Published using Google Docs
Endang Sri Mardani.docx
Updated automatically every 5 minutes

“MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III B SEMESTER II SD NEGERI GAYAM 01  SUKOHARJO TAHUN  PELAJARAN 2013/2014”

Endang Sri Mardani

SD Negeri Gayam 01, UPTD Pendidikan Kecamatan Sukoharjo

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk: meningkatkan keterampilan menulis karangan melalui media gambar seri bagi siswa kelas III B Semester II SD Negeri Gayam 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media gambar seri dalam menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karena media gambar seri merupakan jenis media visual atau hanya mempunyai unsur gambar. Adapun fungsi media visual dalam pembelajaran menurut Levie & Lentz yaitu: “fungsi afensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” Hasil penelitian, dengan memanfaatkan media gambar seri terdapat peningkatan hasil belajar siswa, dapat dilihat dengan adanya hasil belajar yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. Dimana pada siklus I dari 40 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM ada 25 siswa (62,5%) dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM berjumlah 15 siswa (37,5%) dan hal tersebut masih perlu perbaikan kembali pada siklus II. Pada siklus II sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I. Dimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi menulis karangan dengan menggunakan gambar seri terdapat 38 siswa (95%) dari 40 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM, dan hanya 2 siswa (5%) yang mendapat nilai dibawah KKM.

Kata kunci: Media gamber seri dan hasil belajar siswa.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan saat ini, penguasaan bahasa tulis bagi siswa mutlak diperlukan. Namun dalam kenyataannya, pembelajaran menulis di sekolah kurang diminati oleh siswa karena tidak adanya minat dari anak tersebut. Ada beberapa penyebab kekurang berhasilan pembelajaran menulis di sekolah dasar. Salah satu penyebabnya ialah penyampaian materi yang masih menggunakan pendekatan tidak terpadu. Keempat keterampilan menulis (membaca, mendengarkan, menulis dan berbicara) ini berdiri sendiri-sendiri, bahkan dianggap sebagai ilmu tersendiri.

Belajar Bahasa Indonesia siswa harus menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) yang mempunyai peran penting adalah aspek keterampilan menulis (Zuchdi, 1997:100). Sedangkan menurut Ary (2004) kegiatan berbahasa tersulit adalah menulis. Sebab, menulis ini tidak hanya melibatkan representasi grafis pembicaraan, tetapi juga pengembangan dan presentasi pemikiran secara terstruktur.

Data menunjukkan bahwa kemampuan siswa menulis karangan berdasarkan gambar seri. Berdasarkan Bahan yang Tersedia dengan Memperhatikan Penggunaan Ejaan sangat memprihatinkan atau masih rendah, yaitu dari 40 siswa hanya 10 siswa yang mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 70. Dan 30 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM. Setelah diadakan tes awal kemampuan siswa dalam membuat karangan Bahasa Indonesia hanya 25% siswa yang memenuhi KKM.

Rendahnya kemampuan siswa dalam Menulis karangan berdasarkan gambar seri Berdasarkan Bahan yang Tersedia dengan Memperhatikan Penggunaan Ejaan ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: kurangnya latihan yang diberikan guru, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas kurang bervariasi dan kurang mengesankan serta kurangnya tugas yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan melakukan PTK dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas III B Semester II SD Negeri Gayam 01 Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Rumusan masalah

        Melalui penelitian  tindakan kelas ini diungkapkan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah  penggunaan media gambar seri dapat  meningkatkan keterampilan menulis karangan pada  siswa kelas III B Semester II SD Negeri Gayam 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014?

Tujuan Penelitian:

Meningkatkan  keterampilan menulis karangan melalui media gambar seri bagi  siswa kelas III B  Semester II SD Negeri Gayam 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan konstribusi dan manfaat.

  1. Bagi Siswa, penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis khususnya keterampilan menyusun karangan. Selain itu, melalui media gambar seri siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia.
  2. Bagi Guru, penelitian ini dapat memacu guru agar lebih kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran dan penggunaan alat peraga gambar seri dalam pembelajaran.
  3. Bagi Sekolah, penelitian ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sekolah dapat meningkatkan fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan siswa dan guru.

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

Pengertian Pembelajaran Bahasa

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, mengungkapkan pikiran, perasaan, serta membina persatuan dan kesatuan untuk pengembangan  kemampuan berbahasa Indonesia sederhana melalui kegiatan membaca dan menulis atau mengarang (Depdiknas, 2006:195). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi.

Terkait dengan konsep pembelajaran tersebut, Mulyasa (2003:100), menjelaskan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Sedangkan Usman (2005:4), menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Pembelajaran bahasa pada anak didik atau pembelajar yang ditransformasikan oleh guru meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Proses guru sendiri dalam mensransformasikan materi atau bahan untuk membantu siswa dalam menguasai atau mempelajari keempat aspek tersebut diserakan kepada guru sepenuhnya. Sehingga, sebagai guru dan calon guru sedini mungkin sudah harus diperkenalkan untuk berfikir kritis dan inovatif dalam mencari metode serta bahan ajar yang akan di sampaikan kepada paserta didik atau anak didik sesuai dengan tahap perkembangannya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya yang difasilitasi oleh guru yang menyebabkan terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun perubahan yang terjadi karena proses pembelajaran memiliki sifat antara lain: perubahan itu terjadi secara sadar, perubahan itu bersifat positif, dan perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bahasa

Belajar bahasa akan lebih baik apabila: Peserta didik atau pebelajar mampu menilai pengalaman sendiri atau menilai orang lain. Pebelajar terlibat dalam pengembangan tujuan dan telah mengembangkan cara teratur untuk memusatkan pada pengolahan informasi. Selain itu pebelajar mengandalkan observasi sebagai pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa apa yang ia dapat sendiri atau dapat juga dari apa yang ia dengar dan ia lihat dari sekelilingnya. Dari pengalaman-pengalaman tersebut anak dapat menilai baik dan buruknya semua yang dilihatnya bagi perkembangan mental dan intelegtency seorang anak.

Dengan penggunaan bahan belajar relevan dengan masa lalu dan sekarang diharapkan informasi baru yang disajikan melalui pancaindera dan pengalaman dengan ulangan dan variasi tema yang cukup dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada siswa atau peserta didik.

Cakupan Pembelajaran Bahasa

  1. Menyimak ialah mengarahkan perhatian dengan sengaja kepada suatu suara, atau menangkap pikiran orang berbicara dengan alat pendengaran kita, dengan tepat dan teratur. Mendengar dan mendengarkan itu berbeda.

Tujuan pembelajaran menyimak: (a) Siswa memiliki keterampilan memahami dari segi kognitif, (b) Siswa memiliki keterampilan mendengarkan ucapan orang lain, (c) Siswa dapat menangkap pokok pembicaraan orang lain, (d) Siswa mampu membedakan ide yang satu dengan lainnya.

  1. Berbicara: ialah melahirkan pikiran dan perasaan yang teratur dengan memakai bahasa lisan.

Adapun tujuan pengajaran berbicara antara lain: (a) Melatih siswa melahirkan isi hatinya (pikiran, perasaan, dan kemauannya) secara lisan dengan bahasa yang teratur dan kalimat yang baik, (b) Memperbesar dorongan batin akan melahirkan isi hatinya, (c) Memupuk keberanian berbicara pada anak-anak, (c) Menambah perbendaharaan bahasa anak, (d) Dari sudut psikologi humanismenya adalah memberikan kesempatan pada anak untuk menyatakan dirinya.

  1. Membaca adalah mengarahkan siswa untuk dapat mengetahui sesuatu dengan cara langsung mencari / membaca sendiri dalam buku. Melatih siswa menangkap arti bacaan itu dalam waktu yang singkat. Melatih siswa belajar sendiri, untuk memperoleh pengetahuan (nilai praktis). Membaca dengan teknik yang baik tidak hanya soal gerakan mata (soal lancar), tetapi meliputi pula tepatnya lagu, tekanan, dan lafalnya.

Tujuan membaca: (a) Meningkatkan  kecepatan pemahaman siswa, (b) Memperbaiki kemampuan membaca oral /lisan, (c) Meningkatkan kemampuan apresiasi sastra (menghargai, menggauli, dan menilai karya sastra), (d) Meningkatkan minat baca.

  1. Menulis adalah kegiatan mengarahkan siswa agar dapat terampil dalam menyusun/ memakai bahasa Indonesia dengan baik. Hal ini bertujuan agar siswa dapat aktif dalam mempelajari pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tujuan pengajaran menulis: (a) Siswa mampu menyusun karangan, (b) Siswa mampu menggunakan kaidah bahasa, (c) Siswa mampu berimajinasi.

Pengertian Media Gambar Seri 

Menurut Djamarah dan Zain (dalam Hasnindah, 2011: 8), secara umum media dapat diklarifiksikan atas tiga jenis, yaitu; media auditif (mengandalkan kemampuan suara), media visual (mempunyai unsur gambar), dan media audio-visual (mempunyai unsur suara dan gambar). Media yang dimaksud dalam kajian ini adalah media gambar seri dalam pembelajaran yang hanya mempunyai unsur gambar, berupa gambar seri sebagai media visual. 

Senada dengan pendapat tersebut di atas , Hamalik (1994:12) mengatakan bahwa media pembelajaran adlah alat, media yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sapari (dalam Hasnindah, 2011: 8) mengemukakan bahwa :  Media gambar seri merupakan serangkaian gambar yang terdiri dari 2 hingga 6 gambar yang menceritakan suatu kesatuan cerita yang dapat dijadikan alur pemikiran siswa dalam mengarang, setiap gambar dapat dijadikan paragraf. 

Pendapat di atas menegaskan bahwa media gambar seri adalah media yang berisi gambar-gambar berseri, di mana setiap gambar memiliki kaitan antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing gambar dalam media gambar seri mengandung makna adanya alur dalam suatu cerita secara bergambar yang harus disusun dengan baik. Jadi, penyusunan gambar harus sesuai dengan alur cerita yang seharusnya sehingga mengandung makna tertentu, dan gambar-gambar tersebut dapat dibuat dalam bentuk cerita atau karangan yang menarik. 

Fungsi dan Manfaat Media Gambar Seri sebagai Media Visual 

Media gambar seri merupakan jenis media visual atau hanya mempunyai unsur gambar. Adapun fungsi media visual dalam pembelajaran menurut Levie & Lentz (dalam Arsyad, 2011: 16), yaitu: “fungsi afensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris”.

Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa media memiliki fungsi yang sangat luas dan penting, terlebih dalam dunia pendidikan, sebagaimana digunakan guru dalam proses pembelajaran. Walaupun dalam pengadaan dan pemanfaatannya senantiasa masih menghadapi berbagai kendala, baik karena tidak disiapkan oleh pihak sekolah maupun keterbatasan kemampuan guru dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran, seperti gambar seri. 

Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2011: 24) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah: (a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa untuk menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, (c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran, (d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan memerankan.

Berdasarkan pendapat di atas, jelas betapa besar manfaat media pembelajaran seperti media gambar seri, karena membantu tercapainya proses pembelajaran yang optimal, baik dalam memudahkan bagi guru saat mengajar maupun bagi siswa dalam memahami materi pelajaran.

Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar Seri 

Langkah-langkah penggunaan media gambar seri dapat disusun sebagai berikut: (a) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, (b) Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP, (c) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memerhatikan atau menganalisis gambar, (d) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas, (e) Tiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya, (f) Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (g) Membuat kerangka karangan, (h) Membuat karangan.

Kerangka Berpikir

Untuk mempermudah pemahaman dalam kerangka berpikir dari apa yang dilakukan oleh peneliti pada tindakan kelas, tentang “Meningkatkan Keterampilan Menilis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas III B Semester II SD Negeri Gayam 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Keterampilan menulis karangan dipengaruhi oleh proses belajar siswa, jika proses belajar siswa baik maka keterampilan menulis karangan juga akan baik.  Pembelajaran pada kondisi awal guru masih menggunakan metode yang ceramah. Tindakan pada siklus I pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis karangan guru menggunakan media gambar seri  dengan  bimbingan guru. Siklus II pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis karangan guru menggunakan media gambar seri  tanpa bimbingan guru.

Dari tindakan kelas, siklus I  dan siklus II, diharapkan siswa yang belum memahami tentang keterampilan menulis karangan, dapat memahami dan keterampilan menulis karangan meningkat, dengan ditunjukkannya adanya peningkatan keterampilan menulis karangan. Kondisi akhir, melalui penggunaan media gambara seri diduga dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan, pada siswa kelas III B SD Negeri Gayam 01 Semester II Tahun 2013/2014.

Hipotesis Tindakan

       Berdasarkan kajian dan kerangka berpikir di atas diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui penggunaan gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan pada siswa kelas III B Semester II SD Negeri Gayam 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitisn

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Gayam 01 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III B Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.  Jumlah siswa kelas III B adalah 40 anak yang terdiri dari 18 anak perempuan dan 22 anak laki –laki.

Tekhnik dan Alat Pengumpulan data

Pertama diadakan tes awal untuk mendapatkan data pendukung yang akurat sehingga mempunyai dasar yang kuat untuk melaksanakan penelitian. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan segala perangkat yang akan digunakan selama penelitian berlangsung, seperti pembuatan perangkat pembelajaran, Rencana Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa untuk setiap pertemuan, dan beberapa instrumen lain seperti lembar tes, observasi, analisis, pedoman wawancara, catatan lapangan dan media gambar seri.

Validasi data

Untuk memperoleh data yang valid mengenai keterampilan menulis karangan karangan pada siswa kelas III B Semester II SD Negeri Gayam 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 yaitu:

  1. Proses pembelajaran siswa (pengamatan) divalidasi dengan melalui trianggulasi sumber yaitu data berasal dari siswa, guru, dan kolaborasi teman sejawat. Data kualitatif hasil pengamatan menggunakan analisis deskriftif kualitatif berdasarkan pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal, siklus I dan siklus II.
  2. Hasil Keterampilan menulis karangan  divalidasi adalah instrumen tes tugas berupa butir soal dengan Content Validity diperlukan kisis-kisi soal. Data yang berupa angka (data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I, dan  hasil tes siklus II kemudian direfleksi).

Prosedur Tindakan

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran (Susilo, 2007:16). Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan/observasi dan refleksi.

  1. Planning (Perencanaan)

      Pada siklus I akan dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan menggunakan 1 RPP. Sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat, menyusun rencana perbaikan pembelajaran beserta skenario tindakan yang mencakup langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan perbaikan. Pada siklus I pertemuan pertama akan dilaksanakan pembelajaran selama 70 menit dimulai dengan kegiatan awal dilanjutkan kegiatan inti dan ditutup dengan kegiatan akhir. Terkait dengan RPP, dipersiapkan berbagai instrumen yang diperlukan meliputi: media, lembar evaluasi dan lembar pengamatan/observasi.

  1. Acting (Pelaksanaan): (a) Kegiatan Awal, (b) Kegiatan Inti, (c) Kegiatan Penutup
  2. Observing (Pengamatan)

Pengamatan atau observervasi bertujuan untuk memperoleh data dari yang diamati pada siklus I. Ada dua macam pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan proses belajar dan pengamatan hasil belajar. Pengamatan proses belajar dilakukan oleh teman sejawat dengan mencatat hal-hal penting yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan pengamatan hasil belajar diamati sendiri oleh peneliti.

  1. Reflecting (Refleksi)

Berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran terdapat kelebihan pada proses pembelajaran yang telah dilakukan peneliti dibandingkan dengan kondisi awal yakni pra siklus, namun peneliti juga masih membutuhkan perbaikan pembelajaran karena ketuntasan hasil belajar siswa dirasa masih kurang.

Pada pelaksaan perbaikan siklus I hasil yang dicapai belum sesuai dengan harapan yang ditetapkan. Hasil belajar belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan. Melihat adanya kekurangan dalam pembelajaran tersebut perlu diupayakan penyelesaian terhadap masalah di atas dalam pelaksanaan siklus II yaitu dengan mengoptimalkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, menggunakan media yang lebih bervariatif sehingga siswa termotivasi dalam membuat karangan serta melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran terdapat perbedaan kegiatan pembelajaran bila dibandingkan dengan siklus I, dimana pada siklus I, hanya menggunakan 3 gambar seri sedangkan pada siklus II siswa menggunakan 5 gambar seri dengan gambar yang lebih kompleks. Sehingga tingkat pemahaman siswa meningkat bila dibandingkan dengan siklus sebelumnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Hasil Penelitian pra Siklus

Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran difokuskan pada motivasi siswa terhadap penguasaan pembelajaran Bahasa Indonesia agar aktif, fokus dan mampu untuk membuat karangan berdasarkan gambar seri. Hasil belajar pada pra siklus tentang menulis karangan berdasarkan gambar seri masih sangat rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Hal itu bisa dilihat pada grafik berikut :        

Grafik 1 : Ketuntasan siswa pra siklus

Berdasarkan  grafik 1 tersebut dapat kita lihat bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yakni 70. Ada 30 siswa dari 40 siswa yang masih mendapat nilai di bawah KKM dan hanya ada 10 siswa yang mendapat nilai di atas KKM. Rata-rata kelas hanya mendapat 64,25 dan belum ada siswa yang mendapat nilai 100. Maka dari itu perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I.

Deskripsi Siklus I

Proses Pembelajaran

Sebagai tindak lanjut dari proses pembelajaran dari hasil penilaian pra siklus yang sangat rendah, maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan melakukan proses perbaikan pembelajaran siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2014.

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya siklus I mengalami peningkatan, meskipun belum signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai evaluasi pada gambar grafik di bawah ini:

Grafik 2 : Nilai Ketuntasan Siswa Siklus I

Dari grafik 2 tersebut dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar dari pra siklus namun belum maksimal. Dari 40 siswa hanya 25 siswa atau sekitar 62,5%  yang mengalami ketuntasan belajar dan ada 15 siswa yang masih belum tuntas yakni sekitar 35,%. Dari data tersebut pula dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi untuk keterampilan menulis karangan dengan menggunakan gambar seri masih dikatakan belum berhasil. Maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus II.

Deskripsi Siklus II

Proses Pembelajaran

Siklus II dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari proses pembelajaran dan hasil belajar pada siklus I yang dirasa masih belum optimal, maka dilanjutkan pada kegiatan pembelajaran siklus II. Pada siklus II siswa sudah terkondisikan dengan baik. Siswa diminta terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti siswa mengamati gambar seri dan siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang materi yang disampaikan.

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya siklus II mengalami peningkatan yang baik. Hanya ada beberapa siswa yang belum tuntas atau masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Presentase Ketuntasan

 

95%

Presentase Belum Tuntas

 

5%

Dapat pula disajikan dalam grafik di bawah ini:

Grafik 3 : Nilai Ketuntasan Siswa Siklus II

Dari tabel dan grafik di atas dapat diperoleh keterangan berupa data peningkatan pembelajaran bila dibandingkan dengan siklus I, dimana terjadi peningkatan hasil belajar di atas KKM sejumlah 38 siswa dan hanya 2 siswa atau sekitar 5% yang belum mengalami ketuntasan belajar. Maka pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil

Pembahsan Hasil Penelitian

Siklus I

Proses Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pembelajaran pada pra siklus yang dimana pada tahapan pra siklus belum diadakan perbaikan pembelajaran atau Penelitaian Tindakan Kelas. Pada siklus I peningkatan hasil belajar siswa masih belum maksimal, karena masih adanya berbagai kekurangan dalam pemberian materi pembelajaran

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus I aktivitas siswa mulai terlihat namun belum maksimal . begitu pula motivasi siswa masih belum muncul. Hal tersebut disebabkan karena guru kurang memberi motivasi kepada siswa dan media pembelajaran yang digunakan masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa pada siklus I telah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pra siklus. Hal ini bisa dilihat pada  grafik di bawah ini :

Grafik 4 : Perbandingan Nilai Evaluasi Pra Siklus dan Siklus I

Dari grafik 4 tersebut dapat kita lihat hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dari siswa yang mengalami ketuntasan belajar dari 25% meningkat menjadi 63% dan presentase siswa yang belum tuntas dari 75% menurun menjadi 38%.

Siklus II

Proses Pembelajaran

Pengkajian data yang peneliti lakukan pada proses pembelajaran pra siklus, siklus I dan Siklus II secara bertahap mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan pada siklus II sudah menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan yang dibutuhkan siswa. Selain itu siswa juga terlihat antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajarpun mengalami peningkatan.

Hasil Belajar

Penguasaan materi pembelajaran siswa terlihat pada peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II bila dibandingkan dengan siklus I dan pra siklus, dimana dapat kita lihat perbandingannya pada grafik di bawah ini:

Grafik 5 : Perbandingan Nilai Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Grafik 5 menunjukkan bahwa perbandingan siswa yang mengalami ketuntasan belajar dengan siswa yang belum tuntas berbanding terbalik antara pra siklus, siklus I dan siklus II. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sebagai akhir dari pembahasan hasil penelitian, penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan sebagai berikut:

  1. Hasil belajar siswa dimana dari 40 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM ada 25 siswa (62,5%) dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM berjumlah 15 siswa (37,5%). Berdasarkan hasil belajar tersebut menunjukkan perbaikan, sehingga dapat diteruskan pada siklus II. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I. Dimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi menulis karangan dengan menggunakan gambar seri terdapat 38 siswa (95%) dari 40 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM, dan hanya 2 siswa (5%) yang mendapat nilai dibawah KKM.
  2. Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi keterampilan menulis karangan dengan menggunakan gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III B  SD Negeri Gayam 01 Kecamatan Sukoharjo. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar tiap siklus.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain:

  1. Kepada Guru
  1. Guru hendaknya mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum menerapkan pembelajaran sehingga pembelajaran ini dapat berjalan lancar.
  2. Guru hendaknya lebih memaksimalkan kemampuannya dalam mengoptimalkan kemampuan maupun hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan cara siswalah yang harus aktif untuk mencari dan menemukan sendiri dari pemecahan masalah yang dihadapinya.
  3. Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang bervariatif agar meningkatkan minat belajar dan partisipasi siswa dalam pelajaran.
  4. Guru diharapkan untuk selalu mengadakan evaluasi pembelajaran, tidak hanya evaluasi untuk siswa namun juga evaluasi terhadap kinerjanya sehingga upaya untuk  meningkatkan prestasi belajar siswa dapat tercapai.
  1. Kepada Siswa
  1. Siswa hendaknya merespon pertanyaan yang disampaikan baik oleh guru maupun siswa yang lain sehingga iklim kelas dapat lebih kondusif.
  2. Siswa hendaknya dapat lebih berpartisipasi serta bekerja sama dalam pembelajaran terutama ketika kegiatan diskusi berlangsung.
  3. Siswa hendaknya lebih mandiri dalam kegiatan pembelajaran dengan tidak saling mengandalkan siswa yang lain.

 

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Hamlik, Oemar. 1994. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hasnindah, Abbas. 2011. “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis Materi Membuat Karangan Melalui Media Gambar Seri Pada Murid Kelas V SDN Sudirman III Makassar”. Skripsi. Makassar: FIP UNM.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Remaja Rosdakarya. 

BIODATA

NAMA        : ENDANG SRI MARDANI, S.Pd

NIP        : 19581010 197802 2 012

PANGKAT, GOLONGAN RUANG        : Pembina (IV/A)

JABATAN        : Guru

UNIT KERJA        : SD Negeri Gayam 01