Published using Google Docs
MODUL 13_EVALUASI DAN ASESMEN PROGRAM LITERASI INFORMASI.docx
Updated automatically every 5 minutes

                         

                          EVALUASI DAN ASESMEN

                          PROGRAM LITERASI

                          INFORMASI

PENDAHULUAN

Keterampilan literasi informasi sangat berperan penting dalam kehidupan, apalagi dengan banyaknya informasi dan pengetahuan yang diperoleh saat ini. Selain itu, keterampilan literasi informasi sering dikaitkan erat dengan keberhasilan kegiatan belajar. Kegiatan belajar abad 21 yang tidak hanya berfokus pada pemberian informasi dari guru, juga melibatkan proses pencarian, penerimaan, pengolahan dan penyampaian informasi. Melalui literasi informasi juga sangat mendukung proses berpikir kritis dan kreatif. Mengetahui urgensi literasi informasi, pemerintah juga ikut mendukung salah satunya dengan adanya program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Sebagaimana program lainnya, program literasi informasi juga perlu di evaluasi dan di asesmen terkait efektivitas pelaksanaan program literasi informasi, untuk mengetahui bagaimana program literasi informasi dilaksanakan, dan memberikan masukan terhadap program tersebut. Sehingga dari hasil asesmen dan evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai keputusan apakah program dilanjutkan, dihentikan atau dilanjutkan dengan catatan terhadap program.

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu :

menjelaskan konsep evaluasi program literasi informasi        

  1. menjelaskan standar evaluasi program literasi informasi
  2. menjelaskan dan menentukan alat evaluasi program literasi informasi        
  3. menjelaskan dan menentukan metode pengukuran evaluasi program literasi informasi
  4. menjelaskan konsep asesmen program literasi informasi
  5. menjelaskan pendekatan dan metode asesmen program literasi informasi

merancang asesmen program literasi informasi


KEGIATAN BELAJAR 1

Evaluasi Program Literasi Informasi

  1. Konsep evaluasi program literasi informasi

Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai apakah suatu kegiatan atau program sudah mencapai tujuan yang ditetapkan atau sudah sesuai dengan standar yang digunakan. Dalam kegiatan evaluasi diperlukan adanya pembanding, pembanding yang digunakan yaitu tujuan, kriteria, atau standar yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga pencapaian yang dihasilkan tersebut menjadi nilai dalam evaluasi. Setiap program literasi yang dirancang, tentu mempunyai tujuan, adanya evaluasi program literasi informasi ini untuk melihat apakah tujuan dari program literasi sudah tercapai.

Program literasi informasi merupakan program yang dilakukan untuk membekali siswa/mahasiswa agar memiliki kemampuan dalam memanfaatkan informasi secara efektif sesuai dengan kebutuhan. Pada program literasi informasi tentu ditetapkan Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Sehingga dengan adanya TIU dan TIK ini dapat menjadi standar model literasi informasi yang digunakan. Adapun evaluasi program literasi informasi dapat dilakukan dengan menyiapkan beberapa pertanyaan terkait pelaksanaan program, situasi kelas, materi yang diberikan dan sarana yang digunakan selama program berlangsung. Evaluasi terhadap program literasi informasi, dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran seperti kuesioner atau pertanyaan terbuka yang memberikan kebebasan kepada peserta untuk menjawab sesuai dengan apa yang ia alami dan rasakan selama menjalani program literasi informasi. Metode kualitatif melalui pengisian kuesioner sangat efektif dilakukan karena sifatnya yang berbasis kompetensi, yang akan berguna untuk mengevaluasi sikap, penilaian dan motivasi.

  1. Standar evaluasi program literasi informasi

Adapun lima standar yang ditetapkan oleh ACRL sebagai standar evaluasi program literasi informasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Siswa/mahasiswa yang melek informasi dapat menentukan sifat dan luasnya informasi yang dibutuhkan.
  2. Siswa/mahasiswa yang melek informasi dapat mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien.
  3. Siswa/mahasiswa yang melek informasi dapat mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis dan menggabungkan informasi yang dipilih ke dalam basis pengetahuan dan sistem nilainya.
  4. Siswa/mahasiswa yang melek informasi, secara individu atau sebagai anggota kelompok, dapat menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
  5. Siswa/mahasiswa yang melek informasi dapat memahami isu-isu ekonomi, hukum, dan sosial seputar penggunaan informasi dan mengakses serta menggunakan informasi secara etis dan legal.

  1. Alat evaluasi program literasi informasi

 

Dalam mengevaluasi program literasi informasi agar sesuai dengan standar yang ditetapkan, tentu menggunakan alat bantu untuk melakukan evaluasi. Alat untuk mengevaluasi program literasi informasi harus memiliki dua hal: pertama, evaluasi terkait program untuk institusi (evaluasi) menggunakan indikator. kedua, evaluasi pendidikan untuk siswa (penilaian) menggunakan kuesioner diagnostik pada awal program, dan kuesioner kompetensi di kedua evaluasi harus dimasukkan ke dalam evaluasi hasil. Menurut IFLA evaluasi literasi ini tidak hanya evaluasi programnya saja, tetapi juga termasuk evaluasi untuk staf pengajar, evaluasi hasil siswa dan kemampuan praktik siswa.

  1. Metode pengukuran evaluasi program literasi informasi

Dalam pemilihan metode evaluasi program literasi informasi didasari beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sasaran evaluasi

Pemilihan metode evaluasi ini harus didasarkan pada tujuan program, sasaran evaluasi, dan apa yang akan dinilai. Contohnya, tujuan evaluasi untuk menilai capaian peserta dalam memahami isi informasi yang dibacanya. Lalu hasil dari evaluasi diberikan kepada penanggung jawab program untuk memperlihatkan dan memutuskan keberlanjutan program. Kemudian sasaran evaluasi yang diukur adalah kemampuan peserta program literasi informasi.

  1. Tipe data yang diperlukan sebagai gambaran hasil evaluasi program

Sebelum menentukan metode yang digunakan, terlebih tentukan tipe data, seberapa tepat dan detail data yang diperlukan. Kemudian bentuk data yang dibutuhkan kualitatif atau kuantitatif.

  1. Pelaksanaan evaluasi

Pada hal ini harus ditentukan kapan dan berapa lama waktu pelaksanaan evaluasi, serta  alat-alat dan teknologi yang mungkin terlibat selama kegiatan.

Setelah mempertimbangkan hal-hal diatas, maka dapat diputuskan metode evaluasi yang akan digunakan dalam evaluasi program literasi informasi. Adapun metode-metode yang dapat digunakan sebagai berikut:

  1. Summative

Metode summative digunakan untuk menentukan pengaruh atau hasil dari program setelah pelaksanaan. Metode evaluasi ini dilakukan setelah kelas selesai untuk memastikan apakah standar yang digunakan sudah terpenuhi. Metode ini digunakan sebagai bentuk pertanggung jawaban program, sehingga dapat dievaluasi apakah kelas ini diperlukan lagi atau tidak.

  1. Kualitatif

Metode ini bersifat deskriptif yang berasal dari wawancara, observasi, maupun laporan pribadi. Hasil dari metode ini untuk mengetahui apa yang sukses, apa yang kurang tepat, apa yan berguna, dan sebagainya yang akan bermanfaat untuk menilai, mengubah dan melanjutkan program.  

  1. Kuantitatif

Metode ini cenderung melakukan tes objektif yang akan memberikan indikasi proses belajar yang jelas.


KEGIATAN BELAJAR 2

Asesmen Program Literasi Informasi

  1. Konsep asesmen program literasi informasi

Asesmen merupakan kegiatan untuk menilai kinerja dan dilakukan saat program itu berlangsung. Asesmen pada program literasi informasi diberikan kepada para peserta, misalnya kepada siswa, mahasiswa, pemustaka yang mengikuti program literasi informasi. Kegiatan asesmen ini bertujuan untuk melihat apa yang peserta program pelajari selama program literasi informasi berlangsung.

  1. Pendekatan dan metode asesmen program literasi informasi

Untuk menilai keberhasilan program literasi informasi perlu dilakukan asesmen, sehingga dapat mengetahui sudah sejauh mana kompetensi literasi informasi yang dimiliki. Menurut Oakleaf (2008) terdapat lima pendekatan yang digunakan dalam mengasesmen literasi informasi, yaitu :

  1. Ujian (tes) dengan pertanyaan tertutup seperti pilihan ganda dan benar salah, merupakan alat asesmen yang mudah dan sering digunakan. Tes ini pula dapat dijadikan asesmen terstandar, salah satunya SAIL (Standardized Assessment of Information Literacy) untuk mahasiswa dan TRAILS (Test for Real-time Assessment of Information Literacy) untuk siswa sekolah dasar dan menengah. Di Indonesia sendiri banyak yang menggunakan jenis asesmen ini untuk mengukur kompetensi literasi informasi. Adapun TRAILS ini merupakan salah satu alat asesmen yang dapat digunakan oleh pustakawan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa sekolah yang kelak menjadi mahasiswa, dalam memasuki dunia pendidikan tinggi.

  1. Penelitian untuk kerja yaitu menilai penerapan nyata pengetahuan dan keterampilan literasi informasi. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati kerja siswa atau menilai hasil tugas yang diberikan. Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh jenis asesmen ini, namun membutuhkan biaya yang mahal, perencanaan yang panjang dan analisis yang cermat. Salah satu asesmen jenis ini adalah iSkill.

  1. Rubrik yaitu serangkaian pedoman penilaian dalam mengevaluasi hasil kerja siswa. rubrik dapat memberikan kejelasan tentang hasil kerja yang diharapkan dari siswa, sehingga siswa terdorong untuk memenuhi standar dan langsung menerima umpan balik serta dapat melakukan evaluasi diri. Adapun kekurangan dari rubrik adalah sulitnya dalam penyusunan rubrik. Penyusunan rubrik yang efektif memerlukan keahlian tersendiri, yang mana belum banyak dimiliki oleh guru dan pustakawan.

  1. Performance Assessment, yaitu dengan menilai melalui pengamatan praktik yang dilakukan peserta. Akan tetapi metode ini kurang valid, karena peserta sering berlaku tidak alami apabila sudah tau sedang diamati.

  1. Classroom Assessment Techniques (CAT) dengan menggunakan minute paper. Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di kelas dan peserta harus menulis jawabannya di secarik kerta dengan waktu yang terbatas. Metode ini dianggap paling cocok untuk mengukur kemampuan peserta program literasi informasi.

  1. Merancang asesmen program literasi informasi,

Contohnya, asesmen terhadap peserta program literasi, Information Seeking Strategies atau strategi pencarian informasi. Adapun untuk standar yang harus dipenuhi peserta adalah :

  1. Determine all possible sources (Menentukan sumber-sumber yang tersedia)
  2. Select the best sources (Memilih sumber yang terbaik/tepat)

Adapun Tujuan Instruksional Umum (TIU) dari Information Seeking Strategies adalah untuk membekali mahasiswa dengan melakukan evaluasi sumber informasi di internet menggunakan mesin pencari secara efektif dan efisien. Adapun rancangan asesmennya adalah sebagai berikut :

TIK

Indikator

Metode pengukuran

Alat ukur

  1. Setelah mengikuti kelas ini, mahasiswa mampu menentukan beberapa kata kunci yang tepat untuk kebutuhan informasinya.
  1. mampu menentukan kata benda dari deskripsi kebutuhan informasi untuk kata kunci.
  2. mampu mendapatkan padanan kata untuk pencarian berikutnya

Classroom Assessment Techniques (CAT)

  1. tuliskan kata-kata kunci yang digunakan berdasarkan urutan penggunaan dan hasil yang didapatkan.
  2. dari mana mendapatkan padanan kata, dan kata kunci apa yang paling tepat untuk hasilkan sumber informasi yang dimaksud?
  1. Setelah mengikuti kelas ini, mahasiswa mampu menentukan strategi pencarian informasi dengan mesin pencari secara efisien dan efektif.

Mampu gunakan penelusuran lanjut pada mesin pencari

Rubrik

  1. Pencarian dari domain khusus
  2. Pencarian dari domain khusus dan file khusus
  3. Pencarian yang menyempit dengan hilangkan kata tertentu dan file khusus

Tabel 1 : Contoh Rancangan Asesmen Program Literasi Informasi


Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

  1. Jelaskan secara singkat pendekatan yang digunakan dalam mengasesmen literasi informasi!
  2. Sebutkan tahapan-tahapan dalam merancang asesmen program literasi informasi!

Asesmen program literasi informasi merupakan kegiatan untuk menilai kinerja yang dilakukan saat program itu berlangsung untuk menilai keberhasilan program literasi informasi dan  menilai sejauh mana kompetensi literasi informasi yang dimiliki. Pendekatan asesmen program literasi informasi dapat dilakukan dengan cara Ujian (tes), Penelitian, Rubrik, Performance Assessment, dan Classroom Assessment Techniques (CAT) dengan menggunakan minute paper. Dalam merancang asesmen program literasi informasi harus menentukan standar dan tujuan program, serta indikator, metode pengukuran dan alat ukurnya.


Kunci Jawaban Latihan 1

  1. Evaluasi program literasi informasi merupakan kegiatan untuk menilai apakah suatu kegiatan atau program sudah mencapai tujuan yang ditetapkan atau sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya, Setiap program literasi yang dirancang, tentu mempunyai tujuan, oleh karena itu dengan adanya evaluasi program literasi informasi ini untuk melihat apakah tujuan dari program literasi sudah tercapai.
  2. a. Sasaran evaluasi

Pemilihan metode evaluasi ini harus didasarkan pada tujuan program, sasaran evaluasi, dan apa yang akan dinilai. Contohnya, tujuan evaluasi untuk menilai capaian peserta dalam memahami isi informasi yang dibacanya. Lalu hasil dari evaluasi diberikan kepada penanggung jawab program untuk memperlihatkan dan memutuskan keberlanjutan program. Kemudian sasaran evaluasi yang diukur adalah kemampuan peserta program literasi informasi.

b. Tipe data yang diperlukan sebagai gambaran hasil evaluasi program

Sebelum menentukan metode yang digunakan, terlebih tentukan tipe data, seberapa tepat dan detail data yang diperlukan. Kemudian bentuk data yang dibutuhkan kualitatif atau kuantitatif.

c. Pelaksanaan evaluasi

Pada hal ini harus ditentukan kapan dan berapa lama waktu pelaksanaan evaluasi, serta  alat-alat dan teknologi yang mungkin terlibat selama kegiatan.

Kunci Jawaban Latihan 2

  1. a. Ujian (tes) dengan pertanyaan tertutup seperti pilihan ganda dan benar salah
  1. Penelitian untuk kerja yaitu menilai penerapan nyata pengetahuan dan keterampilan literasi informasi
  2. Rubrik yaitu serangkaian pedoman penilaian dalam mengevaluasi hasil kerja siswa.
  3. Performance Assessment, yaitu dengan menilai melalui pengamatan praktik yang dilakukan peserta
  4. Classroom Assessment Techniques (CAT) dengan menggunakan minute paper. Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di kelas dan peserta harus menulis jawabannya di secarik kerta dengan waktu yang terbatas.

2. Tentukan standar yang harus terpenuhi

Tentukan alat ukur


Asesmen

:

kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk memahami individu dan pengembangan program yang sesuai dengan kebutuhan.

Berpikir kritis

:

cara berpikir dengan menganalisis fakta dengan analisis rasional, skeptis, tidak bias, untuk membentuk penilaian evaluasi dari bukti faktual.

Data

:

keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).

Efektif

:

usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil dan target yang diharapkan dengan tepat waktu.

Efisien

:

usaha yang mengharuskan penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu, cepat dan memuaskan.

Evaluasi

:

kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.

Indikator

:

sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan.

Informasi

:

pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu.

Keterampilan

:

kecakapan untuk menyelesaikan tugas.

Kompetensi

:

suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang tertentu.

Kuesioner

:

alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan.

Literasi

:

kemampuan menulis dan membaca.

Metode

:

cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Observasi

:

peninjauan secara cermat.

Program

:

rancangan mengenai asas serta usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian, dan sebagainya) yang akan dijalankan.

Standar

:

ukuran atau tingkatan tertentu yang dipakai sebagai patokan.


(2010).“Information Literacy Program Assessment”. Kramer Family Library. . University of Colorado at Colorado Springs (UCCS). Online di: http://www.uccs.edu/~library/services/infolit/assessment.html .

Kaharuddin. (t.thn.). EVALUASI PROGRAM LITERASI SEKOLAH PADA MADRASAH TSANAWIYAH BINANGA NEGERI KABUPATEN MAMUJU. Educational Research and Evaluation, 1-14.

Marzal, M. Á. (2010, July). Evaluation of Information Literacy Programmes in Higher Education: Strategies and Tools. Revista de University y Sociedad del Conocimento, 7(2), 26-36. doi:http://rusc.uoc.edu

Neely, T. Y. (2006). INFORMATION LITERACY ASSESSMENT Standards-Based Tools and Assignments. Chicago: AMERICAN LIBRARY ASSOCIATION.

Pausch, Lois M..(2010).“Assessment of Information Literacy: Lessons from the Higher Education Assessment Movement”. ACRL. ALA. Online di: http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/acrl/publications/whitepapers/nashville/pauschpopp.cfm.

Rachmawati, Muljono, P., & Sitanggang, I. S. (2017, November 02). DESIGNING OF WEB-BASED INFORMATION LITERACY ASSESSMENT SYSTEM. Edulib, 7(7), 48-59