Kisah Tentang Lima Roti
Zar Bin Hobeish, menceritakan kisah ini:
Dua pengembara duduk bersama dan mereka makan roti. Pengembara pertama, memiliki 5 roti; pengembara kedua, memiliki 3 roti. Lalu datanglah pengembara ketiga, lewat, dan diajak untuk bergabung dan menikmati roti mereka. Lalu Para pengembara memotong masing-masing roti yang jumlahnya 8, menjadi tiga bagian yang sama.
Pada saat pengembara ketiga meninggalkan keduanya, ia mengeluarkan uang senilai 8 dirham, dan diberikan kepada kedua pengembara tersebut, yang telah menawarkan makanan kepadanya.
Setelah menerima uang, kedua pengembara itu, mulai berselisih tentang pembagian uang tersebut. Pengembara pertama dengan 5 roti, meminta bagian, berupa uang lima dirham. Pengembara kedua dengan tiga roti, bersikeras membagi uang, menjadi dua bagian yang sama (masing-masing 4 dirham).
Perselisihan ini akhirnya dibawa ke Imam Ali (ra.).
Imam Ali (ra.) meminta pengembara kedua, yang punya 3 roti, untuk menerima uang tiga dirham, karena wisatawan pertama, yang punya lima roti, telah lebih adil kepada Anda. Pengembara kedua, menolak dan mengatakan bahwa, ia akan bersikeras untuk mendapatkan uang empat dirham.
Lalu Imam Ali (ra) menjawab, "Anda hanya berhak memiliki satu dirham. Anda berdua memiliki 8 roti (5 +3). Setiap roti dipotong, menjadi tiga bagian yang sama. Oleh karena itu, Anda memiliki 24 bagian yang sama, 8 × 3 = 24. Tiga roti Anda (pengembara yang kedua) menjadi 9 bagian, kemudian dari 9 bagian roti tersebut, telah Anda makan 8 bagian, dan Anda hanya memberikan 1 bagian, untuk wisatawan ketiga. (3 × 3) = 9; 9-8 = 1.
Pengembara pertama, yang memiliki 5 roti, kemudian dipotong menjadi 3 bagian yang sama, jadi 15 bagian. Ia makan 8 bagian, dan sisanya, yaitu 7 bagian, diberikan kepada wisatawan ketiga. (5 × 3) = 15; 15-8 = 7.
Jadi, wisatawan kedua, harus mendapatkan satu dirham, dan pengembara pertama, harus menerima tujuh dirham.