LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DEPARTEMEN TPA
TAKMIR MASJID AL MUNAWWAR
PERIODE 1430-1432 H / 2009-2011 M
بسم الله الرحمن الرحيم
Kilauan mentari menjadikan bumi ini menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya jutaan mahluk ciptaanNya yang saling memberikan peran dan kesemuanya telah Ia ciptakan dalam kerapian tatanan dari mulai yang terkecil seperti susunan sistem tubuh kita sampai yang besar seperti sistem tata surya, dan kita sudah termasuk di dalamnya dengan peran kita yang sangat besar karena kitalah pemimpin yang telah dipilih Allah atas semua mahluqNya. Maka bersyukurlah kita kepadaNya atas semua ketentuan yang telah Ia berikan, termasuk ni’mat dan syukur yang telah Allah berikan.
Sholawat dan salam akan senantiasa mengalun sepanjang masa hingga masa kadaluarsa dunia ini dari para malaikat dan ummatnya kepada nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling sempurna yang pernah ada di dunia ini yang dengan segenap harta, jiwa dan raga mau berkorban untuk ummatnya yang masih bodoh menuju ke jalan yang bisa mengantarkan setiap diri kita menuju surga yang telah Ia janjikan jikalau kita mau mengikuti jalan tersebut.
Anak merupakan generasi penerus yang akan memperjuangkan dan menegakkan dien Islam hingga setegak-tegaknya seperti masa Rosululloh SAW, tetapi kadang anak juga bisa menjadi masalah bagi orangtua ketika dia menjadi anak yang durhaka. Maka dari itu penanaman tsaqofah islamiyah perlu dilakukan sejak dini, mengingat ancaman dan pengaruh dari luar yang mengiringi kemajuan teknologi. Anak-anak perlu dibentengi karena mereka masih dalam tahap pembelajaran, akan berbahaya jika pembelajaran yang salah masuk ke dalam pola pikir mereka. Untuk itu TPA Al Munawwar mencoba untuk menanamkan tsaqofah islam ini agar anak-anak menjadi seorang muslim yang kaffah yang sadar betul akan hak dan kewajiban sebagai seorang muslim, tidak hanya sekedar islam warisan keluarga, menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang tentunya akan bermanfaat bagi semua.
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkan-nya” (HR. Bukhori)
Ketua Departemen : Anis Gunawan
Koordinator Akhwat : Aisyiah Rahmah Ferani*
Staf :
Per Januari 2011
*tidak terlibat aktif
**keluar dari Kuningan
Pembagian divisi :
No | Nama Kegiatan | Tujuan | Sasaran | Target Waktu | Strategi Operasional |
1 | Kegiatan ngaji TPA | Membentuk generasi yang ber-sakhsiyah islamiyah sekaligus menyiapkan generasi penerus di ta’mir al-munawwar di kuningan | anak-anak muslim di Kuningan dan sekitarnya | tiga kali dalam seminggu, yaitu hari Senin, Rabu, dan Sabtu | Membagi santri menjadi tiga kelas dan pembagian ustadz yang mengampu masing-masing kelas |
2 | Pertemuan wali santri | Melaporkan perkembangan tpa sekaligus evaluasi dari wali santri terhadap tpa | semua wali santri TPA | Tiga bulan sekali, waktu menyesuaikan | Membentuk kepanitiaan kecil yang bertugas mensukseskan acara dan menampilkan kreativitas santri |
3 | Ujian semester dan pengadaan rapor | Evaluasi kegiatan belajar dan mengajar tpa | seluruh santri | setiap semester | Mengajarkan materi yang disesuaikan dengan tingkatan santri |
4 | Lomba TPA (internal dan eksternal) | Meningkatkan kompetensi santri, baik dalam hal akademik maupun kreativitas | santri TPA | Fleksibel (menyambut hari besar Islam, setiap sebelum ujian semester) | Mengadakan kegiatan lomba secara mandiri atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan lomba yang diadakan lembaga lain |
5 | Membuat kurikulum pengajaran TPA | Memperjelas pengajaran tpa | santri TPA | setiap tiga bulan sekali | Diserahkan kepada masing-masing kelas dan mengadakan evaluasi setiap tiga bulan sekali |
6 | Merapikan biodata santri dan ustadz dan membukukannya | Keperluan administrasi | biodata santri dan ustadz | di update secara berkala | Setiap wali santri diminta mengisi biodata santri secara lengkap, begitu juga dengan ustadz |
7 | Outbond santri | Refreshing sekaligus tadzabur alam | seluruh santri dan ustadz | 3 bulan sekali | Bisa digabungkan dengan lomba atau games |
8 | Training ustadz/ah | Meningkatkan kompetensi ustadz/ah dalam proses kegiatan belajar dan mengajar tpa | seluruh ustadz/ah | setahun sekali, waktu fleksibel | Melaksanakan secara mandiri atau mengikuti training ustadz yang diadakan oleh lembaga lain |
9 | Web TPA | Sarana silaturrahim dan berbagi ilmu antar/inter TPA, aktualisasi TPA di dunia maya | Semua orang | Di update secara berkala atau ketika ada kegiatan yang perlu dipublikasikan | Melanjutkan pengelolaan web http://tpa-almunwwar.co.nr |
10 | Studi Banding TPA | Meningkatkan kompetensi tpa al-munawwar dengan tpa di sekitar kuningan sekaligus menjalin silaturahmi dengan mereka | TPA-TPA di sekitar Kuningan | Setahun sekali, waktu fleksibel | Bisa kita mengundang TPA lain untuk datang dengan membawa serta santrinya, atau kita yang datang ke tempat mereka |
11 | Silaturrahim |
Mengamati dan mengawasi perkembangan santri | semua santri dan tokoh-tokoh Kuningan. | fleksibel | Dengan mendatangi rumahnya, terutama santri yang bermasalah (misal: sakit, jarang ngaji, tidak ada kemajuan dalam mengaji meski aktif TPA, dll), konsultasi kepada tokoh masjid dan kampung mengenai permasalahan TPA. |
12 | BCM | Mengembangkan kecerdasan emosional santri dan refreshing | Seluruh santri | Setiap hari Sabtu | Kegiatan mengaji dilaksanakan outdoor |
13 | Launching TPA | Pengenalan pengurus dan kurikulum pengajaran baru | Seluruh santri dan ustadz | Februari 2009 | Dilaksanakan pada saat pertemuan wali santri yang pertama. |
14 | Up Grading | Membangun komitmen ustadz/ah sekaligus membangun ukhuwah internal ustadz/ah tpa al-munawwar | seluruh ustadz/ah | Mei 2009 | Disetting seperti rihlah, ke tempat yang dipilih atau ke tempat salah satu pengurus dan mengundang ustadz untuk mengisi taujih |
15 | Mabit | Melatih santri terbiasa mandiri, sarana refreshing dan keakraban, pembelajaran ibadah malam, matrikulasi materi pengajaran | Seluruh santri dan ustadz | Setelah ujian semester. | Dalam alurnya digabungkan dengan kegiatan matrikulasi materi, nonton film, riyadhoh, dan outbond. |
16 | Seragam santri & ustadz | Sebagai ciri khas tpa, membangun kesolidan dan rasa memiliki tpa | Seluruh santri dan ustadz/ah | 2 tahap pengadaan | Seragam Santri Ikut Motif Baku TPA Dari AMM. Untuk Ustadz Membuat Desain Sendiri Sebagai Ciri Khas Pangajar TPA Al Munawwar |
17 | Beasiswa santri | Meningkatkan semangat santri dalam mengikuti kegiatan tpa, meringankan beban santri yang kurang mampu secara ekonomi. | Santri yang memenuhi kriteria pemberian beasiswa | Selama periode TPA diberikan tiap bulan | Beasiswa diupayakan diberikan dalam bentuk non uang menurut prioritas kebutuhan agar pemakaiannya tidak konsumtif. Bila tidak memungkinkan, maka diberikan dalam bentuk tunai Rp 25.000/bulan. |
18 | TPA Peduli | Sebagai bentuk kepedulian tpa terhadap kehidupan anak-anak yatim piatu dan yang kurang mampu | Lembaga yang menangani anak yatim | Selama periode TPA diberikan tiap bulan | Dana ditransfer setiap bulan, ditujukan hanya untuk beberapa anak yang dipilih saja, bukan untuk yayasan secara umum sehingga jelas laporan penggunaan dananya. Nantinya yayasan ini akan dikunjungi bersama-sama dengan seluruh santri TPA agar santri lebih peka jiwa sosialnya. |
19 | Rihlah | Sebagai sarana refreshing | Seluruh santri dan ustadz/ah | Setahun sekali | Piknik tetapi diisi acara yang mengandung unsur pembelajaran dan kebersamaan. |
20 | Riyadhoh | Sebagai sarana refreshing, agar badan sehat. | Seluruh santri dan ustadz/ah | Tiap minggu pagi | Olahraga sambil jalan-jalan ke lingkungan sekitar kampung Kuningan. |
21 | Fee Pengajar | Agar memotivasi semangat mengajar ustadz/ah dan menigkatkan mutu pengajaran | Seluruh ustadz/ah | Selama periode TPA diberikan tiap bulan | Dana diperoleh dari donatur tetap. Fee pengajar adalah Rp 25.000/bulan/pengajar. Alokasi untuk 6 pengajar. |
22 | Mading TPA | Sarana aktualisasi dan kreatifitas santri | Seluruh santri | Dibuat tematik secara periodik | Yang membuat mading adalah adek2 santri, agar mereka bisa menuangkan ide ekspresinya. |
23 | Santri cinta lingkungan | Membentuk santri yang cinta lingkungan sejak dini. Memberi kepercayaan dan melatih tanggungjawab. | Seluruh santri | Satu kali | Santri diberi amanah mengurus tanaman agar tumbuh dengan baik. Nantinya tanaman tersebut bila sudah berbuah diberikan kepada santri untuk dibawa pulang dan diberikan pada orang tua. |
24 | Tabungan santri | Melatih anak menyisihkan uang jajannya agar menjadi lebih bermanfaat disaat ada kebutuhan | Seluruh santri | Selama periode TPA | Menabung seminggu sekali pada hari sabtu. |
Alhamdulillah kegiatan ngaji TPA terus berjalan, yaitu setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Ngaji diliburkan hanya saat tes semester di sekolah berlangsung. Sistem ngaji klasikal dan ada wali kelas. Materi tambahan sudah bisa disampaikan secara berkala baik dalam bentuk materi klasikal maupun penugasan, namun PJ yang menanganinya masih terbatas sehingga terkadang kurang bisa maksimal dalam penyampaiannya.
Alhamdulillah kegiatan PWS ini bisa dilaksanakan dan memenuhi target rutin tiap tiga bulan sekali. Pertemuan dengan wali santri ini sangat membantu perkembangan TPA karena di sana ada forum sharing dimana wali banyak memberikan masukan. Selain itu, ada juga tampilan kreativitas santri dan laporan perkembangan santri.
No | Kegiatan | Waktu | Acara |
1 | PWS I | 22 April 2009 |
|
2 | PWS II | 27 Mei 2009 |
|
3 | PWS III | 18 Agustus 2009 |
|
4 | PWS IV | 9 September 2009 |
|
5 | PWS V | 27 Februari 2010 |
|
6 | PWS VI | 7 Juni 2010 |
|
7 | PWS VII | 23 Oktober 2010 |
|
8 | PWS VIII | 8 Januari 2011 |
|
Selama dua tahun kepengurusan, ujian semester dan pembagian rapor telah dilaksanakan sebanyak 4x, yaitu:
Lomba eksternal:
Lomba internal:
Pada awalnya sudah dicoba untuk membuat kurikulum, tetapi kemudian terkendala pada pelaksanaan yang belum bisa optimal dan akhirnya belum bisa dilaksanakan lagi. Materi pengajaran masih sebatas mengajarkan mengaji Iqro’ dan kadang-kadang dimasukkan hafalan. Pada medio tahun kedua kepengurusan kurikulum dibuat lebih sistematis dengan pembagian kelas santri dan deskripsi job pengajar yang lebih spesifik. Dengan sistem bintang anak sholeh yang menerapkan reward and punishment, santri menjadi lebih terpacu semangatnya untuk mengaji dan menjadi lebih “terkendali”. Alhamdulillah telah ada perkembangan yang cukup signifikan kearah yang lebih baik.
Biodata santri dan ustadz sudah dirapikan pada bulan Februari 2009, namun pembukuan belum bisa direalisasikan. Kemudian dilakukan perapian kembali pada bulan Desember 2009 dan biodata sudah tertata dalam bentuk soft file. Database terus di update secara berkala yaitu pada pertengahan 2010 dan Januari 2011, namun belum semuanya bisa direkap dalam bentuk soft file.
Silaturahim ke tokoh Kuningan dilaksanakan pada masa awal kepengurusan untuk meminta masukan saran pengelolaan TPA dan penyemangat bagi pengurus baru, juga apabila dalam tubuh TPA terdapat permasalahan yang dalam penyelesaiannya perlu pertimbangan dan pelibatan Depertim. Saat syawalan TPA (ustadz dan santri) juga rutin melakukan silaturahim ke 5 tokoh Kuningan (P. Makmur, P. Aditomo, P. Jarwo, P Awang, dan P. Mujiran).
Silaturahim ke santri banyak dilaksanakan, yaitu ketika ada santri yang sakit dan santri yang tidak aktif mengaji lagi. Awalnya silaturrahim ke santri rutin dilakukan tiap 2 minggu sekali, namun seiring berjalannya waktu intensitasnya makin jarang dan akhirnya terhenti.
Sebenarnya TPA Al-Munawwar telah lama memiliki blog yang pengelolaannya diserahkan kepada akh Gino. Alamatnya http://tpa-almunawwar.co.nr. Namun blog tersebut kurang bisa aktif dan sepi pengunjung. Update pun semakin jarang dilakukan. Awal kepengurusan admin diserahkan kepada Reni Karlinawati yang memang ahli di dunia maya. Namun tidak lama beliau harus pindah dan keluar dari TPA sehingga tidak bisa lagi mengurus web ini. Sampai saat ini belum ada yang menindaklanjuti pengelolaannya sehingga terpaksa harus terbengkalai.
Awalnya BCM dilaksanakan waktu ngaji TPA setiap hari Sabtu, tetapi belum optimal dilaksanakan. Kendalanya adalah ustadz penanggung jawab kegiatan kadang kurang maksimal dalam penyampaian karena kurang persiapan. Selain itu, kecenderungan santri ingin bermain sendiri, tidak mau diatur. Tetapi sekarang alhamdulillah sudah bisa lebih teratur. Santri bisa sambil bermain diluar tanpa lupa mengaji.
Kegiatan BCM selain diadakan di dalam ruangan (masjid), juga seringkali diadakan keluar ruangan (Taman Bermain UNY, Pendopo Asti UNY, atau Maskam UGM) agar santri tidak jenuh hanya belajar ngaji terus dan didalam masjid terus. Tentu saja ini adalah inovasi pembelajaran yang tidak membosankan bagi santri maupun pengajarnya.
Selama dua tahun masa kepengurusan, TPA Al Munawwar telah dua kali mengadakan studi banding dengan TPA lain sebagai sarana meningkatkan kompetensi TPA Al-Munawwar dengan TPA di sekitar kuningan sekaligus menjalin silaturahmi dengan mereka.
Dalam studi banding antar pengajar ini, ada tukar informasi mengenai pengelolaan TPA. Salah satunya mengenai masalah pendanaan TPA.
Dengan membawa pasukan santrinya sebanyak 2 mobil pick-up, ustadz Sugani mengisi acara dengan penuh semangat. Santri dari kedua TPA bisa langsung akrab satu dengan lainnya. Dengan bergantian ustadz dari Al Munawwar dan Nurul Huda menghandel acara. Dengan konsumsi seadanya acara berjalan sangat meriah. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari studi banding yang singkat ini.
Launching TPA dilaksanakan pada awal kepengurusan sebagai tanda terbentuknya kepengurusan baru yang harapannya bisa meningkatkan semangat santri dan ustadzah dalam kegiatan TPA. Launching ini merupakan satu rangkaian dengan kegiatan outbond yang diadakan pertama kali yang dilanjutkan dengan agenda pertemuan wali santri, dimana disini disampaikan beberapa hal yang akan dilakukan untuk TPA pada periode kepengurusan yang baru.
Program ini merupakan program yang diadakan pada saat santri liburan sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengisi waktu liburan santri dan sebagai salah satu usaha untuk bisa lebih dekat dengan santri. Rihlah yang telah dilaksanakan selama dua tahun kepengurusan:
Rihlah di setting dengan kegiatan outbond yang berisi banyak games pembelajaran. Alhamdulillah pesertanya cukup banyak sehingga panitia harus melibatkan teman-teman takmir non TPA.
Santri diberikan penugasan selama piknik yaitu menggambar hewan yang paling unik yang mereka jumpai. Juga ada forum dimana santri harus menggambar apa cita-cita mereka, kemudian mempresentasikannya didepan teman-temannya.
Alhamdulillahirabbil’alamin, telah selama 2 tahun ini TPA Al-Munawwar telah memberikan beasiswa kepada santri yang aktif/berprestasi serta kepada santri yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Harapannya dengan adanya beasiswa ini dapat memacu santri untuk lebih giat lagi dalam mengaji sehingga akan memberikan hasil belajar yang optimal. Beasiswa diupayakan diberikan dalam bentuk non uang (misal: seragam, buku, alat sekolah, dll) menurut prioritas kebutuhan santri agar pemakaiannya tidak konsumtif. Bila tidak memungkinkan, maka diberikan dalam bentuk tunai Rp 25.000/bulan. Santri yang menerimanya terikat dengan syarat khusus sehingga ia bisa dihentikan pemberian beasiswanya jika tidak memenuhi syarat tersebut, diantaranya adalah dengan mempertimbangkan aspek keseriusan santri dalam ber-TPA, yaitu dipantau dari absen mengajinya serta keaktifan santri dalam mengikuti kegiatan di TPA Al-Munawwar, atau ia tidak bisa mempertanggungjawabkan penggunaan dana beasiswa tersebut.
Diantara santri yang menerima beasiswa tersebut adalah Bayu Aji, Desi Saputri, dan Resti Ayuni Wulandari. Namun pada pertengahan 2010 dek Bayu pindah keluar Kuningan maka beasiswanya dihentikan. Ananda Resti Ayuni pada akhir 2010 kami nilai kurang bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan kurang rajin berangkat TPA. Peringatan sudah berulangkali kami berikan namun tetap tidak ada perubahan yang signifikan. Maka dari itu kami selaku pengurus TPA Al-Munawwar memutuskan untuk memberhentikan beasiswa ini untuk sementara waktu sampai terlihat ada keseriusan ber-TPA dalam diri santri. Semoga ini bisa diambil sebagai peringatan bagi santri menuju perubahan ke arah yang lebih baik.
TPA Al-Munawwar bekerjasama dengan beberapa donatur memberikan bantuan kepada beberapa yayasan yatim-piatu dalam bentuk dana yang ditransfer setiap bulan pada tanggal pertengahan. Ada 2 yayasan yang diberi bantuan rutin, yaitu Yayasan Yatim-Piatu di jalan Magelang dan satu lagi di Bantul. Nantinya yayasan ini akan dikunjungi bersama-sama dengan seluruh santri TPA sekalian dengan kegiatan rihlah agar santri lebih peka jiwa sosialnya. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian TPA terhadap kehidupan anak-anak yatim piatu dan yang kurang mampu.
Mulai tahun 2011 ini, setiap hari senin santri mengumpulkan infak untuk nantinya digunakan untuk membantu yayasan yatim-piatu tersebut. Santri juga dibagikan kaleng tabungan dari PKPU yang akan diambil pada akhir tahun untuk bersama-sama diserahkan kepada yayasan.
Pada awalnya dilaksanakan tiap ahad pagi, olahraga ke lingkungan sekitar kampung Kuningan seperti UGM dan UNY. Selain menyehatkan, kegiatan riyadhoh ini juga dimaksudkan sebagai sarana keakraban antar masing-masing santri juga ustadz/ah nya. Namun seiring berjalannya waktu semakin jarang intensitasnya dan akhirnya terhenti.
Pemberian uang lelah bagi pengajar baru bisa terlaksana bulan Januari 2011. Dana diperoleh dari donatur tetap. Fee pengajar adalah Rp 25.000/bulan/pengajar. Dana yang dianggarkan adalah untuk sejumlah 6 pengajar. Karena jumlah ustadz/ah lebih dari itu maka untuk mensiasatinya dibuat shift mengajar, selain meringankan beban waktu mengajar ustadz juga untuk lebih memudahkan perhitungan pembagian fee. Dalam satu bulan ada 12 kali pertemuan. Maka dana yang 150rb (25x6) itu dibagi 12 = Rp 12.500/ pertemuan dan dibagi sejumlah ustadz yang datang mengajar. Sehingga jumlah fee pada setiap pengajaran jumlahnya akan berbeda-beda tergantung jumlah pengajar yang datang. Selain sebagai bentuk penghargaan, ini juga ditujukan agar memotivasi semangat mengajar ustadz/ah dan menigkatkan mutu pengajaran
Kegiatan mabit (menginap) di masjid telah terlaksana 4 kali, yaitu setiap sesudah ujian semester pada saat PWS. Banyak hal yang bisa didapat dari kegiatan mabit ini, salah satunya yaitu melatih santri terbiasa mandiri, sebagai sarana refreshing dan keakraban, pembelajaran ibadah malam, matrikulasi materi pengajaran. Dalam alurnya digabungkan dengan kegiatan pembagian rapor, matrikulasi materi, nonton film, riyadhoh, dan outbond.
Pengadaan seragam untuk santri dan ustadz/ah dimaksudkan sebagai ciri khas TPA, membangun kesolidan dan menguatkan rasa memiliki TPA. Seragam santri dibuat dengan mengikuti motif baku TPA dari AMM Yogyakarta. Untuk ustadz/ah seragam dibuat desainnya sendiri sebagai ciri khas pangajar TPA Al Munawwar.
Pada periode pertama pengadaan seragam santri (Februari 2010), biaya seragam disubsidi 15 % dari harga totalnya yang diambilkan dari kas TPA. Sedangkan untuk seragam ustadz disubsidi harga bahannya sehingga ustadz hanya berkewajiban membayar biaya jahitnya saja. Periode kedua pengadaan seragam santri (November 2010), santri tidak diberikan subsidi karena yang memesan pun hanya beberapa anak. Dana yang ada dimaksimalkan penggunaannya untuk melengkapi inventaris dan kesekretariatan TPA.
Menabung melatih anak menyisihkan uang jajannya agar menjadi lebih bermanfaat disaat ada kebutuhan. Pada awalnya program ini diadakan mengingat biaya untuk kegiatan rihlah (piknik) yang begitu banyak, maka terbesit rencana menabung bagi santri agar dapat meringankan beban orang tua. Dengan Rp 500/pekan ketika terkumpul dalam waktu yang lama tentu saja akan menjadi jumlah yang besar. Namun kegiatan ini tidak bisa berjalan lancar sampai akhir periode karena santri tidak rutin menabungkan uangnya. Beberapa santri telah mendapatkan jumlah tabungan yang cukup besar namun sebagian yang lain masih di posisi saldo sangat minim bahkan nol. Dari hasil tabungan tersebut, beberapa santri menggunakannya untuk membeli seragam.
Mading (majalah dinding) TPA sebagai media aktualisasi dan kreatifitas santri, tempat menuangkan ide dan ekspresi, sangat penting keberadaanya. Pembuatan mading TPA baru bisa terlaksana bulan Januari 2011. Meskipun dengan desain dan bahan yang seadanya, santri membuat mading tersebut dengan penuh antusias. Patut dihargai apa yang sudah mereka lakukan dengan bercucuran keringat tersebut. Kedepan, mading akan diganti materinya secara berkala dan tematik.
Sebenarnya ini adalah program dadakan atas usulan dari Bapak Sajarwo. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu 19 Februari 2011 ini bertujuan untuk membentuk santri yang cinta lingkungan sejak dini. Teknisnya yaitu dengan memberi kepercayaan dan melatih santri menjadi pribadi yang bertanggungjawab.
Masing-masing Santri diberi amanah mengurus 2 buah pot tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. Nantinya tanaman tersebut bila sudah berbuah diberikan kepada santri untuk dibawa pulang dan diberikan pada orang tua. Tentu akan ada rasa bangga pada diri santri dan juga orang tua, dan bisa menjadi pengalaman yang berkesan mendalam, karena kegiatan ini selain menyenangkan secara tidak langsung juga mendidik karakter santri menjadi pribadi yang lebih bermakna.
E. Evaluasi Kondisi Pengurus
Selama dua tahun kepengurusan, terjadi keluar masuk pengurus TPA. Aisyiah Rahmah Ferani, karena kesibukannya di kampus sejak Mei 2009 menyebabkan tidak bisa membersamai Kadept dalam mengelola TPA. Kemudian posisi Koakh sementara digantikan oleh Sri Suryani. Namun, lagi-lagi karena kesibukan lain maka mengharuskannya mundur sehingga posisi Koakh mengalami kekosongan sampai akhir kepengurusan. Hakim, Dina, Titis Nindiasari Anggraeni, Yustirania Septiani, Reni Karlinawati, Tahwin Nikmah, Marzuki, karena pindah kos dari Kuningan, keluar dari TPA. Aulia Justiciana, Nedi, Jefrianto, Sandi Rifana, dan Pipit meski masih di Kuningan tapi karena mau konsentrasi di akademik dan kegiatan kampus, menyatakan diri keluar. Ghufron Wahyu Dani, karena kesibukan kampus menyebabkan tidak bisa secara aktif di terlibat TPA. Siti Fatimah, karena sedang ada praktek industri mengharuskannya tidak bisa intens di TPA. Penambahan ustadz/ah terutama penghuni baru di kuningan, yaitu Dewi Kurniyawati, Dwi Sugianti, Jeni PD, Wahyu, Ninik Inayah, dan Nur Wachibatul Masulah sangat membantu kinerja TPA selama ini.
Sebagian besar pengurus TPA adalah aktivis kampus yang memiliki posisi strategis. Karena itulah, beberapa tidak bisa aktif secara penuh di TPA dan itu merupakan salah satu kendala untuk perkembangan TPA.
Mengelola TPA benar-benar membutuhkan SDM yang memadai, baik secara kuantitas maupun kualitas. Secara kuantitas, SDM di Dept. TPA sudah cukup, begitu juga dengan kualitas. Namun, dari kuantitas yang ada, keintensifan pengurus tidak optimal sehingga meski kualitas pengurus bisa dikatakan cukup, itu menghambat laju perkembangan TPA. Dari pokok masalah itu, timbul masalah-masalah lain, di antaranya adalah program-program TPA tidak berjalan optimal, misal BCM. Selain itu, kurang jelasnya job description masing-masing pengurus, menyebabkan perangkat-perangkat TPA belum semua terpenuhi, misal kurikulum.
Konsep – konsep untuk mengembangkan TPA sudah banyak dibuat oleh ustadz/ah, tetapi pada wilayah teknis/pelaksanaan masih kurang optimal. Hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain kurangnya koordinasi yang baik saat mengajar, sehingga kurang jelas dalam pelaksaan. Selain itu juga karena komunikasi yang kurang baik. Misalnya tentang penyampaian hasil syuro yang tidak disampaikan ke ustadz/ah lain yang tidak berangkat, sehingga pada saat mengajar ustadz/ah yang tidak syuro tidak tahu apa yang akan dilakukan. Untuk mengajarnya beberapa ustadz/ah juga masih kurang berani untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam mengajar, sehingga sampai saat ini lebih banyak kegiatan mengaji, dan untuk materi selain mengaji, masih kurang bisa terlaksana terkait dengan ustadz/ah dan santri.
Secara umum, kondisi TPA masih banyak yang perlu dibenahi, baik kerapian administrasi, kejelasan kurikulum, maupun kegiatan belajar mengajar TPA dan yang terpenting adalah penanaman akhlaq kepada santri.
Ada banyak evaluasi selama dua tahun kepengurusan. Untuk itu, ada beberapa rekomendasi untuk perbaikan TPA ke depan.
Pemasukan | ||
Saldo awal | 137.300 | |
SPP | 1.230.200 | |
Tabungan santri | 232.000 | |
Infak, Donatur, dan sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat | 9.753.300 | |
Takmir | 573.000 | |
Total Pemasukan | 11.925.800 | |
Pengeluaran | ||
Beasiswa Santri & TPA Peduli | 6.100.000 | |
Operasional TPA (kesekretariatan, lomba, PWS, training, dll) | 4.255.700 | |
Total Pengeluaran | 10.355.700 | |
Saldo akhir | 1.570.100 |
Demikianlah laporan pertanggungjawaban yang dapat kami buat untuk melaporkan kinerja kami selama dua tahun. Semoga laporan pertanggungjawaban ini dapat menjadi landasan rekomendasi perbaikan untuk TPA di periode selanjutnya. Dari tulisan ini mungkin masih banyak kesalahan yang tidak tertuliskan, kami mohon ampun pada Allah. Karena segala kesalahan itu hanya dari kami dan segala kebenaran hanya bersumber dari yang Maha Satu dan Maha Benar, Allah SWT.
Sungguh suatu keuntungan, ketika kita duduk berpangku tangan dan pahala tetap mengalir karena santri selalu mengamalkan apa yang telah diajarkan.
Dan itulah yang terjadi di TPA Al Munawwar, semoga usaha kita bisa menjadikan Multi Level Pahala. amiin
Penegak Islam Dambaan Orang Tua
16