Published using Google Docs
DOC-1: Garuda ACE 2.0, 2025 [DOKUMEN PENDAMPING, HALAMAN UTAMA]
Updated automatically every 5 minutes

GARUDA ACE 2.0

(Dokumen Pendamping)

Ditulis oleh Diaspora dan Alumni

Situs resmi:

http://pmdsu.kemdikbud.go.id/garuda-ace/

Situs dokumen pendamping:

https://tinyurl.com/garuda-ace-2025-pub

http://tiny.cc/garuda-ace-2025-pub

Disclaimer:

Dokumen pendamping ini merupakan dokumen pendamping yang ditulis oleh para Profesor Diaspora Indonesia dan alumni Garuda ACE program yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di negara maju. Tujuan dari dokumen ini adalah semata-mata untuk memberikan deskripsi yang lebih luas tentang program ACE, karena ini adalah program baru.  Ada banyak detail dan latar belakang cerita yang perlu dibagikan kepada komunitas akademik. Kami berharap dokumen ini dapat membantu pembaca untuk memahami segala sesuatu tentang program ini. Salam hormat.

Apakah Anda mempunyai pertanyaan tentang program ini?

  • Pertama, mohon membaca lengkap keseluruhan dokumen ini berikut semua FAQs di akhir dokumen.
  • Jika masih ada pertanyaan, kami juga mengundang Anda untuk mengikuti office hours dengan Diaspora melalui
  • (Jika Diaspora tidak hadir setelah pukul 19:10 WIB, mohon maaf ini berarti Diaspora berhalangan hadir di hari tersebut)

[A] Pendahuluan

Program Garuda ACademic of Excellence 2.0 (disingkat “Garuda ACE”) adalah program beasiswa non-gelar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang sarjana atau magister untuk mengambil kelas pelatihan riset internasional selama 3 bulan di bidang ilmu atau teknik komputer dan terkait seperti ilmu atau teknik informasi, data, elektro, dan telekomunikasi, serta kelas pelatihan bahasa Inggris intensif selama 3 bulan (total 6 bulan).  Program ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kapasitas riset mahasiswa di tingkat internasional. Secara umum, program ini dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas riset internasional unggul agar dapat berkontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat nasional maupun global.  

Pada tahun 2025, program ini akan berfokus pada bidang yang disebutkan di atas.  Ke depannya, program ini diharapkan dapat diperluas ke bidang lainnya sesuai kebutuhan Pemerintah Indonesia.

Garuda ACE 2.0 Official Opening via Zoom

Rekaman pembukaan resmi dan penjelasan program Garuda ACE oleh Wakil Menteri Bidang Sains dan Teknologi, Direktur Sumber Daya, dan Diaspora: https://youtube.com/live/H6vXq-_G_lA

Menit 32: Pembukaan | Menit 52: Latar belakang | Menit 1:08:00 Konsep program | Menit 1:22:00 Tahapan program | Menit 1:31:00 Linimasa program dan syarat pendaftaran

[B] Rangkuman Satu Halaman

Karena dokumen ini sepanjang 20 halaman, bagian ini mencoba merangkum hal-hal penting dari program ini:

[C] Tujuan dan Sasaran

[C.1] Tujuan Program

Tujuan program ini yaitu:

[C.2] Sasaran Mahasiswa

Sasaran program ini meliputi:

Pada dasarnya, program ini ditargetkan untuk mahasiswa yang masih memiliki 1,5-2 tahun tersisa di program S1/S2:

[C.3] Sasaran Program Studi

Peserta ACE harus terdaftar di perguruan tinggi Indonesia pada salah satu prodi sebagai berikut:

Nama prodi tidak harus sama persis dengan di atas, asalkan terkait dengan area-area tersebut terutama teknologi komputer.


[D] Latar Belakang

Program Garuda ACE 2.0 hadir karena latar belakang sebagai berikut.

[D.1] Terbukanya peluang kolaborasi penelitian internasional bagi mahasiswa

Dalam dekade terakhir, kita menyaksikan perkembangan pesat dalam open source code, open data, dan open publications (kode, data, dan publikasi terbuka). Komunitas ilmu komputer dan ilmu data dapat dianggap sebagai komunitas ilmiah terbesar di dunia yang mendorong penelitian yang lebih terbuka. Banyak sistem besar yang memiliki kode terbuka di platform seperti github.com. Banyak data untuk menjalankan beberapa eksperimen juga dapat diunduh oleh publik. Banyak publikasi tidak lagi tersembunyi di balik dinding langganan berbayar. Komunitas ini percaya bahwa dengan menyebarluaskan hasil penelitian secara terbuka, ilmu pengetahuan dan teknik di dunia dapat maju lebih cepat.  

Semua hal ini juga mendorong kolaborasi internasional di bidang tersebut di atas, sehingga semakin banyak karya ilmiah yang ditulis bersama oleh para penulis dari berbagai negara. Dalam konferensi dan jurnal terkemuka, kita dapat melihat lebih banyak publikasi yang ditulis bersama oleh para penulis lintas negara.  Hak paten pun sudah sangat jarang, karena komunitas ilmu komputer dan data di dunia lebih mempriotaskan kolaborasi dan publikasi bersama dengan cepat, seiring perkembangan teknologi yang pesat.

Yang menarik, kesempatan berkolaborasi internasional ini tidak hanya terbuka untuk dosen atau mahasiswa S3. Banyak sekali contoh dimana mahasiswa jenjang sarjana atau magister di seluruh dunia dapat melakukan kerja sama riset jarak jauh secara daring dengan profesor internasional terkemuka di negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa.  Mahasiswa hanya memerlukan laptop dan koneksi internet yang bagus untuk dapat melakukan riset secara intensif dengan kolaborator di luar negeri. Mereka tidak perlu terbang jauh ke luar negeri untuk melakukan kolaborasi riset internasional. Mahasiswa di Indonesia juga dapat menjadi co-author dengan profesor luar negeri dalam publikasi ilmiah yang diterima pada konferensi dan jurnal terkemuka. Sekali lagi, hal ini sudah menjadi hal yang lumrah karena tren baru data terbuka, kode terbuka, dan publikasi terbuka.

[D.2] Terbatasnya kolaborasi internasional di kalangan mahasiswa Indonesia

Tidak ada keraguan bahwa Indonesia memiliki banyak mahasiswa jenjang sarjana dan magister yang berprestasi.  Namun, di bidang ilmu komputer dan sejenisnya, khususnya sistem komputer besar dan sistem dibalik kecerdasan buatan (AI/ML), mahasiswa Indonesia belum memiliki keterampilan penelitian yang cukup untuk melakukan penelitian internasional. Hal ini terbukti ketika mereka mencoba mencari kolaborator internasional sendiri, kemungkinan besar akan kesulitan karena tidak memiliki latar belakang penelitian yang mendalam.  

Implikasi dari belum maksimalnya mahasiswa Indonesia memanfaatkan peluang ini adalah bahwa mereka secara umum tidak memiliki publikasi yang kuat pada konferensi dan jurnal internasional terkemuka di bidang ilmu komputer dan bidang terkait.  Dengan kata lain, jika hal ini tidak kita tindak lanjuti, maka mahasiswa Indonesia akan tertinggal dibandingkan rekan-rekannya dari negara lain yang sudah memiliki publikasi yang kuat di tingkat internasional dari jenjang sarjana.

[D.3] Masih sedikitnya jumlah mahasiswa terbaik Indonesia yang berkiprah dalam program riset pada jenjang sarjana dan magister di negara maju

Ada banyak perguruan tinggi berbasis penelitian di Amerika Serikat yang memberikan beasiswa penuh dan tunjangan penelitian bagi mahasiswa yang berminat melanjutkan studi ke jenjang magister dan PhD.  Hal ini berlaku secara umum di bidang STEM (sains, teknologi, teknik dan matematika), termasuk juga ilmu komputer dan sejenisnya.  80% mahasiswa yang masuk ke program PhD (kombo magister + doktor) secara otomatis didanai melalui skema asisten pengajar dan peneliti dari kampus internasional tersebut. Namun, tidak banyak mahasiswa terbaik Indonesia yang dapat memanfaatkan peluang ini.  Oleh karena itu, secara umum, tidak banyak mahasiswa Indonesia yang berkontribusi pada kemajuan sains dan teknologi di perguruan tinggi terkemuka di seluruh dunia. Data dari Yayasan Sains Nasional Amerika Serikat pada tahun 2018 menunjukkan bahwa hanya ada kurang dari 90 mahasiswa Indonesia yang menerima gelar PhD bidang STEM di Amerika Serikat, sementara ada lebih dari 8000 lulusan PhD dari dua negara terbaik Asia.

Merespons ketiga masalah di atas, Ditjen Diktiristek kembali menyelenggarakan program Garuda ACE tahun 2025 dengan tujuan sebagaimana dijabarkan pada bagian sebelumnya.  Program ini meruntuhkan mitos, asumsi, dan miskonsepsi yang salah seputar penelitian internasional dan gelar PhD (kombo magister+doktor).  

[D.4] Video penjelasan latar belakang

Untuk penjelasan lebih panjang untuk bagian [D] Anda dapat melihat video pembukaan/sosialisasi di menit 52 sampai menit 1:08:00:

Dan juga video-video latar belakang lainnya  yang sudah disiapkan oleh para Diaspora dan Alumni ACE yang juga akan ditunjukkan di “Bagian [M]. Video Penjelasan” di akhir dokumen ini.

[E] Linimasa Program

Di bawah ini adalah penjelasan singkat terkait linimasa program.

[E.1] Periode pendaftaran

[E.2] Periode pelatihan (6 bulan), 2 gelombang (Januari - Juni dan Juli - Desember 2025)

[E.3] Periode pasca-pelatihan (setelah program pelatihan resmi)

[E.4] Video penjelasan linimasa program

[F] Siklus Program dan Jumlah Peserta

Pada tahun 2025, program Garuda ACE akan mengakomodir 100 peserta.  Peserta tersebut akan dibagi menjadi dua gelombang:

(Mohon lihat “Bagian [N] FAQs” mengenai tanggal resmi, dan juga tentang fleksibilitas program ini.)

Pada setiap gelombang, peserta ACE akan dibagi menjadi dua jalur:

Siklus program di atas dirangkum dalam tabel di bawah ini.

Gelombang 1 (~50 siswa,

Januari - Juni 2025

Gelombang 2 (~50 siswa),

Juli - Desember 2025

Jalur 1 (~25 siswa)

Pelatihan riset (Januari - Maret)

Pelatihan bahasa

(April - Juni)

Pelatihan riset

(Juli - September)

Pelatihan bahasa

(Oktober - Desember)

Jalur 2 (~25 siswa)

Pelatihan bahasa

(Januari - Maret)

Pelatihan riset

(April - Juni)

Pelatihan bahasa

(Juli - September)

Pelatihan riset

(Oktober - Desember)

Dalam situs pendaftaran (lihat Bagian di bawah), mahasiswa dapat memilih opsi gelombang mana yang dapat diikuti sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada bagian Kriteria.

Di dalam situs pendaftaran Anda harus memberitahu semua opsi yang memungkinkan untuk status Anda.  Sekali lagi sebagai rangkuman, Anda bisa memilih 1 sampai 4 opsi dibawah ini:

[G] Muatan Program dan MBKM

Ada dua komponen utama program Garuda ACE di tahun 2025:

Dalam pelatihan ini, peserta diharapkan menyediakan waktu 25-35 jam seminggu. Siswa diharapkan dapat berkorespondensi dengan program studi asalnya dan menjadikan kegiatan program ACE ini sebagai bagian dari MBKM dan diakui sebagai SKS.  

[G.1] Pelatihan Riset (3 bulan)

Berikut ini merupakan penjelasan singkat tentang pelatihan riset:

Hasil yang akan didapat oleh peserta ACE dalam pelatihan riset adalah sebagai berikut.

[G.2] Pelatihan Bahasa (3 bulan)

Selain pelatihan riset, peserta ACE juga akan mendapatkan pelatihan bahasa Inggris intensif yang disediakan oleh lembaga bahasa lokal yang bekerjasama dengan Ditjen Diktiristek. Pelatihan akan disesuaikan dan diarahkan untuk membantu peserta agar berhasil dalam melakukan penelitian internasional.  Terdapat beberapa komponen penting yang akan disediakan oleh lembaga bahasa bagi peserta:

Semua komponen di atas akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan setiap peserta.  Misalnya, jika seorang peserta telah memiliki skor TOEFL lebih dari 100, maka peserta tersebut tidak perlu mendapatkan pelatihan TOEFL, melainkan akan mendapatkan lebih banyak sesi pada komponen lainnya.

[G.3] Format Pertemuan Pelatihan

Pelatihan riset pada pelaksanaan sehari-harinya akan dilakukan dalam bentuk kuliah online. Formatnya akan mencakup:

Pelatihan bahasa Inggris pada pelaksanaan sehari-harinya juga akan dilakukan dalam bentuk kuliah online.  Formatnya akan mencakup:

Pelatihan riset dan pelatihan bahasa Inggris umumnya akan dilakukan secara daring. Alasan program Garuda ACE dibentuk secara daring yaitu:

Selain format online, program ini dapat juga memfasilitasi pertemuan tatap muka (onsite) secara periodik bagi peserta ACE, yang akan berlangsung selama 2-4 hari dalam setiap pertemuan (misal, selama akhir pekan setiap 1-2 bulan sekali).  Peserta akan diajak untuk berkumpul di satu lokasi untuk saling mengenal serta meningkatkan keterlibatan, energi, dan semangat mereka dalam berpartisipasi di program ini. Dalam pertemuan tatap muka ini, aktivitas yang akan dilakukan adalah seperti berikut:

[H] Kriteria

Program Garuda ACE 2.0 adalah program yang tidak mudah karena memerlukan dedikasi yang sangat tinggi dari para peserta, seperti harus menyediakan waktu 25-35 jam setiap minggu dalam sesi pelatihan riset dan bahasa Inggris.    Selain dedikasi tinggi, peserta ACE juga harus mempunyai dedikasi jangka panjang karena mereka diharapkan akan melanjutkan riset selama 1-2 tahun pasca-periode pelatihan. Dengan kata lain, peserta ACE sudah harus berorientasi pada riset dan menjadikan riset sebagai prioritas utama dalam karir mereka sebagai mahasiswa (misalnya, tidak memprioritaskan magang di industri). Berikut adalah kriteria wajib/mutlak dan kriteria tambahan yang harus dimiliki mahasiswa ketika mendaftar program ini.

[H.1] Kriteria Wajib

[H.2] Kriteria Tambahan:

[H.3] Video penjelasan kriteria:

[I] Tata Cara Pendaftaran ← PENTING !!

PENTING:

Klik tautan Google Slide ini untuk melihat instruksi cara mendaftar melalui situs ace-ina-2025.hotcrp.com:

https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vQkha-dSd4cnzY4DbXsucyUyXv0ZWX3XhZmXWUeh0Js7jv9IQzYlRwogsrZMKV2bOHA39dcfSQ5XDh4/pub?start=false&loop=false&delayms=3000

Mohon membaca bagian [I.1] Resume, [I.2] Transkrip, dan [I.3] Presentasi dibawah ini untuk melihat hal-hal yang Anda perlu siapkan.

Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu Anda siapkan sebelum mendaftar. (Perhatikan instruksi di bawah dengan cermat.  Kekurangan pada informasi yang Anda isi akan berdampak terhadap proses seleksi). Kami sarankan Anda segera mempersiapkan hal-hal di bawah ini segera.

[I.1] Resume (PDF)

[I.2] Transkrip (PDF)

[I.3] Presentasi 15 Menit YouTube dalam bahasa Inggris:

Selain garis besar hal-hal yang harus diunggah calon peserta ACE di atas, Ditjen Diktiristek akan membuat dokumen yang lebih rinci tentang langkah-langkah yang harus dilakukan calon peserta ACE.

[J] Tahap Seleksi, Batas Waktu (Deadline), dan Penerimaan

Berikut ini merupakan tahapan seleksi:

[K] Dukungan  SKS MBKM

[K.1]  SKS MBKM (Selama Masa Pelatihan)

[K.2]  SKS MBKM atau SKS Tesis (Setelah Masa Pelatihan)

[L] Komponen Pembiayaan dan Mekanisme Penyaluran Dana

Komponen pembiayaan yang dapat disediakan oleh program Garuda ACE adalah sebagai berikut.

[M] Video Penjelasan

Di bawah ini merupakan video-video yang dibuat oleh Diaspora untuk meruntuhkan mitos, asumsi, dan pemahaman yang salah tentang berbagai hal seputar program PhD (kombo magister+doktor) di negara maju, seperti struktur kombo magister+doktor, beasiswa yang harus dicari, dana pendidikan, karir setelah PhD, dll.  

VIdeo

Penjelasan singkat

https://www.youtube.com/watch?v=qqxbacT_058

Daftar PhD bisa langsung dari S1 (tidak perlu S2).

PhD di negara maju seperti Amerika biasanya kombo S2+S3.

Bisa lulus dengan gelar S2 saja di dalam program PhD.

https://www.youtube.com/watch?v=QD3w3M-Woqg

Kuliah PhD di Amerika dalam bidang STEM gratis!

Ditambah, mahasiswa mendapat tunjangan sebagai asisten pengajar atau riset.

Namun, proses penerimaan sangat kompetitif, sehingga perlu persiapan.

https://www.youtube.com/watch?v=eLWZoVjqxig

Mahasiswa seringkali takut bahwa tunjangan gajinya tidak cukup untuk hidup.

Gaji mahasiswa PhD bidang STEM rata-rata lebih dari Rp. 50 juta per bulan.

Belum lagi, ditambah gaji magang di industri besar.

https://www.youtube.com/watch?v=bRa24vSUwkk

Mahasiswa merasa bahwa karir setelah lulus PhD hanya menjadi dosen.

Faktanya, hampir 70% lulusan PhD bidang Informatika masuk ke industri.

Banyak dari mereka masuk departemen riset dan pengembangan pada industri besar.

https://www.youtube.com/watch?v=J4wPPGlHjOk

Mahasiswa berpikir bahwa PhD membosankan karena riset terlalu lama dan spesifik.

Riset di bidang informatika dan sejenisnya sangat berdekatan dengan industri maju.

Peneliti di Google, Microsoft, Facebook/Meta, dan Amazon juga menulis publikasi.

Selain di kampus, mahasiswa dapat mengikuti magang di industri besar.

https://www.youtube.com/watch?v=CJyxwPxxbSc

Selain jalur PhD yang gratis, ada juga jalur “master by research.”

Program ini memberikan pengurangan biaya kuliah.

Ada juga program yang memberikan tunjangan sebagai asisten pengajar.

Hanya saja, proses penerimaan sangat kompetitif, sehingga perlu persiapan.

https://www.youtube.com/watch?v=2UPXhgyuCYw

Banyak mahasiswa tidak yakin ingin lanjut PhD karena keterikatan yang lama.

Program PhD setidaknya butuh 5 tahun (2 tahun Magister + 3 tahun Doktor).

Meskipun demikian, mahasiswa bisa melakukan ‘mastering out’, yakni keluar dengan gelar Magister saja. Namun, di bidang ilmu komputer dan sejenisnya hal ini hanya terjadi pada 10-20% mahasiswa. Sisanya melanjutkan sampai doktor karena tertarik dengan riset.

https://www.youtube.com/watch?v=M43299JbE2Y

Ngobrol bareng dengan alumni Garuda Ilmu Komputer dan Garuda ACE yang sudah tersebar di kampus ternama di Amerika.  Mari dengarkan kunci kesuksesan mereka.

Akan ditambah video2 lain seperti:

  • Contoh Siswa S1/S2 yang melakukan kolaborasi internasional jarak jauh secara daring (hanya dengan laptop dan akses Internet)
  • Contoh siswa S1/S2 dalam negeri yang melakukan publikasi internasional dengan profesor luar negeri
  • Video FAQs

https://www.youtube.com/watch?v=PPdMHjiha7g

Ada pertanyaan tentang program ini?

Pertama, mohon membaca dahulu “Bagian [N] FAQs” di bagian berikutnya.  Jika masih ada pertanyaan yang belum terjawab, silahkan melihat video ini.  Terima kasih.

(Untuk video selanjutnya, silahkan subscribe di channel Diaspora ini).

[N] FAQs: Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Anda mempunyai pertanyaan tentang program ini?

  • Pertama, mohon membaca semua FAQs dibawah ini, barang kali pertanyaan yang sudah dijawab.
  • Jika masih ada pertanyaan, silahkan bisa bertanya dengan menambahkan komentar di video FAQs yang sudah dipersiapkan oleh Diaspora.
  • Jika masih ada pertanyaan, silahkan lihat tautan Zoom ‘office hours’ yang ada di halaman pertama dokumen ini.  Tetapi sebelum mengikuti office hours, kami berharap Anda telah membaca semua FAQs dibawah dan juga di dalam kolom komentar video FAQs dari Diaspora.  Terima kasih!

  1. Semester di kampus saya tidak “overlap” dengan sempurna untuk golongan 1 (Januari sampai Juni 2025) ataupun golongan 2 (Juli sampai Desember 2025), apakah saya masih bisa mendaftar?
  1. Bisa!  Kami sengaja membuat program ini dengan fleksibel.   Pertanyaan ini akan sesuai untuk teman-teman yang mungkin semester nya di mulai di bulan Februari atau Maret, dimana pada intinya semester kalian tidak “overlap” dengan sempurna.  Kami bisa memaklumi situasi ini.  
  2. Sebagai misalkan ada mahasiswa dimana semester ganjil nya berakhir di akhir Februari lalu semester genap nya bermulai di Maret.  Mahasiswa tersebut bisa memenuhi syarat untuk ikut golongan 1.  Lebih rinci lagi, di golongan 1, mahasiswa tersebut bisa mengambil Jalur 2 (lihat “Bagian [F] Siklus Program diatas) dimana selama Januari sampai Maret, mahasiswa tersebut akan mengambil pelatihan Bahasa Inggris dahulu (yang tidak terlalu intensif), dan lalu di bulan April sampai Juni, mahasiswa tersebut akan mengambil pelatihan penelitian yang lebih intensif.  
  3. Pada intinya kami akan fleksibel dan mengikuti situasi semester sang mahasiswa.  Tapi yang paling terpenting adalah, pada akhirnya mahasiswa ini mempunyai keinginan dan bisa memberikan komitmen waktu di jangka panjang untuk bisa melakukan riset selama 1-2 tahun.  
  1. Apakah ada tanggal resmi kapan program akan dimulai karena saya mau menyesuaikan dengan perkuliahan?
  1. Kami belum memiliki tanggal yang ditetapkan untuk saat ini.   Kemungkinan besar akan dimulai pada pertengahan Januari atau akhir Januari.  
  2. Tapi jangan khawatir.  Seperti yang kami sebutkan di pertanyaan sebelumnya, kami sangat fleksibel.  Misalnya, katakanlah selama program pelatihan penelitian intensif selama 3 bulan, tumpang tindih satu bulan dengan kelas kampus semester Anda, kita dapat menyesuaikan.  Misalnya, Anda dapat melanjutkan pelatihan selama 1 bulan lagi di luar program resmi 3 bulan.  
  3. Ingatlah bahwa ketika Anda mengikuti program ini, Anda akan menjadi bagian dari komunitas GIK/ACE.  Oleh karena itu, bahkan di luar program pelatihan penelitian 3 bulan dan program pelatihan bahasa Inggris 3 bulan, Anda akan bersama komunitas.  Komunitas akan memandu Anda tentang apa yang harus Anda lakukan di luar kursus pelatihan ini sehingga Anda dapat sukses dalam kolaborasi internasional Anda dan akhirnya semoga mendapatkan tawaran untuk program magister / PhD di negara maju di masa depan.
  1. Berapa banyak SKS MBKM yang harus diambil/diberikan?
  1. Hal ini bergantung pada kebijakan masing-masing prodi atau kampus asal peserta. Pada prinsipnya, Ditjen Diktiristek mengharapkan jumlah SKS yang diberikan sebanyak mungkin demi keberhasilan mahasiswa. Banyak sekali mahasiswa yang pandai dan cerdas, tetapi mereka tidak mempunyai waktu untuk melakukan riset. Akibatnya, mereka tidak dapat menghasilkan riset yang bagus, sehingga hubungan dengan kolaborator/peneliti di luar negeri menjadi buruk. Hal ini juga dapat mengakibatkan mahasiswa tersebut menjadi stres dan panik. Ditjen Diktiristek berharap agar Prodi dapat mendukung mahasiswa sepenuhnya mengenai program ACE ini. Jika mahasiswa tidak diizinkan mendapatkan MBKM, maka kemungkinan keberhasilan mereka dalam program ACE ini dapat terpengaruh.
  1. Saya tidak bisa berkomitmen 20+ jam per minggu karena masih harus mengambil SKS wajib, apakah saya boleh mendaftar?
  1. Boleh, asal Anda berjanji setidaknya Anda bisa berkomitmen 15 jam seminggu.  Inti dari program ini adalah komitmen jangka panjang.  Ingat setelah 6-bulan pelatihan ada harapan Anda melanjutkan riset selama 1 tahun lebih.   Jadi selama Anda sudah siap dengan berkomitmen panjang, silahkan mendaftar.  
  1. Apakah ada contoh keberhasilan program ACE? Siapa saja alumni program ACE?
  1. Ada! Program ACE baru berjalan 2 tahun lalu. Sebelum ACE, beberapa Profesor Diaspora Indonesia membentuk komunitas Garuda Ilmu Komputer (GIK). Informasi dan berita tentang alumni GIK dan ACE dapat ditemukan pada situs-situs dibawah ini:
  1. https://sites.google.com/site/garudailmukomputer/
  2. https://cs.ui.ac.id/2024/08/21/261580/
  3. https://mipa.ugm.ac.id/2024/08/14/inspiratif-gabriel-kaunang-alumni-ilmu-komputer-dapatkan-beasiswa-combo-master-phd-di-amerika-serikat/
  4. https://www.krjogja.com/sleman/1244915572/universitas-amikom-melepas-rakandiya-wisudawan-program-garuda-academic-and-research-of-excellence 
  1. Ada lebih dari 30 alumni, beberapa sudah mendapat gelar doktor dan ada yang masuk ke industri besar, start-up, dan ada juga yang pulang ke tanah air untuk menjadi dosen. Semua alumni ini menempuh program PhD secara gratis tanpa dana beasiswa dari Pemerintah Indonesia. Mereka mendapatkan pembebasan biaya studi dan menerima tunjangan dari perguruan tinggi Amerika dengan menjadi asisten pengajar atau asisten riset.
  2. Agar sukses masuk ke program PhD yang dibiayai penuh oleh perguruan tinggi tersebut, para alumni GIK/ACE sudah melakukan riset selama 2 tahun ketika mereka masih menempuh program sarjana/magister di Indonesia. 
  3. Proses ini memang jalan yang panjang, tetapi bagi orang-orang yang “true to research” dan memprioritaskan riset dibanding aktivitas lain selama 1-2 tahun, mereka menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 95%. Singkatnya: masa depan Anda ada di tangan Anda. Apakah Anda rela mencurahkan waktu yang banyak bergabung ke program dan komunitas ini?
  1. Jika selama periode pasca-pelatihan (periode riset panjang), mahasiswa jenjang sarjana/magister akan menerbitkan publikasi dengan kolaborator internasional, profesor luar negeri, dll, apakah mahasiswa tersebut akan menggunakan afiliasi kampus asalnya?
  1. Betul sekali! Karena peserta ACE melakukan riset dari kampus mereka masing-masing, maka ketika menghasilkan publikasi dan menjadi co-author, mereka akan menggunakan afiliasi perguruan tinggi asalnya. Semoga dengan demikian, nama kampus yang bersangkutan juga terdengar di konferensi dan jurnal ternama di dunia.
  2. Beberapa contoh: Contoh 1 (dengan ITB), Contoh 2 (dengan UGM), Contoh 3 (dengan UI), Contoh 4 (dengan AMIKOM).
  1. Apakah ada biaya untuk melakukan riset selama periode pasca-pelatihan?
  1. Mohon maaf, anggaran yang disediakan Ditjen Diktiristek hanya untuk membiayai pelatihan riset dan bahasa Inggris selama 6 bulan. Mahasiswa diharapkan mempunyai stabilitas keuangan untuk melakukan riset selepas masa pelatihan.
  1. Saya masih tertarik untuk magang di industri selama menjadi mahasiswa jenjang sarjana, apakah diperbolehkan?
  1. Jika prodi Anda tidak mengharuskan Anda untuk magang, kami sarankan lebih baik memprioritaskan aktivitas riset.  Ada pepatah “don’t spread yourself too thin.”  Ketika Anda masih banyak aktivitas lain, akhirnya Anda tidak punya waktu utk mendalami riset dan akhirnya perjalanan Anda di program ini akan sia-sia.  Namun, jika Anda diharuskan magang demi kelulusan Anda, silakan Anda mencari pekerjaan magang (usahakan yang tidak terlalu berat dan yang durasinya singkat), supaya Anda masih memiliki energi untuk melakukan riset.
  1. Apakah riset memang susah? Apa betul perlu waktu sebanyak 20 jam lebih per minggu selama 1-2 tahun?
  1. Riset yang akan Anda hadapi dan geluti adalah riset tingkat paling atas (tier-1) pada komunitas ilmu komputer dan sejenisnya di seluruh dunia. Di sini, Anda dapat melihat publikasi dari perguruan tinggi terbesar dan dari para peneliti pada industri besar seperti Google, Microsoft, dll. Anda akan merasakan “big gap” dalam pemahaman Anda, dibandingkan dengan apa yang Anda sudah pelajari di kelas. Ini perasaan yang dirasakan oleh semua mahasiswa jenjang sarjana di manapun di dunia ketika mereka ingin masuk ke penelitian tier-1. Perlu waktu banyak! Jangan main-main! Jangan anggap remeh! Semua mahasiswa yang masuk ke program ACE akan merasakan kurva belajar yang sangat curam (steep learning curve). Manajemen waktu (time management) sangat penting dan tidak boleh diremehkan. Di masa pelatihan, Anda harus menyisihkan waktu 25-35 jam per minggu. Seusai pelatihan, Anda setidaknya harus dapat meluangkan 15-20 jam per minggu selama satu tahun untuk dapat melanjutkan riset selama 1-2 tahun kemudian. Tentu saja, lebih banyak lebih baik. Peserta program ACE yang tidak berhasil di masa lalu kebanyakan karena mereka masih tidak mau memisahkan diri dari aktivitas lain (seperti magang di industri, aktif di berbagai organisasi yang menyita waktu, mengikuti berbagai kompetisi, dll).
  1. Kenapa untuk masuk program PhD (kombo S2+S3) di universitas terkemuka, mereka lebih mementingkan bekal riset (bukan IP, magang, dlsb.)?
  1. Betul, untuk masuk program PhD (kombo S2+S3) di area ilmu komputer dan terkait di universitas terkemuka yang biasanya dibiayai penuh (uang sekolah gratis dan ditambah gaji bulanan) sangat kompetitif sekali.  Mereka mencari mahasiswa yang sudah menunjukkan kesuksesan dalam melakukan penelitian (yakni, kesuksesan dalam mengelola proyek panjang dan besar selama 1-2 tahun.  Jika Anda sukses melakukan riset level internasional, berarti biasanya Anda juga sukses mendapatkan surat rekomendasi dari kolaborator kalian di luar negeri, seperti profesor internasional dari universitas luar negeri yang ternama.  Surat rekomendasi dari profesor luar negeri terutama dari universitas ternama adalah hal nomor satu yang paling penting dalam aplikasi untuk program PhD (bukan IP, bukan kelas-kelas, bukan pengalaman magang industri, bukan kompetisi-kompetisi).  Jadi ketika destinasi kalian adalah program PhD (kombo S2+S3) di universitas ternama di luar negeri, fokus kalian hanya satu:  menjalankan riset sedalam mungkin, seproduktif mungkin, dan selama mungkin selama kalian masih di dalam program S1/S2.   Durasi yang lama ini akan memberikan hasil bekal riset yang unik yang tidak semua mahasiswa punyai.
  1. Saya fresh graduate, apakah saya bisa mendaftar?
  1. Maaf tidak bisa.  Program ini hanya bisa membiayai mahasiswa  yang masih aktif.   Peserta yang tidak menggunakan email address dengan domain universitas akan ditolak.


QR code untuk dokumen ini:

qr-code-generator.com:

express.adobe.com: