PENGGUNAAN PENERJEMAHAN MODEL BSU – BSA
UNTUK MENINGKATKANRASA PERCAYA DIRI SERTA KEMAMPUAN READINGTEKS PROCEDURE SISWA KELAS VII D
DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh :
Endang Werdiningsih, S.Pd., M.Hum
SMP N 21 Surakarta
ABSTRAK
Berdasarkan data pencapaian hasil belajar, hasil belajar mata pelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 21 Surakarta masih relatif kurang memuaskan. Banyak keluhan datang dari peserta didik saat belajar aspek reading. Para siswa kelihatan bingung, tertekan dan bosan manakala disajikan wacana baik yang ada di buku paket maupun Lembar Tugas Siswa. Hal tersebut timbul karena kurangnya kosa kata dalam bahasa sumber.Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sikap percaya diri sebagai upaya meningkatkan hasil belajar pada pemahaman teks pada kemampuan reading. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman peserta didik terhadap informasi yang ada didalam wacana nilai rerata 64% sebelumnya kurang dari 50%. Data dalam penelitian ini berupa10 kata kerja perintah dan 19 frasa kata benda yang terdapat dalam 2 teks Procedure”How To Make Guava Juice” dan ”How To Draw A Cute Fish”. Ada 65% terjemahan berterima, 23% terjemahan kurang berterima, dan 12% terjemahan tidak berterima yang dihasilkan peserta didik.
Kata Kunci: percaya diri, BSu-BSa, berterima
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebahagiaan dan kebingungan peserta didik dapat terpancar saat mengikuti proses belajar mengajar. Semangat yang dimiliki para siswa ternyata belum cukup dapat mengatasi masalah yang timbul saat belajar . Masalah timbul ketika pengajar menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Sangatlah memprihatinkan jika wajah polos dan penuh harapan dari peserta didik dipenuhi dengan perasaan lebih tertekan manakala disajikan teks dalam bahasa inggris.
Hal tersebut diatas dikarenakan ketakpahaman informasi yang menggunakan bahasa Inggris secara lisan maupun tertulis. Inilah tantangan bagi pengajar mata pelajaran ini harus mencari teknik bagaimana agar anak mengerti informasi dalam bahasa Inggris dan merasa nyaman. Untuk mengerti informasi, pengajar terlebih dahulu harus dapat mengenali beberapa masalah yang perlu dicarikan solusi. Permasalahan itu yakni bagaimana meningkatkan ketertarikan siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengatasi rasa malu ketika harus mengucapkan secara lisan, serta bagaimana mengatasi rasa takut salah.
Menyadari kendala yang ada peneliti menggunakanPenerjemahan Model BSu dan BSa dalam penyajian kemampuanreading.Dalam pelaksanaan Model ini,peneliti menggunakan sumber buku paket siswa dan Lembar Tugas Siswa. Salah satu cara untuk memajukan dan meningkatkan pembelajaran adalah dengan membuat materi pelajaran lebih mudah untuk dapat dipahami, maka materi pembelajaran harus dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari siswa (Susilo,2001:l dalam Herawati Susilo et al (2008:201). Hal ini sesuai dengan pendekatan pengajaran kontekstual.
Berkaitan hal tersebut di atas, untuk membantu siswa dapat memahami reading teks procedure dengan lebih mudah, terlebih dahulu pengajar mengajak siswa untuk membuat tabel yang terdiri atas empat kolom. Kolom pertama untuk penomoran, kolom kedua untuk BSu. Kolom ketiga untuk penomoran dan yang keempat untuk kolom BSa Kemudian anak diajari memotong teks itu menjadi frasa atau kalimat. Kemudian memasukkan frasa atau kalimat bahasasumber itu kedalam tabel kolom BSu. Bahasa sasarandimasukkan ke dalam kolom BSa. Peneliti membantu siswa memberi garis bawah atau cetak tebal pada kata kerja perintah dan frasa kata benda yang akan menjadi fokus penerjemahan.
Penulis melakukan penelitian mengenai seberapa besar pengaruh penggunaan penerjemahan yang menggunakan Model BSu yang disandingkan dengan BSa dengan kemampuan memahami informasi utamanya dalam reading teks procedure
Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu:
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk :
Manfaat Penelitian
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KERANGKA TEORITIS HIPOTESIS
Kajian Teori
Memahami informasi lisan dan essei dalam BSu merupakan kendala bagi para siswa di kelas VIID SMP N 21 Surakarta. Melihat kenyataan yang berkembang, pengajar menggunakan pengalaman sederhana dari para siswa mengenai penerjemahan. Penerjemahan adalah proses pengalihan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Mengenai penerjemahan, Hatim dan Munday (2004:6) menyatakan penerjemahan adalah:
Penggunaan aturan dalam bahasa Indonesia dan oiah rasa dalam bahasa yang sedikit dan sederhana itu merupakan bekal awal kemampuan dalam menerjemahkan BSu ke dalam BSa bagi para siswa. Meskipun masih muda, pengalaman menerjemahkan dapat membawa dampak yang positif bagi perkembangan pemahaman informasi dalam BSu. Untuk itu perlu diperkenalkan dengan bahasa yang sederhana kepada para siswa mengenai kompetensi penerjemahan. Kompetensi yang diperlukan antara lain: kompetensi kebahasaan, budaya, bidang ilmu, dan transfer (Nababan, 2004: 24)
Pengalaman baru mengenai menerjemahkan teks procedure dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dan diharapkan ada pengaruh posistif pada pemahaman reading. Mengenai percaya diri (KBBI: 1990: 856) yakin benar akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu bahwa akan dapat memenuhi harapan. Percaya diri para siswa timbul saat dapat melengkapi kolom BSa dan pendapatnya dihargai oleh teman dan pengajarnya pada saat proses penerjemahan secara unjuk kerja dalam diskusi kelas.
Model penerjemahan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis komparatif. Maksudnya, peneliti meiakukan perbandingan secara sistematis konstruksi frasa benda maupun kata kerja bahasa Inggris dengan konstruksi bahasa Indonesia. "Dengan perbandingan tersebut diharapkan diperoleh deskripsi tipologi persamaan dan perbedaan pola konstruksi frasa nomina dari kedua bahasa tersebut" (Mooryati:2004: 10). Dalam pembandingan digunakan istilah BSu yang bermakna Bahasa Sumber atau bahasa Inggris. Sementara istilah BSa bermakna Bahasa Sasaran atau Bahasa Indonesia.
Tabel 2
Penerjemahan Model BSu – BSa
No | BSu | No | BSa |
1 | Start with a simple circle in the middle of your paper | 1 | Mulai – sebuah lingkaran sederhana |
3 | Addtwo smaller curved lines to the left of the bigger one. | 3 | Tambahkan – dua garis lengkung yang lebih kecil |
4 | Drawplump lips using overlapping curved lines. | 4 | Gambar –bibir monyong – garis lengkung yang tumpang tindih |
Keberterimaan
Keberterimaan ini berdasarkan bukti bahwa bahasa yang digunakan dalam istilah terjemahan sesuai dengan aturan penggunaan bahasa sasaran, pilihan kata telah dipakai saat ini, sesuai bidangnya,serta gaya bahasa dan budayannya. Untuk keberterimaan diukur melalui indikator terjemahan menurut Werdiningsih (2009:28) yang disederhanakan.
Tabel 3
Rambu-rambu Penilaian Kualitas Terjemahan Keberterimaan
Skala | Indikator |
4 |
|
3 |
|
2 |
|
1 |
|
Berdasarkan rambu-rambu tentang keberterimaan yang sederhana, para peserta didik dapat memilih kata- kata terjemahan dalam kamus yang sesuai dengan makna kalimat. Hal ini disebabkan sebuah kata dalam bahasa Inggris data memiliki beberapa arti dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian hasil terjemahan terasa wajar dan tidak kaku. Lebihlanjut terjemahan cukup sesuai dengan aturan tata bahasa Indonesia.
Teks Procedure
"Procedureis the set of steps which should be completed in the right sequence to get the goal". (Oxford:2000:1050).Teks 'Procedure ' adalah salah satu jenis teks yang bertujuan memberi petunjuk tentang langkah-langkah/metode/ cara membuat sesuatu melakukan suatu. Teks procedure umumnya berisi tips atau serangkaian tindakan atau langkah-langkah dalam membuat suatu barang atau melakukan suatu aktifitas.(Otong:2007:38)
5. 2. . Unsur kebahasaan
misalnya: add, pour, mix, don't fry, etc.
"The ordinals constitute a temporal adjective: first, second, third,.... with next as substitute for any of the middle terms when moving up the series, and final or last as a substitute for the term for the end of the series. There is a corresponding series of adjuncts with first( also at first and less commondly, firstly) as the beginning of the set; next, then, later, afterwards, as interchangeable middle terms; andfinally, lastly, or eventually as makers of the end of the set(Quirk: 1973:287)
Beberapa connective words untuk menghubungkan kegiatan secara bertahap, antara lain: a) Pada permulaan aktifitas: first (juga at first, less commonly,firstly).b) Pada tengah aktifitas :next, then, later, afterwards (juga second,third,...) dan c) Pada akhir aktifitas: finally, lastly, or eventually
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir ini menjelaskan alur pemikiran peneliti yang berkaitan masalah yang sudah disebutkan di Bab I meliputi 1)penerjemahan Model BSu – BSa 2) Meningkatkan sikap percaya diri 3)meningkatkan kemampuan reading teks procedure
Gambar 1
Kerangka pikir Penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research, dimana dalam PTK terdapat tindakan untuk perbaikan kegiatan pembelajaran maupun untuk peningkatan mutu pembelajaran di kelas (Kasbolah, 1992:2, dalam Herawati Susilo et al :2008:203). Dalam PTK ini terjadi kerjasama antara peneliti dan teman sejawat Peneliti dan teman sejawat memiliki seperangkat tujuan dan perencanaan, pengumpulan data, analisis data dan refleksi yang sama. Desain yang digunakan mengacu pada Model Kurt Lewin (dalam Herawati: 2008:11)yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan mulai dari Januari sampai Mei 2013. Bulan Januari digunakan untuk mempersiapkan penyusunan proposal dan instrumen penelitian. Selanjutnya Februari untuk pengumpulan data. Kemudian Maret untuk analisis data. Bulan berikutnya untuk pembahasan dan bulan Mei untuk menyusun laporan hasil penelitian. Pengumpulan data /pelaksanaan tindakan dilakukan dibulan tersebut diatas karena pengumpulan data tidak dapatdilakukan pada waktu libur sekolah (bulan Juni-Juli). Penelitian dilakukan di Kelas VII D SMP N 21 Surakarta
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini yakni kelas VIl D SMP N 21 Surakarta tahun pelajaran 2012-2013. Jumlah siswa sebanyak 32 orang yang terdiri atas 16 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Objek penelitian ini terdiri atas 2 hal yaitu peningkatan sikap percaya diri dan kemampuan memahami teks Procedure.
Data dan Sumber Data
teks procedure (Y2)
- Data berasal langsung dari subjek /data primer
- Data berasal dari bukan subjek/data sekunder
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik : Dokumentasi
Alat : Dokumen catatan tentang percaya diri
Teknik : Dokumentasi
Alat : Dokumen Nilai
Teknik : Observasi
Alat : Lembar Observasi
Teknik : Tes tertulis
Alat : Butir Soal tes
Teknik : Observasi
Alat : Lembar Observasi
Teknik : Tes tertulis
Alat : Butir Soal tes
Validasi Data
Data Y1 siklus 1 dan Y1 siklus 2 diperoleh dari observasi. Supaya data valid divalidasi perlu melibatkan observer teman sejawat yang dikenal dengan kolaborasi.
Sesuai kurikulum yang berlaku divalidasi yakni isinya (content validity) dengan cara membuat kisi-kisi sebelum butir soal dibuat. Kisi-kisi dibuat agar (1)isi butir soal sesuai kurikulum yang berlaku (2) penyebaran dapat rata untuk menghindari pengelompokan.
Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi. Deskriptif komparatif dipergunakan untuk (1) membandingkan (secara deskriptif) data Y1 kondisi awal dan data Y1 siklus 1. (2) Membandingkan data Y1 siklus 1 dengan data Y1 siklus 2 dan membandingkan data Y1 kondisi awal dan Y1 kondisi akhir. Refleksi dipergunakan untuk membuat simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian memberi alasan atas simpulantersebut guna menentukan perlu tidaknya tindakan padasiklus berikutnya.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja atau target yang dicapai terlihat pada siklus ke-2
Contoh.
Y1 kondisi awal rendah sebanyak 15 siswa, ditargetkan kondisi akhir hanya 5 siswa.
Contoh
Rata-rata Y2 kondisi awal 50, ditargetkan Y2 kondisi akhir rata-rata 66
Prosedur Tindakan
Dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dua siklus, dan masing-masing siklus memiliki tahapan, yaitu Planning/ perencanaan, Acting/melaksanakan tindakan sesuai rencana, Observing/ melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, dan reflecting/menganalisis hasil tindakan.
HASIL TINDAKAN
Kondisi Awal
Kondisi awal para siswa kelas VII D semester kedua ketika mengikuti pembelajaran kompetensi reading masih mengalami kendala, canggung ataupun kurang percaya diri.Pertama, siswa membuka kamus untuk mencari kata sulit dalam dictionary. Kedua, cara memilih kata terjemahan yang tersedia sehingga terjemahannya berterima. Ketiga, cara bertanya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary. Kendala berikutnya, cara menuliskan hasil. Kendala selanjutnya , cara menyampaikan pendapat. Terakhir, cara menerima saran.
Hasil belajar pada kondisi awal yang belum menggunakan teknik pembelajaran Penerjemahan Model BSu – BSa.
Tabel 5
Hasil Belajar Kondisi Awal
No | Uraian | N. Uh |
1 | Nilai Terendah | 30 |
2 | Nilai tertinggi | 55 |
3 | Nilai rerata | 42 |
4 | Rentang nilai | 25 |
DESKRIPSI DATA SIKLUS 1
Data Hasil Pengamatan
Nilai ulangan harian siklus 1
No | Uraian | N.Uh |
1 | Nilai terendah | 40 |
2 | Nilai tertinggi | 91 |
3 | Nilai rerata | 64 |
4 | Rentang nilai | 51 |
Refleksi sikap percaya diri Belajar Bahasa Inggris (Y1)
No | Kondisi awal | Siklus 1 | Refleksi |
1 | Masih banyak siswa yang mencari kata dalam dictionary dengan cara membolak-balik halaman | Siswa yang mencari kata dalam dictionary dengan cara membolak-balik halaman agak banyak. | Deskriptif kualitatif siswa yang mencari kata dalam dictionary berkurang dari banyak menjadi agak banyak. |
2 | Masih banyak siswa yang mengambil salah satu kata dalam dictionary tidak sesuai makna kalimat | Siswa yang mengambil kata dalam dictionary tidak sesuai makna kalimat agak banyak | Deskriptif kualitatif siswa yang mengambil kata dalam dictionary tidak sesuai makna kalimat dari banyak menjadi agak banyak |
3 | Sebagian besar siswa bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary. | Sebagian kecil siswa bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary. | Deskriptif kualitatif siswa yang bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary dari sebagian besar menjadi sebagian kecil. |
No | Kondisi awal | Siklus 1 | Refleksi |
4 | Sebagian besar siswa menuliskan hasil kerja dengan menggunakan pensil atau bolpoin namun masih ada coretan/korektor. | Sebagian kecil siswa menuliskan hasil kerja dengan menggunakan pensil atau bolpoin namun masih ada coretan/korektor. | Deskriptif kualitatif siswa yang menuliskan hasil kerja dengan pensil atau bolpoin namun masih banyak coretan/korektor dari sebagian besar menjadi sebagian kecil. |
5 | Masih banyak siswa menyampaikan pendapat tanpa alasan atau terburu-buru. | Siswa menyampaikan pendapat tanpa alasan atau terburu-buru agak banyak. | Deskriptif kualitatif siswa yang pendapat tanpa alasan atau terburu-buru dari banyak menjadi agak banyak. |
6 | Sebagian besar siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat. | Sebagian kecil siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat. | Deskriptif kualitatif siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat dari sebagian besar menjadi sebagian kecil |
Simpulan | |||
Sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris masih rendah. | Melalui penggunaan penerjemahan Model Bsu-Bsa, sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris agak tinggi | Sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris meningkat dari rendah ke agak tinggi. |
No | Kondisi awal | Siklus 1 | Refleksi |
1 | Ulangan harian pada kondisi awal Nilai terendah 28 Nilai tertinggi 55 Nilai rerata 42 | Ulangan Harian pada siklus 1 Nilai terendah 40 Nilai tertinggi 91 Nilai rerata 64 | Deskripsi komparatif Nilai terendah meningkat 12 % dari 28 menjadi 40 Nilai tertinggi meningkat 36 % dari 55 menjadi 91. Nilai rata-rata meningkat 22 % dari 42 menjadi 64 Refleksi: meialui Penggunaan Penerjemahan Model BSu – Bsa dapat meningkatkan pemahaman kemampuan Reading teks procedure: How ToMake Guava Juice |
Diskrifsi Siklus 2
Data Hasil Pengamatan Siklus 2
Nilai Ulangan Harian 2
No | Uraian | N. Uh |
1 | Nilai terendah | 31 |
2 | Nilai tertinggi | 83 |
3 | Nilai rerata | 57 |
4 | Rentang nilai | 52 |
Refleksi
No | Siklus 1 | Siklus 2 | Refleksi |
1 | Siswa yang mencari kata dengan cara membolak-balik halamandictionary, agak banyak. | Siswa yang mencari kata dalam dictionary dengan cara membolak-balik halaman sedikit. | Deskriptif kualitatif siswa yang mencari kata dalam dictionary berkurang dari agak banyak menjadi sedikit |
2 | Siswa yang mengambil kata dalam dictionary tidak sesuai makna kalimat agak banyak | Siswa yang mengambil kata dalam dictionary tidak sesuai makna kalimat sedikit | Deskriptif kualitatif siswa yang mengambil kata dalam dictionary tidak sesuai makna kaiimat dari agak banyak menjadi sedikit. |
3 | Sebagian kecil siswa bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary. | Hampir tidak ada siswa yang bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary. | Deskriptif kualitatif siswa yang bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary dari sebagian kecii menjadi hampir tidak ada. |
No | Siklus 1 | Siklus 2 | Refleksi | |
4 | Sebagian kecil siswa menuliskan hasil kerja dengan menggunakan pensil atau bolpoin namun masih ada coretan/korektor. | Hampir tidak ada siswa menuliskan hasii kerja dengan menggunakan pensil atau boipoin namun masih ada coretan/korektor. | Deskriptif kualitatif siswa yang menuliskan hasil kerja dengan pensil atau bolpoin namun masih banyak coretan/korektor dari sebagian kecil menjadi hampir tidak ada. | |
5 | Siswa menyampaikan pendapat tanpa alasan atau terburu-buru agak banyak. | Siswa menyampaikan pendapat tanpa alasan atau terburu-buru sedikit | Deskriptif kualitatif siswa yang pendapat tanpa alasan atau terburu-buru dari agak banyak menjadi sedikit. | |
6 | Sebagian keci! siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat. | Sedikit siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat. | Deskriptif kualitatif siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat dari sebagian kecil menjadi sedikit | |
Simpulan | ||||
Melalui penggunaan penerjemahan Model BSu – BSa, sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris agak tinggi | Melalui penggunaan penerjemahan Model BSu - BSa, sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris tinggi | Sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris meningkat dari agak tinggi menjadi tinggi. |
No | Siklus 1 | Siklus 2 | Refleksi |
1 | Ulangan Harian pada siklus 1 Nilai terendah 40 Nilai tertinggi 91 Nilai rerata 64 | Ulangan Harian pada siklus 2 Nilai terendah 31 Nilai tertinggi 83 Nilai rerata 57 | Deskripsi komparatif Nilai terendah turun 9 % dari 40 menjadi 31 Nilai tertinggi menurun 8.% dari 91 menjadi 83. Nilai rata-rata turun 9 % dari 64 menjadi 57 karena materi pada siklus 2 lebih sulit istilahnya atau kosa kata dari pada siklus 1 Refleksi: melalui Penggunaan Penerjemahan Model Bsu dan Bsa dapat meningkatkan pemahaman kemampuan Reading teksprocedure: How To Make Guava Juice and How To Draw A Cute Cartoon Fish |
Pembahasan
No | Kondisi awal | Siklus 1 | Siklus 2/kondisi Akhir | Refleksi kondisi awal ke kondisi akhir |
1 | Masih banyak siswa yang mencari kata dalam dictionary dengan cara membolak- balik halaman | Siswa yang mencari kata dalam dictionary dengan cara membolak-balik halaman agak banyak. | Siswa yang mencari kata dalam dictionary dengan cara membolak-balik halaman sedikit. | Siswa yang mencari kata daiam dictionary berkurang dari banyak menjadi sedikit |
2 | Masih banyak siswa yang mengambil salah satu kata dalam dictionary tidak sesuai makna kaliimat | Siswa yang mengambil kata dalam dictionary tidak sesuai makna kalimat agak banyak | Siswa yang mengambii kata dalam dictionary tidak sesuai makna kalimat sedikit | Siswa yang mengambil kata dalam dictionary tidak sesuai makna kalimat dari banyak menjadi sedikit. |
3 | Sebagian besar siswa bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary. | Sebagian kecil siswa bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary. | Hampir tidak ada siswa yang bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary. | Siswa yang bertanya secara berbisik pada kawannya ketika tidak menemukan kata yang dicari dalam dictionary dari sebagian besar enjadi hampir tidak ada. |
No | Kondisi awal | Siklus 1 | Siklus 2/kondisi akhir | Refleksi kondisi awal ke kondisi akhir |
4 | Sebagian besar siswa menuliskan hasil kerja dengan menggunak an pensil atau bolpoin namun masih ada coretan/kore ktor. | Sebagian kecil siswa menuliskan hasil kerja dengan menggunakan pensil atau bolpoin namun masih ada coretan/korektor | Hampir tidak ada siswa menuliskan hasil kerja dengan menggunakan pensil atau bolpoin namun masih ada coretan/korektor | Siswa yang menuliskan hasil kerja dengan ensil atau bolpoin namun masih banyak coretan dari sebagian besar menjadi hampir tidak ada. |
5 | Masih banyak siswa menyampai kan pendapat tanpa alasan atau terburu- buru. | Siswa menyampaikan pendapat tanpa alasan atau terburu-buru agak banyak. | Siswa menyampaikan pendapat tanpa alasan atau terburu-buru Sedikit | Siswa yang pendapat tanpa alasan atau terburu-buru dari masih banyak menjadi sedikit. |
6 | Sebagian besar siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapk an terimakasih atau kurang bersahabat. | Sebagian kecil siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat. | Sedikit siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat. | Siswa menerima masukan dari teman tanpa mengucapkan terimakasih atau kurang bersahabat dari sebagian besar menjadi sedikit |
Simpulan | ||||
Sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris masih rendah. | Melalui penggunaan penerjemahan Model BSu-BSa, sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris agak Tinggi | Melalui penggunaan penerjemahan Model BSu- BSa, sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris tinggi | Sikap percaya diri siswa dalam belajar Bahasa Inggris meningkat dari rendah menjadi tinggi. |
No | Kondisi awal | Siklus 1 | Siklus 2/kondisi akhir | Refleksi dari kondisiawal ke kondisi akhir |
1 | Ulangan harian pada kondisi awal Nilai terendah 28 Nilai tertinggi 55 Nilai rerata 42 | Ulangan Harian pada siklus 1 Nilai terendah 40 Nilai tertinggi 91 Niiai rerata 64 | Ulangan Harian pada siklus 2 Nilai terendah 31 Nilai tertinggi 83 Nilai rerata 62 | Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar dari rata-rata 42 menjadi 62, meningkat sebesar 20 persen |
Hasil Tindakan
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan analisis pada Bab II dan IV, peneiiti dapat menarik simpulan sebagai berikut.
1) Ada 6 cara untuk melatih siswa agar memiliki sikap percaya diri melalui penggunaan Penerjemahan Model BSu – BSa, yakni:
2. Penggunaan Penerjemahan Model BSu – BSa meningkatkanpemahaman kemampuan reading procedure text. Pada kondisi awal sebelum menggunakan Penerjemahan Model BSu – Bsa, rata-rata hasil belajar bahasa Inggris 42 persen. Pada kondisi akhir setelah menggunakan Penerjemahan Model BSu – BSameningkat menjadi 62 persen atau mengalami peningkatan sebesar 20 persen.
Implikasi
Penggunaan Penerjemahan Model BSu – BSamemberikan dampak yang positif dalam kelas peneliti yakni dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa serta hasil pembelajaran bahasa Inggris. Kepada Bapak/lbu Pengelola Pendidikan atau pihak lain yang relevan, Penerjemahan Model BSu–BSabaik untuk disajikan di Sekolah Negeri maupun Swasta.
Saran
sumbangan bagi sekoiah dalam hal perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA