PROPOSAL FOTOGRAFI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

ILMU KOMUNIKASI 2018

NUURUDDIN NAUFAL A

5181711058


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan pembuatan proposal ini dalam bentuk maupun isinya yang masih sangat sederhana. Semoga kliping ini bisa dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

produk ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna untuk memperbaiki kliping ini agar menjadi lebih baik kedepannya.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

        Berbicara tentang fotografi dari segi pengertian fotografi di definisikan dalam berbagai bagian salah satunya pengertian fotografi secara umum dimana fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Memang benar, kebanyakan jika anda mencari pengertian fotografi jawabannya hampir sama semua yaitu proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Tetapi yang paling utama adalah bagaimana cara mendalami seni fotografi tersebut,ada juga pengertian fotografi adalah seni dimana fotografi adalah proses seni melukis dengan media cahaya, maka setiap orang bisa melakukan kegiatan fotografi jika mempunyai sebuah kamera, tetapi apakah semua orang dapat menghasilkan sebuah seni ? Seni adalah sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan atau intisari dari kreativitas seni yang paling utama dalam fotografi adalah komposisi, dengan komposisi yang baik maka foto yang dihasilkan akan mempunyai makna dan cerita yang bisa disampaikan, Untuk menghasilkan sebuah hasil karya yang bagus atau menarik ada beberapa faktor, faktor yang paling utama adalah faktor pencahayaan, tanpa cahaya atau pencahayaan yang baik akan terlalu sulit untuk menghasilkan hasil karya yang bagus, untuk itu dibutuhkan faktor yang kedua.

        Perkembangan fotografi di Indonesia selalu berkaitan dan mengalir bersama momentum sosial-politik perjalanan bangsa ini, mulai dari momentum perubahan kebijakan politik kolonial, revolusi kemerdekaan, ledakan ekonomi di awal 1980-an, sampai Reformasi 1998. Pada tahun 1841, seorang pegawai kesehatan Belanda bernama Juriaan Munich mendapat perintah dari Kementerian Kolonial untuk mendarat di Batavia dengan membawa dauguerreotype. Munich diberi tugas mengabadikan tanaman-tanaman serta kondisi alam yang ada di Indonesia sebagai cara untuk mendapatkan informasi seputar kondisi alam. Sejak saat itu, kamera menjadi bagian dari teknologi modern yang dipakai Pemerintah Belanda untuk menjalankan kebijakan barunya. Penguasaan dan kontrol terhadap tanah jajahan tidak lagi dilakukan dengan membangun benteng pertahanan atau penempatan pasukan dan meriam, melainkan dengan cara menguasai teknologi transportasi dan komunikasi modern. Dalam kerangka ini, fotografi menjalankan fungsinya lewat pekerja administratif kolonial, pegawai pengadilan, opsir militer, dan misionaris.
Latar itulah yang menjelaskan mengapa selama 100 tahun keberadaan fotografi di Indonesia (1841-1941) penguasaan alat ini secara eksklusif ada di tangan orang Eropa, sedikit orang Cina, dan Jepang. Berdasarkan survei dan hasil riset di studio foto-foto komersial di Hindia Belanda tentang foto-foto yang ada sejak tahun 1850 hingga 1940, dari 540 studio foto di 75 kota besar dan kecil, terdapat 315 nama orang Eropa, 186 orang Cina, 45 orang Jepang, dan hanya empat orang lokal Indonesia, salah satunya adalah Kasian Cephas.
Kasian Cephas adalah warga lokal asli. Ia dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1844 di Yogyakarta. Cephas sebenarnya adalah asli pribumi yang kemudian diangkat sebagai anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta philipina Kreeft, lalu disekolahkan ke Belanda. Cephas-lah yang pertama kali mengenalkan dunia fotografi ke Indonesia. Meski demikian, literatur-literatur sejarah Indonesia sangat jarang menyebut namanya sebagai pribumi pertama yang berkarir sebagai fotografer profesional. Nama Kassian Cephas mulai terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875.
Dibutuhkan waktu hampir seratus tahun bagi bangsa ini untuk benar-benar mengenal dunia fotografi. Masuknya Jepang pada tahun 1942 telah menciptakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menyerap teknologi ini. Demi kebutuhan propagandanya, Jepang mulai melatih orang Indonesia menjadi fotografer untuk bekerja di kantor berita mereka, Domei. Pada saat itulah muncul nama Mendur Bersaudara. Merekalah yang membentuk imaji baru tentang bangsa Indonesia.

Lewat fotografi, Mendur bersaudara berusaha menggiring mental bangsa ini menjadi bermental sama tinggi dan sederajat. Frans Mendur bersama kakaknya, Alex Mendur, juga menjadi icon bagi dunia fotografer nasional. Mereka kerap merekam peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini, salah satunya adalah mengabadikan detik-detik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Inilah momentum ketika fotografi benar-benar “sampai” ke Indonesia, ketika kamera berpindah tangan dan orang Indonesia mulai merepresentasikan dirinya sendiri.

Fotografi produk atau produk fotografi adalah dimana kegiatan memfoto suatu produk dengan semenarik mungkin untuk membuat foto produk tidaklah mudah karena foto tersebut tidak hanya berbicara soal keindahan sebuah produk. Karena foto produk harus memiliki daya tarik dimata konsumen sehingga mereka tertarik untuk membeli.Untuk membuat fotografi produk yang baik maka harus menggunakan teknik khusus untuk menampilkan produk dengan cara yang menarik pembeli untuk membeli produk tersebut, namun untuk mengambil gambar produk yang menjual terbilang sangat sulit. Bahkan untuk menciptakan foto yang menjual memerlukan peralatan yang bagus dan juga biaya yang mahal, tentunya hal ini akan menyulitkan bagi sebagian orang, teknik fotografi produk telah menjadi bagian penting dalam pemasaran baik secara online maupun offline dan gambar yang dihasilakan memang ditujukan untuk berpromosi kepada konsumen tujuan untuk pemasaran produk itu sendiri.

Food Photography adalah sebuah cabang seni fotografi yang bertujuan untuk mengabadikan segala macam bentuk dari makanan yang disetting sedemikian rupa sehingga mampu tergambarkan lezatnya makanan tersebut tanpa bercerita dan hanya gambar yang berbicara para pecinta Food Photography Indonesia masih takut untuk membukukan setiap hasil karyanya, hal ini dapat diketahui dari hasil data buku di Gramedia Book Store yang membahas tentang Food Photography masih jarang sekali dibandingkan buku dari cabang Fotografi yang lain, Food Photography tidak lepas dengan adanya dunia makanan yang menjadi seorang model saat melakukan pengambilan gambar. Food Photography dalam pengertian sederhana adalah teknik memotret makanan menjadi lebih menggoda. Dalam industri kuliner, seperti produsen makanan, rumah produksi, periklanan, hotel, kafe, dan lainnya, fotografi makanan mutlak dibutuhkan, karena itu pelaku food photography semakin dicari baik food photographer, chef sebagai pembuat makanan, maupun food stylist yang menata makanan saat difoto. Food photography yang bagus harus menonjolkan ciri-ciri terbaik makanan tersebut dan kelezatannya yang melekat. Rayakan warna dan tekstur dari piring ataupun elemen pendukung lainnya, tidak diredam atau disembunyikan.

Tidak bisa dipungkiri food fotografi adalah hal yang sedang booming di masa sekarang dimana orang beramai-ramai memfoto makanan dan mempostingnya di media sosial dan tidak bisa di pungkiri juga bahwa banyak orang mendapatkan banyak uang dari food fotografi itu sendiri maka dari itu food fotografi bisa di bilang peluang yang sangat bagus untuk kita mengenal lebih dalam tentang makanan serta dapat menghasilkan uang dari itu, tetapi ada syarat tertentu dan tidak semberangan memfoto, food fotografi memiiliki teknik-teknik agar makanan terlihat lezat dan lebih hidup, banyak orang yang bermula dari food fotografi dan sekarang menjadi artis instagram dan ada juga yang memilliki restoran hal itulah yang membuat saya tertarik untuk mencoba dan mendalami food fotografi.

Banyak konsep dan cara agar makanan terlihat menarik tetapi kali ini saya akan mengambil konsep gelap berambience dimana saya ingin mengambil backgroun gelap tetapi dengan pencahayaan yang cukup serta tambahan hiasan secukupnya

1.2 Rumusan Masalah

1.3  Tujuan


BAB II

TEORI PENUNJANG


Banyak orang menganggap food fotografi mudahwalaupun tidak semudah yang di bayangkan, tetap ada teori fotografi yang harus dipahami oleh para food fotografer untuk menghasilkan foto makanan yang baik. Berikut adalah beberapa teori sederhana yang bisa kamu aplikasikan saat memotret makanan.

 1. Membersihkan Background

Memotret makanan memerlukan background yang sederhana dan kondisi disekitar objek yang lenggang. Agar objek lebih terfokus. Perhatikan style atau konsep yang ingin kamu tampilkan dalam fotomu nanti, sehingga kamu bisa menentukan akan menggunakan background seperti apa. Misal meja kayu memberikan kesan vintage atau rustic.

2. Mempercantik Objek

Sebelum kamu memulai untuk memotret, pikirkan benda-benda yang dapat digunakan untuk mempercantik foto. Misalkan bahan-bahan dari resep atau peralatan makan. Seperti foto dibawah ini misalnya. Sang fotografer menggunakan serbuk kayu manis untuk membuat foto tampak lebih manis.

3. Pencahayaan

pencahayaan memang sangatlah penting dalam segala jenis fotografi. Cahaya alami akan menghasilkan foto yang jauh lebih natural dibanding menggunakan flash.

4. Komposisi

Bereksperimenlah dengan komposisi. Cobalah untuk memotret makanan secara close up. Jangan memberikan ruang kosong terlalu banyak saat kamu memotret makanan.

5. Perspektif

Perspektif biasa disebut sebagai sudut pandang. Cobalah untuk mengambil foto dengan berbagai sudut pandang. Mulau memotret dari arah atas, bawah, samping dengan sudut 45 derajat, dll. kemudian rasakan hasilnya. Karena tidak semua objek dapat difoto dengan perspektif yang sama.

6. Fokus

Fokuskan kamera pada makanan yang menjadi objekmu. Menjaga agar komposisi foto tetap simple sehingga yang melihat bisa langsung tertuju pada objek makananmu. Tentukan pula apakah fotomu lebih bagus diambil secara vertikal atau horizontal.

 

7. Tambahkan Beberapa Detail

Selain makanan, ada baiknya kamu menambahkan beberapa detail pada foto, misalkan bahan makanannya, wadah makanan agar tampak lebih menarik. Seperti dua contoh foto di bawah ini misalnya.


8. Editing

Proses yang tidak kalah penting setelah memotret adalah proses editing. Gunakan software editing apapun untuk mengatur tone warna dan melakukan croping agar foto kamu tampak lebih sempurna


BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

                 - kamera

                 - lensa

                 - backgroun

                 - hiasan

                 - lightning

                -  kwetiaw

                - sate

3.2 Prosedur karya

3.3  Setting pemotretan