MUBAHATSAH
“TEMUAN KITAB-KITAB YANG MENGALAMI PERUBAHAN-PERUBAHAN (TAHRIF/DISTORSI) DAN KONSEKUENSINYA”
Ibnu Mas'ud
HALAQAH NASIONAL KIAI PONDOK PESANTREN AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH Bandung, 30 Muharram -1 Shafar 1434 H
14 - 15 Desember 2012
MUBAHATSAH
TAHRIF KITAB-KITAB KARYA ULAMA KLASIK OLEH WAHABI SALAFI
Oleh: KH. Muhammad Thobary Syadzily Al-Bantani Pengasuh Pondok Pesantren “Al-Husna”
Ibnu Mas'ud
“Al-Husna” Jl. Raya M. Toha KM 4,5 No. 51 Periuk Jaya, Kota Tangerang 15131, Provinsi Banten HP :081314 313 777 / 0857 1670 5666
TAHRIF KITAB ALA WAHABI/SALAFI Beredarnya kitab-kitab klasik hasil tahrifan atau perubahan yang dilakukan Wahabi sudah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ke seluruh dunia. Hal itu dapat merugikan umat Islam sendiri, karena tanpa disadarinya umat Islam akan kehilangan khazanah keilmuannya yang asli, sehingga bagi kebanyakan orang yang masih awam, mereka tidak bisa lagi membedakan mana ajaran Islam yang sebenarnya. Dengan demikian, keresahan dan ancaman perpecahan bagi persatuan umat Islampun tidak bisa dihindari lagi, seperti banyak yang terjadi fakta-fakta di lapangan, bisa dihindari lagi, seperti banyak yang terjadi fakta-fakta di lapangan, bahkan dapat mengancam stabilitas negara Indonesia sebagai negara yang berbangsa dan berbudaya. Bukan hanya itu saja, umat Islam Indonesia yang mayoritas bermadzhab Imam Syafi’i akan merasa terhambat untuk menggali dan mengkaji khazanah keilmuan Islam yang sudah terpelihara selama beratus-ratus tahun lewat kitab-kitab klasik karya para ulama yang sudah tidak diragukan lagi kredibilitas keilmuan mereka. Karena, para ulama tersebut adalah “As-Sawad al-A’zham”, yaitu ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjadi panutan umat Islam se-dunia.
Ibnu Mas'ud
TAHRIF KITAB ALA WAHABI/SALAFI Tradisi tahrif yang dilakukan Wahabi Salafi, kaum Mujassimah, terhadap kitab-kitab Ahlussunnah wal-Jama’ah yang mereka warisi dari para pendahulunya itu berlangsung hingga dewasa ini dalam skala yang cukup signifikan. Selain tahrif, mereka juga mentahqiq (memberi foot note atas tulisan pengarang) kitab “Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari” dan “Syarah Shahih Muslim” seperti apa yang dilakukan oleh ulama Wahabi Salafi bernama “Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, seorang mufti Mekkah - Saudi Arabia. Hingga saat ini berbagai percetakan kitab Islam di Mekkah - Saudi Arabia. Hingga saat ini berbagai percetakan kitab Islam di seluruh dunia, khususnya cetakan Darul Fikr, Beirut – Libanon, syarah kedua kitab hadits tersebut sudah ditahqiq oleh Syeikh Abdul Aziz bin Baz. Memang khusus untuk kedua kitab tersebut naskahnya sudah dibeli oleh Wahabi Salafi dari pihak penerbit Darul Fikr, Beirut – Libanon.
Dengan demikian, umat Islam di seluruh dunia yang beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah sangat kesulitan untuk mendapatkan dan membeli kedua kitab tersebut dari toko-toko kitab.
Ibnu Mas'ud
TAHRIF KITAB ALA WAHABI/SALAFI
Menurut sebagian ulama, ada sekitar 300 kitab yang isinya telah mengalami tahrif atau perubahan dari tangan-tangan jahil Wahabi Salafi. Di antaranya, kitab al-Ibanah ‘an Ushul al-Diyanah karya al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari. Kitab al-Ibanah yang diterbitkan di Saudi Arabia, Beirut dan India disepakati telah mengalami tahrif dari kaum Wahhabi Salfi. Hal ini bisa dilihat dengan cara membandingkan isi kitab al- Ibanah tersebut dengan al-Ibanah edisi terbitan Mesir yang di-tahqiq oleh Fauqiyah Husain Nashr.
Tafsir Ruh al-Ma’ani karya al-Imam Mahmud al-Alusi juga mengalami nasib yang sama dengan al-Ibanah. Kitab tafsir setebal tiga puluh dua jilid ini telah ditahrif oleh putera pengarangnya, Syaikh Nu’man al- Alusi yang terpengaruh ajaran Wahabi. Menurut Syaikh Muhammad Nuri al-Daitsuri, seandainya tafsir Ruh al-Ma’ani ini tidak mengalami tahrif, tentu akan menjadi tafsir terbaik di zaman ini. Ruh al-Ma’ani ini tidak mengalami tahrif, tentu akan menjadi tafsir terbaik di zaman ini.
Tafsir al-Kasysyaf, karya al-Imam al-Zamakhsyari juga mengalami nasib yang sama. Dalam edisi terbitan Maktabah al-Ubaikan, Riyadh, Wahabi Salafi melakukan banyak tahrif terhadap kitab tersebut, antara lain ayat 22 dan 23 Surat al-Qiyamah, yang di-tahrif dan disesuaikan dengan ideologi Wahabi Salafi. Sehingga, tafsir ini bukan lagi Tafsir al-Zamakhsyari, namun telah berubah menjadi tafsir Wahabi Salafi.
Hasyiyah al-Shawi 'ala Tafsir al-Jalalain yang populer dengan Tafsir al-Shawi, mengalami nasib serupa. Tafsir al-Shawi yang beredar dewasa ini, baik edisi terbitan dalam negeri maupun luar negeri, seperti Dar al-Fikr dan Dar al-Kutub al-’Ilmiyah Beirut Libanon juga mengalami tahrif dari tangan-tangan jahil Wahabi, yakni penafsiran al-Shawi terhadap surat al-Baqarah ayat 230 dan surat Fathir ayat 7.
Ibnu Mas'ud
1. Wahabi Memalsukan Kitab Nihayah Al-Qaul Al-Mufid
Ini adalah kitab Nihayah al-Qaul al-Mufid fi Ilm at-Tajwid karya Syaikh Muhammad Makki Nashr al-Juraisi, Imam Masjid az-Zahid Kairo Mesir. Buku ini ditahkik oleh Syaikh al-‘Allamah ad-Dhabba’ dan dicetak pada awal abad ke-14 Hijriah dengan versi cetakan lama.
Namun pada cetakan baru terbitan Maktabah ash-Shafa yang terletak di Darbu al- Atrak di samping Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, dengna pentahkiknya Syaikh Thaha Abdur R’uf Sa’ad, buku itu mengalami perubahan teks asli. Thaha Abdur R’uf Sa’ad, buku itu mengalami perubahan teks asli.
Ucapan Syaikh Muhammad Makki Nashr al-Juraisi dipalsukan. Diduga, pemalsuan ini dilakukan oleh pihak penerbit, yaitu Maktabah ash-Shafa, yang memang kencang menerbitkan buku-buku berfaham Salafi Wahabi di Mesir. Di dalam buku yang dipalsukan itu, mereka tidak mau untuk menulis dan mengakui sesuai dengan teks aslinya bahwa Syaikh Muhammad Makki Nashr al-Juraisi adalah seorang sufi yang menempuh jalan tarekat (thariqah) Imam Syadzily, beliau tenggelam dan basah kuyup di dalam tarekat sufinya itu.
Ibnu Mas'ud
TAHRIF KATA “ASY-SYADZILI”
Ibnu Mas'ud
TAHRIF KATA “ASY-SYADZILI”
Kita dapat membandingkan tulisan tersebut, antara versi yang telah dirubah dengan versi aslinya, khususnya yang tulisan yang diberi tanda garis. Untuk lebih jelasnya, lihat tulisan versi aslinya sebagai berikut:
ھذ او اد و ّ ر ا ر د ر ا ر او زو ا ه و ن ار ا تاو ا ر تاو ا ر أ لو رط ذ ا ر و. ةءار ن ا لو د إ ل و مظ أو نار ا ل إ ل و ل أو و ر و د ا ل وأ نإ
د ا ب “Telah berkata orang yang digelari Sang Pemenjara Syahwat, sang Banyak Hikmah, sang Pengharap Pertolongan dan Kemenangan dari Tuhannya, yaitu al-Faqir Muhammad Makki Nashr yang dilahirkan di Jurais, bermazhab Syafi’i, bertarekat Syadzili dan tenggelam di dalamnya: “Sesungguhnya kesibukan seorang hamba yang paling utama dari lidah, hati dan pikirannya, dan tawassul yang paling afdhal untuk memperoleh ampunan Allah, serta wasilah yang paling agung untuk masuk ke dalam surga-Nya adalah membaca Al-Qur’ ampunan Allah, serta wasilah yang paling agung untuk masuk ke dalam surga-Nya adalah membaca Al-Qur’ an yang mulia...” Sedangkan tulisan pada versi palsunya tertulis:
ھد او اد و ّ ر ا ر د ر ا ر او زو ا ه و ن ار ا تاو ا ر تاو ا ر أ لو . ل وأ نإ
د ا ب ةءار ن ا لو د إ ل و مظ أو نار ا ل إ ل و ل أو و ر و د ا “Telah berkata-orang yang digelari sang Pemenjara Syahwat, Sang Banyak Hikmah, sang Pengharap Pertolongan dan Kemenangan dari Tuhannya, yaitu al-Faqir Muhammad Makki Nashr yang dilahirkan di Jurais, bermazhab Syafi’i, * * * ** kalimat di sini menghilang* * * * *: “Sesungguhnya kesibukan seorang hamba yang paling utama dari lidah, hati, dan pikirannya, dan tawasul yang paling afdal untuk memperoleh ampunan Allah, serta sarana yang paling agung untuk masuk ke dalam surga- Nya adalah membaca Al-Qur’an yang mulia...”
Ibnu Mas'ud
2. TAHRIF NAZHOM AL-JURUMIYAH
Inilah Bait Nadzhom dimanipulasi: يد ل **** ا اد ب د أ ”Semoga Allah Menjadikan Kitab selalu dalam kemanfaatan bagi para mubtadi (orang yang baru belajar) dengan kecintaan kepada Ahmad (Nabi Muhammad)” Dan Inilah Bait Nadzhom Aslinya: يد ل **** ا اد ه د أ ”Semoga Allah menjadikan selalu manfaat bagi orang yang baru belajar dengan kemuliaan (martabat) Nabi Muhammad” ——- حر ا ھو ا ك ذ ل : ل م ) ف ؤ ا ( و إ ل و د و و ا م ن د ا م اد اذھ ظ ل نأ ل و ز
ل ا : ل ــــــــــــــــــــــــ م و د ه ل ا : ل ــــــــــــــــــــــــ م و د ه Telah berkata Wahabi dalam Syarah Kitab Itu : Kemudian meminta (pengarang kitab) kepada Allah, supaya nadhomanya di jadikan selalu bermanfaat bagi orang2 yang baru belajar dalam ilmu nahwu, dan ia (si pengarang kitab) bertawasul (mengambil perantara) kepada Allah. Padahal dalam text aslinya adalah: Dengang Kemuliaan Nabi muhammad SAW. ل م ) ر و ا ذ ا : ( ل و د أ و ذ م ناو ر ا ن ن ل و ا اذھ مو و أ ل و ا ر ا ن د ا ر د ا ثد ا ا ب ك ذ ار و م و ا ب وھ و عور او و
أ ( د ر . ا . Kemudian berkata Si Wahabi ( ر و ا ذ ا ( dan telah di ketahui apa yang ada dalam tawasul ini adalah dari menyalahi apa yang ada pada ulama salaf, maka Aku menghilangkanya dan menggantinya denga tawasul yang di syariatkan yaitu dg mencintai nabi Muhammad saw, dan sebagai pengembalian hukum dalam masalah itu adalah kitab karya Al-alamah Ahli hadits Ahli fiqih yaitu Muhammad nasiruddin Albani (kitab tawasul dan hukum2nya), dalam bab tersendiri.
Ibnu Mas'ud
TAHRIF NAZHOM AL-JURUMIYAH
Ibnu Mas'ud