ISLAM DAN LINGKUNGAN
(Shukur Dan Kelestarian Alam)
Oleh: Apipudin
10.2.00.1.05.08.0061
Dosen
Hadi S. Alikodra
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
2
KATA PENGANTAR
\
Al-hamdulillah, makalah ini dapat diselesaikan dengan relatif singkat. Karya
ini sangat menyenangkan penulis, karena merupakan demostrasi pemahaman shukur,
yang selama ini shukur salah kaprah. Banyak orang mengartikan shukur hanya batas
ritual saja, sepi dari alam realita. Sehingga shukur yang dilakukan tidak membawa
dampak positif terhadap lingkungan.
Pada karaya ini, penulis mengajak pembaca untuk memahami shukur,
sehingga dengan pemahaman itu terciptalah lingkungan yang ideal. Karena itu
sebaiknya tulisan ini dapat dibaca oleh setiap orang, baik masyarkat akademik
mapun umum.
Dalam penyajian, penulis mengunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
setiap orang. Ini salah satu usaha penulis agar karya ini dapat dipahami, selebihnya
dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Tercipta lingkungan yang baik,
bersih, dan terhindar dari berbagai polusi. masharakat pada umumnya sangat
mengharapkan lingkungan yang bersih. Namun banyak tidak tahu harus memulai
dari mana. Ada perasaan tidak berguna berbuat baik untuk alam sendirian. Krisis
semacam ini dapat diatasi dengan karya tulis ini.
Ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas
kepada penulis, dalam menulis islam dan lingkungan. Dengan tulisan ini penulis
merasa puas, karen dapat ikut serta memberikan kontribusi dalam pelestarian alam,
sekalipun hanya lewat sebuah tulisa. Namun diharapakan tulisan ini dapat
mengantarkan pembaca pada pemahaman peduli lingkungan.
Penulis
3
ISLAM DAN LINGKUNGAN
1. Pendahuluan
Islam bukan perusak lingkungan, justru pembawa rahmat bagi alam semesta.
Berbagai aturan telah Allah tetapkan lewat firmannya yang tertuang dalam kitan
suci al-Qur’a^n , yang disampaikan oleh Rasul berupa hadits, dan yang disampai
ulama adalah ftwa. Semua itu mengajak manusia terutama umat islam untuk
menjaga dan memelihara lingkungan.
Sejak islam datang sejak itulah umatnya diperintahkan memelihara
lingkungan. Kitab-kitab fikih, seperti fath al-Qarib, fath al-Mu’in, dan kitab-kitab
fikih yang lain yang membahas bab istinja, di dalmnya membahas tentang
pemeliharaan lingkungan dengan cara dirangan membuang kotoran sembarangan.
Kitab-kitab tersebut terbit dizaman abasiah bahkan sebelumna, padahal waktu itu
pencemaran lingkungan belum namapak. Isi satu bukti bahwa islam sangat perduli
dengan lingkungan.
Pembahsan agama dalam memelihara lingkungan tentunnya dengan khas
keagamisannya. Yaitu jika melarang selalu dikaitkan dengan dosa atau makru. Jika
memerintah tentun selalu dikaitan dengan pahala. Lain hanya ilmu sosial dalam
pendekatannya selalu berorientasikan sosial.
Baik agama atau disiplin ilmu yang lain punya peran yang sama menciptakan
lingkungan yang kondusip untuk kemaslahatan manusia, hanya istilah dan orientasi
yang berbeda. Orang yang agamis akan lebih berhasil diajak memelihara lingkungan
dengan cara pendekatan agama. Lain halnya orang rasionalis akan mudah diajak
menurus alam jika ajakannya masuk akal.
4
Jslam termasuk paling depan mengajak manusia memelihara lingkingan,
seharusnya manusia sadar. Namun dalam kenyataanya masih banyak kerusakan
lingkungan disana sini. Sebetulnya siapa yang salah? Konsep agamakah? Atau orang
islammnya yang tidak memahami konsep. Di sini kiranya mesti kita analisa lebih
jauh, dengan harapan mendapat jawaban yang bermanfaat bagi pembaca, umumnya
semua umat manusia terutama orang islam.
Dalam menari jawaban pada masalah yang sedang berlangsung, alangkah
lebih baiknya kita memualai dari pembahsan islam. Karena islam kunci utama dalam
karya ini. Dengan memulai pembahsan islam, dari mulai definisi, sampai inplementai
diharapkan selain memahami batasan islam, definisi secara harfiah lebih penting dari
itu, yaitu realisasi dari islam.
2. Islam
Islam berasala dari bahasa arab, dari akar kata, ملسا املاسا ملسي (aslam yuslimu
islaman) yang artinya tunduk dan patuh, dan muslim adalah orang yang tunduk dan patuh kepada pada aturan yang telah ditentukan1. Secara etimologi kata islam
maknanya luas. Setiap yang tunduk dan patuh adalah islam. Mata hari terbit dari
sebelah timur dan terbenam pada sore hari di sebelah barat pada setiap harinya
adalah islam. Air mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah, benda jatuh dari atas ke bawah, angin menghembus meniup alam adalah islam2.
Adapun islam secara terminologi maknanya tunduk dan patuh pada aturan
yang telah Allah swt tentukan. Aturan-aturan Allah swt tertuang di dalam al-Qur’a^n ,
yang maksudnya dapat ditangkap atas bantuan hadits, qiyas, ijma ulama. Lahirnya
1
Lihat Mahmud Yunusn kamus Arab Indonesi, (Jakarta: PT Hikarya Agung). lihat tafsir fath al-Qadir, Dar al-Fikr surat al-Baqarah,233, surat an-Nisa ayat 64, al-Ahzab ayat 56, al-Anam ayat14, surat jin ayat14. Bandingkan dengan dengan Shaik Nawawi dalam Tafsir Marah Labid, tafsir Qurthubi, tafsir fath al-Qadir pada ayat yang sama. 2 Lihat lihat Qurais Shihab dalam Tafsir al-Mishbah, volume satu, pada al-Baqarah ayat yang tersbut pada footnote di atas.
5
berbagai tafsir, dari mulai pendekatan ra’yu (logika) sampai riwayat (hadits) dalam
rangka menangkap maksud firman Allah swt yang tertuang di dalam al-Qur’a^n
3
.
Yang tujuannya untuk direalisasikan dalam kehidupan. Aturan Allah swt yang ada di dalam al-Qur’a^n semuanya berorientasikan melestarikan alam4. Jika manusia dapat
melaksanakannya (muslim) tentu kelestarian alam dapat tergaja.
Antonim dari islam adalah kafir, yang akar katanya ارفك رفكي رفك yang artinya
tertutup. Jaji kafir adalah yang tertutup, dalam bahasa arab tutup gelas, tutup kamar (pintua) adalah kafir5. Dalam konteks terminologi kafir adalah orang yang tertutup
hatinya
6
, enggan menerima kebenaran yang tertuang di dalam al-Qur’a^n . orang kafir
adalah orang yang tidak mau melaksankan perintah Allah swt. Sudah dapat
dipastikan manusia seperti ini tidak akan ikut serta melestarikan lingkungan. Aturan
islam yang sudah jelas diabaikan begitu saja, maka jangan banyak berharap jika
bumi diisi oleh orang-orang seperti ini akan segera hancur. Eksploitasi alam
bermunculan di mana-aman tampa memperhatiakan keseimbangan. Gunung sebagai
paku alam dirusak, hutan ditebang, air, udara dikotori. Kehancuran lingkungan di
mana-aman.
Kafir orangnya kufur adalah pekerjaannya. Jika kita lihat penomena alam,
banyak kerusakan di mana-mana. Dari kerusakan hutan, pencemaran udara,
pencemaran air, dan kerusakan diberbagai aspek adalah ulah dari manusia itu
sendiri
7
. Dengan kata lain merupakan wujud dari kekafiran manusia terhadap
Tuhannya, karena berpaling dari pentunjuk Tuhan.
3 Lihat Hashbi as_shidiqy, Sejarah al-qur’an dan ilmu tafsir, (Semrang: PT. Pustaka Rizki Putra), 2000, h.94 4
Doa yang sangat populer dalam islam adalah Rab bana atina fi dunnya hasanah.... 5 Lihat Mahmud Yunus, akmus bahasa Arab Indonesia, bandingkan dengan Muhammad Abdu al- rahim, Mukjizat al-Quran, dar al-Fikr,h.112. bandingan dengan tafsir fath al-Qadir surat ali Imran ayat193. 6 Lihat surat ali imran ayat 193, bandingkan denga tafsir Qurthubi. 7
Lihat al-Qur’an surat al-Rum ayat 41
6
Berbagai macam dalil, argumentasi dilontarkan yang tujuannya mencari
pembenaran dalam merusak alam. Allah swt menciptakan alam dengan segala
pasilitasnya untuk keberlangsungan hidup manusia. Tetapi Allah juga menciptakan
seperangkat aturan agar manusia di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak
merusak alam. Jika alam tidak seimbang, maka bencana akan segera menimpa
manusia, tentu kerugian ada pada mausia.
Allah swt menciptakan manusia untuk beribadah8. Ibadah artinya
penghambaan diri kepada Allah swt. Karenanya Allah swt membuat seperangkat
aturan yang disebut hudan agar manusia dapat menjadi hamba Allah yang sempurna,
sehingga dapat membawa rahmatan lil alamin. Manusia yang dapat melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan Allah swt adalah manusia yang dapat melestarikan
alam. Banyak sekali perintah-perintah dan larangan-larang Allah yang tidak
mungkin penulis uraikan semua di sini.
Sebgai gambaran penulis akan menguraikan bebera perintah Allah swt dalam
rangka mengantar para pembaca menuju kesadaran sebagai khalifah yang bertugas
mengatur dan memelihara bumi. Di antara perintah Allah swt adalah, shukur, s}a bar,
tawakal.
3. Perintah Allah swt
Perintah Tuhan adalah kewajiban manusia, yang harus dilaksanakan dan
manfaat akan didapat oleh manusia di dunia dan di akhirat. Banyak sekali perintah-
perintah Tuhan yang kalau diuraikan semua di sini memerlukan waktu dan
pembahasan yang relatif banyak. Karena itu ada beberapa yang akan penulis uraikan,
di antaranya; shukur, s}a bar, dan tawakal.
a. Shukur
8
Lihat al-Quran suart ad-dariyat ayat 56.
7
Shukur berasal dari kata اروكش ركي ركش yang artinya terima kasih. Bentuk
terimaksih kepada Tuhan secara teoritis terbagi tiga; pembenaran dengan hati,
perkataan, perbuatan. Namun dalam keseharian atau secara praktis harus
berbarengan. Jika seseorang berterima kasih dengan hati dan perkataanya, maka
dalam prilaku keseharian juga harus menampakan sebagai hamba yang bershukur.
Bershukur dengan hati, dengan cara ikut membenarkan apa yang telah Allah
tentukan, yang ada dalam kitab suci (al-Qur’a^n ). bershukur dengan perbuatan adalah
dengan cara mengucapkan al-hamdulillah sebagai iqrar atas pengakuan kebenaran
perintah Allah swt. Adapun shukur secara perbuatan yaitu dengan cara
menghambakan diri kepada Allah swt. Bentuk penghambaan diri kepada Allah swt yaitu dengan cara masuk islam secara keseluruhan9. Menjadi insan kamil (manusia
yang sempurna), yang mengikuti aturan Allah yang telah ditetapkan secara
keseluruhan.
b. S}a bar
Sabar berasal dari akar kata اربص ربصي ربص yang artinya tabah, memberanikan
hati10. Secara terminologi s}a bar yaitu berbuat secara sunatullah dan memperhatikan
aturan yang telah ada sehingga Tuhan meridoinya. S}a bar juga dapat dikatakan
hatinya tabah, atas aturan yang telah Allah swt tentukan. Ketabahan itu membuat
seseorang berbuat secara sunatullah, siapa dengan segala konsekwensinya.
Kepahitan, kesulitan, kesedihan dihadapi dengan penuh kenyakinan, bahwa itu
hanya suatu episode, yang pada gilirannya akan berakhir.
9 Lihat al-Quran, suarat al-Baqarah ayat 208. Bandingkan dengan Qurais} dalam tafsir al-Mis}b ah, volume satu surat al-Baqarah ayat 258. Bandingkan dengan tafsir al-Maraghi. Bandingkan dengan tafsir Qurthubi. Bandingkan dengan tafsir fath al-Qadir, senua dalam menafsirkan surat dan ayat yang sama. 10
Lihat Mahmud Yunus, Qamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT Hidakarya Agung) th.1999.
8
Salah pemahaman yang terjadi di masyarakat, menurutnya s}a bar adalah
berdiam diri, menunggu keajaiban dari Tuhan, dan tidak mau berjuang. Sikap ini
merupakan satu sikap keputus asaan seeorang, namun disandarkan pada kata s}a bar
dalam rangka mencari pembenaran.
c. Tawakal
Perintah yang ketiga adalah tawakal yang berasal dari akar kata لكوت yang
mengandung arti memasrahkan diri. secara terminologi tawakal adalah
memasrahkan diri kepada Allah swt. Pasrah pada aturan yang telah Allah swt
ciptkan. Sebagai contoh; Allah yang telah menciptkan sistem, sunatullah, yaitu jika
mau berhasil usaha secara maksimal, dengan cara mengikuti hukum alam yang telah
dibuat Tuhan. Orang yang tawakal, rido hatinya berbuat sesuai dengan sistem yang
ada.
Kesalahan yang terjadi di masharakat pada umunya, tawakal memasrakan
sesuatu kepada Allah setelah berbuat. Nah di sini kesalahan selama ini, sehingga
banyak masharakat berpangku tangan. Merusak lingkungan setelah itu segala akibat
dipasrahkan kepada Allah swt.
Jadi secara teoritis shukur, s}a bar, tawakal terpisah, namun secara teoritis
berbarengan. Jika seseorang s}hukur, tentu orang tersebut s}a bar dan tawakal.
Karenanya jika ada orang berkata dia sudah shukur, namun tidak tawakal dan s}a bar,
sebetulnya dia belum melakukan shulur.
Setelah diperhatikan uraian di atas, dari mulai shukur, s}a bar, dan tawakal,
ternyata semuanya terkumpul dalam satu kata yaitu shukur. Maka jika manusia telah
melaksanakan shukur tentu alam pun akan terjaga dari kerusakan manusia. Karena
itu penulis akan menguraikan apa saja yang harus di shukuri oleh manusia yang akan
membawa dampak positip terhadap lingkungan. Namun sebelum lebih jauh berbicara
shukur, alangkah baiknya penulis berbicara lingkungan. Karena shukur yang akan
9
penulis uraikan ada kaitannya dengan lingkungan. Di samping itu agar pembaca
dapat memahami lingkungan, baik definisi maupun batasan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah alam di mana kita hidup. Lingkungan lebih kecil dan
terpetak-petak dari alam. Alam adalah sealin dari Allah swt
11
, berakal, atau tidak.
Baik yang nampak maupun yang tidak nampak. yang berakal, manusia, malaikat.
Sementara yang tidak berakal, bumi langit dan isinya selain yang tersebut di atas.
Adapun yang nampak manusia, dan yang tidak nampak adalah jin, malikat dan
makhluk halus lainnya.
lingkungan yang dimaksud di sini mencakup darat laut udara. Yang termasuk darat
perkampungan, pedesaan, gunung dan perkotaan. Adapun udara adalah lapisan
atmosfir yang menyelimuti bumi, dan lautan adalah laut yang dipahami oleh setiap
manusia.
Islam dilahirkan untuk memperhatikan dan memelihara lingkungan, darat, laut, dan
udara. terpeliharanya lingkungan, membawa dampak positif pada manusia.
Sebaliknya jika manusia merusak lingkungan maka dampaknya akan dirasakan
langsung oleh manusia.
a. Lingkungan yang ideal
Sajak kebudayaan dan peradaban pesat berkembang mewarnai kehidupan
manusia. Sejak itu tidak banyak orang yang dilahirkan dalam kondisi lingkungan
yang masih “perawan”. Di mana harmoni alam masih mendominasi, udara dalam
komposisi gas yang harmonis, air masih jernih tidak berlimbah dan tidak
bersampah, serta vegetasi masih beragam menutupi habitat.
11Lihat S}a wiy, Tafsir S}a wiy (Dar al-Fikr) surat fatihah ayat 2 h.15. bandingkan dengan Shaikh Nawawi, Tafsir Marah Labid Dar-al-Fikr, h.2-3. Bandingkan dengan al-Maraghi, Tafsir al_Maraghi Dar al-Fikr, juz awal,h.21.
10
Tidak banyak tempat di Planet di Bumi yang kondisi ekoisistem atau
lingkungannya masih “perawan”. Di Indonesia hanya ada beberapa titik di
pedalaman Sumatera, Kalimantan dan Papua, dengan masyarakat lokal yang begitu
arif dalam memperlakukan lingkungan.
Idealnya manusia memiliki habitat dengan kondisi lingkungan yang masih
harmonis, ketika menghirup udara berasa segar, ketika minum tersedia air jernih
yang kaya mineral, dan ketika makan tersaji bahan pangan yang organik yang bebas
kimia sintetis. Kesadar manusia akan pentingnya alam, maka manusia kampanye,
mendengung-dengungkan kembali ke Alam.
Sebenarnya manusia dengan lingkungan adalah satu kesatuan. Manusia
merupakan komponen biotik lingkungan, bagian yang tak terpisahkan beserta
mahluk hidup dan faktor abiotik. Sejatinya di antara komponen lingkungan terjadi
interaksi dan sinergi yang positif dan proaktif, sehingga kondisi lingkungan makin
baik dan berkembang.
Planet Bumi pada mulanya merupakan lingkungan yang paling ideal untuk
kehidupan manusia. Terdapat keragaman genetik pada hewan dan tumbuhan,
semuanya memiliki nilai manfaat untuk kehidupan manusia. Bahkan “mahluk hidup”
yang hanya bersel satu pun seperti bakteri pun memiliki kegunaan bagi manusia,
baik yang berperan di dalam atau di luar tubuh manusia. Yang berada dalam tubuh
manusia antara lain membantu proses pencernaan, sedangkan yang berada di luar
tubuh manusia antara lain berperan dalam dekomposisi.
Sebagai gambaran tubuh manusia banyak dihuni oleh bakteri. Bahkan jumlah
keseluruhan melebihi jumlah sel tubuh manusia. Kebanyakan bakteri menghuni
saluran pencernaan, contohnya Escherichia coli berada di permukaan usus besar.
Selain itu bakteri tersebar di permukaan mulut, mata, kulit, tangan dan kaki