Disclaimer: Dokumen pendamping ini merupakan dokumen pendamping yang ditulis oleh para Profesor Diaspora Indonesia dan alumni Garuda ACE program yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di negara maju. Tujuan dari dokumen ini adalah semata-mata untuk memberikan deskripsi yang lebih luas tentang program ACE, karena ini adalah program baru. Ada banyak detail dan latar belakang cerita yang perlu dibagikan kepada komunitas akademik. Kami berharap dokumen ini dapat membantu pembaca untuk memahami segala sesuatu tentang program ini. Salam hormat.
Apakah Anda mempunyai pertanyaan tentang program ini? - Pertama, mohon membaca lengkap keseluruhan dokumen ini berikut semua FAQs di akhir dokumen.
- Jika masih ada pertanyaan, kami juga mengundang Anda untuk mengikuti office hours dengan Diaspora melalui
- (Jika Diaspora tidak hadir setelah pukul 19:10 WIB, mohon maaf ini berarti Diaspora berhalangan hadir di hari tersebut)
|
[A] Pendahuluan
Program Garuda ACademic of Excellence 2.0 (disingkat “Garuda ACE”) adalah program beasiswa non-gelar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang sarjana atau magister untuk mengambil kelas pelatihan riset internasional selama 3 bulan di bidang ilmu atau teknik komputer dan terkait seperti ilmu atau teknik informasi, data, elektro, dan telekomunikasi, serta kelas pelatihan bahasa Inggris intensif selama 3 bulan (total 6 bulan). Program ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kapasitas riset mahasiswa di tingkat internasional. Secara umum, program ini dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas riset internasional unggul agar dapat berkontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat nasional maupun global.
Pada tahun 2025, program ini akan berfokus pada bidang yang disebutkan di atas. Ke depannya, program ini diharapkan dapat diperluas ke bidang lainnya sesuai kebutuhan Pemerintah Indonesia.
Garuda ACE 2.0 Official Opening via Zoom Rekaman pembukaan resmi dan penjelasan program Garuda ACE oleh Wakil Menteri Bidang Sains dan Teknologi, Direktur Sumber Daya, dan Diaspora: https://youtube.com/live/H6vXq-_G_lA Menit 32: Pembukaan | Menit 52: Latar belakang | Menit 1:08:00 Konsep program | Menit 1:22:00 Tahapan program | Menit 1:31:00 Linimasa program dan syarat pendaftaran
|
[B] Rangkuman Satu Halaman
Karena dokumen ini sepanjang 20 halaman, bagian ini mencoba merangkum hal-hal penting dari program ini:
- Program Garuda ACE memberikan kesempatan kepada mahasiswa sarjana/magister untuk mengikuti pelatihan riset level internasional selama 3 bulan (secara daring). Program ini juga akan memberikan pelatihan Bahasa Inggris selama 3 bulan (juga secara daring). Ditjen-Diktiristek akan memberikan dukungan agar program ini dapat dikonversi sebagai SKS MBKM, Tesis, dan/atau Tugas Akhir. Keputusan akhir ada di tangan Prodi, sehingga mahasiswa membutuhkan persetujuan dari Prodi masing-masing.
- Apa manfaat dari program ini?
- Meningkatkan kesempatan Anda (setelah lulus dari sarjana atau magister di tanah air) untuk melanjutkan riset dan studi lanjut ke jenjang S2/S3 di kampus terkemuka di negara maju seperti Amerika, negara-negara di Eropa, dlsb., dengan beasiswa penuh dan tunjangan biaya hidup melalui skema asisten pengajar atau riset yang biasa diberikan oleh kampus ternama. Program ini tidak menjamin Anda akan mendapatkan beasiswa luar negeri, tetapi program ini akan meningkatkan kesempatan dan probabilitas. Agar lebih jelas, silakan lihat Bagian [C] Tujuan dan Sasaran dan Bagian [D] Latar Belakang.
- Untuk menaikkan kesempatan mendapatkan beasiswa di luar negeri, mahasiswa harus mempunyai bekal pengalaman riset internasional selama 2 tahun. Sehingga setelah pelatihan 6 bulan, peserta program diharapkan dengan usaha sendiri bisa menjalin kerjasama internasional jarak jauh secara daring dengan peneliti luar negeri selama peserta masih di tanah air, selama setidaknya 1,5 tahun. Dalam periode pasca pelatihan, mahasiswa akan didukung secara informal oleh komunitas alumni Garuda ACE. Singkatnya, perlu waktu 2 tahun untuk membentuk keterampilan riset unggul.
- Kapan program ini akan dilaksanakan?
- Dua gelombang: Januari sampai Juni 2025 dan Juli sampai Desember 2025. Jika semester mahasiswa tidak overlap dengan sempurna, tidak ada masalah karena isi program ini dinamik dan fleksibel. Ini akan jelas setelah Anda membaca seluruh isi dokumen termasuk Bagian FAQs.
- Agar lebih jelas, silakan libat Bagian [E] Linimasa Program dan Bagian [F] Siklus Program.
- Apakah program ini bisa disetarakan dengan program SKS non-kelas seperti SKS MBKM, SKS Tugas Akhir, SKS riset, dlsb.?
- Bisa. Jika Anda diterima sebagai peserta ACE, Ditjen-Diktiristek akan memberikan surat resmi kepada Program Studi (Prodi) Anda yang menyatakan Anda resmi mengikuti program ini dan bisa menyetarakan aktivitas di program ini sebagai SKS MBKM, riset dan/atau Tugas Akhir Anda. Namun, Ditjen-Diktiristek tidak akan turut mencampuri proses persetujuan di dalam Prodi Anda. Untuk kelas pelatihan riset, Anda akan mendapatkan non-degree transcript dari kampus Amerika yang menyelenggarakan kelas pelatihan ini, beserta nilai IP (seperti A, A-, dlsb.) yang Anda bisa serahkan ke Prodi Anda. Untuk kelas pelatihan Bahasa Inggris, Anda akan mendapatkan sertifikat.
- Agar lebih jelas, silakan lihat Bagian [G] Muatan Program dan MBKM dan Bagian [K] Dukungan SKS MBKM.
- Siapa saja yang boleh mendaftar? Apa syaratnya? Bagaimana cara mendaftar?
- Ketiga pertanyaan di atas dijawab dengan lengkap di Bagian [H] Kriteria dan Bagian [I] Tata Cara Pendaftaran, dan Bagian [J] Tahap Seleksi dan Batas Waktu. Di bawah ini kami rangkum hal-hal yang penting.
- Mahasiswa aktif jenjang sarjana dan magister pada program studi ilmu atau teknik komputer dan terkait seperti ilmu dan teknik informasi, data, elektro dan telekomunikasi. Mahasiswa yang tidak terdaftar di prodi-prodi tersebut tidak dapat mendaftar.
- Mahasiswa masih harus aktif sebagai mahasiswa jenjang sarjana atau magister di tanah air setidaknya selama 1,5 tahun setelah mengikuti program 6 bulan ini. Dengan kata lain, mahasiswa siap melakukan riset jangka panjang setidaknya selama 2 tahun di tanah air.
- Batas waktu pendaftaran untuk Gelombang 1 adalah Rabu 20 November 2024 dan pendaftaran untuk Gelombang 2 akan dibuka di bulan Januari sampai April (silahkan kembali lagi di tahun 2025).
- Apakah ada hal-hal penting lainnya yang belum disebutkan di atas?
- Dimanakah para alumni Garuda ACE tersebar?
- Mereka sudah mendapatkan beasiswa penuh dan tunjangan bulanan sebagai asisten peneliti atau asisten pengajar di kampus ternama di Amerika, seperti diilustrasikan di gambar dibawah ini. Tetapi kami ingatkan tujuan dari program Garuda ACE 2.0 tidak hanya menuju Amerika, tapi juga menuju semua kampus ternama di negara maju.
[C] Tujuan dan Sasaran
[C.1] Tujuan Program
Tujuan program ini yaitu:
- Meningkatkan kapasitas riset mahasiswa jenjang sarjana atau magister (pada bidang tersebut di atas);
- Mengembangkan keterampilan penelitian dan publikasi internasional;
- Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, terutama dalam komunikasi teknikal;
- Meningkatkan keterampilan dalam kolaborasi penelitian internasional jarak jauh;
- Meningkatkan keterampilan dalam membangun hubungan penelitian dengan profesor luar negeri; dan
- Meningkatkan kesempatan diterima pada program pascasarjana luar negeri terbaik dan melanjutkan kontribusi penelitian pada program tersebut.
[C.2] Sasaran Mahasiswa
Sasaran program ini meliputi:
- Mahasiswa jenjang sarjana tahun ketiga;
- Mahasiswa jenjang sarjana tahun keempat yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang magister atau fast-track pada perguruan tinggi Indonesia; dan
- Mahasiswa jenjang magister tahun pertama.
Pada dasarnya, program ini ditargetkan untuk mahasiswa yang masih memiliki 1,5-2 tahun tersisa di program S1/S2:
- Seusai mengikuti kelas pelatihan riset dan bahasa Inggris selama 6 bulan di dalam program ini, mahasiswa harus memiliki keinginan untuk mencari kolaborator di luar negeri dan melakukan riset tingkat internasional jarak jauh (dari Indonesia, tanpa ke luar negeri) selama setidaknya 1 (satu) tahun dan menggunakan riset tersebut sebagai tugas akhir/tesis sarjana/magister.
- Yang terpenting, mahasiswa harus mempunyai keinginan dan keyakinan untuk melanjutkan studi dan riset dalam program PhD (kombo magister+doktor) di negara maju seperti Amerika, negara-negara di Eropa, dan Australia, yang biasanya akan dibiayai penuh oleh kampus internasional tersebut, atau setidaknya melewati program PMDSU yang juga dikelola oleh Ditjen-Diktiristek.
- (Pada “Bagian [H] Kriteria” di dalam dokumen ini akan dipaparkan kriteria yang lebih rinci, seperti indeks prestasi minimum, dll.).
[C.3] Sasaran Program Studi
Peserta ACE harus terdaftar di perguruan tinggi Indonesia pada salah satu prodi sebagai berikut:
- Informatika/Teknik Informatika/Ilmu Komputer (dikenal dengan “Computer Science”)
- Teknik Komputer (“Computer Engineering”)
- Teknik Elektro/Ilmu Elektronika (“Electrical Engineering”)
- Sistem Informasi (“Information Systems”)
- Teknik Telekomunikasi (“Telecommunication Engineering”)
Nama prodi tidak harus sama persis dengan di atas, asalkan terkait dengan area-area tersebut terutama teknologi komputer.
[D] Latar Belakang
Program Garuda ACE 2.0 hadir karena latar belakang sebagai berikut.
[D.1] Terbukanya peluang kolaborasi penelitian internasional bagi mahasiswa
Dalam dekade terakhir, kita menyaksikan perkembangan pesat dalam open source code, open data, dan open publications (kode, data, dan publikasi terbuka). Komunitas ilmu komputer dan ilmu data dapat dianggap sebagai komunitas ilmiah terbesar di dunia yang mendorong penelitian yang lebih terbuka. Banyak sistem besar yang memiliki kode terbuka di platform seperti github.com. Banyak data untuk menjalankan beberapa eksperimen juga dapat diunduh oleh publik. Banyak publikasi tidak lagi tersembunyi di balik dinding langganan berbayar. Komunitas ini percaya bahwa dengan menyebarluaskan hasil penelitian secara terbuka, ilmu pengetahuan dan teknik di dunia dapat maju lebih cepat.
Semua hal ini juga mendorong kolaborasi internasional di bidang tersebut di atas, sehingga semakin banyak karya ilmiah yang ditulis bersama oleh para penulis dari berbagai negara. Dalam konferensi dan jurnal terkemuka, kita dapat melihat lebih banyak publikasi yang ditulis bersama oleh para penulis lintas negara. Hak paten pun sudah sangat jarang, karena komunitas ilmu komputer dan data di dunia lebih mempriotaskan kolaborasi dan publikasi bersama dengan cepat, seiring perkembangan teknologi yang pesat.
Yang menarik, kesempatan berkolaborasi internasional ini tidak hanya terbuka untuk dosen atau mahasiswa S3. Banyak sekali contoh dimana mahasiswa jenjang sarjana atau magister di seluruh dunia dapat melakukan kerja sama riset jarak jauh secara daring dengan profesor internasional terkemuka di negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. Mahasiswa hanya memerlukan laptop dan koneksi internet yang bagus untuk dapat melakukan riset secara intensif dengan kolaborator di luar negeri. Mereka tidak perlu terbang jauh ke luar negeri untuk melakukan kolaborasi riset internasional. Mahasiswa di Indonesia juga dapat menjadi co-author dengan profesor luar negeri dalam publikasi ilmiah yang diterima pada konferensi dan jurnal terkemuka. Sekali lagi, hal ini sudah menjadi hal yang lumrah karena tren baru data terbuka, kode terbuka, dan publikasi terbuka.
[D.2] Terbatasnya kolaborasi internasional di kalangan mahasiswa Indonesia
Tidak ada keraguan bahwa Indonesia memiliki banyak mahasiswa jenjang sarjana dan magister yang berprestasi. Namun, di bidang ilmu komputer dan sejenisnya, khususnya sistem komputer besar dan sistem dibalik kecerdasan buatan (AI/ML), mahasiswa Indonesia belum memiliki keterampilan penelitian yang cukup untuk melakukan penelitian internasional. Hal ini terbukti ketika mereka mencoba mencari kolaborator internasional sendiri, kemungkinan besar akan kesulitan karena tidak memiliki latar belakang penelitian yang mendalam.
Implikasi dari belum maksimalnya mahasiswa Indonesia memanfaatkan peluang ini adalah bahwa mereka secara umum tidak memiliki publikasi yang kuat pada konferensi dan jurnal internasional terkemuka di bidang ilmu komputer dan bidang terkait. Dengan kata lain, jika hal ini tidak kita tindak lanjuti, maka mahasiswa Indonesia akan tertinggal dibandingkan rekan-rekannya dari negara lain yang sudah memiliki publikasi yang kuat di tingkat internasional dari jenjang sarjana.
[D.3] Masih sedikitnya jumlah mahasiswa terbaik Indonesia yang berkiprah dalam program riset pada jenjang sarjana dan magister di negara maju
Ada banyak perguruan tinggi berbasis penelitian di Amerika Serikat yang memberikan beasiswa penuh dan tunjangan penelitian bagi mahasiswa yang berminat melanjutkan studi ke jenjang magister dan PhD. Hal ini berlaku secara umum di bidang STEM (sains, teknologi, teknik dan matematika), termasuk juga ilmu komputer dan sejenisnya. 80% mahasiswa yang masuk ke program PhD (kombo magister + doktor) secara otomatis didanai melalui skema asisten pengajar dan peneliti dari kampus internasional tersebut. Namun, tidak banyak mahasiswa terbaik Indonesia yang dapat memanfaatkan peluang ini. Oleh karena itu, secara umum, tidak banyak mahasiswa Indonesia yang berkontribusi pada kemajuan sains dan teknologi di perguruan tinggi terkemuka di seluruh dunia. Data dari Yayasan Sains Nasional Amerika Serikat pada tahun 2018 menunjukkan bahwa hanya ada kurang dari 90 mahasiswa Indonesia yang menerima gelar PhD bidang STEM di Amerika Serikat, sementara ada lebih dari 8000 lulusan PhD dari dua negara terbaik Asia.
Merespons ketiga masalah di atas, Ditjen Diktiristek kembali menyelenggarakan program Garuda ACE tahun 2025 dengan tujuan sebagaimana dijabarkan pada bagian sebelumnya. Program ini meruntuhkan mitos, asumsi, dan miskonsepsi yang salah seputar penelitian internasional dan gelar PhD (kombo magister+doktor).
[D.4] Video penjelasan latar belakang
Untuk penjelasan lebih panjang untuk bagian [D] Anda dapat melihat video pembukaan/sosialisasi di menit 52 sampai menit 1:08:00:
Dan juga video-video latar belakang lainnya yang sudah disiapkan oleh para Diaspora dan Alumni ACE yang juga akan ditunjukkan di “Bagian [M]. Video Penjelasan” di akhir dokumen ini.
[E] Linimasa Program
Di bawah ini adalah penjelasan singkat terkait linimasa program.
[E.1] Periode pendaftaran
- Mahasiswa dapat mendaftar sebagai peserta program.
- Tata cara mendaftar akan dijelaskan pada “Bagian [I] Tata Cara Pendaftaran” di dokumen ini.
[E.2] Periode pelatihan (6 bulan), 2 gelombang (Januari - Juni dan Juli - Desember 2025)
- Peserta ACE akan menjalankan pelatihan riset selama 3 (tiga) bulan dan/atau pelatihan bahasa Inggris intensif selama 3 (tiga) bulan (total 6 bulan).
- Pelatihan ini akan sangat intensif dan akan membutuhkan waktu 25-35 jam per minggu.
- Agar berhasil dalam program ini, peserta diharapkan dapat mengambil SKS MBKM secara penuh.
- Ditjen Diktiristek akan bekerja sama dengan program studi asal peserta untuk memberikan pengakuan SKS MBKM ketika peserta mengikuti program ini.
- Peserta dibagi menjadi dua gelombang: gelombang pertama (Januari - Juni 2025) dan gelombang kedua (Juli - Desember 2025).
- Setiap gelombang terdiri atas 40-60 peserta terpilih dari seluruh Indonesia.
- Periode 3-bulan pelatihan riset:
- Pelatihan riset akan diberikan oleh perguruan tinggi ternama dari Amerika Serikat dan dimotori oleh Profesor Diaspora Indonesia. Informasi lebih rinci tentang isi pelatihan riset ini dapat dilihat pada tautan: http://tiny.cc/dikti-syair-2025-pub atau http://tiny.cc/dikti-syair-2025-pub.
- Pelatihan riset akan dilaksanakan secara online (daring) jarak jauh. Peserta ACE hanya memerlukan komputer dan akses Internet dari kota masing-masing.
- Perguruan tinggi Amerika Serikat akan memberikan transkrip non-gelar dan sertifikat kepada peserta ACE, yang memuat IPK/IP yang didapatkan dari kelas pelatihan riset ini.
- IPK/IP yang didapat ini diharapkan dapat diakui/ditransfer sebagai SKS MBKM oleh Prodi peserta ACE tersebut.
- Periode 3-bulan pelatihan bahasa Inggris:
- Ditjen Diktiristek akan bekerja sama dengan lembaga bahasa tertentu di dalam negeri untuk memberikan pelatihan bahasa Inggris intensif bagi peserta ACE.
- Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mendapatkan skor TOEFL yang tinggi.
- Melalui pelatihan ini pula, peserta akan diajarkan bagaimana berkomunikasi dan memulai kolaborasi dengan profesor di luar negeri.
[E.3] Periode pasca-pelatihan (setelah program pelatihan resmi)
- Periode riset pasca-pelatihan
- Setelah peserta menyelesaikan program pelatihan ini, mereka diharapkan dapat melakukan kolaborasi riset jarak jauh dengan peneliti luar negeri selama 1-2 tahun. Peserta diharapkan menggunakan riset tersebut sebagai tugas akhir atau tesis/skripsi mereka.
- Agar meningkatkan keberhasilan peserta pasca-pelatihan ini, peserta akan diajak bergabung ke “komunitas GIK/ACE” (Komunitas Garuda Ilmu Komputer dan Garuda Academic of Excellence) dalam sebuah Slack channel. Komunitas tersebut beranggotakan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh program PhD (kombo magister+doktor) di Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Mereka ini kita sebut sebagai “Alumni GIK/ACE.”
- Dalam komunitas tersebut, para Alumni GIK/ACE akan membantu peserta ACE yang sudah menyelesaikan pelatihan melalui sharing informasi tentang berbagai komunitas riset di Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
- Melalui komunitas ini, para peserta ACE akan dibantu untuk mencari mitra riset (kolaborator), seperti profesor di luar negeri, supaya dapat berkontribusi lebih banyak di area yang mereka minati.
- Perlu diingat bahwa sesi riset pasca-pelatihan ini adalah sesi tidak resmi (informal), di luar program resmi Garuda ACE. Komunitas GIK/ACE dibentuk agar ada keberlangsungan bagi peserta ACE yang telah lulus dari program resmi tersebut.
- Periode persiapan untuk aplikasi PhD (kombo magister+doktor)
- Sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya, peserta ACE diharapkan mempunyai keinginan untuk meneruskan studi dan riset ke jenjang PhD (kombo magister+doktor) di kampus internasional terbaik di luar negeri.
- Ditjen Diktiristek akan membantu biaya TOEFL, GRE, dan aplikasi ke 10 perguruan tinggi luar negeri.
- Catatan penting, dari semua periode di atas, periode resmi (official) yang akan dibiayai oleh Ditjen Diktiristek adalah periode pelatihan riset dan bahasa Inggris (dan juga persiapan untuk aplikasi PhD). Periode lain, seperti periode riset pasca-pelatihan tidak difasilitasi dan dibiayai oleh Ditjen Diktiristek, tetapi akan didukung secara tidak resmi oleh komunitas alumni GIK/ACE.
[E.4] Video penjelasan linimasa program
- Untuk penjelasan yang lebih panjang tentang tahapan program, Anda bisa melihat video pembukaan di jam dan menit 1:08:00 sampai 1:31:00.
[F] Siklus Program dan Jumlah Peserta
Pada tahun 2025, program Garuda ACE akan mengakomodir 100 peserta. Peserta tersebut akan dibagi menjadi dua gelombang:
- Gelombang 1: ~50 peserta, dari Januari s.d. Juni 2025 (6 bulan)
- Gelombang 2: ~50 peserta, dari Juli s.d. Desember 2025 (6 bulan)
(Mohon lihat “Bagian [N] FAQs” mengenai tanggal resmi, dan juga tentang fleksibilitas program ini.)
Pada setiap gelombang, peserta ACE akan dibagi menjadi dua jalur:
- ~25 peserta, akan dimulai dengan pelatihan penelitian selama 3 bulan, diikuti dengan pelatihan bahasa Inggris selama 3 bulan. Jalur 1 dibuat untuk mahasiswa yang memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris yang bagus. Oleh karena itu, mereka dapat langsung memulai pelatihan riset selama 3 bulan terlebih dahulu. Pelatihan bahasa Inggris selama 3 bulan selanjutnya dapat disesuaikan dengan materi yang lebih sulit, mengingat kelompok peserta ini sudah memiliki kemampuan bahasa Inggris yang bagus.
- ~25 peserta, akan dimulai dengan pelatihan bahasa Inggris selama 3 bulan, diikuti dengan pelatihan penelitian selama 3 bulan. Jalur 2 dibuat untuk mahasiswa yang memiliki keterampilan teknis yang bagus tetapi kurang memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris.
Siklus program di atas dirangkum dalam tabel di bawah ini.
| Gelombang 1 (~50 siswa, Januari - Juni 2025 | Gelombang 2 (~50 siswa), Juli - Desember 2025 |
Jalur 1 (~25 siswa) | Pelatihan riset (Januari - Maret) | Pelatihan bahasa (April - Juni) | Pelatihan riset (Juli - September) | Pelatihan bahasa (Oktober - Desember) |
Jalur 2 (~25 siswa) | Pelatihan bahasa (Januari - Maret) | Pelatihan riset (April - Juni) | Pelatihan bahasa (Juli - September) | Pelatihan riset (Oktober - Desember) |
Dalam situs pendaftaran (lihat Bagian di bawah), mahasiswa dapat memilih opsi gelombang mana yang dapat diikuti sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada bagian Kriteria.
Di dalam situs pendaftaran Anda harus memberitahu semua opsi yang memungkinkan untuk status Anda. Sekali lagi sebagai rangkuman, Anda bisa memilih 1 sampai 4 opsi dibawah ini:
- Gelombang 1, Jalur 1: Pelatihan riset (Jan-Mar), lalu pelatihan bahasa (Apr-Jun)
- Gelombang 1, Jalur 2: Pelatihan bahasa (Jan-Mar), lalu pelatihan riset (Apr-Jun)
- Gelombang 2, Jalur 1: Pelatihan riset (Jul-Sep), lalu pelatihan bahasa (Okt-Des)
- Gelombang 2, Jalur 2: Pelatihan bahasa (Jul-Sep), lalu pelatihan riset (Okt-Des)
[G] Muatan Program dan MBKM
Ada dua komponen utama program Garuda ACE di tahun 2025:
- Pelatihan riset (3 bulan)
- Pelatihan bahasa Inggris (3 bulan)
Dalam pelatihan ini, peserta diharapkan menyediakan waktu 25-35 jam seminggu. Siswa diharapkan dapat berkorespondensi dengan program studi asalnya dan menjadikan kegiatan program ACE ini sebagai bagian dari MBKM dan diakui sebagai SKS.
[G.1] Pelatihan Riset (3 bulan)
Berikut ini merupakan penjelasan singkat tentang pelatihan riset:
- Pelatihan riset akan berfokus ke bidang ilmu komputer dan terkait.
- Pelatihan riset akan disediakan oleh perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat dan diajarkan oleh Profesor Diaspora Indonesia di kampus tersebut.
- Kelas ini bersifat daring. Peserta hanya memerlukan laptop/komputer dan koneksi internet yang bagus.
- Perguruan tinggi Amerika Serikat tersebut akan memberikan “certificate of completion”, “non-degree transcript” dan nilai/IP (A/A-/B+/B/…) sesuai dengan capaian peserta selama kelas daring ini.
- Ditjen Diktiristek akan memberikan dokumen resmi kepada peserta ACE, yang dapat diserahkan kepada program studi di kampusnya untuk mendapatkan kesetaraan SKS MBKM.
Hasil yang akan didapat oleh peserta ACE dalam pelatihan riset adalah sebagai berikut.
- Memperoleh keterampilan penelitian teknis dalam sistem “full-stack” dan kerangka kerja AI/ML
- Memahami sistem komputasi dan penyimpanan backend populer seperti Spark, Hadoop, HDFS, dan Cassandra. Semua sistem ini meniru layanan internet penting yang dijalankan di balik Google, Facebook/Meta, Microsoft, Amazon, dan banyak penyedia layanan cloud computing besar lainnya.
- Memahami sistem sumber terbuka populer (open-sourced systems), termasuk sistem pembelajaran mesin (ML) sumber terbuka seperti TensorFlow, PyTorch, dan banyak lainnya. Sistem-sistem ini adalah sistem utama dan canggih yang biasa dipakai oleh komunitas riset international. Sistem-sistem ini umumnya tidak diajarkan dalam kurikulum program sarjana/magister di Indonesia.
- Memodifikasi dan mendesain/merancang ulang salah satu sistem untuk mengoptimalkan kinerja atau keandalannya. Peserta tidak hanya menggunakan sistem tersebut tetapi juga akan memiliki keterampilan untuk membuat inovasi pada sistem ini. Hal tersebut merupakan satu keunikan kelas ini, dimana biasanya pada kelas-kelas sarjana/magister mereka mungkin hanya diajarkan memakai sistem, tetapi dalam kelas pelatihan riset ini mereka akan diajarkan untuk mengubah sistem-sistem canggih yang disebutkan di atas.
- Memahami sistem yang kompleks
- Pada sistem dan pembelajaran mesin (ML) berskala besar yang populer, sistem-sistem ini jauh lebih besar dan lebih kompleks daripada proyek reguler yang dilakukan oleh mahasiswa jenjang sarjana dan magister di program studi Ilmu Komputer pada umumnya. Proyek di dalam kelas reguler pada umumnya hanya melibatkan sistem dengan 3000-5000 baris kode, sementara banyak sistem besar yang populer ditulis dalam lebih dari 50.000 baris kode. Membedah berbagai komponen sistem ini memerlukan keahlian khusus. Peserta ACE perlu memahami bagaimana berbagai sub-komponen berinteraksi agar dapat memilih, menganalisis, melakukan debug, dan memodifikasi sub-komponen sistem. Peserta akan dihadapkan pada publikasi berat di bidang-bidang di atas sehingga mereka dapat memahami bagaimana komunitas riset global memajukan sistem sumber terbuka ini.
- Membangun profil penelitian awal mereka dengan keterampilan teknis penelitian yang mendalam
- Membangun profil penelitian mereka dengan eksperimen dasar pilihan mereka terkait dengan bidangnya.
- Kemampuan untuk mengambil sistem kompleks penting di dunia nyata (open-source), memahami cara menggunakannya, menganalisis kinerjanya, melakukan code debugging, dan memodifikasi/mendesain ulang/merancang ulang kode sumber untuk meningkatkan kinerja dan keandalannya.
- Menyiapkan eksperimen untuk evaluasi sistem secara menyeluruh dan menganalisis hasilnya.
- Membangun kemampuan untuk membaca publikasi kelas atas pada konferensi/jurnal terkemuka, menganalisa kontribusinya, serta mereproduksi eksperimen.
- Memahami komunitas penelitian internasional dan bidang-bidang yang penting
- Memahami bidang dan topik penelitian yang sedang hangat di bidang Ilmu Komputer dan bidang-bidang terkait, termasuk ilmu komputer, ilmu data, teknik elektro dan komputer, serta teknik telekomunikasi.
- Mengidentifikasi berbagai macam komunitas penelitian di tingkat global serta menemukan komunitas yang sesuai dengan minat penelitian peserta.
- Memahami berbagai tingkat konferensi dan jurnal, serta bobot kepentingannya bagi kolaborasi penelitian internasional terkemuka untuk negara tujuan tertentu (misalnya, peserta yang ingin mendaftar ke sekolah pascasarjana di Amerika Serikat pada bidang tertentu perlu mengetahui konferensi/jurnal dan akademisi yang secara aktif menerbitkan karya ilmiah di negara tujuan tersebut).
[G.2] Pelatihan Bahasa (3 bulan)
Selain pelatihan riset, peserta ACE juga akan mendapatkan pelatihan bahasa Inggris intensif yang disediakan oleh lembaga bahasa lokal yang bekerjasama dengan Ditjen Diktiristek. Pelatihan akan disesuaikan dan diarahkan untuk membantu peserta agar berhasil dalam melakukan penelitian internasional. Terdapat beberapa komponen penting yang akan disediakan oleh lembaga bahasa bagi peserta:
- Meningkatkan keterampilan komunikasi verbal teknis
- Ketika kelak peserta melakukan kolaborasi penelitian jarak jauh dan daring, mereka harus fasih berbahasa Inggris agar dapat mempresentasikan proyek, memaparkan temuan-temuan, serta mengartikulasikan pemikiran mereka. Oleh karena itu, tutor lembaga bahasa akan mengadakan sesi berkala bagi peserta, di mana peserta dilatih menjelaskan beberapa proyek yang telah mereka lakukan di kampus. Tutor kemudian akan mengajukan pertanyaan serta memberi saran bagaimana peserta dapat merespons dengan lebih baik.
- Peserta ACE juga akan mengintegrasikan pelatihan bahasa ini dengan pelatihan riset mereka, seperti membuat presentasi di area teknis yang mereka minati.
- Meningkatkan keterampilan komunikasi tertulis teknis
- Komponen ini tidak sama dengan keterampilan menulis makalah. Pada tahap ini, peserta tidak memerlukan keterampilan menulis makalah, tetapi mereka membutuhkan keterampilan menulis laporan proyek berbahasa Inggris sebagai bekal berkomunikasi dengan kolaborator internasional di masa depan. Para peserta akan menyerahkan dua laporan proyek sebagai contoh kepada tutor bahasa Inggris untuk diberikan koreksi dan masukan. Kedua laporan ini dapat berupa laporan tentang proyek kampus atau pekerjaan rumah mereka. Peserta sebaiknya tidak menggunakan ChatGPT agar tutor dapat mengidentifikasi kelemahannya dengan lebih baik.
- Peserta ACE juga akan mengintegrasikan pelatihan bahasa ini dengan pelatihan riset mereka, seperti membuat ringkasan publikasi di area teknis yang mereka minati.
- Meningkatkan komunikasi sehari-hari
- Selain komunikasi teknis, untuk melatih peserta mengungkapkan pemikirannya dengan cepat dalam bahasa Inggris, peserta akan membentuk kelompok, di mana setiap kelompok akan difasilitasi oleh seorang tutor bahasa Inggris. Di setiap kelompok, para peserta akan memilih topik sehari-hari seperti film favorit, berita terkini, dan lain-lain, kemudian berlatih percakapan ringan dalam bahasa Inggris.
- Pada umumnya, peserta yang lulus dari program ACE akan mendaftar ke program magister atau PhD terbaik yang sepenuhnya didanai oleh perguruan tinggi yang dituju (bebas biaya kuliah serta diberi gaji bulanan yang cukup untuk hidup). Namun, seleksi penerimaan program magister/PhD yang didanai penuh tersebut sangat kompetitif. Oleh karena itu, untuk membantu peserta masuk ke program tersebut, sesi pelatihan bahasa Inggris juga akan membantu peserta meningkatkan nilai TOEFL dan GRE mereka.
- Keterampilan menulis esai untuk “Statement of Purpose”
- Dalam proses pendaftaran ke program magister/PhD yang didanai penuh, peserta umumnya diwajibkan menyerahkan “statement of purpose (SOP)” berbentuk esai sepanjang 2 (dua) halaman. Program pelatihan bahasa Inggris juga akan membantu peserta meningkatkan kualitas SOP mereka.
Semua komponen di atas akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan setiap peserta. Misalnya, jika seorang peserta telah memiliki skor TOEFL lebih dari 100, maka peserta tersebut tidak perlu mendapatkan pelatihan TOEFL, melainkan akan mendapatkan lebih banyak sesi pada komponen lainnya.
[G.3] Format Pertemuan Pelatihan
Pelatihan riset pada pelaksanaan sehari-harinya akan dilakukan dalam bentuk kuliah online. Formatnya akan mencakup:
- Sesi langsung dengan instruktur (yang merupakan Profesor Diaspora Indonesia di perguruan tinggi luar negeri terkemuka).
- Sesi diskusi dengan Asisten Pengajar (yang merupakan mahasiswa program PhD dari Indonesia yang bekerja dengan Profesor Diaspora Indonesia).
- Materi perkuliahan online yang harus ditonton sendiri oleh peserta di luar sesi langsung.
- Kegiatan proyek (termasuk proyek yang terdefinisi dengan baik dan terbuka) yang harus peserta kerjakan di luar sesi langsung.
Pelatihan bahasa Inggris pada pelaksanaan sehari-harinya juga akan dilakukan dalam bentuk kuliah online. Formatnya akan mencakup:
- Sesi langsung dengan tutor bahasa Inggris.
- Tugas presentasi dan membuat tulisan yang harus dikerjakan di luar sesi langsung.
Pelatihan riset dan pelatihan bahasa Inggris umumnya akan dilakukan secara daring. Alasan program Garuda ACE dibentuk secara daring yaitu:
- Peserta dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dapat dengan mudah bergabung.
- Banyak perguruan tinggi di Indonesia tidak memiliki kalender akademik yang sama. Kelas daring dapat mengatasi kendala logistik yang diakibatkan oleh kondisi tersebut.
- Inti dari materi kursus akan berfokus pada proyek-proyek di luar waktu kelas. Oleh karena itu, format daring tidak akan mengurangi kualitas pembelajaran peserta.
- Kelas daring lebih menghemat biaya dan lebih efektif untuk konten materi kelas yang dijabarkan di atas.
Selain format online, program ini dapat juga memfasilitasi pertemuan tatap muka (onsite) secara periodik bagi peserta ACE, yang akan berlangsung selama 2-4 hari dalam setiap pertemuan (misal, selama akhir pekan setiap 1-2 bulan sekali). Peserta akan diajak untuk berkumpul di satu lokasi untuk saling mengenal serta meningkatkan keterlibatan, energi, dan semangat mereka dalam berpartisipasi di program ini. Dalam pertemuan tatap muka ini, aktivitas yang akan dilakukan adalah seperti berikut:
- Setiap peserta ACE mempresentasikan riset yang sedang mereka lakukan atau contoh riset internasional yang sedang mereka ikuti atau minati. Peserta lainnya memberikan masukan dan kritik tentang hal teknis dan penyampaiannya. Setiap presentasi akan berlangsung selama sekitar 20 menit dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta ACE lain.
- Instruktur dan asisten dosen dari pelatihan riset serta tutor pelatihan bahasa Inggris akan hadir secara daring di beberapa presentasi ini.
- Peserta ACE akan saling berdiskusi untuk menceritakan kesuksesan dan kegagalan mereka dalam mencari profesor internasional sebagai kolaborator riset mereka. Semua peserta ACE yang hadir wajib menggunakan bahasa Inggris ketika berkomunikasi dengan satu sama lain.
[H] Kriteria
Program Garuda ACE 2.0 adalah program yang tidak mudah karena memerlukan dedikasi yang sangat tinggi dari para peserta, seperti harus menyediakan waktu 25-35 jam setiap minggu dalam sesi pelatihan riset dan bahasa Inggris. Selain dedikasi tinggi, peserta ACE juga harus mempunyai dedikasi jangka panjang karena mereka diharapkan akan melanjutkan riset selama 1-2 tahun pasca-periode pelatihan. Dengan kata lain, peserta ACE sudah harus berorientasi pada riset dan menjadikan riset sebagai prioritas utama dalam karir mereka sebagai mahasiswa (misalnya, tidak memprioritaskan magang di industri). Berikut adalah kriteria wajib/mutlak dan kriteria tambahan yang harus dimiliki mahasiswa ketika mendaftar program ini.
[H.1] Kriteria Wajib
- IPK/IP minimal 3.2
- Berasal dari salah satu program studi di bawah ini:
- Mohon melihat “Bagian [C.3] Sasaran Program Studi.”
- Jika ingin mendaftar untuk Gelombang 1 (periode Januari - Juni 2025):
- Mahasiswa jenjang sarjana yang memasuki semester 6 boleh pada periode Gelobang 1 boleh mendafatar.
- Mahasiswa jenjang sarjana yang sudah memasuki semester 8 pada periode Gelombang 1 dan tidak akan melanjutkan studi ke jenjang magister di perguruan tinggi Indonesia tidak boleh mendaftar (karena tidak ada waktu untuk melakukan riset setelah lulus).
- Mahasiswa jenjang sarjana yang sudah memasuki semester 8 pada periode Gelombang 1 dan sudah diterima pada program magister jurusan terkait di perguruan tinggi Indonesia boleh mendaftar (karena masih mempunyai waktu 1-2 tahun untuk melakukan riset selama menempuh pendidikan jenjang magister).
- Mahasiswa jenjang magister yang memasuki semester 1, pada periode Gelombang 1, boleh mendaftar.
- Mahasiswa jenjang magister yang memasuki semester 2, 3, atau 4, pada periode Gelombang 1, tidak boleh mendaftar.
- Jika ingin mendaftar untuk Gelombang 2 (periode Juli - Desember 2025):
- Mahasiswa jenjang sarjana yang memasuki semester 5 pada periode Gelombang 2 boleh mendaftar.
- Mahasiswa jenjang sarjana yang memasuki semester 7 pada periode Gelombang 2 dan tidak akan melanjutkan ke program magister di perguruan tinggi Indonesia tidak boleh mendaftar (karena tidak ada waktu untuk melakukan riset setelah lulus).
- Mahasiswa jenjang sarjana yang memasuki semester 7 pada periode Gelombang 2 dan sudah/akan diterima pada program magister jurusan terkait di perguruan tinggi Indonesia boleh mendaftar (karena masih mempunyai waktu 1-2 tahun untuk melakukan riset selama menempuh pendidikan jenjang magister).
- Mahasiswa jenjang magister yang baru/akan memasuki semester 1 atau 2 pada periode Gelombang 2 boleh mendaftar.
- Mahasiswa jenjang magister yang sudah memasuki semester 3 pada periode Gelombang 2 tidak boleh mendaftar.
- Harus mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan dan riset ke jenjang PhD (kombo magister+doktor) pada perguruan tinggi terkemuka di luar negeri.
- Seusai mengikuti program Garuda ACE, peserta dapat melanjutkan karir riset mereka ke jenjang PhD (kombo magister+doktor) pada perguruan tinggi terkemuka di luar negeri (baik di Amerika, Eropa, Australia maupun negara-negara Asia yang sudah maju).
- Peserta yang berencana untuk langsung bekerja setelah lulus tidak boleh mendaftar, karena program ini tidak akan bermanfaat bagi mereka.
- Untuk penjelasan yang lebih panjang tentang mitos, asumsi, dan miskonsepsi yang salah tentang program PhD (kombo magister+dokter) di negara maju di area ilmu komputer dan terkait, silakan lihat video-video pada “Bagian [M]. Video Penjelasan” di akhir dokumen ini yang sudah dipersiapkan para Diaspora dan alumni ACE.
- Berkeinginan untuk melakukan riset/penelitian sebagai karir masa depan
- Bercita-cita untuk masuk grup penelitian dan pengembangan (research and development) pada perusahaan teknologi besar, start-ups, atau laboratorium nasional (national labs); atau
- Bercita-cita untuk menjadi akademisi jalur riset, menjadi profesor, dan sejenisnya.
- Setelah menyelesaikan program pelatihan 6 bulan, yakni dalam periode pasca-pelatihan, peserta harus mempunyai waktu setidaknya 1 (satu) tahun dalam kampus untuk melakukan riset sebelum wisuda
- Perlu diingat bahwa tujuan program Garuda ACE ini adalah sebagai bentuk pelatihan. Meskipun demikian, pelatihan riset dan bahasa ini akan difokuskan untuk membantu mahasiswa jenjang sarjana/magister agar dapat melakukan riset tingkat internasional dengan peneliti luar negeri saat mereka masih menempuh studi di jenjang tersebut.
- Oleh karena itu, program ini tidak menerima mahasiswa yang hampir lulus.
- Ditjen Diktiristek juga hanya dapat memberikan reimbursement biaya tes TOEFL, GRE atau pendaftaran program PhD di perguruan tinggi luar negeri (yang biasanya terjadi pada Desember dan Januari) ketika peserta masih berstatus sebagai mahasiswa aktif.
- Kemampuan berbahasa Inggris yang bagus
- Sebagai contoh, mahasiswa setidaknya dapat menjelaskan dengan lancar salah satu proyek kelas yang pernah dibuat.
[H.2] Kriteria Tambahan:
- (Kriteria di bawah ini adalah kriteria yang tidak wajib, tetapi merupakan kriteria penting karena mahasiswa yang tidak mempunyai kriteria ini biasanya tidak akan sukses di program Garuda ACE. Jadi, mohon perhatikan kriteria-kriteria di bawah ini sebelum mendaftar).
- Dedikasi tinggi dan jangka panjang untuk melakukan kolaborasi riset internasional dengan peneliti dan profesor luar negeri.
- Sambil menempuh jenjang sarjana atau magister, mahasiswa sudah harus mempunyai keinginan untuk mencari kolaborator riset internasional, seperti profesor di perguruan tinggi luar negeri.
- Mahasiswa berdedikasi untuk melakukan kolaborasi riset internasional dengan peneliti luar negeri, selama 1-2 tahun.
- Mahasiswa memprioritaskan kolaborasi riset internasional dibanding kesibukan lain, seperti magang di industri atau kompetisi-kompetisi lainnya yang memakan waktu.
- Banyak mahasiswa sibuk dengan berbagai aktivitas lain, seperti magang di industri selama semester pendek atau mengikuti banyak kompetisi lainnya. Pada akhirnya mahasiswa tersebut tidak mempunyai waktu untuk melakukan riset, apalagi riset kelas atas. Dalam program ini mahasiswa harus bersedia mengorbankan aktivitas lain yang kurang penting demi riset.
- Mahasiswa harus mempunyai manajemen waktu yang bagus untuk melakukan kolaborasi riset tingkat internasional, yang biasanya memerlukan setidaknya lima belas s.d. dua puluh jam per minggu. Mahasiswa yang tidak dapat melepas kegiatan lain biasanya tidak dapat memenuhi ekspektasi ini.
- Menggunakan topik riset dari kolaborasi internasional sebagai tugas akhir atau tesis sarjana/magister.
- Biasanya, riset melalui kolaborasi internasional dapat digunakan sebagai tugas akhir atau tesis oleh mahasiswa. Banyak mahasiswa dari program Garuda ACE sebelumnya melakukan ini dan berhasil. Sedangkan mahasiswa yang tidak menggunakan topik riset yang sama sebagai tugas akhir atau tesis biasanya memiliki manajemen waktu yang buruk. Ini dikarenakan pemikiran, waktu dan fokus yang bersangkutan terpecah-belah. Oleh karena itu, mahasiswa disarankan menggunakan topik riset yang sama untuk kolaborasi internasional dan juga untuk tugas akhir, sehingga dapat meluangkan waktu lebih banyak dan berhasil.
- Mengambil SKS MBKM sebanyak-banyaknya untuk program ini.
- Ditjen Diktiristek akan memberikan surat resmi kepada peserta Garuda ACE sebagai bukti bahwa mereka adalah peserta program dan akan mengikuti pelatihan riset dan bahasa Inggris. Dalam surat tersebut juga akan disebutkan kegiatan yang akan dilakukan peserta.
- Surat Ditjen Diktiristek di atas akan ditembuskan kepada pengelola program studi (prodi) asal peserta ACE agar aktivitas dalam program ini dapat diakui dan dikonversi menjadi SKS MBKM sebanyak mungkin, sesuai batas yang diperbolehkan dalam satu semester. Peserta ACE juga diharapkan bekerja sama dengan prodi untuk memastikan terjadinya konversi SKS MBKM.
- Selain program dan periode pelatihan, pada periode pasca-pelatihan, peserta ACE diharapkan melanjutkan riset seperti yang disebutkan dalam butir sebelumnya. Peserta ACE diharapkan dapat mengambil SKS MBKM atau SKS Tugas Akhir sebanyak-banyaknya agar dapat fokus melakukan riset. Ketika peserta ACE memberikan komitmen dalam riset, jumlah kelas-kelas perkuliahan lain sebaiknya dikurangi jika memungkinkan, sehingga memiliki lebih banyak waktu untuk riset. Sepintar apapun peserta ACE, jika dia tidak mempunyai waktu, maka risetnya tidak akan berhasil.
- Tertantang untuk mengeksekusi proyek besar dan jangka panjang.
- Riset tingkat international, terutama tier-1, bersifat besar dan berjangka panjang, sementara banyak mahasiswa jenjang sarjana/magister belum mempunyai pengalaman mengelola proyek besar dan berjangka panjang. Biasanya satu proyek dalam kelas hanya berlangsung paling lama 2-3 minggu, sedangkan satu proyek riset dapat berjalan selama 1-2 tahun.
- Mahasiswa yang lebih condong untuk mengerjakan proyek yang pendek, biasanya tidak akan berhasil dalam program ini. Mahasiswa harus mempunyai kekuatan mental untuk merasa tertantang dalam melakukan proyek yang besar dan berjangka panjang.
- Menyukai area “sistem komputer” (dalam definisi umum dan luas)
- Area informatika dan terkait dapat dipecah menjadi beberapa area seperti: (1) sistem (sistem operasi, sistem terdistribusi, sistem basis data, sistem jaringan, komputasi awan, arsitektur komputer, compiler, rekayasa perangkat lunak dan keras, keamanan komputer, IoT, dst.); (2) AI/ML (kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan pemrosesan bahasa alami); (3) teori (kriptografi, matematika diskrit, algoritma, dan pembuktian); dan (4) interaksi manusia dan komputer (robotika dan HCI).
- Di tahun 2025, program Garuda ACE akan fokus ke area sistem (dalam definisi umum/luas), walaupun ada juga yang berkaitan dengan AI/ML, seperti bagaimana sistem-sistem besar memakai AI/ML atau bagaimana kita membuat sistem yang lebih bagus untuk mendukung aplikasi AI/ML.
- Maka, mahasiswa yang tertarik dengan program ini harus secara tidak langsung menyukai kelas-kelas sistem yang biasanya berisi proyek besar, seperti kelas sistem operasi, sistem terdistribusi, sistem basis data, sistem jaringan, komputasi awan, arsitektur komputer, compiler, rekayasa perangkat lunak dan keras, elektronik, embedded computing, keamanan komputer, IoT, dan kelas sistem terkait lainnya, seperti sistem large language models, quantum computing, dlsb.. Mahasiswa harus mempunyai bakat untuk menganalisis dan menulis banyak kode.
- Mahasiswa mempunyai rasa ingin tahu tentang cara kerja sistem kompleks di balik perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Facebook/Meta, dan Amazon. Mahasiswa tertarik menganalisis sistem sumber terbuka yang besar (biasanya lebih dari 20,000-100,0000 baris kode) dan menulis banyak kode (1000 - 10,000 baris kode). Mahasiswa harus memiliki keinginan untuk mengubah sistem dan mencoba berulang kali walaupun akan ada banyak kegagalan.
- Pada tahun 2025, program ini akan fokus di area sistem (dalam definisi umum dan luas), karena biasanya hanya di area ini terdapat kesempatan untuk melakukan kolaborasi riset internasional jarak jauh dan jangka panjang secara daring dari Indonesia selama satu tahun dengan peneliti luar negeri. Sifat penelitian dalam area sistem adalah peneliti internasional akan bertemu dengan mahasiswa (lewat Zoom) satu jam seminggu dan setelahnya, mahasiswa dapat mengerjakan proyek selama berjam-jam sebelum pertemuan berikutnya. Oleh karena itu, waktu pertemuan secara umum singkat. Hal ini berbeda dengan riset di area teori, dimana biasanya mahasiswa dan peneliti luar negeri harus sering bertatap muka di dunia nyata. Di area interaksi manusia dan komputer (HCI) juga sulit ditemukan kolaborasi daring jarak jauh karena mahasiswa dan peneliti luar negeri harus, misalnya, mempunyai akses ke alat riset, seperti robot di dalam laboratorium. Karena alasan ini, program Garuda ACE berfokus pada area sistem.
- Memiliki karakter: “persistent, consistent, and independent”
- “Persistent”: Dalam proyek besar dan jangka panjang, akan ada banyak kegagalan. Mahasiswa harus mempunyai karakter “persistent” (tahan banting) dalam mengalami kegagalan-kegagalan yang akan dihadapi. Bukan berkecil hati, melainkan justru makin bersemangat untuk dapat memecahkan masalah. Silakan bertanya kepada diri sendiri, apakah Anda mempunyai karakter ini pada proyek-proyek yang Anda lakukan sebelumnya. Seperti ucapan Thomas Alva Edison: “I have not failed, I just found 10000 ways that won’t work.”
- “Consistent”: Banyak mahasiswa (terutama yang masih memiliki banyak aktivitas lain) tidak dapat menunjukkan konsistensi. Terkadang ada satu atau dua minggu dimana mahasiswa itu memiliki performa yang bagus, tetapi banyak minggu lainnya dimana yang bersangkutan “menghilang” dan tidak menghasilkan apapun. Ini bukan karakter yang baik untuk dapat berhasil dalam riset. Riset membutuhkan karakter kerja keras yang konsisten setiap minggu selama 1-2 tahun.
- “Independent”: Perasaan kesepian adalah sebuah hal yang normal dalam riset. Karena di dalam riset, Anda mencoba mencari solusi akan sesuatu yang mungkin belum diketahui atau dicoba orang lain. Sehingga, Anda harus mengatasi sendiri kegagalan dalam eksperimen. Karakter independen adalah karakter yang sangat penting. Lihat contoh-contoh proyek Anda sebelumnya, apakah Anda mempunyai karakter mengatasi masalah dan mencari solusi sendiri?
- Mahasiswa tidak terikat sepenuhnya dengan riset dalam negeri
- Karena sudah ada hibah lain untuk riset dalam negeri, program ACE ini diharapkan tidak bertumpang-tindih dengan program lain. Program ACE ini ditujukan untuk memperbanyak kolaborasi internasional di kalangan mahasiswa jenjang sarjana/magister supaya mereka dapat berkiprah untuk memajukan sains dan teknik di dunia. Oleh karena itu, peserta ACE diharapkan tidak terikat dengan riset dalam negeri yang akan berbenturan dengan kemajuannya dalam kolaborasi internasional (karena peserta harus membagi waktu).
- Namun, jika mahasiswa dapat melakukan riset dalam negeri tersebut dengan menjalin kolaborasi bersama peneliti luar negeri dari perguruan tinggi ternama, maka mahasiswa tersebut sangat didorong untuk mendaftar program ACE, karena sesuai dengan semangat program ini.
- Semoga rekomendasi ini dapat dipahami, karena pada dasarnya hal ini bertujuan mencegah situasi dimana mahasiswa ditarik dari berbagai sudut untuk melakukan penelitian dalam negeri dan juga penelitian internasional yang topiknya tidak saling terhubung. Biasanya, kasus ini akan menyebabkan stres dan mengganggu kesehatan mental mahasiswa, dan ini merupakan sesuatu yang tidak diinginkan oleh semua pihak.
- Adalah penting bagi peserta untuk mendapatkan restu dari orang-orang penting dalam hidupnya (seperti orang tua, keluarga, dll.) untuk melanjutkan studi ke luar negeri dan mengejar gelar PhD (kombo magister+doktor). Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat kental. Hubungan anak dan orang tua sangat penting. Restu adalah hal yang sangat penting karena ada beberapa kasus dimana mahasiswa yang berhasil melakukan riset tidak mendapatkan restu dari orang tua untuk melanjutkan studi dan riset di luar negeri. Sehingga, usaha dan kerja keras dalam mempersiapkan diri untuk PhD dan menjadi peneliti menjadi sia-sia. Perbincangan dengan orang tua atau orang penting lain di dalam hidup Anda diharapkan dapat dimulai sebelum kalian mendaftarkan diri ke program ini.
- Anda dipersilahkan membagikan tautan banyak video di “Bagian [M] Video Penjelasan” kepada orang tua dan keluarga Anda supaya mereka mengerti apa yang akan kalian tempuh. Sangat normal bahwa orang tua dan keluarga kita juga mempunyai asumsi dan miskonsepsi yang salah tentang melanjutkan studi ke level magister dan doktor di luar negeri terutama di negara maju.
- Rangkuman: Secara singkat, Anda tidak disarankan untuk mendaftar apabila:
- Tidak yakin ingin melakukan riset (contoh: lebih ingin bekerja secepatnya).
- Tidak yakin ingin melanjutkan ke program PhD (kombo magister+doktor) di negara maju walaupun akan mendapatkan beasiswa penuh (sekali lagi, mohon lihat video-video di “Bagian [M].”
- Tidak terlalu tertarik untuk mendalami ilmu dan teknologi canggih (contoh: lebih tertarik membuat produk kecil dan cepat).
- Tidak yakin dapat meluangkan waktu yang banyak untuk riset dalam jangka waktu yang panjang.
- Tidak yakin dapat melepaskan aktivitas lainnya, seperti magang di industri, mengikuti banyak kompetisi, terlibat di banyak organisasi kemahasiswaan, atau proyek di luar kampus.
- Tidak mendapatkan restu dari orang penting seperti orang tua dan keluarga dalam hidup Anda untuk meneruskan studi dan riset di luar negeri.
- Akhir kata, ada pepatah yang mengatakan “All in or all out.”
- Banyak mahasiswa yang sudah berhasil dalam program Garuda ACE sebelumnya. Mereka yang berhasil adalah yang memberikan semangat “All in!”, sedangkan mereka yang masih setengah hati tidak dapat menuai manfaat dari program ini, sehingga akhirnya membuang waktu sendiri dan pihak lain.
- Agar yakin bahwa kalian memiliki semangat “All in!”, silakan simak video penjelasan di “Bagian M. Video Penjelasan.” Semoga semua video tersebut dapat membantu Anda untuk membuat “All in” decision!
[H.3] Video penjelasan kriteria:
- Untuk melihat penjelasan lebih tentang kriteria, Anda bisa melihat video pembukaan di jam dan menit 1:31:00.
[I] Tata Cara Pendaftaran ← PENTING !!
Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu Anda siapkan sebelum mendaftar. (Perhatikan instruksi di bawah dengan cermat. Kekurangan pada informasi yang Anda isi akan berdampak terhadap proses seleksi). Kami sarankan Anda segera mempersiapkan hal-hal di bawah ini segera.
[I.1] Resume (PDF)
- Harus memakai template resume (google doc) di bawah ini:
- Silakan buat salinan dokumen google (“File → Make a Copy” atau "File --> Buat salinan") sehingga dapat mengeditnya.
- Mulailah mengisi resume seperti yang diinstruksikan di dalam dokumen google. Pastikan Anda membaca semua instruksi dengan cermat di dalam tanda kurung siku "[...]".
- Resume harus menggunakan bahasa Inggris.
- Jangan mengubah struktur resume, tetapi Anda dapat menambahkan baris sebanyak mungkin di dalam setiap bagian.
- Jangan ubah ukuran dan jenis font.
- Jangan tambahkan gambar apa pun (hanya teks saja).
- Tidak ada batasan halaman.
- Resume harus diekspor dalam bentuk PDF, untuk diunggah ke situs pendaftaran.
- Besar file tidak boleh lebih dari 10 MB.
- Jika ada bagian yang Anda tidak bisa isi (misal: tidak mempunyai pengalaman kerja, silahkan menulis “N/A” di baris pertama bagian tersebut dan hilangkan baris lainnya.
- Contoh resume yang sesuai instruksi:
[I.2] Transkrip (PDF)
- Transkrip resmi dari perguruan tinggi asal (dalam format PDF)
- Kami berharap transkrip dalam format potret/vertikal (portrait), bukan lanskap/horizontal (landscape). Namun, jika universitas Anda tidak menyediakan format potret, Anda dapat mengunggah format apa pun yang disediakan oleh universitas Anda.
- Besar file tidak boleh lebih dari 10 MB (mohon perkecil sendiri seperti “resize 25-50%” untuk mengurangi resolusi dokumen tersebut. Kemudian Anda bisa ekspor lagi gambar itu ke PDF dengan opsi “isi seluruh kertas 100%” ("fill entire paper”) sehingga transkrip Anda bisa dibaca dengan mudah tapi dengan resolusi yang lebih kecil.
- Transkrip diharapkan dalam versi bahasa Inggris, tetapi jika kampus Anda hanya bisa memberikan transkrip dalam bahasa Indonesia, kami bisa menerima.
- Jika Anda adalah mahasiswa jenjang magister, maka Anda harus menggabungkan transkrip sarjana dan magister menjadi satu PDF.
- Unggah file PDF transkrip Anda ke Google drive Anda. Harap atur izin agar "Semua orang di Internet yang memiliki tautan dapat melihat file," cek tautan tersebut, lalu salin tempel tautan tersebut ke bagian "Latar Belakang" di Resume Anda.
[I.3] Presentasi 15 Menit YouTube dalam bahasa Inggris:
- Siapkan presentasi selama 15 menit (gunakan powerpoint, keynote atau aplikasi lain).
- Presentasi harus dalam bahasa Inggris.
- Anda tidak boleh membaca powerpoint notes (naskah), Anda diharapkan melakukan presentasi langsung. Jika kami menilai bahwa Anda melakukan presentasi dengan membaca naskah dari powerpoint notes, hal ini akan berdampak negatif pada proses seleksi Anda.
- Anda boleh latihan presentasi sebanyak mungkin hingga Anda merasa siap.
- Setelah siap, silakan rekam presentasi Anda dari awal sampai akhir (total 15 menit) dan tidak boleh terputus (yakni, tidak boleh “merge” beberapa video menjadi satu). Jika rekaman Anda terputus-putus maka ini akan berdampak negatif pada proses seleksi Anda.
- Ketika merekam presentasi, mohon merekam wajah Anda juga, sehingga wajah Anda muncul di dalam kotak kecil di salah satu ujung (misal ujung kanan bawah) rekaman video. Silakan pelajari cara bagaimana monitor komputer Anda dapat merekam wajah Anda di Google atau YouTube, dengan kata kunci seperti: “how to record our powerpoint presentation with your face.”
- Isi presentasi Anda harus berhubungan dengan proyek terbesar yang pernah Anda lakukan. Proyek ini dapat diambil dari proyek di luar kelas atau proyek magang.
- Jika Anda tidak mempunyai proyek di luar kelas atau magang, Anda dapat mengambil proyek kelas Anda yang paling berat.
- Alur presentasi harus mengikuti contoh-contoh di bawah ini. Pada dasarnya, harus menjelaskan tujuan dari proyek tersebut, apa tantangan teknisnya, apa desain dan solusi Anda, apa pro dan kontra dari solusi Anda, dan apa tantangan lain yang masih belum terselesaikan. Sekali lagi, ini semua harus dijelaskan dalam bahasa Inggris.
- Anda juga harus menjelaskan nama-nama sistem yang Anda pakai, dan berapa banyak kode yang Anda tulis untuk proyek ini.
- Contoh-contoh presentasi: Anda dapat mempelajari beberapa contoh presentasi 15-20 menit yang dapat ditemukan pada konferensi sistem ternama di Amerika, seperti USENIX ATC. Dalam konferensi ini, banyak sekali area dari sistem operasi, cloud, IoT, networking, sistem data, keamanan, dll. Kami sarankan untuk memilih 3 video di area yang Anda sukai untuk mendapatkan contoh yang cocok.
- Tujuan dari presentasi adalah untuk melihat kemampuan Anda berkomunikasi, memberikan penjelasan dan pengucapan yang baik dalam menyampaikan proyek Anda. Contoh-contoh video dari USENIX ATC dapat memberikan gambaran tentang presentasi yang dipersiapkan dengan baik.
- Unggah presentasi Anda ke YouTube
- Anda harus membuat akun YouTube dan aktifkan YouTube channel Anda melalui situs studio.youtube.com.
- Unggah presentasi Anda ke YouTube.
- Gunakan format judul video seperti ini: “YourFullName (YourUniversityDomainName): YourProjectTitleInEnglish” (contoh: John Doe (ITB): Fault Injection Testing for Linux Operating System).
- Pastikan publik dapat melihat video Anda (untuk mengujinya, buka browser Anda dengan incognito mode dan copy-paste tautan ke video Anda pada incognito window tersebut.
Selain garis besar hal-hal yang harus diunggah calon peserta ACE di atas, Ditjen Diktiristek akan membuat dokumen yang lebih rinci tentang langkah-langkah yang harus dilakukan calon peserta ACE.
[J] Tahap Seleksi, Batas Waktu (Deadline), dan Penerimaan
Berikut ini merupakan tahapan seleksi:
- Oktober (sosialisasi dan pendaftaran)
- Sosialisasi dimulai.
- (Tautan ke situs pendaftaran akan ditambahkan di dokumen ini pada akhir Oktober. Untuk sementara, calon peserta diharapkan mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan).
- Rabu, 20 November 2024 (pendaftaran Gelombang 1 ditutup)
- Pastikan Anda menyelesaikan aplikasi Anda.
- Jangan lupa untuk double and triple check!
- Pendaftaran Gelombang 2 akan dibuka antara Januari-April 2025
- Silahkan kembali lagi di tahun 2025!
- Pelamar yang lolos tahap seleksi awal akan menerima notifikasi email tentang panggilan wawancara. Pastikan Anda cek email setiap hari.
- Wawancara akan dilakukan dalam bahasa Inggris.
- Pewawancara adalah tim panel yang akan dibentuk oleh Ditjen Diktiristek.
- Peserta ACE yang lolos seleksi, baik untuk Gelombang 1 maupun Gelombang 2, diumumkan.
- 2025: Program dimulai dan “waitlist”
- Program dimulai.
- Ada kemungkinan (terutama untuk Gelombang 2), kandidat yang belum lolos dan masuk ke dalam waitlist akan dipanggil jika ada peserta ACE yang mengundurkan diri (misal: karena alasan darurat, keluarga dan kesehatan).
[K] Dukungan SKS MBKM
[K.1] SKS MBKM (Selama Masa Pelatihan)
- Ditjen Diktiristek mendukung program studi, dimana peserta ACE terdaftar, untuk mengkonversi pelatihan penelitian dan bahasa dalam program ACE ini menjadi SKS MBKM sebanyak mungkin agar mahasiswa dapat meluangkan waktu untuk melakukan tugas selama mengikuti pelatihan secara maksimal.
- Namun, Ditjen Diktiristek tidak akan memaksakan aturan tersebut.
- Ditjen Diktiristek mempersilakan peserta ACE mengoordinasikan SKS dengan program studi di kampusnya.
- Apabila diperlukan, Ditjen Diktiristek dapat memberikan surat dukungan yang menyatakan bahwa peserta ACE telah lolos seleksi program Garuda ACE dan akan mengikuti pelatihan yang sangat intensif, dengan menyertakan kurikulum yang detail.
- Terkait hasil dan nilai program ACE, peserta akan mendapatkan non-degree transcript yang akan diberikan oleh perguruan tinggi Amerika Serikat (yang memuat nilai seperti A/A-/B+/B-/dst.) dan certificate of English training completion yang dikeluarkan lembaga bahasa penyelenggara pelatihan bahasa Inggris. Peserta dapat menyerahkan dokumen di atas ke Prodi masing-masing.
[K.2] SKS MBKM atau SKS Tesis (Setelah Masa Pelatihan)
- Tahap penelitian tidak hanya ada secara resmi pada periode pelatihan dalam program Garuda ACE, melainkan juga secara tidak resmi (secara tidak langsung). Secara tidak langsung, program Garuda ACE bertujuan meningkatkan kualitas penelitian para peserta ACE dalam melaksanakan kolaborasi riset jarak jauh secara daring. Oleh karena itu, setelah masa pelatihan berakhir, Ditjen Diktiristek sangat mendorong peserta ACE untuk menjalin kerja sama penelitian jarak jauh dengan profesor terkemuka di luar negeri dan melanjutkan penelitian yang lebih dalam selama 1-2 tahun setelah lulus dari pelatihan dan saat Anda masih studi di dalam program sarjana atau magister kalian.
- Agar dapat melakukan penelitian yang berkualitas, peserta ACE membutuhkan komitmen waktu yang lebih banyak. Oleh karena itu, Ditjen Diktiristek mendorong prodi dimana peserta ACE terdaftar untuk lebih banyak menyetujui SKS MBKM (dalam batas yang dapat diterima) atau jenis SKS internal lainnya, seperti penelitian mandiri, kajian mandiri, serta bacaan dan penelitian.
- Sekali lagi sebagai rangkuman, periode pasca pelatihan tidak termasuk dalam program resmi Garuda ACE. Program resmi Garuda ACE hanyalah di bagian 6 bulan pelatihan. Tetapi komunitas alumni GIK/ACE akan juga memberi dukungan moral dan jaringan di dalam periode riset pasca pelatihan. Dan akan lebih berhasil lagi jika peserta ACE dapat diperbolehkan menggunakan SKS yang disebutkan diatas.
[L] Komponen Pembiayaan dan Mekanisme Penyaluran Dana
Komponen pembiayaan yang dapat disediakan oleh program Garuda ACE adalah sebagai berikut.
- Biaya pelatihan riset dan bahasa Inggris:
- Ditjen Diktiristek akan membiayai peserta ACE untuk mengikuti kelas pelatihan riset daring.
- Ditjen Diktiristek akan membayarkan biaya pendidikan langsung ke perguruan tinggi Amerika Serikat dan biaya pelatihan bahasa Inggris ke lembaga bahasa (tidak melalui peserta).
- Biaya paket data internet
- Ditjen Diktiristek akan memberikan subsidi biaya paket data internet kepada peserta ACE.
- Biaya transportasi dan per-diem untuk pertemuan tatap muka
- Ditjen Diktiristek akan menyediakan biaya transportasi dan per-diem bagi peserta ACE untuk pertemuan tatap muka yang dilakukan secara periodik sesuai jadwal yang ditentukan oleh Ditjen Diktiristek.
- Program ini mendorong peserta ACE untuk melakukan penelitian jarak jauh dan kolaborasi internasional seusai kelas pelatihan riset, sehingga meningkatkan peluang diterimanya peserta ACE pada program magister dan PhD yang didanai penuh oleh perguruan tinggi top luar negeri. Maka dari itu, Ditjen Diktiristek juga akan menyediakan penggantian biaya tes TOEFL dan GRE kepada peserta ACE.
- Tes TOEFL dan GRE tidak perlu dilakukan selama masa pelatihan, tetapi sebaiknya dilakukan sebelum Desember 2025.
- Biaya masuk program Magister/PhD
- Sebagaimana disebutkan di atas, Ditjen Diktiristek berharap program ini dapat meningkatkan peluang peserta ACE untuk diterima pada program Magister dan PhD yang didanai penuh oleh perguruan tinggi luar negeri ternama. Oleh karena itu, Ditjen Diktiristek juga akan menyediakan penggantian biaya pendaftaran masuk ke maksimal 10 perguruan tinggi luar negeri.
- Peserta ACE tidak wajib melakukan pendaftaran ke program Magister atau PhD yang didanai penuh oleh perguruan tinggi luar negeri selama masa pelatihan.
[M] Video Penjelasan
Di bawah ini merupakan video-video yang dibuat oleh Diaspora untuk meruntuhkan mitos, asumsi, dan pemahaman yang salah tentang berbagai hal seputar program PhD (kombo magister+doktor) di negara maju, seperti struktur kombo magister+doktor, beasiswa yang harus dicari, dana pendidikan, karir setelah PhD, dll.
VIdeo | Penjelasan singkat |
|
https://www.youtube.com/watch?v=qqxbacT_058 Daftar PhD bisa langsung dari S1 (tidak perlu S2). PhD di negara maju seperti Amerika biasanya kombo S2+S3. Bisa lulus dengan gelar S2 saja di dalam program PhD.
|
|
https://www.youtube.com/watch?v=QD3w3M-Woqg Kuliah PhD di Amerika dalam bidang STEM gratis! Ditambah, mahasiswa mendapat tunjangan sebagai asisten pengajar atau riset. Namun, proses penerimaan sangat kompetitif, sehingga perlu persiapan. |
|
https://www.youtube.com/watch?v=eLWZoVjqxig Mahasiswa seringkali takut bahwa tunjangan gajinya tidak cukup untuk hidup. Gaji mahasiswa PhD bidang STEM rata-rata lebih dari Rp. 50 juta per bulan. Belum lagi, ditambah gaji magang di industri besar.
|
|
https://www.youtube.com/watch?v=bRa24vSUwkk Mahasiswa merasa bahwa karir setelah lulus PhD hanya menjadi dosen. Faktanya, hampir 70% lulusan PhD bidang Informatika masuk ke industri. Banyak dari mereka masuk departemen riset dan pengembangan pada industri besar. |
|
https://www.youtube.com/watch?v=J4wPPGlHjOk Mahasiswa berpikir bahwa PhD membosankan karena riset terlalu lama dan spesifik. Riset di bidang informatika dan sejenisnya sangat berdekatan dengan industri maju. Peneliti di Google, Microsoft, Facebook/Meta, dan Amazon juga menulis publikasi. Selain di kampus, mahasiswa dapat mengikuti magang di industri besar. |
|
https://www.youtube.com/watch?v=CJyxwPxxbSc Selain jalur PhD yang gratis, ada juga jalur “master by research.” Program ini memberikan pengurangan biaya kuliah. Ada juga program yang memberikan tunjangan sebagai asisten pengajar. Hanya saja, proses penerimaan sangat kompetitif, sehingga perlu persiapan. |
| https://www.youtube.com/watch?v=2UPXhgyuCYw Banyak mahasiswa tidak yakin ingin lanjut PhD karena keterikatan yang lama. Program PhD setidaknya butuh 5 tahun (2 tahun Magister + 3 tahun Doktor). Meskipun demikian, mahasiswa bisa melakukan ‘mastering out’, yakni keluar dengan gelar Magister saja. Namun, di bidang ilmu komputer dan sejenisnya hal ini hanya terjadi pada 10-20% mahasiswa. Sisanya melanjutkan sampai doktor karena tertarik dengan riset. |
| https://www.youtube.com/watch?v=M43299JbE2Y Ngobrol bareng dengan alumni Garuda Ilmu Komputer dan Garuda ACE yang sudah tersebar di kampus ternama di Amerika. Mari dengarkan kunci kesuksesan mereka.
|
| Akan ditambah video2 lain seperti: - Contoh Siswa S1/S2 yang melakukan kolaborasi internasional jarak jauh secara daring (hanya dengan laptop dan akses Internet)
- Contoh siswa S1/S2 dalam negeri yang melakukan publikasi internasional dengan profesor luar negeri
- Video FAQs
|
|
https://www.youtube.com/watch?v=PPdMHjiha7g Ada pertanyaan tentang program ini? Pertama, mohon membaca dahulu “Bagian [N] FAQs” di bagian berikutnya. Jika masih ada pertanyaan yang belum terjawab, silahkan melihat video ini. Terima kasih. |
| (Untuk video selanjutnya, silahkan subscribe di channel Diaspora ini). |
|
|
[N] FAQs: Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Anda mempunyai pertanyaan tentang program ini? - Pertama, mohon membaca semua FAQs dibawah ini, barang kali pertanyaan yang sudah dijawab.
- Jika masih ada pertanyaan, silahkan bisa bertanya dengan menambahkan komentar di video FAQs yang sudah dipersiapkan oleh Diaspora.
- Jika masih ada pertanyaan, silahkan lihat tautan Zoom ‘office hours’ yang ada di halaman pertama dokumen ini. Tetapi sebelum mengikuti office hours, kami berharap Anda telah membaca semua FAQs dibawah dan juga di dalam kolom komentar video FAQs dari Diaspora. Terima kasih!
|
- Semester di kampus saya tidak “overlap” dengan sempurna untuk golongan 1 (Januari sampai Juni 2025) ataupun golongan 2 (Juli sampai Desember 2025), apakah saya masih bisa mendaftar?
- Bisa! Kami sengaja membuat program ini dengan fleksibel. Pertanyaan ini akan sesuai untuk teman-teman yang mungkin semester nya di mulai di bulan Februari atau Maret, dimana pada intinya semester kalian tidak “overlap” dengan sempurna. Kami bisa memaklumi situasi ini.
- Sebagai misalkan ada mahasiswa dimana semester ganjil nya berakhir di akhir Februari lalu semester genap nya bermulai di Maret. Mahasiswa tersebut bisa memenuhi syarat untuk ikut golongan 1. Lebih rinci lagi, di golongan 1, mahasiswa tersebut bisa mengambil Jalur 2 (lihat “Bagian [F] Siklus Program diatas) dimana selama Januari sampai Maret, mahasiswa tersebut akan mengambil pelatihan Bahasa Inggris dahulu (yang tidak terlalu intensif), dan lalu di bulan April sampai Juni, mahasiswa tersebut akan mengambil pelatihan penelitian yang lebih intensif.
- Pada intinya kami akan fleksibel dan mengikuti situasi semester sang mahasiswa. Tapi yang paling terpenting adalah, pada akhirnya mahasiswa ini mempunyai keinginan dan bisa memberikan komitmen waktu di jangka panjang untuk bisa melakukan riset selama 1-2 tahun.
- Apakah ada tanggal resmi kapan program akan dimulai karena saya mau menyesuaikan dengan perkuliahan?
- Kami belum memiliki tanggal yang ditetapkan untuk saat ini. Kemungkinan besar akan dimulai pada pertengahan Januari atau akhir Januari.
- Tapi jangan khawatir. Seperti yang kami sebutkan di pertanyaan sebelumnya, kami sangat fleksibel. Misalnya, katakanlah selama program pelatihan penelitian intensif selama 3 bulan, tumpang tindih satu bulan dengan kelas kampus semester Anda, kita dapat menyesuaikan. Misalnya, Anda dapat melanjutkan pelatihan selama 1 bulan lagi di luar program resmi 3 bulan.
- Ingatlah bahwa ketika Anda mengikuti program ini, Anda akan menjadi bagian dari komunitas GIK/ACE. Oleh karena itu, bahkan di luar program pelatihan penelitian 3 bulan dan program pelatihan bahasa Inggris 3 bulan, Anda akan bersama komunitas. Komunitas akan memandu Anda tentang apa yang harus Anda lakukan di luar kursus pelatihan ini sehingga Anda dapat sukses dalam kolaborasi internasional Anda dan akhirnya semoga mendapatkan tawaran untuk program magister / PhD di negara maju di masa depan.
- Berapa banyak SKS MBKM yang harus diambil/diberikan?
- Hal ini bergantung pada kebijakan masing-masing prodi atau kampus asal peserta. Pada prinsipnya, Ditjen Diktiristek mengharapkan jumlah SKS yang diberikan sebanyak mungkin demi keberhasilan mahasiswa. Banyak sekali mahasiswa yang pandai dan cerdas, tetapi mereka tidak mempunyai waktu untuk melakukan riset. Akibatnya, mereka tidak dapat menghasilkan riset yang bagus, sehingga hubungan dengan kolaborator/peneliti di luar negeri menjadi buruk. Hal ini juga dapat mengakibatkan mahasiswa tersebut menjadi stres dan panik. Ditjen Diktiristek berharap agar Prodi dapat mendukung mahasiswa sepenuhnya mengenai program ACE ini. Jika mahasiswa tidak diizinkan mendapatkan MBKM, maka kemungkinan keberhasilan mereka dalam program ACE ini dapat terpengaruh.
- Saya tidak bisa berkomitmen 20+ jam per minggu karena masih harus mengambil SKS wajib, apakah saya boleh mendaftar?
- Boleh, asal Anda berjanji setidaknya Anda bisa berkomitmen 15 jam seminggu. Inti dari program ini adalah komitmen jangka panjang. Ingat setelah 6-bulan pelatihan ada harapan Anda melanjutkan riset selama 1 tahun lebih. Jadi selama Anda sudah siap dengan berkomitmen panjang, silahkan mendaftar.
- Apakah ada contoh keberhasilan program ACE? Siapa saja alumni program ACE?
- Ada! Program ACE baru berjalan 2 tahun lalu. Sebelum ACE, beberapa Profesor Diaspora Indonesia membentuk komunitas Garuda Ilmu Komputer (GIK). Informasi dan berita tentang alumni GIK dan ACE dapat ditemukan pada situs-situs dibawah ini:
- https://sites.google.com/site/garudailmukomputer/
- https://cs.ui.ac.id/2024/08/21/261580/
- https://mipa.ugm.ac.id/2024/08/14/inspiratif-gabriel-kaunang-alumni-ilmu-komputer-dapatkan-beasiswa-combo-master-phd-di-amerika-serikat/
- https://www.krjogja.com/sleman/1244915572/universitas-amikom-melepas-rakandiya-wisudawan-program-garuda-academic-and-research-of-excellence
- Ada lebih dari 30 alumni, beberapa sudah mendapat gelar doktor dan ada yang masuk ke industri besar, start-up, dan ada juga yang pulang ke tanah air untuk menjadi dosen. Semua alumni ini menempuh program PhD secara gratis tanpa dana beasiswa dari Pemerintah Indonesia. Mereka mendapatkan pembebasan biaya studi dan menerima tunjangan dari perguruan tinggi Amerika dengan menjadi asisten pengajar atau asisten riset.
- Agar sukses masuk ke program PhD yang dibiayai penuh oleh perguruan tinggi tersebut, para alumni GIK/ACE sudah melakukan riset selama 2 tahun ketika mereka masih menempuh program sarjana/magister di Indonesia.
- Proses ini memang jalan yang panjang, tetapi bagi orang-orang yang “true to research” dan memprioritaskan riset dibanding aktivitas lain selama 1-2 tahun, mereka menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 95%. Singkatnya: masa depan Anda ada di tangan Anda. Apakah Anda rela mencurahkan waktu yang banyak bergabung ke program dan komunitas ini?
- Jika selama periode pasca-pelatihan (periode riset panjang), mahasiswa jenjang sarjana/magister akan menerbitkan publikasi dengan kolaborator internasional, profesor luar negeri, dll, apakah mahasiswa tersebut akan menggunakan afiliasi kampus asalnya?
- Betul sekali! Karena peserta ACE melakukan riset dari kampus mereka masing-masing, maka ketika menghasilkan publikasi dan menjadi co-author, mereka akan menggunakan afiliasi perguruan tinggi asalnya. Semoga dengan demikian, nama kampus yang bersangkutan juga terdengar di konferensi dan jurnal ternama di dunia.
- Beberapa contoh: Contoh 1 (dengan ITB), Contoh 2 (dengan UGM), Contoh 3 (dengan UI), Contoh 4 (dengan AMIKOM).
- Apakah ada biaya untuk melakukan riset selama periode pasca-pelatihan?
- Mohon maaf, anggaran yang disediakan Ditjen Diktiristek hanya untuk membiayai pelatihan riset dan bahasa Inggris selama 6 bulan. Mahasiswa diharapkan mempunyai stabilitas keuangan untuk melakukan riset selepas masa pelatihan.
- Saya masih tertarik untuk magang di industri selama menjadi mahasiswa jenjang sarjana, apakah diperbolehkan?
- Jika prodi Anda tidak mengharuskan Anda untuk magang, kami sarankan lebih baik memprioritaskan aktivitas riset. Ada pepatah “don’t spread yourself too thin.” Ketika Anda masih banyak aktivitas lain, akhirnya Anda tidak punya waktu utk mendalami riset dan akhirnya perjalanan Anda di program ini akan sia-sia. Namun, jika Anda diharuskan magang demi kelulusan Anda, silakan Anda mencari pekerjaan magang (usahakan yang tidak terlalu berat dan yang durasinya singkat), supaya Anda masih memiliki energi untuk melakukan riset.
- Apakah riset memang susah? Apa betul perlu waktu sebanyak 20 jam lebih per minggu selama 1-2 tahun?
- Riset yang akan Anda hadapi dan geluti adalah riset tingkat paling atas (tier-1) pada komunitas ilmu komputer dan sejenisnya di seluruh dunia. Di sini, Anda dapat melihat publikasi dari perguruan tinggi terbesar dan dari para peneliti pada industri besar seperti Google, Microsoft, dll. Anda akan merasakan “big gap” dalam pemahaman Anda, dibandingkan dengan apa yang Anda sudah pelajari di kelas. Ini perasaan yang dirasakan oleh semua mahasiswa jenjang sarjana di manapun di dunia ketika mereka ingin masuk ke penelitian tier-1. Perlu waktu banyak! Jangan main-main! Jangan anggap remeh! Semua mahasiswa yang masuk ke program ACE akan merasakan kurva belajar yang sangat curam (steep learning curve). Manajemen waktu (time management) sangat penting dan tidak boleh diremehkan. Di masa pelatihan, Anda harus menyisihkan waktu 25-35 jam per minggu. Seusai pelatihan, Anda setidaknya harus dapat meluangkan 15-20 jam per minggu selama satu tahun untuk dapat melanjutkan riset selama 1-2 tahun kemudian. Tentu saja, lebih banyak lebih baik. Peserta program ACE yang tidak berhasil di masa lalu kebanyakan karena mereka masih tidak mau memisahkan diri dari aktivitas lain (seperti magang di industri, aktif di berbagai organisasi yang menyita waktu, mengikuti berbagai kompetisi, dll).
- Kenapa untuk masuk program PhD (kombo S2+S3) di universitas terkemuka, mereka lebih mementingkan bekal riset (bukan IP, magang, dlsb.)?
- Betul, untuk masuk program PhD (kombo S2+S3) di area ilmu komputer dan terkait di universitas terkemuka yang biasanya dibiayai penuh (uang sekolah gratis dan ditambah gaji bulanan) sangat kompetitif sekali. Mereka mencari mahasiswa yang sudah menunjukkan kesuksesan dalam melakukan penelitian (yakni, kesuksesan dalam mengelola proyek panjang dan besar selama 1-2 tahun. Jika Anda sukses melakukan riset level internasional, berarti biasanya Anda juga sukses mendapatkan surat rekomendasi dari kolaborator kalian di luar negeri, seperti profesor internasional dari universitas luar negeri yang ternama. Surat rekomendasi dari profesor luar negeri terutama dari universitas ternama adalah hal nomor satu yang paling penting dalam aplikasi untuk program PhD (bukan IP, bukan kelas-kelas, bukan pengalaman magang industri, bukan kompetisi-kompetisi). Jadi ketika destinasi kalian adalah program PhD (kombo S2+S3) di universitas ternama di luar negeri, fokus kalian hanya satu: menjalankan riset sedalam mungkin, seproduktif mungkin, dan selama mungkin selama kalian masih di dalam program S1/S2. Durasi yang lama ini akan memberikan hasil bekal riset yang unik yang tidak semua mahasiswa punyai.
- Saya fresh graduate, apakah saya bisa mendaftar?
- Maaf tidak bisa. Program ini hanya bisa membiayai mahasiswa yang masih aktif. Peserta yang tidak menggunakan email address dengan domain universitas akan ditolak.
QR code untuk dokumen ini:
qr-code-generator.com:
express.adobe.com: