Q & A – Topik Topik: Pengembangan “Certified Fellow in Hospital Cost Management

Webinar Serial

Hospital Cost Management System untuk Implementasi Renstra Rumah Sakit

Johny Setyawan: Kurikulum di atas disusun berbasis mindset "the great aim of education is real action". Tingkat Instruktur bersifat optional, hanya untuk Rekan2 yang passionate untuk mengajar mendampingi saya nantinya sebagai instruktur.

Silahkan Rekan2 review kisi2 kurikulum di atas apakah butuh tambahan materi yg bermanfaat bagi RS kita di masa depan terutama dalam pengelolaan biaya dan keuangan.

Doni Ardian: Tingkat instruktur ditambahkan Leadership dan Tata Kelola RS

Johny Setyawan: Tata kelola = governance? Leadership = planning accounting?

Kita sebenarnya tidak punya padan kata dari governance. Karena tata kelola = manajemen

Governance = goveransi; yang beda sekali isinya dg tata kelola

Dr. M Thamrin: Perlukah ditambahkan optimalisasi pemanfaatan MS Excel untuk Data Analysis dan pembuatan Aplikasi yang mendukung kinerja Akuntansi Manajemen ... seperti yang pernah Pak Johny sampaikan bahwa MS Excel sekarang sudah makin mudah dan luas pemanfaatannya.

Johny Setyawan: Goveransi = role-setting process di antara organ2 korporat meliputi pemilik (pemegang saham), dewas, direksi (manajemen) yg ditujukan agar jalannya organisasi terarah dan terkendali serta tercapai keseimbangan kepentingan semua stakeholders secara beretika.

Microsoft Excel cukup powerful untuk Big Data Analytics.

Doni Ardian P: Saran Fraud dimulai di tingkat dasar, paling tidak ada overviu

Johny Setyawan: Ooo baik

Asro Abdih: Di banyak Textbook Business, selalu ada tinjauan atau overview ethic di setiap akhir bahasan. Usul saya demikian juga Pak, ada overview ethic. Tidak harus jadi materi tersendiri

Johny Setyawan: Setuju Dok. Karena memang akuntan manajemen RS memelihara sistem yang berisi confidential information, sama seperti data status pasien di unit RM.

Faizah: Usul pemanfaatan AI utk data excel misal nempel chatgpt atau yg lbh canggih lg?? Terserah ahli nya. 🙏

Johny Setyawan: Bisa dimasukkan bu Faizah tapi di Tingkat Lanjut atau di CPE (Continuing Professional Education)

Johny Setyawan: On the second thought, pelatihan cost management dengan menyebut akuntan manajemen RS akan menimbulkan banyak pertanyaan terutama dari IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dan sekaligus mempersempit coverage karena akan excluding non akuntan; padahal cost management di RS melibatkan disiplin ilmu selain akuntansi; demikian pula yang passionate untuk mendalami hospital cost management juga banyak yang tidak berlatar belakang pendidikan akuntansi.

Dengan demikian demi mempercepat upaya pelayanan RS Indonesia yang berkendali biaya akan lebih bermanfaat dan efektif jika menggunakan sebutan yang inclusive yakni: "Certified Fellow in Hospital Cost Management".

Fellow = Associate

Di amrik sebutan active university teachers bertingkat, mulai dari:

1. Lecturer/Instructor

2. Assistant Professor

3. Associate Professor

4. Professor

5. Distinguished/Award Winning Professor

Dan retired professor disebut Professor Emeritus.

Dodi (Japri via Johny Setyawan): Bisakah di share ulang penjelasan URGENSI CFHCM tingkat dasar ini utk sebagai bahan presentasi kpd Yang berwenang di RS kami.masing2 shg mereka juga tergerak utk mengikutkan peserta pelatihan tingkat dasar ini

Johny Setyawan: Baik pak Dodi. Dewasa ini sebagian besar pengelolaan RS masih berisi manajemen klinis yg tujuan utamanya kontinuitas terapi, sehingga kalau sumber pendapatan RS lebih dari separo dari pasien BPJS yang dari aspek tarif dan volume tidak terkendali lagi maka risiko RS jatuh miskin makin tinggi jika tidak segera dilakukan manajemen biaya yg benar dan bersistem. Demikian pak Dodi kira2 basic premise nya mengapa HCMS diperlukan secara mendesak.

 Kalaupun RS Bpk memilih untuk melepas pasien BPJS pun tetap saja unit cost harus dikalkulasi dg benar dan bersistem agar proses manajemen tengah RS Bapak bisa menerapkan strategi diferensiasi dan/atau sinergi secara 4R (riil, rinci, runtut dan rasional); otherwise dicocok2kan semata.

Johny Setyawan: Ini semua tercermin pada proses budgeting dan budget RS Bapak; jelas2 pendapatan berupa grouping INA-CBG namun biaya pakai rekening buku besar dari akt keu. Ini bener2 mismatch. Para manajer RS berpikir seolah2 apel = jeruk. Padahal sama sekali tidak.

Oleh karenanya Bpk dan Ibu harus melengkapi manajemen klinis yg skrg masih berjalan dg HCMS supaya manajemen RS menjadi utuh guna berkendali mutu dan juga berkendali biaya dan akhirnya risiko jatuh miskin menjadi turun. Pada saat Bpk dan Ibu melakukan pelayanan terjadi berbagai pemborosan dan kebocoran, namun karena akt yg Bpk dan Ibu miliki hanya akt keu yg selalu berisi informasi yang telah terjadi berakibat proses manajemen keu RS selalu reaktif. Sebagus apapun renstra RS hampir pasti pelaksanaannya dicocok2kan dan reaktif.

Johny Setyawan: Bpk dan Ibu tidak punya instrumen manajerial bersistem untuk melanjutkan perencanaan yg lebih jangka pendek dan rinci, shg Bpk dan Ibu selalu lari ke leadership karena selalu butuh merespon perubahan2; yang sebenarnya krisis dan krisis semata. Makanya setelah implementasi HCMS perlu reskilling manajer krn mereka harus terbiasa menggunakan dan memelihara sistem guna memanfaatkan aset RS. Sebenarnya persis sama dengan sistem pelayanan klinis yg sudah jalan lancar hari ke hari minggu ke minggu bulan ke bulan; hanya sekarang manajernya mengakomodasi aspek keu dan biaya sekaligus tidak hanya pelayanan.

Johny Setyawan: Semoga penjelasan saya bisa menimbulkan sense of urgency bahwa yg Bpk dan Ibu lakukan di RS itu belum lengkap. Memang duit bukan segalanya, namun segalanya butuh ada duitnya!

Lihat saja contoh yang dilakukan Dr. Asro di RS Muh Lamongan kan sampai ke duitnya.

Johny Setyawan: Rekan2 sekalian saya ingin klarifikasi bahwa:

1         Program Sertifikasi CFHCM itu bukan untuk menyelesaikan masalah manajemen biaya di RS secara tuntas; karena untuk menuntaskan problem kendali biaya adalah dg mengimplementasikan HCMS (sistemnya).

2        Program Sertifikasi CFHCM itu diperlukan jika Rekan2 secara perorangan ingin berpartisipasi sbg Implementor HCMS. Jadi bukan keharusan. Malahan seperti Dr. Asro, Dr. Lucky, Dr. Umi Aliyah (Direktur Utama RSML), Dr. Rahmadian (Direktur Operasional Pelayanan RSUP Dr. M. Hoesin), Dr. Indri (Direktur Medis (RSUD Husada Prima), Ibu Ika Ratna & Ibu Nunik Suciati (RSUD Sumberglagah), Ibu Rahma Devi (RSUP Dr. M. Djamil), Ibu Farida Amalia (RSUD Husada Prima), Bpk. M. Syafril & Ibu Rizki (RS Mata Solo), Ibu Ida (RSIA Muslimat, Jombang), Ibu Indrawaty (RS Bhakti Asih, Brebes), dan Rekan2 yang belum saya sebutkan di sini padahal telah mengikuti presentasi saya di berbagai workshop Akt Mjmn RS dan Hospital Cost Mgmt tentu saja tidak wajib ikut Tingkat Dasar karena hanya pengulangan. Kalau mau ikut sertifikasi ya tinggal ikut ujiannya.

3        Yang terpenting RS Rekan2 mengimplementasikan HCMS dan terus kontinyu memelihara sistemnya agar kendali biaya semakin solid shg dari turunnya pemborosan dan kebocoran menjadikan RS terhindar dari risiko jatuh miskin dan mampu menyejahterakan semua personelnya.

Johny Setyawan: Untuk Rekan2 dari RS pemerintah yang sekarang anggarannya belum tersedia silahkan mendaftar, nanti saat perubahan anggaran bisa dimasukkan. Kita implementasi dulu, pembayaran di akhir tahun anggaran 2024 no-problemo.

Untuk periode sebelum Lebaran 2024 hanya tersedia 2 batch bagi 9 RS saja, karena sudah ada 1 RS mendaftar di Batch #1.

Sri Sundari: Racun menarik dokter ...tertarik kelas MM di group ini pak jhoni ..kalau bareng2 seruuu ilmunya bisa jeruuu

Johny Setyawan: Diskusi kita di grup ini bisa dari makro sampai mikro karena ada Prof. Laksono di Makro dan paling tidak saya akan menyampaikan yang mikro. Monggo Rekan2 sekalian isyu2 yang akan didiskusikan. 🙏

Yulianti Wirawan: Selamat pagi pak johny🙏 apa saya boleh dapat materi cara perhitungan cash unit, full cost dan variable cost🙏

Johny Setyawan MBA Akt MMR: Pagi Bu. Maaf itu ada di template total yang dijual terpisah bu Yuli 🙏

Yulianti Wirawan: Apa ada pelatihannya pak🙏  siap ikut..🙏 salam hormat🙏

Johny Setyawan MBA Akt MMR: Iya bu Yuli ini sedang direncanakan pelatihannya akan dimajukan jadwalnya. 🙏

Dr Thamrin: Pelatihan tsb semacam workshop singkat ataukah yg Certified Felllow ?

Johny Setyawan MBA Akt MMR: Saya cenderung ke Certified Fellow agar penyebaran HCMS lebih cepat ke seluruh Indonesia.

Johny Setyawan MBA Akt MMR: Rekan2 silahkan mendaftar jika berkenan ingin memperdalam pengetahuan dan skills mengaplikasikan HCMS terlepas dari background pendidikan Rekan2.

Pelatihan dan sertifikasi tingkat dasar ini ditujukan agar Rekan2 menguasai fondasi kalkulasi UC yang benar dan bersistem, shg mampu memperbaiki praktek manajemen klinis di RS menjadi manajemen RS yang utuh guna berkendali biaya (aplikasi renstra RS dg low-cost leadership strategy) dan mengeksekusi renstra RS dengan pilihan strategi lainnya (differentiation and synergy strategies).

Pelatihan dan sertifikasi tingkat dasar ini juga akan menyiapkan Rekan2 dalam implementasi Template HCMS untuk kalkulasi UC standar baik untuk Tindakan Medis maupun Produk RS (Grouping INA-CBG dan Paket2 Pelayanan untuk Pasien Umum) serta Penentuan Tarif Tindakan Medis yang berbasis unit cost.

Pelatihan dan sertifikasi tingkat dasar ini juga menyiapkan Certified Fellow yang ingin menjadi implementor dari berbagai templates HCMS yang dikembangkan oleh PPAMRSI shg menjadi kemitraan dalam yang saling menguntungkan.

Johny Setyawan MBA Akt MMR: Untuk peserta dari Yogya dan sekitar yang tidak memerlukan hotel stay menjadi Rp 7 juta.

Iqbal Purba: Dari luar Yogya sampe berapa ya pak Johny ?

Johny Setyawan MBA Akt MMR: Rp 8,5 juta Pak

Iqbal Purba: Baik pak Johny Terima kasih update nya

Dr Thamrin: Kalau mendaftar dulu, transfernya bulan Februari bagaimana Pak Johny ?

PPAMRSI - Johny Setyawan: Bisa Dok. Untuk angkatan ke berapa ya Dok?

Dr Thamrin: Angkatan pertama. Ada form pendaftarannya atau bagaimana?

Johny Setyawan MBA Akt MMR: Baik Dok. Mohon dikirim CV Dr. Thamrin karena ini sertifikasi juga supaya bisa disiapkan log book nya.