MATERI POKOK :
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsurnya meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Kebudayaan adalah hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi)
Wujud kebudayaan menurut J.J. Honigmann dalam buku antropologinya yang berjudul “The world of Man” membedakan adanya tiga gejala kebudayaan, yaitu :
Wujud yang pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada di dalam kepala/pikiran warga masyarakat tempat kebudayaan bersangkutan itu hidup. Ide dan gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam suatu masyarakat, memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasan itu satu dengan yang lain selalu berkaitan menjadi suatu sistem. Para ahli antropologi dan sosiologi menyebut sistem ini sistem budaya atau cultural system. Dalam bahasa Indonesia terdapat juga istilah lain yang tepat untuk menyebut wujud ideal dari kebudayaan yaitu adat atau adat-istiadat.
Wujud kedua dari kebudayaan disebut sistem sosial atau social system mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan dan bergaul satu sama lain. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam suatu masyarakat, sistem sosial ini bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasikan.
Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik. Berupa hasil fisik dan aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan difoto. Contoh : kursi, meja, computer, kapal, candi, batik, dll.
Unsur pembentuk kebudayaan meliputi :
Meliputi sistem kepercayaan, nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan atau upacara keagamaan.
Meliputi pengetahuan tentang flora & fauna, waktu, ruang, bilangan, tubuh manusia perilaku antar sesame manusia.
Meliputi sistem kekerabatan, asosiasi, kenegaraan dan kesatuan hidup.
Seperti distribusi, transportasi, komunikasi dan peralatan yang digunakansehari-hari.
Seperti berburu dan meramu, bercocok tanam, berternak.
Meliputi seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan.
Meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Ada 5 isi budaya, yaitu : sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dan etos kebudayaan.
Manusia mampu hidup dan membentuk budaya tertentu dengan cara belajar. Adapun substansi dari sistem pengetahuan, terdiri dari :
Pandangan hidup adalah suatu nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dan dipilih secara selektif oleh individu dipercayai kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa untuk mewujudkannya.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau menyakini akan kebeneran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenrana adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seorang menyeleksi mengatur dan menginterprestasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Dalam hal ini persepsi mencakup penafsiran obyek, penerimaan stimulus (input), pengorganisasiaan stimulus, dan penafsiran terhadap stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan mengintegrasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti
Menurut koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak (dari luar). Contoh etos antara lain, gaya tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda hasil budaya yang khas. Menurut Clifford Geertz, etos budaya adalah sifat, watak, dan kualitas kehidupan sekelompok masyarakat atau bangsa. Berikut ini contoh etos budaya orang Jawa, watak khas orang Jawa yang penuh dengan ketenangan dan kepasrahan diri. Disamping itu pribadi orang Jawa terpancar adanya keselarasan, moral yang tinggi, kejujuran dan dapat menerima keadaan sebagaimana adanya.
Menurut Theodorson dalam Pelly (1994) :
Nilai budaya terdiri atas :
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. PT Rineka Cipta.
http://www.sman1praya.sch.id/download/al14.pdf
(Diunduh pada tanggal 8 Desember 2015 pukul 19.44 WIB)
blog.unnes.ac.id/.../Materi-Antropologi-Kelas-X-Bahasa-dan-Budaya.pdf (diunduh pada tanggal 8 Desember 2015 pukul 20.19 WIB)
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. PT Rineka Cipta.
http://www.sman1praya.sch.id/download/al14.pdf
blog.unnes.ac.id/.../Materi-Antropologi-Kelas-X-Bahasa-dan-Budaya.pdf