Published using Google Docs
PTK 1 PKN MADU JETIS JURNAL.docx
Updated automatically every 5 minutes

PENINGKATAN  HASIL BELAJAR PKN TENTANG PENTINGNYA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ( NKRI ) MELALUI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI JETIS 02

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh: Dra Madu Mastuti

SD Negeri Jetis 02,Baki,Sukoharjo

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk meningkatkan Hasil  belajar tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan  Metode Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan diSD Negeri Jetis 02 tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Agustus 2012 sampai dengan Oktober 2012. Subyek dalam penelitian adalah hasil belajar tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 16 siswa yaitu 9 laki-laki dan 7 perempuan.Prosedur penelitianyang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Analisis data kualitatif Metode pembelajaran dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dan siklus II sedangkan data yang berupa angka dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai siklus I dan nilai tes siklus II kemudian direfleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar PKN tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) pada siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.Dari kondisi awal ke siklus II yaitu dari kreativitas cukup baik menjadi amat baik dan melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar PKN tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013. Dari kondisi awal terdapat 2  Siswa atau  (12,5%) ke kondisi akhir terdapat 15 siswa atau 93,75%  yang mendapat nilai tuntas, meningkat 13 (81,25 %). Nilai rata-rata dari kondisi awal 59,4 ke kondisi akhir menjadi 73,1 meningkat rata – rata nilai13,7

Kata Kunci: PKn, Hasil Belajar, Metode Numbered Head Together (NHT)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Kurikulum 2004 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah "Mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia". Materi pelajaran PKn kelas V  khususnya materi Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) semester I SD Negeri  Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013  terlihat bahwa hasil belajarnya masih rendah belum sesuai dengan standar keberhasilan yang ditetapkan atau belum semua siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)  yaitu 71, dari 16  siswa yang mendapat nilai di atas  KKM  hanya ada 2  siswa (12,5 %) dan yang mendapat nilai di bawah KKM ada 14 siswa (87,5 %) dengan nilai rata-rata 59,4, rendahnya minat siswa dalam belajar PKn dalam proses pembelajaran siswa tampak bingung karena tidak mengetahui dengan jelas.

Pembelajaran PKn kurang berhasil karena guru dalam pembelajaran PKntentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) belum menggunakanMetode Numbered Head Together (NHT) dalam proses pembelajaran PKn. Guru dalam pembelajaran PKn secara tradisional yaitu menjelaskan materi masih berfokus pada prosedur penyelesaian soal yaitu memecahkan masalah menjadi bagian-bagian yang berisi latihan-latihan soal.

Berdasarkan masalah di atas perlu adanya cara pemecahan masalah atau solusi tindakan yaitu diadakan penelitian tindakan kelas, penelitian dilaksanakan dengan dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan siklus pertama menggunakan Metode Numbered Head Together (NHT)tanpa bimbingan guru dan pada tindakan siklus kedua menggunakanMetode Numbered Head Together (NHT)dengan bimbingan guru. Tindakan siklus pertama dan kedua digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran tentang hasil belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti berdasarkan masalah di atas agar keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat dan tercipta pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, peneliti mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN  HASIL BELAJAR PKN TENTANG PENTINGNYA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ( NKRI ) MELALUI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI JETIS 02

TAHUN PELAJARAN 2012/2013”

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut. Apakah melaluiMetode Numbered Head Together (NHT)dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan khusus dalam penelitian tindakan kelas di bawah ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) melaluiMetode Numbered Head Together (NHT) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian tindakan kelas di bawah ini adalah sebagai berikut.

  1. Manfaat bagi siswa, hasil belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
  2. Manfaat bagi guru, untuk menambah wawasan tentang Metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
  3. Manfaat bagi Sekolah, memberikan kreativitas untuk menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT)untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan profesionalisme.

KAJIAN TEORI  DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A.Kajian Teori

Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )

Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia artinya adalah bahwaIndonesia merupakan Negara kesatuan yang memiliki kedaulatan, memiliki tujuan nasional dan berdiri secara utuh baik wilayahnya, rakyatnya ataupun pemerintahannya.Sejak proklamasi kemerdekaan, keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami pasang surut. Gangguan yang berusaha membubarkan Republik Indonesia sudah banyak terjadi, baik berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Misalnya, pemberontakan G 30 S/ PKI, Gerakan Aceh Merdeka dan Organisasi Papua Merdeka. Semua peristiwa yang berusaha memecah dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut berhasil digagalkan oleh tekad seganap bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan keutuhan dan kesatuan Republik Indonesia. Rakyat Indonesia harus membangun rasa kebersamaan dan menjadikan perbedaan sebagai sumber kekuatan bersama.

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Saat ini Indonesia terdiri dari 33 provinsi. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Kekayaan alam ini dimanfaatkan dan digunakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Sehingga semua warga dan rakyat Indonesia berkewajiban melindungi dan mempertahankan wilayah Indonesia agar tetap utuh. Keutuhan wilayah ini sangat penting karena mengingat kemajemukan bangsa Indonesia.Keutuhan wilayah juga sangat menentukan berlangsungtidaknya pemerintahan suatu negara. Demikian juga dengan negara Indonesia yang selalu berusaha untuk menjaga keutuhan wilayahnya. Selain menyiapkan aparat keamana negara, dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia juga diperlukan sikap- sikap sebagai berikut:

a.  Cinta tanah air

Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air.Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal.

b.  Membina persatuan dan kesatuan

Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakuakan dimanapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

c.   Rela berkorban

Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain., walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Sikap rela berkorban ditunjukkan dengan cara membiasakan merelakan sebagian kepentingan kita untuk kepentingan orang lain atau kepentingan bersama.

Metode Numbered Head Together (NHT)

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :

  1. Hasil belajar akademik stuktural
    Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
  2. Pengakuan adanya keragaman
    Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar  belakang.
  3. Pengembangan keterampilan social
    Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
    Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat  orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah : 1) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi;2) Memperbaiki kehadiran 3)Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, 4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil,5). Konflik antara pribadi berkurang. 6)Pemahaman yang lebih mendalam.7). Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.8). Hasil belajar lebih tinggi

Kerangka Berpikir

        Dengan menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT) tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dalam pembelajaran PKn, akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, sehingga siswa akan berusaha meningkatkan kemampuan dirinya dalam menguasai berbagai bentuk soal PKn baik secara teori maupun praktek, dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn meningkat. Kerangka berfikir itu dapat digambarkan sebagai berikut :

KONDISI

AWAL

TINDAKAN

Gambar 1

Skema Kerangka Berpikir

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian dan kerangka berpikir di atas, diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

  1. Melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Aktivitas belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013
  2. Melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) bagi siswa kelas V SD Negeri Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama semester I Tahun Pelajaran 2012/2013. Adapun tempat yang digunakan dalam penelitian adalah Kelas V di SD Negeri Jetis 02, Kecamatan Baki, kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas V semester 1 SD Negeri Jetis 02 kecamatan Baki, kabupaten Sukoharjo, Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 16 siswa yang terdiri 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

Alat Pengumpulan Data

  1. Dokumen yang berupa daftar nilai/ laporan penilaian, pengolahan dan analisis hasil belajar siswa yang digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar kondisi awal siswa.
  2. Tes, digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa butir soal.
  3. Pengamatan, menggunakan lembar penilaian yaitu untuk mengetahui proses belajar mengajar tentang minat, kerjasama, keaktifan, dan suasana belajar siswa.

Validasi Data

  1. Validasi data nilaimateri Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn, baik kondisi awal, siklus I,  maupun siklus II diperoleh dengan teknik observasi. Supaya data tersebut valid, peneliti membandingkan hasil observasinya dengan hasil observasi teman sejawat.
  2. Validasi data Hasil Belajar materi pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn, baik kondisi awal, siklus I,  maupun siklus II diperoleh dengan teknik tes. Supaya data yang diperoleh valid perlu dilakukan validasi isi.         

Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Data Hasil Belajarmateri pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKn meliputi nilai praktek dan nilai tes tertulis kondisi awal, siklus I,  dan siklus II dihitung rata-ratanya, dengan bobot yang sama.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja pada penelitian tindakan kelas ini adalah:

  1. Nilai Hasil Belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn menunjukkan peningkatan dari kondisi awal ke siklus I  dan dari siklus I ke siklus II.
  2. Nilai rata-rata hasil Belajarmateri pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKn, mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan (KKM), yaitu 71.
  3. Minimal 75% siswa kelas V, nilai Hasil Belajarmateri pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKn siswa mencapai KKM.

ProsedurTindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, dan tiap siklus terdiri dari 2 (dua) pertemuan.1 (satu) pertemuan untuk pelaksanaan tindakan sekaligus pengambilan nilai praktek dan 1 (satu) pertemuan terakhir untuk tes tertulis.Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan Metode Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi.

PEMBAHASAN DAN HASIL TINDAKAN

  1. Deskripsi Kondisi Awal

Masalah yang dialami oleh siswa kelas V SDN Jetis 02 semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran PKn adalah rendahnya Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn. Hal tersebut terlihat dari nilai siswa yang rendah pada nilai tes tertulis maupun nilai praktik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dan grafik berikut.

Tabel  Hasil  belajar Siswa pada Kondisi Awal

Uraian

Nilai

Praktek

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Nilai rata-rata

KKM

75

45

59,4

71

Ketuntasan

 4 siswa (51,8 %)

Gambar  Hasil belajar Siswa pada Kondisi Awal

Dari data di atas, pada kondisi awal ini nilai rata-rata siswa hanya 59,4, jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran PKN di SDN Jetis 02, yaitu 71, siswa yang mencapai KKM 2 siswa atau 12,5% dari total 16 siswa kelas V. Ada 2 faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn rendah pada siswa kelas V SDN Jetis 02, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa tersebut antara lain: motivasi, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.  

Pada pembelajaranPKn selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah dan instruksi langsung. Dengan metode ini membuat siswa kurang aktif, hanya guru yang aktif menyampaikan materi. Dan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderung tidak tertarik dengan pelajaran PKn sehingga menyebabkan rendahnya  Hasil  belajar siswa di sekolah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti sekaligus sebagai guru PKn akan melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas dengan menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT). Diharapkan melalui penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Jetis 02.

  1. Deskripsi Hasil Siklus I

Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan, banyak siswa terlihat belum aktif dan canggung karena siswa belum terbiasa menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT), serta beberapa siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran. Setelah guru memberi motivasi, siswa mengikuti pelajaran dengan baik. Meskipun demikian, motivasi siswa dalam menerima penjelasan guru masih cukup tinggi. Siswa saling membantu dan bekerjasama dengan temannya, yang diam dan pasif terus berupaya untuk bisa. Demikian upaya guru dalam memotivasi para siswa. Ternyata upaya ini cukup berhasil, siswa berusaha untuk aktif dalam mengikuti pelajaran PKn. Dan hasil tes hasil belajar maupun tes tertulis materi pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) siswa kelas V adalah sebagai berikut:

Tabel  Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

Uraian

Nilai Praktek

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Nilai rata-rata

KKM

80

55

67,8

71

Ketuntasan

8 siswa (50%)

Gambar hasil belajar Siswa pada Siklus I

Melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT)pada siklus I, nilai rata-rata  hasil belajar  siswa adalah 67,8, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah adalah 55. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sejumlah 8 siswa (50%) dari total 16 siswa kelas V SDN Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.Refleksi hasil implementasi penerapanMetode Numbered Head Together (NHT)pada siklus I adalah sebagai berikut,

Uraian

Kondisi Awal

Siklus I

Tindakan

Belum menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT)dalam pembelajaran PKn

Sudah menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran PKn

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Nilai rata-rata

Ketuntasan

75

45

57,2

2 siswa (12,5 %)

80

55

67,8

8 siswa (50%)

Dari tabel di atas diperoleh fakta bahwa Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswadalam pembelajaran PKn siswa pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, nilai rata-ratanya adalah 59,4 (jauh di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 75, nilai terendah 45 dan  ada 2 siswa (12,5%)  yang mencapai nilai KKM.Pada siklus I, melalui Metode Numbered Head Together (NHT),  hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan. Nilai rata-rata siswa menjadi 67,8 (masih di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 80, nilai terendah 55 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 8 siswa (50%).

Meskipun terjadi peningkatan pada siklus I ini, namun peningkatannya belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan ini. Maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian ke siklus II dengan tetap menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT), dengan perbaikan pada kelemahan dan kekurangan yang terjadi di siklus I.

Deskripsi Hasil Siklus II

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator, pada siklus II ini siswa menunjukkan peningkatan dibandingkan siklus I. Pada kegiatan pembelajaran siklus II, secara umum siswa dapat dengan baik memahami materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Siswa juga tampak semakin percaya diri, hal ini karena siswa telah melaksanakan diskusi dengan teman tim sebelumnya. Bila dibandingkan dengan penampilan kegiatan pembelajaranpada siklus I, interaksisiswa lebih baik. Hasil Belajar  siswa pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut

Tabel  Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

Uraian

Nilai Praktek

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Nilai rata-rata

KKM

85

65

73,1

71

Ketuntasan

15 siswa (93,75%)

Gambar Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

Nilai rata-rata Hasil Belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),  siswa kelas V SDN Jetis 02  pada siklus II adalah 73,1 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi 85, nilai terendah 65 dan siswa yang berhasil mencapai nilai KKM sebanyak 15 siswa (93,75%), berarti ada1 siswa yang nilainya di bawahKKM. Peningkatan  Hasil Belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas VSDN Jetis 02 pada siklus II jika dibandingkan siklus I adalah sebagai berikut,

Uraian

Siklus I

Siklus II

Tindakan

Sudah menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran PKn

Sudah menerapkanMetode Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran PKn

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Nilai rata-rata

Ketuntasan

80

55

67,8

8 siswa (50%)

85

65

73,1

15 siswa (93,75%)

Dari tabel di atas, secara empiris diperoleh fakta bahwa Hasil belajar materi pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa setelah pelaksanaan tindakan penelitian siklus II melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) menunjukkan peningkatan darPKnda siklus I. Pada siklus I, nilai rata-rata Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V adalah 67,8 (di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 80, nilai terendah 55 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 8 siswa (50%).Pada siklus II Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V menunjukkan peningkatan, menjadi nilai rata-rata 73,1 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi 85, nilai terendah 65 dan  siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 15 siswa (93,75%), berarti ada1 siswa yang nilainya di bawah KKM.

Peningkatan hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V SDN Jetis 02semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitan tindakan kelas ini. maka peneliti dan guru kolaborator memutuskan untuk menghentikan tindakan penelitian ini ke siklus berikutnya untuk melihat kevalidan efektivitas Metode Numbered Head Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V SDN Jetis 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Pembahasan        

Tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam ini adalah meningkatkan hasil belajar materi pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa kelas V SDN Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT). Data hasil  Belajar materi pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswa adalah sebagai berikut,

Tabel 4.5 Peningkatan hasil Belajar Siswa

Uraian

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Nilai rata-rata

Ketuntasan

75

45

59,4

2 siswa (12,5%)

80

55

67,8

8 siswa (50%)

85

65

73,1

15 siswa (93,75%)

Pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, Hasil belajar materi Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),  siswa nilai rata-ratanya adalah 59,4  (jauh di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 75, nilai terendah 45 dan hanya 2 siswa (12,5 %) yang mencapai nilai KKM.Pada siklus I, melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), siswa menunjukkan peningkatan. Nilai rata-rata siswa menjadi 67,8 (masih di bawah nilai KKM), nilai tertinggi 80, nilai terendah 55 dan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 8 siswa (50 %).Pada siklus II  Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) siswa kelas V menunjukkan peningkatan, menjadi nilai rata-rata 73,1 (di atas nilai KKM), nilai tertinggi 85, nilai terendah 65 dan  siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 15 siswa (93,75%), berarti 1 siswa yang nilainya di bawah KKM.

Jadi melalui Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil belajar materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 59,4 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 2 siswa (12,5%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 73,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 15 siswa (93,75%) pada siswa kelas V SDN Jetis 02 semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Hasil Tindakan

Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran PKNmelalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) di kelas V SDN Jetis 02 ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Pada setiap siklus, data yang diambil adalah nilai praktek dan nilai tes tertulis pada akhir siklus. Secara empiris diperoleh hasil tindakan sebagai berikut: melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 59,4 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 2 siswa (12,5%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 73,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 15 siswa (93,75%) pada siswa kelas V SDN  Jetis 02 semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) dalam 2 (dua) siklus, diperoleh hasil sebagai berikut:Hipotesis menyatakan: diduga melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkanHasil belajarPKn materi pokok Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),  pada siswa kelas V SDN Jetis 02  Tahun Pelajaran 2012/2013.

Data empiris menyatakan bahwa melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajarmateri pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKn dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 59,4 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 2 siswa (12,5%) ke kondisi akhir nilai rata-rata 73,1 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 15 siswa (93,25%) pada siswa kelas V SDN Jetis 02semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, melalui penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil belajarmateri pokok  Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ),siswadalam pembelajaran PKnpada siswa kelas V SDN Jetis 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Saran

Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

  1. Bagi Guru
  1. Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya mendorong siswa untuk senantiasa bersemangat dan bermotivasi tinggi.
  2. Dalam menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT), guru harus mempersiapkan sarana dan memilih instruktur siswa yang benar-benar kompeten.
  1. Bagi siswa
  1. Dengan penerapanMetode Numbered Head Together (NHT), hendaknya siswa dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga Hasil belajar siswa dapat meningkat.
  2. Dalam menggunakan penerapanMetode Numbered Head Together (NHT) hendaknya siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
  1. Untuk Sekolah

         Sekolah hendaknya mendorong guru untuk mengembangkan kreasinya dalam pembelajaran, karena inti sekolah sebagai penjamin mutu pendidikan di tingkat yang paling dasar sangat mendesak dan perlu mendapat perhatian serius. Disaat hampir semua guru sudah menikmati tunjangan guru, sekolah mempunyai kewajiban untuk mengubah Pola pikir guru yang masih sebagian mapan dengan Metode tradisionalnya

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta: BNSP.

_________. 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: BNSP.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.,

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gaong Pustaka.

Marpaung. Y. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKN(Metode-Metode Pembelajaran). Jakarta: Depdiknas.

Moedjiono, Moh. Dimyati. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Sardiman, A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Press.

Slavin. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2007. Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruksitivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Oleh: Dra Madu Mastuti

SD Negeri Jetis 02,Baki,Sukoharjo

NIP.: 19640112 198304 2 004