Published using Google Docs
PENELITIAN SOSIAL
Updated automatically every 5 minutes

PENELITIAN SOSIAL

A. PENGERTIAN PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat untuk mengetahu apa yang sedang dihadapi (Soerjono Soekanto). Dari pengertian tersebut maka penelitian berawal dari curiosity (rasa ingin tahu) manusia

Jenis –Jenis Penelitian

1. Penelitian dilihat dari Tujuan

2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan

3. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu

• Penelitian Bidang Alam

• Penelitian Bidang Ilmu Sosial

• Penelitian Bidang Humaniora

4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya

- Penelitian Laboratorium

- Penelitian Lapangan

- Penelitian Pustaka

5. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel

 Penelitian Deskriptif

 Penelitian Eksperimen

6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data

7. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

 Penelitian deskriptif, yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan dan melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa secara apa adanya

 Penelitian inferensial melukiskan peristiwa dan menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti

Kegunaan Penelitian

1. Memperkuat ilmu pengetahuan

2. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan

Tiga Persyaratan Penelitian

  1. Sistematis, yaitu dilaksanakan menurut pola tertentu
  2. Terencana, yaitu dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
  3. Mengikuti konsep ilmiah, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan

Cara Berfikir Seorang Peneliti

  1. Berfikir skeptis, artinya peneliti harus menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan
  2. Berfikir analistis, artinya harus selalu menganalisa setiap pernyataan atau persoalan
  3. berfikir kritis, artinya harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat
  4. jujur, artinya tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data
  5. terbuka, artinya bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya

Sikap Seorang Peneliti

  1. Objektif, artinya harus memisahkan pendapat pribadi dan fakta
  2. Kompeten, artinya memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian
  3. Faktual, artinya bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh

Prosedur penelitian :

1. Pembuatan Rancangan Penelitian meliputi:

2. Pelaksanaan Penelitian meliputi

3. Pembuatan Laporan Penelitian :

Susunan Penulisan Laporan Penelitian :

1. Pendahuluan, berisi

2. Tinjauan Pustaka / Kajian Teori

3. Metodologi

  1. jenis penelitian
  2. tempat dan waktu penelitian
  3. populasi dan teknik pengambilan sampel
  4. teknik pengumpulan data
  5. teknik analisa data

4. Pembahasan

  1. variabel yang diteliti
  2. analisis data
  3. kesimpulan analisis data
  4. kesimpulan pengujian hipotesis

5. Penutup

a. Kesimpulan

Berisi deskripsi singkat untuk menjawab perumusan masalah dan pembuktian hipotesis

b. saran

Daftar Pustaka

Lampiran

B. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan dari keseluruhan kegiatan penelitian dalam suatu naskah. Rancangan penelitian menggambarkan seluruh aktivitas penelitian

Dalam rancangan penelitian hal yang dilakukan

Penetuan topik penelitian

Penentuan fokus atau topik penelitian merupakan tahap awal dari sebuah penelitian. Hal yang perlu diperhatikan untuk topik yang baik:

  1. masalah penelitian harus menarik dan perlu diteliti
  2. data dapat diperoleh atau terjangkau
  3. hasil penelitian dapat bermanfaat
  4. topik yang diangkat merupakan hal yang baru
  5. segi subyektif peneliti sendiri, yaitu kesanggupan untuk meneliti, penguasaan metode

Berkaitan dengan penetapan topik penelitian kemudian diteruskan dengan merumuskan judul penelitian. Fungsi judul adalah menunjukkan kepada pembaca mengenai inti dari penelitian. Judul yang baik mencerminkan jenis penelitian, subyek penelitian (siapa yang diteliti untuk menentukan unit sampel), obyek penelitian (untuk menggambarkan variabel yang diteliti), lokasi penelitian dan waktu penelitian

Studi Pendahuluan

Studi Pendahuluan bertujuan untuk:

  1. peneliti tidak mengulangi hasil penelitian orang lain
  2. mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
  3. mengetahui dari mana informasi atau sumber data diperoleh
  4. memahami bagaimana cara perolehan data
  5. dapat menentukan pendekatan atau metode penelitian yang tepat
  6. memahami bagaimana cara menarik kesimpulan dan cara memanfaatkan hasil penelitian

Perumusan Masalah

Masalah dapat hanya satu variabel saja tetapi juga dapat dua variabel.

Pedoman perumusan masalah sebagai berikut:

  1. ditulis dalam bentuk kalimat tanya
  2. dinyatakan dalam kalimat sederhana
  3. dalam beberapa jenis penelitian, dapat dipakai sebagai dasar penyusunan hipotesis
  4. tidak mempersulit pencarian data
  5. harus direfleksikan dalam judul
  6. ditulis ringkas, jelas dan padat

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merumakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan, biasanya ingin mengetahui jawaban dari perumusan masalah yang dicantumkan, misalnya ”Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi siswa di SMA Budi Luhur Jakarta”

Manfaat Penelitian merupakan kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai atau dampak positif yang diharapkan dapat disumbangkan oleh hasil penelitian tersebut.

Kajian Pustakan adalah bagian dimana peneliti mengunkapkan sejara jelas pendalam masalah berdasarkan pendapat pakar dan (terutama) hasil penelitian terdahulu. Sesuai dengan namanya hasil kajian peneliti terhadap berbagai hasil penelitian (teori) yang relevan dengan masalah penelitian. Karena itu kajian pustaka disebut juga kajian teori.

Hipotesis Penelitian adalah dugaan jawaban atas pertanyaan peneliti. Hipotesis disusun berdasarkan pengamatan awal dan kajian berbagai teori yang relevan dengan masalah penelitian

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Cara disini meliputi antara lain lokasi dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisa data

Sampel Penelitian

Subyek penelitian adalah pihak yang akan diteliti oleh peneliti. Subyek penelitian dibedajab menjadi dua yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang dicakup dalam unit penelitian. Sampel adalah bagian dari anggot populasi yang secara metodologis dapat dianggap mewakili populasi.

Tujuan Penentuan Sampel adalah dapat menghasilkan gambaran yangdipercaya dari seluruh populasi yang diteliti, menentukan presisi (pembedaan hasil dari sampel) dari hasil penelitian dengan jalan penyimpangan baku dari data yang diperoleh), sederhana dan mudah dilaksanakan karena menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Teknik Pengambilan Sampel

1. Sampel Probabilitas

Dikatakan sampel probabilitas karena unit-unit sampelnya mengikuti hukum probabilitas, yaitu tiap warga populasi mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Teknik ini disebut juga Teknik Pengambilan Sampel secara Random atau acak. Teknik Random jenisnya adalah:

  1. Teknik random sederhana (simple random sampling)
  2. Teknik random atas dasar strata (stratified random sampling)
  3. Teknik random bertahap atas dasar strata (multi stage probability stratified random sampling)
  4. Teknik random atas dasar himpunan (cluster random sampling)

2. Sampel Non Probabilitas

  1. Teknik pengambilan sampel purposif (bertujuan)
  2. Yaitu sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti, lazimnya didasarkan atas kriteria (ciri-ciri) tertentu atau pertimbangan tertentu
  3. Teknik pengambilan sampel aksidental (sewaktu-waktu) yaitu pengambilan sampel ”asal pilih” karena alasan hanya ada dalam peristiwa-peristiwa tertentu atau karena tidak setiap saat dapat menemukan sampel
  4. Teknik pengambilan sampel quota yaitu sampel ditetapkan jumlahnya oleh peneliti atau dengan sistem jatah. Lazimnya digunakan dalam pengumpulan pendapat umum. Penentuan kuota didasarkan pada sifat populasi atau pertimbangan peneliti
  5. Snowballing Sampling yaitu pengambilan sampel mula-mula dipilih dua atau tiga lalu dilanjutkan berdasarkan informasi yang diberikan oleh responden terdahulu. Biasanya sampel dimulai dari orang yang dianggap paling tahu kondisi lapangan atau disebut key person

Jika keseluruhan populasi dijadikan sampel maka penelitian ini disebut sensus.

Diamping itu terdapat pula teknik pengambilan sampel wilayah yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Untuk menyempurnakan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah dilakukan teknik pengambilan sampel proporsi atau sampel imbangan. Tujuan dari teknik ini adalah agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil dari setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.

Tujuan Penentuan Sampel

  1. Mengadakan pengurangan dari subyek yang diteliti
  2. Mengadakan generalisasi
  3. Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi

Data

Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel, lambang, objek, kondisi dan situasi yang merupakan bahan baku informasi guna mencapai tujuan penelitian.

Syarat data:

  1. Objektif, yaitu data sesuai apa adanya atau fakta
  2. Representatif, yaitu dapat mewakili
  3. Kesalahan baku yang kecil
  4. Tepat waktu
  5. Harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan

Kegunaan data yaitu untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang ada di masyarakat serta membuat keputusan atau memecahkan persoalan.

Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan atau Dokumen

Yaitu pengumpulan data melalui berbagai sumebr seprti buku, majalah, naskah dan dokumen. Teknik pengumpulan data ini memanfaatkan data sekunder

2. Angket (kuesioner)

Yaitu pengumpulan data dengan penyebaran lembar kertas yang sudah berisi daftar pertanyaan.

Kelebihan metode ini adalah penghematan waktu (dalam satu waktu menjangkau banyak responden) pertanyaan seragam, tidak memerlukan kehadiran peneliti , dapat dijawab dengan jujur karena dapat dibuat anonim (tanpa nama) dan waktu menurut responden

Jenis angket antara lain:

• Tertutup (jawaban sudah tersedia)

• Terbuka (responden bebas menjawab)

• Semi terbuka (jawaban sudah tersedia, tetapi responden diberi alternatif untuk menjawab selain dari jawaban yang sudah disediakan)

3. Wawancara

Pada dasarnya sama dengan angket tetapi pertanyaan diajukan secara lisan. Alat pengumpul data dalam wawancara disebut pedoman wawancara (ada yang tertruktur dan bebas seperti pada angket). Keuntungan dari teknik ini adalah peneliti dapat mengetahu kondisi informan serta ekspresi dari informan. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah peneliti (pewawancara), responden (biasanya dalam wawancara disebut informan karena memberikan pernyataan lisan atau informasi), topik penelitian dan situasi saat wawancara

Adapun sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah:

• Netral, artinya tidak memberikan penilaian terhadap hasil informasi

• Ramah, artinya menjaga agar tetap cerah dan ceria

• Adil, artinya tidak memihak terhadap salah satu informan atau waktu yang diberikan sama

• Hindari ketegangan

4. Observasi

Yaitu penggunaan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku. Alat pengumpul datanya disebut panduan observasi baik berupa anekdot (membuat catatan), menggunakan skala penilaian atau membuat daftar cek.

Jenis observasi:

• Observasi partisipasi, yaitu pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati

• Non partisipan, yaitu pengamat berada diluar dari objek yang diamati

5. Test atau eksperimen

Yaitu perolehan data yang diambil dari hasil test responden atau hasil dari eksperimen yang dikenakan peneliti kepada kelompok ekperimen

Analisa Data Penelitian

Analisa Data Kuantitatif

1. Pengolahan Data

a. Editing, yaitu pemeriksaan data yang terkumpul

b. Coding, yaitu memberi kode pada setiap data yang terkumpu. Untuk mempermudah pemberikan kode dapat disusun pedoman pengkodean dari instrumen (daftar pertanyaan) atau buku kode. Dari pedoman pengkodean dipindahkan pada lembaran matrik data (coding sheet) sehingga semua data pada instrumen terhimpun pada satu lembaran matrik data

c. Tabulating. Tabulasi data dapat dapat disajikan sesuai dengan masalah penelitian yang hendak dijawab, baik secara tunggal maupun silang

2. Analisis Data

Teknik analisa data kuantitatif adalah menggunakan perhitungan secara statistik. Adapun perhitungan statistik sederhana yang digunakan dari tabel distribusi frekuensi yaitu:

a. Mean

Mean merupakan bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan nilai bilangan dibagi dengan banyaknya unit/bilangan (total frekuensi).

b. Median

Median adalah nilai titik tengah yang membagi dua bagian sama besar

Jadi jika urutannya ganjil misalnya prestasi nilai mahasiswa 5 orang (4,5,6,7,8) maka titik tengahnya adalah 6, untuk 5 orang misalnya 4,5,6,7,8,9 maka titik tengahnya adalah ½ (6=7) = 6,5

c. Modus

Adalah nilai yang paling sering muncul

Analisa Data Kualitatif

Pengolahan data secara kualitatif yaitu dengan cara non statistik. Data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat-kalimat yang terekam dalam catatan lapangan (fieldnote). Rekaman ini kemudai diolah sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam permasalah penelitian terjawab.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah:

Generalisasi dan Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data peneliti dapat membuat generalisasi dari hasil penelitian. Dalam penelitian, generalisasi harus mempunyai kaitan dengan teori yang mendasari penelitian.

Hubungan Data

Variabel adalah konsep yang mengalami variasi nilai. Variabel independen yaitu variabel bebas atau yang mempengaruhi atau menjadi peneybab berubahnya variabel dependent. Varabel dependen atau terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendapatan. Tingkat pendidikan sebagai variabel yang mempengaruhi pendapatan.

Ada beberapa jenis hubungan antar variabel:

1. Hubungan Simetris

Hubungan antara variabel disebut memiliki simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya

2. Hubungan Timbal Balik

Merupakan hubungan antar dua variabel yang saling timbal balik, maksudnya adalah satu variabel dapat juga menjadi sebab dan juga akibat terhadap variabel lain demikian pula sebaliknya yang menjadi akibat. Misalnya hubungan antara motivasi belajar dengan minat membaca.

3. Hubungan Asimetris

Hubungan asimetris adalha hubungan antara variabel, yakni satu variabel mempengaruhi variabel lain, namun sifatnya timbal balik. Misalnya tingkat pendapatan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Pola konsumsi tidak dapat mempengaruhi pendapatan.

C. PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

Syarat laporan penelitian

  1. Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditujukan
  2. Langkah dalam penulisan laporan harus jelas
  3. Laporan hasil penelitian diusahakan mudah dicerna oleh siapapun
  4. laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu laporan harus jelas dan meyakinkan

Jenis-jenis Penelitian :

a. Berdasarkan hasil yang diperoleh:

b. Berdasarkan bidang yang diteliti:

c. Berdasarkan tempat penelitian:

d. Berdasarkan teknik yang digunakan:

e. Berdasarkan keilmiahannya:

f. Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya:

g. Berdasarkan kedalaman penelitiannya:

  1. Penelitian eksplorasi, yaitu penelitian yang bermaksud mengumpulkan lebih banyak informasi tentang suatu permasalahan tertentu, yang sangat sedikit sekali terdapat informasi mengenai permasalahan tersebut.
  2. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu dan sudah ada informasi mengenai gejala sosial tersebut namun belum memadai.
  3. Penelitian eksplanasi/analitis, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara suatu gejala sosial dengan gejala sosial lain.

Rancangan Penelitian

Proses / Tahapan Penelitian

  1. Merumuskan masalah penelitian.
  2. Merumuskan rancangan penelitian.
  3. Memilih metode penelitian.
  4. Mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian.
  5. Membuat laporan penelitian.
  6. Mempresentasikan hasil penelitian.

Konsep dan Variabel

Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda atau pun gejala-gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata.

Konsep terbentuk dengan jalan abstraksi dan generalisasi.

Abstraksi adalah proses menarik intisari dari ide-ide, hal-hal, benda-benda, juga gejala sosial.

Generalisasi adalah menarik kesimpulan umum dari sebuah ide, hal, benda, dan gejala sosial yang khusus.

Macam konsep :

a. Konsep konkret : dapat diindera oleh pancaindera.

Contoh : meja, kursi, komputer, motor, sendok.

b. Konsep abstrak : tidak dapat diindera oleh panca indera.

Contoh : masyarakat, organisasi, asimilasi, kebahagiaan, pendidikan.

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.

Nilai sutu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Kebanyakan konsep ilmu sosial berada pada tingkatan yang abstrak. Untuk itu, konsep yang abstrak harus diubah menjadi konsep yang lebih konkret sehingga konsep itu dapat diamati dan diukur. Nah, konsep inilah yang dikenal sebagai variabel. Variabel dapat berupa peristiwa, tingkah laku, atau karakteristik dari individu, kelompok, dan masyarakat lainnya yang dapat diukur.

Contoh: variabel dari konsep pendidikan adalah jenjang pendidikan.

Macam-macam Variabel

a. Variabel bebas/variabel pengaruh merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain.

b. Variabel terikat/variabel terpengaruh adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Contoh :

prestasi belajar > variabel terikat

ketekunan belajar > variabel bebas

(Ketekunan belajar merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi prestasi belajar)

Hubungan antar Variabel

a. Hubungan positif: apabila terjadi perubahan nilai dalam sejumlah satuan tertentu pada satu variabel, akan diikuti oleh perubahan nilai dalam sejumlah satuan yang sama atau sebanding pada variabel lainnya ke arah yang sama.

Contoh pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan positif:

"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi jumlah penghasilannya".

"Semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah jumlah penghasilannya".

b. Hubungan negatif: apabila terjadi perubahan nilai dalam sejumlah satuan tertentu pada satu variabel akan diikuti oleh perubahan nilai dalam sejumlah satuan yang sama atau sebanding pada variabel lainnya ke arah yang berlawanan.

Contoh pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan negatif:

"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tidak percaya terhadap tahayul".

Merumuskan Masalah Penelitian dan Menyusun Hipotesis

Masalah Penelitian

Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian atau menentukan topik penelitian :

a. Masalah dapat diteliti.

b. Masalah yang diteliti memberikan manfaat.

c. Menarik dan penting untuk diteliti.

   Karena menarik minat, peneliti akan semangat menyelesaikan kegiatan penelitiannya sesuai jadwal.

(UN 2010, 2011)

d. Dapat diperoleh data yang relevan.

(UN 2010)

Menyusun Hipotesis

Bentuk Rumusan Hipotesis

a. Hipotesis deskriptif.

Masalah : Berapa rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J"

Hipotesis : Rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J" adalah 100 buah per hari.

b. Hipotesis komparatif.

Masalah : Bagaimana daya tahan TV merek "P" apabila dibandingkan dengan daya tahan TV merek "Q"

Hipotesis : Daya tahan TV merek "P" lebih lama dibandingkan dengan daya taham TV merek "Q".

c. Hipotesis asosiatif

Masalah : Bagaimana bentuk hubungan antara inflasi dan harga saham PT "A".

Hipotesis : Ada hubungan negatif antara inflasi dan harga saham PT "A".

Metode Penelitian

Jenis metode penelitian:

a. Metode historis (sejarah).

b. Metode eksperimental.

c. Metode deskriptif.

d. Metode korelasional (hubungan antara variabel).

Model Penelitian

a. Penelitian kuantitatif : menggunakan statistik

    1) Penelitian eksplanantif

b. Penelitian kualitatif : tidak menggunakan statistik

    1) Penelitian deskriptif : menjelaskan gejala sosial dalam masyarakat  

Populasi dan Sampel

Populasi adalah himpunan semua hal yang ingin diketahui yang memiliki karakteristik tertentu.

Sampel adalah sebagian dari populasi.

Populasi Target dan Populasi Survei

Populasi target : populasi yang telah ditentukan.

Populasi survei : populasi yang terliput dalam penelitian.

(Pada saat penelitian, bisa jadi ada sebagian anggota populasi yang menolak untuk menjadi sumber informasi. Berarti jumlah anggota populasi berkurang. Anggota populasi lain, yang memberikan informasi, itulah yang dinamakan populasi survei.

Teknik pengambilan sampel :

 1. Sampel acak (random sampling)  

 Semua objek penelitian dalam penelitian dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

a. Simple random sampling

b. Stratified random sampling  atau sampel acak distratifikasikan

(UN 2009)

Penentuan jumlah sampel tiap stratum bisa secara :

- proporsional

Contoh soal :

Peneliti melakukan penelitian dengan sampel dari kelas X sebanyak 20 siswa, kelas XI sebanyak 20 siswa, dan kelas XII sebanyak 40 siswa karena siswa kelas XII dua kali lebih banyak. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah ....

(UN 2010)

Catatan : kalau sampelnya dipilih secara tidak acak, maka dinamakan quota sampling.

- tidak proporsional

c. Cluster sampling

Contoh :

Penelitian tentang pendapat karyawan terhadap kebijakan perusahaan. Karyawan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan departemennya masing-masing. Peneliti mengundi secara acak departemen-departemen dari perusahaan tersebut dan mengambil beberapa sampel. Departemen yang terpilih, semua karyawannya menjadi sampel.

d. Systematic sampling

e. Area sampling

Contoh :

Pemerintah kota Surabaya melakukan penelitian tentang tingkat pendidikan masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan penduduk yang tersebar dalam beberapa kecamatan.

(UN 2011)

2. Sampel tidak acak (nonrandom sampling)

a. Convenience sampling

b. Purposive sampling

c. Snowball sampling

Contoh :

Untuk mengetahui jaringan pengedar narkoba, peneliti cukup mencari seorang pengedar narkoba. Dari seorang pengedar narkoba tersebut peneliti mendapat informasi siapa lagi yang menjadi pengedar narkoba. Demikian seterusnya.

Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik kuesioner/angket.

Bentuk pertanyaan:

a. Pertanyaan tertutup: disediakan pilihan jawaban.

b. Pertanyaan terbuka: tidak disediakan pilihan jawaban.

c. Pertanyaan setengah terbuka: disediakan pilihan jawaban tapi juga memberikan kemungkinan jawaban lain.

- Kelemahan angket berstruktur dibandingkan dengan wawancara :

   jawaban angket terbatas dibandingkan dengan wawancara

Kelemahan penggunaan angket tertutup : pilihan jawaban seringkali tidak mencakup jawaban responden.

- Kelebihan teknik pengumpulan data dengan angket :

   a. Mudah diisi sesuai keadaan responden

   b. Kemungkinan angket dikembalikan oleh responden cukup besar

 

b. Teknik wawancara.

- Wawancara berstruktur : ada daftar pertanyaan yang rinci

- Wawancara tidak berstruktur : hanya ada pedoman wawancara secara global

Kekuatan pengumpulan data melalui interview :

a. Dapat memperoleh data yang lebih mendalam.

b. Cocok bagi responden berpendidikan rendah.

c. Observasi.

- Observasi terlibat (observasi partisipasi) : pengamat ikut berinteraksi dengan masyarakat yang diamati.  

Contoh :

Seorang peneliti meneliti upacara adat di Minangkabau. Ia berada dan ikut dalam prosesi di acara tersebut sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

- Observasi tidak terlibat (observasi non-partisipasi) : pengamat tidak berinteraksi dengan masyarakat yang diteliti.

Jenis data berdasarkan cara memperolehnya:

a. Data primer: langsung dari lapangan.

Contoh soal :

Sekelompok siswa kelas XII IPS sebuah SMA melakukan pengamatan dan wawancara dengan para sopir angkutan umum kota guna memperoleh data mengenai tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungannya, lama bekerja dalam sehari, pendapatan kotor, jumlah uang yang harus disetorkan kepada perusahaan dan lain-lain. Dilihat dari cara memperolehnya, data tersebut termasuk jenis ....

Catatan :

Kalau hanya membaca kalimat pertama, bentuk data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif, tapi karena yang ditanya adalah jenis data berdasarkan cara memperolehnya, maka jawabannya adalah primer.

b. Data sekunder: dari sumber yang sudah ada/hasil penelitian. Misalnya data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Jenis data berdasarkan sifatnya

  1. Data kuantitatif : data yang berupa angka.

2.         Data kualitatif   : data yang berupa deskripsi.

Prosedur pengolahan data :

1. Pengolahan data

a. Editing : proses meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data tersebut cukup baik.

Hal-hal yang perlu diedit pada data :

  1. Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk.
  2. Kelengkapan pengisian.
  3. Dipenuhi tidaknya instruksi sampling.
  4. Keserasian.
  5. Apakah isi jawaban dapat dipahami.

b. Coding : pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama.

2. Pengorganisasian data : membuat tabel (tabulasi), baik tabel frekuensi maupun tabel silang.

Peneliti mengolah data yang masih mentah dan belum sistematis dengan cara : membuat tabel data.

3. Penemuan hasil : interpretasi data, analisis data, dan menarik kesimpulan

Statistik sederhana.

- Distribusi frekuensi

- Kecenderungan terpusat :

a. mean (rata-rata)

b. modus (nilai yang sering muncul)

c. median (nilai tengah)

Contoh menentukan mean, modus, dan median untuk data tunggal :

Diketahui : Nilai ulangan sosiologi kelas XII 70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100

Ditanya : mean, modus, median?

Jawab :

a. Mean = jumlah nilai : jumlah data

= (70+70+80+80+80+90+90+100+100) : 9

= 760 : 9

= 84,4

b. Modus = nilai yang paling sering muncul (70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100) =80

c. Median = nilai yang ada di tengah (70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100) = 80

Hasil Penelitian Sosial

Interpretasi Data  

Contoh soal :

Data angka pengangguran di Indonesia (Kompas, 17 Februari 2009) sebagai berikut :

Berdasarkan tabel tersebut, prestasi terbaik dalam mengatasi pengangguran tertinggi terjadi pada tahun : 2007

(UN 2010)

Catatan : yang ditanya adalah prestasi mengatasi pengangguran tertinggi, bukan angka pengangguran tertinggi, berarti yang dilihat adalah penurunan pengangguran tertinggi.

Tahun 2005 : terjadi kenaikan 1,3%

Tahun 2006 : terjadi penurunan 0,9%

Tahun 2007 : terjadi penurunan 1,2% (paling tinggi)

Tahun 2008 : terjadi penurunan 0,6%

Laporan Penelitian

Peneliti menyusun laporan hasil kegiatan penelitian agar dapat dibaca oleh masyarakat ilmiah.

Manfaat penyusunan laporan hasil penelitian :

 - Berpikir objektif : mendapatkan data empiris tentang kehidupan sosial  

Fungsi akademik dari laporan hasil penelitian :

-mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Format laporan penelitian

1. Bagian pembukaan.

a. Halaman judul.

b. Kata pengantar.

c. Abstrak.

d. Daftar isi, tabel, dan gambar

2. Bagian isi laporan

a. Pendahuluan.

Perumusan latar belakang penelitian berdasarkan :

- Cara berpikir faktual (UN 2008)

b. Landasan teori dan tinjauan pustaka.

c. Metodologi penelitian.

d. Gambaran umum objek penelitian (jika ada)

e. Pembahasan dan analisis.

f. Kesimpulan.

3. Bagian penutup.

a. Daftar pustaka.

b. Lampiran

Cara Menulis Daftar Pustaka

(Sumber dari buku)

Diskusi Hasil Penelitian

Manfaat diskusi hasil penelitian :

1. Siswa berani untuk mengeluarkan pendapat.

2. Siswa mampu berfikir secara kritis dan inovatif.

3. Memupuk rasa toleransi antar-siswa pasca diskusi kelas.

4. Siswa berani tampil untuk mempraktekan apa yang telah ditelitinya.

PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL

A. Penalaran

Sesuai dengan kodratnya manusia dibekali dengan hasrat ingin tahu. Dengan adanya hasrat ingin tahu itu dalam diri manusia selalu muncul berbagai macam pertanyaan. Sebagai akibatnya, manusia juga selalu berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul tadi. Hasrat ingin tahu tersebut akan terpenuhi apabila manusia memperoleh pengetahuan baru atau mampu memecahkan masalah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sendiri.

Biasanya manusia selalu berpikir jika berhadapan dengan banyak permasalahan. Akan tetapi, tidak semua masalah membuat kita terdorong untuk memikirkannya secara sungguh-sungguh. Kegiatan berpikir tentang sesuatu secara sungguh-sungguh dan logis inilah yang biasanya disebut penalaran.

Menurut John Dewey, proses penalaran manusia melalui tahapan sebagai berikut.

a. Timbulnya rasa kesulitan, baik dalam bentuk kesulitan penyesuaian terhadap suatu peralatan, kesulitan mengenai sifat, ataupun kesulitan dalam menerangkan berbagai hal yang muncul secara tiba-tiba.

b. Perasaan kesulitan ini selanjutnya diberi definisi dalam bentuk permasalahan

c. Ide-ide pemecahan tersebut diuraikan secara rasional dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti (data).

d. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkan baik melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan

Suatu penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang shahih.

b. Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun, atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.

c. Rasional, artinya adalah apa yang sedang dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam

Penalaran merupakan salah satu cara memperoleh pengetahuan. Penalaran dapat dilakukan melalui tiga cara berikut.

a. Deduktif

adalah suatu cara berpikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan atau alasan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaidah logika tertentu. Penalaran deduktif dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur berikut.

Dasar pemikiran utama (premis mayor)

Dasar pemikiran kedua (premis minor)

Kesimpulan

Contoh:

Premis mayor : semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran sosiologi

Premis minor : Tuti adalah siswi kelas X SMA

Kesimpulan : Tuti wajib mengikuti jam pelajaran sosiologi

b. Induktif

Cara ini sangat berbeda dengan deduktif, sebab memulai suatu penalaran dari hal-hal atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus untuk mementukan kesimpulan atau hukum yang bersifat mum. Dalam penalaran induktif, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta, peristiwa, atau pernyataan yang bersifat khusus. Misalnya setiap manusia yang diamati akan merasa lapar jika tidak makan apapun selama 12 jam. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa manusia akan merasa lapar jika tidak makan selama 12 jam.

c. Pendekatan ilmiah

Merupakan gabungan antara cara penalaran deduktif dan induktif. Dalam pendekatan ilmiah, penalaran disertai suatu dugaan sementara (hipotesis).

B. Definisi Penelitian

Menurut Kamus Webster’s international penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta serta prinsip-prinsip atau suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.

Penelitian adalah usaha memperoleh fakta atau prinsip dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data (informasi) yang dilaksanakan dengan jelas, teliti, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai akibat definisi di atas, penelitian mempunyai ciri sebagai berikut:

a. Bersifat ilmiah, artinya dilakukan melalui prosedur yang sistematis dan fakta harus diperoleh secara objektif

b. Merupakan suatu proses yang berjalan terus- menerus, karena hasil suatu penelitian harus dapat disempurnakan lagi.

C. Sikap dan Syarat Seorang Peneliti

Keberhasilan penelitian yang dilakukan akan tergantung pada sikap dan cara berpikir si peneliti.

1. Cara berpikir

a. Berpikir skeptis, artinya peneliti harus selalu menanyakan bukti atau fakta.

b. Berpikir analitis, artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi.

c. Berpikir kritis, artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika.

Sikap-sikap lain

a. Bersikap objektif, artinya si peneliti harus dapat memisahkan pendapat pribadi dengan kenyataan.

b. Kompeten artinya seorang peneliti harus memiliki kompetensi (kemampuan) menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.

c. Faktual, artinya seorang peneliti harus bekerja dengan menggunakan fakta.

d. Jujur, seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data.

e. Terbuka, seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya.

Menurut Whitney (1960) ada beberapa kriteria yangharus dimiliki oleh seorang peneliti, yaitu sebagai berikut.

  1. Daya nalar. Seorang peneliti harus memiliki daya nalar yang tinggi, yaitu kemampuan untuk memberi alasan dalam memecahkan masalah, baik secara induktif maupun deduktif.
  2. Orisinalitas. Seorang peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan kreatif. Peneliti harus brilian, mempunyai inisiatif yang terencana, serta harus penuh dengan ide-ide rasional dan menghidnarkan peniruan atau jiplakan.
  3. Daya ingat. Seorang peneliti harus mempunyai daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis, serta dapat dengan sigap melayani serta menguasai fakta.
  4. Kewaspadaan. Peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi atas suatu variabel atau sifat suatu fenomena.
  5. Akurat. Peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta perhitungan yang akurat, tajam dan beraturan.
  6. Konsentrasi. Seorang peneliti harus memiliki kekuatan untuk berkonsentrasi yang tinggi, kemauan yang besar, dan tidak cepat merasa bosan.
  7. Dapat bekerja sama. Seorang peneliti harus mempunyai sifat kooperatif sehingga dapat bekerja sama dengan siapapu, serta harus mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual dan dapat bekerja secara kelompok (team work).
  8. Kesehatan. Seorang peneliti harus sehat baik jiwa maupun fisiknya.
  9. Pandangan moral. Seorang peneliti harus mempunyai kejujuran intelektual, kejujuran moral, beriman dan dapat dipercaya.

E. Macam-macam penelitian

1. Menurut tujuannya

Menurut tujuannya penelitian dibagi atas penelitian murni dan penelitian terapan.

a. Penelitian murni adalah dasar penelitian yang bertujuan menemukan suatu generalisasi atau keumuman dan berusaha menemukan dalil atau teori yang berlaku secara umum.

b. Penelitian terapan adalah penelitian yang berusaha mengumpulkan informasi atau data-data unuk membantu memecahkan suatu perosalan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menurut tingkat analisis data

  1. Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang berupaya mendapatkan informasi mencasar tentang suatu permasalahan, yang belum pernah atau masih jarang diteliti.
  2. Penelitian Pengembangan adalah penelitian yang memperluas dan menggali lebih dalam suatu relitas atau problem yang sudah ada.
  3. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang memberikan penjelasan tentang ciri-ciri suatu keadaan yang diteliti. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak memberikan simpulan umum, peneliti hanya memaparkan, memberikan gambaran, melaporkan suatu objek, keadaan atau peristiwa.
  4. Penelitian Eksplanasi adalah penelitian yang menjelaskan alasan terjadinya suatu peristiwa dengan cara menganalisis hubungan antara variabel yang satu dan lainnya yang diteliti.
  5. Penelitian Inferensial adalah penelitian yang tidak hanya melukiskan suatu peristiwa, tetapi juga mengambil simpulan umum dari masalah yang tengah dibahasnya.
  6. Penelitian Prediksi adalah penelitian yang mencoba menggambarkan dan menjelaskan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa pada masa datang.

3. Menurut tempat pengambilan data

  1. Penelitian Laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan di tempat khusus untuk menghasilkan suatu simpulan.
  2. Penelitian Lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya.
  3. Penelitian Perpustakaan merupakan penelitian yang berdasarkan pada buku-buku, naskah-naskah, dokumen, majalah, catatan di perpustakaan untuk mengumpulkan data dan informasi penelitian.

4. Menurut pendekatannya

  1. Penelitian survei. Pada umumnya dilakukan untuk membuat generalisasi dari suatu pengamatan terbatas menjadi simpulan yang berlaku umum bagi populasi.
  2. Penelitian Kualitatif. Dilakukan untuk memahami fenomena sosial untuk pandangan pelakunya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi partisipasi, wawancara secara mendalam, dan metode lain yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa yang dialami objek penelitian.
  3. Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data berupa angka-angka yang dianalisis dengan menggunakan statistik.
  4. Penelitian Historis dilakukan untuk dapat merekonstruksi dan mengaktualisasikan kembali peristiwa dan perkembangan masyarakat yang terjadi pada masa lampau.
  5. Penelitian Kebijakan adalah penelitian yang bertujuan menghasilkan alternatif rekomendasi kebijakan dengan cakupan luas.

F. Penyusunan Rancangan Penelitian

Sebuah rancangan penelitian akan bermanfaat apabila memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat sebuah rancangan penelitian adalah sebagai berikut.

  1. Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis.
  2. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsur-unsur tersebut.
  3. Operasional, artinya dapat menjelaskan cara penelitian itu dilakukan.

Secara umum, rancangan penelitian meliputi langkah-langkah, yaitu menentukan topik penelitian (latar belakang masalah), merumuskan masalah, menentukan objek penelitian, menentukan sumber data, dan menentukan pendekatan penelitian.

1. Menentukan Topik Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Akan tetapi topik merupakan yang pertama kelihatan dan sering ditanyakan. Dalam menentukan topik suatu penelitian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Topik atau judul yang menarik minat

b. Topik atau judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti, peneliti perlu mempertimbangkan beberapa hal yang berhubungan dengan:

1) Tersedianya sumber data

2) Perolehan data

3) Tersedianya alat pengumpul data yang sesuai

4) Tersedianya dana dan tenaga untuk pengumpulan data

c. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti.

d. Dalam menentukan topik atau judul haruslah dihindari terjadinya duplikasi dengan judul lain.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan agar judul atau topik kita memenuhi syarat sebagai judul atau topik yang tepat dan baik, yaitu:

a. Judul ditulis dalam kalimat pernyataan bukan pertanyaan

b. Cukup jelas, singkat dan tepat

c. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti

d. Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan.

2. Merumuskan Masalah

Rumusan masalah penelitian yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan

b. Masalah dirumuskan dalam kalimat yang sederhana

c. Rumusan masalah harus mencerminkan keinginan yang hendak dicapai

d. Rumusan masalah tidak mempersulit pencarian data lapangan

e. Rumusan masalah harus direfleksikan ke dalam judul penelitian

Rumusan masalah lebih spesifik dan operasional daripada judul penelitian. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih mudah dan terarah dalam menyusun instrumen pengumpul data, seperti kuesioner atau daftar pertanyaan wawancara.

Berikut ini adalah contoh bahwa rumusan masalah lebih spesifik dan operasional daripada judul penelitian.

Judul Penelitian : Minat remaja terhadap Akademi Fantasi Indosiar

Rumusan masalah : Bagaimana minat remaja terhadap Akademi Fantasi Indosiar?

Rumusan masalah dapat terdiri dari beberapa variabel. Variabel adalah faktor yang apabila diukur memerikan nilai yang bervariasi. Contoh jenis kelamin, tingkat kecerdasan, hasil belajar, usia. Dilihat dari fungsinya dalam penelitian

Contoh rumusan masalah penelitian yang menggunakan variabel:

“Apakah latar belakang pendidikan yang berbeda memberi pengaruh terhadap prestasi kerjas karyawan PT. Rafa Indonet?”

Variabel bebas : latar belakang pendidikan

Variabel tergantung : prestasi kerja karyawan

3. Hipotesis

Hipotesis secara harfiah diartikan sebagai dugaan sementara tentang kemungkinan jawaban yang akan diperoleh si peneliti. Dalam suatu penelitian, hipotesis adalah suatu pernyataan yang menghubungkan dua variabel. Jadi, pernyataan dalam suatu hipotesis harus menyatakan dengan jelas bagaimana hubungan atau keterkaitan antara variabel-varibel yang ditentukan.

Pada umumnya ada dua hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

a. Hipotesis kerja

Yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara dua variabel dalam masalah penelitian. Misalnya, “terdapat pengaruh positif antara minat baca dan prestasi belajar siswa”.

b. Hipotesis statistik atau hipotesis nol

Yaitu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel-variabel dalam masalah tersebut. Misalnya, “Tidak terdapat pengaruh positif antara pemberian julukan atau labeling terhadap penyimpangan sosial”.

Menurut Borg dan Gall, ada empat kriteria untuk mengembangkan hipotesis yang baik. Kriteria itu antara lain:

a. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan antara dua variabel.

b. Peneliti harus memiliki alasan yang tepat dan didasarkan pada teori atau bukti untuk mempertimbangkan bahwa hipotesis itu layak diuji kebenarannya.

c. Sebuah hipotesis harus bisa diuji, artinya variabel yang ada di dalamnya harus bisa diukur.

d. Hipotesis harus dirumuskan sesingkat mungkin demi kejelasannya.

4. Variabel

Variabel penelitian memiliki posisi yang penting dalam penelitian. Setiap penelitian memang harus memiliki beberapa variabel. Pada hakikatnya, permasalahan penelitian pada akhirnya harus diterjemahkan dalam berbagai variabel penelitian agar permasalahan tersebut bisa terjawab dengan suatu penelitian. Variabel adalah setiap karakteristik yang memiliki variasi nilai.

Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu menurut kedudukannya dalam analisis dan menurut jenis.

a. Menurut kedudukannya dalam analisis

1) Variabel bebas (independen variable)

Adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat.

2) Variabel terikat/tergantung (dependent variable)

Adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.

b. Menurut jenis

1) Organismic variable

Adalah variabel yang karakteristiknya berkaitan erat dengan individu manusia, seperti jenis kelamin, intelegensi, dan sikap.

2) Intervening variable

Adalah variabel yang keberadaannya hanya dapat disimpulkan dari adanya suatu teori tertentu, tetapi tidak dapat dimanipulasi atau dikur.

3) Control variable

Merupakan variabel penelitian yang dampaknya terhadap dependent variable dapat diketahui oleh peneliti.

4) Moderator variable

Adalah variabel penelitian yang memiliki akibat secara tidak langsung terhadap dependent variable. Artinya, variabel tersebut dapat memperkuat atau melemahkan hubungan atau pengaruh independet variable terhadap dependent variable.

5. Memilih Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (populasi). Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian saja dari populasi.

Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh popolasi yang diteliti

b. Dapat menentukan hasil penelitian

c. Sederhana dan mudah dilaksanakan

d. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah-rendahnya.

e. Merupakan penghematan yang nyata dalam soal waktu, tentaga dan biaya.

Cara-Cara Pengambilan Sampel

a. Sampel Random (Sampel Acak)

Acak maksudnya setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih ke dalam keseluruhan unit populasi.

b. Sampel Berstrata (stratified sampling)

Apabila populasi terbagi atas tingkat atau strata maka pengambilan sampel harus diwakili oleh setiap strata. Contohnya penelitian tentang kehadiran siswa, peneliti harus mengambil sampel dari wakil tiap-tiap tingkatan kelas.

c. Sampel Wilayah (area sampling)

Dilakukan apabila terdapat perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Sampel wilayah adalah cara yang dilakukan dnegna mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Misalnya suatu Provinsi yang dibagi atas 10 daerah dipilih beberapa daerah secara random untuk dijadikan sampel.

d. Cluster Sampling

Adalah sampel yang ditarik dengan cara memilih secara random beberapa strata. Seluruh anggota strata yang terpilih atau sebagian besar dimasukkan ke dalam sampel.

e. Sampel Proporsi

Sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Kadangkala banyaknya subjek pada setiap strata atau wilayah tidak sama, maka pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.

e. Sampel Bertujuan (purposif)

Pemilihan sampel dilakukan atas dasar tujuan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian

6. Mengenali Jenis-Jenis Data

a. Pengertian

Data ialah bahan keterangan yang berupa himpunan fakta-fakta, angka-angka, huruf-huruf, kata-kata, grafik, tabel, gambar dan lambing-lambang yang menyatakan sesuatu pemikiran, obyek, kondisi dan situasi. Dapat pula dikatakan bahwa data adalah kejadian-kejadian khas yang dinyatakan sebagai fakta tetapi dalam bentuk hasil pengukuran seperti jumlah pemuda yang putus sekolah, angka kematian bayi dan sebagainya.

b. Kegunaan Data

1) Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Misalnya, pemerintah mengumpulkan data tentang pendidikan, data penduduk dan sebagainya.

2) Untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan. Setiap persoalan yang timbul pasti ada penyebabnya. Memecahkan persoalan berarti berusaha menghilangkan faktor penyebab tersebut.

c. Jenis-jenis data

Menurut cara memperoleh atau sumbernya, data terdiri dati:

1) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama. Misalnya petugas sensus penduduk mendatangi setiap rumah tangga dan menanyakan tentang jumlah keluarga.

2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya. Misalnya suatu departemen memperoleh data dari Biro pusat statistik.

Menurut sifatnya, data terdiri dari:

1) Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka.

2) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka.

Secara garis besar data penelitian dapat dibedakan menjadi empat yaitu: data nominal, ordinal, interval dan rasio.

a. Data nominal (data diskrit)

adalah data yang hanya dapat dikelompokkan secara terpisah menjadi dua atau beberapa kelompok yang tidak ada hubungannya, disebut juga data diskrit, pilah, kategorik. Data nominal memisahkan antara sesuatu yang termasuk ke dalam kategori tertentu dan yang tidak.

Sebagai contoh data nominal:

  1. Data yang dipisahkan menjadi dua dengan kategori “ya” dan “tidak”, “laki-laki dan wanita”. Perbedaan ini disebut “dikhotomi”.
  2. Data yang dapat dipisahkan menjadi beberapa kategori dan antara kategori yang satu dengan kategori yang lain tidak merupakan kelanjutan. Jika seseorang atau sesuatu sudah digolongkan ke dalam suatu kategori tidaklah mungkin menjadi anggota dari kategori yang lain. Contoh kategori : “kawin”, “belum kawin”, “janda”, “duda”.
  3. Data yang ditunjukkan oleh bilangan-bilangan yang bukan merupakan hasil penghitungan tetapi hasil pencacahan , misalnya banyaknya benda, banyaknya orang, banyaknya kejadian dan sebagainya. Contoh: “banyaknya pensil ada 120 buah”.
  4. Data yang ditunjukkan oleh bilangan-bilangan bukan hasil perhitungan dan juga bukan hasil pencacahan, misalnya nomer rumah, nomer telpon, nomer urut dan sebagainya.

b. Data Ordinal

Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan sesuatu. Istilah “ordinal” sendiri sudah menunjuk pada “tingkatan”. Dalam bidang pendidikan data ordinal dapat dikenakan pada semua predikat yang menunjukkan tingkatan. Pandai, Kurang pandai dan Tidak pandai, menunjukkan pada tingkata kepandaian. Di dalam kaitan dengan analisis data, terhadap data ordinal seringkali diberikan “skor” sesuai tingkatannya. Istilah “skor” diberi tanda petik karena skor tersebut bukan skor sebenarnya, tetapi hanya sebagai atribut yang menunjukkan tinggatan.

Contoh : “Sangat pandai …………. diberi atribut 5

“Pandai” …………. diberi atribut 4

“Sedang” …………. diberi atribut 3

“Bodoh” …………. diberi atribut 2

“Sangat Bodoh” …………. diberi atribut 1

c. Data Interval

Data interval tergolong sebagai data yang mempunyai tingkatan lebih tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi. Data interval menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan data yang lain.

Contoh : Sepuluh orang siswa mendapat nilai hasil ulangan umum IPS dengan variasi antara 1 dan 10. Di antara sepuluh orang siswa tersebut : nilai Surti 8, nilai Amir 10, nilai Wahyu 4. Dalam pengertian data, nilai-nilai merupakan interval karena antara satu nilai dengan yang lain diketahui jaraknya. Antara 8 dengan 10 berjarak 2; antara nilai 8 dengan 4 berjarak 4. Namun yang kita ketahui hanya jaraknya dan tidak boleh mengatakan perbandingan terhadap nilai-nilai tersebut. Jika nilai Surti 8 dan nilai Wahyu 4 tidak boleh diartikan bahwa kepandaian Surti dau kali kepandaian Wahyu.

e. Data Rasio

Data rasio merupakan data yang lebih tinggi tingkatannya dari data interval, karena dalam data rasion diperbolehkan perbandingan. Contoh: berat badan Ibu adalah 50 kg sedangkan berat badan noni adalah 10 kg. Dengan demikian maka berat badan ibu adalah 5 kali lipat berat badan Noni. Berat 50 kg mengandung arti bahwa berat tersebut dibandingkan dengan satuan berat yang digunakan sebagai ukuran. Satuan ukuran tersebut adalah “kilogram” yang merupakan satuan ukuran yang sudah terstandar. Disamping itu masih banyak lagi satuan ukuran terstandar yang lian seperti meter, mil inci, dan sebagainya.

7. Menentukan metode penelitian

Dalam penelitian ada dua metode utama, yaitu metode kuantitif dan metode kualitatif.

a. Metode kuantitatif adalah metode yang menitikberatkan pada pengolahan data yang diklasifikasikan dengan angka.

Contoh :

Penduduk kota Jambi berjumlah 175.000 jiwa

Jumlah petani di Desa Bagan Pete 5000 orang

b. Metode kuantitatif adalah pendekatan yang dipakai untuk mendapatkan data dan tidak dinyatakan dengan angka

Contoh :

Siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Sungai Pagu rajin

Menurut pendapat siswa pembelajaran e-learning menyenangkan dan menantang

PENGUMPULAN DATA

A. Pengantar

Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis, terarah dan sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam proses pengumpulan data, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:

  1. Jenis data yang diperoleh
  2. Sumber data
  3. Penyusunan instrumen sebagai alat untuk mengumpulkan data
  4. Jumlah data yang diperlukan
  5. Siapa saja yang menjadi responden dan bagaimana cara menghubunginya
  6. Mempersiapkan orang-orang yang akan diminta bantuannya untuk mengumpulkan data
  7. Menyiapkan surat izin untuk meneliti seseorang atau instansi tertentu
  8. Biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan data

B. Analisis Isi

Analisis isi dalam pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengungkapkan isi sebuah buku atau bacaan di media yang menggambarkan situasi penulis dan masyarakatnya pada waktu buku atau bacaan di media masa itu ditulis.

Dalam melakukan analisis, seorang peneliti dapat menghitung:

a. Frekuensi munculnya suatu konsep tertentu

b. Penyusunan kalimat menurut pola yang sama

c. Kelemahan pola berpikir yang sama

d. Cara menyajikan bahan ilustrasi, gambar dan lain-lain

Selain itu dengan cara ini dapat dibandingkan antara satu buku dengan buku yang lain dalam bidang yang sama, baik berdasarkan perbedaan waktu penulisannya maupun mengenai kemampuan buku-buku tersebut mencapai sasarannya sebagai bahan yang disajikan kepada masyarakat atau sekelompok masyarakat tertentu.

C. Observasi

Dalam pengertian psikologi, observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan dan pengecapan. Semua kegiatan itu disebut pengamatan atau observasi langsung.

Observasi ada dua macam, yaitu:

 

1. Observasi partisipasi

Dalam melakukan observasi partisipasi, pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang diamatinya. Contohnya seorang antropolog yang tinggal bersama orang sakai di Riau untuk keperluan penelitian.

2. Observasi non partisipasi

Dalam melakukan observasi, pengamat tidak terlibat langsung dalam kegiatan orang yang sedang diamatinya.

D. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan di penjawab atau responden.

Hal-hal yang membedakan wawancara dengan percakapan biasa sehari-hari adalah:

a. Pewawancara dan responden pada umumnya belum saling mengenal

b. Pewawancara selalu bertanya

c. Responden selalu menjawab

d. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti alur pembicaraan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan “interview guide”

e. Pewawancara bersifat netral

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil wawancara

a. Pewawancara → diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada responden dan dapat merangsang responden untuk menjawabnya

b. Responden

c. Topik penelitian yang tertuan dalam daftar pertanyaan

d. Situasi wawancara → proses wawancara sangat dipengaruhi oleh situasi wawancara karena faktor waktu, tempat ada tidaknya orang ketiga dan sikap masyarakat pada umumnya.

2. Sikap pewawancara

Netral → jangan menentang atau bereaksi terhadap jawaban responden

Ramah → kesan yang diberikan akan besar pengaruhnya terhadap diri responded

Adil → tidak memihak, semua responden harus diperlakukan sama

Hindarkan ketegangan → hindarilah kesan seolah-olah responden sedang diuji

Panduan (pedoman) wawancara perlu juga disiapkan, agar hal-hal seperti tersebut di atas dapat dipenuhi. Panduan wawancara ini ada dua macam, yaitu:

a. Pertanyaan berstruktur

Yaitu pertanyaan yang semuanya telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat, biasanya secara tertulis. Responden tinggal memilih di antara jawaban yang disediakan. Contoh:

Apakah anda setuju jika murid yang merokok dikeluarkan dari sekolah?

Sangat setuju

Setuju

Tidak tahu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Pertanyaan terbuka

Yaitu pertanyaan yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan keinginannya sendiri dan memberikan komentar terhadap jawaban pertama yang berstruktur.

Contoh: Bagaimana pendapat anda jika murid yang merokok dikeluarkan dari sekolah?

3. Keuntungan wawancara

a. Dapat diperoleh keterangan sedalam-dalamnya mengenai suatu masalah

b. Informasi yang diinginkan dapat diperoleh dengan cepat

c. Dapat dipastikan bahwa memang betul respondenlah yang memberikan jawaban

d. Cara bertanya lebih fleksibel

e. Pewawancara yang sensitif dapat menilai gerak-gerik, nada suara dan air muka responden

f. Informasi yang diperoleh lebih dipercayai kebenarannya

g. Responden akan lebih bersedia mengungkapkan keterangan-keterangan yang enggan diberikan dalam angket tertulis

4. Kelemahan wawancara

a. Terdapat kesangsian akan kebenaran jawaban yang diperoleh

b. Kondisi pewawancara tidak selalu stabil

c. Adanya perbedaan antara pribadi dan keterampilan para petugas peneliti

d. Lebih banyak diperlukan biaya

f. Menggunakan sejumlah pewawancara memerlukan usaha untuk memilih, melatih dan mengawasi pekerja lapangan

g. Menemui responden bukan pekerjaan muda

PENGOLAHAN DATA

A. Mengelompokkan Data

Setelah data dikumpulkan lengkap dari lapangan, tahap berikut yang harus dikerjakan adalah mengelompokkan dan menganalisis data. Jadi data yang dikumpulkan akan digunakan untuk:

1. Memecahkan masalah-masalah yang ada

2. Mengambil/menyarankan kebijakan

3. Mencapai tujuan

Analisis data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan ini tergantung pada sifat data yang dikumpulkan oleh si peneliti. Apabila data yang dikumpulkan itu hanya sedikit dan berbentuk kasus-kasus, maka analisisnya pasti kualitatif. Demikian pula, kalau data yang dikumpulkan itu berjumlah besar dan mudah untuk diklasifikasikan, maka analisisnya kuantitatif dan disebut juga analisis statistik. Proses pengolahan data dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1. Tahap pendahuluan atau pengolahan data

2. Tahap kedua atau tahap pokok, yaitu tahap pengorganisasian data

3. Tahap ketiga adalah tahap penemuan hasil

1. Tahap Pengolahan Data

Setelah si peneliti pulang dari lapangan, seluruh berkas catatan informasi akan diserahkan kepada para pengolah data. Tugas pengolah data yang pertama-tama adalah meneliti kembali catatan para pencari data itu untuk mengatahui apakan catatan itu dapat disiapkan untuk melakukan proses berikutnya. Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Editing

Editing merupakan meneliti kembali catatan-catatan yang telah kembalid ari lapangan. Editing dilakukan terhadap kuesioner-kuesioner yang disusun secara berstruktur dan diisi lewat wawancara formal. Hal-hal yang diteliti kembali dalam editing meliputi:

Keterbacaan tulisan

Lengkapnya pengisian

Kejelasan makna jawaban

Relevansi jawaban

Keajegan dan kesesuaian jawaban satu sama lain

Keseragaman satuan data

b. Coding (pengkodean)

Setelah editing diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memberi kode (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi tanda (simbol) yang berupa angka pada jawaban responden yang diterima. Tujuan pengkodean adalah untuk menyederhanakan jawaban responden. Jadi coding ialah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya yang dilakukan dengan menandai masing-masing jawaban dalam bentuk angka.

Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaannya. Maka, pengkodean dapat dibedakan atas:

Jawaban berupa angka

Pertanyaan yang jawabannya berupa angka seperti pertanyaan tentang umur, jumlah anak, penghasilan dan sebagainya. Jawaban semacam itu tidak perlu diubah menjadi kode. Misalnya:

Jawaban kode

Umur : 47 th

Jumlah anak : 4 orang

Penghasilan : Rp. 410.000,-

2. Tahap Pengorganisasian Data

Setelah kode diberikan, akan diperoleh data jawaban yang seluruhnya berada dalam keadaan sudah terdistribusi ke dalam kategori-kategori. Setiap kategori telah memuat data dalam jumlah atau frekuensi tertentu. Pengorganisasian data perlu dilakukan dalam bentuk tabel, baik tabel frekuensi maupun tabel silang.

a. Tabel Frekuensi

Untuk mengetahui besarnya frekuensi data masing-masing kategori perlu dilakukan perhitungan dan disusun dalam tabel frekuensi. Cara menghitung frekuensi yang paling sederhana adalah dengan cara men-talli.

b. Tabulasi

Tabulasi artinya menyusun data ke dalam bentuk tabel. Pada tahap ini data dianggap telah selesai diproses. Melalui tabulasi, data dari lapangan akan tampak ringkas dan bersifat merangkum. Dalam keadaannya yang ringkas dan tersusun dalam tabel yang baik, data akan dapat mudah dipahami.

c. Tabulasi Silang

Tabulasi silang dibuat dengan jalan memecah setiap kesatuan data ke dalam setiap kategori menjadi dua atau tiga atau lebih sub-kesatuan. Pemecahan ini dilakukan atas suatu kriteria baru yang lain