RISET OPERASI METODE PENUGASAN HUNGARIAN
NANANG SUTONDO
BAB IV. MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEM)
Salah satu metode yang digunakan untuk Penugasan adalah Metode Hungarian.
Pada Metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang ditugaskan harus sama
persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan. Setiap sumber harus
ditugaskan hanya untuk satu tugas. Jadi, masalah penugasan akan mencakup
sejumlah n sumber yang mempunyai n tugas, sehingga ada n! (n faktorial)
kemungkinan. Masalah ini dapat dijelaskan dengan mudah dalam bentuk matriks
segi empat, dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber dan kolom-
kolomnya menunjukkan tugas-tugas.
1. Masalah Minimisasi
Contoh:
Sebuah perusahaan kecil mempunyai 4 pekerjaan yang berbeda untuk diselesaikan
oleh 4 karyawan. Biaya penugasan seorang karyawan untuk pekerjaan yang
berbeda adalah berbeda karena sifat pekerjaan berbeda-beda. Setiap karyawan
mempunyai tingkat ketrampilan, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan
serta latihan yang berbeda pula. Sehingga biaya penyelesaian pekerjaan yang
sama oleh para karyawan yang berlainan juga berbeda. Tabel biaya sebagai
berikut:
pekerjaan karyawan
I II III IV
Raihan Rp 150 Rp 200 Rp 180 Rp 220 Hamdan Rp 140 Rp 160 Rp 210 Rp 170 Hasan Rp 250 Rp 200 Rp 230 Rp 200 Dzakwan Rp 170 Rp 180 Rp 180 Rp 160
Masalahnya adalah bagaimana menugaskan keempat karyawan untuk
menyelesaikan keempat pekerjaan agar total biaya pekerjaan minimum.
Langkah-langkah:
1. Menyusun tabel biaya seperti tabel di atas.
2. Melakukan pengurangan baris, dengan cara:
a. memilih biaya terkecil setiap baris
23
www.sutondo.co.cc
b. kurangkan semua biaya dengan biaya terkecil setiap baris
Sehingga menghasilkan reduced cost matrix /matrik biaya yang telah dikurangi.
pekerjaan karyawan
I II III IV
Raihan (150-150)
=0
(200-150) =50
(180-150) = 30
(220-150) = 70 Hamdan (140-140)
= 0
(160-140) = 20
(210-140) =70
(170-140) = 30 Hasan (250-200)
= 50
(200-200) = 0
(230-200) = 30
(200-200) = 0 Dzakwan (170-160)
= 10
(180-160) = 20
(180-160) = 20
(160-160) = 0
3. Melakukan pengurangan kolom
Berdasarkan hasil tabel langkah 2, pilih biaya terkecil setiap kolom untuk
mengurangi seluruh biaya dalam kolom-kolom tersebut. Pada contoh di atas hanya
dilakukan pada kolom III karena semua kolom lainnya telah mempunyai elemen
yang bernilai nol (0). Jika langkah kedua telah menghasilkan paling sedikit satu
nilai nol pada setiap kolom, maka langkah ketiga dapat dihilangkan. Berikut
matrix total opportunity cost, dimana setiap baris dan kolom terdapat paling
sedikit satu nilai nol.
Tabel total opportunity cost matrix
pekerjaan karyawan
I II III IV
Raihan 0 50 (30-20)=10 70 Hamdan 0 20 (70-20)=50 30 Hasan 50 0 (30-20)=10 0 Dzakwan 10 20 (20-20)=0 0
4. Membentuk penugasan optimum
Prosedur praktis untuk melakukan test optimalisasi adalah dengan menarik
sejumlah minimum garis horisontal dan/ atau vertikal untuk meliputi seluruh
elemen bernilai nol dalam total opportunity cost matrix. Jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/ kolom maka penugasan telah optimal. Jika tidak maka harus
direvisi.
24
www.sutondo.co.cc
W
pekerjaan karyawan
I II III IV
Raihan 0 50 10 70 Hamdan 0 20 50 30 Hasan 50 0 10 0 Dzakwan 10 20 0 0
5. Melakukan revisi tabel
a. Untuk merevisi total opportunity cost, pilih angka terkecil yang tidak
terliput (dilewati) garis. (pada contoh di atas = 10)
b. Kurangkan angka yang tidak dilewati garis dengan angka terkecil (10)
c. Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis dengan angka
terkecil (10) yaitu (50) pada Hasan dan (10) pada Dzakwan.
d. Kembali ke langkah 4
Revised matrix:
pekerjaan karyawan
I II III IV
Raihan 0 40 0 60 Hamdan 0 10 40 20 Hasan 60 0 10 0 Dzakwan 20 20 0 0
Berikut tabel penugasannya
Penugasan Biaya Raihan - III Hamdan - I Hasan - II Dzakwan - IV
Rp 180 Rp 140 Rp 200 Rp 160 Rp 680
2. Jumlah Pekerjaan Tidak Sama Dengan Jumlah Karyawan
Bila jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah karyawan, maka harus ditambahkan
karyawan semu (dummy worker). Biaya semu sama dengan nol karena tidak akan
terjadi biaya bila suatu pekerjaan ditugaskan ke karyawan semu. Bila jumlah
karyawan lebih banyak daripada pekerjaan, maka ditambahkan pekerjaan semu
25
(dummy job). Sebagai contoh, bila jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah
karyawan dapat dilihat pada tabel berikut:
pekerjaan karyawan
I II III IV
Raihan Rp 150 Rp 200 Rp 180 Rp 220 Hamdan Rp 140 Rp 160 Rp 210 Rp 170 Hasan Rp 250 Rp 200 Rp 230 Rp 200 Dzakwan Rp 170 Rp 180 Rp 180 Rp 160 Dummy X Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0
Prosedur penyelesaian sama dengan langkah-langkah sebelumnya.
3. Masalah Maksimisasi
Dalam masalah maksimisasi, elemen-elemen matriks menunjukkan tingkat
keuntungan. Efektivitas pelaksanaan tugas oleh karyawan diukur dengan jumlah
kontribusi keuntungan.
Contoh: Tabel keuntungan
Pekerjaan karyawan
I II III IV V
Afif Rp 1000 Rp 1200 Rp 1000 Rp 800 Rp 1500 Bady Rp 1400 Rp 1000 Rp 900 Rp 1500 Rp 1300 Dzaky Rp 900 Rp 800 Rp 700 Rp 800 Rp 1200 Farras Rp 1300 Rp 1500 Rp 800 Rp 1600 Rp 1100 Ghazy Rp 1000 Rp 1300 Rp 1400 Rp 1100 Rp 1700
Langkah-langkah:
a. Seluruh elemen dalam setiap baris dikurangi dengan nilai maksimum dalam
baris yang sama. Prosedur ini menghasilkan Matriks Opportunity Loss.
Matriks ini sebenarnya bernilai negatif.
Pekerjaan karyawan
I II III IV V
Afif 500 300 500 700 0 Bady 100 500 600 0 200 Dzaky 300 400 500 400 0 Farras 300 100 800 0 500 Ghazy 700 400 300 600 0
26
b. Meminimumkan opportunity-loss dengan cara mengurangi seluruh elemen
dalam setiap kolom (yang belum ada nol-nya) dengan elemen terkecil dari
kolom tersebut.
Matriks total opportunity loss
Pekerjaan karyawan
I II III IV V
Afif 400 200 200 700 0 Bady 0 400 300 0 200 Dzaky 200 300 200 400 0 Farras 200 0 500 0 500 Ghazy 600 300 0 600 0
Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh elemen yang bernilai nol baru
dapat diliput oleh 4 garis. Jadi matriks harus direvisi.
c. Merevisi matriks
Pekerjaan karyawan
I II III IV V
Afif 200 0 0 500 0 Bady 0 400 300 0 400 Dzaky 0 100 0 200 0 Farras 200 0 500 0 700 Ghazy 600 300 0 600 200
Schedul penugasan optimal dan keuntungan total untuk dua alternatif
penyelesaian adalah:
Penugasan alternatif 1 keuntungan Penugasan alternatif 2 keuntungan
Afif - II Bady - I Dzaky - V Farras - IV Ghazy - III
Rp 1200 Rp 1400 Rp 1200 Rp 1600 Rp 1400 Rp 6800
Afif - V Bady - IV Dzaky - I Farras - II Ghazy - III
Rp 1500 Rp 1500 Rp 900 Rp 1500 Rp 1400 Rp 6800
27
L
SOAL LATIHAN
1. Sebuah perusahaan pengecoran logam mempunyai empat jenis mesin yang
diberi nama M1, M2, M3 dan M4. Setiap mesin mempunyai kapasitas yang
berbeda dalam pengoperasiannya. Dalam minggu mendatang perusahaan
mendapatkan pesanan untuk menyelesaikan empat jenis pekerjaan (job) yaitu
J1, J2, J3 dan J4. Biaya pengoperasian setiap pekerjaan oleh keempat mesin
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Job Mesin
M1 M2 M3 M4 J1 210 150 180 130 J2 140 160 200 190 J3 150 175 220 200 J4 200 115 160 190
Masalahnya adalah bagaimana menugaskan keempat mesin untuk
menyelesaikan keempat jenis pekerjaan agar total biaya pekerjaan minimum!
2. Seorang pengusaha konveksi mempunyai 4 orang karyawati yang
memproduksi 4 jenis produk. Jumlah produk yang dihasilkan masing-masing
karyawan tiap bulannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Karyawati Produk
Celana panjang Rok Hem Baju safari Ulfah 6 7 10 9 Salma 2 8 7 8
Rana 8 9 5 12 Nabila 7 11 12 3
Buat penugasan agar jumlah produk yang dihasilkan bisa maksimum!
28
BAB V. METODE TRANSPORTASI
Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur
distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah . Alokasi
produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya
alokasi dari satu sumber atau beberapa sumber ke tempat tujuan yang berbeda.
Tabel awal dapat dibuat dengan dua metode, yaitu:
1. Metode North West Corner (NWC) => dari pojok kiri atas ke pojok
kanan bawah
Kelemahan : tidak memperhitungkan besarnya biaya sehingga kurang
efisien.
2. Metode biaya terkecil => mencari dan memenuhi yang biayanya terkecil
dulu. Lebih efisien dibanding metode NWC.
Setelah tabel awal dibuat, tabel dapat dioptimalkan lagi dengan metode:
1. Stepping Stone (batu loncatan)
2. Modified Distribution Method (MODI)
Selain metode-metode di atas masih ada satu metode yang lebih sederhana
penggunaannya yaitu metode Vogel’s Approximation Method (VAM).
Contoh masalah transportasi:
ke dari
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
pabrik Pabrik W
Rp 20 Rp 5 Rp 8 90
Pabrik H
Rp 15 Rp 20 Rp 10 60
Pabrik P
Rp 25 Rp 10 Rp 19 50
Kebutuhan gudang 50 110 40 200
29
Penyelesaian:
1. Metode NWC
ke
dari
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
s pabrik
Pabrik
W
20 5 8 90
Pabrik
H
50
40
60
10 40
20
15 20 10 60
Pabrik
P
25 10 19 50
Kebutuhan
gudang 50 110 40 200
Biaya yang dikeluarkan :
(50 . 20) + (40 . 5) +( 60 . 20) + (10.10) + (40.19) = 3260
2. Metode biaya terkecil
ke
dari
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
s pabrik
Pabrik
W
20 5 8 90
Pabrik
H
90
15 20 10 60
Pabrik
P
30
20
40
25 10 19 50
Kebutuhan
gudang 50 110 40 200
Biaya yang dikeluarkan :
(90 . 5) + (20 . 15) + (40 . 10) + (30 . 25) + (20 . 10) = 2400
30
Mengoptimalkan tabel:
1. Metode Stepping Stone , misal tabel awal menggunakan yang NWC
ke
dari
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
s pabrik
Pabrik
W
20
-
5
+
8 90
Pabrik
H
50
40
60
10 40
50
15
+
20
-
10 60
Pabrik
P
25 10 19 50
Kebutuhan
gudang 50 110 40 200
Perbaikan 1 dengan cara trial and error
ke
dari
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
s pabrik
Pabrik
W
20
-
5
+ 90
8 90
Pabrik
H
40
15
20
50 +
- 60
10
10 40
10 60
Pabrik
P
25 10 19 50
Kebutuhan
gudang 50 110 40 200
Setelah dihitung dengan trial and error, biaya yang dikeluarkan:
(50 . 15) + (90 . 5) + (10 . 20) + (10 . 10) + (40 . 19) = 2260
31