TEORI NEGARA MAZHAB IDEALIS
“Karena Kebanaran adalah Kesatuan dari Kehendak universal dan subyektif; dan yang Universal harus ditemukan dalam Negara, dalam hukum-hukumnya, dalam bentuknya yang universal dan rasional. Negara adalah Roh Tuhan yang ada di atas Bumi” (Hegel, Philosophy of History).
- Sebelum akhir abad ke-18, empirisme sebagai teori pengetahuan dan individualisme sebagai teori politik.
- Empirisme lahir sebagai protes menentang rasionalisme Perpecahan;
- Individualisme hanyalah kelanjuttan semata dari kecenderungan atomistik yang muncul bersamaan dengan ranaisans dan Reformasi.
- Hume adalah sebagai simbol dari empirisme baru, dengan kritikannya terhadap hukum alam serta pendiriannya bahwa tidak ada pengetahuan yang pasti mengenai sesuatu kecuali yang bisa diamati.
- Locke dan Bentham adalah tokoh individualis sosial yang menolak karakter organis negara dan berusaha menjelaskan kewajiban politik dengan menunjukkan bahwa kepatuhan kepada pemerintah adalah demi kepentingan pribadi seseorang.
- Empirisme dan individualisme ditentang keras oleh “kaum idealis” Jerman.
- Fokus filsafat politik dan sosial :
- Abad ke-17 di Inggris
- Abad ke-18 di Perancis
- Abad k1-19 di Jerman
- Idealisme dialektik Hegel dan Materialisme dialektik Marx adalah produk pertengahan abad 19
- Idealisme politik adalah :
- Penerapan filsafat idealis pada penafsiran negara dan lembaga-lembaganya.
- Menolak konsep negara yang mekanistik dan utilitarian karena konotasinya yang materialistik.
- Idealisme dari segi filsafat adalah merupakan upaya menyelamatkan pengetahuan dari skeptimisme Hume serta dampaknya terhadap ilmu pengetahuan yang menghancurkan.
- Idealisme dari segi etika adalah upaya menyelamatkan kesadaran moral manusia dari kepentingan diri utilitarian
- Idealisme dari segi politik adalah merupakan reaksi terhadap individualisme yang berlebihan pada masa itu.
Teori Pengetahuan Kant
- Pengetahuan adalah produk bersama dari akal dan materi (Rasionalis dan Empiris)
- Kant membedakan pengetahuan menjadi 2 :
- Pengetahuan a priori yaitu pengetahuan yang sepenuhnya terlepas dari pengalaman.
- Pengetahuan a posteriori yaitu hanya bisa diperoleh melalui indera.
Etika Kant
- Teori empiris pengetahuan berpendapat bahwa tidak ada pembuktian tertinggi menyangkut kebenaran atau kesalahan pernyataan moral. (pendapat ini ditentang Kant)
- Kant berpendapat bahwa terdapat prinsif tertinggi (supreme principle) yang mengontrol semua penilaian moral. Manusia merasa wajib tunduk pada hukum, ia merasakan adanya keharusan dan kewajiban.
- Asumsi tindakan moral :
- Manusia adalah makhluk moral dengan kehendak bebas dan jiwa yang abadi, dan ia hidup dalam dunia yang teratur yang diarahkan oleh intelek yang mengatur.
- Kebenaran dan kesalahan tidak bisa dibuktikan, ia harus diterima dengan kepercayaan.
- Kant merumuskan standar tindakan moralnya, dalam bentuk perintah atau imperatif. Ada dua jenis kewajiban :
- Hipotesis, yang memberi tahu kepada kita apa yang harus kita lakukan jika kita ingin mencapai tujuan;
- Kategoris, yang memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan sebagao makhluk moral.
- Kaidah Kencana (Golden Rule) : “Bertindaklah seolah-olah pedoman tindakanmu itu dengan kehendakmu menjadi Hukum Universal Alam”.
- Suatu tindakan adalah baik jika pelaku bersedia menjadikan prinsip atau pedoman yang mendasarinya diuniversalkan sebagai hukum bagi semua orang.
- Kewajiban adalah penting bagi filsafat politik karena tujuannya adalah menjamin prinsip tindakan yang bebas bagi semua anggota masyarakat melalui pengaturan diri.
Antinomi Kant
- Antinomi atau pernyataan yang saling bertentangan.
- Antinomi sangat penting bagi perkembangan filsafat politik, karena dalam batas tertentu, menjadi starting point pemikiran Hegel.
- Contoh antinomi pertama, Kant mengatakan bahwa dalam wilayah pengalaman, terdapat sebab yang mendahului setiap akibat.
- Dikotomi :
- Manusia sebagai makhluk yang dibatasi oleh hukum-hukum fisik alam. Sebagai makhluk fisik dalam lapangan pengalaman, dunia fenomena, manusia tunduk pada hukum sebab dan akibat.
- Manusia sebagai ego sadar diri dengan kehendak bebasnya. Manusia sadar akan rasa tanggung jawab atas perbuatannya, pengakuan yang berarti bahwa tindakan manusia tidak secara otomatis disebabkan oleh kejadian-kejadian sebelumnya, tetapi melalui keinginannya sebagai makhluk yang merdeka.
Teori Politik Kant
- Problem politik bagi Kant adalah realisasi imperatif kategoris, pelaksanaan hukum yang sepenuhnya berjalan sendiri, dalam praktik.
- Sifat mementingkan diri yang tertaman dalam watak manusia yang menyebabkannya terkadang bertindak bertentangan dengan rasa kewajibannya.
- Kant berpendapat bahwa negara harus dibangun di atas kebebasan setiap manusia, di atas persamaan warga, dan di atas ketergantungan individu pada dirinya sendiri. Semua hukum yang diundangkan oleh negara haruslah didasarkan atas prinsip-prinsip itu.
- Masyarakat politik melambangkan imperatif kategoris, karena melalui perangkat-perangkat hukumnyalah tindakan sukarela orang disesuaikan menurut hukum universal kebebasan.
- Filsafat politik Kant sebagian ada dalam tradisi liberal yang menempatkan peran yang pada dasarnya bersifat negatif pada negara, yaitu menjamin koeksistensi individu yang teratur. Ia merasa bahwa negara dalam menjalankan fungsi ini sebenarnya ikut membantu perkembangan moral warganya.
- Menurut Kant, tatanan politik nasional atau internasional baru dapat tercapai apabila prinsip tak berpamrih pada hukum moral diterima oleh manusia sebagai basis moral dari kewajiban hukum. Manusia harus sadar bahwa kebebasan tidak berarti kemampuan untuk melakukan apa saja yang diinginkan. Kebebasan berarti bertindak menurut suara kehendak hatinya yang rasional, sumber hukum universal.
Idealisme Hegel
- Idealisme absolut, teori bahwa realitas pokok semesta ada dalam ide Tuhan atau absolut (the divine or absolute idea).
- Menurut Hegel, alam adalah keseluruhan yang bersifat koheren, manifestasi eksternal dari rasio absolut atau Tuhan yang secara progresif terungkap dalam ruang dan waktu. Yang absolut adalah roh (geist)
Dialektika Hegel
- Dialektika menurut Hegel adalah proses perkembangan ide menjadi suatu potensi yang berusaha merealisasikan dirinya, mengaktualisasikan diri secara progresif sampai ia mencapai pengetahuan yang sempurna.
- Dialektika berasal dari Yunani, dialego, yang berarti debat atau diskusi.
Filsafat Sejarah Hegel
- Hegel memahami sejarah sebagai penyimpangan Roh “dalam proses jalannya pengetahuan akan sesuatu yang mungkin”.Ia adalah tahapan sementara dari yang absolut dalam perjalannya menuju penyempurnaan.
- Dengan melakukan studi sejarah secara cepat, manusia bisa mencapai pengetahuan akan pola evolusioneratau rencana umum dari roh murni spiritual dan karenanya sampai pada standar nilai sejarah yang obyektif.
Teori Negara Hegel
- Menurut Hegel, negara memainkan peran untuk mencapai tujuan tertinggi dunia dan manusia.
- Hegel berpendapat bahwa roh tidak hanya mencapai tujuannya melalui industri-industri tetapi juga negara.
- Menurut Hegel, Negara adalah :
- Institusi yang pada kenyataannya merupakan inti dari kehidupan sejarah.
- Penjelmaan tertinggi dari ide Tuhan (the divineidea) di atas bumi dan instrumen utama yang digunakan oleh yang absolut dalam mewujudkan dirinya ketika ia bergerak menuju kesempurnaan.
- Roh di atas bumi dan secara sadar merealisasikan dirinya disana.
- Keseluruhan organis yang terdiri dari individu-individu yang terkelompokkan ke dalam kelas-kelas, asosiasi sukarela, dan komunitas lokal.
Negara dan Kebebasan Manusia
- Hegel merumuskan teori etikanya melalui kontras dialektika antara hak dan moralitas. Hak, sebagai tesis, merepresentasikan tuntutan obyektif individu dalam masyarakat. Moralitas, sebagai antitesis, merepresentasikan tugas subyektif individu dalam hubungannya dengan orang lain.
- Kebebasan sejati ada dalam tindakan yang sejalan dengan roh universal ketika ia berkembang secara progresif. Manusia bertindak sejalan dengan kehendak riilnya dan bukan menurut dorongan nafsunya yang kasar hanya ketika ia berusaha mengidentifikasi dirinya dengan roh. Kebebasan tidak pernah berupa kekuasaan yang tidak terbatas untuk memilih, tetapi hanya berupa hak untuk bertindak secara rasional.
- Hegel berpendapat bahwa konflik antarnegara itu sehat dan tak bisa dihindarkan. Memang harus ada perang sekali wakru karena pengungkapan atau penyingkapan yang lebih sempurna dari yang universal hanya bisa terjadi melalui perjuangan.
- Hegel menganggap pandangan Kant tentang perdamaian dunia sebagai ilusi semata. Bahkan jika negara-negara bersatu dalam persekutuan yang erat atau meleburkan identitas mereka dalam suatu organisasi dunia, bangunan politik yang baru jelas akan menimbulkan kecenderungan yang berlawanan dan menciptakan bahaya baru. Karena tidak ada cara untuk menghindari proses dialektika dalam jalannya sejarah dunia.