Background: Kisah cinta yang bisa dikatakan seperti Romeo+Juliet-nya Joseon huehehe.. Antara putri Pangeran Suyang dengan putra Jenderal Kim Jong Seo. (King Sejo-wiki), Setingnya selama pemerintahan Raja Mun Jong (1450-1452), dan Raja Sejo (1455-1468)-Dinasti Joseon Korea.
Ep 1 Dibuka dengan Kim Seung Yoo (Park Shi Hoo) yang berdarah-darah berusaha lari dengan kuda. Ia dikejar oleh beberapa penunggang kuda. Ada pertikaian dimana-mana dan banyak korban meninggal. Th 1453, Pemberontakan Gyeyu. Peristiwa bersejarah dimana Penasehat/Perdana Menteri Kim Jong Seo dan Pangeran Agung An Pyung dijebak sebagai penghianat dan dieksekusi karena melawan pemberontakan Pangeran Agung Suyang.
Kepala Hanseong Shin Myun menghadap Pangeran Suyang dan berkata kalau Kim Seung Yoo sudah dibebaskan.
Suyang: Aku percaya kalau ia tidak sadar kalau kau melakukan ini dengan sengaja?
Shin Myun: Saya yakin, ia tidak menyadarinya. Yang Mulia.
Suyang: Yakin dengan persahabatan kalian, dia pasti lari mencari bantuan dari ayahnya. Dan seperti daging di kegelapan, dia akan membawa kita pada Kim Jong Seo. Untuk sejenak, wajah Kepala Hanseong Shin Myun tampak resah. (Mungkin karena merasa bersalah sudah menghianati teman dekatnya).
Kim Seung Yoo sampai di rumahnya. Ia bergegas turun dari kuda dan mencari ayahnya. Ayah! Jendral Kim juga luka parah, tapi berkata ia tidak apa-apa dan ingin pergi ke Kementrian militer (Byeongjo = Bertanggung jawab untuk pengerahan pasukan, logistik, senjata dan pertahanan Joseon). Ia minta Seung Yoo membantunya. Seung Yoo membantu ayahnya berdiri, tapi anak buah Shin Mun sudah tiba dan langsung menyerang pelayan dan semua orang di kediaman Jendral Kim.
Seung Yoo bertarung melawan mereka, ia petarung hebat tapi kalah jumlah. Seung Yoo kalah. Jendral Kim sendiri menghadapi para penyerang dan luka sangat parah. Keduanya terjatuh. Jendral Kim mengulurkan tangan ke anaknya, Seung Yoo!
Seung Yoo: Ayah!
Tapi Jendral Kim sudah tua, ia tidak tahan lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya. Seung Yoo terpukul, lalu kita melihat flashback dari Jendral Kim, Pangeran Suyang, Shin Mun, Putri Kyung Hye dan saat-saat bahagia bersama Se Ryung. 1 Year ago Se Ryung menyelinap ke istal kuda, ia ingin sekali naik kuda. Se Ryung membelai kudanya, begitu tenang dan lembut. Sekali saja..hanya sekali ini saja, ya?
Se Ryung: Satu, dua, tiga.. Ia berusaha keras naik ke punggung kuda dan berhasil. Aku berhasil! Tapi tidak lama, Se Ryung terjatuh dari kudanya. Para pelayan ribut, Nona Muda! Nona ..aigoo..anda terluka lagi?
Se Ryung kesal, aku hampir saja berhasil..
Pelayan Se Ryung mencemaskan luka Nona mereka, bagaimana kalau Yang Mulia (Ibu Se Ryung/ Lady Yoon) mengetahuinya.
Se Ryung berkata kalau kuda itu baru kali ini mengijinkannya naik. Lady Yoon (Kelak, Ratu Jeonghui) tiba. Semua pelayan berdiri menghormat. Lady Yoon menegur putrinya, kau kemana saja? Apa kau mengendap-endap lagi di istal kuda.
Pangeran Suyang muncul, ia tampak geli. Jalan saja tidak benar karena mata kakinya sakit. Apa dia bisa naik kuda? Pangeran Suyang berkata sudah waktunya Se Ryung dan saudaranya masuk istana, jadi ia minta Se Ryung menjaga sikap sesuai dengan aturan istana. (Anak-anak keluarga Istana ada waktunya untuk masuk ke istana dan menerima pelajaran. Meskipun keluarga mereka tinggal di luar istana. Ingat anak-anak yang menemani P. Yi Geum belajar saat di Dong Yi? Mereka adalah anak saudara atau sepupu Raja Sukjong)
Se Ryung: Ya, Ayah.
Suyang: Bangsawan tidak boleh mempermalukan diri mereka dengan hal-hal seperti ini, jadi kau harus berkomitmen dalam pelajaranmu.
Kediaman Kim.
Kim Jong Seo (Penasehat Dewan Kanan/Wakil PM) mendapatkan proposal pernikahan dari Pangeran Suyang. Kim Jong Seo dan putra tertuanya, Seung Kyu merasa bingung, dia tidak mengajukan pertunangan antara Seung Yoo dan putrinya kan? Apa Seung Yoo menginap diluar lagi?
Kim Seung Yoo yang dibicarakan masih tidur pulas di gibang. Seorang gisaeng membangunkan-nya, Naeuri (Tuan Muda).... matahari sudah tinggi. Bangunlah, sekarang waktunya masuk istana. Seung Yoo bergegas bangun dan pergi ke istana, ia tidak menyadari kalau si gisaeng meninggalkan bekas lipstik di pipinya! Gisaeng itu geli, mereka berteman tapi mengapa begitu berbeda? (maksudnya antara Kim Seung Yoo dan Jung Jong).
Se Ryung dan Se Jeong jalan ke istana. Se Ryung mendengar dari adiknya kalau Ayah sudah menjodohkan Se Ryung.
Se Ryung kaget: Perjodohan? yang benar saja.
Se Jeong: Tapi aku mendengar Ibu dan Ayah membicarakan itu. Mereka mengirim utusan ke kediaman Penasehat Kim Jong Seo. Se Ryung: Dan aku akan dijodohkan?
Adiknya membenarkan, lalu berkata ia tahu Se Ryung tidak ingin menikah, Se Jeong minta Se Ryung mengatakan itu pada Ayah dan Ibu, agar membiarkan ia saja yang menikah.
Se Jeong: Putra bungsu dari penasehat kanan kita yang agung. Kim Seung Yoo.. bukankah namanya memiliki kesan agung?
Se Ryung: Sekalian saja ke Aula Jami (Aula Kerajaan Istana Gyeongbok) Se Ryung berkata kalau mereka harus menemui Putri untuk memberi salam. Se Jeong tidak mau dan minta Se Ryung saja yang melakukannya. Se Jeong kesal, ia sama sekali tidak punya rasa hormat pada putri yang terlalu mengagungkan kecantikannya sendiri.
Putri Kyung Hye (So Ran, Lie To Me) sedang belajar. Guru menjelaskan tentang ajaran Confucius, Jaesang Bulgyo, Goyi Bulwi = Menjadi tinggi namun tetap rendah hati, menjadi bermartabat tapi tetap adil. Menjadi agung tapi tetap sederhana, menjadi agung dan tetap adil untuk mendapatkan rasa hormat. Goyi Bulwi, Soyi Jangsugwi ... Putri Kyung Hye bosan. Guru..
Guru: Ya, Yang Mulia P. Kyung Hye: Sepertinya aku tidak menemukan kalimat yang baru saja kau kutip.
Guru bingung, bagaimana bisa. Putri Kyung Hye yakin.
Guru: Hamba anda ini sudah mempelajari buku ribuan kali...
P. Kyung Hye marah: Apa kau menuduhku melakukan pemalsuan?
Guru: Hamba tidak akan pernah berani..
P. Kyung Hye menggoda gurunya untuk mendekat, ayo kesini dan periksalah sendiri. Guru terpaksa membuka tirai dan tertegun dengan wajah Putri yang memang cantik. Guru mendekat dan mencari kalimat yang dimaksud. Putri Kyung Hye memegang tangan gurunya dan mendekat. Dayang membuka pintu, apa yang terjadi? Guru itu ketakutan dan melarikan diri. Pusat pengajaran Kerajaan gempar, para profesor pusing, Oh ini mengerikan! Yang Mulia Putri menggunakan kecantikannya untuk menantang gurunya? Mereka bingung, setiap guru baru yang dikirim pada Putri selalu menghadapi nasib yang sama. Reputasi Universitas Sungkyunkwan kita dipermalukan.
Seorang Profesor mengeluh, Im Chang Gyo, Lee Eungsu, Gil Byeongwon semuanya mengundurkan diri karena Putri. Dan tidak hanya itu, sekarang bahkan Guru Yeom? Apa aku tidak memperingatkanmu untuk jangan pernah mengangkat tirai?
Guru Yeom mengemasi buku2nya.
Kenapa kau seperti ini? Tuan Putri sedang menunggumu di kediaman-nya, selesaikan pelajarannya.
Guru Yeom: Saya hanya bisa berkata kalau saya sudah mempermalukan diri sendiri.
Mereka membujuk Kepala Profesor untuk mengirim guru baru untuk Putri. Profesor itu kesal, kemana orang itu.. Apa yang membuatnya terlambat. Kim Seung Yoo datang terlambat. Ia minta maaf dan nyengir. My goodness.....it's Yeom Jeong! yay! Profesor Kepala mengajak Kim Seung Yoo keluar dan tanya kemana saja Seung Yoo, kenapa baru datang.
Seung Yoo: Saya terlalu banyak belajar Dok Seo Sam Do di perpustakaan, saya takut saya mungkin.. (Dok Seo Sam Do = Belajar dengan menggunakan tiga hal, dengan mata, mulut dan pikiran).
Profesor marah, ia sudah melihat tanda bibir merah di pipi Seung Yoo. Apa? Terlalu banyak belajar? Apa kau yakin tidak terlalu banyak menghabiskan malam dalam pelukan gisaeng? Lihat wajahmu itu!
Seung Yoo heran, wajah saya? Lalu meraba pipinya dan kaget melihat bekas lipstik di telapak tangannya, apa ini? Profesor semakin kesal, kau tanya aku?!
Seung Yoo merasa malu, anda mencari saya? Profesor minta Seung Yoo segera ke kediaman Putri. Seung Yoo heran, bukannya Guru Yeom yang mengajar Putri? Profesor Ketua berkata kalau guru Yeom mengundurkan diri.
Putri Kyung Hye menyirami bunga sambil ngomel. Dayangnya berkata Putri berlebihan. Kyung Hye melotot pada dayangnya. Se Ryung menghadap Putri. Se Ryung tampak gembira: Mama!
P. Kyung Hye mengajak Se Ryung melihat-lihat koleksinya. Ada banyak perhiasan berharga, binyeo (tusuk konde) dalam berbagai model, sepatu sutra, hanbok, peralatan make-up dll.
P. Kyung Hye heran, mengapa seorang Nona bangsawan ingin mengendarai kuda? Kau ini cukup aneh, melukai dirimu sendiri dan melakukan hal-hal tidak berguna.
Se Ryung membalas kata2 Putri: Mengapa Anda mengoleksi sepatu dari sutra padahal anda tidak pernah memakainya?
P. Kyung Hye: Karena aku menginginkannya.
Se Ryung: Sama dengan saya. Karena saya menginginkannya. Dan mencoba menghentikannya, membuat saya semakin ingin naik kuda.
P. Kyung Hye: Terakhir kudengar, kau bahkan bisa meraih pelananya?
Se Ryung bangga, ia memang berhasil meraihnya meskipun cuma sebentar.
Dayang Putri mengingatkan sudah waktunya belajar, Lady Se Ryung juga harus belajar. Putri marah2, belajar! belajar. Aku sudah kenyang dengan semuanya. Aku tidak mau pergi. Se Ryung kaget, bagaimana kalau Baginda mengetahuinya.
Putri Kyung Hye: Abba Mama tidak berdaya menghadapiku. Keduanya ketawa geli.
Se Ryung memikirkan pertunangannya dengan putra Penasehat Kim. P.
Kyung Hye tanya apa yang dipikirkan Se Ryung.
Se Ryung: Jika saya dikurung dalam rumah setelah menikah, mungkin saya mengerti penderitaan Yang Mulia.
P. Kyung Hye: Apa artinya itu?
Se Ryung: Bukankah terperangkap dalam istana ini rasanya sungguh menyesakkan?
P. Kyung Hye tidak merasa demikian, karena tidak ada yang tidak bisa ia temukan dalam istana ini. Coba lihat tamanku, kau tahu berapa banyak bunga langka yang memenuhinya?
Se Ryung: Dibandingkan dengan bunga yang sengaja ditanam dengan istimewa, saya lebih menyukai bunga yang tumbuh bebas di luar.
Dayang datang, ia berkata kalau sudah tahu siapa guru pengganti untuk Putri. Dia adalah guru Kim Seung Yoo. Putra bungsu penasihat Kim.
Se Ryung: Putra bungsu penasehat Kim? Kim Seung Yoo!
Kim Seung Yoo bersiap mengajar Putri dan ingat pesan Profesor, jangan pernah mengangkat tirai apapun yang terjadi. Ingat itu. Seung Yoo tersenyum geli. Ia jalan sambil kipas-kipas. Seung Yoo tidak sadar kalau di lehernya masih ada bekas lipstik hahaha Seung Yoo minta dayang mengumumkan kedatangannya.
Dayang: Yang Mulia, Guru Kerajaan disini.
Seung Yoo menghormat, suatu kehormatan untuk memberikan pengajaran pada anda. Anda kecewa dengan saya? Kenapa anda tidak mengeluarkan suara anda yang indah itu? Tolong buka buku tentang Bakti.
Seung Yoo tidak tahu kalau yang ia temui adalah Se Ryung. Sementara Putri Kyung Hye ada dalam tandu dan pura-pura sebagai Se Ryung dari kediaman Pangeran Suyang. Tandu mereka meninggalkan istana. Dijalan, P. Kyung Hye ingat saat Se Ryung membujuknya untuk tukar tempat.
Se Ryung: Yang mulia, apa anda tidak ingin melihat diluar pagar istana?
P. Kyung Hye: Bagaimana dengan pelajaran-nya?
Se Ryung bersedia menggantikan Putri. Putri marah, beraninya kau!
Se Ryung mengaku: Sebenarnya guru Kim Seung Yoo adalah calon suami saya. Saya ingin melihatnya sendiri. Putri jalan keluar bersama dayangnya. Dayang mengeluh, seharusnya Yang Mulia menghentikan Lady Se Ryung. Tapi kenapa anda justru kerjasama dengannya?
P. Kyung Hye minta dayangnya tidak menyebut Yang Mulia lagi. Kalau tidak aku akan menghukummu tanpa ampun.
Se Ryung berusaha melihat wajah Seung Yoo dari balik tirai, tapi tidak bisa.
Seung Yoo: Apa itu Tiga Kepatuhan? Mereka berkata kalau wanita harus mematuhi ayahnya saat muda, pasangannya setelah hidup dalam pernikahan dan anak laki mereka sampai kematian memisahkan mereka. Dengan kata lain, mereka menunjukkan bagaimana wanita hanya bisa hidup dalam bayang-bayang pria.
Se Ryung: Bayangan? Se Ryung sibuk memeriksa memar di pergelangan kakinya.
Seung Yoo merasa "Putri" mencoba menggodanya. Seung Yoo marah, tolong hentikan itu. Seung Yoo menantang "Putri", mungkin berikutnya adalah tirai? Biarlah kita mengagumi kecantikan yang sudah membuat seluruh akademi kerajaan kacau. Tapi tidak ada skandal yang akan membuat saya terbuai. Jika seorang putri menggunakan kecantikannya seperti hiasan murah, bukannya itu tidak berbeda daripada gisaeng rendahan? Saya tidak bisa lagi membiarkan usaha seperti ini untuk menantang guru-guru anda. Kita akhiri saja pelajaran hari ini. Tolong angkat tirainya. Seung Yoo benar2 mengangkat tirai yang memisahkan keduanya, Yang Mulia, apa..
Se Ryung terkejut, ia merasa marah. Lalu menunjukkan memar di mata kakinya. Memar, kau bisa melihatnya. Seung Yoo tertegun.
Se Ryung: Tidak melukai tubuh yang sudah diberikan oleh orang tua kita adalah dasar dari bakti, jadi aku hanya bisa memohon maaf karena membuatmu melihat pemandangan seperti ini. (Ajaran dalam kitam Hyodo klasik) Tapi, Guru. Apa aku mendengar sesuatu yang lebih pribadi? Katakan padaku, apa yang kau pikirkan? Melihatku mengangkat baju dalamku sehingga kau bisa mengintipnya? Atau mungkin kecupan lembut di lehermu itu? Se Ryung menyindir Seung Yoo, yang tampaknya terpelajar dan sopan. Tapi memiliki tanda dari gisaeng di tubuhnya. Berani menuduhnya berbuat macam-macam, bukankah ini munafik.
Se Ryung: Tapi ini adalah dinding istana yang agung yang kau masuki. Melihat kebiasaan yang biasa dilakukan di gibang benar-benar sungguh hina. Wanita mungkin akan jalan dibawah bayang-bayang pria, tapi wanita seperti apa yang akan percaya dan bergantung pada pria ceroboh dan palsu seperti itu?
Kim Seung Yoo kalah telak, ia jalan keluar. Tapi tersenyum lebar mengingat kata-kata "Putri"
Raja Munjong mendengar kalau Pangeran Suyang mengirim pesan ke Penasehat Kim, ia ingin tahu apa isinya. Tapi anak buah Raja tidak mengetahuinya. Raja sedang sakit dan tabib istana sedang merawatnya. Lalu kasim berkata kalau P. Suyang ingin menghadap. Raja segera meminta tabib istana untuk sembunyi. Raja tidak ingin adiknya tahu kalau dia sakit parah. Pangeran Suyang menghadap kakaknya. Keduanya membicarakan putri-putri mereka. Kita sudah dianugerahi anak perempuan yang hebat. P. Suyang membenarkan. Raja berkata kalau P. Kyung Hye tumbuh besar tanpa ibunya (Ratu Hyeondeok meninggal th 1441. Putri lahir th 1436, jadi sejak usia 5 th sudah tidak punya ibu.), Raja berharap P. Suyang bisa membantu Putri.
P.Suyang: Bukankah pria ceroboh ini (maksudnya dirinya sendiri) harus belajar memahami putrinya sendiri lebih dulu? Raja Munjong: Aku menyayangi Se Ryung bagai putriku sendiri. Kuharap kau melakukan hal yang sama pada Putri dan membantunya.
P. Suyang: Ya, Yang Mulia.
Raja Munjong: Apa kau bisa melakukan hal yang sama untuk Putra Mahkota (PM Yi Hong-wi, kelak Raja Danjong- Raja ke-6 Joseon)?
P. Suyang: Sudah seharusnya saya melakukannya.
Raja berkata ia merasa lega. P. Suyang pamit dan akan ke balairung (Pyeon Jeon), Saya akan menunggu Yang Mulia bersama anggota dewan disana. Setelah P. Suyang pergi. Raja Munjong terlihat sakit. Kasim Kepala panik dan memanggil Tabib istana lagi, tapi Raja minta Kasim merendahkan suara karena P. Suyang baru saja pergi. Tabib istana itu ternyata juga anak buah Pangeran Suyang. Ia lapor kalau Raja Munjong menanyakan isi pesan P. Suyang untuk Penasehat Kim. Tabib juga lapor kondisi kesehatan Raja.
Raja tiba di balairung istana. Agenda dewan adalah untuk mempercepat perjodohan Putri Kyung Hye. Raja ingin tahu pendapat para bangsawan.
Pangeran Anpyeong (Adik ke-3 Raja Munjong) berkata kalau pernikahan Putri bukan saja penting untuk negara, tapi juga langkah penting yang harus diambil Putri sebagai keturunan Raja. Setelah mereka memilih Menantu Kerajaan untuk Putri, mereka juga harus memilih calon Putri Mahkota (untuk PM Yi Hong - kelak Raja Danjong). Ini akan memperkuat posisi Putra Mahkota. Menteri
Onnyeong mengusulkan agar Menantu Kerajaan dipilih oleh Komite Keluarga Kerajaan yang dipimpin Pangeran Suyang.
Pihak lain tidak setuju, jika harus memilih Menantu Kerajaan maka itu adalah tugas Kementrian Ritual (Yejo), bukan Komite Kerajaan.
Yang Mulia, mohon anda mempercayakan pemilihan pada kementrian ritual.
Pihak P. Suyang tidak setuju dan berkata sejak Mendiang Raja (Sejong Dae Wang/ Raja Besar Sejong), Komite Kerajaan telah dipercaya untuk memutuskan masalah Keluarga Raja, apa maksud anda ritual perjodohan bukan masalah keluarga? Kim Jong Seo berkata kalau jelas itu adalah masalah negara!
P. Suyang memutuskan untuk mengikuti saran Penasehat Kim. Bagaimana bisa masalah politik kecil menghalangi acara yang besar seperti ini. Kita seharusnya dengan senang hati menyerahkan masalah ini pada Kementrian Ritual. Setelah pertemuan itu, pihak lawan politik P. Suyang heran, bagaimana P. Suyang bisa menyerah dengan begitu mudah? Mereka dengan senang hati menyerahkan masalah ini ke kementrian Ritual? Apa sebenarnya rencana mereka? P. Suyang mendekati Penasehat Kim, saya menunggu jawaban pesan itu, Tuan. Raja Munjong mengamati mereka semua dengan cemas.
Kasim lapor kalau putra bungsu Kim Jong Seo ditunjuk sebagai Guru Putri Kyung Hye yang baru.
Jung Jong lari ketakutan, ia dikejar-kejar preman. Mungkin lintah darat.
Putri Kyung Hye menikmati perjalanan-nya keluar istana, terpesona dengan jalanan ibukota yang sibuk dan dipenuhi rakyat. Saat itu tandu Puteri berhenti dan ia ingin melihat tempat lain.
Dayang Putri pergi memanggil tukang tandu. Tiba-tiba seorang pria menerobos masuk ke dalam tandu Puteri.
Putri Kyung Hye kaget: Sia..siapa kau?
Pria itu, Jung Jong (kelak menjadi suami Putri Kyung Hye), justru terpana melihat kecantikan Puteri. Putri marah, aku tanya padamu! Jung Jong panik, hush..ia menutup mulut putri dengan tangannya.
Putri murka! ia menampar Jung Jong. Beraninya kau! singkirkan tangan kotormu! Jung Jong terpana melihat kecantikan Putri Kyung Hye. Putri tampak syok. Jung Jong sedang melarikan diri dari kejaran lintah darat. Mereka berhasil menangkap Jung Jong yang masih terpesona dengan Kyung Hye.
Anak buah lintah darat itu menemukannya: Ini dia Tuan! disini!
Jung Jong dibawa pergi, tapi Jung Jong justru terus saja memandangi P. Kyung Hye dengan tampang bloon.
Dayang Putri lari, Yang Mu..maksud saya Nona. Apa anda tidak apa-apa?
Kyung Hye gemetaran, Mak Son..sudah cukup. semua ini menakutkanku. Kita segera kembali! Kyung Hye tidak ingin melihat Jung Jong yang dipukuli oleh anak buah lintah darat itu.
Kyung Hye: Kau tidak boleh mengatakan pada siapapun mengenai ini.
Mak Son: Ya.
Sementara itu Se Ryung masih kesal dengan pengajaran Seung Yoo tentang wanita yang hanya bisa hidup dalam bayang-bayang pria.
Dayang Putri masuk, Lady Se Ryung. Ini gawat. Yang Mulia Putra Mahkota menuju kesini.
Se Ryung kaget: Apa?
PM Hong Wi sampai di kediaman kakaknya. Dayang mengumumkan kedatangan-nya, Yang Mulia, PM ingin menghadap.
Se Ryung kelabakan, tapi untung Putri Kyung Hye tiba tepat waktu.
Yang Mulia.. PM Hong Wi: Noonim, ini Hong Wi. Kakak? PM Hong Wi masuk dan memberi salam pada Putri juga Se Ryung. PM berkata kalau dia mendengar soal perjodohan kakaknya. Putra Mahkota merasa cemas, Ibu sudah lama meninggal dan jika kakak juga meninggalkan istana, apa yang akan terjadi denganku?
P. Kyung Hye: Aku hanya melakukan tugasku saat waktunya tiba. Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk tidak pernah menunjukkan kelemahan di depan orang lain? Yang Mulia...suatu hari nanti kau akan mengambil alih negara kita. Kesulitan apapun yang kau hadapi, kau harus tetap tenang.
PM Hong Wi: Saya pasti sudah membiarkan kelemahan mempengaruhi pikiran saya untuk sekejap. Saya akan pergi sekarang. Kasihan..Putra Mahkota masih remaja dan ia hanya bergantung pada kakaknya. Sementara Ibu sudah meninggal dan Raja sakit-sakitan.
Setelah Putra Mahkota pergi, Se Ryung tanya apa Putri menikmati perjalanan-nya keluar istana? Putri Kyung Hye tidak mengaku kalau merasa senang, ia hanya berkata biasa saja. Semua kebisingan itu meracuni telingaku.
Kyung Hye: Belum lagi betapa sulitnya bernafas dengan semua debu itu.
Se Ryung: Benarkah?
P. Kyung Hye: Katakan padaku, bagaimana dengan calon pendampingmu itu?
Se Ryung berkata kalau pria itu jenis yang suka pergi ke Gibang dan mendapatkan tanda (lipstik) di lehernya. Seorang Han Ryang (Sarjana tidak berguna yang biasanya tidak menggunakan ilmunya dengan efektif. Yeah..) Putri heran, bagaimana orang seperti itu bisa menjadi guru kerajaan? Dan bagaimana Se Ryung bisa melihat tanda semacam itu? Apa kau mengangkat tirainya? Dayang Putri membela Se Ryung, tapi itu bukan salah Lady Se Ryung, guru yang mengangkatnya sendiri. Putri merasa itu lebih baik, karena sekarang Guru Kim menganggap Se Ryung sebagai dirinya, ini menguntungkannya. Putri tidak harus menghadiri pelajaran dan bisa menyirami bunga di tamannya.
Putri: Jadi aku akan membiarkanmu dan calon pendampingmu untuk bisa akrab.
Se Ryung: Yang Mulia!
Shin Myun berlatih bersama anak buahnya. Shin Myun berhasil mengalahkannya dengan merampas dua pedang dari lawannya. Kim Seung Yoo menonton latihan itu dan tersenyum. Apa anak buahmu tahu kalau atasan mereka menghabiskan malam dengan minum2?
Shin Myun: Lihat siapa yang bicara. Satu-satunya hal yang bisa kau ajarkan pada orang adalah seni minum kan? Jika kau mau berhenti minum, kau harus menjauhi Jong (Jung Jong). Mereka bertaruh kalau Jung Jong pasti ada di Gibang, apa dia bisa menolak rasa manis menyenangkan dari anggur? Mereka jalan ke kota dan melihat Jung Jong dibawa paksa oleh para lintah darat.
Seung Yoo : Bukankah itu dia?
Shin Myun langsung membentak mereka, beraninya kalian memperlakukan seorang Yangban seperti ini? Mereka berkata kalau bangsawan ini menolak membayar hutangnya pada mereka. Jadi mereka akan mengawal Jung Jong ke tempat mereka untuk diskusi. Benar kan, Tuan Muda?
Jung Jong: Aku tidak pernah berkata aku tidak akan membayar hutangku.
Shin Myun minta mereka melepaskan Jung Jong, aku akan menyelesaikannya nanti. Mereka ingin tahu bagaimana caranya. Shin Myun menunjukkan badge-nya, apa ini tidak cukup menjawab pertanyaanmu? Lintah darat itu mencibir, Petugas Kehakiman dari Ibukota (Hanseong = Kantornya Jang Mu Yeol di Dong Yi), aku mengerti. Dia berkata pada Jung Jong, kalau Jung Jong beruntung memiliki teman yang cukup berpengaruh. Mereka pergi.
Putra Mahkota berlatih memanah disaksikan Raja Munjong dan Kim Jong Seo. Putra Mahkota tidak berhasil mengenai sasaran. Raja resah, Menghadapi kelemahan seseorang memerlukan keberanian besar. Jangan biarkan itu mempengaruhi tujuan. Apa kau tidak juga semakin menguasainya?
Raja: Suyang dilahirkan untuk menduduki takhta.
Kim Jong Seo terkejut: Yang Mulia...itu terlalu berprasangka.
Raja merasa waktunya tidak lama lagi, tanpa dukungan ayahnya, bagaimana anak itu bisa menahan pamannya yang ambisius.. Kim Jong Seo: Yang Mulia..
Raja berkata ia akan bersedia menemui ajalnya dengan sukarela jika ia bisa memastikan keamanan Putra Mahkota.
Kim Jong Seo merasa sedih, jangan membuat pelayan Anda mendengar ucapan seperti itu. Raja merasa bisa mengandalkan Kim Jong Seo selamanya, tapi sayangnya ia tidak bisa lagi melakukannya.
Kim Jong seo kaget: Apa yang membuat Anda berpikir seperti itu? Bolahkah saya mengetahui alasannya, Yang Mulia?
Munjong: Apa yang kau rencanakan bersama Suyang?
P. Suyang juga bertemu dengan sekutunya. Mereka merasa Raja tidak akan diam saja setelah mendengar kalau P. Suyang mengirim pesan ke kediaman Penasehat Kim. Sampai sekarang Kim Jong Seo belum juga mengirimkan jawaban atas tawaran pertunangan dari P. Suyang. Sementara Kim Jong Seo dan Raja sangat dekat hubungannya. Ini berarti Kim Jong Seo tidak akan masuk ke dalam kelompok Suyang. Suyang bertekad untuk mengikat keluarga dengan Kim Jong Seo.
Kim Seung Yoo, Shin Myun, dan Jung Jong minum bersama dibawah cahaya bulan. Seung Yoo dan Shin Myun mencemaskan Jung Jong yang tidak bisa membayar hutangnya. Apa kau tidak tahu betapa berbahayanya lintah darat pasar itu. Mereka menginginkan lebih banyak darimu tidak peduli betapa parahnya sakit ibumu. Seung Yoo dan Shin Myun menawarkan bantuan, berapa jumlahnya? Tapi jangan berpikir kalau kami tidak akan meminta bunga. Jung Jong masih terpesona dengan gadis yang ia lihat di tandu tadi, aku melihat seorang gadis dengan kecantikan yang tidak tertandingi hari ini. Mungkin hanya bisa ditandingi oleh kecantikan bunga delapan propinsi, Putri Kyung Hye.
Seung Yoo: Bunga tercantik? tidak sejauh itu...dia terlihat biasa saja bagiku.. Semua kaget, jangan bilang kau sudah melihat Putri Kyung Hye? Ayo katakan sesuatu.
Seung yoo mengaku kalau ia dipercaya menjadi guru Sang Putri. Teman-nya tidak percaya, kenapa kau baru mengatakan ini pada kami sekarang? Apa dia benar2 sangat cantik?
Seung Yoo: Putri atau bukan, dia hanyalah seorang wanita.
Ketiganya pulang dengan mabuk. Shin Myun menggendong Jung Jong di punggungnya. Seung Yoo sampai rumah, ia mabuk. Ayah, saya pulang. Ada tamu ya?
Kim Jong Seo: Kau minum lagi?
Seung Yoo berkata hanya minum sedikit dengan teman. Ayahnya menyuruh Seung Yoo tidur. Ternyata Kim Jong Seo sedang menerima P. Suyang. Suyang berkata kalau Seung Yoo sepertinya anak muda yang cukup berani.
P. Suyang: Sayangnya aku tidak bisa mengatakan hal yang baik tentang putriku.
Kim Jong seo tanya apa hanya itu niat perjodohan ini. P. Suyang berkata kalau Penasehat dan dirinya yang bisa mencegah terjadinya tragedi.
Kim Jong Seo: Tragedi?
P. Suyang: Jika aku berkata setelah Yang Mulia mangkat..
Kim Jong Seo marah, jaga perkataan anda!
P. Suyang berkata kalau ia bersumpah akan melindungi takhta dan juga Putra Mahkota. Apa Tuan akan mempercayaiku?
Kim Jong Seo: Bahkan sampah yang berkeliaran di jalan tidak akan percaya itu. Kau adalah orang yang akan menyarankan kalau satu-satunya cara melindungi keturunan-nya adalah membantai calon yang tepat untuk menduduki takhta, Suyang.
P. Suyang tahu, kalau ini berarti salah satu dari mereka akan mati demi bertahan. Ini bukan hanya kita Tuan. Apa anda siap menyaksikan anak-anak kita harus menanggung ini semua? Tapi jika kita bergabung, hidup mereka tidak perlu dikorbankan dengan sia-sia.
Putri Kyung Hye mulai senang dengan pertukaran mereka. Ia berkata tidak ada pilihan lain selain melakukannya. Putri berkata jika memang Se Ryung tidak tahan lagi, ia bisa mengatakan-nya pada Kim Seung Yoo yang sebenarnya. Putri sendiri yang membantu Se Ryung mengenakan hanboknya. P. Kyung Hye juga memasangkan hiasan/norigae di hanbok Se Ryung.
Waktunya belajar. Seung Yoo ingin mengatakan beberapa aturan sebelum belajar. Seung Yoo berkata ia akan mengingat kata-kata Putri, tapi Putri juga harus tetap serius saat belajar. Seung Yoo tidak ingin menerima gangguan apapun. Putri juga harus mengartikan setiap kalimat, lalu catat semua hal penting yang saya ajarkan. Anda juga harus menyerahkan catatan itu pada pertemuan berikutnya serta menghafal isi hasil belajar kita pada hari itu. Seung Yoo akan melakukan ujian lisan jika Putri gagal. Kenapa anda tidak menjawab?
Se Ryung: Aku akan melakukannya.
Seung Yoo: Terima kasih Yang Mulia.
Se Ryung: Jika kau menyalahgunakan posisimu sebagai guru untuk membalas apa yang terjadi kemarin, sebagai seorang murid aku tidak akan membantah. Mengenai sikap guru sebelumnya, aku akan memberikan maaf dengan lapang dada. Keduanya sepakat melanjutkan pelajaran.
Raja Munjong tiba-tiba mengunjungi Institut Kerajaan (Jong Hak). Para Profesor kaget, Yang Mulia. Raja berkata ia dengar putri sudah berganti guru lagi. Profesor Kepala minta maaf, Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan hamba. Raja ingin menemui Putri.
Sementara itu Seung yoo mulai mengetes "Putri"
Seung Yoo: Bibeop buleon, Bido bulhaeng.
Se Ryung: Bicara dengan kata yang tepat dan tidak mengambil jalan yang salah.
Seung Yoo: Gumu Taekeon, Shinmu Taekhaeng.
Se Ryung: Bicara dengan kata-kata yang sopan/tidak semaunya. Berlaku seperti yang sudah dicontohkan (yang baik).
Seung Yoo terlihat kagum, Jaeosabu Isamo Ihaedong.
Se Ryung: Jika kau mencintai ibumu seperti halnya ayahmu, mereka akan sama-sama dicintai.
Seung Yoo: Jaeosabu Isagun Igyeongdong
Se Ryung: Mencintai Penguasamu seperti yang kau lakukan pada ayahmu dengan sikap penghormatan yang sama.
Seung Yoo: Anda menyebutkan artinya dengan lancar. Cukup mengagumkan.
Baginda tiba. Seung Yoo berdiri menghormat. Profesor mengenalkan Kim Seung Yoo sebagai guru baru Putri. Raja berkata ia ingin melihat bagaimana putri belajar, ia berterima kasih pada Seung Yoo.
Seung Yoo: Ini sama sekali bukan beban, Yang Mulia.
Raja tanya apa dia bisa duduk untuk mengikuti proses belajar. Seung yoo mengiyakan. Tapi Se Ryung panik, bagaimana kalau Pamannya tahu. Seung Yoo mulai mengajar lagi, Go Mochwigiae, Igun Chwigigyeong, Gyeomji Jabuya. Yang Mulia tolong jelaskan artinya. Se ryung tidak ingin Raja tahu, jadi ia tidak menjawabnya, hanya bergumam saja. Raja Munjong berkata kalau Putri sepertinya masih butuh bimbingan, Aku harap Guru Kim bisa menjadi pembimbingnya. Seung Yoo tampak malu, Maafkan hamba Yang Mulia. Raja sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan ini, sudahlah. Raja tampak senang dengan Kim Seung Yoo dan ia menolak menemui Putrinya. Raja tidak ingin mengganggu proses belajar putrinya.
Raja: Kudengar kau tampan dan pintar. Ajarkan pengetahuan berhargamu itu kepada Putra Mahkota juga bukan hanya untuk Putri.
Seung Yoo: Kemurahan Paduka tidak terukur. Raja pergi.
Se Ryung bernafas lega, ia lolos kali ini. Tapi Seung Yoo marah, Yang Mulia, Anda memiliki bakat mengagumkan untuk mempermalukan guru Anda.
Se Ryung lapor ke Putri Kyung Hye, Baginda mengunjungi Jong Hak. Putri kaget, bagaimana bisa? Se Ryung berkata untung saja pertukaran mereka tidak diketahui Baginda. Tapi bagaimana kalau Raja datang lagi.. P. Kyung Hye menenangkan sepupunya, Abba Mama tidak akan datang lagi, setelah pelajaran Klasik, guru akan diganti. Bertahanlah sebentar lagi. Atau kau ingin mengungkap kebenaran-nya sekarang?
Se Ryung: Tidak. Saya tidak akan membuat Yang Mulia dalam kesulitan karena saya.
Anak buah Suyang menghadap dan berkata kalau Baginda memanggil Pangeran Suyang ke istana.
Se Ryung mencoba sekali lagi untuk naik kuda dan akhirnya ia berhasil.
Se Ryung perlahan-lahan menjalankan kudanya, ia gembira sekali. Sementara Kim Seung Yoo masih kesal karena dipermalukan "Putri". Lalu Seung Yoo melihat Se Ryung. Ia mengikuti Se Ryung. Seung Yoo bingung, Yang Mulia...apa ini? Lalu ia melihat kalau kuda Se Ryung kehilangan kendali dan Se Ryung menangis ketakutan di punggung kuda. Seung Yoo lari mencari kuda dan ia bergegas menyusul Se Ryung.
Raja Munjong mengadakan pertemuan, ia mengumpulkan semua menteri dan membuat pengumuman. Raja sudah memilih sendiri calon Menantu Kerajaan untuk Putrinya. Para menteri ingin tahu siapa calonnya.
Raja Munjong: Aku telah memilih Putra Penasehat Kim Jong Seo sebagai Menantu Kerajaan. Pangeran Suyang dan Penasehat Kim Jong Seo sama-sama kaget, mereka juga tidak tahu menahu masalah ini.
Seung Yoo mengejar Se Ryung dan berhasil melompat ke kuda Se Ryung, tapi Seung Yoo tidak bisa menghentikan kuda itu. Kuda itu terus saja berlari mendekati tebing. Seung Yoo tidak punya pilihan, kecuali memeluk Se Ryung erat-erat dan melompat dari kuda!
Kim Seung Yoo memacu kudanya mengejar kuda "Putri". Sementara Se Ryung mulai kehilangan kendali atas kudanya. Ia ngeri saat melihat belokan tajam di atas tebing.
Seung Yoo tahu situasinya memang berbahaya. Ia mendekat ke kuda Se Ryung dan melompat ke atasnya. Se Ryung kaget, tapi saat kuda mereka sudah hampir terjun ke jurang...Seung Yoo memeluk Se Ryung erat2 dan melompat dari atas kuda.
Raja Munjong mengumumkan kalau ia sudah memilih Jik Gang Kim Seung Yoo sebagai Menantu Kerajaan/Pangeran Pendamping untuk P. Kyung Hye. Kim Jong Seo dan Pangeran Suyang kaget.
Dayang Putri lari-lari, Yang Mulia! Yang Mulia! P. Kyung Hye heran, kenapa kau panik sekali? Dayang Eun Geum lapor kalau Baginda sudah memilih Kim Seung Yoo sebagai calon suami Putri.
P. Kyung Hye terbelalak: Jikgang Kim Seung Yoo? (Jikgang: Pejabat tingkat 5, bekerja sbg pegawai negri di Sungkyunkwan).
Seung Yoo dan Se Ryung jatuh berguling-guling di tanah. Se Ryung langsung berdiri dan melihat ke bawah tebing. Seung Yoo menarik Se Ryung menjauh, Anda hampir kehilangan nyawa anda.
Seung Yoo marah: Apa Yang Mulia punya dua nyawa? Bagaimana seorang wanita bisa demikian ceroboh?
P. Onyeong Pihak Pangeran Suyang protes, tolong batalkan keputusan Baginda. Bagaimana bisa memilih Puma (Pangeran Pendamping) tanpa mengikuti prosedur pemilihan? Ini melanggar aturan Kerajaan yang ketat.
Raja Munjong tanya apa keinginan-nya memilih Pangeran pendamping melanggar aturan Kerajaan?
Pejabat Kwon Ram: Bagaimana seseorang yang belum lulus tes kualifikasi bisa menjadi Pangeran Pendamping?
Raja: Apa maksudmu putra Perdana Menteri Kim jong Seo, Kim Seung Yoo tidak memenuhi syarat menjadi Pangeran Pendamping? P. Suyang: Hamba, Suyang ingin berbicara, karena Yang Mulia Raja sudah memutuskan untuk mengangkat Kim Seung Yoo sebagai Pangeran Pendamping, bagaimana kita bisa bertindak semau sendiri? Lagipula, sesuai pengetahuan saya. Karakter dan kepandaian Kim seung Yoo, sama dengan ayahnya. Dia akan menjadi Pangeran Pendamping yang cocok. Tapi, aturan kerajaan tidak boleh diabaikan. Kita bisa menyederhanakan-nya dan memasukkan lamaran untuk menunjuk Kim Seung Yoo sebagai Pangeran Pendamping. Jika saya ditunjuk sebagai Juhon (Juhon = Orang yang bertanggung jawab dalam masalah pernikahan Istana), saya akan merasa sangat berbahagia dan terhormat. Raja Munjong terpaksa setuju, Suyang cocok sebagai Juhon. Kita akan memprosesnya.
Setelah rapat selesai, Kim Jong Seo bertemu dengan Pangeran Suyang. Suyang berkata kalau sekarang ia mengerti jawaban Kim Jong Seo dari lamaran yang diajukannya. Kau memilih membuangku demi Yang Mulia. Selamat.
Kim Jong Seo juga tidak tahu bagaimana menjawabnya. Suyang Dae-gun pergi tanpa menunggu jawaban.
Kim Seung Yoo mengecek kudanya dan melihat Se Ryung yang duduk membersihkan diri.
Se Ryung tampak terkejut karena roknya sobek. Kim Seung Yoo jalan mendekat dan marah, bagaimana anda bisa bertindak begitu sembrono? Tanpa melihat kenyataan kalau anda seorang Putri, di Joseon, bahkan seorang gadis biasa, tidak akan di tengah hari seperti ini, berani menunggang kuda di tengah jalan!
Se Ryung: Apa kau berkata dengan berani?
Seung Yoo: Saya akan kembali ke istana sekarang untuk menghukum penjaga dan dayang yang mengijinkan Putri meninggalkan istana sendirian.
Se Ryung berdiri, kalau ada orang yang harus dihukum, kau juga salah satunya. Kau berani menggunakan bahasa yang tidak sopan seperti "manja" dan "berani" untuk menggambarkan seorang Putri.
Seung Yoo: Apa?
Se Ryung mengancam, kalau Seung Yoo tidak mau ikut terseret masalah ini, sebaiknya diam saja dan pergi saja. Seung Yoo berkata kalau ia ingin sekali pergi, tapi sebagai guru Putri, dia harus tanggung jawab. Naiklah ke kuda.
Se Ryung: Pinjamkan aku punggungmu. Seung Yoo kaget, punggung?
Se Ryung: Bukankah kau mengatakan padaku untuk naik ke atas kuda?
Seung Yoo tidak percaya, anda akan menginjak punggungku untuk naik ke atas kuda? Se Ryung merasa itu tidak ada salahnya, kau tidak bisa melakukannya karena harga dirimu? Di depan Putri negeri ini, kau masih berani mencemaskan harga diri seorang pria? Hahaha.. kalau Sukjong diinjak Dong Yi, kali ini Seung Yoo harus-harus membungkuk untuk diinjak Se Ryung.
Se Ryung bertumpu diatas punggung Seung Yoo untuk naik ke atas kuda. Seung Yoo meringis menahan sakit. Se Ryung hanya berkata: Maaf.
Seung Yoo jalan sambil memegang kekang kuda, ia heran kenapa Se ryung naik kuda padahal takut.
Se Ryung: Bagaimana pria bisa mengerti perasaan hati wanita?
Seung Yoo: Jika saya berpikir sebagai guru dan bukannya pria, mungkin saya akan bisa mengertinya.
Se Ryung: Benarkah? Jika kau mengendarai kuda di tempat terbuka yang luas, apa kau akan merasa bebas? Kau harus pergi secepat mungkin untuk merasakan angin. Setakut apapun aku, aku masih berharap untuk mengalaminya sekali. Sebagai wanita, akan lebih sulit bagiku untuk melakukan kontak dengan dunia luar setelah menikah. Itulah mengapa aku membutuhkan kenangan yang indah, yang bisa membantuku melawan kehidupan yang sulit dan membosankan.
Seung yoo merenungkan kata-kata Se Ryung dengan serius.
Putri Kyung Hye ingin menghadap ayahnya. Tapi Kasim berkata kalau Baginda sedang membahas masalah penting dengan Wakil Perdana Menteri.
Raja Munjong tampak senang dan berkata kalau Putri dan Seung Yoo adalah pasangan yang dijodohkan oleh langit. Kim Jong Seo berkata kalau putranya masih banyak kekurangan. Tapi dia akan menjadi bantuan besar untuk Baginda.
Raja: Bukan untukku, tapi untuk Putra Mahkota.
Kim Jong Seo: Untuk Putra Mahkota, tentu saja.
Seung Yoo membawa Se Ryung ke Gibang. Se Ryung kaget, dimana ini?
Seung Yoo: Anda tidak bisa memasuki istana dengan penampilan seperti ini. Kita disini untuk meminjam baju. Kita segera kembali ke istana, setelah anda berganti baju.
Se Ryung ragu-ragu, Seung Yoo: Anda tidak akan turun? Se Ryung terpaksa ikut masuk.
Di dalam, Seung Yoo disambut oleh para gisaeng dengan hangat, Selamat datang, Tuan Muda. Ayo kedalam, kenapa tuan tidak datang semalam? Seung Yoo berkata ia datang untuk meminjam baju bersih. Mereka heran, untuk apa? Untuk apa, Orabuni? Buat apa? Lalu mereka melihat Se Ryung. Siapa Nona yang terlihat membosankan ini? Para gisaeng itu mengejek, wajahnya begitu polos dan lugu...aku ingin tahu habis bergulingan dari mana dia. Lalu Gisaeng itu menyadari kalau baju Seung Yoo juga kotor, apa kalian berdua bergulingan bersama? Mereka cekikikan. Seung Yoo membentak, kalian semua! Dia bukan orang yang bisa kalian jadikan lelucon! Tunjukkan kamar untuknya!
Se Ryung diantar ke sebuah kamar dan ia mengamati Seung yoo dari jendela. Seung Yoo dikerumini Gisaeng. Se Ryung ngomel, dasar buaya..tidak bermoral. Se Ryung menutup jendela dengan kesal. (Se Ryung pasti jengkel karena "tunangan-nya" terbukti biasa main di Gibang).
Tiba-tiba seorang pria mabuk masuk dan mengira Se Ryung seorang gisaeng, oh kekasihku disini! Kesini sayang.. Se Ryung kaget, ia cepat berdiri dan menghindar. Kau salah orang. Pria itu terus saja menguber Se Ryung. Untung seorang Gisaeng masuk dan membujuk pria itu untuk pergi. (Kalau ngga, apa mau dipenggal P. Suyang? haha..)
Se Ryung tampak ketakutan. Sementara Seung Yoo sibuk memilih-milih hanbok. Seung Yoo stress, tidak ada hanbok Gisaeng itu yang tidak transparan. Aku bisa melihat melaluinya! Apa tidak satupun dari kalian yang punya baju yang pantas untuk dipakai?
Seung Yoo akhirnya memilih satu set Hanbok dan masuk ke dalam kamar Se Ryung. Tapi tidak ada siapapun. Ia heran dan ingin keluar, tapi melihat ujung rok Se Ryung dari balik sekat kamar. Se Ryung takut kalau dikira Gisaeng lagi, makanya ia sembunyi. Se Ryung sepertinya kelelahan. Ia tertidur di balik sekat itu. Seung Yoo melihatnya dan tersenyum geli. Seung Yoo membungkuk dan mengamati wajah Se Ryung dengan dekat sekali. (Mau Putri atau tidak, Seung yoo sudah jatuh hati pada Se Ryung.) Seung Yoo meletakkan hanbok dan akan pergi. Ia justru melihat mata kaki Se Ryung yang bengkak. Beberapa saat kemudian, Se Ryung terbangun dan heran melihat kompres di kakinya.
Ia mengambil bahan untuk kompres, sepertinya ada yang menumbuk tanaman obat dan mengolesnya ke mata kakinya.
Se Ryung mengenakan baju gisaeng dan mengendap-endap keluar. Ia bertemu Seung yoo, anda mau kemana Yang Mulia? Se Ryung berkata ingin mencari kudanya. Seung Yoo berkata kalau kudanya sudah terlalu lelah untuk membawa Se Ryung. Saya sudah menyiapkan sebuah Gama (tandu) untuk anda, ayo. Se Ryung protes, mengapa kau memilih setelan memalukan ini untukku? Tolong pilihkan setelan yang lebih terhormat.
Seung yoo: Terhormat? Untuk seorang wanita yang tidur dengan kaki terjulur keluar tadi, benar2 tidak cocok menggunakan kata itu. Sekarang istana pasti kacau karena mencari Anda. Tolong segera kembali.
Se Ryung mengikuti Seung Yoo pergi. Seorang gisaeng mencuri dengar pembicaraan mereka, ia heran Yang Mulia Putri? Saat keluar, ternyata petugas tandu tidak ada. Seung Yoo bingung, kemana mereka. Se Ryung sadar kalau norigae pemberian Putri hilang. Se Ryung minta Seung Yoo mencarinya lagi di dalam. Seung Yoo pergi ke dalam dan mendapatkan norigae itu. Seung Yoo keluar, sekarang tukang tandu sudah lengkap. Ia berkata pada Se Ryung, yang dikira ada dalam tandu, kalau ia sudah kembali. Tidak ada sahutan.
Seung Yoo mengetuk tandu dan masih tidak ada suara. Ia membuka jendela, ternyata tandu kosong. Seung Yoo kebingungan dan mencari Se Ryung. Se Ryung bersembunyi di sudut, ia melihat Seung Yoo yang kelabakan sambil tersenyum tipis. Se Ryung bergegas pulang.
Seung Yoo pergi ke istana. Penjaga heran, bukankah ini Jikgang Kim? kenapa disini di jam selarut ini? Seung Yoo nyengir, ia berkata ke istana untuk memeriksa mereka, apa mereka bertugas dengan baik. Penjaga itu berkata kalau Seung Yoo punya selera humor. Seung Yoo berkata kalau ia meninggalkan buku di dalam, ia harus mengambilnya kembali.
Penjaga mengijinkan masuk. Seung Yoo langsung ke kediaman Putri. Dayang Eun Geum menemui Seung Yoo, ada masalah apa? Seung Yoo menanyakan Putri. Eun Geum heran kenapa Seung Yoo tanya.
Seung Yoo: Aku harus mengetahuinya. Eun Geum berkata kalau Putri menghadap Raja. Seung Yoo lega, kalau begitu dia sudah kembali. Eun Geum bingung, apa? Tidak apa-apa kata Seung Yoo. Ia hanya mengembalikan bungkusan, dan minta Eun Geum menjaga Putri baik-baik. Jika terjadi sesuatu pada Putri, kau akan dihukum berat.
Eun Geum: Ya. Setelah Seung Yoo pergi, Eun Geum membuka bungkusan, ternyata Norigae milik Putri.
Raja Munjong tanya apa Kyung Hye begitu membenci Kim Seung Yoo?
Kyung Hye: Tidak ada yang perlu disukai atau tidak disukai.
Raja berkata kalau ia dengar Kyung Hye sudah mengikuti pelajaran Kim Seung Yoo dengan rajin, itu sebabnya Raja yakin kalau Kyung Hye tidak akan menolak Seung Yoo.
Putri: Saya masih akan tetap berada di sisi Putra Mahkota, tolong tunda proses pemilihan Pangeran Pendamping.
Raja: Jika kau benar2 mencemaskan Putra Mahkota, kau harus menikahi Kim Seung Yoo. Berapa lama kau akan bisa ada di samping Putra Mahkota? Sampai dia dewasa? Atau sampai Putra Mahkota naik takhta? Putri menahan tangisnya, Abba Mama! Raja: Orang yang bisa melindungi Putra Mahkota bukanlah ayahnya yang hidupnya akan segera berakhir atau juga kakak perempuan-nya yang tidak mengerti politik. Hanya ada Kim Jong Seo.
Putri masih berusaha membujuk, selama Abba Mama tetap hidup dengan sehat... Raja memotong, sampai kapan kau akan membiarkan adikmu percaya harapan kosong itu? Aku tidak bisa lagi memikirkan bagaimana perasaanmu. Ada banyak hal yang harus dilakukan... dan hatiku sangat berat.
Putri Kyung Hye jalan kembali ke kediaman-nya. Ia berkata pada dayangnya, Orang yang akan menjadi suami Se Ryung akan menjadi Pangeran Pendampingku. Apa kau pernah mendengar hal seaneh ini?
Dayang Eun Geum: Yang Mulia.
Putri: Aku tidak tahu apa Se Ryung tahu masalah ini. Ini tidak boleh terjadi. Aku harus segera bertemu dengan Jikgang Kim Seung Yoo besok dan mengatakan yang sebenarnya.
Eun Geum lapor kalau Kim Seung Yoo barusan datang tadi. Putri kaget, siapa? Jikgang Kim Seung Yoo? Ini sudah malam, ada apa? Eun Geum berkata kalau Seung Yoo mengembalikan sesuatu. Ia memberikan bungkusan itu. Putri membukanya dan kaget, ini.. Eun Geum berkata kalau Putri memberikan norigae itu pada Se Ryung-agassi. Putri tertegun, apa artinya jika wanita memberikan norigae pada seorang pria?
Di kediaman P. Suyang, Lady Yoon marah dan menghukum putrinya.
Lady Yoon memukul betis Se Ryung dengan rotan, sepertinya naik kuda di depan umum belum cukup jelek. Kau bahkan pulang dengan mengenakan baju Gisaeng! Apa kau tidak punya pikiran sama sekali?! Se Ryung terjatuh karena kesakitan. Yeu Ri (Ralat, Pelayan Se Ryung namanya Yeu Ri) langsung mendekati Se Ryung, Agassi!
Lady Yoon: Janji padaku kalau kau tidak akan naik kuda lagi kelak! Ayo janji!
Se Ryung: Saya tidak akan pernah naik kuda lagi.
Lady Yoon: Jika kau berani naik kuda lagi, kau akan membuatku cepat mati. Apa kau mengerti?
Se Ryung: Ya.
Yeu Ri mengobati Se Ryung, Se ryung mengernyit menahan sakit. Cepat bubuhkan obatnya.
Yeu Ri: Ya, saya sedang melakukannya. Memar di mata kaki anda sudah sembuh.
Se Ryung ingat kata2 Seung Yoo, terhormat? Untuk seorang wanita yang tidur dengan kaki terjulur keluar tadi, tidak cocok mengatakan kata itu.
Se Ryung: Apa dia sendiri yang membubuhkan obat? Yeu Ri heran, apa? Se Ryung berkata bukan apa-apa.
Rekan politik Kim Jong Seo mengadakan perayaan, Selamat! Anda sekarang menjadi Bunbu (Ayah dari Pangeran Pendamping). Suyang sudah kalah dengan Yang Mulia dan Tuan. Dua orang yang ikut hadir adalah Jo Geuk Gwan (Deputi Menteri Hukum) dan Min Sin (Menteri Urusan Militer). Min Sin heran, kenapa Suyang menerima putusan Yang Mulia dan bahkan mengajukan diri sebagai Juhon. Bukankah dia ingin membuat Seung Yoo sebagai menantunya sendiri. Mereka merasa kalau Suyang Dae Gun tahu dengan niat Baginda dan juga Perdana Menteri. Kenapa dia menerima pilihan Yang Mulia untuk Pangeran Pendamping tanpa protes. Tapi jika Suyang tidak menerimanya, lalu mau apa dia?
Kim Jong Seo lebih resah, karena Suyang Dae Gun sudah menjadi Juhon maka proses pemilihan Pangeran Pendamping ada di tangannya.
Benar juga, Pangeran Suyang juga rapat. Rekan Suyang (P.Onyeong dan Kwon Ram) kesal, dia benar2 mengabaikan lamaranmu dan menawarkan anaknya sendiri untuk posisi Pangeran Pendamping. Ini jelas deklarasi perang dari Baginda dan Kim Jong Seo. Kwon Ram kesal, Pangeran Suyang terlalu pemurah, bahkan menawarkan diri menjadi Juhon. Kenapa tidak jadi mak comblang saja sejak awal.
P. Suyang hanya tersenyum tipis. Mereka tanya apa rencana Suyang. P. Suyang: Mencari calon lain untuk Pangeran Pendamping untuk menggantikan Kim Seung Yoo.
Paginya, petugas menempel pemberitahuan. Semua orang ingin tahu isinya. Yeu Ri ikut melihat, apa katanya? Seorang pria berkata kalau pernikahan antar keluarga Yangban dihentikan sementara sebelum Putri memutuskan calon pendampingnya. Makson lapor ke Se Ryung, Agassi, Putri akan menikah. Se Ryung mengerti, sepertinya ditempel dimana-mana. Se Ryung masuk istana dan mengenakan hanbok Putri dengan bantuan para dayang. Se Ryung tanya kemana Putri. Eun Geum berkata kalau Putri pergi sendirian dan tidak mengijinkan mereka mengikutinya. Putri jadi sensitif karena rencana pernikahan-nya.
Se Ryung: Aku sudah mendengarnya. Mereka mencari calon untuk Pangeran Pendamping. Dayang Eun Geum heran, tapi..kenapa saya tidak melihat norigae yang diberikan Yang Mulia pada anda? Se Ryung: Aku meninggalkannya di rumah.
Dayang Eun Geum menghadap Putri dan berkata kalau Lady Se Ryung sudah pergi untuk belajar. Putri tampak berpikir, Seorang pria menyimpan norigae apa artinya itu? Eun Geum: Itu..itu..
P. Kyung Hye: Aku ingin memastikan ini sendiri. (Putri curiga sudah terjadi sesuatu diantara keduanya hahaha)
Kim Seung Yoo bersiap untuk mengajar dan Prof. kepala tanya apa benar2 bisa mengendalikannya? Seung yoo heran, apa maksud anda? Apa maksudnya pelajaran Tuan Putri? Seung Yoo melirik rekannya, saya tidak mengerti mengapa para Jikgang lain mengalami kesulitan dengan Yang Mulia. Prof tanya: Lalu bagaimana Sang Putri itu?
Seung Yoo: Dia sangat... misterius. Lalu tertawa ngakak..wow! he's totally in love with the "Princess" hahaha Profesor dan para Jikgang di ruangan itu melongo. Seung Yoo berdehem dan jalan pergi. Seung Yoo masih mengingat saat "Putri" memaksanya membungkuk dan menginjak punggungnya, ia cengar cengir sendiri. Lalu menguasai dirinya lagi dan berkata untuk segera diumumkan kedatangannya. Dayang mengumumkan kedatangan Jikgang Kim dan membukakan pintu.
Seung Yoo duduk dan Se Ryung ada di balik tirai. Seorang dayang masuk membawa teh untuk Seung Yoo.
Seung Yoo minum tehnya. Wajah Dayang itu diperjelas, ia ternyata Putri Kyung Hye yang menyamar menjadi dayang. P. Kyung Hye mempelajari wajah Kim Seung Yoo dan sepertinya ia terkesan. Seung Yoo: Apa semuanya baik-baik saja semalam?
Se Ryung: Ya.
Seung Yoo: Saya tidak tahu mengapa saya cemas sekali pada Yang Mulia yang baik2 saja di istana. Seharusnya saya tidak perlu cemas.
Se Ryung: Terima kasih untuk perhatianmu. Seung Yoo menyindir setengah bercanda, hampir kehilangan nyawanya karena kuda yang tidak bisa ditungganginya, melemparkan diri dalam pelukan pria dan berguling di rumput bersama.. Apa anda pernah mendengar dongeng wanita yang tidak tahu malu ini? Mata Putri Kyung Hye membesar karena kaget. Se Ryung membalas sindiran Seung Yoo, aku dengar pria itu bahkan membawa gadis itu ke Gibang tanpa persetujuan-nya dan membuat gadis itu mengenakan baju memalukan.
Se Ryung: Apa yang terjadi dengan norigae yang ia berikan pada pria itu?
Seung Yoo: Jadi anda sudah mendengar tentang itu? Norigae gadis yang tertidur disamping pria dengan ceroboh tapi tiba-tiba menghilang.. Putri Kyung Hye tidak tahan lagi, tangannya gemetaran dan menjatuhkan teko teh.
Seung Yoo terkejut. Se Ryung juga, ia jalan membuka tirai, matanya membesar saat melihat sepupunya.
P. Kyung Hye dan Se Ryung jalan bersama. Se Ryung mengeluh, Putri membuatnya terkejut, kenapa memainkan permainan berbahaya?
P. Kyung Hye: Bicara tentang bahaya, bukankah kita sama? Jika kau bisa pura2 menjadi Putri, mengapa aku tidak bisa pura2 menjadi dayang? P. Kyung Hye menyerahkan norigae ke Se Ryung. Se Ryung kaget, bagaimana bisa? Putri berkata kalau semalam, dayangnya menerima ini dari Jikgang Kim.
Se Ryung: Dia datang mengembalikan ini?
P. Kyung Hye: Gadis yang tertidur di samping pria dengan ceroboh lalu tiba-tiba menghilang...apa itu kau?
Se Ryung: Dia bicara tentang saat kami bertemu diluar istana secara kebetulan.
Putri: Dia pria dewasa, tapi kenapa menggunakan bahasa yang menjengkelkan seperti itu, sepertinya kalian berdua sangat dekat.
Se Ryung: Dekat? Tapi orang itu sebenarnya pria kuno yang bicara bagaimana pria dan wanita baik-baik seharusnya bersikap. Tapi, benar2 aneh, kemarin dia bahkan membubuhkan obat untuk kaki saya. Putri tampak kesal.
Putri sudah bertukar baju lagi dengan Se Ryung. Se Ryung membungkuk dan berkata akan pulang. Lalu berbalik lagi dan tanya kalau ia dengar mereka memilih Pangeran Pendamping. Selamat. P. Kyung Hye : Terima kasih. Se Ryung pergi dan Putri bicara sendiri, Kim Seung Yoo...bukanlah pria untukmu. (Wow! So Ran the fox is back! haha ).
Shin Suk Ju menghadap Raja. Raja mengijinkan Suk Ju masuk dan minta Shin Suk Ju mendekat. Suk Ju tampak prihatin dengan kondisi Raja. (Shin Suk Ju, adalah ayah Shin Myun)
Raja: Aku merindukan saat-saat kita begadang dan membahas pelajaran di perpustakaan. Jika saja Raja terdahulu tidak melarang partisipasi para sarjana dalam dunia politik, aku akan mengajukanmu ke kantor pemerintah. Kau jelas mampu untuk mengatur negri ini sebagai Perdana Menteri.
Shin Suk Ju: Anda sungguh murah hati.
Raja: Jadilah kekuatanku. Sekarang, dewan istana dipenuhi oleh orang-orang Su Yang. Kau harus mencegah Suyang memperdayaiku.
Shin Suk Ju: Saya akan mengingat itu.
Shin Suk Ju tampak jalan di halaman istana menuju ruang sidang. Pangeran Suyang dan Kwon Ram mengamatinya, Shin Suk Ju, dia terkenal karena selalu terus terang di institut penelitian. P. Suyang menanggapi dengan tenang, tapi bambu itu kosong di dalamnya.
Kwon Ram: Apa kau sudah menemukan calon yang cocok untuk menggantikan Kim Seung Yoo?
P. Suyang: Ya, aku menemukan beberapa calon yang cocok. Tapi dalam pertemuan, Shin Suk Ju menolak semua calon. Ini tidak akan berhasil. Song Ki Seong dari Myeongsan sudah memiliki 4 orang selir. Tingkah lakunya tidak terhormat. Jadi, anaknya juga tidak akan cocok sebagai Pangeran Pendamping. Pihak Suyang mengajukan kandidat lain, Bagaimana dengan putra tertua Jo Bok Hyeon dari Won Ju, Jo Gyeong Tae?
Shin Suk Ju: Ayah Jo Gyeong Tae, Jo Bok Hyeon dan kakeknya, Jo In Seung keduanya punya catatan menerima suap dan bahkan dipenjara bersama. Bagaimana putra seorang pejabat tamak jadi calon Pangeran Pendamping? Pihak P. Suyang kesal karena Shin Suk Ju terlalu pemilih, jadi kau tidak akan memilih calon ini? Shin Suk Ju ingin memeriksa kecocokan hari lahir antara Jikgang Kim Seung Yoo dan Putri. Mereka protes, apa anda tidak tahu kalau proses itu adalah proses terakhir. Shin Suk Ju: Untuk Pangeran Pendamping yang sudah dipilih, untuk apa mengikuti prosedur?
Mereka ingin protes lagi, tapi P. Suyang berkata kalau kata-kata Shin Suk Ju benar, tolong lakukan yang terbaik dalam memeriksa kecocokan antara tgl. lahir Jikgang Kim Seung Yoo dan Tuan Putri. Shin Suk Ju ingin Gwansanggam Park su Cheon dilibatkan dalam memeriksa kecocokan tanggal lahir. (Gwansanggam= Petugas astrologi, geografi, dan pencatatan sejarah Joseon) Sampai dengan pemilihan berakhir, kantor Petugas Park akan dijaga dengan pengawal istana, hasil kecocokan tanggal lahir tidak boleh bocor. Jadi tolong larang orang masuk ke dalam kantor.
P. Suyang jalan bersama Shin Suk Ju. P. Suyang berkata ia merasa lega karena Shin Suk Ju bertanggung jawab untuk acara penting ini. Shin Suk Ju berkata peran P. Suyang sebagai Juhon jauh lebih penting. Keduanya bertemu Kim Seung Yoo. Kim Seung Yoo menghormat pada keduanya. Shin Suk Ju menyapa, kau mau pulang? Seung Yoo: Ya.
Shin Suk Ju: Ini Suyang Dae gun.
Seung Yoo menghormat: Saya Jikgang Kim Seung Yoo dari Jong Hak.
P. Suyang: Kau sangat berbeda dari ayahmu. Apakah mengajar melelahkan tiap hari?
Seung Yoo ketawa: Saya tidak merasa itu melelahkan.
P. Suyang: Kudengar kau bertanggung jawab untuk pelajaran Putri. Hubunganmu dengan Tuan Putri pasti sangat dekat? Seung Yoo berkata kalau ia hanya bertanggung jawab mengajar bagian Klasik saja.
P. Suyang: Hanya melihatmu membuat hatiku sakit saja. Kau boleh pergi. Seung Yoo menghormat dan jalan pergi.
P. Suyang tanya apa Shin Suk Ju juga kenal dengan Jikgang muda itu. Shin Suk Ju berkata kalau Kim Seung Yoo adalah teman putranya, Shin Myun.
Shin Myun yang dibicarakan, sedang menyiapkan pasukannya untuk mengejar pengacau di kota. Shin Myung: Pengacau yang selalu mencari perkara dengan penduduk kota.. kita harus menangkap mereka semuanya! (Shin Myun kesal karena mereka suka dibayar untuk memukuli orang, termasuk Jung Jong-temannya sendiri)
Pasukan: Ya!
Tangan kanan Shin Myun ini siapa namanya ya...keren.
Ia melihat penjahat itu dan mengejarnya. Ia lari diatas atap rumah lalu terjun menyergap orang itu. Ia bertempur dengan dua orang, satu orang kakinya berhasil dilumpuhkan dengan pisau. Satu orang lari. Im Woon (Mungkin namanya Im Woon, kita sebut Im Woon sementara ini. Aku ngga yakin siapa namanya) melemparkan pedangnya ke arah orang itu dan kena di kakinya. Hebat dia, bisa melumpuhkan tanpa membunuh. Im woon mengejar orang ketiga. Tapi Orang ini lari masuk ke dalam Gibang. Im Woon berhenti di luarnya. Shin Myun dan pasukan tiba, kenapa kau berhenti disini? Im Woon: Ini adalah Cheong Pung Gwan yang sering dikunjungi oleh pejabat tingkat atas. Shin Myun turun dari kuda, ini hanya Gibang. Buka pintunya! Beberapa polisi menggedor pintu tapi tidak dibuka. Im Woon melompat tembok dan membuka pintu dari dalam. Shin Myung masuk. Seorang Gisaeng menemuinya, kami sedang menjamu tamu saat ini, anda terlalu sembrono. Shin Myun berkata ia sedang mencari pengacau yang sembunyi di tempat ini. Gisaeng itu berkata kalau Shin Myun salah tempat. Pengawal Gibang keluar dan berkata kalau mereka menutup pintu karena mereka sedang kedatangan tamu penting, bagaimana Anda bisa menuduh kami menyembunyikan penjahat? Shin Myun tidak peduli dan masuk ke dalam. Periksa! Polisi menyebar, membuat Gisaeng dan pengawalnya bingung.
Shin Myun juga masuk ke dalam, ia membuka pintu demi pintu. Sampai ke satu pintu, ada seorang pengawal menodongkan pedangnya ke leher Shin Myun. Shin Myun tetap membukanya dan ternyata di dalam ada P. Suyang bersama seorang pria.
P. Suyang mengeluh, apa ini? lalu bicara pada pria itu, sepertinya ini bukan hari baik untuk menjamumu. It's Hwang Ju Shik! (Dong Yi) dan dia lumayan licin disini. Pria itu, Han Myung Hoe (Penasihat P. Suyang yang terkenal) ia tanya ada apa? Shin Myun mengenalkan diri sebagai Pejabat Hanseong dan ia kesini untuk menahan pengacau. Gisaeng dan pengawalnya sudah tiba, keduanya tampak ketakutan.
P. Suyang: Pemimpin pengacau? Sepertinya kau mencariku. Semua ketawa geli. Shin Myun tidak terpengaruh dan berkata untuk ikut dengan-nya ke kantornya. Han Myung Hoe tidak percaya, Pejabat Hanseong, apa kau benar2 tidak tahu siapa Tuan Ini? Ia marah, tunjukkan hormatmu! Ini adalah Yang Mulia Suyang Dae Gun!
Shin Myun kaget dan langsung berlutut. Yang Mulia, tolong maafkan ketidak-sopanan hamba.
Han Myung Hoe: Apa kau benar2 sadar kalau kau tidak sopan?
P. Suyang mempelajari Shin Myun, mata yang jujur yang tidak takut kekuasaan.. apa kau tadi berkata Shin Myun? Kau dari keluarga mana?
Shin Myun: Sarjana dari Akademi Kerajaan. Shin Suk Ju adalah ayah saya. Shin Myun segera keluar diikuti pandangan heran Im Woon dan yang lainnya.
P. Suyang berkata pada Han myung Hoe, kalau hari ini benar2 takdir yang aneh. Hari ini di istana, aku bertemu dengan teman orang itu.
Han: Apa maksud anda putra Wakil Perdana Menteri Kim Seung Yoo? P. Suyang membenarkan, dia terlalu baik untuk diberikan pada orang lain.
Han: Apa lamaran anda ditolak?
P. Suyang: Dia memilih menolakku untuk bekerja sama dengan Hyungnim (Raja Munjong)
Han Myung Hoe: Kalau begitu kita harus memisahkan mereka. Semua akan baik-baik saja selama mereka tidak bisa bekerja sama. Kubur saja semua jejak yang ada, tidak peduli apakah itu pejabat tinggi atau pengemis, semuanya sama kalau mereka mati.
P. Suyang: Mereka akan menuduhku.
Han: Tapi apa yang bisa mereka lakukan? Meskipun mereka curiga, tanpa bukti, mereka hanya gemetar ketakutan karena ketidaktahuan.
Kim Seung Yoo mencari Jung Jong. Jong-ah! apa kau di dalam? Seung yoo melongok melewati tembok, Jong-ah, ini Seung Yoo! Apa kau di rumah?
Pintu terbuka, Seung Yoo.. kau datang? seorang Ny. tua membuka pintu. Seung Yoo kaget, ia membungkuk, bagaimana bisa anda sendiri yang membuka pintunya? Ny. itu adalah ibu Jung Jong, kami bahkan tidak bisa membayar mereka, bagaimana mungkin mereka akan tetap disini? Seung Yoo menanyakan Jung Jong. Ibu Jung Jong hanya menghela nafas.
Jung Jong ternyata sedang membujuk pemilik toko obat untuk meminjamkan dulu obat untuk ibunya. Jung Jong janji akan membayar-nya sekaligus. Pemilik toko menolak, bayar dulu hutangmu maka kau bisa mendapatkan obat dariku lagi! Jung Jong berusaha merebut obat itu, tapi tukang obat menahannya. Kim Seung Yoo muncul, berapa yang kau butuhkan?
Jung Jong senang dan berterima kasih karena Seung Yoo mau membelikan obat untuknya. Jung Jong berkata ingin menjadi Pangeran pendamping, tunggu saja, nanti aku akan membayarmu kembali beserta dengan bunganya. Seung Yoo mendengus, Pangeran Pendamping? Jung jong sebal, apa kau pikir kau bisa bicara atas nama Putri hanya karena kau adalah gurunya? Coba pikir, kau juga adalah sainganku. Myun tidak termasuk karena kakaknya sudah jadi calon.
Seung Yoo: Sudah sana pulang dan siapkan obat untuk ibumu!
Jung Jong: Ya, ya aku pergi.
Seung Yoo: Pernikahan putri.
Seung Yoo pulang, Ayah, saya pulang. Kim Jong Seo memanggil Seung Yoo masuk ke ruangannya.
Kim Jong Seo: Seperti apa putri itu?
Seung Yoo: Maaf?
Kim Jong Seo: Apa semua gosip itu benar?
Seung Yoo: Maksud ayah..
Kim Jong Seo: Kudengar Baginda sangat menyayangi dan memanjakannya, sehingga dia jadi manja dan sombong.
Seung Yoo: Itu hanya rumor palsu. Ayahnya heran, bagaimana bisa? Seung Yoo menjelaskan kalau Putri itu orang yang cerdas, pintar dan sangat hidup.
Kim Jong Seo: Sungguh melegakan. Aku sudah memasukkanmu dalam daftar pemilihan Pangeran Pendamping. Tapi sebenarnya ini hanya formalitas.
Seung Yoo: Maaf?
Kim Jong Seo: Baginda sudah memutuskan Pangeran Pendamping untuk Putri. Orang itu adalah kau. Ayahnya tersenyum. Seung Yoo jalan ke kamarnya, ia tidak bisa menahan kegembiraan-nya karena akan diangkat sebagai Pangeran pendamping untuk "Putri" yang memang diam-diam sudah memenuhi pikiran Seung Yoo. Wah..salah kaprah ini..
Yeu Ri: Nona! saya dengar Yang Mulia (P. Suyang) akan pergi berburu. Kita harus memanfaatkan waktu ini untuk menemukan kudanya.
Se Ryung: Benar, kudanya...
Se Ryung dan Makson pergi ke sekitar gibang, Makson minta Se Ryung menunggu, dia akan masuk dan tanya.
Se Ryung menunggu dan melihat Seung Yoo di belakangnya. Ia kaget dan mencari tempat persembunyian. Tidak peduli dengan Makson yang kebingungan mencarinya. Se Ryung sembunyi di balik tembok, lalu ia ingin mengintip Seung Yoo. Se Ryung kaget saat wajah Seung Yoo muncul di depannya.
Seung Yoo: Mengapa anda sering sekali meninggalkan istana? Hari ini, apapun yang terjadi saya harus memastikan kalau pelayan anda dihukum dengan keras karena kesalahan mereka.
Se Ryung: Itu pas sekali, aku juga akan melaporkanmu karena sering berkunjung ke gibang. Aku akan mengatakan yang sebenarnya dan meminta mereka melakukan penyelidikan yang menyeluruh.
Seung Yoo: Mengapa anda datang kesini?
Se Ryung: Untuk mencari kuda.
Seung Yoo geli, alasan yang sangat buruk, anda bisa memerintah pelayan untuk mencarinya.
Se Ryung: Aku punya alasan yang tidak akan pernah kau mengerti.
Seung Yoo: Apakah guru akan menghentikan anda atau tidak, atau apakah anda akan terluka karena jatuh dari kuda.. anda akan tetap menunggang kuda?
Se Ryung: Bukan itu. Aku tidak akan naik kuda lagi.
Seung Yoo: Bagaimana bisa?
Se Ryung: Aku sudah berjanji pada orang yang mencemaskan dan merawatku setiap hari. Seung Yoo ingat keinginan Se Ryung untuk merasakan kebebasan dengan berkuda di lapangan terbuka. Dan sebagai wanita yang akan sulit melakukan kontak dengan dunia luar setelah menikah. Mungkin juga karena ingin menyenangkan "calon istrinya" sebelum mereka menikah. Se Ryung berkata akan kembali ke istana dan minta Seung Yoo tidak perlu mencemaskannya.
Seung Yoo: Mari kita pergi bersama, apakah akan membuat anda merasa bebas atau tidak... rasakan saja sendiri.
Se Ryung terkejut. Tapi ia dengan gembira jalan mengikuti Seung Yoo. Seung Yoo juga tampak gembira, coba lihat saja cengiran-nya itu.
Seung Yoo mengajari dasar-dasar menunggang kuda pada Se Ryung, saat naik, anda harus memegang kekang dan surai kuda. Anda harus naik dari sisi kiri kuda. Saat naik jangan sampai menendang pantat kuda dengan kaki kanan anda. Anda bisa dengan mudah dijatuhkan olehnya.
Se Ryung mengaku: Ah, itu pernah terjadi padaku sebelumnya. Seung Yoo berlutut dan menepuk pahanya, ia minta Se Ryung menginjaknya, untuk membantunya naik.
Setelah berhasil naik, Seung Yoo mengajarkan bagaimana posisi kepala, panggul dan kaki di atas punggung kuda. Harus lurus. Anda harus membuat pusat gravitasi di punggung anda, jika terlalu kedepan, maka anda juga akan jatuh dari kuda. Pegang kekang kuda dengan kuat dan sekarang tendang perut kuda dengan perlahan. Kuda mulai jalan perlahan.
Mereka tidak sadar kalau ada beberapa pria mengamati keduanya... Seung Yoo berkata jika ditendang lebih kuat maka kecepatannya akan meningkat. Se Ryung mencobanya dan akhirnya justru ketakutan, ia menutup matanya.
Seung Yoo teriak, anda tidak boleh menutup mata anda! Mau tidak mau, Seung Yoo ikut naik ke punggung kuda dan memegang kendalinya.
P. Suyang berkumpul bersama kroninya. P. Onyeong berkata sulit menemukan orang yang bisa menggantikan Kim Seung yoo. P. Suyang tersenyum santai: Kim Seung Yoo tidak akan muncul saat hari pemilihan. P. Onyeong heran, Apa maksudnya? Seung Yoo memacu kuda dan minta Se Ryung buka mata, saya akan memacu lebih kencang lagi. Se Ryung masih belum berani membuka mata. Seung Yoo merangkul pinggang Se Ryung dengan satu tangan, saya ada di belakang anda. Tolong buka mata anda.
Se Ryung: Aku takut!
Seung Yoo: Saya tidak akan membuat anda terluka. Buka mata anda. Percayalah. Se Ryung memberanikan diri membuka mata dan mulai menikmati pemandangan, ia tampak senang. Seung Yoo ketawa, sudah lebih baik? Se Ryung mengiyakan dan Seung Yoo melarikan kudanya. Mereka tidak sadar ada beberapa orang dengan kuda mengikuti mereka.
Se Ryung berseru: Guru! sepertinya seluruh dunia berlari ke arahku!
Seung Yoo: Coba rasakan anginnya. Bukankah menyegarkan?
Se Ryung: Sepertinya dadaku bisa meledak!
Seung Yoo menurunkan kecepatan lari kudanya dan Se Ryung ingin terus naik kuda. Seung Yoo berkata mereka akan terlambat masuk istana. Seung Yoo berkata kalau Se Ryung sudah menaiki kuda sampai puas, nanti Se Ryung tidak boleh naik kuda lagi.
Se Ryung: Tolong ajari aku lagi.
Seung Yoo: Apa?
Se Ryung berkata kalau ternyata belajar berkuda tidak terlalu menakutkan seperti yang dibayangkan. Ia memaksa Seung Yoo mengajarinya lagi.
Se Ryung: Malam bulan purnama berikutnya. Aku akan menemuimu di depan Gibang itu. Kau harus datang. Kim Seung Yoo terkejut, tapi Se Ryung mendelik, akhirnya Seung Yoo hanya bisa menunduk haha...
P. Suyang: Kim Seung Yoo... tidak akan pulang hidup-hidup.
Seung Yoo menyadari ada beberapa orang yang mengejar mereka. Ia memacu kudanya dengan kencang. Se Ryung ketakutan. Mereka berhasil menghindari anak panah. Seorang pria menembakkan panah dan kena kuda Seung Yoo. Membuat keduanya terjatuh dari kuda dengan keras. Seung Yoo langsung mengecek Se Ryung, Yang Mulia! Yang Mulia! Anda tidak apa-apa? Se Ryung langsung berdiri dan keduanya lari sambil bergandengan tangan.
Orang2 itu masih mengejar Seung Yoo dan Se Ryung. Tiba-tiba Seung Yoo tertembak panah di punggungnya. Se Ryung berbalik dengan panik, guru! Pegangan tangan keduanya terlepas. Guru! Seung Yo jatuh terduduk. Se Ryung ketakutan dan teriak, guru! Guru!
Se Ryung teriak, guru! Seung Yoo melihat para pengejar semakin mendekat. Ia segera berdiri dan menarik tangan Se Ryung untuk lari. Luka panah itu ternyata tidak terlalu dalam. Keduanya sembunyi dan Seung Yoo merasakan darah mengalir ke telapak tangannya. Ia menyembunyikan tangannya dari Se Ryung. Seung Yoo mematahkan anak panah dan ingin mengalihkan perhatian pengejarnya. Ia minta Se Ryung tetap sembunyi apapun yang terjadi. Seung Yoo lari memancing pengejarnya. Mereka mengejar Seung Yoo. Seung Yoo lari sekencang mungkin, lalu berbalik dan merebut seekor kuda. Ia menjatuhkan satu orang dan melawan mereka. Tapi Seung yoo kalah jumlah, ia berdiri tersudut di dekat pohon. Seorang pria siap membidikkan panah ke arah Seung Yoo. Tiba-tiba Se Ryung lari dan membentangkan tangan di depan Seung Yoo. Seung Yoo kaget, Yang Mulia! Mereka menyeringai, baiklah.. jadi kalian ingin mati bersama pada hari dan waktu yang sama? Pria itu hampir melepaskan tembakan, tapi untung Shin Myun tiba tepat waktu. Shin Myun menembakkan panah dan membuat orang2 itu kaget, mereka melarikan diri dikejar pasukan Shin Myun.
Se Ryung syok dan jatuh pingsan. Seung Yoo menahannya, Yang Mulia! Yang Mulia!
P. Kyung Hye ingin menghadap Raja. Tapi Kasim berkata kalau Raja sedang istirahat. P. Kyung Hye heran, apa memang Baginda pernah istirahat siang? Mengapa? Apa Abba Mama memerintahmu untuk tidak mengijinkanku masuk? Kasim merasa tidak enak dan berkata itu bukan keinginan Baginda. Putri Kyung Hye akhirnya masuk menemui ayahnya. Raja seperti menahan sakit, ia tanya kenapa Putri harus menemuinya. Apa ada yang mendesak. P. Kyung Hye ingin pelajaran dengan Kim Seung Yoo dihentikan. Bukan karena menolak pernikahan, ia setuju dengan pernikahan mereka. Raja mengerti dan minta Kyung Hye keluar. Raja tidak bisa menahan batuknya lagi. Ia batuk-batuk dengan parah sampai memuntahkan darah.
P. Kyung Hye panik: Abba Mama! Abba Mama! Tabib istana! cepat datang! Tabib istana sebenarnya sudah sembunyi di situ dan bergegas keluar. Kyung Hye semakin syok, kenapa menyembunyikan ini? Apa sebenarnya yang Ayah sembunyikan? Raja ingin P. Suyang tidak tahu masalah ini. Dia tidak boleh melihat ini. Sayang.. P. Suyang sudah tahu.
Putri menahan kesedihan-nya, ia mengerti sekarang betapa genting posisi keluarga Raja.
Raja: Aku takut kalau saat aku menutup mataku, kau dan Putra Mahkota akan berada dalam situasi berbahaya.
P. Kyung Hye menangis, Abba Mama!
Raja: Karena tidak bisa terus melindungi kalian semua, aku benar2 minta maaf. Putri menangis, Yang Mulia tolong jaga kondisi anda. Raja hanya minta maaf. P. Kyung Hye menemui Kepala Kasim, apa ini karena Paman Suyang? Ini karena dia takut dengan Paman Suyang sehingga ia menyembunyikan penyakitnya?
Kasim: Saya benar2 minta maaf. Putri tanya berapa lama lagi, Raja bisa bertahan. Kasim tidak berani menjawabnya, tapi ia berkata kalau hanya keluarga Kim Jong Seo yang mampu melindungi Putri dan Putra Mahkota.
Kasim: Pernikahan anda dengan Jikgang Kim Seung Yoo.. anda harus melakukannya.
Seung Yoo merawat lukanya di kantor Hanseong. Sementara Se Ryung masih pingsan. Shin Myun masuk dan menanyakan luka Seung Yoo. Seung Yoo justru tanya mayat pengejarnya, apa kau sudah melakukan penyelidikan?
Shin Myun berkata tidak ada yang istimewa. Tempat itu memang biasa didatangi pengacau. Untung, aku sedang melacak mereka. Jika tidak, pasti terjadi sesuatu. Seung Yoo yakin orang-orang itu mengejarnya. Shin Myun justru mengamati Se Ryung dan kagum padanya, benar-benar wanita yang mengagumkan.
Shin Myun: Dia bersedia menyerahkan nyawanya untuk melindungi seorang pria. Siapa dia sebenarnya?
Seung yoo hanya menghela nafas. Shin Myun heran, kenapa tidak menjawab? Apa ada yang tidak bisa kau katakan padaku? Seung Yoo: Dia muridku. Shin Myun terkejut, Murid. Jangan bilang kalau dia adalah sang Putri? Seung Yoo diam saja. Se Ryung sadar, ia langsung duduk dan kata pertama yang ia ucapkan adalah: Apa kau baik-baik saja Guru? Seung Yoo langsung marah, Siapa yang mengijinkan anda melakukan hal berbahaya seperti itu? Bagaimana anda bisa tidak menghargai nyawa anda sendiri?
Seung Yoo dan Se Ryung menunggu di luar kantor. Se Ryung langsung minta maaf. Se Ryung: Aku melakukannya karena putus asa dan tanpa berpikir, jadi tolong jangan marah.
Seung Yoo: Jika saya diselamatkan dengan bayaran nyawa anda, apa pikiran saya akan tenang? Kapan anda akan berhenti melakukan hal ceroboh?
Shin Myun melihat mereka dan mendekat, ia memberi hormat. Tandunya sudah siap.
Shin Myun: Tolong kembali ke istana, Yang Mulia.
Se Ryung kaget dan Seung Yoo berkata kalau shin Myun adalah temannya, jadi tidak perlu cemas. Se Ryung terpaksa kembali ke istana dengan pengawalan Shin Myun dan Seung Yoo jalan di samping tandu. Se Ryung membuka jendela dan melihat keluar. Seung Yoo mendekat, anda bahkan tidak bisa tahan sebentar saja? Kita sudah hampir sampai di dekat istana, jadi tolong tunggu dengan tenang. Se Ryung cemberut dan Seung yoo menutup jendela. Tapi tiba-tiba membukanya lagi, saya ingin tahu satu hal. Bagaimana anda bisa masuk dan keluar istana? Mereka sampai di gerbang istana. Seung Yoo dan Shin Myun menunggu dari kejauhan. Tandu Se Ryung mendekat. Penjaga tanya, siapa ini? Se Ryung membuka jendelanya, ia mengenalkan diri dengan identitas aslinya: Putri tertua Suyang Dae gun. Penjaga tanya mau kemana. Se Ryung berkata ingin menemui Tuan Putri. Penjaga membukakan pintu.
Shin Myun geli, masuk dan keluar gerbang istana dengan menggunakan nama dari keluarga kerajaan. Dia benar2 wanita yang luar biasa.
Shin Myun: Ini pertama kalinya. Seorang putri yang dengan bebas masuk dan keluar istana, yang bahkan tidak takut dengan kelompok penjahat. Aku akan melamar menjadi Puma kalau aku tahu.
Seung Yoo: Lupakan saja. Dia adalah wanita terhormat yang akan menjadi istri temanmu dalam waktu dekat! Shin Myun heran, istri temanku? Seung Yoo berkata kalau Pangeran Pendamping itu sudah dipilih. Shin Myun menebak, apa orang itu...kau? Seung Yoo tanya, apa Shin Myun cemburu.
Shin Myun tersenyum, hanya sedikit terkejut. Seung Yoo hanya minta untuk menyelidiki penjahat itu, ia curiga.
Shin Myun: Aku akan melakukannya.
Seung yoo: Terima kasih.
Seung Yoo jalan pergi sambil tersenyum. Shin Myun memandangi temannya dari belakang, wajahnya sedikit berubah.
Se Ryung pergi menemui Putri dan menceritakan harinya bersama Seung Yoo. Wajah Putri tampak muram, ia menahan cemburu dan tangannya yang memegang gunting langsung memotong bunga krisan begitu saja. Se Ryung kaget dan memungut bunga itu, bunga yang begitu indah. Tolong potong dengan lebih hati-hati, Yang Mulia.
P. Kyung Hye: Jadi kalian bertemu tanpa sengaja dan berkuda bersama? Se Ryung membenarkan, berkuda dan memeluk angin rasanya benar2 menyegarkan. Se Ryung belum tahu kalau ada perubahan rencana dalam perjodohannya. Putri menyindir, kau mempercayakan tubuhmu pada seorang pria dan berkuda bersama. Sepertinya kalian berdua memiliki perasaan yang mendalam. Se Ryung kaget, perasaan? Ah.. tidak mungkin. Saya hanya belajar teknik berkuda. Putri masih menegaskan, kau yakin ini bukan cinta? Se Ryung tertegun, wajahnya memerah. Tapi Se Ryung berkata bukan seperti itu.
P. Kyung Hye akhirnya berterus terang. Ini melegakan. Kita berhasil menghindari konflik diantara kita berdua. Se Ryung tidak mengerti. P. Kyung Hye: Jangan pernah menemui orang itu lagi.
Se Ryung: Maaf?
P. Kyung Hye: Lamaran yang dikirim ayahmu pada Wakil Perdana Menteri sudah ditolak. Kim Seung Yoo...akan menjadi Pangeran Pendamping. Bunga ditangan Se Ryung terjatuh. Wajah Se Ryung pucat karena syok.
Han Myung Hoe juga kaget, saat mendengar kalau Kim Seung Yoo bersama seorang wanita. Andai dia tahu siapa wanita itu pasti Han kaget. Anak buahnya memastikan, dia berkuda bersama seorang wanita.
Han Myung Hoe: Bagaimana busana wanita itu?
Anak buah Han berkata kalau wanita itu sepertinya berasal dari keluarga bangsawan. Mereka berdua terlihat sangat dekat. Bahkan untuk melindungi pria itu, wanita itu bersedia mengorbankan nyawanya sendiri. Kalau Tuan memberi kami kesempatan sekali lagi, saya akan mengurus masalah ini tanpa meninggalkan jejak. Han Myung Hoe memuji mereka dan minta pengawal gisaeng untuk memberi mereka makanan yang banyak dan hiburan dari para gisaeng.
P. Suyang heran dan sekaligus senang mendengar berita itu. Pria yang akan diangkat sebagai Pangeran Pendamping memiliki wanita lain? Han Myung Hoe berkata sudah mengirim orang untuk mengikuti Kim Seung Yoo dan mereka akan segera menemukan identitas wanita itu.
Se Ryung menemui ayahnya malam itu. P. Suyang heran, ini sudah malam, ada apa? Se Ryung ingin tanya mengenai pernikahannya. Apa benar sudah dibatalkan.
P. Suyang: Pernikahan? Maksudmu dengan kediaman Wakil Perdana Menteri? Apa kau mendengar ini dari ibumu?
Se Ryung: Tolong jawab saya.
P. Suyang: Putranya sudah dipilih menjadi calon Pangeran Pendamping. Apa kau resah karena kau tidak jadi menikah? Aku pasti akan menemukan keluarga yang lebih baik untukmu. Jangan cemas. Se Ryung membungkuk dan akan kembali ke kamarnya. Ayahnya memanggil lagi, Se Ryung-ah.... kau terlalu berharga bagiku untuk diberikan pada sembarang orang. Se Ryung tersenyum. (Sepertinya Se Ryung memang kesayangan P. Suyang).
Pagi hari di kediaman Wakil Perdana Menteri. Kim Seung Yoo masih tidur nyenyak. Pintu kamarnya perlahan terbuka dan ada sepasang kaki kecil jalan masuk, seorang Nona kecil dengan hanbok hijau+merah. Dia mengulurkan tangan ke arah Seung Yoo. Di tangannya ada bulu, sepertinya ingin dimasukkan ke hidung Seung Yoo. Tapi Seung Yoo sudah tahu kalau gadis cilik ini ingin membangunkan-nya. Ia langsung buka mata dan berseru: Ah Gong! Kim Ah Gong tertawa, (ah..it's Ye Eun.) dia adalah keponakan Seung Yoo. Seung Yoo ketawa dan ingin menggendong Ah Gong. Tapi luka di bahunya terbuka lagi dan mengeluarkan darah.
Ah Gong terkejut, ia teriak memanggil ibunya. Eomeoni! Seung Yoo: Sshh..!
Lady Ryu, ibu Ah Gong masuk, ya? Lalu terkejut melihat kondisi Seung Yoo. Adik ipar, ada banyak darah. Suaminya muncul dan ia langsung mengerti apa yang terjadi pada adiknya. Kim Jong Seo marah, kau diserang di lembah Inhwang oleh penjahat? Seung yoo membenarkan. Kim Jong Seo tanya apa ada yang mencurigakan. Seung Yoo berkata meskipun mereka menyamar seperti penjahat, tujuan mereka jelas bukan uang. Seung Gyu tanya apa sasaran-nya adalah nyawa Seung Yoo. Kim Jong Seo berkata, tujuan Baginda memilih Seung Yoo sebagai Pangeran Pendamping bukan hanya sebagai suami Putri. Tapi Baginda berharap keluarga mereka bisa membantu dan melindungi Putra Mahkota.
Kim Jong Seo: Baginda dengan tulus berharap kalau keluarga kita bisa membantu Pangeran Mahkota yang masih muda. Tapi ini adalah posisi berbahaya bagi nyawamu. Kau harus melindungi dirimu dari mereka yang tidak ingin kau menjadi Pangeran Pendamping.
P. Suyang dan sekutunya akan masuk ke kantor mereka. Kwon Ram membuka pintu dan terkejut saat melihat Kim Jong seo sudah didalam. Ia menunggu Suyang. Kwon Ram dan P. Onyeong keluar, mereka kesal. Dia pikir dia itu siapa? P. Suyang bertemu berdua saja dengan Kim Jong seo. Kim Jong Seo berkata kalau dulu P. Suyang pernah berkata kalau antara dirinya dan Suyang, salah satu akan menumpahkan darah.
Kim Jong Seo: Jika keluarga Raja dan negri ini meminta darah Kim Jong Seo, aku akan memberikannya dengan sukarela. Tapi, jika pedang tidak diarahkan kepadaku, melainkan anakku... atau Putra Mahkota dan Putri, maka aku, Kim Jong Seo pasti akan menghancurkannya sebelum aku menutup mataku.
P. Suyang: Orang yang akan menjadi Bunbu sedang mencoba mengancamku?
Kim Jong Seo: Ini hanya peringatan, selama aku masih bernafas, Yang Mulia tidak akan bisa duduk di takhta.
Seung Yoo akan berangkat ke istana, ada pengawal yang menunggunya. Seung Gyu muncul.
Seung Yoo: Kakak, jika ada yang benar2 ingin membunuhku, apa beberapa orang saja cukup? "Kim Jong Seo dan putranya ketakutan." Aku tidak bisa membiarkan mereka merendahkan kita, aku akan sangat hati-hati.
Seung Yoo minta anak buah kakaknya tidak mengikutinya. Lalu menghormat ke Seung Gyu dan jalan pergi.
P. Suyang, P. Onyeong, dan Kwon Ram mengadakan pertemuan. Mereka tanya apa P. Suyang sudah tahu identitas wanita yang bersama Seung Yoo. P. Suyang merasa itu adalah hal kecil. Mereka tanya apa rencana Suyang. Suyang berkata kalau Wakil Perdana Menteri melakukan gerakan seperti itu, mereka akan membuat segalanya jadi lebih buruk dengan mengusiknya. Suyang yakin tidak ada bukti, kalau ada mana mungkin Kim Jong Seo hanya memberi peringatan saja. Mereka cemas tidak akan bisa mencegah Kim Seung Yoo menjadi Pangeran Pendamping. Jika pernikahan mereka berlangsung, mereka pasti akan mendukung Baginda dan Wakil Perdana Menteri dan mencari kesempatan untuk menusuk Yang Mulia dari belakang.
Kwon Ram dan P. Onyeong pergi ke kantor Tuan Park (Gwansanggam). Tapi penjaga tidak mengijinkan keduanya masuk. P. Onyeong dan Kwon Ram marah. Tuan Park akhirnya keluar dan mereka minta Park menemui P. Suyang. Park bersedia. P. Suyang heran, aku adalah orang yang bertanggung jawab dalam pernikahan kerajaan.. tapi kenapa sulit sekali bertemu denganmu? Park berkata sebagai pejabat Gwansanggam yang membaca tanda dengan 4 Pilar (aturan rasi bintang mungkin), dia tidak bisa bertemu dengan orang sembarangan. P. Suyang tanya apa kecocokan Putri dan Kim Seung Yoo sudah diperiksa. Park menolak memberikan jawaban, kalau sudah waktunya pasti mereka akan tahu.
P. Suyang: Benar, aku menanyakan hal yang bodoh. Aku benar2 menyesal. P. Suyang jalan pergi, tapi ia berbalik dan tanya, Ada satu hal yang benar2 ingin kutanyakan. Apa ada cara untuk mengubah takdir seseorang?
Park: Apa anda ingin mengubah takdir anda?
P. Suyang hanya tersenyum, aku sudah membuang waktu orang yang sibuk. Aku akan pergi sekarang.
Prof Kepala berkata pada Seung Yoo kalau mereka menghentikan pelajaran untuk Tuan Putri. Seung yoo heran, mereka belum menyelesaikan Pelajaran Klasik. Prof berkata ini perintah Baginda.
Seung Yoo: Apa Yang Mulia sakit? Guru lain menyindir, kau sudah mulai mencemaskan calon istrimu? Seung Yoo minta rekannya menjaga bicaranya. Prof berkata kalau Jikgang Kim sudah dipilih sebagai Pangeran Pendamping dan sudah banyak yang tahu, tidak perlu menyembunyikannya. Sepertinya kau tidak benar2 mengajarnya tentang Pelajaran Klasik, tapi justru mengajarkan tentang cinta.
Se Ryung juga masuk kelas. Guru mengabsen semua putri bangsawan yang hadir. Termasuk Se Ryung. Se Jung heran kenapa kakaknya masuk, apa Putri tidak mau main dengan Se Ryung lagi. Adiknya menghibur kalau pengaturan pernikahan bisa selalu berubah. Dia (Seung Yoo) tidak ditakdirkan bersamamu, Onnie. Yeo Ri mengingatkan perjanjian Se Ryung dengan Seung Yoo, untuk bertemu di depan Gibang saat bulan purnama.
Sementara Eun Geum memuji kecantikan Putri Kyung Hye dan berkata jika Jikgang Kim Seung Yoo melihat Putri, ia pasti akan segera melupakan Se Ryung-agassi. Tapi Eun Geum merasa cemas, bagaimana kalau Lady Se Ryung dan Jikgang Kim bertemu diluar istana, apalagi sekarang Lady Se Ryung kembali ke akademi Istana. Putri yakin sepupunya tidak akan melanggar janji yang sudah dibuatnya.
Kim Seung Yoo benar2 ada di depan Gibang, ia tidak masuk ke dalam tapi menunggu diluar. Orang suruhan P. Suyang masih mengintainya. Ia juga bosan menunggu. Seorang wanita dengan Jangot (Mantel) biru mendekatinya. Wanita itu menurunkan Jangotnya, ternyata Se Ryung. Anak buah P. Suyang juga mulai waspada dan mengamati keduanya. Seung Yoo tampak marah, Anda hampir kehilangan nyawa karena penjahat, bahkan setelah mengalami situasi berbahaya, anda masih berani keluar istana?
Se Ryung: Kau bilang kau akan mengajariku berkuda lagi.
Seung yoo: Kapan saya membuat janji seperti itu? Anda yang ingin bertemu di depan Gibang saat hari bulan purnama.
Se Ryung: Bukankah kau menungguku? Seung Yoo tidak mengakuinya, ia berkata kalau ia datang hanya untuk memastikan kalau "Putri" aman di dalam istana.
Se Ryung: Aku cemas kalau Guru akan menunggu. Makanya aku pergi. Seung yoo tidak percaya, Anda memikirkan saya.. sampai anda keluar istana, apa itu maksud anda?
Se Ryung menunduk dan ia membungkuk lalu akan jalan pergi. Seung Yoo berubah pikiran, saya tidak akan mengijinkan anda berkuda hari ini, tapi apa kita bisa jalan-jalan melihat kota? Seung Yoo menahan senyum-nya. Se Ryung terkejut, tapi ia merasa senang. Keduanya jalan-jalan di pasar. Se Ryung melihat-lihat banyak hal. Pasar ini khusus buka saat bulan purnama. Bahkan ada festivalnya juga. Seung Yoo tersenyum, anda bisa melihat sampai puas, ini pemandangan yang tidak akan pernah bisa dilihat di istana. Mereka sampai di sebuah keramaian. Ada lomba menaiki ayunan. Se Ryung tampak kagum, Seung Yoo memandanginya dan tersenyum. Jadi dalam lomba ini, dua orang wanita menaiki ayunan dan berlomba mengambil bunga yang diikat. Semakin cepat wanita itu mendapatkan bunga, maka ia akan jadi pemenang.
Seorang wanita dengan hanbok ungu menang lagi. Tiga Ajumma di dekat Se Ryung mengeluh, dia lagi... dia tidak cantik, tapi pintar berayun. Dia selalu menang! Bagaimana bisa tidak ada yang mengalahkannya? Lalu mereka melihat pasangan Seung Yoo-Se Ryung, Para Ajumma itu langsung minta Se Ryung ikut mencoba. Mereka mengamati Se Ryung, dia seperti gadis dari kalangan bangsawan. Dan yakin kalau gadis bangsawan pintar memainkan ayunan. Para ajumma itu mendesak Se Ryung untuk ikut. Seung Yoo langsung menghalangi mereka, jangan seperti ini. Para bibi itu masih mendesak. Se Ryung berkata kalau ia ingin mencobanya. Seung Yoo tidak setuju, ini bukan hal yang bisa dijadikan lelucon. Se Ryung merasa ini tidak berbeda dengan berkuda. Aku akan sangat hati-hati, sangat hati-hati. Sementara wanita hanbok ungu itu menyerahkan bunga ke-4nya pada kekasihnya. Benar-benar lawan tangguh. Seung Yoo menyerah dan mengijinkannya. Ia memegangi ayunan. Seung Yoo minta jika Se Ryung takut jangan menahan-nya, teriak saja. Saya akan segera meraih ayunan dan menghentikan-nya. Se Ryung tersenyum, Ya Guru.
Seung Yoo membantu Se Ryung naik ayunan dan menariknya. Lalu mengayun-nya sekuat tenaga. Se Ryung senang sekali, seperti terbang. Para ajumma memberi semangat. Se Ryung berusaha sekuat tenaga untuk mendekati bunga, tapi tidak mudah. Seung Yoo kagum dengan semangat Se Ryung, ia juga memberi semangat. Akhirnya dengan ayunan kuat, Se Ryung berhasil meraih bunga itu dengan mulutnya. Se Ryung menang! Seung Yoo bergegas meraih ayunan dan menghentikannya. Semua bertepuk tangan. Se Ryung ingin memberikan bunga pada Seung Yoo, tapi ia merasa kikuk. Seung Yoo juga menyadari kalau ia dikuntit dan langsung mengajak Se Ryung pergi dari situ. Seung Yoo geli, apa benar anda itu seorang Putri? Se Ryung kaget, Seung Yoo berkata tidak mungkin bisa berkuda sekaligus main ayunan seperti itu di dalam istana, bagaimana anda bisa begitu ahli untuk itu?
Se Ryung: Bagaimana kau tahu kalau istana tidak punya ayunan? Istana juga tempat tinggal orang. Mereka melewati penjual ornamen, tapi Se Ryung tidak meliriknya. Seung Yoo melihat-lihat hiasan dan heran kenapa sebagai wanita Se Ryung tidak menyukai perhiasan. Se Ryung menyentuh norigae dan berkata tidak suka hiasan yang bergantungan seperti ini. Seung Yoo mengambil cermin, ia mengarahkan ke wajah Se Ryung. Coba lihat anda akan menjadi lebih cantik. Se Ryung melihat bayangannya dan tersenyum. Seung Yoo sengaja memainkan cermin, untuk melihat orang yang menguntit mereka. Ia melihatnya dan sekarang Seung Yoo yakin kalau memang tujuan-nya adalah dirinya. Seung Yoo menurunkan cermin dan berbisik pada Se Ryung, Tolong ampuni saya kalau saya membuat anda marah. Tanpa menjelaskan lagi, Seung Yoo langsung menarik tangan Se Ryung dan mengajaknya lari. Se Ryung kaget dan terpaksa ikut lari. Keduanya sembunyi di balik semak-semak. Se Ryung bingung, kenapa kau seperti ini? Seung Yoo hanya minta Se Ryung diam dan menutup mulutnya. Se Ryung jadi bisa mengamati wajah Seung Yoo dengan sangat dekat dan itu membuatnya malu. Se Ryung segera mendorong Seung Yoo agar terlepas. Orang suruhan P. Suyang kehilangan jejak mereka. Seung yoo mengantar Se Ryung kembali ke istana. Se Ryung tanya apa orang itu adalah suruhan ayah Seung Yoo untuk menguntitnya. Seung Yoo tidak ingin Se Ryung cemas dan membenarkannya, ia berkata ayahnya ingin tahu apa dia masih suka main ke Gibang atau tidak. Ayah sangat ketat akhir2 ini.
Se Ryung: Kau seharusnya lebih mendisiplinkan dirimu. Aku masih mengira dia penjahat kemarin dan terkejut sekali. Keduanya jalan dan tiba di dekat istana, kita sudah sampai. Tolong masuk ke dalam. Se Ryung berkata ia menunggu pelayannya disini dan minta Seung Yoo pergi lebih dulu. Seung Yoo membujuk Se Ryung dengan berkata kalau ibunya sudah lama meninggal. Tapi ayahnya masih menyesalinya sepanjang hidupnya karena sangat menyayangi ibunya.
Seung Yoo: Kalau saya tidak ada di samping anda, jika sesuatu terjadi pada Putri, saya juga akan menyesal sepanjang hidup saya. Seung Yoo memberanikan diri bicara terus terang, setelah kita menikah, kita akan banyak memiliki waktu untuk pergi berkuda bersama. Jadi jangan membahayakan diri anda dan meninggalkan istana lagi. Tolong berjanjilah pada saya. (Oh..ini pernyataan perasaan Seung Yoo? wow..)
Se Ryung: Aku berjanji. Seung Yoo tersenyum dan minta Se Ryung masuk ke istana. Se Ryung jalan menjauh, ini adalah perpisahan baginya.
Tiba-tiba Se Ryung berbalik lagi dan berseru, Guru! Aku benar2... saat bersamamu, aku benar-benar sangat bahagia. Seung Yoo tersenyum mengangguk. Se Ryung jalan meninggalkannya. Seung Yoo sama sekali tidak mengira kalau ini adalah kalimat perpisahan dari Se Ryung. Se Ryung pulang dan Yeo Ri panik, Nona kenapa baru pulang? Ia melihat bunga di tangan majikannya, apa anda benar2 memenangkan bunga ini dari sana? Se Ryung tidak bisa tidur malam-nya, ia memandangi bunga itu.
Di kediaman Tuan Park, Menteri yang bertugas membaca kecocokan Putri dan Seung Yoo terlihat ada beberapa bayangan orang bergerak cepat menyelinap masuk. Mereka membangunkan Park dan membawanya ke satu tempat. Park dibuang ke dalam sebuah galian besar, ia marah siapa kalian! Han Myung Hoe muncul, ia diiringi beberapa orang. Han mengejeknya, kau bahkan tidak tahu berapa lama kau akan hidup, bagaimana kau bisa menghitung takdir orang lain? Park marah, siapa yang mengirim kalian? Han terus saja mengejek, Kepala Gwansanggam yang tahu rahasia alam semesta, tidak bisa memperkirakan kalau aku akan disini hari ini? Park berteriak, tidak peduli apapun yang mereka lakukan, ia tidak akan memberikan kecocokan itu pada mereka.
Han: Kubur dia! Anak buah Han Myung Hoe langsung menyekop tanah dan mengubur Park hidup2. Park tidak bergeming.
Han: Kau akan kehilangan hidupmu sendiri karena takdir orang lain.
Park: Hidup dan matiku tidak akan diputuskan oleh orang seperti dirimu!
Han: Kau tidak akan pernah tahu itu. Di tanganku, aku bisa memutuskan hidup dan mati kalian bertiga. Tiga nyawa. Ternyata Han Myung Hoe juga membawa istri dan anak Park, mereka melemparkan Ibu dan anak itu ke dalam kubur juga. Dan segera menyekop tanah. Park mencoba melindungi anak dan istrinya, kalian penjahat! Langit sedang melihat kalian ! Han tidak peduli, Kubur mereka semua. Akhirnya Park tidak tahan, ia teriak. Cukup! Cukup! Apa yang kalian inginkan? Han Myung Hoe tersenyum tipis, ia mengambil sebuah amplop dan melemparnya ke Park, ini adalah perhitungan yang sebenarnya untuk kecocokan Putri dan Kim Seung Yoo. Simpan itu. Di hari pemilihan, kau akan membacakannya di depan Baginda dan semua pejabat. Han Myung Hoe lapor pada P. Suyang dan berkata kalau keluarga Park ada di tangannya, apa yang bisa ia lakukan? P. Suyang mengerti, tapi tidak yakin apa Shin Suk Ju akan menerima ramalan yang diberikan Park Su Cheon tanpa mempertanyakan lagi. Han sependapat. P Suyang berkata akan mengubah penghalang ini jadi batu penjuru/sekutunya. Paginya, P. Suyang dan semua rapat lagi. Mereka mengajukan nama-nama lagi dan salah satunya adalah Jung Jong.
Shin Suk Ju: Apa maksudnya putra mantan Gubernur Jung Chung Gyeong? Shin Suk Ju tidak bersedia, ayah Jung Jong sudah tidak ada, dan keluarganya juga semakin merosot, apa mau dimasukkan dalam pemilihan akhir?
Kwon Ram dan Onyeong berkata kalau keluarga Jung itu adalah bangsawan terhormat dan Bangsawan Jung Chung Gyeong adalah anak buah mendiang Raja Sejong yang setia.
Shin Suk Ju heran, apa yang lain dianggap penghianat? Lagipula ini hanya untuk formalitas saja. Kita cuma perlu mencapai jumlah yang dipersyaratkan untuk pemilihan. Shin Suk Ju curiga, kenapa kalian sepertinya sedang merencanakan sesuatu? Kenapa berkeras ingin memasukkan Jo Gyeong Tae? P. Suyang menengahi, kita lakukan sesuai saran Beom Ong (Panggilan terhormat Shin Suk Ju), Selain Jikgang Kim Seung Yoo, dua orang lain hanya disebut untuk formalitas saja. Jadi, tiga calon Pangeran Pendamping adalah 1. Putra ketiga Wakil Perdana Menteri Kim Jong Seo, Jikgang Kim Seung Yoo 2. Putra tertua Gubernur Pyeongyang Hwang Min Dal, Hwang Gye Jeong 3. dan Putra tunggal mantan Gubernur Pusat Jung Chung Gyeong, Jung Jong.
Seung Yoo dan Jung Jong bertemu lagi. Kali ini Jung Jong yakin kalau dia akan menjadi Pangeran Pendamping, maka ia pasti akan bisa membalas semua kebaikan yang diterimanya. Seung Yoo minta Jung Jong jangan terlalu yakin, karena nanti bisa kecewa. Seung Yoo berhenti di penjual ornamen dan memilih hiasan. Jung Jong heran, apa kau punya seseorang yang kau sukai?
Seung Yoo: Apa katamu?
Jung Jong: Sepertinya benar!
P. Suyang meminta Shin Suk Ju untuk makan malam di rumahnya malam ini, ia ingin berterima kasih pada Shin Suk Ju. Shin Suk Ju curiga dan menolak. Tapi anak buah Suyang membujuknya.
Seung Yoo minta ijin bertemu Putri Kyung Hye. Eun Geum lari menemui Putri dan menyampaikan ini. P. Kyung Hye panik. Apa? Eun Geum berkata kalau Kim Seung Yoo menunggu di ruang belajar. Bagaimana ini, kita tidak bisa minta Lady Se Ryung masuk istana. Eun Geum menemui Seung Yoo dan berkata kalau Putri sedang sedikit demam, Yang Mulia tidak bisa bertemu dengan anda. Seung Yoo tampak cemas, apa sangat serius?
Eun Geum: Yang mulia hanya tidak enak badan, Yang Mulia minta Anda tidak cemas. Seung Yoo minta Eun Geum menunggu sebentar, ia menulis surat untuk Putri.
Seung Yoo memberikan hiasan dan surat pada Eun Geum, lalu meninggalkan istana dengan perasaan berat. Eun Geum memberikan surat dan hiasan itu untuk Putri. Putri tampak terkejut, apa dia memberikan ini bersamaan? Eun Geum membenarkan. Putri membuka suratnya dan membaca: "Yang Mulia, saya juga sangat bahagia kemarin. Apa yang terjadi di hutan juga akan menjadi kenangan indah untuk kita berdua di masa depan. Saya mohon anda menerima ini sebagai tanda janji kita." Putri gemetaran menahan marah, jadi sepupunya tidak menepati janjinya? Putri meremas surat itu dan membuangnya. Lalu ia pergi.
Surat itu masih tergeletak di sana sampai malam. Ada seorang dayang yang membungkuk dan mengambilnya.
P. Suyang dan keluarga menunggu kehadiran Shin Suk Ju.
P. Suyang: Suatu kehormatan Tuan bersedia menjadi tamu saya. P. Suyang mengenalkan istrinya. Lalu anak lelakinya, P. Lee Sung. P. Suyang juga minta Se Ryung dan Se Jeong memberi hormat. Shin Suk Ju memperhatikan mereka, terutama Se Ryung yang terlihat muram. Shin Suk Ju masuk dan heran, bukankah ini pertemuan semua pejabat di Dept. Upacara? Kenapa cuma ada dia. P. Suyang berkata sulit mengundang Shin Suk Joo, jadi tolong jangan permalukan saya, silahkan duduk. Shin Suk Ju tanya apa ada tamu lain. P. Suyang tersenyum dan berkata dia akan tahu nanti.
Shin Myun tiba di kediaman P. Suyang, ia juga diundang dan kaget melihat Se Ryung. Yeo Ri memanggil Se Ryung. Tapi Se Ryung minta Yeo Ri masuk dulu.
Shin Myun: Kenapa Yang Mulia ada di kediaman Suyang Dae Gun? Dan kenapa semua memanggil Yang Mulia dengan "Agassi"? Apa anda benar-benar bukan sang Putri?
P. Suyang ingin melihat sepak terjang Shin Suk Ju untuk mengubah dunia. Shin Suk Ju minta P. Suyang tidak sembarangan bicara. Bagaimana Sarjana seperti saya bisa terlibat dalam politik, itu tidak mungkin.
P. Suyang membenarkan, ada hukum yang melarang Sarjana untuk masuk dunia politik, tapi apa tidak ada sarjana yang penuh ambisi?
Diluar, Shin Myun tampaknya sudah mengerti duduk masalahnya dan berkata kalau itu bukan salah Se Ryung. Tapi.. tolong segera mengatakan yang sebenarnya pada Seung Yoo. Se Ryung tidak sampai hati mengatakan-nya.
Shin Myun: Tapi Seung Yoo tidak hanya memikirkan anda sebagai Putri, tapi memikirkan anda sebagai calon istrinya. Meskipun anda takut, tapi itu tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit yang akan dirasakan-nya sebagai seorang pria. Shin Myun diantar masuk dan ia kaget saat melihat ayahnya juga ada disana. Shin Suk Ju berubah wajahnya, kenapa kau disini? Shin Myun tidak bisa menjawab.
P. Suyang tersenyum: Saya yang mengundangnya kesini. Bagaimana pendapat anda, Beom Ong? Kalau kita jadi besan?
Se Ryung merenungkan kata-kata Shin Myun dan tidak tidur sampai pagi. Lalu ia keluar mencari Yeo Ri. Se Ryung akan pergi ke istana. Se Ryung sampai istana dan Eun Geum heran, bagaimana anda tahu? Tuan Putri sudah memanggil Nona pagi-pagi. Tanpa sepengetahuan Se Ryung, Eun Geum menemui Seung Yoo dan mengundangnya ke kediaman Putri.
Se Ryung menghadap P. Kyung Hye. Ia mengaku sudah melanggar janji untuk tidak bertemu Seung Yoo lagi. P. Kyung Hye berkata sudah tahu masalah itu.
Se Ryung: Saya pantas dihukum karena menyembunyikan ini dari Yang Mulia.
P. Kyung Hye: Apa gunanya menghukum dirimu?
Se Ryung: Dia adalah pria pertama yang ingin saya nikahi.
P. Kyung Hye: Apa yang kau bicarakan?
Se Ryung: Jika Yang Mulia akan berbesar hati mengampuni kesalahan saya. Saya berharap ingin menjelaskan kebohongan ini pada Guru secara pribadi dan minta maaf.
P. Kyung Hye: Minta maaf?
Se Ryung janji ini akan menjadi yang terakhir kalinya. Saya mohon, ijinkan saya melihatnya sekali untuk terakhir kalinya. Seung Yoo sudah tiba di depan kediaman Putri, ia tersenyum melihat taman Putri. P. Kyung Hye marah, merampas milik orang lain... kau tidak berbeda dari ayahmu. Se Ryung bingung, kenapa Putri berkata seperti itu? Eun Geum masuk dan berbisik kalau Jikgang sudah tiba. P. Kyung Hye minta Se Ryung sembunyi dulu di kamar sebelah.
Se Ryung berdiri di balik pintu dengan resah. Kim Seung Yoo masuk ke kamar Putri dan heran karena Putri menurunkan tirai, Apa anda harus begitu resmi dengan saya?
Seung Yoo: Apa mungkin karena anda tidak ingin menemui saya? Mengapa anda tidak bicara? Apa ada yang salah? Yang Mulia. Se Ryung tampak kaget, karena nada bicara Putri sudah berbeda.
P. Kyung Hye minta tirai diangkat. Seung yoo sudah tersenyum, tapi senyum-nya menghilang saat melihat gadis di balik tirai. Itu bukan Putri yang selama ini dikenalnya.
Seung Yoo bingung: Siapa anda?
P. Kyung Hye: Orang yang kau lihat di depanmu adalah Sang Putri.
Seung Yoo terpana. Se Ryung yang ada di balik pintu juga syok.
Tirai diangkat dan Seung Yoo bingung: Siapa anda?
P. Kyung Hye: Orang yang kau lihat di depanmu adalah Sang Putri. Seung Yoo terpana. Se Ryung yang ada di balik pintu juga syok. Seung Yoo teringat saat ada dayang yang menumpahkan teh. Ia marah dan merasa P. Kyung Hye adalah dayang itu, beraninya seorang dayang... P. Kyung Hye memotongnya, ceritanya panjang. Tapi aku adalah Putri Kyung Hye.
Seung Yoo: Jika ini lelucon tolong hentikan. Putri yang kukenal bukanlah dirimu.
P. Kyung Hye: Jika kau tidak bisa mempercayaiku, maka kita pergi dan temui Baginda dan juga Putra Mahkota.
Sekarang Seung Yoo mulai goyah, apa ini benar? Lalu siapa gadis yang saya temui? P. Kyung Hye tidak menjawab. Seung Yoo mendesaknya, Saya tanya siapa dia!
P. Kyung Hye: Dia dayang yang menggantikanku agar aku bisa jalan-jalan keluar istana.
Seung yoo tidak percaya: Seorang dayang?
P. Kyung Hye berkata ia tidak menyangka kalau lelucon kecil akan jadi seperti ini. Seung yoo marah, lelucon? Apa anda sengaja bercanda dengan saya?
P. Kyung Hye: Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Tolong mengerti. Aku tidak akan mengungkit masalah antara Jikgang Kim dan gadis itu lagi, jadi kau harus berhenti memikirkannya juga. Jikgang Kim dan aku, harus menikah. Aku yakin Jikgang mengerti alasan dibelakang pernikahan kita. Jangan berpikir untuk menemukan gadis itu. Aku sudah mengusirnya keluar istana. Se Ryung jatuh terduduk di balik pintu. Ia mendengar semuanya.
Seung Yoo terpukul dan marah, tanpa basa basi ia bangkit dan jalan pergi. Seung yoo berhenti sejenak di halaman dan merasa bingung. P. Kyung Hye membuka pintu dan Se Ryung masih tetap duduk, apa anda memanggil saya ke istana hanya untuk ini?
P. Kyung Hye: Kau sudah mendengarnya sendiri.
Se Ryung berkata sebenarnya P. Kyung Hye tidak perlu melakukan ini karena dia tidak punya niat lain. Se Ryung hanya ingin minta maaf. P. Kyung Hye marah, bukan untuk minta maaf, tapi kau ingin mendapat kesempatan untuk berdekatan dengannya, ya kan?
Se Ryung: Yang Mulia!
P. Kyung Hye: Aku membutuhkannya, bukan untuk hal remeh seperti cinta. Aku membutuhkannya demi melindungi Putra Mahkota dan diriku sendiri dari tangan licik Ayahmu.
Se Ryung kaget: Merampas takhta? Apa maksud anda dengan itu? Apa maksud Anda, Ayah saya akan mencelakai keponakan-nya sendiri demi takhta?
P. Kyung Hye berkata seluruh dunia sudah tahu, kecuali mereka berdua. Se Ryung tidak percaya, Ayah saya bukan orang seperti itu. P. Kyung Hye menantangnya, jika kau tidak mempercayaiku kenapa tidak tanya sendiri padanya.
Seung Yoo melamun di kantornya. Prof kepala tanya kenapa Putri memanggil Seung Yoo. Guru lain menyindir, sejak mereka berhenti bertemu untuk belajar, Putri pasti sangat merindukannya. Guru Yeom tanya apa ini bukan karena kau terpesona dengan kecantikan Tuan Putri? Seung Yoo tiba-tiba ingat saat pertama bertemu Se Ryung. Seung Yoo-lah yang membuka tirai karena merasa Putri ingin menentangnya dengan menolak belajar dan mengganggu guru-gurunya. Seung Yoo ingat ekspresi terkejut Se Ryung. Seung Yoo bergegas lari ke kamar belajar. Membuat Prof dan guru lain heran, ada apa dengannya? Seung Yoo masuk lagi ke kamar belajar, dimana ia pertama bertemu Se Ryung. Seung Yoo membuka tirainya dan tentu saja tidak ada siapapun disana.
Se Ryung dalam perjalanan pulang, ia minta Yeo Ri menghentikan tandunya. Se Ryung keluar dan berkata ingin pergi ke satu tempat. Ia minta Yeo Ri pulang duluan. Se Ryung pergi tanpa peduli protes Yeo Ri.
Shin Myun dan Im Woon patroli bersama, mereka mendapat ucapan terima kasih dari masyarakat karena merasa lingkungan-nya semakin aman. Terima kasih Tuan, tidak ada penjahat lagi dijalanan. Shin Myun minta Im Woon jangan lengah, para penjahat itu hanya sembunyi untuk sementara. Penjahat itu akan segera mengacau lagi. Shin Myun tanya penjahat yang lolos waktu itu dan Im Woon berkata sejak insiden Jikgang Kim, mereka belum muncul lagi. Keduanya sepakat memeriksa lagi. Shin Myun dan Im Woon memacu kuda mereka ke lokasi dimana Seung Yoo diserang. Shin Myun turun dari kuda dan melihat seorang gadis berdiri sendirian. Shin Myun mendekatinya, apa anda baik-baik saja? Gadis itu menoleh, ternyata Yi Se Ryung. Se Ryung sedang menangis dan berkata tidak apa-apa. Shin Myun kaget, kenapa Se Ryung pergi ke tempat berbahaya seperti ini lagi. Se Ryung ingin minta maaf pada Seung Yoo secara pribadi tapi tidak bisa melakukannya. Itu yang membuatnya sedih. Shin Myun berkata Se Ryung pasti punya alasan. Kalau Seung Yoo tahu, aku yakin dia akan mengerti. Se Ryung minta Shin Myung merahasiakan masalah ini dari Seung Yoo. Se Ryung ingin minta maaf secara pribadi nanti. Shin Myun menyanggupinya. Ia juga ingin mengantar Se Ryung pulang karena daerah ini berbahaya, aku tidak tenang kalau kau pergi sendirian. Shin Myun mengantar Se Ryung sampai rumah. Ia mengamati Se Ryung jalan masuk dan ingat kata2 P Suyang, bagaimana Beom Ong? Kalau kita menjadi besan? Shin Myun sudah mulai menyukai Se Ryung.
Seung yoo stress dan minum-minum di Gibang. Seorang Gisaeng mendekatinya, kenapa Tuan baru datang sekarang? Meskipun Tuan hanya datang sekali-sekali, saya akan merasa senang kalau Tuan mencari saya, Myung wol (the spy? haha) Seung Yoo merasa terganggu, kau boleh pergi. Myung Wol masih ingin disitu, tapi Seung Yoo mulai kesal, kuminta kau pergi. Akhirnya Myung wol jalan pergi. Seung Yoo menghela nafas dan ingat kata-kata P. Kyung Hye: Agar aku bisa jalan-jalan keluar istana, dia adalah dayang yang menggantikanku.
Myung Wol cemberut dan mengadu pada rekan gisaeng lainnya, bukankah perasaan gisaeng adalah perasaan juga. Teman Myung Wol heran, kenapa dia tiba-tiba minum di siang hari seperti ini, apa yang terjadi padanya? Myung Wol yakin, itu pasti karena gadis itu. Gadis yang dipanggilnya "Yang Mulia", "Yang Mulia" itu. Myung Wol: Aku sudah tahu itu karena dia memanggilnya dengan begitu perhatian. Mereka tidak percaya, apa benar dia menyebut gadis itu seperti itu? Myung Wol yakin. Dia mendengarnya dengan jelas. Ketiga Gisaeng itu pergi dan orang suruhan P. Suyang tampak puas dengan informasi yang didengarnya.
P. Suyang dan tim menerima laporan itu dari Han Myung Hoe. Sang Putri? Mereka kaget, apa keduanya benar2 pergi ke Gibang? Han berkata kalau para Gisaeng mengatakan semuanya dengan detil. P. Onyeong dan Kwon Ram kaget, apa ini berarti Tuan Putri bisa keluar dan masuk istana sesuka hatinya? P. Suyang ragu, bagaimana mereka bisa percaya kata-kata Gisaeng. Tapi Han berkata kalau benar maka Kim Seung Yoo tidak akan bisa hidup lagi, ia akan pergi dan mencari tahu.
P. Suyang setuju, lakukan dengan hati-hati. Hari pemilihan untuk Pangeran Pendamping akan segera tiba, kau harus bergegas.
P. Suyang pulang dan heran melihat Se Ryung masih diluar, apa yang kau lakukan tengah malam seperti ini? Masuklah.
Se Ryung ragu-ragu dan ingin bicara dengan ayahnya. Keduanya masuk ke ruang belajar dan Se Ryung tanya, apa P. Suyang menginginkan takhta. P. Suyang heran, Takhta? Bagaimana kau bisa mengatakan masalah ini dengan begitu gampang?
Se Ryung: Apa Ayah membahayakan nyawa Putra Mahkota dan Putri?
P. Suyang menyangkalnya, darimana kau mendengar gosip itu? Apa kau melihat Ayahmu seperti itu juga?
P. Suyang: Aku tidak peduli bagaimana dunia menuduhku. Selalu ada orang yang mencoba menjebakku. Tapi jika putriku sendiri melihatku seperti itu, maka ayahmu ini benar-benar sia-sia saja hidupnya. Omong kosong yang dikatakan orang dengan tujuan tidak jelas bisa membahayakan nyawa seseorang dalam sekejap mata. Itu adalah tragedi terbesar bagiku sebagai anggota Keluarga Raja. Se Ryung minta maaf. P. Suyang menghiburnya, sudahlah, tidak apa-apa.
Seung Yoo pulang dalam keadaan mabuk malam itu. Ia dipapah kakaknya. Kim Jong Seo marah, besok adalah hari terakhir pemilihan Pangeran Pendamping. Kenapa kau seperti itu?
Seung Yoo bergumam: Saya minta maaf Ayah.
Kim Jong Seo tanya apa terjadi sesuatu. Tapi Seung Yoo menjawab tidak yakin. Ayahnya marah dan membentak, Apa? Lady Ryu sangat terkejut. Seung Kyu berkata akan membawa adiknya kedalam dulu. Seung Kyu memberikan sup anti mabuk untuk adiknya, ia kesal sekali. Berapa banyak anggur yang kau minum? Seung Yoo tidak menjawab, ia terjatuh dan tidur.
Lady Ryu masuk membawa baju untuk Seung Yoo, adik ipar, ini baju resmi yang harus kau kenakan besok pagi. Lady Ryu menghela nafas, aigoo ini orang yang akan menjadi Pangeran Pendamping negri ini, .. Seung Kyu keluar dengan kesal, diikuti istrinya. Setelah kakak dan kakak iparnya keluar, Seung Yoo membuka mata, ia menghela nafas.
Seung Yoo bangun pagi-pagi dan mengenakan baju resmi dibantu pelayannya. Lalu menghadap ayahnya. Kim Jong Seo memberikan nasihat, kau harus ekstra hati-hati dengan semua tindakanmu. Kau sudah dipilih menjadi Pangeran Pendamping, jadi kau tidak boleh memperlihatkan tingkah laku yang tidak pantas. Seung Yoo tanpa ekspresi, dia hanya mengiyakan kata2 ayahnya.
Kim Jong Seo: Sebenarnya, kita akan menyambut menantu perempuan. Tapi, ini juga sangat membahagiakan karena kita akan menjadi keluarga dengan Keluarga Raja, kita harus menyambut Yang Mulia ke dalam keluarga kita dengan baik. Seung Kyu dan istrinya membungkuk, ya Ayah.
Ah Gong: Paman, apa kau akan tinggal di istana?
Lady Ryu tersenyum dan berkata kalau Tuan Putri yang akan meninggalkan istana.
Ah Gong: Aku ingin segera melihat Tuan Putri. Kedua orang tuanya tertawa, tapi wajah Seung Yoo sama sekali tidak terlihat gembira. Oh man...dia pasti stress sekali.
Se Ryung akan berangkat untuk belajar ke istana. Lady Yoon menghentikannya dan berkata kalau ia mendengar Se Ryung sudah menjauhi istal kuda. Lady Yoon berkata ia sangat lega. Se Ryung minta maaf karena sudah membuat ibunya cemas. Lady Yoon tersenyum dan berkata sudah waktunya untuk menikahkan Se Ryung. Ayahmu sudah memiliki calon yang cocok, kau harus hati-hati mulai sekarang. Se Ryung diam saja. Ibunya heran kenapa tidak menjawab. Akhirnya Se Ryung membungkuk dan mengiyakan. Se Ryung dan Seung Yoo sama saja, keduanya seperti kehilangan roh mereka, kasihan. Seung yoo minta pelayannya kembali duluan dan memacu kuda ke istana. Seung Yoo menemui Eun Geum dan berkata ingin bertemu pelayan yang dimaksud Putri itu. Eun Geum berkata tidak tahu gadis itu. Seung Yoo tidak percaya, bukankah kau Dayang pribadi Putri? Eun Geum berkata tidak tahu kemana gadis itu dipindahkan. Seung Yoo ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan dan ingin nama gadis itu.
Eun Geum: Anda akan segera mengikuti pemilihan terakhir untuk calon Pangeran Pendamping, mengapa anda masih bisa mencari wanita lain? Apa anda tidak tahu, dengan melakukan ini, anda akan melukai Yang Mulia?
Seung Yoo marah, apa sekarang kau mengajari apa yang harus kulakukan? Eun Geum takut, ia minta maaf. Seung Yoo berkata akan mencari tahu. Lalu jalan pergi. Eun Geum berseru, Pura-pura sebagai Putri... jika kenyataan bahwa seorang dayang pura-pura menjadi Putri diketahui, maka nyawa dayang itu... tidak akan tertolong. Jadi saya mohon jangan sampai masalah ini tersiar keluar. Eun Geum membungkuk dan jalan masuk.
Eun Geum menghadap Putri. Ia lapor kalau Seung Yoo mencarinya karena ingin tahu keberadaan Se Ryung-agassi. Apa yang harus kita lakukan, Yang Mulia? P. Kyung Hye tampak terluka, dimana Se Ryung?
Eun Geum: Dia pasti ada di Jong Hak.
P. Kyung Hye minta Eun Geum menemui Se Ryung dan melarangnya untuk muncul di istana untuk sementara ini. Eun Geum mengerti dan segera pergi.
Seung Yoo masih disekitar situ dan melihat Eun Geum jalan bergegas ke satu tempat. Ia curiga dan mengikuti Dayang putri itu. Eun Geum jalan terus sampai ke Jong Hak. Seung Yoo heran, bukankah ini Jong Hak? Seung Yoo mengikuti Eun Geum dan melihatnya berbisik pada seorang gadis. Seung Yoo waspada, karena dari belakang, gadis itu mirip Se Ryung. Gaya busana dan juga rambutnya. Guru Yeom lewat dan melihat Seung Yoo, Apa yang kau lakukan disini? Eun Geum kaget dan gadis itu menoleh, ternyata dia Se Jeong, adik Se Ryung. Seung Yoo tampak kecewa. Eun Geum dan Se Jeong bergegas pergi. Guru Yeom mengingatkan Seung Yoo untuk segera pergi ke lapangan untuk pemilihan Pangeran Pendamping.
Se Ryung ada dalam tandu, ia memikirkan kata-kata ibunya kalau ayah sudah memilih calon untuk menjadi suami Se Ryung. Seung yoo ada di depan gerbang, ia ingin penjaga mengingat lagi. Itu sekitar pk. 3 sampai 5 sore, tgl 15 (saat bulan purnama) saat tandu itu lewat untuk pemeriksaan. Penjaga gerbang pusing, banyak sekali tandu yang masuk ke dalam setiap hari. Bagaimana saya bisa ingat semuanya?
Seung Yoo: Dia menyebutkan nama keluarganya saat masuk.
Penjaga: Apa anda tahu berapa banyak anggota keluarga Raja yang bisa masuk Jong Hak?
Seung Yoo: Tuan, Jelas kau yang mengijinkannya masuk. Dia seorang gadis dengan wajah terang seperti bulan, hidungnya lurus, dan bibirnya bagus. Penjaga itu kesal, kalau dia mengintip wanita bangsawan yang masuk dan keluar istana, dia akan dipenggal. Meskipun mereka membuka jendela tandunya, saya paling hanya mendengar suara mereka. Kenapa anda mencarinya?
Tandu Se Ryung mendekat, penjaga lain tanya, dari kediaman mana dan Yeo Ri berkata: Ini putri Su Yang Dae Gun.
Seung Yoo melihat mereka, tapi ia tidak berpikir itu Se Ryung. Tandu Se Ryung jalan melewatinya. Se Ryung tidak membuka jendela, tiba-tiba ia mendengar suara penjaga, Lihat, Jikgang Kim, apa anda tidak akan pergi? Selamat untuk pemilihan anda!
Se Ryung terperanjat dan memberanikan diri membuka jendela. Se Ryung melihat Seung yoo yang tampak sedih dan bingung. Se Ryung menatapnya dari dalam tandu, ia teringat saat bersama Seung Yoo. Dari awalnya hanya ingin melihat seperti apa calon suaminya, lalu saat mereka berkuda dan saat di Gibang, semua hal manis yang mereka alami bersama. Seung Yoo menoleh ke tandu, tapi Se Ryung sudah menutup jendela tandunya. Se Ryung mencengkeram Chima (rok) dan berusaha menahan perasaan-nya. Tapi Se Ryung ingin melihat Seung Yoo lagi, ia membuka jendela lagi. Seung Yoo sudah tidak ada. Se Ryung masuk ke kelasnya. Se Jeong langsung tanya apa Se Ryung bertengkar dengan Tuan Putri, karena Dayang pribadi Putri menemuinya dan berpesan agar Se Ryung tidak masuk istana dulu. Se Ryung diam saja. Se Jeong kesal, dia pikir dia itu siapa. Memerintah kita untuk datang dan pergi.
Kim Jong Seo menghadap Raja, ia membungkuk menyembah Raja. Raja tampak bahagia, hari ini adalah pemilihan untuk Pangeran Pendamping. Dimana Perdana Menteri dan aku akan menjadi besan. Aku akan menyerahkan putri manjaku dalam penjagaanmu, besan.
Kim Jong Seo: Saya merasa terhormat.
Tapi pihak P. Suyang, apa tidak terlalu tenang?
R. Munjong: Aku sudah mengirim Shin Suk Ju untuk mengawasi mereka. Jadi seharusnya tidak akan ada masalah.
Kim Jong Seo: Yang Mulia, menurut pendapat hamba, pernikahan kerajaan seharusnya segera dilaksanakan setelah proses pemilihan akhir. Raja setuju, kesehatan-nya juga semakin memburuk, kita harus segera melakukan itu.
Kim Jong Seo menyembah, saya merasa terhormat. P. Onyeong ingin bertemu Raja. Raja heran kenapa paman-nya ingin bertemu. P. Onyeong berkata kalau P. Suyang, P. Anpyeomh dan semua anggota keluarga Raja ingin bertemu dengan Raja. Raja: Sebenarnya ada masalah apa?
Seung Yoo duduk sendiri dan merenung. Ia mengingat kata2 Putri, Jikgang Kim dan aku harus melakukan pernikahan ini. Aku yakin kau mengerti alasan dibaliknya. Aku tidak akan menyinggung masalah antara Jikgang Kim dan gadis itu lagi. Jadi, jangan memikirkannya lagi.Seung Yoo menghela nafas, semua hanya karena seorang gadis... Kim Seung Yoo sadar, politik dan cinta tidak bisa disatukan. Seung Yoo jalan dan akan masuk ke lokasi pemilihan. Jung Jong sudah hadir, ia terpesona dengan istana, temboknya yang tinggi dan sangat luas. Jung Jong lari2 menemui Seung Yoo, mengapa kau baru datang sekarang? Oh dear... mereka keren dengan seragam biru mudanya hehehe.. Seung Yoo mengamati Jung Jong dan tersenyum, kau terlihat keren dengan baju seperti itu. Jung Jong bangga, tidak jelek kan? Jung Jong berkata kalau ia akan mengijinkan Seung Yoo menjadi saksi kalau dia, Jung Jong akan diangkat menjadi Pangeran Pendamping. (dan heran-nya, benar terjadi haha) Seung Yoo hanya tersenyum dan jalan bersama Jung Jong ke dalam. Mereka dihentikan pasukan.
Kapten: Siapa diantara kalian yang adalah Jikgang Kim Seung Yoo? Seung Yoo dan Jung Jung merasa heran.
Raja menemui keluarga Kerajaan dan ingin tahu ada masalah apa. P. On Yeong berkata kalau hasil perhitungan kecocokan antara hari lahir Jikgang Kim Seung Yoo dan Putri sudah keluar. Raja tanya apa ada masalah dengan hasilnya. P. Onyeong berkata meskipun Pangeran Pendamping sudah ditentukan dan proses pemilihan ini hanya formalitas, mereka tidak bisa memilih seseorang yang akan membawa kehancuran dalam keluarga Raja.
P. Anpyeong tidak percaya, membawa kehancuran? Apa maksudmu Jikgang Kim Seung Yoo? Tolong jaga perkataanmu! Raja ingin tahu hasilnya dan mereka membukakan pintu untuk Park. Sebelumnya Park gemetaran membawa baki berisi hasil perhitungan di luar aula.
Park jalan masuk dan memberikan hasilnya. Kasim mengambil hasilnya dan memberikan pada Raja Munjong. Raja membacanya dan tampak pucat, ia ingin penjelasan. Park dengan gemetar menjelaskan, kalau keduanya tidak cocok. Pernikahan mereka akan membuat keluarga Raja hancur seperti hutan yang terbakar. Kim Seung Yoo berkarakter api yang akan membakar pohon besar dan bahkan membakar pohon kecil disekitarnya. Pohon besar adalah Putri, sementara Pohon kecil adalah Putra Mahkota. Raja dan pihak Kim Jong Seo marah.
P. Onyeong minta pernikahan mereka dibatalkan. Raja minta Shin Suk Joo menjelaskan. Shin Suk Joo yang sudah berpihak pada P. Suyang berkata kalau Park mengatakan yang sebenarnya. Shin Suk Joo berkata ia merasa curiga dan minta petugas Gwansanggam lain untuk memeriksa, ternyata hasilnya sama dengan hasil Petugas Park. Raja Munjong terpukul. Pihak Suyang mendesak untuk mengeliminasi Kim Seung Yoo dari kandidat dan mencari calon Pangeran lain.
Saat Raja tertekan, P. Suyang tanya apa rencana Baginda dengan Kim Seung Yoo? Memilih ataupun mengeliminasi calon Pangeran membutuhkan usaha besar. Raja minta semua kandidat Pangeran Pendamping dipanggil menghadap. Kasim mengerti dan akan melaksanakan saat ia mendapat laporan kalau Seung Yoo ditangkap.
Raja Munjong: Ada apa?
Kasim tampak bingung: Yang Mulia, Jikgang Kim Seung Yoo dibawa petugas kantor Inspektur Jenderal. Raja Munjong dan pihak Kim Jong Seo syok. Kim Seung Yoo dibawa ke kantor Inspektur Jenderal (Saheonbu). Saat jalan ke dalam, ia bertemu Myung Wol. Seung Yoo heran, kenapa Myung Wol kesini. Seung Yoo dibawa ke depan petugas. Petugas tanya, apa benar kau Jikgang Kim seung Yoo? Seung Yoo membenarkan. Petugas tanya apa Seung Yoo pernah membawa Tuan Putri ke Gibang? Ada orang diluar yang lapor kalau kau memancing Tuan Putri dan bersikap tidak pantas dengan Putri diluar istana. Ada bukti dan saksi mata. Seung Yoo tertegun, ia bingung sekali... Raja Munjong juga hampir pingsan saat mendengar tuduhan yang ditujukan pada Kim Seung Yoo. Apa? Jikgang Kim Seung Yoo memancing Tuan Putri keluar istana dan pergi ke Gibang? Raja syok apalagi dengan banyaknya teriakan, ini sudah mencemari reputasi Keluarga Raja, bahkan mengeksekusi Kim Seung Yoo berkali-kali juga tidak akan cukup! Tolong keluarkan perintah untuk membawa Kim Seung Yoo ke pengadilan.
Raja: Bawa Kim Seung Yoo, aku akan memeriksanya sendiri! (Chugu = Dimana Raja memeriksa sendiri tersangka dalam Pengadilan)
Para gadis keluarga bangsawan selesai belajar dan mereka jalan ke satu tempat. Se Jeong heran dan tanya mereka mau kemana. Seorang gadis bangsawan berkata ia mendengar ada orang yang akan diinterogasi dan ingin melihatnya. Se Jeong juga ingin lihat dan menarik Se Ryung untuk ikut.
Kim Jong Seo sudah menunggu di lapangan pemeriksaan. Rombongan P. Suyang masuk dan mendekati Kim Jong Seo, bukankah saya sudah bilang, kalau anda menolak tawaran saya, anak anda juga akan kehilangan nyawa mereka? Kim Jong Seo marah, jika anak itu tidak bersalah. Aku jelas akan membuat mereka yang menjebak anakku membayarnya!
Para gadis bangsawan berdiri ingin tahu. Dua dayang istana berkata kalau orang itu dengan berani memancing Putri keluar istana, apa dia sama sekali tidak takut pada Raja? Se Ryung kaget. Lalu mereka berseru bukankah itu Kim Jikgang?
Se Ryung melihat Seung Yoo. Seung Yoo jalan melewati mereka dan menoleh, ia juga melihat Se Ryung. Keduanya berpandangan dengan syok. Lalu petugas menyeret Seung Yoo pergi. Se Ryung langsung lari dan Seung Yoo tidak bisa melihatnya lagi.
Seung Yoo dibawa menghadap Baginda, disana sudah ada Ayahnya dan pihak P. Suyang. Juga para Menteri dan pejabat. Seung yoo melihat ayahnya sekilas dan menunduk.
Se Ryung lari dengan cepat ke satu tempat. Seung Yoo dibawa menghadap Baginda, disana sudah ada Ayahnya dan pihak P. Suyang. Juga para Menteri dan pejabat. Seung yoo melihat ayahnya sekilas dan menunduk. Seung Yoo berlutut, lalu menghormat dan Raja tanya apa benar laporan yang diberikan oleh kantor Inspektur Jenderal. Kalau Seung Yoo memancing Putri keluar dari istana dan melakukan banyak hal tidak pantas?
Seung yoo: Tidak, saya tidak melakukannya. P. Onyeong: Kau masih berani menyangkalinya? Kau tidak membawa keluar Putri dari istana?
Seung Yoo berkata kalau itu bukan Putri.
P. Anpyeong: Kalau itu bukan Putri, apa berarti wanita lain? cepat katakan siapa dia! Mungkin kami bisa mengampuni nyawamu.
Seung Yoo bingung, ia ingat kata2 Eun Geum kalau mereka tahu yang sebenarnya, maka nyawa gadis itu ada dalam bahaya. Lalu teringat wajah Se Ryung tadi, yang ada di antara gadis bangsawan. Seung Yoo terdiam. Raja dan semua orang mendesak Seung Yoo. Seung Yoo hanya berkata kalau dirinya tidak melakukan hal yang memalukan lainnya. Raja masih tanya apa Seung Yoo bertemu Putri diluar istana?
Se Ryung memaksa masuk ke kediaman Putri meskipun Eun Geum mencegahnya. Putri menatap Se Ryung dengan tajam, Bukankah aku sudah bilang, jangan menampakkan bayanganmu di halaman istana? Beraninya kau.. Se Ryung memohon, Yang Mulia..orang itu..guru..
P. Anpyeong: Jadi kenyataan-nya, kau memancing Putri keluar istana, tapi tidak ada hal yang terjadi? Beraninya kau menghina Putri? Dan sekarang kau menyangkal perbuatan kurang ajarmu?
Seung Yoo: Apa maksudnya menghina? Perkataan anda berlebihan.
P. Onyeong: Kau..kau kurang ajar.
Seung Yoo ke Raja: Baginda, bagaimana saya berani berbohong di depan anda? Tolong percaya kalau saya dan Tuan Putri tidak bersalah. Saya jamin kalau tidak ada hal tidak pantas yang terjadi antara Tuan Putri dan saya.
Raja: Apa itu benar?
Seung yoo: Hamba rendah ini bersumpah dengan nyawanya.
Se Ryung: Guru ditangkap karena saya dan sekarang dituduh. Harus ada yang keluar dan membuktikan kalau Guru tidak bersalah, benar kan? Yang Mulia, saya mohon ijinkan saya masuk ke lapangan pemeriksaan. Putri tidak setuju, meskipun Se Ryung pergi, apa yang bisa kau lakukan? Apa kau akan mengaku kalau kau menyamar menjadi Putri?
Se Ryung: Jika itu bisa menyelamatkan guru, maka...saya akan melakukan itu.
P. Kyung Hye: Jika dia harus diselamatkan, aku yang akan menyelamatkannya. Jika dia akan mati, dia akan mati oleh tanganku juga.
Se Ryung tertegun. P. Kyung Hye jalan pergi, Eun Geum lari-lari mengejarnya, Tuan Putri anda akan kemana?
Seung Yoo masih diperiksa, P. Onyeong terus saja menyerangnya, apa kau benar2 tidak bersalah? Kwon Ram memberi isyarat pada seorang bawahannya. Lalu ia memberikan surat pada Raja. Yang Mulia, ini adalah surat dari Kim Seung Yoo yang ditulis untuk Putri. Seung Yoo kaget, dan mengeluh dalam hati.
Raja membuka surat Seung Yoo dan membacanya, Yang Mulia, saya juga sangat bahagia kemarin. Apa yang terjadi di hutan juga akan menjadi kenangan indah untuk kita berdua di masa depan. Saya mohon anda menerima ini sebagai tanda janji kita." Raja marah, surat itu sebenarnya tidak aneh, tapi memang bisa diartikan lain. Siapa yang menulis surat ini? Kau, ya kan? Kenapa kau tidak bicara?
Seung Yoo menghela nafas: Ya, saya yang menulisnya. Semua kaget, P. Suyang tampak puas. Kim Jong Seo mengeluh. Seung Yoo ingin mencoba menjelaskan, tapi Raja sudah marah dan menyuruhnya diam.
P. Onyeong memanas-manasi, sebagai guru Jong Hak, dia bertemu Putri diluar istana dan melakukan hal memalukan dan tidak bermoral. Karena kejahatan yang mencemari reputasi Keluarga Raja, mohon hukum mati Kim Seung Yoo. Kim Jong Seo marah sekali dan P. Suyang tampak senang.
Raja: Aku.. akan..
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita, dia tidak bersalah. Semua kaget dan menoleh. Ternyata P. Kyung Hye. Ia jalan masuk dan menghormat pada Raja Munjong.
Raja: Kenapa kau disini?
P. Kyung Hye ingin mengatakan sesuatu tapi Raja berkata Putri tidak perlu ikut campur.
P. Kyung Hye : Ananda bertemu dengan Jikgang Kim secara kebetulan diluar istana. Dengan kata lain, saya meninggalkan istana dengan kemauan sendiri. Tidak ada hubungannya dengan Kim Jikgang. Raja marah, demi bersama orang ini, kau melakukan tindakan tidak bermoral?! Seung Yoo terlihat serba salah dan tidak enak pada Putri.
P. Kyung Hye: Karena tinggal dalam istana sepanjang hidup saya, saya sangat ingin tahu kehidupan diluar tembok istana, jadi saya ingin melihatnya. Kim Jikgang yang saya temui secara kebetulan diluar istana, tidak melakukan hal yang tidak pantas pada saya, tapi justru menyelamatkan saya dari situasi berbahaya. Abba Mama, saya tidak melakukan apapun yang akan mempermalukan Abba Mama dan Keluarga Raja. Jika saya harus dihukum karena meninggalkan istana, saya akan bersedia menerimanya. Tapi...P. Kyung Hye menatap tajam ke arah Suyang, saya tidak bisa menerima tuduhan palsu.
P. Suyang hanya tersenyum tipis memandang Putri.
P. Onyeong: Bagaimana kami tahu bahwa yang anda katakan itu benar?
P. Kyung Hye marah, apa kau mencurigaiku? Kalau begitu.. tangkap juga aku dan periksa aku!
Seung Yoo kaget dan mencemaskan Putri.
Raja Munjong: Putri, pergilah dulu.
P. Kyung Hye: Abba Mama! Raja teriak, berapa lama lagi kau akan mempermalukan ayahmu? Ini bukan tempat yang bisa kau masuki sesuka hatimu! Pergilah! P. Kyung Hye tidak bisa membantah, ia membungkuk dan pergi.
Raja gemetar menahan marah, Jikgang Kim Seung Yoo akan dikeluarkan dari daftar calon Pangeran Pendamping. Masalah ini tidak boleh diungkit lagi. Kim Seung Yoo menunduk. Kim Jong Seo juga lemas. Lalu petugas datang membawa petisi. Raja semakin pusing, apa itu? Ternyata itu petisi yang meminta Jikgang Kim Seung Yoo dieksekusi.
Shin Suk Joo: Yang Mulia, menghina keluarga Raja adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan, Mohon Kim Seung Yoo dieksekusi. Perkataan Shin Suk Joo membuat Raja, Kim Jong Seo dan Seung Yoo terkejut. Karena selama ini, Shin Suk Joo selalu memihak Raja dan Shin Myun bahkan adalah teman Seung Yoo.
Raja: Masalah ini ditunda sampai besok. Raja jalan pergi.
Kim Seung Yoo dibawa pergi dan bertemu Putri Kyung Hye diluar. P. Kyung Hye tampak kesal dan tidak berdaya. Seung Yoo hanya membungkuk pada Putri. Putri kembali ke kediaman-nya. Eun Geum menutup pintu kamar Putri. Tiba-tiba Se Ryung muncul dan menarik Eun Geum, ia melarang Eun Geum bersuara. Se Ryung membawa Eun Geum keluar dan tanya bagaimana pemeriksaan-nya. Eun Geum: Sepertinya sulit baginya untuk lolos dari hukuman mati. Se Ryung kaget, apakah dia tidak mengatakan yang sebenarnya, kalau yang ia temui saat itu bukan Yang Mulia? Eun Geum membenarkan, kalau sampai akhir Seung Yoo tidak menyebut nama Se Ryung. Eun Geum berkata kalau sebelumnya Jikgang Kim datang mencari Se Ryung dan ia memperingatkan kalau Seung Yoo mengatakan yang sebenarnya, maka Se Ryung bisa kehilangan nyawanya.
Eun Geum: Saya tidak tahu apa ini karena itu.
Se Ryung menahan tangan Eun Geum dan memohon, tolong bantu aku.
Seung Yoo dibawa ke penjara, ia tampak pasrah dengan nasibnya.
Raja mendapat laporan Kasim kalau ada banyak petisi yang harus dibaca Raja. Raja marah dan tidak mau membacanya.
Kasim: Yang Mulia, Perdana Menteri Kim Jong Seo ingin menghadap anda.
Raja: Aku tidak ingin bertemu dengannya. Kim Jong Seo hanya bisa pergi dengan wajah muram.
P. Suyang cs merayakan kemenangan mereka. P. Onyeong dan Kwon Ram menyindir Shin Suk Ju. Mereka berkata tidak pernah mengira Shin Suk Joo akan mengatakan itu. Sekarang Kim Seung Yoo tidak punya pilihan lain kecuali menerima hukuman-nya. Kwon Ram: Jika ia punya kesalahan, yaitu kejahatan karena dilahirkan dalam keluarga yang salah dan bertemu dengan orang tua yang salah. Benar-benar sayang. P. Suyang tersenyum, kalau dia menjadi sekutuku, dia akan menjadi sangat bermanfaat.
P. Onyeong: Tapi sebagai gantinya, kau mendapatkan putra Bujehak (Chief Scholar, jabatan Shin Suk Ju), ya kan? Bukankah dia jauh lebih baik dari Kim Seung Yoo?
Shin Suk Ju: Anda terlalu memuji.
Eun Geum keluar dari penjara dan berkata pada Se Ryung kalau petugasnya adalah kenalan lama Eun Geum. Jadi dia akan mengijinkan anda untuk masuk sebentar. Se Ryung menggenggam tangan Eun Geum, terima kasih. Lalu bergegas pergi. Eun Geum menghela nafas, bagaimana semuanya jadi tidak terkendali?
Se Ryung jalan masuk dan penjaga menunjukkan sel Seung Yoo. Se Ryung jalan mendekat lalu melihat Seung Yoo duduk di dalam sel. Se Ryung sedih melihatnya. Seung Yoo mengangkat wajah dan terkejut melihat Se Ryung, ia segera berdiri. Se Ryung mendekat, apa kau terluka? Se Ryung memohon, besok, saat fajar merekah, katakan yang sebenarnya, kalau kau bertemu denganku dan bukan dengan Tuan Putri. Hanya jika kau melakukan itu maka kau akan hidup. Seung Yoo bingung, bagaimana kau bisa datang ke tempat seperti ini? Berapa lama lagi kau akan membuatku cemas?
Se Ryung: Kumohon, katakan saja yang sebenarnya.
Seung Yoo: Apa kau bersedia mati menggantikanku?
Se Ryung: Aku akan baik-baik saja. Aku sebenarnya ingin mengatakan padamu sebelumnya. Sebenarnya, aku adalah... Terdengar suara penjaga: Yang Mulia! Se Ryung kaget dan menoleh, ternyata P. Suyang masuk ke dalam penjara. Se Ryung ketakutan. Seung Yoo bingung, ia berusaha melihat siapa yang datang. P. Suyang memandang Se Ryung dengan murka!
Se Ryung berhasil menyelinap ke dalam penjara menemui Seung Yoo. Seung Yoo kaget dan mencemaskan Se Ryung. Se Ryung minta Seung Yoo mengatakan yang sebenarnya kalau dia tidak pergi bersama Putri melainkan dirinya.
Seung Yoo: Jadi, kau ingin mati menggantikanku?
Se Ryung: Aku akan baik-baik saja, aku akan mengatakan padamu sebenarnya, kalau aku adalah... Lalu terdengar suara penjaga menghormat. Se Ryung kaget dan menoleh, ternyata yang datang adalah Suyang Dae Gun, ayahnya!
Seung Yoo bingung, apa yang terjadi? P. Suyang marah dan menyuruh Kapten menarik Se Ryung pergi.
Dua penjaga mendekat dan menarik Se Ryung. Seung Yoo reflek menahan tangan Se Ryung yang memegangi sel. Tapi tangan mereka terlepas...lagi. Se Ryung teriak, guru! Seung Yoo juga teriak, lepaskan gadis itu! lepaskan dia! hei!
Se Ryung ditarik keluar dan ayahnya terlihat murka.
P. Suyang keluar setelah menatap tajam Seung Yoo. Lepaskan dia!
Seung Yoo takut mereka akan menghukum Se Ryung. Se Ryung dilempar keluar. Ia berdiri dan ingin menerjang masuk lagi, kumohon, hanya sebentar saja, Aku ingin mengatakan satu hal lagi. Penjaga minta Se Ryung pergi. P. Suyang keluar dan memarahi mereka, beraninya kalian mengijinkannya masuk!
Dia penjahat yang diadili oleh Baginda, bagaimana kau bisa membiarkan seorang wanita masuk dan menemuinya.
Kapten dan anak buahnya ketakutan, mereka menyembah, saya pantas mati, Yang Mulia. Saya mohon ampuni nyawa kami.
P. Suyang minta semuanya merahasiakan ini, selama mereka tutup mulut dan tidak menyebut kejadian ini pada siapapun, mereka akan selamat. Katakan saja tidak ada orang yang datang kesini. Katakan juga padanya agar merahasiakan ini, hanya dengan begitu kalian bisa hidup. Mereka mengerti dan berterima kasih lalu pergi. Sekarang tinggal Se Ryung dan P. Suyang.
Se Ryung: Ayah..
P. Suyang marah: Bagaimana kau bisa memanggilku seperti itu di tempat seperti ini. Ikut aku!
Seung Yoo teriak memanggil penjaga dan tanya apa yang terjadi pada gadis tadi. Penjaga memperingatkan, tidak ada yang datang kesini hari ini. Jika kau mau dia tetap hidup. Ingat itu baik2. Seung Yoo semakin gelisah, apa yang terjadi padanya? Apa dia sudah meninggalkan istana?
P. Suyang ingin penjelasan, mengapa Se Ryung ada di tempat itu. Apa Se Ryung pernah bertemu Kim Seung Yoo sebelumnya. Aku tanya apa kau mengenalnya!
Se Ryung: Saya mohon, selamatkan nyawanya Ayah. Orang yang ia temui diluar istana bukan Sang Putri, melainkan saya. Sayalah yang ingin berpura-pura jadi Putri dan menggantikannya belajar. Karena saya mendengar kalau saya akan menikah dengannya, jadi saya ingin tahu...
P. Suyang kaget, kau pura2 jadi Putri dan pergi menemui Kim Seung Yoo. Orang yang pergi ke gibang bersamanya, adalah kau? Jangan bilang, kalau orang yang dibicarakan di dalam suratnya juga adalah kau?
Se Ryung: Tolong maafkan kesalahan saya.
P. Suyang ingin tahu apa Kim Seung Yoo tahu kalau Se Ryung adalah putrinya. Se Ryung berkata Seung Yoo tidak tahu, dia mengira saya dayang istana yang pura2 jadi Putri, dia bahkan ingin menyelamatkan saya..
Se Ryung berlutut, Ayah, tolong selamatkan dia.. saya tidak bisa membiarkan dia mati karena saya, katakan yang sebenarnya pada Yang Mulia.
P. Suyang: Katakan yang sebenarnya? Bagaimana kau bisa begitu bodoh? Sebagai anggota Keluarga Raja, kesalahan kecil bisa menyebabkanmu kehilangan nyawa!
P. Suyang mengingatkan putrinya, jika masalah Se Ryung pura2 jadi Putri terdengar keluar oleh orang lain, bukan hanya Se Ryung, tapi ayahmu, adik lelaki dan perempuanmu semuanya akan dieksekusi. Apa kau tidak apa-apa dengan itu? Apa kau benar2 menginginkan itu? Se Ryung tampak pucat dan bingung.
P. Suyang menghela nafas, baiklah. Kau tidak pernah kesini malam ini. Kau juga tidak pernah bertemu dengan Kim Seung Yoo. Bagi Kim Seung Yoo, kau hanya seorang dayang istana. Apa kau mengerti.
Se Ryung: Saya akan mengikuti perintah Ayah. Tapi saya mohon, selamatkan nyawanya!
P. Suyang: Se Ryung!
Se Ryung: Ayah hanya perlu menyelamatkan nyawanya, dan memastikan kalau dia hidup. Jika terjadi sesuatu pada orang itu... saya tidak tahu apa saya masih bisa melanjutkan hidup saya sendiri.
P. Suyang ingin tahu satu hal, apa P. Kyung Hye juga tahu masalah ini. Se Ryung membenarkan. P. Suyang berkata akan mengurusnya. P. Suyang ingin Se Ryung janji, kau tidak boleh bertemu Kim Seung Yoo lagi, apa kau bisa berjanji padaku? Se Ryung: Saya janji.
P. Suyang mengantar Se Ryung ke tandu, Yeo Ri dan pengawalnya sudah menunggu. P. Suyang minta mereka memastikan Se Ryung kembali ke rumah dan jangan sampai ada orang yang melihatnya sepanjang jalan. Pengawal Suyang mengerti.
P. Kyung Hye dan Eun Geum membahas masalah ini. Eun Geum bingung bagaimana surat itu bisa sampai ke tangan Biro Penyelidik (Ne Geum Bu). P. Kyung Hye yakin ini perbuatan Paman Suyang.
P. Kyung Hye: Dia ingin menghancurkan pernikahan antara Jikgang Kim dan aku.
Eun Geum kaget: Apa? Jika ini berlanjut, dan Kim Jikgang akan kehilangan nyawanya, maka apa yang harus kita lakukan? P. Kyung Hye berkata jika itu terjadi maka hubungan Raja dan Perdana Menteri akan hancur. Mana mungkin Perdana Menteri masih setia dengan Raja yang membunuh anaknya sendiri?
P. Kyung Hye berdiri dan akan pergi menemui Raja untuk mengatakan yang sebenarnya. Demi menyelamatkan Kim Jikgang. Dayangnya mengumumkan kalau P. Suyang tiba. P. Suyang ingin membungkam Putri.
P. Suyang tanya Putri mau kemana. P. Kyung Hye berkata ia ingin menemui Ayahnya untuk urusan penting.
P. Suyang: Aku tidak tahu jika ini karena masalah yang disebabkan oleh putriku yang naif, Se Ryung.
P. Kyung Hye: Kim Seung Yoo hanya dibodohi oleh Se Ryung yang berpura2 sebagai Putri. Orang yang seharusnya dieksekusi adalah Se Ryung.
P. Suyang tanya apa Putri membencinya. Putri membenarkan. Lalu kau mau apa?
P. Suyang: Dia melakukan kesalahan besar, dia seharusnya dihukum. Tapi jika putriku mati, aku akan memastikan kau akan merasakan hal yang sama. Kesedihan seorang ayah setelah kehilangan putri tersayangnya bisa membuatmu sakit hati, ya kan? Putri tidak percaya, P. Suyang mengancamnya dengan keselamatan Putra Mahkota.
P. Suyang: Putri, bukankah kau juga mencoba menyelamatkan Kim Seung Yoo dengan kematian putriku? Apa kau benar2 merasa tidak menyesal setelah membunuh Se Ryung, yang sudah seperti adikmu sendiri? Apa kau benar2 ingin melihat anak itu berdarah sampai mati di depanmu?
Putri terdiam, ia benar2 serba salah. P. Suyang memang pintar memainkan psikologi Putri.
Shin Myun dan Jung Jong pergi ke penjara untuk menemui Seung Yoo. Tapi penjaga melarang mereka masuk. Shin Myun berkata ia juga petugas pemerintah yang kerja di Hanseong. Penjaga tetap menolak Shin Myun. Jung Jong kesal dan menunjukkan bajunya, apa kalian tidak lihat? Aku ini salah satu calon pendamping keluarga Raja, apa kalian tidak keterlaluan? Penjaga tetap tidak mengijinkan mereka masuk. Akhirnya Jung Jong dan Shin Myun jalan pergi, apa yang terjadi sebenarnya? Orang yang akan menjadi pangeran pendamping dimasukkan ke penjara. Shin Myun berkata ia mendengar akan ada penyelidikan lagi. Jung Jong cemas, bagaimana kalau terjadi hal buruk.
Shin Myun: Pasti ada sesuatu yang bisa kita lakukan. Shin Myun jalan pergi. Jung Jong mengejarnya, tunggu aku! Shin Myun ingin bertemu Se Ryung. Tapi pengawal Suyang Dae Gun yang mengerikan itu melarangnya, ini sudah malam.
Shin Myun: Ini mendesak.
Pengawal P. Suyang berkata ia diperintah oleh Pangeran, tidak seorangpun boleh menemui Nona Se Ryung.
P. Suyang berkumpul dengan sekutunya. P. Onyeong ingin mengajukan petisi pada Raja untuk melakukan penyelidikan lebih lagi dan agar Kim Seung Yoo dieksekusi. Petisi dari Dua Kantor (2 dari 3 kantor, kantor Inspektur Jenderal/Saheonbu dan Kantor Sensor atau Saganwon), Kantor Jiphyeonjeon - tempat Shin Suk Ju, dan Sungkyunkwan juga akan segera dikirim. Kalau seperti ini Kim Seung Yoo pasti akan dieksekusi. P. Onyeong dan yang lain heran kenapa P. Suyang diam saja. Mereka tanya apa P. Suyang ingin menyingkirkan Kim Seung Yoo dengan cara lain. P. Suyang justru ingat permohonan Se ryung yang ingin Kim Seung Yoo tetap hidup, karena Se Ryung tidak bisa hidup jika Seung Yoo dieksekusi.
P. Suyang: Tentu saja dia harus mati. Bukankah ini tujuan kita sejak awalnya?
Kim Jong Seo juga merenung. Ia mengingat pertanyaan P. Anpyeong pada Seung Yoo, bukankah Seung Yoo yang memancing Putri keluar dari istana. Lalu Seung Yoo menjawab bahwa itu bukan Putri. Kim Jong Seo sadar, ada sesuatu yang diketahui Seung Yoo. Kim Seung Kyu ingin menemui Adiknya, tapi penjaga menolaknya, siapapun itu, tidak ada yang boleh masuk. Kim Jong Seo datang, minggir. Sekarang penjaga itu tidak berkutik. Karena Kim Jong seo pemegang pimpinan militer tertinggi. Kim Jong Seo dan Seung Kyu menemui Seung Yoo. Kakaknya mendesak, cepat katakan sesuatu! Apa kau tidak ingin hidup?
Kim Jong Seo: Seung Yoo-ah.
Seung Yoo: Ya.
Kim Jong Seo: An Pyeong Dae Gun telah menanyakan apa kau memancing Putri keluar istana dan kau jelas menjawab itu bukan Putri. Seung Yoo berkata ia udah lupa dengan perkataan-nya. Seung Kyu kesal kenapa Seung Yoo tutup mulut, kau bahkan tidak bisa mengatakan pada Ayah apa yang terjadi?
Kim Jong Seo marah, Apapun alasannya katakan saja! Kita tidak bisa menyia-nyiakan nyawa kita seperti ini. Seung Yoo. Tapi Seung Yoo tetap bungkam, ia hanya ingin melindungi Se Ryung. Kim Jong Seo bertemu dengan P. Suyang. Kim Jong Seo kesal dan menyindirnya, kau pasti puas sekarang.
P. Suyang: Dia sudah melakukan hal yang tidak pantas, tentu saja dia harus menerima hukuman. Kim Jong Seo berkata ia tahu kalau P. Suyang yang sudah melaporkan Seung Yoo dan juga mengirim surat itu. P. Suyang berkata harus ada orang yang melaporkan masalah ini.
P. Suyang: Beraninya ia membodohi Putri? Bagaimana masalah ini bisa diampuni dengan mudahnya? Bahkan orang yang sangat hebat seperti anda, tidak berkutik jika itu adalah anak sendiri.
Kim Jong Seo tersudut dan berkata ia mohon P. Suyang mengampuni nyawa anaknya.
P. Suyang kaget, ini bukan anda, Tuan.
Kim Jong Seo: Kau menang. Apa yang kau ingin aku lakukan?
Kim Jong Seo mengajukan surat pengunduran diri pada Raja Munjong. Raja syok, ia memegang surat Kim Jong Seo dengan gemetar. Apa? Mengundurkan diri? Raja tidak percaya, Perdana Menteri, apa kau serius ingin mengundurkan diri?
Kim Jong Seo: Yang Mulia, tolong anda mengabulkannya. Putra pelayan anda telah terlibat kejahatan serius pada Keluarga Raja. Sebagai ayahnya, bagaimana saya bisa terus melayani anda, Yang Mulia?
Shin Suk Joo berkata kalau Perdana Menteri benar2 tulus ingin mengundurkan diri, bagaimana Yang Mulia bisa menolaknya? Yang Mulia seharusnya menyetujui pengunduran diri Perdana Menteri. Shin Suk Joo bahkan menambahkan, setelah Baginda menyetujui pengunduran diri Perdana Menteri, mohon segera menghukum Kim Seung Yoo. Agar mereka bisa segera melanjutkan proses pemilihan Pangeran Pendamping. Raja Munjong terlihat tidak percaya dengan kata2 Shin Suk Joo.
P. Suyang berkata meskipun kesalahan Kim Seung Yoo tidak termaafkan, tapi karena ayahnya bersedia berkorban demi anaknya, jadi Kim Seung Yoo jangan dihukum mati. Tapi lebih baik diturunkan dari semua jabatannya dan segera meninggalkan istana. Raja Munjong terlalu lemah untuk menolak perkataan adiknya dan semua orang, ia setuju. Pengunduran diri Perdana Menteri diterima.
Shin Myun dan Jung Jong menunggu dengan gelisah di kantor Hanseong. Shin Myun berkata ia harus menemui gadis itu apapun yang terjadi. Jung Jong heran, siapa yang dimaksud Shin Myun? Im Woon masuk, Tuan, saya disini. Shin Myun tanya, apa yang terjadi? Im Woon lapor, mereka mengganti hukuman mati dengan diturunkan dari jabatan pemerintahan.
Shin Myun: Diturunkan? Apa kau yakin? Im Woon yakin. Shin Myun dan Jung Jong lompat2 karena lega, ini hebat! dia bisa terus hidup! Im Woon berkata ada seseorang yang ingin bertemu Shin Myun diluar. Shin Myun heran, siapa? Shin Myun keluar dan Se Ryung sudah menunggunya. Jung Jong yang ingin tahu mengintip mereka. Se Ryung ingin tahu apa Shin Myun mendengar kabar tentang gurunya/Seung Yoo. Shin Myun sedikit kesal, kalau Se Ryung mencemaskan keselamatan Seung Yoo, kenapa baru muncul sekarang? Kau seharusnya pergi ke istana untuk menjelaskan apa yang terjadi. Se Ryung menghela nafas, ia juga berharap bisa melakukan sesuatu, katakan saja bagaimana kondisi guru.
Shin Myun: Dia akan dibebaskan. Se Ryung kaget dan senang, dibebaskan hidup-hidup?
Shin Myun: Ya. Se Ryung tidak bisa menahan tangisnya, ia senang sekali, ini bagus, ini benar2 bagus. Aku selalu takut kalau sesuatu akan terjadi padanya. Terima kasih. Sekarang hatiku lega.
Shin Myun: Seung Yoo akan dibebaskan hari ini. Se Ryung tersenyum lalu membungkuk dan pergi. Wajah Shin Myun terlihat penuh konflik. Disatu sisi adalah teman baiknya, sisi lain adalah gadis yang akan dijodohkan dengannya. Yang mulai disukainya. Shin Myun jalan kembali ke kantor dan Jung Jong ingin tahu siapa wanita itu.
Shin Myun: Bukan siapa-siapa. Ayo pergi dan lihat apa Seung Yoo sudah dibebaskan belum. Jung Jong masih cengar cengir, tapi Shin Myun jalan terus, ayo!
Han Myung Hoe cs minum2 dan pesta bersama para gisaeng, mereka membagi uang dari P. Suyang. Han memuji anak buahnya, kalian sudah kerja keras. Jika bukan karena kalian, dunia masih menjadi milik Kim Jong Seo. Han Myung Hoe berkata ia tidak terlalu tertarik dengan uang yang seperti ini. Uang, dan segalanya... akan datang dengan sendirinya, kalau kita memiliki kekuasaan.
P. Suyang juga mengadakan jamuan bersama P. Onyeong, Kwon Ram dan Shin Suk Joo (Shin Suk Joo ini benar2 pernah hidup) Semua ingin P. Suyang menunjukkan kekuatan-nya dalam pemilihan Pangeran Pendamping. Tanpa Perdana Menteri, Raja tidak akan memiliki kekuatan. P. Suyang memuji Shin Suk Joo, Tuan benar2 memberikan bantuan besar. Jika saya bisa mendapatkan putra Tuan, saya tidak akan takut pada apapun.
Shin Suk Joo: Sebagai Ayah dari anak itu, saya harus bicara. Saya harap pernikahan anak kita bisa segera dilangsungkan. P. Suyang langsung setuju, tentu saja. Saya tidak bisa kehilangan Tuan. Kita harus segera melaksanakan pernikahan dan jadi keluarga.
Raja Munjong benar-benar sakit parah. Ia sudah kesulitan duduk tegak. Perdana Menteri Kim ingin bertemu tapi Raja menolaknya. Kasim merasa serba salah, Yang Mulia meminta anda pergi. Kim Jong Seo tetap berlutut dan berkata ia hanya mencemaskan nyawa putranya, akan lebih baik kalau dia yang mati. Kim Jong seo berkata kalau pengunduran diri ini adalah taktiknya membuat pihak P. Suyang sedikit lengah. Untuk mencari kesempatan mendapatkan kekuatan solid yang bisa melindungi Putra Mahkota.
Kim Jong Seo memohon agar Raja mempercayainya. Kim Jong Seo minta Raja menjaga kesehatan-nya. Ia pergi. Meninggalkan Raja sendirian. Sekarang Raja benar2 tidak memiliki pendukung lagi.
Kim Seung Kyu pergi ke tahanan dan membebaskan adiknya. Seung Yoo heran, bagaimana ia bisa dilepaskan?
Seung Kyu: Kulihat kau masih punya sisa tenaga untuk jalan. Seung Yoo menanyakan ayah mereka. Seung Kyu menoleh, kau masih punya keberanian menanyakan tentang ayah? Seung Yoo tertegun, apa aku dibebaskan karena Ayah?
Kakaknya menahan marah, demi menyelamatkanmu, Ayah bukan saja memohon pada Suyang, dia bahkan memberikan surat pengunduran diri pada Yang Mulia. Tidak ada yang bisa menandingi penghinaan itu. Jadi diam saja dan ikuti aku.
Seung Yoo lemas, ia sama sekali tidak mengira akhirnya akan seperti ini. Seung yoo jalan dibelakang kakaknya.
Se Ryung mengamati Seung yoo dari kejauhan, ia lega telah melihat dengan mata kepala sendiri kalau Seung Yoo dibebaskan dalam keadaan hidup. Se Ryung ingat kata2 Seung Yoo: Setelah kita menikah kita akan memiliki banyak waktu untuk berkuda bersama, jadi saya mohon jangan pergi keluar istana, karena itu berbahaya. Berjanjilah. Lalu kata-kata ayahnya, kau dan Kim Seung Yoo tidak akan pernah bertemu lagi, apa kau akan berjanji?
Ingatan Se Ryung kembali saat bersama Seung Yoo, tapi ia menguatkan hatinya untuk tidak akan menemui Seung Yoo lagi selamanya. Selama ini bisa menyelamatkan nyawa Guru, aku akan melakukannya. Dia adalah pria pertama yang ingin kunikahi. Se Ryung menahan tangisnya dan pergi.
Seung Kyu membawa adiknya pulang. Kim Jong Seo sudah menunggu Seung Yoo bersama Lady Ryu dan Ah Gong.
Seung yoo merasa malu dan bersalah, ia langsung berlutut pada ayahnya. Keluarga kakaknya tampak sedih melihatnya.
Kim Jong Seo minta Seung Yoo berdiri, cepat berdiri! Bagaimana seorang pria bisa berlutut hanya karena masalah kecil? Seung Yoo menahan tangisnya: Ayah, bagaimana Ayah bisa menahan penghinaan seperti ini?
Kim Jong Seo mengajak Seung Yoo bicara sendiri, ia meyakinkan anaknya kalau ia bukan seorang pria yang akan mundur hanya karena anaknya. Kim Jong Seo minta Seung Yoo jangan mudah berlutut di depan orang, aku sudah melakukannya di depan Suyang.
Kim Jong Seo: Kelak, kau akan menggantikanku melawan orang-orang Suyang.
Seung Yoo: Ayah.
Kim Jong Seo: Seorang pria tidak terus menerus memikirkan masa lalu. Pergilah ke tempat yang jauh, kosongkan pikiranmu dan kembalilah.
Malamnya, Shin Myun dan Jung Jong mengunjungi kediaman Kim. Tapi Seung Kyu tidak mengijinkannya masuk, pergilah sekarang. Shin Myun tidak mengerti, Seung Kyu hyungnim, ada apa?
Seung Kyu: Ayahmu mengajukan petisi pada Raja untuk mengeksekusi Seung Yoo. Apa kau tidak tahu?
Shin Myun kaget: Itu... apa maksudnya?
Seung Kyu: Ada banyak jalan, tapi mengapa dia harus memilih Suyang Dae Gun? Jangan pernah datang kesini lagi. Seung Kyu memerintah pelayan untuk menutup pintu di depan Shin Myun.
Keduanya bingung. Jung Jong tidak percaya, ayahmu ingin Seung Yoo mati? Shin Myun juga bingung, aku pergi dulu. Ia menemui ayahnya.
Shin Myun: Ayah, apa Ayah ingin Seung Yoo dieksekusi? Apa itu benar? Shin Suk Joo membenarkan. Shin Myun tidak mengerti, Seung Yoo adalah sahabatnya.
Shin Suk Joo: Tapi sebelum ia menjadi temanmu, dia adalah putra Kim Jong Seo. Aku harus memilih antara Kim Jong Seo dan Suyang Dae Gun. Ini takdir yang tidak bisa dihindari.
Shin Myun gemetar: Jadi... Ayah memilih Suyang Dae Gun?
Shin Suk Joo: Aku akan... menaikkan P. Suyang ke posisi yang lebih tinggi. Dan kau juga akan menikmatinya. Aku sudah memutuskan untuk menerima tawaran pernikahan dari P. Suyang. Pernikahan-nya akan segera dilaksanakan. Ingat itu.
Shin Myun tidak bisa menahan emosinya. Ia keluar dan melampiaskannya dengan bermain pedang, sampai kehabisan nafas. Shin Myun mengingat kata2 ayahnya. Kesetiaan Shin Myun pada teman baiknya dibandingkan dengan Se Ryung. Akhirnya Shin Myun melemparkan pedangnya dan jalan pergi. Shin Myun memutuskan mengikuti ayahnya.
Pagi-pagi sekali, Seung Yoo sudah bersiap-siap. Ia mengenakan baju biasa dan membawa buntalan. Jalan ke depan kamar ayahnya dan memberi hormat.
Seung Yoo: Anak ayah akan segera kembali dan melindungimu, Ayah. Kim Jong Seo membuka jendela kamarnya dan memandangi putranya.
Seung Yoo bertemu Shin Myun. Shin Myun sedikit kikuk dan tanya kondisi Seung Yoo. Seung Yoo tampak santai, ini membuat Shin Myun lega. Shin Myun ingin tahu kemana Seung Yoo pergi.
Seung Yoo: Seperti keinginanku, kemanapun aku mau.. aku akan pergi tanpa menemui Jong-ah. Jika dia bicara tentang teman yang tidak setia atau apa saja.. berikan saja dia anggur untuk menutup mulutnya. Shin Myun tersenyum, baiklah. Shin Myun ragu, ayahku..dia..kau.. Seung yoo mengerti dan tidak memperpanjangnya, sudahlah. Kita pura2 saja tidak melihat dunia memusingkan ayah kita.
Seung Yoo: Myun-ah, apa kau bisa membantuku menemukan seseorang?
Shin Myun: Siapa?
Seung Yoo: Gadis yang kau lihat waktu itu.
Shin Myun terperanjat, gadis itu..Seung yoo memotongnya, dia bukanlah Tuan Putri, kau bahkan tidak terkejut. Aku dengar dia dayang istana, aku tidak tahu yang lainnya. Dia datang mencariku di penjara, dan setelah dia ditarik keluar... aku tidak tahu keberadaan-nya. Shin Myun tidak percaya, setelah mengalami hal menyakitkan ini kau masih ingin menemuinya? Seung Yoo: Selama aku tahu dia baik-baik saja, itu sudah cukup. Jangan katakan yang lainnya. Aku tidak akan menemuinya lagi. Dan aku juga tidak bisa menemuinya lagi.
Raja Munjong sekarang harus memutuskan siapa Pangeran Pendamping untuk Putri Kyung Hye.
P. Suyang mengarahkan kakaknya untuk memilih Jung Jong dari keluarga Jung Chung Gyeong. Menurut P. Suyang, keluarga Jung sangat terhormat dan lebih sebanding dengan keluarga Raja dibanding calon lainnya. Padahal, ini karena Jung Jong sudah tidak memiliki dukungan keluarga kuat, jadi mudah untuk diatur Suyang.
Raja Munjong juga tahu itu, dia berkata: Kalau Suyang merasa seperti itu... apa artinya lagi perasaanku. Lakukan saja. P. Kyung Hye juga tidak tertarik saat ia harus mendengar siapa pendampingnya. Jadi, kalau aku tahu siapa dia, lalu apa? Sebaliknya, Jung Jong sangat gembira saat mengetahui kalau dia terpilih, benarkah? Apa benar aku? Petugas membenarkan dan memberi selamat pada Jung Jong.
Profesor juga mengucapkan selamat, bagus, bagus. Apa kau senang menjadi Pangeran pendamping?
Jung Jong: Rasanya seperti murid tidak berguna ini akhirnya menjadi kepala keluarga. Ibu saya yang menderita sakit, akan sangat bahagia. Profesor mengingatkan ini bukan sesuatu yang bisa kau banggakan. Posisi Pangeran pendamping tidak akan mudah dipikul. Mereka bahkan memasukkan Seung Yoo ke penjara karena masalah ini. Mereka juga akan mencoba mendorongmu ke setiap arah yang mereka inginkan.
Jung Jong berkata ia tahu masalah ini, meskipun ia tidak memiliki kemampuan yang bisa ia banggakan seperti Seung Yoo. Tapi Jung Jong berjanji akan melakukan yang terbaik untuk melindungi Putri dan Putra Mahkota. Profesor hanya menghela nafas.
Raja Munjong juga berbicara dari hati ke hati dengan P. Kyung Hye. Raja sedih karena P. Kyung Hye harus menikah tanpa ibu disisinya. P. Kyung Hye minta ayahnya tidak mencemaskan itu. Karena ia akan baik-baik saja.
Raja: Meskipun ayahmu ini Raja negeri ini, aku tidak bisa melakukan apapun untukmu. P. Kyung Hye menahan tangisnya, Ayah, putrimu akan hidup bahagia setelah ia menikah, jadi jangan mencemaskan saya.
Raja lega, putriku sudah dewasa. Pernikahanmu akan dilaksanakan didalam istana. Biasanya pernikahan Putri diadakan diluar istana dan bukannya di dalam kediaman Keluarga Raja. Tapi kali ini, aku tidak akan mengikuti adat istiadat yang biasanya... karena rasa sayangku sebagai ayah dan ingin menghadiri pernikahanmu.
Hari Pernikahan Putri Kyung Hye. Keluarga P. Suyang memasuki istana. Mereka memang tampak sebagai keluarga sempurna. P. Suyang dan putranya mengendarai kuda. Lalu ada tiga tandu dibelakang mereka, membawa Lady Yoon, Se Ryung dan Se Jeong. Lady Yoon minta Se Ryung membantu Putri bersiap-siap. Se Ryung tampak enggan, tapi ia mengiyakan dan pergi menemui Putri.
Shin Myun menjemput Jung Jong. Ia tersenyum melihat pasukan pengawal di depan kediaman Jung Jong. Shin Myun memberi hormat pada ibu Jung Jong. Jung Jong merentangkan lengannya, Bagaimana? Apa aku tampak seperti Pangeran Pendamping? Shin Myun tersenyum lebar (astaga...mirip Lee Min Ho? cocok jadi saudaranya..) Ya, baju bagus benar-benar membuat pria tampak keren.
Jung Jong: Aku merasa terhormat karena Hu Haeng-ku adalah petugas Hanseong. (Hu Haeng = Saudara atau teman yang mendampingi pengantin pria/Best man of the groom) Kalau saja Seung Yoo bisa disini bersama kita.. aku akan lebih bahagia. Shin Myun tersenyum, ayo kita berangkat.
Putri Kyung Hye juga bersiap dibantu dayang2nya. Mereka membersihkan dan merias wajah Putri. Putri tampak murung. Apalagi saat melihat baju pengantinnya, ia tampak marah.
Dayang masuk: Yang Mulia, Nona Se Ryung ada disini untuk menemui anda.
Putri tampak marah: Suruh dia masuk.
Se Ryung menunggu Putri dan Putri keluar, ia sudah mengenakan baju pengantin lengkap dan Se Ryung tampak terpesona. Se Ryung memberi hormat. Tapi P. Kyung Hye justru menamparnya dengan keras.
P. Kyung Hye marah, apa kau datang untuk mentertawakanku? Kau datang untuk mengejekku? Ini yang kau inginkan selama ini, ya kan? Kau pasti menginginkan ini lebih dari siapapun agar aku tidak bisa menikah dengan Kim Seung Yoo. Apa rencanamu sekarang? Apa kau berencana bertemu kembali dengan Kim Seung Yoo? Se Ryung menahan tangisnya, Yang Mulia.. Tapi Kyung Hye terus menyerang, kau jangan merasa puas. Dan berhentilah bermimpi. Ayahmu dan Ayah Seung Yoo telah mencapai titik dimana harus ada salah satu dari mereka yang mati. Dimana tidak ada jalan kembali. Bukan hanya itu, dengan tanganmu sendiri, kau menghancurkan kehidupan seorang pria dan juga kehidupanku. Tapi, kau masih punya keberanian untuk datang kesini. Kau benar2 tidak tahu malu.
Se Ryung: Saya hanya ingin datang untuk mengucapkan selamat pada Yang Mulia sebelum pernikahan.
Putri juga menangis dan memaksakan diri tersenyum getir, Selamat? apa aku terlihat bahagia menerima ucapan selamat itu? Se Ryung: Jika Yang Mulia menikah, anda pasti akan menjadi pengantin paling cantik di dunia. Saya sering memikirkan ini. Karena Yang Mulia Ratu tidak ada, saya akan membantu Putri dan berada disisimu. Jika saya minta maaf, ini akan membuat anda semakin sulit. Saya pergi dulu. Se Ryung mengucapkan selamat dan meskipun ia tidak bisa melihat Putri lagi, Se Ryung akan selalu mendoakan kebahagiaan Putri.
Rombongan Pengantin Pria memasuki istana. Se Ryung jalan dan melewati Shin Myun. Tapi Se Ryung tidak menyadarinya. Shin Myun berhenti dan jalan menyusul Se Ryung.
Se Ryung menangis dibalik pilar. Ia berbalik dan melihat Shin Myun, Se Ryung segera menghapus air matanya. Shin Myun mencemaskan Se Ryung, kau tidak apa-apa?
Se Ryung: Ya.
Shin Myun minta maaf atas emosinya waktu itu, ia hanya mencemaskan Seung Yoo, jadi terlalu berlebihan.
Se Ryung: Tidak, kau tidak salah, karena kau memperlakukanku seperti itu. Hatiku jadi sedikit lega.. dia seharusnya menyalahkanku, benar kan?
Shin Myun tertegun, ia ingat kata2 Seung Yoo, selama ia tahu kalau Se Ryung baik2 saja, maka itu cukup. Shin Myun tidak perlu mengatakan yang lain-nya. Aku tidak akan menemuinya lagi.
Se Ryung: Tidak apa jika kau tidak menjawabku. Bagi Putri dan juga dia, meskipun ini bukan keinginanku, aku sudah menyebabkan kehancuran besar.
Shin Myun: Apa terjadi sesuatu?
Se Ryung: Tidak. Cepat atau lambat aku akan seperti Putri. Aku harus menikah satu hari nanti. Shin Myun ingat lagi tawaran P. Suyang untuk mengikat keluarga dengannya. Shin myun tanya apa Se Ryung tidak ingin menikah. Se Ryung berkata kalau keluarganya sudah membahas pernikahannya dan ini adalah hal yang tidak bisa ia hindari. Se Ryung tersenyum, ia merasa lega bicara dengan Shin Myun. Seperti aku sudah bertemu teman baik. Terima kasih. Upacaranya akan segera mulai, kau harus segera pergi. Why I feel sad of Shin Myun? why?
Upacara pernikahan dimulai. Jung Jong jalan memasuki lokasi upacara. Semua bangsawan tersenyum, tapi dari pihak Kim Jong Seo tampak tersenyum muram. Sementara dari pihak P. Suyang tersenyum mencemooh. Mereka jelas meremehkan Jung Jong. Raja Munjong juga melihat Jung Jong dengan senyum prihatin. Kasihan memang Raja satu ini.
P. Kyung Hye diantar masuk ke lokasi. Semua memandang dengan kagum karena penampilan Putri memang luar biasa. Putri tersenyum pada Ayahnya dan baru melihat sekilas calon suaminya.
Jung Jong terkejut, ia ingat pertemuan mereka di dalam tandu itu dan Jung Jong tampak senang dengan kebetulan itu.
P. Kyung Hye sebal melihat Jung Jong, lalu ia kaget saat ingat wajah Jung Jong yang berdarah saat diseret rentenir itu. P. Kyung Hye tidak percaya, jadi orang itu yang akan jadi suaminya? Mereka berdua harus saling menghormat.
Raja Munjong menyiapkan arak pernikahan. Tapi tangannya gemetaran dan membuat Kasim gelisah. P. Suyang dan yang lain merasa ada yang aneh.
Arak segera dihidangkan untuk pengantin dan keduanya minum arak. Lady Yoon dan dua putrinya tidak merasakan keanehan. Pasangan pengantin Kerajaan siap meninggalkan halaman istana. Putri menoleh untuk terakhir kalinya ke arah Raja, ia tampak sedih. Raja Munjong memaksakan diri tersenyum. Lalu setelah kedua pengantin jalan menjauh...
Raja tidak tahan lagi, ia batuk darah dan pingsan di bahu Putra Mahkota.
Semua teriak, Yang Mulia! Yang Mulia! Putri Kyung Hye menoleh lagi dan teriak, Abba Mama!
Di satu tempat yang terpencil dan sunyi, Seung Yoo tampak berdiri sambil merenung. Pelayannya datang, Tuan, ada surat dari Hanyang (Ibukota). Seung Yoo membuka surat itu, sepertinya dari kakaknya. Yang Mulia sakit keras. Tolong kembali segera dan membantu ayahmu. Seung Yoo bergegas pergi meninggalkan desa itu.
P. Suyang, Putra Mahkota, P. Kyung Hye dan Jung Jong menunggui Raja yang tidak sadar.
P. Suyang berkata pada Putra Mahkota, kalau Baginda akan segera sadar dan sampai saat itu, ia minta Putra Mahkota menganggapnya sebagai ayahnya sendiri. Putra Mahkota hanya mengiyakan. P. Kyung Hye merasa muak dan menatap tajam pamannya itu.
P. Suyang berkata ke Putri, meskipun pernikahannya sudah selesai, sepertinya kepergianmu akan tertunda. Mulai sekarang, Pangeran Pendamping akan bekerja sama denganku untuk mendukung Putri dan Putra Mahkota. Jung Jong hanya mengiyakan. Sementara P. Kyung Hye menahan kemarahannya.
Lady Yoon dan Se Ryung mendoakan kesehatan Raja di kuil. Setelah selesai, keduanya keluar dan mencari biksu yang bertugas. Tapi hanya ada dua biksu kecil. Lady Yoon heran, kemana biksu yang bertanggung jawab?
Biksu kecil 1: Dia istirahat di kamarnya. Lady Yoon tidak percaya, berapa umurmu, sampai bisa bicara seperti itu? (Biksu kecil ini bicara dengan bahasa biasa saja, seharusnya ia bicara dengan bahasa yang lebih halus pada Lady Yoon) Lady Yoon kesal, biksu kepala sakit dan sepertinya ia tidak bisa mengajar anak-anak ini. Lady Yoon minta Se Ryung menunggunya, ia akan mencari biksu kepala. Lady Yoon minta Yeo Ri membawa bubur dan ikut dengannya.
Biksu kecil itu terus memandangi Se Ryung. Se Ryung heran dan tanya. Biksu kecil itu heran mengapa Se Ryung bisa cantik sekali. Biksu kecil 2 berkata kalau temannya selalu seperti itu. Mereka ingin diajak ke pasar. Apalagi kalau kakak cantik ini bisa membelikan kami makanan enak, itu akan lebih baik. Se Ryung geli dan menggandeng tangan biksu kecil 2 dan mengajaknya jalan-jalan. Biksu kecil 1 ikut pergi bersama mereka. Yeo Ri kebingungan lagi mencari Se Ryung.
Seung Yoo memacu kudanya memasuki kota...
Se Ryung membelikan makanan ringan untuk kedua biksu kecil itu. Lalu keduanya lari ke pusat keramaian.
Ternyata ada permainan ayunan lagi di pasar. Se Ryung bersama dua biksu itu menikmati tontonan itu. Se Ryung teringat saat ia bersama Seung Yoo.
Seung Yoo masuk ke kota, ia turun dan mengikat kudanya. Memberi kesempatan kudanya minum dan makan. Seung Yoo jalan ke arah ayunan, melewati Se Ryung. Tapi keduanya tidak menyadari kehadiran masing-masing. Seung Yoo juga ingat saat-saat bersama Se Ryung. Salah satu biksu kecil jalan pergi dan Se Ryung baru menyadarinya, ia kaget, kemana Biksu yang satunya lagi? Biksu kecil 2 tidak tahu. Se ryung menggandengnya dan pergi dari situ.
Seung Yoo menghela nafas dan menggelengkan kepala, ingin mengusir kenangan di kepalanya. Ia jalan ke arah kudanya dan ingin melanjutkan perjalanan. Ada biksu kecil melewatinya. Ada suara seorang gadis yang terdengar cemas, Tuan muda, kau kemana saja? Kami sudah mencarimu tadi. Seung Yoo menoleh ke arah mereka, lalu gadis itu berbalik dan melihat Seung Yoo.
Seung Yoo dan Se Ryung tampak pucat, keduanya sama-sama terkejut karena bertemu lagi.
Seung Yoo melepaskan tali kudanya dan berbalik. Ia melihat seorang gadis yang mencemaskan biksu kecil. Gadis itu berbalik dan Seung Yoo syok, itu Se Ryung! Se Ryung juga kaget. Ia terbelalak dan tidak bisa bicara.
Biksu kecil itu menarik temannya, diam dan ikut aku. Biksu kecil itu mengerti kalau keduanya harus dibiarkan sendiri. Pintar... Seung Yoo berkata ia lega melihat Se Ryung selamat, lalu akan pergi. Se Ryung menahannya, Guru. Ia berkata hatinya tidak tenang karena Seung Yoo menderita karena dirinya.
Se Ryung: Dan tidak tahu apa yang terjadi padamu.
Seung Yoo menjawab dingin, kelak, kita jangan bertemu lagi.
Seung Yoo jalan cepat melewati Se Ryung. Wajah Se Ryung terlihat terluka dan sinar mata Seung Yoo bertentangan dengan kata2 dinginnya. Dua biksu kecil itu mengintip mereka dan tampak sedih karena Se Ryung sedih. Mereka menemani Se Ryung kembali ke kuil. Se Ryung jalan dengan pikiran kacau dan pandangan kosong.
Lady Yoon marah karena Se Ryung pergi begitu saja dan berkata kalau mereka datang untuk mendoakan kesehatan Yang Mulia. Tapi Se Ryung justru main2. Se Ryung hampir tidak mendengar kata2 ibunya, pikirannya penuh dengan Seung Yoo. Se Ryung tidak bisa menahan airmatanya. Lady Yoon semakin marah, apa kau tidak peduli kalau orang bicara jelek tentang dirimu? Aku hanya bicara sedikit dan kau tidak suka? Kau sudah besar, apa kau tidak mau berhenti menangis?
Se Ryung sebenarnya menangis karena Seung Yoo, bukan karena kata2 ibunya.
P. Suyang, Putra Mahkota, P. Kyung Hye dan Shin Suk Joo ada di samping Baginda. P. Suyang menekan Putra Mahkota untuk menyetujui usulnya untuk mengambil alih urusan kementrian Militer dan Keadilan. Suyang berkata hanya perlu ijin Putra Mahkota saja.
Putra Mahkota tidak bisa menjawab dan P. Kyung Hye langsung tanya kapan tepatnya Suyang mendiskusikan masalah ini dengan Raja. P. Suyang tersenyum dan minta Putri tanya pada Kepala Kasim Jeong Gyu kalau ia tidak percaya pamannya. P. Suyang menghibur Putra Mahkota, ia mengerti semuanya sedih karena kondisi Raja, tapi anda harus kuat.
P. Suyang berkata kalau ia puas karena Shin Suk Joo sekarang adalah Sekretaris Kerajaan. Shin Suk Joo berkata P. Suyang yang memberikan posisi itu padanya, ia merasa masih banyak kekurangan. Shin Suk Joo mencemaskan Putri, dia bisa mempengaruhi Putra Mahkota. P. Suyang sudah punya rencana.
P. Suyang menemui Putri Kyung Hye. Putri kaget, Chulhap? Chulhap = Kepindahan Putri Raja yang sudah menikah ke kediaman di luar istana. P. Kyung Hye tidak setuju, apa Paman pikir ini tepat di saat seperti ini? Sementara Abba Mama terbaring sakit apa kau mau melemparku keluar dari istana?
P. Suyang tidak setuju dengan istilah melempar keluar. Chulhap P. Kyung Hye sudah tertunda karena sakitnya Raja, dan tidak pantas kalau mereka terus saja menundanya.
P. Kyung Hye tidak mau keluar selangkah pun dari kamar ini. P. Suyang berkata ada tradisi ketat yang harus dijaga dan Putri tentu tidak ingin menjadi contoh ketidaktaatan, kan?
P. Suyang: Jika Sang Putri yang seharusnya menjadi teladan untuk rakyatnya, tidak menghormati hukum dan tradisi, maka bukankah wanita diluar istana akan mulai menghakimi anda? P. Suyang membujuk dengan berkata Putri tetap bisa sering datang dan menemui Raja.
Kim Jong Seo menerima Min Shin dan Jo Geuk Gwan, mereka juga lapor kalau P. Suyang memaksa Putri keluar istana saat ini. Kim Jong seo kesal kenapa harus dilakukan disaat ini.
Seung Gyu berkata kalau P. Suyang memberikan jabatan Sekretaris Kerajaan pada Shin Suk Joo. Min Shin berkata kalau P. Suyang berusaha memindah mereka berdua ke pos yang tidak penting. Mereka takut, P. Suyang akan menyalahgunakan kekuasaan Raja dan menyakiti Kim Jong Seo.
Mereka ingin menggerakkan militer. Kim Jong Seo memotongnya dan berkata itu yang diinginkan pihak Suyang. Belum waktunya, jangan gegabah.
Kim Seung Yoo sampai di rumah. Ah Gong yang sedang jalan di halaman bersama ibunya langsung lari menyambutnya, Paman! Seung Yoo senang sekali melihat Ah Gong. Ia langsung menggendong keponakannya. Ah Gong..
Ah Gong cemberut: Kenapa kau baru kembali sekarang? Apa paman tidak merindukanku sama sekali? Seung Yoo hanya tersenyum geli dan mengelus kepala Ah Gong. Seung yoo memberi salam pada Lady Ryu, apa semuanya baik2 saja, kakak ipar?
Lady Ryu: Ya, Tuan Muda, senang melihatmu sehat2 saja. Seung Yoo minta maaf sudah membuat semua mencemaskannya. Dimana Ayah dan Kakak? Disaat bersamaan, Min Shin dan Jo Geuk Gwan keluar, Kim Jong Seo dan Seung Kyu melihat Seung Yoo. Seung Yoo langsung mendekat dan menghormat. Kim Jong Seo ngomel, kenapa kau kembali? Aku tahu kakakmu minta kau pulang. Buang waktu saja. Lalu ia masuk.
Tapi sebenarnya Kim Jong Seo senang melihat anaknya pulang. Ia tersenyum dan tidak bisa menutupi kegembiraan-nya. Seung yoo berkata ia kembali untuk melindungi ayahnya. Kim Jong Seo berkata ia senang mendengarnya, sepertinya ayahmu ini sudah semakin tua saja.
Kim Jong Seo: Tapi apa yang akan kau lakukan jika sebelumnya yang kau bisa hanya mengajar? Kalau waktunya tiba, kau akan menerima panggilanmu, sampai saat itu, kau harus sangat hati-hati. Seung Yoo: Ya.
Se Ryung tidak bisa tidur, ia mengingat sikap dingin Seung Yoo. Aku pasti orang yang sangat jahat. Yeo Ri yang ngantuk berat sedikit kaget, Mengapa Nona? Se Ryung merasa bersalah, karena Seung Yoo hampir saja kehilangan nyawanya karena dirinya. Kemarahan-nya padaku bisa dimaklumi, tapi kenapa hatiku sakit? Yeo Ri dengan mata 5 watt: Siapa maksud Nona? Se Ryung tetap tidak bisa tidur, ini pertemuan yang dingin, dan ini pertama kalinya.
Seung Yoo juga tidak bisa tidur. Ia bangun pagi-pagi sekali, mengenakan baju ringkas dan membawa pedang. Lalu keluar dari rumah.
Shin Myun sedang latihan pedang. Ia merasa ada orang dibelakangnya dan menoleh, ternyata Seung Yoo. Kapan kau kembali? Seung Yoo: Bicara nanti saja.
Shin Myun: Ada apa?
Seung Yoo langsung menyerang Shin Myun. Keduanya berlatih pedang beberapa jurus. Seung Yoo ada di atas angin dan ia hampir bisa mengalahkan Shin Myun. Keduanya berdiri dengan jarak beberapa langkah sambil menunggu kesempatan menyerang. Tapi pikiran Seung yoo terganggu dengan bayangan Se Ryung, ia hilang konsentrasi.
Shin Myun melihat kesempatan bagus dan langsung menyerang. Shin Myun berhasil menjatuhkan pedang Seung Yoo. Shin Myun ketawa, ada apa? Setiap kali ada masalah, kau pasti latihan pedang.
Seung Yoo: Karena hyung-mu sudah kembali, bukankah seharusnya kau menanyakan kabarnya dulu?
Keduanya istirahat sambil mengelap keringatnya. Shin Myun lega karena Seung Yoo masih bisa bercanda, kau pasti sedang senang.
Seung yoo berkata ia dengar berita tentang Jung Jong, harapan-nya menjadi Pangeran Pendamping akhirnya jadi kenyataan. Shin Myun berkata kalau hari ini adalah Chulhap untuk mereka. Keduanya akan tinggal di kediaman pribadi. Seung Yoo tanya apa Shin Myun tidak punya rencana pernikahan. Shin Myun agak tidak enak, ia pura2 tidak mengerti. Seung Yoo tahu pasti ada, dia dari keluarga mana? Shin Myun menghindari pembicaraan ini, tidak perlu membicarakan ini. Kita mengunjungi Jong saja, bagaimana? Lalu Shin myun pergi.
Lady Yoon berkata kalau hari ini adalah hari Chulhap untuk Putri. Ia minta Se Ryung menunggu di kediaman pribadi Putri sebelum mereka tiba. Agar ketulusan ayahmu bisa dilihat. Se Ryung enggan, Yang Mulia mungkin tidak akan menyambut kedatangan saya. Ibunya tidak mau tahu, Se Ryung adalah satu2nya keluarga dekat Putri. Kau masih perlu alasan apa lagi? Dengarkan ibu, kau harus sering mengunjungi Yang Mulia agar bisa dekat. Se Ryung akhirnya menurut, baik ibu.
P. Kyung Hye berusaha terlihat tabah dan berpamitan dengan Raja. Tidak perlu mencemaskan saya, Abba Mama, putrimu akan sangat bahagia.
Kami akan segera menjadi suami dan istri. Kami juga akan segera membuatmu memeluk cucu, Yang Mulia.
P. Kyung Hye pamit pada Putra Mahkota, Yang Mulia. Putra Mahkota menahan tangis, kumohon jaga diri, kakak. P. Kyung Hye minta Raja sering2 berkunjung ke kediaman mereka. Lalu keduanya memberi hormat dengan resmi pada Raja. Tapi saat P. Kyung Hye hampir pergi, Putra Mahkota menahan roknya, Noonim. Apa kau harus pergi? Putra Mahkota sudah menangis.
P. Kyung Hye menenangkan adiknya, anda harus menjadi Raja yang tabah dan berani, Yang Mulia. Setelah itu rombongan P. Kyung Hye dan Jung Jong berangkat meninggalkan istana.
Rakyat memberi hormat di sepanjang jalan. Tapi P. Kyung Hye tidak bisa menahan air matanya, ia sedih sekali. Jung Jong juga kelihatan resah.
Rombongan Putri sampai di kediaman pribadi. Putri turun dari tandu dan melihat Se Ryung, ia marah, kenapa kau disini? Se Ryung membungkuk dan menjelaskan ini adalah hari Chulhap Putri dan Raja ada di istana. Jadi ia menyambut Putri. Putri marah, apa kau berencana membuatku kesal? Jangan harap bisa menginjakkan kaki selangkahpun ke dalam rumahku.
P. Kyung Hye masuk. Yeo Ri heran, kenapa dia pemarah sekali? Se Ryung minta Yeo Ri pulang dulu. Ia mengambil bungkusan di tangan Yeo Ri dan masuk ke dalam.
Putri masuk ke kamarnya dan duduk, ia tampak lelah dan sedih. Se Ryung mengetuk pintu dan nekad masuk. Putri kesal, aku sudah bilang tidak ingin melihatmu. Pergi. Se Ryung minta Putri lebih baik menamparnya saja.
P. Kyung Hye: Apa?
Se Ryung: Jika itu akan membuat anda merasa lebih baik ratusan atau ribuan kali, lampiaskan saja kemarahan anda seperti itu. Saya bersedia dipukuli. Putri ingin tahu untuk apa Se Ryung datang. Ia sudah kenyang dengan perlakuan P. Suyang dan sekarang apa Se Ryung juga ingin menantangnya. Se Ryung tahu ia tidak diinginkan disini, tapi ia akan melakukan sesuatu untuk Putri yang pasti kesepian dan takut di tempat asing sendirian. Se Ryung sudah memikirkan ini ratusan kali sebelum ia berani datang.
Se Ryung meletakkan bungkusannya, Yang Mulia Ratu akan menyiapkan ini untuk anda, jika beliau masih hidup. Ratu akan menyiapkan segalanya dengan cermat.
Se Ryung: Saya tahu Yang Mulia berpikir saya ini pengganggu. Tapi meskipun saya tidak mahir, saya menyiapkan ini untuk anda. Tidak peduli berapa kali Yang Mulia berkata kalau anda membenci saya, bahkan hanya dengan adanya saya. Saya akan tetap datang kesini lagi, karena saya mencemaskan Yang Mulia.
Se Ryung membungkuk dan pergi. Diluar ia bertemu Jung Jong. Keduanya saling membungkuk tanpa bicara. Jung Jong heran dan ingat kalau Se Ryung adalah gadis yang menemui Shin myun. Jung Jong tanya pada Eun Geum siapa gadis itu. Eun Geum berkata kalau dia adalah sepupu P. Kyung Hye. Putri tertua Suyang Dae Gun, Nona Se Ryung. Jung Jong kaget, putri Suyang Dae Gun?
Se Ryung justru kaget melihat Shin Myun dan Seung Yoo di pintu masuk. Ia cepat2 sembunyi. Jung Jong menyambut kedua temannya, teman-temanku, kalian disini. Ia memanggil keduanya, ayo kesini, tidak perlu sungkan, cepat masuk.
Se Ryung mencuri lihat ke arah Seung Yoo. Seung yoo tampak gembira karena Jung Jong.
Jung Jong mengetuk kamar istrinya, tapi Putri tidak mau keluar. Jung Jong minta maaf karena mengundang mereka tanpa ijin Putri.
Tiga sahabat itu minum bersama. Shin Myun dan Seung Yoo tanya apa Jung Jong bahagia setelah menikah. Jung Jong tampak tidak semangat, aku sekarat karena bahagia.
Jung Jong: Tapi apa artinya kalau kau bahagia sendiri saja?
Seung Yoo: Apa maksudmu?
Jung Jong: Baginda sakit, dan Tuan Putri terus saja menolakku. Aku ini tidak bedanya dengan bujangan atau duda.
Shin Myun dan Seung Yoo heran, bujangan atau duda? Jung Jong mengeluh, ia merasa Putri masih menyimpan kenangan yang ia habiskan diluar istana bersama Seung Yoo. Seung Yoo tampak kaget dan bingung.
Jung Jong tertawa ngakak, aku dengar dari Myun, kalau gadis yang kau temui diluar istana bukan Putri tapi gadis lain. Seung Yoo kesal sekali. Jung Jong berkata itu hukuman untuk Seung Yoo karena sudah menyimpan rahasia darinya. Jangan diambil hati.
Seung Yoo: Brengsek kau.
Tiba-tiba Jung Jong berkata pada Shin Myun, aku tahu siapa gadis itu. Shin Myun dan Seung Yoo kaget, apa? (Gadis siapa dulu yang dimaksud nih ...)
Seung Yoo: Apa yang kalian bicarakan?
Jung Jong ke Shin Myun: Gadis yang datang ke kantor polisi mencarimu... adalah putri tertua Suyang Dae Gun, aku benar kan?
Shin Myun tampak gugup dan Seung Yoo jadi resah. Shin Myun mencoba mengalihkan suasana tegang itu dengan menuang anggur, hentikan membicarakan ini dan kita minum saja. Jung Jong tidak tahu sikon dan masih terus bicara, kalau ia mengenali gadis itu saat ia datang mengunjungi Putri hari ini. Lalu bicara ke Seung Yoo, kau seharusnya melihat caranya memandangi gadis itu... dia seperti ingin memakan gadis itu hidup2. Shin Myun kesal sekali, ia membentak, kau ini bermulut besar! Seung Yoo dan Jung Jong kaget. Jung Jong lebih heran lagi, kenapa kau marah? Aku cuma bercanda. Shin Myun menjelaskan sekilas kalau memang ada pembicaraan tentang pernikahan antara keluarga gadis itu dan keluarganya. Seung Yoo tampak kaget, pernikahan? Jung Jong sadar suasana mulai tidak enak lagi dan berkata kita tidak boleh membiarkan keputusan ayah kita menghancurkan persahabatan kita. Tidak peduli putri siapa yang kau nikahi, aku akan dengan tulus memberimu selamat.
Seung yoo jalan keluar untuk mencari udara segar. Ia melihat seorang wanita. Wanita itu berbalik, ternyata itu P. Kyung Hye. Seung Yoo menghormat. P. Kyung Hye kaget, apa yang membuatmu kesini Kim Jikgang?
Seung Yoo: Suami anda adalah sahabat lama saya. Sekarang Kyung Hye yang kaget, dia temanmu? Lalu menghela nafas, takdir kita benar2 aneh.
Seung Yoo: Saya benar2 minta maaf.
P. Kyung Hye: Apa gunanya mengatakan itu sekarang? Meskipun pernikahan kita dibatalkan, kesetiaanmu pada Putra Mahkota tidak boleh berubah.
Seung Yoo: Saya akan mengingatnya.
P. Kyung Hye: Kau seharusnya pergi.
Seung Yoo: Jong-ah akan menjadi suami yang sangat baik.
P. Kyung Hye tanya apa Seung Yoo kesini untuk mencari gadis itu? Seung Yoo tidak bisa menjawab. P. Kyung Hye memperingatkan, meskipun kalian tidak sengaja bertemu, tolong pura2 tidak melihatnya dan pergi. Hanya dengan cara itu bisa mencegah tragedi antara Kim Jikgang dan wanita itu. Seung Yoo bingung mendengarnya.
Paginya, Se Ryung akan pergi ke kediaman Putri lagi dan Yeo Ri tidak mengerti, Nona sudah diperlakukan seperti itu mengapa tetap ingin kembali? Se Ryung tidak minta Yeo Ri ikut, ia akan pergi sendiri.
Jung Jong panik. Putri menghilang dari kediaman mereka, tanpa mengatakan akan pergi kemana. Ia juga membawa semua dayangnya. Shin Myun dan Seung Yoo yang kebetulan ada disitu kaget, apa maksudmu menghilang? Apa dia di istana?
Jung Jong: Tanpa mengatakan apapun?
Seung Yoo berkata ke Shin Myun, kau ke istana bersama Jong. Aku akan mencari di sekitar tempat ini.
Jung Jong bingung, kalau tidak di istana lalu bagaimana? Jika Putri menghilang begitu saja, maka istana pasti akan gempar. Seung Yoo minta mereka mencari saja dulu. Keduanya setuju dan langsung bergerak. Se Ryung tiba di kediaman Putri, tapi heran melihat semua orang panik. Ia melihat Jung Jong dan Shin Myun lari keluar.
Se Ryung ingin tahu apa yang terjadi dan jalan mendekat, justru berpapasan dengan Seung Yoo! (seperti yang kita harapkan hehe) Se Ryung kaget dan balik badan. Ia ketakutan.
Seung Yoo juga kaget, Untuk apa kau kesini? Se Ryun diam saja. Ia takut. Seung Yoo mengeraskan suara, aku tanya mengapa kau kesini?
Se Ryung: Aku datang untuk mengunjungi Putri.
Seung Yoo: Meskipun aku tidak tahu alasan kedatanganmu, tapi kau tidak bisa menemuinya sekarang.
Se Ryung kaget, ia melihat dengan pandangan bertanya.
Putri dalam perjalanan ke satu tempat. Eun Geum tanya lagi apa Putri benar2 ingin pergi tanpa pengawalan. Putri tidak menjawab dan tetap berkeras ingin pergi. Eun Geum diam dan melanjutkan perjalanan.
Seung Yoo mengatakan tentang Putri pada Se Ryung dan sekarang Pangeran Pendamping sedang ke istana, siapa tahu Putri ada disana. Kita pasti akan segera dapat kabar.
Se Ryung: Masuk ke istana kurang dari sehari setelah pergi.. Yang Mulia tidak akan melakukan hal seperti itu untuk membuat Baginda yang masih sakit khawatir. Seung Yoo tiba2 tanya apa mungkin Se Ryung tahu tempat yang mungkin dikunjungi Putri. Kau adalah pelayan yang dekat dengannya saat di istana. Apa kau tidak tahu tempat itu? Se Ryung diam saja. Seung yoo tanya lagi, kau begitu dekat sampai bisa pura2 sebagai Putri, tapi kau tidak tahu?
Se Ryung: Apa mungkin...
Seung Yoo: Kau memikirkan satu tempat?
Se Ryung berkata tempatnya cukup jauh, lalu ia pinjam kuda Seung Yoo (gaya haha). Se Ryung janji akan segera mengembalikan kuda ini pada Seung Yoo. Se Ryung berhasil naik ke punggung kuda tanpa bantuan. Tapi ia hanya bisa menjalankan kuda seinci demi seinci :)
Seung Yoo tidak sabar dan kesal melihatnya. (Situasi yang membuatnya harus turun tangan kan..)
Seung Yoo akhirnya naik ke atas kuda, kalau cara menunggang kudamu seperti ini, kau perlu waktu lama untuk kembali. Seung Yoo memeluk pinggang Se Ryung erat-erat dan memacu kudanya.
Putri dan rombongan tiba di pelabuhan. Eun Geum tanya apa rencana Putri berikutnya. Putri melihat orang2 di kapal, banyak preman dan orang kasar. Ia mengkerut, apa aku harus duduk bersama mereka? Eun Geum membenarkan. Apa kita kembali saja, Yang Mulia? Putri akhirnya kembali ke kediaman-nya. Di saat bersamaan, kuda Seung Yoo-Se Ryung tiba di pelabuhan dari sisi yang lain.
Se Ryung bergegas turun dari kuda, Se Ryung tampak malu. Seung Yoo juga turun.
Se Ryung mengucapkan terima kasih karena sudah diantar, ia akan pergi dengan kapal. Se Ryung membungkuk dan lari cepat. Seung Yoo memandangnya menjauh dan akan pergi. Tapi berbalik lagi dan tampak mencemaskan Se Ryung. Se Ryung duduk sendiri di kapal, ia tenggelam dalam pikirannya dan tidak sadar kalau orang2 sekitarnya melihatnya dengan pandangan takjub. Para wanita desa mengagumi dandanan dan hanbok Se Ryung, sedangkan para pria mengagumi kecantikannya. Ada seorang preman yang ingin duduk dekat Se Ryung. Preman itu menendang wanita di sebelah kiri Se Ryung dan akan duduk. Tiba-tiba sebuah kaki dengan sepatu kulit bagus langsung menginjak bangku itu. Se Ryung kaget, ternyata Seung Yoo. Seung Yoo merentangkan kipas dan melemparkan uang ke preman itu, ongkosnya. Preman itu mundur teratur.
Seung Yoo duduk di sebelah Se Ryung. Seung Yoo kesal, kau masih saja tidak kenal takut. Se Ryung heran, apa yang.. Seung yoo memotongnya, jangan salah paham. Ini semua ia lakukan karena ingin memastikan Putri selamat. Se Ryung memandang Seung Yoo dan tersenyum tipis. Perahu bergerak dan keduanya sedikit kikuk. Seung Yoo kipas2 terus untuk menghilangkan kekikukan mereka hahaha... Seung Yoo tanya tukang perahu apa ia melihat wanita bangsawan yang pergi dengan tandu. Tukang perahu tidak melihatnya, tidak dikapalku. Mungkin di kapal lain. Se Ryung berkata tempatnya jauh dan ia juga tidak yakin apa Putri pergi kesana. Seung Yoo berkata mereka hanya tinggal memastikannya saja.
Perahu oleng sedikit dan ada pria yang hampir jatuh ke dekat Se Ryung. Seung Yoo reflek merangkul Se Ryung. Se Ryung cepat2 melepaskan diri dari Seung Yoo. Keduanya jadi kikuk lagi dan Seung Yoo kipas2...kipas-kipas... Perahu tiba di dermaga tujuan. Seung Yoo turun duluan tanpa membantu Se Ryung. Se Ryung menghela nafas kesal dan turun sendiri. Mereka pergi ke kuburan Mendiang Ratu Hyeondeok, ibu P. Kyung Hye.
Se Ryung: Dia tidak disini.
Seung Yoo: Sepertinya dia tidak datang.
Keduanya jalan-jalan sekitar makam dan duduk. Seung Yoo tanya bukannya Se Ryung diusir Putri, kenapa masih gelisah mencarinya. Sepertinya kau tidak tersinggung. Se Ryung ingin mengakui semuanya, Yang Mulia tidak mengusirku keluar. Sebenarnya.. Tapi Se Ryung ingat peringatan ayahnya, tidak boleh ada yang tahu kebenaran-nya. Bagi Kim Seung Yoo, kau cuma dayang istana.
Seung Yoo: Aku tidak tahu mengapa kau meninggalkan istana, tapi apa kau punya tempat tinggal?
Se Ryung: Aku...di kuil. (oh...tempat pertemuan baru?)
Seung Yoo heran, kau tinggal di kuil? Jadi itulah kenapa kau bersama biksu-biksu kecil itu, sepertinya dekat dengan lokasi ayunan.
Se Ryung: Kuil itu tepat dibelakangnya. (membuka kesempatan janjian haha)
Seung Yoo tampak kesal: Apa kau senang pura2 jadi Putri? Aku bahkan tertipu saat diluar istana. Apa itu lelucon yang bagus? Se Ryung menyesal, aku benar2 tidak bermaksud mempermainkanmu. Meskipun itu seharusnya tidak pernah terjadi, tapi bersama guru membuatku bahagia. Aku selalu ingin minta maaf secara pribadi padamu. Karena aku, kau harus menanggung semua penderitaan itu. Aku benar2 minta maaf.
Seung yoo menjawab dingin, jangan salah paham. Meskipun itu wanita lain, aku akan melakukan hal yang sama.
Se Ryung tampak terpukul, apa kau benar2 orang yang akan membahayakan nyawanya untuk wanita lain? Jadi... bagimu itu sama sekali tidak istimewa. Seung Yoo tidak menjawab, ia mengalihkan pandangan-nya.
Seung Yoo: Kita kembali saja. Keduanya jalan ke dermaga lagi. Tapi Se Ryung berhenti untuk mengagumi bunga liar di pinggir jalan. Seung Yoo menoleh dan menatap Se Ryung dengan pandangan rindu.
P. Kyung Hye tiba di kediaman-nya. Jung Jong tanya dari mana saja. Tapi Putri berkata Jung Jong tidak perlu tahu.
Jung Jong: Menghilang tanpa satu patah katapun, apa kau pikir orang tidak akan cemas? Putri marah, kau menjadi Pangeran Pendamping hanya karena beruntung. Jangan berpikir kau bisa bertingkah seperti suamiku.
Jung Jong marah: Kau harus berhenti bersikap kekanak-kanakan.
P. Kyung Hye kaget: Bersikap kekanak-kanakan?
Jung Jong: Kau mencemaskan Raja dan Putra Mahkota sepanjang hari dan malam, tapi kau bersikap seperti ini. Putri tersinggung dan jalan masuk dengan kesal.
P. Suyang mengadakan pertemuan dengan sekutunya. P. Onyeong berkata kalau Putri Kyung Hye memiliki sisi agresif, dan bagaikan duri dalam dagingnya. Setelah melemparnya keluar istana, ia merasa lega. P. Suyang berkata mereka tidak boleh tenang dulu, Kim Jong Seo masih harus ditangani. Lalu pelayan mengumumkan tamu lagi. Shin Myun datang. Shin Myun memberi hormat dan menyapa ayahnya, Ayah ini Myun. P. Suyang menjelaskan, kalau ia minta Shin Myun datang. Shin Suk Joo minta Shin Myun mengawal Suyang Dae Gun kembali ke rumahnya. Dia perwira militer yang baik, anda akan merasa tenang. P. Suyang tertawa, terima kasih, besan. Aku merasa memiliki lebih dari satu putra hari ini.
Seung Yoo mengantar Se Ryung kembali ke kediaman Putri. Mereka pulang tanpa bicara.
Sepatu Se Ryung lepas. Seung Yoo mengambilnya dan dengan hati-hati memasangkan sepatu Se Ryung kembali.
Se Ryung sampai di kediaman Putri, ia tanya bagaimana kondisi Putri. Eun Geum berkata kalau Putri baik2 saja dan sekarang sudah tidur karena lelah.
Se Ryung memberikan sesuatu pada Eun Geum untuk Putri.
Eun Geum menemui Putri dan memberikan saputangan itu. Putri membukanya, ternyata isinya bunga yang tumbuh di dekat makam mendiang Ratu.
Eun Geum: Dia pergi ke makam Yang Mulia Ratu untuk mencari anda. Dia pasti tahu kalau anda ingin pergi ke sana. Putri tertegun memandangi bunga itu.
Se Ryung keluar dan menemui Seung Yoo, Tuan Putri kembali sore tadi. Seung Yoo merasa lega karena Putri baik2 saja. Se Ryung berterima kasih karena Seung Yoo mau menemaninya dalam perjalanan panjang tadi.
Seung Yoo: Aku hanya melakukan apa yang perlu.
Se Ryung: Kalau begitu... aku pergi.
Se Ryung jalan pergi, lalu menoleh ke arah Seung Yoo. Se Ryung menahan air matanya.
Seung Yoo juga pergi, tapi gantian melihat ke arah Se Ryung.... OST time.. bara bol su bakke eobseoseo... manjil suga eobseoseo..seulpeo..
Shin Myun mengantar P. Suyang pulang. P. Suyang mengatakan niatnya, ia ingin memiliki Shin Myun sebagai menantunya. Tapi putriku sedikit ceroboh, dia belajar keras menunggang kuda dimana hanya pria yang seharusnya melakukan itu.
P. Suyang: Meskipun tubuhnya lelah dan kesakitan atau ketakutan, dia tetap tidak menyerah, membuat ibunya sangat cemas.. dia pasti yang pertama di seluruh Joseon. Tolong jaga dia baik-baik.
Shin Myun: Ya, saya akan melakukannya.
P. Suyang: Sebelum mendapatkanmu, aku tidak akan tenang. Terima kasih sudah mengantarku pulang dengan selamat. Keduanya melihat Se Ryung jalan pulang. Se Ryung membungkuk memberi salam pada ayahnya dan Shin myun. P. Suyang kesal, seorang wanita yang belum menikah, bagaimana kau bisa pulang selarut ini? Se Ryung minta maaf. P. Suyang mengadu pada Shin Myun, kau lihat sendiri kan? Dia benar2 ceroboh.
Shin Myun hanya tersenyum dan membungkuk lalu jalan pulang. P. Suyang memandangi punggung Shin Myun dan berkata pada Se Ryung, lihat baik-baik, dia benar2 tidak jelek. Dia akan menjadi calon suamimu.
Se Ryung kaget, benar-benar kaget. Shin Myun?
Se Ryung masuk ke kamarnya dan terduduk lemas. Ia tidak mengira, sahabat Seung Yoo akan menjadi suaminya. Seung Yoo juga pulang sambil memikirkan kata2 Se Ryung, kalau ia bahagia bersama dengan Guru.
Paginya, Se Ryung keluar kamar dan mengajak Yeo Ri ke kuil. Yeo Ri kaget, lagi?
P. Suyang dan P. An Pyeong duduk dekat Raja. P. An Pyeong sangat mencemaskan Raja, ia berkata ke P. Suyang, Kak, Yang Mulia pasti sangat merindukan Kyung Hye.
P. An Pyeong ingin mengawal Raja ke kediaman Putri.
P. Suyang: Yang Mulia bahkan sulit berjalan satu langkah saja, apa kau tidak tahu? P. An Pyeong menjamin tidak akan terjadi sesuatu yang buruk.
P. Suyang masih tidak setuju, tanpa tabib, jika terjadi sesuatu bagaimana. P. An Pyeong berkata istana sangat tidak nyaman. P. Suyang mengalah, jika Yang Mulia memang ingin, silahkan pergi dan kembali dengan selamat.
Rombongan Raja tiba di kediaman Putri. P. Kyung Hye dan Jung Jong lari menyongsong Raja. P. Kyung Hye membantu ayahnya jalan, Abba Mama, ia menangis.
Raja diantar ke kamar utama dan Jung Jong mengundurkan diri, ia tahu pasti Raja ingin bicara dengan Putri.
P. Kyung Hye menangis, Abba Mama, putrimu hidup dengan baik, selamat dan tidak kurang apa-apa. Raja hanya bisa tersenyum memandangi anaknya.
P. An Pyeong berkata ia berani mempertaruhkan posisinya untuk membawa keluar Raja sejauh ini. Sebenarnya ada alasan lain, ada orang yang dengan tulus ingin bertemu Yang Mulia. P. An Pyeong sebenarnya tidak suka ikut campur urusan politik sebagai keluarga Raja, tapi Perdana Menteri meyakinkannya. Pintu dibuka dan tampaklah Kim Jong Seo. Ia membungkuk menyembah Raja.
Raja Munjong menangis, aku ini benar2 raja yang bodoh. Aku bahkan tidak bisa melihat kesetiaan-mu dan aku tidak punya hati.
Kim Jong Seo: Saya merasa terhormat, Yang Mulia. Saya, Kim Jong Seo sudah tidak setia. Saya akan sekuat tenaga melindungi Tuan Putri dan Putra Mahkota. Lalu saya akan menerima hukuman apapun.
Raja: Angkat wajahmu, Perdana Menteri. Ayah tidak becus ini tidak bisa melindungi anak-anaknya sendiri sampai akhir, dan justru memberikan beban ini padamu. Aku malu menemuimu.
Kim Jong Seo: Pelayan anda, Kim Jong Seo membuat persiapan dengan taruhan nyawanya.
Seung Yoo justru berkuda dengan linglung, pikirannya dipenuhi Se Ryung. Ia melihat ayunan itu dan kesal, apa aku tidak bisa menghentikan pikiran2 ini memenuhi benakku?
Malamnya, kediaman Putri digedor, cepat buka pintu! Jung Jong sudah diluar dan P. Kyung Hye keluar hanya dengan baju tidur, tanpa sepatu. Raja kritis dan keduanya harus segera masuk istana.
Kediaman Kim Jong Seo juga mendapat tamu. Dia dikirim oleh An Pyeong Dae Gun. Pria itu berkata kalau Baginda kritis dan jika Baginda mangkat, kekuasaan Suyang Dae Gun pasti akan menggantikan Raja. Itu sebabnya An Pyeong Dae Gun meminta saya mengirimkan ini. Seung Kyu menerimanya dan memberikan papan nama itu pada ayahnya, Raja memanggil Kim Jong Seo kembali. Sebagai Perdana Menteri Kiri.
Seung Yoo masih disibukkan dengan kisah cintanya. Ia teringat pertanyaan Se Ryung, jadi bagimu itu sama sekali tidak istimewa? Seung Yoo marah dan menghantam ayunan dengan keras. Apa salah ayunan itu?
P. Suyang dan Shin Suk Joo juga menyiapkan surat keputusan Raja. P. Suyang mengingatkan untuk mengawasi militer, peringatkan mereka. Akan dianggap sebagai penghianatan kalau mereka bergerak.
Raja benar2 kritis. Tapi untungnya P. Anpyeong, P. Kyung Hye, Jung Jong dan Putra Mahkota lebih cepat berada di sisinya. Raja memberi isyarat pada Kasim. Kasim memberikan surat keputusan pada P. Anpyeong, yang langsung menyembunyikan surat keputusan itu dibalik lengannya.
Sedetik kemudian, P. Suyang datang, Yang Mulia, Suyang sudah datang. P. Kyung Hye benci sekali melihat Paman keduanya ini. Raja Munjong tidak peduli dan hanya memanggil Putra Mahkota dengan lemah, Hong Wi-ah.. Putra Mahkota mendekat dan menangis, Lalu Raja mengulurkan tangan ke P. Kyung Hye. Putri cepat2 meraih tangan ayahnya.
Se Ryung berdoa diikuti dua biksu kecil itu mengelilingi pagoda.
Raja Munjong mulai tersengal-sengal dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Tangannya terlepas dari tangan Putri Kyung Hye. P. Kyung Hye histeris dan syok, lalu pingsan di pangkuan Jung Jong. Semua menteri dan orang2 di istana berlutut dan menangisi Raja.
P. Suyang tinggal berdua saja dengan Putra Mahkota. Ia minta Putra Mahkota menguatkan dirinya. Suyang sudah menyiapkan surat keputusan dan ia sudah mengatur semuanya dengan sangat hati2.
P. Suyang: Yang Mulia hanya perlu tetap di sisi saya saja.
PM Hong Wi menangis: Paman..
P. Suyang: Keluarga dan Pejabat diluar menunggu Anda.
Suyang keluar bersama PM Hong Wi. P. Suyang berkata kalau Baginda mangkat tanpa meninggalkan Gomyeong. Gomyeong = Surat wasiat Raja. P. Suyang berkata kalau Putra Mahkota akan menggantikan Raja dan akan mengeluarkan surat keputusan-nya. Shin Suk Joo muncul dengan surat keputusan Putra Mahkota yang sudah disiapkan Suyang and team. Tentu saja isinya, PM Hong Wi menyatakan kalau dirinya terlalu muda dan merasa tidak memiliki kemampuan mengurus masalah negara. Jadi, ia dengan tulus meminta keluarganya yang tertua, Suyang Dae Gun... P. An Pyeong maju dan menahannya, tunggu sebentar..
P. Suyang mengingatkan: Ini bukan tempat untukmu, adik. P. Anpyeong berkata kalau Baginda sudah meninggalkan surat keputusan yang diberikan kepadanya. P. Anpyeong minta Shin Suk Joo membacakannya.
P. Anpyeong: Sebagai saudara tertua kedua dari Raja, saya menerimanya langsung dari Yang Mulia.
Shin Suk Joo tampak kaget, ia mau tidak mau membaca isinya: "Aku, Raja, menunjuk Kim Jong Seo, sebagai Perdana Menteri Kiri. Dewan Istana dipimpin oleh Kim Jong Seo akan membantu Putra Mahkota, sesuai permintaanku."
Bisa dibayangkan apa yang ada di pikiran Suyang saat melihat Kim Jong Seo jalan masuk dengan seragam Perdana Menterinya kembali.
Kim Jong Seo masuk dan menyembah Putra Mahkota Hong Wi yang akan diangkat jadi Raja Danjong. Kim Jong Seo dengan lantang menyerukan kalau ia Kim Jong Seo, tidak akan mengijinkan keluarga Raja terlibat dalam politik, jika ada yang melanggar perintah ini, mereka akan dieksekusi. PM Hong Wi tampak lega melihat Kim Jong Seo.
P. Suyang dan Kim Jong Seo adu melotot.
Se Ryung masih di kuil dan tidak tahu apa yang terjadi. Ia mendengar langkah kaki di belakangnya. Se Ryung menoleh. Seung Yoo berdiri di sana, memandangnya dengan tajam.
Suyang Dae Gun pergi dengan marah, Kim Jong Seo.. jika itu yang kau inginkan, maka aku akan mengirimmu ke akhirat. Seung Yoo tidak tahu lagi apa yang harus diperbuatnya. Ia menyerah. Ia jalan mendekati Se Ryung dengan cepat, lalu menarik Se Ryung ke pelukannya.
Kim Jong Seo kembali ke istana atas keputusan Raja Munjong. Untuk memegang jabatan Perdana Menteri Kiri dan mengepalai dewan istana. Kim Jong Seo menyatakan, selama ia hidup, aku tidak akan pernah mengijinkan anggota keluarga Raja terlibat dalam politik, jika ada yang melanggar perintah ini, mereka akan dieksekusi.
Suyang murka, ia berjanji tidak akan membiarkan Kim Jong Seo hidup.
Sekarang kita ke kuil. Seung Yoo jalan mendekati Se Ryung dan memeluknya dengan erat. Se Ryung kaget dan berusaha melepaskan diri. Tapi Seung Yoo semakin erat memeluknya. Seung Yoo putus asa, Aku sudah bilang padamu, jangan pernah muncul di depanku lagi. Tapi kenapa aku tidak bisa menghilangkan dirimu dari pikiranku? (Scene trade-marknya PSH ...dg Hwang Tae Hee juga spt itu, blame on Tae Hee who keeps appearing in his mind and then kissed her hehe..)
Se Ryung melepaskan diri, kenapa kau seperti ini lagi? Apa kau lupa kau yang sudah dengan dingin menyingkirkanku pergi? Untuk melupakan guru...
Seung Yoo: Aku tidak ingin terus membohongi diriku sendiri. Aku tidak ingin memaksa diriku sendiri untuk terus mengabaikanmu. Mulai sekarang, aku tidak akan menyingkirkanmu lagi. Karena aku tidak bisa menghentikan diriku sendiri. Makanya aku datang. Bahkan kalau kau berkata tidak, aku tidak akan pernah pergi lagi. Seung Yoo mendekat dan memeluk Se Ryung lagi, kali ini Se Ryung tidak berusaha melepaskan diri, Se Ryung juga membalas pelukan Seung Yoo, keduanya menangis. Beberapa saat kemudian, Seung Yoo tanya siapa nama Se Ryung. Se Ryung tertegun, ia ragu-ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.
Seung Yoo: Apa ada alasan mengapa kau tidak bisa mengatakan-nya padaku?
Se Ryung: Namaku Yeo Ri (What?)
Seung Yoo: Yeo Ri.
Seung Yoo mencemaskan Se Ryung, apa kau tidak takut tinggal disini? Apa aku bisa tenang kalau aku meninggalkanmu disini?
Se Ryung: Ya.
Seung Yoo: Ada banyak hal yang ingin kutanyakan, tapi ini sudah larut, jadi aku akan pergi. Aku akan datang lagi segera.
Se Ryung: Guru. Kita akan bertemu lagi, iya kan?
Seung yoo berkata meskipun Se Ryung tidak ingin ia datang, Seung Yoo akan tetap datang. Lalu ia pergi. Just look at Seung Yoo's gaze. PSH is great in eyes-acting, seriously.
Se Ryung berbalik dan kaget melihat Yeo Ri. Yeo Ri heran, Nona siapa Tuan Muda itu? Yeo Ri terkejut saat tahu kalau pria itu adalah Kim Seung Yoo. Nona, rencana pernikahan anda dengan Putra Tuan Shin saat ini sedang diurus. Apa yang Nona lakukan? Jika Pangeran dan Nyonya tahu ini.. Yeo Ri memohon agar Se Ryung tidak menemui Seung Yoo lagi.
Se Ryung: Yeo Ri, dia berkata dia tidak akan menyembunyikan perasaan-nya lagi. Aku juga tidak akan menyembunyikan perasaanku. Yeo Ri putus asa mendengar ini.
Paginya, Kim Jong Seo membawa Seung Yoo menghadap Raja Danjong (Raja ke-6 Joseon), Yang Mulia, Perdana Menteri Kim Jong Seo dan Juru Tulis Seungjeongwon Kim Seung Yoo ingin menghadap anda. Seungjeongwon = Sekretariat Kerajaan, bertanggung jawab terhadap perintah Raja.
Raja Danjong mengijinkan mereka masuk. Keduanya memberi hormat. Ada Jung Jong di samping Raja. Danjong berkata dengan dukungan Perdana Menteri, ia merasa tenang. Kim Jong Seo berkata kalau Seung Yoo sudah punya pengalaman mengajar di Jong Hak, tapi masih ada banyak hal yang baru untuknya, mohon Yang Mulia mengerti dan bersedia membimbingnya.
Danjong tersenyum, ia tanya Jung Jong, Kakak ipar, kau sudah lama kenal Kim Seung Yoo, ya kan? Jung Jong membenarkan, benar Yang Mulia. Meskipun ia teman dekat saya, saya harus berkata kalau ia adalah pria hebat, tidak diragukan lagi. Anda bisa tenang. Dia pasti akan melakukan yang terbaik untuk membantu Yang Mulia.
Kim Seung Yoo ke Jung Jong: Anda terlalu tinggi menilai saya. Danjong tersenyum dan berkata kalau Ayahandanya masih hidup, beliau pasti sangat bahagia melihat ini. Kasim tampak terharu mendengar kata2 Raja.
Kim Jong Seo berkata meskipun mendiang Raja sudah di alam lain, beliau pasti masih melindungi Raja Danjong. Pelayan Anda, Kim Jong Seo bersumpah dengan nyawanya untuk mendukung Yang Mulia.
Danjong: Terima kasih banyak, Perdana Menteri. Danjong, Kim Jong Seo dan rombongan jalan keluar. Mereka berpapasan dengan Suyang Dae Gun. Suyang menghormat dan Danjong heran, Paman, kenapa kau kesini?
Suyang: Saya datang untuk memberi salam pada Yang Mulia. Kim Jong Seo langsung memperingatkan Suyang, Harap Pangeran berhati-hati memasuki istana, ini untuk menghindari kesalahpahaman. Wajah Suyang Dae Gun berubah, sebagai paman-nya apa aku bahkan tidak diijinkan untuk mencemaskan keponakanku? Raja Danjong menjawabnya, dengan bantuan Dewan Istana, aku akan melakukan yang terbaik untuk mengurus masalah politik. Tidak perlu mencemaskanku. Tolong awasi saja aku, paman. Kim Jong Seo: Yang Mulia, silahkan. Rombongan Raja jalan terus melewati Suyang. Di barisan belakang ada Kim Seung Yoo. Seung Yoo menatap Suyang Dae Gun dengan tajam. Begitu pula Suyang. Suyang Dae Gun terpukul, ia kembali berkumpul bersama sekutunya. P. Onyeong, Shin Suk Joo, Kwon Ram dan Han Myung Hoe. P. Onyeong marah2, beraninya mereka melarang P. Suyang masuk istana. Suyang berguman, dia akan segera mati. Han Myung Hoe berkata kalau sebelum mati, Perdana Menteri akan berusaha menyingkirkan semua yang mengancam posisi Raja Danjong. Termasuk P. Suyang. Semua berkata mereka tidak bisa duduk saja menunggu kematian.
P. Suyang: Sepertinya perjamuan yang kita siapkan harus kita lakukan lebih cepat. (Ini memang dilema, menunggu dibunuh atau membunuh lebih dulu.) Mereka juga akan melibatkan Shin Suk Joo dalam rencana ini. Shin Suk Joo jalan ke kantornya dan bertemu rombongan Perdana Menteri. Mereka tanya apa Shin Suk Joo akan kembali ke Jipheonjeon (kantor lamanya, Hall of Worthies). Shin Suk Joo membenarkan. Para menteri mengejeknya, Orang yang sudah kau dukung telah mempromosikanmu ke Sekretariat Kerajaan dulu, tapi sekarang sepertinya kau hanya bergantung pada selembar tali yang rapuh. Alat untuk anggota keluarga Raja yang mengincar takhta.. bukankah itu seperti melemparkan kotoran ke wajahmu sendiri? Kau sebaiknya tetap menjadi Sarjana yang terhormat saja.
Shin Suk Joo: Anda tidak perlu mencemaskan masa depan saya.
Kim Jong Seo: Jaga jarakmu dengan Suyang Dae Gun. Ini adalah peringatan terakhirku jika kau masih ingin hidup. Rombongan Kim Jong Seo pergi. Shin Suk Joo jalan dengan wajah menunduk. Shin Myun kebetulan melihat dan mendengar perlakuan mereka terhadap ayahnya. Shin Myun mulai merasa marah dan terhina.
Seung Yoo, Shin Myun dan Jung Jong bertemu dengan Profesor. Profesor senang melihat mereka semua dan ia memberi selamat pada Seung Yoo karena berhasil kembali dengan posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Seung Yoo menggoda gurunya, anda jelas mencemaskan saya tapi pura2 tidak cemas. Prof minta Jung Jong menghadiri Jong Hak. Jung Jong mengeluh, ini yang tidak ia sukai saat menjadi Pangeran Pendamping. Prof heran kenapa Shin Myun diam saja. Jung Jong berkata Shin Myun memang seperti itu sejak dulu. Prof merasa lega melihat mereka bertiga masih bersahabat meskipun Seung Yoo dan Shin Myun sudah mengambil jalan yang berbeda, jangan lupa untuk saling melindungi kehormatan masing2.
Setelah pertemuan, Seung Yoo berkata ia harus pergi menghadiri sesuatu. Seung Yoo selalu menyebut dirinya Hyungnim di depan Shin Myun+Jung Jong, sepertinya ia memang lebih tua dari mereka. Seung Yoo pergi dan Jung Jong berkata, mungkin karena ia sudah menikah, tapi ia merasa Seung Yoo akan bertemu seorang wanita. Ini intuisi pria yang sudah menikah.
Se Ryung senyum2 sambil melihat kaca. Yeo Ri kesal, anda sudah menipu Nyonya dengan berkata akan pergi berdoa selama beberapa hari. Yeo Ri tidak habis pikir, Se Ryung menipu Seung Yoo. Jadi anda berkata kalau anda adalah dayang?
Se Ryung hanya berkata kalau dia bertemu Seung Yoo lagi, dia akan mengatakan padanya.
Yeo Ri: Yeo Ri itu nama saya. Saya mohon, jangan pakai nama saya untuk kebohongan. Tapi Se Ryung sedang jatuh cinta, kata2 Yeo Ri sama sekali tidak lewat telinganya. Se Ryung menunggu Seung Yoo di jembatan, ia tersenyum lebar saat melihat Seung Yoo mendekat. Se Ryung mengira Seung Yoo tidak datang. Seung Yoo berkata ia sengaja datang terlambat. Dengan membuatmu menunggu dengan gelisah, kau akan merasa bahagia saat melihatku. Se Ryung cemberut.
Seung Yoo: Aku ada pertemuan di istana, jadi meskipun aku ingin datang, aku tidak bisa. Seung Yoo heran kenapa Se Ryung tinggal di kuil. Se Ryung berkata ia memang sering kesini. Seung Yoo tanya kedua orang tua Se Ryung.
Se Ryung: Sebenarnya, aku...(Se Ryung siap mengaku) Tapi Seung Yoo memotongnya, aku sudah menanyakan pertanyaan yang tidak seharusnya kutanyakan. Seung Yoo mengira Se Ryung yatim piatu.
Seung Yoo: Melihat cara berbusanamu, kau lebih mirip anggota keluarga bangsawan daripada dayang istana, jadi aku tidak pernah berpikir kalau hidupmu susah. Se Ryung tertegun, ia merasa bersalah. Aku minta maaf.. Seung Yoo menggodanya, kau jadi aneh, ini bukan dirimu. Gadis yang dengan berani menginjak punggung seorang pria untuk menaiki kuda.. Keduanya duduk di dekat air terjun. Seung Yoo kipas2, lalu mengipasi Se Ryung (padahal selama syuting, MCW yg selalu memakai kipas anginnya haha)
Seung Yoo heran, saat belajar waktu itu, Se Ryung pintar sekali menjawab. Sepertinya kau belajar banyak. Se Ryung berkata ia hanya mendengarkan Putri.
Seung Yoo: Kalau seperti itu, kau sangat pintar. Seung Yoo mengeluarkan kuas, Yang Mulia.
Se Ryung: Ya?
Seung Yoo: Jikgang Kim Seung Yoo akan meneruskan pelajaran. Seung Yoo mencelupkan kuas ke dalam air dan menulis...puisi cinta. "Hatiku sebagai ganti hatimu. Membuka kenangan terdalam." Seung Yoo menjelaskan, saat hatiku bertukar dengan hatimu, aku akhirnya mengerti betapa dalam kita saling merindukan. Se Ryung tersenyum dan mengambil kuas Seung Yoo, mencelupkan ke air dan menulis jawaban-nya: "Tanyakan pada dunia alasannya, orang hidup atau mati bersama." Apa sebenarnya yang disebut cinta? aku tanya pada dunia, Lebih kuat daripada batasan hidup dan mati..
Seung Yoo: Aku akan menjawabnya, jika tanpa ragu mereka bisa berjanji untuk bersama sampai maut memisahkan mereka, itu adalah cinta. Seung Yoo jalan di atas jembatan dan Se Ryung mengikutinya. Lalu Seung Yoo berbalik dan mengulurkan tangannya. Se Ryung dan Seung Yoo jalan dengan bergandengan tangan.
P. Suyang bersama Han Myung Hoe jalan di hutan, keduanya menyamar menjadi pendeta. Han memuji P. Suyang, baju itu cocok untuknya. P. Suyang tersenyum dan berkata ia juga merasa nyaman. Mereka menemui tiga anak buah Han Myung Hoe. Tiga orang itu mengantar P. Suyang ke markas. Han Myung Hoe membawa Suyang ke sebuah kamp latihan, ia berkata kalau semuanya sudah terlatih dan P. Suyang bisa memakai mereka kapanpun ia mau.
Seung Yoo mengantar Se Ryung kembali ke kuil. Seung Yoo menggoda Se Ryung, kenapa kau terlihat murung? Apa karena kau tidak tahan berpisah denganku?
Se Ryung malu, jangan menggodaku. Seung Yoo berkata kalau pada hari ulang tahun P. Kyung Hye, ia akan mengawal Raja Danjong ke kediaman Putri. Jika semuanya lancar, Seung Yoo janji akan segera ke kuil menemui Se Ryung. Se Ryung tersenyum, baiklah. Seung Yoo mengamati wajah Se Ryung, membuat Se Ryung risih, jangan menggodaku lagi. Se Ryung merentangkan kipas Seung Yoo untuk menutupi wajahnya. Seung Yoo main2 dan berusaha melihat melalui kipas. Beberapa detik kemudian, Se Ryung menurunkan kipasnya. Seung Yoo tidak beranjak, justru menunggu dengan sabar sampai bisa melihat wajah Se Ryung lagi, lalu mengejutkan Se Ryung dengan ciuman. Seung Yoo nyengir dan jalan mundur. Se Ryung tertegun lalu berseru agar Seung Yoo hati2, jangan sampai jatuh. Lihat ke depan kalau jalan! Seung Yoo melambaikan tangan dan tertawa. Se Ryung menyentuh bibirnya.
P. Suyang berkumpul bersama sekutunya. Han Myung Hoe memberikan sebuah buku. Buku Kematian. P. Suyang membuka buku itu dan isinya adalah kumpulan nama orang-orang yang harus dilenyapkan. No. 1 tentu saja, Kim Jong Seo. Lalu AnPyeong Dae Gun (astaga..adik kandung sendiri), Min Shin. Han memastikan kalau semua orang yang ada hubungannya dengan Kim Jong Seo harus dibunuh dan dilenyapkan.
Shin Suk Joo: Apa mungkin melawan mereka hanya dengan ratusan pasukan? Mereka adalah orang dengan kekuasaan mengerahkan pasukan dan memiliki kekuatan politik. Jika tidak hati-hati, kita justru yang akan terkena masalah. Jika ada yang lolos, maka mereka akan terancam hukuman penghianatan.
Han Myung Hoe berkata kalau memang tidak mungkin melenyapkan semuanya, maka pertama mereka harus membunuh Kim Jong Seo. Han Myung Hoe: Sisanya bukan lain hanya segerombolan domba, mereka akan lari kebingungan.
Suyang berkata ia sendiri akan bertemu Kim Jong Seo. Han berkata siapa yang mengira kalau Kim Jong Seo akan meninggal di kediaman-nya sendiri?
Se Ryung pulang dan masih memandangi kipas Seung Yoo, ia teringat saat Seung Yoo menciumnya. Yeo Ri kesal, hanya melihat kipas seorang pria membuat anda tersenyum seperti itu? Se Ryung memberi kode Yeo Ri untuk diam, karena rombongan P. Suyang keluar dari dalam rumah. P. Suyang mengira Se Ryung baru kembali dari kuil. Se Ryung mengiyakan. Se Ryung cepat2 menyembunyikan kipas Seung Yoo di balik tubuhnya, tapi Shin Suk Joo melihatnya.
P. Suyang menghela nafas, jika setelah melihat calon menantumu pulang ke rumah tengah malam, kau ingin memutuskan perjanjian pernikahan. Aku pasrah, besan.
Se Ryung dan Yeo Ri masuk dan Se Ryung masih memainkan kipas Seung Yoo. Yeo Ri merampas kipas Se Ryung. Se Ryung kaget, hei apa yang kau lakukan? Yeo Ri marah, apa ini waktu yang tepat untuk melihat kipas tangan ini? Anda baru saja melihat calon ayah mertua anda. Bagaimana nona bisa seperti ini?
Se Ryung: Cepat kembalikan itu padaku. Yeo Ri marah karena Se Ryung masih membohongi Kim Seung Yoo, memakai namanya lagi. Se Ryung berkata ia awalnya ingin mengaku. Tapi saat berdiri di depan Seung Yoo, ia tidak sanggup melakukannya. Se Ryung mencoba merebut kipas, tapi Yeo Ri justru menjatuhkannya. Tepat di bawah kaki P. Suyang. Yeo Ri langsung membungkuk. Se Ryung tampak tegang.
P. Suyang: Kim Seung Yoo? Kau janji tidak akan menemui Kim Seung Yoo lagi. Kau melanggar janjimu pada ayah?
P. Suyang mengajak Se Ryung ke ruang belajarnya dan tanya apa Se Ryung berkata kalau ia adalah putri Suyang pada Kim Seung Yoo. Se Ryung mengaku belum mengatakannya. Dia hanya tahu kalau saya adalah dayang istana. P. Suyang tanya apa keduanya saling mencintai. Se Ryung membenarkan.
P. Suyang: Se Ryung-ah, kau ini akan segera menikah. Se ryung langsung tanya apa rencana pernikahan-nya bisa dibatalkan. Ayahnya marah, apa Se Ryung benar2 tidak mau mematuhi kata2 ayahnya? P. Suyang berkata kalau pernikahan mereka tidak akan bisa dibatalkan, jika kau terus memiliki pemikiran seperti itu, maka aku harus menyangkal putriku sendiri.
Paginya, Kim Seung Yoo bersiap pergi ke istana, ia mengenakan seragam sambil nyengir karena ingat saat mencium Se Ryung. Se Ryung sendiri sedang dikurung oleh ibunya. Ia membuka pintu dan memohon pada Yeo Ri untuk diijinkan keluar. Hari ini adalah hari ulang tahun Putri. Yeo Ri berkata kalau kali ini Nona Se Jeong yang akan pergi memberi salam pada Putri. Se Ryung ingat kata2 Seung Yoo, kalau saat ulang tahun Putri, ia akan mengikuti Raja Danjong berkunjung ke kediaman Putri. Se Ryung bertekad untuk pergi ke kediaman Putri. Se Jeong muncul dengan bungkusan, ada apa? Kenapa kalian berdua berisik sekali? Se Ryung membujuk adiknya untuk mengajaknya ke rumah Putri. Se Jeong kesal, apa hebatnya ulang tahun Putri ini. Se Jeong dan Se Ryung menemui Lady Yoon dan Se Jeong berkata ingin pergi ke kediaman Putri bersama kakaknya, karena Eonni sepertinya sangat bosan tinggal di rumah. Se Jeong janji tidak akan membiarkan Se Ryung pergi ke tempat lain dan akan terus mengawasinya.
Lady Yoon ke Se Ryung: Apa kau tidak tahu betapa seriusnya kesalahanmu? Aku mendengar dari ayahmu dan benar2 terkejut. Se Ryung minta maaf. Se Jeong heran, ada apa? Tapi ibunya tidak menjawabnya. Lady Yoon minta keduanya segera menemui Putri, menyampaikan salam dan pulang ke rumah segera. Se Jeong memberikan bungkusannya, ia heran apa kakaknya benar2 harus melalui banyak masalah hanya untuk menemui Tuan Putri. Se Ryung janji akan segera pulang.
Putri Kyung Hye mendapatkan banyak hadiah dari seluruh penjuru Joseon. Tapi Putri tampak bosan, tidak ada yang istimewa. P. Kyung Hye mengingatkan Eon Geum, yang terpenting adalah menyiapkan penyambutan untuk Raja. Eun Geum mengerti.
Jung Jong menyelinap ke kamar istrinya. Ini pertama kalinya bagi Jung Jong, kasihan memang.. Jung Jong bingung menyembunyikan cincin di kamar P. Kyung Hye. Tiba-tiba Putri Kyung Hye masuk. Jung Jong panik dan menyembunyikan cincin di balik tubuhnya. Putri marah, beraninya kau masuk kesini. Jung Jong tampak bersalah, ia berkata kalau ini adalah ulang tahun pertama Putri setelah pernikahan mereka, jadi Jung Jong ingin memberikan hadiah.
Putri: Dengan menyelinap ke kamarku? Jung Jong menunjukkan cincin-nya, ibuku.. meskipun setelah keluarga kami bangkrut, ia ingin memberikan ini untuk menantunya. Jung Jong meletakkan cincin di meja dan keluar. P. Kyung Hye memandangi cincin itu, lalu menyimpannya di laci.
Sementara Jung Jong hanya menghela nafas di luar, ia berpapasan dengan Se Ryung lagi. Se Ryung masuk dan menyajikan kue untuk Putri. P. Kyung Hye dingin menanggapinya, apa kau membawa ini semua karena mengira tidak ada makanan disini? Se Ryung berkata semua ini disiapkan dengan tulus oleh ibunya.
Se Ryung menoleh dan melihat bunga yang diambil dari kuburan mendiang Ratu dipajang oleh P. Kyung Hye. Se Ryung tersenyum senang, jadi bisa dikatakan P. Kyung Hye sudah memaafkannya. P. Kyung Hye mengambil kue dan mencicipinya, ini lumayan bisa ditelan. Lalu menghabiskan kue di tangannya. Se Ryung geli.
Rombongan Raja Danjong keluar dari istana. Seung Yoo juga jalan di belakang rombongan. Rakyat menghormat dan salah satunya adalah Han Myung Hoe. Han Myung Hoe kembali ke kediaman P. Suyang dan berkata kalau ingin mengadakan kudeta, harus dilakukan saat Raja Danjong melakukan kunjungan ke kediaman pribadi Putri Kyung Hye seperti hari ini. Han berkata mereka harus mengincar hari dimana Raja tidak ada di istana, karena seluruh istana dikuasai oleh Kim Jong Seo dan sulit mengendalikan Raja. Setelah menyingkirkan Kim Jong Seo, mereka hanya perlu mengepung kediaman Putri Kyung Hye. Setelah itu, mudah sekali mengendalikan Raja Danjong.
Han: Dengan membuat Yang Mulia ada di samping Pangeran, kita akan membuatnya mengeluarkan perintah Kerajaan untuk memanggil sisa orang yang ada di daftar kematian. Saat mereka berkumpul semua, kepala mereka akan menggelinding seperti daun di akhir musim gugur. Suyang merasa itu rencana yang sempurna. Han belum berhenti, itu belum selesai. Setelah mengendalikan kediaman Putri, kita membutuhkan pejabat militer yang bisa membawa Raja pada Pangeran.
Suyang: Petugas Hanseong (Shin Myun) akan bisa melakukan itu, ya kan? Shin Myun tiba di kediaman P. Kyung Hye. Jung Jong tersenyum lebar dan menyambutnya, Petugas Hanseong apa yang membawamu kesini? Shin Myun tersenyum dan berkata ia harus memastikan keamanan lokasi sekitar kediaman pribadi Putri sebelum Yang Mulia tiba.
Tidak lama, rombongan Raja Danjong tiba. Semua memberi hormat. Raja tersenyum pada Jung Jong dan menanyakan kabarnya. Jung Jong tersenyum dan berkata senang melihat adik iparnya diluar istana.
Shin Myun dan Seung Yoo saling menatap, Seung Yoo tersenyum tipis dan Shin Myun ingat ancaman serta penghinaan Kim Jong Seo pada ayahnya.
Jung Jong meminta Raja masuk. Raja jalan masuk dan Jung jong menahan Shin Myun dan Seung Yoo. Jung Jong nyengir dan berkata kalau gadis itu ada di dalam sekarang. Seung Yoo heran, siapa maksudnya.
Jung Jong: Gadis yang disukai Shin Myun, Putri tertua P. Suyang. Jung Jong sama sekali tidak tahu sikon, ia terus menggoda Shin Myun, kau pasti bahagia kan, bahkan rohnya juga sudah terbang.
Se ryung mengintip Seung Yoo yang mengantar Raja menemui kakaknya. Lalu ia ingat kata2 Putri, apa kau tahu kalau Kim Seung Yoo ada di pihak Raja? Akan lebih baik kalau kalian berdua saling menghindari satu sama lain, lagipula.. apa bagusnya mengatakan identitasmu sekarang?
Shin Myun berjaga diluar kediaman P. Kyung Hye. Ia ingat kata2 Jung Jong kalau Se Ryung ada di sini. Shin Myun jalan masuk, ia ingin menemui Se Ryung. Se Ryung memutuskan tidak menemui Seung Yoo dan bersiap pulang. Langkahnya terhenti karena suara seorang pria, Kau mau kemana lagi? Jika kau disini, kau seharusnya menyapa. Apa kau akan pergi tanpa menemuiku? Se Ryung tersenyum pada Seung Yoo. Seung Yoo tanya apa Se Ryung kesini untuk mengunjungi Putri. Se Ryung membenarkan. Seung Yoo dipanggil dan ia berkata akan segera menemui Se Ryung lagi nanti, jaga dirimu.
Se Ryung tiba-tiba menahan lengan Seung yoo, Guru. Seung Yoo heran dan Se Ryung berkata kalau ia tidak akan ke kuil untuk beberapa saat. Seung Yoo kaget, apa maksudmu? Se Ryung berkata ia ada urusan dan harus pergi beberapa waktu lamanya. Seung Yoo ingin tahu berapa lama Se Ryung pergi. Se Ryung berkata ia pasti akan mencari Seung Yoo kalau ia sudah pulang. Se Ryung mengulurkan kelingkingnya dan Seung Yoo balas mengaitkan kelingking sebagai janji. Terdengar panggilan lagi, Kim Ju seo! (Ju Seo = Posisi Seung Yoo sebagai juru tulis di Sekretariat Kerajaan), kemana dia? Seung Yoo menggenggam tangan Se Ryung, kau harus menjaga kesehatanmu. Se Ryung janji. Seung yoo dan Se ryung berat sekali melepaskan tangan mereka, tapi akhirnya Seung Yoo pergi juga. Dan siapa yang harus mendengar dan menyaksikan love-scene ini selain Shin Myun? sigh... Shin Myun cemburu dan marah, ia pergi.
Lady Yoon marah, ia memukul betis Se Jeong dengan rotan untuk menghukumnya. Se Jeong menangis, ini usul kakak, kenapa saya yang dipukul? Ibu marah karena Se Jeong sudah janji akan mengawasi kakaknya tapi justru mereka pulang sendiri2, dan kau masih mengeluh?
Se Jeong menatap tajam Se Ryung lalu jalan pergi. Se Ryung ganti berdiri di depan ibunya dan siap menerima hukuman. Tapi Lady Yoon hanya menghela nafas dan minta Se Ryung duduk. Lady Yoon tanya apa Se Ryung menemui Kim Seung Yoo? Apa melanggar perintah orang tuamu untuk tidak menemuinya, membuatmu bahagia? Se Ryung minta maaf, tapi ibunya berkata tidak perlu minta maaf. Lagipula Se Ryung tidak mungkin bertemu Seung Yoo lagi.
Lady Yoon: Katakan saja, jika ada satu orang di dunia ini yang tidak bisa bersamamu, orang itu adalah Kim Seung Yoo.
Se Ryung: Ibu.
Lady Yoon: Dia adalah musuh ayahmu, tapi kau masih berani jatuh cinta dengannya, pakai akal sehatmu.
Se Ryung masih belum mengerti maksud Ibunya. Lady Yoon menjelaskan kalau ayah Seung Yoo, Kim Jong Seo akan menghancurkan dan membunuh seluruh keluarga kita.
Lady Yoon: Jika kau tidak peduli kalau orang tua dan saudaramu sekarat, maka pergilah dan jadilah menantu keluarga Kim. Seung Yoo minum bersama Jung Jong dan Shin Myun. Seung Yoo berkata kalau gadis yang menyamar menjadi Putri dan membuatnya jatuh cinta adalah seorang dayang istana.
Jung Jong kaget, dan berkata ke Shin Myun, lihat kan, dia memang punya pacar. Shin Myun yang sebenarnya tahu siapa gadis itu tanya apa Seung Yoo benar2 ingin menikahi gadis itu. Meskipun dayang itu sudah meninggalkan istana... apa bisa?
Seung Yoo: Aku harus membuat rencana.
Shin Myun: Meskipun kau punya pemikiran itu, ayahmu mengendalikan Yang Mulia dan juga pemerintahan. Apa dia akan memberikan ijin pada seorang dayang istana untuk menjadi menantunya?
Pertanyaan Shin Myun membuat Seung Yoo tersinggung, hei, kau apa sebenarnya maksudmu? Shin Myun menyindir, mempromosikan orang yang sudah diturunkan dari jabatannya ke posisi Juru Tulis Sekretariat Kerajaan, bukankah itu pekerjaan ayahmu? Dengan dukungan kuat dari Perdana Menteri, pasti tidak ada yang kau takuti di dunia ini.
Seung Yoo mulai marah, dasar brengsek. Apa yang kau lakukan? Jung Jong memperingatkan Shin Myun agar hati2 dengan perkataan-nya.
Im Woon muncul dan berkata kalau Suyang Dae Gun ingin bertemu Shin Myun. Seung Yoo tanya apa Shin Myun berencana memihak Suyang? Shin Myun menantangnya, kenapa? Apa tidak bisa?
Jung Jong memisah mereka, apa yang kalian lakukan.
Se Ryung memikirkan perkataan ibunya dan juga P. Kyung Hye. Kalau diantara keluarga Kim dan keluarga P. Suyang tidak mungkin bisa satu jalan.
Shin Myun tiba di rumah P. Suyang dan bertemu Se Ryung. Shin Myun berkata ia melihat Se Ryung hari ini. Lalu tanya sejak kapan Se Ryung mulai bertemu Seung Yoo lagi. Se Ryung kaget apa Shin Myun juga ada di kediaman Putri saat itu. Shin Myun berkata kalau Se Ryung tidak dalam posisi bisa menemui Seung Yoo lagi. Apa kau tidak mengerti?
Se Ryung: Tidak dalam posisi untuk menemuinya... siapa yang memutuskan itu? Apakah manusia? atau Tuhan?
Shin Myun: Nona dan aku... akan menikah.
Se Ryung: Aku mendengar rencana pernikahan itu. Shin Myun terkejut, jadi kau tahu. Jika kau tahu, maka kau dan Seung Yoo..
Se Ryung: Karena kau adalah teman guru, kukira kau juga bisa menjadi temanku. Aku tidak pernah memikirkan petugas Shin Myun sebagai orang yang harus kunikahi. Se Ryung jalan pergi meninggalkan Shin Myun yang marah. Shin Myun sakit hati. P. Suyang muncul, jadi kau tahu semuanya selama ini. Shin Myun terlihat terluka. P. Suyang menghela nafas dan mengajak Shin Myun minum. Shin Myun minum terus. P. Suyang menghentikannya, menjadi tidak rasional tidak akan mengubah kenyataan. Ini pasti menyakitkan. Bersaing dengan temanmu untuk seorang wanita yang sama, pasti sesuatu yang tidak mengenakkan.
Shin Myun: Tidak, bukan itu masalahnya. Dia adalah kekasih temanku.
P. Suyang: Salah. Dia adalah wanita yang akan kau nikahi, dia adalah wanitamu. Bukankah itu benar? Kita akan segera membunuh Kim Jong Seo. Saat Yang Mulia mengunjungi kediaman P. Kyung Hye, kita akan bergerak. Shin Myun kaget juga, apa maksud anda?
P. Suyang: Jika kita tidak memenggal kepala Kim Jong Seo dulu, keluargamu dan keluargaku akan segera mati di tangannya. Shin Myun berkata kalau Seung Yoo adalah temannya. Tapi P. Suyang berkata Shin Myun punya tiga alasan melakukan ini, pertama, menyelamatkan ayahmu. Lalu melindungi wanitamu. Alasan terakhir adalah membuat temanmu pergi dengan tenang. Jika ayahnya mati tapi ia berhasil lolos, dia juga tidak akan merasa tenang. Sebagai temannya, kau seharusnya membantu Kim Seung Yoo menutup matanya demi kebaikannya.
P. Suyang: Apa kau bisa menghunus pedangmu melawan Kim Seung Yoo? Shin Myun pulang dalam kondisi mabuk, ia memikirkan kata2 Kim Jong Seo pada ayahnya. Shin Myun juga ingat saat Se Ryung dan Seung Yoo mengikat janji mereka, ini semakin membuatnya sakit hati. Shin Myun main pedang dengan gila-gilaan sampai menjatuhkan api.
Shin Suk Joo muncul. Shin Myun menghadap Ayahnya, apa alasan ayahnya ikut campur masalah ini.
Shin Suk Joo: Karena aku yakin kalau aku bisa mengatur negri ini lebih baik dari orang lain. Aku, Shin Suk Joo akan mendukung Suyang Dae Gun untuk mewujudkan tujuannya menjadi Raja.
Seung Yoo pulang dan juga memikirkan kata2 Shin Myun. Tidak mungkin ayahnya mengijinkannya menikah dengan seorang dayang. Sampai rumah, ia melihat ayah dan kakaknya masih belum tidur. Seung Yoo memberi salam.
Kim Jong Seo minta Seung Yoo masuk. Seung Kyu berkata kalau Ayah mereka sedang mencarikan calon istri untuk Seung Yoo. Seung Yoo terkejut. Seung Kyu heran, kenapa kau terkejut? Seung Yoo berkata ia masih belum siap dengan pernikahan.. Kim Jong Seo berkata akan segera mencarikan calon istri dari keluarga bangsawan yang bersih dan jujur untuk Seung Yoo. Seung Yoo berkata ia sudah memiliki seseorang dihatinya. Ayahnya kaget, dasar anak nakal, dari keluarga bangsawan mana gadis itu?
Seung yoo berkata bukan dari golongan bangsawan. Seung Kyu marah, apa dia seorang gisaeng?
Seung Yoo: Bukan.
Seung Kyu: Lalu darimana? Ayah dia mabuk dan bicara ngawur.
Seung Kyu berdiri dan minta Seung Yoo mengikutinya. Diluar, Seung Kyu memukul Seung Yoo. Seung Yoo kaget. Seung Kyu berkata, kalau saat Seung Yoo dan Tuan Putri terlibat kekacauan sampai mengakibatkan pengunduran diri ayah mereka, Seung Kyu sangat kecewa pada Seung Yoo. Seung Kyu memperingatkan adiknya, jangan menyebabkan masalah lagi dalam keluarga hanya gara-gara seorang wanita. Jika.. kau menimbulkan masalah gara2 wanita lagi, aku tidak akan mengakuimu sebagai adik. (kalau saja mereka tahu siapa wanitanya, pasti syok)
Han Myung Hoe berkata satu2nya cara menjatuhkan Kim Jong Seo adalah menggunakan umpan. Mereka harus menemukan alasan agar P. Suyang bisa masuk ke kediaman Kim Jong Seo. Jika mereka tidak punya alasan yang kuat, akan sulit menghabisi Kim Jong Seo.
P. Suyang pulang dan bertemu Se Ryung, ia tanya apa Se Ryung menemui Kim Seung Yoo lagi. Se Ryung minta maaf. Ayahnya berkata Se Ryung tahu persis apa yang terjadi di antara keluarga mereka. Tapi kau belum bisa mengubah perasaanmu?
Se Ryung berkata ia sudah mendengar kata2 ibunya dan hatinya terasa berat, apa benar mereka tidak bisa memperbaiki hubungan dengan keluarga Perdana Menteri?
P. Suyang berkata sudah terlambat sekarang. P. Suyang takut Se ryung akan terluka.
Se Ryung tidak bisa menghapus Seung Yoo dari hatinya. Se Ryung yakin hubungan masih bisa diperbaiki meskipun butuh waktu bertahun-tahun, ia akan menunggu.
P. Suyang tanya jika Kim Seung Yoo tahu kalau Se ryung adalah putrinya, apa dia akan berpikir seperti Se Ryung.
Se ryung berkata ia percaya pada Seung Yoo. Seung Yoo adalah orang yang bahkan bersedia mati untuknya.
P. Suyang membenarkan, Aku bisa melihat kalau perasaan kalian sangat dalam. Sebagai ayah, aku menyerah. Aku akan mengirimkan usulan pernikahan pada Perdana Menteri lagi. (Oh dasar rubah tua...dia pakai alasan ini untuk masuk kediaman Kim Jong Seo.)
Se Ryung tampak bahagia, ayah.. P. Suyang mengingatkan, tapi sebelum aku berhasil membujuk Perdana Menteri, kau harus merahasiakan identitasmu pada Kim Seung Yoo. Kau mengerti? Se Ryung sudah tidak berpikir lagi, ia bahagia sekali: Saya mengerti. P. Suyang ingin tahu apa Kim Seung yoo masih mengira kalau Se Ryung adalah dayang istana. Se Ryung membenarkan.
P. Suyang: Lalu ia memanggilmu apa?
Se Ryung: Yeo Ri..
P. Suyang: Yeo Ri? Kau menggunakan nama pelayanmu? Tidurlah.
Se Ryung memanggil ayahnya lagi, karena ayah adalah ayah saya, saya merasa sangat beruntung. (If only u knew girl...) Paginya, Jung Jong menghadap Raja Danjong untuk memberi salam sebelum pergi ke Jong Hak. Raja Danjong menanyakan kabar Putri. Jung Jong berkata Putri sedikit kelelahan karena ulang tahunnya. Raja Danjong langsung mencemaskan kakaknya dan berseru kalau ia harus segera ke kediaman kakaknya.
P. Suyang memikirkan kata2 Se Ryung, betapa beruntungnya saya karena Ayah adalah ayah saya. Tapi ia mengeraskan hatinya dan bertekad meneruskan rencananya. Apalagi, saat itu pengawalnya masuk dan lapor kalau Baginda meninggalkan istana saat ini untuk mengunjungi P. Kyung Hye.
Se ryung sibuk menyulam dan Yeo Ri komen kalau ini benar2 tidak mirip Nonanya. Yeo Ri: Apa Nona ingin memberikannya untuk Tuan Muda Kim?
Se Ryung senyum-senyum dan tiba-tiba ia menjerit kaget karena jarinya tertusuk jarum. Yeo ri sama sekali tidak mencemaskan nonanya, ia justru berkata itu akibatnya kalau menyulam dengan pikiran kemana-mana. Darah Se Ryung menetes ke sulamannya, ia mengeluh dan berkata kalau ia memang menyulam ini untuk Guru, tapi tidak bagus dan akan minta kain baru ke Lady Yoon. (Tapi ini bisa juga pertanda buruk...)
P. Suyang sedang bicara serius dengan istrinya, dan berkata akan pergi ke kediaman Kim jong Seo setelah matahari terbenam. Lady Yoon mencemaskan keselamatan suaminya. Anak-anak kita dan aku... P. Suyang menenangkan istrinya, aku tidak akan mati. Istriku, jagalah rumah dan anak-anak dengan baik.
Lady Yoon: Ya.
Lady Yoon tanya apa rencana P. Suyang terhadap Kim Seung Yoo.
P. Suyang berkata ia pasti juga membunuh anak-anak Kim Jong Seo juga. Kalau hanya Kim Jong Seo saja, tidak akan cukup. Lady Yoon: Se Ryung akan baik-baik saja kan?
P. Suyang: Itulah sebabnya dia (Seung Yoo) harus dibunuh. Dia tidak akan mencintai pria yang sudah mati. Demi putriku, Kim Seung Yoo jelas tidak boleh hidup. Se Ryung ada di luar kamar ibunya dan mendengar semua perkataan mereka. Se Ryung syok dan pucat pasi, ia jatuh terduduk di depan kamar orang tuanya. P. Suyang kaget karena mendengar ada suara orang diluar.
Raja Danjong mengunjungi kediaman P. Kyung Hye.
Un menghadap P. Suyang dan melaporkan hal ini. P. Suyang mengatakan rencana-nya pada Lady Yoon. Untuk menghabisi Kim Jong Seo dan anak-anaknya malam ini. Ia minta istrinya tidak perlu cemas dan cukup menjaga rumah serta anak2 saja.
Se Ryung yang kebetulan diluar kamar orang tuanya mendengar rencana ayahnya. Ia terjatuh karena syok.
P. Suyang dan Lady Yoon cepat2 keluar, tapi tidak ada siapapun. Hanya meninggalkan sapu tangan bersulam yang ada noda darahnya. Se Ryung sembunyi di dekat kamar, gemetaran dan segera mengambil sapu tangannya setelah orang tuanya masuk ke dalam lagi.
Se Ryung jalan kembali ke dalam kamarnya, masih gemetaran. Ia terduduk di lantai kamar. Yeo Ri menemuinya dan minta Se Ryung keluar karena P. Suyang akan pergi. Se Ryung tidak beranjak karena masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi dan sadar seperti apa ayahnya sebenarnya. Yeo Ri bingung ada apa dengan Se Ryung, lalu menariknya keluar dengan paksa.
P. Suyang keluar untuk pamit dengan keluarganya. Semua mengatakan selamat jalan, hanya Se Ryung saja yang diam.
P. Suyang melewati Se Ryung dan dengan gemetar Se Ryung tanya, Ayah, kau mau kemana? Semua kaget.
Tapi P. Suyang hanya tersenyum, sepertinya kau cemas sepanjang malam. Hari ini, aku akan menyelesaikan semua masalah itu. P. Suyang menepuk bahu Se Ryung lalu jalan pergi diikuti Lady Yoon.
Se Jeong heran, Menyelesaikan? menyelesaikan apa? Apa ini tentang pernikahan lagi?
Se Ryung gemetaran dan hampir jatuh. Yeo Ri kaget dan menahannya, Nona, Nona! Se Ryung pucat sekali.
P. Suyang pesan agar Lady Yoon mengawasi Se Ryung, aku merasa pandangan dan sorot mata Se Ryung sedikit aneh. Jangan biarkan ia keluar rumah hari ini. Jangan sampai ia menghancurkan segalanya. Lady Yoon mengerti dan akan melakukannya. Se Ryung masih ingin pergi, tapi kondisinya limbung sehingga Yeo Ri menahannya, anda akan kemana? Jika seperti ini, Nona akan pingsan. Se Ryung minta Yeo Ri minggir. Aku harus mengatakan padanya. Yeo Ri merentangkan lengan mencegah Nonanya.
Lady Yoon muncul. Ia ingin tahu apa yang akan dikatakan Se ryung pada pria itu. Lady Yoon segera memerintahkan pelayan untuk membawa Se ryung ke kamarnya. Tanpa peduli protes putrinya. Se Ryung marah, ia ingin tahu kenapa tidak boleh keluar rumah. Ibunya menjawab, ini perintah Ayahnya. Jangan berpikir untuk menentangnya.
Se Ryung tetap ingin alasan. Lady Yoon marah, lalu kenapa kau harus pergi? Se Ryung tidak percaya, apa Ayah benar2 ingin membunuh keluarga Kim Jong Seo?
Lady Yoon menghela nafas, sepertinya kau sudah mendengar semuanya. Ia masuk ke dalam kamar dan berkata jika Se Ryung keluar dan mengatakan segalanya pada Kim Seung Yoo, maka revolusi yang dilakukan Ayahmu akan gagal. Akibatnya mereka sekeluarga harus mati. Lady Yoon: Demi menyelamatkan Kim Seung Yoo, apa kau akan membiarkan orang tuamu dan adik2mu mati? Se Ryung menangis, kenapa ayah harus melakukan hal mengerikan ini? Apa dosa keluarga itu... Lady Yoon membentak putrinya, masalahnya bukan punya dosa apa. Tapi semua ini tidak akan selesai sampai satu pihak mati.
Kim Jong Seo mendapat laporan dari Kepala Pengawal Raja, kalau Raja Danjong akan mengunjungi P. Kyung Hye. Kim Jong Seo segera menghadap Raja untuk membujuknya jangan pergi. Raja tidak bisa meninggalkan istana sesering ini.
PM Kim berkata kalau pihak lain akan segera menyebarkan rumor kalau Raja terlalu bergantung pada kakaknya. Raja Danjong berkata ia tahu kalau dia terlalu impulsif, tapi persiapan-nya sudah dibuat. Raja berkata hanya akan tinggal semalam, setelah yakin kalau kakaknya sehat, ia akan segera kembali ke istana.
PM Kim: Chon Na..
Raja Danjong: Ini terakhir kalinya. Aku tidak akan pergi ke kediaman kakak lagi, Ini janjiku pada Perdana Menteri.
PM Kim menyerah, baiklah kalau anda memaksa. Kim Jong Seo berkata pada Kepala Pengawal, untuk selalu menjaga Si Eo So dengan ketat. (Si Eo So = Kediaman Raja Sementara, merujuk pada kediaman P. Kyung Hye)
PM Kim: Kau harus menjaga keselamatan Raja dengan nyawamu.
Kepala Pengawal: Baik, Dae Gam.
Shin myun merenungkan kata2 ayahnya, takdir keluarga kita ada di tanganmu. Apa benar2 susah untuk memutuskan?
Song Jae Beon muncul, Na Ri. (Tuan) Yang Mulia meninggalkan istana menuju kediaman P. Kyung Hye.
Shin Myun ingat kata2 P. Suyang, tanggal pemberontakan harus bersamaan dengan kunjungan Yang Mulia ke kediaman P. Kyung Hye seperti hari ini. Shin Myun melihat Seung Yoo masuk ke kantor Hanseong. Ia tidak ingin bertemu temannya itu.
Jae Beon yang menemui Seung Yoo dan berkata kalau Shin Myun tugas keluar. Seung Yoo tampak kecewa, benarkah? Lalu berpesan, katakan pada temanku. Untuk pernikahan-nya dengan putri Suyang Dae Gun, aku akan jadi Hu Haeng-nya. (Hu Haeng = Best Man to the Groom) Jadi, katakan padanya untuk jangan marah lagi.
Jae Beon janji akan mengatakannya. Lalu Seung Yoo pulang. Ia bertemu gisaeng Mae Hyang di halaman kantor, Seung Yoo tidak mengenalnya, tapi ia merasa heran. Kenapa ada gisaeng menemui Shin myun? Karena Shin Myun bukan tipe orang yang suka main ke Gibang.
Jae Beon menemui Shin Myun dan mengatakan pesan Seung Yoo. Shin Myun tertegun, ada konflik lagi di hatinya.
Mae Hyang muncul dan memanggilnya, Han Gwan Na Ri! (Pejabat Hanseong), saya Mae Hyang dari Cheong Pung Gwan. Shin Myun heran, kenapa kau kesini? Mae Hyang berkata kalau Han Myung Hoe mengundangnya ke Cheong Pung Gwan, semua juga sudah berkumpul disana.
Di Cheong Pung Gwan, semua menunggu Shin Myun dengan resah, apa dia tidak terlalu terlambat. Mereka mencemaskan kalau Shin Myun mengatakan rencana ini pada Seung Yoo, karena keduanya berteman.
P. Onyeong mengeluh, hari2 ini, kita bahkan tidak bisa mempercayai anak sendiri. Tapi Shin Suk Joo meyakinkan kalau anaknya pasti datang. Benar saja, pelayan mengumumkan kedatangan Shin Myun. P. Suyang tersenyum puas dan mengangguk-angguk memandang Shin Myun.
Han Myung Hoe segera menyusun strategi. Kepala Pengawal adalah orang Kim Jong Seo, saat P. Suyang membunuh Kim Jong Seo, ia akan memanggil anak buahnya. Han minta Shin Myun mengatasi penjaga di kediaman P. Kyung Hye. Shin Myun diam saja. Ayahnya mendesak, kenapa tidak menjawab? Shin Myun: Ya. Saya akan melakukannya.
Han: Kemungkinan untuk membawa Yang Mulia ke pihak kita tergantung pada Petugas Shin.
Seung Yoo ada di tepi dekat air terjun. Ia mengenang saat2 manis bersama Se Ryung dan ingat kalau Se Ryung tidak akan pergi ke kuil untuk sementara ini.
Se Ryung mondar-mandir di kamarnya, sambil memukul2 dadanya. Ia putus asa. Yeo Ri masuk membawa makanan, mencoba membujuk Se Ryung makan, karena Nona-nya belum makan apapun sejak pagi.
Se Ryung memohon agar Yeo Ri membantunya keluar. Yeo Ri ketakutan, ia tidak bisa melakukannya. Se Ryung menangis, kumohon, pikirkan kalau kau menyelamatkan dua nyawa. Yeo Ri putus asa, apa yang akan anda lakukan kalau bertemu dia? Saya dengar apa yang Nyonya katakan. Tuan Muda Kim Seung Yoo akan segera mati.
Se Ryung panik: Tidak, mengapa ia harus mati? Dia tidak akan mati. Aku akan menghentikannya. Aku pasti akan menghentikannya.
Yeo Ri teriak, saya mohon sadarlah! Nona, apa anda mampu menghentikan Pangeran? Jangan memikirkan Tuan Muda Kim lagi! Yeo Ri berusaha melepaskan diri dari Se Ryung dan lari keluar. Ia segera mengunci pintu Se Ryung lagi. Se Ryung jatuh ke lantai, ia benar2 putus asa.
Shin Myun keluar dari Cheong Pung Gwan dan berkata ke ajudan-nya, Ja Beon. Akan ada pemberontakan malam ini.
Ja Beon: Apa maksud anda?
Shin Myun berkata kalau salah satu pihak akan berdarah dan ia sudah memilih satu pihak dari keduanya. Jika kau tidak bersedia, aku bisa membebas tugaskan dirimu malam ini. Ja Beon menyatakan setia pada Shin Myun.
Shin Myun akhirnya minta Ja Beon mengumpulkan orang yang bisa mematuhi mereka dan bersedia menjalankan perintah, kita akan berangkat ke kediaman Putri.
Ja Beon: Baik, Tuan!
Raja Danjong sudah tiba di kediaman P. Kyung Hye, kakak tidak tampak sakit, apa kakak ipar berbohong kepadaku? Jung Jong tersenyum, saya mana berani berbohong, Yang Mulia. Jung Jong berkata kalau P. Kyung Hye memang sakit seperti ayam lemah, melihat Yang Mulia, dia langsung jadi sembuh. Putri heran, ayam lemah? Lalu berkata kalau ia hanya sakit kepala saja, mendengar Yang Mulia akan datang kesini, membuat saya langsung sembuh.
Raja Danjong lega, ia tidak sanggup jika kakak perempuan satu2nya juga sakit.. Jung Jong usul bagaimana kalau Raja segera menikah dan mengangkat seorang Ratu? Jika seorang pria memiliki istri, maka dia baru bisa dianggap sebagai pria sejati.
P. Kyung Hye menegur suaminya, bagaimana kau bisa menyebut kata "pria" untuk Yang Mulia? Tolong hati2 dengan pilihan kata2mu. Raja Danjong geli, kakak ipar selama ini selalu kena marah oleh kakak, tapi masih saja membujukku mencari seorang istri.
Jung Jong: Dia tidak memarahi saya, kata2nya terdengar bagai nyanyian burung.
P. Kyung Hye memaksakan diri tersenyum. (Pasangan ini lama2 lucu juga..)
Shin Myun dan Ja Beon memeriksa kondisi kediaman P. Kyung Hye. Ada tentara di setiap pintu. Keduanya memberi hormat pada Kepala Pengawal Raja.
Kepala Pengawal: Petugas Shin, mengapa kau baru datang? Lalu ia menepuk bahu Shin Myun, aku tidak merasa tenang kalau tidak melihatmu. Lalu ia tertawa dan jalan pergi. Shin Myun tampak gelisah.
Jung Jong mendekat, kau seharusnya jaga diluar, kenapa jaga di dalam? Lalu Ja beon jalan keluar.
Jung Jong: Apa kau sudah bertemu Seung Yoo? Shin Myun berkata belum. Jung Jong menasihati, sejak kapan kau menyimpan kemarahan? Mengapa tidak menemuinya dan bicara? Jung Jong menghela nafas, setelah kehilangan orang tua, mereka satu2nya keluargaku sekarang. Ini membuatku bahagia.
Shin Myun: Siapa? Jung Jong: Yang Mulia dan Tuan Putri. Jung Jong berharap setiap hari akan sedamai hari ini untuk Yang Mulia dan Putri, mereka bisa tertawa bahagia dan bebas.
Shin Myun semakin merasa bersalah, ia jalan pergi tanpa membalas perkataan Jung Jong.
Jung Jong heran melihatnya, Myun!
Seung Yoo jalan pulang dan ditegur Seung Kyu. Kau tidak pergi kerja ke istana, tapi justru mondar mandir mencari wanita itu, ya kan? Seung Kyu mengingatkan kalau pernikahan Seung Yoo sudah diatur, kita sudah menemukan orang yang cocok. Supaya kau tahu saja. Seung yoo berkata ia tidak peduli dari keluarga mana, tapi ia tidak akan menikah. Seung Kyu marah, apa katamu? Kau mau menentang Ayah? Hanya untuk seorang gadis yang bukan dari kalangan bangsawan?
Seung Yoo: Jaga bicaramu, hyungnim.
Seung Kyu semakin kesal dan mencengkeram baju adiknya. Seung Yoo teriak, lepaskan aku.
Lady Ryu ketakutan, hentikan kalian berdua. Ayah akan segera pulang. Seung Kyu melepaskan Seung Yoo, ia memperingatkan agar tidak menemui wanita itu lagi. Seung Yoo tidak peduli dan jalan masuk ke kamarnya. Lady Ryu hanya menghela nafas, Adik ipar..
Se Ryung masih dikurung dalam kamar, ia berpikir keras mencari ide untuk lari. Se Ryung melihat makan siangnya dan tiba2 mendapat ide. Yeo Ri dan beberapa orang berjaga diluar kamar. Tiba2 terdengar suara mangkuk pecah. Yeo Ri bergegas masuk ke dalam, ia kaget karena makan siangnya jatuh berantakan dan jendela terbuka lebar. Yeo Ri bergegas keluar. Dia melarikan diri! Cepat cari Nona! Semua lari meninggalkan kamar dalam keadaan terbuka.
Se Ryung ternyata belum pergi, ia sembunyi di balik sekat dan mengendap-endap keluar kamar. Se Ryung menyelinap sampai belakang dan berusaha melompati tembok dengan bertumpu pada guci doenjang.
Se Ryung berhasil melompat, meskipun sepatunya terlepas satu dan mata kakinya terkilir lagi. Se Ryung bergegas bangun dan lari dari situ. Seung Yoo melamun di kamarnya, ia masih memikirkan Se Ryung dan kisah cinta mereka. Seung Yoo melihat bayangan kecil di balik pintu, ia tahu itu Ah Kang. Seung Yoo pura2 baca buku dan tidak menyadari kehadiran Ah Kang. Ah Kang mengintip pamannya, lalu berdehem, ehm..(lucu pisan ini anak..) Seung Yoo langsung merentangkan tangannya sambil tersenyum. Ah Kang lari menghambur ke pelukan pamannya.
Ah Kang: Apa kau dimarahi oleh ayahku?
Seung Yoo: Tidak. Kami hanya tidak sependapat. Ah Kang: Tidak sependapat? Seung Yoo berkata kalau akhir2 ini ada beberapa hal yang tidak lancar untuknya, ia merindukan seseorang tapi tidak bisa melihatnya.
Ah Kang tersenyum: Bukankah aku orang yang kau rindukan? Seung Yoo geli dan mencubit pipi Ah Kang.
Se Ryung berhasil menemukan kediaman Kim Jong Seo setelah menanyakan arah pada seorang wanita. Ia melihat Seung Kyu keluar dari rumah dan mendekatinya, apa saya bisa tanya sesuatu?
Seung Kyu heran, tapi Se Ryung tanya apa ini kediaman Kim Jong Seo lalu apa dia bisa bertemu Seung Yoo. Seung Kyu ingin tahu apa hubungan Se Ryung dengan Seung Yoo. Se Ryung belum menjawab dan PM Kim pulang.
Se ryung memberanikan diri mendekat, apa anda Kim Jong Seo? Seung Kyu berkata kalau Se Ryung mencari Seung Yoo. PM Kim heran, apa hubungan kalian berdua?
Se Ryung: Saya berhutang budi pada Tuan Muda Kim. Kim jong Seo melihat sepatu Se Ryung hilang sebelah, lalu minta Seung Kyu mencarikan sepatu untuk Se Ryung dan menyambut tamu dengan pantas.
Kim Jong Seo jalan masuk dan disambut Seung Yoo serta Ah Kang. Seung Yoo heran, ada apa di luar. Kim Jong Seo hanya berkata mereka kedatangan tamu.
Ah Kang ingin tahu siapa tamunya lalu jalan keluar. Se Ryung sudah mendapatkan sepatu baru dan ia tertegun melihat Ah Kang. Se Ryung tersenyum pada gadis cilik itu. Ah Kang langsung menyukainya, ia membalas senyum Se Ryung. Se Ryung akan masuk, ketika tiba-tiba... Yeo Ri muncul dengan pelayan: Agassi! Yeo Ri memaksa Se Ryung masuk tandu dengan bantuan pelayan2 lain. Yeo Ri minta maaf pada kepala Pelayan keluarga Kim, kalau Nonanya kurang sehat. Se Ryung dipaksa masuk tandu dan semua pintunya ditahan. Seung yoo keluar hanya beberapa menit setelah itu, ia tanya pada Ah Kang apa yang terjadi.
Ah Kang bingung dan menunjuk tandu yang menjauh, mereka membawa eonni itu pergi. Coba saja kalau Kim Jong Seo tidak mengurus masalah remeh kaya sepatu ... pasti Se Ryung sudah masuk ke dalam dan bertemu Seung Yoo. @#$#^!!
Di dalam tandu, Se Ryung berusaha membuka pintu atau jendela, ia berhasil membuka jendela dan teriak2 memanggil Seung Yoo, guru! guru! Yeo Ri teriak, Nona, jangan seperti ini. Lalu menutup jendela dan menahannya. Se Ryung menangis dalam tandu, guru.. Seung Kyu menghadap ayahnya. Kim Jong Seo heran, apa yang terjadi dengan wanita itu? Seung Kyu menjelaskan kalau pelayan dari kediaman wanita itu datang lalu membawanya pergi dengan tandu, sepertinya wanita itu gila. Tapi Kim Jong Seo tidak merasa demikian, ia ingat tatapan tajam dan tulus Se Ryung, saya berhutang budi pada Tuan Muda Kim. Wanita itu jelas tidak gila.
Se Ryung dibawa pulang dan menghadap Lady Yoon. Tanpa banyak bicara, Lady Yoon langsung menampar putri tertuanya.
Lady Yoon: Kau benar2 berani. Kau bahkan pergi mencari Kim Jong Seo! Apa yang kau katakan? Jangan bilang kau mengatakan rencana ayahmu padanya?
Se Ryung: Tidak.
Lady Yoon: Lalu, untuk apa kau kesana?
Se Ryung: Saya hanya ingin mencegah pertemuan mereka malam ini.
Lady Yoon: Jadi, kalau ayahmu dan Kim Jong Seo tidak bertemu. Apa kau pikir bisa menyelamatkan Kim Seung Yoo? Kenapa kau sangat kekanak-kanakan? Apa kau tidak tahu kelakuanmu bisa menyebabkan keluarga kita mati? Kau sudah dibutakan oleh cinta, kau tidak memikirkan lagi tentang orang tua dan adik2mu?
Lady Yoon memberi kode, lalu para pelayan menarik Se Ryung ke gudang. Se Ryung teriak2, eomeoni! eomeoni!
Se Ryung menggedor2 pintu gudang, ibu saya mohon buka pintunya. Ibu tolong, saya mohon selamatkan dia! Ibu! Dia tidak melakukan kesalahan. Dia tidak bersalah. Ibu..
Han Myung Hoe melihat persiapan anak buahnya, apa orang2 dari gunung sudah siap? Lalu mengecek senjata di tandu P. Suyang. Han memberikan rantai gada pada Un, lalu menepuk pundaknya. Han Myung Hoe teriak untuk memberi semangat.
P. Suyang dan sekutunya berkumpul untuk membahas rencana mereka terakhir kalinya.
P. Onyeong berkata ini terlalu berbahaya, masuk sarang harimau hanya dengan 8 orang saja. Apa kita tidak bisa membawa orang2 kita untuk menyelesaikan ini sekaligus?
Han Myung Hoe: Jika kita melakukan itu, tidak ada jaminan, Kim Jong Seo akan mati, dan jika ditengah kekacauan, Kim Jong Seo bisa selamat, semuanya akan gagal.
Kwon Ram masih merasa meskipun Kim Jong Seo mati, keselamatan P. Suyang tetap belum terjamin. Han menenangkan, setelah Pangeran masuk ke dalam rumah, orang2 dari gunung akan siap-siap. Mereka masih ragu, Jadi, apapun yang terjadi disana tidak akan diketahui orang diluar. P. Suyang menghentikan mereka, bagaimanapun ia sudah tahu resikonya. Ia sudah mempertaruhkan nyawanya untuk ini. Dan P. Suyang sudah menyiapkan jalan untuk masuk kesana. P. Suyang sudah mengirim surat pada Kim Jong Seo. Kim Seung Kyu memberikan surat pada ayahnya, P. Suyang mengirim ini.
Kim Jong Seo membukanya: "Masalah ini sangat mengkhawatirkan. Kim Seung Yoo punya hubungan dengan seorang gungnyeo/dayang istana. Seorang petugas di Sekretarian Kerajaan memiliki hubungan dengan dayang istana, dia seharusnya dihukum penggal. Saya akan mengunjungi anda tengah malam ini."
Seung Kyu ingin tahu isinya dan ikut membaca, ia kaget, Gadis yang ditemui Seung Yoo adalah dayang istana! kalau ini benar, ia bisa dieksekusi! Bagaimana Suyang bisa tahu mengenai ini? Kim Jong Seo memutuskan untuk tanya pada Seung Yoo dan Seung Kyu akan memperkuat penjagaan. Seung Yoo ada di depan pintu dan ingin bertemu ayahnya. Kim Jong Seo keluar menemui Seung Yoo. Seung Yoo berkata meskipun, gadis itu bukan dari golongan bangsawan, tapi dia cerdas dan periang. Saya mohon, temuilah dia sekali saja. Kim Jong Seo langsung tanya apa identitas gadis itu, kau bilang ia bukan dari dua kalangan bangsawan, juga bukan gisaeng, apa mungkin... dia seorang gungnyeo?
Seung yoo tertegun dan mengaku kalau memang ia dayang istana. Ayahnya kaget. Seung Yoo berkata kalau dayang itu sudah keluar dari istana. Ayahnya menghela nafas, meskipun Seung Yoo mencintai gadis itu dan meskipun ia mungkin bisa mengerti anaknya, tapi masyarakat tidak. Kau pasti akan segera dikritik.
Seung Yoo: Saya tidak peduli omong kosong yang dikatakan orang, sampai Ayah setuju, saya akan terus menunggu.
Kim Jong Seo: Karena wanita itu, hidupmu ada dalam bahaya.. apa kau bisa menanggung itu?
Seung Yoo: Kalau wanita yang saya cintai ada dalam hati saya, bagaimana saya bisa menghabiskan sisa hidup dengan wanita lain. Ayahnya mengerti dan minta Seung Yoo tinggal di rumah saja. Seung Yoo mengiyakan.
P. Suyang berangkat, bersama Un dan empat anak buah Han Myung Hoe yang menyamar jadi tukang tandu.
Se Ryung memandangi bulan purnama dan ia gelisah, tiba2 ia nekad. Se Ryung menyobek kain roknya dan menggigit jarinya. Se Ryung menulis surat dengan darahnya. Yeo Ri mendekati gudang untuk memberikan makan malam untuk Se Ryung. Nona, mendekatlah. Se Ryung mendekat dengan cepat di depan Yeo Ri, membuat Yeo Ri kaget setengah mati. Se Ryung menyelipkan kain itu ke Yeo Ri, kumohon berikan ini pada guru. Aku mengandalkanmu. Yeo Ri sadar, ada darah di mana-mana, Darah.. bukankah itu darah?
Se Ryung tidak menjawabnya, setelah malam ini, aku tidak bisa memiliki masa depan bersamanya. Itu tidak apa, tidak apa-apa, meskipun aku tidak bisa melihatnya lagi selamanya. Aku hanya berharap, dia bisa hidup.
Yeo Ri: Nona.
Se Ryung: Aku hanya memilikimu, tidak ada orang lain yang bisa membantuku. Berikan ini padanya. Yeo Ri mengerti dan bergegas keluar dari kediaman P. Suyang. Ia lari sepanjang jalan. Sekarang.. yang bisa dilakukan Se Ryung hanyalah menunggu dan berharap terjadi keajaiban.
P. Suyang dan anak buah Han Myung Hoe masih di perjalanan. Sementara itu, Kim Seung Kyu membagi pengawal untuk menjaga di setiap sudut kediaman Kim. Yeo Ri sampai di depan kediaman Kim dan ia mendekati seorang penjaga, tolong.. aku ingin minta tolong. Seung Yoo heran melihat banyak pengawal, ia bertemu kakaknya, hyungnim, apa yang terjadi? (astaga..ini terakhir kalinya Seung Yoo bertemu kakaknya) Seung Kyu menjelaskan kalau P. Suyang akan datang berkunjung. Seung Kyu minta Seung Yoo dikamar saja dan jangan keluar. Lalu Seung Kyu jalan pergi. Pengawal itu masuk dan memberikan secarik kain, ada seorang gadis yang memberikan ini pada saya. Seung Yoo tanya bagaimana penampilannya, pengawalnya berkata seperti seorang pelayan.
Seung Yoo: Pelayan. Dia kemana? Pengawalnya tidak tahu karena langitnya gelap sekali. Seung Yoo mengerti dan membuka suratnya, Kuil Seung Bup. Yeo Ri Seung Yoo kaget saat menyadari kalau surat itu ditulis dengan darah. Ia bergegas pergi dan memacu kudanya dengan kencang. Hanya beberapa detik sebelum kedatangan P. Suyang.
P. Suyang tiba di depan gerbang keluarga Kim. Seung Kyu lapor pada ayahnya kalau P. Suyang hanya datang bersama pelayan dan tukang tandu saja. Kim Jong Seo minta Suyang diantar masuk.
Seung Kyu keluar dan memberi salam pada Suyang, ia minta maaf karena tidak sopan dan mengantar Suyang ke dalam. Sebelumnya, Seung Kyu memeriksa dengan teliti ke-lima orang sekitar Suyang. Sayang Seung Kyu tidak melihat senjata yang disembunyikan di lengan baju dan bawah tandu.
Suyang menemui Kim Jong Seo dan PM Kim tanya bagaimana Suyang tahu kalau gadis yang ditemui Seung Yoo adalah dayang istana. P. Suyang menghela nafas dan berkata kalau saja waktu itu Kim Jong Seo menerima usulan lamarannya, maka Dae Gam dan saya, juga anak-anak kita sekarang akan hidup bahagia dan damai. Juga kita tidak perlu mencemaskan urusan negara. Kim Jong Seo tidak setuju, kecuali Pangeran melepaskan keinginan yang salah itu, maka Pangeran dan saya tidak akan pernah bisa bekerja sama.
P. Suyang: Keinginanku Suyang, untuk menjadi Raja, apa PM pikir hanya keinginan sia-sia? Kim Jong Seo berkata kalau Raja itu dipilih oleh langit. Itu bukan sesuatu yang bisa diubah manusia.
P. Suyang: Raja sesungguhnya adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk duduk di takhta.
Kim Jong Seo: Jika Pangeran ingin duduk di takhta, anda harus menumpahkan darah banyak orang dan pada akhirnya, anda akan ketakutan dengan dendam dari keluarga yang dibunuh, dan ini akan meminta lebih banyak lagi darah tercurah.
P. Suyang: Hari ini, saya tidak datang sebagai Pangeran/ Dae Gun. Kim Jong Seo berkata jika Suyang ingin memanfaatkan anaknya untuk merancang kejahatan lagi, itu sama saja dengan menggali kuburanmu sendiri.
P. Suyang berkata, aku bodoh karena pernah berpikir untuk membunuh Kim Seung Yoo, tapi itu sudah berlalu. Alasan kenapa saya mengunjungi anda di malam yang larut ini tidak lain karena putriku yang tidak sempurna itu. Kim Jong Seo tidak mengerti, apa artinya ini? P. Suyang diam sebentar, lalu tanya apa Kim Jong Seo tahu identitas dayang istana yang ingin dilindungi mati-matian oleh Kim Seung Yoo? Saat aku tahu siapa wanita itu, aku juga, sangat terkejut.
Kim Jong Seo: Siapa dia?
P. Suyang: Dia bukan lain adalah putriku.
Kim Jong Seo kaget, apa kau pikir aku akan percaya kata2 tidak jelasmu ini? P. Suyang berkata memang susah dipercaya, tapi ini kenyataan dan Kim Seung Yoo mengira putriku Se Ryung adalah dayang istana bernama Yeo Ri. Apa anda ingin memastikannya? Se Ryung hanya bisa menangis sambil memandang bulan purnama. Hanya satu harapannya, semoga Seung Yoo tetap hidup. Kim jong Seo teriak memanggil Seung Kyu, ia minta Seung Kyu memanggil Seung Yoo segera. Seung Kyu mengiyakan, lalu pergi. Ia minta anak buahnya tetap siaga. Seung Kyu dan Un saling memandang tajam, dan mereka kebetulan memang mirip wajahnya, aneh juga.
P. Suyang berkata ia sudah melihat surat yang dikirim Seung Yoo pada putrinya, dan ia sadar betapa dalam perasaan keduanya. Mereka tidak bisa lagi dipisahkan. Kim Jong Seo heran, surat?
P. Suyang: Penuh dengan isi hati Kim Seung Yoo, Dae Gam.. apa anda ingin memastikan secara pribadi tulisan tangan Kim Seung Yoo? Seung Kyu mencari Seung Yoo, tapi mendapat laporan kalau Seung Yoo pergi. Kakaknya kesal, anak ini, benar2.. kemana ia pergi di tengah malam seperti ini? Kim Jong Seo ingin melihat surat itu dan P. Suyang memanggil Un, bawa suratnya kesini. Un masuk ke dalam. Seung Kyu ada di luar, ia bermaksud mencari Seung Yoo, tapi curiga dengan gerak-gerik 4 tukang tandu itu. Seung Kyu mendekat dan ingin memeriksa tandu, minggir! Mereka pura2 heran, ada apa Tuan?
Seung Kyu: Minggir! Seung Kyu melihat pedang di bawah tandu. Ia kaget, tapi sebelum bisa bereaksi, salah satu anak buah Han menyerang Seung Kyu dengan pedang. Lengan Seung Kyu berdarah. Seung Kyu sadar, ini muslihat P. Suyang. Seung Kyu teriak memanggil Ayahnya. Ayah! Tolong sembunyi! Lalu bergegas lari kedalam. Anak buah Han langsung menyerang pasukan Seung Kyu. Sementara di dalam, Un memukul kepala Kim Jong Seo dengan rantai gadanya. Kim Jong Seo langsung tersungkur jatuh. Darahnya sedikit mengenai wajah Suyang. Seung Kyu masuk dan berusaha menolong ayahnya, Ayah! Bangun Ayah! Seung Kyu membantu Ayahnya keluar, tapi Un juga mengayunkan rantainya dan memukul kepala Seung Kyu. Kim Jong Seo dan Seung Kyu jatuh diluar. Seung Kyu sepertinya tewas seketika.
P. Suyang tersenyum sinis melihat keduanya. Ia mengira Kim Jong Seo dan anaknya sudah tewas.
Seung Yoo tiba di pelataran kuil, ia mencari Se Ryung ke setiap penjuru kuil, tapi tidak menemukan Se Ryung. Seung Yoo membuka salah satu kamar, ternyata kamar dua biksu cilik itu, mereka terbangun kaget, Apa ini? Kau menakuti kami!
Seung Yoo: Dimana Nona Yeo Ri? Biksu kecil itu heran, Yeo Ri? dia tidak disini.
Seung Yoo kecewa, apa dia benar2 tidak datang kesini? Biksu satunya lagi bingung, siapa Yeo Ri? Temannya menjelaskan, gadis jelek itu. Pelayan itu. Seung Yoo hanya menghela nafas, Pelayan? Lalu ia menutup pintu lagi dan pergi.
P. Suyang jalan keluar. Han Myung Hoe menyongsongnya, Suyang Dae Gun, mohon segera ke kediaman P. Kyung Hye dan lapor pada Raja kalau Kim Jong Seo bersalah karena penghianatan.
Suyang: Kim Seung Yoo?
Han Myung Hoe: Kim Jong Seo sudah mati, apa yang bisa dilakukan anaknya?
Han minta P. Suyang pergi dulu. Lalu berkata pada anak buahnya, kau tahu wajah Kim Seung Yoo kan? Bawa beberapa orang untuk melihat sekitar.
Han: Kau harus membawa kepala Kim Seung Yoo. Kim Seung Yoo menjalankan kudanya sambil berpikir tentang "Yeo Ri" ia melihat beberapa pasukan penunggang kuda dari kediaman-nya, Seung Yoo merasa tidak enak dan bergegas memacu kudanya pulang. Sampai depan rumah, Seung Yoo syok, apa yang terjadi? Pelayannya menyambut dan berkata kalau mereka jatuh ke dalam perangkap Suyang Dae Gun. Seung Yoo masuk ke halaman rumah dan melihat rumah mereka kacau. Mayat bergelimpangan dimana-mana. Terdengar tangisan pelayan di seluruh penjuru rumah.
Lady Ryu dan Ah Kang menangisi dua sosok tubuh di tanah. Seung Yoo mendekat, lalu membalikkan tubuh Seung Kyu. Hyungnim. Seung Yoo syok, kakaknya sudah meninggal.
Apalagi saat melihat Ayahnya juga tertelungkup bersimbah darah, Seung Yoo teriak, Ayah! Ayah! (Akting PSH keren di ep ini.)
Se Ryung tiba-tiba merasa terkejut, mungkin ia bisa merasakan kepedihan Seung Yoo. Note: Ralat, Nama anak buah Shin Myun itu Song Ja Beon, sedangkan Im Woon/Un adalah anak buah Suyang Dae Gun. Sorry, aku masih belum hafal nama2nya kecuali tokoh utama :)
Farewell Kim Jong Seo...^_^ Seung Yoo syok melihat kondisi keluarganya. Ia tidak percaya kakaknya sudah meninggal. Lalu teriak histeris memanggil ayahnya. Lady Ryu dan Ah Kang menangisi Kim Jong Seo dan Kim Seung Kyu.
Tiba-tiba Lady Ryu melihat tangan PM Kim bergerak, ia kaget lalu memanggil Seung Yoo, adik ipar.. Ayah!
Seung Yoo segera mendekat ke ayahnya, Ayah! Ini Seung Yoo, apa kau sadar?
Ah Kang: Kakek.
Seung Yoo akan membawa Ayahnya pergi dulu dan Lady Ryu akan membawa mereka ke rumah orang tuanya. Seung yoo teriak minta disiapkan tandu. Tapi anak buah Han Myung Hoe masih disekitar situ dan masuk ke dalam, apa ini? Orang tua itu masih hidup? Ia akan membunuh keluarga itu. Seung Yoo tidak diam saja, ia segera maju dan mengambil pedang. Seung Yoo menjatuhkan anak buah pembunuh itu. Lalu menghadapi anak buah Han. Jurus-jurus Seung Yoo jelas lebih hebat dari si pembunuh, ia berhasil mengalahkan orang itu, tapi pria itu licik sekali, ia mengambil pasir dan melemparkan ke arah Seung Yoo lalu lari. Boooo... Seung Yoo tidak mengejarnya, ia ingin mengajak ayahnya dan keluarga yang lain pergi.
Kim Jong Seo tampak sedih dengan kematian Seung Kyu, tapi ia memerintah Seung Yoo segera pergi menemui Raja di kediaman P. Kyung Hye. Katakan pada mereka, kalau aku masih hidup. Kalau aku, Kim Jong Seo belum mati.
PM Kim: Katakan pada mereka untuk tidak menyerah pada Suyang dan tetap kuat, kau harus mengatakan ini pada Yang Mulia. Apa kau mengerti? Seung Yoo ragu, disini hanya ada kakak iparnya dan Ah Kang, dia tidak bisa meninggalkan ayahnya.
Lady Ryu: Adik ipar, aku akan menjaga ayahmu. Kita tidak bisa membiarkan pengorbanan kakakmu begitu saja, pergilah cepat. Kim Jong Seo mengelus wajah Seung Yoo, ia berkata kalau Seung Yoo harus mengorbankan nyawanya untuk misi ini dan berharap Seung Yoo tetap hidup, kita harus hidup untuk bisa melihat satu sama lain lagi. Seung Yoo menangis, tolong jaga ayah, kakak ipar. Lady Ryu menangis dan mengangguk. Seung Yoo membelai pipi Ah Kang lalu segera pergi.
Song Jae Beun lapor ke Shin Myun, Harimau besar sudah jatuh. (Harimau besar adalah julukan Kim Jong Seo) Shin Myun mengerti dan memberi perintah untuk menyerang pasukan pengawal Raja. Pasukan Pengawal Raja heran kenapa pasukan Hanseong masuk ke dalam kediaman Putri. Tapi Pasukan Shin Myun tidak menjawab, mereka langsung menyerang Pengawal Raja. P. Kyung Hye terbangun, ia mendengar sesuatu. Lalu bergegas ke kamar Raja Danjong tanpa berganti baju. Raja Danjong ketakutan, para kasim menenangkannya. P. Kyung Hye masuk dan menenangkan adiknya. Raja berkata ia mendengar teriakan diluar.
P. Kyung Hye: Pengawal Istana dan Pasukan Hanseong menjaga tempat ini, tidak akan terjadi sesuatu yang buruk. Jangan khawatir Yang Mulia. Tiba-tiba Jung Jong masuk, ia lega melihat Raja dan P. Kyung Hye selamat. Ia cemas karena Putri tidak dikamarnya. Jung Jong minta Raja tidak pergi kemanapun. Dia akan keluar untuk melihat.
Danjong: Kakak ipar, hati2. Jung Jong mengerti dan keluar.
Pasukan Shin Myun berhadapan dengan Pasukan Pengawal Istana. Shin Myun bertemu Kepala Pengawal Istana.
Ia kaget, kenapa Shin Myun menyerang anak buahnya. Apa kau tidak tahu kalau Yang Mulia sekarang ada di sini? Shin Myun dengan sorot mata dingin hanya memerintah: Bunuh! Kepala Pengawal Istana dengan mudah dibunuh oleh Shin Myun.
Jung Jong muncul dan syok, Myun-ah! bagaimana kau bisa..bagaimana.. Shin Myun memerintah anak buahnya membawa Jung Jong kembali ke dalam. Jung Jong teriak2, Myun!
P. Suyang tiba bersama Han Myung Hoe dan rombongan. Han tanya apa Shin Myun bersahabat dekat dengan Pangeran Pendamping, kalau begitu Shin Myun sudah bekerja keras.
Han: Semuanya sudah ditangani dengan sangat baik. Han Myung Hoe minta P. Suyang segera menghadap Raja.
Jung Jong diantar kembali ke kamar Raja. Ia pucat dan hanya berdiri mematung. Raja heran, Kakak ipar.. apa kau baik-baik saja?
P. Kyung Hye juga heran, apa yang terjadi, sebenarnya apa yang terjadi diluar? Jung Jong masih syok karena perubahan Shin Myun. Putri ingin tahu yang terjadi dan ingin memanggil Kepala Pengawal Istana. Jung Jong menjawab dengan pandangan kosong, Kepala Pengawal Istana sudah.. meninggal. P. Kyung Hye dan Raja syok, siapa yang membunuhnya? Diluar terdengar suara Kasim, Yang Mulia, Suyang Dae Gun ingin bertemu.
P. Kyung Hye kaget dan Raja ketakutan. P. Kyung Hye tidak memberi ijin Suyang untuk masuk menemui Raja, ini sudah malam, tidak sopan. Kembali besok pagi saja.
P. Suyang tetap ingin masuk dan Kasim melarangnya, anda sudah mendengar sendiri kan. P. Suyang memberi kode pada Shin Myun, yang langsung mengayunkan pedang dan membunuh Kasim. Darah membasahi pintu kamar Raja. Raja, P. Kyung Hye dan Jung Jong terperanjat. Jung Jong segera melindungi Raja dan Putri. P. Suyang masuk dan minta maaf karena sudah tidak sopan.
P. Kyung Hye marah karena Suyang berani membawa pria bersenjata ke depan Yang Mulia. Apa kau sudah gila? Jung Jong tertegun melihat ujung pedang Shin Myun, darah menetes dari ujung pedang itu. Shin Myun hanya melihat Jung Jong dengan dingin.
Suyang berkata kalau ia datang setelah menghukum penghianat Kim Jong Seo. Jadi ia tidak punya pilihan selain membawa pasukan. P. Kyung Hye jelas tidak percaya, Kim Jong Seo .. penghianat? Hukuman seperti apa? Lalu ia sadar, apa mungkin kau membunuh Perdana Menteri? Suyang berkata kalau menghukum penghianat itu bisa dibenarkan secara hukum.
P. Kyung Hye tidak percaya. P. Suyang tidak peduli dan memberikan daftar nama yang berisi orang2 yang menjadi bagian dalam rencana penghianatan ini.
P. Kyung Hye segera membacanya dan P. Suyang minta Raja memanggil semua orang itu.
P. Kyung Hye marah, semua orang yang menentang Paman, apa kau berencana membunuh mereka semua? P. Suyang mengancam, kalau Putri Kyung Hye memihak penghianat, anda juga akan dihukum. P. Kyung Hye menantang, kau ingin menggunakan pedang untuk memenggal kepalaku?
P. Suyang akhirnya mengatakan isi hatinya, siapa yang melawan-nya, ia tidak akan membiarkan mereka hidup. Tidak peduli siapapun mereka. P. Suyang memerintah Putri dan Pangeran Pendamping dibawa kembali ke kamar mereka. Jung Jong dan Kyung Hye memegang erat Raja, kami tidak akan pergi. Kami akan tetap disisi Yang Mulia. Anak buah Shin Myun menarik paksa Jung Jong dan P. Kyung Hye. Jung Jong menenangkan Danjong, Yang Mulia, mereka tidak akan berani melakukan apapun pada Yang Mulia. Saya mohon, tetaplah kuat. Jung Jong diseret. Raja teriak, kakak ipar.. kakak ipar! Jung Jong melewati Shin Myun dan tanya tentang Seung yoo. Shin Myun diam saja, Jung Jong syok, jangan bilang kau sudah membunuh Seung Yoo? Danjong sekarang sendiri, bersama P. Suyang, Raja Danjong ketakutan dan ia gemetaran. P. Suyang meminta papan nama Raja. Agar Suyang bisa bertindak atas nama Raja. Putri dan Jung Jong dimasukkan ke dalam kamar. Putri langsung jatuh karena syok sedangkan Jung Jong berdiri linglung, ia tidak percaya dengan apa yang dilakukan Shin Myun.
Yeo Ri jalan ke arah gudang dan Yi/Lee Sung menahannya, sebenarnya dimana Kakakku? Se Ryung gelisah di dalam gudang dan saat Yeo Ri datang, ia bergegas mendekat, mengapa kau baru datang sekarang? Bagaimana Tuan Muda Kim? Yeo Ri berkata kalau ia sudah menyampaikan suratnya, tapi tidak tahu apa yang terjadi.
Se Ryung stres, Yeo Ri aku harus pergi dari sini, aku harus memastikan kalau dia selamat. Lalu Se Ryung pingsan. Yeo Ri dan Sung kaget melihatnya.
Sung memutuskan membawa kakaknya kembali ke kamarnya. Yeo Ri ketakutan, Tuan Muda.. kalau Nyonya mengetahui ini bagaimana? Lady Yoon datang, ia marah. Siapa yang membiarkan Se Ryung.. Lalu ia sadar, pasti Sung. Sung memberi salam. Ibunya minta Sung mengikutinya dan minta Yeo Ri mengurung Se Ryung lagi. Sung membela kakaknya, Noonim baru saja pingsan.
Lady Yoon berkata mereka tidak boleh lengah pada Se Ryung, aku tidak tahu apa yang akan ia lakukan untuk menyelamatkan Kim Seung Yoo. Sung hanya menghela nafas, melihat kondisinya, meskipun ia keluar, apa yang bisa dilakukan kakak?
Kim Seung Yoo tiba di kediaman P. Kyung Hye. Ia mengendap-endap dan melihat Shin Myun di depan gerbang.
Menteri Pertahanan, Jo Geuk Gwan datang. Ia heran kenapa Baginda memanggilnya malam2 seperti ini. Shin Myun menjawab ia tidak tahu. Jo Geuk Gwan tanya apa Perdana Menteri sudah tiba dan Shin Myun mengiyakan. Seung Yoo tidak terlalu curiga dan akan berlalu, tapi justru ia menyaksikan sendiri Shin Myun dan anak buahnya membantai tukang tandu dan pengawal Menteri Jo Geuk Gwan. Seung Yoo sekarang tahu, Shin Myun sudah menyeberang ke pihak Suyang.
Di dalam, Jo Geuk Gwan menemui ajalnya. Ia dibunuh anak buah Han Myung Hoe. P. Suyang, Shin Suk Joo, P. Onyeong dan Kwon Ram mendapat laporan kalau Menteri Pertahanan Jo Geuk Gwan sudah dieksekusi.
P. Onyeong merasa pemberontakan ini bisa dikatakan sukses. Tapi Shin Suk joo berkata kalau mereka harus segera membunuh orang2 Kim Jong Seo. Shin Suk Joo minta mereka segera mencari Kim Seung Yoo. Seung Yoo syok dan bergegas pergi. Ia menyelinap dekat tembok belakang dan mengecoh penjaga. Seung Yoo berhasil melompati tembok, dan mendarat di...tumpukan mayat.
Seung Yoo melihat Han Myung Hoe memberikan perintah untuk membunuh. Seung Yoo kaget, karena semua mayat yang bergelimpangan disitu adalah anggota Dewan Istana, para Menteri yang menjadi sekutu ayahnya dan memihak Raja. Terdengar suara mengumumkan, Menteri Personel, Min Sin, tiba. Sekali lagi, Seung Yoo harus melihat rekan ayahnya dibunuh dengan kejam oleh anak buah Han di depan matanya. Mayat Min Sin diseret dan dilempar di tumpukan mayat itu, menimpa sesosok mayat, yang membuka matanya. Ternyata Seung Yoo pura2 jadi mayat untuk mengelabui anak buah Han. Seung Yoo memandang Menteri Min dengan iba. Menteri Min meninggal dengan mata terbuka. Seung Yoo membantu menutup mata Menteri Min. Seung Yoo bergegas pergi. (mirip film G30S, ngeri..)
Anak buah Han tiba di kediaman P. Kyung Hye dan ingin bertemu P. Suyang. Jung Jong dan Kyung Hye hanya bisa gelisah di dalam kamar. Kyung Hye tidak tenang, aku harus ada di sisi Paduka. Jung Jong mencegah Kyung Hye, terlalu berbahaya. Tinggallah disini dan biarkan aku yang pergi. Tanpa menunggu jawaban Putri, Jung Jong membuka pintu, membentak pengawal yang menghalanginya. Beraninya kalian menghentikan Pangeran pendamping? Jung Jong menyingkirkan pedang mereka, lalu jalan pergi. Jung Jong jalan dikawal dua penjaga. Tiba-tiba sesosok tubuh menyerang dua penjaga itu dan dengan mudah membunuh mereka. Jung Jong kaget dan ketakutan. Saat orang itu mendekat dan wajahnya kena sinar bulan, baru Jung Jong sadar, kalau itu Seung Yoo. Ia senang sekali. Seung Yoo juga lega, Jong-ah!
Jung Jong: Kau masih hidup. Kukira kau sudah mati. Apa yang terjadi? Ada rumor kalau Perdana Menteri merancang pemberontakan. Seung Yoo berkata ini semua siasat Suyang. Ayahku masih hidup. Jung Jong kaget, tapi ia senang.
Disaat bersamaan, P. Suyang syok, apa katamu? Kim Jong Seo ... masih hidup? Anak buah Han berkata kalau Kim Seung Yoo mencoba menyembunyikan ayahnya. P. Suyang murka dan panik, Temukan dia. Apapun yang terjadi, kau harus memenggal kepala Ayah dan Anak itu! Jung Jong membawa Seung Yoo mendekat ke kamar Raja, kau harus mengatakan berita ini pada Yang Mulia dan Tuan Putri. Seung Yoo mengerti. Keduanya jalan, tapi dihadang oleh Shin Myun. Seung Yoo dan Jung Jong kaget. Seung Yoo marah, temanku sudah menjadi anjing Suyang.
Shin Myun berkata kalau ia tidak akan menyesali jalan yang sudah dipilihnya. Seung Yoo minta Jong minggir, lalu siap menghadapi Shin Myun. Keduanya bertarung. Shin Myun sudah hampir kalah, tapi Song Jae Beon muncul dan memukul Seung Yoo, ia berhasil mengarahkan pedang ke leher Seung Yoo. Jae Beon membuat Seung Yoo terjatuh, lalu melumpuhkannya. Jung Jong tidak percaya, Seung Yoo! Jung Jong diseret pergi, dan ia teriak, apa kau ingin membunuh semua temanmu? Seung Yoo! Seung Yoo!
P. Suyang berkumpul bersama sekutunya dalam kamar. P. Onyeong mengeluh, ini melelahkan, orang tua itu bertahan, bahkan setelah dipukul dengan rantai gada..benar-benar.. Shin Suk Joo cemas, kalau Kim Jong Seo mengerahkan pasukan dari Hamgil-do (pulau Hamgil), maka segalanya akan berubah. Mereka masih mencari Kim Jong Seo dan takut kalau Kim Seung Yoo berhasil menyelamatkan ayahnya maka mereka akan tamat.
Kwon Ram kesal, ini karena anak buah Han yang melakukan kesalahan besar dengan meremehkan Kim Seung Yoo. Disaat semua tertekan, Shin Myun menghadap. Ia lapor kalau Kim Seung Yoo tertangkap dalam perjalanan-nya kesini. Han terlihat sangat senang. Jung Jong mengatakan kabar ini pada P. Kyung Hye. Putri senang sekali, benarkah? Lalu dimana dia? Jung Jong tidak tahu. Putri berkata mereka harus bisa menyelamatkan Kim Seung Yoo, kalau Seung Yoo tidak tahan pemeriksaan, mereka tidak akan tahu dimana Perdana Menteri berada. (Pemeriksaan jaman Joseon atau Go Sin, adalah penyiksaan untuk membuat orang mengaku dengan menggunakan alat2 siksaan paling mengerikan, seperti milik Romawi.)
P. Suyang merasa cemas, jika mereka tidak bisa menemukan Kim Jong Seo malam ini, maka pemberontakan mereka akan gagal. P. Suyang minta Im Woon untuk pulang dan melindungi keluarganya, bersiaplah untuk yang terburuk. Im woon mengerti dan pergi. Seung Yoo diikat dan dalam kondisi setengah sadar.
P. Suyang dan Shin Myun mendekat. P. Suyang tanya apa Shin Myun sedih melihat kondisi temannya seperti ini. Shin Myun dengan tegas menjawab: Tidak.
Lady Yoon gelisah dan mondar mandir di kamarnya. Sung minta ibunya tenang. Lady Yoon berkata kalau hidup mati ayah mereka tergantung malam ini. Ia tidak mungkin bisa tenang. Lalu terdengar panggilan Im. Nyonya, saya kembali. Lady Yoon tampak lega, ada apa, Im?
Se Ryung sadar, ia duduk dan memanggil Guru! Se Ryung melihat Yeo Ri tertidur sambil duduk. Se Ryung memanfaatkan ini untuk menyelinap keluar. Se Ryung justru mendengar laporan Im Woon pada ibunya, kalau Kim Jong Seo masih hidup.
Lady Yoon tampak cemas, ini masalah besar. Lalu ia tanya tentang Kim Seung Yoo. Im Woon berkata kalau Seung Yoo tertangkap saat menyerbu ke dalam kediaman P. Kyung Hye. Dia akan segera dieksekusi.
Lady Yoon berkata kalau rumah baik-baik saja dan memerintah Im Woon melindungi P. Suyang, jika terjadi sesuatu pada Pangeran, semua keluarga tidak akan selamat. Cepat pergi. Katakan padanya tidak perlu mencemaskan kami. Im Woon mengerti dan segera pergi. Se Ryung menunggu sampai Ibunya masuk, lalu ia bergegas ke istal kuda. Sung memergokinya, Noonim. Kau mau kemana? Se Ryung berkata akan ke kediaman Putri karena mencemaskan Ayah mereka. Sung berkata terlalu bahaya karena banyak tentara dimana-mana. Tapi Se Ryung dengan mata berapi-api menjawab ia tidak takut. Adiknya tahu kalau Se Ryung ingin pergi untuk menemui Kim Seung Yoo. Se Ryung berkata harus ada orang yang menghentikan ayah mereka. Sung menghela nafas. Lalu ia keluar dan memanggil semua pelayan di depan pintu, membuat pintu luar tidak terjaga dan Se Ryung bisa keluar dengan leluasa.
Shin Myun merenung, ia memikirkan pertanyaan Suyang. Lalu Jung Jong muncul. Jung Jong ingin tahu apa yang akan dilakukan Shin Myun untuk Seung Yoo. Shin Myun berkata tidak bisa mengembalikan semua seperti sedia kala. Jung Jong marah, apa kau sudah gila? Apa kau akan masih hidup normal setelah membunuh semua temanmu sendiri? Myun-ah, jika kau masih memperhitungkanku sebagai temanmu... tolong aku, biarkan aku menemui Seung Yoo, kumohon. Shin Myun diam saja. Tidak lama kemudian, Jung Jong diantar oleh Jae Beon menemui Seung Yoo. Jae Beon memerintah penjaga pergi dan meninggalkan mereka. Seung yoo heran, Jung Jong segera mendekat, kita tidak punya waktu. Lalu melepaskan ikatan Seung Yoo.
Seung Yoo: Apa yang terjadi? Jung Jong berkata kalau Shin Myun memberikan kesempatan pada Seung Yoo untuk hidup. Myun tidak ingin kau mati. Seung Yoo tidak percaya, Myun? Jung Jong: Karena ayahnya, ia tidak punya pilihan. Lari dulu dari sini, kita bisa membicarakan sisanya nanti, disudut ada istal. Kita kesana. Jung Jong membantu Seung Yoo berdiri dan mengambil kuda, Seung Yoo mencemaskan Jung Jong. Jung Jong menggenggam tangan Seung Yoo, mereka tidak akan berani melakukan apa-apa pada Pangeran Pendamping. Ayahmu adalah satu-satunya harapan kami. Seung Yoo mengerti dan bergegas pergi.
Im Woon menghadap Suyang dan berkata kalau Nyonya memerintah ia untuk kembali ke dekat Pangeran. Suyang tersenyum, ia mengangguk.
Im Woon: Saya dengar Kim Seung Yoo melarikan diri. Suyang tersenyum dan membenarkan, lalu kita kembali ke adegan ep. 1, saat Shin Myun mendekat dan Suyang tanya apa Seung Yoo sadar kalau mereka melepaskan dirinya dengan sengaja. Shin Myun berkata tidak. P. Suyang senang, karena Seung Yoo akan menuntun mereka menunjukkan keberadaan ayahnya.
P. Suyang menyuruh Shin Myun pergi kesana, aku tidak bisa percaya kalau mereka akan melakukan tugas dengan benar.
P. Suyang: Pergi dan bawakan kepala Kim Jong seo dan Kim Seung Yoo. Shin Myun tertegun, tapi ia segera berangkat.
Seung Yoo memacu kudanya dengan cepat, diikuti oleh pembunuh dari Han Myung Hoe.
Se Ryung juga memacu kudanya mendekati kediaman P. Kyung Hye. Se Ryung tiba dan ingin menemui P. Suyang, tapi penjaga menghalanginya. Shin Myun dan Jae Beon keluar. Shin Myun kaget melihat Se Ryung, lalu memintanya pulang. Se Ryung juga terkejut melihat Shin Myun, ia memandang Shin Myun dengan jijik, apa kau juga terlibat dalam urusan ayahku? Sebagai teman-nya, kau benar-benar.. Shin Myun tetap minta Se Ryung kembali. Se Ryung tidak mau. Ia justru tanya tentang Seung Yoo, dimana dia sekarang? Apa dia masih hidup? Shin Myun terlihat cemburu, Se Ryung jalan menerobos masuk. Jae Beon mengingatkan atasan-nya untuk segera pergi.
Jung Jong kembali ke kamar dan lapor pada Putri kalau Seung Yoo berhasil melarikan diri. Putri terkejut dan senang, apa benar?
Jung Jong: Perdana Menteri akan segera mengerahkan pasukan untuk melindungi Raja dan Tuan Putri.
P. Kyung Hye mengangguk, ya benar. Jung Jong merasa iba pada istrinya dan ia menggenggam tangan Putri untuk menenangkan-nya. Putri tampak kaget dan sedikit canggung.
Tiba-tiba Eun Geum lapor kalau Raja Danjong kena panick-attack. Raja berkeringat dingin, kaki dan tangan-nya juga dingin. Putri dan Jung Jong kaget, lalu langsung lari ke kamar Raja.
Anak buah P. Suyang melarang mereka menemui Raja. Jung Jong marah, bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk dengan kesehatan Yang Mulia? Tapi pasukan Suyang tetap tidak bergeming.
P. Kyung Hye kesal dan lari mencari Suyang. Se Ryung menemui Ayahnya. P. Suyang terkejut melihat Se Ryung. Se Ryung berkata ia mendengar percakapan Im woon dan Ibunya. Saya tahu Tuan muda Kim disini, dimana dia? P. Suyang minta putrinya pulang. Se Ryung menangis, bukankah kau berkata akan mengajukan lamaran pada kediaman Kim? Apa kau menggunakan alasan pernikahan untuk mencelakai seluruh keluarga Kim?
P. Suyang: Yang sudah terjadi, terjadilah.
Se Ryung: Saya mohon, selamatkan dia. Tidak masalah jika hanya dia yang ayah selamatkan.
P. Suyang marah, apa Se Ryung memang harus melihat kepala Kim Seung Yoo terpisah dari badan, sebelum bisa melupakannya? Se Ryung tidak percaya, apa ayahnya memang sekejam ini?
P. Kyung Hye mendatangi mereka, ia marah dan berkata Raja ketakutan karena syok. Ia ingin menemui Raja, jadi tolong tarik pasukan-nya.
Se Ryung terbelalak tidak percaya, ayahnya benar2 melakukan kejahatan pada keluarga Raja.
P. Kyung Hye ingin merawat adiknya. Tapi Suyang minta Putri kembali saja. P. Kyung Hye: Tapi Yang Mulia membutuhkanku disampingnya. Jika terjadi sesuatu pada Yang Mulia... Apa itu yang kau inginkan?
Suyang: Hati-hati kalau bicara, Tuan Putri. Suyang memerintah Im Woon untuk mengantar Putri kembali, tapi Se Ryung berkata ia akan mengantar Putri menemui Raja Danjong. Ayahnya marah tapi Se Ryung membantah, apa alasan ayahnya memisahkan Putri dari Yang Mulia yang sakit. Jika memang tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada Yang Mulia, maka ijinkan Tuan Putri masuk.
P. Suyang tidak bisa melarang Se Ryung. P. Kyung Hye bergegas pergi dan Se Ryung mengikutinya. Setelah berdua saja, P. Kyung Hye berbalik lalu berkata, apa kataku? Saat aku berkata kalau ayahmu mengincar takhta..
P. Kyung Hye: Saat aku berkata kalau ia ingin mencelakai aku dan Yang Mulia, kau merasa sakit hati dan berkata itu tidak benar. Setelah melihat dengan mata kepalamu sendiri, sekarang kau baru percaya. Ayahmu menggunakan pernikahanmu sebagai alasan untuk membantai seluruh keluarga Perdana Menteri. Se Ryung putus asa dan menanyakan Seung Yoo, apa anda tahu apa yang terjadi padanya? P. Kyung Hye murka, apa kau menanyakan Kim Seung Yoo? Bahkan setelah menyaksikan perbuatan ayahmu, kau masih berani menyebut namanya? Kau benar2 tidak tahu malu. Putri membentak, Kim Seung Yoo sudah mati. Orang yang membunuh Perdana Menteri Kim Jong Seo dan juga Kim Seung Yoo adalah kau! Se Ryung gemetaran, ia syok. P. Kyung Hye tidak peduli dan jalan pergi ke kamar Raja.
Kim Jong Seo ada di persembunyian bersama Lady Ryu dan Ah Kang serta beberapa pelayan. Kim Jong Seo minta Lady Ryu membawa Ah Kang ke rumah orang tuanya. Lady Ryu menangis, bagaimana saya bisa meninggalkan ayah sendiri di saat seperti ini?
Kim Jong Seo: Siapa tahu terjadi sesuatu, akan ada pasukan menyerbu ke sini, kenapa kau tidak pergi seperti yang kuminta? Aku tidak bisa kehilangan kau dan Ah Kang juga. Lady Ryu memandang Ah Kang yang tertidur dan menangis. Untungnya ia mengikuti perintah ayah mertuanya. Sementara Se Ryung kembali pulang dengan linglung, kata2 Putri terngiang, Kim Seung Yoo sudah mati, orang yang membunuh Kim Jong Seo dan juga Kim seung Yoo adalah kau! Ia hanya bisa menangis sambil tanya ke Im Woon, apa benar Seung Yoo sudah meninggal. Im woon diam saja, ia hanya menunduk.
Seung Yoo tiba di rumah, kita kembali lagi ke awal ep 1. Kim jong Seo minta diantar ke kementrian militer, tapi 4 pembunuh anak buah Han menyerbu masuk. Seung Yoo langsung menghadapi mereka. Tapi kalah jumlah dan seseorang berhasil menjatuhkannya. Kim Jong Seo maju karena mencemaskan Seung Yoo, tapi ia juga dilumpuhkan. Kim Jong Seo tersungkur dan berusaha meraih tangan Seung Yoo sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Seung Yoo teringat semua hal, mulai dari Suyang, Ayahnya, sampai Se Ryung. Lalu pingsan. Anak buah Han Myung hoe ingin memenggal kepala mereka, tapi dihentikan oleh Shin Myun. Mereka yang akan mengurus mayat keluarga Kim. Pembunuh itu tidak mau, enak saja. Kau akan mendapatkan pujian tanpa melakukan usaha sedikitpun. Mereka ingin memancung kepala Kim Jong Seo dan Kim Seung Yoo lalu mempersembahkannya di depan P. Suyang.
Shin Myun: Mundur! Mereka mengalah dan akan menyerahkan Kim Seung Yoo di tangan Shin Myun, dengan syarat, mereka yang akan memancung kepala Kim Jong Seo. Shin Myun setuju.
Shin Myun: Itu kepala yang berharga, perlakukan dengan baik. Setelah beberapa saat, Shin Myun hanya duduk di tengah lautan mayat keluarga Kim. Ia tampak blank. Jae Beon mendekat dan berkata sudah waktunya kembali. Shin Myun berkata ingin memindahkan Seung Yoo ke tempat sepi. Shin Myun memanggul tubuh Seung Yoo dan membawanya jauh ke dalam hutan. Ia jalan sambil mengenang saat2 persahabatan-nya bersama Seung Yoo. Saat Seung yoo minta tidak mencampuri dunia ayah mereka yang rumit dan pura2 tidak tahu apa-apa. Lalu nasihat profesor, meskipun kalian berdua mengambil jalan yang berbeda, jangan lupa untuk saling melindungi kehormatan masing-masing. Shin Myun membaringkan Seung yoo di tengah hutan, ia menghela nafas lalu jalan pergi. Seung Yoo tiba-tiba bergerak, dan Shin Myun kaget. Ia berbalik dan sadar kalau Seung Yoo belum mati. Shin Myun langsung mengangkat pedangnya dan bersiap menikam Seung Yoo yang tidak berdaya. Tapi sesuatu menghentikan-nya, mungkin hati nurani atau karena Shin Myun mengira Seung Yoo tidak akan bertahan, cepat atau lambat ia pasti mati. Shin Myun menurunkan pedangnya dan pergi.
Anak buah Han kembali dengan kepala Kim Jong Seo. P. Suyang, P. Onyeong, Shin Suk Joo, dan Kwon Ram tertawa puas.
P. Onyeong: Kim Jong Seo, macan tua itu akhirnya mati. Semua setuju, Kim Jong Seo benar2 tangguh. Han Myung Hoe puas, mulai sekarang mulailah era Suyang Dae Gun. Seung Yoo tersengal-sengal dan berjuang untuk hidup. Ia seperti mendengar panggilan ayahnya, Seung Yoo. Bangunlah. (Scene ini membuatku ingat MunNoh yang mendapat mimpi dari Raja Jinheung hehe.. soalnya suaranya sama, suara Lee Soon Jae)
Dalam keadaan setengah sadar, Seung Yoo ingat tentang ayahnya, saat ia harus menggantikan ayahnya melawan anak buah Suyang. Saat akan berangkat menjadi Pangeran Pendamping, lalu terakhir saat ayahnya terbunuh. Seung Yoo berhasil bangkit wow! benar2 tangguh. Ia teriak dan menangis pedih karena ayahnya.
P. Suyang menghadap Raja Danjong dan berkata kalau mereka memiliki kepala Kim Jong Seo.
P. Suyang: Dengan kematian Kim Jong Seo, semua penghianat sudah dibunuh, jadi jangan khawatir.
Jung Jong tidak percaya, apa kau benar2 memenggal kepala Perdana Menteri? Kwon Ram berkata bukan hanya itu, Perdana Menteri Kim Jong Seo, Menteri Pertahanan Jo Geuk gwan, Menteri Personel Min Sin dan semua penghianat lain, kepalanya akan dipertontonkan di depan masyarakat. Keluarga Raja... speechless.
Se Ryung berbaring tanpa bergerak, ia masih syok. Paginya, seseorang jalan terseok-seok dengan pakaian berantakan dan bersimbah darah di pasar. Dia adalah Kim Seung Yoo. Semua orang ketakutan melihatnya. Seung Yoo mendengar pembicaraan orang-orang, apa benar kepala Kim Jong seo dipajang.. bagaimana bisa hamba yang setia Kim Jong Seo.. lalu orang saling mengingatkan, jaga bicara, sekarang era Suyang Dae Gun.
Seung Yoo jalan ke tengah pasar dan melihat beberapa kepala digantung di tiang dengan penjagaan ketat. Ia tidak berani mengangkat kepalanya. Seung Yoo akhirnya mengangkat kepala dan syok. Ia jatuh terduduk, apalagi saat melihat nama pemilik kepala, Kim Jong Seo. Seung Yoo menangis keras, Ayah. Beberapa orang berkata kalau P. Suyang akan jalan melewati jalan ini. Seung Yoo bergegas pergi dari situ.
Lady Yoon pergi ke kamar Se Ryung, ia berkata kalau ayahnya akan segera pulang, bersiaplah untuk menyambutnya. Se ryung tidak bereaksi, tidak menjawab. Lady Yoon kesal dan minta Yeo Ri menyiapkan Se Ryung, akan banyak mata yang melihat. Bawa dia keluar meskipun harus dipaksa. Yeo Ri mengiyakan. Yeo Ri membangunkan Se Ryung dan menariknya keluar. Seung Yoo mendekat ke arah kediaman P. Suyang. Ia diusir pengawal, minggir, cepat minggir. Tapi Seung Yoo tidak mau minggir. Pengawal itu mulai curiga, kau siapa? kenapa tidak mau minggir? pengawal ini juga aneh, masa tidak curiga dengan penampilan Seung Yoo yang berdarah2 seperti itu. Seung Yoo berhasil menyeret dan melumpuhkan seorang pengawal, lalu mengambil pedangnya. Seung Yoo ada di tengah kerumunan dan melihat keluarga P. Suyang keluar siap menyambut ayah mereka. Se Ryung juga ada di situ, tapi Sung tanpa sengaja menutupinya, sehingga Seung Yoo tidak melihat Se Ryung. Se Ryung tampak pucat dan tanpa ekspresi. Masyarakat mengagumi putra-putri Suyang, mereka cantik2 dan tampan, mereka akan segera jadi Pangeran dan Putri.
Suyang tiba bersama Shin Myun, Jae Beon dan Im Woon. Ia turun dari tandu dengan senyum lebar, disambut oleh keluarganya. Seung Yoo siap menghunus pedangnya. Seung Yoo dengan perlahan, mulai merangsek maju. Matanya fokus ke Suyang dan keluarga. Saat Lady Yoon dan anak2 Suyang membungkuk untuk memberi salam, Seung Yoo melihat Se Ryung! Seung Yoo syok!
Suyang dan sekutunya puas setelah melihat kepala Kim Jong Seo. Kim Jong Seo si macan tua, akhirnya mati. Semua setuju, Kim Jong Seo benar2 tangguh.
Shin Suk Joo berkata kalau Anpyeong Dae Gun juga menerima perintah Raja untuk menghadap, tapi tidak datang.
P. Onyeong mendengus, si rubah tua itu! Dia pasti bisa merasa ada yang tidak beres.
Kwon Ram berkata, Sun Gokong juga tidak bisa lari dari genggaman Budha, semua sudut kota sudah diperiksa, ia pasti akan segera tertangkap.
Han Myung Hoe bersorak, sekarang adalah era Suyang Dae Gun.
Shin Suk Joo: Saat matahari terbit, masyarakat akan diberitahu kalau Kim Jong Seo dan sekutunya dibunuh karena merencanakan pemberontakan.
Lalu Seung Yoo yang mulai sadar, teriak karena ingat kematian ayahnya.
Suyang menghadap Raja dan berkata sudah membunuh Kim Jong seo dan sekutunya, lalu memenggal kepala mereka. Semua anggota keluarga para penghianat akan ditangkap dan dibunuh. (Sejarah mencatat, dalam pemberontakan ini, Suyang sudah membunuh sekitar 70 pria bangsawan, beberapa masih keluarganya sendiri. Istri dan anak2 mereka dipaksa menjadi budak atau masuk ke prostitusi).
Suyang minta Raja Danjong segera kembali ke istana.
P. Kyung Hye tidak setuju, dan kalau memang harus kembali ke istana, ia juga harus ikut. Suyang melarangnya. Putri, sekarang anda sudah menikah. Sekarang anda adalah orang luar, jangan mencampuri masalah ini lagi. Putri menahan marahnya, ia gemetaran dan melarang adiknya, tidak. Anda tidak bisa pergi, Yang Mulia.
Paginya, Danjong akhirnya kembali ke istana. Ia jalan diantar P. Kyung Hye dan Jung Jong. Suyang dan sekutunya melihat rombongan Raja dengan tersenyum puas.
Danjong menenangkan kakaknya, jangan khawatirkan aku. Aku tidak akan melakukan hal yang mengecewakanmu. Danjong ke Jung Jong: Cha-hyung, tolong jaga kakakku. Jung Jong berkata, mereka pasti akan menjenguk Raja dan minta Raja tetap makan teratur dan istirahat dengan baik. Danjong mengangguk, ia janji. Lalu melepaskan tangan kakaknya dan naik ke tandu. P. Kyung Hye teriak memanggil adiknya, Yang Mulia, Yang Mulia! Tapi Danjong harus tetap kembali ke istana. P. Kyung Hye menangis putus asa. Jung jong menahan punggung istrinya yang hampir terjatuh.
Se Ryung masih terbaring dan memikirkan kata2 Putri. Ibunya memerintah Yeo Ri untuk memaksa Se Ryung keluar menyambut ayahnya.
Suyang berkata sebagian besar dari Menteri Enam Kementrian dan Tiga Penasehat Negara telah dibunuh. Ia minta Danjong segera mengangkat penggantinya. Danjong berkata akan memikirkan lebih dulu. Suyang menekan Raja, tidak perlu pertimbangan lagi.
Kwon Ram dan P. Onyeong juga mendesak Raja untuk menyerahkan stabilitas negara dibawah P. Suyang. Danjong tidak bisa melawan mereka, lakukan saja seperti itu. Suyang keluar bersama sekutunya dengan penuh kemenangan.
Shin suk Joo menemuinya, ia lapor kalau persiapan kepulangan Suyang telah selesai. Shin Suk Joo: Penampilan di depan publik hari ini adalah untuk mengabarkan pada masyarakat kalau anda sudah melakukan keadilan kemarin malam. Dan juga untuk menunjukkan pada mereka keagungan Pangeran.
P. Onyeong: Akhirnya, calon pemilik negeri ini akan segera diketahui. Bukankah itu keinginanmu? Suyang tersenyum dan berkata ia heran dengan ketangkasan Shin Suk Joo. Lalu segera bersiap pulang ke rumah.
Seung Yoo jalan di tengah pasar dan mendengar tentang kepala ayah dan para menteri yang dipajang. Ia pergi melihat dan terpukul. Setelah mendengar kalau Suyang akan lewat sekitar situ, Seung Yoo pergi ke kediaman Suyang. Seung Yoo meninggalkan lokasi itu dengan mata membara karena dendam. Seung Yoo sudah sampai di depan kediaman Suyang, tidak mempedulikan pengawal yang mengusirnya. Seung Yoo berhasil mendapatkan pedang dan bersiap menyerang Suyang. Suyang tiba di depan kediaman-nya dengan wajah penuh kemenangan. Sementara Se Ryung sama sekali tidak menunjukkan ekspresi. Karena mengira Seung Yoo sudah meninggal.
Saat akan menyerang, pandangan matanya tertuju pada Se Ryung. Seung Yoo syok. Apalagi saat mendengar percakapan orang2 sekitarnya, tentang putra putri Suyang Dae Gun yang segera akan menjadi Pangeran dan Putri. Mereka menunjuk Se Ryung, bukankah dia putri tertua Pangeran Suyang? Katanya Pangeran paling menyayanginya.
Seung Yoo tidak percaya mendengar ini, ingatan saat bersama Se Ryung terbayang, saat Se Ryung dengan gembira mengendarai kudanya, Guru! sepertinya dunia datang ke arahku! Guru! Guru! Seung Yoo gemetaran, menahan marah dan sakit hati. Seung Yoo akhirnya tidak tahan lagi dan teriak, ia lari menyerang ke arah Suyang Dae Gun. Semua orang kaget.
Shin Myun reflek menangkis serangan Seung Yoo. Seung Yoo terjatuh. Shin Myun tertegun melihat Seung Yoo. Shin Myun tidak mengira Seung Yoo bisa muncul disini. Se Ryung kaget melihatnya, karena ia mengira Seung Yoo sudah mati. Suyang juga syok. Seung Yoo bangkit dan akan menyerang kembali. Tapi kali ini Ja Beon dan anak buahnya berhasil mengalahkannya. Mereka mengarahkan pedang ke leher Seung Yoo, siap menebasnya. Mata Seung Yoo tidak lepas dari Se Ryung. Penuh kemarahan dan sakit hati. Mata yang penuh tuduhan. Se Ryung hanya bisa membalas pandangannya dengan penuh rasa bersalah. (Dua orang ini aktingnya hebat, tanpa banyak bicara, hanya ekspresi saja tapi mengungkapkan banyak emosi.)
Suyang Dae Gun memberi isyarat pada Ja Beon. Ja Beon memukul tengkuk Seung Yoo, membuatnya pingsan. Se Ryung syok dan meronta lepas dari Yeo Ri, tapi berhasil ditahan Im Woon. Se Ryung teriak2 histeris sambil menangis, Guru! Guru! tidak...tidak..Guru! Im Woon menariknya masuk ke rumah. Suyang dan Lady Yoon tampak syok dengan tingkah laku Se Ryung. Im Woon memasukkan Se Ryung dalam kamarnya. Se Ryung ingin keluar lagi dan dihalangi Yeo Ri.
Lady Yoon masuk dan menghentikan Se Ryung. Ia mengangkat tangan-nya, siap menampar putrinya. Se Ryung tidak mempedulikan-nya, ia terus memohon pada Lady Yoon. Tolong ibu, kumohon tolong saya.. Tangan Lady Yoon gemetaran. Ia melihat wajah Se Ryung yang pucat dan tubuhnya yang semakin lemah, tiba-tiba Lady Yoon memeluk Se Ryung. Lady Yoon putus asa, bagaimana kau bisa... bagaimana kau bisa memiliki rasa cinta sepahit itu dalam hatimu? Dia sudah tahu kalau kau adalah putri Suyang Dae Gun. Bagaimana kau bisa mencul di depannya? Bagi Kim Seung Yoo, kau hanya putri dari musuh yang membunuh ayahnya. Lady Yoon berusaha menyadarkan Se Ryung, kejamlah pada dirimu sendiri, lupakanlah dia. Kau bisa kan, Se Ryung? Se Ryung menangis sedih. Ia benar2 tidak tahu lagi apa yang akan dilakukannya. Yeo Ri juga ikut menangis. Suyang tidak percaya Shin Myun telah melepaskan Seung Yoo. Kenapa dia masih hidup? Shin Myun minta maaf.
Suyang berkata ia tahu tidak mudah memenggal kepala teman dekatnya, tapi jika perasaan remeh itu membuatmu mengacaukan semuanya maka kau tidak berhak berdiri di sisiku.
Suyang: Ayahmu dan aku sudah menumpahkan banyak darah untuk apa yang ingin kami raih. Jangan pernah lupakan itu. Shin Myun menunduk, saya akan mengingat itu.
Suyang: Anak Kim Jong Seo, Kim Seung Yoo akan dipenggal kepalanya di depan masyarakat sebagai contoh.
Shin Myun: Ya.
Seung Yoo dilempar ke dalam sel. Ia masih pingsan. Ada beberapa orang dalam sel, mereka heran dari keluarga mana pria ini, kacau sekali. Apa dia masih bernafas? Beberapa orang ingin menyadarkan Seung Yoo. Tapi seorang tahanan melarangnya, apa gunanya ia sadar. Besok, kita semua akan dipenggal. Tidak ada gunanya ia sadar sekarang.
Shin Myun berdiri di depan kamar Se Ryung. Ia ingat saat Se Ryung teriak2 histeris. Shin Myun menghela nafas dan jalan pergi.
Se Ryung duduk dengan pandangan blank, ia terus saja berkeringat dingin. Yeo Ri berusaha menghentikan-nya. Se Ryung ingat saat Seung Yoo dengan manis tanya siapa namanya, lalu saat Seung Yoo dengan kalap menyerang ayahnya. Saat Seung yoo menemuinya di kuil, dan saat Seung Yoo tanya apa kau punya alasan mengapa tidak bisa mengatakan-nya padaku? Se Ryung menyesal, kalau saja aku mengatakan yang sebenarnya lebih awal pada Seung Yoo. Paling tidak, ia tidak akan sampai di titik ini. Se Ryung bertekad menyelamatkan Seung Yoo dan pergi dari kamar. Se Ryung pergi mencari ayahnya. Ia minta agar ayahnya tidak membunuh Kim Seung Yoo. Ini adalah terakhir kalinya saya memohon pada ayah. Selama Ayah tidak membunuhnya, saya akan mematuhi ayah selama hidup. Suyang marah, dia yang lari ingin membunuhku, jika aku melepaskannya, maka sampai dia mati, dia akan mencoba membunuhku lagi dan lagi. Meskipun aku merasa menyesal dengan cintamu, tapi aku benar2 tidak bisa melakukan apa-apa.
Se Ryung: Apa ayah masih tidak puas? Apa benar ada pemberontakan yang dipimpin Tuan Kim Jong Seo? Dia bersalah atau tidak, setelah mengambil nyawa banyak orang, apa ayah masih ingin darah lagi?
Suyang kesal: Semakin kau seperti ini, semakin cepat Kim Seung Yoo akan dieksekusi. Suyang jalan pergi, Se Ryung pucat. Yeo Ri mencemaskan-nya. Se Ryung berpikir keras, apa yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan Seung Yoo.
P. Kyung Hye mondar-mandir gelisah. Jung Jong mencoba menenangkannya. Putri tidak bisa tenang karena sekarang Suyang Dae Gun sudah menjadi Penasehat, ini jelas bukan keinginan Yang Mulia.
P. Kyung Hye ingin segera pergi ke istana. Jung Jong berkata itu sia-sia saja, bahkan Perdana Menteri Kim Jong Seo juga sudah dituduh merencanakan pemberontakan.
Eun Geum datang menemui mereka. Putri heran ada apa. Eun Geum berkata kalau Kim Seung Yoo sudah tertangkap. Jung Jong dan Putri tidak percaya mendengarnya, semua orang yang memihak Raja terbunuh atau ditangkap dalam semalam. Lalu Eun Geum memberikan surat, ternyata itu dari Anpyeong Dae Gun.
P. Kyung Hye membacanya dan senang sekali, ini harapan mereka. Paman Anpyeong selamat dan ia sembunyi. Jung Jong dan P. Kyung Hye akan pergi ke lokasi persembunyian P. Anpyeong. Anpyeong Dae Gun gelisah menunggu Putri. Pelayan-nya datang, Tuan, Tuan.. P. Anpyeong kelihatan senang, apa Tuan Putri sudah datang? Yang datang bukan Tuan Putri, tapi Shin Myun bersama pasukannya.
Wajah Anpyeong Dae Gun langsung pucat, apa Suyang hyungnim mengirim kalian? Shin Myun hanya menjawab kalau ia akan mengawal Pangeran Anpyeong.
Jung Jong dan P. Kyung Hye dalam perjalanan menuju kediaman P. Anpyeong. Jung Jong melihat pasukan dari jauh dan segera menarik Putri untuk sembunyi. Pasangan kerajaan itu melihat P. Anpyeong ditangkap oleh Shin Myun. P. Kyung Hye gemetaran.
Suyang menghadap Raja Danjong dan berkata kalau semua anggota keluarga yang ikut serta dalam pemberontakan ini sudah ditangkap. Danjong tanya apa rencana Suyang dengan mereka. Suyang ingin semua dihukum mati.
Tidak lama, Shin Suk Joo menghadap Raja. Shin Suk Joo lapor kalau pemberontak Anpyeong juga sudah tertangkap.
Danjong kaget, paman! Suyang minta Danjong tidak terbawa perasaan, dia (Anpyeong) harus diperlakukan seperti pemberontak yang lain.
P. Kyung Hye gelisah, ia benar2 putus asa. Tiba-tiba seorang pria setengah baya datang, Yang Mulia.. GeumSung disini. Pangeran Geum Sung tiba. Dia adalah putra ke-6 mendiang Raja Besar Sejong, salah satu adik kandung Suyang.
P. Kyung Hye bergegas menyongsongnya. P. Geumsung memegang tangan Putri. Yang Mulia, bagaimana sesuatu yang mengerikan seperti itu bisa terjadi dalam semalam? Mendiang kakak-ku pasti sangat sedih.
P. Geumsung menjelaskan kalau P. Anpyeong sangat mencemaskan Yang Mulia dan Putri, makanya ia segera datang setelah menerima pesan dari P. Anpyeong. P. Kyung Hye merasa cemas karena Paman Anpyeong yang selalu mendukung mereka akan kehilangan nyawanya juga.
P. Geumsung berkata mereka harus mencari orang dengan kekuatan, orang yang tidak lupa kalau pemilik tunggal Joseon bukanlah P. Suyang melainkan Raja Danjong. Geumsung bersumpah, ia bersedia mati demi Raja. P. Kyung Hye merasa lega, ia menangis, jika P. Geumsung tidak ada, mereka akan kehilangan harapan terakhir untuk menyelamatkan Raja. P. Kyung Hye mencemaskan adiknya.
Prof Lee janjian dengan Jung Jong untuk menjenguk Seung Yoo di penjara. Prof Lee tampak sedih melihat para tahanan. Keduanya dilarang masuk oleh penjaga, tapi Jung Jong marah dan berkata kalau Prof adalah guru Petugas Shin. Akhirnya mereka diijinkan masuk. Prof ragu untuk masuk, ia tidak tega melihat Seung Yoo. Pasti anak itu luka sangat parah. Di dalam penjara, Seung Yoo akhirnya membuka matanya, ia masih teringat Se Ryung.
Salah satu tahanan berkata kalau dunia ini benar2 susah dipercaya. Hidup dan mati sama saja. Seung Yoo stres, pikirannya kacau. Ia ingat kata2 orang sekitarnya kalau Se Ryung adalah putri tertua Suyang, putri kesayangan-nya lagi. Shin Myun memberi perintah, kalau semua penghianat termasuk Kim Seung Yoo akan dieksekusi waktu O Si, sekitar jam 11 s/d 13 siang.
Jung Jong dan Prof masuk. Mereka mendengar perintah Shin Myun. Jung Jong marah, ia mencengkeram baju Shin Myun dan akan memukulnya, Kau ingin Kim Seung Yoo dipenggal? Apa ini harus keluar dari mulutmu, Myun? Dasar brengsek!
Ja Beon akan menahan Jung Jong, tapi Shin Myun melarangnya. Jung Jong gemetar menahan marah, apa kau gila?
Prof minta Jung Jong menarik tangannya. Shin Myun mengangguk sekilas pada Prof dan pergi. Jung Jong teriak2, kau mau kemana? Katakan padaku bagaimana cara membebaskan Seung Yoo! Lalu terdengar kegaduhan dari satu sel, beberapa tahanan teriak minta tolong pada penjaga. Ternyata Seung Yoo ngamuk. Ia membentur-benturkan tubuhnya ke sel tahanan sambil teriak histeris. Seung Yoo benar2 marah, sakit hati, dendam campur aduk jadi satu.
Jung Jong dan Prof lari ke arah sel, Jung Jong panik, ia menangis, Seung Yoo, Seung Yoo, kau kenapa? Jangan seperti itu, hentikan, Seung Yoo.. Ini aku Jong! Kau tidak mengenaliku?
Beberapa tahanan berhasil menenangkan Seung Yoo, tapi pandangan mata Seung Yoo masih beringas.
Prof menghela nafas dan jalan keluar. Prof mencari Shin Myun. Prof berkata masalah ini juga pasti berat bagi Shin Myun. Shin Myun menyangkalnya, tidak. Demi ayah dan keluarga saya, saya sudah memilih jalan ini.
Prof: Justru karena kewajibanmu pada keluarga, ini pasti lebih sulit. Menggunakan kewajiban sebagai alasan pembenaran untuk membunuh temanmu, apa kau tidak pernah mempertanyakan dirimu sendiri?
Shin Myun: Saya tidak akan menyesali jalan yang sudah saya pilih. Anda sebaiknya kembali.
Prof: Myun-ah, ini kesempatan terakhirmu untuk berhenti. Sebelum jalan yang keliru ini menghancurkanmu, kumohon kembalilah menjadi dirimu sendiri. Shin Myun diam saja dan Prof pergi. Lalu Shin Myun merasa kesal, ia teriak, Ja Beon! Ja Beon: Ya, Tuan
Shin Myun: Tidak boleh ada kesalahan selama eksekusi Kim Seung Yoo besok pagi. Tidak boleh ada kesalahan sama sekali. Ja Beon: Ya.
Jung Jong resah, besok adalah eksekusi Seung Yoo, apa yang harus kita lakukan, Guru? Jung Jong sedih, karena Seung Yoo sekarang juga tidak seperti manusia.
Prof berkata akan mencari cara untuk menyelamatkan Seung Yoo. Keduanya jalan pergi.
Se Ryung dan Yeo Ri juga ada di depan kantor Hanseong, mereka mendengar percakapan Jung Jong dan Prof. Se Ryung bertekad masuk ke dalam. Penjaga melarangnya, ini bukan tempat untuk wanita.
Ja Beon melihat Se Ryung dan memberi ijin masuk. Se Ryung berdiri ragu di depan tahanan Seung yoo, ia ingat kata2 ibunya, bagi Kim Seung Yoo, kau hanya putri musuh yang sudah membunuh ayahnya.
Shin Myun mendekat dan berkata kalau penjara ini tempat penjahat berbahaya. Shin Myun minta Se Ryung pulang. Se Ryung marah, bagaimana Shin Myun bisa menyebut Seung Yoo penjahat. Se Ryung memohon, agar Shin Myun menyelamatkan Seung Yoo. Shin Myun marah dan cemburu, aku adalah calon suamimu, jangan menyebut Kim Seung Yoo didepanku lagi selamanya.
Se Ryung menangis, apa kau benar2 seseorang yang bisa melihat temanmu sendiri mati di depanmu dan tetap tidak merasakan apapun? Shin Myun berkata hanya melakukan yang seharusnya ia lakukan. Se Ryung: Kim Seung Yoo berkata kalau kau adalah teman yang bisa ia percaya, tapi sepertinya kesetiaan-mu padanya hanya sampai disini. Se Ryung pulang, tapi masih mondar mandir di depan rumah. Yeo Ri mengajaknya masuk, Se Ryung kesal karena ia tidak bisa menemukan cara untuk menyelamatkan Seung Yoo. Se Ryung merenung di kamarnya, ia berpikir. Lalu keluar kamar dan masuk ke ruang penyimpanan senjata.
Se Ryung mengambil sebuah pedang.
Seung Yoo duduk diam di tahanan. Anggota tahanan lain gelisah, setelah malam ini, lalu apa? Mereka ingin sekali menikam Suyang sebelum mati.
Seung Yoo teringat ayahnya, lalu berkata dalam hati, putramu akan segera bergabung denganmu, Ayah. Ayah..
Paginya, P. Suyang bersiap ke istana. Lady Yoon membantunya berpakaian. Tiba-tiba terdengar teriakan, Pangeran, tolong segera keluar dan lihat ini. Suyang dan Lady Yoon keluar, mereka kaget. Se Ryung duduk di tanah, pedang di sampingnya. P. Suyang marah, lelucon macam apa ini? Se Ryung memohon, Tolong selamatkan dia.
P. Suyang memperingatkan, kalau Se Ryung ikut campur lagi, ia akan segera memenggal Kim Seung Yoo.
Se Ryung: Jika ayah ingin membunuhnya, maka tolong bunuh saya dulu. P. Suyang murka, kau sudah dibutakan oleh cinta. Jangan bilang kau ingin mengakhiri hidupmu di depan ayahmu? Se Ryung berkata kalau dia tidak dibutakan oleh cinta, dia hanya mencegah ayahnya mengambil nyawa orang yang tidak bersalah.
Suyang: Kau menggunakan nyawamu, untuk mengancam ayahmu?
Se Ryung: Kali ini, saya tidak akan berkompromi lagi.
Suyang: Apa kau pikir menggunakan nyawamu sebagai ancaman, bisa menghentikan keinginan ayahmu?
P. Suyang mulai jalan pergi. Se Ryung langsung menghunus pedang dan mengarahkannya ke leher! Whoa.. Lady Yoon, Sung, Se Jeong, pelayan lain syok.
P. Suyang juga kaget. P. Suyang memberi isyarat Im Woon untuk mengambil pedang. Tapi Se Ryung teriak, maju satu langkah lagi, saya akan segera menggunakan pedang ini dan memotong leher saya.
P. Suyang marah: Se Ryung-ah! kau benar-benar...
Se Ryung: Kalau ayah memenggal kepalanya, saya tidak akan ragu untuk pergi bersamanya selamanya. Se Ryung benar2 serius. Ia menekan pedang ke lehernya, membuat darah mulai mengucur. Seluruh keluarga Suyang syok.
Panggung untuk memenggal kepala para "pemberontak" sudah disiapkan. Dua algojo bersiap-siap sambil minum makguli.
Ja Beon memeriksa lokasi eksekusi, ia melihat langit yang mulai ditutup awan gelap, seperti akan turun hujan. Ja Beon memerintah tahanan untuk diarak keluar. Termasuk Kim Seung Yoo. Seung Yoo keluar dan melihat Shin Myun. Ia memandang Shin Myun dengan tajam. Shin Myun memalingkan wajah, ia tidak membalas tatapan Seung Yoo.
Suyang duduk di ruang kerjanya, ia ingat ancaman Se Ryung, saat ayah memenggal kepalanya, saya tidak akan ragu pergi bersamanya selamanya. Ia menghela nafas.
P. Onyeong, Kwon Ram, Shin Suk Joo masuk dan berkata kalau sekarang waktunya semua sisa sekutu Kim Jong Seo dipenggal. Suyang keluar bersama rombongan. P. Onyeong puas, karena Kim Seung Yoo akhirnya akan dipenggal.
Shin Suk Joo tidak tenang karena Raja belum mengeluarkan perintah. P. Onyeong kesal, lalu kenapa kalau kita belum dapat perintah.
Kwon Ram: Katakan saja padanya (Raja) untuk melakukan ini dan ia akan melakukannya. Perintah itu dan dia akan mengikutinya. Lalu ia ketawa geli. Rombongan mereka tiba di Daejeon dan Raja keluar. Suyang basa-basi menanyakan kondisi Raja, apa Yang Mulia tidur nyenyak semalam?
Danjong: Paman. Banyak orang sudah kehilangan nyawa mereka. Apa perlu mengeksekusi anggota keluarganya juga? Suyang menekankan kalau semua adalah penjahat yang mengancam Keluarga Raja. Danjong tampak tidak berdaya dan akhirnya ikut pergi bersama Suyang. Semua tahanan berjalan ke arah lapangan eksekusi. Para tahanan menunggu giliran dipenggal. Orang pertama yang dipanggil adalah Petugas Lee Ju Hak. Petugas membacakan dakwaan-nya, Lee Ju Hak, berkonspirasi dengan Kim Jong Seo dan memulai pemberontakan. Semua hartanya akan disita. Istrinya akan dijadikan budak. Penjahat Lee Ju Hak akan dieksekusi dengan dipenggal. Eksekusi mulai. Petugas memukul gendang. Algojo mulai bersiap mengayunkan pedangnya, dan !!! kepala Lee Ju Hak dipenggal. Semua orang yang menyaksikan ini menjerit ngeri dan menutup matanya. Tubuh Lee Ju Hak roboh diatas panggung.
Se Ryung tetap menahan pedang di lehernya. Padahal tangannya gemetaran. Semua keluarganya tidak percaya dengan aksi nekad Se Ryung. Sementara itu di istana, P. Geum Sung tiba. Danjong terlihat senang melihat P. Geum Sung. Sebaliknya, wajah Suyang tampak kesal, Geum Sung, apa yang kau lakukan disini? P. Geum Sung datang bersama P. Kyung Hye, Jung Jong, Prof Lee, dan rombongan Jikgang dari Sungkyunkwan.
P. Geum Sung tidak menggubris Suyang, ia membungkuk pada Raja, Yang Mulia.
Diluar istana, banyak nyawa tidak bersalah terus saja diambil. Saya mohon Yang Mulia menghentikan ini sekarang. Juga, mohon nyatakan ketidak bersalahan Anpyeong.
Suyang tidak terima, Tidak bersalah? P. Geum Sung kesal, apa bukti konspirasi mereka, hyungnim?
Suyang: Kau seharusnya menanyakan ini pada Kim Jong Seo yang sudah mati. Bukankah Kim Jong Seo mengambil kesempatan dari kemurahan mendiang Raja dan menguasai Yang Mulia.
Geum Sung: Jika seseorang tertangkap mencoba melakukan pemberontakan, mereka harus diadili dibawah hukum negeri ini untuk mencari kebenaran-nya. Apa kau tidak tahu ini?
Suyang mengancam: Yang Mulia sudah tahu ini, jangan ikut campur.
Geum Sung: Anpyeong hyungnim juga ditahan dengan alasan penghianatan. Apa kau berniat mengeksekusinya juga?
Suyang: Beraninya kau...
Danjong: Perdana Menteri. Karena keraguanku, banyak orang sudah mati. Tolong tahan eksekusinya segera.
Suyang panik, Yang Mulia. Bagaimana anda bisa mengampuni keturunan pemberontak?
Danjong: Kata-kata Paman Geum Sung masuk akal. Prosedur yang benar harus dilakukan dibawah hukum nasional. Sebelum menghukum mereka atas kejahatan-nya.
Suyang marah, prosedur yang pantas apa? Danjong menjawab dengan tegas, Sekarang, aku tidak sedang membahas masalah ini denganmu, Paman. Aku memberimu perintah.
Suyang terkejut, tapi tidak bisa apa-apa, ia terpaksa mengiyakan.
Tubuh Lee Ju Hak sudah diseret turun dari panggung. Meninggalkan bekas darah yang panjang.
Seung Yoo dipanggil. Juru Tulis Sekretarian Kerajaan, Kim Seung Yoo, mendukung ayahnya Kim Jong Seo dan ikut melakukan pemberontakan. Dia akan dihukum penggal. Seung Yoo tidak terlalu peduli, ia sudah pasrah. Seung Yoo menutup matanya dan teringat keluarganya, saat-saat bahagia bersama keluarganya. Ah Kang, Kakak iparnya, Kakaknya, dan Ayahnya. Algojo siap mengayunkan pedang ketika tiba-tiba petugas menghentikannya. Tahan! segera hentikan eksekusi. Petugas membacakan keputusan Raja, Melucuti status bangsawan penjahat dan membuang mereka ke pulau Gang Hwa.
Seung Yoo melihat ke langit, dan sinar mentari mulai menerobos awan gelap. Kontras dengan apa yang dilihat Ja Beon tadi.
Se Ryung masih dengan keras kepala menahan pedang di lehernya. Tangannya sudah pegal dan gemetaran, beberapa kali pedang hampir lepas. Tapi Se Ryung terus menahannya. Se Ryung ini tidak minum, makan, dan tidak tidur selama kira2 dua hari sejak tragedi keluarga Kim. Benar2 keras kepala. Lady Yoon mendekati putrinya, ia marah, lebih baik kau gunakan pedang itu untuk membunuh ibumu. Se Ryung tidak bereaksi. Tetap menahan pedang.
P. Suyang pulang, ia jalan mendekati Se Ryung. Nak, aku sudah tahu kalau kau mewarisi karakter keras kepala dariku. Tapi aku tidak akan pernah membayangkan kalau kau benar2 bisa menghentikanku.
P. Suyang: Kim Seung Yoo diampuni dari hukuman mati. Tapi dia akan diasingkan segera setelah fajar menyingsing.
Se Ryung: Benarkah itu?
P. Suyang: Keinginanmu terkabul hari ini. Tapi jika sesuatu seperti ini terjadi lagi, aku tidak akan mengampunimu.
P. Suyang jalan masuk dengan kesal. Se Ryung menurunkan pedangnya. Sung segera mengambil pedang di tangan kakaknya. Lalu membantu Yeo Ri mengantar Se Ryung ke dalam.
Danjong menerima pujian dari P. Kyung Hye, Jung Jong dan P. Geum Sung. P. Kyung Hye tampak bangga, Anda bagus sekali. Ini adalah pemilik sebenarnya negara ini, yang berada diatas orang lain.
P. Geum Sung: Apapun yang anda hadapi, jangan kehilangan kewibawaan anda.
Danjong tersenyum: Aku mengerti. P. Geum Sung berkata akan segera mengambil P. Anpyeong kembali sebelum ia diasingkan. Agar Suyang tidak bisa lagi mengendalikan Yang Mulia.
Jung Jong juga menghibur Danjong, kami akan selalu mendukung Yang Mulia.
Suyang berkumpul bersama sekutunya. Mereka menyesal sudah meremehkan Raja karena ia masih muda.
P. Onyeong tanya apa rencana Suyang dengan P. Anpyeong. Pihak Suyang cemas, karena dibelakang P. Geum Sung ada Chong Tong Wi, pasukan artileri. Juga Lee Gae (Prof) yang memiliki reputasi diantara Sarjana Sungkyunkwan.
P. Suyang: Dan kukira selama Kim Jong Seo mati, semua akan beres. Membiarkan putra Kim Jong Seo, Kim Seung Yoo hidup, membuatku kesal.
Han Myung Hoe berkata tidak berniat membiarkan Seung Yoo hidup. Semua heran. Shin Myun heran dan P. Suyang tersenyum. Han: Gelombang ke arah pulau Gang Hwa benar-benar tinggi. Semua ketawa. Shin Myun tertegun.
Han Myung Hoe menemui anak buahnya, kalian semua harus merasakan hembusan angin laut.
Yeo Ri memijat lengan Se Ryung, anda sudah merasa baikan sekarang? Se Ryung diam saja, lalu tiba-tiba duduk, dan ingat kalau Seung Yoo akan segera dibuang saat fajar besok. Se Ryung langsung pergi. Yeo Ri berusaha mencegahnya, Jangan pergi Nona, Tuan Muda Kim tidak ingin melihat anda. Tapi Se Ryung tidak mendengarnya. Se Ryung sampai ke kantor Hanseong. Penjaga melarangnya masuk, tapi Yeo Ri berkata kalau Se Ryung adalah Putri P. Suyang. Penjaga langsung mengijinkan mereka masuk. Se Ryung dan Yeo Ri menuju tahanan. Shin Myun dan Ja Beon melihat mereka.
Ja Beon: Sepertinya dia akan menemui Kim Seung Yoo. Apa yang akan kita lakukan?
Shin Myun: Biarkan saja. Karena hari ini adalah saat terakhir mereka. Se Ryung minta Yeo Ri menunggu diluar saja. Ia masuk sendiri. Yeo Ri mengerti. Se Ryung masuk dan mencari Seung Yoo. Se Ryung berjalan dari satu sel ke sel lain. Se Ryung melihat Seung Yoo duduk di salah satu sel. Se Ryung tampak sedih dan merindukan Seung Yoo. Seung Yoo sadar ada seseorang dan ia melihat ke atas. Seung Yoo tertegun. Se Ryung mendekat ke arah sel. Seung Yoo bergegas berdiri, semua kemarahan dan kebencian-nya muncul lagi. Se Ryung menutup matanya, seperti ngeri dan takut melihat Seung Yoo. Seung Yoo murka, ia mengulurkan tangan mencekik leher Se Ryung! Seung Yoo menahan tangisnya. Se Ryung sama sekali tidak melawan, seperti berniat menyerahkan nyawanya. Ia juga menangis. It's love and hate in a same time.
Se Ryung menemui Seung Yoo, ia berdiri di depan sel. Seung Yoo menyadari kehadirannya dan bergegas mendekat. Wajahnya penuh kemarahan. Se Ryung menutup matanya, menyiapkan diri untuk yang terburuk. Seung Yoo murka dan mengulurkan tangan mencekik Se Ryung. Se Ryung tidak mencoba membebaskan diri, ia hanya berpegangan pada jeruji sel. Seung Yoo marah, ia menggertakkan gigi, siapa kau sebenarnya? Apa kau benar2 Putri Suyang Dae Gun?
Anak buah Ja Beon segera melepaskan cekikan Seung Yoo dari Se Ryung. Ja Beon minta Seung Yoo menghentikannya. Cekikan Seung Yoo terlepas, Seung Yoo benar2 sedang gelap mata. Ia marah-marah dan teriak2.
Seung Yoo: Beraninya kau muncul di depanku. Aku akan membunuhmu dan juga ayahmu dengan tanganku sendiri. Aku pasti akan mencincang kalian! Setelah Seung Yoo diam.
Se Ryung membuka suara, namaku Lee Se Ryung. Kau harus kembali hidup-hidup dan membuatku mati di tanganmu.
Se Ryung: Aku akan menunggu hari saat aku akan mati di tangan Guru. Se Ryung segera pergi sambil menahan tangisnya. Seung Yoo stres dan jatuh ke lantai penjara. Ia ingat lagi kata2 ayahnya. "Karena wanita itu, nyawamu ada dalam bahaya.. apa kau bisa menanggungnya?" Lalu Seung Yoo menjawab dengan keras kepala, kalau wanita yang dicintainya ada di hatinya, ia tidak akan bisa menghabiskan sisa hidup dengan wanita lain. Sekarang Seung Yoo menyesal dan teriak keras, ia melampiaskan kemarahan pada dirinya sendiri.
Se Ryung jalan keluar dengan hati sakit. Ia menekan dadanya, dan ingat kata2 penuh kebencian Seung Yoo padanya. Ancaman Seung Yoo yang akan membunuh keluarganya. Se Ryung hampir jatuh, tapi lengannya ditahan Shin Myun.
Se Ryung melepaskan diri dan jalan pergi. Se Ryung harus berpegangan pada tembok yang rendah, ia masih syok dengan perlakuan Seung Yoo.
Shin Myun muncul lagi dan menarik tangannya. Se Ryung marah, apa yang kau lakukan? Ia mengibaskan tangan Shin Myun. Shin Myun minta Se Ryung pulang. Shin Myun heran melihat luka di leher Se Ryung. Tapi diam saja.
Se Ryung: Aku akan mengurus urusanku sendiri, tidak perlu ikut campur.
Shin Myun: Aku tidak bisa hanya melihat wanita yang akan kunikahi pulang sendiri di tengah malam seperti ini.
Se Ryung memandang Shin Myun dengan marah, Orang sepertimu yang tanpa malu menghianati temannya sendiri, bukanlah orang yang kuharap menemaniku, meskipun cuma sebentar. Se Ryung langsung pergi. Meninggalkan Shin Myun yang tampak terluka, marah dan cemburu dengan kata2nya. Se Ryung tiba di depan rumahnya. Tapi ia tidak juga masuk. Yeo Ri mengajak nonanya masuk. Se Ryung berkata kalau rumah ini tiba2 terasa asing baginya, dan juga menakutkan.
P. Suyang pulang bersama Im Woon. Yeo Ri menghormat, tapi Se Ryung sama sekali tidak menundukkan kepalanya.
P. Suyang tanya, darimana saja Se Ryung malam2 seperti ini. Yeo Ri mencoba menutupi dengan berkata mereka jalan2 karena Se Ryung murung. Tapi Se Ryung berkata terus terang, saya pergi ke Hanseong untuk menemui Tuan Muda Kim.
P. Suyang: Kau benar-benar terus terang dengan ayahmu. Bahkan Im woon juga kelihatan terkejut. Se Ryung diam saja.
P. Suyang: Apa ini karena dia yang sudah kau selamatkan dengan mengarahkan pedang ke lehermu? Kau jelas janji kalau aku menyelamatkan-nya, kau akan selalu mendengar kata2 ayahmu, sampai kau mati. Kau belum melupakan perjanjian itu, ya kan? Se Ryung: Tidak, saya tidak lupa.
P. Suyang berkata kalau tanggal pernikahan Se Ryung dengan Petugas Shin akan segera ditetapkan, ia minta hari itu bisa menjadi hari yang berbahagia. Kendalikan perasaanmu. Lalu Suyang jalan masuk. Se Ryung terkejut dengan perkataan ayahnya, tapi ia diam saja dan masuk. Ternyata ada satu lagi yang mendengar percakapan ini. It's Shin Myun, yang diam2 mengawal Se Ryung pulang. Shin Myun tampak terkejut. Shin Myun pulang dan minum-minum.
Ia ingat kata2 P. Suyang, kalau Se Ryung hampir bunuh diri demi Seung Yoo. Shin Myun merasa marah dan kesal.
Yeo Ri mendekati Se Ryung dan berkata kalau besok Seung Yoo akan pergi ke pengasingannya, ia minta Se Ryung tidak pergi menemuinya lagi. Se Ryung diam saja dan menghela nafas. Ia memandangi bulan di langit. Bulan yang sama juga dipandangi oleh Seung Yoo dari sel. Ia duduk diam karena stres. Shin Myun masuk ke penjara dalam kondisi mabuk, langsung menemui Seung Yoo. Shin Myun ingin tahu apa Seung Yoo benar2 ingin membunuh Se Ryung. Seung Yoo diam saja. Shin Myun terus saja bicara, bagaimanapun juga bukankah dia adalah wanita yang mendapatkan hatimu? Seung Yoo tiba2 terkejut, kau sudah tahu kalau wanita itu adalah putri Suyang, ya kan? Shin Myun hanya mendengus. Jika kukatakan kalau demi menyelamatkanmu, wanita itu bahkan berani mempertaruhkan nyawanya sendiri, apa kau akan percaya itu? Seung Yoo dengan dingin menjawab: Dia tidak ada hubungannya lagi denganku.
Shin Myun: Begitu.. jadi dia tidak ada hubungannya denganmu. Shin Myun marah dan pergi. Seung Yoo tiba-tiba memanggilnya, Shin Myun. Aku minta tolong.
Seung Yoo: Temukan Ah Kang dan kakak iparku. Jika kau bersedia memenuhi permintaanku, kau boleh mengambil nyawaku sekarang. Shin Myun teringat kata2 Han Myung Hoe, kalau ia tidak akan membiarkan Seung Yoo hidup.
Shin Myun: Kau akan tetap mati. Seung Yoo memohon, ini akan jadi permintaan terakhirku. Jika mereka masih hidup, apa kau bisa membantu mereka lari?
Shin Myun: Kenapa aku harus membantu keluarga penghianat?
Seung Yoo: Kau jelas tahu kalau ayahku tidak bersalah.
Shin Myun: Jika ayahmu mencelakai P. Suyang, maka aku yang akan ada di dalam sana, dan kau yang akan berada di luar sini. Salahkan takdirmu saja.
Seung Yoo: Takdir. Menggunakan takdir sebagai alasan, apa itu untuk membenarkan darah yang sudah menodai tanganmu? Shin Myun diam saja dan ingin pergi. Seung Yoo teriak, apa rencanamu dengan A Kang dan kakak iparku? Jawab aku sebelum kau pergi.
Shin Myun: Pergilah dengan selamat, Kim Seung Yoo.
Seung Yoo: Shin Myun, Shin Myun.
P. Suyang bertemu Han Myung Hoe, ia mengamati lukisan dan puisi P. Anpyeong. Puisi adikku Anpyeong, dilihat seperti apapun, ini benar2 karya seni yang luar biasa.
Han Myung Hoe: Sayangnya, anda tidak akan bisa melihat karya Anpyeong Dae Gun di masa mendatang. P. Suyang menghela nafas.
Mae Hyang masuk dan lapor kalau seniman terbaik di ibukota sudah datang. P. Suyang mengerti dan memberikan lukisan P. Anpyeong pada Mae Hyang. Mae Hyang menemui seniman itu dan memberikan lukisan P. Anpyeong. Juga uang dan surat padanya. Seniman itu memalsukan tulisan tangan P. Anpyeong dan mulai menulis sesuai isi surat.
Paginya, P. Anpyeong ada di kereta dan akan dikirim ke pengasingan. Rakyat bingung melihatnya.
P. Geum Sung dan P. Kyung Hye menghadang rombongan mereka. Pengawal awalnya melarang keduanya mendekat. Tapi P. Geum Sung marah, minggir! Apa kau pikir Anpyeong Dae Gun adalah penjahat?
Kapten akhirnya memberi jalan pada mereka untuk menemui P. Anpyeong. P. Anpyeong tampak pasrah, Yang Mulia Putri..
P. Kyung Hye menahan tangisnya, kudengar jalan menuju pengasingan sangat panjang.
P. Anpyeong berkata tidak masalah, karena ia tidak dihukum mati. Hanya saja, saya tidak bisa melindungi Yang Mulia dan Tuan Putri sampai akhir. Saya sangat menyesal. Putri minta pamannya menjaga diri.
P. Geum Sung berjanji, Kakak, saya Geum Sung, pasti akan membersihkan namamu. Apapun kondisinya, Kakak harus bertahan. P. Anpyeong: Geum Sung, kau harus menjadi pendukung Yang Mulia sekarang. Aku pasti akan kembali untuk menghukum kejahatan Su Yang hyungnim. Aku akan memastikannya dengan mata kepalaku sendiri pada saat Yang Mulia menjadi Raja Besar.
Kapten mengingatkan, kalau perjalanan menuju pengasingan masih sangat panjang. Mereka harus segera berangkat.
P. Kyung Hye dan P. Geum Sung harus merelakan P. Anpyeong dibawa pergi. Saat yang sama, para tahanan juga diarak untuk berangkat ke pengasingan.
Prof Lee dan Jung Jong ada diantara masyarakat. Mereka mencari Seung Yoo. Seung Yoo jalan keluar. Jung Jong dan Prof langsung teriak-teriak, Seung Yoo! Seung Yoo! Seung Yoo menoleh dan melihat mereka.
Prof: Kumohon, Jaga dirimu! Seung Yoo! Seung Yoo. Seung Yoo jalan terus, ia tidak melihat Se Ryung dan Yeo Ri yang juga ada diantara orang banyak.
Yeo Ri mencemaskan Se Ryung, tapi Se Ryung mana peduli, matanya tidak lepas dari Seung Yoo. Seung Yoo jalan sambil menunduk, dia tidak melihat rombongan tahanan dari arah berlawanan. Rombongan ini terdiri dari para wanita dan anak2.
Ada Lady Ryu yang menggendong Ah Kang. Keduanya berpapasan. Lady Ryu juga tidak melihat Seung Yoo. Tapi Ah kang yang ada di gendongan ibunya mengenalinya, Paman...itu seperti paman.. Lady Ryu: Ah Kang, diamlah. Ah Kang berusaha memanggil Seung Yoo, paman... lalu ia pingsan karena kelelahan dan ketakutan.
Lady Ryu panik, Ah Kang! Ah Kang! Bangunlah. Lady Ryu jongkok dan berusaha menyadarkan Ah Kang. Seung Yoo menoleh karena merasa kenal dengan suara itu, tapi ia tidak bisa lihat apa-apa, hanya kerumunan orang.
Lady Ryu memohon pada petugas untuk menyelamatkan Ah Kang. Tapi petugas tidak mempedulikannya.
Se Ryung dan Yeo Ri juga mendekat. Se Ryung ingin membantu, tapi Yeo Ri menahannya. Petugas juga melarang Se Ryung. Yeo Ri mengajak Se Ryung pergi. Se Ryung jalan pergi sambil merenung, ia seperti pernah melihat anak kecil itu.
Lalu Se Ryung ingat, itu anak yang ada di depan pintu saat ia ingin bertemu Kim Jong Seo.
Se Ryung: Anak itu dari kediaman itu. Anak itu dari kediaman Guru. Se Ryung bergegas pergi ke Hanseong.
Shin Myun juga mengamati rombongan tahanan yang dibawa ke Hanseong. Ia melihat Lady Ryu dan Ah Kang. Shin Myun kaget, dia... Tapi Shin Myun diam saja dan berbalik. Justru ia melihat Se Ryung. Se Ryung berkata kalau ia ingin membawa anak yang tadi dilihat Shin Myun ke dokter. Shin Myun menolaknya, ia tidak bisa mengijinkan Se Ryung memberikan obat untuk penjahat.
Se Ryung: Apa kesalahan anak kecil itu? Apa Petugas Shin benar2 orang yang tidak memiliki darah dan air mata?
Shin Myun: Apa karena mereka adalah keluarga Seung Yoo? Pulanglah.
Se Ryung: Aku memohon padamu. Jika anak itu mati karena ini, maka aku akan sangat menyesal dan tidak akan bisa melupakannya sepanjang hidupku. Kukira, Petugas Shin juga akan merasa hal yang sama. Shin Myun tidak berkutik dan akhirnya mengijinkan Lady Ryu bersama Ah Kang diantar ke dokter.
Lady Ryu heran saat bertemu Se Ryung, apalagi Se Ryung membungkuk hormat padanya. Siapa anda? Se Ryung tidak menjawabnya, anak itu sakit. Lebih baik kita pergi dulu. Se Ryung membawa mereka menemui Tabib. Tabib berkata kalau Ah Kang sakit karena kaget. Tabib akan mengambilkan obat untuk Ah Kang. Lady Ryu memeluk Ah Kang sambil menahan tangis, mereka sama sekali tidak pernah hidup susah, tiba-tiba dalam sekejap menjadi budak, ini pukulan berat untuk keduanya. Lady Ryu berkata ke Se Ryung, saya tidak tahu siapa Nona, tapi saya tidak tahu bagaimana membalas kebaikan anda.
Se Ryung: Tidak perlu.
Lady Ryu heran: Kenapa anda membantu kami? Se Ryung tidak bisa menjawabnya. Lady Ryu berkata kalau mereka baru saja kehilangan seluruh keluarga, ia tidak sanggup jika harus kehilangan anaknya juga. Lady Ryu sangat berterima kasih pada Se Ryung. Se Ryung justru berkali-kali minta maaf. Lady Ryu heran, kenapa anda seperti itu?
P. Suyang menemui Raja Danjong. Raja ingin penyelidikan ulang untuk semua tahanan yang dituduh melakukan pemberontakan. Suyang jelas tidak setuju, Yang Mulia apa anda benar2 tidak mempercayai paman anda?
Danjong: Aku hanya ingin menstabilkan hukum negara ini. Tanpa bukti jelas, Paman Anpyeong akan diasingkan. Ini tidak pantas. Shin Suk Joo datang tepat waktu. Ia memberikan "bukti" kejahatan P. Anpyeong.
Shin Suk Joo: Kami menemukan surat dengan niat jahat di kediaman Anpyeong Dae Gun.
Danjong: Apa maksudmu? Surat dengan niat jahat apa?
Shin Suk Joo menyerahkan surat itu pada Danjong. Danjong membacanya dan tidak percaya isinya.
Shin Suk Joo berkata kalau Anpyeong Dae Gun memerintahkan petugas Lee Jing Ok dari pulau Ham Gil untuk segera mengerahkan pasukan untuk mencelakai Raja dan Suyang Dae Gun, untuk menjadi Raja.
Danjong gemetar, ia tidak percaya. Tapi ia juga tidak bisa menyangkal kalau ini adalah tulisan tangan P. Anpyeong. Suyang: Kita sudah mendapat bukti yang mendukung, Yang Mulia. Anda seharusnya menganugerahi sayak/racun untuk Anpyeong. (Sayak = Anggota Keluarga Raja atau pejabat tingkat tinggi, biasanya dihukum mati dengan minum racun bukan dipenggal). Danjong syok: P.. Paman. Eun Geum menemui P. Kyung Hye dan memintanya keluar.
P. Kyung Hye heran, kenapa dia memintaku kesana? Eun Geum ternyata disuruh Jung Jong, saya minta maaf, tapi Pangeran minta saya mengantar Tuan Putri ke sana.
P. Kyung Hye akhirnya keluar. Eun Geum mengantarnya ke taman, ada banyak sangkar burung dipohon. P. Kyung Hye heran. Jung Jong sudah menunggu dan ia terlihat malu, Eun Geum meninggalkan keduanya.
Jung Jong: Kudengar dari Eun Geum kalau kau suka mendengar kicauan burung di istana. Jung Jong ingin melihat Putri tersenyum bahagia di taman ini. Ini adalah harapan saya. Untungnya, di tengah kekacauan ini, Anpyeong Dae Gun dan teman saya Seung Yoo selamat. Satu demi satu, demi Yang Mulia dan Tuan Putri, saya akan mencoba sangat keras untuk melindungi anda berdua.
P. Kyung Hye juga, sedikit demi sedikit mulai tersentuh hatinya oleh ketulusan Jung Jong.
Eun Geum datang dengan berita buruk, Yang Mulia! Para menteri mengajukan petisi pada Raja untuk menganugerahkan sayak pada Anpyeong Dae Gun. Jung Jong berkata akan memeriksanya. Ia pergi.
Di istana, para menteri yang berpihak pada Suyang memohon pada Raja untuk menghukum mati Anpyeong Dae Gun.
Danjong sama sekali tidak punya pilihan lagi.
Seung Yoo dan tahanan lain duduk di dek bawah kapal. Anehnya Seung Yoo jadi lebih keren disini haha..rambutnya kaya habis di-spa :) Tidak jauh dari kapal itu, ada kapal lain yang berisi anak buah Han. Ada tiga pembunuh utama. Dua diantaranya bosan dan ingin segera menghabisi semua tahanan sekarang juga, tapi pembunuh yang paling senior berkata tunggu sebentar, ia ingin menghabisi mereka sekaligus.
Seung Yoo duduk diam, ia tidak peduli apa-apa lagi. Tapi tahanan di sampingnya mulai curiga, kita akan kemana? Bukankah akan pergi ke pulau Gang Hwa? Tapi ini sudah lewat P. Gang Hwa. Tahanan lain kaget, apa? Apa katamu? Mereka mulai menyadari kalau mereka tidak akan ke Pulau Gang Hwa, tapi terancam mati. Mereka juga melihat kapal yang membuntuti kapal ini.
Jo Seok Ju, salah satu tahanan berkata tentang Raja Taejo yang memasukkan seluruh keluarga kerajaan dinasti Goryeo dalam sebuah kapal lalu mengubur mereka hidup-hidup dalam laut. Suyang Dae Gun pasti melakukan hal yang sama, ia adalah iblis yang brutal.
Seok Ju kesal dengan sikap apatis Seung Yoo, kau tidak mau hidup ya? Apa kau tidak menyesal kalau mati sekarang?
Di istana. P. Geum Sung konfrontasi dengan P. Suyang. Geum Sung datang bersama Jung Jong. Siapa yang akan kau bunuh sekarang? Apa lain kali, adalah giliran kepalaku yang akan dipenggal?
P. Suyang: Apa kau pikir aku merasa senang setelah mengirim adikku pergi seperti itu?
P. Geum Sung: Apa kau pikir kau bisa menutupi langit dengan telapak tanganmu? Atas nama Tuhan, Aku, Geum Sung tidak akan pernah memaafkanmu.
P. Suyang: Meskipun aku tahu bagaimana perasaanmu mengenai kepergian kakakmu, aku minta kau tetap menjaga harga dirimu. Para tahanan pura2 sakit perut untuk menarik penjaga. Seok Ju marah pada Seung Yoo yang tidak ikut kerjasama, apa kau mau mati? diamlah.
Anak buah Han masih menunggu sinyal dari kapal di depan mereka. Penjaga datang dan mereka langsung menyerangnya. Sementara itu, ada seorang pengawal yang menyelinap untuk memecahkan lambung kapal.
Seok Ju berhasil mendapatkan kunci dari penjaga. Tapi seorang tahanan lain mencoba merebutnya, semua saling berebut kunci.
Kapal mulai miring, membuat kunci jatuh. Beberapa prajurit jatuh ke laut. Air mulai masuk ke dalam kapal.
P. Kyung Hye gelisah menunggu Jung Jong. Saat Jung Jong pulang, ia langsung tanya bagaimana hasilnya. Jung Jong tampak pucat, ia diam saja.
P. Kyung Hye jatuh terduduk. Ia tahu apa artinya ini. P. Anpyeong tidak akan selamat.
P. Anpyeong masih ada di perjalanan, lalu seorang petugas datang membawa keputusan Raja. Perintah Raja ada disini. Penjahat Anpyeong, terima perintah Raja.
P. Anpyeong pucat pasi. Tapi tidak bisa melawan. Ia terpaksa menjalani prosesi sayak. P. Anpyeong dengan gemetaran mengangkat cawan-nya dan meminumnya. P. Anpyeong langsung memuntahkan darah dan berkata dengan nafas terakhirnya, sama sekali... Aku sama sekali tidak akan memaafkanmu. P. Anpyeong meninggal dunia.
P. Suyang berkumpul bersama sekutunya. Ia tampak diam. Han Myung Hoe tertawa, P. Anpyeong dan Kim Seung Yoo di saat bersamaan akan menjadi teman dalam perjalanan ke akhirat. Tidak ada yang akan bertahan. (Han Myung Hoe sudah diangkat jadi pejabat. Dalam sejarah, beberapa anak perempuan Han Myung Hoe menjadi Istri Pangeran2 keturunan Suyang)
Shin Suk Joo juga kelihatan tidak terpengaruh dengan peristiwa ini. Ia terus memikirkan strategi.
Kapal Seung Yoo bocor dan mulai miring. Seung Yoo menikam seorang tahanan yang hampir menyerang Seok Ju. Jo Seok Ju menarik Seung Yoo menyelam, ikut aku.
Seung Yoo yang dirantai bersamaan dengan Seok Ju harus mengikutinya. Mereka menyelam ke dasar kapal, lalu keluar lewat lambung yang bocor. Mereka berhasil naik ke permukaan laut.
Anak buah Han melihat beberapa tentara dan tahanan yang naik ke permukaan. Anak buah Han langsung menembaki mereka dengan panah. Seung Yoo dan beberapa tahanan berhasil berenang ke daratan. Anak buah Han juga menyadarinya dan mengejar mereka dengan sekoci-sekoci.
Kembali ke ibukota. Se Ryung mengantar Lady Ryu dan Ah Kang kembali ke kantor Hanseong. Se Ryung memberanikan diri bertanya, anda adalah bagian keluarga Kim Jong seo, ya kan? Lady Ryu terkejut, bagaimana anda tahu? Se Ryung berkata pernah ke kediaman mereka dan melihat Ah Kang. Se Ryung ingat Ah Kang.
Lady Ryu: Begitu rupanya.
Se Ryung: Tuan Muda Kim lolos dari eksekusi dan dibuang ke pulau Gang Hwa.
Lady Ryu: Benarkah?
Se Ryung: Saya melihatnya. Lady Ryu merasa sangat lega, paling tidak, putri saya dan saya masih memiliki harapan sekarang.
Suyang mengunjungi kantor Shin Myun dan berkata kalau kondisinya biasa sekali. Suyang berkata kalau Shin Myun akan segera mendapatkan promosi sebagai So Yun dan akan meninggalkan kantor ini.
Suyang: Aku akan segera memberimu posisi di istana. Tapi untuk sementara ini, kuharap kau akan puas dengan posisi So Yun di Hanseong.
Shin Myun: Saya berterima kasih.
Se Ryung berpisah dengan Lady Ryu dan Ah Kang. Lalu akan jalan pergi. Ia justru bertemu ayahnya dan Shin Myun. Suyang heran, apa yang dilakukan Se Ryung, wanita itu seperti anggota keluarga penjahat. Kenapa dia jalan2 dengan bebas diluar? Se Ryung berkata kalau anak kecil itu sakit, jadi ia membawa mereka ke tabib.
Suyang heran, siapa mereka sampai Se Ryung seperti itu. Shin Myun tidak bisa menjawabnya. Tapi Se Ryung terus terang, mereka adalah Menantu Perdana Menteri Kim Jong Seo dan cucu perempuannya. Suyang terdiam sejenak. Shin Myun tampak terkejut dengan jawaban Se Ryung. Suyang dengan licin berkata kalau Se Ryung mulai menggunakan belas kasihan lagi. Karena kau sangat menyukai anak-anak, kuharap kau segera membuatku menggendong cucu. Suyang mengatakan ini sambil memandang Shin Myun.
Se Ryung terkejut, Ayah! Suyang berkata kalau mereka akan segera menikah, tidak perlu malu-malu.
Seung Yoo sampai di pantai. Seok Ju segera menariknya karena Seung Yoo seperti malas hidup. Seok Ju marah2, ayo bangun! Tidak peduli berapa besar kau ingin mati, tapi ini bukan waktu yang tepat. (ok, meskipun keren, siapa mau mati bersama Seung Yoo.)
Anak buah Han mengejar tahanan yang melarikan diri. Seung Yoo, Seok Ju dan seorang tahanan lagi berhasil lolos dari anak buah Han. Seung Yoo mengenali wajah salah seorang pengejarnya. Itu pria yang membunuh ayahnya.
Seok Ju melihat ekspresi Seung Yoo dan melarangnya melakukan apapun, apa kau sangat ingin terbunuh?
Malamnya, anak buah Han juga berkumpul. Mereka tidak bisa menemukan tahanan dan tidak kenal lokasi.
Kita hanya perlu memenggal kepala Kim Seung Yoo, maka kita akan bisa jadi pejabat. Mereka memutuskan untuk menunggu sampai pagi, dia seperti tikus dalam jebakan tidak akan kemana-mana. Semua memutuskan berkemah di tepi pantai.
Seok Ju mencari tahanan lainnya, kalian dimana? Keluarlah. Mereka berkumpul dan diskusi.
Seok Ju memperingatkan Seung Yoo, kau bukan satu-satunya yang memiliki dendam. Jadi jangan bertindak semberono dan membuat kami kehilangan nyawa sia-sia. Jika kau mau balas dendam, tunggu saat yang tepat.
Seung Yoo duduk diantara tahanan lain, tapi pikirannya ingat pada pria pembunuh ayahnya.
Seok Ju dll mulai diskusi. Mereka harus secepatnya memikirkan jalan keluar. Kita semua sama, mendarat di pulau ini untuk pertama kalinya.
No Geol: Berdasar pengalamanku dari peperangan, kita harus mengambil kesempatan untuk mencuri kapal mereka. Ini cara terbaik untuk kabur dari pulau ini.
Seok Ju: Kau seorang pejuang? No Geol membenarkan. Seok Ju tidak setuju dengan rencana itu, mereka tidak punya senjata, kalau mencuri perahu maka pasti tidak akan bisa lolos dari hadangan kapal besar yang menunggu kita di laut. Yang lain setuju, Seok Ju benar. Sekarang mereka hanya bisa membunuh atau semua akan mati.
Seok Ju: Sekarang mereka pasti bongkar muat di pantai. Kita harus mengambil segala senjata yang bisa kita dapatkan. Semua setuju dan mulai bergerak.
Ada insiden kecil saat Seung Yoo dan Seok Ju melewati pohon. Rantai mereka tersangkut di pohon. Seok Ju marah, kau mau kemana? Kesini. Kau ini mau mati atau tetap hidup? Seung Yoo dengan kalem: Sisi sebelah situ basah, kau akan meninggalkan jejak. Seok Ju baru sadar, ia melihat ke tanah dan memang ada jejak kakinya di tanah berlumpur. Seok Ju terkejut, sepertinya baru menyadari kemampuan Seung Yoo.
Mereka sampai pantai dan menyelinap diantara para pembunuh yang tidur. Mengambil senjata2 yang bisa diambil. Lalu pergi. Seorang tahanan menginjak pembunuh yang tidur, membangunkan semua orang. Siapa? Seok Ju mengumpat kesal, lalu memimpin semuanya untuk lari. Anak buah Han marah dan mengejar mereka. Seok Ju dan Seung Yoo bersembunyi lagi.
Seung Yoo melihat pembunuh ayahnya dan tidak tahan lagi. Seung yoo langsung menyerang pria itu. Seok Ju kaget. Pria itu sudah diatas angin dan hampir mengalahkan Seung Yoo. Tiba-tiba Seung Yoo seperti mendapat kekuatan, dengan teriakan keras ia membalikkan pedang dan menusuk pembunuh itu. Yeah...revenge-operation begin.
Seung Yoo dan Seok Ju melawan pengejarnya. Meskipun tangan mereka dirantai, tapi keduanya lumayan bisa kerjasama dengan baik. Serangan mereka saling mengisi dan melumpuhkan penyerangnya.
Seung Yoo tidak bisa menahan dirinya saat melihat pembunuh ayahnya. Seung Yoo langsung menyerang pria itu. Pembunuh itu sudah diatas angin dan siap menusuk Seung Yoo. .
Seung Yoo: Aboji! Aboji! Tapi tiba2 Seung Yoo teriak keras dan membalikkan pedang! Ia menusuk pria itu hingga tewas. Seok Ju terpana, apalagi si pembunuh yang sekarat di tangan Seung Yoo. Seok Ju langsung menarik Seung Yoo lari dari situ.
Tahanan lain juga bisa melumpuhkan pengejarnya dan semuanya sembunyi. Seok Ju marah pada Seung Yoo, kalau kau mau mati jangan bawa-bawa aku!
Se Ryung mondar mandir di halaman rumah dan mengingat cekikan Seung Yoo di lehernya, ia juga teringat ancaman Seung Yoo. P. Suyang dan Lady Yoon menegurnya. Apa yang kau pikirkan? Apa kau tidak bisa tidur karena pernikahanmu?
Se Ryung berkata ia akan mengikuti perintah ayahnya dan menikah. P. Suyang tersenyum senang, kau akhirnya membuat ayahmu merasa tenang.
Anak buah Han lainnya menemukan mayat pembunuh itu dan syok, kakak! Kakak! Kedua pembunuh lain teriak, Kim Seung Yoo! Seung Yoo dan Seok Ju membersihkan diri di sungai. Seok Ju mengenalkan diri, namaku Jo Seok Ju. Sepertinya kau dilahirkan dari keluarga kelas atas, keluarga bangsawan.
Seung Yoo berterima kasih pada Seok Ju. Seok Ju berkata ia hanya membalas jasa Seung Yoo saat di kapal. Baiklah, pakai keinginanmu balas dendam sebagai motivasi untuk terus hidup. Seok Ju berjanji sambil mengangkat tangan-nya yang dirantai, selama kau hidup, aku juga bisa bertahan.
Anak buah Han mengubur hyungnim mereka. Pembunuh 1 marah, ia memerintah semua pergi untuk memenggal kepala tahanan. Pembunuh 2 berkata mereka harus menggunakan jebakan untuk mengalahkan tahanan itu. Jika kita mau menangkapnya (Seung Yoo), kita harus menggunakan umpan.
Seok Ju, Seung Yoo dll berkumpul. Seok Ju berkata paling tidak mereka sekarang menang. Kita akan sembunyi saat pagi dan menyerang mereka saat malam.
No Geol mengeluh, kapan mereka bisa lolos. Jika terus seperti ini semua akan mati kelaparan. No Geol ingin tahu pekerjaan Seung Yoo, tapi Seung Yoo tidak tertarik mengatakan-nya.
No Geol: Ini membuatku tertekan. Aku akan mengenalkan diriku. Dengar, namaku Wang No Geol. Semua heran, Wang No Geol? No Geol membenarkan, aku ini keturunan kerajaan Goryeo. Orang rendahan seperti kalian hanya tahu menggunakan pedang, garis darahku jelas berbeda.
Tahanan lain heran, bukankah kau dulu berkata kalau kau ini pejuang? No Geol diam saja.
Paginya, P. Suyang dan Lady Yoon menerima Shin Myun yang datang membawa seserahan untuk pernikahan-nya. Suyang tersenyum senang, jadi menantuku disini.
Lady Yoon: Tolong katakan pada ibumu, kalau kami sangat berterima kasih.
Shin Myun: Ya.
Shin Myun mencari Se Ryung dan Lady Yoon berkata kalau Se Ryung pasti sibuk karena mempersiapkan diri untuk pernikahan. Shin Myun berkata akan menemui Se Ryung. Tapi hanya Yeo Ri yang berhasil ditemui Shin Myun.
Yeo Ri berkata kalau nona-nya sedang tidak enak badan. Shin Myun tampak cemas, tapi Yeo Ri berkata kalau sakitnya tidak serius. Shin Myun mengerti dan pergi.
Se Ryung sama sekali tidak sibuk dengan pernikahan-nya, bahkan cenderung tidak peduli. Ia duduk diam dan memikirkan Seung Yoo. Saat Seung Yoo jalan menuju pengasingan.
Yeo Ri masuk dan lapor kalau Petugas Shin baru saja pergi. Se Ryung tidak menunjukkan ekspresi.
Yeo Ri: Lihat, bahkan mas kawin-nya sudah dikirim. Apa lagi yang bisa Nona lakukan? Jangan seperti ini lagi. Lusa adalah hari pernikahan Nona, meskipun Nona tidak bersedia, anda harus mencoba menumbuhkan perasaan padanya. (Hahm = Mas kawin jaman Joseon terdiri dari kain sutra berwarna merah dan biru, yang dihias dengan benang warna senada, kertas berisi data astrologi pengantin pria, tgl lahir dll, serta perhiasan. Dikirim oleh pengantin pria ke kediaman pengantin wanita. Biasanya dibawa dalam sebuah kotak yang digendong oleh seorang petugas. Nanti pihak keluarga pengantin wanita akan memberikan makanan sebagai tanda terima kasih pada petugas yang membawa hahm. Kalau jaman sekarang, makanan-nya diganti uang. Jumlahnya dari 400 ribu Won s/d 1 Juta Won. Sekedar info siapa tahu ada yang mo nikah dengan orang Korea hahaha..)
P. Geum Sung menemui Putri dan Jung Jong. Ia justru merencanakan untuk melakukan perlawanan saat pernikahan Se Ryung. P. Kyung Hye syok.
P.Geum Sung: Kita harus membunuh Suyang hyungnim, sekarang Anpyeong hyungnim sudah tiada, siapa yang berikutnya? Jelas, target berikutnya adalah Yang Mulia.
P. Kyung Hye: Tapi bertindak sembrono hanya akan membahayakan Yang Mulia.
P. Geum sung yakin kalau ia bisa mengerahkan pasukannya dari Chong Tong Wi. Pasukan itu sudah terlatih dengan baik, jadi jangan khawatir.
Jung Jong ragu, apa kita harus menggunakan cara yang sama seperti yang mereka lakukan?
P. Geum Sung: Jika kita kehilangan kesempatan ini, kita mungkin tidak akan bisa membalik keadaan.
Seok Ju dan Seung Yoo mengendap-endap lalu menyerang beberapa pengejarnya. Seok Ju mendapatkan kapak. Seok Ju langsung memutuskan rantai besi mereka. Ia lega sekali.
Seok Ju berkata pada Seung Yoo: Sekarang, hidup atau mati, terserah kau. Ia menepuk bahu Seung Yoo dan jalan pergi. Seung Yoo mengikutinya.
Malamnya, No Geol mengendap-endap di pantai. Ia ingin mencuri perahu, tapi tidak menemukan dayungnya.
Pembunuh 1 muncul, apa kau mencari ini? No Geol terkejut. Pembunuh itu berkata kalau No Geol muncul lebih cepat dari perkiraan-nya. Coba lihat, kau ketakutan. Pembunuh itu hanya ingin satu hal, jika No Geol memenuhinya, maka ia akan hidup.
Seok Ju, Seung Yoo dan dua tahanan lain menunggu dengan gelisah. Seok Ju menyimpulkan kalau No Geol pasti tertangkap. Tiba-tiba No Geol muncul. Semua kaget, Jendral Wang, kukira kau sudah mati. Seok Ju marah, apa kau pikir kau punya banyak nyawa?
No Geol berkata ingin menghirup udara segar. Salah satu tahanan mulai kelaparan dan makan kulit pohon! No Geol menggunakan kesempatan ini untuk membujuk rekan2nya, berapa lama lagi kita akan terus seperti ini?
No Geol: Jika seperti ini terus, kita tidak punya tenaga untuk bertempur. No Geol berkata ia bisa menyelamatkan mereka semua.
Seok Ju kesal, apa kau masih punya sesuatu untuk disombongkan? No Geol berkata ke Seok Ju kalau ia pergi negosiasi dengan para pembunuh dan yang diinginkan pengejarnya bukan mereka semua, hanya satu orang. Seok Ju kaget, apa?
No Geol: Hanya satu pria saja. Mereka janji padaku, kalau kita menyerahkan dia, maka mereka akan melepaskan kita. Semua memandang Seung Yoo yang tidur sambil bersandar di pohon. Para tahanan sudah tidak sabar lagi dan mengarahkan pedang ke Seung Yoo.
Seok Ju kaget, bagaimana kalian bisa percaya kata-kata mereka begitu saja? Seung Yoo berdiri waspada, siap menahan serangan mereka.
Seok Ju mencoba menghentikan rekan-rekannya yang panik. Para pembunuh datang menyerang, bunuh mereka semua! Kedua kelompok langsung bertempur. Dua tahanan tewas, tapi untungnya Seung Yoo, Seok Ju dan No Geol lolos. Mereka sembunyi. Seok Ju melihat ke arah Seung Yoo, lalu menghunus pedangnya. Sepertinya mereka akan mengikuti kita bahkan sampai ke dasar neraka. Seok Ju ingat kata2 No Geol kalau mereka hanya ingin satu orang saja. Seung Yoo menoleh dan tampak waspada pada Seok Ju.
Seok Ju: Hanya jika kau mati, maka semua akan berakhir.
Paginya, Jung Jong dan P. Kyung Hye pergi ke istana untuk menghadap Raja. Tapi pengawal menghalangi mereka. P. Kyung Hye kaget sekali. Jung Jong marah, beraninya kalian mengarahkan senjata pada Yang Mulia Putri! Minggir semua.
Penjaga tidak beranjak dan tetap melarang pasangan itu masuk ke Daejeon. Anda berdua tidak bisa menemui Yang Mulia. Ini perintah dari Suyang Dae Gun. Putri Kyung Hye tidak percaya ini.
Jung Jong: Beraninya kalian! Apa kalian semua punya keinginan terakhir? Orang yang seharusnya mendapatkan kesetiaan kalian bukan P. Suyang! Melainkan Yang Mulia Raja! Jung Jong tahu tidak ada gunanya melawan mereka, karena pengawal itu tetap tidak beranjak. Ia mengajak Putri pulang.
P. Kyung Hye meninggalkan istana dengan wajah syok. Jung Jong mengikutinya dari belakang.
Di dalam istana, Suyang terus menekan Danjong. Suyang ingin mengganti para menteri dengan orang-orangnya.
Suyang: Untuk posisi Sekretaris Istana yang akan membantu Yang Mulia dari dekat, saya merekomendasikan Shin Suk Joo. Untuk Wakil Sekretaris Istana, Kwon Ram akan sangat cocok. Lalu biarkan P. Onyeong untuk mengatur Kementrian Personel. Semuanya akan melayani Yang Mulia.
Danjong tidak bisa membantahnya, Paman, lakukan saja semaumu. Suyang juga mengusulkan untuk memberi hadiah pada orang2 yang berjasa, yaitu dengan memberikan tanah dan rumah2 para "penjahat" pada mereka. Sedangkan anggota keluarga dari pemberontak yang masih tersisa akan diberikan pada mereka sebagai budak.
Danjong kaget: Keluarga yang lain? Apa maksudmu para wanita dan anak-anak?
Suyang membenarkan, daripada membuat mereka menjadi budak pemerintah atau dayang istana, bukankah lebih berarti kalau menggunakan mereka sebagai hadiah pada pejabat yang berjasa?
Danjong tidak bisa berbuat apa-apa kecuali setuju. Ia melihat semua menteri yang duduk di depannya, tidak satupun yang memihaknya. Semua adalah orang Suyang. Suyang berkumpul bersama sekutunya.
Shin Suk Joo merasa resah, karena P. Geum Sung terlalu tenang. Ini justru membuatku resah.
Han Myung Hoe menenangkan, ia sudah mengirim seseorang untuk mengawasi P. Geum Sung. Kwon Ram senang, bagus sekali.
Han Myung Hoe berkata kalau P. Geum Sung mulai mengontak pasukan Chong Tong Wi yang pernah dipimpinnya. P. Onyeong dan Kwon Ram gelisah, kalau melibatkan Chong Tong Wi dalam masalah ini, bisa bahaya. Kita tidak bisa diam saja.
Suyang akan menunggu, kita lihat saja pergerakan mereka.
P. Onyeong: Setelah menyingkirkan P. Geum Sung, jalanmu ke takhta akan sangat mulus tanpa halangan.
Suyang tersenyum tipis: Takhta? Anak buah Han jalan untuk mencari tahanan yang tersisa.
Tiba-tiba melihat Seok Ju lari mengejar Seung Yoo. Para pembunuh langsung mengejar mereka. Seung Yoo lari sampai tepi jurang. Ia terdesak. Seok Ju sudah menghunus pedang ke arah Seung Yoo. Berhenti. Anak buah Han mendekat dan minta semuanya berhenti. Aku akan mengirim kalian ke neraka hari ini.
Seok Ju minta semuanya berhenti, apa kalian pikir, aku akan diam saja dan membiarkan kalian memenggal kepalaku? Kita tidak perlu saling membunuh kan? Orang yang kalian inginkan adalah dia.
Anak buah Han heran, apa maksudmu? Seok Ju berkata akan membereskan Seung Yoo untuk mereka. Seok Ju berbalik dan langsung menyerang Seung Yoo! Melukai perutnya.
Seung Yoo kaget dan terjatuh. Seok Ju langsung menendang Seung Yoo ke jurang! Para pengejar kaget juga.
Seok Ju mengancam mereka, apa kalian juga ingin kepalaku? Kalau begitu ayo maju! Tapi penjahat itu diam saja. Seok Ju berkata mereka sudah mendapat yang diinginkan. Seok Ju jalan pergi.
Anak buah Han langsung lari ke tepi jurang dan melihat sesosok mayat bersimbah darah di dasar jurang. Mereka terlihat puas. Lalu pergi.
Seung Yoo ternyata berhasil sembunyi di sebuah ceruk di jurang itu dan tersenyum. Seok Ju keluar dari semak-semak. Ia membawa tongkat pohon dan memberikannya ke Seung Yoo, raih ini! Seok Ju menarik Seung Yoo ke atas dengan susah payah. Keduanya terbaring di tanah. Perut Seung Yoo benar2 luka.
Flashback, ternyata mereka sudah merencanakan ini sejak semalam. Situasi ini hanya akan berhenti jika Seung Yoo mati. Seok Ju tanya, apa Seung Yoo ingin mati sia-sia? Seung Yoo menolaknya, aku belum bisa mati sekarang.
Seok Ju: Apa kau mau dikejar seperti anjing sampai kau mati? Atau...mengikuti perintahku? Seung Yoo dan Seok Ju meletakkan mayat rekan mereka ke dasar jurang untuk mengelabui para pengejarnya.
Kembali ke masa kini, No Geol lari2 dan mendekati keduanya, aigoo..aigoo, apa kau baik-baik saja?
Seok Ju duduk dan marah pada No Geol. No Geol merasa bersalah, maafkan aku, aku membuat kesalahan besar. Bunuh saja aku.
Seok Ju tidak membahas lagi dan mengajak semuanya pergi. Mereka mengamati para pengejar yang pergi meninggalkan pulau itu. Ternyata ada satu perahu yang ditinggalkan di pantai.
No Geol membantu Seung Yoo jalan, ia cemas dengan luka Seung Yoo. Seok Ju tidak mau disalahkan, apa? Aku cuma menggoresnya sedikit.
Anak buah Han menghadap Suyang dkk, sudah selesai. Kim Seung Yoo sudah mati. Shin Myun kaget. Suyang tampak senang. P. Onyeong puas, sekarang tidak akan ada lagi jejak Kim Jong Seo di dunia ini.
Suyang memberikan arak untuk pembunuh itu sebagai tanda penghargaan. Shin Myun tetap terpukul, ia tidak tahan dan perlahan bangkit berdiri. Tanpa berpamitan, Shin Myun jalan keluar.
Shin Suk Joo dan Suyang hanya menghela nafas. Shin Myun jalan pulang sambil memikirkan saat2 terakhir Seung Yoo.
Se Jeong sibuk melihat-lihat baju pengantin Se Ryung. Ia ingin sekali mencobanya. Se Ryung mengangguk.
Yeo Ri masuk dan Se Ryung minta Se Jeong membawa baju pengantin itu ke kamarnya saja.
Se Jeong curiga, ada apa? Apa kau ingin aku pergi? apa ini karena Kim Seung Yoo lagi? Se Jeong minta Se Ryung tidak seperti ini.
Seung Yoo hanya pria lain, orang diluar sangat iri dengan putri P. Suyang. Tapi kenapa kau selalu melakukan hal buruk pada keluarga kita?
Se Jeong: Aku berbeda dari Kakak. Bagaimanapun, aku masih berharap Ayah bisa menjadi Raja. Maka, aku akan menjadi Putri. Aku akan senang sekali mendengar orang memanggilku Tuan Putri.
Se Ryung diam saja, mereka jelas beda frekuensi. Ngga akan nyambung. Se Jeong keluar dengan baju pengantin dan perhiasannya.
Yeo Ri mendekat dan Se Ryung langsung tanya, kau sudah mengetahuinya? Yeo Ri lapor, kalau semua anak-anak dan wanita yang ada di kantor Hanseong akan menjadi budak untuk pejabat yang berjasa.
Se Ryung kaget: Pejabat yang berjasa? Jadi mereka tinggal di kediaman orang-orang yang membunuh keluarga mereka? Sebagai budak? (Terjemahan Se Ryung benar2 pas. Mana ada pejabat berjasa. Pembunuh semua.)
Yeo Ri lapor kalau Menantu Kim Jong Seo dikirim ke kediaman P. Onyeong. Se Ryung tanya dimana ayahnya. Yeo Ri berkata kalau P. Suyang belum akan pulang sampai petang nanti.
Se Ryung langsung bergerak. Ia keluar bersama Yeo Ri. Ternyata Shin Myun juga diam-diam menunggu di depan pintu kediaman Suyang dan mengikuti Se Ryung. Se Ryung tanya kediaman P. Onyeong dan pergi kesana.
Ia melihat sendiri, Lady Ryu yang menggendong Ah Kang jalan sambil membawa cucian. Seorang budak lain membujuk Lady Ryu untuk meninggalkan Ah Kang. Karena anak itu sakit2an dan akan menyusahkan Lady Ryu saja. Aku tahu dulu kau berasal dari keluarga bangsawan, tapi kau harus tahu kalau hidup bisa berubah dalam sekejap mata.
Se Ryung dan Yeo Ri mendengar percakapan itu, dan merasa sedih. Lady Ryu melihat Se Ryung, ia kaget. Se Ryung tidak bisa mendekati Lady Ryu. Keduanya hanya berpandangan saja.
Shin Myun mendekati mereka, apa yang kau lakukan disini?
Se Ryung: Mereka kehilangan keluarga mereka karena ayahku dan kau. Se Ryung ini selalu to the point hahaha..great.
Se Ryung: Dan, mereka harus bekerja di kediaman musuh yang membunuh keluarga mereka sebagai budaknya. Apa ada hal lain yang lebih menakutkan lagi di dunia ini?
Shin Myun: Yang Mulia memerintah budak-budak itu sebagai hadiah pada pejabat yang berjasa. Nona, apa yang bisa kau lakukan untuk mereka?
Se Ryung: Aku ingin membantu mereka melarikan diri dari perbudakan. Shin Myun tidak percaya dengan keterbukaan Se Ryung.
Se Ryung: Jika mereka tahu.. jika aku harus dihukum, aku akan menyerah untuk dihukum setelah aku memastikan keselamatan mereka. Jika kau mau melapor pada ayahku, kumohon tunggu sampai aku selesai. Se Ryung langsung pergi tanpa mempedulikan Shin Myun.
Lady Ryu dan para budak wanita lain mencuci di sungai. Ah Kang tidur di dekat mereka. Beberapa kali, Lady Ryu menoleh dan mencemaskan Ah Kang.
Yeo Ri mendatangi mereka, ia tanya apa ada yang bisa membaca, Yeo Ri pura2 tidak bisa membaca dan minta tolong. Seorang budak menunjuk Lady Ryu, tanya saja dia. Dia bisa membaca. Yeo Ri senang dan menunjukkan surat itu ke Lady Ryu, tolong bantu saya.
Lady Ryu membacanya, ia kaget. Isi surat ini memang ditujukan untuknya. Surat Se Ryung: Saya orang yang anda temui di Hanseong. Saya ingin membawa anda ke tempat aman. Saya akan menunggu di tempat terakhir kita bertemu. Tolong datanglah apapun yang terjadi.
Yeo Ri memandang Lady Ryu penuh arti. Budak lain tanya isi suratnya dan Lady Ryu dengan pintar berkata kalau isinya hanyalah salam dari Ayah Yeo Ri. Yeo Ri lapor ke Se Ryung, kalau Lady Ryu benar2 tidak mengenal Se Ryung, bagaimana ia bisa percaya pada Nona dan datang kesini?
Tapi Lady Ryu memang datang bersama Ah Kang. Se Ryung senang sekali. Lady Ryu berterima kasih, saya menghargai kebaikan anda. Lady Ryu mencemaskan Se Ryung, Nona bisa celaka jika seperti ini terus. Se Ryung minta Lady Ryu jangan mencemaskan-nya.
Lady Ryu: Meskipun saya jadi tidak tahu malu, tapi demi anak ini, saya akan menerima bantuan anda.
Se Ryung minta Lady Ryu masuk ke tandu, ia membawa mereka pergi ke tabib. Shin Myun mengamati rombongan itu dan mengikuti mereka. Se Ryung membawa Ah Kang ke tabib. Shin Myun berjaga di depan pintu tabib.
Seok Ju dan No Geol membantu Seung Yoo jalan. No Geol heran, bukankah tadi katanya cuma menggoresnya saja? Kenapa tubuhnya panas sekali? lebih baik kita cari tabib. Seok Ju mengajak mereka ke dekat gibang. Ketiganya duduk dan mengamati.
Pemilik Gibang, Chohi ada di sana mengamati bisnisnya. Anak buah Chohi merayu para pria. No Geol terpesona dengan kecantikan gisaeng2 itu, mereka cantik sekali. Ia ingin memanggil Seok Ju dengan sebutan hyungnim. Apa hubunganmu dengan wanita2 itu?
Chohi mendekati gisaeng baru, ia menegur gisaeng muda itu, jual apa yang bisa kau jual. Apa kau pikir menjual anggur dan tubuhmu itu mudah? Gisaeng baru itu, Soaeng berkata kalau orang akan datang jika kita menunggu dengan tenang. Kenapa harus membuang waktu dengan usaha keras? Gadis yang tidak populer akan melakukan itu. Chohi tidak percaya mendengar ini.
Ada gisaeng lain, ia tinggi langsing. Namanya Muyeong. Muyeong merayu seorang pria, Orrabuni, main dengan kami? Di dalam kehidupan yang singkat ini, apa ada yang bisa menandingi pelukan wanita? Gadis2 kami lebih cantik dari yang lain.
Seorang pria tertarik, apa aku bisa main denganmu? Muyeong mengiyakan.
Gisaeng di dekat mereka geli, jangan sampai ia membodohimu. Dia...seorang pria. Pria hidung belang itu tertegun. Muyeong menatapnya tajam, dan ketika pria itu mau kabur, Muyeong sudah siap dengan pisau untuk mengancamnya, jika tidak mau main, maka pergilah! hahaha....ini lucu juga, jaman Joseon sudah ada gisaeng wadam.
Seok Ju muncul di depan Muyeong. Apa aku boleh main ? Muyeong kaget, Orrabuni.
Chohi melihatnya dengan tajam, kukira kau sudah mati. Keduanya jelas punya hubungan istimewa.
Seok Ju duduk bersama Chohi di dalam. Chohi tidak pernah mengira Seok Ju akan bisa lolos dari hukuman mati dan kembali. Seok Ju tanya apa kepulangannya membuat Chohi sedih. Seok Ju tanya tentang Gong Chil Gu. Chohi berkata kalau orang itu kadang pergi ke gibang ini. Seolah semua gibang dan lokasi gisaeng yang kau kelola sebagai miliknya semua. Dia juga menyulitkan gadis2 kita.
Seok Ju: Tapi kita harus menyelamatkan seseorang. Chohi menoleh ke arah Seung Yoo yang pingsan, apa dia bisa dipercaya? Seok Ju: Dia seorang yang istimewa. Seung Yoo sudah mendapatkan tempat sembunyi.
Se Ryung juga mengajak Lady Ryu dan Ah Kang ke kuil dimana ia sering berdoa. Dua biksu cilik itu mengamati Ah Kang dengan penuh rasa ingin tahu. Ah Kang menoleh dan melihat tajam keduanya. Hihi..lucu mereka ini.
Se Ryung: Tolong tinggal disini untuk sementara waktu. Saya akan mencari tempat persembunyian yang aman.
Lady Ryu merasa tidak enak, saya terlalu merepotkan Nona. Se Ryung berkata ia melakukan ini agar merasa tenang.
Lady Ryu: Anda tidak perlu cemas, setelah mendengar berita tentang Seung Yoo, saya merasa langit sudah runtuh. Tapi sepertinya Tuhan itu masih ada.
Se Ryung kaget, berita tuan muda Kim.. apa itu? Lady Ryu menjelaskan, kalau kapal yang menuju pulang Gang Hwa tenggelam, apa anda belum mendengar itu? Se Ryung syok, tenggelam?
Lady Ryu: Saya dengar hampir tidak ada yang selamat. Se Ryung jalan keluar kuil dengan limbung, ia langsung tanya Shin Myun. Apa benar kalau Guru sudah meninggal? Mengapa kau tidak mengatakannya padaku?
Soaeng melarikan diri dari seorang tamu, lalu masuk sebuah kamar untuk sembunyi. Ternyata itu kamar Seung Yoo. Soaeng mendekat dan mengamati Seung Yoo. Seung Yoo mulai sadar dan minta air.
P. Suyang mendapat selamat dari P. Onyeong dll atas pernikahan Se Ryung dengan Shin Myun. Se Ryung akan segera jadi Putri, sedangkan Shin Myun akan jadi Pangeran pendamping.
Shin Suk Joo: Saya juga menunggu hari itu.
Suyang tersenyum: Masih terlalu dini untuk mengatakannya.
P. Onyeong mengeluh, ada budak yang menghilang dari kediamannya. Menantu dan cucu Kim Jong Seo yang seharusnya ada di kediamanku, menghilang tanpa jejak.
P. Suyang heran, anggota keluarga Kim Jong Seo? Kwon Ram marah, orang-orang itu.. tangkap mereka dan siksa. Beraninya budak itu..
P. Suyang ingat saat Se Ryung menolong keluarga Kim Jong Seo dan tanpa takut mengakui perbuatannya. Suyang bisa menebak, kalau Se Ryung dibelakang ini.
Se Ryung pulang ke rumah, ia masuk kamar dan langsung berbaring di tempat tidur. Kata2 Lady Ryu terngiang, kapal menuju pulau Gang Hwa tenggelam dan saya dengar hampir tidak ada yang selamat. Se Ryung langsung jatuh sakit.
Shin Myun berdiri di luar kamar Se Ryung. Ia tampak tertekan.
P. Suyang pulang dan melihatnya, kudengar sesuatu yang aneh dari P. Onyeong. Keluarga Kim Jong Seo menghilang, apa ini perbuatan Se Ryung?
Shin Myun: Bukan, saya yang melakukannya.
Suyang terkejut, tapi ia mengerti Shin Myun pasti membela Se Ryung. Suyang menghela nafas, ini membuatku lega kalau menantuku mau menutupi kesalahan putriku. Tapi kita tidak bisa membiarkan Se Ryung terus melakukan ini.
Shin Myun: Untuk saat ini, biarkan saja dia. Dia sudah tahu tentang kapal yang tenggelam. Kali ini, biarkan saja sesuai keinginan Nona. Jika ia tahu kalau sisa keluarga Kim Seung Yoo meninggal.. Dia bahkan mengancam dengan pedang di leher untuk menyelamatkan Kim Seung Yoo, ya kan?
Suyang mengalah, sampaikan pesanku pada P. Onyeong besok pagi, katakan padanya untuk menghentikan pencarian terhadap anggota keluarga Kim Jong Seo. Juga sebarkan gosip kalau mereka bunuh diri.
Shin Myun: Baik.
Berita kapal tenggelam itu juga sampai ke kediaman Putri. Jung Jong dan P. Kyung Hye terkejut mendengarnya. Eun Geum membenarkan, kalau kapalnya benar2 sudah tenggelam.
Jung Jong: Bagaimana dengan Seung Yoo? Bagaimana dengan orang2 di kapal itu? Eun Geum berkata seluruh penumpang tidak ada yang selamat. Jung Jong tidak tahan, ia memalingkan badannya. Bagaimana bisa.. bagaimana kapal sekokoh itu bisa.. Jung Jong susah payah menahan tangisnya. P. Kyung Hye juga ikut sedih.
Ada tamu untuk Jung Jong, ternyata Shin Myun. Jung Jong dingin menyambutnya. Kudengar Seung Yoo sudah meninggal. Benarkah? Shin Myun diam saja. Jung Jong marah, brengsek. Kau tahu mengenai ini?
P. Kyung Hye keluar dan marah, beraninya kau menginjakkan kaki kotormu kesini? Banyak orang di kediaman ini yang sudah kau bunuh. Bagaimana kau bisa berdiri disana tanpa malu? Jangan pernah menginjakkan kakimu kesini lagi. P. Kyung Hye masuk ke dalam rumah dengan marah.
Jung Jong minta Shin Myun pulang. Shin Myun berkata tidak lama lagi adalah pernikahannya, seperti pernikahanmu dulu, jadilah Hu Haengku kali ini. Aku datang minta tolong. Dari semua temanku, hanya tinggal kau, Jong.
Jung Jong ingat rencana pemberontakan P. Geum Sung, yaitu saat hari pernikahan Se Ryung. Jong minta Shin Myun cari orang lain.
Shin Myun: Aku akan menunggumu.
Malamnya, P. Kyung Hye gelisah, ia memanggil Eun Geum dan tanya apa ada berita dari Raja. Terdengar jawaban seorang pria, belum ada berita. Jadi tolong istirahat saja. P. Kyung Hye kaget, siapa itu. Pintu kamarnya dibuka dari luar, ternyata Jong.
Jung Jong: Tidak akan ada berita dari istana di tengah malam seperti ini. Jika ada aku pasti akan mengatakan-nya padamu. Jadi tenanglah dan tidurlah sebentar.
P. Kyung Hye heran kenapa Jung Jong ada disini. Jung Jong berkata ia sengaja minta semua pelayan pergi dan istirahat. Ia akan menjaga tempat ini dengan baik. Jung Jong menenangkan Putri, jangan cemas dan istirahat saja. Lalu ia menutup pintu dari luar.
P. Kyung Hye mulai bisa merasakan kesedihan Jong, ia tanya apa ini karena masalah Kim Jikgang, sehingga kau tidak bisa tidur? Jung Jong menjawab dari luar, aku benar2 tidak ingin memikirkan itu, tapi orang itu.. terus saja muncul di depanku. Jong terisak.
Sebenarnya Orang yang ditangisi Jong kondisinya tidak terlalu buruk. Seung Yoo mulai sadar dan saat membuka mata... samar-samar.. Terlihat kumpulan gisaeng cantik mengamatinya.
Ini melegakan, dia sudah membuka matanya. Dia benar2 tampan. Sungguh. Ini bagus kalau kita tidak harus menyiapkan penguburan. Dilihat dari manapun, wajahnya benar2 suatu mahakarya. Apa anda sudah sadar, Tuan Muda?
Chohi kesal dan mengusir gisaeng2 itu, kalian semua, keluar. No Geol langsung mendekati Seung Yoo, aigoo.. hyungnim, apa kau baik2 saja? Aku boleh memanggilmu Kakak?
Seung Yoo menanyakan tempat ini pada Seok Ju. Seok Ju menjelaskan kalau ini adalah gibang dekat pelabuhan Mapo, tempat ini aman, jangan khawatir. Seok Ju minta Seung Yoo istirahat saja dulu, jangan kemana-mana. Lukamu lebih dalam dari yang kukira. Jangan kemanapun sampai lukamu sembuh. Kita bertiga.. kita tidak ada lagi di dunia ini.
Shin Myun menghadap Suyang, ia ingin menunda pernikahan hanya untuk beberapa hari. Suyang merasa tidak enak, apalagi pada ayah Shin Myun.
Shin Myun: Saya akan bicara pada Ayah, tolong penuhi keinginan saya.
Yeo Ri kaget saat melihat Se Ryung duduk di luar kamarnya, Nona, kapan anda keluar kamar? Yeo Ri mengantar Se Ryung menemui Lady Yoon.
Ibu berkata kalau Shin Myun mencemaskan Se Ryung dan bahkan bersedia menunda pernikahan sampai Se Ryung siap. Shin Myun sudah mengatakan ini pada Ayahmu dan dia sendiri yang akan meyakinkan keluarganya.
Lady Yoon: Jangan pikirkan masa lalu lagi. Semua orang sudah berpikir kalau kau dan Petugas Shin akan menjadi suami-istri.
Se Ryung tidak mempedulikan kata2 ibunya, saya harus pergi ke satu tempat sebentar. Lady Yoon melarang, tubuhmu masih lemah. Tapi melihat ekspresi wajah Se Ryung, ia menghela nafas. Lakukan sesukamu. Kapan kau pernah mematuhi ibumu?
Se Ryung ke kuil bersama Yeo Ri. Tapi kaget saat mendengar dari dua biksu kecil itu kalau Ah Kang dan ibunya tiba-tiba menghilang. Dua biksu kecil itu tidak tahu kemana mereka pergi.
Seung Yoo mengganti perban di perutnya, lalu pakai baju. Ia keluar dan melihat daerah sekitar. Seung Yoo tidak mengikuti perintah Seok Ju untuk istirahat.
Se Ryung bergegas pergi ke kantor Shin Myun. Se Ryung langsung marah2 dan menuduh Shin Myun yang memindahkan mereka.
Se Ryung: Kemana kau mengirim mereka? Anak kecil itu dan wanita lemah.. ke kediaman pejabat berjasa mana kau mengirim mereka? Kenapa kau tidak menjawabnya? Apa mungkin mereka ke kediaman Petugas Shin?
Shin Myun: Apa aku ini orang seperti itu di matamu?
Se Ryung: Untuk orang yang sudah membunuh teman baik beserta ayahnya, bagaimana aku bisa menganggapnya orang yang baik? (Ouch..pedes juga..)
Shin Myun tersinggung. Ia jalan mendekat dan menarik Se Ryung. Se Ryung protes, tapi Shin Myun tidak peduli. Diam dan ikut aku. Shin Myun keluar kantor, siapkan kuda! Shin Myun menaikkan Se Ryung ke atas kuda, lalu ia juga naik dan memacu kudanya. Yeo Ri panik, nona! nona.
Langkahnya membawa Seung Yoo ke depan kediaman lamanya. Rumahnya sudah disegel. Seung Yoo tiba-tiba mendengar suara anggota keluarganya. Suara ayahnya, lalu kakak ipar, suara Ah Kang yang manja. Seung Yoo melihat seorang wanita jalan bersama putrinya di depan rumah itu dan mengira itu Ah Kang. Ia lari mendekat, ternyata bukan. Seung Yoo tertegun.
Shin Myun menghentikan kuda di satu tempat. Ia turun. Se Ryung juga bergegas turun dan menampar Shin Myun. Shin Myun masih menarik tangan Se Ryung, tapi langsung dikibaskan, jangan pernah menyentuhku lagi.
Se Ryung berbalik dan terkejut, ada Lady Ryu dan Ah Kang di depannya. Lady Ryu tersenyum, Agassi, kapan kau datang? Se Ryung menoleh ke arah Shin Myun, tapi Shin Myun sudah menghilang. Se Ryung duduk di dalam dan Ah Kang memberikan teh untuknya. Se Ryung membelai kepala Ah Kang.
Lady Ryu datang dan berkata ia mendengar kalau Se Ryung tidak sehat, jadi ia merasa cemas. Se Ryung heran darimana Lady Ryu tahu kalau ia sakit. Lady Ryu berkata dari seorang pria yang tidak dikenal. Ia berkata adalah teman lama adik iparnya. Dia yang mengatakannya pada saya. Pria itu juga mencarikan tempat tinggal untuk mereka dan tidak pernah menemui mereka secara langsung. Semua mulai dari makanan dan baju juga disediakan oleh orang itu.
Lady Ryu: Agassi, apa anda mengenalnya? Se Ryung mengangguk, Ya.
Lady Ryu terlihat lega, saya seharusnya berterima kasih secara pribadi padanya, tapi sepertinya ia sibuk. Tolong katakan rasa terima kasih saya padanya. Almarhum Ayah mertua dan adik ipar juga pasti akan merasa berterima kasih padanya. Se Ryung mengangguk, baiklah.
Se Ryung keluar dari rumah itu dan melihat Shin Myun. Se Ryung agak kikuk, lalu membiarkan Shin Myun mengantarnya pulang.
Seung Yoo jalan ke satu tempat.
Shin Myun mengantar Se Ryung pulang. Se Ryung berkata kalau Lady Ryu berterima kasih pada Shin Myun.
Shin Myun: Jika ia tahu kalau orang itu aku, dia akan memakiku sebagai munafik dan meludahiku. Se Ryung minta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Kalau kau mengatakan padaku sebelumnya..
Shin Myun: Apa kau akan mempercayaiku? Kau mengira aku mengirim mereka ke satu tempat untuk dibunuh, kau pasti ketakutan. Di mata Agassi, aku adalah orang seperti itu. Alasan mengapa aku mengambil pilihan itu juga tidak ingin kau dengar. Dengan darah dingin aku membunuh temanku sendiri, dan orang yang tidak tahu malu yang tidak tahu apa sakit itu.. itu yang kau pikirkan, ya kan?
Se Ryung berbalik, aku masuk ke dalam dulu. Shin Myun tiba2 teriak, berapa lama lagi? Berapa lama aku harus menunggu sampai kau berpaling dan melihatku? pemandangan punggungmu saat kau jalan pergi sangat melukaiku. Apa kau tahu itu?
Se Ryung terkejut, tapi tetap tidak tersentuh. Kumohon, pergilah. Se Ryung jalan masuk dan Shin Myun mengejarnya. Shin Myun menarik Se Ryung dan memaksa memeluknya. Se Ryung kaget tapi tidak bisa melepaskan diri. Ada orang lain yang mendengar semua pembicaraan keduanya. It's Seung Yoo. Do u see anger beneath his cool face?
Seung Yoo berdiri di depan kediaman Suyang, ia memandang tajam pintu rumah Suyang. Tangannya mengepal karena menahan marah dan dendam. Lalu mendengar ada orang datang. Seung Yoo sembunyi. Ternyata Shin Myun, ia mengantar Se Ryung pulang.
Se Ryung menyampaikan ucapan terima kasih dari Lady Ryu. Shin Myun merasa Lady Ryu pasti marah jika tahu kalau ini perbuatan Shin Myun.
Setelah itu, Shin Myun sibuk mengasihani diri sendiri, kalau Se Ryung hanya menganggapnya pria berdarah dingin yang sanggup membunuh teman baiknya sendiri. Se Ryung bahkan tidak ingin mendengar alasan Shin Myun. Se Ryung tidak menanggapi dan akan masuk ke dalam. Shin Myun minta kepastian, sampai berapa lama ia harus menunggu. Karena sikap dingin Se Ryung membuatnya sakit hati. Se Ryung minta Shin Myun pulang. Shin Myun justru menarik Se Ryung dan memeluknya dengan paksa.
Seung Yoo melihat dan mendengar semuanya. Ia kaget dan marah. Seung Yoo memalingkan mukanya. Seung Yoo tidak tahan dan pergi dari situ.
Se Ryung melepaskan diri dari Shin Myun. Ia marah, lepaskan aku! Meskipun kita bertunangan, tapi bagaimana kau bisa bertindak seperti itu? Jangan mimpi kalau kau merasa bisa mendapatkan hatiku.
Shin Myun: Agassi, kau akan menghabiskan sisa hidupmu bersamaku. Aku akan mendapatkan hatimu secara perlahan. Shin Myun pergi dan Se Ryung terlihat marah.
Seung Yoo jalan dengan perasaan campur aduk. Ia mengingat semua hubungan antara Shin Myun dan Se Ryung. Saat Jung Jong berkata kalau Shin Myun akan dijodohkan dengan putri P. Suyang. Shin Myun yang tidak berani memandang mata Seung Yoo saat ditahanan.
Se Ryung juga merenung, ia seperti mencerna kata2 Shin Myun, kalau sepanjang sisa hidupnya nanti akan dihabiskan bersama Shin Myun (a nightmare ever..) Yeo Ri lari2 menemui Se Ryung, Tuan Besar sudah menunggu Nona.
P. Suyang menemui Se Ryung, ia ingin tahu apa Se Ryung yang mengambil anggota keluarga Kim Jong Seo? Apa kau tidak tahu kalau itu melanggar hukum? Bagaimana kau bisa melakukan hal seberani itu?
Se Ryung: Bukan saja mereka masuk ke dalam kediaman musuh yang membunuh keluarga mereka, para wanita malang ini juga harus hidup sebagai budak. Apa itu hukum negeri ini? Kita seharusnya tidak mematuhi hukum sekejam ini.
P. Suyang kaget, sekarang kau... Apa kau mencoba berdiskusi masalah politik dengan ayahmu?
Se Ryung: Ini bukan tentang politik. Saya hanya bicara tentang melakukan hal yang benar.
P. Suyang menghela nafas, ia tidak bisa menjawab untuk beberapa saat. Lalu berkata kalau kelak, Se Ryung akan mengerti kalau pilihan ayahmu ini adalah pilihan yang benar untukmu dan keluarga kita. Saat waktu itu tiba, pikirkanlah lagi.
Se Ryung: Jika salah saat ini, bagaimana bisa menjadi benar di masa mendatang?
P. Suyang benar-benar terpukul. Satu demi satu, kata-kata dinginmu menusuk hati ayahmu dengan menyakitkan. Sebagai kepala dari keluarga ini, jika aku tidak bisa memenangkan hati anakku, bagaimana aku bisa menjadi ayah yang baik?
Se Ryung diam saja. Sama sekali tidak tampak menyesal dengan kata-katanya.
P. Suyang berdiri dan jalan keluar dari kamar putrinya.
Seung Yoo jalan terus, ia tiba di gerbang tempat mayat ayahnya digantung. Ayah.. Seung Yoo masih sedih dengan peristiwa ini.
Seung Yoo mendekati pedagang, aku harus tanya sesuatu. Pedagang itu heran, apa? Seung Yoo tanya apa yang terjadi dengan kepala-kepala yang ada disini? Pedagang itu berkata karena itu adalah kepala penjahat, tidak ada orang yang berani mengurusnya. Kudengar kepala2 itu dilempar ke padang belantara dan dimakan oleh binatang liar.
Seung Yoo syok. Itu adalah kepala ayah dan kakaknya. Ia jalan pergi dengan menahan tangis. Tiba-tiba ada seorang anak perempuan memanggil Paman! Seung Yoo menoleh, ia melihat anak perempuan menyambut pamannya lalu mereka masuk rumah. Seung Yoo teringat saat Ah Kang lari ke gendongannya, Paman! Kenapa kau baru pulang sekarang? Apa kau tidak merindukanku sama sekali?
No Geol mengeluh, ia lapor ke Seok Ju kalau kakak itu sudah pergi. Benar2 tidak tahu terima kasih.
Diluar, Muyeong merayu para pria, Tuan.. ayo masuk dan lihatlah. Gadis2 kami sangat ramah. Tapi mereka menolaknya, lupakan saja.
Muyeong heran, lalu mengecek wajahnya. Apa ada yang aneh dengan riasanku? Muyeong melihat kaca dan terkejut karena menangkap bayangan beberapa preman di belakangnya. Preman itu kiriman Gong Chil Gu, apa kabar pria bunga? (Pria tapi cantik).
Mu Yeong mendelik pada mereka. Preman itu menggodanya, aigoo.. sekarang dia bisa ketakutan seperti wanita. Kudengar Jo Seok Ju sudah kembali hidup2. Dimana dia? Jangan bilang ia sembunyi dibawah rokmu.
Muyeong mengambil pisau dan mengancam mereka, jangan mendekat. Preman itu geli dan menunjukkan pedang mereka. Muyeong langsung lari.
Di dalam, Cho Hi sedang mencampur anggur dengan air. Seok Ju heran, kenapa kau mencampurnya? Cho Hi berkata orang mabuk tidak akan bisa membedakan antara air dan anggur, uang yang harus disetor ke Gong Chil Gu jumlahnya tidak sedikit. Muyeong datang dengan berlari, Eonni, anak buah Gong Chil Gu datang mencari orabeoni.
Seok Ju kesal dan ingin keluar menghadapi mereka. Tapi Cho Hi menahannya, kau diam saja. Aku tidak akan membiarkan Bing Ok Gwan rusak lagi.
Cho Hi keluar diikuti Muyeong, apa yang kalian lakukan? Preman itu memberi salam, Chohi noonim, kudengar Jo Seok Ju dan anjing2nya sembunyi disini. Chil Gu hyungnim marah sekali. Cho Hi menyangkal, untuk apa Seok Ju ada disini. Jangan mengganggu bisnisku. Pergilah.
Preman itu tahu tidak ada gunanya bicara, salah seorang dari mereka langsung menarik Soaeng dan mengarahkan pedang ke lehernya. Ia teriak, Jo Seok Ju! Jangan sembunyi seperti pengecut. Tunjukkan dirimu.
Seung Yoo pulang, ia jalan di tengah kekacauan itu, sama sekali tidak berekspresi dan peduli. Preman itu kaget, siapa kau? Aku belum pernah lihat wajahmu sebelumnya.
Cho Hi tampak mulai cemas. Preman 1 mengarahkan pedang ke muka Seung Yoo. Apa kau salah satu yang datang bersama Jo Seok Ju? Dimana dia? Seung Yoo tidak menjawab.
Preman 1 menyerangnya. Seung Yoo dengan kecepatan yang sulit ditangkap mata, merebut pedang preman 1 dan mengalahkan orang itu. Semua kaget.
Preman lain segera melepas Soaeng dan menyerang Seung Yoo. Tapi Seung Yoo bagai mesin pembunuh, ia menjatuhkan mereka satu persatu, sampai orang terakhir.
Seung Yoo hampir membantai orang itu, untung Seok Ju muncul dan menahan pedang Seung Yoo dengan sarung pedangnya. Pandangan Seok Ju terlihat cemas pada Seung Yoo. Anak buah Chul gu melarikan diri.
Seok Ju dan Chohi bicara pribadi dengan Seung Yoo. Seok Ju berkata Seung Yoo gila, dengan membunuh mereka semua apa kemarahanmu bisa lenyap? Orang seperti apa kau ini? Siapa namamu? Apa kau punya nama?
Seung Yoo: Tidak. Aku tidak punya nama.
Seok Ju menghela nafas, kenapa kau kembali? Seung Yoo mengaku tidak punya tujuan. Cho Hi menyukai keterusterangan Seung Yoo. Ia menawarkan tempat tinggal, tapi jangan berpikir bisa makan dan minum gratis disini. Kau sepertinya pendekar pedang tangguh, kau bisa menjaga gadis2 kami untuk membayar makananmu. Seung Yoo mengerti.
Seok Ju tidak percaya, apa Chohi mau Seung Yoo terus menggunakan senjata. Chohi tidak peduli, kalau tidak mau pergi saja.
Seung Yoo: Aku harus melakukan sesuatu disiang hari.
ChoHi: Tidur siang hari, menjual senyuman di malam hari, ini yang kami lakukan. Apapun yang terjadi, kau tidak boleh menghunus pedangmu. Pekerjaanmu hanya menjaga Bing Ok Gwan dan para gisaeng. Seung Yoo keluar.
No Geol langsung merayunya, kakak aku juga tidak punya tujuan, terima aku ya.. Soaeng langsung merangkul lengan Seung Yoo, karena kau sudah menyelamatkanku, kau adalah milikku. Seung Yoo mana peduli. Ia jalan pergi.
Soaeng dan No Geol menghela nafas, dia dingin sekali.
Anak buah Gong Chil Gu berusaha minta ampun, tapi Chil Gu tidak peduli dan memukulinya. Ia marah sekali karena anak buahnya tidak bisa membawa Seok Ju padanya. Preman itu mohon maaf, tapi Seok Ju tidak sendirian. Saat Seok Ju hyungnim kembali dia..
Chil Gu ngamuk besar, apa? Siapa? Seok Ju hyungnim? Siapa hyungnim-mu? Chil Gu memukuli preman itu sampai babak belur. Chil Gu jadi ingin tahu siapa yang sudah dibawa Seok Ju.
Preman 1: Dia tidak punya takut dan seperti pria gila.
Chil Gu: Menarik, sangat menarik.
Seung Yoo masuk kamar dan mengingat kata2 Se Ryung, namaku Lee Se Ryung, kau harus kembali hidup-hidup dan membiarkanku mati di tanganmu. Aku akan menunggu hari dimana aku akan mati di tangan Guru.
Se Ryung juga merenungkan kata2 ayahnya, kalau kelak ia akan mengerti pilihan ayahnya. Lalu ancaman Seung Yoo, aku akan membunuhmu dan ayahmu dengan tanganku sendiri.
Saat berita tentang tenggelamnya kapal yang mengangkut Seung Yoo. Paginya, Se Ryung menghadap ibunya. Lady Yoon mengatakan kalau pernikahannya ditunda. Tapi P. Suyang tidak bisa menundanya terlalu lama.
Lady Yoon: Se Ryung, sebagai ibumu kuharap kau bisa menenangkan pikiranmu, dan menjadi istri yang baik yang bisa mendukung suaminya. Se Ryung tidak menjawab.
Lady Yoon menghela nafas dan minta Se Ryung menghadap P. Kyung Hye untuk menyampaikan penundaan jadwal pernikahan-nya. Se Ryung mengangguk, ya.
P. Geum Sung juga bertemu Putri dan Jung Jong. Ia berkata kalau pernikahan Se Ryung sudah ditetapkan tanggalnya. Jung Jong masih ragu apa memang harus memanfaatkan pernikahan ini.
P. Geum Sung menjelaskan, saat ini kita bahkan tidak bisa memasuki istana dengan bebas. Kita mungkin tidak akan memiliki kesempatan lagi. Kita perlu bantuan Pangeran Pendamping.
P. Geum Sung: Kudengar calon suami Se Ryung, Shin Myun adalah teman baikmu, ya kan? Jung Jong sedikit tidak enak, ya benar tapi..
P. Geum Sung: Bukankah dia memintamu jadi Hu Haeng-nya? (Hu Haeng = Best Man for Groom) Jung Jong mengiyakan tapi ia sudah menolaknya.
P. Geum Sung marah, kenapa ditolak? Kau harus menerima undangannya sebagai Hu Haeng. Jung Jong masih belum mengerti.
P. Geum Sung minta dayang membuka pintu. Lalu menunjukkan tiga pria berseragam pelayan duduk di lantai. P. Geum Sung minta Jung Jong membawa tiga pria itu saat menjadi Hu Haeng Shin Myun. Mereka adalah anggota Chong Tong Wi elit yang menyamar menjadi pembawa tanduku. Jung Jong kaget, ia bertukar pandang dengan Putri.
Se Ryung bertemu P. Geum Sung di jalan. Ia memberi salam. P. Geum Sung tanya apa Se Ryung akan ketemu Putri. Se Ryung membenarkan. P. Geum Sung dengan dingin mengucapkan selamat atas pernikahan Se Ryung. Se Ryung hanya membungkuk, lalu jalan pergi.
P. Geum Sung membagi tugas. Ia akan bertemu Pemimpin Chong Tong Wi, Park Hong Su. Lalu menyuruh dua tentara lain untuk mengamati pergerakan di kediaman Suyang, satu lagi mengawasi Gibang Cheong Pung Gwan. (Ada fenomena menarik di jaman Joseon, hampir semua pergerakan politik berawal dari Gibang. Cheong Pung Gwan vs Bing Ok Gwan)
Se Ryung menghadap Putri. Ia memberi hormat dengan resmi. Se ryung berkata kalau tanggal pernikahannya sudah ditentukan. Putri tahu, kau dan aku sama sekarang. Kita sama-sama dipaksa masuk dalam pernikahan yang tidak kita inginkan.
P. Kyung Hye: Ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu. Putri mengeluarkan sebuah kantung dan meletakkan di meja. Beberapa waktu lalu, Jong Hak Jikgang Kim Seung Yoo mengirimkan cincin ini untukku.
Se Ryung kaget dan suara putri sedikit gemetar, tapi cincin ini bukan ditujukan untukku, tapi untukmu. Aku tidak bisa menyimpannya lagi. Se Ryung terharu. P. Kyung Hye menahan tangisnya, ini kuberikan padamu sebagai hadiah terakhirku.
Se Ryung dengan hati-hati mengambil kantung cincin itu, ia menangis tanpa suara. Se Ryung jalan keluar, ia mengeluarkan garakji itu dari kantung, lalu perlahan mengenakannya di jarinya. Se Ryung langsung menyukainya. Setelah Se Ryung pergi, Jung Jong berkata ia tahu ini tidak mudah.
Hubungan Putri dengan Nona Se ryung sangat dekat. Putri berkata harus menghapus Se ryung dari dalam hatinya.
Jung Jong: Aku.. aku tidak bisa melakukannya. Seung Yoo meninggal dengan tragis. Aku tidak bisa membiarkan Myun juga.. P. Kyung Hye: Jika aku bisa melindungi Yang Mulia, aku siap mengorbankan nyawaku. Kau harus mengubah pendirianmu.
Eun Geum menemui Shin Myun untuk menyampaikan pesan dari Pangeran Pendamping.
Shin Myun: Ada apa?
Eun Geum: Pangeran sudah setuju untuk menjadi Hu Haeng anda. Shin Myun senang sekali, apa benar Jong mengatakan itu? Eun Geum membenarkan dan pergi. Shin Myun tidak tahu rencana Jung Jong, ia tersenyum lebar. Kasihan juga, senyumnya polos sekali.
Salah satu Prajurit Chong Tong Wi yang bertugas mengamati Cheong Pung Gwan ternyata tidak benar2 setia. Ia menemui Han Myung Hoe. Han tanya apa P. Geum Sung sudah memiliki rencana detil. Pria itu membenarkan.
Han: Kapan dan dimana pemberontakan-nya terjadi? Prajurit itu diam.
Han tersenyum, Mae Hyang.. Mae Hyang mengerti dan membuka kotak, isinya uang dalam jumlah banyak.
Prajurit: Pemberontakan akan terjadi saat pernikahan putri P. Suyang. Han Myung Hoe langsung lapor ke Suyang. Suyang kaget, saat pernikahan Se Ryung?
Han: Orang yang menyamar sebagai Hu Haeng Petugas Shin akan membunuh Anda. Suyang tersenyum, ini memang Geum Sung. Han berkata kalau P. Kyung Hye dan Pangeran Pendamping juga terlibat dalam konspirasi ini.
Suyang akan memanfaatkan ini untuk menyapu habis mereka, tapi belum ada bukti cukup untuk menuduh mereka, jadi biarkan saja dulu.
Han: Saya cemas kalau di hari pernikahan Nona Se Ryung harus menumpahkan banyak darah. Suyang memerintah untuk menahan tamu yang ingin mencoba menghancurkan hari bahagia itu dan kita akan melakukan upacara dengan tenang.
Suyang minta Han Myung Hoe merahasiakan ini dari Shin Suk Joo. Han mengerti.
Cho Hi memberikan pesan pada Seung Yoo dan No Geol, ingat kalian hanya memegang pedang seperti itu. Kalian tidak boleh menghunusnya. No Geol tidak mengerti, para pemabuk menghunus pedang seperti memegang sumpit saja, tapi kau mau kami berdiri diam dan kena pedang?
Cho Hi: Apa kalian pikir pekerjaan ini mudah? Saat kau menghunus pedang disini, saat itu bisnis ini akan berakhir. No Geol kesal, ini benar-benar..
Cho Hi menatap tajam Seung Yoo, dengar baik-baik. Tidak peduli itu pedang atau sendok yang mengarah padamu. Tanpa perintahku, kau tetap di posisimu apapun yang terjadi. Apa kau mengerti? Kau mengerti? Seung Yoo mengangguk.
Seok Ju dan Cho Hi minum bersama. Seok Ju berkata apa yang dilakukan Chohi itu sia-sia saja. Cho hi merasa ia benar, tunggu saja.
Seok Ju berkata kalau kebencian Seung Yoo jauh lebih dalam dibanding aku. Cho Hi lebih mencemaskan Gong Chil Gu. Ia minta Seok Ju menyingkir dulu untuk sementara. Seok Ju justru ingin menunggu Gong Chil Gu.
Malamnya, Seung Yoo dan No Geol mulai kerja sebagai bodyguard. Seung Yoo seperti biasa berdiri diam bagai patung, tanpa ekspresi.
Di meja ada beberapa bangsawan yang senang2 dengan gisaeng2. Salah satu bangsawan ingin merangkul Soaeng, tapi Soaeng melepaskannya. Anak ini masih belum rela jadi gisaeng sepertinya. Mata Soaeng tidak pernah lepas dari Seung Yoo. Ini membuat bangsawan itu tersinggung. Ia teriak memanggil Seung Yoo, kesini kau! ayo minum. Seung Yoo tidak beranjak, hanya melirik saja.
Cho Hi berusaha menenangkan bangsawan itu, dia masih baru dan ini pertama kalinya kerja. Orabeoni, tolong mengerti. Bangsawan itu sudah sedikit mabuk dan merasa kesal, benarkah? Kalau begitu aku yang akan menuang arak untuknya. Ia membawa cawan arak dan mendekati Seung Yoo, ini ambil ini. Seung Yoo tidak bergerak.
Bangsawan itu kesal dan menyiram wajah Seung Yoo! Iri dia kalah cakep hahaha.. Semua kaget. Tapi Seung Yoo hanya diam saja. Bangsawan itu tertawa, aigoo.. pasti menyegarkan. Melihat Seung Yoo tidak bereaksi, bangsawan itu terpancing lagi.
Temannya juga melempar cawan arak ke kepala Seung Yoo. Lalu bengsawan gila itu melempar pisau, kita lihat apa kau tidak akan menghindar. Pisau dilempar dan semua teriak kaget. Tapi Seung yoo tetap berdiri diam. Pisau itu menancap di tiang hanya beberapa cm dari kepalanya.
No Geol syok melihatnya. Seung Yoo masih tidak bergerak! Ini membuat bangsawan itu murka. Ia mencabut pisaunya dan mengacung-acungkan-nya di depan Seung Yoo. Ok, it's enough. Seung Yoo juga sudah muak, dengan kecepatan yang mencengangkan Seung Yoo merebut pisau pria itu dan memukulnya. Pria itu terjatuh dengan hidung berdarah.
Semua terperanjat. Tapi Muyeong dan Soaeng langsung terpesona haha. Pria itu bangun sambil marah2, kau tidak tahu siapa aku? Aku tidak akan membiarkan ini. Ia pergi bersama teman2nya.
No Geol tampak kagum, ia teriak hei bayar dulu sebelum pergi.
Shin Suk Joo menemui Shin Myun dan mengatakan kalau tanggal pernikahannya sudah diatur ulang. Apa kau masih merasa tidak enak tentang pernikahanmu dengan putri P. Suyang? Shin Myun: Tidak lagi. Ayah, mengapa Ayah sangat tertarik dengan pernikahan ini? Shin Myun ingin tahu, Apa pendapat ayahnya tentang P. Suyang?
Shin Suk Joo: Suyang Dae Gun tidak malu-malu untuk menumpahkan darah dan ia akan menjadi monarki yang kuat. Kalau ia menjalankan negeri ini. Tapi, selama transisi ini, jika perlu ia bahkan akan menyingkirkan sekutunya tanpa ragu. Kau harus membuktikan kesetiaan totalmu pada Suyang Dae Gun. Shin Myun membungkuk.
Seung Yoo teringat kakak ipar dan Ah Kang. Ia pergi ke kantor Shin Myun dan tanya pada penjaga mengenai wanita dan anak2 yang ditangkap selama pemberontakan, apa yang terjadi pada mereka. Penjaga itu heran, kenapa kau tanya?
Seung Yoo: Ada wanita yang kukenal. Penjaga itu tidak curiga dan tidak kenal wajah Seung Yoo, mereka semua kerja di kediaman pejabat yang berjasa.
Seung Yoo heran tapi ia diusir karena Shin Myun akan keluar. Seung Yoo jalan pergi sambil menutup wajahnya. Ia melihat Shin Myun mengantar ayahnya pergi. Setelah itu, penjaga membicarakan Shin Myun yang akan menikah dengan Putri P. Suyang dan kemungkinan Shin Myun jadi Pangeran Pendamping.
Seung Yoo jadi teringat lagi adegan Shin Myun memeluk paksa Se Ryung. Seung Yoo kesal dengan Se Ryung tapi tidak rela Se Ryung menikah dengan Shin Myun haha yeah it's complicated.
Seung Yoo pergi ke salah satu kediaman pejabat dan tanya pada seorang pelayan wanita, apa ada anggota keluarga kriminal dari pemberontakan yang baru saja terjadi tinggal di rumah ini. Wanita itu terkejut, kenapa kau tanya? Itu aku. Wanita itu menahan tangis, di kediaman musuh yang membunuh suamiku dengan brutal, aku bahkan tidak bisa mati atau hidup... Seung Yoo mengerti sekali perasaan wanita itu, ia tanya apa dia tahu dimana keluarga Kim Jong Seo. Wanita itu membawa Seung Yoo ke kediaman P. Onyeong dan menemukannya dengan seorang pelayan lain.
Dari pelayan P. Onyeong, Seung Yoo mendengar kalau Lady Ryu dan Ah Kang sudah mati bunuh diri. Seung Yoo kaget. Wanita itu menjelaskan, waktu itu anak itu sakit parah dan akhirnya mereka mati bersama.
Seung Yoo terpukul, tolong pikirkan lagi, apa itu benar2 menantu Kim Jong Seo? Wanita itu memastikannya, kenapa aku harus bohong tentang itu? Kau lebih baik tidak tanya padaku.
Seung Yoo berkata kalau wanita itu bukan orang seperti itu. Pelayan itu kesal, kau pergi saja. Lalu masuk dan menutup pintu. Seung Yoo masih tidak percaya, ia menggedor-gedor pintu.
Pelayan P. Onyeong keluar sambil membawa pentungan, mereka melempar Seung Yoo pergi, dasar berandal. Seung Yoo ditendang dan dipukuli mereka.
P. Onyeong pulang dan ingin tahu ada apa. Tapi untungnya ia percaya saat pelayan berkata hanya orang gila saja. P. Onyeong tidak melihatnya lagi dan jalan masuk. Coba kalau lihat, Seung Yoo pasti ketahuan.
Seung Yoo jalan perlahan, ia syok. Seung Yoo duduk di pinggir jalan sambil menangis sampai sore.
No Geol tanya mengenai hubungan Seok Ju dan Gong Chil Gu pada Myeong.
Muyeong menjelaskan: Sebenarnya Gong Chil Gu adalah tangan kanan Seok Ju orabeoni. No Geol terpesona dengan Muyeong, ia ingin tahu bagaimana bisa seperti ini.
Muyeong berkata seperti anjing yang menggigit tuan yang membesarkannya. Muyeong berkata kalau Seok ju bukan orang yang mudah dikalahkan. Untuk mengalahkan Orabeoni, Gong Chil Gu harus memancingnya dengan menyandera Chohi onnie.
No Geol: Benar2 orang rendahan, memancing musuh dengan menyandera wanita yang dicintainya?
Seung yoo pulang dan mendengar kata2 No Geol dan Muyeong. Ia seperti mendapat ide. Seung Yoo pergi ke kamarnya dan merenung, memikirkan semua yang sudah terjadi, kisah cintanya dengan Se Ryung, kematian keluarganya, penghianatan temannya. Lalu kata2 No Geol, memancing musuh dengan wanita yang ia cintai.
Seung Yoo melampiaskan kemarahan-nya dengan berlatih pedang malam-malam. Seung Yoo menyiram air dingin untuk membersihkan badan selesai latihan, Seung Yoo sudah bertekad melakukan sesuatu. Paginya, Seung Yoo menghilang lagi. Soaeng tidak bisa menemukannya di kamar.
Se Ryung memandangi garakjinya dengan penuh cinta. Yeo Ri mengeluh, Nona, dia sudah pergi, tolong lupakan dia.
Shin Myun menemui Jong. Shin Myun tersenyum, kukira kau tidak mau jadi Hu Haengku.
Jung Jong: Sebenarnya, aku tidak mau karena orang itu yang sudah terkubur dalam di hatiku. Jung Jong menatap Shin Myun tajam, sebenarnya dia adalah kekasih pria itu. Apa kau benar2 tidak peduli? Shin Myun janji akan mencintai wanita itu, dengan cara itu aku bisa membayar kesalahanku sepanjang hidupku. Aku juga sudah jadi orang jahat di mata semua orang. Shin Myun jalan pergi dan Jung Jong mengantarnya dengan wajah sedih.
P. Kyung Hye keluar dan tanya apa Jung Jong berubah pikiran. Jung Jong menghela nafas, aku merasa sangat sedih untuk teman-temanku. Orang ini dan orang itu, dan diriku sendiri. Kenapa kami bisa berakhir disini?
Jung Jong menatap P. Kyung Hye, tapi.. kesetiaanku ada untuk Yang Mulia Raja dan Tuan Putri. Jangan cemas.
Seung Yoo mengamati kediaman Suyang. Se Ryung jalan keluar. Seung Yoo megamatinya lalu akan mengikuti Se Ryung. Tapi ia melihat Shin Myun datang. Seung Yoo sembunyi.
Shin Myun ingin menemui Se Ryung. Tapi Yeo Ri berkata kalau Se Ryung pergi berdoa di kuil. Yeo Ri melihat bungkusan di tangan Shin Myun. Ia tanya apa Shin Myun ingin menitipkan sesuatu untuk Se Ryung. Shin Myun tanya dimana lokasi kuilnya. Se Ryung tidak langsung ke kuil. Ia jalan ke arah gibang dan mengenang pertemuannya dengan Seung Yoo. Seung Yoo juga mengikuti Se Ryung. Seung Yoo sebenarnya ingin menculik Se Ryung, tapi matanya ... berkata lain of course.
Shin Myun sudah tiba duluan di kuil. Ia mengeluarkan hadiah untuk Se Ryung. Shin Myun memberikan binyeo/tusuk konde untuk calon istrinya. Se Ryung jalan ke arah kuil. Jalan itu sepi sekali dan Seung Yoo mulai bersiap. Ia mengeluarkan tali dari balik bajunya. Siap menjerat Se Ryung. Tiba-tiba terdengar suara Shin Myun, Agassi.
Seung Yoo sembunyi lagi. Se Ryung heran melihat Shin myun. Shin myun memberikan binyeo untuk Se Ryung. Ini hanya barang kecil tapi mewakili isi hatiku. Se Ryung menerimanya dan berkata akan berdoa dulu.
Lokasi: Beopjusa Temple Se Ryung masuk ke dalam, ia meletakkan cincin di tumpukan batu harapan dan berdoa, aku akan memikirkan tempat ini sebagai tempat kau berada. Kumohon, istirahatlah dengan tenang. Seung Yoo ada di balik pohon, ia mengamati Se Ryung. Se Ryung pergi. Seung Yoo mendekati tumpukan batu dan mengambil cincin itu, ia terkejut. Seung Yoo mengenalinya. Seung Yoo ingat ia membeli cincin itu di pasar dan Jong menggodanya, itu untuk kekasihmu, ya kan? Seung Yoo tampak kesal sekarang.
Se Ryung tiba2 ingat saat Seung Yoo memeluknya di kuil ini. Ia berbalik ke arah tumpukan batu itu. Se Ryung tidak bisa menemukan cincinnya dan ia tampak bingung. Se Ryung mencari-cari cincin dan melihat Seung Yoo. Seung Yoo baru saja menghancurkan sebuah cincin, ia bernalik saat Se Ryung melihatnya. Se Ryung hanya melihat punggung Seung Yoo. Se Ryung teriak, aku tidak tahu siapa kau, tapi jika kau memiliki cincinku, tolong kembalikan. Seung Yoo bergegas pergi. Se Ryung menyusulnya dan berkata, bagiku, itu sangat berharga. Itu adalah satu-satunya peninggalan dari orang yang kucintai. Cincin2 itu lebih penting dari nyawaku.
Se Ryung: Tolong kembalikan cincin itu padaku.
Seung Yoo berhenti dan wajahnya terlihat penuh konflik. Tapi Seung Yoo mengeraskan hatinya dan pergi. Se ryung putus asa, ia menunduk dan kaget melihat pecahan cincinnya. Se Ryung memungut pecahan itu dengan hati-hati. Se Ryung jalan pulang bersama Shin Myun dan Seung Yoo mengamati keduanya.
Seung Yoo kembali ke Bing Ok Gwan, ia tidak mempedulikan teguran Cho hi dan Seok Ju karena datang terlambat. Seung Yoo tidak peduli dan minum-minum sendiri di rumahnya.
Paginya, Kediaman P. Suyang mulai sibuk. Para pelayan menghias dan menghidangkan makanan untuk upacara pernikahan.
Se Ryung memberi hormat pada ayah ibu disaksikan kedua adiknya. P. Suyang tersenyum, akhirnya hari ini adalah pernikahan putri tertua kita. Lady Yoon membenarkan.
P. Suyang: Sejak kau dilahirkan, aku sudah memikirkan hari ini lebih dari ratusan kali. Sebagai ayah, perasaanku campur aduk. Kumohon, hiduplah dengan bahagia saat kau pergi dari sisi ayahmu.
Se Ryung: Ya. Sung dan Se Jeong juga mengucapkan selamat tinggal. Kakak, hiduplah bahagia.
Jong juga akan menjemput Shin Myun. P. Kyung Hye tampak cemas, kumohon jaga dirimu. Jong tersenyum, ia heran, Sang Putri mencemaskan saya?
P. Kyung Hye: Ini bukan karena kau, Pangeran Pendamping. Aku mencemaskan Yang Mulia. Tolong jangan salah mengerti. Kau lebih baik segera berangkat sekarang. Jung Jong berbalik dan memandang Putri dengan tajam. Putri terkejut.
Jung Jong memeluk Putri dengan perlahan, tidak terhitung berapa kali saya ingin memeluk Putri di lengan saya. Tapi saya tidak akan berkata kalau saya bisa mati tanpa penyesalan. Saya pasti akan kembali hidup-hidup dan akan memeluk Putri sekali lagi.
P. Geum Sung memberikan briefing, saat pengantin wanita masuk, semua perhatian mengarah ke sana. Saat itulah kalian menyerang.
P. Geum Sung: Jika kita membunuh orang yang menjaga hyungnim seperti bayangan (Im Woon), maka yang lain akan lancar. Jong punya permintaan pada P. Geum Sung, jika mereka sukses, ia mohon untuk mengampuni Myun. P. Geum Sung kesal, tapi Jong berkata kalau tidak mengampuni Myun, ia tidak akan ikut.
P. Geum Sung: Baiklah.
Jong: Terima kasih. Jung Jong menjemput Shin Myun. Shin Myun memuji Jong, baju bagus memang membuat pria keren.
Shin Myun merasa senang, karena Jong bersedia jadi Hu Haeng-nya. Shin Myun berangkat ke kediaman Suyang dengan wajah bahagia.
P. Suyang juga minta Han Myung Hoe menangkap basah P. Geumsung. Tapi Han harus memastikan keselamatan keluarganya. Diluar, para pelayan sibuk menyiapkan diri. Mereka tidak menyadari kalau ada pelayan baru yang keren, Seung Yoo menyusup di dalam sambil membawa tikar jerami.
Se Ryung mendapatkan nasihat dari Lady Yoon. Lady Yoon menghela nafas dengan sikap Se Ryung.
Lady Yoon: Apa kau masih menyalahkan ibumu? Se Ryung.
Se Ryung: Ya.
Lady Yoon: Orang yang tidak seharusnya ada dalam hatimu, harus segera dilupakan. Sekarang, hanya bisa ada petugas Shin di matamu. Selalu mengikuti Petugas Shin dan jadi bayangannya. Apa kau mengerti? Justru nasihat ini membuat Se Ryung ingat dengan pelajaran pertama dari Jikgang Kim-nya, Tiga Kepatuhan mengajarkan kita, kalau wanita hanyalah bayangan dari pria. Se Ryung saat itu merasa kesal, bayangan? Sekarang, Se Ryung jadi sedih dengan ingatan itu. Aku selalu ingin menjadi bayangannya dan dia menjadi bayanganku. Seperti itulah aku ingin hidup.
Yeo Ri mencoba merias Se Ryung, ia putus asa karena Se Ryung menangis terus.
Shin Myun tiba di kediaman Suyang. P. Geum Sung juga tiba bersama rombongan. Selamat Kakak. Suyang bersama keluarga menyambut para tamu dengan senyum lebar.
Suyang ke Geum Sung: Hari ini adalah hari yang baik untuk perayaan. Kehadiranmu membuat kami tersanjung. Aku benar2 senang. Tolong bantu kami untuk mengadakan acara dengan lancar. (Ini jelas ada maksud tersembunyi)
Geum Sung: Itu sudah seharusnya.
Se Ryung sendirian di kamarnya. Teringat kejadian manis di dekat air terjun, saat ia tanya: Apa sebenarnya cinta itu, aku tanya pada dunia. Seung Yoo menjawab, jika tanpa ragu kita bisa berjanji untuk bersama sampai kematian memisahkan kita, itu cinta.
Se Ryung menggumamkan jawaban Seung Yoo. Ia tenggelam dalam pikirannya dan tidak menyadari kalau ada seseorang yang perlahan muncul dari balik sekat kamarnya. Seung Yoo! (Seung Yoo ini mencurigakan, mungkin belajar ilmu ninjitsu kali, dia selalu muncul tanpa suara di belakang Se Ryung) Seung Yoo mengeluarkan tali.
Se Ryung tiba-tiba sadar, ada orang berdiri di belakangnya. Perlahan Se Ryung memalingkan kepala... Seung Yoo langsung menyerangnya, ia menutup mulut Se Ryung dengan tali. Kaki Se Ryung menendang meja rias. Yeah..the journey begins..(I don't know why but I love this haha..)
Hari pernikahan Lee Se Ryung Anak buah Han menyamar menjadi pelayan di keluarga Suyang. Mereka tidak menyadari Seung Yoo yang menyusup dan menyamar jadi pelayan. Seung Yoo juga berpapasan dengan Jung Jong, tapi Jung Jong merasa itu mustahil, ia pasti salah lihat. Jung Jong hanya tersenyum dan jalan pergi.
Seung Yoo jalan terus ke bagian belakang menuju kamar Se Ryung. Seung Yoo belum pernah masuk kediaman Suyang, tapi karena setiap kediaman diatur berdasarkan ajaran Konfusianisme, Seung yoo tidak akan sulit menemukan kamar putri pertama dalam satu keluarga. Karena biasanya kamar2 mereka disusun berdasar urutan tertentu.
P. Suyang dan keluarga, bersama P. Onyeong dll siap menyambut pengantin pria dan para tamu. Mereka terlihat gembira. Diluar, P. Suyang dan P. Geum Sung saling bertukar pandang. Suasana semakin tegang saat rombongan Shin Myun tiba bersama Jung Jong dan pengawal mereka. Suyang dan Han Myung Hoe tahu siapa sebenarnya pengawal itu.
Se Ryung mendapat pesan dari Lady Yoon, untuk segera melupakan Seung Yoo dan mendukung Shin Myun sepenuh hatinya. Lady Yoon juga minta Se Ryung menjadi bayangan Shin Myun. Se Ryung merasa ini ironis sekali, karena justru itu adalah nasihat Seung Yoo saat pertama kali mereka bertemu.
Se Ryung sendirian dan memandangi bayangannya di cermin, ia ingat kata2 Seung yoo di dekat air terjun, jika tanpa ragu kita bisa berjanji untuk bersama sampai maut memisahkan kita, maka itu cinta.
Se Ryung tidak menyadari ada orang yang keluar dari balik sekat kamar, ternyata Seung Yoo. Seung Yoo menyiapkan tali kain. Se Ryung menoleh dan sadar ada orang dibelakangnya. Tapi terlambat. Seung Yoo membungkam mulut Se Ryung dan mengikatnya kuat. Se Ryung berusaha melepaskan diri dan menendang meja rias. Seung Yoo melepaskan kantung kain dan memasukkan Se Ryung ke dalamnya.
Shin Myun dan para tamu sudah tampak gelisah karena Se Ryung tidak juga keluar. P. Suyang memberi tanda pada istrinya untuk melihat. Lady Yoon mengerti dan masuk ke dalam.
Yeo Ri ada di depan kamar Se Ryung dan membujuk Se Ryung keluar. Nona, meskipun anda tidak suka, tapi anda tidak bisa lari. Nona keluarlah.
Lady Yoon datang dan marah pada Yeo ri, kalau Se Ryung tidak mau keluar kau seharusnya menyeret dia. Lady Yoon membuka pintu kamar Se Ryung dan kaget. Karena Se Ryung tidak ada, kamar dalam kondisi berantakan.
Seung Yoo memanggul tubuh Se Ryung dan membawanya keluar. Ia kepergok seorang pelayan yang curiga dan tanya apa isi kantung yang dibawanya. Seung Yoo langsung melumpuhkan pelayan itu lalu lari.
Lady Yoon dan Yeo Ri menemui P. Suyang, Shin Myun beserta keluarga lainnya. Yeo Ri menunjukkan sepatu Se Ryung.
Lady Yoon: Dia tidak pergi sendiri kan?
P. Suyang menanyakan sepatu Se Ryung dan Yeo Ri membenarkan kalau itu memang milik nonanya. Saat semua bingung, pelayan datang dan lapor tentang seorang pria yang membawa kantung besar. Pria itu menyerangnya.
Shin Myun tanya sebesar apa kantung itu. Pelayan berkata cukup memuat orang di dalamnya. Shin Myun langsung tahu kalau ini penculikan. Lady Yoon langsung jatuh ke tanah, siapa yang bisa melakukan itu padanya? Yeo Ri dan Se Jeong lari menolong Lady Yoon. P. Suyang murka, siapa yang berani.. siapa berani menyentuh putriku?!
Shin Myun bergegas pergi, ia akan mengejar penculik Se Ryung.
P. Geum Sung ada di belakang mereka. Ia mendengar apa yang terjadi. Shin Myun memerintah pasukannya untuk bergerak, ada yang menculik Nona. Ia membawa Nona dalam kantung kain, ia pasti dibawa dengan kuda atau tandu. Dia belum jauh, cepat kejar dia.
Ja Beon mengerti dan segera berangkat. Para tamu bingung, apa yang terjadi kenapa penundaan-nya lama sekali.
P. Geum Sung segera memberi kode pada anak buahnya untuk pergi, misi dibatalkan. Han Myung Hoe juga terlambat menahan mereka.
P. Suyang dan Lady Yoon keluar, ia minta maaf karena putrinya tiba-tiba muntah-muntah dan pusing. Putriku itu mungkin tahu kalau ayahnya belum rela membiarkannya pergi. Aku seharusnya tidak cemburu pada menantuku. Penyebab sakit putriku pasti akan segera kuselidiki. (Suyang mengatakan ini sambil melihat P. Geum Sung penuh arti) Jadi aku minta maaf karena kalian semua sudah jauh-jauh datang dan justru menghadapi hal ini. P. Suyang janji akan mengundang para tamunya lagi. Dan tolong jangan menolak hadir. P. Suyang juga minta semuanya menyantap hidangan pesta yang sudah mereka siapkan.
Ja Beon tanya ke penduduk sekitar apa ada yang melihat tandu atau kuda lewat sini, dan ia mendapat laporan kalau ada kuda yang membawa kantung kain besar menuju dermaga Mapo. Shin Myun bergegas pergi.
Seung Yoo membawa Se Ryung sampai ke Bing Ok Gwan. Ia menambatkan kudanya dan memanggul Se Ryung masuk. Seung Yoo bersembunyi sebentar dari No Geol yang sedang cuci muka, lalu segera masuk ke dalam gudang yang paling belakang.
Seung Yoo menurunkan Se Ryung dan membuka kantung kain itu. Se Ryung setengah sadar. Ia melihat wajah Seung Yoo samar-samar, lalu pingsan.
Seung Yoo mengikat Se Ryung dengan erat, lalu memandanginya sebentar. Setelah itu ia keluar dan mengunci pintu gudang. No Geol mencicipi makanan di meja langsung dengan tangan. Muyeong muncul sambil membawa sayur, ia memukul tangan No Geol dan menunjuk sumpit dengan dagunya. No Geol mengambil sumpit. Mu Yeong jalan di belakang No Geol dan menepuk pantat No Geol, hahaha..setelah itu pergi.
No Geol kaget, wanita ini...tidak. Pria itu! No Geol sudah tahu identitas asli Mu yeong hahaha.. No Geol melihat Cho Hi dan Seok Ju turun bersama dari lantai atas, ia heran kenapa Noonim dan Hyungnim turun bersama-sama? Jelas ada yang berbeda, apa semalam kalian...
Cho Hi kesal dan memukul belakang kepala No Geol, jangan sembarangan atau tidak usah makan!
Seok Ju juga memukul kepala No Geol. No Geol kesal, baiklah, aku tidak akan makan! Tapi mereka semua akhirnya duduk makan.
Soaeng mencari Seung Yoo. Seok Ju juga heran. Tiba-tiba Seung Yoo masuk, ia sudah ganti baju hitam lagi. Seok Ju tanya kemana Seung Yoo pergi. Seung Yoo tidak menjawab dan tanya apa Seok Ju punya kertas dan tinta.
Seok Ju bingung, kertas... tinta? No Geol menjelaskan, maksudnya kertas, kuas.. aku benar kan?
Soaeng segera menghambur mencari kertas, tinta dan kuas untuk Orrabeoninya. Seung yoo masuk kamarnya, ia mulai menulis... Su Yang..
Shin Suk Joo menemui Suyang, ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Suyang minta maaf pada besannya atas insiden ini. Shin Suk Joo menenangkan, Shin Myun pergi menyelidiki, pasti akan segera ada kabar.
Suyang berkumpul bersama yang lain di rumahnya, siapa yang berani melakukan hal seberani itu?
Kwon Ram: Apa mungkin Geum Sung Dae Gun? P. Suyang berpikir mungkin P. Geum Sung sengaja membocorkan rencana palsu untuk melakukan ini diam-diam.
Suyang minta maaf tidak mengatakan kalau P. Geum sung punya rencana membunuhnya. Shin Suk Joo mengerti, P. Suyang merahasiakan ini karena tidak perlu mengatakannya. Tapi, apa maksudnya semua ini pekerjaan P. Geum Sung.
Han Myung Hoe berkata ini bukan perbuatan P. Geum Sung. Untuk apa ia mengungkapkan rencana pemberontakan dan menculik Nona Se Ryung, dia sama sekali tidak akan mendapat keuntungan apapun. Ini pekerjaan orang lain.
Suyang heran: Orang lain? Semua heran, selain P. Geum Sung siapa yang melawan Pangeran? Musuh yang tidak kita ketahui.. P. Kyung Hye mondar mandir di halaman rumahnya. Ia gelisah karena belum ada kabar dari Jung Jong dan P. Geum Sung.
Eun Geum menenangkan Putri, Yang Mulia, dia pasti kembali dengan selamat, tolong bersabar. (Eun Geum tahu kalau Putri mencemaskan Jung Jong haha.. kalau dipikir, P. Kyung Hye dan Jung Jong ini seperti Full House-nya Joseon, bisa jadi drama sendiri nih..)
Tidak lama, P. Geum Sung dan Jung Jong pulang. Putri langsung lega. Tapi tidak lama, karena mereka lapor kalau Se Ryung menghilang. Putri kaget, bagaimana bisa. Jung Jong menjelaskan, ada orang lain yang menculik Se Ryung.
P. Geum Sung: Karena pengantin wanita tiba-tiba menghilang, pernikahan-nya ditunda dan rencana kita tidak bisa diteruskan.
Putri Kyung Hye: Siapa sebenarnya yang melakukan itu? Jung Jong tiba-tiba ingat pelayan yang mirip Seung Yoo, tapi ia merasa tidak mungkin dan menggeleng. Putri tanya ada apa. Jung Jong menjelaskan ia melihat pria mirip Seung Yoo di rumah Suyang.
Tapi Putri langsung berkata tidak mungkin, ini mungkin karena kau sangat merindukan Seung Yoo. Jung Jong hanya mengangguk saja.
Kembali ke kediaman Suyang. Han Myung Hoe berkata mereka tidak bisa duduk menunggu saja. Han ingin segera menangkap P. Geum Sung, karena dalang penculikan Nona Se Ryung bisa saja P. Geum Sung.
Han: Tolong perintahkan petugas Hanseong untuk menahan P. Geum Sung.
Anak buah Shin Myun pergi ke kediaman P. Kyung Hye dan berkata kalau mereka mendapatkan perintah menahan P. Geum Sung. Perintah P. Suyang. Jung Jong dan Kyung Hye tidak bisa berbuat apa-apa saat P. Geum Sung dibawa pergi.
Akhirnya mereka pergi ke istana untuk menemui Raja. Danjong terkejut, Paman Geum Sung dipenjara? Jung Jong menjelaskan kalau itu perintah P. Suyang pada kantor Hanseong.
Danjong kesal, sekarang dia bahkan tidak membicarakan apapun denganku sebelum bertindak. Jung Jong merasa bersalah, ia tukar pandang dengan P. Kyung Hye. Lalu menjelaskan kalau P. Geum Sung memang merencanakan pemberontakan melawan Suyang.
Danjong: Pemberontakan?
Jung Jong: Sebenarnya, rencana menyingkirkan P. Suyang akan dilakukan saat pernikahan, tapi pernikahan itu tiba-tiba dibatalkan dan akhirnya kami tidak bisa melakukannya dengan lancar.
Danjong: Jadi ini artinya, rencana Paman Geum Sung diketahui oleh Paman Suyang? Keduanya membenarkan dengan wajah bersalah. Danjong marah, kenapa tidak mengatakan dulu padaku?
Jung Jong: Pelayan anda merasa takut. Danjong memerintah untuk memindahkan P. Geum Sung ke Nae Geum Bu (Biro Penyelidik Kerajaan), jika ia tetap di Hanseong, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi padanya. Kita tidak bisa kehilangan P. Geum sung juga.
Se Ryung perlahan-lahan mulai sadar. Ia terkejut karena berada di tempat tidak dikenalnya. Se Ryung berusaha keras melepaskan ikatan tangannya.
Seung Yoo duduk diam sambil memoles pedangnya. No Geol duduk didekatnya. Seung Yoo teringat saat di dalam kamar Se Ryung dan mendengar kata2 Se Ryung: Aku selalu ingin menjadi bayangannya dan dia juga menjadi bayanganku. Begitulah aku ingin hidup. Seung Yoo menghela nafas.
Muyeong keluar dengan barang2 tidak dipakai lagi, ia minta No Geol membawanya keluar.
No Geol: Aku?
Muyeong: Lalu, apa kau mau orang lemah seperti aku melakukannya? No Geol tidak percaya, Lemah? Kita punya barang yang sama..hahaha (No Geol-Mu Yeong ini lucu banget) Muyeong mengancam No Geol, kalau masih berani bicara ngawur, ini akan jadi pemakamanmu. No Geol akhirnya mengalah.
Muyeong minta No geol membawa barang2 itu ke gudang belakang. Ini mengejutkan Seung Yoo. Jadi sebelum No Geol sempat ngomel atau membawa barang2 itu keluar, Seung Yoo sudah jalan mendahului dan membawanya keluar tanpa bicara.
No Geol dan Mu Yeong bengong, ada apa dengannya? Terima kasih hyung!
Mu Yeong: Dia tidak bereaksi pada api, dan biasanya sedingin es. Seok Ju mendengar ini dan tampak curiga.
Se Ryung berhasil melepaskan tali pengikatnya, dan membuka tali di mulutnya. Ia mendengar suara, lalu mencari sesuatu sebagai senjata dan pura2 masih pingsan. Seung Yoo memastikan kondisi aman, lalu masuk ke dalam gudang. Seung Yoo memandangi Se Ryung dan menghela nafas. Ia tidak sadar kalau Se Ryung sudah siuman. Seung Yoo berbalik akan keluar lagi, saat tiba-tiba Se Ryung menyerangnya dengan senjata yang ditemukannya. Tapi Seung Yoo sangat cepat, ia reflek berbalik dan menahan tangan Se Ryung. Se Ryung bisa melihat dengan jelas wajah Seung Yoo, ia syok. Se Ryung hanya bisa diam saja sambil memandang Seung Yoo dengan mata lebar. Seung yoo mengambil tali dan mengikat tangan Se Ryung lagi. Se Ryung tanya, apa itu.. apa itu benar2 kau, Guru? Apa kau benar2 masih hidup? Seung Yoo diam saja, tidak melihat mata Se Ryung. Dengan wajah dingin terus saja bekerja menyelesaikan ikatannya.
Se Ryung : Aku pikir kau sudah meninggal saat kapal itu tenggelam. Kenapa kau tidak mengatakannya padaku?
Mata Seung Yoo tiba-tiba berkilat marah. Se Ryung tanya lagi, kau masih hidup tapi mengapa kau tidak... Seung Yoo berbalik memunggungi Se Ryung, lalu menjawab, Kim Seung Yoo yang kau kenal itu, tidak ada lagi di dunia ini. Seung Yoo menatap tajam Se Ryung, putri musuh yang membunuh ayahku akan menikah dengan teman yang menghianatiku.
Se Ryung menunduk, ia merasa bersalah. Seung Yoo menyindir, benar2 pasangan serasi. Se Ryung perlahan menatap mata Seung Yoo. Seung Yoo menyerang Se Ryung dengan kata-kata, bukankah kau memintaku untuk kembali hidup-hidup untuk membunuhmu?
Se Ryung: Guru.
Seung Yoo: Bukankah kau berkata kalau kau akan menunggu hari dimana kau akan mati di tanganku? Seung Yoo menyeringai, apa itu hanya omong kosong? Hari yang kau tunggu akhirnya tiba. Tunggu saja, aku akan segera membunuhmu. Seung Yoo berbalik dan akan pergi.
Se Ryung memanggilnya lagi, Guru. Seung Yoo murka, ia langsung mencekik Se Ryung, terus saja panggil aku seperti itu... jika kau mau mati saat ini. (Astaga..Seung Yoo bisa benar2 membunuh Se Ryung, ia sedang gelap mata.) Seung Yoo mendorong Se Ryung kembali ke tanah lalu keluar dengan marah.
Seok Ju melihat Seung Yoo keluar dari gudang dan heran dengan raut muka Seung Yoo.
Se Ryung duduk dan teringat kata2 Seung Yoo, Se Ryung tampak putus asa.
Malamnya, Shin Myun dan pasukannya tiba di Bing Ok Gwan. Membuat terkejut para gisaeng dan tamu.
Shin Myun: Kami kesini mencari pria misterius.
So Aeng menemui Shin Myun dan berkata kalau disini tidak ada pria misterius, hanya ada pria hidung belang. Orabeoni, kenapa anda tidak masuk dan mencicipi anggur Bing Ok Gwan sebelum pergi?
Shin Myun memerintah: Masuk ke dalam dan cari!
Ja Beon dll: Ya, Tuan.
Shin Myun masuk dan memerintah agar semua tidak bergerak. No Geol pucat pasi dan mulai gugup. Seok Ju memegang tangan No Geol untuk menenangkannya. Cho Hi langsung mendekat, apa ada yang bisa dibantu? Jika anda ingin minum, silahkan duduk. Jika ingin mencari gadis2 kami, maka mohon tunggu sebentar.
Shin Myun : Kami mencari pria mencurigakan. Cho Hi berkata tidak ada yang seperti itu. Tapi Shin Myun tidak peduli dan memerintah untuk mencari dengan menyeluruh.
Seung Yoo melihat Shin Myun dan pasukannya, ia menyelinap dan beberapa kali berhasil menghindari Shin Myun.
No Geol heran, siapa sebenarnya yang mereka cari? Seok Ju hanya menggeleng. Mereka mendengar percakapan dua tentara, apa putri tertua Suyang Dae Gun pergi kesini? Tentara 2 menjawab entahlah, mungkin ia diseret kesini dengan paksa. Seok Ju tiba-tiba menyadari sesuatu.
Diluar, Shin Myun melihat gudang belakang yang dikunci dari luar. Shin Myun curiga dan jalan mendekat. Se Ryung melihat Shin Myun dari celah pintu, tapi ia tidak berusaha memanggil bantuan. Se Ryung justru mundur dan mencari tempat sembunyi. Shin Myun hampir menyelidiki gudang saat terdengar teriakan, Siapa itu? Tangkap dia! Shin myun mengejar orang yang lari itu. Orang itu No Geol yang mengalihkan perhatian.
Seung Yoo cepat-cepat mengeluarkan Se Ryung dari dalam gudang dan mengajaknya lari. Mereka ditahan Seok Ju.
Se Ryung dan Seung Yoo kaget. Se Ryung dimasukkan ke kamar Seung Yoo. Se Ryung menunggu dengan tegang. Seung Yoo bicara pribadi dengan Seok Ju diluar. Seok Ju langsung tanya, apa wanita itu... apa dia adalah putri Suyang Dae Gun? Seung Yoo diam saja. Seok Ju kesal dan teriak, jawab aku!
Seung Yoo: Ya.
Seok Ju tertegun, lalu mencengkeram baju Seung Yoo, apa yang sudah kau lakukan? Jangan bilang kalau yang kau sebut balas dendam ini juga menggunakan cara seperti ini? Menggunakan wanita yang tidak bersalah dan lemah sebagai umpan, cara pembalasan dendam kotormu ini benar2 tindakan rendah. Apa kau tidak merasa malu... pada ayahmu yang kau hormati dan membuatmu sangat berduka itu? Seung Yoo marah, hati-hati dengan kata2mu.
Seok Ju: Kukira kau berbeda dari yang lainnya. Pergi.. jangan biarkan orang2 disini terlibat masalah ini. Menghilang dari hadapanku! Seung Yoo jalan pergi. Seok Ju melihatnya dengan pandangan cemas. No Geol masuk dan mengeluh, kakak, kukira aku sudah mati tadi saat pasukan menangkapku, kenapa kau memintaku melakukan hal berbahaya seperti itu? Seok Ju diam saja dan tidak menanggapi No Geol, ia pusing dengan Seung Yoo.
Seung Yoo masuk ke kamarnya dan melemparkan baju pelayan untuk Se Ryung. Ganti bajumu! Se Ryung diam saja sambil memandangi Seung Yoo dengan mata penuh air mata. Seung Yoo murka, ia langsung mendekat dan membuka jubah pengantin Se Ryung: Jika kau tidak mau mati, maka ganti baju! (whoa..ngga sopan.) Ini membuat sebuah kantung jatuh. Seung Yoo membuang isinya dan ternyata itu adalah pecahan garakji yang dihancurkan Seung Yoo. Se Ryung jongkok dan mengumpulkan pecahan garakjinya satu per satu.
Seung Yoo gemetaran. Ia ingat kata2 Se Ryung saat dikuil: "Itu adalah satu-satunya peninggalan yang kumiliki dari orang yang kucintai. Itu lebih penting dari nyawaku, kumohon kembalikan padaku."
Seung Yoo marah, kenapa kau mengambil barang yang sudah rusak? Cepat ganti baju! Seung Yoo menarik paksa tangan Se Ryung. Tapi Se Ryung diam saja, ia tidak mau berdiri.
Se Ryung melepaskan tangannya, lepaskan aku! Se Ryung marah, meskipun ini sudah hancur berkeping-keping, bagiku .. ini mewakili orang yang memberikan seluruh hatinya yang tidak bercacat padaku. Seung Yoo diam saja.
Se Ryung: Apa kau ada di kuil Seung Bup kemarin? Apa kau mengikutiku selama ini? aku selalu memikirkanmu, tapi Guru ternyata sudah mengikuti selama ini. Aku benar2 bersyukur, kalau kau masih hidup. Aku benar-benar bersyukur. Seung Yoo mulai resah, tapi mengeraskan hatinya dan membentak, lakukan saja yang kuminta. Sambil mengangkat Se Ryung dan melemparkannya ke tempat tidur. Se Ryung menahan tangis, dan mulai ganti baju. Seung Yoo tidak tahan lalu jalan keluar. Se Ryung sudah ganti baju pelayan. Seung Yoo membawanya keluar dari gibang. Tiba-tiba Se Ryung menarik Seung Yoo untuk sembunyi. Se Ryung melihat Shin Myun dan Ja Beon. Mereka masih mencari di daerah sekitar. Lalu pergi karena tidak menemukan apa-apa.
Seung Yoo mengibaskan tangan Se Ryung yang memegang lengannya (Huuu..). Seung Yoo mengambil kuda dan membawa Se Ryung pergi ke tempat terpencil. Seung Yoo turun dari kuda dan mengikatkannya di pohon. Tidak menjawab pertanyaan Se Ryung. Aku tanya, kita mau kemana? Seung Yoo menarik Se Ryung turun dan mengikat tangannya. Semua dilakukan dalam diam dan dengan wajah cemberut. Seung Yoo membawa Se Ryung jalan masuk hutan. Se Ryung susah payah jalan dalam kegelapan dan dengan tangan terikat, lalu ia tersandung sesuatu dan jatuh berguling-guling ke bawah bukit. Astaga... Seung Yoo hanya melihat dengan pandangan dingin. Se Ryung juga tidak mengeluarkan keluhan sedikitpun. Gadis ini juga keras kepala haha... Ia berusaha berdiri sendiri dengan tangan masih terikat. Seung Yoo melihatnya beberapa saat, lalu mendekat dan menarik Se Ryung berdiri dengan kasar. Seung Yoo melepaskan ikatan Se Ryung. Keduanya jalan lagi sampai ke pondok kecil dalam hutan. Seung Yoo dan Se Ryung masuk ke dalam. Mereka duduk dalam diam. Seung Yoo tanpa sadar melihat ke arah Se Ryung dan pandangannya terlihat sedikit cemas.
Se Ryung: Aku tidak kesakitan, kau tidak perlu melihatku seperti itu.
Seung Yoo (dengan gengsi): Jangan berprasangka.
Se Ryung: Kapan kau akan membunuhku?
Seung Yoo: Aku adalah umpan yang membuat ayahku terbunuh. Kau juga akan menjadi umpan yang membunuh ayahmu. Kenapa? Meskipun ayahmu sangat keji, kau tetap tidak ingin ia mati? Ayah yang tangannya berlumuran darah orang lain, apa kau benar2 menyayanginya? Se Ryung terus saja memandang Seung Yoo dengan iba. Seung Yoo marah, jangan melihatku seperti itu. Pandangan polos dan terluka yang kau perlihatkan.. Seung Yoo ngamuk, jangan melihatku dengan wajah seperti itu! Seung Yoo mencengkeram baju Se Ryung, dengan wajah ngeri Seung Yoo teriak2, apa kau tidak mengerti apa yang kukatakan? Seung Yoo: Bagaimana aku...bagaimana aku bisa membuatmu mengerti kata2ku ? Seung Yoo histeris, kau dan ayahmu sama saja. Pedang ini akan menikam dada ayahmu dan setelah memenggal semua kepala anggota keluargamu, kau juga akan dibunuh dengan kejam... tanpa ampun. Apa kau mengerti?!
Se Ryung tiba-tiba menarik Seung Yoo ke pelukannya! Ia memeluk Seung Yoo erat-erat.. berapa banyak... berapa banyak luka yang sudah kau derita?
Se Ryung: Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kau bisa menanggung luka separah itu.. jika dengan mencabut nyawaku, lukamu bisa sembuh.. aku bersedia mati ribuan, jutaan kali.. Oh dear... this scene makes me speechless...
Seung Yoo tampak bingung, syok, lalu melepaskan diri. Ia menghujamkan pedang ke leher Se Ryung. Tanpa sengaja Seung Yoo melihat bekas luka di leher Se Ryung dan ingat kata2 Shin Myun, jika aku berkata kalau demi menyelamatkanmu, wanita itu bersedia mengorbankan nyawanya sendiri.. apa kau akan percaya itu? Seung Yoo stres, ia langsung lari keluar. Meninggalkan Se Ryung berlutut di lantai. Seung Yoo duduk di teras pondok sambil menenangkan diri. Se Ryung melihat bayangan Seung Yoo di pintu dan mengulurkan tangan membelai bayangan itu. Seung Yoo menyadarinya, ia segera pergi meninggalkan pondok. Menenangkan diri.
Suyang kecewa saat mendengar belum ada berita tentang pria yang menculik Se Ryung. Shin Myun minta maaf. Suyang berkata kalau sebenarnya ia adalah sasarannya. Kita harus menangkapnya dan aku akan membuatnya membayar karena meremehkan aku. Lady Yoon menunggu Yeo Ri dan kecewa saat Yeo Ri lapor belum ada berita tentang Se Ryung. Lady Yoon hampir jatuh lagi, tapi ia yakin Se Ryung tidak apa-apa, dia gadis yang sangat kuat. Sesuatu seperti ini tidak akan menghancurkannya dengan mudah.
Se Jeong dan Sung hanya bisa mencemaskan Se Ryung. Tiba-tiba seseorang menembakkan panah dengan pesan. Anak panah itu menancap di tiang kayu. Membuat Lady Yoon dll terkejut. Pasukan Suyang segera mengejar orang itu yang bukan lain adalah Seung Yoo. Seung Yoo berhasil melarikan diri dari kejaran. Surat itu dibawa pada Suyang: Su Yang, putrimu sekarang ada di tanganku. Besok siang, datang ke Batu Karang di lembah Hwang sendiri. Jika kau berani menggerakkan pasukan, atau bertindak gegabah, putrimu akan mati disana.
Tentu saja Han Myung Hoe dll minta Suyang tidak pergi. Ini jebakan. Shin Myun berkata nyawa Se Ryung dipertaruhkan. Meskipun harus mempertaruhkan nyawa kita, kita harus menyelamatkannya. Shin Suk Joo memperingatkan anaknya, Myun. Mereka juga masih ragu akan mengerahkan pasukan atau tidak, karena mungkin justru akan membuat situasi semakin buruk. Tapi mereka juga tidak bisa mengirim P. Suyang pergi sendiri ke tempat bahaya.
Shin Myun: Apa kita akan membiarkannya mati begitu saja?
Suyang menenangkan semua orang dan bertekad akan pergi, ia sudah memutuskannya.
Seung Yoo kembali ke pondok dalam hutan, ia duduk dan tidur. Tidak mempedulikan pandangan Se Ryung padanya. Paginya, Seung Yoo terbangun dan kaget karena Se Ryung menghilang! nah lo. Seung Yoo lari keluar dengan panik, ia mencari Se Ryung. Se Ryung muncul sambil membawa air dalam mangkuk. Ia mengulurkan air ke arah Seung Yoo. Seung Yoo menepis mangkuk itu dari tangan Se Ryung (huuu..sudah susah payah diambilkan air.)
Ia mengeluarkan tali dan mengikat tangan Se Ryung. (Baru kali ini ada korban yang mengambilkan air untuk penculiknya hahaha..)
Se Ryung: Dendam ini, kumohon akhirilah dengan mengambil nyawaku saja. Setelah mengambilnya, kumohon bangunlah dari mimpi buruk yang mengerikan ini.
Seung Yoo menyeringai, ia tidak percaya dengan kata2 yang didengarnya, jangan bicara ngawur. Ayahmu... dia harus membayar harganya.
Se Ryung: Kekejaman yang dilakukan ayahku memang tidak bisa dimaafkan. Tapi orang yang mencegah guru dipenggal juga adalah ayah.
Seung Yoo: Mencegahku dipenggal? Maka, orang yang menenggelamkan kapal yang membawa banyak nyawa agar dikubur di dasar laut, siapa itu? Se Ryung bingung, apa maksudmu dengan itu? Ayahku berkata kalau nyawamu diampuni. Kalau kau dikirim ke pulau Gang Hwa sebagai budak...
Seung Yoo: Sepertinya kau masih tidak mengetahui siapa sebenarnya ayahmu itu. Menggunakan pengasingan sebagai samaran, semua musuh ayahmu, termasuk aku, akan dibunuh, sekaligus.
Se Ryung terbelalak, ini pertama kalinya ia tahu cerita sebenarnya.
Suyang siap-siap berangkat dan Lady Yoon membantu mengenakan baju besi di balik hanbok suaminya. Sung ingin ikut tapi Suyang melarangnya. Suyang minta Sung dirumah dan menjadi kepala Keluarga saat ia tidak dirumah.
Sung: Pastikan kembali bersama kakak.
Suyang: Jangan khawatir. Suyang keluar dan minta Shin Myun tidak mengawali penyerangan, kita bukan hanya harus menyelamatkan Se Ryung, kita juga harus menangkapnya hidup-hidup dan mencari tahu siapa dibelakang ini.
Shin Myun: Kalau seperti ini, nyawa Nona ada dalam bahaya.
Suyang: Kecuali aku memberikan perintah, kau tidak boleh mencabut nyawa pria itu. Shin Myun akhirnya mengiyakan.
Seung Yoo memoles anak panahnya dan Se Ryung mengamati Seung Yoo, ia memikirkan kata2 Seung Yoo tadi, kalau ayahnya adalah penyebab tenggelamnya kapal yang membawa Seung Yoo dll ke pengasingan.
Shin Myun dan pasukannya sudah bersiap. Shin Myun berkata kalau ada bahaya, segera tembak. Ja Beon heran bukankah tadi P. Suyang memerintah untuk menangkapnya hidup2?
Shin Myun marah: Aku ini atasanmu. Kau ikuti saja perintahku, mengerti! Ja Beon minta maaf, ya saya mengerti.
Se Ryung jalan bersama Seung yoo dan ia merasa ini terlalu berbahaya. Mungkin akan ada penyergapan oleh pasukan. Seung Yoo tidak peduli, selama aku bisa membunuh ayahmu.
Se Ryung: Mengapa kau tidak ingin hidup?
Seung Yoo: Selama aku bisa membunuh semua keluargamu dan membalas dendam keluargaku, aku tidak peduli meskipun aku mati.
Se Ryung tiba-tiba berseru, beberapa anggota keluargamu masih hidup. Seung yoo kaget dan berbalik, kau benar-benar berani...
Se Ryung : Keponakan kecilmu dan kakak iparmu, menunggu Guru dengan gelisah. Mereka bersembunyi di tempat aman. Pergi dan carilah mereka. Seung Yoo tidak percaya, siasat apa yang kau mainkan sekarang? Aku tidak akan jatuh dalam kebohonganmu lagi. Se Ryung berusaha membuat Seung Yoo percaya, ini benar. Ini sungguh benar. Pergi dan temui mereka, lalu pergilah bersama Ah Kang dan kakak iparmu. Itu adalah jalan yang seharusnya guru ambil.
Seung Yoo marah, kau! Kau benar-benar.. Lalu ia mengikat mulut Se Ryung lagi agar tidak bicara lagi.
Seung Yoo membawa Se Ryung ke lokasi yang ditentukan, diatas batu karang.
Shin Myun kaget melihat kondisi Se Ryung dan segera menarik pedangnya. Tapi Ja Beon dengan cepat menahan pedang Shin Myun, Nona akan ada dalam bahaya.
Seung Yoo mengancam, Jika ayahmu tidak datang, kau akan mati disini.
Se Ryung melihat sekeliling, ia mencemaskan Seung Yoo. Seung Yoo mengarahkan busurnya ke Se Ryung.
Shin Myun langsung merampas busur anak buahnya dan mengarahkannya ke Seung Yoo.
Se Ryung menggelengkan kepala, ia ingin Seung Yoo tidak melanjutkan rencananya. Tapi akhirnya Se Ryung menutup mata, pasrah. Tiba-tiba terdengar suara Suyang, bebaskan putriku yang tidak bersalah. Seung yoo dan Se Ryung kaget, mereka tidak menyangka Suyang benar2 datang.
Suyang: Pengecut yang menutup wajahnya di depan orang lain, masih berani menantangku?
Seung Yoo: Harga untuk menyelamatkan putrimu adalah...nyawamu.
Suyang: Ya, Aku tahu. Cepat dan biarkan dia pergi. Ambil nyawaku. Panah itu seharusnya diarahkan padaku, ya kan?
Seung Yoo langsung mengalihkan sasarannya. Suyang berseru, kenapa kau ragu-ragu? tembakkan panahnya. Kenapa kau tidak menembak?
Shin Myun siap membidik Seung Yoo. Akhirnya Seung Yoo melepaskan anak panahnya. Tepat kena sekitar perut atau dada Suyang. Se Ryung syok, ia tampak mencemaskan ayahnya. Tapi tidak beranjak dari posisinya. Suyang seperti kehabisan nafas sejenak, lalu tiba-tiba menyeringai tipis.
Seung Yoo curiga dan Se Ryung sadar, ayahnya sudah menyiapkan jebakan. Benar saja, Shin Myun melepaskan anak panahnya ke arah Seung Yoo. Se Ryung melihat sekeliling dan tanpa berpikir lagi, ia lari ke arah tubuh Seung Yoo sebelah kanan. Bagian yang terbuka untuk diserang. Se Ryung membiarkan punggungnya sebagai tameng. Panah Shin Myun langsung menghujam punggung Se Ryung tanpa ampun. P. Suyang syok. Shin Myun juga. Ia tidak mengira ini bisa terjadi. Se Ryung tidak melepaskan pandangannya dari Seung Yoo, ia menangis. Seung Yoo menahan tubuh Se Ryung yang merosot jatuh ke atas batu, ia tidak percaya dengan tindakan Se Ryung.. Well...it's love, Seung Yoo-ssi..
credit: Chae Won Seung Yoo mengarahkan busurnya ke Se Ryung. Shin Myun merampas busur anak buahnya dan segera membidik Seung Yoo. P. Suyang datang dan minta Seung Yoo menembaknya saja lalu melepaskan putrinya. Suyang membentak, tembakkan panahnya, kenapa kau tidak menembak? Seung Yoo melepaskan anak panah ke arah Suyang. Se Ryung ketakutan melihatnya. Anak panah itu mengenai sekitar ulu hati Suyang. Suyang seperti kesakitan sejenak, lalu ia membuka matanya dan terlihat seringai tipis di wajahnya.
Seung Yoo curiga, tapi Se Ryung lebih cepat bertindak. Ia lari ke arah kanan tubuh Seung Yoo. Bersamaan dengan itu, Shin Myun menembakkan anak panahnya. Anak panah itu mengenai punggung Se Ryung yang memang sengaja ia gunakan sebagai tameng bagi Seung Yoo. Semua syok. Se Ryung terus menatap mata Seung Yoo dengan pandangan memohon, agar Seung Yoo mengakhiri ini semua dengan kematian-nya. Seung Yoo menahan Se Ryung, ia tidak mengira Se Ryung akan melakukan ini. Tubuh Se Ryung merosot jatuh ke atas batu. Tangan Se Ryung terulur ke arah wajah Seung Yoo, berusaha menyentuhnya. Shin Myun dan pasukannya segera bergerak.
Seok Ju dan No Geol muncul dan menarik paksa Seung Yoo. Seung Yoo masih seperti orang linglung dan hanya melihat Se Ryung yang terbaring di atas batu, semakin lama semakin menjauh.
Shin Myun lari ke arah Se Ryung. Agassi! Suyang lari menolong putrinya, ia ketakutan dan panik sekali. Suyang menangis sambil berusaha menyadarkan putrinya, Se Ryung..buka matamu. Se Ryung.. Suyang memerintah Shin Myun untuk mengejar pelakunya. Shin Myun mengerti dan segera pergi bersama pasukannya.
Seok Ju berhasil membawa Seung Yoo sembunyi ke tempat aman dan menghindari pasukan Shin Myun. Seung Yoo dalam kondisi syok dan seperti linglung. Ia diam saja.
Se Ryung dibawa pulang. Lady Yoon merawatnya dibantu Yeo Ri. Yeo Ri menangis, Nona bangunlah. Shin Myun berdiri di depan kamar Se Ryung, merasa bersalah.
Suyang muncul dan menghiburnya, kau melakukan ini untuk menyelamatkan Se Ryung. Ini bukan salahmu.
Shin Myun: Sepertinya dia melindungi orang itu. Suyang menyangkalnya, itu.. itu tidak mungkin. Dia pasti hanya ketakutan melihat anak panah beterbangan. Shin Myun bertekad akan menangkap orang itu sendiri. Suyang setuju, ya tentu saja.
Suyang: Bukan saja dia menyelinap ke rumah kami dan menculik Se Ryung. Dia juga mengancam Se Ryung dan bahkan berusaha membunuhnya. Dia tidak boleh diremehkan. Bukan hanya demi Se Ryung, tapi juga aku. Kita harus mencari tahu siapa dia. Ja Beon menghadap mereka dan berkata mereka menemukan gaun pengantin di dekat dermaga Mapo. Mereka memperlihatkannya pada Lady Yoon yang membenarkan kalau itu memang gaun pengantin Se Ryung.
Lady Yoon minta maaf pada Shin Myun, pernikahan-nya tidak bisa dilakukan dengan baik, aku benar2 minta maaf.
Shin Myun: Tolong jangan mengatakan itu.
Lady Yoon: Aku seharusnya tidak menangis, tapi melihat gaun ini...menyakitkan hatiku.
Shin Myun: Apa anda yakin ini gaun pengantin Nona?
Lady Yoon: Dia terlihat cantik dalam gaun ini, tapi kau bahkan tidak punya kesempatan melihatnya..
Shin Myun segera keluar dan akan berangkat menuju Mapo. Ja Beon tanya kapan Nona akan bangun. Shin Myun berkata kalau Se Ryung akan segera sadar. Ini melegakan. Kalau Nona sadar, kita bisa mendapatkan informasi tentang penculiknya. Ayo pergi ke pelabuhan Mapo.
Seok Ju ada di dekat situ dan mendengar kata-kata Shin Myun. Ia pergi mencari Seung Yoo. Seung Yoo minum-minum. Seok Ju menemuinya, jadi kau disini.
Seok Ju: Sebenarnya apa yang menyebabkan lukamu? Karena rencana balas dendam-mu gagal? atau karena... kau takut kalau wanita yang tertembak panah itu mati? Seung yoo tertegun. Seok Ju menyambung sambil menghela nafas, dia masih hidup. Aku dengar dari petugas disana. Seung Yoo jelas lega, tapi ia berbohong: Dia mati atau hidup, tidak ada hubungannya denganku.
Seok Ju tidak percaya, apa kau benar2 menculiknya untuk balas dendam? Atau... kau tidak ingin melihatnya menjadi istri orang lain? Pikirkan baik-baik! Kau bahkan tidak tahu apa yang kau inginkan, tapi kau masih saja bicara tentang balas dendam... Seung Yoo diam saja.
Shin Myun pergi ke Mapo dan mendapat laporan lokasi penemuan gaun pengantin Se Ryung. Di tempat pembuangan sampah dari gibang. Shin Myun ingin tahu gibang mana, tapi Ja Beon belum dapat info.
Ja Beon: Ada lusinan gibang dan distrik gisaeng di dekat pelabuhan Mapo. Shin Myun minta Ja Beon mencari ketua geng di daerah ini. Mencari orang akan lebih mudah lewat dia. Ja Beon mengerti.
Seorang petugas datang memanggil Shin Myun kembali. P. Suyang mengadakan pertemuan penting. Shin Myun menghadap Suyang. Disitu sudah ada geng Suyang. Mereka menuduh Geum Sung pelakunya. Shin Myun ingin menunggu Se Ryung sadar dulu untuk mencari tahu siapa pelaku sebenarnya.
Tapi mereka tidak peduli, Kita temukan penjahat aslinya atau tidak itu tidak penting. Tidak masalah jika tidak ditemukan. Bahkan jika kau menemukan orang itu, kau bisa memaksanya mengatakan kalau P. Geum Sung yang ada di belakang semua ini. Ini suatu kesempatan, ya kan? Yang Mulia sudah berusaha keras untuk menyelamatkan P. Geum Sung.
Suyang ingin tahu dimana Geum Sung. Shin Suk Joo berkata kalau Sekretariat Kerajaan sudah menahan perintah Raja untuk Nae Geum Bu. Agar P. Geum Sung tetap ditahan di Hanseong. Semua geli, meskipun ia berjuang, dia tidak bisa lolos dari tangan P. Suyang.
Han tiba-tiba berkata kalau tidak cukup hanya mendapatkan P. Geum Sung. Kita harus menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Pangeran Pendamping Jung Jong.
Shin Myun terperanjat: Jong.. jangan Pangeran Pendamping. Ayahnya memperingatkan Shin Myun dan Han berkata kalau Jung Jong juga kaki tangan P. Geum Sung yang akan melakukan pemberontakan untuk membunuh P. Suyang.
Shin Myun: Dia hanya datang sebagai hu haeng-ku.. sebagai temanku.
Han: Kau bisa menanyakan-nya sendiri pada Pangeran Pendamping. Saat pernikahan, orang yang ia bawa sebagai Hu Haengmu adalah tentara yang dipimpin Geum Sung di Chong Tong wi. Kau akan dengan mudah mengetahuinya. Shin Myun tidak percaya, bagaimana mungkin?
Han: Apa kau masih menganggap Pangeran Pendamping sebagai temanmu?
Jung Jong menemui istrinya dan berkata kalau Se Ryung sudah ditemukan kembali dan dibawa pulang, tapi kudengar ia tertembak panah.
P. Kyung Hye syok, panah? P. Kyung Hye bertambah terperanjat saat dengar seruan dari luar, Penjahat Jung Jong ditahan! P. Kyung Hye dan Jung Jong keluar, menemui Shin Myun dan pasukannya.
Shin Myun: Karena menculik Putri P. Suyang dan untuk bekerja sama membunuh P. Suyang. Pangeran Pendamping harus ditahan ke Hanseong.
P. Kyung Hye marah, apa? penculikan? Beraninya kau datang kesini untuk menjebaknya. Waktu itu kau datang, berkata sebagai teman.. dan sekarang kau akan membawa Pangeran pergi seperti seorang penjahat?
Jung Jong menenangkan istrinya, dan berkata dengan kalem: Aku akan pergi bersamamu. Beri aku waktu sebentar.
Jung Jong membawa P. Kyung Hye masuk ke kamar mereka dan P. Kyung Hye menahan marah juga tangisnya, tidak boleh! Jelas tidak!
Jung Jong: Tolong dengarkan aku, Tuan Putri. Kau harus tetap disini.
P. Kyung Hye: Tidak. Aku tidak akan membiarkan mereka membawamu pergi.
Jung Jong: Dengarkan aku. Aku pasti akan kembali. Aku tidak mau kau melihatku dibawa pergi.
Jung Jong berseru memanggil Eun Geum, kau disana? Eun Geum mengiyakan dari luar kamar. Jung Jong minta Eun Geum menjaga Putri. Kau tidak boleh meninggalkan Putri biarpun cuma sebentar. Eun Geum mengerti.
Jung jong memaksakan tersenyum pada P. Kyung Hye. Lalu berbalik. Tiba-tiba P. Kyung Hye menahan lengan baju Jung Jong. Jung Jong tertegun, senyumnya lenyap. P. Kyung Hye memandang Jung Jong sambil terisak. Jung Jong berbalik dan menahan perasaannya, ia menghapus air mata Kyung Hye. Lalu jalan pergi. Meninggalkan istrinya yang menangis terisak.
Putri sepertinya mulai benar2 mencintai Jung Jong. Jung Jong akan diikat, tapi ia membentak, lepaskan! Aku tidak terlibat kejahatan apapun yang membuat pantas diikat. Aku bersedia pergi ke Hanseong dan menjelaskan segalanya.
Shin Myun mengijinkannya dan mereka jalan bersama. Shin Myun marah, ia tanya dengan kasar, kau setuju menjadi Hu Haengku, apa untuk membantu rencana Geum Sung? Bicara!
Shin Myun: Tidak seperti aku saat menjadi Hu Haengmu, kau tidak pergi ke pernikahanku dengan senang hati. Apa benar? Jung Jong tidak percaya, Apa kau merasa dikhianati hanya karena masalah kecil itu? Dibandingkan Seung Yoo, yang mati setelah kehilangan keluarganya dengan tragis, penghianatan yang kau rasakan bukan apa-apa dibanding itu.
Shin Myun: Aku selalu berpikir.. kalau kau akan paling tidak akan mengerti aku sedikit. Tapi sepertinya tidak seperti itu. Bahkan kau berpikir.. kalau aku lebih buruk dari binatang buas.
Jung Jong: Bukankah itu pilihanmu menjadi binatang buas?
Shin Myun: Lagipula, kau bukan lagi temanku.
Jung Jong: Kenapa kau menangkapku? aku tidak mungkin terlibat penculikan. Kau tahu itu dengan baik. Suyang hanya ingin membunuh P. Geum Sung dan aku. Kau sudah tahu kalau ia menimpakan kesalahan pada kami. Orang yang mengaku temanku, sekarang menangkapku, ya kan? Jika kita saling membunuh, bagaimana kita bisa menyebut diri kita sebagai teman?
Shin Myun tidak bisa menjawab, ia hanya berseru, ayo jalan! Jung Jong dilempar ke penjara. P. Geum Sung sudah ada disana dan kaget melihat Jung Jong, kau...mengapa kau juga.. Geum Sung tahu kalau pihak Suyang sudah mengambil keputusan.
Jung Jong minta P. Geum Sung menguatkan diri. P. Geum Sung mencemaskan keponakan-nya, bagaimana Tuan Putri bisa menahan ini.. mereka bahkan menyeretmu ke penjara.
P. Kyung Hye ada di kamar Jung Jong, meratap. Eun Geum menghiburnya, ia minta Putri istirahat saja.
P. Kyung Hye: Bagaimana aku bisa tidur dalam situasi ini?
Se Ryung mendapat mimpi buruk, ia melihat Seung Yoo mencoba membunuhnya, lalu Se Ryung sadar. Yeo Ri kaget, Nona..kau sudah sadar? Se Ryung menanyakan Seung Yoo, dia..dimana dia? Yeo Ri bingung, Nona..
P. Suyang dan Lady Yoon sepakat untuk menunda pernikahan Se Ryung sampai lukanya sembuh. Yeo Ri menghadap dan lapor kalau Se Ryung sudah sadar. Yeo ri mengiyakan, Nona mengatakan hal aneh saat sadar, tapi ia sepertinya sudah baik-baik saja sekarang.
Lady Yoon ingin menemui Se Ryung, tapi P. Suyang ingin menemuinya lebih dulu. Lady Yoon mengerti. Se Ryung mengingat semua perkataan Seung Yoo tentang ayahnya. Se Ryung memikirkan semuanya. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan ayahnya muncul. Se Ryung ingin duduk memberi hormat, tapi P. Suyang melarangnya, kumohon jangan bergerak. Kau harus berhati-hati agar lukamu tidak terbuka lagi. Di otak Se Ryung masih terdengar kata-kata Seung Yoo. Ia tidak berekspresi saat ayahnya menunjukkan rasa cemasnya.
P. Suyang: Lukamu pasti sangat sakit. Penjahat itu menyeretmu kesana sini selama 2 hari. Pasti kau sangat ketakutan. Apa kau melihat wajah orang itu? Apa dia adalah orang yang kau kenal? Apa kau ingat sesuatu?
Se Ryung: Saya tidak bisa melihat karena mata saya ditutup.
P. Suyang: Sebagai ayahmu, mungkin aku seharusnya tidak mendesakmu tentang ini, kita bisa membahasnya lagi lain kali. Se Ryung: Apa yang terjadi dengan orang itu? Apa dia tertangkap? Suyang sedikit heran, tapi ia berkata kalau teman orang itu muncul dan menyelamatkannya. Tapi Petugas Shin pasti akan menangkap orang itu. Jangan sampai ini membuatmu cemas. Suyang membelai kepala Se Ryung, ayah pikir sudah kehilangan putri ayah. Jika aku benar2 kehilangan anakku, tidak akan ada artinya lagi meskipun aku mendapatkan seluruh dunia. Aku pergi dulu. Istirahatlah.
Se Ryung lega karena Seung Yoo selamat, tapi ia tetap diam sampai ayahnya keluar. Se Ryung juga tidak menunjukkan rasa tersentuh atas perhatian ayahnya.
Ja Beon menemui Shin Myun dan lapor kalau Se Ryung sudah sadar. Shin Myun lega sekali. Ja Beon lapor Se Ryung tidak bisa mengingat apapun mengenai yang terjadi. Apa anda akan ke kediaman P. Suyang?
Shin Myun: Tidak. Lebih penting melacak jejak orang itu. Kau sudah menemukan pimpinan geng disana?
Ja Beon: Namanya Gong Chil Gu. Sebagian besar gibang dan lokalisasi gisaeng dekat pelabuhan Mapo ada di bawah kendalinya. Shin Myun ingin segera bertemu Gong Chil Gu. Ja Beon mengerti.
Soaeng mengendap-endap masuk ke kamar Seung Yoo. Seung Yoo ketiduran di kursi, mungkin karena kelelahan. Seung Yoo mimpi buruk.
Soaeng: Orabeoni, tuliskan beberapa kata untukku, ya? Biar aku melihatnya. Tapi Seung Yoo tidak bereaksi, dalam mimpinya ia melihat Se Ryung, Seung Yoo mimpi saat Se Ryung hampir menikamnya. Seung yoo terbangun tapi masih dalam kondisi tidak sadar, ia meraih tangan Soaeng.
Dalam pikiran Seung Yoo, ia menahan tangan Se Ryung. Seung Yoo menatap Soaeng dengan tajam. Lalu tiba-tiba Soaeng memeluk Seung Yoo. Dalam pikiran Seung Yoo, Se Ryung yang memeluknya: Setelah mengambil nyawaku, kumohon bangunlah dari mimpi buruk ini.
Soaeng meletakkan tangan Seung Yoo di dadanya! Astaga anak ini.. Seung Yoo sadar dan melepaskan Soaeng. Ia bergegas keluar kamar dengan kesal. Soaeng teriak, sekarang aku adalah wanita milik Orabeoni! (yeah in your dream girl..)
Seung Yoo keluar dan melihat Gong Chil Gu beserta anak buahnya mengancam Cho Hi dan Mu Yeong. Seung Yoo segera sembunyi. No Geol juga sembunyi.
Chil Gu teriak memanggil Seok Ju, hyungnim! Kak seok Ju, keluarlah! Aku sudah bekerja keras untuk mengirim kakak ke dunia lain. Cho Hi berkata kalau Seok Ju pergi pagi-pagi sekali. Tapi Chil Gu tidak percaya dan mengancam Cho Hi, apa kau mau mendengar teriakan Cho Hi sebelum..kau bersedia keluar? Seok Ju akhirnya keluar, lepaskan tangan kotormu itu! Chil Gu: Kau benar2 kembali hidup2. Bagaimana perasaanmu? Seok Ju menyindir Chil Gu sebagai anjing yang menggigit majikannya. Chil Gu murka, lalu teriak agar menyerang Seok Ju. Seok Ju melayani penyerangnya dan hampir mengalahkan mereka semua. Chil Gu merasa terancam, lalu mengambil bedak gisaeng dan menaburkannya ke mata Seok Ju. Membuat Seok Ju sedikit kendur, lalu mereka menyerang balik.
Tiba-tiba Seung Yoo melompat dari lantai atas dan langsung melumpuhkan anak buah Gong Chil Gu. Chil Gu beserta anak buahnya syok, itu si pria gila itu. Seung yoo berdiri di depan mereka, mengukur kekuatan dan langsung menyerang. Seung Yoo dengan jurus aikido dan ninjitsu-nya melumpuhkan semua preman itu. Mereka..tentu saja of course absolutely definitely kalah dan lari.
No Geol muncul dan pura2 mengusir mereka, siapa yang berani mengusik Bing Ok Gwan? Lalu menolong Seok Ju.
Cho Hi jelas mencemaskan Seok Ju, tapi hanya berkata kalau Seok Ju harus membayar untuk perbaikan gibang, kalau tidak pergi saja. Seok Ju tidak banyak bicara, ia mendekati Seung Yoo dan menepuk pundaknya, mengucapkan terima kasih.
Rombongan Chil Gu dicegat pasukan Shin Myun. Chil Gu mengeluh, apa lagi ini.
Ja Beon mengenalkan Shin Myun dan berkata Chil Gu harus menemuinya. Shin Myun berkata ia mendengar kalau semua gibang, lokalisasi gisaeng dan juga bar di Mapo ada di bawah kekuasaan Chil Gu. Shin Myun minta Chil Gu mencari orang2 yang menentang P. Suyang.
Chil Gu tanya lalu bagaimana, apa maksud Shin Myun. Shin Myun janji akan memberikan semuanya, bukan hanya Mapo, tapi juga ibukota menjadi milik Chil Gu.
Chil Gu berkata kalau orang2 seperti mereka hanya mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, buat apa menentang bangsawan. Tapi Chil Gu ingin perhitungan pasti, apa maksudnya dengan ibukota akan menjadi miliknya, tolong lebih spesifik lagi. Berapa luas dan banyak daerah yang ada dalam kendalinya. Chil Gu menyeringai.
Cho Hi merawat luka-luka Seok ju. No Geol terus saja menyombongkan diri, apa kalian melihat bagaimana Gong Chil Gu menyembunyikan ekornya dan lari? Tapi jelas semua tahu kalau pahlawan hari ini adalah Seung Yoo.
Soaeng dan Muyeong mengamati Seung Yoo dengan kagum. Orrabeoni sungguh sangat cepat, aku bahkan tidak bisa melihat tanganmu. Mu yeong juga heran, darimana Seung yoo mempelajari semua itu, apa dulu kau seorang Jenderal? Seung Yoo diam saja.
No Geol mulai cemburu dan menyombong kalau dia juga putra seorang Jenderal besar. Ayahku selalu mengajarkan kalau aku harus hati-hati menggunakan pedang. Ayahku berkata hanya seseorang yang selalu siap yang bisa disebut pria sejati. Apa kalian tahu siapa ayahku? Seok Ju: Lalu siapa ayahmu?
No Geol: Kalian harus merahasiakannya, ayahku adalah.. Harimau Besar, Tuan Kim Jong Seo. Seung Yoo terperanjat. Ia memandang No Geol dengan tajam, Seok Ju melihat ini, ia mulai curiga.
Soaeng heran, siapa Kim Jong seo? Mu Yeong tidak kalah blanknya, bukankah tadi ia bilang itu ayahnya? Seok Ju dan Cho Hi hanya menggeleng. Seung Yoo tidak tahan lagi dan jalan pergi. Soaeng langsung memanggilnya, Kakak kau mau kemana? Tapi Seung Yoo tidak menjawab. Mu Yeong mengabarkan berita, apa kalian tidak mendengar berita? Ada yang menculik putri P. Suyang dan kalau pelakunya adalah Pangeran Pendamping. Seung Yoo mendengarnya juga, ia kaget. Lalu bergegas pergi. Seok Ju mengamati semua gerak-gerik Seung Yoo.
P. Geum Sung dan Jung Jong dikeluarkan dari tahanan. Keduanya didudukkan ke kursi penyiksaan. Mereka marah2.
P. Geum Sung: Apa hak Hanseong menyiksa seorang Pangeran?
Petugas berkata ini perintah P. Suyang. P. Geum Sung marah, apa perintah P. Suyang lebih penting dari perintah Raja? Petugas berkata kalau P. Suyang jelas memerintah untuk tidak melukai P. Geum Sung dan Jung Jong.
Jung Jong menyindir, menampar pipi yang satu dan mengelus pipi yang lain, benar kan? Petugas berkata mereka punya saksi yang bisa membuktikan kejahatan P. Geum Sung dan Jung Jong, lalu memanggil tentara Chong Tong wi itu. P. Geum Sung dan Jung Jong terkejut dan marah, dasar anjing. Beraninya kau melakukan ini padaku.
P. Kyung Hye menunggu Eun Geum diluar kantor Hanseong. Ia ingin tahu hasilnya. Eun Geum lapor kalau P. Geum Sung dan Jung Jong disiksa. P. Kyung Hye syok, dan hampir pingsan. (Kenapa Kyung Hye tidak mengerahkan bantuan dari sisi ibunya/Permaisuri, biasanya mereka juga punya dukungan keluarga yang kuat. Aneh juga.) Seung Yoo juga ada di depan kantor Hanseong dan mendengar semua. Seung Yoo kelihatan bersalah.
Danjong juga marah, apa kau bilang kalau Paman Geum Sung dan Kakak Ipar disiksa di Hanseong sekarang?
Suyang berkata kalau keduanya seharusnya dieksekusi dengan racun. Danjong tidak mengerti, ia sudah memerintah untuk memindahkan P. Geum Sung ke Nae Geum Bu. Suyang membenarkan, tapi ia menghentikan pemindahan itu karena menurutnya, penjahat itu lebih baik bersama saja. Danjong: Perdana Menteri, kau bilang mereka merencanakan pemberontakan. Aku tidak percaya kata2 itu.
P. Suyang: Yang Mulia, apa anda benar2 tidak tahu? Geum Sung Dae Gun, Pangeran Pendamping dan bahkan P. Kyung Hye juga terlibat. Apa Yang Mulia tidak tahu sama sekali?
Danjong: Kau benar2 tidak berniat membebaskan P. Geum Sung dan kakak ipar?
P. Suyang: Pelayan anda, demi Yang Mulia sudah melepaskan Tuan Putri. Jika anda berkeras, saya hanya bisa bertindak sesuai prinsip saya.
Danjong: Kim Jong Seo, Paman Anpyeong, Paman Geum Sung dan Pangeran Pendamping. Setelah membunuh mereka semua, siapa berikutnya? Apa bukan giliranku?
P. Suyang: Kata-kata anda menakutkan Paman. Danjong berkata dengan memelas, Paman, mengapa kau tidak bisa menjaga dan melindungiku sebagai Raja? Meskipun aku muda, aku akan bisa melanjutkan warisan ayah dan kakekku. Aku yakin bisa melakukan yang terbaik untuk negeri ini. Mengapa kau menolak memberiku kesempatan untuk membuktikannya?
Suyang: Tentu saja, itu mungkin terjadi. Tapi kita tidak bisa mengandalkan hanya pengharapan saja. Memikul beban dari kekuasaan negeri ini sangatlah sulit. Danjong tidak bisa membantahnya. Suyang pulang kerumah. P. Kyung Hye sudah menunggunya. Se Ryung masih merenungkan perkataan Seung Yoo. Yeo Ri masuk ke kamar dan Se Ryung segera menanyakan ayahnya.
Yeo Ri melarangnya pergi, masalah yang ingin anda katakan, bisa menunggu sampai nanti.
Se Ryung: Aku tanya, apa Ayah sudah pulang? Yeo Ri membenarkan, tapi Pangeran kembali bersama Tuan Putri. Se Ryung kaget, Tuan Putri?
Suyang berkata kalau ini sudah malam dan minta Putri pulang. Putri Kyung Hye tiba-tiba berlutut. Membuat Suyang terpana. Putri memohon agar Suyang menyelamatkan P. Geum Sung dan suaminya. Mereka tidak ada hubungannya dengan penculikan Se Ryung.
Suyang: Bagaimana seorang putri yang arogan bisa melakukan sesuatu seperti ini?
P. Kyung Hye: Keponakanmu sangat kasar waktu dulu. Tolong maafkan saya, jika itu bisa menyelamatkan nyawa, saya tidak akan melawan paman lagi. Saya pasti akan diam di masa mendatang.
Suyang tidak tertarik, meskipun keinginanmu menyelamatkan suamimu sangat menyentuhku, tapi tanganku terikat oleh kerasnya hukum negeri kita. Tolong kembalilah. Suyang jalan pergi dan Se Ryung segera mendatangi Putri. Yang Mulia.. bagaimana anda bisa seperti ini..
P. Kyung Hye: Se Ryung-ah. Se Ryung mengajak Putri ke kamarnya.
Se Ryung menghadap ayahnya, ia langsung tanya apa Ayahnya ingin memanfaatkannya lagi dan menyingkirkan Paman Geum Sung dan Pangeran Pendamping. Bukan mereka yang sudah menculikku.
P. Suyang: Bukankah kau berkata tidak mengingatnya?
Se Ryung: Saya mengenal Paman Geum Sung dan Pangeran Pendamping, saya yakin bukan mereka. P. Suyang membenarkan, mungkin memang bukan mereka, tapi jika orang2 itu disewa oleh mereka, apa yang harus kita lakukan?
Se Ryung: Pria itu...memiliki dendam pribadi yang besar pada Ayah.
P. Suyang: Apa?
Se Ryung: Demi menghukum kejahatan ayah, dia berkata kalau dia bukan hanya akan membunuh saya, tapi juga seluruh keluarga kita. Suyang heran, apa kau tahu siapa orang ini?
Se Ryung: Bagaimana mungkin dia satu-satunya orang yang memiliki dendam pada ayah? Roh-roh dari orang tidak bersalah yang dibunuh dengan tidak adil dan orang-orang yang menyimpan dendam mendalam... orang seperti itu tidak terhitung banyaknya.
P. Suyang marah: Tutup mulutmu! Se Ryung tidak peduli, ia sudah memastikan diri menjadi lawan ayahnya: Kapal yang menuju P. Gang Hwa, kenapa sengaja ditenggelamkan? Suyang kaget, apa katamu? Ia tidak mengira Se Ryung tahu masalah ini.
Se Ryung: Saya ditipu oleh Ayah, sekali lagi. Saya benar-benar membenci diri saya sendiri. Ayah janji akan mengampuni nyawanya. Saya bodoh karena mempercayai Ayah.
Suyang: Sengaja ditenggelamkan? Dari mana kau mendengar pernyataan tidak jelas seperti itu?
Se Ryung: Ayah, kaulah yang telah membunuhnya. Dia mati karena Ayah. Saya tidak bisa lagi mempercayai Ayah. Saya pasti tidak akan mempercayai Ayah. Suyang tertegun dengan kesungguhan Se Ryung.
Se Ryung: Saya tidak akan menerima pernikahan dengan Petugas Shin. Tolong bersiaplah untuk itu. Jika Ayah memaksa saya ke dalam pernikahan ini, Ayah akan melihat saya mati dalam gaun pengantin karena menggigit lidah saya. Suyang benar2 tidak percaya dengan kata-kata putrinya. Se Ryung jalan keluar dan bertemu Shin Myun. Shin Myun mendengar semuanya. Se Ryung minta Shin Myun minggir.
Shin Myun curiga: Siapa sebenarnya pria yang telah menculik Nona? Karena kata-katamu menunjukkan seberapa banyak yang kau ketahui, kau seharusnya paling tidak memberikan petunjuk siapa dia sebenarnya.
Se Ryung: Aku hanya tahu kalau dia seorang pria yang memiliki kebencian dari orang banyak yang tidak terhitung. Se ryung jalan pergi dan Shin Myun tanya apa alasan Se Ryung melindungi pria itu? Aku pasti akan menemukan identitasnya. Se Ryung menjawab dengan dingin, tidak peduli apapun yang kau lakukan, aku jelas tidak akan menikah denganmu. Shin Myun hanya bisa memandang punggung Se Ryung dengan wajah terluka.
P. Kyung Hye menunggu Se Ryung dan tahu hasil pembicaraan mereka hanya dari wajah Se Ryung. P. Kyung Hye mengerti, bahkan meskipun ini kau, tidak mungkin melawan ayahmu sendiri.
Se Ryung: Yang Mulia.. saya bahkan tidak bisa mengatakan kata-kata permintaan maaf..
P. Kyung HYe: Ayahmu jelas akan kena hukuman langit. Kuharap kau tidak akan terlibat jika itu terjadi. Se Ryung janji akan melakukan yang terbaik untuk membantu Raja dan Tuan Putri.
P. Kyung Hye tidak terlalu yakin, meskipun itu berarti kau harus melawan ayahmu sendiri? Aku sudah merasa berterima kasih kalau kau memiliki pikiran seperti itu. P. Kyung Hye tidak mau diantar, ia ingin pulang sendiri.
Danjong mengamati bulan bersama para kasim, ia memerintah untuk memanggil Suyang besok pagi-pagi sekali.
Danjong: Aku sangat merindukan Aba Mama hari ini. Paginya, Danjong menerima Suyang lagi. Ia berkata akan mengijinkan Suyang mendapatkan takhta. Kumohon, hentikan pembunuhannya. Suyang dengan kemunafikannya pura-pura tidak mengerti, apa maksud Raja dengan ini?
Danjong: Aku percaya pada Paman. Tolong lindungi istana Raja dan negeri ini dengan baik.
Suyang pura2 menolak: Yang Mulia, saya mohon tariklah keputusan ini.
Danjong hanya mengepalkan tangan menahan marahnya. Berita ini sampai ke penjara kalau Yang Mulia baru saja memberikan takhta pada Su Yang Dae Gun.
P. Geum Sung syok, apa maksudnya ini? Turun takhta apa? Yang Mulia. Yang Mulia. Tidak bisa .. anda tidak bisa melakukannya Yang Mulia.
Jung Jong juga menangis, tidak bisa, tidak boleh. Putri Kyung Hye histeris, ia teriak2 memanggil Raja Munjong, Aba Mama.. Aba Mama.. apa yang dilakukan Yang Mulia, tidak bisa.. tidak bisa..
Eun Geum dan pelayan lain menenangkan Putri. Yang Mulia, kami mohon tenangkan diri anda. Putri: Sampai aku mati, ini tidak bisa.. tidak.. Putri Kyung Hye pingsan.
Para Kasim dan pejabat berlutut di depan Daejeon, Yang Mulia! Juga Suyang Dae gun, ia berlutut dan menunjukkan kemunafikan tingkat wahid. Suyang teriak agar Baginda membatalkan keputusannya. Ini sebenarnya adalah nasihat Shin Suk Joo, pertama, anda harus menolak dengan kuat. Jika ini tidak ditangani dengan benar, gosip akan menyebar bahwa Pangeran merampas takhta dari keponakannya yang masih muda.
Kwon Ran merasa cemas, kalau kita melakukan itu, bagaimana jika Yang Mulia benar2 membatalkan perintahnya?
Shin Suk Joo: Selama nyawa P. Geum Sung dan Pangeran Pendamping ada di tangan kita, kita tidak perlu terburu-buru. Kita harus menunggu sampai seolah Yang Mulia memohon P. Suyang untuk mengambil takhta. Suyang dan yang lain ketawa gembira. Sebaliknya, Danjong menangis sedih dan putus asa, Aba Mama.. saya minta maaf.. Aba Mama Seung Yoo menyelinap ke kediaman Putri dan berhasil menghindar dari penjaga.
Jung Jong pulang dan bergegas menemui P. Kyung Hye. Jung Jong berusaha tetap ceria, kenapa wajahmu seperti ini? Ini tidak cocok untuk Sang Putri. Putri diam saja, ia masih terpukul. Jung Jong berkata ia mengerti, meskipun Putri tidak bicara, jauh di dalam hatiku, aku bisa mendengar suara Tuan Putri.
Putri tidak tahan lagi dan tangisnya pecah. Jung Jong perlahan memeluk Kyung Hye. Kyung Hye menangis keras. Jung Jong sedih, apa yang bisa kulakukan? Yang Mulia.. kumohon.. aku ini Pangeran Pendamping yang tidak becus dan tidak punya kekuatan. Aku benar2 minta maaf.
Malamnya, Jung Jong minum sendiri karena stres. Ia mendengar suara orang. Jung Jong curiga, ia segera keluar, menuju halaman. Jung Jong sedikit ketakutan, siapa disana? Jangan bersembunyi. Tunjukkan dirimu. Tiba-tiba terdengar suara yang familiar, Jong-ah. Jung Jong syok, siapa itu?
Seung Yoo: Jong ini aku, Seung Yoo. Seung Yoo muncul di depan Jong. Jung Jong tidak percaya, apa aku sudah mati? Atau kau masih hidup? Seung Yoo dengan suara gemetar berkata kalau ia sudah kembali. Jung Jong sadar ini bukan mimpi, ia segera mendekati Seung Yoo dan menyentuhnya, apa ini benar2 kau? Lalu ia menangis saat sadar memang itu benar Seung Yoo.
Jung Jong memeluk Seung Yoo sambil menangis. Kukira aku harus mengubur ingatanku di dalam hati. Keduanya minum bersama di dalam.
Seung Yoo minta maaf, karena dia sudah membuat Jung Jong menderita. Jung Jong minum dan menggeleng, tidak sama sekali. Meskipun kau mengakui penculikan itu, hasilnya sama saja. Mereka tinggal berkata kalau P. Geum Sung dan aku bekerja sama denganmu.
Jung Jong: Suyang lebih dari sanggup melakukan itu karena ia lebih buruk dari binatang. Lebih baik seperti ini, mereka yang berpikir kau mati, akan merasa tidak tenang karena mereka tidak tahu siapa kau. Musuh yang tidak kelihatan adalah yang paling menakutkan. Rasa sakit dan penderitaan yang dialami orang tidak bersalah yang sudah mereka bunuh, pantas dirasakan mereka juga. Seung Yoo memandang Jong dan seperti mendapat ide.
P. Suyang, P. Onyeong, Shin Suk Joo, Kwon Ram, dan Han Myung Hoe merayakan "kemenangan" mereka dengan pesta di gibang. P. Onyeong: Bagaimana kita bisa tidak minum dihari seperti ini? Suyang pura2 segan, ini masih belum selesai.
Tapi semua berkata kalau situasi ini sama baiknya seperti menerima pernyataan menyerah. Ayo minum, minum. P. Onyeong bahkan bercanda, mohon anugerahi saya dengan anggur kerajaan.
Suyang: Anggur kerajaan?
P. Onyeong: Anggur yang diberikan P. Suyang jika bukan Anggur kerajaan lalu apa? Semua setuju, Pernyataan ini benar juga. Lalu pesta pora bersama para gisaeng.
Seung Yoo merenung, ia memikirkan kata2 Jong. Mereka yang mengira kau sudah mati akan merasa tidak tenang karena mereka tidak tahu siapa kau. Musuh yang tidak kelihatan adalah yang paling menakutkan. Seung yoo menyiapkan pedangnya. Ia ingat kata2 ayahnya, kau tidak boleh berlutut di depan orang dengan mudahnya. Kelak, kau yang akan menggantikanku melawan P. Suyang dalam pertempuran diantara partai.
Suyang dan kroninya masih pesta-pesta. P. Onyeong sudah mabuk berat dan menari-nari bersama gisaeng. P. Onyeong pulang. Ia jalan tersaruk-saruk menuju ke dalam rumahnya. Sampai ke kamar, P. Onyeong mulai ganti baju. Ada seseorang di dalam kamar, orang itu membawa pedang yang berkilat terkena sinar bulan. P. Onyeong terkejut, siapa disana? Pria itu mengarahkan pedang ke leher Onyeong. Aku datang untuk kepalamu, P. Onyeong.
P. Onyeong ketakutan: Siapa kau? Seung Yoo membuka topengnya, sinar bulan menerangi wajahnya.
P. Onyeong syok: Kim...Kim Seung Yoo. yeah...you'll be a dead man Sire.
Beberapa saat sebelum P. Onyeong tewas di tangan Seung Yoo... P. Onyeong pulang dalam kondisi mabuk dan dilepas oleh P. Suyang dll di halaman gibang. P. Onyeong membungkuk pada Suyang, aigoo..Raja..Sang Raja sendiri yang melepas aku. Kwon Ram dll ketawa, Raja? Ya dia benar2 Sang Raja. P. Suyang minta P. Onyeong hati-hati dalam perjalanan pulang, masih ada banyak hari di depan untuk kau nikmati. P. Onyeong membenarkan, semua kekayaan dunia ini ada di tanganmu.
P. Suyang: Kau sudah kerja keras selama ini.
P. Onyeong: Tidak sama sekali. Rajaku.
P. Suyang minta P. Onyeong istirahat dan mereka akan bertemu besok pagi. Semua melepas P. Onyeong pulang. Tanpa tahu kalau itu adalah yang terakhir... P. Onyeong sampai rumah, ia jalan terhuyung masuk kamar lalu mulai ganti baju. P. Onyeong menyadari ia tidak sendirian di dalam kamarnya. P. Onyeong menoleh dan sebuah pedang langsung diarahkan ke lehernya. P. Onyeong syok, kau siapa?
Seung Yoo: Aku datang untuk kepalamu, P. Onyeong. Seung Yoo membuka topengnya. P. Onyeong ketakutan, Kim.. Kim Seung Yoo.. Seung Yoo berkata kalau nama itu sudah tidak ada lagi. Selesai mengatakan itu, Seung Yoo langsung menebas P. Onyeong. P. Onyeong tumbang dan tewas dengan bersimbah darah. Seung Yoo menggunakan darah P. Onyeong untuk menulis sesuatu lalu pergi.
P. Suyang masih bercakap-cakap dengan Han Myung Hoe di Cheong Pung Gwan. P. Suyang merasa sangat gembira, hari yang sangat bagus. Han setuju, mulai sekarang tidak akan ada lagi yang menentang Pangeran. Selamat, Dae Gun.
Seung Yoo menuliskan kata-kata Dae Ho, Harimau Besar. Julukan Kim Jong Seo.
Di rumah P. Suyang, Lady Yoon bersama Sung dan Se Jeong menyambut kedatangan P. Suyang. Mereka tampak gembira karena Raja memutuskan untuk turun takhta. P. Suyang berkata agar mereka menjaga sikap karena ia belum memutuskan menerima pengangkatan sebagai Raja.
Sung tampak tidak terlalu gembira tapi ia menahan dirinya. Se Jeong jelas gembira, ia minta Ayahnya segera menerima penunjukkan-nya sebagai Raja. Bagaimana jika Yang Mulia menarik keputusannya? Lady Yoon memperingatkan Se Jeong.
P. Suyang berkata pada putranya kalau ia sebenarnya ingin menjauhkan Sung dari penderitaan sebagai keluarga Raja. Sung mengerti. Tidak ada Se Ryung diantara mereka dan Lady Yoon memberi alasan kalau Se Ryung sakit kepala dan beristirahat. Suyang mengerti. lalu mengajak semuanya masuk.
Se Ryung tidak sakit, ia duduk saja dan merenung. Yeo Ri berkata kalau Tuan Besar akan segera menjadi Raja negeri ini, ia tidak mengerti dengan sikap Se Ryung. Se Ryung tidak menjawab, ia ingat kata2 Putri kalau ia membutuhkan Kim Seung Yoo dan keluarganya. Bukan untuk masalah sepele seperti cinta, tapi aku membutuhkannya untuk melindungi Putra Mahkota dan diriku sendiri dari rencana jahat ayahmu. Waktu itu Se Ryung merasa Putri keterlaluan dan ia tidak percaya. Tapi Putri berkata semua juga tahu kecuali dia dan Se Ryung. Lalu Seung yoo yang berkata dengan dingin kalau sepertinya Se Ryung tidak mengenal siapa sebenarnya ayahnya. Pura2 menggunakan alasan pengasingan dan membunuh semua musuh ayahmu, termasuk aku. Se Ryung menyembunyikan wajah ke pangkuannya. Sekarang semuanya terbukti benar, kalau ayahnya mengincar takhta sejak semula.
Seung Yoo kembali ke gibang Bing Ok Gwan. Seok Ju sudah menantinya. Kau baru pulang? Seung Yoo mengiyakan tanpa suara, ia memalingkan wajahnya dan menyembunyikan pipinya yang kena percikan darah P. Onyeong. Seok Ju minta Seung Yoo jangan datang dan pergi sesukanya, kecuali Seung Yoo mau pergi dari sini.
Seung Yoo: Aku mengerti. Seung Yoo masuk kamar dan membersihkan darah di pedangnya. Tengah malam, keluarga Suyang dikejutkan dengan gedoran di pintu gerbangnya.
Ja Beon teriak, tolong buka pintunya! Se Ryung yang pertama mendengar karena sepertinya belum tidur. Lady Yoon terbangun dan segera membangunkan P. Suyang. P. Suyang keluar untuk menemui Ja Beon. Ada apa?
Ja Beon: Petugas Shin mengirim saya. Saya harus menyampaikan insiden tragis ini.
Suyang: Kejadian tragis?
Ja Beon lapor kalau P. Onyeong diserang oleh pembunuh dan ia terbunuh. Suyang syok. Apapun beritanya, jelas Suyang tidak mengharapkan ini yang akan dia dengar. Suyang tanya siapa yang bertanggung jawab, tapi Ja Beon mengaku kalau mereka belum menemukan petunjuk. Tapi ada.. tulisan darah di baju P. Onyeong. Tulisan: Harimau Besar.
Se Ryung juga mendengar ini dari Yeo Ri, ada tulisan Harimau Besar dengan darah di mayat P. Onyeong. Mengerikan sekali. Se Ryung terkejut. Yeo Ri bingung apa artinya Harimau Besar? Tuan tampak terkejut. Se Ryung ingat ancaman Seung Yoo, selama ia bisa membunuh kalian semua, dan membalaskan dendam keluargaku.. aku tidak peduli jika aku mati.
Se Ryung tahu pelakunya: Itu dia. Yeo Ri tidak mengerti, Apa?
Paginya, kediaman P. Onyeong sudah dijaga petugas Hanseong dan ada police line ala Joseon di depan pintunya. P. Suyang datang dan petugas memberi jalan masuk. Banyak orang berkerumun di depan kediaman P. Onyeong dan membicarakan kejadian mengerikan ini. Mereka mendengar ada tulisan darah Harimau Besar, itu kan nama lain Tuan Kim Jong Seo, jangan bilang ia bangkit dari kematian sebagai hantu untuk membalaskan dendam keluarganya?
P. Suyang tidak suka dengan kasak kusuk itu. Tapi ia tidak bisa membendung opini masyarakat. P. Suyang masuk ke kamar P. Onyeong. Di dalam sudah ada Shin Suk Joo, Kwon Ram dan Han Myung Hoe. P. Suyang tampak terpukul melihat mayat pamannya. (P. Onyeong adalah adik tiri Raja Besar Sejong, ayah P. Suyang) P. Suyang melihat tulisan Harimau Besar dengan darah. Ia terlihat marah.
P. Suyang berkumpul bersama Shin Suk Joo dll. Mereka gusar karena selain membunuh P. Onyeong, pelaku juga menggunakan nama 'Harimau Besar' yang jelas adalah julukan mendiang Kim Jeong Seo. Rencana pelaku pasti ingin mengacaukan masyarakat dan mengancam P. Suyang. Shin Suk Joo berkata ini mungkin peringatan. Lalu tanya pada anaknya, apa tidak ada jejak.
Shin Myun: Kami tahu kalau dia adalah ahli pedang yang hebat, tapi tidak ada yang lain. Saya pikir orang yang menculik Nona Se Ryung juga dibalik ini.
Shin Suk Joo berkata mereka tidak akan tahu siapa sasaran berikutnya. Suyang berkata yang jelas dia adalah sasaran terakhir mereka. Shin Suk Joo minta anaknya untuk menjaga P. Suyang baik2. Shin Myun mengiyakan. P. Suyang minta semuanya menjaga keselamatan mereka masing2.
Shin Myun: Saya akan mengatur pasukan dari Hanseongbu.
Shin Suk Joo minta P. Suyang segera menerima pengangkatan sebagai Raja, dan pindah ke istana. Mereka hanya kelompok bawah tanah yang berjuang untuk melawan, jika Pangeran tidak naik takhta sekarang, anda hanya akan mempermudah mereka. Jika P. Suyang naik takhta dan menjadi Raja negeri ini, mana ada yang berani mencari masalah dengan anda? Han Myung Hoe juga setuju kata Shin Suk Joo, jangan ragu-ragu lagi. Tolong terima posisi itu. Suyang merenungkan semua usulan rekannya dan mengangguk-angguk.
Raja Danjong sudah bertekad untuk turun takhta, tidak mempedulikan teriakan protes Prof Lee dan Prof Sungkyunkwan lainnya. Tidak Yang Mulia, Anda tidak bisa turun takhta. Tolong tarik keputusan anda Yang Mulia. Danjong hanya bisa menghela nafas mendengar ini. Ia juga terpaksa melakukannya. Danjong sudah tidak punya pendukung yang kuat lagi. Rombongan P. Suyang jalan masuk ke Daejeon. Prof Lee langsung berdiri dan marah2, siapa yang sebenarnya anda layani? Menyebut P. Geumsung dan Pangeran Pendamping sebagai penghianat dan mengancam Yang Mulia.. Apa kalian tidak takut pembalasan Tuhan? Suyang hanya memperingatkan, jaga perkataan anda.
Prof Lee sekarang bicara khusus ke Shin Suk Joo. Beom Ong, jawablah. Apa anda masih ingat apa yang anda katakan saat anda mempercayakan Myun pada saya? Bukankah anda minta agar saya mengajarnya kesetiaan sebelum mengajar pengetahuan yang lainnya?
Prof Lee: Setelah ini semua, apa anda masih bisa menghadap Raja Sejong dan Raja Munjong?
Suyang menatap Prof Lee dengan kesal. Tapi tidak mengatakan apapun, ia jalan pergi bersama rombongan.
Shin Suk Joo menatap mata Prof Lee, jelas ia sudah menetapkan pada siapa dia akan setia. Shin Suk Joo akhirnya jalan mengikuti Suyang. Prof Lee tampak sangat terpukul dan marah.
Suyang menghadap Danjong dan berkata akan mengikuti perintah Danjong, ia juga tidak akan meracun P. Geum Sung dan Jung Jong sesuai permintaan Danjong. P. Geum Sung akan diasingkan sementara Jung Jong boleh tetap hidup bersama Tuan Putri. Danjong: Setelah pembuangan, kau harus tetap membiarkan Paman Geum Sung hidup. Tolong berjanjilah.
Suyang setuju, selama Geum Sung tetap diam, saya akan melakukannya. Danjong memerintah kasim membawakan stempel kerajaan. Para Kasim terkejut dan tidak segera melaksanakannya. Danjong sampai teriak, bawakan stempel kerajaan! Cepat! Kasim mau tidak mau keluar untuk mengambil stempel.
Tinggal Danjong dan Suyang. Danjong keluar ruangan lebih dulu. Sementara Suyang menoleh ke arah takhta dengan pandangan rakus. Kepala Kasim membawa stempel kerajaan dengan berderai air mata.
Danjong dan Suyang menunggu di luar, di depan para Prof dan pejabat lain yang masih setia pada Raja. Danjong akhirnya menyerahkan stempel kerajaan pada Suyang, Paman, kumohon, jadilah Raja yang baik dan bijaksana. Suyang menerima stempel itu dengan senang hati.
Prof Lee dan yang lain terus saja teriak, tidak Yang Mulia.. tidak Yang Mulia. Tapi setelah stempel di tangan Suyang, Prof Lee hanya bisa menangis menyesalinya. Yang Mulia...
Lady Yoon mengumpulkan ketiga anak-anaknya. Ia mengatakan kalau ayah mereka akhirnya menjadi Raja. Se Jeong sangat gembira. Sung diam saja, dan Se Ryung tampak muak.
Lady Yoon minta mereka tidak ribut dan berkata kalau mulai sekarang mereka adalah pangeran dan putri negeri ini. Akan ada upacara penobatan dan Lady Yoon minta semuanya menjaga tingkah laku mereka. Se Jeong dan Sung mengiyakan. Se Ryung diam saja.
Lady Yoon: Se Ryung, kenapa kau tidak menjawab?
Se Ryung menjawab dengan walk-out dari ruangan itu. Lady Yoon kesal sekali, Se Ryung! Sung mengejar kakaknya, Noonim kau terlihat marah. Apa karena lukamu belum sembuh?
Se Ryung: Sung, apa kau senang menjadi Pangeran? Sung mengaku tidak seberani Se Ryung, saya hanya bisa bertindak sesuai keinginan ayah. Tapi... kalau saya mendapatkan kesempatan, saya tidak akan menjadi kejam seperti ayah.
Se Ryung menghela nafas, Sung.. Se Ryung masuk ke kamarnya, ia merosot duduk dengan lemas, kata2 ibunya terngiang.. mulai sekarang, kalian adalah Pangeran dan Putri negeri ini..
Di Bing Ok Gwan terjadi keributan. Seung Yoo tiba-tiba murka dan mencengkeram baju seorang pelanggan. Cho Hi, Muyeong dan gisaeng lain susah payah mencegahnya.
Cho Hi: Beraninya kau menarik baju pelanggan! lepaskan dia. Seung Yoo tidak peduli, ia ingin pria itu mengulang perkataan-nya. Pria itu marah, beraninya penjaga gibang bicara seperti itu padaku? Seung Yoo menarik pedangnya dan mengarahkan ke leher pria itu, aku tanya padamu, apa yang baru saja kau katakan? Pria itu ketakutan, ia langsung menjawab: Kita punya Raja baru. Suyang Dae Gun telah menjadi Raja.
Seung Yoo murka, ia segera melepas pria itu dan jalan keluar. Cho Hi ingin mengejarnya tapi dicegah Seok Ju. Seok Ju yang keluar mengejar Seung Yoo. Seok Ju menghadang Seung Yoo, kau mau kemana? Seung Yoo mengarahkan pedang ke Seok Ju, ia akan membantai siapapun yang menghalangi langkahnya. Seok Ju dengan mudah menjatuhkan pedang Seung Yoo. Apa kau kira kalau aku akan terbunuh dengan orang yang tidak matang dan tidak jelas seperti dirimu?
Seok Ju: Tatapanmu terlihat bagus, dengan tatapan sebagus itu bagaimana kau bisa mati sia-sia? Dia adalah orang yang bisa membunuh saudaranya sendiri tanpa ampun, dan mencuri takhta dari keponakannya sendiri. Dengan kemarahan dan pedang ini apa kau bisa melawan pria kejam itu? Hari ini, aku tidak akan membiarkanmu pergi. Anggaplah ucapan kakakmu sebagai obat. Seok Ju mengajak Seung Yoo minum. Seok Ju berusaha membujuk Seung Yoo, aku menyelamatkan pria yang menakutkan. Apa balas dendam adalah segalanya dalam hidupmu? Jika benar, maka hidupmu akan sangat tidak berarti. Tidak ada kegembiraan, tidak ada kesedihan. Jika hidup begitu keras dan melelahkan, apa artinya hidup itu? Jika hanya untuk hidup seperti itu.. maka sebaiknya kau lebih baik mati di pulau itu.
Seung Yoo: Hanya jika aku bisa membunuh Suyang, maka aku bisa mati.
Seok Ju: Hidup untuk mati. Kau.. kau sebaiknya lari dengan wanita itu. Seung Yoo tampak terkejut. Seok Ju melanjutkan, jika dia adalah Raja maka itu berarti putrinya akan jadi Putri Raja.
Seok Ju: Putri Raja, adalah posisi yang terlalu tinggi dan jauh untuk orang seperti kita bahkan hanya untuk memikirkannya saja. Jadi, rampaslah dia selagi masih bisa diraih. Seperti waktu itu. Kemanapun kau pergi, lupakan segalanya dan hiduplah dengan normal dengan wanita itu. Bahkan bentuklah keluarga. Jagalah anak-anakmu, kau akan jadi ayah yang sibuk, dan kerja keras. Sesuatu tidak penting seperti balas dendam akan jadi urusan orang lain. Mata Seung Yoo meredup dan ia mengulang kata2 Seok Ju, lupakan segalanya dan hidup.. ini bagaikan mimpi. Keduanya tertidur. Lalu Seung Yoo bangun dan duduk. Ia merenung dan memikirkan Se Ryung, sungguh ironis, karena pertama kali mereka bertemu ia mengira Se Ryung adalah Putri Raja. Seung Yoo keluar untuk latihan pedang. Seok Ju mengawasinya diam-diam. Seung Yoo sudah menetapkan target berikutnya.
Lady Yoon membantu suaminya berpakaian. Lady Yoon tampak terharu dan meneteskan air mata.
Suyang: Istriku. Lady Yoon berkata ia sangat bahagia, sampai meneteskan air mata. Hari dimana Tuan naik takhta akhirnya tiba, setelah hari ini, Tuan akan terbebas dari jubah ini dan akan mengenakan jubah Raja. Memikirkan itu saja.. Lady Yoon memberi hormat, Yang Mulia, mohon menjadi salah satu penguasa terbesar negeri ini.
Suyang: Istriku, kau juga harus menjadi ibu yang menyayangi negeri ini. Yah mereka memang partner in crime.
Yeo Ri memohon-mohon, agar Se Ryung keluar. Anda akan ditampar Nyonya lagi jika..
Yeo Ri: Anda suka atau tidak, dia tetaplah ayah Nona. Akhirnya Se Ryung keluar, tapi ia punya rencana. Suyang keluar dan semua menyambutnya. Suyang tersenyum lebar melihat Shin Myun dan pasukan sudah siap. Suyang senang karena akan ke istana dengan menantunya sebagai pengawal, apa yang lebih baik dari ini? Lady Yoon minta Shin Myun mengawal P. Suyang dengan ekstra hati-hati.
Shin Myun: Saya akan mengawal anda dengan selamat.
Suyang tersenyum dan berpamitan pada anak-anaknya. Ia berkata ke Sung kalau ia sudah melangkah sejauh ini demi putranya. Tidak lama akan ada upacara pengangkatan. Suyang minta mereka bersiap sebelum masuk istana.
Suyang ke Sung: Kau akan menjadi Pangeran negeri ini, kau harus menggunakan bakatmu untuk posisi itu.
Sung: Putra anda akan bekerja lebih keras untuk memperdalam keahlian literatur dan militer saya.
Suyang senang, bagus. Se Jeong juga senyum lebar. Saat melewati Se Ryung, Suyang tidak berkata apapun, ia hanya menepuk bahu Se Ryung dan akan jalan pergi. Se Ryung tiba-tiba buka suara, Apa Ayah puas sekarang? Suyang dan semua orang terkejut. Mimpipun Suyang sepertinya tidak akan menyangka kalau putrinya berani menegur di depan semua orang seperti ini.
Se Ryung: Setelah merampas takhta dari keponakan ayah yang masih muda.. apa akhirnya ayah puas sekarang?
Suyang: Se Ryung.
Se Ryung: Perkataan kalau ayah terus mengincar takhta. Yang Mulia Putri ternyata benar. Memang benar, Ayah mengincar takhta dan membunuh atau mengasingkan saudara ayah sendiri. Akhirnya, Ayah menyingkirkan keponakan Ayah yang masih muda. Hentikan menggunakan anak-anak Ayah sebagai alasan. Sebenarnya Ayah, ini semua adalah keserakahan dan keinginan Ayah yang meminta darah dari orang tidak bersalah.
Sung mencoba menghentikan Se Ryung. Suyang berkata kalau Se Ryung salah paham ia tidak bisa apa-apa.
Suyang: Waktu akan memulihkan kasih sayang antara ayah dan anak.
Se Ryung tidak puas, ia masih protes. Saya dengar "Harimau Besar" sudah muncul. Jika Tuan Kim Jong Seo masih hidup, apa Ayah masih bisa menguasai takhta?
Suyang murka, tutup mulutmu sekarang, jangan memancing kemarahan ayahmu. Patuhlah dan bersiap untuk upacara penobatan. Se Ryung masih membantah, saya tidak akan menerima mahkota sebagai Putri.
Shin Myun tidak tahan lagi dan menarik Se Ryung, apa kau sudah gila? Se Ryung mengibaskan tangan Shin Myun. Ia terus saja berseru, saya tidak akan menjadi Putri yang memalukan seperti itu.
Shin Myun menarik paksa Se Ryung untuk menjauh dari situ. Meninggalkan P. Suyang, Lady Yoon dan semuanya. Mereka syok dengan kata2 Se Ryung.
Se Ryung marah, lepaskan aku. Lepaskan aku! Ia masih teriak2, Putri negeri ini cuma Putri Kyung Hye. Hanya dia satu-satunya Tuan Putri!
Shin Myun berhasil membawa Se Ryung ke halaman belakang. Se Ryung mengibaskan tangan Shin Myun, bukankah aku sudah bilang untuk tidak menyentuhku? Lepaskan!
Shin Myun teriak, jangan keras kepala lagi. Meskipun kau menolak penobatan resmi, apa kau pikir ini akan mencegahmu menjadi seorang Putri?
Pada saat Pangeran duduk di takhta, tidak peduli dimanapun Nona berada, kau akan tetap dipanggil Tuan Putri dan akan diperlakukan sebagai Putri. Jadi hentikan penolakan ini. Tolong masuklah ke istana. Tidak peduli betapa kau ingin melarikan diri, kau tetap ditakdirkan menjadi Putri dan aku akan menjadi Pangeran Pendamping.
Se Ryung: Kata siapa kau akan menjadi Pangeran Pendamping? Apa kau masih percaya kalau aku akan menikahimu? Jika kau mau menghabiskan hidupmu bersama mayat, maka silahkan saja.
Shin Myun menatap Se Ryung dengan tajam, ia sangat tersinggung. Akhirnya Shin Myun berbalik dan pergi. Se Ryung hanya memandangnya dengan marah.
P. Kyung Hye dan Jung Jong menunggu di luar istana. Mereka akan menjemput Danjong. Tiba-tiba terdengar seruan, Yang Mulia tiba. P. Kyung Hye dan Jung Jong masih harus menyesuaikan diri bahwa itu adalah sebutan baru untuk Suyang. Mereka menepi dan terpaksa membungkuk sedikit.
Suyang pura2 tanya, apa kalian datang untuk menjemput Raja yang turun takhta? Jung Jong membenarkan.
Suyang berkata kalau Danjong akan kesepian saat ia pindah ke Istana Chang Deok, aku merasa senang kalau kalian sering mengunjunginya. Suyang jalan masuk dan P. Kyung Hye memaksakan diri mengucapkan selamat.
P. Kyung Hye: Anda sudah mendapatkan posisi ini dengan harga banyak jiwa. Saya harap itu bisa digunakan dengan tulus untuk menjaga rakyat, untuk membersihkan darah yang sudah tercurah.
Suyang dengan dingin mengucapkan terima kasih, aku akan mengingat itu. Lalu jalan masuk.
P. Kyung Hye menahan diri untuk tidak menangis, setelah Suyang menghilang, ia tidak tahan dan menangis tersedu-sedu. Jung Jong menahannya. Jung Jong minta P. Kyung Hye menahan tangisnya saat Danjong keluar. Kau harus kuat, jika Yang Mulia keluar, kau harus menyambutnya dengan wajah bahagia.
Danjong menyiapkan diri keluar dari istana, ia sudah menghabiskan masa kecil sampai remaja di tempat ini dan sekarang harus keluar begitu saja. Danjong mengenang saat mendiang Raja Munjong hampir meninggal, Hong Wi.. Saat Kim Jong Seo bersumpah melindunginya sampai mati. Sementara di luar, para Kasim dan dayang istana yang melayaninya menangis sedih. Dilain sisi, Suyang masuk istana dengan puas. Ia memandang takhta lalu mengenakan jubah kerajaan dibantu para dayang. Danjong akhirnya keluar dari Daejeon. Diiringi tangisan pejabat, dayang dan kasim yang setia padanya. Yang Mulia.. Yang Mulia..
Suyang jalan ke Daejeon diiringi Shin Suk Joo dan para menteri lainnya. Suyang duduk di takhta, ia memandang semua yang ada di sisinya dengan puas.
Danjong keluar dan menemui kakak beserta iparnya. Mereka menyambut Danjong dengan haru. P. Kyung Hye menggenggam tangan adiknya, berusaha keras menyembunyikan rasa sedih.
Suyang berkata kalau ia adalah orang dengan penuh kekurangan, tapi ia dipercayakan tugas besar oleh Raja terdahulu, dan juga mewarisi banyak masalah pemerintahan. Tapi Suyang (Seharusnya Raja Sejo, tapi aku masih belum menerimanya. Sejarah memang kejam.) tetap ingin membagi kebahagiaan dengan masyarakat. Suyang mengadakan jamuan pribadi dengan sekutu dekatnya. Ia berterima kasih karena tanpa mereka, Suyang tidak akan ada disini saat ini. Semua membenarkan, tapi tanpa pemimpin yang hebat, bagaimana bisa mendapatkan pengikut yang hebat?
Shin Suk Joo masih tetap hati-hati dan memperingatkan, kalau Suyang harus benar2 hati-hati dengan mereka yang akan menentang Yang Mulia diistana. Suyang geli, Beom Ong akan selalu disana mengingatkanku.
Shin Suk Joo: Ini adalah awal. Yang Mulia adalah Pangeran yang tepat untuk duduk di takhta. Kita harus mengumumkan pada semua orang tentang ini. Dan juga, anda seharusnya membuktikan pada dunia kalau anda adalah orang yang bisa membawa kembali kedamaian seperti yang diraih Raja Sejong.
Suyang ketawa, aku tahu. Tapi tolong berikan aku sedikit waktu hari ini. Jalan yang sudah kita lalui sangat sulit. Ada baiknya untuk menikmati arak yang bagus bersama teman baik sebentar saja.
Shin Suk Joo minta maaf. Kwon Ram menghela nafas, jika P. Onyeong masih hidup, ia pasti sangat bahagia.
Suyang melihat meja P. Onyeong yang kosong dan tiba2 introspeksi diri, sudah banyak jiwa yang dikorbankan untuk mendapatkan posisi ini. Aku sudah bertanya pada diriku ribuan kali... Mengapa kau sangat menginginkan posisi ini? (telat om)
Suyang: Apa ini posisi yang membuat darah mendidih?
Shin Suk Joo: Apa anda sudah mendapatkan jawabannya? Suyang hanya tersenyum dan Han Myung Hoe mencairkan suasana dengan berkata kalau semua merasa depresi, kenapa harus mencari jawabannya? Ayo..ayo kita minum, kita singkirkan dulu masalah rumit ini. Ayo minum. (Han Myung Hoe kelak akan menuai kejahatannya, selama masa hidup ia banyak memenggal kepala orang. Ternyata saat ia mati, kuburnya dibongkar dan kepalanya dipenggal oleh P. Yeonsanggun, Raja ke-12 Joseon.)
No Geol mencoba merayu Soaeng. No Geol ingin mengajak Soaeng jalan-jalan besok pagi.
Soaeng: Buat apa?
No Geol ingin membelikan binyeo untuk Soaeng. Soaeng senang, benarkah? terima kasih. No Geol juga mulai berani, besok kita jalan-jalan di pasar dan membeli tusuk konde. Karena kita beli tusuk konde, kita atur rambutmu kembali di tempat tidur. Soaeng marah, ia berdiri dan langsung menendang No Geol tepat di bagian kelemahannya (ha!) No Geol kesakitan setengah mati, seperti hampir pingsan.
No Geol justru melihat anak buah Gong Chil Gu. No Geol mengeluh, kenapa mereka datang sekarang? No Geol dan Soaeng langsung lari ke dalam. No Geol mencari Seok Ju. Kakak! Kakak! anak buah Gong Chil Gu datang lagi. Mu Yeong juga memanggil Seok Ju. Seok ju langsung keluar, ia mengeluh karena Seung Yoo tidak ada. No Geol dengan pengecut mengunci diri dalam kamar.
Seok Ju turun bersama Mu Yeong, kali ini Mu Yeong juga menghunus pedang (dia kan sebenarnya laki!) Anak buah Gong Chil Gu saling memandang, lalu tanpa disangka, mereka berlutut di depan Seok Ju. Hyungnim. Kami mohon, ampuni kami. Kami benar2 tidak bisa terus mengikuti Gong Chil Gu. Kami mohon, ijinkan kami ada di samping kakak lagi. Kakak..
Seok Ju kaget, ia berpandangan dengan Cho Hi yang tersenyum tipis. Berita ini jelas sampai ke telinga Gong Chil Gu yang ngamuk-ngamuk. Apa? mereka ke tempat Seok Ju? Chil Gu meraung-raung, aku sudah digigit, aku digigit sekawanan anjing. Aku sudah digigit. Anjing2 kotor itu. Gong Chil Gu akhirnya ingat tawaran Shin Myun, ia tanya ke bawahannya, orang yang mencariku itu, ia berkata kalau ia adalah pejabat Hanseongbu, ya kan? Mereka mencari orang yang menentang Suyang daegun. Chil Gu menyeringai, sepertinya aku, Gong Chil Gu akan memberikan informasi yang berharga.
Ja Beon lapor pada Shin Myun kalau ada orang yang pernah datang ke kediaman P. Onyeong untuk mencari keluarga Kim Jong Seo. Shin Myun terkejut dan ingin tahu siapa orang itu. Ja Beon belum tahu, katanya seperti orang kurang waras. Shin Myun minta Ja Beon pergi. Tiba-tiba Shin Myun sadar, ayahnya ada dalam bahaya. Ia bergegas pergi.
Benar, Seung Yoo sudah mengintai Shin Suk Joo. Ia melihat ayah Shin Myun pulang dengan tandu. Ada 4 pengawal Hanseong jalan di depan tandu. Seung Yoo tiba-tiba melompat dari atas dan menghadang Shin Suk Joo. Shin Suk Joo kaget, siapa kau? Beraninya menghadang jalanku. Shin Suk Joo memerintah pengawal membunuh Seung Yoo. Tapi Seung Yoo berhasil mengatasi mereka dengan mudah dan cepat. Ini menggentarkan 4 tukang tandu yang tidak punya keahlian bela diri. Mereka langsung meletakkan tandu Shin Suk Joo dan lari menyelamatkan nyawa mereka. Tinggal Seung Yoo dan Shin Suk Joo. Seung Yoo mengarahkan pedang ke leher Shin, siap menebasnya. Tepat di saat kritis, Shin Myun datang menangkis pedang Seung Yoo. Ia datang bersama Ja Beon dan pasukan. Shin Myun minta Ja Beon mengantar ayahnya ke dalam dan ia menghadapi Seung Yoo.
Shin Myun: Apa kau yang menculik Nona? Siapa kau sebenarnya? Apa mungkin... Shin Myun tampak curiga, tapi tidak lama karena Seung Yoo langsung menyerang. Mereka bertempur puluhan jurus, keduanya seimbang. Tapi Shin Myun berhasil melukai wajah Seung Yoo. Ini membuat topeng Seung Yoo sedikit tertarik ke bawah. Seung Yoo menguasai diri dan menyerang Shin Myun lagi, ia berhasil melukai tangan Shin Myun. Membuat pedang Shin Myun jatuh. Seung Yoo mengarahkan pedang ke kepala Shin Myun. Ja Beon dan pasukannya datang. Shin Myun teriak agar mereka menyalakan obor. Seung Yoo terkejut dan segera menutupi wajahnya, ia langsung melarikan diri. Pasukan Hanseong mengejarnya.
Prof Lee mengunjungi Jung Jong dan mendengar kalau Myun terluka. Ia terkejut, Prof berkata orang itu pasti sama dengan yang membunuh P. Onyeong. Prof Lee mendengar tentang tulisan "Harimau Besar" di baju mendiang P. Onyeong, lalu ia tanya apa benar bukan Jung Jong yang melakukan semuanya itu? (Guyon si Prof ini, Jung Jong tidak bisa berkelahi.) Jung Jong menggeleng, bukan. Prof lega dan ia tanya apa Jung Jong tahu siapa pelakunya. Jung Jong teringat kata2nya pada Seung Yoo mengenai musuh tidak kelihatan itu dan ia menyadari sesuatu. Jung Jong mengaku mungkin ia tahu orangnya. Tapi masih ragu untuk mengatakannya, saat tiba2 terdengar bunyi kerikil di jendelanya. Prof dan Jung Jong kaget.
Jung jong permisi keluar. Seung Yoo muncul dan memanggilnya. Jung jong menutupi kecemasannya, ia dengan santai tanya darimana Seung Yoo dapat luka itu. Seung Yoo mengalihkan pandangannya, bukan apa-apa. Jung Jong tanya apa Seung Yoo yang melakukan semua ini pada P. Onyeong dan Myun. Seung Yoo diam saja.
Jung Jong menasihati: Seung Yoo-ah, apa yang kukatakan waktu itu saat aku marah, adalah salah. Jangan memikirkan balas dendam lagi. Aku tidak ingin melihatmu dalam bahaya.
Tiba2 Prof Lee keluar, apa kau baru mengatakan Seung Yoo? Seung Yoo kaget dan berbalik. Ia memandang Profnya. Prof Lee tampak terkejut, lalu mendekati Seung Yoo. Ia memegang wajah Seung Yoo dan merasakan darah di jarinya, kau berdarah. Sepertinya kau benar2 masih hidup. Jung Jong menahan tangisnya. Prof memeluk Seung Yoo sambil menangis, oh kau benar2 hidup.. Seung Yoo kau benar2 hidup selama ini. Seung Yoo juga menangis. Prof Lee mengajak Seung Yoo bicara di dalam. Ia merasa sedih, bagaimana wajah ceriamu berubah menjadi seperti ini? Seung Yoo diam saja. Memang wajahnya tampak sedih, muram, tertekan, lelah, sakit hati, dll tapi keren :) Prof tidak mengerti bagaimana Seung Yoo bisa membunuh orang. Tolong hentikan. Seung Yoo berkata tidak mungkin sekarang.
Prof: Aku tidak ingin kau menghancurkan dirimu sendiri, jika mendiang ayahmu tahu ini, ia akan merasakan hal yang sama. Kau menjadi seperti ini, rasanya adalah kesalahanku juga. Jika kami para tetua menghentikan Suyang, kau tidak akan melalui penderitaan seperti ini. Meskipun sudah terlambat, tapi gurumu ini akan berjuang. Jangan melakukan hal berbahaya lagi.
Seung Yoo: Saya pasti akan membunuhnya.
Prof: Seung Yoo.
Seung Yoo: Guru, anda harus menjalani jalan anda dan saya akan menjalani jalan saya. Seung Yoo memberi hormat dan pergi. Prof memanggilnya, Seung Yoo!
Shin Myun menghadap Suyang di istana dan lapor. Suyang tanya, jadi sekarang giliran Beom Ong? Shin Myun membenarkan. Suyang tanya apa Shin Myun belum menemukan sesuatu tentang orang itu.
Shin Myun: Belum ada petunjuk.
Suyang: Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Aku harus membawa keluargaku ke istana secepat mungkin.
Shin Myun: Saya akan pergi dan memberi tahu mereka. Suyang minta Shin Myun segera menemukan siapa yang pura2 jadi "Harimau Besar" itu. Shin Myun mengiyakan.
Lady Yoon marah2 lagi pada Se Ryung. Apa kau benar2 tidak mau mematuhi ibumu? Bukankah aku berkata kalau upacara penobatan-nya adalah besok pagi? Kita harus mulai memilih perabotan. Kenapa kau sangat tidak patuh? Cepat keluar. Keluar, agar pelayan bisa mengemasi barang2mu. (Pikiran Se Ryung penuh dengan ketidakadilan yang diterima keluarga Raja, dan ibunya memintanya memilih perabotan? yeah right..)
Se Ryung: Saya sudah berkata kalau saya tidak akan mengambil bagian dalam penobatan ini.
Lady Yoon: Jika kau terus seperti ini, aku akan menyeretmu keluar. Dengan menjadi anak yang tidak setia pada Yang Mulia Raja, kau akan membuatnya menjadi bahan tertawaan orang.
Se Ryung tidak percaya: Yang Mulia? Apa ibu barusan menyebut Ayah "Yang Mulia"?
Lady Yoon: Dia yang paling diutamakan di negeri ini, Joseon. Tentu saja aku harus memanggilnya, Yang Mulia.
Se Ryung: Tidak peduli apa yang ibu lakukan, saya tidak akan memasuki istana.
Lady Yoon: Kau akan masuk. Sama seperti saat kau mencoba menyelamatkan Kim Seung Yoo waktu itu, apa kau mau memotong lehermu lagi? Meskipun kau melakukannya, kali ini kau akan melihat pedang di leher ibumu juga.
Se Ryung: Ibu.
Lady Yoon: Besan kita hampir terbunuh oleh seseorang dan demi melindungi ayahnya, Petugas Shin telah terluka. Jika kau bertemu dengannya, bersikap lembutlah. Demi mencari penculikmu, ia pergi untuk mulai memeriksa di dermaga Mapo. Tapi ia sudah terluka dalam pertempuran dengan pembunuh itu. Setelah Lady Yoon pergi, Se Ryung justru gelisah. Ia mencemaskan Seung Yoo.
Paginya, saat keluarga Suyang bersiap untuk pergi ke istana, Yeo Ri dengan panik menunjukkan surat Se Ryung pada Lady Yoon, Nona menghilang. Lady Yoon membaca surat Se Ryung: Saya harus pergi ke suatu tempat dan akan segera kembali. Lady Yoon pusing. Ngidam apa waktu hamil Se Ryung bu? hahaha..
Shin Myun mendapat kunjungan Gong Chil Gu. Chil Gu berkata bukankah Shin Myun minta jika ia menemukan tersangka sekitar dermaga Mapo, ia harus menemuinya?
Chil Gu: Aku sudah bertanya-tanya. Ada gibang bernama Bing Ok Gwan yang menampung orang2 yang berhasil lari dari kapal menuju P. Gang Hwa.
Se Ryung juga mendekati Mapo dan tanya lokasi dermaganya. Se Ryung terkejut karena melihat Shin Myun dan pasukannya. Ia bergegas sembunyi.
Seok Ju terkejut dengan keributan pagi ini, ia membangunkan No Geol dan mengeluh karena Seung Yoo menghilang lagi. Seok Ju minta No Geol mencari Seung Yoo. Kalau ketemu, cegah dia pulang kesini. Seok Ju akan menahan mereka.
Diluar, Gong Chil Gu teriak2: Kakak, bukan Tuan. Anjingmu kembali untuk menggigit pemiliknya. Cepat keluar. Seok Ju memaki, dasar Gong Chil Gu brengsek.
Shin Myun memberi kode untuk menyerbu. Pasukan Hanseong masuk ke Bing Ok Gwan. Seung Yoo sedang menunggu pedang baru di sebuah toko pandai besi. No Geol lari mencari Seung Yoo dan anehnya ia tidak melihat Seung Yoo yang justru heran melihat No Geol lari pagi2 sekali.
Shin Myun curiga kalau tersangkanya kabur. Mereka keluar, untuk mengejar. Seung Yoo masih jalan tanpa menyadari apa yang terjadi.
Terdengar keributan dan Seok Ju juga melarikan diri. Pasukan Shin Myun mengejarnya, tangkap dia! Seung Yoo melihat Seok Ju kabur dan melihat Shin Myun. Shin Myun jalan cepat sambil menoleh ke arah Seung Yoo berdiri. Mereka hampir saja bertatapan mata ketika tiba-tiba... Sebuah tangan menarik Seung Yoo untuk sembunyi di balik kain hanbok yang dipajang di jalan. Seung Yoo kaget. Karena Se Ryung berdiri di depannya. Shin Myun menoleh dan hanya melihat kain2 yang tertiup angin. Se Ryung, membuktikan kalau ia masih hidup dan menyelamatkan Seung Yoo.
Seung Yoo masih menunggu pedang barunya di tukang pandai besi. Sama sekali tidak tahu kalau akan ada kekacauan di Bing Ok Gwan. Se Ryung jalan mencari Bing Ok Gwan dan melihat Shin Myun bersama pasukannya. Se Ryung segera sembunyi. Seok Ju dan No Geol melihat pasukan yang mengepung Bing Ok Gwan. Seok Ju langsung minta No Geol mencari Seung Yoo dan melarangnya kembali ke Bing Ok Gwan. Seok Ju sendiri mengalihkan perhatian Shin Myun dan pasukan.
Seung Yoo jalan mendekati Bing Ok Gwan, ia heran melihat No Geol yang lari melewatinya. Seok Ju juga lari-lari dikejar pasukan Shin Myun. Seung Yoo hampir ketahuan oleh Shin Myun saat sebuah tangan menariknya ke balik kain2 yang dijual dipinggir jalan. Seung Yoo terkejut, apalagi saat melihat Se Ryung berdiri di depannya. Memandangnya dengan mata penuh senyum. Seung Yoo terpana sekejap kemudian sadar lalu mengibaskan tangan Se Ryung dan akan pergi. Se Ryung menahannya, Jika kau tertangkap, apa yang akan kau lakukan?
Seung Yoo: Mengapa kau pergi kesini?
Se Ryung: Ada yang harus kukatakan padamu.
Seung Yoo tidak ingin mendengar. Se Ryung mendesaknya, aku hidup atau mati, apa kau benar2 tidak peduli lagi?
Seung Yoo jalan keluar dari tirai2 kain itu tapi langkahnya terhenti. Ia melihat Seok Ju yang digelandang pergi oleh pasukan Shin Myun.
No Geol lari2 mendekati Seung Yoo, adik, kau kemana saja? Hyungnim memintaku untuk menghentikanmu apapun yang terjadi. Seung Yoo tidak menjawab dan jalan terus. No Geol baru menyadari Se Ryung, kau kan.. yang waktu itu menahan anak panah demi adik? Kau masih hidup? No Geol berkata meskipun Seung Yoo tidak mengatakan apapun, ia tahu kalau sebenarnya Seung Yoo mencemaskan Se Ryung. Seung Yoo jalan lebih cepat lagi.
No Geol mengajak Se Ryung menunggu di Bing Ok Gwan. No Geol harus mengikuti Seung Yoo. Se Ryung minta No Geol membantu Seung Yoo. No Geol minta Muyeong menjaga Se Ryung, Nona ini adalah tamu adik. Cho Hi ingin tahu apa yang terjadi. Mu Yeong lapor kalau Seok Ju tertangkap, sementara Seung Yoo dan No Geol mengikuti Seok Ju.
Mu Yeong minta Se Ryung menunggu dan So Aeng heran siapa Se Ryung.
Mu Yeong: Tamu pengawalmu. Soaeng terlihat curiga.
Seok Ju dibawa ke Hanseungbu. Seok Ju berkata kalau ia dijebak oleh Gong Chil Gu. Di dermaga Mapo tidak ada yang tidak mengenal dirinya.
Seok Ju: Maksudku, bagaimana petugas Hanseong tidak tahu ini? Kalau di gibang Cheong Pung Gwan ada Han Myung Hoe, maka di Bing Ok Gwan - Mapo, ada aku, Jo Seok Ju.
Shin Myun ingin tahu apa Seok Ju tidak ada dalam kapal yang membawa tahanan diasingkan ke pulau Gang hwa. Seok Ju mengaku memang ada di dalam kapal. Ia hampir saja jadi hantu air dan tenggelam ditengah lautan. Aku susah payah lolos dari maut. Katakan, apa itu juga salahku?
Shin Myun: Kapal itu berisi orang2 yang terlibat kejahatan berat. Seok Ju mendengus, jangan membuatku ketawa. Bagiku, mereka telihat seperti satu grup penjahat yang diseret kesana tanpa alasan. Shin Myun tersinggung, jadi menurutmu.. mereka ada di kapal itu tanpa alasan?
Seung Yoo ingin menunggu sampai malam dan menyusup ke Hanseong. No Geol syok.
Seok Ju: Tanya saja pada Gong Chil Gu. Diantara para penjahat yang dituduh bersalah yang seharusnya ada di kapal, sebagian dari mereka sudah mati karena disiksa. Seorang oknum dari Nae Geum Bu menerima suap dari Gong Chil Gu, dan memenuhi tempa2 yang kosong dengan orang lain.
Shin Myun menyinggung tentang putra PM Kim Jong Seo. Apa kau mengingatnya?
Seok Ju: Bagaimana aku bisa tahu putra Kim Jong Seo? Selain aku, semuanya sudah mati.
Shin Myun: Benarkah?
Seok Ju: Aku tidak punya alasan untuk berbohong.
Shin Myun dan Ja Beon tidak punya alasan lain, mereka harus melepas Seok Ju. Gong Chil Gu menunggu di halaman Hanseong, ia puas karena mengira semua akan berjalan lancar. Melenyapkan Seok Ju dan mendapatkan imbalan besar dari Shin Myun. Chil Gu kaget saat tiba2 Seok Ju muncul dan menariknya. Kau sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang akan memperpendek usiamu. Seok Ju melempar chil Gu. Lalu jalan keluar.
Shin Myun dan Ja Beon muncul, mereka juga marah. Shin Myun mengarahkan pedang ke Chil Gu. Jangan memanfaatkan aku untuk membalaskan dendam pribadimu. Ini cukup membuat Chil Gu tidak berkutik lagi.
Seok Ju keluar dan segera disambut No Geol dan Seung Yoo. No Geol omong besar lagi, kalau ia berencana masuk ke dalam untuk menyelamatkan Seok Ju. Seok Ju hanya mengangguk-angguk saja dan minta semuanya pergi dari situ. Ia berkata ke Seung Yoo kalau tempat ini berbahaya baginya, ketiganya segera pergi.
Cho Hi tidak sabar, ia ingin pergi melihat Seok Ju. Mu Yeong mencegahnya, apa yang bisa dilakukan Cho Hi meskipun pergi.
Cho Hi: Berapa lama aku harus menunggu? Siapa tahu kemana mereka akan membawanya. Mu yeong akan pergi saat Seok Ju pulang bersama No Geol dan Seung Yoo. Cho Hi lega tapi tidak banyak bicara.
Se Ryung lega melihat Seung Yoo. Seung Yoo tidak percaya melihat Se Ryung masih tetap menunggunya. So Aeng langsung lari merangkul lengan Seung Yoo, Orrabeoni, kau kemana saja? So Aeng mencemaskanmu. Seok Ju meninggalkan mereka dan naik menyusul Cho Hi. Se Ryung tampak cemburu melihat Soaeng. Seung Yoo tahu itu dan melepaskan diri dari Soaeng. Lebih bagusnya lagi, Seung Yoo menarik Se Ryung keluar. No Geol terpukau, dia agresif. Lalu menahan Soaeng yang ingin menyusul Seung Yoo. Soaeng kesal sekali, siapa gadis itu sebenarnya?
No Geol: Sang Putri. Posisi yang tidak bisa kau tandingi.
Soaeng: Apa?
Diluar, Seung Yoo melepaskan tangan Se Ryung dan berbalik pergi. Se Ryung menahannya lagi, apa kau tidak ingin melihat keluargamu? Seung Yoo tidak percaya. Tapi Se Ryung menegaskan kalau Ah Kang dan kakak ipar Seung Yoo masih hidup, bukankah aku sudah pernah mengatakan ini padamu? Lihatlah sendiri, Guru. Seung Yoo masih tampak skeptis, Se Ryung terus mendesaknya, ayo pergi. Tempatnya cukup jauh. Seung Yoo akhirnya memutuskan percaya dan berkuda bersama Se Ryung ke tempat yang dimaksud. Se Ryung menahan nyeri di punggungnya karena luka tembakan panah yang belum pulih benar. Seung Yoo ingin menyentuh punggung Se Ryung tapi mengurungkan niatnya. Seung Yoo menghentikan kuda dan turun. Ia memutuskan menjalankan kuda perlahan agar Se Ryung tidak terlalu kesakitan.
Suyang bertemu dengan Shin Suk Joo dll. Ia lega karena Shin Suk Joo selamat. Suyang tanya wajah penyerang itu tapi Shin Suk Joo tidak melihatnya, saat itu gelap dan ia mengenakan topeng. Suyang berkata jika tidak ada Shin Myun, ia tidak tahu apa yang akan terjadi. Sudah jelas kalau Dae Ho mengincar para pejabat 'berjasa'. Shin Suk Joo lebih mencemaskan rombongan utusan dari Ming yang akan tiba sebagai pengakuan untuk Suyang. Jika pihak Ming (Cina) setuju dengan pengangkatan ini, para sarjana dari Jiphyeonjeon yang mengkritik pengangkatan Suyang akan menutup mulut mereka. Shin Suk Joo takut jika utusan Ming itu tiba dan mereka menemukan kejanggalan karena Suyang sudah merebut takhta dari keponakannya yang masih muda, ia tidak tahu apa yang akan terjadi. Apa reaksi mereka. Suyang minta Shin Myun menjaga ibukota selama utusan Ming tiba. Shin Myun mengerti. Han Myung Hoe bicara, ini semua... karena Raja yang sudah turun takhta/mantan Raja masih hidup. Han ingin setelah utusan Ming mengakui pengangkatan Suyang dan kembali ke Cina, Suyang harus segera melenyapkan mantan Raja.
Kasim lapor kalau Ratu sudah tiba di istana. Suyang menghentikan dulu pertemuan dan menyambut istri juga keluarganya. Selamat datang, Nyonya. Suyang heran kenapa tidak melihat Se Ryung. Lady Yoon memberikan alasan Se Ryung masih perlu waktu untuk menenangkan diri. Suyang kesal, dia itu Putri Raja, bagaimana ia bisa berkeliaran saja? Lady Yoon minta maaf, ini salahnya. Ia gagal mengendalikan Se Ryung.
Suyang minta Shin Myun segera mencari Se Ryung dan membawanya masuk istana, segera. Shin Myun mengiyakan.
Se Ryung melihat pedagang sepatu dan minta Seung Yoo menghentikan kuda. Ia melihat2 sepatu dan memilih sepasang sepatu untuk anak perempuan. Seung Yoo menatap Se Ryung dengan pandangan lembut. Ia sudah mulai melunak perasaannya. Se Ryung menunjukkan sebuah rumah pada Seung Yoo, ini tempatnya. Kau bisa pergi dan melihatnya sendiri. Apa mereka benar2 masih hidup.
Se Ryung: Ini adalah tempat yang diberikan oleh Petugas Shin untuk mereka. Kukira lebih baik mencari tempat lain. Seung Yoo jalan perlahan mendekati rumah itu. Ia tidak melihat Lady Ryu dan Ah Kang jalan dibelakangnya. Lady Ryu menjatuhkan tempayan dan mengejutkan Seung Yoo. Seung Yoo berbalik dan syok melihat keduanya. Ah Kang yang pertama bereaksi, ia menangis dan lari ke arah Seung Yoo. Paman! Seung Yoo langsung memeluk Ah Kang. Lady Ryu gemetaran dan melihat Seung Yoo dari atas ke bawah, ia tidak percaya adik iparnya masih hidup. Ah Kang melepas pelukannya dan membelai pipi pamannya, apa kau benar2 pamanku? Seung Yoo tersenyum dan mengangguk. Ah Kang ke ibunya, Uhmonim, ini paman. Paman sudah kembali. Lady Ryu menangis, kau masih hidup. Ah Kang memeluk Seung Yoo lagi erat2, Se Ryung tersenyum lega melihat mereka. Lady Ryu menjelaskan kalau Se Ryung menolong Ah Kang saat anak itu hampir meninggal di tahanan, lalu membawanya ke tabib. Se Ryung juga membantu mereka bebas dari kediaman pria yang lebih buruk dari hewan buas. Seung Yoo mengajak mereka pindah, lingkungannya tidak terlalu baik tapi akan lebih baik daripada disini. Lady Ryu langsung setuju, kemanapun kami akan ikut denganmu, karena kita keluarga. Ah Kang menemui Se Ryung. Se Ryung langsung memberikan sepatu baru itu untuk Ah Kang sambil membelai kepala Ah Kang. Lady Ryu tersenyum melihat keduanya. Ah Kang kembali dan memamerkan sepatu barunya, ini cantik sekali kan? kakak memberikan ini untukku.
Ah Kang: Kakak berkata kalau kita harus melupakan kenangan buruk dan kalau paman harus hidup bahagia bersama kami di tempat yang jauh, sangat jauh.
Lady Ryu merasa bersalah karena tidak sempat mengucapkan terima kasih pada Se Ryung yang sudah mempertemukan mereka. Seung Yoo menoleh dan tidak menemukan Se Ryung, ia segera menyusulnya. Seung Yoo menahan tangan Se Ryung, terima kasih. Tapi kelak, kuharap kita tidak akan pernah bertemu lagi. Seung Yoo melepaskan tangan Se Ryung. Se Ryung memberi hormat tanpa bicara lalu jalan pergi. Seung Yoo hanya memandang punggung Se Ryung yang semakin menjauh. Tidak rela melepasnya, tapi tidak bisa menahannya.
Lady Ryu tanya apa Seung Yoo dan Nona itu saling mencintai. Aku ingin tahu dari keluarga mana ia berasal.. Seung Yoo menyangkalnya, kita tidak perlu bertemu dengannya lagi.
Shin Myun pergi ke kediaman P. Kyung Hye. Ia mencari Se Ryung.
P. Kyung Hye terkejut mendengar Se Ryung menghilang. P. Kyung Hye tidak percaya kalau Se ryung melarikan diri dari rumah karena menolak pemberian gelar.
Shin Myun: Apa dia benar2 tidak datang kesini?
P. Kyung Hye: Mana mungkin dia kesini. Apa dia mau pamer kalau dia sudah menjadi Putri Raja? Atau dia ingin merayakannya denganku?
Shin Myun: Jika dia datang...
P. Kyung Hye: Kami mengerti, sekarang tolong pergi.
Sebenarnya Se Ryung benar2 ke kediaman Kyung Hye. Ia melihat Shin Myun dan sembunyi. Sepupunya ngomel, dia melarikan diri? dia memang seperti itu. Se Ryung akan pergi lagi tapi kali ini Kyung Hye melihatnya, kau pikir kau mau pergi kemana? Se Ryung menghadap Kyung Hye. Kyung Hye tidak mengira Se Ryung akan benar2 tanpa punya malu datang menemuinya. Se Ryung: Saya tahu tidak seharusnya saya pergi kesini tapi saya tidak punya tujuan dan tidak ada orang lain yang bisa saya jadikan curahan hati.
P. Kyung Hye: Bagaimana kau bisa tidak memiliki tujuan? Bukankah istana sekarang adalah rumahmu?
Se Ryung diam saja, P. Kyung Hye tanya, kenapa? Apa kata2ku terlalu kasar? Se Ryung berkata selama ini P. Kyung Hye pasti sangat kesal padanya yang sama sekali tidak tahu tentang ayahnya.
P. Kyung Hye: Sekarang kau sudah tahu, tapi meskipun demikian, apa kau pikir gelar sebagai Putri Raja adalah sesuatu yang bisa kau tolak? Se Ryung berkata tidak akan menolaknya lagi. Saya akan masuk istana. Lalu, saya akan terus menanyakan pada diri sendiri pertanyaan Putri.
P. Kyung Hye: Pertanyaan apa maksudmu?
Se Ryung: Anda pernah bertanya apa saya akan mampu melawan ayah saya sendiri. Saya akan mengamati segala yang dilakukan ayah baru saya akan menemukan jawabannya. Jika Raja tidak melakukan hal yang benar demi kebaikan rakyat, saya akan berusaha keras menghentikannya.
P. Kyung Hye tidak percaya, Se Ryung..
Se Ryung: Bagi saya, Putri negeri ini, hanyalah anda, Tuan Putri, Putri Kyung Hye. Saya datang hanya untuk mengatakan ini pada anda. Se Ryung memberi hormat dan pergi.
Seung Yoo menggendong Ah Kang pulang ke Bing Ok Gwan bersama Lady Ryu. Semua melongo melihatnya.
Cho Hi ingin tahu siapa mereka. So Aeng syok, Orrabeoni apa kau sudah menikah? Lalu siapa wanita yang tadi? No Geol kagum karena mengira Seung Yoo sudah punya istri, anak plus kekasih. Seung Yoo segera meluruskan, ini kakak iparku dan keponakanku. Aku ingin mereka tinggal di kamarku sementara ini.
Cho Hi: Tanggungan selalu menyebalkan, jika kau bisa kerja boleh tinggal. Kalau tidak pergi saja. Kau bisa apa?
Seung Yoo: Aku akan kerja lebih banyak lagi.
Lady Ryu: Tidak apa-apa, adik. Aku tidak ingin menjadi beban. Aku bisa masak dan juga bersih-bersih. Cho Hi setuju. Seok Ju membujuknya untuk memberikan kamar tersendiri, kita punya banyak kamar kosong kan?
Cho Hi: Terserah. Cho Hi pergi meninggalkan mereka. So aeng langsung membawakan buntalan milik Lady Ryu. Sementara Seok Ju langsung menggendong Ah Kang haha.. Seung Yoo minta Lady Ryu bertahan di tempat ini untuk sementara. Aku akan mulai mencari tempat yang lebih baik.
Lady Ryu: Tidak apa-apa. Dibandingkan dengan mereka yang sudah mati, bahkan tempat seperti ini bisa dikatakan sebagai tempat yang baik. Adik ipar, kau berhasil kembali dengan selamat. Ini pasti Ayah dan Kakakmu yang sudah membantu kita dari tempat mereka. Seung Yoo menunduk, ia menahan sedihnya. Aku pergi dulu. Lady Ryu mengangguk, baiklah. Tapi saat Seung Yoo akan pergi, Ah Kang tidak mau melepaskan tangan pamannya. Seung Yoo terharu. Lady Ryu jadi ingat wanita yang mencari Seung Yoo, apa dia adalah Nona itu? Apa dia benar2 bukan kekasihmu, Adik ipar?
Seung Yoo: Tidak ada alasan bagi kami untuk bertemu lagi. Dia juga bukan orang yang seharusnya kau temui. Ah Kang bicara dalam tidur, paman... Seung Yoo keluar dari kamar mereka dan menghela nafas diluar.
Se Ryung jalan keluar dari kediaman P. Kyung Hye. Shin Myun menunggunya, siap membawa Se Ryung ke istana.
Suyang puas sekali, seperti yang kuharapkan, Petugas Shin telah menemukanmu lagi.
Lady Yoon: Ini takdir. Yang Mulia, tolong segera tentukan tanggal pernikahan Putri.
Suyang: Aku akan melakukannya.
Se ryung menyela: Putri anda ingin mengatakan sesuatu. Se Ryung berkata kalau dalam kehidupan ini, ia tidak akan menikah dengan siapapun. Suyang, Lady Yoon, Shin Myun kaget.
Se Ryung: Saya dipaksa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak saya. Menjadi Putri Raja sudah cukup. Mulai sekarang, saya akan hidup dengan cara saya sendiri. Suyang marah, bagaimana kau bisa tidak hormat? Upacara pernikahanmu akan segera diadakan. Kau harus segera bersiap. Sekarang kembalilah.
Se Ryung: Kelak, Ayah tidak akan bisa memaksa saya sesuai keinginan Ayah. Se Ryung berdiri dan memberi hormat, ia pergi. Suyang menghibur Shin Myun, jangan goyah. Kau sudah menjadi Pangeran pendamping bagiku. Shin Myun diam saja. Shin Myun menemui Se Ryung diluar, kenapa anda tidak bersembunyi hari ini?
Se Ryung: Karena petugas Shin sudah tahu kalau hatiku tidak akan berubah sejak awal.
Shin Myun: Dibandingkan menjadi Pangeran Pendamping, hati Tuan Putri lebih penting. Saya yang masih hidup... apa saya benar2 kalah dengan pria yang sudah meninggal?
Se Ryung: Dia selalu hidup dan tinggal di dalam lubuk hatiku.
Shin Myun: Apa?
Se Ryung: Aku sungguh minta maaf, Petugas Shin. Tapi kalau seseorang hanya setia mencintai satu orang, sulit untuk tidak menyakiti orang lain. Tolong mengerti ini. Se Ryung jalan ke kediaman resminya yang ternyata adalah bekas kediaman P. Kyung Hye.
Yeo Ri sudah menunggu Se Ryung. Sekarang Yeo Ri resmi jadi dayang istana. Se Ryung berkata kalau seragam ini cocok untuk Yeo Ri. Yeo Ri minta Se Ryung segera masuk karena para staf sudah ingin memberi salam. Se Ryung berkata kalau P. Kyung Hye dulu tinggal disini.
Yeo Ri: Apa itu menganggu anda? Se Ryung mengangguk. Ia jalan ke rak sepatu, semua hampir sama seperti ketika ia mengunjungi sepupunya. Se Ryung menyentuh sepatu sutra, ia ingat pernah tanya kenapa Putri mengoleksi sepatu sutra, meskipun tidak pernah dipakai. P. Kyung Hye waktu itu menjawab, karena aku ingin. Se Ryung membalas, kalau begitu sama dengan saya, karena saya ingin naik kuda. Se Ryung tersenyum tipis mengenang kejadian itu. Ia juga harus berganti jubah dengan hanbok resmi Putri Raja. Sama seperti saat ia menyamar menjadi Putri waktu itu. Se Ryung menangis.
Seung Yoo menyendiri lagi dan Seok Ju menemuinya, kenapa kau selalu disini setiap hari? Apa kau putra Kim Jong Seo? Seung Yoo tertegun. Seok Ju berkata kalau petugas Hanseong menyelidiki apa Seung Yoo masih hidup atau sudah mati. Seok Ju menyinggung Se Ryung lagi. Seok Ju membujuk Seung Yoo, kudengar ia mengorbankan nyawanya demi dirimu! Aku tahu dia tulus. Apa kau ... mempertimbangkannya?
Seok Ju: Kau goyah ya kan? Tidak peduli siapa ayahnya, kau hanya ingin lari dan memeluknya, ya kan? Seung Yoo tampak kesal dan jalan pergi. Seok Ju menghela nafas, dasar orang tidak punya hati.
Di Cheong Pung Gwan terdengar gelak tawa. Han Myung Hoe membagikan jabatan baru untuk dua pembunuh. Apa itu cocok dengan selera kalian? Dua pembunuh itu ketawa puas, Apa kau harus tanya, kakak? Han ketawa, kalian tidak perlu berterima kasih. Ada banyak jabatan yang bisa kalian duduki kelak. Kedua anak buah Han senang sekali dan terus mengucapkan terima kasih. Kalian boleh pergi. Kedua pembunuh itu keluar sambil ketawa. Han juga akan pergi. Mae Hyang menahannya, kau mau kemana? ini sudah malam.
Han: Setiap malam, Kim Jong Seo bertopeng itu ingin mencabut nyawa pejabat yang berjasa. Aku harus tidur di tempat lain untuk sementara.
Kedua pembunuh itu jalan pulang sambil membicarakan saat menghabisi nyawa Kim Jong Seo dan keluarganya. Seung Yoo sudah mengintai mereka. Seung Yoo menghadang keduanya. Pembunuh 1 langsung tewas dalam satu kali tebasan pedang. Pembunuh 2 masih bisa bertempur beberapa jurus, lalu terjatuh. Seung Yoo mengarahkan pedang ke lehernya.
Pembunuh 2: Kau siapa? apa kau.. Seung Yoo membuka topengnya perlahan, lalu sebelum pembunuh 2 itu selesai dengan pertanyaan-nya, Seung Yoo secepat kilat menghabisi nyawanya.
Seung Yoo kembali ke Bing Ok Gwan, ia terkejut karena Prof. Lee Gae telah menunggunya.
Lee Gae: Sepertinya kau leluasa sekali jalan dalam kegelapan. Seung Yoo kaget, bagaimana.. tempat ini.. bagaimana guru..
Lee gae: Aku mendengarnya dari Jong, pasti susah bagimu tinggal disini.
Seung Yoo: Kenapa guru kesini? Lee Gae prihatin karena Seung Yoo yang haus darah. Siapa yang kau bunuh kali ini? Seung Yoo minta gurunya pulang. Lee Gae berkata meskipun Seung Yoo membunuh banyak orang, ujung pedangmu, apa akan mengenai Suyang? Kau sebaiknya bergabung dengan rencana pemberontakan kita.
Lee Gae: Kami akan menyingkirkan Suyang dan menaikkan kembali Yang Mulia ke takhta. Bagaimana jika bekerja bersama kami? Seung Yoo ragu, pelajar yang seperti gurunya bagaimana bisa melawan Suyang. Dia benar2 tidak punya aturan dan tangguh.
Lee Gae: Inilah mengapa kita harus kuat. Selama kita bekerja sama, tidak akan gagal.
Seung yoo: Apa guru percaya kalau pendapat mereka sama dengan guru? Saya adalah orang yang dikhianati teman saya sendiri. Siapapun ini, saya tidak bisa percaya siapapun.
Lee Gae: Apa kau bahkan tidak bisa mempercayaiku dan Jong?
Seung Yoo: Jangan meremehkan Suyang. Lee Gae pergi dan Seung Yoo duduk mengelap pedangnya yang berlumuran darah. Ah Kang terbangun dan melihat pamannya. Lady Ryu kaget lalu segera menutup mata Ah Kang. Lady Ryu mencemaskan Seung Yoo. Paginya, Shin Myun dan Ja Beon memeriksa jalanan yang akan dilewati rombongan utusan Ming. Shin Myun mendapat laporan kalau ada mayat yang digantung. Shin Myun dan Ja Beon bersama pasukan lari ke tempat yang dimaksud, keduanya terkejut. Rakyat juga ngeri melihatnya. Mayat dua anak buah Han Myung Hoe tergantung di pohon dengan tulisan Dae Ho besar2 ditulis di tubuh mereka. Rakyat mulai bergunjing, sudah berapa kali ini terjadi? Apa benar Dae Ho bangkit dari kematian? Roh yang penasaran akan kembali untuk mencari keadilan.
Seung Yoo merenung di kamarnya. Lady Ryu masuk membawa makanan. Lady Ryu tanya apa Seung Yoo adalah Dae Ho yang disebut orang2 itu. Seung Yoo minta kakak iparnya tidak perlu memikirkan masalah ini.
Lady Ryu: Pikiran ingin membunuh mereka.. bagaimana aku bisa tidak mengerti? Tapi... adik ipar, bukankah cara yang kau gunakan terlalu terburu-buru? Kuharap kau bisa memikirkan ini sebentar. Jika Ayah masih hidup, bagaimana ia melakukannya? Kuharap kau tidak mempermalukan dua kata 'Dae Ho' itu. Kumohon bertindaklah hati-hati. Seung Yoo mengangguk dan Lady Ryu jalan keluar.
Sebagai Putri Raja, Se Ryung harus mengikuti pelajaran wajib untuk semua Putri Raja. Se Ryung jalan ke ruang belajarnya dengan perasaan berat. Kenangan saat Se Ryung memohon agar P. Kyung Hye mengijinkannya sekali saja mengikuti pelajaran dari Jikgang Kim karena ingin melihat wajah calon suaminya berputar di otaknya. Se Ryung masuk ke dalam dan ingat saat Seung Yoo mengenalkan diri. Se Ryung membuka tirai tapi tidak ada Seung Yoo disana. Justru Prof Lee Gae yang tiba-tiba jalan masuk.
Se Ryung terkejut dan Lee Gae membungkuk memberi hormat. Lee Gae berkata kalau mulai hari ini, ia yang akan bertanggung jawab untuk pelajaran Tuan Putri.
Se Ryung: Senang bertemu anda.
Lee Gae: Hari ini, saya akan mulai mengajar dari buku Kepatuhan.
Se Ryung: Dulu, saat saya belajar dari Buku Kepatuhan, seorang Jikgang datang ke ruangan ini dengan bekas lipstik di lehernya.
Lee Gae tersenyum tipis: Diantara murid-murid saya, ada orang seperti itu.
Se Ryung: Orang itu... seperti apa orang itu?
Lee Gae: Dia memiliki wajah tampan, tapi dia tidak pernah serius, seperti playboy. Tapi.. dia juga selalu ceria. Dia menghargai teman-temannya seperti nyawanya sendiri. Seorang anak yang sangat positif.
Se Ryung menahan tangisnya, sepertinya anda benar2 menyayangi orang itu. Lee Gae juga menangis, hari ini dari semua hari, saya benar2 merindukan anak itu. Se Ryung menangis terisak-isak dan Lee Gae hanya menghela nafas.
Suyang bertemu Shin Myun dan yang lain. Mereka tampak kesal dengan insiden2 yang terjadi dan mendesak Shin Myun segera menyelesaikan masalah ini.
Suyang: Semua yang melawanku, akan dihabisi, untuk membayar kejahatan mereka. Suyang juga harus segera menyambut utusan dari Ming.
Danjong mendapat laporan dari P. Kyung Hye dan Jung Jong kalau Dae Ho sebenarnya adalah Kim Seung Yoo, putra mendiang Perdana Menteri. Danjong terkejut tapi senang karena Kim Seung Yoo masih hidup. Jung Jong berkata kalau sekarang Seung Yoo mengabdikan diri untuk membantai musuh2 ayahnya. P. Kyung Hye berkata kalau masih ada yang berpihak pada Danjong, jadi ia ingin Raja tetap semangat. Jung Jong mengatakan rencana mereka, besok diacara jamuan makan bersama utusan Ming, beberapa orang akan berusaha membunuh Suyang.
Suyang mendadak datang mengunjungi Danjong. Membuat ketiganya tegang. Suyang mengundang Danjong untuk ikut menyambut utusan dari Ming.
Suyang: Saya takut kalau Yang Mulia akan terpengaruh dengan pikiran jahat dan mengatakan sesuatu yang akan membuat utusan Ming salah paham. Ini benar2 membuat saya cemas. Suyang mengatakan ini sambil melihat ke arah Kyung Hye dan Jung Jong. Danjong memastikan kalau semua itu tidak akan terjadi. Suyang mengangguk. Saya harap Putri dan Pangeran Pendamping bisa selalu ada di sisi Yang Mulia. Ini permintaan saya sebagai paman kalian.
Seung Yoo merenung dan ingat kata2 Lee Gae juga nasihat kakak iparnya. Seung Yoo menetapkan hatinya untuk melakukan sesuatu.
Jung Jong mengumpulkan orang2 yang akan membunuh Suyang. Mereka akan membunuh Suyang saat acara makan bersama utusan Ming dan ini adalah kesempatan terakhir mereka. Kita harus mengatakan dengan jelas pada utusan Ming kalau Suyang merampas takhta. Setelah itu mereka akan menaikkan kembali Danjong ke takhta. Jung Jong berkata ada kekuatan tambahan. Lalu Seung Yoo masuk ke dalam, mengenakan busana Yangban rapi. Semua heran karena belum mengenal Seung Yoo. Jung Jong mengenalkan, dia adalah putra mendiang Tuan Kim Jong Seo, Kim Seung Yoo.
Seung Yoo: Meskipun kekuatan saya terbatas, saya akan mendukung anda sebaik mungkin. Pria pemimpin kelompok itu syok, kau benar-benar.. benar2 masih hidup? Semua terkejut, kalau begitu kekacauan dengan nama Dae Ho itu adalah pekerjaanmu? Apa yang membuatmu berubah pikiran?
Seung Yoo: Saya ingin membunuh mereka yang membunuh ayah saya, dengan cara yang sama. Tapi kemudian saya sadar kalau ini bukanlah pembalasan yang benar untuk mendiang ayah saya. Ini hanya untuk melampiaskan kemarahan dalam diri saya. Mulai sekarang, saya akan bergabung dalam rencana menggulingkan Suyang dan memberikan dukungan untuk pengangkatan kembali Yang Mulia. Meskipun dalam hal terkecil, saya akan memberikan yang terbaik.
Semua senang dan semangat mendengar perkataan Seung Yoo. Semua terharu, Seung Yoo yang tumbuh besar dalam kehangatan keluarga, tiba2 harus melalui luka sepahit ini. Kau benar2 luar biasa. Jika ayahmu masih hidup, dia pasti sangat bangga padamu. Ketua kelompok minta maaf pada Seung Yoo, saat Tuan Kim Jong Seo menghadapi ketidak adilan kami tidak bisa melakukan apapun, tolong maafkan kami. Han Myung Hoe minta Shin Myun mengawasi Jung Jong dll, mereka jelas tidak akan duduk diam saja. Han berkata ia tahu ada pertemuan di kediaman Jung Jong. Beberapa sarjana seperti Seong Sam Mun, Bak Paeng Nyeon, Lee Gae sering terlihat bertemu.
Han berkata jika mereka merencanakan sesuatu, mereka tidak akan melewatkan kesempatan saat utusan Ming tiba. Shin Myun: Mereka hanya sekumpulan pelajar, pasti ada kesalahan.
Han: Tolong temukan hubungannya. Shin Myun mengiyakan.
Se Ryung mencemaskan 'Dae Ho' dan ia ingin menghentikan Seung Yoo. Se Ryung berpikir kalau mungkin Jung Jong bisa menghentikan Seung Yoo. Se Ryung menghadap ibunya dan minta ijin mengunjungi P. Kyung Hye. Lady Yoon kaget, kau baru saja masuk istana beberapa hari sekarang kau ingin pergi lagi? Se Ryung ingin membawa obat untuk P. Kyung Hye. Lady Yoon memberikan ijin, jika kau tetap menjaga hubungan dengan P. Kyung Hye akan tampak bagus juga di depan orang. Se Ryung berkata hanya akan pergi dengan Yeo Ri.
Lee Gae duduk merenung setelah memberikan pelajaran untuk Tuan Putri. Salah seorang guru tanya bagaimana Putri yang sekarang ini? Apa dia benar2 payah seperti gosip yang beredar? Lalu beberapa Jikgang berkata kalau Tuan Putri katanya tidak mau menikah, kalau dia ingin tetap sendiri sepanjang hidupnya. Jikgang di depan Lee Gae ngomel, Putri2 ini, hanya memikirkan diri mereka sendiri. Lee Gae menghentikan ocehan rekan2nya, hati-hati dengan kata2mu! Lee Gae mendapat tamu, ada murid yang ingin bertemu Anda. Ternyata Shin Myun.
Shin Myun: Anda sering mengunjungi Jong, ya kan? Lee Gae tersenyum, sepertinya kau mengunjungi gurumu untuk menyelidiki. Shin Myun memperingatkan gurunya, jika terus mengunjungi Jong, maka akan timbul salah paham. Tolong hati2. Lee Gae tidak mengerti salah paham apa, jika guru dan murid bertemu bisa salah paham, maka kejadian biasa juga tidak akan diijinkan.
Shin Myun: Jong dan Geum Sung sudah pernah konspirasi melawan Raja dan saya tidak ingin anda membuat Yang Mulia marah. Lee Gae tidak percaya, Yang Mulia? kau bilang Yang Mulia? terdengar asing. Shin Myun membungkuk dan pergi. Lee Gae berkata, kalau kau juga bisa bergabung bersama kami, pasti menyenangkan.
Se Ryung menuju kediaman P. Kyung Hye. Ia tidak sabar dan ingin segera sampai, bahkan Se Ryung ingin jalan sendiri saja. Yeo Ri susah payah menahan Se Ryung agar tetap di dalam tandu.
Seung Yoo mengamat-amati sekitar istana dan menara penjaga. Mempelajari situasi dan keadaan sekitar. Seung Yoo pergi ke kediaman Jong dan kali ini P. Kyung Hye melihat Seung Yoo sendiri. P. Kyung Hye terpana, ia tidak percaya, orang yang kukira sudah meninggal kembali hidup-hidup... Ini benar2 mengejutkan. Seung Yoo membungkuk, saya minta maaf. Jung Jong tersenyum, lalu ia pura2 cemburu, jika kau terus melihatnya seperti ini. Aku akan cemburu. Di masa lalu, selain aku, dia adalag calon terkuat sebagai Pangeran Pendamping. Jika saat itu, kalian berdua ditakdirkan... (Ekspresi Eun Geum lucu..) P. Kyung Hye menatap Jung Jong dengan tidak percaya dan Seung Yoo minta temannya tidak menggoda Tuan Putri lagi.
Rombongan Lee Gae dan yang lain tiba dan P. Kyung Hye berterima kasih karena mereka bersedia membatu Danjong. Lee Gae dan yang lain minta P. Kyung Hye tidak perlu memikirkan ini. Rombongan ini masuk ke dalam dan membagi tugas. Orang yang akan membunuh Suyang adalah Tuan Yu. Kantor Kementerian Militer, pasukan Tuan Kim Mun Gi juga akan ikut serta. Mereka membutuhkan pemimpin untuk pasukan ini dan Lee Gae minta Seung Yoo melakukannya.
Lee Gae: Kau biasa dengan strategi militer dan ilmu pedang, ya kan? Seung Yoo mengiyakan, akan saya lakukan yang terbaik. Seung Yoo juga harus membunuh Han Myung Hoe, Kwon Ram dan Shin Suk Joo.
Seung Yoo: Saya sudah mempelajari kondisi istana, ada beberapa tempat untuk bersembunyi. Saya akan bersembunyi bersama pasukan disana. Menunggu waktu menyerang. Pertemuan selesai dan beberapa mulai meninggalkan kediaman Jong. Mereka tidak melihat Se Ryung di pintu. Se Ryung terkejut melihat orang2 ini.
Di dalam, Lee Gae berkata kalau Shin Myun mencarinya, mereka sepertinya curiga dengan apa yang kita lakukan. Seung Yoo mengajak bertemu di tempatnya saja. Lee Gae tertegun, tapi di tempat penuh gisaeng? Seung Yoo terlihat malu. Ia serba salah karena tidak punya tempat lain. Jung Jong nyengir, tidak jelek, sama sekali tidak jelek. Mata kita bisa memandangi gisaeng sementara kita memperkuat keputusan kita. Ini benar2 bagai membunuh dua burung dengan satu batu. Terdengar suara tajam, apa katamu? Semua menoleh .. Jung Jong langsung nyengir pada P. Kyung Hye, cuma bercanda. Seung Yoo geli melihat pasangan itu. Lee Gae lega karena melihat Seung Yoo tersenyum lagi. Sekarang kau mirip dengan dirimu yang waktu itu.
Seung Yoo: Saya datang jauh2 hanya untuk membunuh Suyang. Demi mewujudkan rencana ini, saya akan mempertaruhkan nyawa saya sendiri.
Se Ryung yang dari tadi berdiri di balik pintu dan mendengar semuanya, jadi syok. Ia menjatuhkan jangotnya. Seung Yoo kaget dan menoleh, ia melihat Se Ryung. Jung Jong dan P. Kyung Hye juga tampak terkejut.
Lee Gae tetap tenang dan membungkuk memberi hormat. Di saat kikuk seperti itu, Eun Geum lari dan berseru, Yang Mulia, Petugas Shin datang. Se Ryung kaget dan menatap tajam Seung Yoo. Seung Yoo juga melihat ke arah Se Ryung. Shin Myun tampak jalan memasuki kediaman P. Kyung Hye.
Shin Myun ada di depan kediaman P. Kyung Hye dan melihat beberapa pejabat keluar dari kediaman itu. Ia menyuruh Ja Beon mengikuti mereka. Di dalam, Seung Yoo masih bicara dengan Prof Lee Gae dan Jong. Seung Yoo bertekad untuk membunuh Suyang, karena hanya itu tujuannya datang dari jauh, kalau perlu ia akan mengorbankan nyawanya.
Se Ryung yang mendengar itu, syok dan menjatuhkan mantelnya. Membuat Seung Yoo, P. Kyung Hye, Jong, dan Lee Gae terkejut. Lee Gae bersikap tenang dan memberi hormat. Eun Geum lari masuk dan lapor kalau Shin Myun muncul.
Se Ryung dan semua kaget. Tapi Se Ryung bertindak cepat, ia minta Seung Yoo segera bersembunyi. Seung Yoo mengerti dan masuk. Shin Myun tiba dan memberi hormat ke P. Kyung Hye. Ia tanya kenapa Se Ryung ada disini. Se Ryung dengan cepat membuat alasan, aku mengunjungi P. Kyung Hye bersama Guruku. Shin Myun langsung tanya apa Prof Lee Gae memang mengajar Tuan Putri. Lee Gae membenarkan. Shin Myun ingin bicara dengan Jong dan Lee Gae. Ketiganya masuk ke ruang belajar Jong. Shin Myun berkata bukankah ia sudah minta gurunya tidak menemui Jong lagi.
Jong: Seorang murid bertemu dengan gurunya adalah hal biasa, seperti bernafas dan makan. Mengapa kau bahkan mencegah ini?
Shin Myun: Jika guru dan murid merencanakan sesuatu yang melawan hukum, itu masalah lain. Jong kesal dan minta Shin Myun pergi. Shin Myun berkata ia tidak akan minta Jong mengerti dirinya lagi. Shin Myun memperingatkan mereka, ini jika kau masih ingin hidup. Hanya ini yang bisa kulakukan untukmu. Nasihat terakhir. Jong menyindir, ia mencurigai nasihat yang diberikan orang yang pernah menjadi temannya. Ini benar2 ironis. Seung Yoo dan Se Ryung sembunyi di kamar P. Kyung Hye. Keduanya seperti ingin bicara tapi karena ada P. Kyung Hye, jadi mereka hanya saling melirik dengan kikuk. P. Kyung Hye tahu sikon, ia pura2 mengeluh, benar2 membuat frustrasi terperangkap di dalam kamar ini. P. Kyung Hye berdiri dan jalan keluar meninggalkan dua orang itu. Se Ryung langsung tanya apa rencana Seung Yoo.
Seung Yoo: Kau tidak perlu tahu. Tidak ada bagusnya mengetahui itu.
Se Ryung menebak, apa mungkin ada hubungannya dengan ayahku? Kenapa kau harus melakukan hal berbahaya seperti itu? Kuharap kau bisa melupakan semuanya dan pergi bersama kakak iparmu serta Ah Kang.
Seung Yoo: Meskipun aku mau, apa aku benar2 bisa melupakan? Setelah aku menyelesaikan apa yang harus kulakukan, aku akan pergi. Kumohon jangan mencampuri urusanku lagi. Shin Myun bertemu P. Kyung Hye, ia ingin tahu dimana Se Ryung. P. Kyung Hye berkata kalau Se Ryung ada di kamarnya, ia istirahat karena sakit kepala.
Se Ryung masih mencoba menahan Seung Yoo, ia menangis, meskipun kau membunuh ayahku, apa hatimu akan benar2 tenang? Dae Ho... apa itu kau, Guru? Seung Yoo tertegun. Se Ryung berkata ia memikirkan ini sampai tidak tidur.
Se Ryung: Apa dia benar2 merasa tenang? Apa dia benar2 merasa puas? menanyakan pertanyaan2 seperti itu.. apa ini akan membuatnya sedih dan terluka?
Seung Yoo: Jangan berpikir kau bisa mengerti diriku. Jika aku membunuh mereka semua, hatiku akan mendapatkan kedamaiannya. Tiba-tiba terdengar panggilan Shin Myun dari luar. Yang Mulia, apa anda istirahat? Se Ryung menghela nafas. Ia berkata kalau ia keluar, Shin Myun baru akan pergi. Shin Myun tetap menunggu di depan kamar P. Kyung Hye.
Se Ryung jalan pergi. Ia menatap Seung Yoo sebelum jalan keluar kamar. Seung Yoo tidak rela Se Ryung pergi tapi tidak ada yang bisa ia lakukan. Seung yoo mengulurkan tangan ingin meraih punggung Se Ryung, tapi ditarik lagi.
Se Ryung berbalik dan menutup pintu dari luar. Keduanya saling memandang sampai pintu ditutup. OST time..
Se ryung pulang bersama Shin Myun. Seung Yoo memandang keduanya dari belakang. Ia hanya bisa menghela nafas. Dijalan, Se Ryung diam saja. Yeo Ri berkata kalau Petugas Shin mencemaskan Se Ryung. Se Ryung tidak menjawab dan menutup jendela tandu.
Seung yoo, Jung Jong, P. Kyung Hye, dan Lee Gae membahas masalah ini. Jong cemas karena Se Ryung mendengar rencana mereka. Seung Yoo membela Se Ryung, Se Ryung pasti akan tutup mulut. Saat ia menculiknya dulu, Se Ryung juga tidak berkata apapun. Se Ryung tidak tahu detil rencana mereka, jadi Seung Yoo minta semua tidak perlu terlalu cemas. P. Kyung Hye juga berkata kalau Se Ryung bisa dipercaya.
Jong tahu, karakter Se Ryung memang kuat. Tapi itu kalau untuk kondisi biasa. Tapi kali ini lain, ini menyangkut keselamatan nyawa ayahnya. Hubungan darah bukan sesuatu yang bisa diputuskan dengan mudah oleh siapapun. Seung Yoo juga tampak cemas, ia tahu Jong benar. Se Ryung kembali ke istana dan disambut langsung oleh Suyang. Suyang berkata kalau ia sudah kehilangan kebahagiaan dalam hidup. Kau yang suka main di pangkuanku saat kecil, sekarang bahkan tidak mau melihatku. Se Ryung tampak goyah. Suyang hanya menghela nafas dan jalan pergi. Se Ryung memanggilnya, Ayah! Suyang terkejut: Kata itu, Ayah. Benar2 terdengar menyentuh malam ini. Apa ada yang harus kau katakan pada ayahmu? Se Ryung bimbang, tapi ia menggeleng, tidak ada. Suyang minta putrinya masuk dan istirahat. Lalu ia jalan pergi.
Shin Myun tahu Se Ryung menyembunyikan sesuatu. Se Ryung masuk kamarnya dan merasa gelisah. Ia ada di posisi terjepit. Se Ryung ingat saat ayahnya berkata kalau putrinya terlalu berharga untuk diberikan pada siapapun. Lalu ingat saat Seung Yoo berkata, tujuannya hanya membunuh Suyang saja. Ia bahkan tidak peduli kalau akan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk ini. Se Ryung bingung, ia hanya bisa menangis dan menelungkupkan kepala ke mejanya.
Seung Yoo jalan ke Bing Ok Gwan dan memikirkan kata2 Se Ryung. Apa setelah membunuh ayahku, hatimu benar2 akan tenang? Seung Yoo menghela nafas. Ia disambut Ah Kang, Paman. Wajah Ah Kang belepotan cat. Seung yoo bisa ketawa sejenak, kenapa wajahmu ini? Ah Kang ketawa2. Lady Ryu menunjukkan semua tulisan Hanja Ah Kang. Seung Yoo kagum, ini semua tulisan Ah Kang? Kakak iparnya membenarkan, ia ingin sedini mungkin mengajarkan Ah Kang tulisan Han. Seung yoo minta maaf karena membuat kakak iparnya membesarkan anak di lingkungan seperti ini. Lady Ryu : Tidak..meskipun mereka terlihat menakutkan, mereka semua sangat baik padaku. Seung Yoo berkata akan mengikuti keinginan mendiang ayahnya, untuk mengembalikan Raja Danjong di posisi semula. Lady Ryu mengangguk, ya seharusnya memang demikian. Jangan mencemaskan kami, tolong tetap berjalan dalam kebenaran. Seung Yoo menunduk. Lady Ryu heran, adik ipar apa ada yang mengganggu pikiranmu?
Seung yoo: Tidak peduli betapa menakutkan dan kejamnya ayah seseorang, musuh yang membunuh ayahnya, tidak akan bisa dimaafkan. Benar kan?
Paginya, Lee Gae bertemu dengan rekannya. Seorang Jikgang berusaha mencuri dengar pembicaraan mereka. Jikgang itu kemudian menemui Han Myung Hoe. Tapi Jikgang itu minta maaf karena tidak mendengar apapun, mereka bicara sangat perlahan. Tapi meskipun demikian, saya mendengar kata Gwang Yeon Jeong beberapa kali.
Han terkejut: Gwang Yeon Jeong? (Aula untuk menerima tamu asing di istana).
Lee Gae berkumpul lagi bersama Seung Yoo, Seong Sam Mun, Jong dll. Mereka akan mulai penyerangan begitu musik mulai. Petugas Yoo harus memenggal kepala Suyang begitu musik mulai sementara Seung Yoo akan memimpin pasukan dan menyerbu istana. Mereka akan menaikkan kembali Raja Danjong ke posisi semula.
Setelah pertemuan, Lee Gae tanya bagaimana Seung Yoo dan Tuan Putri bisa saling kenal. Seung Yoo tidak tahu bagaimana menjawabnya.
Lee Gae: Sepertinya kalian berdua punya hubungan mendalam, apa mungkin dulu kalian adalah kekasih? Seung Yoo segera menyangkalnya. Lee Gae berkata kalau Tuan Putri sudah bersumpah tidak akan menikah selamanya.
Seung Yoo terkejut dan ini tidak luput dari pengamatan gurunya, apa mungkin Yang Mulia seperti itu karena dirimu? Lee Gae menghela nafas, sepertinya aku memaksamu berbohong.
Lee Gae: Jika kau dan Tuan Putri dulu pernah memiliki hubungan cinta, rencana kita akan menjadi sangat kejam. Meskipun Suyang dibunuh, bagaimana kau bisa menahan beban itu sepanjang hidupmu?
Seung Yoo: Tidak lagi.. wanita itu tidak ada hubungannya dengan saya.
Lee Gae: Terperangkap diantara ayahnya dan kau. Hatinya pasti hancur. Apa kau pernah berpikir tentang itu? Kau sebaiknya berhenti saja.
Se Ryung mondar mandir, apa yang bisa kulakukan? Yeo Ri masuk dan berkata ada pesan dari kediaman P. Kyung Hye.
P. Kyung Hye memanggil Se Ryung karena sakit. Se Ryung cemas sekali dan segera minta ijin ibunya. Lady Yoon heran kenapa mendadak sekali dan di waktu selarut ini? Tapi Se Ryung tampak sangat cemas. Ibunya tahu tidak bisa melarang Se Ryung.
Lady Yoon: Apa kau merasa begitu tidak nyaman di istana ? Baiklah, pergi dan segera kembali. Se Ryung mengerti dan bergegas pergi. P. Kyung Hye menunggu Se Ryung. Begitu Se Ryung muncul, P. Kyung Hye langsung tanya apa Se Ryung mengatakan semua pada ayahnya. Se Ryung tampak kecewa, ia cemas dengan kondisi Putri tapi P. Kyung Hye memanggilnya untuk ini? P. Kyung Hye berkata bukan dia yang ingin tahu. Lalu siapa, Se Ryung ingin tahu. Seung yoo muncul dari kegelapan. Keduanya duduk di beranda dan Seung Yoo berkata ia tidak bisa melupakan kematian ayahnya. Kau juga akan bersedih atas kematian ayahmu sepanjang hidupmu.
Seung Yoo: Karena aku mengerti rasa sakit karena kehilangan ayah, aku mencemaskan pukulan yang harus kau tanggung kelak. Tapi.. ayahmu pasti akan mati ditanganku. Meskipun kelak di masa yang akan datang, ia akan menjadi Raja yang bijak.. tapi seorang Raja yang tangannya ternodai oleh darah, bagaimana ia akan benar2 menyayangi rakyatnya? Jadi kumohon jangan memikirkan aku lagi. Seung Yoo beranjak akan pergi.
Se Ryung menahannya dengan pertanyaan. Se Ryung: Apa hanya untuk mengatakan ini semua, kau memanggilku? -Meskipun ayahmu sangat mengerikan, kau tetap tidak ingin dia mati, ya kan? Kau pernah menanyakan itu padaku. Ayah seperti itu, kalau saja ia tidak ada.. aku pernah berpikir seperti itu. Tapi.. dengan pikiran akan kehilangan ayahku.. Jika aku menyelamatkan Guru, ayahku akan mati. Jika aku menyelamatkan Ayahku, Guru akan mati.
Se Ryung menangis, apa sebenarnya yang harus kulakukan? Seung Yoo tertegun, ia mencoba menghibur: Meskipun aku sangat terluka karena ayahmu, karena kau, rasa sakit itu... bisa kutanggung untuk sementara. Aku benar2 berterima kasih padamu. Seung Yoo jalan pergi. Se Ryung tertegun sebentar, lalu dengan cepat lari menyusul Seung Yoo. Se Ryung langsung memeluk Seung Yoo dari belakang. Seung Yoo syok. Se Ryung membujuknya, Kita juga, sebaiknya kita pergi dari sini bersama. Ke tempat dimana tidak ada orang. Ayo kita hidup bersama. Seung yoo tertegun, untuk sesaat ia terlihat goyah. Seung Yoo bimbang. Seung yoo memegang tangan Se Ryung yang memeluk pinggangnya erat2... dan dengan perlahan melepaskannya.
Seung Yoo berbalik: Kemanapun kita pergi, kita tetap ada dalam dunia Suyang.
Se Ryung menangis, tapi tidak menyerah dan menahan tangan Seung Yoo. Seung Yoo hanya membelai wajah Se Ryung lalu jalan pergi. Seung Yoo jalan menjauh dan bersandar ke sebuah dinding untuk menenangkan hatinya.
Se Ryung terpaksa kembali pulang lagi ke istana, ia terus melihat ke arah Seung Yoo. Seung Yoo juga tidak melepaskan pandangan dari tandu Se Ryung. Seung Yoo jalan kembali ke Bing Ok Gwan. Jong sudah menunggunya. Jong duduk diam meskipun So Aeng dan Mu Yeong mengganggunya. Padahal dulu Jong biangnya kalau urusan gibang dan gisaeng hehe... Seung Yoo mengajak Jong ke kamarnya, mereka minum berdua saja. Jong berkata besok kalau bukan Suyang yang mati, bisa mereka berdua. Salah satu dari dua pihak.
Jong: Apa kau tidak akan apa-apa?
Seung Yoo: Apa maksudmu?
Jong: wanita itu..
Seung Yoo: Kalau kau mulai omong kosong, kau pergi saja. Jong berkata jika Seung Yoo selamat dan ia terbunuh, Putriku.. kau harus melindunginya sebagai ganti aku. Seung Yoo marah, jangan bicara hal seperti itu.
Jong: Meskipun ia terlihat kuat, dia sangat rapuh di dalam. Setelah mengalami begitu banyak hal, hatinya telah menanggung banyak luka. Untuknya, aku benar2 merasa hatiku sakit. Jong menangis. Seung Yoo sedih melihat temannya. Jong pulang dan ternyata P. Kyung Hye menunggunya, kau sudah pulang? Jong heran, kenapa kau disini? Kukira kau sudah tidur. Apa kau tidak bisa tidur karena mencemaskan apa yang akan terjadi besok? Aku akan melindungi Yang Mulia, apapun yang terjadi. Kumohon jangan cemas.
P. Kyung Hye: Apa kau tidak takut dengan rencana besok? Jong tersenyum, ia mengaku ingin sekali menepuk dada dan berkata kalau ia tidak merasa takut, tapi kenyataannya, aku merasa sedikit takut.
P. Kyung Hye berkata dengan suara gemetar: Aku juga takut. Orang yang selalu ada di sisiku, aku takut kalau ia tidak akan kembali. Orang yang mengerti diriku lebih dari aku sendiri. Aku takut kalau aku tidak akan melihatnya lagi. Aku takut, benar2 takut. wow..ini isi hati P. Kyung Hye.
Jong juga terkejut sampai menjatuhkan ghatnya (hehe), Jong jalan mendekat, Yang Mulia. P. Kyung Hye: Jika kau tidak ada.. aku tidak akan bisa melanjutkan hidupku. Jong memeluk P. Kyung Hye. P. Kyung Hye menangis, kumohon kembalilah hidup-hidup, suamiku. Jong memegang wajah istrinya dan keduanya berciuman sambil menangis. Malam itu mereka menghabiskan malam bersama. Paginya, Jong bangun dan P. Kyung Hye sudah keluar kamar.
Jong jalan mencari istrinya. P. Kyung Hye berdiri di taman sambil senyum-senyum sendiri. Jong memeluk istrinya dari belakang. P. Kyung Hye terkejut tapi tersenyum.
P. Kyung Hye berbalik dan memberikan sesuatu ke tangan Jong. Garakji warisan ibu Jong. P. Kyung Hye mengulurkan tangan, aku ingin kau yang memasangkannya untukku, suamiku.
Jong tersenyum dan memasang garakji ke tangan P. Kyung Hye. Jong mencium tangan istrinya. P. Kyung Hye menangis terharu.
P. Kyung Hye: Kumohon, kau harus kembali dengan selamat. Jong menggenggam tangan P. Kyung Hye dan mengangguk.
Seung Yoo bersiap dan ia memiliki keraguannya sendiri. Seung Yoo ingat kata2 Seok Ju untuk lari saja dengan Se Ryung. Lalu saat Se Ryung memeluk dan membujuknya untuk lari dan hidup bersama. Seung yoo tetap bertekad untuk melakukan misi hari ini, ia bicara sendiri dan minta Ayahnya membantunya. Ah Kang sedang asyik melukis. Ia kelihatan gembira sekali. Kanvas yang dipakai Ah Kang adalah wajah Seok Ju. Seok Ju memuji Ah Kang, kau ini seorang Myeong Pil. Myeong Pil. Soaeng tidak mengerti apa itu? Apa itu sebuah nama? Muyeong berkata itu artinya Ah Kang pintar menggambar. Dasar bodoh. No Geol membela Soaeng, wanita pintar hanya membuat kepala sakit, selama.. No Geol menunjuk bagian dada dan panggul... ininya bagus, itu sudah cukup. Muyeong memukul No Geol dan Cho Hi berkata kalau No Geol pantas dipukul karena hanya tahu makan, mabuk dan main wanita. Seok Ju minta semua tenang, apa kalian tidak tahu kalau anak ini sedang melakukan sesuatu yang penting?
Cho Hi jalan dan memberikan lap pada Seok Ju. Seung Yoo turun dan Soaeng langsung lari menyongsong dengan tangan siap memeluk Seung Yoo. Tapi Seung yoo menahan tangan Soaeng dan dengan galak memperingatkan Soaeng, jangan pernah seperti ini lagi.
Seung yoo berhenti di depan Lady Ryu dan membungkuk pada kakak iparnya. Lady Ryu mengangguk, ia mengerti apa yang akan dilakukan Seung Yoo hari ini. Seung Yoo jalan dan membelai pipi Ah Kang. Seung Yoo lalu jalan keluar. Ah Kang melihat ke ibunya dan Lady Ryu mengangguk. Ah Kang langsung lari sambil menarik tangan Seok Ju.
Ah Kang menyusul Seung Yoo: Paman. Kau harus kembali. Kau tidak bisa meninggalkan Ah Kang disini dan pergi sendiri. Ah Kang mendekat dan Seung Yoo membungkuk, ia tersenyum, Paman pasti akan kembali.
Seok Ju: Kau pasti akan melakukan pertempuran besar. Jangan mengira kau bisa memintaku menjaga kakak ipar dan keponakanmu. Orang-orang yang harus kau lindungi, ada disini. Jadi kau harus kembali dengan selamat.
Seung Yoo: Aku tahu itu, hyungnim. Lalu ia pergi. Ah Kang melepasnya dengan tersenyum bersama Seok Ju yang menghela nafas.
Di istana, persiapan menyambut utusan Ming mulai dilaksanakan. Han Myung Hoe ada di tengah para pelayan dan dayang istana, memeriksa setiap detil dan hal yang mencurigakan. Lee Gae dll berkumpul lagi. Mereka mengadakan briefing untuk terakhir kali. Lee Gae tanya tentang Seung Yoo. Jong berkata kalau Seung Yoo sudah bersiap di posisinya. Seung Yoo ada di luar bagian tembok istana yang sepi. Ia memberi petunjuk pada pasukannya, saat musik terdengar, panjat tembok di sisi kiri istana, dan masuk ke dalam. Mereka mengerti.
Lady Yoon juga mengumpulkan anak-anaknya. Ia minta semua terutama Se Ryung bisa menjaga sikap hari ini. Karena utusan Ming akan datang dan ini sangat penting.
Lady Yoon ke Se Ryung: Melihat kau tidak bisa beradaptasi dalam kehidupan istana, ini membuat cemas Yang Mulia. Kenapa kau tidak menjawabku? Se Ryung mengiyakan, ia janji tidak akan pergi. Tapi saat kembali ke kamar, Se Ryung gelisah. Ia memikirkan kata2 ibunya tentang jamuan makan di istana.
Lalu Seung Yoo yang merencanakan sesuatu. Yeo Ri heran, ada apa Yang Mulia? Se Ryung berkata harus menemui P. Kyung Hye, ada yang harus ia tanyakan. Yeo Ri terkejut, Apa? bukankah Jung Jong Mama barusan berkata kalau anda tidak bisa pergi kemanapun? Jumlah petugas Nae Geum Bu juga meningkat tiga atau empat kali lipat. Se Ryung memandangi seragam Yeo Ri. Yeo Ri bingung. Se Ryung punya ide.
Shin Suk Joo dan Kwon Ram menyambut rombongan Suyang. Shin Suk Joo berkata selama semua lancar hari ini, dan Dinasti Ming menyetujui Raja maka anda akan menjadi penguasa dari negeri ini yang sesungguhnya.
Kwon Ram: Selamat, Yang Mulia. Suyang tersenyum puas.
Jung Jong menghadap Danjong dan berkata kalau ia akan ada selalu disisi Danjong. Anda tidak perlu mencemaskan apapun. Rombongan Suyang bertemu Rombongan Danjong. Suyang tersenyum dan tanya apa anda tidur nyenyak, Yang Mulia?
Danjong: Ya, Paman.
Suyang: Di perjamuan hari ini, kita harus menunjukkan pada utusan Ming, kesatuan dari keluarga Raja Joseon. Danjong mengiyakan. Suyang melirik tajam Jung Jong yang menghindari kontak mata dengan Suyang.
Han Myung Hoe masih ada di sekitar aula untuk perjamuan. Ia mengamati para pejabat dan menteri yang hadir. Lalu melihat dua pengawal mulai jalan mengambil posisi di kanan dan kiri meja Raja. Pengawal istana yang berdiri di kanan kursi Suyang adalah Tuan Yoo yang bertugas memenggal kepala Suyang. Tuan Yoo memberi kode ke arah Wakil Sekretaris Kerajaan. Han Myung Hoe merasa curiga. Tuan Yoo juga jelas kelihatan gelisah dan matanya beberapa kali melirik ke arah pedangnya. Han sadar kalau mereka merencanakan sesuatu.
Se Ryung menyamar menjadi dayang dan keluar dari istana bersama Yeo Ri. Se Ryung berkata ia diperintah untuk pergi ke kediaman Putri. Keduanya mendapat ijin dan langsung lari saat berhasil keluar istana.
Han memanggil Shin Myun. Ia minta Shin Myun menyeret penjaga pergi. Suyang dan Danjong beserta rombongan tiba. Semua menghormat. Suyang dan Danjong duduk. Danjong dan Jung Jong jelas kelihatan tegang. Tuan Yoo juga tegang sekali. Han Myung Hoe berdiri dan mendekat ke arah Tuan Yoo. Tuan Yoo heran, ada apa, Sekretaris Han? Han berkata kalau perjamuan makan hari ini tidak membutuhkan penjaga. Tuan Yoo kaget. Han berkata Yang Mulia ingin menyambut utusan Ming tanpa formalitas. Ini perintah Raja. Han memerintah Shin Myun membawa Bangsawan Yoo Eung Bu pergi meninggalkan perjamuan. Ini membuat pihak Lee Gae terkejut. Mereka langsung kasak kusuk, Han Myung Hoe pasti mencurigai sesuatu. Danjong juga tampak pucat. Seong Sam Mun juga setuju dan ingin membatalkan misi. Kim Jil gelisah, apa yang sebenarnya terjadi? Lee Gae minta Kim Jil tenang dan cepat keluar untuk memperingatkan Seung Yoo beserta pasukannya.
Suyang tersenyum. Jung Jong gelisah. Lalu musik mulai dimainkan. Seung Yoo yang tidak tahu apa yang terjadi di dalam mengira itu adalah kode yang disetujui bersama. Seung Yoo memberi aba-aba untuk bergerak. Kim Jil yang ditugaskan untuk memberi peringatan pada Seung Yoo bertemu Shin Myun.
Shin Myun: Perjamuan akan segera dimulai. Kim Jil tahu tapi ia jalan terus. Han Myung Hoe menahannya, kau mau kemana terburu-buru seperti itu?
Han: Melihatmu ketakutan seperti ini, menimbulkan kecurigaan. Sepertinya ada hal penting yang harus kau lakukan diluar istana. Kim Jil sudah gemetaran, dan langsung ketakutan, saat Han mengancamnya, Katakan. Han teriak, aku memberimu kesempatan terakhir untuk hidup.
Lady Yoon pergi ke kamar Se Ryung, dan marah-marah saat tahu anaknya menghilang lagi. Se Ryung menemui P. Kyung Hye, sebenarnya apa yang akan terjadi di perjamuan hari ini? Kyung Hye berkata semuanya sudah terlambat. Pasti sudah dimulai.
Se Ryung: Apa ayahku akan dibunuh?
P. Kyung Hye: Itu seharusnya sudah jelas untukmu.
Se Ryung menanyakan Seung Yoo, jika ia tertangkap tidak ada yang bisa menjamin keselamatannya. P. Kyung Hye berkata kalau Seung Yoo akan memimpin pasukan menyerbu istana. Se Ryung langsung berdiri dan akan pergi. P. Kyung Hye mencegahnya, ayahmu dan Kim Seung Yoo, adalah orang yang tidak bisa hidup bersama di bawah langit yang sama. Se Ryung tidak peduli dan jalan pergi. Ia lari lagi berusaha kembali ke istana secepat mungkin. Shin Suk Joo lapor kalau rombongan utusan Ming telah diberi tahu masalah penundaan perjamuan makan. Suyang tersenyum puas. Danjong dan Jung Jong pucat pasi. Apalagi saat Shin Myun dan pasukan masuk. Shin Myun memerintah untuk menangkap semua menteri dan pejabat yang terlibat rencana penyerangan hari ini. Lee Gae, Seong Sam Mun, Park Paengnyeon dll ditangkap. Shin Myun pergi ke dekat Jong. Shin Myun memerintah anak buahnya menahan Jong. Jong kaget dan melihat ke arah Danjong dengan ketakutan. Danjong jelas syok, apa yang terjadi? Rombongan Lee Gae dibawa keluar dan ia murka pada Kim Jil, menteri yang berkhianat. Semua marah, Kim Jil, kau beraninya kau! Kau pantas mati.
Se Ryung lari sepanjang jalan. Yeo Ri susah payah mengikutinya, Yang Mulia.
Seung Yoo dan pasukannya sudah memasuki halaman istana, tapi yang mereka temui adalah pasukan Shin Myun. Keduanya berhadapan lagi. Shin Myun menatap tajam pria dengan topeng di depannya. Ia ingat saat Se Ryung diculik dan ingat kata2 Se Ryung bahwa pria itu memendam kebencian mendalam. Lalu Se Ryung yang sepertinya melindungi pria itu.
Shin Myun: Siapa kau sebenarnya? Hari ini aku pasti akan mengungkap identitasmu yang sebenarnya. Keduanya memberi aba-aba, Serang! Lalu dua pihak segera terlibat pertempuran keras.
Suyang berkata pada Danjong, kalau orang2 itu merencanakan membunuhnya di depan utusan Ming. Tidak cukup melempari mereka dengan batu sampai mati kan? Suyang pura2 menenangkan Danjong, Yang Mulia saya akan mengungkap siapa dalang dibelakang rencana ini. Tolong jangan bertindak ceroboh di depan utusan. Danjong hanya bisa mengangguk. Suyang tersenyum. Kwon Ram memberi perintah, Mulai perjamuan. Musik dimainkan dan pesta dimulai. Pertempuran masih berlangsung seru. Seung Yoo berhasil membunuh banyak prajurit. Lalu Shin Myun dan Seung Yoo beradu pedang, Dae Ho tunjukan wajahmu. Seung Yoo menahan pedang Shin Myun dan berhasil mendorongnya. Shin Myun balas menyerang dan juga berhasil hampir menjatuhkan Seung Yoo. Kapten menangkis pedang Shin Myun, ia berkata kalau pasukan mereka akan kalah jadi sebaiknya mundur. Seung Yoo tidak punya pilihan kecuali mundur. Shin Myun dan pasukan mengejar mereka. Seung Yoo berhasil lolos dan sembunyi. Shin Myun dan Ja Beon berpisah untuk mengejar mereka. Shin Myun tidak berhasil menemukan Seung Yoo. Ja Beon juga tidak. Tapi Shin Myun yakin kalau orang itu pasti akan segera muncul.
Lee Gae, Jong dll diarak menuju tahanan. Shin Myun muncul. Ia ingin tahu sesuatu, Siapa Dae Ho? Mereka pura2 tidak mengerti kenapa menanyakan itu. Shin Myun marah dan berkata kalau Dae Ho ada diantara orang2 mereka, siapa dia?
Shin Myun: Apa dia Kim Seung Yoo? Jung Jong terlihat kaget, Seung Yoo? lalu berkata kalau Shin Myun tahu Seung Yoo sudah mati, kau bahkan tidak menghormati temanmu yang sudah mati?
Shin Myun: Dia mati atau masih hidup, akan segera diketahui. Shin Mun yakin Seung Yoo pasti akan muncul menyelamatkan Jong. Jong teriak, aku sudah berkata bukan, kenapa kau berkeras?
Shin Myun teriak: Kawal para penjahat!
P. Kyung Hye gelisah menunggu kabar dari Jong. Eun Geum lari masuk, Yang Mulia.. Pangeran Pendamping...telah ditangkap. Wajah Kyung Hye pucat: Lalu bagaimana dengan Yang Mulia (Danjong)? tidak mungkin.. aku ingin melihatnya sendiri. P. Kyung Hye langsung lari keluar. Jong, Lee Gae dll diarak di jalanan. Jong menoleh ke belakang dan ia melihat Shin Myun beserta anak buahnya mengikuti mereka diam-diam karena ingin menangkap 'Dae Ho' Jong gelisah, ia berbisik ke Lee Gae, Guru.. jika Seung Yoo muncul, apa yang harus kita lakukan? Jika ia tertangkap oleh Myun lalu bagaimana? P. Kyung Hye lari bersama Eun Geum. Tiba-tiba Seung Yoo menariknya ke pinggir. Seung Yoo minta maaf karena mengejutkan Putri. P. Kyung Hye ingin tahu yang terjadi. Seung Yoo lapor kalau rencana mereka gagal. Seung Yoo tanya apa benar Jong tertangkap. P. Kyung Hye belum menjawab sudah terdengar suara pasukan membawa tahanan. P. Kyung Hye segera lari melihat. Ia menangis saat melihat Jung Jong ada dalam tahanan. Jung Jong melihat Seung Yoo berdiri di belakang istrinya. Jong memberi kode, ia menggeleng agar Seung Yoo tidak mendekat atau mencoba membebaskannya. P. Kyung Hye tidak tahan lagi. Ia lari mendekati Jong, suamiku! Jong berbisik pada istrinya, Myun disini. Katakan pada Seung Yoo untuk segera sembunyi. Jong melarang Kyung Hye menoleh, katakan pada Seung Yoo jangan melakukan sesuatu yang ceroboh dan rancang rencana lain nanti. Jong minta Kyung Hye kembali ke rumah. P. Kyung Hye tidak bisa mengikuti Jong lagi, ia hanya bisa melihat punggung suaminya sambil menangis. Jong menoleh sekali lagi untuk memandang wajah istrinya.
Shin Myun dan Ja Beon berpisah untuk mencari 'Dae Ho' Shin Myun lari ke tikungan dan Ja Beon lari dari belakang, tapi mereka hanya bertemu Eun Geum sendirian. P. Kyung Hye datang dan mengajak Eun Geum pulang.
Shin Myun kesal, ia terus mencari bersama anak buahnya. Seung Yoo berhasil melompati sebuah tembok, ia melihat Ja Beon dan sembunyi. Ja Beon jalan terus. Seung Yoo akan pergi saat tiba-tiba Shin Myun muncul dari belakang: Kim Seung Yoo.
Shin Myun: Aku tahu kau adalah Kim Seung Yoo. Seung Yoo berhenti.
Shin Myun: Sampai kapan kau akan bersembunyi dibelakang ayahmu? Jangan melarikan diri seperti pengecut. Tunjukkan identitas aslimu! Kata-kata Shin Myun berhasil menahan Seung Yoo. Ia berbalik dan menatap tajam Myun. Lalu membuka topengnya dan menunjukkan wajahnya. Shin Myun meskipun sudah bisa menebak, ia terkejut juga saat berhadapan dengan bekas temannya itu.
Seung Yoo melihat Ja Beon yang jalan ke arah lain. Ia segera keluar dan akan pergi. Shin Myun berhasil menyergap Seung Yoo. Kim Seung Yoo! Aku tahu kalau kau adalah Kim Seung Yoo. Sampai kapan kau akan bersembunyi di belakang mendiang ayahmu? Jangan melarikan diri seperti pengecut. Seung yoo berhenti dan berbalik menghadapi Shin Myun. Ia membuka topengnya dan menunjukkan wajahnya yang penuh dendam pada Shin Myun. Shin Myun terperanjat juga, Apa kau benar2 masih hidup?
Seung Yoo: Kau seperti baru saja melihat hantu. Orang yang sangat ingin kau bunuh kembali hidup-hidup. Apa kau takut? Shin Myun memastikan, orang yang menculik Se Ryung adalah Seung Yoo. Jadi yang kau sebut balas dendam adalah menculik wanita lemah, dan berlagak seperti pembunuh? Seung Yoo menyeringai, pada akhirnya... tinggal kau dan Su Yang. Aku akan membunuh kalian. Kapten pasukan Seung Yoo muncul dan mengajak Seung Yoo pergi. Mereka berhasil lari dan Shin Myun menahan pasukannya.
Se Ryung dan Yeo Ri tidak diijinkan masuk ke istana. Se Ryung ingin tahu apa yang terjadi dan penjaga berkata kalau orang2 yang ingin mencoba membunuh Raja telah ditangkap tapi ada beberapa tentara yang lolos. Se Ryung mencoba mencari Seung Yoo ke Bing Ok Gwan. Ia pergi lagi. Seung yoo menemui sisa-sisa pasukannya, apa hanya tinggal kalian yang tersisa? Mereka membenarkan. Seung Yoo menghela nafas dan berkata akan menyelamatkan mereka yang telah tertangkap. Kita akan menerobos penjara malam ini. Semuanya bersiap. Kapten skeptis, apa akan berhasil hanya dengan mereka ini? Seung Yoo minta mereka bersembunyi dan menunggu perintahnya. Mereka mengerti.
Se Ryung hampir sampai di Bing Ok Gwan. Yeo Ri ketakutan, kenapa pergi ke tempat seperti ini, Mama? Se Ryung melarang Yeo Ri memanggil dengan sebutan itu. Mereka justru bertemu dengan Gong Chil Gu yang langsung ngiler melihat Se Ryung. Se Ryung marah, biarkan aku lewat. Chil Gu langsung menyukainya dan bahkan ingin menyentuh pipi Se Ryung. Se Ryung langsung menampar Chil Gu. Chil Gu sampai sempoyongan. Ia kesal dan mencoba memeluk Se Ryung, tapi sebilah pedang berkilat mengancam lehernya. Chil Gu syok dan pucat pasi saat melihat Seung Yoo. Kau lagi?!
Seung Yoo: Jika kau mau pergi, pergi saja?
Chil Gu: Kau, kau, kau, apa kau juga menyukai dayang istana? Apa kalian saling kenal? Seung Yoo tidak menjawab dan mengusir Chil Gu dengan bengis, jangan keluyuran lagi disekitar Bing Ok Gwan. Chil Gu langsung pergi sambil mengomel, siapa dia itu, muncul tiba-tiba.. lalu pergi menyelamatkan nyawanya.
Se Ryung: Lega melihatmu selamat. Seung Yoo kesal, aku sudah bilang jangan bertindak ceroboh, kenapa kau kesini lagi? Se Ryung berkata ia pikir Seung Yoo tertangkap, ia merasa resah dan cemas. Se Ryung ingin tahu apa yang terjadi dengan Jong dan gurunya. Seung Yoo menarik Se Ryung ke tempat yang lebih sepi. Se Ryung langsung tanya apa rencana Seung Yoo. Seung Yoo: Kau pikir aku akan mengatakan jawabannya untuk pertanyaan itu? Myun sudah tahu identitas asliku. Bersamaku tidak akan baik untukmu. Se Ryung justru semakin ingin membantu Seung Yoo, pasti ada sesuatu yang bisa kulakukan untuk membantu.
Seung Yoo: Kami adalah orang yang berencana mengambil nyawa ayahmu. Bagaimana kau bisa dengan mudahnya berkata kalau kau akan membantu kami, dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi?
Se Ryung: Akan ada orang-orang yang menderita dan bahkan mati. Aku tidak bisa duduk dan tidak berbuat apapun. Seung Yoo tertegun dengan keteguhan Se Ryung, ia lalu minta Se Ryung pergi ke kediaman P. Kyung Hye untuk melindunginya. Seung Yoo akan kesana. Se Ryung tersenyum, ia mengerti mereka akan bertemu disana.
Ah Kang asyik belajar menulis dari ibunya. Cho Hi dan dua gisaengnya mengamati Ah Kang. Mu Yeong ingin belajar juga, kalau Soaeng hanya ingin belajar dari 'Orrabeoni' Lady Ryu tersenyum dan ia berkata kalau semua bisa tanya apapun padanya. Semua kagum pada Ah Kang, yang bahkan bisa menyebut dan menulis nama ayahnya, Kim Seung Kyu. Lady Ryu senang, benar..Ah Kang kami memang hebat.
Seung yoo ada di luar kamar, ia tersenyum dan tidak ingin mengganggu kesenangan para wanita itu. Seung Yoo menoleh dan melihat Seok Ju yang memandangnya. Seung Yoo minta bantuan pada Seok Ju.
Seok Ju: Apa? Bantuan? kau mau kemana sekarang? Kau akan melakukan hal bodoh lagi. Aku sudah pernah bilang jangan mengira bisa mempercayakan kakak ipar dan keponakanmu padaku.
Seung Yoo: Guru dan temanku telah tertangkap.
Seok Ju: Lalu...apa kau akan menyelamatkan mereka? Kudengar banyak tentara terluka, apa kau pikir kau akan berhasil sendirian saja?
Seung Yoo: Tidak penting aku berhasil atau tidak. Aku harus melakukan ini. Seok Ju ngomel, dasar kau ini, kau minta aku menjaga keluargamu, kau benar2 tidak tahu malu..
Seung Yoo: Aku tahu kau orang yang bisa dipercaya, jadi meskipun aku tidak tahu malu, aku memintamu. Terima kasih untuk segalanya. Bahkan setelah kematian, aku akan membalasmu.
Seok Ju marah, siapa yang sudah menyelamatkanmu? Kau pikir kau bisa mati hanya karena kau mau? Orang tidak punya hati. Seok Ju ingin pergi bersama, Seung Yoo kaget, jika diketahui maka Bing ok Gwan ada dalam bahaya.
Seok Ju: Tempat ini sudah dalam bahaya sejak kami menampungmu disini. No Geol muncul dan juga ingin ikut serta. Akhirnya mereka pergi bertiga. Shin Myun menghadap Suyang dan yang lain untuk lapor kalau Seung Yoo masih hidup. Suyang dll syok, apa? Kim Seung Yoo masih hidup? Suyang tidak mengerti orang yang sudah tenggelam.. bagaimana mungkin masih hidup? Shin Myun hanya menunduk minta maaf. Suyang tahu sekarang, jadi orang yang membunuh P. Onyeong dan menculik Se Ryung adalah Kim Seung Yoo. Suyang berkata akan memeriksa sendiri para terdakwa untuk mencari dimana Seung Yoo. Lee Gae dan Jung Jong sangat dekat dengan Kim Seung Yoo. Mereka pasti tahu keberadaannya. Suyang mengajak Shin Myun pergi. Suyang ternyata masuk ke kamar Se Ryung bersama Shin Myun. Ia menemukan istri, Sung, dan Se Jeong di kamar Se Ryung. Suyang heran, kenapa kalian semua berkumpul disini?
Lady Yoon: Yang Mulia, bagaimana kita harus menghadapi ini? Suyang heran, mengapa? Apa yang terjadi? Sung: Abamama, Noonim menghilang. Suyang kaget. Shin Myun juga. Se Ryung hanya pergi bersama Yeo Ri.
P. Kyung Hye gelisah dan tidak percaya ketika Se Ryung datang menemuinya. P. Kyung Hye heran, apa Se Ryung belum kembali ke istana. Se Ryung datang untuk bertemu Seung Yoo. P. Kyung Hye lega, karena Seung Yoo berhasil lolos. Se Ryung berkata kalau Seung Yoo akan menyelamatkan Jung Jong.
Suyang marah, ia memikirkan lagi saat Se Ryung mengaku tidak melihat wajah penculiknya. Dan tidak mengaku kalau kenal dengan penculiknya. Suyang melampiaskan kemarahan ke Shin Myun, karena kau tidak bisa mengambil hati anak itu, itulah mengapa hal seperti ini terjadi. Shin Myun minta maaf.
Suyang: Dia diculik, tapi masih ingin melindungi Kim Seung Yoo. Apa yang akan kau lakukan jika dia bersamanya? Shin Myun diam saja. Suyang memerintah Shin Myun mencari Se Ryung diam-diam karena masalah ini melibatkan anaknya dan Seung Yoo, jangan sampai orang tahu itu. Shin Myun mengerti. Shin Myun harus pergi bersama Suyang untuk melihat interogasi dan ia minta Ja Beon pergi mencari Se Ryung ke kediaman P. Kyung Hye.
Lee Gae, Jong, Seong Sam Mun, Park Pangyeon, Bangsawan Yoo dll disiksa. Para petugas menggunakan kayu untuk meremukkan lutut mereka. Jong menatap Shin Myun tajam dan Shin Myun menghindari mata temannya itu.
Suyang menghentikan penyiksaan dan berkata pada Lee Gae, kau adalah guru Kim Seung yoo, kau pasti tahu dengan pasti dimana ia bersembunyi. Aku memerintahmu untuk melaporkan dengan jujur.
Lee Gae: Hanya mendengar nama mendiang muridku, aku merasa hatiku tercabik-cabik.
Jong: 'Tempat persembunyiannya?' Apa mungkin kau berkata kalau ia masih hidup? Suyang minta Jong memikirkan P. Kyung Hye yang menunggunya di rumah, asal kau mengatakan padaku dimana Kim Seung Yoo. Aku tidak akan menuduh P. Pendamping dan akan mengampuni nyawamu.
Jong: Dimana temanku, kau seharusnya tahu lebih baik dariku, sudah lama sejak ia ditenggelamkan di Laut Barat dan menjadi roh gentayangan. Suyang marah, kalian ini. Aku tahu kalau Kim Seung Yoo adalah bagian dari pemberontakan kalian. Seong Sam Mun tidak setuju, pemberontakan apa? Ini tidak jelas. Kami mencoba untuk memenggal kepala dari pencuri yang mencuri takhta.. bagaimana ini bisa disebut pemberontakan? Suyang seperti akan kena serangan jantung, Apa? Pencuri?
Seong Sam Mun: Benar, Tuan. Suyang syok. Han Myung Hoe, Kwon Ram dan Shin Suk Joo juga terkejut. Apa kau berkata Tuan? Han langsung membentak, kau benar2 berani bicara tidak sopan di depan Yang Mulia?
Seong Sam Mun: Orang yang bisa dipanggil Chon Na, hanya satu orang di dunia ini, orang yang ada di istana Chang Deok. Hanya dia. (Danjong) Suyang meskipun marah, mencoba menenangkan diri: Aku benar2 menghargai pengetahuan dan kemampuan kalian. Di masa lalu, kalian semua adalah sarjana yang sangat dihargai oleh mendiang Raja, benar kan? Meskipun kalian semua terlibat kejahatan karena pemberontakan, aku masih berharap menemukan alasan untuk membiarkan kalian hidup.
Park Pangnyeon memperingatkan, jangan tertipu olehnya. Jangan percaya kata-katanya.
Suyang: Tidak apa jika kalian tidak akan mengatakan dimana Kim Seung Yoo, selama kalian mengakuiku sebagai Raja kalian, aku tidak akan menyelidiki kejahatan kalian. Aku tahu tidak mudah mengubah pendapat kalian. Aku akan menunggu jawaban kalian. Seung Yoo, Seok Ju, dan No Geol mengintai kediaman P. Kyung Hye. Mereka sembunyi karena melihat Ja Beon dan pasukan datang memeriksa.
Suyang masih menanti jawaban para sarjana itu, Sekarang, apa kalian bisa memanggilku Chon Na? Seong Sam Mun menjawab Suyang dan lahirlah Death Poem yang terkenal itu: Chon Na. Mohon maafkan hamba anda yang tidak setia ini yang akan meninggalkan dunia terlebih dulu, Chon Na. Wajah Suyang berubah. (Kata2nya tidak persis sama, tapi intinya sama. Mereka menolak Suyang sebagai Raja dan menyesal harus mendahului Danjong ke akhirat)
Lee Gae menyambung, meskipun saya ada di dunia orang mati, saya pasti akan membantu Yang Mulia naik ke takhta lagi. Yang Mulia. Saya akan mengambil kembali takhta dari tangan-tangan orang tidak benar ini, dan mengembalikannya pada Yang Mulia.
Jong: Yang Mulia, meskipun setelah kematian, saya akan selamanya menjadi hamba Yang Mulia.
Park Paengyeon: Saat saya tiba di dunia lain, kepada Raja Sejong dan Raja Munjong, saya akan mengatakan semua kejahatan kalian dengan detil. Ok, Suyang bludreg. Ia teriak, Penjaga! Hukum mati mereka dengan Geoyeol.
Shin Myun syok, Geoyeol? (Geoyeol/Wu Ma Fen Si = The Five Pains, orang dihukum mati dengan cara ditarik lima penjuru tubuh, dua tangan, dua kaki, dan kepala oleh kuda ke lima penjuru, jadi mati dengan tercerai-berai. Diciptakan oleh Lisi, Dinasti Qin-China. Ironisnya, Lisi juga dihukum dengan cara sesuai ciptaannya itu. )
Suyang: Jangan biarkan orang-orang ini muncul di hadapanku lagi! Juga, jangan sampai suara mereka terdengar oleh telingaku lagi. Robek mata, hidung, mulut, perut, dan tubuh mereka sampai mereka mati!
Seong Sam Mun masih bicara, apa kau pikir semua akan berakhir seperti ini? Kelak, kau akan menumpahkan lebih banyak darah orang. Suyang teriak, tutup mulutnya lebih dulu! Petugas langsung menekan kaki Seong Sam Mun lagi.
Se Ryung sembunyi di kamar P. Kyung Hye. Ia melihat pasukan datang. P. Kyung Hye menerima mereka. Ja Beon berkata kalau Putri Se Ryung menghilang dari istana dan ingin memeriksa kediaman P. Kyung Hye. P. Kyung Hye mencegahnya, apa kau pikir jika aku melihat putri orang yang sudah menghukum suamiku disini, aku bukan orang pertama yang akan menyerahkannya ke Hanseong? Ja Beon akhirnya mengurungkan niat memeriksa kediaman P. Kyung Hye. Ia pergi. P. Kyung Hye tanya apa yang terjadi pada suaminya.
Ja Beon: Kalau interogasi selesai, ia akan dipindah ke penjara Hanseong. Ja Beon memberi hormat dan pergi.
P. Kyung Hye tampak terpukul. Eun Geum datang dan berkata kalau Kim Seung Yoo datang. Seung Yoo muncul bersama Seok Ju dan No Geol. Seung Yoo memberi hormat dan jelas kalau ia mencari Se Ryung dengan matanya.
P. Kyung Hye mengerti dan berkata kalau Se Ryung ada di kamar. Se Ryung keluar bersama Yeo Ri. Ia tampak lega melihat Seung Yoo. Seung Yoo dan Se Ryung masuk ke kamar P. Kyung Hye. Seung yoo lapor kalau kemungkinan besar Jong akan dieksekusi besok, sebelum itu kami harus menyerbu penjara untuk menyelamatkan mereka. Tidak ada cara lain.
P. Kyung Hye: Menyerbu penjara Hanseong terlalu beresiko. Hanya ada sedikit prajurit.
Seung Yoo berkeras, bagaimanapun, saya harus melakukannya. Se Ryung juga ingin pergi, lalu minta Seung Yoo menyamar menjadi pengawalnya. Dengan begitu, masuk ke Hanseong bukan masalah. Aku akan menipu Petugas Shin dan masuk istana bersamanya. Seung Yoo menatap Se Ryung dengan ragu. Tapi P. Kyung Hye merasa itu ide bagus. Se Ryung berkata kalau gurunya juga ada disana. Kumohon, biarkan aku membantumu.
Seung Yoo: Aku tidak mau kau dalam bahaya.
Se Ryung: Aku tidak akan membiarkan kau menghadapi bahaya sendirian. Yeah..P. Kyung Hye harus melihat love-scene lagi:)
P. Kyung Hye berkata kalau di saat seperti ini, dalam masalah kekuasaan, kekuatan terbesar yang mereka miliki adalah Se Ryung. Kita harus menerima bantuannya. Se Ryung menatap tajam Seung Yoo dan Seung Yoo hanya menghela nafas.
Diluar, Seok Ju konsentrasi menjaga keamanan. Tapi No Geol justru terpesona dengan kecantikan Eun Geum dan Yeo Ri. Keduanya menoleh dan No Geol sempat2nya main mata pada dua dayang itu, yang tentu saja diacuhkan dengan sukses.
P. Kyung Hye keluar bersama Se Ryung dan Seung Yoo. Se Ryung sudah ganti baju milik P. Kyung Hye. P. Kyung Hye minta Seung Yoo kembali bersama Jong. Lalu berkata kalau ia berhutang pada Se Ryung.
Se Ryung: Bagaimana anda bisa berkata berhutang pada saya? Anda tidak perlu mengatakan itu.
Lee Gae, Jong, dan para Sarjana lain diarak masuk penjara Hanseong. Shin Myun ada disana tapi tidak berani melihat mata guru dan temannya.
Jong kesal ke Shin Myun, dasar brengsek. Orang yang seharusnya kau tangkap ada di istana. Kenapa... Kau tidak berani melihatku? Shin Myun diam saja.
Ja Beon lapor kalau Se Ryung tidak ada di kediaman P. Kyung Hye. Shin Myun murka, Dia pasti dengan Kim Seung Yoo! Seung Yoo, Se Ryung, Seok Ju dan No Geol hampir sampai ke Hanseong. No geol langsung panik, tunggu.. tunggu bukankah ini Hanseong? No Geol ketakutan kenapa pergi ke Hanseong? Tapi Seok Ju membungkamnya, sudah ayo jalan terus.
Se Ryung jalan menuju gerbang Hanseong. mereka dihentikan petugas, tapi Yeo Ri berkata kalau ini adalah Yang Mulia Putri Se Ryung.
Se Ryung: Aku datang untuk bertemu Petugas Shin. Mereka memberi jalan dan Se Ryung berkata kalau ia membawa pengawal jadi tidak perlu mengawalnya. Se Ryung dan rombongan jalan masuk. No Geol mengeluh lagi, sungguh melelahkan pergi bersama hyungnim (siapa suruh ikut, dasar..) Seok Ju memberi isyarat untuk diam.
Se Ryung berhenti dan berkata ke Seung Yoo kalau ia akan menemui Shin Myun. Lalu jalan pergi. Seung yoo reflek menahan tangan Se Ryung. Astaga... sempat ya hehehe..
Seung Yoo: Apa kau akan baik-baik saja? Se Ryung berbalik dan berkata tidak akan apa-apa, Shin Myun tidak akan berani melakukan apapun padaku.
Se Ryung: Tidak peduli sejauh apa kita, hatiku akan selamanya bersamamu. Se Ryung kali ini yang melepaskan tangan Seung Yoo. Seung yoo terlihat enggan sekali melepas tangan Se Ryung. Seok Ju terpaksa menghentikan love-scene ini, ia berbisik, Cepat pergi. Se Ryung jalan ke arah kantor Shin Myun. Ja Beon jelas melihat apa yang terjadi. Lalu masuk ke dalam untuk lapor.
Shin Myun tampak muram, ia tidak terlalu bersemangat menyambut Se Ryung. Yang Mulia, mengapa anda pergi ke tempat ini? Se Ryung mengarang alasan, ia frustrasi di istana dan ia keluar jalan2. Tapi Se Ryung takut kena marah orang tuanya maka ia minta Shin Myun mengawalnya ke istana. Shin Myun tidak percaya: Sejak kapan.. anda takut pada orang tua anda? Shin Myun berbisik pada Ja Beon dan Ja beon pergi. Se Ryung langsung curiga, ia ingin tahu kemana Ja Beon.
Shin Myun: Itu sesuatu yang tidak perlu anda ketahui. Shin Myun mengajak Se Ryung kembali ke istana, meskipun ia tidak tahu bagaimana bisa menolong Se Ryung. Tapi ia tetap akan pergi bersama Se Ryung.
Seung Yoo, Seok Ju dan No Geol mengendap-endap ke arah penjara, tapi terhenti saat melihat Ja Beon dan pasukan. Ternyata Ja Beon mengosongkan penjaga di penjara. No Geol sampai heran, bukankah ini jebakan? Ini jebakan! Tapi Seung Yoo tidak peduli, meskipun jebakan ia akan tetap pergi.
Shin Myun jalan mengawal Se Ryung pulang, ia tanya apa Se Ryung ingin menemui Guru.
Se Ryung: Tidak. Lebih baik segera kembali ke istana. Wajah Shin Myun tampak muram. Karena Shin Myun tahu Se Ryung membantu Seung Yoo. Tapi ia diam saja. Seung Yoo, Seok Ju, dan No Geol masuk ke dalam penjara. Seok Ju heran kenapa semua penjaga menghilang? Seung Yoo mencari Jung Jong dan menemukan sel teman serta gurunya, ia segera memanggil: Jong. Jung Jong kaget, Seung Yoo! lalu memanggil Lee Gae. Guru, itu Seung Yoo!
Lee Gae: Kenapa kau kesini? Tidak satupun dari kami mengatakan keberadaanmu. Cepat pergi sebelum kau tertangkap.
Seung Yoo: Kita harus menggunakan waktu ini untuk melarikan diri. Seung Yoo mengambil kuda-kuda, Seok Ju juga siap untuk membacok gembok penjara. Lee Gae melarangnya. Seung Yoo kaget, Guru!
Lee Gae: Siapa yang minta kau melakukan ini? Aku tidak akan beranjak sedikitpun dari sini. Kami bukan orang lemah yang akan melarikan diri dari penjara. Seong Sam Mun dll juga berkata saat matahari terbit, kami semua akan dieksekusi. Kami semua tahu itu. Meskipun kami bisa menyelamatkan nyawa kami untuk sementara dengan cara itu, tidak akan mengubah apapun juga.
Seung Yoo menangis, selamatkan nyawa kalian dulu, lalu membuat rencana untuk gerakan berikutnya, saya mohon. Hanya dengan tetap hidup, ada hari esok.
Lee Gae: Seung Yoo, tubuh kami tidak akan membusuk ataupun hancur, tapi akan tetap hidup dalam sejarah selamanya.
Seung yoo menangis: Guru! Semua berkata kalau kematian mereka mewakili keadilan yang jelas akan tercatat dalam sejarah dan akan diteruskan pada generasi selanjutnya. Orang seperti apa Suyang sebenarnya, tidak akan pernah dilupakan.
Seung Yoo menangis, tidak bisa. Saya tidak bisa kehilangan Jong. Saya juga tidak bisa kehilangan Guru!
Lee Gae minta maaf karena sudah membuat Seung Yoo terluka sekali lagi. Tapi, Seung Yoo.. bagi mereka yang sudah memilih jalan kematian, tidak ada orang yang bisa meyakinkan mereka untuk melakukan yang sebaliknya. Kau harus mengurus semuanya setelah kami meninggal.
Jong: Aku mempercayakan Yang Mulia, Tuan Putri padamu.
Seung Yoo: Jong.
Seong Sam Mun: Seung Yoo, di dunia lain, aku bisa bertemu dengan ayahmu dengan bahagia. Kalau aku akan meninggalkan semua masalah di tanganmu.. aku akan mengatakan pada ayahmu dengan bangga.
Park: Meskipun kami akan pergi, kau harus melindungi mantan Raja sampai akhir.
Semua berseru: Mohon lindungilah dia.
Seung Yoo jatuh terduduk dan menangis: Jong. Guru.. Seok Ju juga tidak tahan, ia memalingkan muka. Benar-benar...ini benar2.. Lee Gae meminta Seok Ju menarik Seung Yoo pergi dari penjara itu. Orang ini, aku akan mempercayakannya padamu. Seok Ju dan No Geol akhirnya memaksa Seung Yoo pergi. Ayo cepat! Seung Yoo masih menangis dan tidak mau pergi, Guru! Guru.. Ketiganya berhasil keluar dari penjara. Shin Myun mengaku ia sudah bertemu Seung Yoo. Se Ryung diam saja.
Shin Myun: Saya berkata sudah bertemu orang yang sudah meninggal.. mengapa anda sama sekali tidak terkejut?
Se Ryung: Kalau begitu.. kau seharusnya sudah tahu, alasan mengapa aku tidak bisa menikahi Petugas Shin.
Shin Myun berkata kalau Seung yoo pasti akan mati di tangannya. Dan pada akhirnya, Tuan Putri akan menikah dengannya. Shin Myun: Apa anda pikir saya tidak tahu kalau Kim Seung yoo pergi ke penjara Hanseong? Membiarkannya hidup kali ini, akan jadi yang terakhir. Sadarlah dari mimpi anda dan bersiap untuk menikah dengan saya. Shin Myun jalan pergi dengan marah. Se Ryung tiba di istana dan ibunya sudah menunggu. Lady Yoon tidak mau bicara apapun, ia minta Se Ryung segera menemui ayahnya. Suyang minum sendirian, ia mengingat kata2 Seong Sam Mun, bahwa semua tidak akan selesai disini. Kalau Suyang pasti akan menumpahkan darah banyak orang. Lalu kata2 Kim Jong Seo, jika Pangeran ingin duduk di takhta, anda harus menumpahkan darah banyak orang. Suyang bicara sendiri, Apa kau pikir aku akan kalah dengan orang2 mati itu?
Kasim mengumumkan kedatangan Se Ryung. Suyang mengijinkan anaknya masuk. Se Ryung menghormat lalu duduk di depan ayahnya. Se Ryung minta Suyang membatalkan eksekusi Jong, gurunya dan semua yang lain.
Se Ryung: Jika Ayah mengampuni, mereka pasti akan melihat ayah dengan cara lain. Suyang kesal, mereka itu adalah orang-orang yang ingin membunuhku. Bagaimana aku bisa mengampuni mereka?
Se Ryung: Setelah membunuh banyak orang, apa Ayah pikir tidak akan ada orang yang mendendam pada Ayah?
Suyang: Aku sama sekali tidak pernah mengira kalau putriku sendiri akan ikut serta dalam rencana membunuhku. Kembali hidup-hidup... Kim Seung Yoo bahkan menculikmu.. kau masih sangat menyukainya?
Se Ryung menghela nafas, meskipun saya membenci hal-hal yang ayah lakukan, saya tidak ikut mengambil bagian dalam rencana itu. Suyang marah, benar2 sulit mempercayai kata-katamu. Bukankah kau sering keluar dan mengunjungi kediaman P. Kyung Hye?
Se Ryung membujuk Ayahnya, sekarang masih bisa, Ayah bisa meninggalkan takhta dan hidup menyepi di pinggir desa. Jika Ayah melakukan itu, saya akan membantu Ayah dan akan berada disisi Ayah selama hidup. Suyang tidak percaya pendengarannya, ia ketawa keras. Benar-benar pikiran konyol bagi Suyang. Kau menyuruhku hidup sebagai orang desa sekarang? Apa kau pikir itu mungkin?
Se Ryung menahan tangisnya, Karena Ayah, adalah Ayah saya. Ini benar2 menyakiti saya. Jika saya menjadi anak dari pria biasa, paling tidak saya tidak harus melalui rasa sakit seperti ini.
Suyang marah, ia memalingkan wajah, lalu memanggil Woon. Suyang minta mulai sekarang, Im Woon harus mengawasi Se Ryung.. berkomunikasi secara rahasia dengan Kim Seung Yoo, aku tidak tahu kapan pisau akan ditusukkan ke punggung ayahnya ini. Se Ryung berdiri meninggalkan Suyang diikuti Woon. Suyang mengingat saat Se Ryung berkata kalau ia merasa beruntung karena Suyang adalah ayahnya. Suyang menangis. (Wow..nice acting...saingan berat PSH untuk Daesang hehe)
Shin Myun marah-marah. Ia tidak mengerti kenapa Jong dan gurunya masih ada di penjara? Padahal Shin Myun susah payah membiarkan Seung Yoo dan mengosongkan penjara. Ja Beon minta maaf, ia sudah melakukan semua perintah Shin Myun. Sepertinya mereka menolak melarikan diri. Shin Myun masuk ke penjara dengan marah, ia teriak di sel Jong dan gurunya, Mengapa sebenarnya? Mengapa kalian tidak melarikan diri dari sini? Aku bahkan tidak menangkap Kim Seung Yoo, hanya untuk memberi kalian kesempatan ini. Mengapa? Apa kalian hanya ingin duduk dan menunggu kematian kalian?
Jong: Meskipun kau mati dan dilahirkan kembali, kau tidak akan mengerti kami.
Shin Myun stres: Prinsip seperti apa yang lebih penting daripada hidup? Jong minta Shin Myun pergi. Menggunakan alasan keluarga dan mengarahkan pedang melawan temanmu. Bagimu, sama seperti membacakan Sutra (ajaran2 Budha) untuk sapi. Pergi saja. Lee Gae menoleh dengan wajah mengasihani Shin Myun: Myun ah, karena ingin menyelamatkanku... Aku berterima kasih. Shin Myun menangis kesal. Lee Gae minta belas kasihan yang diberikan Shin Myun untuknya, seharusnya juga diberikan untuk Seung Yoo. Lee Gae minta agar mereka tidak menjadi musuh dan saling membunuh. Kalian seharusnya adalah teman yang saling membantu.
Shin Myun: Sekarang, semuanya sudah terlambat. Shin Myun jalan ke kantor dan duduk dengan frustrasi.
Seung Yoo jalan pulang bersama Seok Ju dan No Geol. No Geol tanya apa Kakak-kecil (SY) adalah orang yang sangat penting? Seok Ju hanya minta No Geol diam. Seung Yoo jalan dengan lunglai dan ingat pesan gurunya, kalau ia harus mengurus semuanya setelah mereka meninggal, Jong yang mempercayakan Tuan Putri padanya. Masih ada satu hal yang harus dilakukan Seung Yoo, yaitu lapor pada P. Kyung Hye. Wajah P. Kyung Hye tampak blank saat mendengar laporan Seung Yoo.
Seung yoo: Keputusan mereka sudah bulat. Saya tidak bisa meyakinkan Guru dan Jong lagi. Yeo Ri juga lapor pada Se Ryung, Mama.. tidak ada yang terjadi di Hanseong, tidak ada yang melarikan diri, juga tidak ada yang tertangkap.
Se Ryung heran: Apa gagal? Seung Yoo dll jalan mendekati Bing Ok Gwan. Ah Kang tidur di pelukan Muyeong. Muyeong melihat Seung Yoo dan membangunkan Ah Kang. Pamanmu sudah kembali. Ah Kang langsung bangun dan jalan mendekati Seung Yoo, Paman. Ah Kang memeluk Seung Yoo. Seung Yoo tampak muram. Ah Kang bingung, ia mengamati wajah pamannya. Apa ada yang membuat Paman sedih? Seung Yoo menggeleng, tidak.
Ah Kang: Apa kau memikirkan Kakek dan Ayah?
Seung yoo: Tidak.
Ah Kang: Suara paman terdengar aneh. Seperti suara Ah Kang saat ia habis menangis keras. Seung Yoo menggeleng, ia susah payah menahan tangisnya, Tidak.. tidak seperti itu. Hanya saja hari ini sangat melelahkan. Itulah mengapa...
Ah Kang mengerti dan langsung memeluk pamannya lagi. Seok Ju hanya menghela nafas. Ia hampir menangis lagi...
Im Woon tidak mau beranjak dari depan kamar Se Ryung. Se Ryung marah2, apa kau tidak mau minggir? Guru akan dieksekusi hari ini. Aku harus menemuinya untuk terakhir kalinya. Apa kau akan melarangku melakukannya?
Im Woon: Anda tidak boleh meninggalkan istana. Se Ryung marah tapi tidak bisa pergi. Ia masuk kamar dan bersandar di pintu.
Seung Yoo merenung sendiri di kamarnya. Seok Ju masuk, ia melarang Seung Yoo pergi ke aula eksekusi. Apa lagi yang bisa kau katakan pada orang yang ingin mati?
Seung Yoo: Sebelum Ayah dan kakakku meninggal, kematian.. kukira itu tidak ada hubungannya denganku. Tapi kematian sudah melaluiku beberapa kali, bahkan setelah aku membunuh banyak orang. Alasan apa lagi yang kumiliki untuk takut pada kematian? Aku juga, akan mati cepat atau lambat kelak. Ini pasti karena aku akhirnya bisa mengerti itu.
Seok Ju: Kedengarannya seperti filosofi sampah.. tapi aku tidak tahu kenapa hatiku goyah. Baiklah, pergi sana. Pergi dan berdoalah untuk roh-roh mereka yang akan segera meninggal.
P. Kyung Hye keluar kamar mengenakan hanbok belacu tanda berduka. Eun Geum kaget, Yang Mulia. Mengenakan baju seperti ini kemana.. apa mungkin.. anda akan ke aula eksekusi?
P. Kyung Hye berkata akan pergi ke suatu tempat dan minta Eun Geum tidak mencemaskannya.
Kwon Ram minta Suyang tidak perlu cemas, karena semua akan segera mati. Han Myung Hoe mencemaskan Chang Deok-gung. Jika istana Chang Deok dikosongkan, tidak akan ada lagi kekuatan yang melawan kita.
Kwon Ram: Maksudmu, kita harus membuang mantan Raja?
Shin Suk Joo tidak setuju, waktunya sepertinya belum tepat. Tapi Han Myung Hoe berkeras, semua rencana untuk melawan Raja timbul disekitar mantan Raja. Kim Seung Yoo akan merancang rencana dengan mantan Raja lagi, itu sudah jelas.
Han: Kita harus mengirimnya ke tempat jauh. Yang Mulia kita sudah punya cukup pembenaran. Karena semua rumput sudah disingkirkan, sekarang waktunya menyingkirkan akar dari masalah.
Suyang juga setuju untuk membuang mantan Raja ke tempat yang jauh. Orang yang mengincar takhtaku tidak bisa diampuni, siapapun mereka. Cari lokasi yang tepat untuk pembuangan.
Shin Suk Joo akhirnya akan memerintah Dua Kantor untuk memasukkan petisi membuang mantan Raja. (Dua kantor = Saheonbu atau Kantor Inspektur Jenderal dan Saganwon atau Kantor Sensor)
Kasim lapor ada sesuatu di luar dan Suyang jalan keluar. Ia melihat P. Kyung Hye duduk di halaman istana mengenakan baju hanbok biasa.
Suyang: Apa kau datang untuk memohon demi nyawa suamimu?
P. Kyung Hye: Benar. Saya mohon ampuni nyawa Pangeran Pendamping Jung Jong dan mengirimnya ke pembuangan bersama saya. Chon Na.
Suyang surprise: Chon Na? Chon Na..
P. Kyung Hye: Saya akan memanggil anda 'Yang Mulia' ratusan bahkan ribuan kali jika Yang Mulia mengampuni kami, Pangeran Pendamping dan saya akan selamanya menghilang dari pandangan anda dan hidup menyepi.
Suyang: Apa kau bisa memegang kata2mu?
P. Kyung Hye: Ya, Yang Mulia.
Suyang: Jika kau melanggar janji ini, maka Pangeran Pendamping Jung Jong akan dicabik-cabik sampai mati di depan matamu, apa kau mengerti?
P. Kyung Hye: Ya, Yang Mulia.
Shin Myun tidak bereaksi saat Ja Beon lapor kalau eksekusi akan segera dilaksanakan dan Myun harus pergi. Sepertinya ia tidak tidur semalaman.
Lee Gae dll jalan menuju tempat eksekusi. Seorang petugas datang, hentikan. Penjahat Jung Jong terima perintah Kerajaan.
Petugas: Kau akan kehilangan posisi dan kekayaanmu, dan dibuang ke Gwangju, Jeonla-do. Atas perintah Yang Mulia. Tentara langsung menyeret Jong keluar barisan. Jong bingung, kenapa? Kenapa aku sendiri? Jong menolak dipisahkan dan teriak2, ambil nyawaku. Cepat ambil nyawaku! Cepat!
Lee Gae, Seong Sam Mun, Park Paeng Yeon, Yoo Eung Bu menoleh ke arah Jong sambil tersenyum dan mengangguk. Jong ditinggalkan oleh rombongan. Jong jatuh berguling-guling di tanah, ia menangis dan teriak2, Guru! guru!
Sebuah tangan membantunya duduk. P. Kyung Hye. Jong: Apa ini perbuatan Tuan Putri? P. Kyung Hye menangis, bagaimana kau bisa meninggalkanku untuk jalan di jalan ini sendirian?
Jong gemetar: Memikirkan Yang Mulia membuat hatiku sakit, tapi demi Baginda (Danjong), aku berencana untuk mati. Kumohon biarkan aku pergi.
P. Kyung Hye: Aku minta maaf, jika ini membuatmu merasa malu. Tapi.. kumohon tetaplah hidup demi aku. Selama kau masih hidup, semua akan baik-baik saja. Jong menahan tangisnya, hari ini, hanya untuk hari ini..aku membenci Tuan Putri.
P. Kyung Hye tidak peduli, ia memeluk Jong. Yang penting suaminya hidup.
Shin Myun dan Ja Beon melihat pasangan itu. Shin Myun tampak sedikit lega.
Seung Yoo menunggu rombongan Lee Gae. Ia mendekat, Guru! Lee Gae tersenyum, kau disini. Lee Gae berkata kalau Jong diampuni dan akan dibuang ke pengasingan. Seung Yoo sedikit lega, ia berkata akan selalu mengingat kata2 gurunya. Lee gae berterima kasih.
Lee Gae: Seung Yoo.
Seung Yoo: Ya, Guru.
Lee Gae: Kau tidak boleh melupakan namamu. Antar kami sampai sini saja. Lee Gae jalan lalu menoleh sebentar sambil tersenyum. Seung Yoo menangis melepas kepergian gurunya untuk selamanya. (Lee Gae, Seong Sam Mun, Park Paeng Yeon, Yoo Eung Bi termasuk dalam 6 martir.)
Kwon Ram dan Han Myung Hoe memimpin para pejabat untuk mengajukan petisi meminta Danjong segera diasingkan. Karena Danjong bersama yang lain di istana Chang Deok sudah merancang pembunuhan Suyang.
Han: Mohon asingkan mantan Raja dan perkuat istana Raja serta negara ini. Suyang sudah menetapkan keputusan untuk membuang Danjong. Yeo Ri Lapor pada Se Ryung, Dia diasingkan. Mereka sedang memutuskan lokasi untuk pengasingannya.
Se Ryung terkejut, Apa yang terjadi dengan mereka yang terlibat penyerangan?
Yeo Ri: Mereka dieksekusi. Mama. Se Ryung minta Yeo Ri keluar, aku ingin sendiri. Se Ryung berpikir sejenak lalu membuka laci mejanya. Ia mengeluarkan pisau kecil. Astaga.. mau apa lagi dia.. Se Ryung keluar kamar.
Im woon menghadang, anda mau kemana?
Se Ryung: Aku ingin bertemu ayahku. Jika kau tidak percaya, ikuti saja aku. Tanpa buang waktu, Se Ryung langsung jalan. Im Woon mengikutinya dan minta semua dayang tetap ditempat. Se Ryung jalan keluar sambil menggenggam pisau kecilnya.
Se Ryung ingat saat Raja Danjong dipaksa menyerahkan takhta demi keselamatan Jung Jong, saat P. Kyung Hye berlutut memohon pada ayahnya, saat Jung Jong, gurunya ditahan, dan saat Seung Yoo dengan murka menyerang ayahnya.
Se Ryung sudah memutuskan sesuatu.
Seok Ju mendengar Seung yoo pulang. Ia tanya apa Seung Yoo sudah mengantar mereka pergi. Seok Ju menawari arak. Seung Yoo berkata ia tidak mau alkohol. Ia perlu kekuatan untuk bertarung satu lawan satu dengan Suyang.
Han Myung Hoe lapor kalau semua pemberontak dari Jiphyeonjeon termasuk Seong Sam Mun (SSM muda ada di Deep Rooted Tree) dan Lee Gae telah dieksekusi dengan cara Geoyeol di depan rakyat. Karena mereka sudah membuang orang2 tua cerewet itu Han merasa lega. Suyang tanya lokasi pembuangan Danjong. Han: Cheong Ryeong Po di Yeongwol, Gangwon-do, adalah tempat yang cocok. Han berkata lokasi itu menghadapi air dari tiga sisi, dan tebing tinggi di bagian lain, siapa yang akan kesana mengunjungi Pangeran No San? (Saat Danjong dibuang gelar Rajanya dicabut dan namanya menjadi P. Nosan. Saat Sukjong bertahta, Gelar Danjong baru dipulihkan.)
Kasim lapor kalau P. Se Ryung ingin menghadap. Suyang menolak, jangan masuk. Se Ryung tidak peduli. Ia membuka pintu dan jalan masuk.
Suyang marah, aku sudah melarangmu masuk, tapi kau berani... Semua rekan Suyang sedikit terkejut melihat Putri satu ini.
Se Ryung: Ada yang harus saya katakan, dan tidak akan mengikuti perintah Ayah. Tolong minta yang lain untuk pergi. Suyang menolak. Se Ryung menantang, apa Ayah ingin semua disini mendengarnya? Melihat keseriusan di mata Se Ryung, akhirnya Suyang memberi kode semua untuk keluar.
Se Ryung tanya apa Ayahnya benar2 akan mengasingkan Danjong. Suyang menolak menjelaskan, kau tidak perlu tahu masalah seperti ini.
Se Ryung: Setelah diasingkan, apa Ayah juga akan memaksa Yang Mulia untuk minum racun? Saya harap, Ayah, kau akan bersedia mengalah pada putrimu sekali saja. Saya juga berharap kalau saya punya kekuatan untuk menarik Ayah dari jalan yang salah ini.
Suyang sudah kesal, ia menyuruh Im Woon mengantar Se Ryung kembali ke kamarnya. Se Ryung mencabut pisau kecilnya. Suyang syok, apa lagi yang akan kau lakukan?
Se Ryung: Dikatakan kalau tubuhmu, rambut, dan kulit adalah pemberian dari orang tuamu. Saya tidak bisa melanjutkan hubungan ayah dan anak kita lagi. Dengan mengatakan itu, Se Ryung memotong kepang rambutnya dengan pisau kecilnya. Lalu meletakkan potongan kepang itu di depan Suyang yang kelihatan syok. (Se Ryung melanggar semua ajaran di buku Xiao Jing, yang berisi kepatuhan mutlak pada orang tua. Ini jelas membuat syok ayahnya.)
Se Ryung: Karena saya telah memutuskan hubungan dengan Ayah. Tolong jangan menganggap saya sebagai putri anda lagi. Suyang seperti akan stroke: Kau.. kau berani...
Se Ryung: Saya akan tinggal diluar istana.
Se Ryung menghadap ayahnya tanpa peduli larangan Suyang. Se Ryung tanya apa benar ayahnya akan membuang Danjong dan setelah itu akan memaksanya minum racun. Se Ryung mencoba berharap kalau ayahnya akan mengalah padanya kali ini saja. Se Ryung juga ingin memiliki kekuatan yang bisa menarik ayahnya dari jalan yang jahat. Tapi setelah semua tidak berhasil, Se Ryung memotong rambutnya, sebagai tanda putus hubungan ayah-anak. Tindakan paling berani dan tidak hormat dari seorang anak pada ayahnya. Melanggar ajaran Kong Hu Cu. Suyang sampai syok. Se Ryung meletakkan potongan rambut di depan ayahnya, lalu pergi. Im Woon segera mengikuti Se Ryung. Suyang tampak terpukul dan memandang potongan rambut di depannya.
Paginya, Se Ryung menemui P. Kyung Hye. Putri kaget, apa benar kau memutuskan hubungan dengan ayahmu? Se Ryung membenarkan. Se Ryung juga minta maaf karena masalah Danjong. P. Kyung Hye berkata itu bukan salah Se Ryung. Ia juga akan mengikuti Jung Jong ke pengasingan. Se Ryung mencemaskan P. Kyung Hye, tapi ternyata P. Kyung Hye lebih tabah dari yang ia perkirakan.
P. Kyung Hye: Aku mengerti sekarang kalau air mata adalah kemewahan yang bisa dikeluarkan hanya jika pikiran tenang.
P. Kyung Hye tidak masalah hidup dalam penghinaan, tapi ia juga tidak akan menyerah begitu saja. P. Kyung Hye tanya apa rencana Se Ryung. Se Ryung berkata akan tinggal sementara di Kuil Seung Bup. P. Kyung Hye mencemaskan Se Ryung.
Se Ryung: Waktu itu, Yang Mulia tanya apa saya bisa melawan ayah. Saya akhirnya mendapat jawabannya. Jika kejahatan ayah terus berlanjut, meskipun saya hanya punya sedikit kekuatan, saya akan melawannya.
Ja Beon lapor pada Shin Myun kalau P. Se Ryung meninggalkan istana. Shin Myun kaget. Apalagi saat mendengar kalau Se Ryung memotong rambutnya dan melawan Yang Mulia.
Shin Myun: Kemana dia pergi?
Ja Beon: Dia pergi ke Kuil Budha, Seung Bup. (Kuil Beopjusa, Gunung Songnisan)
P. Kyung Hye melepas Se Ryung pergi. Se Ryung tidak bisa mengantar P. Kyung Hye ke pengasingannya. P. Kyung Hye janji, selama ia masih hidup, mereka akan bertemu lagi. Keduanya perlahan melepaskan tangan dan Se Ryung memberi hormat pada Kyung Hye.
P. Kyung Hye menemui Danjong, ia berkata pasti akan sulit pada awalnya. Danjong menghibur kakaknya, ia selalu ingin hidup menyepi dan cara ini cocok untuknya. P. Kyung Hye berkata mereka pasti akan bertemu lagi. Sampai Kakak dan Kakak ipar datang membawa kabar baik untuk anda, anda harus tetap kuat. Danjong mengerti, Abamama pasti akan melindungi kita. Benar kan?
P. Kyung Hye mengangguk menahan tangis, ia tahu Danjong hanya ingin membuatnya tenang.
Se Ryung disambut dengan hangat oleh dua biksu cilik itu. Salah satu langsung memeluk Se Ryung, Noonim! Lalu mereka heran melihat wajah Se Ryung, ada apa? Apa terjadi sesuatu? Biksu cilik itu menghibur, Kakak yang cantik, jangan menangis. Se Ryung hanya menggeleng dan memaksakan diri tersenyum menahan tangisnya.
P. Kyung Hye dan Jong berangkat menuju pengasingan bersama rombongan.
Seung yoo muncul dan jalan bersama Jong. Jong bercanda, Hyungnim akan pergi sekarang, aku heran mengapa kau belum muncul. Seung Yoo tersenyum, Hyungnim-mu datang untuk mengantarmu. Kau harus merasa senang. Seung yoo lalu bicara lebih serius, ia akan mengumpulkan pasukan untuk melawan Suyang.
Jong minta Seung yoo mencari Gem Sung Dae Gun, masih banyak pengikut P. Geum Sung di Chong Tong Wi. Seung Yoo mengiyakan dan janji akan menemui Jong.
Seung Yoo memberi hormat pada P. Kyung Hye. P. Kyung Hye mengatakan kalau Se Ryung meninggalkan istana, Se Ryung sudah memotong rambutnya dan memutuskan hubungan dengan ayahnya. Sekarang ia ada di Kuil Seung Bup.
Seung yoo terkejut mendengar ini. Bagaimanapun memutuskan hubungan antara ayah-anak adalah tindakan paling berani saat itu. Se Ryung berdoa dengan khusuk. Ia melihat dua biksu kecil itu berdoa sambil tidur. Se Ryung tersenyum dan keluar. Se Ryung menutup pintu ruang doa itu dan berdiri merenung.
Seung Yoo muncul di belakangnya tanpa suara. Ia memandangi ikat rambut Se Ryung dan perlahan menyentuhnya. Se Ryung bisa merasakan rambutnya dipegang orang, ia sadar itu Seung Yoo. Tapi Se Ryung tidak berbalik dan diam saja untuk beberapa saat. Se Ryung berbalik dan melihat Seung Yoo yang menatapnya dengan sedih.
Se Ryung: Kenapa kau kesini?
Seung Yoo: Mengapa kau meninggalkan istana? Memutuskan hubungan darah dengan ayahmu...pasti sangat menyakitkan bagimu. Se Ryung: Rasa sakit karena memutuskan hubungan dengan ayahku, bagaimana bisa dibandingkan dengan sakit yang kau derita karena kehilangan ayahmu?
Seung Yoo minta Se Ryung kembali ke istana. Se Ryung tidak mau, aku tidak akan kembali.
Seung Yoo: Kau memintaku menghentikan melakukan hal berbahaya. Tapi kenapa kau melakukan hal berbahaya? Se Ryung sudah merasa senang karena Seung Yoo menemuinya. Yeo Ri tiba-tiba datang dengan berlari, Mama.. Mama! Yeo Ri lapor kalau Shin Myun dan pasukannya datang. Se Ryung terkejut dan segera minta Seung Yoo sembunyi. Seung Yoo merasa geram, ia kesal karena tidak berdaya dan membiarkan Se Ryung menghadapi bahaya sendiri. Se Ryung mendesak, cepat pergi! Jika kau tertangkap, aku pasti tidak akan bisa hidup lagi. Kumohon. Cepat pergi. Seung Yoo pergi dengan enggan. Tapi ia sembunyi di balik pepohonan dan masih bisa mengamati Se Ryung dari jauh.
Shin Myun datang bersama Ja Beon dan pasukan. Ja Beon langsung bergerak untuk memeriksa kuil. Se Ryung marah, hentikan! Shin Myun minta Ja Beon menarik pasukannya. Ja beon mengerti dan pergi.
Se Ryung marah, kau takut kalau Guru dan aku bersama, dan langsung buru-buru kesini? Shin Myun berkata hanya ingin memeriksa jika ada orang yang berbahaya.
Se Ryung: Periksa saja sesukamu. Menggunakanku sebagai umpan untuk menangkap Guru, apa kau tidak merasa malu?
Shin Myun marah. Ia mengguncang bahu Se Ryung dan teriak, sampai kapan kau akan berhenti mengabaikanku? Jangan egois dan kembalilah ke istana. Shin Myun menarik Se Ryung. Seung Yoo marah melihatnya, ia menggenggam pedangnya erat2.
Se Ryung berusaha melepaskan tangannya, aku pernah berkata akan menggigit lidahku sampai mati. Apa kau pikir aku cuma bercanda? Se Ryung menatap marah Shin Myun: Aku memutuskan hubungan dengan ayahku, dan bahkan mencampakkan gelar Putri. Apa lagi yang harus kutakuti? Shin Myun akhirnya melepaskan tangan Se Ryung dan berkata akan memberikan waktu sehari lagi. Lalu akan kembali besok. Se Ryung berkata meskipun datang ribuan atau jutaan kali, ia tidak akan pernah kembali bersama Shin Myun. Shin Myun mengancam, ia tidak akan memperlakukan Putri dengan sopan lagi dan jika Se Ryung menolak kembali lagi ke istana, Shin Myun juga tidak tahu apa yang akan ia lakukan. Shin Myun pergi.
Seung Yoo benar2 mencemaskan Se Ryung dan marah dengan Shin Myun. Se Ryung menangis setelah Shin Myun pergi. Ia langsung tanya Yeo Ri, apa Seung Yoo pergi dengan selamat.
Se Ryung: "Jangan pergi," Aku menyesal karena tidak memintanya untuk tinggal. Se Ryung tidak tahu kalau selama ini Seung Yoo sudah berdiri di belakangnya. Ha! Se Ryung berbalik dan terperanjat. Seung Yoo tahu tidak bisa meninggalkan Se Ryung disini sendirian, ia jalan mendekat dan menarik tangan Se Ryung.
Se Ryung: Guru bagaimana kau bisa.. jika kau melakukan ini karena aku, kau akan..
Seung Yoo: Aku tidak peduli meskipun berbahaya. Ikut aku. Seung Yoo langsung menarik Se Ryung pergi saat itu juga. Meninggalkan Yeo ri yang kebingungan, Mama!
So Aeng dan Mu Yeong menunggu pelanggan di Bing Ok Gwan. So Aeng menunggu Seung Yoo, dan Mu yeong mengeluh karena mulai sepi pelanggan. Mereka melihat Seung Yoo datang dan langsung senang. Tapi wajah So Aeng langsung cemberut saat Se Ryung muncul dari balik punggung Seung Yoo. Cho Hi juga kesal melihat Se Ryung, apa kau ingin membawa semua orang yang kau kenal kesini? Seung Yoo minta Cho Hi mengijinkan Se Ryung tinggal beberapa hari disini. Cho Hi curiga karena Se Ryung seperti berasal dari keluarga bangsawan, bagaimana jika terjadi sesuatu? Seung yoo janji akan bertanggung jawab. Selama ini No geol mulai ribut tapi Seok Ju membungkamnya. Seok Ju membujuk Cho Hi untuk mengijinkan Se Ryung tinggal disitu. Mereka punya kamar banyak. Cho Hi berkata Se Ryung tidak boleh tinggal disitu. So Aeng ingin Se Ryung tinggal sekamar dengannya, karena Se Ryung tidak boleh sekamar dengan Seung Yoo.
Tiba-tiba Ah Kang lari keluar, Eonni! Ia mengenali Se Ryung. Se Ryung tersenyum melihat Ah Kang, Ah Kang, kau baik-baik saja? Se Ryung membelai wajah Ah Kang. Lady Ryu juga tersenyum dan membungkuk pada Se Ryung. Seung Yoo tampak senang melihat mereka.
Seok Ju, Seung yoo, dan No Geol bicara bersama. No Geol ingin menawari arak ke Seung Yoo, tapi Seung yoo menolak. No Geol kagum, Hyungnim benar, kau benar2 berhenti minum. Aku menghormatimu.
Seok Ju ingin tahu apa rencana Seung Yoo. Kau benar2 membawa Tuan Putri kesini. Seung Yoo berkata kalau Se Ryung keluar istana sendiri dan tinggal di kuil.
No geol heran, kenapa meninggalkan istana? Bukankah ia bisa menikmati semua kekayaan di istana?
Seok Ju mengeluh, aigoo, ini benar2 .. Seung Yoo berkata akan segera pergi dari tempat ini. Seok Ju heran, apa kau memutuskan menghentikan pembalasan dendammu? Seung Yoo akan mencari rekan lama ayahnya dan setelah itu ia akan membawa keluarganya meninggalkan kota ini. Juga Tuan Putri. Seung Yoo berterima kasih atas kebaikan Seok Ju. Aku tidak akan pernah melupakannya. Setelah itu Seung Yoo jalan keluar dan bertemu Se Ryung.
Seung Yoo: Meskipun tempat ini sederhana, kuharap kau akan merasa nyaman.
Se Ryung: Bisa bersama Guru seperti ini, rasanya terlalu sulit dipercaya. Suasana hangat itu terganggu oleh Ah Kang yang mencari Se Ryung. Ah Kang menggandeng tangan Se Ryung. Seung Yoo tersenyum melihat keduanya. Se Ryung mengantar Ah Kang tidur dan Se Ryung tampak bahagia untuk pertama kalinya. Paginya, Shin Myun tiba di kuil dan hanya mendapati Yeo Ri. Shin Myun marah karena Se Ryung menghilang. Yeo Ri memastikan kalau saat ia bangun, Tuan Putri sudah menghilang. Shin Myun mendesar Yeo Ri untuk mengatakan sebenarnya kalau tidak mau mati. Yeo Ri tetap berkata tidak tahu apa-apa dan tidak ada yang datang. Shin Myun kembali ke istana dan menghadap Lady Yoon. Ia lapor kalau Se Ryung menghilang dari kuil. Lady Yoon mengeluh, hubungan Yang Mulia dan Se Ryung semakin memburuk, sekarang ia menghilang.
Lady Yoon minta Shin Myun tidak lapor masalah ini pada Yang Mulia dan diam2 segera temukan Se Ryung. Shin Myun mengerti dan pergi. Shin Myun minta Ja Beon mengirim orang mencari Se Ryung ke lokasi pengasingan Jong. Se Ryung mungkin ada di sana.
Suyang berkumpul bersama rekannya. Kwon Ram kaget saat mendengar Se Ryung meninggalkan istana sendiri. Suyang minta maaf pada Shin Suk Joo. Suyang yakin putrinya akan segera pulang. Shin Suk Joo mengingatkan, banyak pembicaraan diluar tentang pengasingan mantan Raja dan sekarang Tuan Putri melawan Yang Mulia dan meninggalkan istana, sepertinya dia mempermalukan Keluarga Raja.
Han Myung Hoe: Karena Kim Seung Yoo, kita sudah mengalami banyak kesulitan dan sekarang Tuan Putri membuat masalah. Mereka seperti merencanakannya bersama. Han yakin, mereka semua akan berusaha menaikkan P. No San ke takhta lagi. Suyang memerintah untuk menambah jumlah penjaga dan melacak semua pergerakan mereka.
Se Ryung sedang membantu Ah Kang cuci muka. Seung Yoo dan Seok Ju jalan keluar.
Ah Kang: Paman. Apa kau mau pergi? Seung Yoo hanya tersenyum dan membelai wajah Ah Kang. Seok Ju juga menghapus air di muka Ah kang dan berkata akan pergi sebentar. Seung Yoo janji akan segera kembali dan Se Ryung minta Seung Yoo tidak mencemaskan dirinya. Seok Ju memalingkan muka haha.. So Aeng dan No Geol mengamati mereka.
So Aeng mengeluh karena Seung Yoo dan Se Ryung bersikap seperti suami istri. No Geol keceplosan bicara dan heran, pesona apa yang dimiliki Seung Yoo sampai bisa membawa wanita seperti dia kesini.
So Aeng: Apa maksudmu "wanita seperti dia?" Dia sama sekali tidak cantik.
Muyeong lari2 dan berseru, kudengar Tuan Putri meninggalkan istana. No geol terkejut dan Se Ryung berhenti sebentar. No Geol dan Se Ryung berpandangan sejenak. Lalu No Geol pura2 kesal, Tuan Putri? Kenapa Tuan Putri harus meninggalkan istana? Muyeong heran, kenapa kau marah?
Seung Yoo dan Seok Ju jalan ke markas Chong Tong Wi. Seok Ju ingin tahu apa orang yang dicari memang punya kekuatan besar.
Seung Yoo: Jika ingin menggerakkan Chong Tong Wi, tidak mungkin tanpa bantuannya.
Seok Ju heran, kenapa harus Chong Tong Wi? Seung Yoo berkata karena Chong Tong Wi punya artileri.
Seok Ju: Kau mau meledakkan istana, ya kan? Orang kejam, kau benar2 keterlaluan kali ini! Tapi berusahalah dengan keras! Seok Ju pergi ke depan markas dan tanya apa ada petugas Chong Tong Wi bernama Park Heung Su. Penjaga heran, Park Heung Su? Lalu penjaga lain berkata: Ah si "Anjing Kampung" Heung Su? Pejabat apanya! Mereka berkata jarang melihat Park Heung Su dan tidak tahu kemana ia pergi setelah minum2.
Seok Ju kembali pada Seung yoo dan berkata kalau sepertinya Seung Yoo salah cari orang. Tapi Seung Yoo berkata akan kembali lagi besok.
Di Bing Ok Gwan, So Aeng dan Mu Yeong memberikan banyak cucian untuk Se Ryung. Bahkan So Aeng minta Se Ryung mencucikan baju dalamnya. Cho Hi juga minta Se Ryung mencuci semua handuk dan lap yang dipakai di dapur dan ruang tamu. Lady Ryu merasa ini keterlaluan. Tapi Se Ryung berkata tidak masalah. Ia pergi membawa banyak cucian.
No Geol keceplosan lagi, bagaimana Seorang Putri sampai seperti ini? Semua jadi curiga, apa maksud No Geol. No Geol sadar dan berkata kalau Se Ryung itu cantik bagai seorang Putri. So Aeng tidak percaya karena waktu itu No Geol juga berkata kalau Se Ryung itu seorang Putri.
Ah Kang menyusul Se Ryung dan ingin ikut mencuci. Se Ryung dengan gembira menggandeng Ah Kang. Gong Chil Gu melihat Se Ryung dan heran, bukankah dia gungnyeo yang waktu itu? Apa dia gisaeng baru di Bing Ok Gwan? No Geol duduk tersudut di antara Cho Hi, So Aeng, dan Mu Yeong.
No Geol segera lari saat melihat Seok Ju dan Seung Yoo pulang. No Geol minta maaf karena tidak bisa mengendalikan mulutnya dan membuka rahasia identitas Se Ryung. Seung Yoo merasa ini lebih baik.
Cho Hi marah, lebih baik? Apanya yang lebih baik? Cepat bawa dia pergi segera! Segera! Kau sudah membawa Yang Mulia Putri kesini! Seung yoo membungkuk minta maaf. Mu Yeong cemas, dia benar2 Tuan Putri? Apa yang harus kulakukan? Aku tidak bersikap baik padanya. So Aeng kesal, Putri juga seorang wanita kan. Apa hebatnya?
Cho Hi tanya orang seperti apa Seung yoo itu sebenarnya, siapa kau sampai bisa membawa Putri sesukamu? Apa yang akan terjadi jika orang berpikir kita membawa Putri dengan paksa?
No Geol: Kita semua pasti ditangkap dan dimasukkan ke penjara Hanseong. Seok Ju memukul kepala No Geol karena kesal. Cho Hi minta Seung Yoo membawa semua anggota keluarganya pergi dari Bing Ok Gwan. Jika tidak mau mengusir Putri. Lady Ryu dan Se Ryung masuk ke dalam ruangan. Lady Ryu mendengar semuanya, ia pucat. Putri?
Seung Yoo memandang kakak iparnya dengan cemas. Se Ryung menghadap Lady Ryu yang terlihat marah. Kenapa kau meninggalkan istana? Se Ryung berkata ia ingin memutuskan hubungan dengan ayahnya dan ia minta maaf karena tidak bisa mengatakan pada Lady Ryu lebih awal. Se Ryung ingin, tapi ia tidak bisa membuka mulutnya.
Lady Ryu: Tentu saja kau tidak bisa. Untuk mengaku bahwa kau adalah putri monster yang membunuh ayah mertua dan suamiku. Bagaimana kau bisa mengatakan itu dengan mudah?
Se Ryung tahu ia tidak bisa dimaafkan, jadi saya mohon jangan maafkan saya. Lady Ryu menghela nafas, memaafkan atau tidak, apa itu begitu penting? Lady Ryu justru merasa kasihan pada Se Ryung yang pasti merasa menderita. Takdir diantara kalian berdua benar2 terlalu kejam. Se Ryung menangis.
Suyang minum2 sendiri. Ia ingat saat Se Ryung memotong rambut dan memutuskan hubungan dengannya. Suyang merasa marah. Kasim lapor kalau ada masalah di istana Putra Mahkota. PM batuk darah. Suyang syok, apa?
Lady Yoon menjaga Sung. Tabib istana mencoba memeriksa Sung. Suyang datang dan ingin tahu penyakit anaknya. Tabib istana berkata kalau PM sudah lama menderita sakit. Suyang terpukul, bagaimana bisa seperti ini?
Se ryung membersihkan meja, Seung Yoo membawa dua ember besar jalan melewatinya sambil tersenyum tipis.
Cho Hi kesal dan menyuruh So aeng dan Mu Yeong kerja lebih baik lagi, kenapa Putri bisa lebih baik dari kalian? So Aeng kesal, Putri apanya, dia setelah ganti baju kelihatan seperti pengemis. Sebagai Putri bukankah Se Ryung bisa makan makanan enak, dan mengenakan baju mahal. Kenapa meninggalkan istana untuk menderita?
Se Ryung: Gisaeng ataupun Putri sama-sama manusia. Tolong perlakukan aku seperti yang lainnya. Seok Ju yang sedang menemani Ah Kang belajar berkata kalau kata2 itu bijaksana. Mereka tanya lalu apa harus memanggil Yang Mulia? Se Ryung minta dipanggil nama saja. Namaku Se Ryung. Seung Yoo minta meskipun hanya untuk beberapa hari, tapi tolong jaga dia. Muyeong teriak, bukannya kau yang tidak mempercayai siapapun? Yang tidur duduk dengan memeluk pedang? Se Ryung tampak terkejut. Se Ryung istirahat di kamar. Seung Yoo masuk dan duduk di sampingnya. Seung Yoo perlahan mengambil tangan Se Ryung dan memijat lengannya. Se Ryung memandang Seung Yoo dengan ingin tahu.
Se Ryung: Apa kau tidak bisa berbaring, jadi kau tidur sambil duduk? Seung Yoo mengaku ada saatnya dia tidak bisa mempercayai siapapun, tidak peduli siapa orangnya. Seung Yoo menatap Se Ryung dan tanya apa luka bekas panah itu masih terasa sakit. Se Ryung menggeleng, tidak lagi.
Seung Yoo: Saat aku tidur sambil memeluk pedang, aku selalu berpikir jika aku bisa bersandar pada seseorang, maka mungkin aku akan bisa tidur nyenyak. Se Ryung tersenyum dan mengambil tangan Seung yoo, lalu menarik Seung Yoo agar bersandar di bahunya, Se Ryung minta Seung Yoo mencoba tidur. Tutup matamu dan lupakan semuanya.
Se Ryung: Semua pikiran melelahkan itu, semua pikiran menyedihkan, dan semua kesedihan, hapus semuanya. Maka kau akan bisa tidur nyenyak. Sampai kau bangun, aku akan ada di sisimu.
Seung Yoo: Aneh sekali... kukira "tidur" hanyalah "kawan lama" yang tidak akan pernah kembali lagi padaku. Seung Yoo mulai mengantuk dan Se Ryung berkata dengan perlahan, kuharap kau mendapat mimpi indah.
Ja Beon sampai di lokasi pengasingan Jung Jong dan menanyakan Se Ryung. P. Kyung Hye kaget, apa dia tidak ada di kuil Seung Bup? Ja Beon berkata ia diperintah untuk mencari kesini, siapa tahu Putri pergi ke sini.
Jung Jong berkata Se Ryung tidak disini. Ja Beon mengerti dan minta mereka mengirim kabar kalau Se Ryung pergi ke situ. Setelah Ja Beon pergi, P. Kyung Hye menghela nafas lega. Ia takut kalau Ja Beon mengunjungi mereka karena tahu tentang rencana Jong.
Jong memang merencanakan misi lagi dan menenangkan istrinya. Jong harus pergi sebentar. Jong akan menemui orang yang mengirim surat padanya. P. Kyung Hye minta Jong hati-hati.
Jong menunggu seseorang di sebuah rumah. Pria itu masuk dan mengenalkan diri sebagai Kepala Deputi dari Gwangju, Lee Jun Yeong.
Suatu kehormatan karena Pangeran Pendamping datang mengunjungi saya. Jong tanya kenapa Lee mencarinya. Lee Jun Yeong mendapat perintah dari P. Geum Sung, sekarang ia mengumpulkan semua pejabat di Jeonla-do yang akan menentang Suyang. Lee minta Jong menjadi pemimpin mereka.
Jong terkejut tapi segera menerima tugas itu, Ini adalah tanggung jawab saya juga. Jong pulang dan P. Kyung Hye menunggunya. Jong menjelaskan kalau P. Geum Sung mulai bergerak lagi. Orang-orang yang membela kebenaran pasti selalu ada, benar2 beruntung. Tapi P. Kyung Hye merasa takut, kalau ia akan kecewa satu kali lagi. Aku takut apa kita hanya mengejar impian kosong.
Jong: Jika aku tidak bermimpi, apa bedanya antara orang mati dengan diriku. Seung Yoo akan bergerak di ibukota, kita pasti akan segera mendengar kabar baik.
P. Kyung Hye: Seperti sebelumnya, setiap kali aku mendengar derap kuda mendekat, aku menjadi sangat gugup. Apa itu pembawa pesan dengan perintah untuk minum racun. Jong memeluk istrinya dan berkata kelelahan dalam hati kita akan menyiksa kita. Tapi meskipun terjadi sesuatu, pikiran untuk bisa mati bersama Tuan Putri akan menguatkanku melalui masa sulit. Putri, kumohon, berpikirlah hal yang sama.
Shin Myun melapor pada Suyang kalau Se Ryung tidak di kuil. Suyang marah kenapa kau baru lapor sekarang! Shin myun minta maaf. Suyang menebak putrinya pasti bersama Kim Seung Yoo. Lady Yoon mencoba membela, tidak mungkin. Suyang marah, anak tidak tahu diri, adiknya sakit keras dan dia lari dengan pria itu. Ini semua karena Kim Seung Yoo masih hidup. Bawa Putri dan Kim Seung Yoo dihadapanku segera! Shin Myun mengiyakan.
Shin Myun minta Ja Beon mengerahkan semua pasukan mereka di Hanseong dan memperketat penjagaan di dalam kota malam ini. Khususnya, di lokasi penculikan yang dipakai Seung Yoo. Dermaga Mapo.
Shin Myun murka: Kita harus menangkap Kim Seung Yoo!
Lady Yoon tanya bagaimana Suyang akan menangani masalah Se Ryung. Istrinya berkata kalau diantara semua anak mereka, Se Ryung paling mirip Suyang. Dia tidak akan menjadi musuh Anda. Biarkan dia melakukan apa yang ingin ia lakukan untuk sementara ini.
Suyang: Lalu bagaimana dengan sakit Putra Mahkota? Lady Yoon yakin kalau Putra Mahkota pasti akan segera sembuh. Di saat seperti ini, Yang Mulia harus menunjukkan keteguhan sebagai Raja. Pasti ada banyak orang yang akan melawan Yang Mulia, tapi kita sudah memikirkan ini sebelumnya, ya kan? Suyang akan membawa Hwang, putra kedua mereka ke istana. Lady Yoon langsung gembira, ia akan segera meminta Hwang datang. (Hwang, atau P. Yi Hwang atau Haeyang Dae Gun, kelak akan menjadi Raja Yejong) Seung Yoo dan Seok Ju akan pergi lagi dan Seung Yoo berkata setelah ia pulang nanti, ia dan Se Ryung akan bisa pergi dari sini.
Se Ryung tersenyum: Aku akan menunggu kepulanganmu. Lalu ia merapikan baju Seung Yoo. Seok Ju memalingkan muka sambil nyengir. Seung yoo menggenggam tangan Se Ryung dan tersenyum, aku pergi. Lalu pergi bersama Seok Ju.
Seok Ju geleng2 kepala, apa kau sebahagia itu? Seung Yoo nyengir dan Seok Ju geli, aigoo.. orang ini ternyata tahu bagaimana cara tersenyum. Seung Yoo terus saja tersenyum lebar.
Mereka melihat pasukan Hanseong memeriksa setiap orang di Mapo dan Seung Yoo berbalik, kita harus mengubah jalur kita. Gong Chil Gu menyuap seorang tentara dan ingin tahu apa yang terjadi. Tentara itu berkata kalau Tuan Putri menghilang. Chil Gu kaget, Tuan Putri? Yang biasa tinggal di istana? Tentara itu membenarkan dan minta Chil Gu lapor jika tahu sesuatu, ada hadiah besar. Chil Gu segera menghubungkan semua yang ia lihat, Se Ryung yang mengenakan baju gungnyeo, Se Ryung yang dengan berani menamparnya, lalu Se Ryung yang tadi pagi mencuci bersama Ah kang. Chil Gu menyuruh anak buahnya membawa No Geol. No Geol diajak minum-minum ditemani para Gisaeng. Chil Gu ingin memancing info dari No Geol.
Seok Ju mencari Park Heung Su lagi dan penjaga berkata kalau "Anjing kampung" Heung Su sedang minum2 di Jumak/kedai arak. Seok Ju kaget: Jumak? Seok Ju pergi ke kedai itu bersama Seung Yoo dan sedikit mengeluh dalam hati saat melihat seorang pria setengah baya yang minum-minum. Keduanya mendekat, apa anda yang bernama Park Heung Su? Park Heung Su tampak marah dan waspada, siapa kau?
Seung Yoo: Apa anda benar2 Tuan Park Heung Su yang menjadi anak buah Jendral Kim Jong Seo di Hamgil-do? Park Heung Su marah, siapa kau beraninya mengatakan nama Jendral "Dae Ho"?
Seung Yoo: Anda mungkin tidak ingat, tapi saya adalah Kim Seung Yoo. Ayah saya bernama Kim Jong Seo. Wajah Park berubah tapi ia tidak percaya, jangan omong kosong, semua keluarga Jendral Dae Ho sudah meninggal, pergi!
Seung Yoo mengingatkan Park satu kejadian, saat saya masih muda. Saya melihat anda sekali di Hamgil-do. Anda tertembak, dan sekarang anda tidak bisa jalan seperti orang normal. Saat itu Ayah sendiri merobek bajunya untuk meredakan sakit di kaki anda. Saya masih ingat dengan jelas peristiwa itu. Kata-kata Seung Yoo membuat Park Heung Su gemetar, ia berdiri dan memang jalannya pincang. Park mendekati Seung Yoo, apa anda.. apa anda benar2 Tuan Muda Seung Yoo?
Seung yoo mengangguk. Park menangis, Tuan Muda! Tuan Muda, anda benar2 masih hidup! Seung Yoo, Seok Ju dan Park bicara di rumah Park. Park terkejut saat tahu Seung yoo ingin mengerahkan pasukan. Seung Yoo memohon Tuan Park membantu mereka. Bukankah masih banyak anak buah ayah di Chong Tong Wi?
Park: Semua orang yang dulu setia dengan Jendral "Dae Ho" semua sudah dipindah dan semua hanya ingin bertahan hidup. Jadi mereka semua hidup dengan menyepi. Seung Yoo tidak mendesak, ia tahu untuk melawan Suyang pasti akan jatuh banyak korban. Saya tidak memaksa anda, tapi tolong pertimbangkan. Park minta waktu berpikir dan Seung yoo janji akan datang lagi.
Chil Gu masih terus berusaha membuat No Geol mabuk untuk memancing informasi. No GEol mulai mabuk dan bahkan memanggil Chil Gu-hyungnim ke Gong Chil Gu. Chil Gu senang tidak ketulungan, sampai mengelus-elus rambutnya sendiri. Lalu ia tanya apa ada gisaeng baru di Bing Ok Gwan.
No Geol: Siapa?
Chil Gu: Wajahnya cantik sekali dan aku melihatnya mengenakan baju pelayan tadi.
No Geol: Ah..Yang Mulia, Sang Putri. Jangan pusingkan dia, dia akan segera pergi. Chil Gu langsung waspada, Putri? Apa wanita itu Sang Putri? No Geol sadar sudah salah bicara lagi, ia cepat2 meralat, ah wanita itu secantik putri. Tapi Chil Gu sudah dapat yang ia inginkan.
Chil Gu menghadap Shin Myun, ia tidak peduli dengan penolakan Shin Myun dan langsung masuk saja. Saya membawa berita besar untuk anda.
Shin Myun kesal: Keluar! Chil Gu jalan keluar tapi sambil bicara sendiri, kemana tadi Sang Putri berada? Shin Myun tertarik dan Chil Gu langsung duduk, wah kursi ini berat sekali. Shin Myun marah, ia teriak Cepat dimana dia? Dimana? Chil Gu senyum lebar.
Se Ryung mencoba masak nasi dibawah tutorial Kim Ah Kang.
Ah Kang: Kau jangan mencucinya terlalu keras seperti itu. Nanti akan jadi bubur jika seperti itu. Itu kata ibuku.
Se Ryung mengurangi air dan mencuci beras dengan perlahan, sekarang sudah benar? Ah Kang tersenyum sambil mengangguk-angguk. Beberapa saat kemudian, Se Ryung menyuapkan nasi yang dimasaknya ke Ah Kang dan tanya, enak? Ah Kang tersenyum dan mengangguk, enak, enak sekali. Apa kau membuat ini untuk dimakan Paman? Se Ryung tersenyum dan mengangguk.
No Geol sadar dari mabuknya, ia bingung dan mulai ingat sudah membuat kesalahan. Shin Myun jalan keluar, ia ingat kata2 Chil Gu: Aku tidak tahu siapa yang dia cari, tapi sebelumnya aku lihat pria gila itu membantu wanita itu. Shin Myun: Pria gila?
Chil Gu: Itu... yang tidak banyak bicara, punya keahlian pedang tinggi, berpakaian hitam-hitam, pria itu. Shin Myun tahu persis siapa pria itu. Ja Beon lapor semua pasukan siap dan Shin Myun langsung berangkat.
Se Ryung menyiapkan makanan untuk Seung yoo dengan hati-hati. Ia tersenyum senang. Seung Yoo juga melihat-lihat perhiasan, ia mengambil garakji. Wah...apa ini hehe..(sebagai ganti garakji yang ia hancurkan sendiri.) Seok Ju komen, apa Tuan Putri suka barang2 murah seperti itu?
Seung Yoo: Dia bukan wanita yang suka hal-hal mewah.
Seok Ju menggoda: Benarkah? Seung Yoo hanya tersenyum memandang garakjinya.
Shin Myun dan pasukan tiba di Bing Ok Gwan, mereka langsung menyerbu. No Geol melihat ini dan panik. Ia lari masuk dan berseru ke Se Ryung, cepat sembunyi.. cepat sembunyi. Aku kelepasan bicara, aku berkata kalau Tuan Putri disini pada Gong Chil Gu. Se Ryung dan Cho Hi kaget. Tapi Cho Hi menyuruh Se Ryung sembunyi dulu, baru bicara nanti. Se Ryung membawa Ah Kang sembunyi bersama No Geol.
Shin Myun menemui Cho Hi dan menanyakan orang yang sembunyi di gibang ini. Cho Hi berkata tidak tahu maksud Shin Myun. Shin Myun mengancam jika ia menemukan orang yang disembunyikan Cho Hi, maka semua akan dihukum. Se Ryung berhasil sembunyi tapi ia mencemaskan orang2 di Bing Ok Gwan. Se Ryung tidak mau harus kabur sambil membawa Ah kang, tidak akan berhasil. Se Ryung akan keluar, hanya jika aku keluar maka ini semua akan berhenti. Se Ryung jalan pergi, No Geol mencegahnya jika kau keluar dan tertangkap, kau dan kakak akan berakhir juga. Se Ryung tetap jalan tapi Ah Kang memegang tangannya, Eonni! Se Ryung pesan pada No Geol, Kumohon katakan pada Guru, meskipun aku dipaksa kembali ke istana, aku pasti akan kembali ke sisinya dan jangan bersedih karena aku. Dia harus melanjutkan rencana yang besar. Jangan biarkan ia sendirian. No Geol mengerti.
Ah Kang mencoba menahan Se Ryung, Se Ryung tersenyum dan membelai wajah Ah Kang lalu pergi.
Ja Beon lapor kalau tidak menemukan siapapun. Shin Myun marah dan tetap ingin menghancurkan Bing Ok Gwan karena tempat ini telah menampung kriminal.
Cho Hi marah, hentikan, kau juga sebaiknya membunuh aku. Bunuh aku dulu! Mu Yeong menahan Cho Hi, jangan seperti ini kakak. Se Ryung tiba2 muncul, hentikan!
Shin Myun: Akhirnya anda keluar.
Se Ryung: Aku masuk kesini sendiri dan akan keluar sendiri. Mereka tidak tahu siapa diriku, jangan melibatkan mereka. Jika kau janji, aku akan mengikuti Petugas Shin dan kembali ke istana diam-diam. Shin Myun marah dan tetap memerintah untuk menghancurkan gibang itu. Se Ryung teriak, apa yang kau lakukan?
Shin Myun: Ini adalah tempat persembunyian Kim Seung Yoo. Hancurkan semuanya sampai ia keluar!
Se Ryung teriak: Petugas Shin! Shin teriak: Bawa Yang Mulia keluar dari sini! Shin Myun tidak bersikap sopan lagi, ia memerintah anak buahnya menyeret Se Ryung keluar dari Bing ok Gwan.
Se Ryung marah, ia teriak, lepaskan aku! Lepaskan! Petugas melepaskan Se Ryung. Shin Myun berkata akan mengawal Se Ryung ke istana.
Se Ryung: Apa yang akan kau lakukan pada orang2 tidak bersalah ini? Hentikan segera! Segera!
Shin Myun murka: Hanya jika aku menangkap Kim Seung Yoo maka aku akan berhenti.
Se Ryung marah sampai gemetaran: Memperlakukan orang tidak bersalah dengan kejam, kau dan ayahku benar2 sama.
Shin Myun: Bawa Yang Mulia ke kuda. Setelah Se Ryung pergi, wajah Shin Myun tampak berubah. Tapi kata2 Se Ryung berhasil menghentikan penghancuran Bing Ok Gwan.
Suyang menjaga PM Sung. Sung memanggil ayahnya, Abamama..
Suyang: hmm..
PM Sung: Tolong ampuni kakak. Suyang minta PM tidak memikirkan masalah itu. PM berkata jika kakak juga meninggalkan ayah, Ayah pasti sangat kesepian. Suyang berkata ia masih punya PM. PM hanya bisa minta maaf.
Kasim lapor kalau Se Ryung sudah pulang. Se Ryung dibawa ke kamarnya dan menghadapi ibunya. Lady Yoon marah, kau ini tidak punya pikiran. Kemana kau sebenarnya? Apa benar kau bersama Kim Seung Yoo?
Se Ryung: Saya sudah memutuskan hubungan dengan Ayah.
Lady Yoon kesal: Se Ryung! Tolong, jangan menentang Ayahmu. Dia tidak akan mengampunimu lagi. Suyang masuk ke kamar. Ia langsung minta semua keluar, termasuk ibu Se Ryung.
Seok Ju dan Seung Yoo pulang. Mereka menemukan Bing Ok Gwan dalam kondisi kacau. Seok Ju hanya bisa menenangkan Cho Hi. Seung Yoo mulai panik karena tidak melihat Se Ryung. No Geol menjelaskan kalau Tuan Putri pergi secara sukarela demi menyelamatkan mereka. Seung Yoo ingin tahu kemana dan siapa yang membawa Se Ryung.
No geol: Kudengar Petugas Hanseongbu, yang sudah membawanya. Putri minta aku mengatakan padamu, kalau ia pasti akan kembali ke sisimu. Jangan terlalu sedih dan teruskan rencana yang besar. Suyang VS Se Ryung... untuk kesekian kalinya. Suyang: Dimana Kim Seung Yoo?
Se Ryung: Saya tidak akan menjawab ini.
Suyang marah: Jawab aku dengan jujur. Dimana Kim Seung yoo?
Se Ryung: Saya sudah berkata saya tidak akan menjawabnya.
Suyang: Apa kau harus melihat.. orang-orang yang menyembunyikanmu dan Kim seung Yoo dipenggal, sebelum kau menjawab?
Se Ryung: Apa anda ingin menumpahkan darah orang tidak bersalah lagi? Kapan anda akan berhenti dengan kekejaman itu? Jika itu terjadi pada anak Yang Mulia, apa Yang Mulia akan sadar?
Suyang: Kau.. ingin bekerja sama dengan Kim Seung Yoo untuk membunuhku..? Jika kau benar2 ingin memutuskan hubungan denganku.. Baik! Sekarang sudah putus! Suyang teriak memanggil Shin Myun. Shin Myun masuk.
Suyang: Tidak akan ada pernikahan antara kau dan Tuan Putri. Shin Myun terperanjat. Se Ryung tampak heran.
Suyang: Mulai saat ini, kau bukan seorang Putri lagi. Kau akan menjadi budak Petugas Shin. WHAT?!
Se Ryung dibawa pulang ke istana dan sekarang ia harus menghadapi ayahnya. Suyang ingin tahu dimana Kim Seung Yoo. Se Ryung tidak mau menjawabnya. Suyang marah, ia mengancam akan memenggal semua orang yang menyembunyikan Se Ryung dan Seung Yoo. Se Ryung juga marah, kapan ayahnya akan berhenti menumpahkan darah orang tidak bersalah. Akhirnya, Suyang tidak tahan lagi dan memanggil Myun. Ia berkata kalau pernikahan mereka batal, karena Se Ryung bukan Putri Raja lagi melainkan budak. Budak Shin Myun. Se Ryung dan Shin Myun syok.
Tapi Suyang sudah memutuskan dalam kemarahannya. Ratu Jeong Hui (okelah sekarang kupanggil Ratu.) menghambur masuk. Yang Mulia, budak apa? Bagaimana anda bisa menyerahkan anak anda sebagai budak?
Suyang murka, ia bekerja sama bersama anak musuh dan ingin membunuh ayahnya. Dia bukan anakku. Dia sendiri yang ingin memutuskan hubungan kami. Aku hanya melakukan keinginan-nya. Suyang ke kasim, Sang Seon, panggil Sekretaris Kerajaan segera! Ratu Jeong Hui mencoba menenangkan Suyang.
Shin Myun juga kelihatan panik dan membujuk Se Ryung. Tapi Se Ryung diam saja, ia tidak mencoba minta ampun atau maaf dari ayahnya.
Suyang semakin kesal dan teriak agar sekretaris segera dipanggil. Ratu mendesak Se Ryung, kenapa kau cuma berdiri disana? Kau masih tidak mau minta maaf pada ayahmu? Se Ryung tetap diam.
Suyang murka, cukup! ini sudah diputuskan. Suyang jalan keluar dengan marah. Ratu mengikutinya, Yang Mulia! Yang Mulia. Tinggal Se Ryung bersama Shin Myun. Shin Myun memandang Se Ryung, ia tidak percaya Se Ryung sanggup melakukan ini. Ia kesal, bagaimana anda bisa diam saja? Seharusnya anda mencoba mengambil hati Chon Na. Shin Myun pergi.
Se Ryung diam saja, ia hanya fokus dengan ingatannya saat melepas Seung Yoo tadi di Bing Ok Gwan. Seung Yoo juga merasa resah setelah Se Ryung dijemput paksa. Ia mengingat saat Se Ryung merapikan bajunya dan melepasnya pergi. Seung Yoo tidak tahan lagi dan jalan pergi. No Geol teriak memanggilnya. Apa ia akan buat masalah lagi? Seok Ju mengajak No Geol mengikuti Seung Yoo.
Suyang ada di luar dan Ratu, PM Sung, bahkan Se Jeong membujuknya untuk bersabar. Suyang tidak mau mendengar, ia teriak agar Se Ryung diseret keluar. Se Ryung jalan keluar bersama Yeo Ri. Ia hanya mengenakan baju hanbok polos, baju budak. Ratu menegur Se Ryung yang keluar dengan baju seperti itu. Ia minta anaknya berlutut minta ampun pada Suyang. Karena Se Ryung diam saja, Ratu jadi marah, Apa kau memang ingin memberontak melawan ayahmu sampai akhir? Dibutakan oleh cinta, kau tidak menghargai orang tua dan saudaramu?
Suyang: Anak tidak tahu malu! Aku sudah sangat menyayangimu..
Se Ryung dengan dingin menjawab, Saya sudah memutuskan hubungan dengan Ayah. Saya tidak akan lagi menggunakan nama Lee Se Ryung dan melanjutkan hidup saya sebagai budak tanpa nama. Shin Myun kaget, Yang Mulia. Ratu teriak, Se Ryung!
Suyang: Dengar Sekretaris Istana! Aku membuang Putri menjadi rakyat biasa, yang akan menjadi budak Petugas Shin. Suyang bahkan memerintah agar Se Ryung diikat untuk mencegahnya lari.
Seung Yoo ada di depan istana Gyeongbok. Ia memandang ke arah istana dengan resah. Seok Ju muncul, aku pikir kau akan memanjat dinding istana. Itulah mengapa kami bergegas kesini. Seung Yoo menyesal, seharusnya ia tidak meninggalkan Se Ryung sendiri. Seok Ju menghiburnya, dia itu Sang Putri. Tidak akan terjadi apapun padanya. Seok Ju membujuk Seung Yoo pergi. Mereka tidak melihat Se Ryung dibawa keluar dengan tangan terikat sebagai budak oleh Shin Myun dan pasukan. Shin Myun menghentikan rombongan dan melepaskan ikatan di tangan Se Ryung. Lalu melanjutkan perjalanan dengan diam.
Seung Yoo, Seok Ju, No Geol mendekati Bing Ok Gwan. Mereka melihat seorang pria mencurigakan. Seung Yoo langsung memberi isyarat dan Seok Ju mengarahkan pedang ke leher pria itu. Pria itu ternyata utusan dari Jung Jong. Ia memberikan surat untuk Seung Yoo. Seung Yoo membacanya dan tahu kalau itu memang benar tulisan tangan Jong. Mereka melepaskan pria itu. Seung Yoo berkata kalau P. Geum Sung dan Jung Jong mengumpulkan pasukan. Dan jika mereka juga mendapatkan Chong Tong Wi beserta persenjataan, maka pemberontakan ini tidak akan jadi masalah. Seung Yoo ingin menemui Jung Jong di Gwangju. Ia harus segera bertindak cepat.
Seok Ju: Apa ini hanya untuk itu? Kau ingin membawa Putri juga kan? Seung Yoo merasa tidak enak, ia tidak tahu harus mengatakan apa pada Seok Ju.
Seung Yoo mencemaskan penghuni Bing Ok Gwan, ia minta Seok Ju membawa semuanya untuk sembunyi.
Cho Hi dan gisaengnya muncul, siapa yang kau suruh sembunyi? Cho Hi berkata sudah melalui banyak hal untuk menjalankan gibang ini. Jadi, meskipun ia mati, ia tidak akan pergi. Mereka yang mau pergi, pergi saja! So Aeng dan Mu Yeong berkata akan tetap bersama Cho Hi.
Seung Yoo tanya jika pasukan datang lagi dan membuat masalah, apa yang akan dilakukan Cho Hi. Cho Hi: Jika semua dihancurkan, aku akan minta mereka memperbaikinya. Meskipun mereka menghancurkannya ratusan kali, aku tetap tidak akan pergi. Jangan cemaskan kami. Cho Hi menyuruh Seok Ju membawa keluarga Seung Yoo ke tempat aman. Jika terjadi sesuatu, Cho Hi akan memberi kabar. Seung Yoo mengucapkan terima kasih.
Se Ryung tiba di kediaman Shin Suk Joo. Ayah Shin Myun heran, Yang Mulia.. bagaimana anda.. Shin Myun minta pelayan mengantar Se Ryung ke kamar tamu dan berkata kalau Se Ryung adalah orang penting, jadi mereka harus melayani Se Ryung. Se Ryung: Tidak perlu, saya bukan lagi seorang Putri. Tidak perlu memperlakukan saya seperti Putri.
Shin Suk Joo tampak terkejut. Shin Myun tetap minta pelayan mengantar Se Ryung. Shin Suk Joo minta anaknya menghadap. Ia sudah mendengar semua, kehilangan kesabaran sampai sejauh itu.. padahal dia adalah putri kesayangannya.
Shin Myun berkata ini semua karena Seung Yoo masih hidup. Karena orang itu, Yang Mulia merasa tidak tenang. Shin Myun harus menangkap Seung yoo.
Shin Suk Joo: Jika Putri selamanya tetap jadi budak, apa yang akan kau lakukan?
Shin Myun: Karena dia sudah masuk rumah kita, dia sudah menjadi milikku. Ayahnya diam saja. Se Ryung duduk diam dalam kamar tamu. Shin Myun masuk dan Se Ryung tampak waspada. Shin Myun sudah minta orang menyiapkan baju untuk Se Ryung dan berkata kalau Yang Mulia sudah tidak marah lagi, dan Se Ryung mengaku kesalahan-nya, Yang Mulia pasti akan memanggil Se Ryung pulang, jadi untuk sementara Shin Myun minta Se Ryung tinggal saja di rumahnya.
Se Ryung: Aku tidak merasa melakukan kesalahan. Hubunganku dengan ayah tidak akan bisa diperbaiki lagi.
Shin Myun: Lalu, apa kau benar2 ingin hidup sebagai budak sepanjang hidupmu?
Se Ryung: Kalau Petugas Shin tidak bisa melihatku sebagai budak, lebih baik kirim aku sebagai budak pemerintah. Shin Myun marah, apa kau sangat membencinya... berada bersamaku? Meskipun kau harus dihukum sebagai orang biasa kau tidak minta maaf, alasan kenapa kau tidak minta maaf.. jangan bilang kalau itu karena kau ingin kembali pada Kim Seung Yoo? Se Ryung: Aku tidak ingin mendengar nama orang itu keluar dari mulut Petugas Shin.
Sekarang Shin Myun murka, ia berlutut dan mencengkeram tangan Se Ryung. Dengar baik-baik! Aku tidak akan pernah membiarkanmu bertemu Kim Seung Yoo lagi. Kau bukan lagi seorang Putri. Kau... adalah milikku! Setelah meneriakkan itu, Shin Myun pergi dengan marah. Ia teriak lagi di luar, tidak boleh ada yang masuk! Perkuat penjagaan. Jangan ijinkan seekor semutpun masuk! Se Ryung menangis di dalam kamar dengan perasaan putus asa.
Suyang minum-minum ditemani Ratu. Ratu menuangkan arak untuk suaminya, ia mencoba membujuk Suyang. Menghukum Se Ryung sebagai budak pasti bukan keinginan Suyang. Suyang berkata memang keinginan-nya. Ratu berkata kalau sejak muda, Se Ryung hanya mengikuti ayahnya, ia juga pasti sangat ketakutan. Tolong bawa ia kembali setelah beberapa hari, jangan menderita lagi seperti ini. Bagaimana anak bisa mengerti hati orang tua mereka? Suyang tiba-tiba bertanya, apa aku benar2 sudah melakukan kesalahan? Ratu terkejut, apa maksud Yang Mulia?
Suyang: Bahkan anak yang paling kucintai melawanku. Apa aku benar2 telah melakukan kesalahan? (telat Om.)
Ratu: Chon Na!
Paginya, Shin Suk Joo mengadakan pertemuan bersama Han Myung Hoe dan Kwon Ram. Mereka membahas masalah alasan Putri menentang Yang Mulia. Ini karena Kim Seung Yoo.
Kwon Ram: Apa mereka benar2 saling mencintai? Mereka mengeluh karena kemarahan Raja semalam, semua dayang dan pelayan istana mendengar segalanya dan ini tidak baik.
Han marah, kita harus memenggal kepala Kim Seung Yoo. Hanya dengan cara itu semua bisa kembali seperti semula.
Lady Ryu dan Ah Kang berpamitan pada anggota Bing ok Gwan. So Aeng merasa berat dan berkata ia seharusnya belajar menulis dari Ah Kang sebelum pergi. Ah Kang dengan lucu janji akan mengajari So Aeng jika mereka bertemu lagi. Mu Yeong memberikan hadiah cermin pada Ah kang, kau harus tumbuh menjadi gadis cantik seperti aku. Ah kang mengangguk-angguk dan No Geol memukul Muyeong. Bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu pada anak kecil? Seung Yoo berkata kalau No Geol yang akan menemani Ah Kang dan Lady Ryu. Ia memeluk Ah Kang dan janji akan menemui mereka setelah semuanya selesai. Ah Kang menasihati Seung Yoo: Jangan menangis kalau aku tidak ada. Orang yang akan bertemu lagi tidak boleh menangis. Ah Kang minta Seok Ju menjaga Seung Yoo. Seok Ju menggeleng dan menunjuk pipinya. Haha.. ia minta Ah Kang menciumnya dulu. Ah Kang mengerti dan mencium pipi Seok Ju. Setelah itu Seok Ju tersenyum dan mengangguk. Baiklah jangan khawatir tentang pamanmu. Ah Kang tersenyum lebar. Lady Ryu tanya apa Seung Yoo akan menemui Jong. Seung Yoo membenarkan dan minta kakak iparnya berhati-hati. Lady Ryu minta Seung Yoo tidak mencemaskan mereka.
Cho Hi keluar, ia mencegah Lady Ryu pergi tanpa gaji. Kau tidak perlu berterima kasih padaku. Aku hanya memberi apa yang harus diberikan. Lady Ryu berterima kasih untuk kebaikan Cho Hi selama ini. Cho Hi tiba-tiba menunjukkan senyumnya untuk Lady Ryu, lalu pergi. No Geol terpana, Kakak itu ternyata bisa tersenyum. Se Ryung tidak menyentuh makanannya. Se Ryung hanya memikirkan Seung yoo dan duduk diam. Se Ryung sangat merindukan Seung Yoo dan ingin kabur. Ia mengintip dari pintu dan terkejut karena melihat penjaga.
Seung Yoo dan Seok Ju bertemu Tuan Park lagi. Sekarang dengan beberapa orang lagi. Seung Yoo tanya keputusan Tuan Park. Park: Tuan Muda, sampai dengan hari ini saya telah hidup seperti orang mati. Demi menghadap Jend Kim Jong Seo tanpa merasa malu. Saya akan memilih jalan ini.
Seung Yoo terharu: Terima kasih! Park juga mengenalkan beberapa mantan pengikut mendiang Jend Kim Jong Seo yang akan bergabung bersama mereka. Pasukan di Jeolla-do dan Gyeongsang-do telah dipersiapkan. Seung yoo sendiri akan mengatakan kapan waktu pemberontakannya dan setelah itu melumpuhkan Hanseongbu, lalu bersama Chong Tong Wi menyerang Gyeongbok-gung. Park mengerti dan akan mengamankan persenjataan sebanyak mungkin sebelum Seung Yoo kembali. Seung Yoo minta Park menghubungi orang di Bing ok Gwan, Mapo jika perlu sesuatu. Seok Ju langsung mengenalkan diri, Saya Jo Seok Ju. Park minta Seung Yoo kembali dengan selamat. Seok Ju dan Seung Yoo jalan keluar. Keduanya berpapasan dengan pejalan kaki yang membicarakan tentang Tuan Putri yang dijadikan budak. Bagaimana dia bisa membuat putrinya sendiri jadi budak untuk orang lain? Seung Yoo terperanjat dan Seok Ju langsung mendekati mereka, tunggu.. apa yang sedang kalian bicarakan? Putri jadi budak? Kedua pria itu membenarkan, berita itu sudah tersebar. Apa kau tidak tahu? Yang Mulia menemukan Tuan Putri yang lari dari istana dan memberikannya sebagai budak untuk calon menantunya.
Seung Yoo bagai disambar petir, Shin Myun!
Keduanya kembali ke Bing Ok Gwan. No Geol langsung mengkonfirmasi berita yang didengar Seung Yoo. Semalam Tuan Putri telah dijadikan budak. Apa ini masuk akal? Seung Yoo jelas tidak bisa membiarkan Se Ryung ada di rumah Shin Myun. Seok Ju kesal, jangan bilang kau akan menyerbu ke kediaman Kepala Hanseongbu.
Seok Ju: Jangan menyerbu tanpa rencana yang bagus. Kita harus punya rencana yang akan membawa Putri keluar. Se Ryung tidak menyentuh makanan-nya sampai malam.
Shin Myun masuk dan marah, apa kau akan membuat dirimu kelaparan sampai mati? Se Ryung hanya menjawab ia kesini sebagai budak, bukan untuk dikurung dalam ruangan. Lebih baik memintaku untuk kerja.
Shin Myun murka: Apa kau benar2 ingin diperlakukan sebagai budak? Kalau begitu lakukan seperti perintahku. Mengikuti perintah majikan adalah yang harus dilakukan seorang budak. Apa aku harus menyuruh orang membuka mulutmu dengan paksa, baru kau akan mendengar? Se Ryung menyindirnya dengan tajam, rasanya seperti aku berurusan dengan ayahku.
Shin Myun semakin marah, kau jelas dibawa masuk ke rumah ini. Kau menjadi milikku. Tapi tidak merasa kalau kau ada disisiku. Aku masih merasa tidak enak. Diluar terdengar keributan. Dae Ho! Dae ho datang.. Shin Myun tidak percaya, demi menyelamatkan kekasihnya, dia benar2 datang kesini sendiri. Shin Myun bersumpah membunuh Seung Yoo di depan mata Se Ryung. Shin Myun keluar dan Se Ryung mencoba mendengar apa yang terjadi di luar. (Dae Ho ini kalau dibaca mandarinnya jadi lucu: Ta Hu huehehehe..) Shin Myun mencari Dae Ho. Dae Ho itu sebenarnya Seok Ju. Ia berani mati menghadapi Shin Myun dan pasukannya. Kemudian Dae Ho kedua muncul di atap, kali ini benar2 Seung Yoo. Ia lari ke arah kamar tamu yang dijaga ketat. Seung Yoo langsung melumpuhkan para penjaga. Se Ryung terus saja menguping kondisi di luar, ia ingin melarikan diri. Tapi pintu kamarnya justru terbuka dari luar. Se Ryung terdorong masuk ke kamar. Se Ryung sedikit ketakutan dan menundukkan kepala. Lalu ia melihat pria yang masuk ke kamarnya. Pria itu membuka topeng dan menunjukkan kalau dia adalah Seung Yoo. Se Ryung terkejut dan langsung lari memeluk Seung yoo :)
Se Ryung: Bagaimana... bagaimana kau bisa kesini?
Seung Yoo: Mendengar kalau kau ada disini, aku hampir gila. Diluar, Seok Ju mati-matian menahan gempuran Shin Myun, Ja Beon dan pasukan mereka. Ia mencoba kabur. Lalu No Geol muncul mengenakan seragam 'Dae Ho' juga. Membingungkan pasukan Myun. Akhirnya mereka memecah barisan dan mengejar kedua pria itu. Shin Myun lari ke kamar tamu, ia terperanjat menemukan banyak prajurit yang bergelimpangan di tanah. Shin Myun membuka kamar, ternyata kosong. Se Ryung sudah menghilang. Shin Myun teriak stress. Seung Yoo dan Se Ryung berhasil lari. Lalu pergi dengan kuda.
Suyang mendapat laporan kalau Se Ryung melarikan diri bersama Seung Yoo. Ia murka, Se Ryung kau benar2.. Shin Myun janji akan menangkap keduanya.
Suyang: Mereka berdua.. kau harus menangkap mereka dan membawanya kehadapanku! Jika kau tidak bisa menangkap mereka kali ini, maka.. kau yang harus membayar akibatnya. Shin Myun mengerti.
Seok Ju dan No Geol berhasil lolos dengan selamat. Mereka bertemu Seung Yoo+Se Ryung, No Geol bercanda, apa kau akan baik2 saja tanpa aku? Seung Yoo nyengir, terima kasih.
Seok Ju: Hati2 dijalan! Anda juga, Tuan Putri. Seung Yoo heran kenapa Seok Ju bersedia membantunya padahal tahu ini berbahaya. Seok Ju hanya tersenyum, ia tidak menjawab. Kedua tim itu berpisah. Seung Yoo+Se Ryung berkuda dalam diam, tapi pikiran mereka saling berbicara.
Seung Yoo: Mengapa kau tidak bertanya kemana kita akan pergi?
Se Ryung: Aku akan mengikutimu, kemanapun kau pergi. Seung Yoo tiba-tiba menghentikan kuda. Se Ryung heran kenapa berhenti. Aku tidak apa-apa.
Seung Yoo: Jika sakit, katakan saja. Jika kau lelah, katakan saja. Kau tidak perlu menyembunyikan-nya dariku.
Se Ryung tersenyum dan mengaku, punggungku sakit sekali. Berkuda benar2 melelahkan. Seung Yoo tanya, apa kau mau istirahat? Se Ryung mengangguk dan Seung yoo tersenyum. Seung Yoo turun dan membantu Se Ryung turun dengan perlahan. Keduanya jadi kikuk dan Seung Yoo langsung mengusulkan untuk membuat api. Se Ryung hanya mengangguk. Se Ryung membantu menyalakan api. Seung Yoo mendekat sambil membawa ranting2. Ia memandangi Se Ryung. Se Ryung heran kenapa kau seperti ini? Se Ryung tidak sadar kalau wajahnya kotor kena arang. Apa ada sesuatu di wajahku? Seung Yoo tiba-tiba maju untuk membersihkan arang di wajah Se Ryung.
Se Ryung: Tidak apa-apa. Seung Yoo menatap Se Ryung lalu mencium dahinya. Se Ryung sedikit terkejut. Seung Yoo membersihkan arang di pipi Se Ryung dan mendaratkan ciuman di dekat matanya, di pipi and kisses her for real.
Seung Yoo: Jika kau mengikutiku, hanya akan ada jalan kesulitan tanpa akhir. Se Ryung mengulurkan tangan membelai wajah Seung Yoo. Matanya berkaca-kaca, Seung Yoo meraih tangan Se Ryung.
Se Ryung: Meskipun itu jalan menuju kematian, aku akan tetap mengikutimu. Seung Yoo terharu dan segera memeluk Se Ryung, lalu keduanya berciuman lagi. Keduanya istirahat di dekat api unggun. Se Ryung duduk bersandar pada Seung Yoo, keduanya tampak senang karena bisa bersama lagi. Se Ryung tertidur di pelukan Seung Yoo.
Paginya, keduanya sarapan di kedai dan Seung Yoo berkata akan ke tempat P. Kyung Hye. Ia akan bertemu Jong untuk bersiap melakukan pemberontakan. Se Ryung minta Seung Yoo makan dulu, apapun yang akan kau lakukan, kau harus makan untuk mendapat kekuatan. Seung Yoo janji tidak akan menyembunyikan apapun dari Se Ryung. Seung Yoo minta jika ada bahaya, Se Ryung harus segera pergi. Jangan hiraukan aku.
Se Ryung: Jangan bicara seperti itu. Meskipun aku tidak tahu seperti apa masa depan, kau dan aku ditakdirkan bersama. Tidak peduli dimana akhirnya, kita harus bersama.
No Geol main bersama Ah Kang dan ia kalah lagi. Seok Ju gelisah dan ingin pulang ke Bing Ok Gwan. No Geol tetap menjaga Lady Ryu dan Ah Kang. Ja Beon dan pasukan menyerbu Bing Ok Gwan. Seok Ju tiba di Bing Ok Gwan dan heran kenapa sunyi sekali. Ia masuk dan melihat Cho Hi. Cho Hi memberi isyarat agar Seok Ju pergi, tapi Seok Ju tidak mengerti. Ja Beon muncul dengan pedang ke arah leher Cho Hi. Seok Ju kaget dan minta Ja Beon melepaskan Cho Hi, aku adalah sasaranmu. Cho Hi menangis, kenapa kau kembali kesini? Aku sudah bilang jangan kembali. Seok Ju dibawa ke Hanseongbu lagi dan Shin Myun memaksanya mengatakan keberadaan Seung Yoo. Seok Ju jelas tidak mau menjawab. Kau bunuh saja aku. Menghianati saudaraku demi menyelamatkan nyawaku sendiri, aku akan mati dengan menanggung malu.
Shin Myun tersindir dan ia marah, brengsek seperti kau bisa bicara tentang kesetiaan? Makan kesetiaan itu! Tiba-tiba Cho Hi menerobos masuk ke Hanseongbu. Cho Hi berkata tahu dimana Seung Yoo. Seok Ju kaget dan melarang Cho Hi mengatakannya. Cho Hi tidak peduli, ia ingin Shin myun janji untuk melepaskan Seok Ju dan ia akan mengatakan dimana Seung Yoo. Seok Ju marah, apa kau gila? Cho Hi teriak, ya aku gila! Kau sudah pernah mati sekali. Aku tidak bisa melihatmu mati untuk kedua kalinya. Aku.. aku akan menyelamatkanmu bagaimanapun caranya. Cho Hi berkata kalau Seung Yoo pergi ke Gwangju.
Shin Myun: Itu tempat Jong, dia menemui Jong. Sebelum pergi, Shin Myun menyindir Seok Ju. Karena seorang wanita, nyawamu selamat. Sangat memalukan. Cho Hi berkata tidak peduli jika Seok Ju tidak memaafkannya, asal Seok Ju hidup, ia tidak peduli.
Seung Yoo dan Se Ryung tiba di Gwangju. Seung Yoo minta Se Ryung menunggu dan ia jalan ke kediaman Jong. Seung Yoo dihadang pengawal. Untung Jong datang dan berkata kalau Seung Yoo adalah temannya. Jong senang bertemu Seung Yoo lagi dan Seung Yoo berkata ia tidak sendiri. Se Ryung muncul, ia tersenyum dan memberi salam pada Jong. Ke-empatnya berkumpul di ruang tengah. P. Kyung Hye syok mendengar Se Ryung dijadikan budak.
P. Kyung Hye: Budak? Kau bilang Budak? Kebiasaan membunuh Ayahmu, akhirnya membuatnya gila. Dia bahkan menghukum putrinya sendiri dan menjadikannya budak. Apa yang akan kau lakukan nanti? Se Ryung tidak menjawab, Seung Yoo yang menjawab. Ia akan bersama saya.
P. Kyung Hye dan Jong tampak terkejut. Se Ryung berkata ia selalu mencemaskan P. Kyung Hye. Tapi melihat P. Kyung Hye tenang, Se Ryung jadi lega. Jong mengajak Seung Yoo pergi dan membiarkan kedua Putri itu bicara. Ia ingin mengajak Seung Yoo ke satu tempat. P. Kyung Hye tanya apa Seung Yoo sudah menerima Se Ryung. Se Ryung mengiyakan. Se Ryung juga merasa terbeban karena ayahnya, tapi ia bisa mengatasinya dan minta P. Kyung Hye tidak mencemaskannya. P. Kyung Hye merasa Se Ryung berubah, menjadi lebih kuat dan dewasa. Apa cinta yang telah mengubahmu? Tidak peduli seberapa besar penderitaanmu, sungguh menyenangkan kalau kalian bisa bersama.
Shin Myun berhasil melacak Seung Yoo. Bibi pemilik kedai membenarkan kalau ada pasangan yang sesuai dengan deskripsi mereka lewat disini tadi pagi. Jong mengajak Seung Yoo menghadiri pertemuan. Di Gwangju ini Jong merasa tenang karena bukan wilayah Suyang dan pasukan disini melindunginya.
Tuan Lee menunjukkan deklarasi pemberontakan yang dikirim P. Geum sung pada Jung Jong dan juga untuk mereka di Jeolla-do yang ingin melawan Suyang. Gyeongsang-do dan Jeolla-do akan mendukung pemberontakan. Seung Yoo berkata kalau di ibukota, Chong Tong Wi juga akan ikut serta. Seung Yoo membeberkan rencananya, Jeolla-do dan Gyeongsang-do harus mengerahkan pasukan di saat bersamaan. Kita harus menyulitkan Suyang, agar kesulitan memutuskan kemana akan mengerahkan pasukannya. Setelah pasukan dari Jeolla-do dan Gyeongsang-do bergerak. Saya akan membawa Yang Mulia (Danjong) dari Yeongwol, Gangwon-do dan bergabung bersama semuanya. Kita akan mengumpulkan semua pasukan disana dan menyerang ibukota. Setelah melumpuhkan Hanseongbu, menyerbu istana akan menjadi tanggung jawab Chong Tong Wi.
Tuan Lee kagum, Anda benar2 putra Tuan Kim Jong Seo. Ini benar2 rencana tanpa cacat. Kapan tanggal pemberontakan ini? Seung Yoo sendiri yang akan menemui P. Geum Seong untuk membahasnya. Semua setuju dan tampak puas. Seung Yoo dan Jong jalan pulang. Jong membawa rencana pemberontakan itu. Seung Yoo heran, bukannya dibakar, kau justru membawanya seperti itu? Jong ingin menunjukkan-nya ke P. Kyung Hye agar Putri bahagia. Seung Yoo, Jong, Se Ryung dan P. Kyung Hye berkumpul bersama. Jong minta Seung Yoo menuang arak untuknya. Anggur ini terasa seperti yang kuminum di masa lalu. Jong ingin minum lagi tapi istrinya melarang. Jong membujuk agar diijinkan minum secawan lagi. P. Kyung Hye tampak merajuk, Orang yang akan segera menjadi Ayah, tidak diijinkan menjadi begitu rapuh.
Seung Yoo terkejut tapi ia mengerti. Sementara Jong bengong, dia pikir ia salah dengar. Seung Yoo... aku apa yang baru saja kudengar? Seung Yoo menggodanya, Baru saja Pangeran minta saya menuangkan arak dan sekarang anda punya masalah dengan pendengaran juga? Kau akan segera jadi ayah. Jong masih syok, Itu ...apa maksudnya? Aku akan jadi Ayah? Se Ryung tersenyum dan menjelaskan, Yang Mulia, Tuan Putri sedang mengandung. Jong senang sekali, benarkah? Ia memandang istri dan ingin menyentuh perut Kyung Hye, apa itu benar? P. Kyung Hye tersenyum dan mengangguk. Jong berkata kalau anak di rahim istrinya adalah bintang keberuntungan. Aku akan segera jadi Ayah. Aku tiba2 ingin membungkuk berterima kasih untuk semua ayah di dunia ini. Seung Yoo ketawa. Tapi Se Ryung tidak, ayahnya...bukan sosok Ayah yang selama ini ia kenal.
Seung Yoo menoleh dan melihat wajah Se Ryung muram. Ia menggenggam tangan Se Ryung. Se Ryung tersenyum. Pasangan P. Kyung Hye+Jong tampak gembira sekali. Seung Yoo dan Se Ryung jalan-jalan mencari angin sambil bergandengan tangan. Se Ryung tampak murung. Seung Yoo menarik Se Ryung ke dalam pelukannya.
Seung Yoo: Aku akan gila karena ingin memelukmu. Aku benar2 berharap kalau setiap hari bisa seperti hari ini selamanya... hangat dan aman sepanjang hari.
Se Ryung: Saat fajar tiba, semua akan kembali menjadi kekacauan.
Seung Yoo: Selama kau ada di sisiku, aku akan mampu bertahan. Jong dan P. Kyung Hye juga punya momen mereka sendiri. Mereka tidak tahu kalau pasukan Myun telah tiba di kediaman Jong. Jong berkata ia sungguh pria yang diberkati.
P. Kyung Hye tidak mengerti, kau adalah Pu Ma/Pangeran Pendamping. Tapi tinggal di tempat seperti ini, apa yang harus disyukuri?
Jong: Sebagai pria, bisa menikah dengan wanita yang cantik, saling mencintai, dan memiliki anak, jika itu bukan berkat, lalu apa?
P. Kyung Hye: Kau ingin anak laki atau perempuan?
Jong: Laki atau perempuan, aku hanya berharap anak kita akan mirip Tuan Putri. Mereka mendengar keributan. Jong mengeluh, dasar orang ini. Ia teriak, Kakak dan kakak ipar sedang bicara, masuk saja dengan tenang, apa kau harus.. Jong memutuskan untuk melihat. Ia pikir orang diluar adalah Seung Yoo, wajah Jong berubah saat melihat Shin Myun. Apa yang kau lakukan disini?
Shin Myun: Cari! Ja Beon dan anak buahnya mulai bergerak. Jong melarang mereka masuk, kalian semua diam! Yang Mulia, Tuan Putri sedang mengandung. Shin Myun memberi kode Ja Beon untuk mundur. Lalu masuk ke ruang tengah hanya bersama Jong. Shin Myun tahu Seung Yoo sudah menemui Jong, apa yang ia lakukan disini? Jong menyangkal kalau Seung Yoo datang. Shin Myun berkata kalau Jong ingin bohong, seharusnya menyembunyikan bukti, ada dua cawan arak di meja, tidak mungkin Yang Mulia minum arak saat sedang mengandung, benar kan? Jong tetap berkata arak itu bukan untuk Seung Yoo.
Shin Myun: Jika aku tanya siapa orangnya, kau harus siap menjawabnya. Lupakan. Lagipula kau bukan orang yang bisa dipercaya. Jong murka, brengsek! apa kau tahu apa kepercayaan itu? Membual seperti itu?
Shin Myun: Bagaimanapun, aku akan menangkap Kim Seung Yoo dan membunuhnya.
Jong: Lihat saja apa semua akan berjalan seperti keinginanmu. Lakukan apa maumu..
P. Kyung Hye menyuruh Eun Geum lari mencari Se Ryung dan minta mereka pergi dari sini. Eun Geum lari dari pintu belakang, tapi ia disergap Ja Beon.
Ja Beon: Kau mau kemana terburu-buru seperti itu? Apa kau mencoba memperingatkan Kim Seung Yoo? Eun Geum ketakutan tapi berusaha diam, Ja Beon mengancam. Kalau kau tidak mau majikanmu menderita, jangan mengira bungkam akan menyelesaikan masalah. Shin Myun masih mendesak Jong. Jong tetap bungkam. Ja Beon membuka pintu, Tuan.. pelayan sudah bicara. Kim Seung Yoo masih di dekat sini. Shin Myun langsung bergerak. Jong marah. Seung Yoo dan Se Ryung jalan sambil bergandengan tangan, sesekali saling melempar senyum. Tiba-tiba Seung Yoo berhenti dan jongkok. Se Ryung heran, ada apa? Seung Yoo menunjuk jejak-jejak kuda. Shin Myun disini. Se Ryung langsung ketakutan. Seung Yoo menenangkannya dan menariknya sembunyi. Tunggu disini, Aku akan segera kembali.
Seung Yoo: Kumohon jangan pernah.. jangan pernah menunjukkan dirimu. Se Ryung mengangguk, Seung Yoo tersenyum. Seung Yoo beranjak pergi tapi Se Ryung reflek menahan tangannya. Seung Yoo berbalik dan memeluk Se Ryung lalu menciumnya. Seperti akan berpisah lagi. Lalu Seung Yoo pergi. Seung Yoo mengendap-endap ke arah kediaman Jong dan bertemu patroli. Ternyata Tuan Lee. Apa yang terjadi? Apa mereka tahu rencana kita?
Seung Yoo: Mereka pasukan Hanseongbu, mereka ingin menangkap saya. Seung Yoo minta Tuan Lee tidak khawatir karena Jong pasti akan merahasiakan rencana mereka. Sebaiknya kita ke sana diam-diam.
Se Ryung menunggu di persembunyian dan mendengar suara orang. Apa itu Guru? Bukan Seung Yoo, tapi Ja Beon. Se Ryung ketakutan.
Pasukan Tuan Lee dan Seung Yoo tiba di dekat kediaman Jong. Mereka melihat Shin Myun. Shin Myun ada di halaman rumah Jong, ia teriak: Kim Seung Yoo! Aku tahu kau disini. Kau bukan orang yang akan meninggalkan kekasihmu dan juga temanmu untuk melarikan diri. Seung Yoo murka melihat Shin Myun. Sekarang Seung Yoo yang merampas busur dan panah dari polisi lalu siap membidik Shin Myun. Ja Beon tiba bersama Se Ryung. Shin Myun semakin marah melihat Se Ryung. Seung Yoo kaget saat melihat Se Ryung dan menahan panahnya.
Seung Yoo dan pasukan mengawasi kediaman Jong. Ia melihat Shin Myun yang teriak memancing, Kim Seung Yoo! aku tahu kau disini. Kau bukan orang yang akan meninggalkan kekasih dan temanmu untuk melarikan diri. Seung Yoo mengambil busur dan panah, siap membidik. Ja Beon datang bersama Se Ryung. Shin Myun semakin marah, dimana Kim Seung Yoo? Seung yoo terkejut dan batal menembakkan panah.
Se Ryung berkata kalau Seung yoo sudah pergi. Shin Myun tidak percaya. Se Ryung menyindir: Apa kau ingin menggunakanku sebagai umpan? Jangan mimpi! Shin Myun tidak peduli dan ingin mencobanya. Ia mengarahkan pedang ke leher Se Ryung. Seung Yoo syok. Shin Myun teriak lagi, Kim Seung Yoo, kau bisa lihat? Jika kau tidak ingin wanita ini mati, keluar sekarang!
Se Ryung: Aku sudah bilang ia sudah pergi.
Shin Myun: Kenapa kau tidak keluar? Jadi kau hanya ingin menyelamatkan nyawamu sendiri? Seung Yoo geram sekali, ia gemetaran menahan marah.
P. Kyung Hye teriak, apa yang kau lakukan? Arahkan pedangnya padaku! Ia mendorong pedang Shin Myun dan melindungi Se Ryung. Jong kaget melihat tindakan nekad istrinya. Ia juga maju dan mendorong Shin Myun.
Jong: Bunuh saja aku. Mengapa? Mengapa kau tidak melakukannya? Sembunyi dibelakang pedang ini, sebenarnya apa yang kau inginkan? Melihat Shin Myun yang lengah karena Jong, Seung Yoo langsung melepaskan anak panahnya! Tepat kena dada sebelah atas Shin Myun. Semua kaget.
Ja Beon langsung lari melindungi Shin Myun. Seung Yoo dan pasukan langsung menyerang. Terjadi pertempuran terbuka.
Se Ryung langsung memegang tangan Seung Yoo, cepat pergi! Shin Myun murka melihat Seung Yoo. Ia teriak, Kim Seung Yoo! Tapi Shin Myun terluka dan pasukan mereka terlibat pertempuran, Shin Myun tidak bisa mendekati Seung Yoo. Jung Jong dan P. Kyung Hye mendesak Seung yoo+ Se Ryung untuk lari. Se Ryung merasa berat meninggalkan Putri, tapi P. Kyung Hye mengangguk meyakinkan. Se Ryung akhirnya lari bersama Seung Yoo dengan kuda. Ja Beon mengejar keduanya, tapi mereka lolos. Shin Myun heran melihat pasukan patroli yang bertempur dengan pasukan Hanseongbu, kenapa pasukan ini membantumu? Shin Myun menanyakan rencana Jong.
Jong: Kenapa? Apa kau ingin menangkap dan mengurungku lagi di penjara?
Shin Myun: Jika kau bersalah, tentu saja aku harus menangkapmu. Tapi, kau adalah pelayan setia yang tidak takut mati meskipun itu karena permohonan istrimu. Kau selamat sendirian. Jong marah, ia menyerang Shin Myun, jaga perkataanmu! Shin Myun mengejeknya, kenapa? Kau juga malu karena masih hidup, ya kan? Jong tidak melepaskan Shin Myun.
Ja Beon menarik Jong untuk membantu Shin Myun. Justru tanpa sengaja membuat amplop berisi rencana pemberontakan jatuh dari lengan baju Jong. Jong dan Ja Beon saling berebut amplop itu, tapi Ja Beon lebih cepat. Ia segera membuka isi amplop dan tampak terkejut. Tuan! Ja Beon memberikan surat itu pada Shin Myun. Shin Myun membacanya, ia gemetaran menahan marah, Ini deklarasi pemberontakan. Apa kau benar2 merencanakan pemberontakan?
Jong dan P. Kyung Hye tampak pucat. Seung Yoo menghentikan kudanya. Ia mencemaskan Jong. Se Ryung mengerti dan mengajak Seung Yoo kembali. Seung Yoo berkata harus segera menemui P. Geum Sung. Se Ryung membujuknya, tapi jika kita pergi seperti ini, kau juga tidak akan merasa tenang. Lebih baik kembali dan mengecek keselamatan P. Pendamping sebelum kita pergi.
Seung yoo tersenyum: Terima kasih. Mereka putar arah dan kembali ke kediaman Jong. Seung Yoo terkejut sekali saat tahu pasukan Hanseong menahan Jong karena menemukan Deklarasi Pemberontakan itu. Seung Yoo langsung ingin pergi ke Hanseongbu. Se Ryung juga.
P. Kyung Hye melarang keduanya muncul di depan umum. Hanya jika aku ikut maka kita bisa melihat P. Pendamping. Surat Pemberontakan itu sampai di tangan Suyang. Orang ini... aku mengirimnya ke pengasingan agar dia bisa introspeksi diri atas kejahatannya. Tapi ia tetap menyusun rencana lagi dari sana.
Kwon Ram minta Suyang tidak mengampuni mereka. Mereka sudah diampuni, tapi mereka tidak bertobat.
Suyang marah dan memerintah mengeksekusi Jung Jong besok. Aku harus melihat tubuhnya dicabik-cabik. Suyang juga memerintahkan untuk mengirimkan racun pada P. Geum Sung sebagai otak pemberontakan ini.
Shin Myun sedang mengobati lukanya dan Ja Beon menghadap. Ia lapor kalau Jong akan segera dieksekusi besok pagi.
Shin Myun tampak muram. Shin Myun pergi ke penjara menemui Jong. Jong tahu hari eksekusinya sudah ditetapkan. Shin Myun menyuruh semua petugas keluar meninggalkannya sendiri.
Shin Myun: Setelah besok, kau akan jadi mayat. Apa kau tidak ingin tetap hidup?
Jong: Trik apa lagi yang akan kau gunakan? Shin Myun yakin, Seung yoo pasti akan datang menyelamatkan Jong. Jika ia masuk kesini, ia tidak akan bisa keluar hidup-hidup. Aku pasti akan membunuhnya.
Jong: Apa kau ingin menggunakanku sebagai umpan untuk membunuh Seung Yoo? Kau sudah lupa dengan pesan guru sebelum beliau meninggal? "Jangan menjadi musuh yang saling membunuh, tapi jadilah teman yang saling membantu."
Shin Myun diam saja dan jalan pergi.
Seung Yoo sampai di Bing Ok Gwan, tapi pintunya terkunci. Seung Yoo lapor pada P. Kyung Hye dan berkata kalau orang2 Bing ok Gwan pasti juga mengalami kesulitan karena dirinya.
Tiba-tiba No geol muncul. Kakak, aku benar2 iri padamu. Kau selalu punya wanita cantik di dekatmu. (Ada Se Ryung, P. Kyung Hye dan Eun Geum) No Geol ditugaskan Seok Ju mengamati Bing Ok Gwan, siapa tahu Seung Yoo muncul. Seung Yoo senang melihat No Geol dan tanya dimana penghuni lainnya. No Geol menceritakan semuanya lalu mengajak mereka pergi. Ternyata semua penghuni Bing Ok Gwan tinggal di tempat persembunyian Lady Ryu. Ah Kang langsung lari ke arah Se Ryung, Eonni! Seung Yoo memberi salam pada semuanya.
Cho Hi merengut melihat Seung yoo, lalu jalan masuk. Seung yoo minta maaf pada Seok Ju yang sudah menderita. Seok Ju berkata, menderita apa? Aku tidak apa-apa. Seung Yoo juga minta maaf pada Mu Yeong dan So Aeng. Mu Yeong berkata setelah semua menjadi lebih baik, mereka pasti akan kembali. Seung Yoo berkata ingin melihat Jong. Tapi semua mencegahnya, apa kau gila? Di tengah hari seperti ini, apa kau benar2 ingin ditangkap?
P. Kyung Hye: Aku akan pergi ke Hanseongbu. Hanya jika aku pergi, kita bisa melihatnya.
Seung Yoo: Jika anda bertemu Jong, tolong minta padanya untuk bertahan sampai saya datang dan menyelamatkannya. P. Kyung Hye mengangguk. Seung Yoo minta Putri hati2. Setelah P. Kyung Hye dan Eun Geum pergi, Seung Yoo minta Seok Ju dan No geol pergi ke Chong Tong Wi lalu membawa Park Heung Su menemuinya diam2. Katakan saja Kim Seung yoo dan ia akan tahu. Keduanya pergi.
P. Kyung Hye dan Eun Geum sampai di Hanseongbu. Awalnya mereka dilarang masuk oleh penjaga, tapi Ja Beon keluar dan memberi jalan. Di dalam, Shin Myun menunggu P. Kyung Hye.
Shin Myun menawarkan cara menyelamatkan Jong, tolong yakinkan Pangeran untuk tetap hidup seperti waktu itu. Jika anda tahu dimana Kim Seung Yoo, anda bisa mengatakan pada saya. Lalu, saya akan segera membebaskan Pangeran Pendamping. P. Kyung Hye gemetaran, ia sedikit goyah. Putri ingin sekali suaminya tetap hidup, tapi tidak ingin membuatnya menghianati temannya. P. Kyung Hye diam saja dan masuk ke dalam.
Jong merenung, ia memikirkan kata2 Shin Myun. Kalau Seung Yoo pasti akan datang menyelamatkannya dan Shin Myun pasti akan membunuh Seung Yoo.
P. Kyung Hye mendekat ke sel Jong, ia terpukul melihat kondisi suaminya. Jong menoleh dan bengong, lalu sadar kalau itu memang benar istrinya. Jong segera mendekati Putri.
Jong: Kupikir aku sedang berhalusinasi. Kenapa kau pergi sejauh ini?
P. Kyung Hye: Aku bertemu Petugas Shin.
Jong: Apa yang dikatakan orang itu untuk menipu Yang Mulia?
P. Kyung Hye: Dia bilang, kalau aku mengatakan dimana Kim Seung yoo, mereka akan melepaskanmu. Jong terdiam sebentar lalu berkata kalau eksekusinya adalah besok pagi dan meskipun Seung Yoo ingin menyelamatkanku, Suyang tidak akan mungkin menyelamatkanku, ya kan? P. Kyung Hye teringat janjinya pada Suyang dan ancaman Suyang. Tidak ada ampun jika Jong merancang pemberontakan lagi.
P. Kyung Hye: Malam ini, Kim Jikgang akan datang menyelamatkanmu, Ia ingin aku mengatakan ini padamu. Jong berkata ini yang diharapkan Shin Myun. Membunuhku dan Seung yoo di saat bersamaan. P. Kyung Hye menahan tangis, suamiku..
Jong: Kematianku..adalah kenyataan yang tidak bisa diubah. Jika Seung Yoo juga harus menghadapinya, maka siapa yang nanti akan melawan Suyang? P. Kyung Hye menangis, Apa kau tidak ingin hidup? Ia meraih tangan Jong dan meletakkan ke perutnya. Jong tercekat dan diam, lalu perlahan berkata: Aku ingin hidup. Aku benar2 ingin hidup. Tapi.. jika Seung yoo benar2 datang, dia bukan saja akan gagal menyelamatkanku, tapi dia juga akan kehilangan nyawanya. Jangan bilang pada Seung Yoo kalau besok adalah hari eksekusiku. Katakan padanya untuk menunggu tanda dariku sebelum ia menyerang.
P. Kyung Hye menangis, ia menggeleng-geleng, tidak. Tidak, suamiku.. Jong juga menangis dan mencoba menenangkan Kyung Hye.
Tuan Park menemui Seung Yoo, Diketahui.. anda berkata kalau rencana pemberontakan ini telah diketahui.
Seung Yoo: Kita harus menyelamatkan P. Pendamping dulu.
Park: Apa ini yang membuat Kepala Polisi Gwangju dibawa ke Hanseongbu? Seung Yoo tanya tentang persenjataan untuk menyelamatkan Jong. Park menghela nafas, tiba2 semua persenjataan ditarik. Ia tanya rencana Seung Yoo. Seung Yoo tetap ingin menyelamatkan Jong dulu lalu merancang pemberontakan lagi. Park mengerti, meskipun tubuh saya tidak mampu tapi dengan sedikit kekuatan saya, saya juga akan melakukan yang terbaik. Seung Yoo berterima kasih. Park pergi dan Se Ryung juga membungkuk kepadanya. Se Ryung mencemaskan Seung Yoo, apa kau harus pergi malam ini? Seung Yoo harus menyelamatkan Jong bagaimanapun juga.
P. Kyung Hye dan Eun Geum kembali. P. Kyung Hye murung dan memandang Seung Yoo dengan tajam. Seung yoo heran. P. Kyung Hye diam saja dan masuk ke dalam. Se Ryung menyusul P. Kyung Hye.
Se Ryung: Anda tidak terlihat sehat, apa terjadi sesuatu pada P. pendamping?
P. Kyung Hye: Besok... dia akan dieksekusi. Se Ryung mengerti, ia berdiri dan berkata akan mengatakan ini pada Seung yoo. P. Kyung Hye melarangnya.
se Ryung: Apa maksudnya?
P. Kyung Hye: Petugas Shin menunggu Kim Seung Yoo menyerang penjara. Se Ryung kaget. P. Kyung Hye melarang Se Ryung mengatakan kalau besok suaminya akan dieksekusi. Se Ryung tidak sanggup berbohong pada Seung Yoo. P. Kyung Hye tetap melarangnya sambil terisak. Jika mereka juga kehilangan Seung Yoo, maka tidak ada lagi yang berdiri untuk melawan ayahmu. Lakukan saja perintahku. Kita tidak bisa kehilangan mereka berdua.
Se Ryung keluar menemui Seung Yoo. Wajahnya pucat. Seung Yoo ingin tahu ada apa. Tapi Se Ryung hanya menjawab pendek2 dan tidak bisa memberikan penjelasan.
P. Kyung Hye keluar dan melarang Seung Yoo bergerak malam ini. Malam ini mereka akan memperketat penjagaan, P. Pendamping berkata akan mencari kesempatan dan akan menghubungiku dalam beberapa hari.
Seung yoo: Kali ini, apa dia bersedia kabur? P. Kyung Hye mengiyakan, mungkin karena anak di perutku, sehingga ia tetap berharap. Seung Yoo senang, itu bagus sekali! Saya pasti akan menyelamatkan Jong.
P. Kyung Hye berterima kasih. P. Kyung Hye masuk ke kamarnya. Setelah menutup pintu, tangisnya pecah. Ia tidak bisa menahan perasaan-nya lagi. P. Kyung Hye menutup mulutnya agar suara tangisnya tidak terdengar oleh Seung Yoo. Dunia seperti runtuh untuk Kyung Hye.
Jong merenung sendirian di penjara, ia ingat saat istrinya tanya, Jong suka anak laki atau perempuan. Jong hanya ingin, jika anaknya lahir, anak itu akan mirip Tuan Putri. Jong minta kertas dan tinta pada penjaga. Untuk menulis nama anaknya. Shin Myun mendengarnya dan memberi ijin. Penjaga minta Jong menunggu, ia akan mengambil kertas dan tinta.
Hari Eksekusi Suyang dan Ratu Jeonghui menunggui PM Sung. Suyang berkata akan ada eksekusi untuk para pemberontak. Suyang berkata Sung hanya perlu mewarisi takhta darinya. Jadi Sung harus cepat sembuh. PM Sung ingin kembali ke kediaman lama mereka. Ratu membujuk Suyang untuk mengijinkannya. Suyang mengerti, ya kau boleh pergi. Selama kau akan sehat kembali. Apapun itu, aku akan melakukannya untukmu.
P. Kyung Hye dirias oleh Eun Geum. Ia ingin tampil secantik mungkin di depan suaminya. Harus cantik, ini akan jadi kali terakhir ia melihatku. Eun Geum merias Putri sambil menangis. P. Kyung Hye menemui Jong di penjara.
Jong tersenyum, kau sudah datang. P. Kyung Hye tersenyum, ya suamiku. Jong melarang Kyung Hye melihatnya dieksekusi. P. Kyung Hye menolaknya, aku akan ada disisimu sampai akhir.
P. Kyung Hye: Karena anak ini, aku tidak bisa mati bersama denganmu, tapi aku akan membiarkan anak ini melihat dengan jelas kalau ayahnya adalah pria yang baik.
Jong: Tidak bisa melindungi Yang Mulia sampai akhir, aku sungguh minta maaf. Benar2 minta maaf. Penjaga memanggil Jong untuk dibawa keluar. Jong dan P. Kyung Hye terkejut. Jong cepat2 menyelipkan kertas yang semalam ia siapkan, ini nama anak itu. Aku tidak tahu, anak kita laki atau perempuan, jadi aku memikirkan dua nama.
Jong: Anak ini harus dibesarkan seperti Yang Mulia, cantik dan kuat.
P. Kyung Hye menangis: Aku mengerti. Jong keluar dengan tubuh diikat bersama P. Kyung Hye.
Shin Myun menunggu diluar, akhirnya.. kau memutuskan untuk menyerahkan nyawamu.
Jong: Apa Seung Yoo membuatmu merasa takut? Seung Yoo masih tidak tahu kalau hari ini adalah eksekusiku. Shin Myun terkejut. Jong berkata Shin Myun tidak akan bisa menangkap Seung Yoo. Shin Myun tampak terpukul: Orang jahat.
Jong: Myun.. meskipun aku kesal padamu, tapi aku tidak pernah benar2 membencimu. Seung Yoo itu menyedihkan, dan kau juga.
Seung Yoo sedang merancang strategi bersama Seok Ju dan No Geol. Park Heung Su lari sambil terpincang-pincang, ia tampak panik. Eksekusi P. Pendamping sebenarnya adalah hari ini. Seung Yoo terkejut, ini.. apa maksudnya? Eksekusinya bukan hari ini..
Park: P. Pendamping telah dibawa ke lokasi eksekusi. Se Ryung jalan masuk dan menjatuhkan cucian. Semua terkejut. Seung Yoo menatap tajam Se Ryung. Se Ryung hanya bisa menahan tangis. Matanya berusaha menjelaskan kalau ini bukan keinginannya, tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Seung Yoo: Eksekusi hari ini.. jangan-jangan.. kau sudah tahu tentang ini? Seung Yoo teriak, Mengapa? Mengapa? Seung yoo langsung lari, diikuti Park, Seok Ju dan No Geol. Se Ryung jatuh ke tanah sambil menangis.
Suyang tiba di lokasi pembantaian. Sudah ada lima ekor kuda bersama lima algojo. Masyarakat juga sudah banyak yang berkumpul. Suyang sengaja mengumpulkan semua menteri untuk melihat. Ini ia lakukan sebagai contoh bagi orang yang ingin memberontak. Akhirnya akan seperti ini. Kuharap kalian semua akan mengingat ini baik-baik. Semua mengiyakan.
Jong dibawa menghadap Suyang. Suyang marah, orang tidak tahu balas budi! Suyang: Aku dulu sudah mengampuni nyawamu karena P. Kyung Hye berlutut di depanku dan memohon ampun. Tapi sekali lagi, kau mencoba mencelakaiku. Kali ini, kau harus memohon sendiri pengampunan dariku.
Jong ketawa merendahkan. Suyang dan sekutunya terkejut. Kau.. benar2 berani.
Jong: Su Yang. Kau dengar baik-baik. Meskipun tubuhku akan dicabik-cabik, tapi rohku tidak akan pernah lenyap. Meskipun di dalam mimpi aku akan menghantui dan menyiksamu. Suyang stres, ia menunjuk ke arah Jong: Segera buat dia teriak kesakitan! Jong masih terus mengutuki Suyang: Semua keturunanmu, juga akan menanggung kesakitan yang tiada akhir. (Ini mengena sekali, karena kebetulan PM Sung sakit keras. Sung memang akan mati, nanti anak kedua Suyang yang akan jadi Raja. Itu juga tidak lama, cuma setahun, lalu mati. Cucu Suyang dari Sung akan menggantikannya.)
Suyang sudah tidak bisa berkata lagi. Han Myung Hoe teriak, Cepat laksanakan hukuman!! Jong mencari istrinya dan algojo mulai mengalungkan tali ke kepala, kaki dan tangan Jong. Jong teringat semua kisahnya dengan P. Kyung Hye. Dari pertemuan di dalam tandu, menikah, mulai saling mencintai, kegembiraan saat akan jadi ayah, dan sampai saat ini. Jong tersenyum pada P. Kyung Hye. P. Kyung Hye mengangguk dan tersenyum pada Jong. Algojo mulai menjalankan kuda dan tubuh Jong perlahan mulai ikut tertarik. Jung Jong dieksekusi dengan cara kejam.
Seung Yoo lari seperti kesetanan di sepanjang jalan. Tuan Park, Seok Ju, dan No Geol ketinggalan jauh. Seung Yoo terhenti di depan lokasi eksekusi. Eksekusi sudah selesai. Meninggalkan bekas darah Jong yang tercurah di tanah Joseon. Seung Yoo jatuh, ia syok. Jong. Jong.. Seung Yoo menangis, seperti apa penderitaanmu? Seberapa sakit dirimu? Park, Seok Ju dan No Geol juga menangisi Jong. Se Ryung menyusul Seung Yoo. Seung Yoo tidak percaya, bagaimana Se Ryung bisa merahasiakan ini darinya. Kau tahu seperti apa Jong bagiku. Bagaimana kau bisa.. Se Ryung hanya menangis sedih.
Shin myun minum2 ditemani Ja Beon. Ia tanya apa arti hidup pada Ja Beon. Ja Beon bingung, saya..
Shin Myun: Aku merasa hidup... itu menarik. Tapi aku tetap saja.. membunuh Jong. Darah temanku telah menodai tanganku. Lalu Shin Myun ketawa sambil menangis, benar2 seperti orang gila. Ja Beon tampak prihatin melihatnya.
Seung Yoo menemui P. Kyung Hye. Kenapa anda tidak memberikan kesempatan pada saya? Saya pasti punya kesempatan menyelamatkan Jong. Saya bisa menyelamatkannya.
P. Kyung Hye: Tenangkan pikiranmu. Kumohon jangan sia-siakan keinginan P. Pendamping untuk menyelamatkan Kim Jikgang. Seung Yoo: Bagaimana, bagaimana anda bisa..
P. Kyung Hye: Tolong pergi dan kumpulkan mayat P. Pendamping sebagai teman. Kita tidak bisa meninggalkannya di tanah yang dingin.
Seung Yoo dan semua sedih mendengarnya. Malamnya, Seung yoo bersama Seok Ju dan No Geol mendatangi lokasi mayat Jong. Penjaga menahan mereka, tapi Seung Yoo sudah murka sekali, jangan halangi jalanku! Selesai bicara, Seung Yoo langsung menebas pengawal itu. Seung Yoo berlutut di dekat tubuh Jong yang hancur. Paginya, Seung Yoo membantu P. Kyung Hye mengubur Jung Jong. Se Ryung memandang mereka dari belakang, ia menangis dan terus menerus berkata maaf. Maafkan aku.. benar-benar maaf. (Karena perbuatan Ayahnya, semua menderita seperti ini)
Suyang berkumpul lagi dengan rekan2nya. Mereka mendesak Suyang mengeluarkan perintah untuk menghukum mati P. Nosan (Danjong). Jika tidak segera diselesaikan, maka akan ada orang ambisius yang akan muncul lagi. Suyang ragu, PM sedang sakit keras dan jika kita memberikan racun untuk P. Nosan..
Shin Suk Joo: Mungkin ada orang yang akan memakai kondisi PM yang sakit sebagai alasan dan sekali lagi, mencoba merebut takhta demi P. Nosan. Demi memastikan kalau takhta akan jatuh ke tangan PM, mohon segera mengambil keputusan.
Suyang minum2 dan Ratu menemaninya. Suyang tidak menyangka, setelah ia mengambil keuntungan dari kematian kakaknya (Munjong) dan merebut takhta. Hal yang sama akan terjadi padaku. Ratu minta Suyang tetap kuat. Ia akan pergi ke kuil dan berdoa.
Suyang: Aku sudah memberikan perintah untuk memberikan racun pada Geum Sung dan P. Nosan. P. Kyung Hye juga akan dihukum ke tempat jauh sebagai budak pemerintah. Tidak akan ada lagi pertumpahan darah. Geum Sung Dae Gun harus menerima hukuman sayak. (Geumsung Dae Gun, 28 Maret 1426 - 21 Oktober 1457)
Danjong ada di pengasingan-nya, di Youngwol. Danjong bicara sendiri, Noonim, cuaca sangat bagus hari ini. Rasanya seperti akan terjadi sesuatu yang baik. Petugas dari istana datang. Danjong heran, mau apa kau kesini?
Petugas itu berkata: Perintah Raja telah tiba. (Kemungkinan besar dia Wang Bang Yon, petugas yang membawakan racun untuk Danjong, tapi tidak tega membuat Danjong meminum racunnya. Jadi ia membiarkan Danjong bunuh diri dengan menggantung. Catatan mengenai kematian Danjong berbeda-beda.) Danjong hanya menghela nafas. Noonim, aku benar2 merindukanmu. Abamama... (Danjong, 23 Juli 1441 - 24 Oktober 1457) Tidak diperlihatkan bagaimana Danjong meninggal. Tapi Danjong akhirnya meninggal dunia. (Ada catatan kalau setelah meninggal, mayat Danjong dibuang ke sungai Dong Gang. Seorang petugas lokal, Eom Hong Do mengambil mayat Danjong dan menguburkannya di Jangneung, lokasi kuburan Raja yang paling jauh dari ibukota. Eom Hong Do tidak peduli dengan hukuman mati karena mengambil mayat Danjong.)
P. Kyung Hye duduk dengan pandangan kosong. Semuanya sudah selesai, ia merasa tidak ingin hidup lagi. Eun Geum tampak sedih dan membujuk P. Kyung Hye untuk memaksa makan. Sedikit saja, anda harus makan untuk anak di rahim anda. Yang Mulia, jika anda seperti ini, mendiang P. Pendamping dan Raja akan sangat sedih. P. Kyung Hye menangis, setelah aku jadi budak pemerintah, apa yang akan kau lakukan?
Eun Geum: Saya akan mengikuti Yang Mulia sampai akhir, ini janji saya pada P. Pendamping. Saya akan tetap disisi anda sampai saya mati. P. Kyung Hye memaksa makan dan menangis sedih.
Se Ryung berlutut di depan P. Kyung Hye. P. Kyung Hye membenarkan, Ayahmu telah menjadikanku budak pemerintah. Meskipun aku tidak sabar mencincang Ayahmu kecil-kecil, aku tidak merasakan kemarahan padamu. Jangan datang lagi.
Se Ryung pergi ke depan kamar Seung Yoo. Apa kau di dalam? Aku Se Ryung. Aku akan disini menunggumu bangun, jika kau ingin bicara, temuilah aku. Seung Yoo menghela nafas. Se Ryung duduk di depan kamar. Sepertinya Se Ryung tertidur. Saat terbangun, Seung Yoo sudah duduk di sampingnya.
Seung Yoo: Aku pernah berpikir untuk meninggalkan segalanya, pembalasan dendam untuk ayahku, juga cintaku padamu. Aku ingin melepaskan semuanya. Jauh.. aku ingin melarikan diri ke tempat yang jauh. Kenapa aku begitu lemah? Kenapa aku ikut dalam peperangan yang tidak bisa dimenangkan...
Se Ryung: Jadi.. apa kau ingin melarikan diri?
Seung Yoo: Sebelum Guru dan Jong pergi, mereka meninggalkan pesan penting.
Se Ryung: Apa itu?
Seung Yoo: Sekarang, hanya aku satu-satunya yang tertinggal yang bisa menentang Suyang. Meskipun aku gagal lagi, tidak masalah. Aku tidak peduli jika aku terus gagal. Berperang lebih penting daripada menang atau kalah. Meninggalkan peperangan sebelum mulai karena takut kalah... aku jelas tidak akan melakukannya.
Se Ryung menyandarkan kepala di bahu Seung Yoo. Seung yoo memeluk Se Ryung, pertempuran baru akan dimulai. Membiarkan bahumu menjadi terasa semakin berat dan semakin berat.. Aku minta maaf.
Se Ryung: Membuat hatimu menjadi semakin sakit, Aku minta maaf.
Se Ryung: Bagaimana aku bisa membayar untuk semua dosa ini... aku benar2 tidak tahu.
Seung Yoo menemui Park Heung Su. Park menegurnya, kenapa baru datang. Seung Yoo minta maaf. Seorang pria berkata akan pergi dulu. Seung Yoo tanya siapa pria itu. Park menjelaskan kalau dia mata2 yang mengawasi kediaman pribadi Suyang. PM Sung sakit, ia keluar istana dan tinggal di rumah lama. Seung Yoo terkejut mendengar Sung sakit. Park membenarkan, sepertinya sakitnya sangat serius. Ini kesempatan bagus untuk kita. Semua pindah kedalam. Seung Yoo berkata ia sudah dikenali di kota dan tidak bisa melanjutkan rencana pemberontakan. Aku berencana untuk mengubah dasarnya dan mulai dari awal lagi. Kita akan diam-diam mengumpulkan pasukan dan membangun kekuatan yang bisa menelan Suyang. Park tanya apa Seung yoo punya tempat. Seung Yoo belum memutuskannya.
Park: Kalau begitu mohon pergi ke Hamgil-do.
Seung Yoo: Hamgil-do?
Park: Memulai lagi dari tempat dimana Jenderal Dae Ho pernah tinggal.
Seung Yoo: Tempat dimana ayah pernah tinggal...
Park berkata ada Ho Jok (Klan bangsawan) dari keluarga Lee Si Ae. Dia setia pada Jenderal Dae Ho dan sekarang sangat menderita karena tekanan Suyang. Dia pasti akan mendukung dan bergabung dengan Tuan Muda. Ayo pergi kesana.
Se Ryung pergi ke kuil. Ia disambut dua biksu cilik, mereka heran kenapa Se Ryung kesini. Mereka berkata ada banyak makanan enak.
Se Ryung: Aku datang karena ada banyak roh yang harus kudoakan. Dua biksu itu berkata Ratu berdoa karena PM sakit. Se Ryung terkejut, Putra Mahkota? Se Ryung bertemu Ratu diluar tempat doa. Se Ryung memberi hormat dan Ratu syok, bagaimana kau bisa... kau masih hidup. Ibu dan anak itu masuk ke dalam untuk bicara. Ratu ingin tahu dimana tempat tinggal Se Ryung, tapi Se Ryung minta maaf karena tidak akan mengatakannya. Se Ryung menanyakan sakit Sung. Ratu menghela nafas, penyebabnya tidak pasti, dan tidak ada perkembangan. Dia menderita karena sakit yang terus menerus. Ratu berkata kalau Sung terus menanyakan Se Ryung. Kembalilah. Ratu membujuk Se Ryung, ia akan bicara pada Suyang untuk menarik perintahnya yang menjadikan Se Ryung sebagai budak. Bahkan kalau Se Ryung tidak mau masuk istana, tinggal saja di rumah lama menjaga Sung.
Se Ryung: Sung sakit dan saya sangat cemas. Tapi... kematian mantan Raja dan menjadikan P. Kyung Hye sebagai budak.. membuat saya merasa sedih dan tidak adil. Ratu tidak percaya, Kau benar-benar.. ingin berdiri di pihak mereka dan mengacungkan pedang pada Abamama?
Se Ryung: Saya tidak pernah.... mengharapkan kematian Ayah. Ratu tidak mengerti, apa sebenarnya keinginan Se Ryung. Se Ryung berdiri menghormat, saya pergi dulu. Ratu berseru, apa kau akan kembali ke sisi Kim Seung Yoo lagi? Apa kau harus menunggu sampai sesuatu terjadi pada Sung sebelum kau akan kembali? Apa yang lebih penting di dunia ini daripada ikatan darah? Se Ryung diam saja dan pergi.
Ratu: Benar2 gadis yang dingin dan kejam. Ratu menghadap Suyang. Ada Shin Myun juga. Ratu berkata sudah bertemu Se Ryung. Suyang dan Shin Myun tampak terkejut.
Suyang berkata Se Ryung bukan anaknya lagi, ia tidak peduli. Ratu berkata kalau Se Ryung mencemaskan Sung dan ia tetap akan mengijinkan Se Ryung menjaga Sung di rumah lama.
Suyang ingin tahu dimana tempat tinggal Se Ryung. Tapi Ratu juga tidak tahu. Suyang tahu meskipun Se Ryung kembali, ia tidak akan putus dengan Kim Seung Yoo (Rugi putus ama Seung yoo, Om haha). Suyang minta Shin Myun mengambil kesempatan ini. Gunakan Se Ryung untuk menangkap Kim Seung Yoo. Shin Myun mengiyakan. Ratu tampak resah.
Diluar, Yeo Ri mendengar semuanya. Se Ryung benar2 muncul di dekat rumah lamanya. Ia sembunyi karena melihat pasukan Shin Myun. Untung Yeo Ri menemukan Se Ryung lebih dulu. Ia segera menarik Se Ryung. Yang Mulia! Yang Mulia, jangan kesini lagi.
Yeo Ri: Chon Na berencana menggunakan Yang Mulia untuk menangkap Kim Seung Yoo. Se Ryung terkejut. Ayah, dia benar-benar...
Yeo Ri: Putra Mahkota hanya mencari anda, Yang Mulia. Anak buah Park melihat keduanya dan mendengar saat Yeo Ri memanggil Se Ryung dengan sebutan Mama. Pria itu segera pergi.
Park dan Seung Yoo mengadakan pertemuan. Pria itu lapor tentang Se Ryung. Park terkejut, apa dia benar2 Anak perempuan Suyang? Pria itu yakin, di kediaman Putra Mahkota, saya jelas mendengar seseorang memanggilnya Yang Mulia. Park langsung minta penjelasan pada Seung Yoo. Seok Ju dan No geol hanya menunduk. Seung Yoo membenarkan, yang kau lihat itu benar. Semua terkejut, bagaimana anda bisa bersama putri Suyang... tidak, anda tidak boleh! Seung Yoo membela Se Ryung, dia bukan lagi anak Suyang. Dia adalah orang yang menentang ayahnya sendiri dan membantu P. Kyung Hye dan Mantan Raja. Park tidak ingin Seung Yoo membawa Se Ryung ke Hamgil-do. Mereka tidak yakin apa klan keluarga Lee Si Ae akan menerima anak perempuan Suyang. Tolong pertimbangkan lagi. Pertemuan selesai. Park dan semua rekannya keluar. Mereka tidak melihat Se Ryung yang bersembunyi di dekat pondok. Se Ryung menahan tangis, ia mendengar semuanya.
Seok Ju berkata ia juga berpikiran sama dengan Park. Meskipun ia tidak menyangkal kalau Se Ryung itu wanita dengan hati yang baik. Tapi.. karena dia wanita yang sangat baik, dia akan lebih menderita. Kau tahu ini tanpa perlu melihatnya. Seok Ju: Meskipun ia putus hubungan dengan ayahnya, bagaimana kau bisa mengajaknya bersamamu dan membuatnya melihatmu membunuh ayahnya sendiri?
No Geol: Memisahkan kalian itu membuat cemas, tapi bersama juga sama.
Se Ryung masuk ke kamar. Ia tidur bersama Ah Kang, Se Ryung membelai wajah Ah Kang. Se Ryung memikirkan penolakan keras Park. Mereka jelas tidak setuju kalau Seung Yoo bersamanya. Seung Yoo ada di luar dan memanggil Se Ryung, kau didalam? Se Ryung keluar dan Seung Yoo berkata akan pergi ke Hamgil-do. Kita akan segera berangkat. Seung Yoo tidak berkata kalau yang lain melarang Se Ryung ikut, ia justru mengatakan kalau PM Sung sakit.
Se Ryung: Ya.
Seung Yoo: Kau pasti sangat mencemaskannya, ya kan? Seung Yoo minta Se Ryung istirahat saja. Tapi Se Ryung tiba-tiba berkata ingin berkuda. Seung Yoo terkejut, berkuda? Malam-malam begini? Seung Yoo membawa Se Ryung berkuda. Hujan turun dan keduanya mencari tempat berteduh. Mereka menemukan rumah kosong, keduanya langsung berteduh di halaman rumah itu. Seung Yoo menyuruh Se Ryung masuk dulu, ia akan cari jerami untuk membuat api unggun. Se Ryung masuk lalu membuka baju luarnya yang basah. Ia merasakan sakit di bekas luka panahnya. Se Ryung mendengar suara Seung Yoo dan buru2 mengenakan bajunya lagi. Seung Yoo masuk dan tertegun melihat Se Ryung. Ia menemukan selimut. Seung Yoo meletakkan jerami dan menyelimuti Se Ryung. Se Ryung menahan tangisnya, Guru. Aku tidak akan pergi bersamamu. Aku tidak ingin menjadi bebanmu. Seung Yoo terkejut, apa yang kau... apa mungkin kau sudah mendengar kami?
Se Ryung: Aku akan menunggu sampai kau kembali. Kau tidak boleh melupakan aku. Seung Yoo memeluk Se Ryung dari belakang, ia menangis. Aku akan kembali padamu apapun yang terjadi. Se Ryung menangis. Seung Yoo membuka baju luar Se Ryung dan menyentuh bekas luka panah di punggung Se Ryung. Seung Yoo mencium bekas luka itu.
SY+SR : Finally...we've married ^_^ Seung Yoo menarik Se Ryung sehingga keduanya duduk berhadapan. Ia mengeluarkan garakji yang terakhir dibelinya di pasar.
Seung Yoo: Apa kau bersedia menjadi istriku? Se Ryung menjawab dengan pertanyaan: Apa kau bersedia menjadi suamiku? Seung Yoo tersenyum dan menyelipkan garakji di jari manis Se Ryung.
Seung yoo: Mulai sekarang, kita adalah suami dan istri. Tidak peduli sejauh apa kita terpisah, kita akan jadi bayangan satu sama lain. Se Ryung mengambil satu dari sepasang cincin itu dan menyelipkannya ke jari Seung Yoo. Dalam kehidupan ini, kita adalah satu. Keduanya berpelukan dan menghabiskan malam sebagai suami-istri.
Paginya, Se Ryung bangun dan kaget karena tidak menemukan Seung Yoo. Ia langsung keluar mencari Seung Yoo. Mirip waktu Seung Yoo pertama kali menculik Se Ryung dan panik mencarinya :) Seung yoo ada di luar, dengan tenang membereskan kuda. Se Ryung tersenyum manis pada Seung Yoo. Seung Yoo juga membalas senyum Se Ryung. Seung Yoo mengantar Se Ryung kembali ke kediaman lamanya untuk menjaga PM Sung. Keduanya sama sekali tidak ingin berpisah. Seung Yoo memegangi tangan Se Ryung untuk waktu yang lama. Perlahan Se Ryung melepaskan tangan Seung Yoo dan jalan ke rumah. Penjaga langsung memberi hormat dan menyambutnya. Se Ryung berhenti di tangga dan memandang Seung Yoo dari kejauhan, Se Ryung tersenyum sambil menahan air matanya.
Yeo Ri lari menyambut Se Ryung. Se Ryung masuk kamar Sung dan membelai kepala adiknya. Sung sakit parah tapi ia terbangun dan memanggil Se Ryung dengan lemah, Noonim..
Se Ryung: Kenapa kau berbaring di tempat tidur seperti ini? Kau harus cepat sembuh.
PM Sung: Aku baik-baik saja. Kenapa kau kembali? Apa kau sudah memutuskan hubungan dengan Kim Seung Yoo? Se Ryung menggeleng, meskipun aku tidak melihatnya, dia selalu ada di sampingku. Sung mengeluarkan tangan dari selimut dan menggenggam tangan kakaknya, jadi kau kembali sendirian, pasti berat untuk kalian berdua mengambil keputusan ini.
Seung Yoo kembali ke persembunyian dan Seok Ju memujinya, yang kau lakukan benar. Seung yoo menunduk, ia bicara hampir seperti meyakinkan diri sendiri. Ini cuma sementara.. hanya untuk sementara saja. Seok Ju mendesak untuk segera pergi dari tempat ini karena sudah tidak aman disini.
Ja Beon lapor pada Shin Myun kalau Tuan Putri sudah kembali ke kediaman pribadinya. Shin Myun terkejut dan segera pergi.
Se Ryung sedang memasak ramuan obat untuk Sung ketika Shin Myun dan pasukannya datang. Shin Myun minta semua pergi meninggalkan mereka. Ia langsung tanya, Pemberontak itu, Kim Seung Yoo, dimana ia bersembunyi?
Se Ryung: Orang itu adalah suamiku. Tolong sebut dia dengan sopan.
Shin Myun: Suami?
Se Ryung berkata kalau Seung Yoo sudah pergi dan meskipun Shin Myun ingin memanfaatkan Se Ryung, ia tidak akan kerjasama.
Shin Myun melihat cincin di jari Se Ryung dan merasa panas. Ia menarik tangan Se Ryung: Hanya karena cincin murahan itu, kau sudah membuat janji pernikahan? Orang yang seharusnya menjadi suami dalam hidupmu bukan orang itu, melainkan aku.
Se Ryung: Kau bisa mengambil cincin ini, tapi kau tidak akan pernah bisa mengambil hatiku. Shin Myun marah, apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian berdua? Kalian berdua... apa yang sudah kalian lakukan?
Se Ryung tersenyum sinis, Apapun yang kami lakukan, kau tidak perlu tahu.
Shin Myun: Kami..? Aku tidak lagi menginginkan hati Tuan Putri. Tapi tubuhmu... adalah milikku.
Se Ryung tidak percaya mendengar perkataan Shin Myun. Tiba-tiba terdengar suara Sung, jangan menyakiti kakakku.
Shin Myun dan Se Ryung terkejut melihat Sung yang memaksa keluar dengan dipapah para kasim. Shin Myun tidak ingin cari perkara, ia membungkuk pada Sung dan jalan pergi. Se Ryung merasa cemas, kenapa kau keluar?
Sung: Aku merasa bosan di dalam, meskipun aku sakit, aku masih adik yang berguna, ya kan? Se Ryung tersenyum haru. Sung masih berpesan, kalau Petugas Shin tidak menghormatimu lagi, kapanpun itu, ingat katakan itu padaku. Se Ryung mengangguk.
Suyang mendengar kalau Se Ryung sudah kembali. Ia ingin menyeret Se Ryung dan memaksanya mengatakan keberadaan Seung Yoo. Tapi Ratu Jeonghui melarangnya, Se Ryung akan bunuh diri jika dipaksa dan kesehatan Sung semakin membaik saat Se Ryung ada di dekatnya. Ratu ingin Suyang memikirkan kesehatan PM lebih dulu.
Ratu: Selama PM hidup, saya tidak akan mempedulikan Kim Seung Yoo lagi.
Suyang marah lagi, omong kosong! Hanya dengan membunuh Kim Seung Yoo, maka masa depan PM akan bebas dari masalah. Suyang ingin pergi ke rumah lama.
Semua juga pindah ke Hamgil-do. Cho Hi, So Aeng, dan Muyeong juga ikut. Ah Kang dan ibunya tidak boleh ikut karena terlalu bahaya. Ah Kang protes pada Seung Yoo, paman, ajak aku juga.
Seung Yoo: Tempat itu terlalu jauh untukmu.
Ah Kang: Kapan kau akan kembali?
Seung Yoo: Ah Kang, Paman akan kembali saat kau sudah mengingat Chon Jya Mun. (Chon Jya Mun, 1000 Karakter Hanja, 1000 karakter tulisan mandarin yang harus diingat anak2, pelajaran dasar mandarin untuk anak)
Ah Kang langsung minta ibunya mengajar 100 karakter sehari. (Gubrag, pinter amat hehe) Lady Ryu hanya tersenyum mengiyakan.
Seung Yoo juga pamit pada kakak iparnya. Kalian akan aman disini. Seung Yoo minta semua berangkat duluan, ia harus pergi ke satu tempat. Seung Yoo mengunjungi P. Kyung Hye. P. Kyung Hye ada di dekat makam Jong dan perutnya juga semakin membesar. Seung Yoo memberi hormat, apa tidak apa-apa diluar seperti ini?
P. Kyung Hye: Setelah dijadikan budak pemerintah, tapi masih bisa hidup untuk diriku sendiri, apa itu maksudmu? Karena dulu aku seorang Putri, mereka sering mengijinkanku istirahat.
Seung Yoo: Saya ingin mengajak anda ke Hamgil-do. Akan lebih baik daripada menjadi budak pemerintah.
P. Kyung Hye menghargai tawaran Seung Yoo. Tapi ia tidak ingin pergi. Aku ingin sering membawa anak ini menemui ayahnya. Jika aku tidak sering mengunjunginya, kasihan suamiku akan kesepian.
Seung Yoo: Yang Mulia.
P. Kyung Hye: Pemberontakan ini harus berhasil. Hanya dengan begitu, aku dan anakku akan merasa tenang. Jika kau pergi ke Hamgil-do, Se Ryung.. apa yang akan terjadi padanya? Seung Yoo menghela nafas.
Suyang dan rombongan tiba di kediaman lamanya. Ia ingin tahu kondisi PM Sung. Rombongan Suyang disambut oleh Se Ryung dll. Ini pertama kalinya ayah-anak itu bertemu. Ratu langsung masuk ke kamar PM. Sementara Suyang bicara dulu dengan Se Ryung. Suyang kesal sekali melihat Se Ryung, sebenarnya sebaik apa dia? Sampai kau meninggalkan ayah dan adikmu sendiri... apa sebaik itu ada di sisinya?
Se Ryung diam saja. Suyang bicara lagi, kemana lidah tajammu pergi? Kenapa kau tidak bicara? Melihat ayah yang ingin kau bunuh, apa kau tiba-tiba merasa menyesal?
Se Ryung: Saya sudah berkata kalau saya tidak pernah punya pikiran mencelakai Ayah.
Suyang: Kau, lagi...
Se Ryung: Saya benar2 berharap sebelum terlalu terlambat, Ayah bisa sekali lagi menjadi orang yang pernah saya kenal. Ayah yang paling penyayang di dunia, saya benar2 berharap kalau Ayah bisa kembali seperti dulu.
Suyang: Dulu atau sekarang, semuanya adalah aku. Tiba-tiba terdengar teriakan Ratu. Putra Mahkota! Putra Mahkota! PM Sung kritis! Suyang dan Se Ryung bergegas masuk. Sung memanggil ayahnya, Abamama.
Suyang: Ya, bicaralah.
Sung: Saya baru saja mendapatkan mimpi.
Suyang: Apa mimpi buruk?
Sung: Yang Mulia mantan Raja dan Raja Munjong, melambai dan tersenyum pada saya, meminta saya pergi. Suyang syok, itu hanya mimpi. Sung menunjuk ke satu arah, disana... mereka ada disana (hii..) Suyang sepertinya mulai ketakutan, ia menyuruh Sung sadar, tidak ada siapa-siapa disana. Sung masih menunjuk, disana, disana.. Lalu tangannya terjatuh. PM Sung meninggal dunia. Suyang dan Ratu syok, mereka menangis. Sung, ada apa denganmu? Cepat..cepat bangun!
Suyang: Sung. Sung! Anakku.. Sung! (Yi Jang, PM Uigyeong, 1438 - 2 September 1457)
Suyang, Ratu, dan Shin Myun duduk di depan altar Sung. Se Jeong masuk bersama Se Ryung. Suyang marah, Apa kau tidak malu datang kesini? Se Jeong berusaha membela kakaknya, dia datang untuk mendoakan Putra Mahkota.
Suyang tidak mau tahu, bersama Kim Seung Yoo, pada akhirnya kau menyebabkan kematian adikmu. Apa kau bahagia sekarang? (Ehm..Om, gak salah? kutuk Kakak tidak akan turun ke adik. Tapi kutuk Bapak jelas akan turun ke keturunannya Om. Jadi ini salahmu sendiri Pak. Darah yang sudah menodai tangan Suyang akan turun ke keturunannya. Cepat atau lambat.)
Suyang memanggil Sekretaris Kerajaan. Hapus semua catatan sejarah yang berhubungan dengan Se Ryung. Sekretaris Kerajaan bingung.
Suyang: Aku memintamu menghapus semua kenyataan kalau Se Ryung adalah seorang Putri. Ratu terkejut dan minta Suyang tidak melakukannya, anda ingin kehilangan anak perempuan? Suyang berkata hanya punya seorang anak perempuan. Jangan pernah.. jangan pernah membuatku melihatmu lagi.
Lalu waktu berlalu beberapa bulan kemudian. Yeo Ri menunggu dengan gelisah di depan kamar. P. Kyung Hye sedang berjuang untuk melahirkan bayinya. Akhirnya terdengar tangisan bayi. Eun Geum keluar dan memegang tangan Yeo Ri dengan wajah bahagia. Kedua dayang itu masuk dan menemani P. Kyung Hye. Yang Mulia, apa anda baik2 saja? Dia seorang bayi lelaki. Eun Geum mengeluarkan catatan nama dari mendiang Jung Jong. Ia mengambil nama anak laki. Eun Geum membukanya, Jung Mi Soo.
P. Kyung Hye tersenyum: Jung Mi Soo. Ini adalah nama yang diberikan ayahmu padamu. Di penjara, ia memikirkan namamu. Dia pasti sedih sekali saat itu. Kau harus menjadi seperti harapan ayahmu, untuk menjadi pria yang kuat dan hebat. Mi Soo.
Yeo Ri menemui Se Ryung. Ia lapor kalau P. Kyung Hye sudah melahirkan bayi lelaki dengan selamat. Se Ryung senang sekali, ini benar2 hebat! Yeo Ri berkata kalau P. Kyung Hye mencemaskan Se Ryung. Se Ryung berkata ia lebih mencemaskan Kyung Hye karena harus membesarkan anak.
Se Ryung minta Yeo Ri kembali ke istana. Yeo Ri menolak, Ratu sudah mengirim saya untuk tinggal di sisi Yang Mulia. Se Ryung ragu, lalu menanyakan Suyang. Ayahku.. bagaimana dia? Yeo Ri menghela nafas, karena kematian Putra Mahkota, sampai sekarang...
Seorang pelayan datang dan memanggil Se Ryung, Petugas Shin telah kembali. Sebelum ia memerintah seseorang untuk memaksa anda keluar, anda sebaiknya segera keluar.
Ternyata Se Ryung benar2 jadi budak Shin Myun. Shin Myun masuk ke rumah dan melihat Se Ryung bersama Yeo Ri. Apa dia pergi keluar?
Pelayan: Tidak, dia hanya tinggal di rumah saja sepanjang hari.
Lalu kita dibawa ke sebuah ladang pembantaian. Banyak tentara terbunuh. Ternyata Seung Yoo, Park, Seok Ju dll yang membantai mereka. Hua.. Seung Yoo sudah berkumis :) Seung Yoo masuk ke dalam tenda Komandan. Seung Yoo menantang Komandan keluar. Semua anak buahmu sudah pergi ke dunia lain, keluarlah dan hadapi ajalmu dengan gagah. Seung Yoo jalan keluar. Komandan itu marah dan langsung menyerang Seung Yoo. Seung Yoo hanya membutuhkan dua jurus saja untuk menghabisi Komandan itu. Seung Yoo lalu jalan keluar tenda dan menancapkan pedang ke tanah, tanda kalau mereka sudah menguasai tempat itu. Semua prajurit pemberontak bersorak-sorai.
Seok Ju, No Geol, dan Park kelihatan puas. Bangsawan Lee Si Ae datang bersama pasukannya, ini benar2 luar biasa. Karena Komandan Divisi sudah mati, Hamgil-do sekarang menjadi tanah yang bebas tanpa pengendalian Suyang.
Seung Yoo masih belum puas, Selatan, kita harus pergi ke Selatan. Lee Si Ae mengiyakan, baiklah. Dengan peristiwa ini, invasi ibukota hanya membutuhkan waktu beberapa hari. Tinggal Hamheung saja, dan kalau kita bisa menguasainya, seluruh Hamgil-do akan ada di bawah kendali kita.
Lee juga mengingatkan kalau akan ada Komandan baru di Hamheung dan mereka harus membuat rencana melenyapkan petugas itu.
Rombongan Seung Yoo kembali dan disambut oleh para wanita. Cho Hi masih bersikap dingin pada Seok Ju, aku hanya perlu tahu kau mati atau hidup, agar aku bisa menyiapkan nasi. No Geol langsung menemui So aeng, aku merindukanmu. So Aeng masih berharap mendapatkan perhatian Seung Yoo. Tapi Seung Yoo hanya jalan masuk ke kamarnya. No Geol bahkan memberikan botol kecil isi air embun yang ia kumpulkan tiap pagi, agar wajah So Aeng halus dan jadi secantik Putri Se Ryung. So Aeng langsung cemberut.
Seung Yoo duduk sendiri di kamarnya, ia mengeluarkan cincin yang dijadikan liontin kalung. Ia mengingat janjinya dengan Se Ryung, dalam kehidupan ini, kita akan jadi satu. Se Ryung juga duduk sendiri di kamar dan mengingat janji Seung Yoo, mulai sekarang kita adalah suami istri. Sejauh apapun kita terpisah, kita adalah bayangan satu sama lain.
Suyang mendapat laporan, ini pemberontakan Yang Mulia. Komandan Hamgil-do, Gang Hyo Mun telah terbunuh. Bahkan semua wilayah Hamgil-do telah jatuh ke tangan pemberontak. Kecuali wilayah Hamheung. Suyang marah dan ingin tahu siapa pemberontak kali ini.
Kwon Ram: Mantan Komandan Hamgil-do, Lee Si Ae dan... Ia ragu. Suyang teriak, siapa katakan! Kwon Ram: Kim Seung Yoo. Suyang bludreg, Kim Seung Yoo? Sampai kapan aku harus mendengar nama pria itu? Apa sebenarnya yang kalian lakukan? Apa aku bertahta hanya untuk mengerahkan kekuatan melawan Kim Seung Yoo dan pemberontak itu? Suyang menyalahkan Shin myun, ini terjadi karena kau tidak bisa menyingkirkan Kim Seung Yoo dari dulu. Shin Myun minta maaf. Suyang tidak ingin mendengarnya, dan akan memberi kesempatan terakhir.
Suyang: Sekarang aku memilihmu menjadi Komandan Hamgil-do. Kau harus memenggal kepala Kim Seung Yoo. Jangan kecewakan aku lagi. Suyang minta semua keluar kecuali Han Myung Hoe.
Kwon Ram dan Shin Suk Joo keluar. Shin myun juga. Kwon Ram heran, Yang Mulia telah menjadi sangat sensitif.
Shin Suk Joo: Dia pasti sangat cemas. Kwon Ram ingin tahu apa alasan Raja memanggil Han Myung Hoe. Suyang ingin Han Myung Hoe memimpin pasukan dan mengikuti Shin Myun. Han Myung Hoe heran, kenapa Yang Mulia? Suyang tidak bisa mempercayai Shin myun lagi, dulu, ia tidak bisa membunuh temannya sendiri. Kali ini, dia juga mungkin tidak sampai hati. Suyang minta Han Myung Hoe memenggal kepala Kim Seung Yoo, jika perlu tidak masalah untuk mengorbankan petugas Shin.
Han Myung Hoe: Jika anjing pemburu tidak bisa berburu lagi, tidak ada gunanya. (Makanya Shin Myun, hati2 memilih atasan)
Se Ryung sibuk menyulam. Yeo Ri masuk, apa anda membuat ini untuk putra P. Kyung Hye? Se Ryung tersenyum mengangguk. Yeo Ri dengan berat hati mengingatkan Se Ryung, Yang Mulia sudah waktunya. Se Ryung menghela nafas dan meletakkan sulamannya.
Yeo Ri ngomel, benar2 Tuan yang aneh. Kenapa harus anda yang menyiapkan tempat tidurnya?
Se Ryung berdiri, aku akan segera kembali.
Yeo Ri: Ludahi dulu selimutnya dan kembali. Se Ryung senyum tipis.
Shin Myun pulang, Shin Suk Joo menunggunya. Ayahnya memperingatkan kalau Suyang sudah memerintah Han Myung Hoe untuk memimpin pasukan dibelakang Shin Myun. Sepertinya Yang Mulia tidak mempercayaimu.
Shin Myun: Ya, saya kira seperti itu.
Shin Suk Joo: Yang Mulia bukan orang yang akan tetap mempercayai seseorang jika orang itu gagal membuatnya percaya. Jika kau masih gagal membawa kembali kepala Kim Seung Yoo, maka nyawamu yang jadi taruhannya. Bagaimanapun, kau harus mencabut nyawa Kim Seung Yoo. Shin Myun menyadari Se Ryung ada di dekat mereka, kau mau kemana? (Shin myun tidak menggunakan bahasa resmi lagi saat bicara dengan Se Ryung sekarang) Se Ryung berkata harus menyiapkan tempat tidur Shin Myun. Lalu jalan ke dalam. Ayahnya tanya, apa yang akan dilakukan Shin Myun pada Se Ryung.
Shin Myun: Karena ia adalah budak saya, terserah saya.
Shin Suk Joo: Kau mau membawanya ke Hamgil-do?
Se Ryung menyiapkan tempat tidur Shin Myun sambil memikirkan percakapan ayah-anak tadi. Shin Myun datang, ia tanya apa Se Ryung mau ke Hamgil-do? Se Ryung diam saja. Shin Myun heran, kenapa kau tidak menjawab.
Shin Myun: Jika kau kesana, maka kau akan bisa bersama kekasihmu.
Se Ryung: Meskipun dia tidak ada di sisiku, tidak berarti kalau kami tidak bersama.
Shin Myun marah, ia membungkuk dan mencengkeram tangan Se Ryung, aku akan membawamu kesana. Aku akan mencincangnya di depanmu. Sehingga kau tidak akan lupa. Se Ryung menatap tajam Shin Myun: Suamiku tidak akan tertangkap semudah itu. Shin myun: Ya ayo pergi dan lihat siapa yang benar? Kau atau aku? Se Ryung melepaskan tangannya dan pergi meninggalkan Shin Myun.
Yeo Ri cemas kenapa Se Ryung lama sekali. Se Ryung menahan tangisnya, dia (Seung Yoo) pasti selamat sekarang. Dia membuat semua orang itu cemas seperti ini.
Suyang minum2 sendiri. Ratu masuk dan mencemaskan Suyang, Yang Mulia! Kenapa anda ada di istana Putra Mahkota.
Ratu: Anda bahkan minum2 di kamar anak yang sudah meninggal.
Suyang: Kamar kosong ini benar2 membuatku merasa sedih.
Ratu mendengar Shin Myun telah menjadi Komandan di Hamgil-do, jika ia membawa Se Ryung apa yang harus kita lakukan? Suyang tidak peduli, aku sudah memberikannya untuk Shin Myun, maka itu terserah dia. Ratu tidak terima. Saya tidak bisa kehilangan anak lagi, setelah kehilangan Sung, saya sudah kehilangan setengah dari nyawa saya. Anda tidak bisa membiarkan Se Ryung... dan juga, bukankah Kim Seung Yoo ada disana? Suyang marah, berisik, keluar!
Ratu menangis: Jika terjadi sesuatu pada Se Ryung, saya tidak akan memaafkan Yang Mulia. Selama saya bisa melindungi anak saya, saya bisa melakukan apa saja. Apapun itu. Ratu langsung jalan pergi tanpa repot menghormat. Yeah !! great Mom! Suyang ingat saat-saat terakhir Sung dan marah, ia menjungkir-balikkan meja minuman di depannya.
P. Kyung Hye dan Eun Geum berusaha menenangkan Mi Soo yang rewel. Maafkan ibu sayang, karena ini pertama kalinya aku menjadi Ibu, aku selalu terlambat memberimu makan. Jangan menangis lagi, Mi Soo.
Seorang pelayan datang, ia lapor ada tamu. Ternyata Ratu! hua..P. Kyung Hye terkejut. Ratu menggendong Mi Soo, ia minta maaf karena P. Kyung Hye harus melahirkan dalam lingkungan seperti ini. P. Kyung Hye tanya apa yang diinginkan Ratu. Ratu ingin Kyung Hye kembali ke istana bersamanya.
Ratu: Demi anak ini, kau tidak bisa terus hidup sebagai budak pemerintah. Aku akan bicara pada Yang Mulia untuk membebaskanmu. P. Kyung Hye menolaknya. Ratu mengerti, tidak mungkin kau bisa membuka hatimu dengan mudah, tapi kau sekarang seorang ibu. Kau tidak bisa hanya memikirkan dirimu sendiri. Jika kau tidak suka istana, kau bisa tinggal di kuil. P. Kyung Hye heran, apa alasan Ratu bersikap seperti ini sekarang. Ratu melakukan ini demi Se Ryung yang akan ke Hamgil-do.
Ratu berharap bisa kembali dengan selamat, aku datang untuk menebus kebencian dari masa lalu demi anak-anakku, aku kesini sebagai seorang ibu.
Paginya, Shin Myun mulai bersiap pergi ke Hamgil-do. P. Kyung Hye datang mencari Se Ryung. Shin Myun menemuinya, apa anda ingin bertemu Nona Se Ryung? Ia melihat bayi di pelukan Kyung Hye, apa anak itu.. adalah anak Jong? Siapa namanya? P. Kyung Hye tidak sudi menjawab, Aku tidak akan membiarkan mulut kotormu menyebut nama putraku.
Shin Myun tersenyum dan memandang bayi Jong dengan lembut, ia tidak mempedulikan perkataan pedas P. Kyung Hye. Silahkan masuk. P. Kyung Hye menemui Se Ryung. Se Ryung menggendong Mi Soo, dan P. Kyung Hye senang sekali dengan baju-baju bayi dari Se Ryung, ini lucu sekali. Kapan kau menyiapkan semua ini? Terima kasih.
Se Ryung: Meskipun ini tidak banyak, tapi ini dari hatiku.
P. Kyung Hye: Aku harus memakaikan ini untuknya. P. Kyung Hye memandang Se Ryung dan berkata kalau caranya menggendong anaknya mirip seperti cara Ratu.
Se Ryung heran, P. Kyung Hye menjelaskan kalau Ratu menemuinya dan ingin membebaskannya. Demi Mi Soo, aku menerimanya. Aku akan pindah ke Kuil Seung Bup. Se Ryung setuju dengan keputusan Kyung Hye.
P. Kyung Hye: Kudengar kau akan ke Hamgildo, apa kau akan bertemu Kim Seung Yoo? Jangan bilang kau sudah melupakannya. Se Ryung menggeleng, bagaimana aku bisa lupa, meskipun ia ada di tempat jauh, sepertinya dia selalu ada disisiku. Ekspresi matanya yang penuh arti, kehangatan tangannya, suaranya yang penuh cinta, tidak peduli berapa lama waktu berlalu.. semuanya justru semakin jelas.
P. Kyung Hye: Aku juga sama sepertimu. Hanya dengan pergi ke kuburannya, aku bisa merasakan dia menyambutku dengan bahagia.
Seung Yoo sibuk melatih pasukan pemberontak. Seok Ju dan Park sibuk memberi petunjuk. Lee Si Ae datang melihat mereka. Lee Si Ae berkata kalau akan ada Komandan baru, dan ia sudah menyelidikinya. Kita akan segera mengetahui siapa orang itu.
Rombongan Shin Myun masuk Hamgil-do, ada Se Ryung dan Yeo Ri di dalam rombongan. Penduduk tidak terlalu suka dengan Komandan baru itu. Shin Myun ingin tahu berapa jumlah tentara pemberontak. Ja Beon tidak tahu tapi ia dengar penduduk melindungi tentara pemberontak itu.
Lee Si Ae dan Seung Yoo mengadakan pertemuan lagi, ia sudah tahu Komandan baru itu. Putra Shin Suk Joo, Shin myun. Seung Yoo terkejut, tapi ia hanya berkata kalau Shin myun adalah orang lingkar dalam Suyang.
Lee Si Ae: Sepertinya Suyang benar2 gelisah. Seung Yoo ingin tahu jumlah pasukan Shin Myun. Lee Si Ae berkata tidak banyak, tapi sepertinya itu cuma sebagian saja. Seung Yoo minta semua menghindari konflik langsung, karena jika berlangsung lama, mereka juga akan menderita.
Shin Myun memberi perintah ke pasukannya, ini adalah tanah dari Kim Jong Seo yang sudah mati. Kita harus membuatnya menjadi tanah Yang Mulia. Pilih prajurit yang bagus dan tempatkan mereka di garis depan lalu menyelidiki geografis Hye Ning. Fokus menemukan lokasi persembunyian pemberontak. Setelah kita membunuh Lee Si Ae dan Kim Seung Yoo, sisanya tidak berarti apa-apa.
Se Ryung kebetulan jalan ke arah mereka dan Shin Myun membentaknya, berjalan seperti kucing, apa kau mencuri dengar? Apa kau ingin mengatakannya ke suamimu itu? Pergi dan katakan padanya, kalau ia akan segera bertemu ayahnya di akhirat. Seok Ju menemui Seung Yoo. Shin Myun itu mengejarmu sampai kesini, benar2 takdir. Dia bahkan tidak melepaskan tempat kecil ini. Seung Yoo masih memikirkan Se Ryung. Ia tanya apa Seok Ju tidak menyesal pergi mengikutinya sampai ke Hamgil-do.
Seok Ju: Apa yang harus disesali? Aku tidak melakukan apa-apa selain pulang ke rumah. Seung Yoo terkejut, Rumah? Ini kampung halamanmu? Seok Ju tersenyum, ceritanya panjang. Jend Kim Jong Seo telah membangun Enam Perkampungan di tanah terlantar ini, tapi tidak ada orang disini. Jadi, ayah dan ibuku yang awalnya terlahir sebagai budak, dibebaskan oleh beliau dan diijinkan untuk menetap disini sebagai orang bebas. Di mata ayahku, Ayahmu lebih terhormat daripada Raja. Ayahku berterima kasih dalam hatinya sampai ia menutup matanya. Rasa terima kasih ini, akan kukembalikan pada anaknya. No Geol melihat beberapa prajurit, ia langsung menembakkan panah sebagai tanda untuk Seok Ju dan Seung Yoo. Seung Yoo dan Seok Ju menghadang prajurit itu. Lalu membunuh mereka hanya dengan beberapa jurus.
Ja Beon ada di depan markas, ia terkejut saat melihat mayat anak buahnya dikembalikan di atas kuda.
Se Ryung mencemaskan Seung Yoo, apa dia bisa menghindari pedang dari orang yang begitu ingin membunuhnya? Yeo Ri menghibur, bukankah dia pria yang bisa memegang janji. Se Ryung menekan dadanya, seperti kurang sehat. Yeo Ri cemas, karena sejak pagi, Se Ryung belum makan apapun. Apa perut anda masih tidak enak? Saya akan pergi mengambil obat. (Se Ryung hamil hehe)
Shin Myun terkejut, semua orang yang kukirim mati? Ja Beon minta maaf. Prediksi anda benar, Tuan. Sepertinya markas pemberontak ada di hutan Hoe Ryeong.
Shin Myun: Jika mereka sembunyi di hutan, bagi kita yang tidak mengenal tanah ini, tidak ada yang bisa kita lakukan. Kita harus memancing mereka keluar hutan.
Han Myung Hoe muncul. Shin myun dan Ja Beon memberi hormat. Han Myung Hoe duduk dan menghela nafas, karena sebenarnya umpan terbaik ada di tangan Shin myun. Yaitu Se Ryung. Shin Myun terkejut, maksud anda..
Han: Apa yang lebih baik daripada memancing pria dengan wanita? Benar, Nona Se Ryung. Manfaatkan cinta mereka. Lalu bagaimana ia akan bereaksi? Besok, kirim pesan ke markas pemberontak, kalau Nona Se Ryung ada di tangan kita. Kim Seung Yoo harus datang sendiri dan tidak boleh membawa tentara, ia harus datang sendiri.
Shin Myun: Apa anda harus menggunakan cara ini?
Han Myung Hoe terdiam sejenak, lalu berkata kalau akhirnya ia mengerti kenapa Yang Mulia mengirimnya ke sini.
Han: Jika kau masih gagal menangkap Kim Seung Yoo kali ini, Yang Mulia akan benar2 sangat murka.
Yeo Ri ternyata mendengar rencana mereka dan segera lari menemui Se Ryung. Ja Beon melihat Yeo Ri.
Se Ryung terkejut saat tahu mereka akan memancing Seung Yoo dengan dirinya. Yeo Ri minta Se Ryung sembunyi dulu. Tapi Se Ryung tahu, meskipun ia tidak disini, mereka tetap akan mengirim pesan palsu ke Seung Yoo. Ia harus bertemu Seung Yoo. Yeo Ri panik, anda tidak tahu apapun kecuali lokasinya sekitar hutan Hoe Ryeong. Se Ryung tidak peduli, dimana kudanya?
Ja Beon melihat Se Ryung akan kabur dengan kuda. Ia mencoba menghadang, tapi Se Ryung tidak mundur dan menerjang Ja Beon sampai jatuh. Ja Beon kaget, cepat kejar dia! Han Myung Hoe dan Shin Myun terkejut, Tuan Putri, telah menghilang? Ja Beon membenarkan, ia melarikan diri dengan kuda.
Shin Myun: Apa dia akan bertemu Kim Seung Yoo? Han kagum juga, benar2 Putri pemberani. Putri yang tidak bisa ditahan. Shin Myun dan Ja Beon segera ke kamar Se Ryung mencari Yeo Ri. Dimana majikanmu? Yeo Ri berkata tidak tahu dan tidak mengaku telah mencuri dengar. Ia pergi mencari obat karena Yang Mulia tidak enak badan. Yeo Ri menunjuk obat sebagai bukti. Saat saya kembali, kamar ini sudah kosong.
Shin Myun kesal, aku tahu kau bohong. Tunggu sampai Putri tertangkap, belum terlambat untuk menghukummu saat itu. Shin Myun akan ikut Ja Beon menyisir hutan. Se Ryung sudah sampai ke hutan, ia berkuda sendiri tanpa tahu tujuan. Tiba-tiba dua prajurit pemberontak menghadangnya, siapa kau? Dari mana wanita ini? Kau dari mana? Se Ryung benar2 tidak kenal takut. Ia turun dari kuda dan langsung tanya, apa kalian pasukan pemberontak? Aku kesini untuk mengatakan sesuatu. Tolong, biarkan aku bertemu Kim Seung Yoo. Salah seorang prajurit ingat wajah Se Ryung, ia pernah melihatnya sebagai budak dalam rombongan komandan baru. Mereka mengira Se Ryung mata2 yang dikirim Shin Myun. Karena semua mata2 pria tewas, maka sekarang mereka mengirim mata2 wanita. Keduanya langsung mengikat Se Ryung.
Seung Yoo dan Lee Si Ae sedang diskusi apa yang harus mereka lakukan untuk menghadapi pasukan Han Myung Hoe. Sebelum lokasi persembunyian ini diketahui, kita harus melancarkan perlawanan untuk menghancurkan kaki dan tangan musuh. Lee Se Ae mengerti, mereka akan membahas detilnya besok.
Seung Yoo, Seok Ju dan No geol keluar. Mereka berpapasan dengan dua prajurit tadi. Dua orang itu lapor pada Lee Si Ae, kalau mereka sudah menangkap mata2 wanita yang menunggangi kuda di hutan. Lee Si Ae heran juga. Anak buahnya berkata kalau wanita itu adalah budak Komandan baru, tapi ia terus menanyakan Tuan Kim Seung Yoo. Bagaimana ini Tuan? Apa kami harus membunuhnya dan mengirim mayatnya kembali seperti sebelumnya? Lee Si Ae mengangguk, lakukan saja.
Park Heung Su masih di dalam, ia tampak terkejut saat mendengar tentang budak Komandan baru, tapi ia diam saja. Karena kalau benar wanita itu Se Ryung, Park sepertinya tidak masalah ia dibunuh. Karena dia putri Suyang. Seung Yoo dll masih berdiri di luar melihat langit. Dua tentara itu jalan pergi dan Lee Si Ae keluar, ia memuji cuaca malam yang cerah. Lee menyinggung tentang budak wanita yang ditangkap anak buahnya, ia adalah budak wanita dari komandan baru.
Seung Yoo: Budak wanita?
Lee: Kami kira dia adalah mata-mata, aku sudah minta mereka membunuhnya dan mengirim mayatnya kembali. Wanita biasa dengan keberanian luar biasa. Dia datang dengan kuda dan menyebut namamu. Dia bilang ada yang harus ia katakan padamu. Seung Yoo terkejut, budak wanita Shin Myun, datang dengan menunggang kuda? Lee membenarkan. Seung Yoo langsung lari secepat kilat. Lee Si Ae heran, kenapa dia? Seok Ju yang tahu kalau wanita itu kemungkinan besar Se Ryung, berkata bukan apa-apa, silahkan kembali ke dalam.
Se Ryung dibawa ke dekat sungai. Matanya ditutup kain. Se Ryung terus memohon, kumohon, dengarkan aku. Tolong ijinkan aku menemui Kim Seung Yoo. Berikan cincin ini, dia akan tahu siapa aku. Kau bisa menyampaikan saja pesanku padanya. Katakan padanya untuk tidak tertipu pesan yang dikirim oleh Komandan baru.
Prajurit mengiyakan. Dua prajurit yang tadi kembali dan menyuruh rekannya membunuh Se Ryung. Kau tidak akan menderita. Kami akan membuatmu mati dengan mudah. Prajurit itu mengayunkan pedang siap membunuh Se Ryung.
Tiba-tiba..trang! pedangnya ditangkis. Seung Yoo tiba tepat waktu. Prajurit itu heran, Tuan! kenapa anda kesini? Tapi Seung Yoo memberi kode agar mereka semua pergi. Seung Yoo berdiri dan menatap Se Ryung dengan bingung. Se Ryung masih ditutup matanya, apa aku boleh tahu siapa kau? Karena menyelamatkan nyawaku, aku sangat berterima kasih. Aku punya satu permintaan padamu. Tolong bawa aku pada Tuan Kim Seung Yoo. Aku harus mengatakan sesuatu padanya. Ini menyangkut hidup dan matinya. Tolong bantu aku. Seung Yoo berlutut dan mengulurkan tangan, menyentuh wajah Se Ryung. Se Ryung reflek berusaha menghindar, tapi seperti mengenali sentuhan Seung Yoo.
Se Ryung: Apa mungkin kau... Seung Yoo membuka tutup mata Se Ryung dan keduanya berpandangan dengan perasaan kacau.
Seung Yoo bergegas pergi ke tepi sungai dan mencegah mereka membunuh Se Ryung. Ia memberi isyarat para prajurit untuk pergi. Se Ryung mengucapkan terima kasih dan ingin diantar menemui Kim Seung Yoo. Seung Yoo membelai wajah Se Ryung lalu membuka tutup matanya. Se Ryung terkejut. Seung Yoo apalagi. Seung Yoo bingung bagaimana Se Ryung bisa pergi ke hutan ini. Itu tidak penting, kata Se Ryung. Petugas Shin ingin menggunakanku sebagai umpan untuk memancingmu keluar, Guru. Jangan tertipu oleh trik apapun yang mereka mainkan. Seung Yoo menahan tangis, Hanya untuk mengatakan ini padaku, kau pergi kesini? Se Ryung mengangguk.
Seung Yoo: Saat kau menghilang.. apa orang itu tahu?
Se Ryung: Aku benar2 minta maaf. Karena aku harus mengendarai kuda, aku dipergoki oleh anak buahnya. Seung Yoo mengerti dan mengajak Se Ryung pergi ke perkemahan dulu. Mereka harus mengatakan ini pada orang2 disana. Se Ryung mengerti dan mengikuti Seung Yoo.
Shin Myun marah2, ia memerintah untuk mengumpulkan pasukan dan masuk hutan Hoe Ryeong. Ja Beon tidak setuju, ini terlalu ceroboh. Masuk ke dalam markas musuh di tengah malam, terlalu berbahaya. Shin Myun tidak mau dengar, Apa kau tidak mau mematuhi perintahku? Ja Beon hanya bisa mengangguk, baiklah, saya lakukan.
Seung Yoo membawa Se Ryung menemui Seok Ju dll. Wajah para wanita Bing Ok Gwan tampak kesal, apa ini? So Aeng bahkan menyindir kalau Se Ryung tergila-gila karena pria.
Mu yeong: Kukira tidak, Putri benar2 pemberani. Cho Hi langsung meminta Mu yeon diam karena Lee Si Ae mendekati mereka. Lee Si Ae ke Seung yoo: Siapa wanita ini?
Seung Yoo: Wanita ini adalah istri saya. Lee tampak terkejut, benarkah? Jadi kau sudah menikah. Lee menyuruh Seung Yoo masuk ke dalam. Seung Yoo mengerti, ia minta Se Ryung menunggunya, ia harus menghadiri pertemuan. Seung Yoo minta Muyeong menjaga Se Ryung. Lee mendengar rencana Shin Myun yang ingin menggunakan Se Ryung sebagai umpan untuk menangkap mereka. Seung Yoo membenarkan dan berkata kalau pasukan Shin Myun akan masuk ke hutan ini.
Lee: Kita harus segera memberi peringatan pada pasukan di lokasi lain.
Seung Yoo: Terlalu beresiko untuk mengumpulkan pasukan di tengah malam. Ini hanya akan memberikan kesempatan musuh untuk menyerang kita. Lee heran, apa berarti kita harus bertempur dengan pasukan yang ada di perkemahan ini saja? Seung Yoo tersenyum. (Seung Yoo ini punya bakat seperti Kong Ming haha..)
Pasukan Lee bersiap untuk perang. Seung Yoo jalan mendekati Se Ryung dan mengucapkan selamat tinggal tanpa kata-kata. Se Ryung tersenyum sebagai dukungan untuk Seung Yoo. Seung Yoo dan pasukan pemanah mencari lokasi yang tepat untuk sembunyi.
Seung Yoo: Sebelum aku memberi perintah, jangan bergerak dulu. Mereka mengerti. Seok Ju dan No Geol duduk di depan api unggun menjaga kemah.
Pasukan Shin Myun berbaris mendekat. Ja Beon melihat perkemahan itu.
No Geol ingin buang air kecil. Seok Ju hanya menghela nafas. Lalu No geol melihat pasukan Shin Myun, ia teriak dan mengajak Seok Ju lari.
Shin Myun: Kecuali wanita, semua yang hidup.. bunuh mereka semua! Pasukan Shin Myun menyerbu markas pemberontak. Tapi mereka keluar lagi dengan bingung, Tuan ..tidak ada pasukan pemberontak disini. Ja Beon melihat api unggun dan sadar kalau itu semua jebakan. Tapi terlambat. Seung Yoo dengan cepat memberi perintah dan pasukan panah menembakkan ratusan anak panah ke arah pasukan Shin Myun.
Pertempuran dimulai. Seung Yoo dengan beringas membantai banyak orang, Shin Myun juga tapi tidak sebanyak Seung Yoo. Pasukan Shin Myun banyak berkurang. Ja Beon usul untuk mundur. Shin Myun tidak setuju.
Ja Beon: Jika seperti ini, seluruh pasukan akan dihancurkan. Akhirnya Shin Myun menurut, Mundur! Mereka berbaris pergi, tapi belum juga meninggalkan lokasi pertempuran, pasukan Park Heung Soo menyergap dari belakang. Shin Myun dan Ja Beon mati-matian menghadapi pasukan Park. Seung Yoo melihat posisi Shin Myun terbuka dan ia melemparkan pedang dari jarak jauh ke arah Shin Myun. Di detik yang menentukan, Ja Beon mengorbankan dirinya untuk melindungi Shin Myun. Pedang Seung Yoo mengenai Ja Beon.
Shin Myun syok: Ja Beon! Ja Beon dengan sisa tenaganya minta Shin Myun pergi. Tuan, cepat lari. Kita harus mundur sekarang. Lalu ia menghembuskan nafas terakhirnya. Shin Myun sedih sekali, Ja Beon! Ia menangisi kepergian anak buah dan teman yang paling setia.
Seung Yoo dan pasukannya kembali ke markas. Se Ryung menunggu dengan gelisah dan Seung Yoo hanya tersenyum tipis saat bertemu Se Ryung, lalu harus menghadiri pertemuan. Lee Si Ae merasa lokasi ini tidak aman lagi dan pasukan Shin Myun pasti akan kembali lagi dalam skala yang lebih besar. Ia ingin memindahkan markas. Seung Yoo tidak setuju, pertempuran besar seperti ini memang tidak akan bisa dihindari dan itu pasti terjadi di Hamgil-do.
Cho Hi dll termasuk Se Ryung merawat para prajurit yang terluka. Seung Yoo mengamati Se Ryung tanpa bicara, sampai Se Ryung sadar dan melihat Seung Yoo. Se Ryung melihat tangan Seung Yoo berdarah, apa kau terluka? Seung Yoo baru sadar kalau ternyata ia juga terluka. Se Ryung merawat luka Seung Yoo dalam kamar.
Seung Yoo: Apa kau tinggal di rumah Shin Myun selama ini?
Se Ryung: Dia tidak berani melakukan apapun padaku.
Seung Yoo tampak merasa bersalah, aku tidak tahu kalau kau akan tinggal disana.
Se Ryung: Berpikir kalau satu hari kau akan datang menjemputku, ini bukan hal yang berat untuk ditahan. Se Ryung mengamati wajah Seung Yoo yang terkena darah orang lain. Seung Yoo menyadarinya dan tanya apa Se Ryung tidak suka bau darah di tubuhnya. Se Ryung menggeleng, ia berdiri dan menarik Seung Yoo ke pelukannya.
Seung Yoo: Setelah setiap pertempuran, saat aku kembali dengan tubuh penuh darah segar, aku sendiri.. apa aku manusia.. atau monster.. aku bahkan tidak terlalu yakin.
Se Ryung: Bagiku, kau hanya orang yang sangat kurindukan. Seung Yoo berdiri dan membelai wajah Se Ryung, ia keluar dan berkata akan tidur di tenda. Seung Yoo minta Se Ryung istirahat di dalam. Setelah Seung Yoo keluar, Se Ryung menekan dadanya lagi, ia merasa tidak enak.
Shin Myun menguburkan Ja Beon di suatu tempat di hutan itu. Ia berdiri dengan pandangan kosong. Prajurit mulai menaburkan tanah dan Shin Myun menghentikan mereka. Shin Myun tampak terpukul, ia bicara pada mayat
Ja Beon: Aku bahkan belum mengatakan terima kasih sepatah katapun. Kau selalu mendukung cara berpikirku yang bodoh. Melindungi aku yang tidak berguna ini. Benar-benar.. terima kasih. Shin Myun menangis dan memberi hormat pada Ja beon lalu memerintah pasukan menguburkan pria itu. (Bye Ja Beon... yang selalu bisa muncul dimanapun dan kapanpun, ahli pedang dan prajurit yang hebat.)
Suyang resah karena tidak menerima kabar juga dari Shin Myun. Seharusnya saat ini, dia bisa menangkap Kim Seung Yoo atau membunuhnya, dia seharusnya sudah menyelesaikannya. Suyang merasa Shin Myun masih menganggap Kim Seung Yoo sebagai temannya. Shin Suk Joo langsung membantah, itu tidak mungkin. Suyang mendengus, sebagai ayahnya tentu saja kau akan mengatakan itu. Jika Petugas Shin memutuskan bergabung bersama Kim Seung Yoo, apa yang harus kulakukan?
Kwon Ram terkejut, Yang Mulia! Suyang ketawa, aku cuma bercanda. Petugas Shin tidak akan meninggalkan kau disini, di dekatku, dan menghianatiku. Shin Suk Joo diam saja.
Seung Yoo mengecek para penjaga dan melihat Se Ryung, keduanya saling melempar senyum dan pergi bersama. Seung Yoo mengajak Se Ryung duduk di dekat mata air. Duduk disini rasanya sungguh damai. Aku kadang2 datang kesini.
Se ryung: Apa kau kesini kalau merasa lelah?
Seung Yoo: Kalau aku merasa lelah, atau saat aku sangat merindukan seseorang, maka aku akan datang kesini. Akan ada pertempuran besar hari ini. Seluruh Hamgil-do akan menjadi medan pertempuran. Tolong kembalilah ke kota dan tunggu aku di kuil Seung Bup Sa. Se Ryung menolak. Tapi Seung Yoo membujuknya, membiarkan kau pergi lebih sulit daripada mati, tapi membiarkanmu tetap di tempat berbahaya ini, aku tidak akan bisa pergi bertempur sama sekali. Se Ryung akhirnya mengerti, kumohon kembalilah hidup-hidup. Kembalilah kesisiku hidup-hidup. Seung Yoo mengangguk dan tersenyum.
Han Myung Hoe memanggil Shin Myun dan menunjukkan surat rahasia Raja. Han berkata kalau Raja sangat marah karena Shin Myun tidak juga berhasil menangkap Kim Seung Yoo. Pada pertempuran kali ini, Han ingin Shin Myun membunuh Seung Yoo. Han: Hanya dengan cara ini, kau bisa mendapatkan kembali kepercayaan Yang Mulia. Shin Myun mengiyakan. Han berkata akan berjaga di belakang pasukan Shin Myun. Han meletakkan tangannya di atas patung anjing dari kayu. Sepertinya ukiran anjing pemburu. Shin Myun dan Han Myung Hoe adalah anjing pemburu untuk Suyang.
Seung Yoo dan Se Ryung jalan sambil bergandengan tangan. Cho Hi dll juga siap berangkat meskipun berat hati. Seok Ju minta Cho Hi tidak pergi ke Bing Ok Gwan dan mencari tempat sembunyi lain. Cho Hi mengancam Seok Ju, kalau kau berani mati, aku tidak akan memaafkanmu. Seok Ju menggenggam tangan Cho Hi dan kali ini Cho Hi membalasnya.
Seung Yoo janji jika mereka bertemu lagi, mereka tidak akan berpisah lagi. Keduanya berpelukan. Seung Yoo minta Se Ryung cepat pergi. Seung Yoo dll menyusun strategi, dimana lokasi penyergapan, lokasi penyerangan. Seorang prajurit lari masuk dan lapor kalau pasukan militer telah berangkat dari Hamheung.
Seung Yoo: Berapa besar pasukannya? Prajurit itu berkata sepertinya untuk penyerangan penuh.
Shin Myun berbaris bersama pasukannya. Pasukan Han Myung Hoe ada di belakang mereka dan bersembunyi di balik pepohonan. Seung yoo juga sudah menunggu bersama pasukan pemberontak.
Shin Myun berdiri beberapa meter di depan markas Seung yoo, ia teriak, mereka pemberontak. Jangan biarkan satupun dari mereka hidup!
Seung Yoo tidak mau kalah, ia balas teriak: Mereka itu adalah anjing Suyang. Kita akan membunuh mereka semua dan menuju ibukota! Semua teriak dan perangpun pecah! Dua pemimpin dengan brutal menghabisi prajurit lawan. Sampai akhirnya Seung Yoo dan Shin Myun berhadapan lagi.
Shin Myun memaki Seung Yoo: Kau... brengsek, hari ini kau ditakdirkan mati di tanganku.
Seung Yoo marah: Apa kau tidak merasa malu pada Jong?
Keduanya bertempur dengan sengit dan Shin Myun hampir berhasil menjatuhkan Seung Yoo. Seung Yoo memeluk pinggang Shin Myun. Tapi Shin Myun berhasil membebaskan diri dan beradu kekuatan pedang dengan Seung Yoo.
Han Myung Hoe: Kita tidak bisa melepaskan kesempatan ini, tembakkan panah ke arah Kim Seung Yoo! Kapten bingung, ia protes karena Shin Myun juga ada disana. Han Myung Hoe tidak peduli, ia teriak, cepat tembak!! Akhirnya Kapten memberi perintah pasukannya untuk menembakkan panah. Shin Myun yang masih bertarung dengan Seung Yoo tertembak punggungnya! Dua anak panah sekaligus. Shin Myun kaget dan menoleh ke belakang. Seung Yoo juga kaget.
No Geol dan Seok Ju mencari tempat sembunyi karena melihat hujan anak panah, mereka heran bukannya mereka juga pasukan Suyang? Seung Yoo segera menarik Shin Myun ke balik barikade, kenapa mereka menembakkan panah ke arahmu?
Shin Myun: Kau, dasar brengsek.. kenapa kau menyelamatkanku? Seung Yoo juga terkena panah di lengannya. Seung Yoo ingin membawa Shin Myun ke tempat aman dulu, tapi Shin Myun justru menolaknya.
Shin Myun ingat saat-saat bahagia mereka bertiga. Seung yoo yang datang pagi2 ke markas dan mengajaknya bertarung. Mabuk bersama Jong dan Seung Yoo, mengantar Jong ke pernikahan-nya..
Shin Myun: Kalian selalu.. membuatku seperti bahan tertawaan. Aku akan pergi menemui Jong dulu, pergilah! Shin Myun mendorong Seung Yoo dan berdiri, ia menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk Seung yoo. Punggung Shin Myun dihujani anak panah, lalu ia jatuh terduduk dalam kondisi tidak bernyawa. Seung Yoo menahan tangis dan menutup mata Shin Myun. Lupakan semuanya dan pergilah. Shin Myun! (Bye Myun..kasihan juga)
Seung Yoo berdiri dengan murka, ia teriak Serang!! Peperangan selesai dan pihak Seung Yoo menang. (Han Myung Hoe sepertinya berhasil kabur, karena dalam sejarah ia masih akan diangkat jadi perdana menteri untuk Raja berikutnya)
Lee Si Ae senang sekali dan ingin Seung Yoo mengambil alih pimpinan. Seung Yoo menolak, ada yang harus ia lakukan. Seung Yoo akan menyerang Suyang di ibukota, yang kemungkinan besar kendor penjagaan-nya karena semua pasukan terpusat disini. Lee Si Ae setuju dan minta Seung Yoo berangkat dulu untuk memeriksa ibukota. Setelah menerima pesan Seung Yoo, Lee akan mengirim pasukannya diam2. Seung Yoo mengerti.
Di Ibukota, Suyang tetap marah karena tidak juga berhasil menekan kekuatan pemberontak. Apa aku harus melihat Lee Si Ae dan Kim Seung Yoo lari kesini? Suyang bahkan tidak menunjukkan rasa sedih atau empati atas kematian Shin Myun. Suyang ngomel, sampai kematiannya, Petugas Shin tidak berhasil menyelesaikan misinya.
Kwon Ram terkejut dan mencoba memberikan alasan kalau Petugas Shin sebagai anggota militer telah melakukan yang terbaik.
Suyang: Itu suatu kehormatan baginya untuk mati di medan perang.
Shin Suk Joo selama ini hanya diam saja, menahan perasaan. Suyang meminta Shin Suk Joo pergi, kau pasti bersedih, pergilah. Shin Suk Joo keluar dan baru saat di luar ruangan Raja, ia menangis sedih karena kehilangan putra kesayangan-nya.
Se Ryung, Cho Hi dan dua gadis lain tiba di ibukota. Mereka berpisah, Cho Hi janji jika tidak bisa menemukan tempat tinggal akan mencari Se Ryung di kuil. Se Ryung tiba di kuil. Ia memberi hormat ke arah altar. Lalu jalan ke dalam. Se Ryung melihat P. Kyung Hye khusuk berdoa. P. Kyung Hye menyadari ada orang dan terkejut saat melihat Se Ryung.
Eun Geum membawa Mi Soo ke halaman kuil. Se Ryung dan P. Kyung Hye tersenyum melihat Mi Soo.
P. Kyung Hye: Jadi kau akan bertemu Kim Seung Yoo disini? Se Ryung membenarkan. P. Kyung Hye mengangguk, kau bisa tinggal disini bersamaku. P. Kyung Hye diam sebentar lalu berkata kalau Shin Myun meninggal. Se Ryung terkejut, ia belum tahu kabar ini.
P. Kyung Hye: Meskipun ia orang yang pantas dibenci, aku merasa kasihan padanya.
Se Ryung: Dia... karena aku, telah banyak terluka. (Shin Myun, dianggap penghianat oleh teman2nya, ditolak dan dibenci wanita yang dicintainya, dan mati karena dikhianati pihaknya sendiri. Kasihan memang.)
P. Kyung Hye: Hal itu bukan sesuatu yang bisa kau kendalikan, jangan terlalu memikirkannya.
Se Ryung tiba-tiba merasa tidak enak lagi, P. Kyung Hye heran, ada apa? Se Ryung merasa terganggu dengan harum dupa di kuil. P. Kyung Hye sadar, apa kau...?
Se Ryung duduk sendiri di kamar, ia membelai perutnya, senang dengan kenyataan kalau ia mengandung anak Kim Seung Yoo. Seung Yoo, bersama Seok Ju dan No Geol mengamati kondisi istana Gyeongbuk. Ini mungkin yang membuat Suyang mimpi buruk haha.. Suyang mimpi, melihat Danjong dengan baju putih berdiri di depannya. Danjong menangis sedih dan air matanya menetes ke punggung tangan Suyang. Suyang terbangun dengan perasaan kacau. Ratu bangun juga, apa anda mendapat mimpi buruk? Ratu mencemaskan kesehatan Suyang dan mengajak suaminya ikut ke kuil dengannya untuk berdoa.
Paginya, Seung Yoo mendapat laporan dari anak buah Lee kalau Lee Si Ae tertangkap. Seok Ju bingung, apa yang terjadi? Pria itu berkata ada penghianat dalam kelompok mereka dan gunung tempat mereka sembunyi diserbu. Lee Si Ae menyuruh anak buahnya segera pergi untuk mengatakan ini pada Seung Yoo. Lee tidak bisa menyelesaikan bagiannya. Dia berharap anda berhasil.
No Geol mendengar keramaian diluar, ternyata rombongan Suyang akan pergi ke Seung Bup Sa untuk berdoa. No Geol segera lari ke dalam, kakak! Raja meninggalkan istana. Kudengar ia akan ke Seung Bup Sa untuk berdoa.
Seok Ju: Suyang meninggalkan istana. Ini kesempatan kita. Seung Yoo mengerti dan minta Seok Ju mengajak No Geol sembunyi. Seok Ju dan No Geol tidak mengerti, kita harus pergi bersama.
Seung Yoo: Daripada mati bersamaku, aku punya permintaan penting lain. Istriku juga ada di Seung Bup Sa.
Seok Ju kaget, apa? Seung Yoo menghela nafas, kalau aku pergi ke Seung Bup Sa, aku atau Suyang pasti mati... takdir wanita itu benar2 tidak beruntung. Aku percayakan istriku padamu. Jangan biarkan ia sendirian. Tolong jaga dia.
No Geol: Hyungnim.. apa kau benar2 ingin pergi sendiri?
Seung Yoo: Aku... selalu merasa benar2 lelah. Roh mereka yang penasaran adalah beban di pundakku. Sampai di titik dimana aku tidak bisa bernafas. Dan sekarang.. aku ingin meletakkan beban itu. Tidak ada yang bisa menggantikan tempatku. Pertempuran ini hanya milikku. Seok Ju mengalah, baiklah. Pergi dan lakukan keinginanmu. Kita harus bertemu lagi. Seung Yoo tersenyum, mengangguk.
P. Kyung Hye menggendong Mi Soo dengan riang, cuaca hari ini... sehangat senyuman ayahmu. Eun Geum berlari mendatangi, Yang Mulia! Raja dan Ratu telah tiba. P. Kyung Hye terkejut, ia menyerahkan Mi Soo pada Eun Geum dan lari mencari Se Ryung.
Rombongan Suyang masuk ke halaman kuil. Eun Geum berdiri menghormat sambil menggendong Mi Soo. Suyang melihat Mi Soo dan wajahnya tampak tidak senang (karena mendiang kakaknya punya keturunan dan dia kehilangan anak. Tapi sebenarnya, Suyang sempat punya cucu dari PM Sung.), anak ini... apa anak Kyung Hye? Eun Geum mengiyakan. Suyang hanya diam saja dan jalan masuk.
P. Kyung Hye menemui Se Ryung dan memintanya sembunyi dulu. Jadi, tinggal disini dan jangan keluar. Para ibu akan tahu kalau kau hamil hanya dengan mendengar cara bernafasmu. Jika ia (Ratu) melihatmu, maka akan timbul masalah besar. Terlambat, Suyang dan rombongan sudah tiba dan mendengar pembicaraan mereka.
Suyang kaget melihat Se Ryung, bagaimana kau.. lalu, orang yang hamil itu.. Ratu syok. Suyang marah, anak itu.. anak siapa itu? Jangan bilang kalau itu.. anak Kim Seung Yoo? Se Ryung menjawab dengan dingin, orang itu sudah jadi suami saya.
Suyang bludreg lagi, Suami? Ia teriak dan memerintah Se Ryung dikurung agar tidak keluyuran. Suyang jalan pergi. Suyang duduk di depan patung Budha, bukannya introspeksi ia justru menyalahkan langit. Apa kau masih tidak puas setelah mengambil Putra Mahkota? Bagaimana kau bisa membiarkan putriku mengandung anak dari putra Kim Jong Seo? Suyang teriak memanggil Im Woon, ia ingin minum arak.
Se Ryung disidang oleh Ratu, apa Kim Seung Yoo tahu masalah ini?
Se Ryung: Dia masih belum tahu. Ratu putus asa, jatuh cinta dengan anggota keluarga musuh itu sudah salah. Tapi sekarang, bahkan ada anak..
Se Ryung: Anak ini tidak ada hubungannya dengan dendam masa lalu.
Ratu: Apa kau pikir kalau kau dan Kim Seung Yoo akan punya masa depan? Kau jelas tahu kalau ini akan jadi tragedi. Tapi kau berkeras melanjutkannya.
Se Ryung: Takdir anak ini, tidak seorangpun berhak menentukannya. Hak untuk memilih ada di tangan anak ini. Ratu hanya menghela nafas.
Malam semakin larut dan Seung Yoo menyelinap ke kuil. Ia membunuh seorang penjaga dan menyamar jadi pengawal istana. Seung Yoo melumpuhkan penjaga satu per satu, sampai ke ruang doa utama. Ia menyelinap masuk ke dalam. Seung Yoo melihat punggung Suyang. Semua orang yang sudah terbunuh karena Suyang, Jong, gurunya, ayahnya terbayang di ingatan Seung Yoo. Suyang mendengar suara, apa itu Woon? Bukan Im Woon, tapi Seung Yoo! Mengarahkan pedang langsung ke leher Suyang.
Seung Yoo: Suyang... aku kesini untuk mengambil kepalamu. Suyang terkejut melihat Seung Yoo, tapi tidak terlalu ketakutan.
Se Ryung tidur di samping Mi Soo. Tiba-tiba ia terbangun dan merasa resah.
Suyang: Apa kau benar2 tidak peduli? Jika kau membunuhku, Se Ryung akan sangat menderita. Apa bedanya kau dan aku? Aku sudah menodai tanganku dengan darah dari banyak orang demi duduk di takhta. Kau juga membunuh banyak orang untuk alasan balas dendam. Seung Yoo teriak, tutup mulut! Untuk memenuhi tanggung jawab, aku sudah sampai sejauh ini.
Suyang: Jadi kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan alasan ini?
Seung Yoo: Tidak masalah kalau aku kalah, atau gagal, menganggap kegagalanku sebagai pelajaran, orang lain akan menentangmu lagi. Jika orang itu mati, orang lain pasti akan muncul.
Suyang: Apa? Seung Yoo masih belum puas: Sepanjang hidupmu... ditakdirkan penuh dengan kelelahan dan kesakitan. Kau tidak akan pernah berhenti menyesali hari saat kau duduk di takhta bernoda darah itu. Kau akan ingin merobek jantungmu sendiri. Matamu akan mengeluarkan air mata darah. Mengapa? Apa kau kira darahmu akan berbeda?
Suyang teriak: Kau brengsek... benar-benar..
Seung Yoo: Setelah kau mati.. berlututlah di depan mereka yang sudah keu bunuh dengan kejam dan mohon ampun.
Seung Yoo mengayunkan pedang dan siap menebas leher Suyang. Suyang teriak, Se Ryung mengandung. Ini membuat Seung Yoo terhenti. Suyang melanjutkan, Kim Seung Yoo, itu anakmu. Seung Yoo tampak bimbang sesaat, lalu teriak, jangan bicara ngawur! Kesempatan ini diambil Im Woon yang segera melemparkan pedang melukai Seung Yoo. Seung Yoo berhasil dilumpuhkan dan diseret keluar. Seung Yoo diikat dan dibawa ke depan Suyang. Im Woon mengayunkan pedang dan melukai kepala Seung Yoo. Seung Yoo sudah disiksa habis-habisan.
Suyang: Aku tanya, apa kau bersedia memohon padaku untuk mengampunimu? Sebagai putra Kim Jong Seo, selama kau meminta ampun padaku, dan mengakuiku sebagai Raja, Aku akan mengijinkanmu pergi jauh bersama Se Ryung. Seung Yoo melihat ke arah Suyang, pandangannya mulai kabur. Tapi ia tidak mau menyerah. Seung Yoo meludahi Suyang. Suyang tidak percaya, kau... kau. Bunuh ia segera!! Im Woon siap mengayunkan pedang untuk menghabisi Seung Yoo. Se Ryung lari dan teriak, tidak! Im Woon langsung berhenti. (Im Woon ini lumayan patuh dengan Se Ryung) Se Ryung langsung memeluk Seung Yoo dan mendelik marah ke ayahnya, bunuh aku dulu. Ratu dan P. Kyung Hye juga keluar. Ratu teriak, bagaimana... bagaimana anda bisa mengambil nyawa orang di kuil Budha? Apa anda tidak tahu kondisi tubuh Se Ryung? Suyang mengancam, saat fajar aku akan membunuhmu. Kurung orang ini di Naegeumbu! Im Woon menarik Se Ryung dan dua pengawal menyeret tubuh Seung Yoo. Mereka dipisahkan lagi. Seung Yoo dilempar ke penjara dalam kondisi babak belur dan setengah sadar. Seung Yoo justru mengingat kata2 Suyang, Se Ryung hamil. Kim Seung Yoo, itu anakmu. Seung Yoo tersenyum lalu membayangkan kehidupan sederhana dan bahagia bersama Se Ryung dan putri mereka. Seung Yoo sepertinya yakin kalau anaknya perempuan.
Ratu membujuk Se Ryung agar memikirkan cara menyelamatkan Seung Yoo. Ayahmu terlalu marah, jika terus seperti ini, sesuatu bisa terjadi padamu juga. Pergi dan mintalah ampun padanya. Yang Mulia adalah penguasa Joseon. Pergi dan bujuk Kim Seung Yoo untuk menggigit bibirnya sekali ini saja. Dengan begitu.. kalian bertiga bisa bertahan hidup. Se Ryung menangis, ia tidak bisa melakukannya. Ratu putus asa, Se Ryung! P. Kyung Hye ikut membujuk, kau harus memikirkan anak di rahim-mu. Sekarang, hidupmu bukan milikmu sendiri.
Ratu: Lupakan semua hal seperti keadilan atau tanggung jawab. Pergi dan bujuk dia untuk tetap disisimu.
P. Kyung Hye menangis, paling tidak biarkan anak ini melihat ayahnya. Ia ingat Mi Soo yang tidak sempat melihat ayahnya. Se Ryung bingung antara harga diri dan kesempatan hidup untuk Seung Yoo. Ia menangis sedih. Ratu masuk ke penjara Naegeumbu bersama Se Ryung. Se Ryung terpukul melihat kondisi Seung Yoo. Se Ryung masuk ke dalam sel dan perlahan mengangkat kepala Seung Yoo ke pangkuannya. Seung Yoo sadar, ia tersenyum melihat Se Ryung. Jangan menangis. Se Ryung menggeleng, aku tidak akan menangis. Lupakan semuanya dan pergi jauh, jauh sekali. Aku tidak akan memimpikan hal yang berlebihan. Kau ada diantara ayahku dan aku. Aku sudah membuatmu banyak menderita. Jalan yang terakhir ini... aku akan melakukan sesuai keinginanmu. Seung Yoo: Setelah aku mati, dan menemui Ayahku dan Jong, "Ada seorang wanita yang mencintaiku lebih dari aku mencintai diriku sendiri." Aku akan mengatakan ini pada mereka. Seung Yoo mengulurkan tangan menyentuh perut Se Ryung. Seung Yoo (dalam hati): Kenapa... kau tidak mengatakannya padaku?
Se Ryung (dalam hati): Apa kau sudah tahu?
Seung Yoo: Dalam kehidupan mendatang, apapun yang terjadi, pastikan kau mengenaliku. Setelah berkata itu, tangan Seung yoo terjatuh. Seperti meninggal. Se Ryung menangis dan menelungkupkan diri di dada Seung Yoo. guru! Guru! kita pergi bersama. Beberapa waktu kemudian.... Seok Ju, No Geol, Cho Hi, Mu Yeong dan So Aeng ada di depan sebuah kuburan besar. No Geol menuang arak ke cawan yang dipegang Seok Ju. Seok Ju berdiri dan menuang arak ke atas makam. Orang kejam. Kalian berdua terbaring bersama disini seperti ini, apa kau senang?
Cho Hi: Karena mereka pergi bersama-sama, di hari dan waktu yang sama, mereka pasti bahagia bersama.
No Geol berkata karena Seung Yoo, ia menikah dengan So aeng. So Aeng juga mengucapkan terima kasih dan semoga Seung Yoo bahagia bersama Se Ryung disana. Muyeong merasa tidak percaya kalau mereka sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Raja Sejo sudah tua, dan masih mengalami kesulitan tidur. Ratu masuk dan tanya apa Raja mau ke mata air panas. Raja tidak sanggup pergi, seluruh tubuhnya sakit. Ratu membujuk untuk pergi secara diam-diam. Ia akan menemani Raja. Raja setuju. Rombongan Raja melewati satu desa. Para penduduk tidak mengenalinya, hanya tahu kalau mereka pasti bangsawan. Dari arah berlawanan ada seorang pria keren jalan bersama anak perempuan. Anak perempuan itu berwajah manis, kelihatan pintar dan cerdas. Juga tampak riang dan bahagia. Raja menghentikan rombongannya. Pria itu, Kim Seung Yoo jalan melewati Raja tanpa berhenti. Raja mengenalinya dan tampak heran. Seung Yoo tidak melihat rombongan Raja. Ratu juga melihat Seung Yoo. Setelah melewati tandu Ratu, kita baru melihat kalau Seung Yoo jalan dengan bantuan tongkat. Kim Seung Yoo buta. Mungkin karena tebasan pedang Im Woon saat di kuil.
Flashback, Ratu ingat, saat Seung Yoo kehilangan kesadaran. Im Woon masuk dan mengecek nafas Seung Yoo. Im Woon memberi isyarat pada Ratu kalau Seung Yoo masih hidup.
Ratu: Kalian berdua.. mulai sekarang kalian adalah orang yang sudah mati. Pergilah jauh-jauh. Dan juga... jangan pernah muncul lagi di depan ayahmu. Ratu memerintah Im Woon membawa keluar keduanya dengan berpura-pura menjadi mayat. Seung Yoo pingsan, sementara Se Ryung berbaring memeluk Seung Yoo. Ratu menemui Raja: Apa anda puas sekarang? Se Ryung juga bunuh diri. Saya mengubur mereka dengan tangan sendiri jadi... saya mohon jangan lakukan apapun pada makam mereka. Raja diam saja, tapi ia juga tampak terpukul.
Seung Yoo dan putrinya pulang. Yeo Ri menunggu mereka dan segera membantu Seung Yoo duduk. Nona kecil itu masuk ke dalam. Se Ryung jalan keluar dan segera duduk sambil memijat lengan Seung yoo. Putri mereka protes, mulai lagi. Ibu dan Ayah mengabaikanku lagi. Seung Yoo dan Se Ryung ketawa geli. Yeo Ri membujuk Nona kecilnya, Agassi, bukankah anda masih memiliki saya? Yeo Ri mengajak Nona Kim masuk ke dalam.
Raja mengintip mereka dan melihat wajah Se Ryung yang tampak bahagia bersama keluarganya. Raja jalan pergi dan Ratu membantunya. Apa ini perbuatan Ratuku? Ratu mengangguk dan Raja tampak lega. Ia senang dengan keputusan istrinya. Keduanya jalan pergi. (Ratu Jeonghui memang lumayan kuat. Setelah Sejo meninggal, Jeonghui-lah yang memerintah dibalik tirai.) Seung Yoo dan Se Ryung jalan-jalan ke padang. Se Ryung tanya apa Seung Yoo menyesal telah melepas banyak hal karena dirinya. Seung Yoo: Meskipun aku kehilangan penglihatanku, aku mendapatkan hatiku. Meskipun aku tidak bisa balas dendam, aku justru mendapatkan dirimu. Se Ryung tersenyum. Kita sudah sampai. Kuda Seung Yoo sudah menunggu.
Se Ryung: Apa kau tidak takut?
Seung Yoo tersenyum: Ada kau disisiku. Aku tidak takut.
Yeo Ri dan Kim-agassi membaca puisi di kipas Seung Yoo. Itu adalah puisi yang ditulis orang tuanya saat di tepi air terjun. Suara Nona kecil itu bergantian dan bersamaan dengan suara orang tuanya. Seung Yoo dan Se Ryung tampak berkuda dengan bebas di padang rumput.
Suara Kim-agassi: "Apa sebenarnya cinta itu, aku tanya pada dunia." Suara Seung Yoo+Se Ryung : "Aku akan menjawabnya seperti ini. Jika tanpa ragu, kita bisa berjanji untuk bersama sampai maut memisahkan kita, itu cinta." T A M A T