BAB 7 Pengambilan Video, Skenario, Dan Storyboard

  1. Mengenal Kamera Video

Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog.

beberapa jenis kamera yang banyak digunakan saat ini :

  1. Kamera Foto (Still Photography)

Kamera foto menghasilkan gambar yang tidak bergerak (still single picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga setelah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi.

  1. Kamera Film (Cinema Photography)

Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto, namun hasil yang didapat berbeda. Kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa disebut still motion.

  1. Kamera Video (Video Photography)

Untuk kamera video sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion). Pembedanya adalah bahan bakunya berupa kaset video, yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena gambar terjadi secara optis dan elektronis.

  1. Mengoperasikan Kamera Video

  1. Persiapan Mengoperasikan Kamera Video

Adapun prosedur yang harus diperhatikan tersebut adalah :

  1. Prosedur Menghidupkan Kamera
  1. Mengoperasikan Kamera Virtual dan Live Shooting

Gerakan kamera.

  1. Karakteristik Angle Kamera

  1. Eye level

Pada eye level, kamera diposisikan sejajar dengan mata subjek. Angle jenis ini digunakan agar penonton atau audiens memiliki interpretasi yang sama dengan operator kamera. Segala pergerakan kamera menjadi tanggung jawab operator.

  1. Low Angle

Kamera berada sejajar dengan tanah. Posisi kamera dapat menghadap 450 ke atas (frog eye) atau sejajar dengan tanah. Angle seperti ini menyebabkan subjek tampak lebih besar atau lebih tinggi dibandingkan aslinya.

  1. High Angle

Pada angle ini, kamera berada 450 di atas subjek dan menghadap subjek. Angle jenis ini menjadikan subjek terlihat lebih kecil dibandingkan aslinya.

  1. Conversation

Posisi kamera menghadap subjek ketika dua orang atau lebih dalam posisi sejajar dengan subjek lain, dan sedang melakukan percakapan.

  1. Two Shoot

Posisi kamera menghadap subjek, ketika dua orang atau lebih dalam posisi sejajar dengan subjek lain dan tanpa percakapan.

  1. Close Up (CU)

Shoot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shoot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia, biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala.

  1. Medium Close Up (MCU)

Shoot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televisi.

  1. Big Close Up (BCU)

Lebih mengutamakan pada wajah, bahkan biasanya dahi atau bagian atas kepala sedikit terpotong. Tipe shoot ini akan menonjolkan mimik subjek.

  1. Extreme Close Up

Tipe ini lebih dekat atau lebih besar dibandingkan dengan MCU, CU, dan BCU. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pesan verbal dari subjek, misalnya mata yang semakin tajam dengan menyipit atau melotot, dan meneteskan air mata. Angle jenis ini ingin menunjukkan hal-hal yang sifatnya detail. Biasanya yang diambil pada tipe ini hanya mata dan sekitarnya.

  1. Medium Shoot

Batasannya perut hingga head room. Angle jenis ini memberikan informasi kostum yang dikenakan subjek, keadaan fisik subjek (sedang berdiri atau duduk), juga menunjukkan info tentang keberadaan subjek.

  1. Medium Long Shoot

Persentase tentang subjek dengan keterangan tempat berbanding seimbang, batasannya adalah dari paha sampai dengan head room.

  1. Long Shoot

Shoot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas

  1. Extreme Long Shoot

Shoot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang. Biasanya dalam ukuran ini tokoh jarang terlihat sebab yang ingin diperlihatkan adalah tempat kejadian secara luas. Banyak pembuat film yang membuat shoot dengan elemen visual tempat-tempat yang dikenal oleh masyarakat, seperti: Monas yang menunjukkan Jakarta, Patung Liberty yang menunjukkan New York, dan lain sebagainya.

  1. Wide Shoot

Lebih sering menggunakan lensa wide, seperti: 16mm, 11mm, dan 8mm. Shoot jenis ini bertujuan untuk memberikan informasi: tempat, suasana, keadaan cuaca, dan lain-lain.

  1. Bird Eye

Kamera berada tepat di atas subjek, dan menghadap ke bawah (subjek), yang akan  memberikan kesan seolah-olah manusia itu kecil, seperti burung yang sedang terbang melihat subjek.

  1. Skenario/Naskah

Pada umumnya, secara fisik, naskah terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

  1. Naskah Satu Kolom

Dalam naskah satu kolom, penulisan deskripsi unsur audio dan visual tidak dipisahkan. Semua ditulis berurutan tanpa pemisahan kolom. Khusus untuk program yang akan direkam dengan multikamera dan tidak dengan teknik film (satu kamera), perlu diperhatikan bahwa:

  1. Naskah Dua Kolom

Pada naskah dua kolom, penulisan deskripsi visual, seperti: setting, gerakan kamera, instruksi acting, dan efek visual, dituliskan pada kolom terpisah dari kolom audio.

Jadi, kolom audio khusus tempat menuliskan unsur audio, termasuk : narasi, dialog, sound effect, musik, dan instruksi auditif. Prinsipnya, dari segi isi, naskah satu kolom dan dua kolom akan menghasilkan produk identik. Namun, dari segi tata letak naskah satu kolom tampak lebih konvensional. Walaupun demikian, pada produksi yang sesungguhnya sutradara lebih menyukai bentuk satu kolom. Alasannya, bagian kiri naskah yang kosong dapat digunakan sebagai tempat untuk membubuhkan catatan khusus arahan. Misalnya, kapan harus CUT, atau DISSOLVE dari satu kamera ke kamera lain, gerak kamera atau objek, musik, sound effect, catatan sumbernya, dan lain-lain.

  1. Proses Pembuatan Naskah Video

  1. Storyboard

Storyboard adalah serangkaian sketsa yang dibuat berbentuk persegi panjang, yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia (animasi, film, game, dan lain-lain).

Storyboard menggabungkan alat bantu narasi (scenario) dan visual pada selembar kertas, sehingga naskah (skenario) dan visual menjadi terkoordinasi.

  1. Tujuan Storyboard
  1. Komponen-komponen Storyboard

Di dalam storyboard terdapat  :

Komponen-komponen penyusun storyboard yang harus ada pada template adalah sebagai berikut :

        http://penglajon.blogspot.co.id