BAB 1
PENDAHULUAN
Panas tinggi atau demam dapat terjadi pada semua tingkat kehidupan manusia, dari bayi hingga orang lanjut usia sekalipun. Hal ini tidak lepas dari berbagai kemungkinan masuknya bibit penyakit kedalam tubuh manusia. Sebab demam pada dasaranya merupakan proses alamiah yang timbul akaibat perlawanan tubuh terhadap masuknya bibit penyakit. Namun demam pada bayi dan anak balita meripakan kasusu yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Dibutuhkan perlawanan dan penanganan tersendiri yang sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Perlakuan dan penanganan yang salah, lambat dan tidak tepat akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tubuh balita, bahkan dapat membahyakan keselamtan jiwanya. Karena itu pengetahuan yang lengkap berkaitan dengan demem pada balita wajib dikuasai dengan baik oleh para orang tua.
Diharapakna mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang tepat.
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan
Teknik memperoleh data ( studi pustaka dan praktik langsung), bimbingan dan konsultasi.
BAB 2
LANDASAN TEORI
FIBRIS / DEMAM
Demam berarti suhu tubuh datas batas – batas normal biasa, dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat taksik yang mempengaruhi pusat pnegaturan suhu, penyakit – penyakit bakteri tumor otak atau dehidrasi ( Euyton, 2007 )
Demam adalah keadaan dimana terjadi, kenaikan suhu sehingga 38oC atau lebih. ada juga yang mengambil batasan lebih dari 37,8OC, sedangkan bil asuhu tubuh lebih adri 40oC disebut demam tinggi ( hiperpireksia) (Julia,2009 )
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran demam dapat berhubungan dengan infeksi, penyakut kalogen, kegan asam, penyakit metabolic maupun penyakit lain. ( Julia, 2009)
tanda dan gejala demam antara lain :
Demam terjad sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set point ( Julla, 2009 )
Demam adalah sebagai mekasnisme pertahanan tubuh ( respon imun ) anak terhadap infeksi atau zat asing yang masuk kedalam tubuhnya. bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen.
Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dar dalam tubuh ( pirogen andogen ) dan luar tubuh ( pirogen eksogen ) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi ( munologik terhadap benda asing ( non infeksi ). pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima ( reseptor ) yang etrdapat pada tubuh untuk disampaiakn ke pusat pengatur panas dihipotalamus. dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi prostagaglandin ( PGES ). ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara penyempitan pembuluh darah tepid an menghambat sekresi kelenjar keringat. pengeluaran panas. inilah yang menimbulkan demam pada anak, sushu yang tinggi ini akan merangsang aktivitas “tentara” tubuh ( sel makrofag dan sol limfosit T ) untuk menerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan preteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan antibody atau sistem kekebalan tubuh. ( Sinarty, 2006).
Sedangkan sifat – sifat demam dapat berupa mengigil atau kristes/flush. bila pengaturan thermostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal kenvai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan zat pirogen atau debidrasi . suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru . bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan/termost hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah , mungkin inelahan kembali ke tingkat normal . ( guyron , 2007 )
antiseptic bekerja secara sentral menurunkan suhu dipusat pengatur suhu di hipotalamus . antiseptic berguna untuk mencegah pembentukan prostogladin dengan jumlah penghambat enzim cyclootygenase sehingga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas di atas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi .
petunjuk pemberian antipirentik :
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh manis . obat penurun panas ini diberikan 3 kali sehari . gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya .
Penyakit demam sangat beresiko maka pasien yang perlu diperhatikan ialah resiko peningkatan suhu tubuh , banggunan keseimbangan cairan dan elektrolit kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit .
sering terjadi bila metabolism dalam tubuh meningkat maka perlu diberikan obat antiseptic dengan dilakukan kompres hangat bila suhu tubuh kurang dari 37o C akan tetapi bila panasnya lebih dari 38oC diberikan akstra panas dengan diberikan kompres dingin.
sering terjadi pada anak disamping demam juga mengalami anareksia, lemas, pusing sehingga keadaan ini menyebabkan kurangnya masukan nutrisi yang kemudian mumudahkan timbulnya komplikasi sehingga perlu dilakukan pemasangan infuse dengan cairan glukosa dan NaCl dan pemberian makanan tambahan dan makanan lunak yang mudah dicerna seperti bubur halus.
dapat diberikan penyuluhan terhadap keluaraga tentang bagaimana cara mengatasi bila anak sedang kejang dan demam sehingg anak terhindar dari cidera dan mengurangi kepanikan orang tua. disamping itu juga menjelaskan tentang penyekit dan bahayanya.
BAB 3
KONSEP KEBIDANAN KK BINAAN
Tanggal :
Jam :
Tempat pengkajian :
Nama pengkaji :
Nama :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penting diketahui untuk menentukan susunan didalam keluarga
Digunakan untuk mengetahui komposisi didalm keluarga dan bagaimana urutan atau tatnan didalm keluarga
Untuk mengetahui siapa saja yang berda didalam keluarga
Ditanyakn mengenai latar belakng budaya (Ras atau etnik) di dalam keluarga
Hal ini pening untuk mengetahui tingkat pendapatan keluarag yang dapat menunjang kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai tingkat perkembangan anak apakah sesuai dengan usia anak saat ini atau tidak.
Hal ini penting ditanyakan untuk mengetahui apakah didlam anggota keluarga ada yang menderita suatu penyakit yang dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan keluarga.
Penting dikethaui karena berkaitan dengan pola asuh anak dalam keluarga.
Ditanyakan mengenai penggunaan bahsa apa yang digunakan untuk berkomunikasi didalam keluarga
Ditanyakan mengenai siapa yang mengambil keputusan didalm keluarga, faktor apa yang mempengaruhi kekuasaan dan siap pemegang kekuasaan didalm keluarga
Ditanyakan mengenai struktur peran normal, struktur peran informal, dan faktor yang mempengaruhi struktur peran.
Ditanyakan mengenai bagaimana hubungan diantara keluarga
Ditanyakan mengenai praktik pengasuhan anak, perilaku sosial anak, nilai anak didalam keluarga, perilaku yang mempengaruhi pola pengasuh anak, estimasi resiko masalah pengasuhan dean adekuasi lingkunagn rumah untuk bermain bagi anak.
Ditanyakan mengenai keyakinan dan penegertian tentang kesehatan, perilaku kesehatan, status kesehatan dan kerentanan terhadap sakit yang diketahui oleh keluargam praktek pemenuhan keutuhan nutrisis, kebiasaan tidur dan istirahat, kebiasaan latihan dan rekreasi, kebiasaan penggunaan obat bebas, praktek dalam perawtan diri, pelayanan kesehatan yang bisa diterima keluarga, persepsi keluarga terhadap layanan kesehatan dan sumber pembiayaan kebutuhan kesehatan.
Ditanyakan mengenai upaya keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga
Ditanyakan mengenai makanan selingan yang biasanya disajikan dudalam keluarga selain makanan inti.
KU :
Kesadaran :
BB :
TB :
LIKA :
LILA :
TTV : sh : 36,5-37,5®C
Nd : 60-90 x/mnit
RR : 16-20 x/mnit
Warna rambut hitam,distribusi merata, tidak terdapatbenjolan abnormal
Tidak pucat, tidak lesu
Simetris, konjungtiva berwarna merah muda,sklera berwarna putih, palpebra tidak bengkak
Lubang hidung simetris, tidak terdapat lendir maupun polip
Bibir tidak kering, tidak terdapat stomatitis, tidak terdapat karies gigi,lidah bersih
Simetris, kedaan bersih, tidak terdapat serumen
Idak terdapat pembesaran pada kelenjar limfe, pergerakan kelenjar tyroid baik, tidak terdapat bendugan pada vena jugularis
Bentyuk dada normal, tidak terdapat suara tambahan whizing maupun ronchi
Perut tidak kembung., tidak terdapat pembesaran pada hepar
Jumlah jari lengkap, mampu bergerak tanpa bantuan, tidak oedem
Jumlah jari lengakp, mempu bergerak tanpa bantuan, tidak oedem, reflek patella +/+
DO : data yang menunjang diagnosa yang berasal dari hasil pemerilksaan
Dx : An “ ” umur thn dengan...............
DO : data yang menunjang masalah yang berasal dari hasil pemeriksaan
Mx : masalah yang timbul
Identifikasi masalah dan diagnoasa potensial lainnya berdasrakan nrangkaian dan diagnosa yang ada
Merupakan langkah yang membutuhkan sifat beresinambunagna dari pelkasanaan asuhan primer prioritas
Tanggal : jam :
Tujuan : berisi tentng tujuan dari diadakannya rencana tindakan
Kriteria hasil : apa yang diharapkan dari adanya intervensi
Intervensi dan rasional :
Tanggal : jam :
Pelaksanaan dari rencana tindakan
1.
2.
Tanggal : jam :
Berisi tentang penilaian dari implementasi
S :
O :
A :
P :
BAB 4
TINJAUAN KASUS
ASUAHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN “S” DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA AN”A” DENGAN FEBRIS DIDUSUN KRAJAN DESA TLOGOSARI KECAMATAN TLOGOSARI
KABUPATEN BONDOWOSO
Tanggal : 3 November 2011
Jam : 11.00 WIB
Tempat Pengkajian : Dusun Krajan
Nama Pengkaji : Apriatin Eka Marta / 09.3.0050
IDENTITAS KELUARGA
Nama : P. SAPPA Nama : Manias
Umur : 52 tahun Umur : 50 tahun
Agama : islam Agama : islam
Suku : Madura Suku : Madura
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : petani Pekerjaan : IRT
Alamat : dusun krajan Rt11 Rw.03 Desa tlogosari
Nama Anak : Aniftahul ulum
Umur : 20 bulan
Tanggal Lahir : 25 januari 2010
No | Nama | JK | Hubungan keluarga | Umur | Pendidikan | Pekerjaan | Keadaan kesehatan |
1. 2. 3. 4. | Tn. Sappa Ny. manias An Hartatik An Aniftahul Ulum | L P P P | KK Istri Anak Anak | 52 Th 50 Th 13 Th 20 Bl | SD SD SD - | Petani IRT Pelajar - | Baik Baik Baik Deman |
Ket :
: Laki – laki
: Perempuan
: Klien
Keluarga ini termasuk keluarga sejahtera karena sudah tinggal dirumah sendiri yang merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami – istri dan 2 orang anak.
Ibu mengatakan berasal dari keluarga yang berlatar belakang kebudayaan Madura, sehingga dalam berkomunikasi ibu dan keluarga menggunakan bahasa Madura.
Ibu mengatakan seluruh anggota keluarga beragama islam
Keluarga termasuk dalam golongan menengah kebawah, karena pekerjaan kepala keluarga yang merupakan petani dengan penghasilan yang tidak menentu perhari.
Ibu mengatakan jika hari minggu atau hari libur besar tidak pernah berlibur kemana – mana, hanya menghabiskan waktu dirumah.
Ibu mengatakan saat ini sedang dalam proses menghadapi tumbuh kembang anak keduanya, pertumbuhan dan perkembangan anaknya sesuai dengan umur anak. Ibu mengatakan bahwa dirinya dan keluarga selalu memberikan kasih sayang serta kebutuhan lain yang dibutuhkan sang anak untuk kesehatannya.
Keluarga sudah tinggal terpisah dengan kedua orang tua masing – masing.
Ibu mengatakan bahwa dulu dan saat ini tidak pernah menderita penyakit menular ( TBC, Hepatitis), menurun ( Asma, DM ), menahun ( jantung dan stroke).
Ibu mengatakan bahwa dulu dan saat ini tidak pernah menderita penyakit menular ( TBC, Hepatitis ), menurun ( Asma, DM), menahun ( Jantung, stroke ).
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menular ( TBC, Hepatitis ), menurun ( Asma, DM ), menahun ( Stroke, jentung ). Hanya saja anak keduanya sudah 3 hari ini mengalami demam sampai anaknya lemas dan tidak kuat untuk membuka mata.
masyarakat sekitar rata – rata sudah memiliki jamban pribadi dan ada sebagian BAB disungai
Kepala keluarga bekerja sebagai petani dan istri hanya sebagai ibu rumah tangga biasa, keluarga ini merupakan asli penduduk setempat.
Dalam keluarga sudah tidak menginginkan anak lagi, karena didalam keluarga sudah memiliki 2 orang anak dan usia kedua orang tua yang sudah tidak muda lagi.
Dalam keluarga selalu membiasakan untuk membicarakan bersama setiap permasalahan yang ada atau sedang terjadi.
Ibu mengatakan bahwa dirinya berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh suaminya.
Ibu mengatakan pengambilan keputusan yang paling dominan berada pada suami karena suami sebagai kepala rumah tangga.
Suami dan istri jarang ikut berperan aktif dalam kegiatan desa yang ada, tetapi suami biasanya mengikuti pengajian.
Ibu mengatakan bahwa semua anggota keluarga selalu mendukung dan menghormati setiap peran dari masing – masing anggota keluarga agar tercipta kerukunan antar anggota keluarga.
Ibu mengatakan bahwa sang suami selalu menerapkan nilai – nilai agama dalam keluarganya, seperti mengajarkan dan mengajak anak untuk sholat, mengaji, dan menghormati orang yang lebih tua
Ibu mengatakan hubungan antar keluarga baik dan jalinan kekerabatan baik.
Ibu mengatakan anak lebih sering bermain dedalam rumah dengan bermain boneka ataupun digendong oleh ibu
Bisanya anak bermain ditetangga dengan ditemani oleh ibu.
Ibu mengatakan bahwa dirinya dan suami sangat menyayangi anaknya. Ibu berharap anaknya bisa sembuh seperti biasanya.
Ibu mengatakan masih mempercayai adanya mitos yang terdahulu bahwa jika anak panas bisa disembuhkan dengan diberikan kompresan bawang merah yang dicampur minyak kelapa.
Ibu mengatakan biasanya anak bermain di ruang tamu atau didepan TV
Ibu mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak pernah menerapkan kekerasan dalam mengasuh anak.
Ibu mengatakan tidak ada sarana bermain bagi anak dilingkungan rumah
Ibu mengatakan jika salah satu anggota keluarga sakit maka diberi obat dengan membeli obat diwarung, dan bila sakit masih berlanjut maka dibawa ketenaga kesehatan.
Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang sering sakit. Jika ada salah satu anggota lain yang sakit, langsung meminm obat yang dibeli diwarung
Bapak : :makan 3x / hari dengan menu nasi, lauk – pauk, sayuran dan buah bila ada, minum kira – kira 6-7 gelas / hari
Ibu : makan 3x / hari dengan menu nasi, lauk – pauk, sayuran dan buah bila ada, minum kira – kira 6-7 gelas / hari
Anak : makan 3x / hari dengan menu nasi, lauk – pauk, sayuran dan buah bila ada, minum kira – kira 6-7 gelas / hari
Bapak : ± 7 - 8 jam / hari
Ibu : ± 7 – 8 jam / hari
Anak : ± 10 – 11 jam / hari
Didalam keluarga tidak ada kebiasaan olahraga, Jika hari libur dah hari besar hanya didalam rumah dan menonton TV
Keluarga mengatakan selalu membeli obat dari toko apabila sedang sakit.
Mandi : 2x / hari
Gosok gigi : 2x / hari
Ganti baju : 1x / hari
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka selalu membeli obat ditoko dan apabila belum sembuh maka dibawa ketenaga kesehatan.
Bapak : Ibu mengatakan bahwa suaminya dulu tidak mempunyai riwayat penyakit menular ( TBC, Hepatitis ), menurun ( darah tinggi dan asma ), menahun ( Jantung dan stroke ).
Ibu : Ibu mengatakan bahwa dulu tidak mempunyai riwayat penyakit menular ( TBC, Hepatitis ),menurun ( Darah tinggi dan asma ), menahun ( jantung dan stroke ).
Anak : Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menular ( TBC, Hepatitis), menurun ( darah tinggi dan asma ) , menahun ( jantung, stroke ).
Bapak : Ibu mengatakan bahwa suaminya tidak sedang menderita penyakit menular ( TBC, hepatitis ), menurun ( Darah tinggi , asma ) menahun ( Jantung, stroke ).
Ibu : Ibu mengatakan bahwa dia tidak sedang menderita penyakit menular ( TBC, hepatitis ), menurun ( Darah tinggi , asma ) menahun ( Jantung, stroke ).
Anak : Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak sedang menderita penyakit menular ( TBC, Hepatitis), menurun ( darah tinggi dan asma ) , menahun ( jantung, stroke ). hanya saja anak keduanya sudah 3 hari ini mengalami demam sampai anaknya lemas dan tidak kuat untuk membuka mata.
Ibu mengatakan biasanya menerima pelayanan kesehatan dari bidan terdekat atau ditenaga kesehatan lain di puskesmas.
Ibu mengatakan bahwa dirinya dan keluarganya lebih senang berobat ke puskesmas jika terdapat salah satu anggota keluarga yang sakit karena pelayanan yang diberikan juga bagus.
Ibu mengatakan bahwa sumber pembiayaan kebutuhan kesehatan dari suami atau kepala keluarga.
Ibu mengatakan bahwa dirinya dan suaminya sudah tidak menginginkan anak lagi, karena telah mempunyai 2 orang anak. Saat ini ibu menggunakan KB suntik 3 bulan.
Ibu mengatakan bahwa dirinya dan suaminya sangat khawatir dengan kondisi anaknya.
Ibu mengatakan takut jika kondisi anaknya tidak kunjung membaik, sehingga dapat berakibat fatal pada pertumbuhan dan kondisi kesehatan anaknya.
Ibu mengatakan sedah membawa anaknya de puskesmas dan sudah meminumkan obat yang di dapat dari puskesmas, apabila ada masalah didalam keluarga maka diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat yang dilakukan antar anggota.
Ibu mengatakan setiap hari memasak sendiri untuk keluarga, bahan – bahan untuk memasak ibu didapat dari berbelanja di warung. Ibu setiap harinya memasak seadanya sesuai dengan penghasilan yang didapat suami, ibu mengatakan bahwa anaknya sudah diberi mp –asi sejak usia 4 bulan dan sekarang sudah tidak asi lagi
Ibu mengatakan kadang membuat makanan selingan sendiri untuk keluarga, dan ibu juga selalu memasak makanan yang bervariasi dirumah.
Keadaan umum : anak tampak lemas
ttu : sh : 38 0C
nd : 86 x/ menit
rr : 29 x/ menit
BB : 10 Kg
TB : 83 cm
UKA : 48 cm
ULA : 16 cm
anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik , anak mampu memegang benda , mengambil benda , berbicara serta mampu bersosialisasi dengan orang lain .
DX : An “ A “ umur 20 bulan dengan febris
DS : ibu mengatakan bahwa anak keduanya sudah 3 hari ini mengalami demam sampai anaknya lemas dan tidak kuat untuk membuka mata
DO : - anak tampak lemas
- anak tampak pucat
- ttv : sh : 38 0C
- pemeriksaan fisik .
anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik , anak mampu memegang benda , mengambil benda , berbicara serta mampu bersosialisasi dengan orang lain
Tanggal : 3 November 2011 Jam : 11.30 WIB
Tujuan : setelah dilakukan tindakan kebidanan + selama 1 minggu febris bisa teratasi
Kriteria Hasil :
1.wajah pasien tampak rileks
2. suhu tubuh pasien normal ( 36,5 0C – 37,5 0C )
3. pasien dapat melakukan rebilisasi secara mandiri
Intervensi :
R/ meningkatkan rasa saling percaya antara pasien dan tenaga kesehatan
R/ pakaian tipis dapat mempermudah metabolisme tubuh untuk melepaskan panas lewat kulit
R/ sebagai parameter untuk mendeteksi adanya komplikasi
R/ pemenahan kebutuhan nutrisi pada anak
Tanggal : 3 November 2011 Jam : 11.45 WIB
Tanggal : 3 November 2011 Jam : 14.00 WIB
S : ibu pasien mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan melaksanakan nasihat yang diberikan
O : keadaan umum : anak tampak lemas
ttv : sh : 38 0C
nd : 86 x/ menit
rr : 20 x/ menit
pemeriksaan fisik
A : An “ A “ usia 20 bulan dengan febris
P : Lanjutkan intervensi no 2,3,4,5,6,8
2. anjurkan ibu untuk memakai pakaian yang tipis pada anak
3. periksa ttu terutama suhu tubuh
4. kompres anak dengan menggunakan air hangat
5. anjurkan ibu untuk memberikan anak banyak cairan ekstra terutama air putih
6. anjurkan ibu untuk menutupi anak dengan selimut tipis apabila anak kedinginan atau mengigil
8. lanjutkan terapi obat yang sudah didapat dari puskesmas
CATATAN PERKEMBANGAN
Jam : 09.00 WIB
S : ibu mengatakan sudah mengompres anaknya menggunakan air hangat dan sudah memberikan air putih , kondisi anaknya sedikit membaik
O : keadaan umum : anak tampak lemas
ttu : sh : 38 0C
nd : 83 x/ menit
rr : 21 x/ menit
pemeriksaan fisik
A : An “ A “ usia 20 bulan dengan febris
P : Lanjutkan intervensi no 2,3,4,5,6,8
2. anjurkan ibu untuk memakai pakaian yang tipis pada anak
3. periksa ttu terutama suhu tubuh
4. kompres anak dengan menggunakan air hangat
5. anjurkan ibu untuk memberikan anak banyak cairan ekstra terutama air putih
6. anjurkan ibu untuk menutupi anak dengan selimut tipis apabila anak kedinginan atau mengigil
8. lanjutkan terapi obat yang sudah didapat dari puskesmas
Jam : 09.00 WIB
S : ibu mengatakan bahwa kondisi anaknya sudah mulai membaik , hanya saja anaknya masih lemas.
O : keadaan umum : anak tampak lemas
ttu : sh : 37 0C
nd : 82 x/ menit
rr : 17 x/ menit
pemeriksaan fisik
A : An “ A “ usia 20 bulan dengan febris masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no 3,5,8
3. periksa ttu terutama suhu tubuh
5. anjurkan ibu untuk memberikan anak banyak cairan ekstra terutama air putih
8. lanjutkan terapi obat yang sudah didapat dari puskesmas
Jam : 09.30 WIB
S : ibu mengatakan bahwa kondisi anaknya sudah mulai kembali seperti biasa , sekarang anaknya sudah mulai bermain lagi
O : keadaan umum : anak tampak rileks
ttu : sh : 36 0C
nd : 76 x/ menit
rr : 17 x/ menit
pemeriksaan fisik
A : An “ A “ usia 20 bulan dengan febris masalah teratasi
P : Hentikan intervensi , masalah selesai
BAB 5
PEMBAHASAN
Dari landasan teori dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan febris / demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu sehingga suhu naik menjadi 38o C atau lebih. ada juga yang mengambil balasan lebih dan 37,8ºC. sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40o C disebut demam tinggi. demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kalogen, keganasan, penyekit metabolic, maupun penyekit lain. tanda gejala demam antara lain anka rewel, kulit kemerahan, hangat pada senntuhan, peningkatan pada frekuensi pernapasan, menggigil, dehidrasi dan kehilangan nafsu makan.
Terdapat kesesuaian antara landasan teori dengan tinjauan kasus yang dilakukan pada keluarga Rn “S” dengan salah satu anggota keluarga An “A” dengan febris. ibu pasien mengatakan bahwa anak keduanya sudah 3 hari ini mengalami demam sampai anakanya ( lemas dan tidak kuat untuk membkuka mata. ibu mengatakan masih mempercayai adanya mitos yang terdahulu bahwa jika anak panas bisa disembuhkan dengan diberikan kompresan bawang merah yang dicampur minyak kelapa, berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan hasil yakni : Sh : 38oC, Ncl 86/Mn, RR 20 / Mnt, BB 10 kg, Luka 48 C, luka 16 C. Maka tampak pucat dan lesu, teraba panas dan parpebra bengkak.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari pembahasa diatas dapat disimpulkan bahwa asuhan komunitas pada keluarga m “S” dengan salah satu anggota keluarga An “A” dengan febris yang dilakukan pada tanggal 3 November 2011 jam 11.00 WIB didusun krajan RT11 Rw 03 Desa Tlogosari. An “A” adalah anak kedua dikeluarganya. Ibu An “A” mengatakan bahwa anak keduanya sudah 3 hari ini mengalami : demam sampai anknya lemas dan tidak kuat untuk membuka mata, berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan hasil yakni Sh : 38oC, Ncl 86/Mn, RR 20 / Mnt, BB 10 kg, Luka 48 C, luka 16 C, maka tampak pucat dan lesu, teraba panas dan paipebra bengkak. dari landasan teori dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan febris / demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu sehingga 38o C atau lebih.
6.2 Saran
Saya berharap semoga dengan adanya asuhan kebidanan ini dapat menambah wawasan para pembaca tentang bagaimana memberikan asuhan yang tepat pada pasien dengan febris.