Eksplorasi Konsep - Modul 1.2
Rita Wati - CGP Angkatan 11 Kab, Jembrana
Tugas A
- Otak manusia adalah organ yang sangat kompleks yang mengendalikan segala aspek dari tubuh dan pikiran kita. Cara kerja otak dapat dipahami melalui berbagai perspektif, termasuk neurobiologi, psikologi, dan kognitif. Pergelangan tangan diumpamakan sebagai batang otak, jempol yang disembunyikan dalam 4 jemari lainnya diumpamakan sebagai sistem limbik (amigdala), dan 4 jemari lain sebagai otak berpikir atau otak luhur (neocortex). Otak Reptil seperti refleks untuk fight, flight, freeze, bertahan hidup) Otak Mamalia termasuk amigdala dan hipokampus, yang berperan dalam emosi dan memori dan Otak berpikir (Otak Luhur-Otak Primata) Otak ini mengelola kemampuan berpikir (logis, rasional, terstruktur), kemampuan berbahasa, perencanaan dan pemecahan masalah, berimajinasi (mengenai masa depan, visi).
Lima Kebutuhan Dasar Manusia yaitu: - Kebutuhan bertahan hidup (survival) adalah kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan hidup misalnya makanan, pakaian, istirahat, tempat berlindung, keamanan, dan kesehatan - Kasih sayang dan Rasa Diterima (Kebutuhan untuk Diterima) Kebutuhan ini termasuk kebutuhan psikologis seperti: rasa diterima, dipedulikan, berbagi, bekerja sama, menjadi bagian dari suatu kelompok, dikasihi-mengasihi, disayangi-menyayangi - Kekuasaan dan Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan) Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan seseorang untuk untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, memimpin, berprestasi, diakui, dan didengar - Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan) Kebutuhan untuk bebas adalah kebutuhan untuk mandiri, otonom, memiliki pilihan, mengembangkan daya lenturnya, dan mampu mengendalikan arahnya sendiri. Perkembangan anak dimulai dari bayi, kanak-kanak dan remaja memahami cara kerja otak, kebutuhan dasar manusia, dan tahap tumbuh-kembang anak sangat penting karena: - Sebagai landasan bagi orang tua, pendidik, dan pengasuh dalam mendukung perkembangan optimal anak. - Membantu dalam mengenali dan mengatasi masalah psikologis dengan lebih baik. - Memahami diri sendiri dan orang lain, yang membantu dalam pengembangan pribadi dan profesional.
- Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak? Mengapa demikian?
- Nilai yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak adalah Integritas kepercayaan. Seorang guru penggerak harus bisa dipercaya oleh siswa, kolega, dan komunitas. Dengan integritas, guru dapat menjadi panutan yang baik, menunjukkan konsistensi antara perkataan dan perbuatan.
- Nilai kedua, Guru penggerak harus mampu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, staf sekolah, orang tua, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif.
- Nilai ketiga inovasi. Dunia pendidikan terus berkembang dan menghadapi tantangan baru. Guru penggerak harus terbuka terhadap ide-ide baru dan berani mencoba pendekatan-pendekatan inovatif untuk meningkatkan proses belajar-mengajar.
Tugas B
- Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik?
- Nilai Kepemimpinan dari kepemimpinana yang baik memerlukan pemahaman tentang apa yang memotivasi orang lain secara intrinsik. Guru penggerak yang mengerti teori motivasi intrinsik dapat memimpin dengan cara yang menginspirasi siswa dan rekan kerja untuk berusaha mencapai tujuan mereka karena mereka merasa termotivasi dari dalam, bukan hanya karena tekanan eksternal.
- Memahami bahwa Nilai Motivasi intrinsik bisa ditingkatkan melalui pengenalan metode pengajaran yang baru dan menarik mendorong guru untuk terus berinovasi. Inovasi dalam pengajaran bisa membantu siswa merasa lebih terlibat dan termotivasi secara intrinsik dalam pembelajaran mereka.
- Belajar sepanjang hayat, Guru penggerak akan lebih termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri, serta mendorong siswa untuk memiliki sikap yang sama terhadap pembelajaran.
Nolai dan motivasi intrinsic ini memungkinkan guru penggerak untuk melihat bahwa motivasi sejati berasal dari dalam individu
- Tindakan spesifik apa yang dapat dilakukan untuk menguatkan diri Bapak/Ibu sendiri untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya sekaligus menguatkan tumbuhnya motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila?
- Melakukan pemetaan minat dan bakat siswa melalui survei, wawancara, atau kegiatan eksplorasi minat.
- Mengimplementasikan Pembelajaran Berbasis Proyek yang memungkinkan siswa bekerja pada proyek yang relevan dan bermakna bagi mereka.
- Pelatihan keterampilan hidup (soft skill) seperti manajemen waktu, komunikasi efektif, dan keterampilan kerja tim.
Tugas C
- Apa kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil Pelajar Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan?
Kaitannya Profil Pelajar Pancasila merupakan konsep yang bertujuan membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sedangkan diagram identitas gunung es adalah model yang menggambarkan bahwa identitas seseorang memiliki lapisan-lapisan yang tidak selalu terlihat di permukaan, seperti gunung es yang sebagian besar massanya tersembunyi di bawah air. Diagram identitas gunung es dapat membantu guru memahami bahwa setiap siswa memiliki identitas yang kompleks dan berlapis seperti yang tampak di permukaan yaitu: perilaku, keterampilan, penampilan, di bawah seperti : keyakinan, motivasi, dan pengalaman hidup yang mendasari perilaku dan sikap siswa. Dengan memahami memahami identitas siswa secara menyeluruh dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan guru dapat menyesuaikan metode pengajaran untuk memotivasi siswa secara menyeluruh.
- Apa konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es pada peran saya sebagai Guru Penggerak dalam transformasi pendidikan?
- Konsekuensi logis diagram identitas gunung es pada peran saya sebagai guru penggerak dalam transformasi pendidikan yaitu saya menjadi lebih peka dan peduli terhadap kebutuhan, minat dan potensi unik setiap siswa. Tentu saja hal ini berkaitan dengan merancang pembelajaran dengan strategi yang berbeda-beda untuk memenuhi berbagai gaya belajar dan tingkat kemampuan siswa.