PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG PENTINGNYA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ( NKRI ) MELALUI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI JETIS 02
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh: Dra Madu Mastuti
SD Negeri Jetis 02,Baki,Sukoharjo
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk meningkatkan Hasil belajar tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan diSD Negeri Jetis 02 tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Agustus 2012 sampai dengan Oktober 2012. Subyek dalam penelitian adalah hasil belajar tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 16 siswa yaitu 9 laki-laki dan 7 perempuan.Prosedur penelitianyang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Analisis data kualitatif Metode pembelajaran dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dan siklus II sedangkan data yang berupa angka dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai siklus I dan nilai tes siklus II kemudian direfleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar PKN tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) pada siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.Dari kondisi awal ke siklus II yaitu dari kreativitas cukup baik menjadi amat baik dan melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar PKN tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013. Dari kondisi awal terdapat 2 Siswa atau (12,5%) ke kondisi akhir terdapat 15 siswa atau 93,75% yang mendapat nilai tuntas, meningkat 13 (81,25 %). Nilai rata-rata dari kondisi awal 59,4 ke kondisi akhir menjadi 73,1 meningkat rata – rata nilai13,7
Kata Kunci: PKn, Hasil Belajar, Metode Numbered Head Together (NHT)
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Kurikulum 2004 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah "Mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia". Materi pelajaran PKn kelas V khususnya materi Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) semester I SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 terlihat bahwa hasil belajarnya masih rendah belum sesuai dengan standar keberhasilan yang ditetapkan atau belum semua siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 71, dari 16 siswa yang mendapat nilai di atas KKM hanya ada 2 siswa (12,5 %) dan yang mendapat nilai di bawah KKM ada 14 siswa (87,5 %) dengan nilai rata-rata 59,4, rendahnya minat siswa dalam belajar PKn dalam proses pembelajaran siswa tampak bingung karena tidak mengetahui dengan jelas.
Pembelajaran PKn kurang berhasil karena guru dalam pembelajaran PKntentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) belum menggunakanMetode Numbered Head Together (NHT) dalam proses pembelajaran PKn. Guru dalam pembelajaran PKn secara tradisional yaitu menjelaskan materi masih berfokus pada prosedur penyelesaian soal yaitu memecahkan masalah menjadi bagian-bagian yang berisi latihan-latihan soal.
Berdasarkan masalah di atas perlu adanya cara pemecahan masalah atau solusi tindakan yaitu diadakan penelitian tindakan kelas, penelitian dilaksanakan dengan dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan siklus pertama menggunakan Metode Numbered Head Together (NHT)tanpa bimbingan guru dan pada tindakan siklus kedua menggunakanMetode Numbered Head Together (NHT)dengan bimbingan guru. Tindakan siklus pertama dan kedua digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran tentang hasil belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti berdasarkan masalah di atas agar keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat dan tercipta pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, peneliti mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG PENTINGNYA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ( NKRI ) MELALUI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI JETIS 02
TAHUN PELAJARAN 2012/2013”
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut. Apakah melaluiMetode Numbered Head Together (NHT)dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan khusus dalam penelitian tindakan kelas di bawah ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) melaluiMetode Numbered Head Together (NHT) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian tindakan kelas di bawah ini adalah sebagai berikut.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.Kajian Teori
Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia artinya adalah bahwaIndonesia merupakan Negara kesatuan yang memiliki kedaulatan, memiliki tujuan nasional dan berdiri secara utuh baik wilayahnya, rakyatnya ataupun pemerintahannya.Sejak proklamasi kemerdekaan, keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami pasang surut. Gangguan yang berusaha membubarkan Republik Indonesia sudah banyak terjadi, baik berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Misalnya, pemberontakan G 30 S/ PKI, Gerakan Aceh Merdeka dan Organisasi Papua Merdeka. Semua peristiwa yang berusaha memecah dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut berhasil digagalkan oleh tekad seganap bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan keutuhan dan kesatuan Republik Indonesia. Rakyat Indonesia harus membangun rasa kebersamaan dan menjadikan perbedaan sebagai sumber kekuatan bersama.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Saat ini Indonesia terdiri dari 33 provinsi. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Kekayaan alam ini dimanfaatkan dan digunakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Sehingga semua warga dan rakyat Indonesia berkewajiban melindungi dan mempertahankan wilayah Indonesia agar tetap utuh. Keutuhan wilayah ini sangat penting karena mengingat kemajemukan bangsa Indonesia.Keutuhan wilayah juga sangat menentukan berlangsungtidaknya pemerintahan suatu negara. Demikian juga dengan negara Indonesia yang selalu berusaha untuk menjaga keutuhan wilayahnya. Selain menyiapkan aparat keamana negara, dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia juga diperlukan sikap- sikap sebagai berikut:
a. Cinta tanah air
Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air.Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal.
b. Membina persatuan dan kesatuan
Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakuakan dimanapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
c. Rela berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain., walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Sikap rela berkorban ditunjukkan dengan cara membiasakan merelakan sebagian kepentingan kita untuk kepentingan orang lain atau kepentingan bersama.
Metode Numbered Head Together (NHT)
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah : 1) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi;2) Memperbaiki kehadiran 3)Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, 4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil,5). Konflik antara pribadi berkurang. 6)Pemahaman yang lebih mendalam.7). Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.8). Hasil belajar lebih tinggi
Kerangka Berpikir
Dengan menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT) tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dalam pembelajaran PKn, akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, sehingga siswa akan berusaha meningkatkan kemampuan dirinya dalam menguasai berbagai bentuk soal PKn baik secara teori maupun praktek, dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn meningkat. Kerangka berfikir itu dapat digambarkan sebagai berikut :
KONDISI
AWAL
TINDAKAN
Gambar 1
Skema Kerangka Berpikir
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian dan kerangka berpikir di atas, diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama semester I Tahun Pelajaran 2012/2013. Adapun tempat yang digunakan dalam penelitian adalah Kelas V di SD Negeri Jetis 02, Kecamatan Baki, kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas V semester 1 SD Negeri Jetis 02 kecamatan Baki, kabupaten Sukoharjo, Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 16 siswa yang terdiri 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Alat Pengumpulan Data
Validasi Data
Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Data Hasil Belajarmateri pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKn meliputi nilai praktek dan nilai tes tertulis kondisi awal, siklus I, dan siklus II dihitung rata-ratanya, dengan bobot yang sama.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja pada penelitian tindakan kelas ini adalah:
ProsedurTindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, dan tiap siklus terdiri dari 2 (dua) pertemuan.1 (satu) pertemuan untuk pelaksanaan tindakan sekaligus pengambilan nilai praktek dan 1 (satu) pertemuan terakhir untuk tes tertulis.Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan Metode Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi.
PEMBAHASAN DAN HASIL TINDAKAN
Masalah yang dialami oleh siswa kelas V SDN Jetis 02 semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran PKn adalah rendahnya Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn. Hal tersebut terlihat dari nilai siswa yang rendah pada nilai tes tertulis maupun nilai praktik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dan grafik berikut.
Tabel Hasil belajar Siswa pada Kondisi Awal
Uraian | Nilai Praktek |
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata KKM | 75 45 59,4 71 |
Ketuntasan | 4 siswa (51,8 %) |
Gambar Hasil belajar Siswa pada Kondisi Awal
Dari data di atas, pada kondisi awal ini nilai rata-rata siswa hanya 59,4, jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran PKN di SDN Jetis 02, yaitu 71, siswa yang mencapai KKM 2 siswa atau 12,5% dari total 16 siswa kelas V. Ada 2 faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn rendah pada siswa kelas V SDN Jetis 02, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa tersebut antara lain: motivasi, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pada pembelajaranPKn selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah dan instruksi langsung. Dengan metode ini membuat siswa kurang aktif, hanya guru yang aktif menyampaikan materi. Dan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderung tidak tertarik dengan pelajaran PKn sehingga menyebabkan rendahnya Hasil belajar siswa di sekolah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti sekaligus sebagai guru PKn akan melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas dengan menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT). Diharapkan melalui penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Jetis 02.
Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan, banyak siswa terlihat belum aktif dan canggung karena siswa belum terbiasa menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT), serta beberapa siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran. Setelah guru memberi motivasi, siswa mengikuti pelajaran dengan baik. Meskipun demikian, motivasi siswa dalam menerima penjelasan guru masih cukup tinggi. Siswa saling membantu dan bekerjasama dengan temannya, yang diam dan pasif terus berupaya untuk bisa. Demikian upaya guru dalam memotivasi para siswa. Ternyata upaya ini cukup berhasil, siswa berusaha untuk aktif dalam mengikuti pelajaran PKn. Dan hasil tes hasil belajar maupun tes tertulis materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) siswa kelas V adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Uraian | Nilai Praktek |
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata KKM | 80 55 67,8 71 |
Ketuntasan | 8 siswa (50%) |
Gambar hasil belajar Siswa pada Siklus I
Melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT)pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 67,8, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah adalah 55. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sejumlah 8 siswa (50%) dari total 16 siswa kelas V SDN Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.Refleksi hasil implementasi penerapanMetode Numbered Head Together (NHT)pada siklus I adalah sebagai berikut,
Uraian | Kondisi Awal | Siklus I |
Tindakan | Belum menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT)dalam pembelajaran PKn | Sudah menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran PKn |
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Ketuntasan | 75 45 57,2 2 siswa (12,5 %) | 80 55 67,8 8 siswa (50%) |
Dari tabel di atas diperoleh fakta bahwa Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn siswa pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, nilai rata-ratanya adalah 59,4 (jauh di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 75, nilai terendah 45 dan ada 2 siswa (12,5%) yang mencapai nilai KKM.Pada siklus I, melalui Metode Numbered Head Together (NHT), hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan. Nilai rata-rata siswa menjadi 67,8 (masih di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 80, nilai terendah 55 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 8 siswa (50%).
Meskipun terjadi peningkatan pada siklus I ini, namun peningkatannya belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan ini. Maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian ke siklus II dengan tetap menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT), dengan perbaikan pada kelemahan dan kekurangan yang terjadi di siklus I.
Deskripsi Hasil Siklus II
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator, pada siklus II ini siswa menunjukkan peningkatan dibandingkan siklus I. Pada kegiatan pembelajaran siklus II, secara umum siswa dapat dengan baik memahami materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Siswa juga tampak semakin percaya diri, hal ini karena siswa telah melaksanakan diskusi dengan teman tim sebelumnya. Bila dibandingkan dengan penampilan kegiatan pembelajaranpada siklus I, interaksisiswa lebih baik. Hasil Belajar siswa pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut
Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Uraian | Nilai Praktek |
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata KKM | 85 65 73,1 71 |
Ketuntasan | 15 siswa (93,75%) |
Gambar Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Nilai rata-rata Hasil Belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V SDN Jetis 02 pada siklus II adalah 73,1 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi 85, nilai terendah 65 dan siswa yang berhasil mencapai nilai KKM sebanyak 15 siswa (93,75%), berarti ada1 siswa yang nilainya di bawahKKM. Peningkatan Hasil Belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas VSDN Jetis 02 pada siklus II jika dibandingkan siklus I adalah sebagai berikut,
Uraian | Siklus I | Siklus II |
Tindakan | Sudah menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran PKn | Sudah menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran PKn |
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Ketuntasan | 80 55 67,8 8 siswa (50%) | 85 65 73,1 15 siswa (93,75%) |
Dari tabel di atas, secara empiris diperoleh fakta bahwa Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa setelah pelaksanaan tindakan penelitian siklus II melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) menunjukkan peningkatan darPKnda siklus I. Pada siklus I, nilai rata-rata Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V adalah 67,8 (di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 80, nilai terendah 55 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 8 siswa (50%).Pada siklus II Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V menunjukkan peningkatan, menjadi nilai rata-rata 73,1 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi 85, nilai terendah 65 dan siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 15 siswa (93,75%), berarti ada1 siswa yang nilainya di bawah KKM.
Peningkatan hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V SDN Jetis 02semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan tindakan kelas ini. maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk menghentikan tindakan penelitian ini ke siklus berikutnya untuk melihat kevalidan efektivitas Metode Numbered Head Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V SDN Jetis 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Pembahasan
Tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam ini adalah meningkatkan hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V SDN Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT). Data hasil Belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswa adalah sebagai berikut,
Tabel 4.5 Peningkatan hasil Belajar Siswa
Uraian | Kondisi Awal | Siklus I | Siklus II |
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Ketuntasan | 75 45 59,4 2 siswa (12,5%) | 80 55 67,8 8 siswa (50%) | 85 65 73,1 15 siswa (93,75%) |
Pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, Hasil belajar materi Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa nilai rata-ratanya adalah 59,4 (jauh di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 75, nilai terendah 45 dan hanya 2 siswa (12,5 %) yang mencapai nilai KKM.Pada siklus I, melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa menunjukkan peningkatan. Nilai rata-rata siswa menjadi 67,8 (masih di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 80, nilai terendah 55 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 8 siswa (50 %).Pada siklus II Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) siswa kelas V menunjukkan peningkatan, menjadi nilai rata-rata 73,1 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi 85, nilai terendah 65 dan siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 15 siswa (93,75%), berarti 1 siswa yang nilainya di bawah KKM.
Jadi melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 59,4 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 2 siswa (12,5%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 73,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 15 siswa (93,75%) pada siswa kelas V SDN Jetis 02 semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Hasil Tindakan
Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran PKNmelalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) di kelas V SDN Jetis 02 ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Pada setiap siklus, data yang diambil adalah nilai praktek dan nilai tes tertulis pada akhir siklus. Secara empiris diperoleh hasil tindakan sebagai berikut: melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 59,4 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 2 siswa (12,5%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 73,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 15 siswa (93,75%) pada siswa kelas V SDN Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.
PENUTUP
Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) dalam 2 (dua) siklus, diperoleh hasil sebagai berikut:Hipotesis menyatakan: diduga melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkanHasil belajarPKn materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), pada siswa kelas V SDN Jetis 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Data empiris menyatakan bahwa melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajarmateri pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKn dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 59,4 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 2 siswa (12,5%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 73,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 15 siswa (93,25%) pada siswa kelas V SDN Jetis 02semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil belajarmateri pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKnpada siswa kelas V SDN Jetis 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Saran
Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
Sekolah hendaknya mendorong guru untuk mengembangkan kreasinya dalam pembelajaran, karena inti sekolah sebagai penjamin mutu pendidikan di tingkat yang paling dasar sangat mendesak dan perlu mendapat perhatian serius. Disaat hampir semua guru sudah menikmati tunjangan guru, sekolah mempunyai kewajiban untuk mengubah Pola pikir guru yang masih sebagian mapan dengan Metode tradisionalnya
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta: BNSP.
_________. 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: BNSP.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.,
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gaong Pustaka.
Marpaung. Y. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKN(Metode-Metode Pembelajaran). Jakarta: Depdiknas.
Moedjiono, Moh. Dimyati. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.
Sardiman, A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Press.
Slavin. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2007. Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruksitivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Oleh: Dra Madu Mastuti
SD Negeri Jetis 02,Baki,Sukoharjo
NIP.: 19640112 198304 2 004