BAB  V

Perancangan Jaringan 1 Gedung 3 Lantai Menggunakan Routing Static

Routing memegang peranan penting dalam suatu network terutama dalam mengatur jalur data dari suatu komputer ke komputer lain. Perangkat yang bertugas mengatur routing disebut ROUTER. Salah satu router yang paling banyak dipakai adalah MikroTik, karena dipandang mudah dalam pengoperasiannya dan kebutuhan hardware yang relative rendah.

MikroTik  menyediakan  banyak  Tool  atau  Service  sehingga  selain  sebagai router, MikroTik  juga  bisa dijadikan  sebagai  DHCP  Server,  Proxy Server, RADIUS  Server,  DNS  Server,  VPN  Server.  MikroTik juga memiliki  fasilitas Hotspot.     Fasilitas  hotspot  pada MikroTik  tidak  harus  berupa WiFi,  tetapi  juga jaringan  kabel  bisa  dikonfigurasi  menjadi  seperti  layaknya  hotspot.  Setiap pengguna  yang ingin  login harus memasukkan  user/password ketika pertama kali browsing, sehingga pada saat pengguna akan mengakses layanan internet akan di redirect  ke halaman login. Apabila proses login yang dilakukan pengguna berhasil, maka izin akses akan diberikan kepada pengguna tersebut, yang sebelumnya telah terdaftar pada router.

Hotspot di Mikrotik adalah sebuah system untuk memberikan fitur autentikasi pada user yang akan menggunakan jaringan. Jadi untuk bisa akses ke jaringan, client diharuskan memasukkan username dan password pada login page disediakan.

A.  Desain Perancangan Jaringan

Adapun penjelasan dari topologi diatas adalah:

1.   Topologi   yang   digunakan   adalah   topologi   mesh,   karena   router   utama terhubung ke semua router yang ada pada gedung tersebut.

Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1

Port Input/Output (I/O ports).

Berdasarkan   pemahaman   di   atas,   dapat   dicontohkan   bahwa   apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka   agar   seluruh   koneksi   antar   komputer   dapat   berfungsi   optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-


masing  komputer  harus  memiliki  port  I/O  sebanyak  5-1  =  4  port  (lihat gambar).

Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi  mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

        Hubungan  dedicated  links  menjamin  data  langsung  dikirimkan  ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai- ramai/sharing).

        Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan  B, maka gangguan tersebut tidak  akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.

        Privacy  dan  security  pada  topologi  mesh  lebih  terjamin,  karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.

        Memudahkan   proses   identifikasi   permasalahan   pada  saat   terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:

        Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).

        Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.


        Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network)

2.   terdapat 5 buah segment jaringan, adapun segment jaringan tersebut adalah: Segment jaringan 1 : 192.168.21.0

Segment jaringan 2 : 192.168.21.8

Segment jaringan 3 : 192.168.21.16

Segment jaringan 4 : 192.168.21.24

Segmen jaringan 5 : 192.168.21.32

3.   Jaringan backbone dari topologi diatas adalah jaringan pada router utama - router 1 - router 2 - router 3.

Yang  dimaksud  sebagai  jaringan  backbone  pada  jaringan  ini  adalah

jaringan – jaringan yang menghubungkan antara router utama ke router-router masing-masing lantai dan koneksi antar router-router setiap lantai sehingga membentuk topologi mesh.

4.   Dikarenakan jumlah router yang tidak cukup maka topologi diatas dirancang untuk jaringan 1 gedung 3 lantai, dimana:

        Untuk  router utama akan  diletakkan  pada lantai  1  (server),  dimana router ini akan dihubungkan:

Port 1 akan dihubungkan ke internet


Port 2 akan dihubungkan ke router 1

Port 3 akan dihubungkan ke router 2

Port 4 akan dihubungkan ke router 3

        Untuk router 1, akan diletakkan pada lantai 1, dimana router ini akan dihubungkan:

Port 1 akan dihubungkan ke router utaman

Port 2 akan dihubungkan ke router 2

Port 3 akan dihubungkan ke jaringan LAN 1

Port 4 akan dihubungkan ke jaringan LAN 2

        Untuk router 2, akan diletakkan pada lantai 2, dimana router ini akan dihubungkan:

Port 1 akan dihubungkan ke router utaman

Port 2 akan dihubungkan ke router 1

Port 3 akan dihubungkan ke router 3

Port 4 akan dihubungkan ke jaringan LAN 1

Dikarenakan   port   yang   tidak   memadai,   untuk   router   2   hanya membentuk 1 jaringan LAN

        Untuk router 3, akan diletakkan pada lantai 3, dimana router ini akan dihubungkan:

Port 1 akan dihubungkan ke router utaman

Port 2 akan dihubungkan ke router 2

Port 3 akan dihubungkan ke jaringan LAN 1

Port 4 akan dihubungkan ke jaringan LAN 2

5.   Untuk  port  yang  dihubungkan  ke  jaringan  LAN,  akan  disetting  bridge, dikarenakan tidak menggunakan switch (tidak ada).


B.  Perancangan Subnetting

Berdasarkan  topologi  diatas  subnetting  yang  digunakan  adalah  sebagai berikut:

    Untuk jaringan backbone akan menggunakan /29, Karena pada jaringan

backbone sesuai topologi diatas port yang dapat digunakan pada router hanya berjumlah 4, untuk itu kami memakai /29

Penjelasan:

11111111.11111111.11111111.11111000

 = 8, range ip yang akan  digunakan

8 - 2 = 6, jumlah host

11111111.11111111.11111111.11111000

 = 32, jumlah subnet yang akn digunakan sebanyak 32 buah

Netmask = 255.255.255.248

Adapun table subnettingnya adalah


C.  Jaringan Setiap Lantai

1. Jaringan di Lantai 1 (Kelompok 2)

Lantai satu memiliki sebuah Router (R1) yang terhubung ke Router Utama dan Router 2 Kelompok 3 pada Lantai 2, jaringan yang akan terbentuk pada lantai satu adalah:

a.  Router1-Kelompok 2 ke Router Utama

    Interface : R1

IP Address pada Eth1 : 192.168.21.2/29

Network                     : 192.168.21.0

IP yang valid             : 192.168.21.1 – 192.168.21.6

b.   Router1-Kelompok 2 ke Router3-Kelompok 3

    Interface : R2

IP Address pada Eth2 : 192.168.21.25/29

Network                     : 192.168.21.24

IP yang valid             : 192.168.21.25 – 192.168.21.30

c.  Router1-Kelompok 2 ke LAN Segment 192.168.1.1

    Bridge : Eth3

IP Address pada Eth3 : 192.168.1.1/24

Network                     : 192.168.1.0

IP yang valid             : 192.168.1.1 – 192.168.1.254

d. Router1-Kelompok 2 ke LAN Segment 192.168.2.1

    Bridge : Eth4

IP Address pada Eth4 : 192.168.2.0/24

Network                     : 192.168.2.0

IP yang valid             : 192.168.2.1 – 192.168.2.254


2. Jaringan di Lantai 2 (Kelompok 3)

Lantai dua memiliki sebuah Router (R2) yang terhubung ke Router Utama, Router1-Kelompok 2 pada Lantai 1 dan Router3-Kelompok 4 pada Lantai 3, jaringan yang akan terbentuk pada lantai dua adalah:

1.   Router2-Kelompok 3 ke Router Utama

    Interface : R2

IP Address pada Eth1 : 192.168.21.10/29

Network                     : 192.168.21.8

IP yang valid             : 192.168.21.9 – 192.168.21.14

2.   Router2-Kelompok 3 ke Router1-Kelompok 2

    Interface : R1

IP Address pada Eth2 : 192.168.21.26/29

Network                     : 192.168.21.24

IP yang valid             : 192.168.21.25 – 192.168.21.30

3.   Router 1-Kelompok 2 ke Router3-Kelompok 4

    Bridge : Eth3

IP Address pada Eth3 : 192.168.21.34/29

Network                     : 192.168.21.32

IP yang valid             : 192.168.21.33 – 192.168.21.48

4.   Router 1-Kelompok 2 ke LAN Segment 192.168.1.0

    Bridge : Eth4

IP Address pada Eth4 : 192.168.1.0/24

Network                     : 192.168.1.0

IP yang valid             : 192.168.1.1 – 192.168.1.254


3. Jaringan di Lantai 3 (Kelompok 4)

Lantai tiga memiliki sebuah Router (R2) yang terhubung ke Router Utama, Router2-Kelompok 3 pada Lantai 2, jaringan yang akan terbentuk pada lantai tiga adalah:

a.   Router3-Kelompok 4 ke Router Utama

    Interface : R3

IP Address pada Eth1 : 192.168.21.18/29

Network                     : 192.168.21.16

IP yang valid             : 192.168.21.17 – 192.168.21.22

b.   Router3-Kelompok 4 ke Router2-Kelompok 3

    Interface : R2

IP Address pada Eth2 : 192.168.21.33/29

Network                     : 192.168.21.32

IP yang valid             : 192.168.21.33 – 192.168.21.48

c.   Router3-Kelompok 4 ke LAN Segment 192.168.2.0

    Bridge : Eth3

IP Address pada Eth3 : 192.168.2.1/24

Network                     : 192.168.2.0

IP yang valid             : 192.168.2.1 – 192.168.21.254

d.   Router3-Kelompok 4 ke LAN Segment 192.168.1.0

    Bridge : Eth4

IP Address pada Eth4 : 192.168.1.1/24

Network                     : 192.168.1.0

IP yang valid             : 192.168.1.1 – 192.168.1.254


D.  Tabel Routing dan Koneksi ke Jaringan Public

Koneksi   internet   yang   digunakan   disini   bertujuan   agar   semua perangkat pada jaringan tersebut dapat mengakses jaringan internet. Disini kami menggunakan jaringan internet dari wifi operator 3 yang dishare melalui koneksi hp.

Untung peroutingan  bertujuan  agar jaringan  yang berbeda segment dapt berkomunikasi satu sama lain. Adapun table routing nya adalah

Router

Destination

Netmask

Gateway/Nexthoop

Ket

Router

Utama

192.168.21.0

255.255.255.248

-

Direct

192.168.21.8

255.255.255.248

-

Direct

192.168.21.16

255.255.255.248

-

Direct

192.168.21.24

255.255.255.248

192.168.21.2

192.168.21.10

192.168.21.18

Indirect

192.168.21.32

255.255.255.248

192.168.21.2

192.168.21.10

192.168.21.18

Indirect

192.168.1.0

192.168.2.0

192.168.3.0

192.168.4.0

192.168.5.0

255.255.255.0

192.168.21.2

192.168.21.10

192.168.21.18

Indirect

R1

192.168.21.0

255.255.255.248

-

Direct

192.168.21.8

255.255.255.248

192.168.21.26

192.168.21.1

Indirect

192.168.21.16

255.255.255.248

192.168.21.26

Indirect


192.168.21.1

192.168.21.24

255.255.255.248

-

Direct

192.168.21.32

255.255.255.248

192.168.21.26

192.168.21.1

Indirect

192.168.1.0

192.168.2.0

255.255.255.0

-

Direct

192.168.3.0

192.168.4.0

192.168.5.0

255.255.255.0

192.168.21.26

192.168.21.1

Indirect

R2

192.168.21.0

255.255.255.248

192.168.21.9

192.168.21.25

192.168.21.33

Indirect

192.168.21.8

255.255.255.248

-

Direct

192.168.21.16

255.255.255.248

192.168.21.9

192.168.21.25

192.168.21.33

Indirect

192.168.21.24

255.255.255.248

Direct

192.168.21.32

255.255.255.248

Direct

192.168.3.0

255.255.255.0

Direct

192.168.1.0

192.168.2.0

192.168.3.0

192.168.4.0

255.255.255.0

192.168.21.9

192.168.21.25

192.168.21.33

Indirect

R3

192.168.21.0

255.255.255.248

192.168.21.17

192.168.21.34

Indirect

192.168.21.8

255.255.255.248

192.168.21.17

Indirect


192.168.21.34

192.168.21.16

255.255.255.248

-

Indirect

192.168.21.24

255.255.255.248

192.168.21.17

192.168.21.34

Indirect

192.168.21.32

255.255.255.248

-

Direct

192.168.4.0

192.168.5.0

255.255.255.0

-

Direct

192.168.1.0

192.168.2.0

192.168.3.0

255.255.255.0

192.168.21.17

192.168.21.34

Indirect

E.  Langkah Kerja

1.   Sharing Koneksi Wifi ke adapter pada laptop.

  Klik kanan adapter wifi. Pilih properties.


  Pilih tab sharing, centang kedua option Allow, klik Ok.

  Setelah di sharing lihat berapa IP yang didapat pada adapter Local

Area Network.


IP  yang  didapat  adalah  192.168.137.1/24.  Ingat  IP  ini,  karena nanti akan di tambahkan pada interface router.

2.   Pengaturan Router Utama

a.  Mengakses Mikrotik dan Mereset Konfigurasi Router

        Resetlah router MikroTik dengan menggunakan tombol reset yang ada dibagian belakang router.

    Buka Aplikasi Winbox

        Masuk  ke  Rrouter  Mikrotik  melalui  MAC  Address  (jangan melalui IP Address). Jika menggunakan IP Address untuk login ke router maka akses ke router akan terputus pada saat menghapus konfigurasi IP Address tersebut.

    Klik MAC Address Router, klik connect.

        Klik   Menu   New   Terminal,   ketikan   perintah:   system   reset- configuration, -enter.


    Tekan Y, tunggu sampai router Disconnect, kemudian klik Ok.

    Jalankan kembali winbox.

    Muncul Dialog Configuration

    Kemudian klik remove configuration.

    Muncul Dialog Router Disconnect, klik OK.

        Jalankan kembali Aplikasi   Winbox,Sampai pada langkah ini, Router Anda sudah di reset.


b.   Konfigurasi Port / Interface

Router  Mikrotik  yang  digunakan  dalam  pratikum  ini  memiliki buah port ethernet, namun secara default hanya memiliki 4 buah port ethernet yang difungsikan sebagai interface router yaitu either2, either3, either3, either4 dan either5, untuk either 1 digunakan untuk POE.

1. Mengganti nama interface

    Buka terminal mikrotik

    Pilih interface, pilih Ethernet yang akan diganti namanya,

    Lalu klik OK


c.   Konfigurasi IP Address

Konfigurasi IP Address merupakan konfigurasi yang sangat penting, jika  salah  dalam  menerapkan  konfigurasi  IP  Address  pada  interface router, maka routing tidak akan berjalan sempurna.

1. Mengganti nama interface

    Buka terminal mikrotik

    Pilih IP,  lalu address


    Pilih tanda +, lalu masukkan ip address sesuai rancangan

d.   Konfigurasi NAT

Untuk translasi ip publik ke ip private, masuk ke ip > firewall. Pada tab

NAT, klik tanda +.  Out interface : R.Utama. Action : masquarede. OK



e.   Konfigurasi Routing

Perintah  yang  digunakan  untuk  merouting  R.Utama  adalah  sebagai berikut :

Ip route add dst-address= 0.0.0.0/0 gateway 192.168.137.1

Ip route add dst-address=192.168.1.24/29 gateway 192.168.1.2

Ip route add dst-address=192.168.1.24/29 gateway 192.168.1.10

Ip route add dst-address=192.168.1.24/29 gateway 192.168.1.18

Adapun langkah-langkah untuk mensetting routing adalah

    Pilih ip-routes


        Kemudian    akan    tampil    seperti    berikut,    disinilah    kita    akan menginputkan setiap routing pada jaringan ini.

Untuk  konfigurasi  ke  router pada  jaringan  lainya  sesuaikan dengan table  routing  yang  sudah  ada  diatas,  dengan  cara  mengklik  tanda tambah dan masukkan Dst.Address dan Gatewaynya.

f.   Setting DNS :

Untuk setting DNS, lakukan langkah berikut :

  Pilih IP pada menu > pilih DNS

    Selanjutnya isi sesuai dengan gambar berikut :


Kemudian klik OK

g.   Cek Koneksi

Lakukan cek koneksi ke Setiap router yang terhubung pada jaringan ini, dan jangan lupa untuk mengecek koneksi ke jaringan internet juga, seperti google.com pada terminal

h.   Seting DHCP untuk masing-masing interface agar client mendapatkan IP

secara otomatis. IP > DHCP Server > DHCP Setup.

1)  Pilih Server Interface


2)  DHCP Address, sudah ada secara otomatis

3)  Kemudian masukkan gateway yang terhubung ke RLan1

4)  Selanjutnya alamat yang akan diberikan

5)  Ini bagian menasukkan DNSnya


6)  Waktu yang digunakan dalam menggunakan konfigurasi ini

7)  Jika sudah maka akan muncul

i.        Langkah untuk Router Utama telah selesai, selanjutnya pada Router setiap lantai tinggal mengikuti tabel routing dan arahan kelompok 1.

j.        Pada Router lainya di setiap lantai perlu di ingat untuk masuk ke terminal mikrotik,  pastikan  ip  yang  didapat  sesuai  dengan  ip  pada  ethernet tersebut.