
ْ
م
َ
غ
ْ
ً
َ
غ
َ
ام
َ
ح
ِس ْ
ي ئ
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
ِق غ
َ
ى
ْ
ح
َ
ى ْلا
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
م
َ
آز
َ
ً
ْ
ى ب
َ
ح
ْ
ح
َ
ً
َ
ِمؼ
ػَ
َ
ِهُم
ا
َ
ط
ْ
ب
ِ
ئ
ُ
ً
ْ
ب
ُ
ام
َ
ح
ِس ْ
ِ ي ئ
ج
َ
ث
َّ
س
َ
ح و
ٍ
اض
َ
ى ِحم
َ
ل
َ
غ
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِهو
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ى هللاُ
َّ
ل
ِ كَ
ّ
ي
ِ
ب
َّ
الى
َ
ف
ْ
ز
ِ
ض
ُ
ذ
ْ
ى
ُ
ي
اَُ
َ
ن
ُ
ه
ْ
ى
َ
غ
َ َّللا َّ ُ
ِ ي
ضخ
َ
ٍشض
ا
َ
ػ
ُ
م
ْ
ً
َ
ىٍن غ
ُ
م
ْ
ُ
َ
م
ِ
ً
ْ
ب
ُ
ً
اُُ
َ
ه
َّللا َّ ُ
ُ
ذ
ْ
ل
ُ
ِ ن
ى َّللا َّ
َ
ل
َ
ِز غ
ا
َ
ِػب
ال
ُّ
و
َ
ا ح
َ
م
َ
ِزِه و
ا
َ
ى ِغب
َ
ل
َ
ِ غ
َّ َّللا َّ
و
َ
ِي ح
ض
ْ
س
َ
ج
لْ
َ
ه
ُ
اش
َ
ػ
ُ
ا م
َ
ً
اَُ
َ
ه
َ
ق
ٌ
ر
ْ
ي
َ
ك
ُ
غ
ُ
ه
َ
ل
ُ
ه
ُ
ىل
ػُ
َ
ض
َ
و
ال
َّ
و
َ
ح
َ
ا و
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ِ ِه ؿ
ىا ب
ُ
ً
ِ
ط
ْ
ـ
ُ
ٌ
َ
َل
َ
و
ُ
وه
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ٌ
ْ
ن
َ
ِز أ
ا
َ
ِػب
ى ال
َ
ل
َ
ِ غ
َّ َّللا َّ
و
َ
ح
َّ
ِن
ا
َ
ق
اَُ
َ
ن
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
أ
َ
َل
ْ
ن
َ
ِ أ
ى َّللا َّ
َ
ل
َ
ِز غ
ا
َ
ِػب
ْ
م
ُ
ه
ْ
ِ ط
ّ
ـ
َ
ب
ُ
ج
َ
َل
اَُ
َ
َغن
ا
َّ
ِ ِهالى
ب
ُ
ِ ط
ّ
ـ
َ
ب
ُ
أ
َ
ال
َ
ق
َ
ِ أ
ىَُ َّللا َّ
ػُ
َ
اض
َ
ً
ُ
ذ
ْ
ل
ُ
ه
َ
اق
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ِ ِه ؿ
ب
ُ
ِى
ط
ْ
ـ
ُ
ٌ
َ
َل
ْ
ً
َ
م
ِ بَ
ّ
ص
َ
ػ
ُ
ٌ ِِ ىا
ُ
ٍِل
َّ
خ
َ
ُ
َ
ق .
Page 31 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 17
Artinya:
Telah disampikan kepadaku oleh Ishaq bin Ibrahim dari Yahya bin Adam dari
Abu al Ahwash dari Ishaq bin ‘Amr bin Maimun dari Mu’adz bin Jabal yang
berkata, ‚Aku pernah naik keledai yang bernama ‘Ufair di belakang Nabi
Muhammad saw. Kemudian beliau bertanya, ‘Wahai Mu’âdz! Tahukah engkau
apa hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya dan apa hak para hamba
yang pasti dipenuhi oleh Allah?’ Aku menjawab, Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba- Nya ialah mereka hanya beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Sedangkan hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah ialah
sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak mempersekutukan- Nya dengan sesuatu pun.’ Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah! Tidak perlukah aku
menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?’ Beliau menjawab,
‘Janganlah kausampaikan kabar gembira ini kepada mereka sehingga mereka
akan bersikap menyandarkan diri (kepada hal ini dan tidak beramal saleh)’.‛ (HR.
Bukhari)
Sebelum menerapkan perilaku sebagai pribadi yang mengetahui hakikat dari
penciptaan manusia, wujud implementasi dari QS al-Mu’minūn [23]:12-14; QS al- Naḥl [16]:78; QS al-Baqarah [2]:30-32; dan QS az-Zariyat [51]: 56, terlebih dahulu
kalian harus membiasakan membaca al-Qur’an setiap hari.
Perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan QS al- Mu’minūn [23]:12-14 sebagai berikut:
1. Selalu sadar diri bahwa kita diciptakan dari sesuatu yang hina;
2. Senantiasa mengakui kemahakuasaan Allah swt. yang menjadikan kita dari
sesuatu yang hina tersebut;
3. Senantiasa bersyukur kepada Allah swt. yang telah menjadikan kita sebaik- baik bentuk.
Perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan QS al- Naḥl [16]: 78 sebagai berikut:
1. Senantiasa mengakui kebesaran Allah swt. yang menganugerahi kita
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani;
D. Mari Implementasikan
Page 32 of 204
18 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
2. Selalu bersyukur kepada Allah swt. atas kenikmatan yang telah diberikan
kepada kita berupa pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
Perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan QS al- Baqarah [2]:30-32 sebagai berikut:
1. Senantiasa mendiskusikan segala sesuatu dengan yang lain sebelum
diputuskan untuk melakukannya;
2. Senantiasa menerima dengan lapang dada kelebihan yang lain atas dirinya.
Perilaku yang dapat diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan QS az- Zariyat [51]: 56 sebagai berikut:
1. Selalu beribadah hanya kepada Allah swt. baik dalam artian sempit maupun
luas;
2. Senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah swt. berikan kepada kita
yang dimanifestasikan dengan beribadah kepada-Nya.
Setelah mendalami materi, selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman
sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk
mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
1. Proses penciptaan manusia berasal dari saripati tanah, lalu air mani dalam
rahim, segumpal darah, segumpal daging, tulang belulang yang dibungkus
dengan daging;
2. Manusia lahir dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, kemudian Allah
swt. menganugerahi pendengaran, penglihatan dan hati nurani;
3. Manusia ditugasi sebagai khalifah di muka bumi karena kelebihan manusia
jika dibandingkan makhluk lain termasuk malaikat. Kelebihan anugerah
E. Mari Berdiskusi
F. Rangkuman
Page 33 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 19
Allah swt. adalah kelengkapan unsur penciptaan manusia, yaitu jasad fisik,
ruh termasuk di dalamnya nafsu, dan yang terpenting kelebihan akal pikiran;
4. Tujuan diciptakannya jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah
kepada-Nya.
1. Penerapan
Bacalah ayat al-Qur’an berikut dengan benar, kemudian isilah pada kolom
di bawah ini sesuai kemampuan yang kamu miliki dengan jujur!
ْ
س
َ
ه
َ
ل
َ
ٍن و
ًِي
ْ
ٍت ِمً
َ
الل
ػُ
ْ
ِمً
َ
ان
ؼَ
ْ
ا إلاو
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
في
ِ
د (٢١)
ً
ت
َ
ك
ْ
ٌ
ُ
ه
ُ
اه
َ
ى
ْ
ل
َ
ػ
َ
ح
َّ
م
ُ
ٍن ث
ٌِي
َ
ٍ م
اض
َ
ط
َ
ن (٢١)
َّ
م
ُ
ث
َ
ت
َ
ه
َ
ل
َ
ػ
ْ
ا ال
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
ذ
َ
ق
ً
ت
َ
ه
َ
ل
َ
غ
َ
ت
َ
ك
ْ
ٌ
ُّ
ا الى
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
د ا
ً
م
ْ
ح
َ
ل
َ
ام
َ
ِػظ
ْ
ا ال
َ
ه
ْ
ى
ؼَ
َ
ٌ
َ
ا ق
ً
ام
َ
ِغظ
َ
ت
َ
ؿ
وْ
ُْ
ا اْل
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
ذ
َ
ق
ً
ت
َ
ؿ
وْ
ُ
م
َ
ـ
ْ
و
َ
أ
َّ
م
ُ
ث
ُ
اه
َ
ه
ْ
أ
َّللا َّ ُ
َ
ى
َ
اض
َ
ب
َ
خ
َ
ق
َ
ط
َ
ا آد
ً
ه
ْ
ل
َ
د
َ
ِ ِهين
ال
َ
خ
ْ
ال
ُ
ً
ؼَ
ْ
ح
َ
أ ( ٢١)
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
َ
اض
لَ
ْ
ب
َ
ْ
ْلا
َ
و
َ
ؼ
ْ
م
الؼَّ
ُ
م
ُ
ٌ
َ
ل
لَ
َ
ػ
َ
ح
َ
ا و
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ؿ
َ
ىن
ُ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ح
َ
َل
ْ
م
ُ
ٌِ
اج
َ
ه
َّ
م
ُ
ىِن أ
ُ
ٌ
ُ
ب
ْ
ِمً
ْ
م
ُ
ٌ
َ
ح
َ
ط
ْ
د
َ
أ
َ َّللا َّ ُ
و ۙ
َ
ة
َ
ِس
ئ
ْ
ق
َ
ْ
ْلا
َ
و
َ
ون
ُ
ط
ُ
ٌ
ْ
ـ
َ
ح
ْ
م
ُ
ٌ
َّ
ل
َ
ػ
َ
ل
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
G. Ayo Berlatih
Page 34 of 204
20 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
َ
َ
َ
ا و
َ
ِقيه
ُ
ِؼس
ْ
ك
ُ
ً ً
َ
ا م
َ
ِقيه
لُ
َ
ػ
ْ
ج
َ
ج
َ
أ
ْ
ىا
ُ
ال
َ
ن
ً
ت
َ
ُِك
ل
َ
ِن د
ْ
ض
َ
ِي ْلا
ف
ِغلٌ
ا
َ
ي ح
ّ
ِ
و
ِ
ِتئ
َ
ٌِ
ئ
َ
ال
َ
م
ْ
ِ ل
ل
ََ
ُّ
ب
َ
ض
اَُ
َ
ن
ْ
ش
ِ
إ
َ
و
ِكَُ
ؼْ
َ
م
ّ
ِس
ال
َ
ىن
ُ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ح
َ
ا َل
َ
م
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
ي أ
ّ
ِ
و
ِ
ئ
اَُ
َ
ن
ََ
َ
ُغ ل
ّ
ِس
َ
ه
ُ
ه
َ
و
َ
ِسى
ْ
م
َ
ِح
ب
ُ
ح
ّ
ِ
ب
ؼَ
ُ
و
ُ
ً
ْ
ح
َ
ه
َ
اء و (١٣)-
َ
م
َ
آز
َ
م
َّ
ل
َ
غ
َ
و
َ
ِزِنين
ا
كَ
ْ
م
ُ
ىخ
ُ
ِن ي
َلء ئ
ُ
ـإ
َ
اء ه
َ
م
ػ ْ
َ
أ
ِ
ِي ب
ىو
ُ
ئ
ِ
هب
َ
أ
اَُ
َ
ه
َ
ِت ق
َ
ٌِ
ئ
َ
ال
َْ
ى اْل
َ
ل
َ
غ
ْ
م
ُ
ه
َهَ
ط
َ
غ
َّ
م
ُ
ا ث
َ
ه
َّ
ل
ُ
اء ً
َ
م
ػْ
َ
ْلا (١٢)
َ
ح
ْ
ب
ػُ
ْ
ىا
ُ
ال
َ
ن
ُ
ٌُِم
َ
ح
ْ
ال
ُ
ُِم
ل
َ
ػ
ْ
ال
َ
هذ
َ
أ
ََ
َّ
ه
ِ
ا ئ
َ
ى
َ
خ
ْ
م
َّ
ل
َ
ا غ
َ
م
َّ
َِل
ا ئ
َ
ى
َ
ل
َ
م
ْ
ِغل
َ
َل
ََ
َ
اه (١١)
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
َّ
ً ِ
ج
ْ
ال
ُ
ذ
ْ
ه
َ
ل
َ
ا د
َ
م
و ون َ
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ُِ
ل
َّ
َِل
َؽئ
ْ
و
ِ
ْ
إلا
َ
و
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
Page 35 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 21
2. Uraian
1. Jelaskan proses penciptaan manusia berdasarkan QS al-Mu’minūn [23]: 12 -
14!
2. Sebutkan aneka kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah swt. sebagaimana
tercantum dalam QS an-Naḥl [16]: 78!
3. Jelaskan yang harus kita lakukan menyikapi berbagai kenikmatan yang Allah
swt. berikan sebagaimana tersurat dalam QS an-Naḥl [16]: 78!
4. Jelaskan maksud dari khalifah sebagaimana yang dimaksud dalam QS al- Baqarah [2]:30-32!
5. Jelaskan pengertian dan pembagian jenis ibadah!
3. Tugas
Setelah kalian mempelajari tentang manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah
swt. dan khalifatullah di muka bumi, maka amatilah perilaku-perilaku orang yang
mencerminkan dirinya sebagai hamba Allah swt. dan sebagai khalifah di
lingkungan madrasah dan di tempat tinggalmu!
PERILAKU YANG DIAMATI TANGGAPANMU ?
NILAI PARAF ORANG TUA PARAF GURU
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 36 of 204
22 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
HORMAT DAN PATUH
KEPADA KEDUA ORANG TUA
DAN GURU
Page 37 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 23
HORMAT DAN PATUH
KEPADA KEDUA ORANG TUA DAN GURU
Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
Spiritual Menghayati perintah Allah swt. tentang hormat dan patuh kepada
kedua orang tua dan guru
Sosial Mengamalkan sikap santun dan peduli kepada kedua orang tua, guru
dan masyarakat
Pengetahuan Menganalisis QS al-Isrā’ [17]: 23 – 24 dan QS Luqmān [31]: 13-17
tentang sikap kepada kedua orang tua dan hadis riwayat Muslim dari
Abu Hurairah tentang berbakti kepada kedua orang tua:
ِ
ً
َ
غ
َ
ة
َ
ط
ْ
ٍ
َ
ط
ُ
ي ه
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
ُه غ
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
ٍل غ
ْ
ُ
َ
ه
ػُ
ْ
ً
َ
غ
َ
ت
َ
اه
َ
ى
َ
ى غ
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
وخ
ُّ
ط
َ
ق
ُ
ً
ْ
ب
ُ
ان
َ
ب
ْ
ِ
َ
ا ؿ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
ى هللاُ
َّ
ل
ِ كَ
ّ
ي
ِ
ب
َّ
الى ا
َ
ً
ْ
ً
َ
م
ِنُلَ
لُ
ْ
ه
َ
أ
َ
ِؾم
َ
ض
َّ
م
ُ
ث
لُ
ْ
ه
َ
أ
َ
ِؾم
َ
ض
َّ
م
ُ
ث
لُ
ْ
ه
َ
أ
َ
ِؾم
َ
ض
اَُ
َ
ن
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِه و
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
َ
ت
َّ
ى
َ
ج
ْ
ِل ال
ُ
د
ْ
س
َ
ً
ْ
م
َ
ل
َ
اق
َ
ِم
ه
ْ
ي
َ
ًِل
ْ
و
َ
ا أ
َ
م
ُ
ه
َ
س
َ
ح
َ
أ
ِ
ر
َ
ٌِب
ْ
ال
َ
س
ْ
ِه ِغى
ْ
ٍ
َ
ى
َ
ب
َ
أ
َ
ى
َ
ض
ْ
ز
َ
أ
ْ
ً
َ
م
اَُ
َ
ِهللا ن
ىَُ
ػُ
َ
ض
dan hadis riwayat Bukhari Muslim dari Abdullah bin Amr tentang
keutamaan merawat kedua orang tua:
ْ
ً
َ
غ
َ
ان
َ
ُ
ْ
ك
ػُ
ْ
ً
َ
غ
ٌ
ِيُؼ
َ
ا و
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
اَل
َ
ٍب ن
ْ
ط
َ
ح
ُ
ً
ْ
ب
ُ
ر
ْ
ي
َ
ه
ُ
ظ
َ
و
َ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
ي ؿ
ِ
ب
َ
أ
ُ
ً
ْ
ب
ِ
ط
ْ
ٌ
َ
ى ب
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
ِػُ
ػَ
َ
ً
ْ
ِ ي اب
ج
ْ
ػ
َ
ى ٌ
َ
ح
ْ
ح
َ
ا ً
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ى ح
َّ
ج
َ
ث
ُْ
اْل
ُ
ً
ْ
ب
ُ
س
َّ
م
َ
ح
ُ
ا م
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
ٍب و
ِ
ِ
ب
َ
ح
َ
ان
َ
ُ
ْ
ك
ػُ
ْ
ً
َ
ان غ
َّ
ٌ
َ
ه
ْ
ٍس ال
لٌ
ُ
ح
َ
ض
َ
اء
َ
ح
اَُ
َ
و ن
ٍ
ط
ْ
م
َ
ِ غ
ً
ْ
ِس ِهللا ب
ْ
ب
َ
غ
ْ
ً
َ
ِغ غ
ا
َّ
ب
َ
ػ
ْ
ي ال
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
ٌب غ
ِ
ِ
ب
َ
ا ح
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
اَل
َ
ن
َ
ت
َ
ب
ْ
ػ
ُ
ؿ
َ
و
ْ
م
َ
ػ
َ
و
اَُ
َ
ن
َ
اى
َ
ِ س
ال
َ
و
ٌّ
ي
َ
ح
َ
أ
اَُ
َ
ه
َ
ِزق
ا
َ
ِ ه
ج
ْ
ِيال
ف
ُ
ه
ُ
ِشه
ْ
أ
َ
خ
ؼْ
َ
ٌ
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِهو
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ى هللاُ
َّ
ل
ِ كَ
ّ
ي
ِ
ب
َّ
ىالى
َ
ل
ِ
ئ
اَُ
َ
ن
Page 38 of 204
24 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
ْ
ِهس
ا
َ
ج
َ
اق
َ
ِم
ِكيه
َ
ق
Psikomotor 1. Mendemonstrasikan hafalan dan terjemahan ayat dan hadis tentang
hormat kepada orang tua dan guru.
2. Menyajikan hasil analisis ayat-ayat dan hadis tentang berbakti
kepada orang tua dengan fenomena sosial pada remaja masa kini.
Tujuan Pembelajaran
HORMAT DAN PATUH KEPADA KEDUA ORANG TUA DAN GURU
1
Peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan QS al-Isrā’ [17]: 23–24;
QS Luqmān [31]: 13-17; dan hadis tentang perilaku hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru.
2
Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat QS al-Isrā’ [17]: 23 –
24; QS Luqmān [31]: 13-17; dan hadis tentang perilaku hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru.
3
Peserta didik dapat menganalisis kandungan QS al-Isrā’ [17]: 23 – 24; QS
Luqmān [31]: 13-17; dan hadis tentang perilaku hormat dan patuh kepada
orang tua dan guru.
4
Peserta didik dapat menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang
tua dan guru.
Peta Konsep
HORMAT DAN
PATUH KEPADA
ORANG TUA
DAN GURU
Menganalisis hadis Nabi
tentang hormat dan
patuh kepada kedua
orang tua dan guru
Menganalisis QS Luqmān
[31]: 13-17
Menganalisis QS al-Isrā’
[17]: 23–24
Perilaku orang yang
patuh dan hormat
kepada orang tua dan
guru
Page 39 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 25
Istilah orang tua mencakup tiga komponen. Pertama adalah orang yang
menyebabkan kita lahir, yaitu ayah dan ibu. Kedua adalah orang yang mengajari
kita berbagai ilmu pengetahuan, yaitu para guru, baik yang mengajari saat kita
masih kecil ataupun waktu dewasa. Biasanya guru disebut orang tua rohani. Ketiga
adalah orang yang menyebabkan pasangan kita lahir, yaitu bapak dan ibu mertua.
Ketiga cakupan untuk istilah orang tua itu, wajib kita hormati karena jasa-jasanya
yang sangat besar.
Terdapat banyak kisah nyata tentang kesuksesan orang lantaran perilaku hormat
dan taat kepada orang tua. Sebaliknya, tidak sedikit kisah nyata tentang kegagalan
dan kesengsaraan orang dikarenakan perilaku durhaka kepada orang tua.
Sebagai seorang muslim, tentu kita tidak menginginkan untuk gagal dan sengsara
di dunia terlebih lagi di akhirat. Kita selalu berdoa dan menginginkan untuk dapat
berbahagia di dunia dan akhirat.
Kita harus menghormati, menaati, dan berbakti kepada orang tua. Orang tua
bukan hanya orang yang melahirkan kita, tetapi juga orang yang mendidik kita,
guru-guru kita, dan mertua kita kelak ketika sudah menikah.
Amati gambar berikut ini, kemudian berikan tanggapanmu!
A.Mari Merenungkan
ti
B. Mari Mengamati
ti
Page 40 of 204
26 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Sumber: Republika.co.id
Sumber: www. Multazam.co.id
Sumber: Islamidia.com
Page 41 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 27
1. QS al-Isrā’ [17]: 23 – 24
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan dari QS al- Isrā’ [17]: 23-24, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya berikut ini:
ِ
ا ئ
ً
اه
ؼَ
ْ
ِح
ئ
ِ
ً
ْ
ً
َ
ِ س
ال
َ
ى
ْ
ال
ِ
ب
َ
و
ُ
اه
َّ
ً
ِ
ئ
َّ
َِل
وا ئ
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ح
َّ
َل
َ
أ
ََ
ُّ
ب
َ
ى ض
َ
طخ
َ
ن
َ
و ا
َ
م
ُ
ه
َ
ِيال
ْ
و
َ
ا أ
َ
م
ُ
ه
ُ
س
َ
ح
َ
أ
َ
ر
َ
ٌِب
ْ
ال
َ
ى
َ
س
ْ
ِغى
َّ
ً
َ
ؿ
ُ
ل
ْ
ب
َ
ا ً
َّ
م
ا )
ً
ٍم
ِ
ط
َ
ي
ً
َل
ْ
ى
َ
ا ن
َ
م
ُ
ه
َ
ل
لْ
ُ
ن
َ
او
َ
م
ُ
ه
ْ
ط
َ
ه
ْ
ن
َ
ج
َ
َل
َ
ٍ و
ّ
ف
ُ
ا أ
َ
م
ُ
ه
َ
ل
لْ
ُ
ه
َ
ج
َ
ال
َ
ق ١١ ِت
َ
م
ْ
ح
الطَّ
َ
ِ ِمً
ُّ
ُّ
الص
َ
اح
َ
ى
َ
ا ح
َ
م
ُ
ه
َ
ْى ل
ِك
ْ
اد
َ
( و
ا )
ً
ِؿير
ِيكَ
او
َ
ُ
َّ
ب
َ
اض
َ
م
َ
اي
َ
م
ُ
ه
ْ
م
َ
ح
ْ
اض
ِ
بّ
َ
ض
لْ
ُ
ن
َ
و ١١(
b. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
ََ
ُّ
ب
َ
ىض
َ
طخ
َ
ن
َ
و
dan Tuhanmu telah
ا memerintahkan
َ
م
ُ
ه
َ
ِيال
ْ
و
َ
أ
atau keduanya
وا
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ح
َّ
َل
َ
أ
agar kamu jangan
menyembah ٍ
ّ
ف
ُ
ا أ
َ
م
ُ
ه
َ
ل
لْ
ُ
ه
َ
ج
َ
ال
َ
ق
janganlah engkau
mengatakan kepada
keduanya perkataan
‚ah‛
ُ
اه
َّ
ً
ِ
ئ
َّ
َِل
ئ
selain Dia ا
َ
م
ُ
ه
ْ
ط
َ
ه
ْ
ن
َ
ج
َ
َل
َ
و
dan janganlah
membentak keduanya
ِ
ً
ْ
ً
َ
ِ س
ال
َ
ى
ْ
ال
ِ
ب
َ
و
dan kepada kedua
orang tua (ibu,
bapak)
ا
َ
م
ُ
ه
َ
ل
لْ
ُ
ن
َ
و
dan ucapkanlah
kepada keduanya
ا
ً
اه
ؼَ
ْ
ِح
ئ
berbuat baik ً
َل
ْ
ى
َ
ن ا
ً
ٍم
ِ
ط
َ
ي
perkataan yang baik
َّ
ً
َ
ؿ
ُ
ل
ْ
ب
َ
ا ً
َّ
ِم
ئ
jika sampai كِ
ْ
اد
َ
و ا
َ
م
ُ
ه
َ
ْىل
dan rendahkanlah
dirimu terhadap
keduanya
C. Mari Memahami Al- Qur’an-Hadis
ti
Page 42 of 204
28 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
َ
ر
َ
ٌِب
ْ
ال
َ
ى
َ
س
ْ
ِغى
berusia lanjut
dalam
pemeliharaanmu
ِت
َ
م
ْ
ح
الطَّ
َ
ِمً
dengan penuh kasih
sayang
ا
َ
م
ُ
ه
ُ
س
َ
ح
َ
أ
salah seorang di
antara keduanya ا
َ
م
ُ
ه
ْ
م
َ
ح
ْ
اض
sayangilah keduanya
b. Terjemah Ayat
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan
‚ah‛ dan janganlah eng-kau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik (QS al-Isrā’[17]: 23 ).
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, ‛Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku pada waktu kecil (QS al-Isrā’ [17]: 24)
c. Penjelasan QS al-Isrā’ [17]: 23 – 24
Ibnu Kaṡı r menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada para hamba- Nya untuk menyembah Allah semata. Allah juga memerintahkan kita untuk
berbuat baik kepada ibu-bapak, dan melarang kita mengeluarkan kata-kata yang
buruk kepada keduanya, sehingga kata-kata ‚ah‛ pun, yang merupakan kata- kata buruk yang paling ringan, tidak diperbolehkan. Dan melarang kita bersikap
buruk kepada mereka dengan ungkapan, ‚Dan janganlah kamu membentak
mereka‛, yaitu jangan kamu menolakkan tangan kepada keduanya.
Setelah melarang mengeluarkan perkataan jelek dan melakukan perbuatan
buruk terhadap kedua orang tua, Allah swt. memerintahkan kita untuk berbuat
baik, bertutur sapa baik, dan berlaku sopan santun kepada kedua orang tua
dengan rasa penuh hormat dan memuliakannya.
Sementara itu, Quraish Shihab, menyatakan bahwa ayat-ayat di atas
memberi tuntunan kepada kita agar berbakti kepada kedua orang tua secara
bertahap. Dimulai dengan, janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan ‚ah‛. Lalu dilanjutkan dengan adanya keharusan mengucapkan kata- kata yang mulia. Ini lebih tinggi tingkatannya dari tuntunan yang pertama
karena mengandung pesan atas penghormatan dan pengagungan melalui ucapan.
Selanjutnya meningkat lagi dengan perintah untuk berperilaku yang
menggambarkan kasih sayang sekaligus kerendahan hati di hadapan kedua
Page 43 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 29
orang tua. Perilaku yang lahir dari rasa kasih sayang akan bisa menjadikan mata
sang anak tidak lepas dari orang tua. Sang anak selalu memperhatikan dan
memenuhi keinginan orang tuanya. Akhirnya sang anak dituntut untuk
mendoakan orang tua sambil mengingat jasa-jasa mereka terlebih di saat masih
kecil.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa surat al-Isrā’ ayat 23-24 memuat
konsep pendidikan berkarakter, yaitu sistem pendidikan yang utuh dan
paripurna. Di mana, yang pertama harus dilakukan adalah melaksanakan
perintah Allah swt. untuk hanya mau menyembah Allah semata. Tidak
menyekutukannya-Nya. Setelah itu, adanya keharusan untuk melaksanakan
iḥsān (bakti) kepada kedua orang tua, sebagaimana yang diperintahkan oleh
Allah swt. dengan cara bersikap baik dan sopan kepada keduanya, baik dalam
ucapan maupun perbuatan, sesuai dengan yang semestinya, sehingga mereka
merasa senang terhadap kita, dan mencukupi semua kebutuhan mereka secara
wajar sesuai dengan kemampuan kita (sebagai anak).
2. QS Luqmān [31]: 13 – 17
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan dari QS
Luqmān [31]: 13 –17, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya
berikut ini:
َ
ل
َ
ْى
ِ ط
ّ
الـ
َّ
ِ ن
ِۖئ
اَّلل َّ
ِ
ب
ْ
ِى
ط
ْ
ـ
ُ
ح
َ
َل
َّ
ي
َ
ج
ُ
ا ب
َ
ً
ُ
ه
ُ
ِػظ
َ
ٌ
َ
ى
ُ
ه
َ
ِ ِهو
ى
ْ
َِلب
ُ
ان
َ
م
ْ
ه
ُ
ل
اَُ
َ
ن
ْ
ش
ِ
إ
َ
و
ٌ
ِظُم
َ
غ
ٌ
م
ْ
ل
ُ
ظ ( ٢١) ا
َ
ى
ْ
ِ
كَّ
َ
و
َ
و
ُ
ه
ُ
ال
ِقلَ
َ
ًٍ و
ْ
ه
َ
و
ىٰ
َ
ل
َ
ا غ
ً
ى
ْ
ه
َ
و
ُ
ه
ُّ
م
ُ
أ
ُ
ه
ْ
خ
َ
ل
َ
م
َ
ِه ح
ْ
ً
َ
ِ س
ال
َ
ِى
ب
َ
ان
وؼَ
ِ
ْ
ي
إلا َّ
َ
ل
ِ
ئ
ََ
ْ
ً
َ
ِ س
ال
َ
ِ ى
ل
َ
ِي و
ل
ْ
ط
ُ
ٌ
ْ
ِن اؿ
َ
ِن أ
ْ
ي
َ
ام
َ
ِي غ
ف
ُ
ِلير
َْ
اْل ( ٢١) ي
ِ
ا ف
َ
م
ُ
ه
ْ
ِحب
ا
كَ
َ
اۖو
َ
م
ُ
ه
ْ
ٌِػ
ُ
ج
َ
ال
َ
ق
ٌ
م
ْ
ِ ِه ِغل
ب
ََ
َ
َؽ ل
ْ
ِ
َ
ا ل
َ
ي م
ِ
ب
َ
ِى
ط
ْ
ـ
ُ
ن ح
َ
أ
ىٰ
َ
ل
َ
غ
َ
اى
َ
س
َ
اه
َ
ن ح
ِ
إ
َ
و
َ ال
م
ْ
ػ
َ
ح
ْ
م
ُ
ىخ
ُ
اي
َ
ِم
م ب
ُ
ٌ
ُ
ئ
ِ
ّ
ب
َ
ه
ُ
أ
َ
ق
ْ
م
ُ
ٌ
ُ
ِحػ
ْ
ط
َ
م
َّ
ي
َ
ل
ِ
ئ
َّ
م
ُ
ۚ ث
َّ
ي
َ
ل
ِ
ئ
ابَ
َ
ه
َ
أ
ْ
ً
َ
م
ُلَ
ِ
ب
ػَ
ْ
ِؼ
ب
َّ
اج
َ
اۖو
ً
وق
ُ
ط
ْ
ػ
َ
ام
َ
ُ
ْ
ه
ُّ
س
َ
ىن
ُ
ل ( ٢١ ) ا
َ
ً
ٍت
َّ
ب
َ
ح
اَُ
َ
ه
ْ
ِمث
َُ
َ
ِن ج
ا ئ
َ
ه
َّ
ن
ِ
ئ
َّ
ي
َ
ج
ُ
ب ا
َ
ه
ِ
ِث ب
ْ
أ
َ
ِن ً
ْ
ض
َ
ْ
ِي ْلا
ف
ْ
و
َ
ِث أ
ا
َ
او
َ
م
ِي الؼَّ
ف
ْ
و
َ
ٍة أ
َ
ط
ْ
َصخ
ِي
ً ف
ُ
ٌ
َ
خ
َ
ٍُ ق
َ
ز
ْ
ط
َ
د
ْ
ً ِ
ّ
م
ٌ
ير
ِ
ب
َ
د
ٌُِلٌ
َ
ل
َّللا ََّ
َّ
ِن
ۚ ئ
ُ َّ
َّللا ( ٢١ )
َْ
اْل
ِ
ب
ْ
ط
ُ
م
ْ
أ
َ
و
َ
ة
َ
َّلال
ال
ِ
ِنم
َ
أ
َّ
ي
َ
ج
ُ
ا ب
َ
ً
ىٰ
َ
ل
َ
غ
ْ
ِر
ب
اكْ
َ
و
ِ
ط
َ
ىٌ
ُْ
اْل
ِ
ً
َ
غ
َ
ه
ْ
اه
َ
وِفو
ُ
ط
ْ
ػ
ِ
ىض
ُ
م
ُ
ْ
ِ ْلا
م
ْ
ع
َ
غ
ْ
ِمً
ََِ
ل
َٰ
ش
َّ
ِن
ۖئ
ََ
َ
اب
كَ
َ
ا أ
َ
م ( ٢١)
Page 44 of 204
30 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
ُ
ان
َ
م
ْ
ه
ُ
ل
اَُ
َ
ن
ْ
ش
ِ
إ
َ
و
dan (ingatlah)
ketika Lukman
berkata ِ
إ
َ
و
َ
اى
َ
س
َ
اه
َ
ن ح
Keduanya
Memaksamu
ُ
ه
ُ
ِػظ
َ
ٌ
َ
ى
ُ
ه
َ
و
dia memberi
pelajaran
kepadanya
ا
َ
م
ُ
ه
ْ
ٌِػ
ُ
ج
َ
ال
َ
ق
maka janganlah
engkau menaati
keduanya
َّ
ي
َ
ج
ُ
ا ب
َ
ا wahai anakku!
ً
َ
م
ُ
ه
ْ
ِحب
ا
كَ
َ
و
dan pergaulilah
keduanya
ْ
ِى
ط
ْ
ـ
ُ
ح
َ
َل
janganlah engkau
mempersekutukan
ُ
أ
َ
ق م
ُ
ٌ
ُ
ئ
ِ
ّ
ب
َ
ه
maka akan Aku
beritahukan
kepadamu
ا
َ
ى
ْ
ِ
كَّ
َ
و
َ
و
dan kami
ت perintahkan ٍ
َّ
ب
َ
ح
اَُ
َ
ه
ْ
ِمث
sesuatu perbuatan
seberat biji
ُ
ه
ُّ
م
ُ
أ
ُ
ه
ْ
خ
َ
ل
َ
م
َ
ح
Ibunya telah
mengandungnya ٍُ
َ
ز
ْ
ط
َ
د
ْ
ً ِ
ّ
م
Sawi
ًٍ
ْ
ه
َ
و
ىٰ
َ
ل
َ
ا غ
ً
ى
ْ
ه
َ
و
dalam keadaan
lemah yang
bertambah tambah
ٍة
َ
ط
ْ
َصخ
ِي
ً ف
ُ
ٌ
َ
خ
َ
ق
berada dalam batu
ُ
ه
ُ
ال
ِقلَ
َ
و
dan menyapihnya ََ
َ
اب
كَ
َ
ا أ
َ
م
apa yang
menimpamu
ُ
ِلير
َْ
اْل
َّ
ي
َ
ل
ِ
ئ
hanya kepada Aku
kembalimu ِ
ىض
ُ
م
ُ
ْ
ِ ْلا
م
ْ
ع
َ
غ
ْ
ِمً
perkara yang
penting
b. Terjemah Ayat
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi
pelajaran kepadanya, ‛Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar‛ (QS Luqmān [31]: 13).
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tu-anya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu (QS Luqmān [31]:
14).
Page 45 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 31
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau
menaati keduan-ya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku
tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan (QS Luqmān [31]: 15).
(Lukman berkata), ‛Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya
Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Maha halus, Maha teliti
(QS Luqmān [31]: 16).
Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang
makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menim-pamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang
penting (QS Luqmān [31]: 17).
c. Penjelasan QS Luqmān [31]: 13 – 17
Ayat 13 menjelaskan bahwa syarat untuk mendidik anak hendaknya
dilandasi dengan lemah lembut dan kasih sayang. Kata ya’iẓuhu diambil dari
kata wa’ẓ yang bermakna nasihat yang meyangkut berbagai kebajikan dengan
cara menyentuh hati, dengan penyampaian yang lemah lembut, tidak
membentak, dan panggilan sayang kepada anak. Kata bunayya juga
mengisyaratkan kasih sayang. Hal ini tentunya juga berlaku kepada para guru
dalam mendidik para peserta didiknya.
Dalam ayat 14, Allah menggambarkan kesusahan seorang ibu dalam
merawat anaknya, luar bisa. Dan penggambaran jasa ibu yang sedemikian luar
biasa ini, dikarenakan peranan ibu sangat berat, mulai dari proses mengandung,
hingga melahirkan, menyapih, dan merawatnya. Kata wahnan berarti
kelemahan atau kerapuhan, yaitu ibu dalam kondisi sangat lemah saat
mengandung anaknya.
Ayat 15 menjelaskan tentang larangan untuk taat kepada orang tua dalam
hal mendurhakai Allah swt. dan nasihat Luqman kepada anaknya tentang
menolak segala bentuk kemusyrikan di manapun mereka berada. Ayat ini
sekaligus juga memberitahu bahwa memperlakukan keduanya dengan baik
hanya terkait dalam urusan dunia, bukan keagamaan. Seperti halnya Nabi
Ibrahim a.s. yang tetap berlaku santun kepada bapaknya sekalipun pembuat
berhala, namun Nabi Ibrahim a.s. tidak sependapat dalam hal akidah dengan
ayahnya.
Page 46 of 204
32 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Pada ayat 16, terdapat kata laṭīf, yang memiliki arti lembut, halus, atau
kecil. Dari makna ini, muncul makna ‘ketersembunyian’ dan ‘ketelitian’. Imam
al-Gazālı menjelaskan bahwa yang berhak menyandang sifat ini hanyalah Allah
swt. Dialah yang mengetahui perincian semua kemashlahatan dan seluk beluk
rahasianya. Karena Allah swt. selalu menghendaki kemaslahatan untuk
makhluk-Nya. Ayat ini juga tegas menggambarkan atas kekuasaan Allah swt.
dalam menghitung amal manusia betapapun sedikitnya.
Ayat 17 menjelaskan tentang adanya perintah amar-ma’rūf nahī-munkar,
yang puncak dan pangkalnya adalah salat, serta amal kebaikan yang tercermin
adalah buah dari salat yang dilaksanakan dengan benar. Kata ‘azm dari segi
bahasa berarti kekuatan hati atau tekad.
3. Hadis
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan hadis Nabi,
marilah kita baca dengan baik dan benar hadis riwayat Imam Muslim, juga
hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim berikut ini:
a. Riwayat Muslim
َ
أ
ْ
ً
َ
ٍل غ
ْ
ُ
َ
ه
ػُ
ْ
ً
َ
غ
َ
ت
َ
اه
َ
ى
َ
ى غ
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
وخ
ُّ
ط
َ
ق
ُ
ً
ْ
ب
ُ
ان
َ
ب
ْ
ِ
َ
ا ؿ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
ى هللاُ
َّ
ل
ِ كَ
ّ
ي
ِ
ب
َّ
الى
ِ
ً
َ
غ
َ
ة
َ
ط
ْ
ٍ
َ
ط
ُ
ي ه
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
ُه غ
ِ
ب
َ
ض
ْ
ز
َ
أ
ْ
ً
َ
م
اَُ
َ
ِهللا ن
ىَُ
ػُ
َ
اض
َ
ً
ْ
ً
َ
م
ِنُلَ
لُ
ْ
ه
َ
أ
َ
ِؾم
َ
ض
َّ
م
ُ
ث
لُ
ْ
ه
َ
أ
َ
ِؾم
َ
ض
َّ
م
ُ
ث
لُ
ْ
ه
َ
أ
َ
ِؾم
َ
ض
اَُ
َ
ن
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِهو
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ ِه
ْ
ٍ
َ
ى
َ
ب
َ
أ
َ
ى
ِل
ُ
د
ْ
س
َ
ً
ْ
م
َ
ل
َ
اق
َ
ِم
ه
ْ
ي
َ
ًِل
ْ
و
َ
ا أ
َ
م
ُ
ه
َ
س
َ
ح
َ
أ
ِ
ر
َ
ٌِب
ْ
ال
َ
س
ْ
ِغى
َ
ت
َّ
ى
َ
ج
ْ
ال
b. Riwayat al-Bukhārī dan Muslim
ٍب
ِ
ِ
ب
َ
ح
ْ
ً
َ
غ
َ
ان
َ
ُ
ْ
ك
ػُ
ْ
ً
َ
غ
ٌ
ِيُؼ
َ
ا و
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
اَل
َ
ٍب ن
ْ
ط
َ
ح
ُ
ً
ْ
ب
ُ
ر
ْ
ي
َ
ه
ُ
ظ
َ
و
َ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
ي ؿ
ِ
ب
َ
أ
ُ
ً
ْ
ب
ِ
ط
ْ
ٌ
َ
ى ب
ُ
ب
َ
ا أ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح ا
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
و
ان
َّ
ٌ
َ
ه
ْ
ِػٍُس ال
ػَ
َ
ً
ْ
ِ ي اب
ج
ْ
ػ
َ
ى ٌ
َ
ح
ْ
ح
َ
ا ً
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ى ح
َّ
ج
َ
ث
ُْ
اْل
ُ
ً
ْ
ب
ُ
س
َّ
م
َ
ح
ُ
ٌب م
ِ
ِ
ب
َ
ا ح
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
َ
اَل
َ
ن
َ
ت
َ
ب
ْ
ػ
ُ
ؿ
َ
و
َ
ان
َ
ُ
ْ
ك
ػُ
ْ
ً
َ
غ
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ى هللاُ
َّ
ل
ِ كَ
ّ
ي
ِ
ب
َّ
ى الى
َ
ل
ِ
ئ
لٌ
ُ
ح
َ
ض
َ
اء
َ
ح
اَُ
َ
و ن
ٍ
ط
ْ
م
َ
ِ غ
ً
ْ
ِس ِهللا ب
ْ
ب
َ
غ
ْ
ً
َ
ِغ غ
ا
َّ
ب
َ
ػ
ْ
ي ال
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
غ
ُ
ه
ُ
ِشه
ْ
أ
َ
خ
ؼْ
َ
ٌ
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِه و
ِ
ِك فى ي
َ
ق
اَُ
َ
ن
ْ
م
َ
ػ
َ
و
اَُ
َ
ن
َ
اى
َ
ِ س
ال
َ
و
ٌّ
ي
َ
ح
َ
أ
اَُ
َ
ه
َ
ِزق
ا
َ
ِ ه
ج
ْ
ال
ْ
ِهس
ا
َ
ج
َ
اق
َ
ِم
ه
1) Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
لُ
ْ
ه
َ
أ
َ
ِؾم
َ
ض
dia celaka!
لٌ
ُ
ح
َ
ض
َ
اء
َ
ح
Seorang laki-laki
datang
ِه
ْ
ٍ
َ
ى
َ
ب
َ
أ
َ
ى
َ
ض
ْ
ز
َ
أ
mendapati kedua
orang tuanya
ُ
ه
ُ
ِشه
ْ
أ
َ
خ
ؼْ
َ
ٌ
meminta izin
kepadanya
Page 47 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 33
ٌِ
ْ
ال
َ
س
ْ
ِ ِغى
ر
َ
ب
dalam usia lanjut
ِز
ا
َ
ِ ه
ج
ْ
ِيال
ف
untuk ikut
berjihad
َ
ت
َّ
ى
َ
ج
ْ
ِل ال
ُ
د
ْ
س
َ
ً
ْ
م
َ
ل
َ
ق
maka dia tidak
akan masuk surga ٌّ
ي
َ
ح
َ
أ
apakah dia masih
hidup?
2) Terjemah Hadis I
Kami diceritakan oleh Syaiban bin Farukh dari Abu ‘Awanah dari Suhail dari
ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad saw.
Dari Abū Hurairah dari Nabi Muhammad saw., beliau : ‚Dia celaka! Dia celaka!
Dia celaka!‛ lalu beliau ditanya; ‚Siapakah yang celaka, ya Rasūlullāh ?‛ Jawab
Nabi : ‚Barang siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut),
atau salah satu dari keduanya (namun ia tidak berbakti kepadanya dengan
sebaik-baiknya), maka dia tidak akan masuk surga.‛ (HR. Muslim).
Terjemah Hadis II
Aku mendengar ‘Abdullā h bin ‘Amr Ra. berkata : ‚Seorang laki-laki datang
kepada Nabi, lalu meminta izin untuk ikut berjihad. Maka beliau bertanya:
‚Apakah kedua orang tuamu masih hidup?‛ Laki-laki itu menjawab: ‚Iya‛.
Maka beliau berkata: ‚Kepada keduanyalah kamu berjihad (berbakti)‛ (HR.
Bukhari dan Muslim).
c. Penjelasan Hadis
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tersebut menjelaskan bahwa
seseorang akan celaka ketika tidak berbakti kepada orang tua. Kata ‚Dia
celaka‛ (
فُ
ْ
ه
َ
أ
َ
ِغم
َ
ر (diulang oleh Rasulullah sebanyak tiga kali, yang
menunjukkan bahwa celaka akan benar-benar terjadi kepada seseorang yang
tidak berbakti kepada orang tua. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya
berbakti kepada kedua orang tua, terlebih lagi ketika kedua orang tua atau salah
satu dari mereka masih hidup.
Adapun hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim menjelaskan bahwa
berbakti kepada kedua orang tua memiliki nilai pahala yang sangat besar.
Bahkan nilai pahala berbakti kepada kedua orang tua oleh Rasulullah
disamakan dengan nilai pahala jihad, berperang, dan melawan kaum kafir.
Page 48 of 204
34 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Sebelum menerapkan perilaku menghormati dan mematuhi orang tua dan
guru sebagai implementasi dari QS al-Isrā’ [17]: 23-24; QS Luqmān [31]: 13-
17; dan hadis Nabi, terlebih dahulu kalian harus membiasakan membaca al- Qur’an setiap hari.
Sikap dan perilaku yang bisa diterapkan sebagai penghayatan dan
pengamalan QS al-Isrā’ [17]: 23-24 sebagai berikut:
1. Selalu beribadah kepada Allah swt. dan tidak menyekutukan-Nya;
2. Membiasakan berbuat baik (iḥsān) kepada kedua orang tua;
3. Membiasakan untuk tidak berkata-kata buruk kepada kedua orang tua;
4. Selalu bersikap baik dan berlaku sopan santun kepada kedua orang tua
dengan rasa penuh hormat dan memuliakannya;
5. Selalu mendoakan orang tua sebagai ungkapan terima kasih anak.
Sikap dan perilaku yang bisa diterapkan sebagai penghayatan dan
pengamalan QS Luqmān [31]: 13-17 sebagai berikut:
1. Selalu mengesakan Allah swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatupun;
2. Selalu berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama ibu, karena ia
telah mengandung kita dalam kepayahan, melahirkan, merawat dan
mendidik kita sebagai ungkapan terima kasih kepada mereka;
3. Membiasakan diri untuk berbuat baik dan menaati orang tua sepanjang
tidak untuk berbuat maksiat kepada Allah dan menyekutukan-Nya;
4. Selalu berbuat baik, karena sekecil apapun perbuatan kita, baik maupun
jelek, pasti akan mendapat balasan dari Allah swt;
5. Senantiasa menjalankan salat, amar-ma’rūf nahī-munkar, dan bersabar.
Sikap dan perilaku yang bisa diterapkan sebagai penghayatan dan
pengamalan hadis Nabi sebagai berikut:
1. Selalu berbakti kepada orang tua terutama ketika mereka masih hidup,
jika sudah tiadapun kita harus senantiasa mendo’akan mereka;
D. Mari Implementasikan
Page 49 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 35
2. Senantiasa berbakti kepada kedua orang tua karena nilai kebaikannya di
sisi Allah swt. disejajarkan dengan jihad.
Selain berbakti kepada orang tua, kita juga berkewajiban bersikap hormat
dan patuh kepada guru. Kenapa kita harus patuh kepada bapak dan ibu guru?
Jasa guru sangat besar bagi murid dan masyarakat, bahkan bagi kemajuan
bangsa dan negara. Kita tidak akan menjadi pintar tanpa adanya bimbingan
guru. Lebih dari itu, tugas guru tidak hanya memberikan pengajaran dalam
berbagai disiplin ilmu pengetahuan kepada para muridnya, tetapi juga bertugas
mendidik mereka, agar menjadi manusia yang baik, sehat jasmani dan rohani.
Dan kelak diharapkan agar mereka menjadi warga negara yang baik, luhur
budinya, cinta kepada tanah air dan bangsanya.
Guru merupakan orang tua kedua karena mendidik murid-muridnya untuk
menjadi pribadi yang lebih baik. Sebagaimana wajib hukumnya untuk
mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru
selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at ajaran agama dan
negara.
Untuk lebih mengingat dalil tentang menghormati dan mematuhi orang tua
dan guru, kalian harus menghafal surat al-Isrā’[17]: 23-24; surat Luqmān [31]:
13-17; dan hadis dengan baik dan benar.
Sudahkah kalian memiliki perilaku seperti di atas? Apabila kalian belum
memiliki, maka mulai saat ini cobalah banyak membaca, menghafal, belajar,
dan berlatih.
Setelah mendalami materi, selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman
sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk
mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
E. Mari Berdiskusi
Page 50 of 204
36 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
1. Kandungan surat al-Isrā’ [17]: 23-24 meliputi:
Perintah untuk menyembah Allah swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu.
Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua.
Perintah untuk bertutur kata, bersikap baik, dan berperilaku sopan santun
kepada orang tua
Perintah untuk selalu mendoakan orang tua
2. Kandungan surat Luqmān [31]: 13-17 meliputi:
Perintah untuk mengesakan Allah, tidak menyekutukan-Nya Perintah
berbuat baik kepada orang tua terutama kepada ibu
Perintah menaati orang tua sepanjang tidak untuk berbuat maksiat dan
menyekutukan Allah.
Perintah untuk berbuat baik.
Perintah menjalankan salat, amar ma’rūf nahī munkar, dan bersabar
3. Kandungan hadis meliputi perintah untuk senantiasa berbuat baik kepada orang
tua, karena nilai kebaikannya sejajar dengan jihad.
4. Selalu menghormati dan menaati guru sebagaimana menghormati dan menaati
orang tua.
1. Penerapan
Bacalah ayat al-Qur’an berikut dengan benar, kemudian isilah pada kolom
di bawah ini sesuai kemampuan yang kamu miliki dengan jujur!
و
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ح
َّ
َل
َ
أ
ََ
ُّ
ب
َ
ى ض
َ
طخ
َ
ن
َ
و ا
َ
م
ُ
ه
َ
ِيال
ْ
و
َ
ا أ
َ
م
ُ
ه
ُ
س
َ
ح
َ
أ
َ
ر
َ
ٌِب
ْ
ال
َ
ى
َ
س
ْ
ِغى
َّ
ً
َ
ؿ
ُ
ل
ْ
ب
َ
ا ً
َّ
ِم
ا ئ
ً
اه
ؼَ
ْ
ِح
ئ
ِ
ً
ْ
ً
َ
ِ س
ال
َ
ى
ْ
ال
ِ
ب
َ
و
ُ
اه
َّ
ً
ِ
ئ
َّ
َِل
ا ئ
ا )
ً
ٍم
ِ
ط
َ
ي
ً
َل
ْ
ى
َ
ان
َ
م
ُ
ه
َ
ل
لْ
ُ
ن
َ
او
َ
م
ُ
ه
ْ
ط
َ
ه
ْ
ن
َ
ج
َ
َل
َ
ٍ و
ّ
ف
ُ
ا أ
َ
م
ُ
ه
َ
ل
لْ
ُ
ه
َ
ج
َ
ال
َ
ق 23 ِت
َ
م
ْ
ح
الطَّ
َ
ِ ِمً
ُّ
ُّ
الص
َ
اح
َ
ى
َ
ا ح
َ
م
ُ
ه
َ
ْى ل
ِك
ْ
اد
َ
(و
F. Rangkuman
G. Ayo Berlatih
Page 51 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 37
لْ
ُ
ن
َ
و ا )
ً
ِؿير
ِيكَ
او
َ
ُ
َّ
ب
َ
اض
َ
م
َ
اي
َ
م
ُ
ه
ْ
م
َ
ح
ْ
اض
ِ
بّ
َ
ض 24(
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
ٌ
ِظُم
َ
غ
ٌ
م
ْ
ل
ُ
ظ
َ
ل
َ
ْى
ِ ط
ّ
الـ
َّ
ِن
ِۖئ
اَّلل َّ
ِ
ب
ْ
ِى
ط
ْ
ـ
ُ
ح
َ
َل
َّ
ي
َ
ج
ُ
ا ب
َ
ً
ُ
ه
ُ
ِػظ
َ
ٌ
َ
ى
ُ
ه
َ
ِ ِهو
ى
ْ
َِلب
ُ
ان
َ
م
ْ
ه
ُ
ل
اَُ
َ
ن
ْ
ش
ِ
إ
َ
و ( ٢١ ) ا
َ
ى
ْ
ِ
كَّ
َ
و
َ
و
ََ
ْ
ً
َ
ِ س
ال
َ
ِ ى
ل
َ
ِي و
ل
ْ
ط
ُ
ٌ
ْ
ِن اؿ
َ
ِن أ
ْ
ي
َ
ام
َ
ِي غ
ف
ُ
ه
ُ
ال
ِقلَ
َ
ًٍ و
ْ
ه
َ
و
ىٰ
َ
ل
َ
ا غ
ً
ى
ْ
ه
َ
و
ُ
ه
ُّ
م
ُ
أ
ُ
ه
ْ
خ
َ
ل
َ
م
َ
ِه ح
ْ
ً
َ
ِ س
ال
َ
ِى
ب
َ
ان
وؼَ
ِ
ْ
ي
إلا َّ
َ
ل
ِ
ئ
ُ
ِلير
َْ
اْل ( ٢١ ) ي
ِ
ا ف
َ
م
ُ
ه
ْ
ِحب
ا
كَ
َ
اۖ و
َ
م
ُ
ه
ْ
ٌِػ
ُ
ج
َ
ال
َ
ق
ٌ
م
ْ
ِ ِه ِغل
ب
ََ
َ
َؽ ل
ْ
ِ
َ
ا ل
َ
ي م
ِ
ب
َ
ِى
ط
ْ
ـ
ُ
ن ح
َ
أ
ىٰ
َ
ل
َ
غ
َ
اى
َ
س
َ
اه
َ
ن ح
ِ
إ
َ
و
ُ
ئ
ِ
ّ
ب
َ
ه
ُ
أ
َ
ق
ْ
م
ُ
ٌ
ُ
ِحػ
ْ
ط
َ
م
َّ
ي
َ
ل
ِ
ئ
َّ
م
ُ
ۚ ث
َّ
ي
َ
ل
ِ
ئ
ابَ
َ
ه
َ
أ
ْ
ً
َ
م
ُلَ
ِ
ب
ػَ
ْ
ِؼ
ب
َّ
اج
َ
اۖو
ً
وق
ُ
ط
ْ
ػ
َ
ا م
َ
ُ
ْ
ه
ُّ
الس
َ
ىن
ُ
ل
َ
م
ْ
ػ
َ
ح
ْ
م
ُ
ىخ
ُ
اي
َ
ِم
م ب
ُ
ٌ ( ٢١ ) ا
َ
ً
ْ
أ
َ
ِنً
ْ
ض
َ
ْ
ِيْلا
ف
ْ
و
َ
ِث أ
ا
َ
او
َ
م
ِيالؼَّ
ف
ْ
و
َ
ٍةأ
َ
ط
ْ
َصخ
ِي
ً ف
ُ
ٌ
َ
خ
َ
ٍُ ق
َ
ز
ْ
ط
َ
د
ْ
ً ِ
ّ
ٍتم
َّ
ب
َ
ح
اَُ
َ
ه
ْ
ِمث
َُ
َ
ِن ج
ا ئ
َ
ه
َّ
ن
ِ
ئ
َّ
ي
َ
ج
ُ
ب ۚ
ا َّللا َّ ُ
َ
ه
ِ
ِثب
ٌ
ير
ِ
ب
َ
د
ٌُِلٌ
َ
ل
َّللا ََّ
َّ
ِن
ئ ( ٢١ ) ا
َ
م
ىٰ
َ
ل
َ
غ
ْ
ِر
ب
اكْ
َ
و
ِ
ط
َ
ىٌ
ُْ
اْل
ِ
ً
َ
غ
َ
ه
ْ
اه
َ
وِف و
ُ
ط
ْ
ػ
َْ
اْل
ِ
ب
ْ
ط
ُ
م
ْ
أ
َ
و
َ
ة
َ
َّلال
ال
ِ
ِنم
َ
أ
َّ
ي
َ
ج
ُ
ا ب
َ
ً
ى
ُ
م
ُ
ْ
ِ ْلا
م
ْ
ع
َ
غ
ْ
ِمً
ََِ
ل
َٰ
ش
َّ
ِن
ۖئ
ََ
َ
اب
كَ
َ
أ
ِ
ض( ٢١ )
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
2. Uraian
1. Jelaskan siapa saja yang harus kita hormati dan taati?
2. Mengapa kita harus menghormati dan menaati orang tua dan guru?
3. Jelaskan kandungan QS al-Isrā’: 23-24!
Page 52 of 204
38 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
4. Tunjukkan perilaku yang mencerminkan pengamalan QS al-Isrā’: 23-24!
5. Tulislah dalil al-Qur’an yang memerintahkan kita untuk menghormati dan
menaati orang tua dan guru!
3. Tugas
Setelah mempelajari ayat dan hadis tentang kewajiban berbakti kepada
orang tua dan guru, amatilah beragam perilaku yang dianggap bisa
mencerminkan isi dari kandungan surat al-Isrā’ ayat 23-24 dan surat Luqmān
ayat 13-17 di sekitar lingkungan madrasah dan tempat tinggalmu!
PERILAKU YANG DIAMATI TANGGAPANMU ?
NILAI PARAF ORANG TUA PARAF GURU
Page 53 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 39
MENGHINDARI
PERGAULAN BEBAS DAN
PERBUATAN KEJI
Page 54 of 204
40 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS
DAN PERBUATAN KEJI
Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
Spiritual Menghayati perintah Allah swt. untuk menghindari pergaulan bebas
dan perbuatan keji
Sosial Mengamalkan sikap mawas diri dalam kehidupan sehari-hari
Pengetahuan Menganalisis QS al-Isra’ (17): 32 tentang larangan mendekati
perbuatan zina, QS an-Nur (24): 2 tentang hukuman bagi pezina dan
hadis riwayat Bukhari dari Abu Hurairah tentang iman yang kuat
mencegah perbuatan keji:
ي
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
ٍب غ
ا
َ
ِ ِؿه
ً
ْ
اب
ِ
ً
َ
غ
لٌ
ْ
ُ
َ
ه
ُ
ا غ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
ُ
ث
ْ
ُ
َّ
ِ ي الل
ج
َ
ث
َّ
س
َ
ح
اَُ
َ
ٍ ن
ر
ْ
ي
َ
ك
ُ
غ
ُ
ً
ْ
ب
ُ
ِػُس
ا ػَ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح
اَُ
َ
ن
اَُ
َ
ن
ُ
ه
ْ
ى
َ
غ
َ َّللا َّ ُ
ِ ي
ضخ
َ
ض
َ
ة
َ
ط
ْ
ٍ
َ
ط
ُ
ي ه
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
ِ غ
ً
َ
م
ْ
ح
ِس الطَّ
ْ
ب
َ
ِ غ
ً
ْ
ب
ِ
ط
ْ
ٌ
َ
ِه ب
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ى هللاُ
َّ
ل
كَ
ُّ
ي
ِ
ب
َّ
الى
َ
ى
ُ
ه
َ
و
بُ
َ
ط
ْ
ـ
َ
ٌ
َ
ِحين
َ
ط
ْ
م
َ
الخ
بُ
َ
ط
ْ
ـ
َ
ٌ
َ
َل
َ
و
ٌ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
َ
ى
ُ
ه
َ
ِي و
و
ْ
ع
َ
ً
َ
ِ ي ِحين
او
َّ
ِ ي الع
و
ْ
ع
َ
ً
َ
َل
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
و
ا
َ
ِه ِقيه
ْ
ُ
َ
ل
ِ
ُغ ئ
ا
َّ
الى
ُ
ؼ
َ
ق
ْ
ط
َ
ً
ً
ت
َ
ب
ْ
ه
ُ
ن
ِبُ
ه
َ
ت
ْ
ى
َ
ً
َ
َل
َ
و
ٌ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
َ
ى
ُ
ه
َ
و
ُ
ِم
ط
ؼْ
َ
ٌ
َ
ِحين
ُ
ِم
ط
ؼْ
َ
ٌ
َ
َل
َ
و
ٌ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
ٌ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
َ
ى
ُ
ه
َ
او
َ
ه
ُ
ب
ِ
ه
َ
ت
ْ
ى
َ
ً
َ
ِحين
ْ
م
ُ
ه
َ
اض
لَ
ْ
ب
َ
أ
Psikomotor 1. Mendemonstrasikan hafalan dan terjemahan ayat dan hadis
Page 55 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 41
tentang perintah menghindari pergaulan bebas
2. Menyajikan hasil analisis ayat dan hadis tentang perintah
menghindari pergaulan bebas dengan fenomena sosial
Tujuan Pembelajaran
MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN KEJI
1 Peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan QS al-Isrā’[17]:32; QS an- Nūr [24]:2; dan hadis tentang perilaku menghindarkan diri dari pergaulan
bebas dan perbuatan keji.
2 Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat QS al-Isrā’[17]:32; QS
an-Nūr [24]:2; dan hadis tentang perilaku menghindarkan diri dari
pergaulan bebas dan perbuatan keji.
3 Peserta didik dapat menganalisis kandungan QS al-Isrā’[17]:32; QS an-Nūr
[24]:2; dan hadis tentang perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas
dan perbuatan keji.
4 Peserta didik dapat menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari
pergaulan bebas dan perbuatan keji.
Peta Konsep
Menghindari
Pergaulan Bebas
dan Perbuatan
Keji
Menganalisis hadis Nabi
tentang menghindari
pergaulan bebas dan
perbuatan keji
Menganalisi QS an-Nūr
[24]:2
Menganalisis QS al- Isrā’[17]:32
Perilaku orang yang
menghindari pergaulan
bebas dan perbuatan keji
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 62 of 204
48 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
hak orang lain. Begitu sebaliknya, bila seseorang melakukan empat perbuatan
tersebut, maka dikatakan bahwa tidak sempurna nilai keimanannya.
Tahukah kalian bagaimana cara menghindari pergaulan bebas dan
perbuatan keji? Karenanya, janganlah kalian melakukan hal-hal yang bisa
mengantarkan ke perbuatan zina apalagi melakukan zina. Berikut adalah hal-hal
yang bisa memicu seseorang untuk melakukan perbuatan zina, di antaranya
adalah:
1. Melihat aurat
Melihat aurat, baik laki-laki atau perempuan adalah haram hukumnya.
Melihat aurat, baik secara langsung maupun tidak (seperti melalui video atau
gambar) ternyata bisa menimbulkan dan membangkitkan gairah seksual. Gairah
ini tidak salah apabila disalurkan sesuai hukum Islam. Namun, gairah ini bisa
menjadi masalah jika disalurkan tidak sesuai dengan hukum Islam, seperti
melamun yang tidak perlu, berpacaran, berdua-duaan dengan lawan jenis yang
bukan mahram-nya (suami atau istri). Melihat aurat bisa menjadi pemicu awal
niatan untuk perbuatan zina. Inilah yang biasanya disebut dengan zina mata.
Dalam hal ini, Allah swt. telah berfirman:
ٌ
ير
ِ
ب
َ
د
َّللا ََّ
َّ
ِن
ۗ ئ
ْ
م
ُ
ه
َ
ٰى ل
َ
ً
ْ
ظ
َ
أ
ََِ
ل
َٰ
ۚ ش
ْ
م
ُ
ه
َ
وح
ُ
ط
ُ
ىا ق
ُ
ظ
َ
ك
ْ
ح
َ
ٍ
َ
و
ْ
ِ ِهم
اض
لَ
ْ
ب
َ
أ
ْ
ِمً
ىا
ُّ
و
ُ
ؿ
َ
ٌ
َ
ين
ِ
ِمى
ْ
إ
ُ
م
ْ
ِ ل
ّ
ل ل
ُ
ن ا
َ
ِم
ب
َ
ىن
ُ
ػ
َ
ى
لْ
َ
ً
Terjemahnya:
Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan
pandangannya dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat (QS
an-Nūr: 30).
Allah swt. memerintahkan kaum mukminin untuk menjaga pandangan mata
terhadap lawan jenis, karena hal ini dapat mengantarkan kepada perbuatan zina.
Demikian pula Allah swt. memerintahkan kepada perempuan agar menahan
pandangannya terhadap laki-laki serta menjaga kemaluannya. Dalam hal ini,
Allah swt. telah berfirman:
D. Mari Implementasikan
Page 66 of 204
52 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
ً
ُال
ِ
ب
ػَ
َ
اء
ػَ
َ
و
ً
ت
َ
ِحـ
ا
َ
ق
َ
ان
َ
ً
ُ
ه
َّ
ه
ِ
اۖئ
َ
ه
ِ
ّ
ىا الع
ُ
ب
َ
ط
ْ
ه
َ
ج
َ
َل
َ
و
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
ٌ
ت
َ
ق
ْ
أ
َ
اض
َ
ِم
ه
ِ
م ب
ُ
ي
ْ
ص
ُ
د
ْ
أ
َ
ج
َ
َل
َ
ٍةۖو
َ
س
ْ
ل
َ
ح
َ
ت
َ
ِمائ
ا
َ
م
ُ
ه
ْ
ِ ن
ّ
ِحٍس م
ا
َ
و
لَّ
ُ
وا ً
ُ
ِ س
ل
ْ
اح
َ
ِي ق
او
َّ
الع
َ
و
ُ
ت
َ
ُِ
اه
َّ
الع
ْ
م
ُ
ىخ
ُ
ِن ي
ِ ئ
ِ َّللا َّ
ِي ِزًً
ف
َ
ين
ِ
ِمى
ْ
إ
ُْ
اْل
َ
ً ِ
ّ
م
ٌ
ت
َ
ِك
ائ
َ
ا ً
َ
م
ُ
ه
َ
اب
َ
ص
َ
غ
ْ
س
َ
ه
ْ
ـ
َ
ِ
ْ
ل
َ
ِۖو
ِدط
ْ
ِ ْلا
م
ْ
ى
َ
ُ
ْ
ال
َ
ِ و
اَّلل َّ
ِ
ب
َ
ىن
ُ
ِمى
ْ
إ
ُ
ج
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
2. Uraian
1. Sebutkan hal-hal yang dapat menjadi pendorong untuk berbuat zina!
2. Jelaskan pendapat ulama mengenai tafsir QS al-Isrā’ [17]: 32!
3. Jelaskan isi kandungan QS an-Nūr [24]: 2 berikut!
ٍة
َ
س
ْ
ل
َ
ح
َ
ت
َ
ِمائ
ا
َ
م
ُ
ه
ْ
ِ ن
ّ
ِحٍس م
ا
َ
و
لَّ
ُ
واً
ُ
ِ س
ل
ْ
اح
َ
ِي ق
او
َّ
الع
َ
و
ُ
ت
َ
ُِ
اه
َّ
الع
4. Sebutkan perbuatan yang dapat menyebabnya kurang sempurnanya iman
seseorang berdasarkan riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah!
5. Jelaskan hukuman bagi pelaku zina berdasarkan QS an-Nūr [24]:2!
3. Tugas
Page 67 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 53
Berilah tanda ‚cek‛ ( √ ) yang sesuai dengan dorongan hati kalian
menanggapi pernyataan-pernyataan yang tersedia!
No Pernyataan
Kebiasaan
Selalu Sering Jarang Tidak
pernah
Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 0
1
Saya berpapasan dengan lawan
jenis yang berbusana seksi, saya
menundukkan pandangan saya
2 Saya menghindari berduaan dengan
lawan jenis di tempat-tempat sepi
3
Saya berbicara dengan lawan jenis
yang bukan mahram seperlunya
saja.
4 Saya menghindari menonton
tayangan film dewasa.
5
Saya menghindari bermain-main
atau berjalan-jalan di tempat
prostitusi
6 Saya melaporkan ke polisi jika ada
yang berzina di lingkungan saya
7
Ketika diajak teman membicarakan
hal-hal yang berbau porno, saya
mengalihkan pembicaraan
8
Saya memanfaatkan waktu untuk
menghadiri majelis ilmu atau
belajar daripada menonton film.
9 Saya memilih memiliki banyak
teman daripada pacar.
10 Saya tidak sepakat dengan konsep
pacaran sebelum menikah.
NILAI PARAF ORANG TUA PARAF GURU
Page 68 of 204
54 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
TOLERANSI BERAGAMA
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 70 of 204
56 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Tujuan Pembelajaran
TOLERANSI BERAGAMA
1 Peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan QS al-Kāfirūn [109]: 1-6;
QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13;
dan hadis tentang toleransi dan etika pergaulan.
2 Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat QS al-Kāfirūn [109]: 1-
6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13;
dan hadis tentang toleransi dan etika pergaulan.
3 Peserta didik dapat menganalisis kandungan QS al-Kāfirūn [109]: 1-6; QS
Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13; dan
hadis tentang toleransi dan etika pergaulan.
4 Peserta didik dapat menunjukkan perilaku toleransi dan etika pergaulan
Peta Konsep
TOLERANSI
BERAGAMA Menganalisis QS al- Ḥujurāt [49]: 10-13
Menganalisis QS al-Kahfi
[18]: 29
Menganalisis QS Yūnus
[10]: 40-41
Menganalisis hadis Nabi
tentang toleransi
beragama
Perilaku orang yang
melaksanakan toleransi
beragama
Menganalisis QS al- Kāfirūn [109]: 1-6
Page 72 of 204
58 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Amati gambar berikut ini, kemudian berikan tanggapanmu!
Sumber: alif.id
Sumber: Kompasiana.com
Sumber: Kumparan.com
B. Mari Mengamati
ti
Page 73 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 59
1.QS al-Kāfirūn [109] ayat 1–6
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS al- Kāfirūn [109] ayat 1–6, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya yang
berikut ini:
َ
ون
ُ
ِقط
ا
َ
ٍ
ْ
ا ال
َ
ه
ُّ
ي
َ
ا أ
َ
ً
لْ
ُ
ن (٢)
َ
ون
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ا ح
َ
م
ُ
س
ُ
ب
ْ
غ
َ
أ
َ
َل ( ١)
ُ
س
ُ
ب
ْ
غ
َ
ا أ
َ
م
َ
ون
ُ
ِس
اب
َ
غ
ْ
م
ُ
هخ
َ
أ
َ
َل
َ
و ( ١) ا
َّ
م
ٌ
ِس
اب
َ
ا غ
َ
ه
َ
أ
َ
َل
َ
و
ْ
م
ُّ
سج
َ
ب
َ
غ (١)
ُ
س
ُ
ب
ْ
غ
َ
ا أ
َ
م
َ
ون
ُ
ِس
اب
َ
غ
ْ
م
ُ
هخ
َ
أ
َ
َل
َ
ِ و ( ١)
ِزًً
َ
ِي
ل
َ
و
ْ
م
ُ
ٌ
ُ
ِزًى
ْ
م
ُ
ٌ
َ
ل ( ١)
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
ُ
س
ُ
ب
ْ
غ
َ
أ
َ
َل
aku tidak akan
menyembah
َ
ون
ُ
ِس
اب
َ
para penyembah غ
ِ
ِزًً
َ
ِي
ل
َ
untukku agamaku و
ْ
م
ُ
ٌ
ُ
ِزًى
ْ
م
ُ
ٌ
َ
ل
untukmu
Agamamu
b. Terjemah Ayat
Katakanlah (Muhammad), ‛Wahai orang-orang kafir!. Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku
sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan
kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu
agamamu, dan untukku agamaku.‛ (QS al-Kāfirūn [109]: 1-6).
c. Penjelasan Ayat
Surat al-Kāfirūn diturunkan secara keseluruhan untuk menjawab tawaran
dan ajakan dari tokoh-tokoh kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad saw.. Mereka
antara lain: al-Walı d bin al-Mugı rah, al-‘Αṣ bin Wā’il as-Sahmı , al-Aswad bin
Abdul Muṭalib, dan Umaiyyah bin Khalaf. Mereka mengatakan: ‚Hai
Muhammad, marilah engkau mengikuti agama kami, dan kami akan mengikuti
C. Mari Memahami Al- Qur’an-Hadis
ti
Page 74 of 204
60 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
agamamu. Kami juga akan senantiasa mengajakmu dalam segala kegiatan kami.
Kamu menyembah Tuhan kami selama setahun, dan kami menyembah Tuhanmu
selama setahun juga. Jika ternyata yang engkau bawa lebih baik, maka kami akan
mengikutimu dan melibatkan diri didalamnya. Dan bila ternyata yang ada pada
kami itu lebih baik, maka engkau mengikuti kami dan engkau pun melibatkan
diri didalam agama kami. Nabi menjawab, ‚Aku berlindung pada Allah swt. agar
tidak menyekutukan-Nya dengan selain-Nya‛. Kemudian Allah swt. menurunkan
surat ini sebagai balasan atas ajakan mereka.
Kemudian Nabi Muhammad saw. berangkat menuju Masjidil Haram yang
saat itu sedang berkumpul para pembesar Quraisy. Nabi berdiri di hadapan
mereka membacakan surat al-Kāfirūn ini. Sehingga mereka berupaya mengubah
siasat dengan melakukan penindasan dan penyiksaan terhadap Nabi dan para
pengikutnya sehingga Nabi melakukan hijrah ke Madinah.
Dalam Surat al-Kāfirūn ayat 1–2, Allah swt. secara tegas menyatakan
bahwa Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya
bukan apa yang disembah orang-orang kafir, karena mereka menyembah tuhan
yang memerlukan pembantu dan mempunyai anak. Sedangkan Nabi Muhammad
saw. menyembah Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya; tidak mempunyai anak
dan istri. Dalam ayat 3, Allah swt. menambahkan pernyataan yang harus
disampaikan kepada orang-orang kafir dengan menyatakan bahwa mereka tidak
menyembah Tuhan yang didakwahkan Nabi Muhammad, karena sifat-sifat-Nya
berlainan dengan sifat-sifat tuhan yang mereka sembah dan tidak mungkin
dipertemukan antara kedua macam sifat tersebut.
Pada ayat 4-5 ditegaskan bahwa Nabi Muhammad saw. memiliki
konsistensi dalam pengabdian. Artinya, apa yang beliau sembah tidak akan
berubah-ubah. Cara ibadah kaum muslimin berdasarkan petunjuk Allah swt.,
sedangkan cara beribadah orang kafir berdasarkan hawa nafsu. Melalui surat ini,
Nabi Muhammad saw. ingin mengajarkan kepada kita bahwa sebagai orang yang
beriman, kita hendaknya mempunyai kepribadian yang teguh dan kuat yang tidak
tergoyahkan oleh apapun.
Pada ayat 6 dinyatakan adanya pengakuan eksistensi secara timbal balik,
yaitu untukmu agamamu dan untukku agamaku. Dengan demikian masing- masing dapat melaksanakan apa yang dianggapnya benar dan baik, tanpa
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 76 of 204
62 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Ayat ke 41, Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw.
untuk tegar dalam menghadapi orang-orang yang ingkar akan ajaran yang
dibawanya. Beliau diperintahkan untuk menyatakan bahwa beliau tidak
bertanggungjawab atas perbuatan mereka, dan merekapun tidak
bertanggungjawab terhadap perbuatan beliau. Dengan kata lain ‚Bagiku
pekerjaanku, bagimu pekerjaanmu‛. Segala perbuatan sekecil apapun pasti
ada balasannya. Amal baik akan mendapatkan balasan yang baik, sebaliknya
amal buruk akan mendapatkan keburukan pula. Yang dimaksud amalku
(perbuatanku) adalah Nabi akan terus berdakwah, menyeru kepada kebaikan
mengajarkan taat kepada Allah swt., memberi kabar gembira kepada yang
beriman, dan ancaman bagi orang-orang yang mendustakannya. Hasil dari
amal beliaupun tidak ada kaitannya dengan orang-orang kafir. Sedangkan
yang dimaksud amalmu (perbuatanmu) adalah orang-orang kafir diberi
kebebasan untuk terus menerus mendustakan agama, tetap dalam kekufuran
dan syirik, zalim ataupun berbuat kerusakan. Semua amal perbuatannya
tidak ada kaitannya dengan amalan Nabi Muhammad saw.
3.QS al-Kahfi [18]: 29
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS al- Kahfi [18]: 29, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya berikut ini:
ا
َّ
ه
ِ
ۚ ئ
ْ
ط
ُ
ك
ْ
ٌ
َ
ُ
ْ
ل
َ
ق
َ
اء
َ
ؿ
ْ
ً
َ
م
َ
و
ْ
ِمً
ْ
إ
ُ
ُ
ْ
ل
َ
ق
َ
اء
َ
ؿ
ْ
ً
َ
م
َ
ۖ ق
ْ
م
ُ
ٌ
ِ
ّ
ب
َ
ض
ْ
ِمً
ُّ
و
َ
ح
ْ
ِل ال
ُ
ن
َ
و
َ
اي
َ
ح
َ
ا أ
ً
اض
َ
ه
َ
ِِين
اْل
َّ
ِ لظ
ا ل
َ
ه
ْ
س
َ
خ
ْ
غ
َ
أ
ْ
ث
َ
اء
ػَ
َ
و
ابُ
َ
ط
َّ
َؽ الـ
ْ
ئ
ِ
ۚ ب
َ
ىه
ُ
ح
ُ
ى
ْ
ِي ال
ى
ْ
ـ
َ
ِل ٌ
ْ
ه
ُْ
اْل
َ
اٍء ً
َ
ِم
ىا ب
ُ
اث
َ
ؿ
ُ
ىا ٌ
ُ
ِؿُث
َ
خ
ؼْ
َ
ٌ
ْ
ن
ِ
إ
َ
اۚ و
َ
ه
ُ
ِزن
ا
َ
ط
ػُ
ْ
ِ م
ه
ِ
ب
ا
ً
ه
َ
ك
َ
ج
ْ
ط
ُ
م
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL
َ
ؿ
َ
اء Menghendaki ا
َ
ه
ُ
ِزن
ا
َ
ط
ُ
ػ Gejolaknya
ْ
ط
ُ
ك
ْ
ٌ
َ
ُ
ْ
ل
َ
ىا biarlah dia kafir ق
ُ
ِؿُث
َ
خ
ؼْ
َ
ٌ
mereka minta
minum
ا
َ
ه
ْ
س
َ
خ
ْ
غ
َ
أ
kami telah
menyediakan
ِل
ْ
ه
ُْ
اْل
َ
Mendidih ً
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 77 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 63
َ
اي
َ
ح
َ
أ Mengepung ا
ً
ه
َ
ك
َ
ج
ْ
ط
ُ
م
Tempat
Istirahat
b. Terjemah Ayat
Dan katakanlah (Muhammad), ‚Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;
barang sia-pa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang
siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.‛ Sesungguhnya Kami telah
menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka.
Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi
yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling
buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (QS al-Kahfi [18]: 29).
c. Penjelasan Ayat
Ayat ini menegaskan kepada semua manusia, termasuk kaum musyrikin
yang angkuh, bahwa kebenaran yang disampaikan kepada mereka itu berasal
dari Allah swt., Tuhan semesta alam. Kewajiban mereka adalah mengikuti
kebenaran itu dan mengamalkannya. Barangsiapa yang mau beriman kepada- Nya dan masuk ke dalam barisan orang-orang yang beriman, maka hendaklah
ia beriman. Sebab manfaat dan keuntungan dari keimanan itu akan kembali
pada dirinya sendiri. Juga demikian halnya bagi siapa yang ingkar atau kafir,
maka biarlah ia kafir, walau kaya dan jabatannya tinggi, Allah swt. dan Nabi
Muhammad tidak mengalami kerugian sedikipun.
Ayat tersebut juga menerangkan tentang kerugian dan kecelakaan
akibat penganiayaan diri mereka. Allah swt. memberikan ancaman yang amat
keras kepada mereka, yaitu akan melemparkan mereka ke dalam api neraka.
Gejolak neraka akan mengepung mereka sehingga mereka tidak bisa keluar
dan menghindar dari api, dan terpaksa menjalani siksaan. Jika mereka minta
pertolongan dari ganasnya api neraka, mereka akan diberi minum dengan air
seperti cairan besi atau minyak yang keruh yang mendidih dan tentu akan
menghanguskan badan mereka. Dan itulah seburuk-buruk minuman dan
tempat istirahat yang buruk.
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 81 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 67
Sebab turun QS al-Ḥujurāt ayat 12 ini, sebagaimana yang diriwayatkan
Ibnu al-Munżir, berkenaan dengan Salmān al-Fārisi yang bila selesai makan,
suka terus tidur dan mendengkur. Pada waktu itu, ada orang yang
menggunjingkan sikap perbuatannya. Maka turunlah ayat ini, yang melarang
seseorang mengumpat dan menceritakan aib orang lain.
Dalam ayat ke-12 ini, Allah swt. melarang orang-orang yang beriman cepat
berprasangka. Sebab sebagian prasangka adalah dosa yang harus dijauhi. Di
samping itu, juga melarang untuk mencari-cari kesalahan orang lain,
menggunjing atau ghibah. Oleh karena itu, Allah swt. memerintahkan orang
beriman untuk bertaqwa.
QS al-Ḥujurāt ayat 13 menegaskan kepada manusia bahwa manusia
diciptakan Allah swt. dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Allah swt.
Maha Kuasa dan Pencipta yang baik. Menciptakan manusia secara beragam,
berbangsa, bersuku, dengan keanekaragaman dan kemajemukan manusia bukan
untuk berpecah belah, saling merasa paling benar, melainkan untuk saling
mengenal, bersilaturrahmi, berkomunikasi, saling memberi dan menerima.
Hal penting yang harus dicatat manusia akan adanya perintah agama. Maka
seorang mukmin harus mengikuti perintah-Nya dengan penuh kesadaran dan
mengakui bahwa semua manusia di sisi Allah swt. adalah sama, yang
membedakan derajat mereka adalah Ketakwaannya kepada Allah swt. Orang
yang paling mulia disisi Allah swt. adalah oang yang paling taqwa kepada-Nya.
Manusia harus senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt.
Sesungguhnya Allah swt. Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Sebab turun QS al-Ḥujurāt :13, sebagaimana riwayat dari Ibnu Abı Ḥātim
al-Ḥākim adalah ketika Fatḥu Makkah (penaklukan kota Makkah), Bilāl naik ke
atas Ka’bah untuk mengumandangkan azan. Beberapa orang berkata: ‚Apakah
pantas budak hitam ini azan di atas Ka’bah?‛, dan berkatalah yang lainnya:
‚Sekiranya Allah membenci orang ini, pastilah Dia akan menggantikannya‛.
Maka turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi dalam
Islam, yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa, bukan ditentukan oleh
warna kulit umpamanya.
Sementara itu, menurut Ibnu ‘Asākir, ayat ke-13 ini turun berkenaan
dengan Abū Hind yang dinikahkan oleh Rasulullah kepada seorang perempuan
Page 82 of 204
68 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
dari Banı Bayaḍah. Namun ada tokoh dari Banı Bayaḍah yang justru berkata:
‚Wahai Rasulullah, pantaskah kalau kami menikahkan putri-putri kami kepada
bekas-bekas budak kami ?‛ Maka turunnya ayat ini menjelaskan bahwa dalam
Islam tidak ada perbedaan antara bekas budak dengan orang merdeka.
5. Penjelasan Hadis
ْ
ب
َ
غ
ْ
ً
َ
ٍث غ
ْ
ُ
َ
ل
ْ
ً
َ
غ
ٍطٌ
ِ
ط
َ
ا ح
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ٍس ح
َّ
م
َ
ح
ُ
م
ِ
ً
ْ
ب
َ
ان
َ
م
ْ
ث
ُ
غ
ْ
ِمً
ا
َ
ه
َ
أ
ُ
ه
ُ
خ
ْ
ِمػ
ػَ
َ
ٍس و
َّ
م
َ
ح
ُ
م
ُ
ً
ْ
ب
ُ
ان
َ
م
ْ
ث
ُ
ا غ
َ
ى
َ
ث
َّ
س
َ
ح ِس
ِػ
ِ ػَ
ً
ْ
ِ َِ ب
ل
َْ
اْل
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِه و
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ى هللاُ
َّ
ل
ِ كَ
ّ
ي
ِ
ب
َّ
ى الى
َ
ل
ِ
ئ
ُ
ه
ُ
ػ
َ
ق
ْ
ط
َ
ٍغ ً
ا
َّ
ب
َ
ِ غ
ً
ْ
اب
ِ
ً
َ
غ
َ
ت
َ
م
ِ
ط
ْ
ِغٌ
ْ
ً
َ
ٍ غ
ر
ْ
ي
َ
ب
ُ
ِ ح
ً
ْ
ِس ب
ُ
ِ
ط
َ
ٌ
ْ
ى
ُْ
اْل
ِ
ً
َ
ى غ
َ
ه
ْ
ى
َ
ٍ
َ
وِفو
ُ
ط
ْ
ػ
َْ
اْل
ِ
ب
ْ
ط
ُ
م
ْ
أ
َ
ٍ
َ
و
َ
َّلِؿير
ال
ِ
م
َ
ح
ْ
ط
َ
ٍ
َ
و
َ
ير
ِ
ب
َ
ٌ
ْ
ال
ِ
ِط
ّ
ن
َ
ى
ُ
ً
ْ
م
َ
ل
ْ
ً
َ
ام
َّ
َؽ ِمى
ْ
ِ
َ
ل
اَُ
َ
ن
Artinya:
Dari Ibnu Abbas, dan dia merafa’kannya kepada Nabi beliau bersabda: ‚Bukan
termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih besar dan
tidak menyayangi yang lebih kecil serta tidak menyuruh kepada kebaikan dan
melarang yang mungkar‛ (HR. Aḥmad).
Hadis ini menunjukkan tentang disyariatkannya berakhlak yang baik dan
wajibnya menyayangi antar sesama kaum muslimin. Hadis ini menerangkan
tentang adab atau sopan santun dalam Islam ketika kita bergaul dengan anak
muda atau orang tua, masing-masing memiliki hak yang pantas diberikan
baginya. Terhadap yang lebih tua maka hendaklah kita menghormati dan
memuliakannya. Adapun terhadap yang lebih muda maka hendaklah kita
menyayangi dan lemah lembut kepadanya. Mereka perlu dibimbing dan
dipenuhi kebutuhannya serta tidak menghukumnya apabila tidak sengaja
melakukan kesalahan.
Demikianlah Islam mengajarkan akhlak mulia, saling menghormati dan
menyayangi antar sesama muslim yang membuahkan rasa persaudaraan dan
persatuan di antara kaum muslimin. Hormat menghormati harus dilakukan
secara timbal balik (resiprokal). Tidak bisa dengan satu arah saja. Selain itu,
agama Islam juga memerintahkan umat Islam untuk menyemai kebaikan dan
mencegah kemungkaran.
Page 83 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 69
Sebelum menerapkan perilaku toleransi dalam pergaulan sebagai
implementasi dari QS al-Kāfirūn [109]: 1-6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi
[18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13; dan hadis tentang toleransi dalam beragama,
terlebih dahulu kalian harus membiasakan membaca al-Qur’an setiap hari.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan
pengamalan QS al-Kāfirūn [109]: 1-6 sebagai berikut:
1. Hendaknya setiap mukmin memiliki kepribadian yang teguh dan kuat;
2. Masing-masing pemeluk agama bisa melaksanakan apa yang diyakininya
benar dan baik sesuai dengan pemahamannya;
3. Setiap pemeluk agama akan dimintakan pertanggunganjawab di hadapan
Allah swt.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan
pengamalan QS Yūnus [10]: 40-41 sebagai berikut:
1. Setiap orang mukmin harus taat pada Allah swt. dan rasul-Nya;
2. Hendaknya orang mukmin mengetahui bahwa Allah swt. adalah pemelihara
dan pembimbing kita semua;
3. Orang yang tidak beriman menolak mempercayai Nabi Muhammad saw.
sebagai rasul Allah swt. dan semua apa yang dibawanya. Mereka berhak
untuk berpisah secara baik-baik dan masing-masing akan dinilai oleh Allah
swt. serta di beri balasan dan ganjaran yang sesuai.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan
pengamalan QS al-Kahfi [18]: 29 sebagai berikut:
1. Nilai kebenaran (ḥaqqullāh) adalah sesuatu yang pasti dan menjadi harga
mati, sebab sumbernya dari Allah Swt. yang tidak boleh diubah atau
diabaikan;
2. Keuntungan dan kemanfaatan dari keimanan kita kepada Allah swt. akan
kembali kepada diri kita sendiri;
3. Mereka yang mengingkari dan menolak ayat-ayat Allah swt. akan merugi
dan celaka.
D. Mari Implementasikan
Page 84 of 204
70 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan
pengamalan QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13 sebagai berikut:
1. Sesama mukmin harus mempunyai jiwa persaudaraan yang kokoh,
meskipun berbeda bahasa, suku bangsa, adat kebiasaan, ekonomi-sosial
tetapi mereka satu ikatan persaudaraan;
2. Sesama mukmin tidak boleh mengolok-olok, mengejek, menghina satu
sama lainnya;
3. Sesama mukmin tidak boleh memanggil mukmin lain dengan panggilan
atau sebutan yang buruk;
4. Orang beriman dilarang berburuk sangka.
5. Orang beriman harus mengakui bahwa di sisi Allah swt. semua manusia
sama kedudukannya, yang membedakan derajat mereka adalah
ketaqwaannya.
Setelah mendalami materi, selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman
sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk
mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
1. Kandungan QS al-Kāfirūn [109]: 1-6 meliputi:
Toleransi tidak berlaku dalam hal akidah dan ibadah;
Umat Islam dilarang mencampuradukkan masalah aqidah dan ibadah;
Tata cara beribadah dalam Islam telah ditentukan oleh Allah dan Rasulullah;
Toleransi hanya dibenarkan dalam bidang sosial kemasyarakatan dan hubungan
antar umat manusia (mu’amalah);
E. Mari Berdiskusi
F. Rangkuman
Page 85 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 71
Kebebasan bagi siapapun untuk memeluk agama apapun yang menjadi
keyakinannya.
2. Kandungan QS Yūnus [10]: 40-41 meliputi:
Ayat 40 surat Yūnus menjelaskan orang yang tidak beriman (kaum Kafir) yang
mendustakan al-Qur’an dibagi menjadi dua. Pertama, golongan yang benar- benar mempercayai dengan iktikad baik terhadap al-Qur’an, Kedua, golongan
yang sama sekali tidak mempercayai dan terus menerus di dalam kekafiran,
mereka termasuk orang membuat kerusakan;
Ayat 41 surat Yūnus menyatakan bahwa ajaran Islam sangat menghargai
perbedaan-perbedaan diantara manusia, karena masing-masing punya hak. Dan
tidak boleh memaksakan orang lain memeluk agama Islam, sekalipun Islam
agama yang benar.
3. Kandungan QS al-Kahfi [18]: 29
Kandungan ayat ini menegaskan bahwa manusia yang beriman atau yang tidak
beriman, kelak akan merasakan akibatnya masing-masing.
4. Kandungan QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13 meliputi:
Ayat 10 menegaskan bahwa orang-orang beriman adalah bersaudara;
Ayat 11 merupakan konsekuensi logis dari makna yang terkandung pada ayat 10;
Ayat12, Allah swt. melarang orang-orang yang beriman cepat berperasangka.
Sebab sebagian perasangka itu adalah dosa, karena itu harus dijauhi;
Ayat 13 menegaskan semua manusia diciptakan oleh Allah swt. beraneka ragam
yang bertujuan untuk saling mengenal, dan ukuran kemuliaan di sisi Allah swt.
adalah ketakwaan seseorang.
1. Penerapan
Bacalah ayat-ayat al-Qur’an berikut dengan benar, kemudian isilah pada
kolom di bawah ini sesuai kemampuan yang kamu miliki dengan jujur!
G. Ayo Berlatih
Page 87 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 73
ِ
َّللا َّ
َ
ِغىس
ْ
م
ُ
ٌ
َ
م
َ
ط
ْ
ي
َ
أ
َّ
ِن
ىاۚ ئ
ُ
ق
َ
اض
َ
ػ
َ
ِخ
ل
ِلَ
ائ
َ
ب
َ
ن
َ
او
ً
ىب
ُ
ػ
ُ
ؿ
ْ
م
ُ
اي
َ
ى
ْ
ل
َ
ػ
َ
ح
َ
و
ٌ
ير
ِ
ب
َ
د
ٌ
ُِم
ل
َ
غ
َّللا ََّ
َّ
ِن
ۚ ئ
ْ
م
ُ
اي
َ
ه
ْ
ج
َ
أ *
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
2. Uraian
1. Tulis QS Yūnus 40-41 lengkap dengan syakalnya dan tulislah makna inti
sarinya!
2. Terjemahkan lafal-lafal berikut ke dalam bahasa Indonesia !
a.
َ
َل
ْ
م
ُ
ه
ْ
ِ ن
ّ
ام
ً
ر
ْ
ي
َ
ىا د
ُ
ىه
ُ
ٍ
َ
ن ً
َ
أ
ى ٰ
َ
سخ
َ
ٍ غ
م
ْ
ى
َ
ِ ً ن
ّ
م
ٌ
م
ْ
ى
َ
ن
ْ
ط
َ
خ
س ْ
َ
ٌ
b. ۖ
ٌ
م
ْ
ث
ِ
ئ
ِ
ّ
ً
َّ
ْ َىالظ
ػ
َ
ب
َّ
ِ ن
ئ
ِ
ّ
ً
َّ
الظ
َ
ً ِ
ّ
ام
ً
ير
ِ
ث
َ
ىاي
ُ
ِب
ي
َ
خ
ْ
اح
ىا .c
ُ
ق
َ
اض
َ
ػ
َ
ِخ
ل
ِلَ
ائ
َ
ب
َ
ن
َ
او
ً
ىب
ُ
ػ
ُ
ؿ
ْ
م
ُ
اي
َ
ى
ْ
ل
َ
ػ
َ
ح
َ
و
3. Jelaskan kandungan QS al-Kāfirūn ayat 1-6!
4. Jelaskan kandungan QS al-Kahfi ayat 29!
5. Tulislah ayat yang menyatakan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah
swt. adalah orang bertaqwa!
3.Tugas
Setelah kalian mempelajari ayat dan hadis tentang toleransi dan etika
pergaulan, amatilah perilaku-perilaku yang mencerminkan kandungan QS al- Kāfirūn [109]: 1-6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt
[49]: 10-13; dan hadis di lingkungan madrasah dan tempat tinggalmu!
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 89 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 75
ADAB MENCARI ILMU
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 108 of 204
94 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Maksud dari Hadis tersebut adalah ....
A. Berbakti kepada orang tua memiliki nilai pahala yang tinggi
B. Kewajiban manusia berbakti kepada orang yang lebih tua
C. Sikap patuh dan tunduk kepada orang yang lebih tua
D. Bersikap lemah lembut kepada orang tua dan menghargainya
E. Sikap perduli dengan kedua orang tua dan melayaninya dengan baik
5. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan para orang tua, dikarenakan
ditemukan remaja usia sekolah yang bergaul dengan bebas antar lawan jenis maupun
sejenis yang mengakibatkan terjadinya hubungan intim di luar pernikahan.
Fenomena ini membuat para orang tua, ulama dan pemerintah berupaya untuk
mengatasinya dengan berbagai cara. Fenomena ini jika di kaji dari sisi ajaran Islam
adalah perbuatan yang sangat keji serta al-Qur’an memberikan penegasan tentang
hukuman yang harus di terima oleh mereka yang melakukan hubungan intim di luar
pernikahan. Ayat al-Qur’an yang sesuai dengan fenomena tersebut adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
ً
ُال
ِ
ب
ػَ
َ
اء
ػَ
َ
و
ً
ت
َ
ِحـ
ا
َ
ق
َ
ان
َ
ً
ُ
ه
َّ
ه
ِ
اۖئ
َ
ه
ِ
ّ
ىا الع
ُ
ب
َ
ط
ْ
ه
َ
ج
َ
َل
َ
و
ِ
ِي ِزًً
ف
ٌ
ت
َ
ق
ْ
أ
َ
ا ض
َ
ِم
ه
ِ
م ب
ُ
ي
ْ
ص
ُ
د
ْ
أ
َ
ج
َ
َل
َ
ٍةۖ و
َ
س
ْ
ل
َ
ح
َ
ت
َ
ِمائ
ا
َ
م
ُ
ه
ْ
ِ ن
ّ
ِحٍس م
ا
َ
و
لَّ
ُ
وا ً
ُ
ِ س
ل
ْ
اح
َ
ِي ق
او
َّ
الع
َ
و
ُ
ت
َ
ُِ
اه
َّ
الع
ِ
ِدط
ْ
ِ ْلا
م
ْ
ى
َ
ُ
ْ
ال
َ
ِ و
اَّلل َّ
ِ
ب
َ
ىن
ُ
ِمى
ْ
إ
ُ
ج
ْ
م
ُ
ىخ
ُ
ِن ي
ِ ئ
َّ
َّللا ِۖ
َ
ين
ِ
ِمى
ْ
إ
ُْ
اْل
َ
ً ِ
ّ
م
ٌ
ت
َ
ِك
ائ
َ
ا ً
َ
م
ُ
ه
َ
اب
َ
ص
َ
غ
ْ
س
َ
ه
ْ
ـ
َ
ِ
ْ
ل
َ
و
ٌ
ير
ِ
ب
َ
د
َّللا ََّ
َّ
ِن
ۗ ئ
ْ
م
ُ
ه
َ
ٰى ل
َ
ً
ْ
ظ
َ
أ
ََِ
ل
َٰ
ۚش
ْ
م
ُ
ه
َ
وح
ُ
ط
ُ
ىاق
ُ
ظ
َ
ك
ْ
ح
َ
ٍ
َ
و
ْ
ِ ِهم
اض
لَ
ْ
ب
َ
أ
ْ
ِمً
ىا
ُّ
و
ُ
ؿ
َ
ٌ
َ
ين
ِ
ِمى
ْ
إ
ُ
م
ْ
ِ ل
ّ
ل ل
ُ
ن
َ
ىن
ُ
ػ
َ
ى
لْ
َ
ا ً
َ
ِم
ب
ِت
َ
م
ْ
ح
الطَّ
َ
ِ ِمً
ُّ
ُّ
الص
َ
اح
َ
ى
َ
ا ح
َ
م
ُ
ه
َ
ْىل
ِك
ْ
اد
َ
و ا
ً
ِؿير
ِيكَ
او
َ
ُ
َّ
ب
َ
اض
َ
م
َ
اي
َ
م
ُ
ه
ْ
م
َ
ح
ْ
اض
ِ
بّ
َ
ض
لْ
ُ
ن
َ
و
َ
ِم ً
ََِ
ل
َٰ
ش
َّ
ِ ن
ۖئ
ََ
َ
اب
كَ
َ
ا أ
َ
م
ىٰ
َ
ل
َ
غ
ْ
ِر
ب
اكْ
َ
و
ِ
ط
َ
ىٌ
ُْ
اْل
ِ
ً
َ
غ
َ
ه
ْ
اه
َ
وِف و
ُ
ط
ْ
ػ
َْ
اْل
ِ
ب
ْ
ط
ُ
م
ْ
أ
َ
و
َ
ة
َ
َّلال
ال
ِ
ِنم
َ
أ
َّ
ي
َ
ج
ُ
ا ب
ْ
ً
ِ
ىض
ُ
م
ُ
ْ
ِ ْلا
م
ْ
ع
َ
غ
6. Perhatikan HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah berikut!
َ
ِي ِحين
او
َّ
ِ ي الع
و
ْ
ع
َ
ً
َ
َل
َ
م
َّ
ل
ػَ
َ
ِهو
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
ى هللاُ
َّ
ل
كَ
ُّ
ي
ِ
ب
َّ
الى
اَُ
َ
ن
اَُ
َ
ن
ُ
ه
ْ
ى
َ
غ
َ َّللا َّ ُ
ِ ي
ضخ
َ
ض
َ
ة
َ
ط
ْ
ٍ
َ
ط
ُ
ي ه
ِ
ب
َ
أ
ْ
ً
َ
غ ِوي
ْ
ع
َ
ً
َ
ى
ُ
ه
َ
و
ُ
ِم
ط
ؼْ
َ
ٌ
َ
ِحين
ُ
ِم
ط
ؼْ
َ
ٌ
َ
َل
َ
و
ٌ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
َ
ى
ُ
ه
َ
و
بُ
َ
ط
ْ
ـ
َ
ٌ
َ
ِحين
َ
ط
ْ
م
َ
الخ
بُ
َ
ط
ْ
ـ
َ
ٌ
َ
َل
َ
و
ٌ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
َ
ى
ُ
ه
َ
و ،
ٌ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
ٌ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
َ
ى
ُ
ه
َ
او
َ
ه
ُ
ب
ِ
ه
َ
ت
ْ
ى
َ
ً
َ
ِحين
ْ
م
ُ
ه
َ
اض
لَ
ْ
ب
َ
ا أ
َ
ِه ِقيه
ْ
ُ
َ
ل
ِ
ُغئ
ا
َّ
الى
ُ
ؼ
َ
ق
ْ
ط
َ
ً
ً
ت
َ
ب
ْ
ه
ُ
ن
ِبُ
ه
َ
ت
ْ
ى
َ
ً
َ
َل
َ
وظازفيضواًت، و
Kandungan Hadis tersebut adalah ....
A. Melihat aurat sebagai pemicu munculnya keinginan berbuat zina
B. Pergaulan bebas mulai muncul pada manusia pada saat usia remaja
C. Perbuatan zina muncul melalui seringnya melihat pornografi
D. Keimanan yang lemah penyebab melakukan perbuatan zina
E. Zina adalah perbuatan yang dimurkai Allah Swt. dan merupakan dosa besar
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 110 of 204
96 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
13. Perhatikan hadits berikut!
ا
وً
ْ
ػ
َ
ب
ُ
ه
وُ
ْ
ػ
َ
ب
ُّ
س
ُ
ـ
َ
ٌ
ُ
ان
َ
ُ
ْ
ي
ُ
الب
َ
ً
ِ
ِمً
ْ
إ
ُ
م
ْ
ِ ل
ل
ُ
ِمً
ْ
إ
ُْ
ْل
َ
أ
Hadits di atas menggambarkan kaum muslimin satu dengan yang lain adalah
bagaikan ....
A. satu badan yang saling merasakan
B. air yang mengalir di sungai yang jernih
C. buih di lautan yang mudah tetiup angin
D. gedung tua yang hampir rusak
E. satu bangunan yang saling menguatkan
14. Ukhuwah antara sesama mukmin adalah persaudaraan yang dilandasi oleh
persamaan ....
A. akidah dan keimanan kepada Allah swt
B. nasib dan perjuangan
C. garis keturunan
D. kekeluargaan dan kampung
E. bangsa dan Negara
15. Perhatikan Q.S al-Hujurat: 13 berikut!
ا
ْ
ى
ُ
ق
َ
اض
َ
ػ
َ
ِخ
ل
ِلَ
ائ
َ
ب
َ
ن
َ
او
ً
ب
ْ
ى
ُ
ػ
ُ
ؿ
ْ
م
ُ
اي
َ
ى
ْ
ل
َ
ػ
َ
ح
َ
ىو
َ
ث
ْ
ه
ُ
أ
َ
ٍ و
ط
َ
ي
َ
ش
ْ
ِمً
ْ
م
ُ
اي
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
ا د
َّ
ه
ِ
ُغئ
ا
َّ
ا الى
َ
ه
ُّ
ي
َ
ا أ
َ
ً
Tujuan manusia diciptakan dari jenis laki-laki dan perempuan, beragam bangsa
dan suku berdasarkan ayat di atas adalah ....
A. menyayangi C. mengenal E. bersaing
B. membantu D. berlomba-lomba
16. Arti kalimat yang bergaris bawah adalah َ
ِحَشًة و
هَُّو ََكَن فَا
ّ
ُْوا امِّزََن ا
ت
َ
َال ثَْلر
َ
... و
‚ janganlah kamu ...‛
A. membolehkan zina C. menghalalkan zina E. menjauhi zina
B. mendekati zina D. berbuat zina
17. Lanjutan potongan ayat di bawah adalah ....
َ
و
ً
ت
َ
ِحـ
ا
َ
ق
َ
ان
َ
ً
ُ
ه
َّ
ه
ِ
ا ئ
َ
ه
ِ
ّ
ا الع
ْ
ى
ُ
ب
َ
ط
ْ
ه
َ
ج
َ
َل
َ
و ...
A
ً
ال
ْ
ُ
ِ
ب
ػَ
ُ
ر
ْ
ي
َ
.C د
ً
ال
ْ
ُ
ِ
ب
ػَ
َ
ء
ْ
ى
.E ػُ
ً
ال
ْ
ُ
ِ
ب
ػَ
بُ
َ
ص
ْ
ي
َ
أ
B.
ً
ال
ْ
ُ
ِ
ب
ػَ
َ
اء
.D ػَ
ً
ال
ْ
ُ
ِ
ب
ػَ
ُ
ً
ؼَ
ْ
ح
َ
أ
18. Perhatikan QS al-Mujādalah [58]: 11 berikut
ا
َ
ش
ِ
إ
َ
ۖ و
ْ
م
ُ
ٌ
َ
ل
ِ َّللا َّ ُ
ح
سَ
ْ
ك
َ
ىا ً
ُ
ح
سَ
ْ
اق
َ
ِؽ ق
ِ
ال
َ
ج
َْ
ِي اْل
ىا ف
ُ
ح
سَّ
َ
ك
َ
ج
ْ
م
ُ
ٌ
َ
ل
ِنُلَ
ا
َ
ِش
ىا ئ
ُ
ى
َ
آم
َ
ِصًً
َّ
ا ال
َ
ه
ُّ
ي
َ
ا أ
َ
ً
ِنُلَ
َ
ح
َ
ض
َ
ز
َ
م
ْ
ِػل
ْ
ىا ال
ُ
وج
ُ
أ
َ
ِصًً
َّ
ال
َ
و
ْ
م
ُ
ِمىٌ
ىا
ُ
ى
َ
آم
َ
ِصًً
َّ
ال
ِ َّللا َّ ُ
ؼ
َ
ق
ْ
ط
َ
وا ً
ُ
ع
ُ
اوـ
َ
وا ق
ُ
ع
ُ
اوـ
َ
ىن
ُ
ل
َ
م
ْ
ػ
َ
ا ح
َ
ِم
ب
َ َّللا َّ ُ
ا ٍثۚ و
ٌ
ير
ِ
ب
َ
د
Kandungan ayat di atas adalah ....
A. Keutamaan bersedekah kepada orang beriman
B. Larangan mendekati perzinahan
C. Keutamaan orang beriman dan berilmu pengetahuan
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 159 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 145
3. Ketika salat Jum’at telah usai dilaksanakan segera melanjutkan aktivitas
semula.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan
QS al-Qaṣaṣ [28]: 77 adalah:
1. Senantiasa menyeimbangkan kegiatan yang menyangkut urusan akhirat dan
dunia;
2. Manakala sedang mengerjakan ibadah, kita senantiasa bersungguh-sungguh
dan penuh kekhusyuʻan. Demikian juga sebaliknya, saat bekerja senantiasa
serius dan giat penuh tanggung jawab;
3. Senantiasa berbuat baik kepada sesama dan tidak membuat kerusakan.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan
hadis Nabi antara lain:
1. Senantiasa bekerja mandiri, tidak mengharapkan uluran tangan orang lain.
2. Apapun pekerjaannya senantiasa dinikmati dengan ikhlas, yang tentunya
dalam pekerjaan yang halal.
Setelah mendalami materi, selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman
sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk
mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
1. Orang beriman diwajibkan untuk melaksanakan salat Jum’at setiap hari
Jum’at agar meninggalkan urusan perniagaan;
E. Mari Berdiskusi
F. Rangkuman
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 177 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 163
1. Penerapan
Bacalah ayat al-Qur’an berikut dengan benar, kemudian isilah pada kolom
di bawah ini sesuai kemampuan yang kamu miliki dengan jujur!
َ
غ
ْ
م
ُ
ٌ
َ
ل
ُ
ه
َّ
ه
ِ
ِن ئ
ا
َ
ٌ
ْ
ُ
َّ
ِث الـ
ا
َ
ى
ُ
ٌ
ُ
ىا د
ُ
ِػ
ب
َّ
د
َ
ج
َ
َل
َ
ا و
ً
ب
ِ
ّ
ُ
َ
ً
ً
َل
َ
ال
َ
ِن ح
ْ
ض
َ
ْ
ِي ْلا
ا ف
َّ
ِمم
ىا
ُ
ل
ُ
ُغ ً
ا
َّ
ا الى
َ
ه
ُّ
ي
َ
ا أ
َ
ً
ٌ
ين
ِ
ب
ُ
م
ٌّ
و
ُ
س
(٢١١)
ْ
ن
َ
أ
َ
ِءو
ا
َ
ـ
ْ
ح
َ
ك
ْ
ال
َ
ىِءو
الؼُّ
ِ
ب
ْ
م
ُ
ي
ُ
ط
ُ
م
ْ
أ
َ
ا ً
َ
م
َّ
ه
ِ
ئ
َ
ىن
ُ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ح
َ
ا َل
َ
ِ م
ى َّللا َّ
َ
ل
َ
ىا غ
ُ
ىل
ُ
ه
َ
ج (٢١٩)
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
َ
ون
ُ
س
ُ
ب
ْ
ػ
َ
ح
ُ
اه
َّ
ً
ِ
ئ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ى
ُ
ي
ْ
ِن
ِ ئ
َِّلل َّ
وا
ُ
ط
ُ
ٌ
ْ
اؿ
َ
و
ْ
م
ُ
اي
َ
ى
ْ
ن
َ
ظ
َ
ا ض
َ
ِث م
ا
َ
ب
ِ
ّ
ُ
َ
ً
ْ
ِمً
ىا
ُ
ل
ُ
ىا ً
ُ
ى
َ
آم
َ
ِصًً
َّ
ا ال
َ
ه
ُّ
ي
َ
ا أ
َ
ً (٢١١) ا
َ
م
َّ
ه
ِ
ئ
ا
َ
ب
َ
ر
ْ
ي
َ
ؾ
طَّ
ُ
ٌ
اهْ
ِ
ً
َ
م
َ
ِ ق
ِ َّللا َّ
ر
ْ
ي
َ
ِؿ
ِ ِه ل
ب
ِهلَّ
ُ
ا أ
َ
م
َ
و
ِ
ًط
ِ
ز
ْ
ِخن
ْ
ال
َ
م
ْ
ح
َ
ل
َ
و
َ
م
َّ
الس
َ
و
َ
ت
َ
خ
ْ
ُ
َْ
اْل
ُ
م
ُ
ٌ
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
َ
م
طَّ
َ
ح
َ
ال
َ
ٍز ق
ا
َ
غ
َ
َل
َ
و
ٍ
ؽ
ٌ
ِحُم
َ
ض
ٌ
ىض
ُ
ك
َ
ؾ
َّللا ََّ
َّ
ِن
ِهئ
ْ
ُ
َ
ل
َ
غ
َ
م
ْ
ث
ِ
ئ (٢١١)
Kandungan
ayat
Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains
G. Ayo Berlatih
Page 179 of 204
AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 165
BERSYUKUR KEPADA ALLAH
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
Page 188 of 204
174 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Pada ayat 12 dan 13 masih melanjutkan pembicaraan tentang bukti-bukti
kekuasaan Allah swt. Pada ayat tersebut diuraikan penciptaan segala macam
pasangan. Ayat ini seolah-olah menyatakan: Allah swt. juga yang menciptakan
makhluk semuanya berpasang-pasangan. Tidak ada ciptaan-Nya yang tidak
berpasang-pasangan. Itu karena semua terdapat kekurangan dan hanya dapat
mencapai kesempurnaan jika menemukan pasangannya. Hanya Allah swt. sang
Pencipta Yang Maha Esa tanpa pasangan. Allah menundukkan untuk kamu semua
kapal di lautan dan semua binatang ternak yang kamu kendarai dan nikmati di
daratan. Itu dilakukan-Nya supaya kamu selalu dapat mengendarai dan duduk di
atas punggung-punggungnya dengan tenang dan mantap, lalu kamu mengingat
dengan pikiran sehat dan hati nurani kamu atas nikmat Tuhan, zat yang
menundukan kendaraan itu dan Pemelihara kamu, apabila kamu telah mantap berada
diatasnya; dan supaya kamu mengucapkan dengan lidah kamu—sehingga bergabung
hati, pikiran dan lidah memuji kepada-Nya, sebagai pengakuan atas kelemahan
kamu mengendalikan dan menguasainya, dengan menyatakan: Mahasuci Tuhan
Pemelihara kami yang telah menundukkan bagi semua ini, padahal kami sebelumnya
yakni sebelum Allah swt. menganugerahkan potensi kepada kami untuk
menundukkannya, bukanlah orang-orang yang mampu menguasai-Nya. Dan
sesungguhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa saja—tidak kepada selain-Nya—kami
adalah orang-orang yang sudah pasti akan kembali kepada Allah swt. sang Pencipta.
Dan setelah kematian kami semua akan dibangkitkan dan
mempertanggungjawabkan semua amal kami.
Maksud dari ‚berpasangan‛ bukan saja jenis makhluk hidup, tetapi dapat
mencakup benda-benda tak bernyawa. Dari segi bahasa, kata ‚azwāj‛ adalah bentuk
jamak dari kata ‚zauj‛, yakni pasangan. Ayat-ayat al-Qur’an pun menggunakan kata
tersebut dalam pengertian umum, bukan hanya untuk makhluk hidup. Allah swt.
berfirman:
َ
ون
ُ
ط
َّ
ي
َ
ص
َ
ج
ْ
م
ُ
ٌ
َّ
ل
َ
ػ
َ
ِن ل
ْ
ي
َ
ح
ْ
و
َ
اظ
َ
ى
ْ
ه
َ
ل
َ
ٍء د
ْ
ي
َ
ِ ْخ
لّ
ُ
ً
ْ
ِمً
َ
و
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat
(kebesaran Allah) (QS aż-Zariyāt (51): 49).
Dengan ditunjukkannya ciptaan Allah swt. yang disebutkan dalam ayat-ayat
tersebut, hendaknya manusia mensyukuri nikmat Allah swt. yang tidak dapat
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...
There was a problem loading this page. Retrying...