PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
OLEH: KELOMPOK 2
PERIODE DAN TUGAS PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisisologis.
Periode Perkembangan
Perkembangan manusia berlansung secara berurutan atau berkesinambungan melalui periode atau masa. Menurut Santrock (2010), periode perkembangan itu terdiri atas tiga periode, yaitu anak (childhood), remaja (adolescence), dan dewasa (adulthood). Dari ketiga periode iitu diklasifikasi lagi menjadi beberapa periode, yaitu (1) periode anak; sebelum kelahiran (prenatal), masa bayi (infasi), masa awal anak-anak (early childhood), masa pertengahan dan akhir anak (middle and late childhood); (2) periode remaja (adolescence); dan masa (3) masa dewasa: masa awal dewasa (early adulthood), masa pertengahan dewasa (middle adulthood), dan masa akhir deawasa (late adulthood).
Periode ini merupakan masa kehidupan iindividu dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran, sekitar 9 bulan dalm kandungan. Periode ini merupakan saat pertumbuhan yang sangat luar biasa, dari sel tunggal (yang beratnya kira-kira 1/20 juta ons) menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan tingkah lakunya.
Ada enam ciri penting masa pra kelahiran, yaitu sebagai berikut:
Periode bayi merupakan masa perkembangan yang merentanng dari kelahiran hinggga 18 atau 24 bulan. Masa ini ditandai dengan ciri-ciri:
Periode awal anak adalah periode perkembangan yang merentang dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun; periode ini kadang-kadang disebut juga tahun-tahun prasekolah “preschool years”. Selama masa ini anak belajar untuk menjadi lebih mandiri dan memperhatikan dirinya. Mereka mengembangkan kesiapan sekolah (seperti mengikuti perintah, dan mengenal huruf) dan menghabiskan banyak waktunya untuk bermain dengan teman sebayanya.
Periode ini adalah masa perkembangan yang terentang dari usia sekitar 6 hingga 10 atau 11 tahun. Masa ini sering juga disebut tahun-tahun sekolah dasar. Anak pada masa ini sudah menguasai keterampilan dasar membaca, menulis, dan matematik (istilah populernya CALISTUNG: baca, tulis, dan hitung). Yang menjadi tema ssentral periode ini adalah prestasi (achievement) dan perkembangan pengendalian diri (self-control).
Periode remaja adalah masa transisi antara masa anak dengan masa dewasa, terentang dari usia sekitar 12/13 tahun sampai 19/20 tahun, yang ditandai dengan perubahan dalam aspek biologis, kognitf, dan sosioemosional. Yang menjadi tugas kunci remaja adalah persiapan menghadapi masa dewasa
Periode ini terdiri atas tiga masa, yaitu awal, pertengahan, dan akhir dewasa. Masa awal dewasa dimulai dari usia sekitar 20 tahun hingga 30/35 tahunan. Masa ini merupakan saatnya individu membangun indepenndensi (kemandirian) pribadi dan ekonomi, serta peningkatan pengembangan karir. Masa pertengahan dewasa dimulai sekitar usia 35 hingga 45 tahun, dan berakhir pada usia 55 dan 65 tahun. Periode ini merupakan saat peningkatan minat untuk menanamkan nilai-nilai ke generasi berikutnya, meningkatkan refleksi tentang makna kehiduan, dan meningkatkan perhatian terhadap tubuhnya sendiri. Sementara akhir dewasa adalah terentang dari usia 60 atau 70 sampai mati. Periode ini merupakan saat penyesuaian diri terhadap melemahnya kekuatan dan kesehatan fisik, masa pension, ddan berkurangnya penghasilan.
Tugas-Tugas Perkembangan (Developmental Tasks)
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: kematangan fisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
Upaya Memfasilitasi Tugas-Tugas Perkembangan
Penuntasan tugas-tugas perkembangan, tidak selalu berjalan dengan mulus karena adanyaberbagai hambatan yang muncul, baik faktok internal maupun eksternal. Faktor internal terkait dengan kondisi individu itu sendiri, seperti anak yang dari kecilnya sering menderita sakit, mungkin tugas perkembangannya akan tersendat. Untuk mencegahh hal tersebut, maka penting sekali bagi orang tua, khususnya ibu untuk memeperhatikan kesehataan anak pada saat berada dalam kandungan, seperti mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi ; tidak merokok ; ridak mengonsumsi minuman keras atau obat-obat terlarang ; dan secara rutin memeriksakan kandungan ke dokter.
Sementara faktor eksternal adalah yang beraal dari lingkungan, seperti faktor keluarga. Keluarga, atau orang tua yang memperlakukan anak secara otoriter akan menghambat tugas perkembangan anakdalam aspek kemandirian, atau kemampuan bergaul dengan orang lain secara baik.
Factor eksternal lainnya yang mempengaruhi pencapaiaan tugas-tugas perkembangan anak dan remaja atau peserta didik adalah sekolah. Berikut adalah beberapa upaya yang seyogianya diperhatikan oleh pihak sekolah :
Sumber: